strategi pendistribusian dana csr - Institutional Repository UIN Syarif

advertisement
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA
CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR CABANG
UTAMA DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT SEKITAR BANDARA SOEKARNO HATTA
Skripsi
Di ajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos. I)
Oleh :
Ika Fitrianti
NIM: 104053002016
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA
CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR CABANG
UTAMA DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT SEKITAR BANDARA SOEKARNO HATTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I)
Oleh
Ika Fitrianti
NIM : 104053002016
Pembimbing,
Noor Bekti Negoro, SE., M. Si.
NIP: 150293230
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya mengatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2008
Ika Fitrianti
ABSTRAK
Ika Fitrianti
Strategi Pendistribusian Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA Dalam
Upaya Mensejahterakan Masyarakat Sekitar Bandara Soekarno Hatta.
Salah satu sumber dana sosial di Indonesia adalah berbagai derma yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Potensi dana ini diperkirakan cukup besar seiring
dengan meningkatnya kesadaran para pelaku usaha untuk menjalankan tanggung
jawab sosial perusahaannya. Geliat dan gairah perusahaan dalam menyumbang
dan melakukan kegiatan sosial dalam beberapa tahun terakhir menarik untuk
dicermati. CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan adalah bentuk kepedulian perusahaan terdahap karyawan dan
masyarakat di sekitar lokasi perusahaan tersebut berdiri.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama dalam mendistribusikan
dana CSR dalam upaya mensejahterakan masyarakat sekitar Bandara SoekarnoHatta.
Metode penelitian yang digunakan adalah teknik observasi dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrument wawancara dengan pihak
yang berwenang mengenai hal-hal yang akan diteliti.
Tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya adalah kedermawanan
sosial dalam kerangka kesadaran dan komitmen perusahaan untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial. PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama menyalurkan dana CSR nya melalui dua cara, yaitu Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dikelola oleh unit PKBL.
Dalam mendistribusikan dana tersebut PT.(PERSERO) PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama tidak bekerja sama dengan perusahaan
lain namun bekerja sama dengan pihak lain seperti LSM, Karangtaruna,
community center.
Hasil penelitian dan pembahasan menyatakan bahwa strategi pendistribusian
dana CSR yang dikelola oleh PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama turut serta mensejahterakan masyarakat sekitar bandara
Soekarno-Hatta melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
KATA PENGANTAR
Innalhamdalillah, segala puji dan lautan syukur hanya untuk Rabb semesta
alam, atas limpahan nikmat dan rizki yang begitu besar kepada kita semua. Berkat
rahmat dan hidayah Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan masih
dapat menerima setitik ilmu dari Allah yang Maha Kaya.
Shalawat dan salam semoga tergenggam kepada pemimpin Islam Rasulallah
SAW. Beliaulah yang membimbing serta mendidik umatnya dari zaman
kebodohan hingga kita dapat merasakan begitu luas dan kayanya ilmu Allah
SWT.
Dalam penulisan skripsi ini, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak baik berupa dorongan, semangat, materi, informasi
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan
kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Bunda tercinta yang dengan ketangguhan, perjuangan serta do’a yang tiada
putus telah mengiringi dan mengantarkan penulis dalam hidup hingga
penulis bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Tidak ada yang
lebih indah kecuali senyum beliau. UMI NOMOR SATU SELURUH
DUNIA. Ayahanda tercinta yang telah lama pergi, semoga Allah
mempersatukan kita kembali di surga sebagaimana Ia telah mempersatukan
kita di dunia. Amin.
2.
Dr. Murodi, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
3.
Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah.
4.
Noor Bekti Negoro, SE., M. Si. Selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5.
Seluruh Dosen dan staf Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi atas
ilmu yang telah diberikan. Dan seluruh staf Perpustakaan Umum dan
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah melayani
peminjaman buku-buku literature sebagai referensi dalam penyusunan
skripsi ini.
6.
Seluruh staf PT.(PERSERO) Angkasa Pura II kantor cabang utama,
khususnya bagian PKBL, yakni Bpk. Rafdi dan kawan-kawan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan
telah ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan semua data-data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Seluruh KBHM, adik ku Rizqa, encang, encing, keponakan semua. Terima
kasih buat motivasinya. Untuk M. Priyatna, terima kasih untuk kesetiaannya.
Teman-teman ASPI 2004, Teh Ida, Teh Iis, Indah, Ijah.
8.
Teman-teman MD A/B 2004, Almarhumah Nurlaila (you always in our
mind), Tonx² group, Lutfi, Dini, Intan, Aal, Nia, Nina, Wirda, Badriyah, Teh
Henny, Santi. Thank’s for our friendship.
9.
Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan
banyak terima kasih.
Akhirnya penulis berharap semoga bantuan dan do’a yang telah diberikan
mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dan penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan
bagi segenap keluarga besar Jurusan Manajemen Dakwah pada khususnya.
Jakarta, November 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
vii
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...........................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................
6
D. Metodologi Penelitian..................................................................
7
E. Tinjauan Pustaka .........................................................................
10
F. Sistematika Penulisan ..................................................................
10
BAB II. TINJAUAN TEORI ......................................................................
12
A. Teori Strategi...............................................................................
12
1. Pengertian Strategi.................................................................
12
2. Proses Strategi .......................................................................
16
a. Perumusan Strategi ..........................................................
17
b. Implementasi Strategi.......................................................
18
c. Evaluasi Strategi ..............................................................
18
B. Teori Distribusi ...........................................................................
20
1. PengertianDistribusi………………………………….............
20
2. Fungsi Distribusi....................................................................
21
3. Macam-macam Distribusi ......................................................
23
C. Teori CSR (Corporate Social Responsibility) ..............................
24
1. Pengertian CSR .....................................................................
24
2. Pola CSR ...............................................................................
26
D. Teori Kesejahteraan Masyarakat ..................................................
29
1. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat ....................................
29
2. Karakteristik Kesejahteraan Sosial .........................................
30
3. Tingkatan Keluarga Sejahtera ................................................
32
4. Relasi antara Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan
Masyarakat ............................................................................
35
BAB III. PROFIL PERUSAHAAN............................................................
36
A. Gambaran Umum PT.(PERSERO) Angkasa Pura II ....................
36
1. Sejarah Berdirinya PT.(PERSERO) Angkasa Pura II .............
36
2. Visi, Misi dan Strategi PT.(PERSERO) Angkasa Pura II .......
39
3. Struktur Organisasi PT.(PERSERO) Angkasa Pura II ............
41
4. Program PT.(PERSERO) Angkasa Pura II ............................
43
B. Profil Masyarakat Sekitar Bandara...............................................
45
BAB IV. ANALISIS PENELITIAN ...........................................................
47
A. Strategi Pendistribusian Dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa
Pura II Kantor Cabang Utama......................................................
47
B. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pendistribusian Dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama……..........................................................
61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
63
A. Kesimpulan .................................................................................
63
B. Saran ...........................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................
69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara.................................................................................................. 70
Struktur Organisasi............................................................................................... 74
Daftar Kuesioner.................................................................................................. 75
Lampiran 2
Proposal Pinjaman Dana .................................................................................. 79
Surat Perjanjian................................................................................................ 87
Surat Penelitian..................................................................................................... 94
Surat Bimbingan................................................................................................... 95
Surat Keterangan.................................................................................................. 96
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis dewasa ini dapat dikategorikan sebagai pertarungan
pembentukan dan penjagaan image di mata konsumen/klien. Disinilah perusahaan
dapat unggul dengan membentuk corporate image yang ramah lingkungan dan
memiliki kepekaan sosial. Dengan situasi dan kondisi usaha yang aman dan
harmonis dengan warga sekitar, membuat masyarakat dapat menjalankan
bisnisnya secara nyaman pula.1
Pelaksanaan community development dapat dimaknai sebagai bentuk
pengejawantahan dari CSR (corporate social responsibility / tanggung jawab
sosial perusahaan) terhadap masyarakat sekitar. Diharapkan pelaksanaan
community development ini menjadi sarana pembangunan masyarakat yang sesuai
dengan konsep suistanable development dan pengaturan hukum yang responsif.
Semua konsep nilai Corporate Social Responsibility pada dasarnya
sudah tersefleksikan dalam nilai-nilai ekonomi Islam. Bahkan jauh sebelum CSR,
yang mulai marak belakangan ini, Islam sudah sejak 1400 tahun yang lalu sudah
sangat tegas mengatur sistem nilai CSR, misalnya ketika zaman awal
pemerintahan Islam, hasil usaha umat Muslim banyak digunakan untuk
menanggung kebutuhan sosial masyarakat, termasuk di dalamnya investasi pada
pembangunan kota dengan membangun saluran pengairan dan terusan,
pembangunan pasar serta fasilitas publik.2
1
2
Artikel diakses pada 18 Desember 2007 dari http://www.pikiranrakyat.com
Artikel diakses pada 21 Mei 2008 dari http:/icmimudabanten.org/jurnal/?p=28.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan
sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan
partisipasi dan posisi organisasi/perusahaan di dalam sebuah komunitas melalui
berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi perusahaan dan komunitas tersebut.3
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat Al-Qashas ayat 77 yang
berbunyi:
☺
!
(* ) %%&'( ☯#$
+1,-.
/ ☺ 0 +,-.
/
%$
!
2$34
<=34 9:; 738 &1,⌧62
8B*,26C☺2 ?@A
! >
9DDE
Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”4
Ayat di atas menjadi isyarat bahwa lembaga bisnis harus memiliki
landasan filosofi yaitu Economic/Profesionalism Philosophy yang merupakan
pijakan umum sebuah bisnis untuk merealisasikan tujuan yang bersifat profit
oriented. Ini berarti bahwa semua lembaga bisnis harus dikelola secara
professional agar menghasilkan keuntungan dan perkembangan yang baik.
3
Arikel
diakses
pada
18
Desember
2007
dari
http:/id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan.
4
H.Mahmud Junus, Terjemahan Al-Qur’an Al-Karim (Bandung:Alma’arif,1989), cet 8,
h.357.
Perusahaan selama ini dianggap sebagai biang rusaknya lingkungan,
pengekploitasi sumberdaya alam, hanya mementingkan keuntungan semata.
Kebanyakan perusahaan selama ini melibatkan dan memberdayakan masyarakat
hanya untuk mendapatkan simpati. Program yang mereka lakukan hanya sebatas
pemberian sumbangan, santunan dan pemberian sembako. Dengan konsep seperti
ini, kondisi masyarakat tidak akan berubah dari kondisi semula, tetap miskin dan
termarginalkan.5
Berbagai peristiwa negatif yang menimpa sejumlah perusahaan, terutama
setelah reformasi, seharusnya menjadi pelajaran yang berharga bagi para pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab
yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya di sekitar lokasi perusahaan. Hal
ini sekarang popular dengan sebutan Corporate Social Responsibility (CSR,
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan). Menurut ketua Corporate Forum for
Community Development (CFCD) Thendri Supriatno, CSR sangat penting tidak
hanya bagi masyarakat, melainkan juga perusahaan itu sendiri. CSR dapat
mencegah dampak sosial lebih buruk, baik langsung atau tidak langsung, atas
kelangsungan usaha.6
Kelangsungan suatu usaha tak hanya
ditentukan oleh tingkat
keuntungan, tapi juga tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Apa yang terjadi
jika banyak perusahaan yang didemo, dihujat, bahkan dirusak oleh masyarakat
sekitar lokasi pabrik? Bila ditelusuri, sangat boleh jadi salah satu penyebabnya
5
Harry Wahyudhy Utama, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi bukan biaya,
Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari G:/Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi Bukan
Biaya << klikharry.htm.
