analisis segmentasi, targeting, positioning (stp)

advertisement
ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING (STP)
TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN
PADA RUMAH GRIYA MULYA ASRI
DI KOTA MAKASSAR
Oleh :
Fitri
Email : [email protected]
Pembimbing I
Herminawati Abubakar
Email : [email protected]
Pembimbing II
Haeruddin Saleh
Email : haeruddin [email protected]
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa
ABSTRACT
FITRI, Segmentation Analysis, Targeting, Positioning (STP) Against Increasing Sales
Volume at Griya Mulya Asri House In Makassar City. Guided by DR.Hj.Herminawati
Abubakar., S.E., M.M and DR.Haeruddin Saleh., S.E., M.Si
Home is a basic human need other than clothing and food. The increasing housing
demand for Makassar residents encourages housing developers to provide more viable
alternative housing solutions. Griya Mulya Asri Housing Estate is one of the best
alternative choice for people who want a relaxed atmosphere amidst the urban bustle.
Griya Mulya Asri Housing is very good for the habitable area in terms of price, facilities,
comfort and location.
This study aims to analyze the strategy of segmentation, targeting, positioning (STP)
applied by PT Hinda Assalam Brother to increase the sales volume of the house at Griya
Mulya Asri. Analyzer used is multiple linear regression. Respondents of this research are
Griya Mulya Asri resident. The result of analysis shows that segmentation, targeting,
positioning strategy influence to the increase of sales volume.
-------------Keywords : Segmentation, Targeting, Positioning (STP), Home, Multiple Linear
Regression Analysis
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
1
PENDAHULUAN
Kota Makassar merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dengan
laju pertambahan penduduk yang cukup tinggi di Indonesia. Pertambahan
penduduk yang terjadi baik secara alamiah maupun melalui proses urbanisasi
menyebabkan pertumbuhan pada permintaan rumah tinggal. Hal ini mendorong
pertumbuhan pembangunan perumahan – perumahan di Kota Makassar dimana
telah berkembang berbagai jenis rumah dari yang modern seperti apartemen
sampai jenis yang sederhana, seperti rumah susun sederhana dan rumah biasa.
Pertambahan penduduk ini yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan
papan atau perumahan. Di sisi lain, semakin lama ketersediaan lahan untuk tempat
tinggal semakin sempit, mengakibatkan harga tanah dan rumah semakin mahal.
Pembangunan perumahan dan permukiman dewasa ini menunjukkan
perkembangan yang cukup besar, dimana hal tersebut merupakan salah satu solusi
untuk memenuhi tingginya tingkat kebutuhan perumahan dan permukiman
sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk terutama diperkotaan.
Tingginya tingkat kebutuhan perumahan baik berupa perumahan horisontal
maupun rumah susun, yang mana merupakan bagian dari suatu wilayah yang
tertata dengan sistimatis, terencana, memiliki fasilitas lengkap bagi kehidupan dan
penghidupan masyarakat, serta terintegrasi dengan rencana tata ruang dan rencana
wilayah adalah merupakan peluang pasar yang cukup baik bagi pelaku bisnis
perumahan, namun memerlukan sumber daya lahan dan dana yang cukup besar.
Tingkat dan jenis kebutuhan serta keinginan konsumen itu dapat berbeda
satu dengan yang lainnya, yang ini menyebabkan pilihan terhadap terbukanya
usaha bisnis peluangnya menjadi semakin banyak dan besar, alasan pemilihan
atau tujuan pemilihan dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam suatu
usaha berbisnis pada setiap konsumen juga berbeda. Selain itu, menentukan
segmen mana pangsa pasar berada dan mengindentifikasikan konsumen ke dalam
segmen-segmen tertentu serta mengindentifikasi target apa yang dicapai dan
positioningnya
Dengan adanya strategi pemasaran ini perusahaan dapat meningkatkan
penjualanpenjualannya. Perusahaan tersebut dengan matang dapat mengetahui
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
2
seberapa besar pangsa pasarnya. Selain itu, perusahaan dapat juga mengetahui
kebutuhan konsumen berdasarkan segmen yang ada. Citra yang baik serta
kepercayaan terhadap perusahaan akan membuat konsumen terpikat untuk
mengadakan pembelian ulang dan konsumen tidak akan beralih pada perusahaan
lain yang juga menawarkan produk yang sejenis. Bagi perusahaan hal ini akan
mempermudah penentuan kebijaksanaan pemasaran yang tepat, sejalan dengan
berkembangnya teknologi pada saat ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Daryanto (2011) mendefinisikan bahwa “Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain”.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan – kegiatan pokok manajemen
yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba, berkembang, dan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kegiatan pemasaran sebenarnya
berkembang sejak adanya kebutuhan manusia dan usaha untuk memenuhi
kebutuhan manusia itu melalui pertukaran. Perkembangan peradaban manusia
menimbulkan perkembangan penggunaan alat pertukaran.
