PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA MELALUI MODEL PHYSICAL SELF-ASSESMENT DI SD NEGERI 16 PADANG LAWAS PESISIR SELATAN Maria Elfa 1 , Dra. Niniwati, M.Pd 1 , Dra. Pebriyenni, M.Si 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: [email protected] ABSTRAK This research of background by some problem, previous in study of researcher mathematics still use conventional model, where student tend to passive and less participating in study, so that result of learning student not yet is optimal. Intention of research is 1) To increase the understanding of student in writing of rupiah money value 2) To increase knowledge of student in appraising the amount of price a group of goods 3) To increase ability of student in comprehending fold items an number, and 4) To increase ability of student in comprehending items about federation fold two number pass/through model of Physical SelfAssessment. Type Research is research of class action by using approach qualitative and is quantitative. Research Subject is class student of IVA SD amounting to 20 people. This research is done/conducted in two cycle four times meeting each every its cycle, and each is final of cycle given by tes result of learning. Instrument in data collecting is activity observation sheet learn and tes result of learning student. Pursuant to result of research, at cycle of I percentage of activity learn is 65,46% and at cycle of II that is 71,71%. Complete percentage of result learn student at cycle of I that is 60% (complete student 12 people from 20 student). At cycle of II, complete percentage of result learn student 90% (complete student 18 people from 20 student). Pursuant to breakdown of above can be concluded that applying of model study of Physical Self-Assessment can improve result learn student mathematics. Is for that expected to humanity friend learn to try to to use model study of this Physical Self-Assessment at study of mathematics in its class each Keyword: Result learn, Mathematics, Physical Self-Assesment. Hasil belajar menjadi tolak ukur bagi I. PENDAHULUAN Hasil belajar merupakan suatu guru untuk meningkatkan keberhasilan kemampuan dan perilaku baru sebagai siswa dalam memahami konsep atau akibat dari proses pembelajaran. Salah materi pelajaran yang telah dipelajari satu tugas guru adalah menilai tingkat/ dari persentase keberhasilan pembelajaran. (kognitif) yang meliputi pengetahuan, 1 berbagai aspek pengetahuan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis mengusahakan dan aspek matematika siswanya semakin baik dari pengetahuan (kognitif) tersebut akan masa ke masa. Usaha-usaha itu antara berpengaruh penerapannya lain dengan meningkatkan mutu guru dalam kehidupan sehari-hari terutama melalui penataran, seminar, lokakarya pada pembelajaran Matematika. dan kualifikasi. Walaupun usaha-usaha evaluasi. Tingginya terhadap Matematika hasil belajar salah yang dilakukan cukup intensif, namun satu ilmu yang mempunyai peranan siswa masih mengalami kesulitan dalam penting belajar matematika. Hal ini tercermin dalam merupakan agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan dari matematika para peneliti akan mudah siswa masih rendah, karena itu guru melakukan penelitian-penelitian dalam harus berbagai ilmu mengatasi kesulitan yang dialami siswa pengetahuan dan teknologi dalam rangka dalam belajar matematika. Siswa-siswa meningkatkan kesejahteraan manusia. yang mengalami kesulitan belajar itu cabang (disiplin) Sekarang ini nilai matematika yang diperoleh berusaha mengetahui dan kurikulum berbeda-beda keadaannya, ada siswa Matematika yang dipakai di Sekolah yang cepat menguasai materi sulit, Dasar adalah Kurikulum Tingkat Satuan namun ada pula siswa yang tidak Pendidikan KTSP, menguasai materi sama sekali. tujuan Tujuan Penelitian (KTSP). diungkapkan