6
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=199531&kat_id=152.
adalah kurangnya perhatian dan tanggung jawab manajemen dan pemilik
perusahaan terhadap masyarakat maupun lingkungan di sekitar lokasi perusahaan
tersebut. Investor hanya mengeduk dan mengeksploitasi sumberdaya alam yang
ada di daerah tersebut, tanpa memperhatikan factor lingkungan. selain itu, tidak
ada atau nyaris sangat sedikit keuntungan perusahaan yang dikembalikan kepada
masyarakat. Justru mereka malah dipinggirkan.7
Seiring dengan perkembangan dunia industri, aktifitas berderma di
kalangan dunia usaha saat ini terbilang cukup besar. Ini dibuktikan oleh hampir
semua perusahaan yang berpartisipasi dalam survey yang dilakukan oleh PIRAC
(Public Interest Research And Advocacy Center) selama tahun 2001 ini (93%)
mengaku pernah memberikan sumbangan dalam tiga tahun terakhir.8
Studi PIRAC tersebut menggambarkan pola-pola kedermawanan
perusahaan. Dilihat dari sifat dan bentuknya, sebagian besar sumbangan yang
diberikan perusahaan bersifat insidensial dan dalam bentuk natura. Sumbangan
natura diberikan antara lain dalam bentuk : produk perusahaan, jasa professional,
pemakaian sarana perusahaan, peralatan bekas pakai, keterlibatan perusahaan
dalam kepengurusan lembaga sosial, dorongan agar staf perusahaan menjadi
volunteer. Sementara sumbangan secara tunai diberikan dalam bentuk : hibah,
joint promotion, iuran anggota, special event, payroll giving, dan zakat
perusahaan.9
7
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=199531&kat_id=152.
8
Hamid Abidin, dkk., Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di
Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota” (Jakarta : PIRAMEDIA,2003), h. 4.
9
Hamid Abidin, dkk., Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di
Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota” (Jakarta : PIRAMEDIA,2003), h. 14.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) berupa kegiatan filantropi dan pengembangan komunitas,
umumnya dikemas untuk mengupayakan citra positif alias promosi.10 Lebih jauh
dari sekedar promosi, semakin berkembang pula pandangan bahwa keunggulan
bersaing bisa dihasilkan dengan memadukan berbagai pertimbangan sosial dan
lingkungan dalam strategi bisnis.
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA
merupakan salah satu perusahaan yang berusaha ikut serta dalam mensejahterakan
masyarakat sekitar melalui pendistribusian dana CSR (Corporate Social
Responsibility). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyaluran dana CSR
tersebut, maka penulis akan menuangkan dalam sebuah karya tulis “skripsi”
dalam judul : STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA CSR (CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY) PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR
CABANG
UTAMA
DALAM
UPAYA
MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT SEKITAR BANDARA SOEKARNO-HATTA.
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka
pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tanggung jawab social terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan itu berdiri. Adapun yang akan
dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai Strategi Pendistribusian Dana CSR
(Corporate Social Responsibility) PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II
10
Amin Wijaya Tunggal, Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasus
(Jakarta: Harvarindo, 2007), h. 65.
KANTOR CABANG UTAMA dalam Upaya Mensejahterakan Masyarakat
Sekitar Bandara Soekarno Hatta.
2. Perumusan Masalah
Adapun masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
mengenai :
a.
Bagaimana strategi pendistribusian dan CSR (Corporate Social
Responsibility) PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR
CABANG UTAMA dalam mensejahterakan masyarakat sekitar
Bandara Soekarno Hatta?
b.
Bagaimana
kesejahteraan
upaya
yang
masyarakat
dilakukan
melalui
untuk
meningkatkan
penyaluran
dana
CSR
(Corporate Social Responsibility) PT.(PERSERO) ANGKASA
PURA II KANTOR CABANG UTAMA?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah :
a. Untuk mengetahui strategi yang digunakan PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA dalam
mendistribusikan dana CSR.
b. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
pada
perusahaan
PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA melalui
pendistribusian dana CSR.
2. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat akademis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan,
wawasan dan pengalaman mengenai strategi
pendistribusian dana CSR (Corporate Social Responsibility)
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR CABANG
UTAMA.
b. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan dapat mendorong
perusahaan untuk lebih peduli terhadap keadaan masyarakat sekitar
Bandara Soekarno-Hatta melalui dana CSR (Corporate Social
Responsibility) PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR
CABANG UTAMA.
c. Memberikan
gambaran
kepada
perusahaan
lain
dalam
mendistribusikan dana CSR.
D.
Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif
yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori
menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan, ‘Metodologi Kualitatif’
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 11 Dengan
memilih metode kualitatif ini, penulis mengharapkan dapat memperoleh data yang
lengkap dan akurat.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang
dapat memberikan informasi representative, mereka terdiri dari dewan pengelola,
karyawan, serta masyarakat yang telah diberdayakan oleh PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA melalui dana CSR.
Sedangkan yang dijadikan objek penelitian ini adalah strategi yang digunakan
dalam mensejahterakan masyarakat sekitar Bandara Soekarno-Hatta.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh
data-data
yang
diperlukan,
maka
penulis
menggunakan jenis penelitian diantaranya yaitu Field Research (Penelitian
Lapangan), penulis mengadakan jenis penelitian dengan datang langsung ke
lapangan (objek) penelitian di PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR
CABANG UTAMA. Sedangkan data yang diperoleh dari metode ini merupakan
data primer (utama) penelitian.
Dalam penelitian lapangan ini, penulis juga menggunakan beberapa
teknik untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Obsevasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti.12 Penulis melakukan penelitian dengan cara mengemati
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,
2000), cet. Ke-11, h. 3.
langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan masalah penyaluran dana
CSR yang dikelola oleh PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II KANTOR
CABANG UTAMA; baik secara langsung maupun tidak.
b. Wawancara
Wawancara (interview) ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau
lebih secara langsung. 13 Penulis menggunakan teknik interview bebas terpimpin;
yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada para responden yang telah
penulis persiapkan, lalu dijawab oleh pemberi data (responden) dengan bebas dan
terbuka.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen.14 Penulis menggunakan data-data dan sumber-sumber yang ada
hubungannya dengan masalah yang dibahas. Sedangkan data-data ini, penulis
peroleh dari buku-buku, profile company, arsip-arsip maupun diktat-diktat
pendistribusian dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II KANTOR CABANG UTAMA dan lain sebagainya yang
dapat mendukung serta berkaitan dengan masalah penelitian.
Selanjutnya dalam menggunakan data-data tersebut, penulis berusaha
untuk memaparkan kerangka awal mengenai objek studi yang ditulis dengan
memahami seksama, kemudian memberikan interpretasi sesuai kecenderungan
dan frame of thinking. Dalam teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman
12
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2003), Cet. Ke-4, h. 53.
13
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2003), Cet. Ke-4, h. 57.
14
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2003), Cet. Ke-4, h. 73.
pada buku “Pedoman Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Press Tahun 2007.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian pada bulan Mei 2008 sampai dengan
Juni 2008. Adapun tempat penelitian PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II
KANTOR CABANG UTAMA di Jalan Gedung 600 Bandar Udara SoekarnoHatta Tangerang.
5. Teknis Analisis data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif
analisis, yaitu suatu teknik analisis data; di mana penulis terlebih dahulu
memaparkan
semua
data
yang
diperoleh
dari
pengamatan,
kemudian
menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
E.
Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh
penulis dan ternyata penulis tidak menemukan mahasiswa/i sebelumnya yang
menulis dalam masalah yang hamper sama bahkan menyerupai dengan judul yang
akan penulis buat.
Dalam buku Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung
jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) karangan Edi
Suharto, Ph.D menjelaskan definisi Corporate Social Responsibility adalah suatu
kepedulian sosial organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka
sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.
F.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN TEORI
Terdiri dari : pengertian strategi, pengertian, fungsi dan macammacam distribusi, pengertian dan pola CSR, dan pengertian
kesejahteraan masyarakat.
BAB III
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan, visi, misi, strategi,
struktur organisasi, program-program perusahaan, dan profil
masyarakat sekitar Bandara Soekarno Hatta.
BAB IV
: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari : strategi PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II
KANTOR CABANG UTAMA dalam mendistribusikan dana
CSR dan strategi membangun kepercayaan masyarakat sekitar
Bandara Soekarno Hatta melalui mendistribusian dana CSR.
BAB V
: PENUTUP
Terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Teori Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang diambil dari
kata stratos yang berarti Militer dan Ag yang berarti memimpin. Pada awal
perkembangannya istilah strategi digunakan dan popular di lingkungan militer dan
peristiwa perang.. Sehingga pada konteks awalnya strategi diartikan sebagai
generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.15 Namun pada
akhirnya, strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk
keperluan ekonomi, social, budaya dan agama. 16
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, kata strategi banyak diadopsi
oleh berbagai bidang ilmu atau kegiatn yang menempatkannya. Dan saat ini,
pengertian strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang jendral
dimasa perang, tetapi sudah berkembang pada tanggung jawab seorang pemimpin.
Dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah seni
atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan
tertentu.17 Sedangkan dalan Kamus Istilah Manajemen strategi adalah rencana
15
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8.
16
Rafi’udin dan Manan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi dakwah ,( Bandung:Pustaka Setia,
1997), h. 76.
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997). H. 199.
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
berhubungan dalam hal waktu dan ukuran.18
Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi diartikan
sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam
melaksanakan funsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.19
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi, penulis akan
memaparkan pengertian strategi yang dikemukakan oleh pakar, diantaranya :
a. Menurut Karl Von Clausewitz seperti yang dikutip oleh Agustinus Sri
Wahyudi mengatakan bahwa strategi adalah seni menggunakan suatu
pertempuran untuk memenangkan suatu perang.20
b. Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai.21
c. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et. Al,
strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat kompeherensif
terintegritasi yang menghubungkan atau lembaga terhadap tantangan
lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah dasar
18
Panitia Istilah Manajemen LPPM, Kamus Istilah Manajemen (Panitia Istilah Manajemen
LPPM), (Jakarta:Pustaka Binaman Pressindo, 1994), h. 217.
19
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan
Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press, 2000), Cet. Ke-1, h.
147
20
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik ; Pengantar Proses berpikir Strategik,
(Jakarta:Bina Rupa Aksara, 1996), cet. Ke-1, h. 16.
21
Geogre Stainer dan John Minner, Manajemen Strategi, (Jakarta:Erlangga, t.t), h. 20.
perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat
oleh organisasi yang menerapkan.22
d. Menurut Pof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama
yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi
serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber dayasumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.23
e. Menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti antara lain :
1. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.
2. Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk
mencapai tujuan.
3. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi
dan peran penting dalam mencapai keberhasilan.24
f. Menurut Dr. Fuad Ansyari mengatakan bahwa : “Dalam pengertian
dasarnya strategi dan titik adalah metode titik untuk memenangkan suatu
persaingan. Persaingan itu berbentuk pertempuran fisik untuk merebut
suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan
dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara untuk
memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda
orientasi hidupnya.”25
Menurut Hisyam Ali yang dikutip oleh rafi’udin, strategi yang disusun,
dikonsentrasikan dan dikonsepsikan dengan baik dapat membuahkan pelaksanaan
22
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000), Cet
Ke-1, h. 4.