Dengan adanya perkembangan tersebut mulailah dikenal transaksi jual
beli. Pada masa itu pemasaran merupakan kegiatan transaksi jual beli di mana
seluruh barang – barang yang dihasilkan atau diproduksi dengan mudah dapat
terjual. Masalah yang diutamakan pada saat itu adalah bagaimana menghasilkan
suatu barang. Oleh karena itu, orientasi pemikiran manajemen pada saat itu adalah
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
3
orientasi produksi sedangkan orientasi pemikiran manajemen pada masa kini
adalah pemasaran.
Segmentasi, Targeting, Positioning
1.
Segmentasi
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan,
karakteristik atau perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran terpisah. Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk
membuat suatu produk yang spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar
yang menjadi targetnya, sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk desain
strategi pemasaran.
Segmentasi ada agar perusahaan tidak akan ketinggalan ketika ada peluang
yang muncul di pasar terkait dengan keinginan konsumen. Perusahaan hendaknya
cermat membaca kondisi pasar sehingga dapat mengidentifikasi dari segi
demografis, geografis, dan psikografis. Perusahaan melakukan yang namanya
segmentasi pasar, setidaknya untuk menentukan tingkatan model pasar yaitu,
sekelompok orang yang memiliki satu atau lebih kesamaan karakter. Segmentasi
pasar sendiri adalah suatu proses membagi sebuah pasar ke segmen – segmen atau
kelompok – kelompok yang bermakna, relatif sama dan dapat diindentifikasi
(Lamb, Hair & McDaniel, 2001. Buku Pemasaran Hal : 280)
a. Tujuan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar memberikan peluang bagi perusahaan membagi pasar yang
besar dan heterogen ke dalam segmen segmen yang kecil. Dengan demikian dapat
dijangkau oleh perusahaan secara efisien dan efektif dengan produk dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen dalam segmen tersebut (Kotler ,P. &
Amstrong , G. 2011. buku dasar – dasar pemasaran, hal : 282).
Segmentasi Yang Efektif yaitu :
Berdasarkan buku “Manejemen Pemasaran” Kotler, P. & Keller K.L,, hal :250.
disebutkan bahwa kriteria segmentasi pasar efektif adalah :
•
Terukur : Ukuran, daya beli dan karakteristik segmen dapat di ukur
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
4
•
Substansial : Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
Sebuah segmen harus menjadi kelompok homogen terbesar yang layak
dikejar dengan program pemasaran yang disesuaikan.
•
Dapat diakses : Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efeketif.
•
Dapat di Deferensial : Differentiabel berarti segmen tersebut dapat
dibedakan secara konseptual dan mempunyai respon yang berbeda
terhadap elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
•
Dapat ditindak lanjuti : Program yang efektif dapat diformulasikan untuk
menarik dan melayani segmen.
2.
Targeting
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap lanjutan dari analisis
segmentasi. Sebelum menentukan segmen mana yang dipilih, perusahaan perlu
mengevaluasi setiap segmen terlebih dahulu. Tentu, perusahaan akan memilih
segmen yang paling menarik. Setelah mengetahui potensi setiap segmen, barulah
perusahaan menentukan menentukan segmen yang akan dilayani.
Targeting berarti sasaran yang dituju. Hal ini merujuk pada target market.
Target market dapat dikatakan segmen pasar yang menjadi tujuan pemasaran.
