DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Bahan Sharing COOL Dewasa Muda – Oktober 2010 – Minggu I BERJALAN DALAM KELIMPAHAN TUHAN “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya, nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.” (Yesaya 48:18-19) Ayat tersebut di atas merupakan pesan Nabi Yesaya kepada orang-orang Yehuda untuk melihat masa depan yang akan dibuat Tuhan kepada mereka, yaitu masa depan baru yang berbeda dan tidak sama dengan yang sebelumnya bahwa ada kelimpahan berkat yang dibuat Tuhan dalam hidup mereka. Pesan masa depan yang luar biasa ini juga pesan bagi kita orang percaya bahwa suatu keadaan hari depan yang cerah dibuat oleh tangan Tuhan bagi anak-anak-Nya, jikalau kita percaya. Siapa pun kita, apa pun keadaan kita dan sekalipun kita merasa bahwa hal itu tidak mungkin tetapi jika kita percaya kepada Firman Tuhan (Yohanes 11:40, “...Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan ALLAH.”) maka hal tersebut menjadi kenyataan. Tanda seseorang yang percaya adalah melakukan/memperlihatkan hidupnya sejalan dan seturut dengan Firman Tuhan tanpa kompromi dan penyimpangan tetapi radikal dengan kebenaran Firman Tuhan. Dampaknya adalah: 1. Damai sejahtera tidak pernah kering Suatu sikap hati dan jiwa dalam keadaan yang sangat tenang walaupun sedang ada di tengah-tengah badai kehidupan yang makin mengganas. Bukankah firman Tuhan memberitahukan bahwa keadaan makin bertambah sukar dan sulit, kejahatan dan krisis makin merajalela tetapi bagi orang percaya Tuhan memberikan damai sejahtera dalam hati dan jiwanya? Ini yang memampukan anak-anak Tuhan tetap tenang dan membuat yakin bahwa setelah melewati gelombang hidup ini ada berkat yang telah disediakan baginya. 2. Kebahagiaan akan terus berlimpah seperti gelombang laut Keadaan bahagia yang tidak pernah berhenti seperti gelombang laut yang terus bergerak ke pantai atau menerpa batu karang. Ini adalah kebahagiaan yang tidak bisa dibeli, dibuat atau dikondisikan oleh manusia, tetapi kebahagiaan/sukacita yang tidak dapat dipengaruhi oleh situasi dan keadaan apa pun. Manusia bekerja mencari uang, harta supaya dapat bahagia, tetapi kenyataannya kebahagiaan tidak dapat dibuat atau dibeli oleh uang, kebahagiaan oleh karena Tuhan selalu memberkati dan menolong dalam keadaan yang sulit. 3. Keturunan/anak-anak rohani menjadi seperti pasir di laut Tuhan berjanji bukan hanya anak dalam keluarga yang bertambah tetapi juga anak-anak dalam keluarga rohani/COOL/Gereja juga makin bertambah seperti kersik artinya sangat banyak. Kita akan melihat pelipatgandaan dan suatu jumlah besar yang ditambahkan ke dalam bilangan keluarga rohani. Bukankah ini sedang masa penuaian, hujan pertobatan ? Itu terjadi bagi mereka yang melakukan perintah-Nya. 4. Namanya tidak dilenyapkan di hadapan Tuhan Nama merupakan identitas dan menunjukkan suatu keberadaan; jika terhapus nama kita maka tidak ada lagi keberadaan kita. Ada banyak nama bank, perusahaan yang sudah terhapus hingga tidak diingat dan dilupakan oleh orang. Syukur pada Tuhan bahwa nama kita tidak dihapuskan sehingga tetap ada untuk selamanya di hadapan Bapa. Penutup Jika kita memperhatikan perintah-perintah Tuhan yang hari ini/saat ini Tuhan pesankan dengan kuat dalam hidup kita, maka kita akan mengalami berkat-berkat yang telah disebutkan di atas. Lakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan dengan sepenuh hati dan karena mengasihi Tuhan, maka kelimpahan berkat terjadi atas diri kita. DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Bahan Sharing COOL Dewasa Muda – Oktober 2010 – Minggu II HAMBATAN KEMENANGAN Satu hal yang membedakan Tuhan yang kita sembah dalam nama YESUS KRISTUS dengan ilah-ilah lain di dunia ini adalah fakta bahwa Ia menjadikan kita sebagai orang-orang yang lebih dari pemenang, yaitu orang-orang yang diberi kemenangan oleh Tuhan karena Ia begitu mengasihi kita. Kita lebih dari pemenang! Amin. (Baca: Ulangan 20:1-4) Namun ada satu hal yang harus kita pahami dengan benar, yaitu walaupun kita dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan, hal tersebut bukan berarti kita bebas