40 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran

advertisement
40
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Variabel Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengauh revaluasi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan terutang di
PT. Sinar Karya Cahaya. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut, maka
data yang akan dianalisis lebih lanjut adalah data mengenai revaluasi aktiva tetap
dan data mengenai besarnya pajak penghasilan terutang yang dimiliki oleh PT.
Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo.
Untuk revaluasi aktiva, indikator yang digunakan adalah besarnya
akumulasi penyusutan nilai aktiva tetap pada tahun berjalan. Sedangkan untuk
padak penghasilan terutang, indikator yang digunakan adalah jumlah hutang pajak
yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun berjalan. Kedua indikator ini terdapat
dalam laporan keuangan perusahaan. Data laporan keuangan yang berhasil
diperoleh hanya berjumlah 3 tahun yakni sebagai berikut Cahaya Kota Gorontalo:
Tabel 11: Laporan Keuangan PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo
Selisih Nilai Aktiva
Akumulasi
Pajak Penghasilan
Tahun
Tetap
Penyusutan
Terhutang
2009
2,092,694,247.70
-5,921,173,767.89
1,429,393.00
2010
1,606,966,940.15
-6,411,701,075.44
2,356,121.00
2011
2,786,798,319.60
-6,783,985,603.99
3,618,347.00
Untuk itu sebelum diolah dengan menggunakan analisis regresi, terlbih
dahulu data dipecah menjadi data kuartalan dengan menggunakan teknik
interpolasi linear (Insukindro, 2000) yang dirumuskan sebagai berikut:
40
41
Q1
1
Q2
1
Q3
1
Q4
1
4
Yt
4,5
12
Yt Yt
1
12
Yt Yt
1
12
Yt Yt
1
4
Yt 1,5
4
Yt 1,5
4
Yt
4,5
12
Yt Yt
1
Berdasarkan hasil interpolasi tersebut akan dihasilkan perkiraan akumulai
penyusutan aktiva tetap dan besarnya pajak penghasilan terutang dari PT. Sinar
Karya Cahaya Kota Gorontalo pada setiap kuartal selama periode yang diamati.
Data nilai aktiva tetap, akumulasi penyusutan dan jumlah pajak terutang
untuk setiap kuartal dengan menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut:
Tabel 12: Data Nilai Aktiva Tetap, Akumulasi Penyusutan dan Jumlah Pajak
Terutang Untuk Setiap Kuartal dengan Menggunakan Interpolasi
Akumulasi
Pajak Penghasilan
Kuartal Nilai Aktiva Tetap
Penyusutan
Terhutang
2009.1
326,983,476
-925,183,401
223,343
2009.2
457,776,867
-1,295,256,762
312,680
2009.3
588,570,257
-1,665,330,122
402,017
2009.4
719,363,648
-2,035,403,483
491,354
2010.1
447,278,670
-1,556,938,334
502,150
2010.2
416,920,713
-1,587,596,290
560,070
2010.3
386,562,757
-1,618,254,247
617,991
2010.4
356,204,800
-1,648,912,204
675,911
2011.1
586,090,388
-1,661,094,726
786,253
2011.2
659,829,849
-1,684,362,509
865,142
2011.3
733,569,311
-1,707,630,293
944,031
2011.4
807,308,772
-1,730,898,076
1,022,920
4.2.
Analisis Regresi
4.2.1.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam
42
penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penentuan Hipotesis
Ho
: data variabel dependen berdisribusi normal
H1
: data variabel dependen tidak berdistribusi normal
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%
3. Penentuan Statistik Uji
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode Kolmogorov
Smirnov dengan menggunakan indikator Z.
4. Penentuan Kriteria uji
Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka pengambilan
keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-hitung dengan Z tabel.
Jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka Ho diterima. Penentuan
hasil uji juga dapat dilakukan dengan melihat signifkansi yang dihasilkan
dengan kriteria terima H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari
nilai alpha
5. Kesimpulan
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai
berikut:
43
Tabel 13: Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b Mean
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal
b. Calculated form data.
Pajak
Penghasilan
Terutang
12
641988.4167
225640.29708
.156
.156
-.089
.542
.931
Hasil analisis diatas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov
(KS) sebesar 0,542. Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah
sebesar 1,96. Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen (pajak
penghasilan terutang) berdistribusi normal.
4.2.2.