Yang perlu diingat sebelum memutuskan segmen mana yang menjadi target
market, perusahaan mengevaluasi apakah segmen tersebut berpotensi atau tidak.
Sebelum menentukan sasaran perusahaan melakukan beberapa survey agar
proses pemasaran tidak salah sasaran.
Dalam buku “Pemasaran” Lamb, Hair & McDaniel, 2001. Hal :
303 targeting / sasaran di bedakan menjadi 2 yaitu :
•
Penetapan sasaran terkonsentrasi merupakan
sebuah strategi yang
biasanya memilih satu segmen dari suatu pasar untuk memusatkan upaya
– upaya pemasarannya.
•
Penetapan sasaran segmen-majemuk merupakan sebuah strategi yang
memilih dua atau lebih segmen pasar yang di definisikan dengan baik dan
mengembangkan bauran pemasaran yang berbeda untuk setiap segmen
pasar tersebut.
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
5
3.
Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen
dari sebuah nama perusahaan. Positioning menyangkut bagaimana sebuah produk
dinilai dan dilihat di mata konsumen , serta apa yang bisa membuat konsumen
mengingat produk tersebut dan bisa membedakannya dengan produk lainnya.
Positioning tidak hanya membangun image tetapi juga membangun kepercayaan
konsumen dengan menanamkan berbagai informasi, identitas tentang produk di
dalam benak konsumen perusahaan sehingga konsumen selalu ingat dengan
produk kita.
Positioning
cukup
berpengaruh
bagi
keberhasilan
perusahaan.
Menurut Lamb, Hair & McDaniel, 2001. Buku Pemasaran Hal : 306, bahwa
positioning asalah bauran pemasaran spesifik untuk mempengaruhi keseluruhan
persepsi pelanggan – pelanggan potensial terhadap merk, lini, produk, atau
organisasi secara umum.
Penjualan
Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan
atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan.
METODE PENELITIAN
Metode Analisis
Dalam
melakukan
analisis,
pendekatan
yang
digunakan
adalah
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan metode pengumpulan data.
Metode ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, studi kepustakaan. Mempelajari
buku-buku, jurnal, diktat atau hasil penelitian ilmiah, dan sumber sumber lain
yang relevan dengan topic penelitian maupun dengan cara memperoleh informasi
dariliteratur yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan topik
penelitian. Kedua, studi lapangan. Melakukan penelitian secara langsung pada
objek pembahasan yang dilakukan melalui dua tahap, sebagai berikut: Surveri,
kegiatan survey dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan dengan
cara menanyakan langsung kepada responden yaitu yang tinggal diperumahan
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
6
tersebut baik itu sebagai pemilik rumah sendiri, kredit atau kontrak. Analisis hasil
wawancara/survey. Setelah melakukan kegitan survey, langkah selanjutnya adalah
dengan menganalisis hasil survey dengan berdasarkan kegiatan penelaahan dan
kajian teori-teori yang ada pada literature yang telah dikumpulkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian
dilapangan, digunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk
membuktikan hipotesis yang telah diajukan dengan menggunakan model analisis
regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh teori STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) terhadap peningkatan
volume penjualan. Adapun hasil pengelolahan data tersebut dengan menggunakan
SPSS 16 pada tabel berikut ini :
TABEL 1
HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN REGRESI LINEAR
BERGANDA
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
(Constant)
1.251
2.693
Segmentasi
1.263
.201
.457
Beta
t
Sig.
.464
.645
.642
6.284
.000
.187
.247
2.443
.018
Positioning
-.224
.095
a. Dependent Variable: Volume Penjualan
-.221
-2.363
.022
Targeting
Dari tabel di atas dapat di ketahui persamaan regresi linear berganda
adalah sebagai berikut :
Y= 1,251+ 1,263 X1 + 0,457 X2 + -0,224 X3
Model persamaan regresi (Unstandardized coefficients) menunjukkan
koefisien (ß) yaitu nilai yang menjelaskan bahwa Y (variabel terikat) akan
berubah jika X (variabel bebas) diubah dalam satu satuan.