23
A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo, t.t.), h. 58.
24
Din Syamsudin, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,
2000), Cet ke-1, h. 127.
25
Fuad Amsari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990), h. 40.
yang disebut strategi. Menurutnya, untuk mencapai strategi yang strategis harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya
menyangkut manusia, dana dan beberapa piranti yang dimiliki.
b. Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki
dan menyangkut aspek-aspek sebagaimana ketentuan.
c. Peluang, melihat seberapa besar peluang yang tersedia di luar, hingga
peluang yang sangat kecilpun dapat diterobos.
d. Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari
luar.26
Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
strategi yang baik, ada beberapa criteria yang harus dipenuhi antara lain :
1) Strategi sebagai keputusan jangka pangjang harus mengandung penjelasan
singkat tentang masing-masing komponen dari strategi organisasi yang
bersangkutan,
dalam
arti terlihat
kejelasan
dari ruang lingkup,
pemanfaatan sumber dana dan daya, serta keunggulannya, bagaimana
menghasilkan keunggulan tersebut dan sinergi antara komponenkomponen tersebut di atas.
2) Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya harus
memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan membawa
organisasi lebih cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan berbagai
sasaran organisasi.
26
Rafi’udin dan Manan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi dakwah ,( Bandung:Pustaka Setia,
1997), h. 76.
3) Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam arti
jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui pembagian
kerja yang jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpang tindih, saling
lempar tanggung jawab dan pemborosan dapat dicegah.
4) Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan merupakan
pernyataan-pernyataan yang masih dapat diimplementasikan dengan
berbagai jenis interpretasi yang pada selere dan persepsi individual dari
pembuat interpretasi.27
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan
tentang strategi, yaitu :
a. Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut.
b. Dalam menyusun strategi dibutuhkan perencanaan dan sasaran yang
jelas dalam membangun kekuatan strategi organisasi.
c. Untuk mencapai tujuan dari organisasi perlu perumusan kebijakan dan
strategi khusus yang dipilih.
d. Strategi yang dipilih diimplementasikan oleh organisasi secara tepat
dan mengevaluasi terhadap strategi tersebut.
2. Proses Strategi
Joel Ross dan Michael mengungkapkan, bahwa sebuah organisasi tanpa
adanya strategi seperti kapal tanpa ada kemudinya, bergerak berputus pada
27
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT.Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2, h.23.
lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan
tertentu.28 Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan :
a. Perumusan Strategi
Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan suatu objektivitas,
menghasilkan strategi alternatif memilih strategi untuk dilaksanakan.29 Dalam
perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam satu proses kegiatan.
Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi
kerangka kerja diantarannya:
1. Tahap Input (masukan)
Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas informasi
sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan
strategi.
2. Tahap Pencocokan
Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilkan
strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor
eksternal dan internal. 30
3. Tahap Keputusan
Menggunakan semacam teknik, diperoleh dari input sasaran dalam
mengevaluasi strategi alternatif yang telah diidentifikasikan dalam
tahap kedua.31
28
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3.
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h. 15.
30
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h. 183.
31
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h. 198.
29
Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dengan tujuan,
artinya peran perencanaan amatlah penting dan memiliki andil yang besar.
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah,
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang
masuk.32
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi
karena implementasi berarti juga memobilisasi untuk mengubah strategi yang
telah dirumuskan menjadi tindakan.
Menetapkan tujuan, melengkapi kebijakan, mengalokasikan sumber daya
dan mengembangkan budaya yang mendukung strategi merupakan usaha yang
dilakukan dalam mengimplementasikan strategi. Implementasi yang sukses
membutuhkan dukungan disiplin, motivasi dan kerja keras.
c. Evaluasi Startegi
Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga
macam aktivitas mendasar untuk melakukan evaluasi strategi yaitu:
1. Meninjau faktor-faktor eksternal (berupa peluang dan ancaman) dan
faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang menjadi dasar
asumsi pembuatan strategi.
Adapun perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang harus
dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam
mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya
32
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h. 5.
strategi yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat
berakibat buruk pula pada hasil yang akan dicapai.
2. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan yang didapat).
Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individu dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian
sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus
dapat diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil yang
lebih penting daripada kriteria yang mengungkapkan dengan apa yang
telah terjadi.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana.
Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa
strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru
dirumuskan. ”....Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil
tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula untuk pencapaian yang
direncanakan maka disitulah tindakan korektif diperlukan.”33
Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk
lebih
mampu
memanfaatkan
kekuatan
internal,
menghindari,
mengurangi, dan meringankan ancaman eksternal serta mampu
memperbaiki kelemahan internal. Segala kegiatan korektif harus
konsisten secara internal dan bertanggungjawab secara sosial.
33
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),h. 104
Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan dimasa depan. Evaluasi
strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks dan peka, karena terlalu banyak
penekanan pada evaluasi strategi akan merugikan suatu hasil yang dicapai.
Evaluasi strategi sangat penting untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah
dicapai. Evaluasi strategi sangat diperlukan untuk organisasi dari semua kegiatan
dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial, harus memicu tinjauan dan nilainilai yang merangsang kreatifitas.
B.
Teori Distribusi
1. Pengertian Distribusi
Kata distibusi berasal dari bahasa Inggris yaitu distribute yang berarti
pembagian atau penyaluran. Dalam kamus Bahasa Indonesia distribusi adalah
pembagian pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa
tempat.34
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan
produksi dan konsumsi. Distribusi adalah kegiatan menyampaikan atau
menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen atau dari rumah
tangga produksi ke rumah tangga konsumsi.35 Agar hasil produksi dapat
dikonsumsi oleh konsumen, maka perlu adanya perantara dalam menyampaikan
barang/jasa tersebut kepada konsumen. Kegiatan perantara inilah yang disebut
distribusi.
34
Desi Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:Amelia, 2003), h. 125.
Wiji Slamet Subagya, dkk., Pengantar Ekonomi Untuk Kelas 1
(Jakarta:Yudhistira,2001), h.68.
35
SMU,
Produsen adalah orang yang menghasilkan suatu barang atau jasa.
Konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang/jasa yang telah dihasilkan.
Sedangkan distribusi berarti sebagai suatu proses yang menunjukkan penyaluran
barang/jasa dari produsen ke konsumen.
Dalam Kamus Istilah Manajemen distribusi adalah proses penyebaran
barang dari tempat produsen ke pemakai terakhir; mencakup semua segi
pemasaran dan penjualan.36 Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke
tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan barang dan jasa akan lebih
meningkat setelah dapat dikonsumsi.37
2. Fungsi Distribusi
Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak
mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi :
a)
Pengangkutan (Transportation)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat
tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan
pengangkutan.
Pengangkutan
sangat
penting
dalam
rangka
memindahkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen.
b)
Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang
dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada
konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan
ini maka konsumen dapat menggunakan baramg tersebut.
36
Panitia Istilah Manajemen LPPM, Kamus Istilah Manajemen (Panitia Istilah Manajemen
LPPM), (Jakarta:Pustaka Binaman Pressindo, 1994),h. 48.
37
Artikel
diakses
pada
9
Juni
2008
dari
http;//www.edukasi.net/mol/mo_full.php?moid=1&fname=eko102_19.htm.
c)
Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika
penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan
oleh orang yang membutuhkan barang tersebut. Kegiatan membelian
memiliki dua tujuan, yaitu membelian barag/jasa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan pembelian barang/jasa dengan
tujuan untuk dijual kembali.
d)
Penyimpanan (Stooring)
Fungsi ini berguna untuk menjaga
kualitas,
kesinambungan,
keselamatan dan keutuhan barang dagangan agar barang yang belum
terjual tidak mudah rusak.
e)
Pembakuan Mutu (Standarisasi)
Fungsi ini untuk mempermudah produsen dan konsumen dalam
memproduksi dan memilih barang untuk dikonsumsi sesuai dengan
mutu yang dikehendaki. Oleh karena itu, perlu adanya pembakuan
standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan
diperjualbelikan tersebut.
f)
Penanggung Risiko
Suatu barang yang didistribusikan selalu memiliki risiko, baik
kerusakan maupun membusukan. Untuk mengurangi risiko ini, risiko
perlu dilimpahkan kepada penanggung risiko yaitu perusahaan
asuransi.38
38
Artikel
diakses
pada
9
Juni
2008
dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=1&fname=eko102_19.htm.
dari
http;//www.e-
3. Macam-Macam Distribusi
Menurut John Maynard Keynes, macam-macam distribusi diantaranya:
a.
Distribusi barang konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang langsung digunakan oleh
individu atau anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, jadi
barang konsumsi tertaik langsung dengan kebutuhan yang diinginkan
oleh konsumen.
b.
Distribusi jasa
Jasa adalah suatu perbuatan (permormance) atau usaha. Jasa hanya
dapat dikonsumsi tidak dapat dimiliki.39
c.
Distribusi kekayaan
Kekayaan merupakan bentuk jama’ dari kata maal, yang artinya adalah
segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk menimpan
dan memilikinya.40
d.
Distribusi pendapatan
Pendapatan adalah total nilai penerimaan (uang dan bukan uang) atau
suatu penghasilan rumah tangga selama periode tertentu.41 Adapun
bentuk-bentuk distribusi pendapatan diantaranya.
1)
Baitul Maal
Baitul maal merupakan kas Negara yang dikhususkan untuk pemasukan
atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslim, mekanisme pemasukan
maupun pengeluarannya ditentukan oleh syariat Islam.
39
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi, 2001), cet. Ke-5, h. 185.
Karom Al-Bustaniet, Kamus Al-Mujahid, (Beirut:Dar al-Musyrik,1969), h. 780.
41
Pratama Raharja dan Mandah Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar, (Jakarta:
FEU), h.328.
40
2)
Pajak
Pajak hakikatnya adalah kewajiban yang dibebankan kepada seluruh
masyarakat disuatu negara untuk memenuhi kebutuhan kontemporer sebagian
masyarakat yang lain.
3)
Zakat
Zakat merupakan suatu pengeluaran wajib yang harus dibayarkan oleh
setiap orang Islam yang sudah terkena kewajiban zakat dan diserahkan kepada
yang berhak (mustahik). Mekanisme ini jelas sangat membantu pendistribusian
masyarakat yang memiliki kelebihan kepada yang membutuhkan.
4)
Shadaqah
Shadaqah adalah pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain, terutama kepada orang yang membutuhkan. Shadaqah tidak
terbatas pada pemberian materi saja, tetapi juga dapat berupa jasa yang
bermanfaat bagi orang lain.
5)
Hibah
Hibah adalah pengeluaran harta semasa hidup atas dasar kasih saying
untuk kepentingan seseorang atau untuk kepentingan suatu badan sosial
keagamaan atau kepada seseorang yang menjadi ahli warisnya. Hibah merupakan
mekanisme yang berstatus hukum sunnah.
C.