dari tantangan hidup dan kesulitan-kesulitan (Ulangan 20:1), namun justru penyertaan Tuhan tersebut dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang besar. Ini diizinkan Tuhan agar kita pun merasakan arti dan nikmat dari kemenangan. Ia ingin agar kehidupan kita selalu naik ke tingkat yang lebih tinggi, oleh karenanya tantangan (peperangan) dibutuhkan untuk terus melatih dan mendongkrak kita ke tingkat kedewasaan rohani yang lebih tinggi. Kekuatan fisik diukur dari seberapa berat benda yang dapat kita angkat, namun kekuatan rohani diukur dari seberapa berat beban hidup yang dapat Anda pikul. Percayalah, bagi orang-orang biasa kelihatannya mustahil, tetapi tidak ada yang mustahil bagi orang percaya karena ALLAH sendiri yang akan memberikan kekuatan. Amin! Hal yang hendaknya kita perhatikan sebaliknya adalah bahwa ternyata ada hal-hal yang dapat menghambat kita berada dalam kemenangan terus-menerus dalam hidup kita. Keempat penghambat tersebut adalah: 1. Mengikuti nasehat yang salah (Mazmur 1:1-3) Sayang sekali banyak anak-anak Tuhan ketika bekerja dan melayani, mengikuti nasehat-nasehat yang salah. Nasehat yang salah bisa jadi berasal dari orang-orang lain dan bisa juga berasal dari dalam diri kita sendiri (nafsu dan ego). ALLAH tentu ingin Anda sukses dalam hidup saat ini, namun ikutilah apa yang menjadi petunjuk-Nya dan bukan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal ALLAH. Jikalau ada yang mengatakan agar bisnis/kerja Anda sukses maka harus mengikuti Feng Shui atau Zen dan sebagainya, itu sudah jelas menyalahi Firman Tuhan. Sumber sukses kita tidak ditentukan bagaimana kita mengatur tata letak ruang dan sebagainya, tetapi bagaimana kita menempatkan diri kita dalam kehendak dan rencana Tuhan. Jangan Anda tertipu. Banyak orang-orang dunia yang sukses tetapi mereka tidak memiliki kekayaan di surga. Kesudahan mereka adalah kebinasaan. Tetapi anak-anak Tuhan yang hidup dalam nasehat yang benar, yaitu yang sesuai Firman Tuhan, maka bukan saja mereka sukses di dunia, namun juga memiliki kekayaan yang besar di Surga. 2. Tidak sabar dalam menantikan waktu penggenapan janji Tuhan (Pengkhotbah 3:1) Prinsip yang dapat Anda pegang adalah bahwa Tuhan selalu menggenapi janji-Nya dan waktu-Nya tidak pernah terlambat, selama kita juga menjalankan apa yang menjadi bagian kita dan sabar menantikan waktu penggenapan janji itu. Beberapa orang justru jatuh dalam hidup mereka karena tidak sabar menantikan waktu Tuhan, misalnya: Abraham yang mengambil Hagar agar melahirkan Ismail padahal Tuhan sudah berjanji bahwa Sarah-lah yang akan memberikan keturunan kepadanya. Akibatnya? Keturunan Sarah dan Hagar bertikai sampai hari ini. Puji syukur kepada Tuhan, kasih dan setia-Nya kepada Abraham (dan juga kepada kita) tidak berkesudahan. 3. 4. Camkanlah hal ini: kalau Anda bertindak tidak/di luar waktu Tuhan, maka Ia akan tetap mengasihi kita, namun kita tetap menanggung konsekuensi dari ketidaksabaran kita. ALLAH mengizinkan demikian agar kita menjadi pribadi yang bertanggung-jawab atas segala keputusan kita. Sabarlah menantikan waktu Tuhan maka kemenangan yang sejati akan engkau nikmati dalam hidupmu. Tidak mau hidup dalam kekudusan Tokoh-tokoh dalam Alkitab maupun para anak-anak Tuhan di zaman modern ini adalah orang-orang yang mengalami kemenangan demi kemenangan karena mereka mau membayar harga yaitu hidup dalam kekudusan. ALLAH itu kudus dan tanpa kekudusan tidak mungkin orang dalam melihat kemuliaan dan kemenangan ALLAH dalam hidupnya. Tantangan dan godaan dunia senantiasa berusaha menarik kita ke arah mereka. Namun hanya orang-orang yang mau hidup kudus dalam Tuhan akan terus menikmati kemenangan yang sejati dalam hidup mereka. Gagal dalam pengendalian diri. Sayangnya, banyak juga tokoh dalam Alkitab yang gagal dalam mempertahankan kemenangan dari ALLAH karena tidak mengendalikan dirinya. Simson jatuh karena tidak mengendalikan hawa nafsu seksnya, Imam Elkana mati salah satunya karena ia terlalu gemuk. Ketika Anda menerima Tuhan YESUS sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup Anda, Anda diberi-Nya kuasa untuk dapat