BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang menarik kerena kuatnya tingkat persaingan pada intensitas persaingan industri, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli. Kondisi ini menyebabkan industri produk kertas menjadi industri yang kurang kondusif untuk profitabilitas yang baik. Tetapi mengingat tekanan persaingan dari ketersediaan produk pengganti yang lemah sehingga permintaan terhadap produk kertas tetap tinggi. 2. PT Locomotif Eka Sakti memiliki keunggulan secara kompetitif pada kualitas produk yang dapat disetarakan dengan produk kertas PT Solo Murni walaupun dengan harga jual yang lebih murah. Sedangkan yang menjadi kelemahan PT Locomotif Eka Sakti adalah pada faktor kemampuan meraih skala ekonomi & efisiensi biaya yang belum optimal, jaringan distribusi yang belum luas, kurangnya iklan & promosi produk serta inovasi produk yang masih rendah. 3. Faktor-faktor yang menjadi peluang bagi PT Locomotif Eka Sakti untuk menghadapi persaingan dalam industri produk kertas adalah: 122 a. Pasar Indonesia yang sangat besar, banyak daerah yang potensial menjadi area ekspansi untuk distribusi. b. Peluang pasar internasional mengingat peringkat industri produk kertas Indonesia yang relatif baik. c. Meningkatnya anggaran pendidikan untuk KJP dan KIP sehingga konsumsi masyarakat terhadap stasioneri khususnya buku tulis meningkat. d. Pasar online yang sedang meningkat. e. Pasar menjadi lebih besar di kawasan Asia Tenggara karena pemberlakuan MEA 2015. f. Produk kertas khususnya buku tulis sulit disubstitusi dengan produk elektronik sehingga tekanan persaingan dari ketersediaan produk pengganti yang lemah. 4. Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi PT Locomotif Eka Sakti untuk menghadapi persaingan dalam industri produk kertas adalah: a. Jumlah pasokan kertas yang rendah (dibawah permintaan) dan diperkuat dengan adanya regulasi yang mempersulit impor kertas serta bea masuk kertas yang meningkat sehingga tekanan persaingan dari kekuatan tawarmenawar pemasok yang kuat. b. Adanya pesaing besar yang melakukan integrasi vertikal ke pemasok bahan baku dan distribusi sehingga persaingan harga yang tinggi. 123 c. Masuknya perusahaan besar dalam industri seiring dengan meningkatnya globalisasi dan semakin mudahnya peraturan untuk memulai usaha baru sehingga tekanan persaingan dari ancaman pendatang baru yang kuat. d. Biaya untuk beralih antar merek (switching cost) yang rendah dan sensitivitas permintaan pembeli terhadap harga yang tinggi sehingga tekanan persaingan dari kekuatan tawar-menawar pembeli yang kuat. e. Pertumbuhan industri produk kertas yang melambat sehingga intensitas persaingan dalam industri yang kuat. f. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat. 5. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan bagi PT Locomotif Eka Sakti untuk menghadapi persaingan dalam industri produk kertas adalah: a. Lokasi produksi yang strategis untuk akses bahan baku dan distribusi. b. Fasilitas produksi masih memiliki kapasitas untuk penambahan produksi. c. Kualitas produk yang baik dan konsisten. d. Hubungan yang baik dengan toko/agen besar (distributor). e. Memiliki portfolio ekspor yang baik dan citra perusahaan bagi pelanggan di luar negeri yang baik. f. Melakukan riset pasar secara rutin sebagai dasar berinovasi. g. Tidak memiliki utang jangka panjang. 6. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan bagi PT Locomotif Eka Sakti untuk menghadapi persaingan dalam industri produk kertas adalah: a. Utilisasi kapasitas produksi yang masih rendah sehingga skala ekonomi dan efisiensi biaya belum optimal. 124 b. Jalur distribusinya masih terbatas pada jalur distribusi agen/toko besar yang telah bekerjasama. c. Kurangnya iklan dan promosi produk sehingga citra di kalangan konsumen kurang kuat. d. Belum melayani pasar online dan penjualan langsung ke konsumen. e. Penempatan karyawan bagian pemasaran yang kurang dan tidak terlatih. f. Rasio profitabilitas keuangan yang menurun sehingga tingkat pengembangan modal kurang mendukung peningkatan produksi. g. Produktivitas karyawan kurang optimal. h. Desain sampul produk kurang menarik dibandingkan pesaing. i. Tidak melakukan kontrak pada pembelian bahan baku. 7. Strategi biaya rendah (low cost provider strategy) yang digunakan oleh PT Locomotif Eka Sakti dapat dipertahankan tetapi harus menekankan kepada aspek peningkatan skala ekonomis dengan beroperasi pada kapasitas penuh dan peningkatan efisiensi rantai pasok. Hal ini bertujuan agar biaya produksi dapat semakin rendah sehingga tingkat keuntungan perusahaan dapat meningkat yang dapat mendukung pengembangan perusahaan yang lebih cepat dan target jangka panjang perusahaan dapat tercapai. 8. Strategi bersaing alternatif yang sebaiknya dilakukan PT Locomotif Eka Sakti untuk menghadapi persaingan dalam industri produk kertas adalah strategi biaya rendah dengan metode mengurangi biaya. