upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA
KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN
Exa Jati Purwani
Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada
materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek
penelitian yaitu siswa kelas VIIB SMP PGRI Kasihan tahun ajaran 2014/2015 yang
terdiri dari 25 siswa. Sedangkan objek penelitian ini yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus
dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Instrumen yang digunakan
berupa lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa,
angket aktivitas siswa, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis data
deskreptif kualitatif dan deskreptif kuntitatif.
Berdasarkan hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siswa
kelas VIIB SMP PGRI Kasihan dapat disimpulkan bahwa: (1) rata-rata aktivitas belajar
siswa siklus I yaitu 65,8% (katagori sedang) meningkat menjadi 73,875% (katagori
tinggi) pada siklus II; (2) Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa adalah 44,67 pada pra
tindakan, kemudian meningkat menjadi 73,2 pada siklus I, dan 77,76 pada siklus II; (3)
Persentase skor tes hasil belajar matematika siswa juga mengalami peningkatan. Pada
pra tindakan 0%, pada siklus I 52%, dan pada siklus II 76%.
Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games
Tournament
guru
PENDAHULUAN
meskipun
mereka
Berdasarkan pengamatan yang
memperhatikannya. Hal ini terbukti pada
dilakukan pada siswa kelas VII B SMP
saat proses pembelajaran berlangsung
PGRI
proses
banyak siswa yang tidak bisa dan
pembelajaran siswa cenderung kurang
merasa kesulitan saat mengerjakan tugas
aktif dalam mengikuti pelajaran. Banyak
yang diberikan guru, tetapi mereka lebih
siswa yang tidak fokus dan kurang
memilih diam dan tidak bertanya.
Kasihan
dalam
memahami materi yang disampaikan
1
Saat
proses
berlangsung
pembelajaran
guru
sudah
mulai
Pembelajaran matematika selama ini
kurang diminati oleh siswa, hal tersebut
menggunakan model pembelajaran tutor
dikarenakan
sebaya
sebagai pelajaran yang sulit.
dengan
cara
menggunakan
matematika
dianggap
beberapa guru kecil yang dipilih oleh
Mengingat sangat pentingnya
guru yang bertugas untuk mengajarkan
pelajaran matematika bagi kehidupan,
materi kepada teman-temannya, tetapi
perlu adanya perbaikan dalam proses
masih ada beberapa siswa yang tidak
belajar mengajar yang dilakukan oleh
memperhatikan guru saat mengajar,
guru
pada proses pembelajaran siswa kurang
belajar yang menyenangkan dan dapat
aktif dalam bertanya, mengeluarkan ide
membuat siswa menjadi lebih aktif
dan pendapat.
dalam
Kurangnya aktivitas siswa kelas
dengan
mengikuti
mengajar,
salah
VII B SMP PGRI Kasihan dalam proses
menggunakan
pembelajaran matematika dan rendahnya
kooperative
hasil belajar siswa terbukti pada saat
Tournament.
Ulangan Akhir Semester ganjil hanya
ada
28%
ketuntasan,
siswa
yang
mencapai
dimana
KKM
menciptakan
proses
belajar
satunya
dengan
model
tipe
suasana
pembelajaran
Teams
Model
Games
pembelajaran
kooperative
tipe
Teams
Games
(Kriteria
Tournament adalah salah satu tipe atau
Ketuntasan Minimal) mata pelajaran
model pembelajaran kooperatif yang
matematika adalah 71. Karena itu perlu
melibatkan
dilakukan
pembelajaran
Aktivitas belajar dengan permainan
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
yang dirancang dalam pembelajaran
belajar
kooperatif
perbaikkan
siswa
digunakan
peraga
antara
dengan
dan
lain
dapat
penggunaan
pemilihan
Teams
siswa.
Games
Tournament dapat menumbuhkan rasa
model
tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,
dan persaingan sehat yang diharapkan
Mengingat pentingnya pelajaran
matematika, siswa Sekolah Menengah
harus
tipe
seluruh
alat
pembelajaran yang tepat.