Hasil Analisis Regresi
Setelah persyaratan normalitas data dipenuhi maka selanjutnya dilakukan
analisis regresi antara revaluasi aktiva tetap yang diukur dengan jumlah akumulasi
penyusutan aktiva tetap dengan jumlah pajak terhutang dari PT. Sinar Karya
Cahaya Kota Gorontalo selama tahun 2009-2011. Hasil analisis regresi dengan
menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
44
Tabel 14: Hasil Analisis Regresi
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-200912
335647.8
Akumulasi Penyusutan
-.001
.000
-.627
a. Dependent Variable: Pajak Penghasilan Terutang
Berdasarkan hasil analisis diatas maka model regresi antara akumulasi
penyusutan aktiva tetap dengan jumlah pajak terhutang dari PT. Sinar Karya
Cahaya Kota Gorontalo selama tahun 2009-2011 adalah sebagai berikut:
Y
200.912 0,001X
Interpretasi dari model analisis regresi di atas, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh negatif dari revaluasi aktiva yang diukur dengan akumulasi
penyusutan aktivat tetap terhadap jumlah pajak terutang yang dimiliki oleh
PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo. Semakin besar akumulasi
penyusutan aktiva tetap yang diakibatkan oleh revaluasi aktiva tetap maka
akan mengurangi jumlah pajak penghasilan terutang -200.912 pada PT. Sinar
Karya Cahaya Kota Gorontalo.
2. Setiap peningkatan akumulasi penyusutan sebesar satu juta rupiah akan
mengurangi jumlah pajak penghasilan terutang sebesar 0,001 juta rupiah atau
sekitar 1000 rupiah.
4.2.3.
Pengujian Model Regresi
Analisis regresi selain digunakan untuk melihat pengaruh juga digunakan
untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati. Untuk itu
45
sebelum digunakan dalam pengambilan keputusan, model yang diperoleh terlebih
dahulu harus diuji kebaikannya (goodness of fit). Tahapan pengujian kebaikan
model regresi adalah sebagai berikut:
1. Penentuan Hipotesis
Ho
: seluruh koefisien regresi tidak signifikan (model regresi tidak
signfikan)
H1
: minimal satu koefisien regresi signifikan (model regresi
signfikan)
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%
3. Penentuan Statistik Uji
Dalam melakukan uji kebaikan model digunakan uji F.
4. Penentuan Kriteria uji
Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai F-hitung yang
diperoleh dengan F-tabel. Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel maka Ho
ditolak, dan jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel maka Ho diterima
5. Kesimpulan
Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut:
46
Tabel 15: ANOVAb
Model
Sum of
df
Mean
Squares
Square
Regression
2E+011
1 2.200E+011
Residual
3E+011
10 3.401E+010
Total
6E+011
11
a. Predictors (Constant), Akumulasi Penyusutan
b. Dependent Variable: Pajak Penghasilan Terutang.
1
F
6.469
Sig.
.029a
Berdasarkan hasil di atas didapat nilai F-hitung sebesar 6,469. Adapun
nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1)
sebesar k = 1 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 12-1-1 = 10
adalah sebesar 4,965. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung
yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data.
4.2.4.
Pengujian Hipotesis
Setelah pengujian model dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan
pengujian signfikansi pengaruh dari revaluasi aktiva yang dihitung berdasarkan
nilai aktiva saat ini terhadap pajak penghasilan tertagih. Adapun pengujian yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Penentuan Hipotesis
Ho
:
1
0 (tidak terdapat pengaruh dari revaluasi aktiva yang dinilai
berdasarkan akumulasi penyusutan aktiva tetap terhadap pajak
penghasilan terutang PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo selama
tahun 2009-2011)
H1
:
1
0 (terdapat pengaruh dari revaluasi aktiva yang dinilia
berdasarkan akumulasi penyusutan aktiva tetap terhadap pajak
47
penghasilan terutang PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo selama
tahun 2009-2011)
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%
3. Penentuan Statistik Uji
Dalam melakukan uji signfikansi pengaruh dalam model regresi akan
digunakan uji t.
4. Penentuan Kriteria uji
Penentuan 47ariable uji didasarkan pada perbandingan antara nilai t-hitung
yang diperoleh dengan t-tabel. Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel maka
Ho ditolak, dan jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel maka Ho
diterima
5. Kesimpulan
Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 16: Hasil Pengujian Koefisien Korelasi
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
-200912
335647.8
Akumulasi Penyusutan
-.001
.000
t
-.599
-2.543
a. Dependent Variable: Pajak Penghasilan Terutang
BErdasarkan hasil analisis di atas diketahui nilai variabel t-hitung untuk
variabel akumulasi penyusutan nilai aktiva tetap saat ini adalah sebesar 2,543.
Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 10 sebesar
48
2,228. Jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh maka nilai t-tabel
masih lebih kecil dari t-hitung sehingga Ho ditolak dan menerima H1. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang variabel dan signifikan
dari revaluasi aktiva yang diukur dengan akumulasi penyusutan nilai aktiva tetap
saat ini terhadap jumlah pajak pengahsilan terutang PT. Sinar Karya Cahaya Kota
Gorontalo selama tahun 2009-2011 pada tingkat kepercayaan 5%.
