PENDAFTARAN MEREK ASOSIASI SEBAGAI MEREK KOLEKTIF (KAJIAN TERHADAP ASOSIASI RAJUT INDONESIA WILAYAH JAWA TENGAH) Yudhitiya Dyah Sukmadewi ABSTRAK Penelitian ini mengkaji mengenai pendaftaran merek kolektif yang dimiliki oleh Asosiasi Rajut Indonesia wilayah Jawa Tengah (ARI Jateng) terhadap produk kerajinan rajut yang diproduksi dan dipasarkan secara mandiri. Selain itu, pengkajian dilakukan terhadap mekanisme pendaftaran merek kolektif pada lembaga terkait. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis empiris. Aspek yuridis didasarkan atas Undang-Undang No.20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis serta peraturan perundang-undangan terkait, sedangkan aspek empiris mengkaji mengenai kegiatan bisnis yang dilakukan ARI Jateng. Hasil kajian menunjukkan bahwa label merek ARI Jateng telah memenuhi unsur merek yang dapat didaftarkan sebagai merek kolektif dengan domisili pendaftaran pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. Kata Kunci : Pendaftaran, Merek, Kolektif ABSTRACT This study examines the registration of collective marks owned by the Association of Knitting Indonesia Central Java (Java ARI) on the knitting craft products manufactured and marketed independently. In addition, the assessment conducted on the mechanism of collective trademark registration in the relevant institutions. The research method used juridical empirical approach. Juridical aspect is based on Law No.20 of 2016 on Marks and Geographical Indications and related legislation, while reviewing the empirical aspects of the business activities carried on ARI Java. The results showed that ARI Java brand label have met the brand element that can be registered as a collective trademark registration with domicile at the Directorate General of Intellectual Property of the Ministry of Law and Human Rights in Central Java. Keyword: Registration, Trademark, Collective Merek erat pula kaitannya dengan PENDAHULUAN Merek unsur barang maupun jasa yang digunakan penting yang melekat pada suatu manusia dalam kehidupan sehari- produk pembeda hari. Khususnya, merek digunakan dengan produk lain yang sejenis dalam berbagai kegiatan bisnis, baik sekaligus sebagai bukti kepemilikan. secara sebagai merupakan tanda 109 nasional maupun internasional, dimungkinkan sehingga royalti2. Hal tersebut menunjukkan terjadi bahwa perlindungan HKI membawa rentan peniruan suatu merek oleh seseorang kontribusi sebagai pelaku usaha secara sengaja pembangunan ekonomi di Indonesia, maupun termasuk perlindungan hak katas tidak sengaja. Pada penting dasarnya, merek merupakan bagian merek. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan oleh pelaku usaha dalam sebagai manusia, kegiatan bisnis, tidak semua sudah diberikan dilakukan hasil sehingga kreasi dapat Namun, upaya merek bagi yang pendaftaran. perlindungan hukum bagi pemilik Bahkan masih banyak pelaku usaha merek. Dengan demkian, pemilik yang tidak mengetahui fungsi merek merek sebagai perlindungan hukum. dapat melakukan upaya hukum dalam hal terjadi peniruan Pada merek terdaftar. Adanya kenyataannya di lapangan, rendahnya pengetahuan hubungan yang mengenai perlindungan merek sangat sangat erat antara perlindungan HKI mempengaruhi pula rendahnya upaya dengan peningkatan pertumbuhan pendaftaran merek, khusunya bagi ekonomi domestik sebuah Negara pemilik merek pada usaha UMKM sudah pasti tidak dapat disangkal (Usaha lagi1. Amerika Serikat misalnya, Menengah). Padahal produk yang mendapatkan keuntungan ekonomi dihasilkan tidak kalah kreatif dan dalam jumlah besar dari produk- inovatif dengan produk lain yang produk HKI. ilustrasi, sejenis, bahkan dengan produk impor Negara adidaya memperoleh dari Negara-negara lain. Namun, ada Sebagai ini Mikro, pelaku usaha Kecil, yang dan pemasukan sebesar lebih dari US$8 pula sudah miliar per tahun melalui pembayaran mengetahui fungsi tersebut, namun tidak mengetahui mekanisme untuk memperoleh perlindungan hak atas 1 T.S Utomo,2009. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global. Yogyakarta : Graha Ilmu,dalam Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, 2014. Pokok-pokok Hukum Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Hlm. 196 2 Kastemeier& Beier, dalam Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, 2014. Pokokpokok Hukum Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Hlm. 196 110 merek. Alasan keterbatasan biaya- produk pun menjadi salah satu pertimbangan kerajinan tangan rajut dari berbagai belum pendaftaran produk, seperti tas, sepatu, dompet, dilakukannya yang dihasilkan berupa merek, karena pada dasarnya, boneka, pakaian dan produk lainnya. UMKM masih bersifat merintis Produk tersebut sangat kreatif dan usaha. Padahal, kelalaian seseorang inovatif, dalam mendaftarakan suatu merek, dilakukan tanpa mesin melainkan dapat secara berakibat diklaim/didahului karena langsung proses merajut dengan tangan. oleh pihak lain dalam mendaftarkan Produk rajut yang dihasilkan juga merek yang sama atau mirip untuk berbeda dengan produk rajut lainnya. produk barang atau jasa sejenis, Pada umumnya produk rajut yang sehingga seseorang dapat kehilangan dihasilkan hak untuk