BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Non Financial yang Melakukan Intial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia”. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan IPO periode 2008 sampai 2010, sedangkan data yang diperlukan untuk analisis penelitian ini mulai 2007 sampai 2011. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dan melalui seleksi sampel dengan berdasarkan kriteria dihasilkan 43 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, one sample t-test, dan uji t. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya manajemen laba pada periode sebelum IPO, saat IPO, dan setelah IPO. Setelah perusahaan terindikasi melakukan manajemen laba di sekitar IPO, kemudian current ratio, debt to equity ratio, net profit margin dan fixed asset turnover diuji pengaruhnya terhadap manajemen laba dalam bentuk discretionary accruals (DA). Hubungan antara teori keagenan dengan penelitian ini adalah manajemen perusahaan yang bertindak sebagai pengalola perusahaan (agen) mempunyai tugas untuk memilih kebijakan akuntansi dan strategi yang seperti apa agar pemegang saham 96 (prinsipal) sebagai yang ikut memiliki perusahaan tetap percaya. Hal tersebut ditunjukkan melalui kinerja keuangan perusahaan yang cenderung naik atau turun. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu: 1. Berdasarkan hasil uji one sample t-test diketahui bahwa perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode satu tahun sebelum IPO dan satu tahun setelah IPO tidak terindikasi melakukan manajemen laba. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi > 0,05. Sedangkan pada periode saat IPO perusahaan yang melakukan IPO di BEI terindikasi melakukan manajemen laba. Hal ini dibuktikan dengan uji one sample t-test yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi < 0,05. Manajemen terbukti melakukan laba pada saat IPO karena manajemen terdorong untuk meningkatkan kinerjanya melalui pengaturan tingkat laba yang dilaporkan sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi. 2. Berdasarkan hasil Uji Good of Fit diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,039 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara current ratio, debt to equity ratio, net profit margin dan fixed asset turnover terhadap manejemen laba. Hal ini dikarenakan manajemen selalu berusaha untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan dengan bertujuan untuk menyempurnakan kinerja keuangan agar terlihat baik dari sudut pandang investor. 3. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari current ratio dan fixed asset turnover tidak berpengaruh 97 terhadap manajemen laba. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t > 0,05. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari debt to equity ratio dan net profit margin berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t < 0,05 karena manajemen laba dilakukan dengan cara menggeser laba periode yang akan datang ke periode sekarang. Dengan mempermainkan komponen penjualan, perusahaan dapat mengatur besar kecilnya laba dalam suatu periode dibandingkan laba sesungguhnya. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil maka saransaran yang dapat penulis ajukan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya, sebaiknya menambah periode pengamatan dan menggunaan sampel yang lebih diperluas (lebih dari 5 tahun), agar mendapatkan hasil yang lebih dapat digeneralisir. Dengan sampel yang relative lebih besar peneliti akan dapat memisahkan sampel berdasarkan jenis industry sehingga memungkinkan untuk mengetahui jenis industri yang cenderung melakukan manajemen laba di sekitar IPO. 2. Penelitian selanjutnya, disarankan untuk memisahkan komponen Discretionary Accruals (DA) dalam bentuk short term dan long term discretionary accruals. Penggunaan short –term discretionary accrual akan 98 lebih mengurangi masalah timing dan matching serta manajer dapat mengambil keuntungan dari karakteristik short –term discretionary accrual tersebut, sedangkan penggunaan long term discretionary accruals lebih memberikan informasi kedepan bagi SEC (Secruriies Exchange Commission) serta mempermudah manajemen didalam melakukan manipulasi laba atau lebih dikenal dengan praktik manajemen laba sehingga akan mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. 3. Peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel kinerja keuangan lain seperti quick ratio, debt to total asset ratio, return on asset, return on equity atau variable kinerja keuangan lainnya sehingga akan mendukung hasil penelitian. 4. Sebelum berinvestasi pada perusahaan yang melakukan IPO, investor seharusnya tidak hanya mengandalkan informasi laba, karena informasi laba ini rawan akan tindakan rekayasa manajemen. Investor hendaknya melakukan analisis akan tindakan manajemen laba sebelum melakukan investasi. 99