4.2.5.
Interpretasi Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan
variabel bebas dalam menjalankan perubahan pada variable tidak bebas secara
bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan
antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai R2 berkisar antara 0<
R2 <1. Jika nilai R2 semaikn mendekati satu maka model yang diusulkan
dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen.
Nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara nilai aktiva tetap
saat ini dengan besarnya jumlah pajak pengahsilan terutang selama tahun 20092011 adalah sebagai berikut:
Tabel 17: Model Regresi
Model Summary
Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.627a
.393
.332
184406.8388
a. Predictors: (Constant), Akumulasi Penyusutan
49
Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan
diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,393. Nilai ini berarti
bahwa sebesar 39,3% perubahan jumlah pajak penghasilan terutang PT. Sinar
Karya Cahaya Kota Gorontalo selama tahun 2009-2011 dipengaruhi oleh
revaluasi aktiva tetap yang dilakukan, sedangkan sisanya sebesar 60,7%
dipengaruhi oleh variabel lain.
4.3.
Pembahasan
Revaluasi aktiva tetap adalah suatu proses dari pihak perusahan untuk
menghitung atau menilai kembali suatu aktiva tetap/asset yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut melalui Lembaga Penilai (appraisal company) yang ditunjuk
oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan revaluasi tersebut, sebagai bagian
dalam rangka perhitungan penyusutan aktiva tersebut untuk tahun-tahun
berikutnya.
Revaluasi aktiva tetap pada umumnya dilakukan oleh perusahaan sebagai
salah satu upaya dalam penghematan pajak. Dengan melakukan revaluasi aktiva
tetap yang dimiliki maka perusahaan akan mampu menekan nilai atas obyek dan
penghasilan yang dikenai pajak. Hal ini dengan sendirinya akan mengurangi
jumlah pajak yang akan dikenakan kepada perusahaan tersebut. Praktek revaluasi
aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan kecuali ditentukan berdasarkan
peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Dalam PSAK 16
disebutkan bahwa penilaian kembali aktiva tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena standar akuntansi keuangan menganut penilaian aktiva
berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran.
50
Untuk perusahaan PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo, pengaruh
pelaksanaan revaluasi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan terutang
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya bersifat negatif.
Koefisien regresi yang negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah
akumulasi penyusutan yang diakibatkan oleh pelaksanaan revaluasi aktiva tetap
maka akan menekan jumlah pajak penghasilan terutang. Setiap peningkatan
akumulasi penyusutan sebesar satu juta rupiah akan mengurangi jumlah pajak
penghasilan terutang sebesar 0,001 juta rupiah atau sekitar 1000 rupiah.
Selanjutnya hasil pengujian dengan statistika baik pengujian terhadap model
regresi dengan uju F maupun pengujian dengan uji t juga menunjukkan terdapat
pengaruh yang signifikan dari piutang terhadap jumlah kas pada tingkat
kepercayaan 95%.
Adapun besar pengaruh dari pelaksanaan revaluasi aktiva tetap terhadap
jumlah pajak penghasilan terutang PT. Sinar Karya Cahaya Kota Gorontalo
selama tahun 2009-2011 adalah sebesar 39,3% sedangkan sisanya sebesar 60,7%
berasal dari pengaruh variabel lain. Nilai koefisien determinasi ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan revaluasi aktiva tetap cukup berperan dalam pengurangan
jumlah pajak penghasilan tertagih. Untuk itu, dalam rangka penghematan beban
pajak yang harus dibayar perusahaan maka kedepannya manajemen PT. Sinar
Karya Cahaya Kota Gorontalo sebaiknya melakukan kegiatan revaluasi aktiva
tetap secara lebih terencana.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakuan oleh Mustofa pada
51
tahun 2006. Hasil dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap
Terhadap Pajak Penghasilan Terutang Pada Perusahaan Tegel Indah Cemerlang
Malang” ini menunjukan bahwa estimasi selisih beban penyusutan fiskal tersebut
digunakan sebagai menambah/mengurangi pajak penghasilan terutang perusahaan
apabila tidak dilakukan revaluasi, sehingga akan diperoleh jumlah pajak
penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Dari hasil analisis tersebut, dapat
diketahui bahwa dalam jangka pendek jumlah pajak penghasilan terutang akan
mengalami penurunan yang cukup signifikan apabila melakukan revaluasi aktiva
tetap pada tahun pertama. Sehingga PPh yang harus dibayar akan berkurang.
Download