osteomyelitis hematogen akut

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Oct 23 16:40:50 2017 / +0000 GMT
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT
OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT Merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang disebabkan bakteri
pyogen dimana mikroorganisme berasal dari fokus di tempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah. Sering ditemukan pada
anak-anak dan sangat jarang pada orang dewasa. Diagnosis yang dini sangat penting, oleh karena prognosis tergantung dari
pengobatan yang tepat dan segera. Diagnosis osteomyelitis akut dapat di tegakkan berdasarkan beberapa penemuan klinik yang
spesifik. 2 dari 4 tanda dibawah ini harus dipenuhi untuk menegakkan diagnosis osteomyelitis akut; (1) adanya materi purulen/ pus
pada aspirasi tulang yang teinfeksi; (2) kultur bakteri dari tulang atau darah menunjukkan hasil positif; (3) ditemukannya
tanda-tanda klasik lokal berupa nyeri tekan pada tulang , dengan jaringan lunak yang eritem atau udem; (4) pemeriksaan radiologi
menunjukkan hasil yang positif, berupa gambaran udem pada jaringan lunak diatas tulang setelah 3-5 hari terinfeksi.1,4 Pada
minggu kedua gambaran radiologi mulai menunjukkan destruksi tulang dan reaksi periosteal pembentukan tulang baru.Faktor
predisposisi 1. Umur, terutama mengenai bayi dan anak-anak2. Jenis kelamin; lebih sering pada laki-laki3. Trauma; hematoma
akibat trauma pada daerah metafisis4. Lokasi; pada daerah metafisis, karena merupakan daerah aktif terjadinya pertumbuhan
tulang5. Nutrisi; lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi sebelumnyaOsteomyelitis hematogen akut dapat
disebabkan oleh :1. Staphylococcus aureus ?-hemolyticus2. Haemophylus influenzae, pada anak dibawah umur 4 tahun3. Organisme
lain, seperti E. coli, Pseudomonas aeruginosa, proteus mirabilis dan lain-lain.Teori terjadinya infeksi pada daerah metafisis yaitu :1.
Teori vascular (Trueta)Pembuluh darah pada daerah metafisis berkelok-kelok, membentuk sinus-sinus dengan akibat aliran darah
menjadi lebih lambat. Aliran ini akan menyebabkan mudahnya bakteri untuk berkembang biak.2. Teori fagositosis (Rang)Daerah
metafisis merupakan daerah pembentukan RES. Bila terjadi infeksi, bakteri akan difagosit oleh sel-sel fagosit matur di tempat ini.
Meskipun demikian, di daerah ini terdapat juga sel-sel fagosit immatur yang tidak dapat memfagosit bakteri, sehingga beberapa
bakteri tidak difagositer dan berkembang biak di daerah ini.3. Teori traumaBila trauma artificial dilakukan pada binatang percobaan
maka akan terjadi hematoma pada daerah lempeng epifisis. Dengan penyuntkkan bakteri secara intravena, akan terjadi infeksi pada
daerah hematoma tersebut..Patologi yang terjadi pada osteomyelitis hematogen akut tergantung pada factor predisposisi. Infeksi
terjadi melalui sirkulasi dari focus di tempat lain dalam tubuh pada fase bakteriemi dan dapat menimbulkan septicemia. Embolus
infeksi kemudian masuk kedalam juksta epifisis pada daerah metafisis tulang panjang. Fase selanjutnya terjadi hyperemia dan edema
di daerah metafisis disertai pembentukkan pus. Terbentuknya pus dalam tulang dimana jaringan tulang tidak dapat berekspansi akan
menyebabkan tekanan dalam tulang bertambahsehingga akan mengakibatkan terganggunya sirkulasi dan timbul trombosis pada
sirkulasi tulang yang akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Disamping proses yang itu, pembentukkan tulang baru yang ekstensif
terjadi pada bagian dalam periosteum sepanjang diafisis (terutama pada anak-anak) sehingga terbentuk suatu lingkungan tulang
seperti peti mayat yang disebut involucrum dengan jaringan sekuestrum didalamnya. Proses ini terlihat pada akhir minggu ke dua.