Dalam bahwa pembelajaran matematika adalah : (1) Tujuan khusus penelitian ini adalah: melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, 1. Untuk meningkatkan pemahaman (2) siswa kelas IVA dalam penulisan mengembangkan aktivitas kreatif yang nilai uang rupiah melalui model melibatkan imajinasi, intuisi, penemuan Physical Self-Assesment di SD Negeri membuat prediksi dan dugaan serta 16 Padang Lawas Pesisir Selatan. mencoba-coba, (3) mengembangkan 2. Untuk meningkatkan kemampuan kemampuan memecahkan masalah dan siswa kelas IVA dalam menaksir (4) jumlah harga sekumpulan barang mengembangkan menyampaikan kemampuan informasi atau melalui mengkomunikasikan gagasan. maka model Physical Self- Assesment di SD Negeri 16 Padang Berdasarkan tujuan tersebut, setiap sekolah selalu Lawas Pesisir Selatan. 2 3. Untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pembelajaran dengan metode ini siswa kelas IVA dalam memahami juga materi kelipatan untuk menjawab pertanyaan maupun melalui model suatu bilangan trik-trik tertentu Self- pernyataan sesuai dengan kemampuan Assesment di SD Negeri 16 Padang peserta didik. Metode Physical Self- Lawas Pesisir Selatan. Assessment menjadikan suasana yang 4. Untuk Physical menggunakan meningkatkan kemampuan merubah aktivitas dalam kelas, yang siswa kelas IVA dalam memahami biasanya siswa hanya mendengarkan materi tentang kelipatan persekutuan penjelasan guru di kelas (VanHaris dua bilangan melalui model Physical dalam http://info189. blogspot). Self-Assesment di SD Negeri 16 Berdasarkan pernyataan di atas, Padang Lawas Pesisir Selatan. dapat Pengertian Physical Self-Assesment disimpulkan bahwa model Physical Self-Assesment adalah salah Model Physical Self-Assessment satu teknik instruksional dari belajar dalam bahasa Indonesia dapat diartikan aktif (Active Learning). Model ini sebagai memberikan kesempatan kepada siswa penilaian Pembelajaran diri dengan sendiri. ini untuk menilai jumlah isi pelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana telah mereka serap dan pelajari atau tingkat pemahaman siswa atas materi untuk pelajaran yang diberikan atau sejauh pendapat mana hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Model ini sangat baik oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi digunakan strategi dan dalam mengulang materi yang telah menyenangkan, dapat juga digunakan dipelajari. Selain itu tipe ini juga melatih sebagai cara mengubah aktivitas kelas siswa untuk berbicara di hadapan guru (VanHaris dan yang dalam metode menarik http://info189. memodifikasi yang untuk mengemukakan assessment-dan-modeling.html). menjelaskan Physical mereka melibatkan teman-temannya, blogspot.com/2012/09/physical-self- Pembelajaran keyakinan pendapat, seberapa persen dan pegang siswa berani bahkan bahan pelajaran yang telah dipelajari mampu Self- diserapnya. Assessment (mempersiapkan diri dalam kelompok) dengan suasana kelas yang Langkah-langkah Model Physical Self- menyenangkan dan menarik perhatian Assesment 3 sebelumnya, perlunya latihan dan waktu yang lebih, dan seterusnya. 7) Kemudian bentuk garis di depan dengan beragam posisi, ajaklah beberapa peserta didik untuk berbagi mengapa mereka memilih rating tersebut. Garis bawahi kejujurannya. 8) Setelah mendengar opini yang lain, ajaklah siapa saja yang ingin mengubah posisinya pada skala untuk melakukannya juga. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe Physical Self-Assesment ini menurut Silberman (2009 : 266) dapat dirinci sebagai berikut: 1) Buatlah satu pertanyaan atau lebih yang menilai peserta didik berubah. Contoh-contoh bisa mencakup: Saya telah mengubah pendapat saya tentang . . . . . karena pelajaran ini. Saya telah mengembangkan kecakapan saya dalam . . . . . . Saya telah belajar informasi dan konsep baru . . . . . . 