No.4/14/BGub/Humas BANK INDONESIA MEMINTA BPPN UNTUK MENETAPKAN WAKTU PENYERAHAN KELENGKAPAN DOKUMEN PROSES SELEKSI ADMINISTRATIF DAN WAWANCARA BAGI CALON PEMILIK BCA Sehubungan dengan kesimpangsiuran berita seputar kelengkapan administratif dalam proses seleksi administratif dan wawancara calon pemilik BCA, Bank Indonesia meminta BPPN menetapkan batas waktu penyerahan kelengkapan dokumen agar terdapat kejelasan penyelesaian proses seleksi administratif dan wawancara yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bagian Tahap I proses tender. Hal ini mengingat melalui surat BPPN No.PB-145/BPPN/0102 tanggal 29 Januari 2002 BPPN menyampaikan dokumen sebanyak 3 dari 4 calon investor yang namanya telah diumumkan BPPN pada tanggal 28 Januari 2002. Untuk itu, hari ini Bank Indonesia mengirimkan surat kepada BPPN guna melengkapi keseluruhan dokumen yang diperlukan dan meminta kejelasan BPPN mengenai jadwal pelaksanaan tahap I proses divestasi yang tentunya harus mempertimbangkan waktu yang diperlukan oleh Bank Indonesia, yaitu maksimal 30 hari untuk proses seleksi administratif dan wawancara calon pemilik BCA setelah dokumen diterima secara lengkap. Sejak BPPN menginformasikan keputusan KKSK atas rencana divestasi BCA, pada bulan November 2001 Bank Indonesia telah menyampaikan kepada BPPN beberapa persyaratan yang diperlukan untuk kelengkapan proses seleksi administratif dan wawancara calon pemilik BCA. Dalam kurun waktu Desember 2001 s.d. Januari 2002, Bank Indonesia telah bertemu sebanyak 5 kali dan melakukan korespondensi melalui surat dengan BPPN untuk menjelaskan segala persyaratan yang dibutuhkan. Beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi adalah sebagai berikut : 1. Persyaratan Pokok a. b. c. d. e. Bentuk Badan Hukum / Perorangan Rekomendasi Instansi Berwenang untuk Badan Hukum Asing Laporan Keuangan Audited 3 tahun terakhir Pernyataan Ultimate Owner bagi Akuisitor bentuk Badan Hukum Struktur Kelompok Usaha / Konglomerasi Akuisitor 2. Persyaratan Lainnya . Modal sendiri Bersih Akuisitor, Khusus untuk Badan Hukum Indonesia a. Surat Pernyataan kesediaan untuk menanggulangi kesulitan permodalan maupun likuiditas yang dihadapi bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. b. Surat Pernyataan memiliki komitmen yg tinggi thd pengembangan operasional bank yang sehat c. Surat Pernyataan Pribadi calon pemilik Mengenai Mengenai Kepailitan d. Tidak tercantum dalam DOT atau menyampaikan Surat Pernyataan Pribadi calon pemilik Mengenai tidak bertindak tercela e. Surat Pernyataan asal sumber Dana dari calon pemilik : (3) -Tidak berasal dari Pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank atau pihak lain di Indonesia. -Tidak untuk Money Laundring f. Akta Badan Hukum calon pemilik s.d perubahan terakhir g. Dokumen Pengurus Badan Hukum ; Pas Foto; KTP / Pasport; CV. Namun sampai dengan diterimanya data/dokumen pada tanggal 29 Januari 2002, Bank Indonesia baru menerima 3 dokumen sebagai berikut : 1. Konsorsium 1 hampir lengkap menyerahkan dokumen yang diperlukan. Namun masih terdapat beberapa dokumen yang harus dilengkapi yaitu berupa rekomendasi SEC (otoritas pasar modal USA) dan dokumen dari pendiri perusahaan untuk mengetahui ultimate shareholdernya. 