Teori CSR (Corporate Social Responsibility)
1. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan saat ini menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau definisinya
sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun akademisi. CSR
atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu konsep bahwa organisasi
atau perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan.42
Schermerhorn (1993) memberi definisi CSR sebagai suatu kepedulian
organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani
kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Secara konseptual, TSP
adalah sebuah pendekatan di mana perusahaan mengintegrasikan kepedulian
social dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders)
berdasarkan prinsip-prinsip
kesukarelaan
dan
kemitraan.43
Dalam pengertian lain tanggung jawab sosial perusahaan adalah kewajiban
perusahaan
untuk
perumuskan
kebijakan,
mengambil
keputusan,
dan
melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. 44
Sampai saat ini memang belum ada pengertian tunggal mengenai
Corporate Social Responsibility (CSR). Tapi jika ditarik benang merahnya, CSR
merupakan bagian strategi bisnis korporasi yang berkaitan dengan kelangsungan
usaha dalam jangka panjang.45
CSR sesungguhnya adalah kedermawanan sosial dalam kerangka
kesadaran dan komitmen perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab
42
Arikel diakses pada 17 Juni 2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_Jawab
sosial_perusahaan.
43
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri ‘Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR),(Bandung:Refika Aditama, 2007), h. 102.
44
Amin Wijaya Tunggal, Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasus (Jakarta:
Harvarindo, 2007), h. 1.
45
Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari www.pikiranrakyat.com.
sosialnya. Tanggung jawab ini merupakan salah satu dari tempat bentuk tanggung
jawab yang dimilikinya, tiga lainnya adalah tanggung jawab perusahaan secara
ekonomi untuk menghasilkan laba, tanggung jawab dalam mentaati hukum, dan
tanggung jawab etis.46
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility/CSR) berupa kegiatan filantropi dan pengembangan komunitas,
umumnya dikemas untuk mengupayakan citra positif alias promosi. Lebih jauh
dari sekedar promosi, semakin berkembang pula pandangan bahwa keunggulan
bersaing bisa dihasilkan dengan memadukan berbagai pertimbangan social dan
lingkungan dalam strategi bisnis.
Philip Kotler dan Nancy Kotler dalam Corporate Social Responsibility,
Doing the Most Good for Your Company and Your Cause (2005), secara praktis
menunjukkan, bagaimana perusahaan memaksimalkan tingkat pengembalian
investasi melalui sejumlah kegiatan dan inisiatif sosial yang berdampak positif
bagi masyarakat dan lingkungannya.47
2.
Pola CSR
Menurut Saidi dan Abidin (2004:64-65) sedikitnya ada empat model atau
pola CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia.48
46
Zaim Said dan Hamid Abidin, Sumbangan Sosial Perusahaan ‘Profil dan Pola
Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota, (Jakarta:PIRAMEDIA, 2003),
cet.ke-1, h. 13.
47
Amin Wijaya Tunggal, Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasus (Jakarta:
Harvarindo, 2007), h. 65.
48
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri ‘Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR),(Bandung:Refika Aditama, 2007), h. 106.
a. Keterlibatan langsung
Perusahaan
menjalankan
CSR
secara
langsung
dengan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan
ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah
perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti
corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari
tugas pejabat public relation.
b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau
groupnya. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau
dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.
c. Bermitra dengan pihak lain
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan lembaga
sosial /organisasi non pemerintah, instansi pemerintah, universitas atau
media masa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya.
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan
dengan modal lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau
lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang
mendukungnya secara proaktif mencari mitra kerja sama dari kalangan
lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang
disepakati bersama.
Bidang kegiatan yang dibantu perusahaan juga mencakup berbagai bidang.
Dari jumlah dana yang disalurkan, bidang yang paling banyak hingga yang paling
sedikit menerima sumbangan dari perusahaan berturut-turut adalah pendidikan
dan penelitian, pelayanan sosial, kesehatan, musibah mendadak, pembangunan
dan prasarana perumahan, seni dan pariwisata serta ekomoni produktif dan
lingkungan. namun dari frekwensi bidang yang disumbang secara berturut mulai
dari yang paling sering dilakukan adalah pelayanan sosial, pendidikan dan
pelatihan, kesehatan, musibah mendadak, lingkungan hidup, ekonomi produktif,
seni olah raga dan pariwisata, dan pembangun prasarana perumahan.
Kedermawanan sosial juga berhubungan dengan beberapa hal, antara lain
adalah motivasi yang mendorong perusahaan untuk melakukan kedermawanan
sosial, cara pengambilan keputusan dan nilai-nilai yang akan dicapai dalam
memberikan sumbangan. Hal-hal tersebut merupakan hal yang penting untuk
diketahui dalam rangka menggali potensi dana lokal, karena selama ini ada
kecenderungan dana lokal lewat dana sosial perusahaan tersalurkan dalam area
yang sangat variatif sesuai dengan keinginan perusahaan penyumbang.
Di Indonesia, kebiasaan perusahaan dalam menyumbang pada dasarnya
tidak sepopuler dengan kebiasan individu yang menjadi pemilik atau eksekutif
puncak perusahaan tertentu. Bahkan kadangkala sulit membedakan apakah
sumbangan yang diberikan oleh perusahaan adalah sumbangan yang secara
sengaja dan terencana menjadi program perusahaan, atau justru karena dorongan
dan motivasi dari individu pemilik perusahaan.49
D.
Teori Kesejahteraan Masyarakat
1.
Pengertian Kesejahteraan Masyarakat
Dalam mendefinisikan kesejahteraan sosial atau kesejahteraan masyarakat,
para cendikiawan ilmu kesejahteraan social atau praktisi pekerjaan sosial
merumuskan batasannya sendiri-sendiri sehingga terdapat beraneka ragam
definisi. Diantaranya ada yang lebih menekankan pengertian kesejahteraan sosial
sebagai suatu keadaan, seperti yang dikemukakan oleh Suparlan, Ia mengatakan
bahwa kesejahteraan sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi
keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial dan bukan hanya perbaikan dan
pemberantasanan keburukan sosial saja, jadi merupakan suatu keadaan dan
kegiatan.50
Menurut Segal dan Brzruzy, “Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera
dari suatu masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi,
kebahagiaan dan kualitas hidup masyarakat”.51
Kesejahteraan sosial dalam arti luas mencakup berbagai tindakan yang
dilakukan manusia untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Taraf kehidupan
49
Zaim Said dan Hamid Abidin, Sumbangan Sosial Perusahaan ‘Profil dan Pola
Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota, (Jakarta:PIRAMEDIA, 2003),
cet.ke-1, h. 15.
50
Mohammad Suud, 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2006), h. 5.
51
Mohammad Suud, 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2006), h. 5.
yang lebih baik ini tidak hanya diukur secara ekonomi dan fisik belaka, tetapi juga
ikut memperhatikan aspek sosial, mental dalam segi kehidupan spiritual.52
Berbicara mengenai kesejahteraan, tidak bisa dilepaskan dari pemenuhan
kebutuhan hidup pada masyarakat yang rata-rata pendidikannya rendah,
komposisi penduduk yang beragam, tidak mempunyai faktor produksi sendiri,
pendapatan rendah dan sebagainya. Senantiasa digolongkan pada masyarakat
miskin yang dapat dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok atau yang mendasar. Menurut rumusan PBB FAO,
kebutuhan mendasar meliputi :
a. makanan dan gizi
b. kesehatan
c. perumahan
d. pendidikan
e. sandang
f. kesempatan dan kondisi kerja
g. rekreasi53
2.
Karakteristik Kesejahteraan Sosial
a. Kesejahteraan dari suatu keadaan, yakni suatu tatanan (tata kehidupan)
yang meliputi kehidupan material maupun spiritual dengan tidak
menempatkan suatu aspek lebih penting dari yang lainnya, tetapi mencoba
melihat pada upaya mendapatkan titik keseimbangan. Titik keseimbangan
52
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat & Intervensi
Komunikasi, (Jakarta:FEUI, 2001), h. 24.
53
Sjahrir, Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok, (Jakarta:LP3ES, 1986), h.47.
yang dimaksud adalah keseimbangan antara aspek jasmaniah dan
rohaniah, ataupun keseimbangan antara aspek material dan spiritual.
b. Kesejahteraan sosial sebagai suatu ilmu. Ilmu kesejahteraan sosial
mengembangkan intervensi mikro yang sasaran intervensinya adalah
individu, kelompok dan keluarga, serta intervensi makro yang dimana
sasaran yang akan diubah adalah organisasi dan masyarakat (baik di
tingkat lokal maupun di tingkat yang lebih luas).
c. Kesejahteraan sosial sebagai suatu kegiatan. Menurut Friedlander
“Kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari berbagai
institusi dan usaha-usaha kesejahteraan yang dirancang guna membantu
individu maupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan
kesehatan yang lebih memuaskan”. Ini menggambarkan kesejahteraan
sosial sebagai suatu sistem pelayanan atau kegiatan yang dirancang guna
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Kesejahteraan sebagai suatu gerakan keseluruhan usaha sosial yang
terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat berdasarkan konteks sosialnya. Didalamnya mencakup pula
unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang terkait dengan
berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti pendapatan, jaminan sosial,
kesehatan,
perumahan,
pendidikan,
rekreasi,
tradisi
sebagainya. 54
54
Sjahrir, Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok, (Jakarta:LP3ES, 1986), h.47.
bidaya
dan
3.
Tingkatan Keluarga Sejahtera
Pada hekikatnya indicator Pendataan Keluarga Sejahtera menngunakan
perumusan konsep “Keluarga Sejahtera” yang lebih luas daripada sekedar definisi
kemakmuran atau kebahagian. Undang-Undang No.10 tahun 1992 menyebutkan
bahwa Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras,
dan seimbang antar anggota, serta antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungannya.55
Pandataan kemiskinan dilakukan lewat pentahapan keluarga sejahtera yang
dibagi menjadi lima tahap, yaitu :
a. Keluarga Pra Sejahtera (Sangat Miskin)
Belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
1) Indikator Ekonomi
•
Makan dua kali atau lebih sehari
•
Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktifitas (misalnya di rumah,
bekerja / sekolah dan bepergian)
•
Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah
2) Indikator Non-Ekonomi
•
Melaksanakan ibadah
•
Bila anak sakit dibawa ke sarana kesehatan
55
Artikel diakses pada 9 Desember 2008 dari http ://www.damandiri.or.id/detail.php?id=396
b. Keluarga Sejahtera I (Miskin)
Adalah keluarga yang karena alas an ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu
atau lebih indikator yang meliputi :
1) Indikator Ekonomi
•
Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur.
•
Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu
stel pakaian baru
•
Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni
2) Indikator Non-Ekonomi
•
Ibadah teratur
•
Sehat tiga bulan terakhir
•
Punya penghasilan tetap
•
Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin
•
Usia 6-15 tahun bersekolah
•
Anak lebih dari 2 orang, ber-KB
c. Keluarga Sejahtera II
Adalah kelurga yang karena alasa ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau
lebih indikator yang meliputi :
•
Memiliki tabungan keluarga
•
Makan bersama sambil berkomunikasi
•
Mengikuti kegiatan masyarakat
•
Rekreasi bersama (6 bula sekali)
•
Meningkatkan pengetahuan agama
•
Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah
•
Menggunakan sarana transportasi
d. Keluarga Sejahtera III
Sudah dapat memenuhi beberapa indikator yang meliputi :
•
Memiliki tabungan keluarga
•
Makan bersama sambil berkomunikasi
•
Mengikuti kegiatan masyarakat
•
Rekreasi bersama (6 bula sekali)
•
Meningkatkan pengetahuan agama
•
Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah
•
Menggunakan sarana transportasi
Belum dapat memenuhi beberapa indikator yang meliputi :
•
Aktif memberikan sumbangan material secara teratur
•
Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan
e. Keluarga Sejahtera III Plus
Sudah dapat memenuhi beberapa indikator yang meliputi :
•
Aktif memberikan sumbangan material secara teratur
•
Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan56
56
Artikel diakses pada 9 Desember 2008 dari http ://www.bkkbn.go.id.