Pertama,
aktivitas
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.
memperhatikan tiga
Berdasarkan permasalahan di
unsur yaitu siswa sebagai peserta didik,
atas peneliti berkolaborasi dengan guru
guru sebagai pendidik, serta lingkungan
melakukan suatu penelitian tindakan
yang digunakan untuk memperbaiki
kelas
mutu
Meningkatkan
pengajaran
matematika.
yang
berjudul
Aktivitas
“Upaya
dan
Hasil
2
Belajar
Matematika
Melalui
Model
a. Mengetahui kekurangan dalam
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
kegiatan pembelajaran yang harus
Games Tournament Siswa Kelas VII B
segera diperbaiki.
SMP PGRI Kasihan”. Penelitian ini
b. Dapat meningkatakan kemajuan
diharapkan dapat memberikan manfaat,
antara lain:
proses pemebelajaran di sekolah.
KAJIAN TEORI
1. Bagi Peneliti
Pembelajaran matematika dapat
a. Dapat
dijadikan
sebagai
disimpulkan
sebagai proses interaksi
pengalaman penelitian tindakan
antara guru dan siswa yang melibatkan
kelas.
pengembangan
b. Dapat
meningkatkan
pola
berfikir
dan
proses
mengolah logika pada suatu lingkungan
pemahaman pada suatu model
belajar yang sengaja diciptakan oleh
pembelajaran tertentu.
guru dengan berbagai metode agar
2. Bagi Guru
program belajar matematika tumbuh dan
a. Guru mampu dan mau merefleksi
berkembang secara optimal dan siswa
dalam tugasnya sehingga dapat
dapat melakukan kegiatan belajar secara
meningkatakan
efektif dan efisien.
kemampuannya
sebagai pendidik.
Aktivitas adalah segala perbuatan
b. Menjadikan guru menjadi guru
yang lebih profesional.
c. Guru
dapat
yang sengaja dirancang oleh guru untuk
memfasilitasi kegiatan belajar siswa
menemukan
cara
seperti kegiatan diskusi, demonstrasi,
untuk mengatasi masalah dalam
simulasi, melakukan percobaan dan lain
pembelajaran.
sebagainya (Wina Sanjaya, 2006: 176).
3. Bagi Siswa
a. Dapat
Sekolah merupakan salah satu pusat
meningkatakan
prestasi
belajar matematika.
kegiatan belajar atau aktivitas belajar,
banyak
jenis
aktivitas
yang
dapat
b. Dapat meningkatakan keaktivan
dilakukan oleh siswa disekolah. Menurut
siswa dalam belajar matematika
Paul B. Diedrich dalam Noer Rohmah
dan
(2012:268) membuat daftar aktivitas
mengembangkan
potensi
yang dimiliki dalam diri masing-
siswa
masing siswa.
digolongkan sebagai berikut:
4. Bagi Sekolah
yang
a. Visual
antara
activities,
lain
yang
dapat
termasuk
didalam nya misalnya: membaca,
3
memperhatikan
menggambar,
percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti menyatakan
merumuskan,
saran,
bertanya,
memberi
mengeluarkan
pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi.
psikomotorik.
Domain
dari
ranah
kognitif terdiri atas: pengetahuan (C1),
pemahaman
(C2),
penerapan
(C3),
analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi
(C6).
Domain
kognitif
mempunyai
beberapa lingkup dan tujuan, yaitu:
c. Listening activities, sebagai contoh
a. Pengetahuan (knowledge), meliputi
mendengarkan: uraian, percakapan,
akan hal-hal yang pernah dipelajari
diskusi, musik, pidato.
dan disimpan dalam ingatan, yang
d. Writing activities, seperti menulis
cerita,
karangan,
LKS,
angket,
menyalin.
dapat digali saat dibutuhkan melalui
bentuk mengingat kembali, hal itu
dapat
e. Drawing
activities,
misalnya:
menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
meliputi
kaidah,
prinsip dan fakta.