menggunakan mereknya meliputi satu produk saja seperti tas sendiri yang sebenarnya sudah lebih saja atau sepatu saja, sedangkan dahulu dipergunakan. produk yang dihasilkan ARI Jateng produsen lain, hanya Suatu merek yang melekat sangat bervariatif dengan tingkat pada produk barang maupun jasa kesulitan pembuatan yang tinggi. dapat suatu Selain itu, motif dan desain produk selama tidak monoton, karena dipadukan pula komunitas dimiliki atau oleh asosiasi, merek tersebut digunakan dalam dengan kegiatan bisnis. Tentunya, merek diciptakan sendiri, sehingga tentu tersebut berbeda dengan produk rajut lain. telah disepakati untuk digunakan bersama oleh seluruh desain ARI dan Jateng motif yang mengusung merek. slogan ―Uniqely Handmade‖ dengan Salah satunya terdapat Asosiasi Rajut filosofi produk rajut nan unik yang Indonesia Jawa khusus dibuat dengan tangan sendiri Tengah (selanjutnya disebut ARI yang tentunya memiliki kualitas Jateng) yang merupakan suatu wadah tersendiri / komunitas dari sekumpulan perajut produk lain sejenis. Oleh karena itu, yang secara langsung memproduksi untuk membedakan dengan produk dan memasarkan secara mandiri lain anggota sebagai (ARI) pemilik wilayah 111 dan sejenis, berbeda maka ARI dengan Jateng memproduksi produknya dan memasarkan dengan menggunakan yuridis empiris dengan pengkajian data yang digunakan utamanya merek ―ARI Jateng‖ yang merupakan menggunakan data primer. Aspek kombinasi warna, huruf dan gambar. yuridis dalam penelitian ini dimulai Namun, dengan merek tersebut belum mengkaji Peraturan didaftarkan kepada lembaga terkait Perundang-undangan yang berkaitan karena beberapa alasan. Oleh karena dengan penelitian, yaitu Undang- itu, Peneliti akan mengkaji mengenai Undang No.20 Tahun 2016 tentang upaya Merek pendaftaran merek yang dan Indikasi Geografis. dimiliki oleh ARI Jateng. Selanjutnya, aspek empiris yang RUMUSAN MASALAH dikaji dalam penelitian ini adalah Berdasarkan latar belakang merek yang dimiliki ARI Jateng pada yang telah dikemukakan diatas, maka produk rajut yang diproduksi dan permasalahan dipasarkan yang akan dikaji, meliputi : secara mandiri.Spesifikasi penelitian yang 1. Apakah ―ARI merek milik digunakan bersifat deskriptif analitis, Jateng‖ yang dengan melekat pada kerajinan penelitian, yaitu Ibu Anik Murwarni dapat selaku penasehat ARI Jateng, Ibu berdasarkan Gujanti selaku Ketua ARI Jateng, Undang-Undang Merek dan Ibu Sari Wulandari selaku dan Indikasi Geografis ? 2. Bagaimana responden produk rajut didaftarkan menetapkan Koordinator ARI Jateng wilayah mekanisme Semarang.Jenis data yang pendaftaran merek ―ARI dikumpulkan dalam penelitian ini Jateng‖ adalah pada Kantor Kementerian Hukum dan primer dan data sekunder. HAM ? Dalam penelitian ini, Peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data METODE PENELITIAN Metode data yang primer kemudian dilengkapi melalui mengkaji data sekunder. Data primer diperoleh permasalah yaitu metode pendekatan melalui wawancara secara langsung digunakan pendekatan untuk 112 kepada Narasumber serta dilakukan kesimpulan menggunakan metode pula induktif. observasi secara langsung.Sedangkan, data sekunder PEMBAHASAN menggunakan data kepustakaan yang Pendaftaran Merek “ARI Jateng” terdiri dari bahan hukum primer, pada Produk Kerajinan Rajut yaitu Undang-Undang No.15 Tahun Berdasarkan 2001 No.20 Tahun 2016 tentang Merek tentang Merek, Undang- Undang No.20 Tahun 2008 tentang Undang-Undang dan Indikasi Geografis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, SejakUndang-Undang No.20 PP No.24 Tahun 1993 tentang Kelas Tahun 2016 tentang Merek dan barang atau Jasa bagi Pendaftaran Indikasi Merek, Peraturan Menteri Hukum disebut UU Merek) disahkan oleh dan HAM RI No.67 Tahun 2016 Pemerintah, maka Undang-Undang tentang Pendaftaran Merek. Bahan No.15 Tahun 2001 tentang Merek, hukum dinyatakan sekunderyangterdiri dari Geografis tidak (selanjutnya berlaku. buku-buku; jurnal ilmiah; hasil-hasil tersebut penelitian; berbagai hasil seminar bahwa semua hal terkait merek atau kegiatan ilmiah lainnya yang termasuk pendaftaran merek, tunduk berkaitan dengan merek, serta bahan pada hukum Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU tertieryangmeliputi arsip- membawa Hal regulasi baru Merek yang terkait dengan merek. merupakan tanda yang ditampilkan akan diolah melalui editinguntuk dilakukanpenyusunan bahwa tersebut. arsip, kamus-kamus , serta website Data yang telah terkumpul dijelaskan konsekuensi merek secara grafis berupa gambar, logo, proses nama, kata, huruf, angka, susunan selanjutnya warna, dalam bentuk dua dimensi secara atau tiga dimensi, suara, hologram, data atau kombinasi dari dua atau lebih tersusun,kemudian dilakukan analisa unsur tersebut untuk membedakan / pengkajian.Metode analisis data barang dan atau jasa yang diproduksi yang digunakan adalah analisis data oleh orang atau badan hukum dalam kualitatif kegiatan perdagangan barang dan sistematis. data Setelah ,dengan penarikan 113 atau jasa. Sedangkan pada Pasal 1 berupa merek dagang dan merek angka 6 dijelaskan, yang dimaksud jasa. dengan hak atas merek adalah hak Merek atas barang lazim eksklusif yang diberikan