2) Singkirkan kursi-kursi atau bangkubangku ke satu sisi dan perintahkan peserta didik duduk di belakang ruangan. 3) Buatlah skala rating angka dari 1-5 di depan ruangan dengan menggunakan papan tulis atau menempatkan angka di dinding. 4) Jelaskan bahwa pernyataan aka dibaca di depan kelas. 5) Setelah peserta didik mendengar, mereka harus berdiri di depan rating angka yang paling cocok dengan penilaian dirinya. Gunakan skala berikut ini: 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = tidak yakin 4 = setuju 5 = sangat setuju 6) Ketika setiap pernyataan dibaca, peserta didik harus pindah tempat di ruang yang paling cocok dengan penilaian dirinya. Doronglah peserta didik untuk menilai dirinya secara realistis. Tunjukkan beberapa faktor yang mungkin membuat sedikit perubahan atau tidak berubah, faktorfaktor itu termasuk tingkat pengetahuan dan keterampilan Kelebihan dan Kekurangan Model Physical Self-Assesment Setiap model atau metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas, sebagian besar pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan Assesment model ini. Physical VanHaris Self(dalam http://info189.blogspot.com), mengemukakan kelebihan dan kekurangan dari model Physical SelfAssesment ini, yaitu: 1) Kelebihan Model Physical Self- Assesment Dapat menghindarkan siswa dari lupa akan bahan pelajaran. Semua peserta berpartisipasi didik dapat dalam proses dapat menilai pembelajaran. Peserta didik kemampuan dirinya sendiri. Setiap peserta mengukur didik dapat pengetahuan yang dimiliki serta materi yang dikuasai. 4 Dapat mengembangkan berisi tentang pelaksanaan tindakan dari cara rencana berpikir ilmiah peserta didik. dibuat serta intruksional yang dikumpulkan melalui Assesment peserta berpindah-pindah didik dari instrumen penelitian yang telah dibuat harus oleh peneliti. tempat Indikator duduknya, keadaan kelas menjadi keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan cara tidak terkendali. Hanya telah dampaknya terhadap proses dan hasil 2) Kekurangan Model Physical Self Karena yang yang membandingkan nilai siswa sebelum menonjol saja yang aktif dalam penelitian dengan sesudah penelitian. menyampaikan pendapatnya. Selain itu, indikator keberhasilan juga peserta Peserta yang didik menggunakan mempunyai Kriteria Ketuntasan kemampuan sedang ke bawah Minimum (KKM). Sedangkan KKM enggan menyampaikan pendapat. untuk mata pelajaran matematika di kelas IVA SD Negeri 16 Padang Lawas adalah 60. II. METODOLOGI PENELITIAN Adapun indikator hasil belajar Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian siswa tindakan pembelajaran dengan model Physical kelas (Classroom Action yang diukur dalam proses Self-Assesment adalah: Research). Subjek penelitian pada penelitian 1. Pemahaman siswa dalam penulisan ini adalah siswa kelas IVA SDN 16 nilai uang rupiah melalui model Padang Lawas Pesisir Selatan, dengan pembelajaran Physical Self-Assesment jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 12 dikatakan tuntas, jika nilai siswa lebih orang laki-laki dan 8 orang perempuan. besar atau sama dengan KKM. Adapun yang melakukan tindakan yang 2. Kemampuan siswa dalam menaksir melakukan tindakan dalam penelitian ini jumlah harga sekumpulan barang adalah peneliti sebagai guru dan 1 (satu) melalui orang observer yaitu guru kelas IVB Assesment dikatakan tuntas, jika nilai yang bernama Isna Eka Susanti, A.Ma. siswa lebih besar atau sama dengan model Physical Self- KKM. Kegiatan pengamatan dilaksanakan 3. Kemampuan siswa dalam memahami bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. materi Data yang dikumpulkan pada tahap ini 5 tentang kelipatan suatu bilangan melalui model Physical Self- kelas IVA SD Negeri 16 Padang Lawas Assesment dikatakan tuntas, jika nilai yang berjumlah 20 orang. siswa lebih besar atau sama dengan Adapun instrumen penelitian yang KKM. digunakan