b. Pemahaman
meliputi
f. Motor activities, yang termasuk
metode,
(comprehension),
kemampuan
untuk
menangkap arti dari mata pelajaran
didalamnya antara lain: melakukan
yang dipelajari.
percobaan,
dinyatakan dalam menguraikan isi
model
membuat
konstruksi,
mereparasi,
bermain,
berkebun.
g. Mental
sebagai
conth
(aplication),
meliputi
kognisi
yang
kemampuan
misalnya: menanggapi, mengingat,
mengharapkan
memecahkan
mendemontrasikan
menganalisis,
masalah
melihat
(soal),
hubungan,
mengambil keputusan.
h. Emotional
ini
pokok dari suatu bacaan.
c. Penerapan
activities,
Kemampuan
siswa
mampu
pemahaman
mereka tentang matematika melalui
penggunaannya secara tepat.
activities,
seperti
d. Analisis
(analysis),
adalah
misalnya: menaruh minat, merasa,
kemampuan untuk memilah bahan ke
bosan,
dalam
gembira,
bersemangat,
bergairah, berani, tenang, gugup.
Benyamin Bloom dalam Sri Esti
Wuryani Djiwandono (2002:210-211)
mengemukakan secara garis besar hasil
belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu
bagian-bagian
menyelesaikan
sesuatu
atau
yang
kompleks ke bagian yang lebih
sederhana.
e. Sintesis
(synthesis),
meliputi
kemampuan untuk meletakan bagian
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
4
bersama-sama
kedalam
bentuk
keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi
(evaluation),
Jenis
penelitian
ini
adalah
meliputi
penelitian tindakan kelas (PTK) atau
untuk
Classroom Action Research (CAR).
bersama
Pada dasarnya penelitian tindakan kelas
pertanggungjawaban
dimaksudkan untuk mengatasi suatu
kemampuan
mempertimbangkan
dengan
METODE PENELITIAN
nilai
berdasarkan kriteria tertentu.
permasalahan yang terjadi di dalam
Dalam penelitain ini, peneliti ingin
kelas pada saat kegiatan pembelajaran
meneliti domain ranah kognitif yang
berlangsung (Arikunto, 2010 : 128).
meliputi: pengetahuan (C1), pemahaman
Penelitian
(C2), penerapan (C3).
sehingga
Model
bersifat
dalam
kolaboratif,
pelaksanaannya
Teams
penelitian dilakukan melalui kerja sama
model
dengan guru bidang studi matematika
pembelajaran menggunakan turnamen
kelas VIIB. Penelitian ini dilakukan
akademik, menggunakan kuis-kuis dan
untuk memperoleh hasil yang optimal
sistem skor kemajuan individu, dimana
melalui cara dan prosedur yang efektif.
para siswa berlomba sebagai wakil tim
Sehingga
mereka dengan anggota tim lain yang
tindakan yang berulang dengan revisi
kinerja akademik sebelumnya setara
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
seperti mereka (Slavin, 2005: 165).
belajar siswa terhadap materi mata
Secara umum ada 5 komponen utama
pelajaran matematika.
Games
pembelajaran
ini
Tournament
adalah
dimungkinkan
adanya
dalam penerapan model TGT, yaitu:
1. Penyajian Kelas (Class
Presentations)
2. Kelompok (Teams)
3. Permainan (Games)
4. Turnamen atau Lomba
(Tournament)
5. Penghargaan Kelompok (Team
Recognition)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian tindakan
kelas yang dilakukan di SMP PGRI
Kasihan adalah untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar matematika
dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament. Dengan
membandingkan data-data yang telah
diperoleh dari 2 siklus dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan telah mencapai tujuan yang
5
diinginkan.grafik peningkatan aktivitas
dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa upaya yang
dilakukan
adalah
dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif
tipe
Tournament,
Teams
karena
menggunakan
kooperatif
Games
dengan
pembelajaran
tipe
Teams
Games
Tournament semua aktivitas belajar
siswa dapat terpenuhi, diantaranya
sebagai berikut: (a) Visual activities,
dalam pembelajaran siswa diberikan
Untuk ketuntasan dan rata-rata hasil
belajar dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:
kesempatan untuk membaca materi
yang ada pada buku paket dan LKS.