oleh Negara disebut sebagai merek dagang, yaitu kepada pemilik merek yang terdaftar merek yang digunakan/ditempelkan untuk jangka waktu tertentu dengan pada barang yang diperdagangkan menggunakan sendiri merek tersebut oleh seseorang atau beberapa orang atau memberikan izin kepada pihak atau badan hukum, sedangkan merek lain untuk menggunakannya. jasa adalah merek yang digunakan Pada dasarnya, merek pada jasa yang diperdagangkan oleh memiliki berbagai fungsi 3, yaitu, seseorang atau beberapa orang atau sebagai untuk badan hukum4. Selain itu, terdapat perusahaan pula merek kolektif yaitu merek yang yang satu dengan produk perusahaan digunakan pada barang dan atau jasa yang lain (product identity), sarana dengan promosi dagang (means of trade mengenai sifat, ciri umum, dan mutu promotion), barang tanda membedakan pengenal produk jaminan atas mutu karakteristik atau yang jasa sama serta barang atau jasa (quality guarantee) pengawasannya dan penunjukan asal barang atau jasa diperdagangkan oleh beberapa orang yang dihasilkan (source of origin). atau badan hukum secara bersama- Dengan adanya hak atas merek, sama untuk membedakan dengan maka pula barang dan atau jasa sejenis lainnya 5. sebagai legalitas terhadap produk Tentunya, ketiga jenis merek tersebut barang sama-sama fungsi atau merek dapat jasa sejenis agar dapat yang memperoleh terhindar dari peniruan pihak lain. perlindungan hukum melalui hak atas Untuk jenis merek itu sendiri dapat merek. 3 Abdulkadir Muhammad, 2001. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual. Bandung : Citra Aditya, Hlm.120-121, dalam Agus Mardianto, Akibat Hukum Pembatalan Pendaftaran Merek Terhadap Hak Penerima Lisensi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001, Jurnal Dinamika Hukum,Vol.11 No.3 Tahun 2011, Hlm.461 4 Adrian Sutedi, 2013. Hak atas Kekayaan Intelektual. Jakarta : Sinar Grafika, Hlm.91 5 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No.20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. 114 Suatu merek dapat Tengah. Mengingat produk kerajinan membentuk ―brand image” dan hal rajut yang diproduksi oleh ARI tersebut sangat mempengaruhi minat Jateng sangat kreatif dan inovatif, konsumen maka muncul kesadaran ARI Jateng dalam menggunakan memutuskan produk. untuk tersebut sebagai merek kolektif yang terdaftar mencerminkan kualitas suatu produk dan dilindungi oleh Negara. Upaya dagang maupun jasa.Merek adalah mendapatkan aset ekonomi bagi pemiliknya, baik kepemilikan perorangan dilakukan Sehingga, (badan suatu brand image maupun hukum) menghasilkan perusahaan menggunakan hak mereknya eksklusif merek dengan tersebut tujuan, kualitas atas untuk yang dapat membedakan keuntungan besar, dengan produk lain yang sejenis, tentunya bila didayagunakan dengan serta memperhatikan aspek bisnis dan kepemilikan terhadap produk rajut baik6. tersebut. Dengan mendapatkan hak proses manajemen yang untuk produknya merek, ARI menunjukkan Demikian pentingnya peranan merek atas Jateng ingin ini, maka terhadapnya dilekatkan menunjukkan eksistensi produknya perlindungan hukum,yakni sebagai sebagai produk rajut buatan tangan objek terhadapnya terkait hak-hak unggulan di jawa tengah, dan dapat perseorangan atau badan hukum7. pula dikenal di Negara-negara dunia. ARI Jateng yang merupakan Merek yang dimiliki dan objek penelitian memiliki merek digunakan oleh ARI Jateng secara yang melekat pada produk kerajinan bersama oleh sekumpulan perajut rajut. Berdasarkan jenisnya, maka yang berdomisili di Jawa Tengah merek tersebut merupakan merek dengan produk yang sama yaitu kolektif, karena digunakan untuk produk kerajinan tangan rajut. Merek kegiatan tersebut perdagangan bersama-sama dapat diklasifikasikan sekumpulan sebagai merek kolektif sebagaimana perajut yang berdomisili di Jawa dijelaskan dalam Pasal 1 angka 4 UU 6 7 oleh secara Ibid, Hlm.92 ibid 115 Merek. Disebut sebagai kolektif apabilamerek merek digunakan pada barang dan atau jasa dengan disebut ARI Jateng. unsur keempat, karakteristik yang sama mengenai untuk membedakan dengan barang sifat, ciri umum dan mutu barang lain sejenis, tentunya merek tersebut atau jasa serta pengawasannya yang digunakan akan diperdagangkan oleh beberapa dengan orang atau badan hukum secara dihasilkan oleh pihak lain untuk produk membedakan rajutan yang bersama-sama untuk membedakan Pada dasarnya, perlindungan dengan barang dan atau jasa sejenis HKI dapat dilaksanakan dengan dua lainnya. Unsur pertama adalah merek sistem, yaitu sistem deklaratif dan yang dimaksud merek adalah label konstitutif8. Termasuk pula, terhadap merek dengan perlindungan hak atas merek. Sistem kombinasi gambar dan warna. Unsur perlindungan deklaratif yaitu suatu kedua digunakan pada barang dengan sistem dimana yang memperoleh karakteristik yang sama mengenai perlindungan hukum adalah pemakai sifat, ciri umum dan mutu barang pertama serta pengawasannya, dalam hal ini bersangkutan9. produk yang dihasilkan tiap perajut perlindungan hak atas merek timbul adalah sama yaitu produk rajutan bukan seperti tas, sepatu, dompet, pakaian, melainkan aksesoris, sebagainya sebagai pemakai pertama atas merek dengan sifat, ciri