Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Selang Kepercayaan untuk mean bagian kedua: Penaksiran titik Andi Kresna Jaya [email protected] Jurusan Matematika Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Outline 1 Review 1 2 Selang kepercayaan 1 3 Selang kepercayaan 2 Back Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Outline 1 Review 1 2 Selang kepercayaan 1 3 Selang kepercayaan 2 Back Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Outline 1 Review 1 2 Selang kepercayaan 1 3 Selang kepercayaan 2 Back Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Sasaran dan Kompetensi Sasaran pembelajaran: Mampu memahami selang kepercayaan untuk mean 1 2 Kemampuan memahami konsep penaksiran parameter dan selang kepercayaan untuk parameter Ketepatan dalam menentukan selang kepercayaan untuk mean Metode: Kuliah dan Diskusi Text book: Hogg dan Craig, Introduction to Mathematical Statistics; Casella dan Berger, Statistical Inference Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Opening Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 normal standar Pada materi yang lalu, telah dipelajari penaksir titik dan penaksiran titik. Misalkan kita ingin mengetahui rata-rata bobot tubuh anak laki-laki yang berusia 10 tahun di kota Makassar. Karena pertimbangan waktu, dana, dan tenaga, rasanya mustahil untuk mendapatkan bobot semua anak laki-laki di kota Makassar, maka diambil sampel 16 anak secara acak dan diperoleh misalnya bobot rata-rata sampel adalah 30 kg. Mean sampel yang 30 kg ini yang disebut penaksiran titik untuk mean populasi. Penaksiran titik ini sendiri penggunaannya terbatas karena tidak dapat mengungkapkan ketidakpastian terhadap penaksirannya. Misalnya, sejauh mana kita yakin/percaya bahwa mean populasi berbeda 5 kg dari mean sampel yang 30 kg. Tentu saja tidak ada kepastian mengenai hal tersebut. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 normal standar Pada materi yang lalu, telah dipelajari penaksir titik dan penaksiran titik. Misalkan kita ingin mengetahui rata-rata bobot tubuh anak laki-laki yang berusia 10 tahun di kota Makassar. Karena pertimbangan waktu, dana, dan tenaga, rasanya mustahil untuk mendapatkan bobot semua anak laki-laki di kota Makassar, maka diambil sampel 16 anak secara acak dan diperoleh misalnya bobot rata-rata sampel adalah 30 kg. Mean sampel yang 30 kg ini yang disebut penaksiran titik untuk mean populasi. Penaksiran titik ini sendiri penggunaannya terbatas karena tidak dapat mengungkapkan ketidakpastian terhadap penaksirannya. Misalnya, sejauh mana kita yakin/percaya bahwa mean populasi berbeda 5 kg dari mean sampel yang 30 kg. Tentu saja tidak ada kepastian mengenai hal tersebut. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 normal standar Pada materi yang lalu, telah dipelajari penaksir titik dan penaksiran titik. Misalkan kita ingin mengetahui rata-rata bobot tubuh anak laki-laki yang berusia 10 tahun di kota Makassar. Karena pertimbangan waktu, dana, dan tenaga, rasanya mustahil untuk mendapatkan bobot semua anak laki-laki di kota Makassar, maka diambil sampel 16 anak secara acak dan diperoleh misalnya bobot rata-rata sampel adalah 30 kg. Mean sampel yang 30 kg ini yang disebut penaksiran titik untuk mean populasi. Penaksiran titik ini sendiri penggunaannya terbatas karena tidak dapat mengungkapkan ketidakpastian terhadap penaksirannya. Misalnya, sejauh mana kita yakin/percaya bahwa mean populasi berbeda 5 kg dari mean sampel yang 30 kg. Tentu saja tidak ada kepastian mengenai hal tersebut. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 normal standar Pada materi yang lalu, telah dipelajari penaksir titik dan penaksiran titik. Misalkan kita ingin mengetahui rata-rata bobot tubuh anak laki-laki yang berusia 10 tahun di kota Makassar. Karena pertimbangan waktu, dana, dan tenaga, rasanya mustahil untuk mendapatkan bobot semua anak laki-laki di kota Makassar, maka diambil sampel 16 anak secara acak dan diperoleh misalnya bobot rata-rata sampel adalah 30 kg. Mean sampel yang 30 kg ini yang disebut penaksiran titik untuk mean populasi. Penaksiran titik ini sendiri penggunaannya terbatas karena tidak dapat mengungkapkan ketidakpastian terhadap penaksirannya. Misalnya, sejauh mana kita yakin/percaya bahwa mean populasi berbeda 5 kg dari mean sampel yang 30 kg. Tentu saja tidak ada kepastian mengenai hal tersebut. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Untuk memberikan informasi yang lebih meyakinkan, maka diberikanlah selang kepercayaan (confidence interval). Selang kepercayaan untuk mean adalah selang yang dikonstruksi menggunakan prosedur tertentu sehingga kita meyakini bahwa mean populasi berada dalam selang tersebut untuk waktu pengambilan sampel yang dilakukan. Misalkan selang kepercayaan 95% adalah 25, 3 < µ < 35, 7, berarti kita mempunyai alasan yang bagus untuk mempercayai mean populasi terletak diantara 25,3 dan 35,7. Untuk me-konstruksi selang kepercayaan, pertama adalah melihat terlebih dahulu asumsi karakteristik dari populasi, mengambil sampel dan menunjukkan bagaimana data sampel dapat membentuk selang kepercayaan. Misalkan populasi diasumsikan berdistribusi Normal dengan mean θ dan variansi σ 2 diketahui. Ambil sampel acak X1 , X2 , · · · , Xn Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Untuk memberikan informasi yang lebih meyakinkan, maka diberikanlah selang kepercayaan (confidence interval). Selang kepercayaan untuk mean adalah selang yang dikonstruksi menggunakan prosedur tertentu sehingga kita meyakini bahwa mean populasi berada dalam selang tersebut untuk waktu pengambilan sampel yang dilakukan. Misalkan selang kepercayaan 95% adalah 25, 3 < µ < 35, 7, berarti kita mempunyai alasan yang bagus untuk mempercayai mean populasi terletak diantara 25,3 dan 35,7. Untuk me-konstruksi selang kepercayaan, pertama adalah melihat terlebih dahulu asumsi karakteristik dari populasi, mengambil sampel dan menunjukkan bagaimana data sampel dapat membentuk selang kepercayaan. Misalkan populasi diasumsikan berdistribusi Normal dengan mean θ dan variansi σ 2 diketahui. Ambil sampel acak X1 , X2 , · · · , Xn Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Untuk memberikan informasi yang lebih meyakinkan, maka diberikanlah selang kepercayaan (confidence interval). Selang kepercayaan untuk mean adalah selang yang dikonstruksi menggunakan prosedur tertentu sehingga kita meyakini bahwa mean populasi berada dalam selang tersebut untuk waktu pengambilan sampel yang dilakukan. Misalkan selang kepercayaan 95% adalah 25, 3 < µ < 35, 7, berarti kita mempunyai alasan yang bagus untuk mempercayai mean populasi terletak diantara 25,3 dan 35,7. Untuk me-konstruksi selang kepercayaan, pertama adalah melihat terlebih dahulu asumsi karakteristik dari populasi, mengambil sampel dan menunjukkan bagaimana data sampel dapat membentuk selang kepercayaan. Misalkan populasi diasumsikan berdistribusi Normal dengan mean θ dan variansi σ 2 diketahui. Ambil sampel acak X1 , X2 , · · · , Xn Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Untuk memberikan informasi yang lebih meyakinkan, maka diberikanlah selang kepercayaan (confidence interval). Selang kepercayaan untuk mean adalah selang yang dikonstruksi menggunakan prosedur tertentu sehingga kita meyakini bahwa mean populasi berada dalam selang tersebut untuk waktu pengambilan sampel yang dilakukan. Misalkan selang kepercayaan 95% adalah 25, 3 < µ < 35, 7, berarti kita mempunyai alasan yang bagus untuk mempercayai mean populasi terletak diantara 25,3 dan 35,7. Untuk me-konstruksi selang kepercayaan, pertama adalah melihat terlebih dahulu asumsi karakteristik dari populasi, mengambil sampel dan menunjukkan bagaimana data sampel dapat membentuk selang kepercayaan. Misalkan populasi diasumsikan berdistribusi