(b)
Oral
pembelajaran
activities,
siswa
dalam
diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang
6
hal-hal yang kurang dipahami, serta
matematika siswa juga mengalami
dapat memberikan pendapat meraka
peningkatan. (b) Pada pra tindakan
saat tournament berlangsung. (b)
0%, pada siklus I 52%, dan pada
Listening
dalam
siklus II 76%. Rata-rata nilai tes hasil
pembelajaran siswa mendengarkan
belajar siswa adalah 44,67 pada pra
penjelasan dari guru. (c) Writing
tindakan,
activities, dalam pembelajaran siswa
menjadi 73,2 pada siklus I, dan 77,76
diberikan kesempatan untuk mencatat
pada siklus II.
activities,
materi dan mencatat hasil diskusi. (d)
Drawing
activities,
pembelajaran
kesempatan
ilustrasi
dalam
siswa
untuk
pada
LKS
diberikan
meningkat
Berdasarkan hasil penelitian ini,
ada
beberapa
saran
yang
perlu
diperhatikan diantaranya adalah sebagai
menggambar
berikut:
agar
1. Bagi Guru
dapat
kemudian
menyelesaiakan suatu masalah. (e)
Hendaknya guru-guru matematika
Motor activities, dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
siswa diajak untuk bermain dalam
kooperatif
tournament. (f) Mental activities,
Tournament agar aktivitas dan hasil
dalam pembelajaran siswa dapat
belajar siswa meningkat.
menyelesaiakan
Emotional
suatu
soal.
activities,
(g)
dalam
tipe
Teams
Games
2. Bagi Pihak Sekolah
Hendaknya
sekolah
memfasilitasi
pembelajaran siswa merasa senang
perlengkapan yang digunakan oleh
dan bersemangat pada saat mengikuti
guru-guru
matematika
tournament.
penggunaan
model
2. Untuk peningkatan aktivitas dan hasil
belajar
siswa
melalui
model
kooperatif
tipe
dalam
pembelajaran
Teams
Games
Tournament.
pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games
Tournament
pembelajaran
matematika
dalam
DAFTAR PUSTAKA
adalah
Abdul
Majid.
2013.
sebagai berikut: (a) persentase skor
Pembelajaran.
aktivitas belajar siswa pada siklus I
Remaja Rosdakarya.
yaitu
65,8%
meningkat
(katagori
menjadi
sedang)
73,875%
(katagori tinggi) pada siklus II.
Agus Suprijono.
Strategi
Bandung:
PT
2010. Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Persentase skor tes hasil belajar
7
Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008.
Evaluasi
Noer
Pembelajaran.
Yogyakarata: Multi Pressindo.
Pena
Learning.
Isjoni. 2006. Perencanaan Pengajaran.
Matematika Modern dan Masa
Kini, Bandung: Tarsito.
Sri Esti Wuryani Djiwandono. 2002.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cooperative
Mengembangkan
Psikologi Pendidikan
Learning
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur
Kemampuan
Penelitian Suatau Pendekatan
Belajar Berkelompok. Bandung:
Alfabeta.
Miftahul
Huda.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Wina
2011.
Nusa
Rusaffendi, E.T. (1990) Pengajaran
Ilmiah, Surabaya: Target press.
2013.
Bandung:
Media.
Dahlan, dkk 2003. Kamus Induk Istilah
Isjoni.
Psikologi
Robert E. Slavin. 2005. Cooperative
Matematika.
Jakarta: Erlangga.
2012.
Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Cholik Adinawan dan Sugijono. 2007.
Seribu
Rohmah.
Cooperative
Sanjaya.
2013.
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Standar
Pendidikan.
Pelajar.
Jakarta: Kencana.
2013. Model-model Pengajaran dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zaenal
Proses
Arifin.
2010.
Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model
Pembelajaran.
Banjarmasin:
Aswaja Presindo.
8
Download