umum dan mutu tertentu. Sistem ini diadopsi dari barang serta pengawasan yang sama Undang-Undang No.21 Tahun 1961 dibawah naungan Asosiasi. Unsur tentang Merek ketiga, diperdagangkan Merek Perniagaan, beberapa orang secara ―ari dan jateng lain ‖ oleh dari merek yang Singkatnya, melalui pendaftaran, melalui pengumuman Perusahaan dan dan sistem bersama- tersebut saat ini sudah tidak berlaku. sama, dalam hal ini diperdagangkan Sistem perlindungan konstitutif yaitu oleh sekumpulan perajut di wilayah 8 Herlina Ratna SN, Analisis Perlindungan Hukum atas Merek Terdaftar sebagai Hak atas Kekayaan Intelektual (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Lampung), Jurnal Keadilan Progresif Vol.7 No.2, September 2016, Hlm.154 9 ibid Jawa Tengah secara bersama-sama dengan hasil keuntungan dibagi pula secara bersama, sehingga membentuk suatu komunitas yang 116 pendaftaran merupakan keharusan agar dapat memperoleh Gambar 1 hakatas Label Merek ARI Jeteng merek10. Artinya, untuk memperoleh pada Produk Kerajinan Rajut hak atas merek, maka pemilik merek wajib melakukan berdasarkan itikad pendaftaran baik. Tanpa adanya pendaftaran, maka pemilik merek tidak mendapatkan perlindungan terhadap Sistem diberlakukan ini mereknya. mulai Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek, kemudian Undang- Merek tersebut merupakan Undang No.15 Tahun 2001 tentang kombinasi huruf, gambar dan warna. merek, dan hingga saat ini melalui Adapun makna dari masing-masing Undang-Undang No.20 Tahun 2016 komponen tentang Gujanti selaku Ketua ARI Jateng Merek dan Indikasi Geografis. dijelaskan oleh Ibu yang dilakukan melalui wawancara Dengan demkian, ARI Jateng secara langsung pada hari Senin, sebagai pemohon, wajib melakukan tanggal 26 Maret 2017 Pukul 10.00 pendaftaran terlebih dahulu atas WIB di Jalan Sidoluhur 1 No.6, merek Tlogosari, yang dimiliki guna Semarang. Dengan memperoleh hak eksklusif sebagai kutipan wawancara sebagai berikut, pemilik merek terdaftar. Oleh karena pertanyaan : ―merek yang dimiliki itu, merek yang dimiliki ARI Jateng ARI Jateng siapa yang merancang harus memenuhi unsur-unsur merek bu?‖. Jawaban :―desain ini kami yang terlebih rancang bersama-sama rekan ARI dahulu, sebagaimana diatur dalam Jateng. Sudah kesepakatan bersama UU Merek. Berikut ini merupakan mbak, label merek yang dimiliki ARI maknanya Jateng : merupakan singkatan dari asosiasi 10 rajut Indonesia yang ditulis dengan dapat didaftarkan ibid 117 dan merek tersendiri. tersebut ada Kata ari menggunakan huruf kecil dan bentuk cukup (capable of distinguishing)11. menyerupai aksara jawa. Kemudian Maksudnya, ada gambar benang rajut dan jarum (sign) tersebut mempunyai kekuatan rajut yang merupakan simbol produk untuk membedakan barang dan atau rajutan. Kami menambahkan pula jasa kata Jateng karena produk kami perusahaan berasal lainnya12. Tentunya merek milik ARI dari Jawa Tengah dan yang tanda yang diproduksi dari dipakai sesuatu perusahaan diharapkan nantinya dapat menjadi Jateng salah satu produk unggulan Jawa tersebut, karena label merek milik Tengah. Jateng ARI Jateng jelas dapat membedakan menggunakan bentuk huruf latin. dengan produk barang sejenis yaitu Keseluruhan huruf produk kerajinan rajutan. Sebagai menggunakan warna merah yang contoh, sama-sama memiliki produk bermakna berani untuk berkarya dan kerajinan berinovasi‖.Kemudian, pada waktu membedakan dengan merek lain dan tempat yang sama, kami juga seperti Gendhis dan Dowa yang telah mewawancarai Ibu Sari Wulandari lebih dahulu dikenal masyarakat. selaku Tulisan gambar Koordinator dan rajutan, kualifikasi namun dapat Jateng Berdasarkan Undang-Undang wilayah Semarang, sebagai berikut, No.20 Tahun 2008 tentang Usaha pertanyaan : ―merek ARI Jateng Mikro, Kecil dan Menengah, pada sudah berapa lama digunakan bu?‖. Pasal 6 ayat (1) huruf b dijelaskan Jawaban : ―sejak Asosiasi ini berdiri, bahwa kriteria usaha mikro apabila kami sudah menggunakan merek memiliki hasil penjualan tahunan tersebut. Baru sekitar 7 bulan bu, paling sejak Dengan demkian, ARI Jateng masuk September ARI memenuhi 2016 sampai sekarang‖. banyak Rp.300.000.000. dalam klasifikasi usaha mikro karena Sebuah merek dapat disebut penjualan per tahun belum melebihi merek jika memenuhi syarat mutlak berupa adanya daya pembeda yang 11 M.Djumhana dan R.Djubaedillah, 2014. Hak Milik Intelektual, Sejarah, Teori dan Praktiknya di Indonesia, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, Hlm.225 12 ibid 118 Rp.300.000.000. Dijelaskan secara merek yang dimiliki ARI Jateng langsung oleh Ibu Ani Murwani harus dilakukan pendaftaran untuk selaku Penasehat ARI Jateng melalui memperoleh wawancara Sebelum langsung pada hari hak atas dilakukan pendaftaran, Senin, tanggal 26 Maret 2017 Pukul merek 11.30 WIB bertempat di Jl.Sidoluhur pengkajian terlebih dahulu agar tidak 1 No.6, Tlogosari, Semarang, dengan bertentangan dengan Pasal 20 UU hasil sebagai berikut, pertanyaan : Merek. ―kisaran penghasilan dari penjualan tersebut, merek tidak dapat didaftar produk jika : rajut ARI Jateng tiap bulannya berapa bu?