2. Konsorsium 2 yang terdiri dari 4 perusahaan, baru 1 perusahaan yang menyampaikan dokumen hampir lengkap, 3 (tiga) perusahaan lainnya belum menyampaikan dokumen, bahkan lead consortium baru menyampaikan Akta Pendirian. Selain itu sebagai indikasi awal Bank Indonesia menekankan bahwa manajemen perusahaan yang akan menjadi anggota konsorsium harus menyelesaikan sesegera mungkin jika yang bersangkutan memiliki kredit macet walaupun atas nama perusahaan lain. 3. Konsorsium 3 yang diindikasikan diikuti oleh 3 perusahaan, Bank Indonesia baru menerima dokumen lead konsorsiumnya sedangkan anggotanya belum diterima. Selain itu Bank Indonesia belum menerima kejelasan anggota konsorsium lainnya. Selain dokumen yang merupakan persyaratan pokok tersebut di atas, masih terdapat dokumen lain yang perlu dilengkapi oleh semua calon investor berupa : a. Pernyataan dari lawyer calon pemegang saham pengendali bank bahwa para pihak yang menandatangani dokumen dan mengikuti proses wawancara adalah pihak yang secara hukum sah mewakili calon investor . b. Comfort letter sesuai main point yang telah disampaikan Bank Indonesia. c. Consortium agreement yang telah disetujui oleh BPPN. Proses tersebut di atas adalah sejalan dengan standar internasional yang berlaku sebagaimana terdapat dalam salah satu rekomendasi mendasar Basle Committee dari Bank for International Settlement (BIS) yang menyatakan bahwa otoritas pengawas harus mempunyai wewenang untuk meneliti dan menolak izin pemilikan Bank, apabila menurut penilaian otoritas pengawas kepemilikan yang baru tersebut dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Untuk itu, penelitian administratif dan wawancara tersebut diarahkan untuk mengetahui identitas calon pemilik dan kemampuan keuangan serta keahlian dibidang perbankan. Dengan demikian diharapkan bank pemilik dan pengurus bank berada pada pihak-pihak yang berkompeten dan memiliki komitmen yang tinggi bagi pengembangan bank sekaligus sebagai upaya Bank Indonesia untuk menciptakan dan memelihara sistem perbankan yang sehat bagi kepentingan dan keamanan para pemilik dana dikemudian hari. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa untuk melakukan proses seleksi administratif dan wawancara dimaksud Bank Indonesia membutuhkan waktu maksimal 30 hari setelah Bank Indonesia menyatakan kelengkapan administratif dipenuhi. Dapat ditambahkan bahwa Bank Indonesia diberi amanat dan wewenang oleh UU untuk mengatur segala sesuatu yang menyangkut Bank termasuk mengenai prosedur dan syarat-syarat perubahan kepemilikan Bank. Namun Bank Indonesia tidak memiliki wewenang di dalam menentukan siapa yang menjadi pemenang dalam proses lelang/penjualan suatu bank, termasuk dalam kasus BCA. Kewenangan untuk menentukan pemenang dalam penjualan bank sesuai PP 17/99 sepenuhnya merupakan wewenang BPPN. Pengaturan terhadap kepemilikan bank adalah penting mengingat sesuai aturan umum yang berlaku (tergantung dari bentuk hukumnya), pemilik bank berwenang untuk menentukan manajemen bank yang bertanggung jawab untuk mengelola bank secara sehat dan berhati-hati (prudential banking). Dalam kaitan itu, tentunya perlu dilakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa pemilik bank juga mempunyai pandangan dan arah yang sama dengan otoritas pengawas/pengatur bank. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan melaksanakan kewajibanya dalam meneliti identitas dan kapasitas calon pemilik bank berdasarkan data-data dan informasi yang disampaikan oleh BPPN sebagai pemilik BCA yang ingin mengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain sesuai PBI No.2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember 2000 tentang Bank Umum. Untuk jelasnya keseluruhan proses di atas dapat dilihat dalam bagan terlampir. Jakarta, 1 Februari 2002 HUMAS BANK INDONESIA Halim Alamsyah Lampiran Bank Indonesia Meminta Bppn Untuk Menetapkan Waktu Penyerahan Kelengkapan Dokumen Proses Seleksi Administratif Dan Wawancara Bagi Calon Pemilik Bca