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
7
Sedangkan untuk model persamaan regresi Standardized coefficients, nilai
koefisiennya adalah sebagai berikut :
Y= 0,642 X1 + 0,247 X2 + -0,221 X3
1. Koefisien (ß) X1 sebesar 0,642 memberikan arti bahwa segmentasi (X1)
berpengaruh positif terhadap volume penjualan (Y). Hal ini menunjukkan
bahwa dengan penambahan satu satuan strategi segmentasi, maka akan
terjadi peningkatan volume penjualan sebesar 0,642 dan begitu pun
sebaliknya.
2. Koefisien (ß) X2 sebesar 0,247 memberikan arti bahwa targeting (X2)
berpengaruh positif terhadap volume penjualan (Y). Hal ini menunjukkan
bahwa dengan penambahan satu satuan strategi targeting, maka akan
terjadi peningkatan volume penjualan sebesar 0,247 dan begitu pun
sebaliknya.
3. Koefisien (ß) X3 sebesar -0,221 memberikan arti bahwa positioning (X3)
berpengaruh positif terhadap volume penjualan (Y). Hal ini menunjukkan
bahwa dengan penambahan satu satuan strategi positioning, maka akan
terjadi peningkatan volume penjualan sebesar -0,221 dan begitu pun
sebaliknya.
Koefisien Determinasi
Sementara itu untuk melihat koefisien determinasinya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
TABEL 2
HASIL PERHITUNGAN R SQUARE
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
DurbinWatson
1
.787a
.619
.594
1.928
a. Predictors: (Constant), Positioning, Targeting, Segmentasi
b. Dependent Variable: Volume Penjualan
Sumber : Hasil Olah SPSS 16, 2017
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
1.778
8
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa nilai R Square sebesar 0,619
memiliki arti bahwa kemampuan strategi variabel bebas (segmentasi, targeting,
positioning) untuk menjelaskan besarnya pengaruh terhadap variabel terikat
(volume penjualan) sebesar 61,9% kemudian sisanya 38,1% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam
pengujian hipotesis ini terdapat dua pengujian yaitu :
Uji Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel strategi
segmentasi, targeting, posiotioning mempunyai pengaruh yang signifikan secra
bersama – sama terhadap volume penjualan. Uji F dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
TABEL 3
HASIL PERHITUNGAN UJI F
ANOVAb
Sum of
Squares
Model
1
df
Mean Square
Regression
277.916
3
92.639
Residual
170.964
46
3.717
F
Sig.
24.925
.000a
Total
448.880
49
a. Predictors: (Constant), Positioning,Targeting,Segmentasi
b. Dependent Variable: Volume Penjualan
Sumber : Hasil Olah SPSS 16, 2017
Dari uji ANOVA atau F, di dapatkan angka signifikan (Sig) (0,000) yang
berada dibawah 0,05 dan angka Fhitung sebesar 24,925 dimana angka Fhitung lebih
kecil dari Ftabel sebesar 2,240. Dengan demikian bahwa Fhitung ˃ Ftabel maka hasil ini
menunjukkan bahwa strategi variabel bebas (segmentasi, targeting, positioning)
berpengaruh secara bersama – sama terhadap strategi variabel terikat (volume
penjualan).
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
9
Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui masing – masing atau secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji T dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
TABEL 4
HASIL PERHITUNGAN UJI T
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
(Constant)
1.251
2.693
Segmentasi
1.263
.201
.457
Beta
t
Sig.
.464
.645
.642
6.284
.000
.187
.247
2.443
.018
Positioning
-.224
.095
a. Dependent Variable: Volume Penjualan
Sumber : Hasil Olah SPSS 16, 2017
-.221
-2.363
.022
Targeting
Berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel 4.20 uji t dilakukan dengan
membandingkan nilat thitung dengan ttabel dengan tingkat kesalahan 5% yakni 1,682.
Apabila thitung ˃ ttabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai
pengaruh dari variabel strategi segmentasi, targeting, posiotioning terhadap
volume penjualan dapat dilihat dari tingkat signifikasi (probabilitas).
1)
Pengaruh Strategi Segmentasi terhadap Volume Penjualan
Hasil uji t (parsial) antara variabel segmentasi terhadap variabel volume
penjualan menunjukkan thitung 6.284 dimana nilainya lebih besar dari ttabel 1,682
dan nilai signifikasinya sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,050
maka strategi variabel segmentansi berpengaruh parsial terhadap volume
penjualan.