‖. Jawaban : tersebut merek. perlu dilakukan Berdasarkan ketentuan a. bertentangan dengan ―karena kami masih baru merintis, ideologi negara, peraturan jadi perundang-undangan, pendapatannya juga masih belum banyak bu, laba kotor per moralitas, bulan sekitar Rp.8.000.000‖. Dengan kesusilaan atau ketertiban demikian, kisaran laba kotor yang umum diperoleh ARI Jateng baru sekitar b. sama agama, dengan, berkaitan Rp.96.000.000 per tahun. Terhadap dengan, pendaftaran menyebut barang dan/atau mereknya,-pun menyesuaikan untuk juga UMKM. jasa Apabila UMKM tersebut memiliki hak atas digunakan usaha dan merek, untuk maka dapat menyesatkan para tentang jenis, Pemegang merek baru akan itu masyarakat asal, kualitas, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang diakui atas kepemilikan mereknya merek dimohonkan c. memuat unsur yang dapat perajut. kalau yang hanya pendaftarannya pengembangan pemberdayaan atau dan atau jasa yang dilakukan pendaftaran13. Demikian pula dengan Persamaan Bentuk Kemasan oleh PT.Sinde Budi Sentosa (Cap Badak) Terhadap Wen Ken Drug Co. (PTE) LTD. (Cap Kaki Tiga), Jurnal Privat Law, Vol.2 No.5, Juli 2014, Hlm.16 13 Novi Dharmawati,dkk. Analisis Pelanggaran Merek Dagang dalam Kasus 119 dimohonkan undangan pendaftarannya manapun. Tidak atau bertentangan pula dengan moralitas merupakan nama varietas agama, karena unsur merek tersebut tanaman yang dilindungi tidak mencantumkan unsur dalam untuk barang dan atau jasa ajaran yang sejenis manapun. Selanjutnya, merek milik d. memuat keterangan yang tidak sesuai kualitas, atua keyakinan ARI Jateng tidak bertentangan pula dengan dengan kesusilaan, karena unsur atau merek tersebut tidak terkait dengan khasiat dari barang dan tatanan kesusilaan yang terdapat atau jasa yang diproduksi dalam masyarakat. Penjelasan Pasal e. tidak manfaat, agama memiliki daya 20 UU Merek huruf a menyatakan pembeda bahwa, f. merupakan nama umum yang bertentangan dimaksud dengan dengan ketertiban dan atau lambang milik umum adalah tidak sejalan dengan umum peraturan yang ada dalam Oleh karena itu, label merek ARI masyarakat Jateng juga tidak boleh bertentangan menyeluruh dengan ketentuan tersebut. perasaan masyarakat atau golongan, Label merek milik yang seperti sifatnya menyinggung ARI menyinggung kesopanan atau etika Jateng tidak melanggar ketentuan umum masyarakat, dan menyinggung Pasal 20 huruf a UU Merek, karena ketentraman merek tersebut tidak bertentangan golongan. Secara jelas, label merek dengan ideologi negara. Unsur merek ARI Jateng tidak memenuhi unsur tersebut tidak terkait dengan unsur bertentangan Pancasila sebagai ideologi negara. umum. Kemudian, merek tersebut juga tidak bertentangan dengan masyarakat dengan atau ketertiban Unsur yang terdapat dalam peraturan Pasal 20 huruf b UU Merek, tidak perundang-undangan terkait, karena terdapat pada merek milik ARI tidak mencantumkan unsur yang Jateng. Pada penjelasan Pasal 20 terdapat dalam peraturan perundang- huruf b UU Merek dijelaskan bahwa 120 maksud Pasal tersebut adalah merek kata berkaitan atau hanya menyebutkan dikombinasikan barang yang benang rajut dan jarum rajut serta pendaftarannya, keseluruhan merek berwarna merah. sedangkan label merek ARI Jateng Tidak mencantumkan kualitas seperti justru nama rajut kualitas unggulan atau rajut anti dimohonkan rusak. Pasal 20 huruf e UU Merek dan atau dimohonkan tidak barang jasa menyebutkan yang pendaftarannya dan jateng dengan dan gambar produk juga tidak terkait dengan merek ARI kerajinan rajut. Selanjutnya, unsur Jateng, karena, merek tersebut bukan dalam Pasal 20 huruf c UU Merek merupakan juga memiliki tidak yaitu ari berhubungan dengan merek yang daya tidak pembeda. merek ARI Jateng, karena label Berdasarkan penjelasan Pasal 20 tersebut tidak huruf e, bahwa tanda dianggap tidak mengenai kualitas, jenis, ukuran, menyebutkan memiliki daya tanda hanya menyebutkan asal barang yaitu seperti satu tanda garis atau satu Jateng, bersifat tanda titik, ataupun terlalu rumit menyesatkan, karena produk tersebut sehingga tidak jelas. Sedangkan, benar-benar diproduksi oleh para merek ARI Jateng merupakan merek perajut yang berasal dari wilayah yang jelas sebagai tanda pembeda Jawa Tengah. Selain itu, label merek yang tidak bersifat sederhana dan ARI Jateng tidak mencantumkan tidak rumit. Jelas tercantum nama ari pula nama varietas tanaman yang dan jateng dan jelas berupa gambar dilindungi. benang rajut dan jarum rajut serta tidak Mengenai unsur pada Pasal terlalu apabila macam, maupun tujuan penggunaan, namun tersebut pembeda sederhana jelas berwarna merah. 