4.
Relasi
antara
Kesejahteraan
Masyarakat
dan
Pengembangan
Masyarakat
Metode intervensi sosial atau metode pengembangan masyarakat dalam
ilmu kesejahteraan sosial dapat dikelompokkan antara lain berdasarkan
intervensinya ataupun berdasarkan fokus kelompok sasaran intervensi. Secara
sederhana level intervensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :
a. Level Mikro. Yaitu perubahan sosial ditingkat individu, keluarga dan
kelompok kecil.
b. Level Makro. Pada perubahan sosial di level makro ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu ;
•
Tingkat low level macro intervention adalah tingkat makro yang lebih
rendah atau yang lebih dikenal dengan level mezzo. Pada level ini
praktisi kesejahteraan sosial melakukan perubahan sosial terencana
pada tingkat organisasi dan komunitas lokal. Biasanya dilakukan
dengan berbagai model intervensi komunitas, atau dikenal dengan
nama community work ataupun community practice.
•
Perubahan sosial terencana ditingkat makro yang lebih luas (high level
macro intervention). Disini perubahan diarahkan pada upaya merubah
masyarakat secara lebih luas.57
57
Isbandi Rukminto Adi, Psikologi Pekerjaan Sosial & Ilmu Kesejahteraan Sosial dan
Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta:FISIP UI Press, 2005), cet.ke-2, h. 128.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
A.
Strategi Pendistribusian Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pengertian stategi pendistribusian
dana CSR (Corporate Social Responsibility) adalah cara atau rencana untuk
mengatur sesuai dengan fungsi manajemen dalam upaya menyalurkan dana CSR
(Corporate Social Responsibility) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama untuk masyarakat sekitar Bandara Soekarno-Hatta sesingga
tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan serta terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
Dalam pendistribusikan dana CSR, PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama tidak bekerja sama dengan perusahaan lain. Kerja sama
dilakukan dengan LSM, Karangtaruna, dan Community Center yang berfungsi
sebagai jembatan penghubung antara masyarakat dengan PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama. Pendistribusiannya dikelola oleh unit
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). PT.(PERSERO) Angkasa
Pura II Kantor Cabang Utama hanya bekerja sama dengan pemerintah setempat
seperti RT, RW, kelurahann, dan kecamatan.
Strategi pendistribusian dana CSR yang dilakukan oleh PT(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama yang pertama dilakukan adalah
mengumumkan atau mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya wilayah
sekitar bandara yang membutuhkan bantuan agar menyampaikan permohonan
mereka kepada bidang PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)
PT(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama. Sosialisasi ini dilakukan
melalui seminar-seminar, rapat kepala desa yang diselenggarakan langsung oleh
PT(PERSERO) Angkasa Pura II.
Penyaluran dana CSR disalurkan dalam dua program, yaitu program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dikelola oleh unit PKBL.
Penyalurannya dana CSR PT(PERSERO) Angkasa Pura II ini tidak terbatas hanya
untuk masyarakat sekitar atau karyawan, tetapi juga wilayah-wilayah lain yang
ada di Indonesia. Namun dalam skripsi ini penulis hanya akan membahas
penyaluran dana CSR untuk masyarakat sekitar bandara saja.
Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil melalui meminjaman modal usaha agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Beberapa persyaratan untuk memperoleh dana pinjaman modal usaha
Program Kemitraan yaitu :
a. Sesuai KEP-236/MBU/2003
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.20.000.000,- tidak termasuk
tanah dan bangunan.
2. Omset tidak lebih dari Rp.1.000.000.000,-/ tahun.
3. WNI (Warga Negara Indonesia)
4. Berdiri sendiri (bukan anak perusahaan)
5. Usaha perorangan, badan usaha yang berbadan dan tidak hukum, serta
koperasi.
6. Minimal usaha 1 (satu) tahun.
7. Belum mendapat binaan dari BUMN lain.
b. Sesuai SE-433/MBU/2003
1. Belum memiliki kemampuan akses perbankan.
2. Usaha kecil yang dibina untuk mewujudkan keterkaitan usaha.
Agar bantuan modal bantuan dana ini tepat sasaran, maka suatu lokasipun
sangat menentukan, PT(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
lokasinya sangat strategis yaitu dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat
yang meminjam dana tersebut dapat dengan mudah langsung datang ke PT
(PERSERO) Angkasa Pura II dan juga agar PT (PERSERO) Angkasa Pura II
dapat mengontrol masyarakat dalam penggunaan dana tersebut.
Sebelum dana Program Kemitraan itu diberikan kepada masyarakat yang
meminjam dana tersebut maka PT (PERSERO) Angkasa Pura II akan melakukan
beberapa proses seperti :
1. Survey lapangan dan uji kelayakan dengan tujuan PT (PERSERO)
Angkasa Pura II dapat melihat jenis usaha yang dijalankan seperti lokasi
usahanya apakah strategis, bagaimana mengelola usahanya, berapa
pendapatan tiap bulannya dan bagaimana kemampuan tuk membayar dana
CSR tersebut.
2. Pembinaan dan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan
dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola usaha, kepada calon
mitra binaan yang pelaksanaannya bekerja sama dengan lembaga
perguruan tinggi atau Kantor Dinas terkait di wilayah setempat.
Jumlah dana yang diberikan kepada mitra binaan antara Rp.1.000.000 –
Rp.10.000.000,-, atau sesuai dengan kebutuhan yang diajukan dalam
proposal. Jangka waktu pengembalian dana kemitraan adalah antara 1-2
tahun. Adapun tingkatan bunga adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tingkat Bunga
Jumlah Pinjaman
Tingkat Buka
S/d Rp. 10.000.000,-
6%
Rp.10.000.000,- s.d. Rp.30.000.000,-
6%
Rp.30.000.000,- s.d. Rp.50.000.000,-
6%
Di atas Rp.50.000.000,-
6%
Prosedur peminjaman dana CSR untuk program Kemitraan yang harus
dilakukan oleh calon mitra adalah membuat surat permohonan bantuan atau
mengisi proposal yang telah disediakan oleh unit PKBL bagi peminjaman modal
usaha kepada Bidang Umum. Setelah
itu menyampaian permohonan beserta
persyaratan kepada unit PKBL PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama.
Tahap kedua unit PKBL meneliti dan menyeleksi surat permohonan
bantuan atau proposal permohonan bantuan modal usaha dan kelayakan pemohon
serta mengembalikan berkas persyaratan yang belum lengkap. Selanjutnya unit
PKBL mewawancarai pemohon dan ,mengadakan peninjauan ke tempat usaha
pemohon dan dibuatkan berita acara peninjauan untuk layak mendapatkan bantuan
atau tidak baik untuk modal usaha maupun untuk kegiatan social.
Tahap selanjutnya adalah unit PKBL membuat konsep surat perjanjian
bagi pemohon yang disetujui dan mengirim surat pemberitahuan kepada pemohon
yang tidak disetujui lalu meminta tanda tangan pemohon yang kepala unit /satuan
kerja. Unit PKBL dan pemohon menandatangani surat perjanjian beserta berkas
permohonan yang telah disetujui.
Unit PKBL memproses penerbitan surat perintah membayar uang
pencairan pinjaman modal usaha serta berkas perjanjian yang juga sebagai kartu
angsuran yang di dalamnya tertera waktu pembayaran angsuran pinjaman.
Pemohon menandatangani tanda terima dan menerima dana pinjaman berupa uang
tunai beserta surat perjanjian dan kartu angsuran kemudian membayar angsuran
melalui bank atau langsung ke unit PKBL PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta.
Tabel 2. Jenis Kelamin dan Status Nikah
Uraian
Jumlah
Presentase
a. Laki-laki
20
62,5 %
b. Perempuan
12
37,5 %
32
100 %
a. Belum menikah
1
3,1 %
b. Sudah menikah
29
90,6 %
c. Janda/duda
2
6,3 %
32
100 %
1. Jenis Kelamin
Jumlah
2. Status Nikah
Jumlah
Dari tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok mitra binaan dana
CSR lebih banyak laki-laki dari pada perempuan. Berdasarkan hasil kuisioner
umur kelompok mitra bantuan dana CSR bervariasi antara 28-60 tahun, dan
mayoritas penerima dana CSR itu adalah dari kalangan Bapak-Bapak.
Dan ditinjau dari status perkawinan yang Sudah menikah lebih banyak,
kemudian diikuti Janda/Duda, kemudian diikuti yang Belum Menikah.
Tabel 3. Pendidikan terakhir, Jenis usaha dan Penghasilan
Uraian
Jumlah
Presentase
1. Pendidikan
a. SD/MI
16
50 %
b.SMP/Tsanawiyah
7
22 %
c. SMA/Aliyah
8
25 %
d.S1/Sarjana
1
3,0%
e. S2/Pascasarjana
0
Jumlah
32
100 %
a. Pedagang klontong
5
15,6 %
b.Pedagang buah
5
15,6 %
c. Pedagang sayur
9
28,2 %
d.Warung nasi
2
6,3 %
e. Lain-lain
11
34,3 %
32
100 %
a. < Rp.500.000,-
0
0
b.Rp.500.000,- 1 jt
16
50 %
c. Rp. 1 jt – Rp. 2 jt
14
43,7 %
d.> 2 jt
2
6,3 %
32
100 %
2. Jenis Usaha
Jumlah
3. Penghasilan / bulan
Jumlah
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
pendidikan yang paling banyak adalah lulusan SD, kemudian SMA, kemudian
diikuti SMP, dan yang terakhir S1, sedangkan untuk pendidikan S2 sama sekali
tidak ada.
Ditinjau dari jenis usaha mayoritas penerima dana CSR adalah pedagang
sayur, pedagang buah, pedagang klontong, warung nasi dan lain-lain seperti
konfeksi dan home industry lainnya.
Berdasarkan penghasilan dari berdagang itu ternyata penerima dana CSR
Program Kemitraan berpenghasilan Rp.500.000,-Rp. 1 juta yang paling banyak,
kemudian 1-2 juta dan yang terakhir adalah > dari 2 juta, sedangkan yang <
Rp.500.000,- tidak ada.
Tabel 4. Prosedur Peminjaman Dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat mudah
3
9,4 %
b. mudah
9
28,1 %
c. abstain
3
9,4 %
d. tidak mudah
16
50 %
e. sangat tidak mudah
2
3,1 %
Jumlah
32
100 %
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur
peminjaman dana CSR di PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
itu tidak mudah, karena prosedur peminjaman dana CSR ini melalui proses yang
cukup lama.
Tabel 5. Kondisi Ekonomi / Keuangan Masyarakat Sebelum Mendapatkan
Pinjaman Dana CSR
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat cukup
1
3,1 %
b. cukup
18
56,3 %
c. abstain
1
3,1 %
d. tidak cukup
10
31,2 %
e. sangat tidak cukup
2
6,3 %
Jumlah
32
100 %
Dari tabel tersebut bahwa kondis ekonomi / keuangan masyarakat sebelum
mendapatkan bantuan dana CSR cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
sehari-hari.