Normal dengan mean θ dan variansi σ 2 diketahui. Ambil sampel acak X1 , X2 , · · · , Xn Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 √ X berdistribusi N(µ, σ 2 /n) dan (X − µ)/(σ/ n) berdistribusi N(0, 1). Misalkan X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi Normal yang parameter meannya µ tidak diketahui dan variansinya σ 2 diketahui, selang kepercayaan untuk meannya didasarkan pada distribusi normal baku untuk statistik √ n(X − µ) Z= . σ Untuk 0 < α < 1, terdapat nilai zα/2 dari distribusi N(0, 1) sebagai batas selang kepercayaan 1 − α. 1 − α = P −zα/2 < Z < zα/2 √ n(X − µ) = P −zα/2 < < zα/2 σ σ σ = P X − zα/2 √ < µ < X + zα/2 √ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 √ X berdistribusi N(µ, σ 2 /n) dan (X − µ)/(σ/ n) berdistribusi N(0, 1). Misalkan X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi Normal yang parameter meannya µ tidak diketahui dan variansinya σ 2 diketahui, selang kepercayaan untuk meannya didasarkan pada distribusi normal baku untuk statistik √ n(X − µ) Z= . σ Untuk 0 < α < 1, terdapat nilai zα/2 dari distribusi N(0, 1) sebagai batas selang kepercayaan 1 − α. 1 − α = P −zα/2 < Z < zα/2 √ n(X − µ) = P −zα/2 < < zα/2 σ σ σ = P X − zα/2 √ < µ < X + zα/2 √ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 √ X berdistribusi N(µ, σ 2 /n) dan (X − µ)/(σ/ n) berdistribusi N(0, 1). Misalkan X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi Normal yang parameter meannya µ tidak diketahui dan variansinya σ 2 diketahui, selang kepercayaan untuk meannya didasarkan pada distribusi normal baku untuk statistik √ n(X − µ) Z= . σ Untuk 0 < α < 1, terdapat nilai zα/2 dari distribusi N(0, 1) sebagai batas selang kepercayaan 1 − α. 1 − α = P −zα/2 < Z < zα/2 √ n(X − µ) = P −zα/2 < < zα/2 σ σ σ = P X − zα/2 √ < µ < X + zα/2 √ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 1 Selang kepercayaan untuk parameter µ dapat didasarkan pada distribusi Normal baku. Misalkan, diinginkan selang kepercayaan sebesar 80% untuk µ, maka X −µ √ <2 0, 80 = P −2 < σ/ n 2σ −2σ = P √ <X −µ< √ n n 2σ 2σ . = P X−√ <µ<X+√ n n Selang kepercayaan 80% untuk µ adalah 2σ 2σ X−√ <µ<X+√ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 1 Selang kepercayaan untuk parameter µ dapat didasarkan pada distribusi Normal baku. Misalkan, diinginkan selang kepercayaan sebesar 80% untuk µ, maka X −µ √ <2 0, 80 = P −2 < σ/ n 2σ −2σ = P √ <X −µ< √ n n 2σ 2σ . = P X−√ <µ<X+√ n n Selang kepercayaan 80% untuk µ adalah 2σ 2σ X−√ <µ<X+√ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 2 Jika sampel acak berukuran n = 40 dari distribusi normal dengan µ tak diketahui, σ 2 = 10 dan mean sampel adalah x = 7, 164. Tentukan selang kepercayaan 80% untuk mean distribusi. 0, 80 = Φ(z) − Φ(−z) = 2Φ(z) − 1 ⇒ Φ(z) = 0.90 Dari distribusi N(0,1) diperoleh z = 1, 282, maka selang kepercayaan √ √ ! 1, 282 10 1, 282 10 √ √ (a < µ < b) = 7, 164 − < µ < 7, 164 + 40 40 1, 282 1, 282 = 7, 164 − < µ < 7, 164 + 2 2 = (6, 523 < µ < 7, 805). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 2 Jika sampel acak berukuran n = 40 dari distribusi normal dengan µ tak diketahui, σ 2 = 10 dan mean sampel adalah x = 7, 164. Tentukan selang kepercayaan 80% untuk mean distribusi. 0, 80 = Φ(z) − Φ(−z) = 2Φ(z) − 1 ⇒ Φ(z) = 0.90 Dari distribusi N(0,1) diperoleh z = 1, 282, maka selang kepercayaan √ √ ! 1, 282 10 1, 282 10 √ √ (a < µ < b) = 7, 164 − < µ < 7, 164 + 40 40 1, 282 1, 282 = 7, 164 − < µ < 7, 164 + 2 2 = (6, 523 < µ < 7, 805). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 3 Misalkan sampel acak berukuran 25 dari distribusi dengan variansinya σ 2 = 100. Jika hasil observasi diperoleh mean sampel x = 67, 53. √ Misalkan µ adalah mean distribusi, maka (X − µ)/(σ/ n) akan berdistribusi hampir Normal baku (akan dipelajari pada pertemuan berikutnya). Sehingga untuk selang kepercayaan 95% untuk parameter µ diperoleh dari X −µ √ < 1, 96 = 0.95 P −1, 96 < σ/ n atau √ √ P X − 1, 96σ/ n < µ < X + 1, 96σ/ n Selang kepercayaan yang menghampiri 95% adalah (63, 61; 71, 45). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 3 Misalkan sampel acak berukuran 25 dari distribusi dengan variansinya σ 2 = 100. Jika hasil observasi diperoleh mean sampel x = 67, 53. √ Misalkan µ adalah mean distribusi, maka (X − µ)/(σ/ n) akan berdistribusi hampir Normal baku (akan dipelajari pada pertemuan berikutnya). Sehingga untuk selang kepercayaan 95% untuk parameter µ diperoleh dari X −µ √ < 1, 96 = 0.95 P −1, 96 < σ/ n atau √ √ P X − 1, 96σ/ n < µ < X + 1, 96σ/ n Selang kepercayaan yang menghampiri 95% adalah (63, 61; 71, 45). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 3 Misalkan sampel acak berukuran 25 dari distribusi dengan variansinya σ 2 = 100. Jika hasil observasi diperoleh mean sampel x = 67, 53. √ Misalkan µ adalah mean distribusi, maka (X − µ)/(σ/ n) akan berdistribusi hampir Normal baku (akan dipelajari pada pertemuan berikutnya). Sehingga untuk selang kepercayaan 95% untuk parameter µ diperoleh dari X −µ √ < 1, 96 = 0.95 P −1, 96 < σ/ n atau √ √ P X − 1, 96σ/ n < µ < X + 1, 96σ/ n Selang kepercayaan yang menghampiri 95% adalah (63, 61; 71, 45). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 distribusi t derajat kebebasan n-1 Jika distribusi dari data adalah normal tapi parameter µ dan σ 2 tidak diketahui maka penentuan selang kepercayaan tidak lagi didasarkan pada distribusi normal standar melainkan pada distribusi t. Ketika ukuran sampelnya besar, distribusi t mendekati bentuk distribusi normal baku. Jika ukuran sampel kecil, distribusi t yang diperoleh adalah leptokurtic atau memiliki ekor yang lebih panjang dari distribusi normal standar. Ukuran untuk melihat seberapa gemuk atau kurus ekor dari distribusi dibandingkan dengan distribusi normal standar adalah kurtosis yang dinyatakan E (X − µ)4 . σ4 Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 distribusi t derajat kebebasan n-1 Jika distribusi dari data adalah normal tapi parameter µ dan σ 2 tidak diketahui maka penentuan selang kepercayaan tidak lagi didasarkan pada distribusi normal standar melainkan pada distribusi t. Ketika ukuran sampelnya besar, distribusi t mendekati bentuk distribusi normal baku. Jika ukuran sampel kecil, distribusi t yang diperoleh adalah leptokurtic atau memiliki ekor yang lebih panjang dari distribusi normal standar. Ukuran untuk melihat seberapa gemuk atau kurus ekor dari distribusi dibandingkan dengan distribusi normal standar adalah kurtosis yang dinyatakan E (X − µ)4 . σ4 Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 distribusi t derajat kebebasan n-1 Jika distribusi dari data adalah normal tapi parameter µ dan σ 2 tidak diketahui maka penentuan selang kepercayaan tidak lagi didasarkan pada distribusi normal standar melainkan pada distribusi t. Ketika ukuran sampelnya besar, distribusi t mendekati bentuk distribusi normal baku. Jika ukuran sampel kecil, distribusi t yang diperoleh adalah leptokurtic atau memiliki ekor yang lebih panjang dari distribusi normal standar. Ukuran untuk melihat seberapa gemuk atau kurus ekor dari distribusi dibandingkan dengan distribusi normal standar adalah kurtosis yang dinyatakan E (X − µ)4 . σ4 Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Sebagaimana diketahui, jika X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi normal dengan mean µ dan σ 2 tak diketahui, maka 2 ∼ χ2 (n − 1). Keduanya saling X ∼ N(µ, σ 2 /n) dan (n−1)S σ2 bebas. √ misalkan W = (X − µ)/(σ/ n), maka W ∼ N(0, 1). 2 Misalkan pula V = rS , dengan r = n − 1 maka W dan V σ2 saling bebas. Transformasi variabel, W T =p dan U = V V /r Fkp bersama W dan V adalah 2 v r /2−1 e −(v +w )/2 f (w , v ) = √ , 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < w < ∞ dan 0 < v < ∞. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Sebagaimana diketahui, jika X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi normal dengan mean µ dan σ 2 tak diketahui, maka 2 ∼ χ2 (n − 1). Keduanya saling X ∼ N(µ, σ 2 /n) dan (n−1)S σ2 bebas. √ misalkan W = (X − µ)/(σ/ n), maka W ∼ N(0, 1). 2 Misalkan pula V = rS , dengan r = n − 1 maka W dan V σ2 saling bebas. Transformasi variabel, W T =p dan U = V V /r Fkp bersama W dan V adalah 2 v r /2−1 e −(v +w )/2 f (w , v ) = √ , 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < w < ∞ dan 0 < v < ∞. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Sebagaimana diketahui, jika X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi normal dengan mean µ dan σ 2 tak diketahui, maka 2 ∼ χ2 (n − 1). Keduanya saling X ∼ N(µ, σ 2 /n) dan (n−1)S σ2 bebas. √ misalkan W = (X − µ)/(σ/ n), maka W ∼ N(0, 1). 2 Misalkan pula V = rS , dengan r = n − 1 maka W dan V σ2 saling bebas. Transformasi variabel, W T =p dan U = V V /r Fkp bersama W dan V adalah 2 v r /2−1 e −(v +w )/2 f (w , v ) = √ , 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < w < ∞ dan 0 < v < ∞. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Sebagaimana diketahui, jika X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi normal dengan mean µ dan σ 2 tak diketahui, maka 2 ∼ χ2 (n − 1). Keduanya saling X ∼ N(µ, σ 2 /n) dan (n−1)S σ2 bebas. √ misalkan W = (X − µ)/(σ/ n), maka W ∼ N(0, 1). 2 Misalkan pula V = rS , dengan r = n − 1 maka W dan V σ2 saling bebas. Transformasi variabel, W T =p dan U = V V /r Fkp bersama W dan V adalah 2 v r /2−1 e −(v +w )/2 f (w , v ) = √ , 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < w < ∞ dan 0 < v < ∞. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Transformasi variabel dari (W , V ) ke (T , U) merupakan transformasi satu-satu dari ruang A = {(w , v ); ∞ < w < ∞, 0 < v < ∞} pada B = {(t, u); ∞ < t < ∞, 0 < u < ∞} Bentuk jacobi untuk transformasi variabel tersebut adalah √ √ |J| = u/ r . Maka fkp bersama t dan u adalah g (t, u) = h(w (t, u), v (t, u)|J| = √ 2 u r /2−1 e −(u+ut /r )/2 u √ √ , r 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < t < ∞ dan 0 < u < ∞. Fkp marginal untuk peubah T yang diperoleh dikenal sebagai fkp untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r (dalam hal ini r = n − 1). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Transformasi variabel dari (W , V ) ke (T , U) merupakan transformasi satu-satu dari ruang A = {(w , v ); ∞ < w < ∞, 0 < v < ∞} pada B = {(t, u); ∞ < t < ∞, 0 < u < ∞} Bentuk jacobi untuk transformasi variabel tersebut adalah √ √ |J| = u/ r . Maka fkp bersama t dan u adalah g (t, u) = h(w (t, u), v (t, u)|J| = √ 2 u r /2−1 e −(u+ut /r )/2 u √ √ , r 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < t < ∞ dan 0 < u < ∞. Fkp marginal untuk peubah T yang diperoleh dikenal sebagai fkp untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r (dalam hal ini r = n − 1). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Transformasi variabel dari (W , V ) ke (T , U) merupakan transformasi satu-satu dari ruang A = {(w , v ); ∞ < w < ∞, 0 < v < ∞} pada B = {(t, u); ∞ < t < ∞, 0 < u < ∞} Bentuk jacobi untuk transformasi variabel tersebut adalah √ √ |J| = u/ r . Maka fkp bersama t dan u adalah g (t, u) = h(w (t, u), v (t, u)|J| = √ 2 u r /2−1 e −(u+ut /r )/2 u √ √ , r 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < t < ∞ dan 0 < u < ∞. Fkp marginal untuk peubah T yang diperoleh dikenal sebagai fkp untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r (dalam hal ini r = n − 1). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Transformasi variabel dari (W , V ) ke (T , U) merupakan transformasi satu-satu dari ruang A = {(w , v ); ∞ < w < ∞, 0 < v < ∞} pada B = {(t, u); ∞ < t < ∞, 0 < u < ∞} Bentuk jacobi untuk transformasi variabel tersebut adalah √ √ |J| = u/ r . Maka fkp bersama t dan u adalah g (t, u) = h(w (t, u), v (t, u)|J| = √ 2 u r /2−1 e −(u+ut /r )/2 u √ √ , r 2πΓ(r /2)2r /2 untuk −∞ < t < ∞ dan 0 < u < ∞. Fkp marginal untuk peubah T yang diperoleh dikenal sebagai fkp untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r (dalam hal ini r = n − 1). Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 perbandingan distribusi N(0, 1) dan distribusi t Fkp dan fungsi kumulatif peluang untuk distribusi normal standar 1 z −µ √ exp(− ), −∞ < z < ∞, 2σ 2 2π Z z Φ(z) = f (z)dz − ∞ < z < ∞. f (z) = −∞ Fkp dan fungsi kumulatif peluang untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r Γ r +1 1 2 h(t) = √ (r +1)/2 , −∞ < t < ∞, r πr Γ 2 t2 1+ 2 Z t H(t) = h(t)dt − ∞ < t < ∞. −∞ Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 perbandingan distribusi N(0, 1) dan distribusi t Fkp dan fungsi kumulatif peluang untuk distribusi normal standar 1 z −µ √ exp(− ), −∞ < z < ∞, 2σ 2 2π Z z Φ(z) = f (z)dz − ∞ < z < ∞. f (z) = −∞ Fkp dan fungsi kumulatif peluang untuk distribusi t dengan derajat kebebasan r Γ r +1 1 2 h(t) = √ (r +1)/2 , −∞ < t < ∞, r πr Γ 2 t2 1+ 2 Z t H(t) = h(t)dt − ∞ < t < ∞. −∞ Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Misalkan X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi Normal yang parameter meannya µ dan variansinya σ 2 tidak diketahui, selang kepercayaan untuk meannya didasarkan pada distribusi t dengan derajat kebebasan n − 1, yaitu distribusi untuk statistik √ n(X − µ)/σ X −µ √ . T =p = 2 2 S/ n (n − 1)S /σ (n − 1) Untuk 0 < α < 1, terdapat nilai tα/2 dari distribusi t yang derajat bebasnya n − 1 sebagai batas selang kepercayaan 1 − α. 1 − α = P −tα/2 < T < tα/2 X −µ √ < tα/2 = P −tα/2 < S/ n S S = P X − tα/2 √ < µ < X + tα/2 √ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Misalkan X1 , X2 , · · · , Xn sampel acak dari distribusi Normal yang parameter meannya µ dan variansinya σ 2 tidak diketahui, selang kepercayaan untuk meannya didasarkan pada distribusi t dengan derajat kebebasan n − 1, yaitu distribusi untuk statistik √ n(X − µ)/σ X −µ √ . T =p = 2 2 S/ n (n − 1)S /σ (n − 1) Untuk 0 < α < 1, terdapat nilai tα/2 dari distribusi t yang derajat bebasnya n − 1 sebagai batas selang kepercayaan 1 − α. 1 − α = P −tα/2 < T < tα/2 X −µ √ < tα/2 = P −tα/2 < S/ n S S = P X − tα/2 √ < µ < X + tα/2 √ . n n Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 4 Jika diambil sampel acak berukuran n = 9 dari distribusi normal dengan mean dan variansi yang tak diketahui, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa, kita dapat saja memaksakan menggunakan √ statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku. Namun para ahli statistika lebih menyarankan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Kita akan memperlihatkan dua hal tersebut. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 8, nilai tα/2 = 2, 306. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 4 Jika diambil sampel acak berukuran n = 9 dari distribusi normal dengan mean dan variansi yang tak diketahui, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa, kita dapat saja memaksakan menggunakan √ statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku. Namun para ahli statistika lebih menyarankan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Kita akan memperlihatkan dua hal tersebut. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 8, nilai tα/2 = 2, 306. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 4 Jika diambil sampel acak berukuran n = 9 dari distribusi normal dengan mean dan variansi yang tak diketahui, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa, kita dapat saja memaksakan menggunakan √ statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku. Namun para ahli statistika lebih menyarankan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Kita akan memperlihatkan dua hal tersebut. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 8, nilai tα/2 = 2, 306. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 4 Jika diambil sampel acak berukuran n = 9 dari distribusi normal dengan mean dan variansi yang tak diketahui, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa, kita dapat saja memaksakan menggunakan √ statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku. Namun para ahli statistika lebih menyarankan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Kita akan memperlihatkan dua hal tersebut. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 8, nilai tα/2 = 2, 306. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Jika didasarkan dari distribusi N(0, 1), maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − zα/2 s/3; x + zα/2 s/3 ⇒ (3, 22 − 1, 96 × 1, 17/3; 3, 22 + 1, 96 × 1, 17/3) ⇒ (2, 4556; 3, 9844) Jika didasarkan dari distribusi t dengan derajat bebas r = 8, maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − tα/2 s/3; x + tα/2 s/3 ⇒ (3, 22 − 2, 306 × 1, 17/3; 3, 22 + 2, 306 × 1, 17/3) ⇒ (2, 32066; 4, 11934) Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Jika didasarkan dari distribusi N(0, 1), maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − zα/2 s/3; x + zα/2 s/3 ⇒ (3, 22 − 1, 96 × 1, 17/3; 3, 22 + 1, 96 × 1, 17/3) ⇒ (2, 4556; 3, 9844) Jika didasarkan dari distribusi t dengan derajat bebas r = 8, maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − tα/2 s/3; x + tα/2 s/3 ⇒ (3, 22 − 2, 306 × 1, 17/3; 3, 22 + 2, 306 × 1, 17/3) ⇒ (2, 32066; 4, 11934) Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 5 Jika diambil sampel acak berukuran n = 100, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa distribusinya tidak ditekankan berdistribusi √ normal, dengan menggunakan statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku dan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 99, nilai tα/2 = 1, 984. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 5 Jika diambil sampel acak berukuran n = 100, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa distribusinya tidak ditekankan berdistribusi √ normal, dengan menggunakan statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku dan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 99, nilai tα/2 = 1, 984. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Contoh 5 Jika diambil sampel acak berukuran n = 100, diperoleh x = 3, 22 dan s = 1, 17. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk parameter µ. Perhatikan bahwa distribusinya tidak ditekankan berdistribusi √ normal, dengan menggunakan statistik n(X − µ)/S yang dikaitkan dengan distribusi Normal baku dan menggunakan statistik itu dalam konteks distribusi t dengan derajat bebas n − 1. Dari distribusi N(0, 1), nilai zα/2 = 1, 96, sedangkan dari distribusi t dengan r = 99, nilai tα/2 = 1, 984. Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Jika didasarkan dari distribusi N(0, 1), maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − zα/2 s/10; x + zα/2 s/10 ⇒ (3, 22 − 1, 96 × 1, 17/10; 3, 22 + 1, 96 × 1, 17/10) ⇒ (2, 99068; 3, 44932) Jika didasarkan dari distribusi t dengan derajat bebas r = 99, maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − tα/2 s/10; x + tα/2 s/10 ⇒ (3, 22 − 1, 984 × 1, 17/10; 3, 22 + 1, 984 × 1, 17/10) ⇒ (2, 987872; 3, 452128) Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Jika didasarkan dari distribusi N(0, 1), maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − zα/2 s/10; x + zα/2 s/10 ⇒ (3, 22 − 1, 96 × 1, 17/10; 3, 22 + 1, 96 × 1, 17/10) ⇒ (2, 99068; 3, 44932) Jika didasarkan dari distribusi t dengan derajat bebas r = 99, maka selang kepercayaan untuk µ, mean populasi adalah x − tα/2 s/10; x + tα/2 s/10 ⇒ (3, 22 − 1, 984 × 1, 17/10; 3, 22 + 1, 984 × 1, 17/10) ⇒ (2, 987872; 3, 452128) Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean Review 1 Selang kepercayaan 1 Selang kepercayaan 2 Closing Andi Kresna Jaya [email protected] Selang Kepercayaan untuk mean