20 huruf d juga tidak bertentangan Unsur yang terakhir yaitu dengan merek milik ARI Jateng, pada Pasal 20 huruf f UU Merek karena merek tidak yang menyatakan bahwa merek tidak mencantumkan mengenai kualitas, dapat didaftarkan apabila merupakan manfaat atau khasiat dari barang nama umum atau lambang milik yang diproduksi, hanya tercantum umum. Merek ARI Jateng tidak pada label 121 mencantumkan nama umum seperti digunakan sebagai merek dan telah kata ―rajut‖ untuk produk rajutan, terdaftar. Namun, berdasarkan Pasal dan tidak mencantumkan lambang tersebut, maka kata Jateng masih milik umum, karena lambang yang dapat digunakan dan dimohonkan dicantumkan bukan merupakan milik untuk umum. Lambang tersebut berupa Jateng benang melainkan rajut dengan diatasnya pendaftaran, tidak karena berdiri kata sendiri sebelumnya telah terdapat jarum rajut menancap pada didahului kata ―ari‖. benang, dengan sisa benang pada Mekanisme Pendaftaran Merek posisi horizontal yang memisahkan “ARI kata ari dengan Jateng. Kementerian Hukum dan HAM Pada Pasal 22 UU Merek Jateng” ARI pada Jateng Kantor merupakan dijelaskan bahwa Terhadap merek asosiasi perajut yang berdomisili di terdaftar yang kemudian menjadi Jawa Tengah, dengan sifat usaha nama generik, setiap Orang dapat yang dijalankan adalah usaha mikro. mengajukan merek Meskipun usaha yang dijalankan dengan menggunakan nama generik masih bersifat mikro, namun ARI dimaksud dengan tambahan kata lain Jateng sudah memiliki kesadaran sepanjang untuk mendaftarkan merek yang permohonan ada Berdasarkan Kamus unsur pengertian Bahasa Indonesia pembeda. versi dalam dimiliki dan digunakan dalam Besar Bahasa kegiatan bisnisnya secara kolektif. online, makna Berdasarkan pembahasan generik diartikan sebagai umum atau sebelumnya, telah dikaji bahwa label lazim digunakan14. Dikaitkan dengan merek ARI Jateng tidak bertentangan merek yang dimiliki ARI Jateng, dengan Pasal 20 dan Pasal 22 UU maka Merek, sehingga unsur kata Jateng yang merek tersebut merupakan singkatan Jawa Tengah, dapat didaftarkan. Karena domisili merupakan merek generik, karena ARI dimungkinkan kata tersebut banyak Semarang, maka pendaftaran dapat Jateng berada di Kota dilakukan di Kantor Kementerian 14 http://kbbi.web.id/generik , diakses pada hari Senin, 27 Maret 2017, Pukul 11.30 WIB Hukum dan HAM Wilayah Jawa 122 Tengah (selanjutnya Kemenkumham Direktorat disebut Merek, kelas barang dalam sistem pada Ditjen KI Kemenkumham Jateng Kekayaan terdapat perbedaan. Pada PP tersebut Jateng), Jendral Intelektual. bagian Berdasarkan kelas barang layanan dijelaskan bahwa kelas barang 24, Jendral terdiri dari tekstil dan barang-barang Kekayaan Intelektual (selanjutnya tekstil, yang tidak termasuk dalam disebut Ditjen KI) Kemenkumham kelas-kelas lain; tilam-tilam tempat Jateng, terdapat sistem klasifikasi tidur meja, sedangkan pada kelas merek yang merupakan klasifikasi barang 25 terdiri dari pakaian, alas kelas barang terhadap produk yang kaki, dan tutup kepala. Sehingga akan tidak elektronik situs lampiran Direktorat didaftarkan mereknya. ditemukan secara spesifik Berdasarkan sistem tersebut, terdapat produk rajutan. Berdasarkan kajian 45 kelas barang yang produknya tersebut, berbeda-beda. Untuk produk rajutan, bahwa masuk dalam klasifikasi kelas barang tersebut hanya mendefinisikan secara 24 dengan serial nomor (E) K 0051, singkat nama barang bahan rajutan, nomor sedangkan pada sistem Ditjen KI dasar 240092, serial nomor (Fr) T sudah 0519. Sedangkan, untuk pakaian produk pada PP tersebut, sehingga rajut masuk dalam klasifikasi kelas barang yang diklasifikasikan lebih barang 25 dengan serial nomor (E) K rinci dan detail, termasuk menyebut 0054, rajut produk rajutan. Oleh karena itu, 250071, pendaftaran kelas barang ARI Jateng serial nomor (Fr) T 0520. Dengan menyesuaikan dengan sistem yang demikian, produk kerajinan ARI terdapat Jateng dapat didaftarkan mereknya Kemenkumham Jateng. nama (pakaian), barang nomor baju dasar dengan 2 pendaftaran kelas barang. maka kelas dapat barang ditelusuri dalam PP produk-produknya, dilakukan perluasan dalam Secara teknis, Ditjen dari KI pendaftaran Apabila dikaji berdasarkan merek dapat dilakukan secara manual PP No.24 Tahun 1993 tentang Kelas atau konvensional dengan datang dan barang atau Jasa bagi Pendaftaran mengurus secara langsung ke kantor 123 Kemenkumham seiring terkait. perkembangan Namun, Permohonan pendaftaran teknologi, yang harus dipenuhi ARI Jateng maka saat ini pendaftaran dapat selaku pemohon harus memeuhi dilakukan onlineatau ketentuan Pasal 3Peraturan Menteri lebih Hukum dan HAM RI No.67 Tahun dalam 2016 tentang Pendaftaran Merek , melakukan pendaftaran, utamanya meliputi pengisian formulir rangkap bagi memiliki 2 yang berisi waktu permohonan, keterbatasan waktu. Sebagaimana hal identitas pemohon, identitas kuasa tersebut telah dijelaskan dalam Pasal (jika melalui kuasa), nama negara 3 Peraturan Menteri Hukum dan dan tanggal permintaan merek yang HAM RI No.67 Tahun 2016 tentang pertama Pendaftaran Merek bahwa diajukan dengan hak prioritas, label permohonan pendaftaran merek merek, warna jika merek yang secara elektronik, sehingga memudahkan pendaftar pendaftar yang kali jika permohonan dapat dilakukan secara elektronik dimohonkan atau non elektronik. ARI Jateng warna, kelas barang serta uraian jenis selaku pemohon pendaftaran dapat barang. Adapun kelengkapan yang menyesuaikan harus dipenuhi sebagai lampiran dengan mekanisme tersebut, dua apabila permohonan menggunakan meliputi unsur bukti dilakukan secara elektronik maka pembayaran biaya permohonan, label tunduk pada Pasal 7 bahwa pemohon merek sebanyak tiga lembar dengan melakukan melalui ukuran minimal 2 x 2 cm dan laman resmi Ditjen dengan mengisi maksimal 9 x 9 cm, surat pernyataan formulir dan kepemilikan merek, surat kuasa (jika mengunggah