Sekretariat Negara Republik Indonesia Presiden: Hidup Semakin Bermakna Apabila Logika, Etika dan Estetika Seimbang Kamis, 21 Juni 2007 Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para sejarawan untuk terus melakukan penggalian di situssitus bersejarah, sebagai bagian dari niat mulia untuk melestarikan budaya masa lalu. "Mari kita revitaslisasikan kebanggaan dan kebesaran masa lalu tersebut untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil dan sejahtera," kata Presiden Rabu (20/6) pagi, saat meresmikan Gedung Arca Museum Nasional, serta membuka Pameran Majapahit yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta. SBY juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk melihat kehidupan dari berbagai dimensi. "Satu dimensi yang sering dilupakan yang membuat kehidupan kita terasa lengkap adalah persoalan tentang keindahan yang disebut dengan estetika," kata SBY. Menurutnya, hidup akan semakin bermakna, harmonis serta tentram apabila logika, etika dan estetika dijalankan secara seimbang. "Seni yang merupakan bagian dari budaya sejarah, sangat penting untuk terus kita hidupkan dan kembangkan di negeri ini," SBY menambahkan. Menurut SBY, museum adalah tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan hidup sebuah bangsa, dan museum adalah tempat disimpan dan dipeliharanya karya luhur nenek moyang kita yang mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman budaya kita. Dengan menyaksikan karya-karya tersebut yang berasal dari segenap penjuru tanah air, diharapkan semakin mempertebal penghayatan kecintaan kita terhadap keanekaragaman budaya bangsa yang selanjutnya akan memperkokoh kepribadian, jati diri serta watak bangsa kita," katanya. Dengan semakin kokohnya watak bangsa ini, lanjutnya, berarti budaya telah ikut berkontribusi dalam membangun keunggulan dan daya saing bangsa. "Selain itu, keanekaragaman budaya yang terbingkai di dalam negara kesatuan republik Indonesia akan menjadikan bangsa ini lebih menghargai perbedaan budaya, sehingga menjadikan kita lebih toleran dalam membina kehidupan yang harmonis diantara kita sendiri maupun dengan bangsa-bangsa lain," tambah SBY. SBY mengatakan bahwa museum dituntut untuk menjalankan peran sebagai tempat pembelajaran yang menampilkan kejayaan dan kebesaran dari peradaban nenek moyang serta menggambarkan bagaimana nenek moyang kita dapat hidup harmonis dengan alam sekelilingnya, tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dengan demikian, kata SBY, melalui museum kita dapat memperoleh pembelajaran yang utuh yang memungkinkan kita untuk secara arif dan bijaksana memperoleh pelajaran yang terbaik dari peradaban masa lalu dan menjadikannya sebagai bekal yang berharga dalam menata kehidupan di masa kini dan di masa yang akan datang. Usai memberikan sambutan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Ibu negara melakukan peninjauan ke ruang Pameran Majapahit serta mengunjungi lantai 1, 2 serta 4 Gedung Arca. Di dalam ruang Pameran Majapahit, SBY tertarik dengan replika rumah kayu zaman kerajaan Majapahit, dan kemudian masuk ke dalamnya untuk melihatlihat replika rumah kayu yang terletak di lantai pertama Gedung Arca tersebut. Di pameran yang bertemakan Majapahit Puncak Peradaban Nusantara Abad 13-14 Masehi tersebut, SBY memperhatikan arca-arca peninggalan kerajaan Majapahit. Turut hadir dalam peresmian Gedung Arca Museum Nasional antara lain Menbudpar Jero Wacik, Menhan Juwono Sudarsono serta Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng, serta para Duta Besar dan Atase Kebudayaan negara-negara sahabat, juga perwakilan museum daerah di Indonesia. Sumber: http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/20/1944.html http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 23 October, 2017, 22:46