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu dengan melakukan manajemen efisiensi biaya pada aktivitas rantai nilai dan mengubah rantai nilai ke biaya yang 125 lebih rendah. Langkah yang dapat dilakukan untuk menjalankan strategi ini adalah: a. Meningkatkan semua skala ekonomis dan beroperasi pada kapasitas penuh sehingga biaya tetap (fixed cost) per unit dapat lebih rendah. Peningkatan produksi ini didukung dengan ekspansi area penjualan, meningkatkan jumlah personel tim pemasaran dan penjualan, meningkatkan desain sampul menjadi lebih menarik, meningkatkan iklan, promosi dan pameran yang tepat dan strategis serta adanya penambahan modal. b. Mengingkatkan efisiensi rantai pasok (supply chain) dimana dapat dengan cara melakukan kontrak dengan pemasok. c. Mengurangi biaya input yang dilakukan dengan menyesuaikan ketebalan kertas sampul buku PT Locomotif Eka Sakti. d. Melakukan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang lebih komprehensif menggunakan sistem informasi sehingga bahan baku dapat dikendalikan dengan tepat. e. Melakukan penjualan langsung ke konsumen dimana melayani penjualan dalam skala kecil dan penjualan online. f. Eliminasi aktivitas perusahaan yang nilai tambahnya rendah yaitu penggabungan bagian yang memiliki fungsi yang terkait. 126 5.2. Saran Berdasarkan analisis lingkungan industri produk kertas dan analisis lingkungan internal terhadap PT Locomotif Eka Sakti, beberapa langkah strategi yang dapat disarankan agar dapat menjawab tantangan persaingan pada industri produk kertas adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan semua skala ekonomis dan beroperasi pada kapasitas penuh sehingga biaya tetap (fixed cost) per unit dapat lebih rendah. Hal ini dapat dilakukan oleh PT Locomotif Eka Sakti dengan mengoptimalkan kapasitas produksi yang secara tidak langsung dapat menetralisir tekanan persaingan dari ancaman pendatang baru. Langkah mengoptimalkan kapasitas produksi untuk mendapatkan skala ekonomis perlu dilakukan dengan menerapkan langkah berikut: a. Ekspansi area penjualan dan meningkatkan ekspor. Jaringan distribusi diperluas dengan melayani area baru yang mempertimbangkan angka partisipasi sekolah, jumlah penduduk serta pengeluaran perkapita daerah tersebut sehingga potensi penjualannya dapat lebih besar. Meningkatkan ekspor juga dilakukan dalam rangka memanfaatkan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi keunggulan kompetitif dari sisi harga. b. Meningkatkan jumlah personel tim pemasaran dan penjualan serta mengikutsertakannya pada pelatihan agar lebih reaktif terhadap pasar. c. Meningkatkan desain sampul menjadi lebih menarik dengan penggunaan desain karakter yang sedang digemari. Skema lisensi 127 penggunaan desain karakter dapat didiskusikan dengan pemilik desain karakter tersebut untuk mendapatkan skema lisensi yang lebih sesuai sesuai dengan jumlah produksi perusahaan. d. Meningkatkan iklan, promosi dan pameran yang tepat dan strategis seperti melakukan penjualan pada toko buku yang telah menjadi top-ofmind, memberikan hadiah pada setiap pembelian, mengikutsertakan pada pameran buku, mengadakan acara atau kompetisi dengan penggunaan media sosial dan sebagainya. e. Diperlukan penambahan modal usaha dikarenakan kondisi modal saat ini kurang mendukung untuk meningkatan kapasitas. Menambah modal usaha untuk meningkatkan produksi dan penjualan ini juga mempertimbangkan tingkat utang yang sangat rendah dimana memungkinkan penambahan modal dengan utang jangka panjang. 2. Mengingkatkan efisiensi rantai pasok (supply chain) dimana dapat dengan cara melakukan kontrak dengan pemasok. Langkah ini dapat menetralisir tekanan persaingan dari kekuatan tawar menawar pemasok yang semakin kuat. 3. Mengurangi biaya input yang dilakukan dengan menyesuaikan ketebalan kertas sampul buku PT Locomotif Eka Sakti. Hal ini dapat dilakukan dengan catatan tidak mengurangi kualitas atas fungsionalitas produk. 4. Melakukan perencanaan dan pengendalian bahan baku yang lebih komprehensif sehingga bahan baku dapat dikendalikan dengan tepat. 128 Perencanaan dan pengendalian bahan baku ini dapat dilakukan dengan penerapan sistem informasi Material Resource Planning (MRP). 5. Melakukan penjualan langsung ke konsumen dimana melayani penjualan dalam skala kecil dan penjualan online. Penjualan dapat dilakukan dengan membentuk unit internal atau dengan melakukan aliansi dengan situs ecommerce. 6. Eliminasi aktivitas perusahaan yang nilai tambahnya rendah. Eliminasi ini adalah dengan melakukan penggabungan antara bagian personalia dan bagian umum mengingat fungsinya yang saling terkait. Selain itu bidang akuntansi & pajak dan keuangan juga dapat disatukan menjadi satu bagian karena fungsinya yang sangat terkait. 129