dokumen kelengkapan. dengan kuasa), surat pernyataan Jika pendaftaran dilakukan secara kepemilikan merek, bukti prioritas non elektronik maka tunduk pada (jika menggunakan hak prioritas), Pasal 8 bahwa permohonan diajukan bila merek berupa bentuk 3 dimensi, secara suara, hologram dilampirkan syarat pendaftaran secara tertulis elektronik kepada Menteri Hukum dan HAM disertai dokumen tertentu kelengkapan yang dibutuhkan. dalam Peraturan tersebut. Dalam hal 124 sebagaimana dijelaskan ini, ARI Jateng melakukan atau jasa yang akan diproduksi dan pendaftaran dengan kuasa sehingga diperdagangkan, pengawasan atas wajib penggunaan melampirkan surat kuasa, merek kolektif dan namun tidak perlu melampirkan sanksi atas pelanggaran ketentuan bukti tidak penggunaan merek kolektif. Namun, mengajukan permohonan dengan hak merek kolektif yang sudah terdaftar prioritas. Selain itu, tidak perlu yang digunakan melampirkan pula bukti merek 3 merek kolektif dimaksud dan tidak dimensi, surara dan hologram karena dapat dilisensikan kepada pihak lain. prioritas karena tidak menggunakan bentuk merek komunitas Tahap selanjutnya, dijelaskan tersebut. pada Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Selain itu, ARI Jateng juga wajib oleh melengkapi Menteri Hukum dan HAM RI No.67 dokumen Tahun 2016 tentang Pendaftaran pendaftaran merek kolektif, karena Merek, bahwa setelah persyaratan berdasarkan jenisnya merek tersebut dokumen terpenuhi maka pemohon merupakan merek diberikan tanda kolektif yang penerimaan dan digunakan secara bersama-sama oleh Menteri mengumumkan permohonan sekumpulan perajut yang berada di dala wilayah Jawa Tengah. Ketentuan Pengumuman tersebut berlangsung tersebut 47 selama 2 bulan , dan dalam jangka sampai dengan Pasal 49 Peraturan waktu tersebut setiap pihak dapat Menteri Hukum dan HAM RI No.67 mengajukan keberatan secara tertulis Tahun 2016 tentang Pendaftaran atas permohonan yang bersangkutan. Merek. Dalam permohonan jelas Terhadap dinyatakan bahwa merek tersebut pemohon atau kuasanya berhak pula akan mengajukan diatur digunakan dalam pasal sebagai merek berita resmi keberatan sanggahan merek. tersebut, secara kolektif, dengan disertai ketentuan tertulis dan diajukan dalam waktu penggunaan merek tersebut sebagai maksimal 2 bulan sejak tanggal merek pengiriman salinan keberatan yang kolektif yang minimal memuat pengaturan mengenai sifat, disampaikan oleh Menteri. ciri umum, atau mutu barang dan 125 Setelah kelengkapan permohonan berkas dan atau keseluruhannya dengan merek dinyatakan terdaftar milik pihak lain atau lengkap, dan telah melampaui jangka dimohonkan lebih dahulu oleh pihak waktu permohonan, maka dilakukan lain yang sejenis, merek terkenal pemeriksaan oleh milik pihak lain yang sejenis, merek Pemeriksa. Dalam hal pada masa terkenal milik pihak lain yang tidak pengumuman keberatan, sejenis, substantive terdaftar dan ditolak jika maka substantif terdapat pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu dan indikasi geografis permohonan merek juga tersebut maksimal 30 hari sejak tanggal merupakan atau menyerupai nama berakhirnya batas waktu atau singkatan nama orang terkenal, penyampaian sanggahan, namun foto atau nama badan hukum yang apabila tidak terdapat keberatan pada dimiliki orang lain, tiruan atau saat dilakukan pengumuman, maka menyerupai pemeriksaan substantive dilakukan nama, bendera, lambang atau simbol dalam jangka waktu maksimal 30 atau emblem suatu negara, atau hari sejak berakhirnya pengumuman. lembaga Pemeriksaan ini berlangsung selama internasional, 150 hari. Ketentuan ini diatur dalam menyerupai tanda/cap/stampel resmi Pasal 12 dan 13 Peraturan Menteri yang digunakan oleh negara atau Hukum dan HAM RI No.67 Tahun lembega 2016 tentang Pendaftaran Merek. permohonan Pemeriksaan substantif diajukan dilakukan dengan tujuan memeriksa Pasal 20 sigkatan nasional dan pemerintah. juga oleh maupun tiruan atau Selain ditolak itu, jika pemohon yang Setelah dilakukan Merek pemeriksaan substantif, permohonan mengenai merek yang tidak dapat merek dapat dinyatakan diterima atau didaftar. ditolak. Dijelaskan dalam Pasal 24 Kemudian UU atau beritikad tidak baik. apakah merek tersebut bertentangan dengan nama pemeriksaan terhadap Pasal 21 UU Merek bahwa UU permohonan merek ditolak apabila permohonan merek diterima, maka memiliki persamaan pada pokoknya Menteri 126 Merek, bahwa dalam mendaftarkan hal merek tersebut, memberitahukan 32 UU Merek. Permohonan tersebut pendaftaran merek kepada pemohon dapat atau kuasanya, menerbitkan sertifikat Banding Merek yang diatur dalam merek Pasal 33 dan Pasal 34 UU Merek. dan mengumumkan diajukan Dalam berita resmi merek secara elektronik didaftarkan maka pemohon berhak dan non elektronik. Namun, dalam menerima sertifikat merek sebagai hal permohonan tidak dapat didaftar bukti atau Menteri terdaftar. Sejak saat itulah hak tertulis eksklusif atas merek dapat diberikan dengan oleh pemerintah. Berdasarkan Pasal tercantum alasannya. Dalam jangka 35 UU Merek dinyatakan bahwa waktu 30 hari sejak tanggal tersebut, merek pemohon/kuasannya perlindungan hukum untuk jangka maka memberitahukan kepaa secara pemohon/kuasanya