mengendalikan diri Anda. Pertanyaannya adalah: apakah Anda mau mengikuti keinginan ROH atau Anda hanya memuaskan keinginanmu saja? Jika fokus kita hanya untuk memuaskan apa yang kita inginkan, maka artinya kita pun gagal dalam mengendalikan diri kita. Peneguhan Kita mungkin diizinkan Tuhan menghadapi berbagai macam persoalan hidup (“peperangan”), tetapi Firman Tuhan dalam Ulangan 20:3-4 berkata “…janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka, sebab Tuhan, ALLAH-mu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.” Amin! DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Bahan Sharing COOL Dewasa Muda – Oktober 2010 – Minggu III DITENTUKAN DALAM RUANG DOA “Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya lebih kuatlah Amalek.” (Keluaran 17:11) Ayat tersebut di atas merupakan ayat yang disampaikan ketika bangsa Israel berperang melawan orang-orang Amalek. Kemenangan bangsa Israel atas Amalek tidak ditentukan oleh strategi, perencanaan, kekuatan dan kemampuan pasukan Yosua dalam menghadapi pertempuran, namun oleh tangan Musa yang terangkat atau diturunkan. Hal yang tampaknya “aneh” tetapi benar-benar terjadi dalam pertempuran itu. Ini juga merupakan gambaran pertempuran bagi anak-anak Tuhan ditengah-tengah dunia yang menghadapi krisis, himpitan persoalan hidup dan desakan-desakan ekonomi yang makin menggempur hidup kita. Ingat kita hidup juga dalam peperangan menghadapi hawa nafsu daging dan rayuan dunia yang menginginkan kita kalah dan hancur dalam hidup kita. Apa yang bisa kita pelajari dari ayat tersebut diatas ? 1. Doa memberi pengaruh Jelas dikatakan dalam ayat tersebut jika Musa mengangkat tangan maka kuatlah Israel, jika menurunkan tangan maka kuatlah Amalek. Dalam ayat ini diberitahukan bahwa doa memberi pengaruh anda akan menjadi kuat atau anda akan menjadi lemah. I Tesalonika 5:17, “Tetaplah berdoa“ ayat yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika untuk tetap memiliki spirit/roh doa dalam diri mereka, sebab doa itu memberi pengaruh kepada yang berdoa. Doa kita akan memberi kekuatan dalam hidup kita untuk menghadapi segala lawan dan musuh dalam kehidupan kita. Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku“, berdoa memberi dampak kekuatan bagi kita. 2. Doa menentukan Kemenangan. Ternyata dalam peristiwa diatas doa memberi pengaruh kemenangan dalam peperangan Yosua dengan Amalek. Demikian juga dalam kehidupan kita jika kita tidak berdoa maka kita sedang memberikan diri kita untuk dikalahkan oleh musuh-musuh kehidupan kita. Tangan Musa yang terangkat mempengaruhi kemenangan Yosua, jika tidak terangkat maka kekalahan terjadi atas Yosua. Jika kita ingin mengalami kemenangan demi kemenangan dalam persoalan hidup ini “berdoalah dan berdoalah”, maka kemenangan akan berpihak dalam hidup kita. Roma 8:37, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" Tuhan YESUS telah memberi kemenangan tetapi itu akan terlaksana jika kita hidup dalam doa kepada Tuhan YESUS. 3. Doa di atas segalanya Dalam pertempuran pasti di dalamnya ada strategi, perencanaan dan perhitungan-perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran kekuatan musuh dan menghitung kekuatan kita. Tetapi fakta nats di atas menunjukkan bahwa tanpa tangan terangkat maka strategi pertempuran apa pun yang telah direncanakan tidak memberi dampak kemenangan. Tempatkan doa di atas strategi, perencanaan dalam menghadapi situasi dan pergumulan hidup, maka kemenangan yang kita cita-citakan akan terlaksana dalam hidup kita. Manusia boleh merancangkan tetapi keputusan Tuhan-lah yang terlaksana. Kesimpulan Jadikan doa kepada Tuhan YESUS menempati prioritas yang utama dalam hidup kita, karena di ruang doalah ditentukan kemenangan atau kekalahan dalam pertempuran hidup kita untuk menghadapi segala persoalan hidup, keinginan dunia, keinginan daging, ekonomi bahkan melawan sakit penyakit. Oleh karenanya doa menjadi sangat penting untuk menentukan kemenangan, jika tidak berdoa maka kita sedang membawa diri kita untuk dikalahkan oleh musuh-musuh kita. DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Bahan Sharing COOL Dewasa Muda – Oktober 2010 – Minggu IV KEDEWASAAN YANG BENAR Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanakkanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. (1 Korintus 13:11-12) Konsep dunia/umum mengenai kedewasaan selalu dikaitkan dengan usia seseorang. Kebanyakan orang beranggapan bahwa semakin tua seseorang maka semakin dewasalah ia. Namun kita semua juga tahu bahwa ada beberapa orang yang ternyata semakin tua usianya tidak menunjukkan semakin dewasa (beberapa di antara Anda sekarang bahkan mungkin sedang mengingat dan membayangkan orang tersebut bukan?) Menjadi dewasa sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan usia. Kedewasaan diraih dengan perjuangan, dengan berusaha dan dengan bekerja keras. Kedewasaan adalah kualitas hidup yang akan berpengaruh terhadap diri sendiri maupun terhadap orang-orang yang di sekitarnya. Sayang sekali tanpa disadari banyak orang gagal memahami kedewasaan yang benar sehingga jatuh dalam berbagai masalah atau kedewasaan palsu. Jika kita memahami mana kedewasaan yang benar dan mana yang palsu, maka akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk bergerak menuju kedewasaan yang benar. Kedewasaan palsu dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti: Perasaan tidak dihargai dalam keluarga (selalu dianggap anak-anak). Terpengaruh oleh pergaulan-pergaulan yang negatif/kekanakan/mementingkan diri sendiri. Menganggap bahwa kedewasaan berarti kebebasan dan bukannya hidup dalam tanggung-jawab. Kedewasaan palsu berdampak kepada hal-hal yang serius seperti mudah ditipu dalam pergaulan (mental anak-anak), banyak melakukan tindakan yang negatif karena bahwa kedewasaan berarti bisa berbuat seenaknya, dan yang paling parah adalah tidak mau bertanggung-jawab karena merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang “lumrah” dilakukan oleh orangorang lain. Orang-orang yang memiliki kedewasaan palsu akan mengukur kedewasaannya berdasarkan apa yang dilakukan oleh mayoritas orang dan bukan mengukurnya berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dan apa yang dikehendaki-Nya. Orangorang yang dewasa palsu biasanya menginginkan agar selalu dipuji dan dihormati karena “sudah tua”, tidak mudah bergaul dengan yang lebih muda, bergaya lebih tua dari usia sebenarnya dan bahkan jika menceritakan dirinya akan melebih-lebihkan fakta yang sebenarnya. Semua itu dilakukan agar orang-orang disekelilingnya menganggap dia “dewasa”. • • • Kedewasaan yang benar adalah kedewasaan yang semakin lama semakin bertumbuh di dalam kebenaran dan kehendak Tuhan. Apa ciri orang yang dewasa yang benar? Perhatikan dan bacalah ciri-ciri orang dewasa dalam 1 Korintus 14:20 dan Kolose 4:12: 1. Orang yang dewasa yang benar, memiliki pemikiran benar (1 Korintus 14:20) Pemikiran benar adalah pemikiran yang berdasarkan kebenaran, yaitu berdasarkan Firman Tuhan. Yang betul menurut dunia tidak selalu benar menurut Firman Tuhan, tetapi kebenaran Firman Tuhan pastilah betul. 2. Orang yang dewasa yang benar, peduli kepada orang lain dan berdoa untuk mereka (Kolose 4:12) Orang yang dewasa yang benar menyadari bahwa keberadaan dirinya di dunia ini adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan dengan jelas memaparkan kebenaran ini dalam seluruh Alkitab, bahwa orang yang mengasihi Tuhan juga pastinya mengasihi sesamanya. 3. Orang yang dewasa yang benar, percaya dan yakin penuh dengan segala hal yang dikehendaki Tuhan (Kolose 4:12) Hanya orang dewasa yang benar yang tidak akan tergoyahkan akan hal-hal yang terjadi di dunia ini; ia percaya dan yakin penuh akan segala sesuatu yang dikehendaki Tuhan dalam dirinya, walaupun apapun yang terjadi disekelilingnya. Hanya orang dewasa yang benar yang memiliki iman bahwa ALLAH sanggup bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikkan bagi dirinya yang mengasihi Tuhan sepenuhnya. Orang yang dewasa palsu hanya akan mengalir/mengikut kemana “berkat” ada, sedangkan yang dewasa yang benar tidak akan berfokus kepada berkat, tetapi kepada DIA yang adalah segalanya. Peneguhan Mereka yang dewasa secara benar yang akan hidup dalam pemulihan dan kelimpahan. Amin!