Tabel 6. Kelancaran angsuran pembayaran dana CSR
Program Kemitraan
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat lancar
5
15,6 %
b. lancar
8
25 %
c. abstain
3
9,4 %
d. tidak lancar
9
28,2 %
e. sangat tidak lancar
7
21,8 %
Jumlah
32
100 %
Dapat ditarik kesimpulan dari tabel tersebut bahwa pinjaman dana CSR
kebanyakan lancar karena usaha yang mereka geluti berkembang. Dan
kebanyakan masyarakat tidak bisa mengangsur tiap bulan dikarenakan dana
tersebut mereka gunakan untuk konsumsi ataupun usaha yang dijalankan tidak
berkembang sehingga tidak bisa mengembalikan dana pinjaman tersebut.
Tabel 7. Perkembangan usaha setelah mendapat bantuan modal usaha
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat berkembang
2
6,3 %
b. berkembang
25
78,13 %
c. abstain
3
9,4 %
d. tidak berkembang
2
6,3 %
e. sangat tidak berkembang
0
0%
Jumlah
32
100 %
Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan bahwa dengan adanya modal usaha
yang diberikan PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama melalui
dana CSR program Kemitraan usaha mereka lebih berkembang karena ada
suntikan dana segar.
Tabel 8. Efek minjaman modal usaha terhadap peningkatan pendapatan
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat meningkat
0
0%
b. meningkat
21
65,6 %
c. abstain
3
9,4 %
d. tidak meningkat
8
25 %
e. sangat tidak meningkat
0
0%
Jumlah
32
100 %
Dapat disimpulkan bahwa dengan usaha lebih berkembang secara otomatis
keuntungan akan meningkat. Tetapi ada juga yang tidak meningkat karena mereka
gunakan sebagian untuk konsumsi atau lain sebagainya.
Tabel 9. Efek minjaman modal usaha terhadap pemenuhan kebutuhan
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat cukup
3
9,4 %
b. cukup
18
56,3 %
c. abstain
0
0%
d. tidak cukup
11
34,4 %
e. sangat tidak cukup
0
0%
Jumlah
32
100 %
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pendapatan
yang meningkat masyarakat sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka
yang belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari walau pendapatan meningkat
dikarenakan terus
melonjaknya
harga-harga
kebutuhan
pokok sehingga
pendapatan yang diperoleh sebanding dengan pengeluarannya.
Tabel 10. Tepat guna menyaluran dana CSR
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat tepat
3
9,4 %
b. tepat
19
59,4 %
c. abstain
9
28,1 %
d. tidak tepat
1
3,1 %
e. sangat tidak tepat
0
0%
Jumlah
32
100 %
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengeluaran dana CSR
program kemitraan sudah tepat berdasarkan KEP-236/MBU/2003 dan sesuai
SE-433/MBU/2003 yaitu pedagang kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah)
yang memerlukan modal untuk berwirausaha. Penyaluran dana CSR ini diatur
spenuhnya oleh KEP-236/MBU/2003 dan SE-433/MBU/2003, sehingga untuk
kegiatan-kegiatan tidak memenuhi dan tidak tercantum dan peraturan tersebut
tidak mendapatkan bantuan dana.
Tabel 11. Efektifitas dana CSR dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Uraian
Jumlah
Presentase
a. sangat efektif
1
3,1 %
b. efektif
14
43,8 %
c. abstain
13
40,6 %
d. tidak efektif
4
12,5 %
e. sangat tidak efektif
0
0%
Jumlah
32
100 %
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa penyaluran dana CSR
melalui program kemitraan sudah efektif untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat, berdasarkan rsponden hamper 43,8 %. Dan yang abstain /
tidak mengetahui yakni 40,6 % dikarenakan minimnya pengetahuan dan yang
menyatakan tidak efektif yakni 12,5 %.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 32
responden yang meminjam dana CSR menyatakan bahwa penyaluran dana CSR
melalui program kemitraan sudah efektif untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat hamper 43,8 %, karena dengan adanya pinjaman dana CSR
yaitu bantuan modal usaha sangat membantu pedagang kecil dan UKM (Usaha
Kecil Menengah) untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Namun yang menjadi permasalahannya adalah dalam pengembalian dana
CSR tersebut tidak lancar sehingga dana bergulir ini tidak dapat dikelola lebih
luas lagi dengan kelompok mitra yang lebih banyak lagi.
Berdasarkan data yang ada kondisi ekonomi / keuangan masyarakat
sebelum mendapatkan bantuan dana CSR adalah tidak mencukupi kebutuhan
ekonomi masyarakat hamper 31,2 %.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rafdi salah seorang
kordinator PKBL, pada tahun 2007 ada sekitar 300 surat permohonan bantuan
pinjaman atau proposal modal usaha yang masuk ke unit PKBL PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama. Sekitar 60 % telah disalurkan dan 40 %
tidak disalurkan karena persyaratan yang belum lengkap.
Bagi masyarakat yang sudah mengajukan surat permohonan atau proposal
pinjaman modal usaha tetapi syarat-syaratnya belum terpenuhi bisa kembali
mengajukan permohonan tentu dengan melengkapi semua persyaratan.
Dana CSR yang dikeluarkan PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama untuk program Kemitraan selama 6 tahun (2001-2007) sejumlah
Rp. 8 M.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama juga dilaksanakan melalui Program Bina Lingkungan yang
ditujukan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar
lokasi bandara di wilayah kerja PT.(PERSERO) Angkasa Pura II. Bantuan
Program Bina Lingkungan yang telah direalisasikan pada tahun 2006 sejumlah
Rp. 5,3 M lebih untuk membantu aktifitas pendidikan dan kesehatan masyarakat
dalam berbagai bentuk seperti beasiswa, pengobatan gratis, peningkatan gizi anak
dan perbaikan sanitasi.
Bantuan ini juga diperuntukkan bagi pembangunan atau perbaikan
berbagai fasilitas umum seperti gedung sekolah, tempat ibadah, sarana olahraga
dan lain sebagainya. Selain itu juga, dana program Bina Lingkungan di
PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama telah
dialokasikan untuk membantu meringankan beban para korban bencara alam yang
terjadi dibeberapa daerah di Indonesia pada tahun 2006.
Untuk program Bina Lingkungan, PT. (PERSERO) Angkasa Pura II
memberikan bantuan sesuai dengan permohonan yang diajukan atau sesuai
dengan kebutuhan.
PT. (PERSERO) Angkasa Pura II pada 17 Agustus 2008 memberikan
bantuan berupa beasiswa untu 10 orang anak di MTS (Madrasah Tsanawiyah)
Nurul Khoirat Tangerang. Beasiswa ini diberikan untuk anak-anak berprestasi dan
kurang mampu. Adapun mengelolaannya diserahkan sepenuhnya ke pada pihak
sekolah yang bersangkutan.
Bantuan sosial juga diberikan PT. (PERSERO) Angkasa Pura II berupa
santunan dan sembako sebanyak 250 paket untuk Kelurahan Benda dan 300 paket
untuk Desa Rawa Burung pada Juli 2008.
Untuk sarana dan prasarana umum, PT. (PERSERO) Angkasa Pura II telah
membangun sebanyak 9 unit MCK (Mandi Cuci Kakus) yang tersebar di dua
kelurahan Benda dan Rawa Burung. Pengelolaan dan pemeliharaannya diserahkan
sepenuhnya kepada masyarakat.
Program Bina Lingkungan ini dirasakan masih sangat kurang efektif
dalam mensejahterakan masyarakat sekitar bandara, karena bantuan yang
diberikan relative kecil dan tidak berkelanjutan. Selain itu, proses yang lama dan
berbelit-belit juga menjadi salah satu faktor penghambat penyaluran dana CSR
untuk program Bina Lingkungan.
Pada tahun 1992 Biro Pusat Statistik (BPS) mengembangkan suatu
indikator kesejahteraan rakyat yang disebut indicator Susenas Inti. Indicator ini
merupakan indikator “campuran” karena terdiri dari indicator ekonomi dan social.
Indicator ini meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Pendidikan, indikatornya : Tingkat pendidikan, tingkat melek huruf,
tingkat partisifasi pendidikan.
2. Kesehatan, indikatornya ; rata-rata hari sakit dan fasilitas kesehatan.
3. Perumahan, indikatornya ; sumber air bersih dan mutu rumah tinggal.
4. Angkatan kerja, indikatornya ; partisifasi tenaga kerja, jumlah jam kerja,
dan sumber penghasilan utama.
5. Ekonomi khususnya tingkat konsumsi perkapital.
6. Kriminalitas, indikatornya ; jumlah pencurian pertahun, jumlah perkosaan
pertahun.58
Berdasarkan indikator-indikator kesejahteraan rakyat dalam buku ekonomi
pembangun, bahwa masyarakat yang menerima dana CSR baik melalui Program
Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan masih cukup jauh untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Namun dengan adanya bantuan modal dana
yakni dengan bentuk kemitraan dan Bina Lingkungan dapat meringankan beban
masyarakat.
58
Lincolin Aisyad, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta : PT. STIE, 2004), h. 26.
B.
UPAYA YANG DILAKUKAN PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II
KANTOR
CABANG
UTAMA
UNTUK
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Peran aktif PT.(PERSERO) Angkasa Pura II pada masalah pengembangan
masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah kerja merupakan tanggung jawab
sosial PT.(PERSERO) Angkasa Pura II terhadap stakeholder nya, hal ini sebagai
salah satu wujud dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Komunikasi
dengan masyarakat sekitar untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
kedua belah pihak, juga dibangun secara terus menerus untuk membina hubungan
yang harmonis dan memperoleh dukungan bagi operasional PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama.
Dengan pendistribusian dana CSR ini diharapkan dapat meningkatkan
masyarakat di sekitar lokasi PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama. Bahwa mereka tidak hanya mendapat bisingnya suara kapal terbang dan
efek dari lalu lintas udara, tetapi juga mendapat bantuan dan perhatian yang lebih
dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II walau tidak secara langsung dapat
mensejahterakan mereka.
Pada kenyataannya, PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama hanya mendapatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari pihakpihak atau masyarakat yang mendapatkan bantuan saja khususnya pada program
Kemitraan. Sekitar 78,13% masyarakat yang mendapat bantuan dana CSR
program kemitraan mengalami peningkatan pendapatan. Sehingga tercipta suatu
hubungan yang harmonis dan timbulnya kepercayaan serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama.
Kebanyakan masyarakat yang tidak mendapat bantuan masih merasa
bahwa PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama masih sulit untuk
memberikan bantuan baik untuk program kemitraan dan khususnya untuk
program Bina Lingkungan . Proses yang lama dan berbelit-belit merupakan salah
satu faktor yang tidak mendukung terciptanya peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Strategi Pendistribusian Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
a. Strategi pendistribusian dana CSR PT.(PERSERO) PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama adalah melalui Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
b. Pendistribusian dana CSR dalam upaya mensejahterakan masyarakat
sekitar lokasi kerja PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama ini banyak membantu masyarakat dalam
mengembangkan usahanya melalui pinjaman modal usaha Program
Kemitraan.
c. Program Kemitraan adalah bantuan berupa pinjaman modal yang
diberikan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memenuhi syarat
kelayakan. Program Bina Lingkungan adalah bantuan berupa hibah dari
perusahaan untuk pemberdayaan kondisi social masyarakat.
2.