menyampaikan dapat tanggapan secara merek Komisi pendaftaran merek tersebut dalam ditolak, hal kepada kepemilikan terdaftar waktu 10 tahun dinyatakan atas merek mendapat dan dapat tertulis beserta alasannya. Namun, diperpanjang dalam jangka waktu apabila sama selama merek tersebut masih tidak menyampaikan tanggapan maka permohonan ditolak. dipergunakan dalam kegiatan bisnis. Jika tanggapan disampaikan dan tanggapan tersebut diterima maka Menteri mendaftarkan merek tersebut. Sebaliknya, apabila pemohon/kuasanya Secara singkat, hasil kajian dapat berikut : menyampaikan tanggapan dan tanggapan tersebut tidak diterima, maka menteri menolak permohonan. Terhadap permohonan yang ditolak, maka pemohon / kuasanya masih dapat mengajukan dilihat upaya permohonan banding yang diatur dalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 127 berdasarkan bagan Bagan 1 SIMPULAN Berdasarkan Alur Pendaftaran Merek Kolektif pembahasan terhadap rumusan masalah, dapat ARI Jateng disimpulkan dua hal. Pertama, bahwa Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Tengah ARI Jateng sebagai Pemohon Non elektroni Pendaft aran merek ARI Jateng yang merupakan Asosiasi Rajut Wilayah Jawa Tengah yang menjalankan usaha Elektro nik bersifat mikro memiliki label merek yang 1. pengisian formulir melalui laman resmi 2. unduh dokumen lampiran 1. pengisian formulir pendaftaran secara tertulis 2.kelengkapan dokumen lampiran Indonesia digunakan dalam kegiatan bisnis dan melekat pada produk kerajinan tangan rajut. Produk tersebut diproduksi dan dipasarkan Pengumuman Keberatan Sanggahan secara mandiri oleh sekumpulan perajut yang berdomisili di Jawa Pendaftaran diterima : merek didaftarkan; pendaftaran diberitahukan kepada pemohon; penerbitan sertifikat merek; mengumumkan pendaftaran merek Pendaftaran ditolak Pemeriks aan Tengah. Produk tersebut sangat kreatif dan inovatif sehingga timbul Permohonan banding kepada Komisi Banding Merek kesadaran untuk mendaftarkan mereknya agar memperoleh hak atas merek dan perlindungan dari negara. Berdasarkan kajian, merek tersebut telah memenuhi unsur sebagai merek Berdasarkan gambar tersebut kolektif dan telah memenuhi unsur dapat dijelaskan bahwa mekanisme sebagai merek yang dapat didaftar pendaftaran merek kolektif milik berdasarkan Undang-Undang No.20 ARI Jateng menyesuaikan dengan tahun 2016 tentang Merek dan Undang-Undang Merek dan Indikasi Indikasi Geografis. Geografis. Terlebih ini Kedua, pendaftaran merek melakukan dapat dilakukan secara elektronik mempermudah maupun non elektronik oleh ARI proses pendaftaran merek melalui Jateng sebagai pemohon kepada sistem online. Direktorat Kemenkumham inovasi dengan telah saat 128 Jendral Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan REFERENSI HAM wilayah Jawa Tengah untuk permohonan pendaftaran Asikin, merek kolektif. Pendaftaran tersebut wajib Djumhana, M. dan R.Djubaedillah. 2014. Hak Milik Intelektual, Sejarah, Teori dan Praktiknya di Indonesia, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti memenuhi syarat adminisatif beserta kelengkapan dokumen, kelengkapan dokumen Zainal. 2013. Hukum Dagang. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada dan khusus mengenai syarat pendaftaran merek kolektif sebagaimana diatur dalam Gunawati, Anne. 2015. Perlindungan Merek Terkenal Barang dan Jasa Tidak Sejenis Terhadap Persaingan Usaha Tidak Sehat, Bandung : PT.ALUMNI Bandung Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No.67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek. Kemudian dilakukan pula pemeriksaan substantif terhadap permohonan Sari, Elsi Kartika dan Advendi Simangunsong, 2008. Hukum dalam Ekonomi, Jakarta : PT.Grasindo pendaftaran merek tersebut. SARAN Peneliti memberikan saran Silondae, Arus Akbar dan Wirawan B.Ilyas. 2014. Pokok-pokok Hukum Bisnis. Jakarta :Salemba Empat kepada pemerintah, khususnya bagi pemerintah daerah propinsi Jawa Tengah untuk lebih memperhatikan Sutedi, Adrian. 2013. Hak atas Kekayaan Intelektual. Jakarta : Sinar Grafika, Jurnal ilmiah Dharmawati,Novidkk. 2014. Analisis Pelanggaran Merek Dagang dalam Kasus Persamaan Bentuk Kemasan oleh PT.Sinde Budi Sentosa (Cap Badak) Terhadap Wen Ken Drug Co. (PTE) LTD. (Cap Kaki Tiga), Jurnal Privat Law, Vol.2 No.5 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam hal membantu pendaftaran merek untuk produk kreatif dan inovatif. Pendaftaran tersebut sebagai upaya melindungi kreasi masyarakat, agar memperoleh peningkatan kesejahteraan hidup dan pengembangan usaha mendatang, serta di masa dapat bersaing denga produk-produk dari negara Agus Mardianto,2011.Akibat Hukum Pembatalan Pendaftaran lain. 129 Merek Terhadap Hak Penerima Lisensi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001, Jurnal Dinamika Hukum,Vol.11 No.3 Herlina Ratna SN, 2016. Analisis Perlindungan Hukum atas Merek Terdaftar sebagai Hak atas Kekayaan Intelektual (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Lampung), Jurnal Keadilan Progresif Vol.7 No.2 Website http://skm.dgip.go.id/, diakses pad hari Senin, 27 Maret 2017, Pukul 11.00 WIB http://kbbi.web.id/generik , diakses pada hari Senin, 27 Maret 2017, Pukul 11.30 WIB 130