Apabila pus menembus tulang maka terjadi pengaliran pus dari involucrum melalui lubang yang disebut kloaka/sinus jaringan lunak
dan kulit.Pada tahap selanjutnya, penyakit akan berkembang menjadi osteomyelitis kronis. Pada daerah tulang kanselosa, infeksi
dapat terlokalisir serta diliputi oleh jaringan fibrosa yang membentuk abses tulang kronis (abses Brodie).Bedasarkan umur dan pola
vaskularisasi pada daerah metafisis dan epifisis, trueta membagi proses patologi pada osteomyelitis hematogen akut atas tiga jenis
:1. BayiAdanya pola vaskularisasi foetal menyebabkan penyebaran infeksi dari metafisis dan epifisis dengan masuk kedalam sendi,
sehingga seluruh tulang termasuk sendi dapat terkena.lempeng epifisis biasanya lebih resisten terhadap infeksi. 2. AnakDengan
terbentuknya lempeng epifisis serta osifikasi yang sempurna, resiko infeksi pada epifisis berkurang karena lempeng epifisis
merupakan barier terhadap infeksi. Selain itu, tidak ada hubungan vaskularisasi yang berarti antara metafisis dan epifisis. Infeksi
pada sendi hanya dapat terjadi bila ada infeksi intraartikular.3. DewasaOsteomyelitis hematogen akut sangat jarang terjadi karena
lempeng epifisis telah hilang. Walaupun infeksi dapat menyebar ke epifisis, namun infeksi intraartikuler sangat terjadi. Abses
subperiosteal juga sulit terjadi karena periosteum melekat erat dengan korteks.Gambaran klinis osteomielitis hematogen tergantung
dari stadium patogenesis dari penyakit. Osteomielitis hematogen akut berkembang secara progresif/cepat. Pada keadaan ini mungkin
dapat ditemukan adanya infeksi bacterial pada kulit dan saluran nafas bagian atas.Gejala dapat berupa nyeri yang konstan pada
daerah infeksi, nyeri tekan dan terdapat gangguam anggota gerak yang bersangkutan.Gejala umum timbul akibat bakteremia dan
septicemia, berupa : - Panas tinggi,- Nafsu makan berkurang.Pada pemeriksaan fisik ditemukan : - Nyeri tekan- Gangguan
pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan gangguan akan bertambah berat jika terjadi spasme local. Gangguan sendi
juga dapat disebabkan oleh efusi sendi atau infeksi sendi (arthritis septic). Pada orang dewasa lokalisasi infeksi biasanya pada daerah
vertebra torako-lumbal yang terjadi akibat torakosintesis atau akibat prosedur urologis dan dapat ditemukan adanya riwayat kencing
manis, malnutrisi, adiksi obat-obatan atau pengobatan dengan imuno supresif.Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Darah- Sel
darah putih meningkat sampai 30.000 disertai peningkatan LED.- Pemeriksaan titer antibody anti stafilokokus.- Pemeriksaan Kultur
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/2 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Oct 23 16:40:50 2017 / +0000 GMT
darah untuk menentukan jenis bakterinya (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas. Juga harus diperiksa adanya penyakit
anemia sel sabit yang merupakan jenis osteomielitis yang jarang.Pemeriksaan fesesPemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila
terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri salmonella.Pemeriksaan biopsyDilakukan pada tempat yang dicurigai .Pemeriksaan
UltrasoundPemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.Pemeriksaan radiologistPemeriksaan foto polos dalam 10
hari pertama, tidak ditemukan kelainan radiologist yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
Gambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah 10 hari berupa rarefraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan
pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang terangkat.Komplikasi : Septikemia Infeksi yang bersifat
metastatikArtritis
supuratifGangguan pertumbuhanOsteomielitis kronisBerikut merupakan beberapa pembagian osteomielitis yang lain :1.
Osteomielitis pada vertebraKelainan ini lebih sulit untuk didiagnosis. Biasanya ada demam, rasa sakit pada tulang dan spasme otot.
Proses ini lebih sering mengenai korpus vertebra dan dapat timbul sebagai komplikasi infeksi saluran kencing dan operasi
panggul.Pada stadium awal tanda tanda destruksi tulang yang menonjol, selanjutnya terjadi pembentukan tulang baru yang terlihat
sebagai skelerosis. Lesi dapat bermula dibagian sentral atau tepi korpus vertebra .Pada lesi yang bermula ditepi korpus vertebra,
diskus cepat mengalami destruksi dan sela diskus akan menyempit. Dapat timbul abses para vertebral yang terlihat sebagai bayangan
berdensitas jaringan lunak sekitar lesi. Di daerah torakal, abses ini lebih mudah dilihat karena terdapat kontras paru. Daerah Lumbal
lebih sukar untuk dilihat, tanda yang penting adalah bayangan psoas menjadi kabur.Untuk membedakan penyakit ini dengan
spondilitis tuberkulosa sukar, biasanya pada osteomielitis akan terlihat sklerosis, destruksi diskus kurang dan sering timbul
penulangan antara vertebra yang terkena proses dengan vertebra di dekatnya (bony bridging).2. Osteomielitis pada tulang lain·
Tengkorak
Biasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan infeksi di kulit
kepala atau sinusitis frontalis. Proses detruksi bias setempat atau difuse. Reaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali.·
MandibulaBiasanya terjadi akibat komplikasi fraktur atau abses gigi.· PelvisOsteomielitis pada tulang pelvis paling sering terjadi
pada bagian sayap tulang ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Pada foto terlihat gambaran destruksi tulang yang luas,
bentuk tidak teratur, biasanya dengan skwester yang multiple. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Secara klinis sering disertai
abses dan fistula.Bedanya dengan tuberculosis, ialah destruksi berlangsung lebih cepat dan pada tuberculosis abses sering
mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis differential perlu dipikirkan kemungkinan keganasan.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/2 |
Download