Upaya
Yang
Dilakukan
untuk
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Masyarakat yang mendapatkan bantuan minjaman modal usaha Program
Kemitraan
banyak
mengalami
peningkatan
kesejahteraan
dan
penghasilan.Kepercayaan masyarakat yang mendapatkan bantuan dana CSR pun
tumbuh dengan sendirinya ke pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama. Dengan penyaluran dana CSR tersebut diharapkan dapat lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara merata dan tumbuhnya
kepercayaan masyarakat lebih menyeluruh ke pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura
II Kantor Cabang Utama yang merupakan satu bentuk kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat yang sedikit banyak turut serta dalam keberlangsungan
perusahaan.
B.
Saran
Dari
hasil
penelitian
dapat
diketahui
bahwa
PT.(PERSERO)
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama telah mendistribusikan
dana CSR dalam upaya mensejahterakan masyarakat sekitar bandara SoekarnoHatta. Namun dalam realitanya pihak PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa
Pura II Kantor Cabang Utama hatus terus memperbaiki strategi untuk
menciptakan mendistribusian dan kesejahteraan yang merata khususnya untuk
masyarakat sekitar lokasi kerja PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama. Ada beberapa saran dari penulis, diantaranya adalah :
1. PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
harus lebih mensosialisasikan pendistribusian dana
CSR
kepada
masyarakat.
2. PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
agar dapat menerima, merespon dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
3. PT.(PERSERO) PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama
dapat memperluas memberian bantuan secara merata.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hamid dkk. Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di
Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota”. Jakarta :
PIRAMEDIA,2003.
Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat & Intervensi
Komunikasi. Jakarta:FEUI, 2001.
. Psikologi Pekerjaan Sosial & Ilmu Kesejahteraan Sosial dan
Dasar-dasar Pemikiran. . cet.ke-2. Jakarta:FISIP UI Press, 2005
Aisyad, Lincolin. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : PT. STIE, 2004.
Al-Bustaniet, Karom. Kamus Al-Mujahid. Beirut:Dar al-Musyrik,1969.
Amirullah dan Sri Budi Cantika. Manajemen Strategi. Cet Ke-1. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2000.
Amsari, Fuad. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung: Mizan,
1990.
Anwar, Desi. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:Amelia, 2003.
Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Tanggung_Jawab
sosial_perusahaan.
Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari www.pikiranrakyat.com.
Artikel diakses pada 18 Desember 2007 dari http://www.pikiranrakyat.com
Artikel diakses pada 21 Mei 2008 dari http:/icmimudabanten.org/jurnal/?p=28.
Artikel diakses pada 9 Juni 2008 dari http;//www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?
moid=1&fname=eko102_19.htm.
David , Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Junus, H.Mahmud. Terjemahan Al-Qur’an Al-Karim. cet 8. Bandung:
Alma’arif,1989.
Kardiman, A.M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pronhallindo, t.t.
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=199531&kat_id=152.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. cet. Ke-11. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2000. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady
Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Cet. Ke-4. Jakarta:PT.Bumi
Aksara,2003.
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Cet. Ke-1.
Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press, 2000.
Panitia Istilah Manajemen LPPM. Kamus Istilah Manajemen (Panitia Istilah
Manajemen LPPM). Jakarta:Pustaka Binaman Pressindo, 1994.
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah
Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI,
1999
Rafi’udin dan Manan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi dakwah ,
Bandung:Pustaka Setia, 1997.
Raharja, Pratama dan Mandah Manurung. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar,
Jakarta: FEU.
Said, Zaim dan Hamid Abidin. Sumbangan Sosial Perusahaan ‘Profil dan Pola
Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota. cet.ke-1.
Jakarta:PIRAMEDIA, 2003.
Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi. cet. Ke-2. Jakarta: PT.Gunung Agung, 1986.
Sjahrir. Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok. Jakarta:LP3ES, 1986.
Sri Wahyudi, Agustinus. Manajemen Strategik ; Pengantar Proses berpikir
Strategik. cet. Ke-1. Jakarta:Bina Rupa Aksara, 1996.
Stainer, Geogre dan John Minner. Manajemen Strategi. Jakarta:Erlangga, t.t.
Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri ‘Memperkuat Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR). Bandung:Refika Aditama, 2007.
Suud, Mohammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta:Prestasi Pustaka,
2006.
Syamsudin, Din. Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani. Cet ke-1.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari
http://www.angkasapura2.co.id/#.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. cet. Ke-5. Yogyakarta:Andi, 2001.
Tunggal, Amin Wijaya. Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasu.
Jakarta: Harvarindo, 2007.
Utama, Harry Wahyudhy. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi bukan
biaya. Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari G:/Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Investasi Bukan Biaya << klikharry.htm.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hamid dkk. Sumbangan Sosial Perusahaan “Profil dan Pola Distribusi di
Indonesia : Survey 226 Perusahaan di 10 Kota”. Jakarta :
PIRAMEDIA,2003.
Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat & Intervensi
Komunikasi. Jakarta:FEUI, 2001.
. Psikologi Pekerjaan Sosial & Ilmu Kesejahteraan Sosial dan
Dasar-dasar Pemikiran. . cet.ke-2. Jakarta:FISIP UI Press, 2005
Aisyad, Lincolin. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : PT. STIE, 2004.
Al-Bustaniet, Karom. Kamus Al-Mujahid. Beirut:Dar al-Musyrik,1969.
Amirullah dan Sri Budi Cantika. Manajemen Strategi. Cet Ke-1. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2000.
Amsari, Fuad. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung: Mizan,
1990.
Anwar, Desi. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:Amelia, 2003.
Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Tanggung_Jawab
sosial_perusahaan.
Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari www.pikiranrakyat.com.
Artikel diakses pada 18 Desember 2007 dari http://www.pikiranrakyat.com
Artikel diakses pada 21 Mei 2008 dari http:/icmimudabanten.org/jurnal/?p=28.
Artikel diakses pada 9 Juni 2008 dari http;//www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?
moid=1&fname=eko102_19.htm.
David , Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Junus, H.Mahmud. Terjemahan Al-Qur’an Al-Karim. cet 8. Bandung:
Alma’arif,1989.
Kardiman, A.M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pronhallindo, t.t.
Mendorong Implementasi CSR, Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=199531&kat_id=152.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. cet. Ke-11. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2000. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady
Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Cet. Ke-4. Jakarta:PT.Bumi
Aksara,2003.
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Cet. Ke-1.
Yogyakarta:Gadjah Mada Universitas Press, 2000.
Panitia Istilah Manajemen LPPM. Kamus Istilah Manajemen (Panitia Istilah
Manajemen LPPM). Jakarta:Pustaka Binaman Pressindo, 1994.
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah
Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI,
1999
Rafi’udin dan Manan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi dakwah ,
Bandung:Pustaka Setia, 1997.
Raharja, Pratama dan Mandah Manurung. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar,
Jakarta: FEU.
Said, Zaim dan Hamid Abidin. Sumbangan Sosial Perusahaan ‘Profil dan Pola
Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota. cet.ke-1.
Jakarta:PIRAMEDIA, 2003.
Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi. cet. Ke-2. Jakarta: PT.Gunung Agung, 1986.
Sjahrir. Ekonomi Politik : Kebutuhan Pokok. Jakarta:LP3ES, 1986.
Sri Wahyudi, Agustinus. Manajemen Strategik ; Pengantar Proses berpikir
Strategik. cet. Ke-1. Jakarta:Bina Rupa Aksara, 1996.
Stainer, Geogre dan John Minner. Manajemen Strategi. Jakarta:Erlangga, t.t.
Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri ‘Memperkuat Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR). Bandung:Refika Aditama, 2007.
Suud, Mohammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta:Prestasi Pustaka,
2006.
Syamsudin, Din. Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani. Cet ke-1.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Artikel diakses pada 17 Juni 2008 dari
http://www.angkasapura2.co.id/#.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. cet. Ke-5. Yogyakarta:Andi, 2001.
Tunggal, Amin Wijaya. Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep dan Kasu.
Jakarta: Harvarindo, 2007.
Utama, Harry Wahyudhy. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi bukan
biaya. Artikel diakses pada 12 Januari 2008 dari G:/Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Investasi Bukan Biaya << klikharry.htm.
PANDUAN WAWANCARA
Nama
: Rafdi
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Jabatan
: Sekretaris PKBL
Waktu
: 8 Mei 2008
Tempat
: Kantor PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama
1.
Kapan dan bagaimana sejarah berdirnya PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama ?
Jawab
2.
: Dapat Anda lihat dalam profil perusahaan kami.
Apa visi, misi dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama?
Jawab
: Visi
dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II adalah Menjadi
pengelola bandara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan
regional. Adapun Misi dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Mengelola jasa
kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan
keselamatan
penerbangan
dan
kepuasan
pelanggan,
dalam
upaya
memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja,
pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.
3.
Bagaimana strategi PT.(PERSERO) Angkasa Pura II dalam mengelola
perusahaan ?
Jawab
•
:
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
lalu
mengimplementasikan teknologi berbasis satelit.
lintas
udara
dengan
•
Meningkatkan kualitas pelayanan bandara dengan pengembangan
fasilitas-fasilitas terminal, fasilitas bisnis yang berbasis konsep Airport
City.
•
Memanfaatkan keunggulanteknologi dan kompetensi SDM yang dimiliki
untuk mengembangan produk-produk nonaeronatika.
•
Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang kompeten dalam
pengembangan bisnis penunjang bandara.
•
Meningkatkan nilai perusahaan yang meliputi ;
- Customer
: pelayanan prima
- Shareholder : good corporate governance
•
- Employee
: equal, opportunity, dan welfare
- Society
: economic welfare/social responsibility program
Restrukturisasi organisasi berbasis fungsional menjadi organisasi unit
usaha.
•
Meningkatkan hubungan dengan stakeholder (owner, operator, dan
regulator).
4.
Apa saja produk-produk yang ditawarkan oleh PT.(PERSERO) Angkasa
Pura II ?
Jawab
F
:
Pelayanan di bidang Aeronautika, yaitu :
a. Pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan
pesawat udara (PJP4U)
b. Pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)
c. Pelayanan jasa penerbangan (PJP)
d. Pelayanan Jasa Garbarata
e.
F
Pelayanan Jasa Konter
Pelayanan di bidang Non Aeronautika, yaitu :
a. Penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya
b. Kegiatan konsesioner
c. Parkir kendaraan
d. Pas Bandara
e. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta
bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
f. Periklanan dan usaha lain yang terkait
5.
Bagaimana PT.(PERSERO) Angkasa Pura II menyalurkan dana CSR untuk
masyarakat sekitar bandara Soekarno-Hatta?
Jawab
: PT.(PERSERO) Angkasa Pura II mendistribusikan dana CSR
melalui dua program, yaitu program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan yang dikelola oleh unit PKBL.
6.
Bagaimana strategi mendistribusikan dana CSR tersebut ?
Jawab
: Strategi yang dilakukan oleh PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
dalam mendistribusikan dana CSR adalah :
a. Menerima proposal atau surat permohonan bantuan, lalu diseleksi dan
uji kelayakan serta tinjauan langsung ke lokasi. Setelah semua syarat
terpenuhi maka dana pinjaman modal usaha atau bantuan social lainnya
dapat disalurkan.
b. Selain melalui proposal, PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama menyalurkan dana CSR melalui program-program kerja
yang telah direncanakan. Seperti kegiatan-kegiatan sosial, contohnya
membagian sembako, sunatan massal, pengobatan gratis, dan beasiswa.