adalah lembar observasi yang 4. Kemampuan siswa dalam memahami digunakan untuk memantau kegiatan/ materi tentang kelipatan persekutuan tindakan guru saat melaksanakan proses dua bilangan melalui model Physical pembelajaran dengan model Physical Self-Assesment dikatakan tuntas, jika Self-Assesment di kelas, dan lembar tes nilai siswa lebih besar atau sama siswa yang digunakan untuk mengetahui dengan KKM. apakah Jika indikator tersebut telah hasil peningkatan belajar siswa sebelum ada melakukan tercapai maka tindakan sudah dapat tindakan dengan sesudah melakukan dihentikan. Penelitian dikatakan berhasil tindakan. jika 14 siswa dari 20 orang siswa Teknik memperoleh nilai sama/melebihi KKM. tindakan yang data yang dilakukan dihitung dengan rumus: Data penelitian ini berupa hasil observasi analisis 1. Data Observasi dilakukan Diambil dari aktivitas guru peneliti, dan nilai tes hasil belajar siswa selama melaksanakan tindakan di yang dilakukan melalui tes tertulis pada dalam kelas, diolah dengan rumus pertemuan ke-4 (pertemuan akhir siklus) menurut Nurhasan (dalam Adina, pada siklus I dan siklus II. 2013:24) yaitu: P = Jumlah skor yang diperoleh guru Sumber data pada penelitian ini x 100% Jumlah skor maksimum adalah proses pembelajaran matematika Keterangan: dengan materi nilai uang rupiah dan P = Persentase Skor kelipatan suatu bilangan melalui model pada siswa Menurut Karso (dalam Adina, kelas IVA SD Negeri 16 Padang Lawas 2013:25), kriteria taraf keberhasilan yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran ditentukan sebagai berikut: Physical Self-Assesment yang dilakukan serta perilaku guru dan siswa selama 90% - 100% = Baik sekali pembelajaran. Data diperoleh dari subjek 80% - 89% = Baik terteliti yakni guru (peneliti) dan siswa 70% - 79% = Cukup < 70% = Kurang 6 guru 2. Data Hasil Belajar Berdasarkan tes hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diolah yang dilakukan setelah pertemuan ke-4 dengan menghitung rata-rata, dengan siklus I yaitu tanggal 17 September menggunakan 2013, maka didapatkan data analisis rumus menurut Sudjana (dalam Adina, 2013:25). X= hasil belajar siswa seperti pada tabel Xi berikut ini (lampiran IX, halaman 129): n Tabel 3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I Keterangan: X = Rata-rata/persentase ketuntasan siswa X i = Jumlah nilai semua siswa yang tes No 1. n = Jumlah siswa yang tes Cara keberhasilan menentukan belajar 2. tingkat siswa, 3. yaitu 4. 5. membandingkan nilai tes hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan DAN 60 % 67,75 pada siklus II, hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini (lampiran X, halaman 113): Data hasil pengamatan aktivitas Tabel 4. Hasil Analisa Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II guru yang dilakukan oleh observer selama peneliti melaksanakan tindakan Hasil Pengamatan (action) pada siklus I, hasil analisisnya Pertemuan Skor terdapat pada tabel berikut (lampiran IV, 1 2 3 4 Rata-rata halaman 90). Tabel 2. Hasil Analisa Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I 1 48 2 50 3 50 4 51 Rata-rata 49,75 8 selama guru melaksanakan tindakan III. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Siklus I Persentase (%) 63,16 % 65,79 % 65,79 % 67,11 % 65,46 % 12 guru yang dilakukan oleh observer sekolah yaitu 60. Skor 20 Data hasil pengamatan aktivitas serta diukur dengan nilai KKM dari Hasil Pengamatan Jumlah siswa yang mengikuti ulangan harian Jumlah siswa yang tuntas ulangan harian Jumlah siswa yang tidak tuntas ulangan harian Persentase ketuntasan Nilai Rata-rata Jumlah Siklus II dengan nilai siswa setelah tindakan, Pertemuan Uraian 52 54 55 57 54,5 Bobot (Kriteria Persentase Keberhasilan) (%) 68,42 % Kurang 71,05 % Cukup 72,37 % Cukup 75 % Cukup Cukup 71,71 % Berdasarkan hasil ulangan harian Bobot (Kriteria Keberhasilan) siswa yang dilakukan setelah pertemuan Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang ke-4 pada siklus II, maka didapatkan data analisis belajar siswa seperti pada table berikut: 7 Tabel 5. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II IV. KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian Uraian Jumlah terhadap hasil belajar matematika siswa 20 kelas IVA SD Negeri 16 Padang Lawas 18 Pesisir Selatan, diperoleh kesimpulan 2 bahwa hasil belajar matematika siswa 4. Jumlah siswa yang mengikuti ulangan harian Jumlah siswa yang tuntas ulangan harian Jumlah siswa yang tidak tuntas ulangan harian Persentase ketuntasan 90 % dengan menerapkan model pembelajaran 5. Nilai Rata-rata 83 Physical Self - Assesment mengalami No 1. 2. 3. peningkatan 1 2 Aktivitas Guru Hasil Belajar Siswa Menurut Kriteria jika SARAN Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1. Bagi Meningkat 30 % 90 % 60 % baik sebelum dilakukannya penelitian. Rata-rata Persentase Siklus Ket Siklus I II 71,71 Meningkat 65,46 % % 6,25 % Aspek lebih dibandingkan dengan hasil belajar siswa Tabel 6. Persentase Aktivitas Guru dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Physical Self-Assesment No dan Ketuntasan guru yang melaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran Physical model Self - Minimum, jika nilai ulangan harian Assesment dapat dijadikan salah satu siswa mencapai 60 berarti siswa tersebut alternatif variasi dalam pelaksanaan tuntas dalam pembelajaran. Sedangkan pembelajaran. 2. Bagi menurut indikator keberhasilan, jika siswa, di harapkan aktif dalam agar sudah berpartisipasi mencapai 14 orang dari 20 orang siswa, pembelajaran, berarti penelitian bisa dihentikan dan berpartisipasi aktif tersebut sangat tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus menunjang pencapaian hasil belajar berikutnya. Sementara siswa dalam proses pembelajaran. dikatakan telah jumlah siswa menerapkan Physical yang tuntas itu, peneliti berhasil dalam model 3. Pada penelitian dalam selanjutnya, sebaiknya dalam menerapkan model pembelajaran Self-Assesment karena proses pembelajaran untuk Physical Self - meningkatkan hasil belajar matematika Assesment, benar-benar dilaksanakan siswa kelas IVA SD Negeri 16 Padang di Lawas Pesisir Selatan. meningkatkan semangat dan hasil 8 kelas dengan tujuan untuk belajar siswa yang sebelumnya Silberman, Melvin L. 2006. Active kurang memuaskan. Learning; Belajar aktif. dasar Evaluasi Pendidikan. materi Jakarta: Rineka Cipta. matematika”. Tersedia di ..............., 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: pembelajaran http://www. Bumi anandafatah.blogspot.com/ Aksara. 2013/01/ruang-lingkup- Dimyati, Mudjiono. 1992. Strategi materi-pembelajaran- Belajar Mengajar. Jakarta: matematika.html, Rineka Cipta. 22 April 2013. 2002. Belajar Pembelajaran. Oemar. Jakarta: Self-Assessment Modeling 2001. Diakses Haris, Van. 2012. “Metode Physical dan Rineka Cipta. Proses the dan Way”. Tersedia di Belajar Mengajar. Jakarta: http://www.info189.blogsp Bumi Aksara. ot.com/2012/09/physical- Hari Yesti, Crisna. 2012. Penerapan self-assessment-dan- Pengajaran Langsung dan modeling.html, Diakses 22 Physical Self- Assesment April 2013. untuk Meningkatkan Kompasiana, Edukasi. 2011. Keterampilan Proses dan “Manfaat penilaian hasil Hasil Belajar Biologi Siswa belajar Kelas Tersedia VIII.7 SMPN 5 peserta didik” di Pekanbaru Tahun Ajaran http://www.edukasi.kompa 2011/2012. Skripsi. siana.com/2012/11/02/manf Pekanbaru: FKIP aat-penilaian-hasil-belajar- Universitas Riau. Sanjaya, Siswa Fatah, Ananda. 2013. “Ruang lingkup Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar- Hamalik, Cara Bandung: Nusamedia. V. DAFTAR PUSTAKA ............., 101 Wina. 2006. Pembelajaran. peserta-didik.html, Diakses 22 April 2013. Strategi Jakarta: Kencana. 9