Analisis Deskriptif Kanyooku Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana (Ednoor Mutaqien, NIM. 054775) Abstrak Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang adalah dengan melalui penelitian. Dari hasil sebuah penelitian akan ada masukan penting, baik bagi peneliti itu sendiri maupun bagi pihak lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan apa yang diteliti. Penelitian ini mengambil judul Analisis Deskriptif Kanyooku Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana. Kanyooku adalah ungkapan dalam bahasa Jepang yang sejajar dengan istilah idiom dalam bahasa Indonesia. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana makna, pemakaian dalam kalimat, dan pemakaian kanyooku yang terbentuk dari kata hana pada saat ini. Objek dalam penelitian ini adalah kanyooku yang terbentuk dari kata hana yang terdapat dalam Kooji Kotowaza Kanyooku Jiten karangan Kuramochi Yasou (1999) dan Reikai Kanyooku Jiten karangan Inoue Muneo (1992). Kanyooku sulit dipahami karena maknanya tidak sesuai dengan kaidah bahasa secara umum. Contohnya frase hone ga katai (tulang keras) dan me ga katai (mata keras). Untuk frase hone ga katai, dengan mengetahui arti kata hone, ga, katai, dan struktur kalimatnya kita bisa memahami makna dari frase tersebut. Tetapi untuk frase me ga katai, meskipun kita mengetahui arti kata me, ga, katai, dan struktur kalimatnya, kita tidak bisa memahami makna leksikal (mojidoori no imi) dari frase tersebut, melainkan harus memahami makna idiomatiknya (kanyookutekina imi). Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kanyooku yang terbentuk dari kata hana, untuk mengetahui pemakaian kanyooku tersebut dalam kalimat serta mengklasifikasikan kanyooku tersebut berdasarkan jenis dan fungsinya x