I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu kependudukan

advertisement
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isu kependudukan merupakan isu yang mendesak, mengingat jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2012 yang mencapai 230 juta jiwa dan
diperkirakan mencapai 250 jiwa pada tahun 2013, mengharuskan pemerintah
untuk memberikan perhatian khusus pada masalah ini. Selain itu, Indonesia
menyandang peringkat ke-121 dari 185 negara pada Human development Indeks
(HDI) 2013 yang membuktikan bahwa peningkatan jumlah penduduk tersebut
tidak diikuti oleh peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu cara
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan jumlah penduduk ini
melalui Program Keluarga Berencana (KB) (BKKBN,2013).
Menurut World Health Organitation (WHO), Keluarga Berencana adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapat kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto,2007).
Dari segi pemakaian jumlah kontrasepsi, terdapat 35,2% pengguna kontrasepsi
suntikan, 28,1% pengguna kontrasepsi pil, 18,8% pengguna IUD, 14,2%
pengguna implan, 5,5% sterilisasi, dan 1,0% pengguna kontrasepsi lain (Bur,
2006).
2
Pada
rencana
pembangunan
nasional
ditegaskan
bahwa
selain
pengendalian kelahiran dan penurunan kematian, diperlukan peningkatan kualitas
program KB agar terwujud penduduk Indonesia yang berkualitas. Dengan
demikian sangat tepat apabila dalam paradigma baru program KB difokuskan
pada upaya–upaya baru yang lebih efektif untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas. Sebagai perwujudan pelaksanaan paradigma baru program KB
nasional, maka visi mewujudkan NKKBS telah diganti dengan “Visi Keluarga
Berkualitas tahun 2015” (Depkes RI, 2005).
Salah satu langkah yang penting guna menunjang dan menyadarkan
penduduk tentang tujuan program Keluarga Berencana, yaitu melalui pendidikan.
Sebab pada prinsipnya bahwa pendidikan selalu membawa penduduk ke arah
perubahan pemikiran yang positif (pengetahuan) dalam menunjang pembangunan,
yaitu peningkatan taraf hidup penduduk guna mencapai tujuan pembangunan
nasional (Soedharto, 2000).
Pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang tepat
merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan reproduksi
perempuan.
Minimnya
pengetahuan
tersebut
akan
berdampak
terhadap
peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka kehamilan yang tidak
diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular seksual, serta angka kejadian
gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi (BKKBN, 2013).
Berdasarkan data di Desa Yukum Jaya Kelurahan Bandar Jaya terdapat 6545 jiwa
penduduk, dengan jumlah pasangan usia subur 605 orang yang tersebar dalam
lima lingkungan. Dari jumlah tersebut,
kontrasepsi.
280 orang tidak menggunakan alat
3
Berdasarkan data yang diperoleh di Desa Yukum Jaya didapatkan bahwa
sebagian besar wanita usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
disebabkan pengetahuan yang minim dan rendahnya tingkat pendidikan mereka.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara
pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi di Desa
Yukum Jaya.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap pemakaian
alat kontrasepsi di Desa Yukum Jaya ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pendidikan ibu dengan
pemakaian alat kontrasepsi di Desa Yukum Jaya.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui rata-rata tingkat pengetahuan ibu
b. Mengetahui rata-rata tingkat pendidikan ibu
c. Mengetahui jenis alat kontrasepsi yg sering digunakan di Desa Yukum
Jaya
d. Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
4
e. Mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan pemakaian alat
kontrasepsi.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
a. Bagi peneliti/penulis, menambah ilmu pengetahuan serta dapat
menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
b. Bagi institusi/masyarakat

Dapat menambah bahan kepustakaan dalam lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Bagi masyarakat, sebagai bahan pembelajaran mengenai
pentingnya mengetahui dan menggunakan alat kontrasepsi.

Bagi Puskesmas dan Bidan Desa setempat, sebagai bahan
masukan data terkait pemakaian alat kontrasepsi pada
warga di Desa Yukum Jaya guna menentukan langkah
selanjutnya.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi
penelitian selanjutnya.
Download