2)
Pengaruh Strategi Targeting terhadap Volume Penjualan
Hasil uji t (parsial) antara variabel targeting terhadap variabel volume
penjualan menunjukkan thitung 2,443 dimana nilainya lebih besar dari ttabel 1,682
dan nilai signifikasinya sebesar 0,018 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,050
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
10
maka strategi variabel segmentansi berpengaruh parsial terhadap volume
penjualan.
1)
Pengaruh Strategi Positioning terhadap Volume Penjualan
Hasil uji t (parsial) antara variabel targeting terhadap variabel volume
penjualan menunjukkan thitung -2,363 dimana nilainya lebih kecil dari ttabel 1,682
dan nilai signifikasinya sebesar 0,022 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,050
maka strategi variabel segmentansi berpengaruh parsial terhadap volume
penjualan.
Dari hasil yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua
variabel independen (X) berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen
(Y). Dari nilai koefisien regresi ketiga variabel independen maka nilai thitung
strategi variabel segmentasi yaitu 6,284 lebih besar dibandingkan nilai variabel
lainnya.
KESIMPULAN
Setelah melihat dan menganalisis hasil penelitian dengan menggunakan
kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menganggap penting
penggunaan strategi pemasaran pada perusahaan agar perusahaan dapat
berkembang dan berjalan dengan baik sejalan dengan teknologi saat ini. Karena
dengan menggunakan teori STP (Segmentation, Targeting, Positioning) agar dapat
menentukan pangsa pasar dan dapat mencapai target dan dapat mengindentifikasi
konsumen ke dalam kelompok-kelompok tersebut. Selain itu, dapat mengetahui
produk-produk yang ada di usaha tersebut (termasuk merek, keanekaragaman
produk, jenis, fitur-fitur, dan kualitas), distibusi apa yang tepat dalam
mendistribusikan, harga yang sesuai, dan promosi apa yang tepat dalam
memasarkannya. Terutama dalam penggunaannya, promosi dengan menggunakan
internet. Sejalan dengan berkembangnya teknologi sekarang, strategi pemasaran
ini mendukung peningkatan penjualan. Serta hampir di seluruh pelosok Indonesia
sudah
dapat
mengakses
internet,
maka
e-commerce
dapat
membantu
meningkatkan penjualan pada perusahaan mereka hingga ke seluruh Indonesia
bahkan ke luar Indonesia.
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
11
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marwan. 1991. Marketing. Edisi Pertama. Penerbit UPP-AMP
YKPN,Yogyakarta.
Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran, cetakan ke-13. Jakarta : Rajawali
Pers
Damayanti, Reni. 2010. Strategi Peningkatan Omzet Penjualan. Jakarta : Gunung
Agung
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung : Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera.
Firdaus, Yusnizal. 2011. Peranan Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan, (Studi Kasus Pada Salah Satu Perusahaan Pembiayaan Di
Palembang). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntasi (JENIUS), VOL. 1
NO. 2, Pp: 143-152. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan
Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Irawan, & Wijaya, Faried. 2001. Pemasaran : Prinsip dan Kasus. Edisi Kedua,
Yogyakarta : BPFE UGM
Kerajaanberbagi.blogspot.com/2012/06/strategi-pemasaran-dalam-berbagai.html.
(Diakses pada 05 Februari 2017, 13;05)
Kotler, P., 2005. Manajemen Pemasaran, jilid 1. Edisi 11. PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, P., & Armstrong, G., 2001. Dasar – dasar Pemasaran, jilid 1. PT. Indeks,
Jakarta.
Kusumawati, Andriani. 2011. Analisis Pengaruh Experiential Marketing
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan : Kasus Hypermart
Malang Town Square (MATOS). Jurnal Manajemen Pemasaran Modern
Vol. 3. Malang : FE Universitas Jambi.
Lamb, C.W., Hair, J.F., & McDaniel, C., 2009. Pemasaran, buku 1. Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Rachmawati, Rina. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran).
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2. Semarang : FT Universitas Negeri
Semarang.
Vol 3, No. 004 (2017) Fitri
12
Download