7.
Bagaimana cara mensosialisasikan dana CSR kepada masyarakat umum ?
Jawab
: Melalui seminar, pertemuan dengan staf kelurahan, dan yang
paling cepat adalah dari mulut ke mulut.
8.
Apakah PT.(PERSERO) Angkasa Pura II menjalin kerja sama dengan
perusahaan atau lembaga lain dalam mendistribusikan dana CSR ?
Jawab
:
a. PT.(PERSERO) Angkasa Pura II tidak bekerja sama dengan perusahaan
lain. Secara umum kami mengelola sendiri pendistribusian dana CSR
tersebut.
b. PT.(PERSERO) Angkasa Pura II bekerja sama dengan pihak lain seperti
LSM, Karangtaruna, Community Center.
9.
Berapa persen dari keuntungan PT.(PERSERO) Angkasa Pura II yang
dikeluarkan untuk dana CSR ?
Jawab
10.
:1 %-3 %
Apakah setiap tahun mengalami peningkatan ?
Jawab
: Untuk program kemitraan setiap tahun mengalami peningkatan,
karena merupakan dana bergulir. Sedangkan untuk program Bina
Lingkungan tidak karena habis di tahun yang bersangkutan, namun program
kerja setiap tahun terus meningkat.
11.
Menurut bapak, apakah dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa Pura II yang
telah disalurkan sesuai dengan aturan?
Jawab
: Kami menyalurkan dana CSR sesuai dengan aturan yang tertera
dalam KEP-236/MBU/2003 dan SE-433/MBU/2003.
12.
Apakah dana CSR yang dikelola oleh PT.(PERSERO) Angkasa Pura II turut
serta mensejahterakan masyarakat sekitar bandara Soekarno-Hatta ?
Jawab
: Masyarakat yang menerima bantuan dana CSR PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama rata-rata mengalami peningkatan
kesejahteraan.
IKA FITRIANTI
RAFDI
Interviewee
Interviewer
PANDUAN WAWANCARA
Nama
: Rafdi
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Jabatan
: Sekretaris PKBL
Waktu
: 8 Mei 2008
Tempat
: Kantor PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang
Utama
13.
Kapan dan bagaimana sejarah berdirnya PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
Kantor Cabang Utama ?
Jawab
14.
: Dapat Anda lihat dalam profil perusahaan kami.
Apa visi, misi dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama?
Jawab
: Visi
dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II adalah Menjadi
pengelola bandara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan
regional. Adapun Misi dari PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Mengelola jasa
kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan
keselamatan
penerbangan
dan
kepuasan
pelanggan,
dalam
upaya
memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja,
pegawai, masyarakat, dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.
15.
Bagaimana strategi PT.(PERSERO) Angkasa Pura II dalam mengelola
perusahaan ?
Jawab
•
:
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
lalu
mengimplementasikan teknologi berbasis satelit.
lintas
udara
dengan
•
Meningkatkan kualitas pelayanan bandara dengan pengembangan
fasilitas-fasilitas terminal, fasilitas bisnis yang berbasis konsep Airport
City.
•
Memanfaatkan keunggulanteknologi dan kompetensi SDM yang dimiliki
untuk mengembangan produk-produk nonaeronatika.
•
Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang kompeten dalam
pengembangan bisnis penunjang bandara.
•
Meningkatkan nilai perusahaan yang meliputi ;
- Customer
: pelayanan prima
- Shareholder : good corporate governance
•
- Employee
: equal, opportunity, dan welfare
- Society
: economic welfare/social responsibility program
Restrukturisasi organisasi berbasis fungsional menjadi organisasi unit
usaha.
•
Meningkatkan hubungan dengan stakeholder (owner, operator, dan
regulator).
16.
Apa saja produk-produk yang ditawarkan oleh PT.(PERSERO) Angkasa
Pura II ?
Jawab
F
:
Pelayanan di bidang Aeronautika, yaitu :
f. Pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan
pesawat udara (PJP4U)
g. Pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)
h. Pelayanan jasa penerbangan (PJP)
i. Pelayanan Jasa Garbarata
j.
F
Pelayanan Jasa Konter
Pelayanan di bidang Non Aeronautika, yaitu :
a. Penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya
b. Kegiatan konsesioner
c. Parkir kendaraan
d. Pas Bandara
e. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan industri serta
bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
f. Periklanan dan usaha lain yang terkait
17.
Bagaimana PT.(PERSERO) Angkasa Pura II menyalurkan dana CSR untuk
masyarakat sekitar bandara Soekarno-Hatta?
Jawab
: PT.(PERSERO) Angkasa Pura II mendistribusikan dana CSR
melalui dua program, yaitu program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan yang dikelola oleh unit PKBL.
18.
Bagaimana strategi mendistribusikan dana CSR tersebut ?
Jawab
: Strategi yang dilakukan oleh PT.(PERSERO) Angkasa Pura II
dalam mendistribusikan dana CSR adalah :
a. Menerima proposal atau surat permohonan bantuan, lalu diseleksi dan
uji kelayakan serta tinjauan langsung ke lokasi. Setelah semua syarat
terpenuhi maka dana pinjaman modal usaha atau bantuan social lainnya
dapat disalurkan.
b. Selain melalui proposal, PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Kantor
Cabang Utama menyalurkan dana CSR melalui program-program kerja
yang telah direncanakan. Seperti kegiatan-kegiatan sosial, contohnya
membagian sembako, sunatan massal, pengobatan gratis, dan beasiswa.
19.
Bagaimana cara mensosialisasikan dana CSR kepada masyarakat umum ?
Jawab
: Melalui seminar, pertemuan dengan staf kelurahan, dan yang
paling cepat adalah dari mulut ke mulut.
20.
Apakah PT.(PERSERO) Angkasa Pura II menjalin kerja sama dengan
perusahaan atau lembaga lain dalam mendistribusikan dana CSR ?
Jawab
:
a. PT.(PERSERO) Angkasa Pura II tidak bekerja sama dengan perusahaan
lain. Secara umum kami mengelola sendiri pendistribusian dana CSR
tersebut.
b. PT.(PERSERO) Angkasa Pura II bekerja sama dengan pihak lain seperti
LSM, Karangtaruna, Community Center.
21.
Berapa persen dari keuntungan PT.(PERSERO) Angkasa Pura II yang
dikeluarkan untuk dana CSR ?
Jawab
22.
:1 %-3 %
Apakah setiap tahun mengalami peningkatan ?
Jawab
: Untuk program kemitraan setiap tahun mengalami peningkatan,
karena merupakan dana bergulir. Sedangkan untuk program Bina
Lingkungan tidak karena habis di tahun yang bersangkutan, namun program
kerja setiap tahun terus meningkat.
23.
Menurut bapak, apakah dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa Pura II yang
telah disalurkan sesuai dengan aturan?
Jawab
: Kami menyalurkan dana CSR sesuai dengan aturan yang tertera
dalam KEP-236/MBU/2003 dan SE-433/MBU/2003.
24.
Apakah dana CSR yang dikelola oleh PT.(PERSERO) Angkasa Pura II turut
serta mensejahterakan masyarakat sekitar bandara Soekarno-Hatta ?
Jawab
: Masyarakat yang menerima bantuan dana CSR PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama rata-rata mengalami peningkatan
kesejahteraan.
IKA FITRIANTI
RAFDI
Interviewee
Interviewer
LEMBAR KUISIONER
A.
Data Pribadi
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status nikah
:
:
:
:
Pendidikan Terakhir :
a. SD/MI
b. SMP/Tsanawiyah
c. SMA/Aliyah
d. S1/Sarjana
e. S2/Pascasarjana
Jenis Usaha :
a. Pedagang klontong
b. Pedagang buah
c. Pedagang sayur
d. Warung nasi
e. Lain-lain
Penghasilan :
a. Kurang dari Rp.500.000,b. Rp.500.000,-Rp.1.000.000,c. Rp.1.000.000,-Rp.2.000.000,d. Lebih dari Rp.2.000.000,e. Lain-lain
B.
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1.
Bagaimana menurut pendapat Anda, prosedur peminjaman modal usaha dan
permohonan bantuan dana CSR PT.(PERSERO) Angkasa Pura II ?
a. sangat mudah
d. tidak mudah
b. mudah
e. sangat tidak mudah
c. abstain
2.
Bagaimana pelayanan di PT.(PERSERO) Angkasa Pura II terhadap Anda
sebagai peminjam dana?
a. sangat puas
d. tidak puas
b. puas
e. sangat tidak puas
c. abstain
3.
Maaf sebelumnya, bagaimana kondisi ekonomi atau keuangan Anda
sebelum mendapatkan Dana CSR, apakah bisa mencukupi kebutuhan
keluarga ?
a. sangat cukup
b. cukup
c. abstain
d. tidak cukup
e. sangat tidak cukup
4.
Bagaimana menurut pendapat Anda, apakah jumlah pinjaman dana CSR
dapat mencukupi kebutuhan untuk modal usaha ?
a. sangat cukup
d. tidak cukup
b. cukup
e. sangat tidak cukup
c. abstain
5.
Apakah dana Pinjaman program kemitraan yang Anda terima dari
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II sebagian untuk konsumsi ?
a. sering
b. kadang-kadang
c. jarang
6.
Apakah dana Pinjaman program kemitraan yang Anda terima dari
PT.(PERSERO) Angkasa Pura II sebagian untuk modal usaha ?
a. sering
b. kadang-kadang
c. jarang
7.
Menurut pendapat Anda, apakah jangka waktu selama 2 tahun yang
diberikan sudah cukup untuk mengembalian dana pinjaman program
kemitraan ?
a. sangat cukup
d. tidak cukup
b. cukup
e. sangat tidak cukup
c. abstain
8.
Maaf sebelumnya, apakah Anda lancar dalam mengangsur pembayaran dana
pinjaman program kemitraan ?
a. sangat lancar
d. tidak lancar
b. lancar
e. sangat tidak lancar
c. abstain
9.
Apakah dengan adanya modal usaha yang diberikan PT.(PERSERO)
Angkasa Pura II dapat membantu usaha Anda lebih berkembang ?
a. sangat berkembang
d. tidak berkembang
b. berkembang
e. sangat tidak berkembang
c. abstain
10.
Apakah dengan usaha Anda lebih berkembang maka pendapatan keuntungan
lebih banyak, sehingga pendapatan meningkat ?
a. sangat meningkat
d. tidak meningkat
b. meningkat
e. sangat tidak meningkat
c. abstain
11.
Apakah dengan pendapatan Anda meningkat sehingga dapat tercukupi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari ?
a. sangat cukup
d. tidak cukup
b. cukup
e. sangat tidak cukup
c. abstain
12.
Menurut
pendapat
Anda,
apakah
penyaluran
dana
PT.(PERSERO)Angkasa Pura II sudah tepat kepada orang
membutuhkannya ?
a. sangat tepat
d. tidak tepat
b. tepat
e. sangat tidak tepat
c. abstain
13.
Menurut
pendapat
Anda,
apakah
penyaluran
dana
CSR
PT.(PERSERO)Angkasa Pura II sudah efektif untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat ?
a. sangat efektif
d. tidak efektif
b. efektif
e. sangat tidak efektif
c. abstain
Pewawancara
(
CSR
yang
Terwawacara
)
(
)
Download