Mahasiswa UNAIR Bikin Robot Pintar Pensteril Bakteri

advertisement
Mahasiswa UNAIR Bikin Robot
Pintar
Pensteril
Bakteri
Penyebab Infeksi di RS
UNAIR NEWS – Kreativitas mahasiswa Universitas Airlangga terus
menuai hasil positif. Kali ini, lima mahasiswa yang tergabung
dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta
(PKM-KC) sukses membuat robot AUROWS (Automation Robotic Waste
Transporter & Sterilizer): Robot Pintar Pensteril Bakteri dan
Pembawa Sampah Klinis untuk Mengurangi Penyebaran Infeksi
Nosokomial di Rumah Sakit.
Kelima mahasiswa dari Fakultas Vokasi UNAIR itu adalah Akhmad
Afrizal Rizqi (Ketua tim), Agus Abdul Rozaq, Rafif Nadhif
Naufal, Abdul Hamid, dan Inas Pramitha Abdini Haq. Melihat
inovasi dibawah bimbingan dosen Fadli Ama, ST., MT ini,
proposal PKM-KC ini lolos program PKM 2016 dan memperoleh dana
pengembangan sebesar Rp 12.200.000.
Dikatakan robot pinter, kata Akhmad Afrizal Rizqi, antara lain
robot ini dapat mengambil, memindahkan, dan melakukan
sterilisasi pada tempat sampah atau limbah medis di rumah
sakit. Jadi robot ini diberi kecerdasan buatan untuk dapat
berjalan secara otomatis, dilengkapi beberapa sensor yang
dapat terhubung langsung dengan komputer, sehingga memudahkan
pengguna atau petugas medis dalam memantau pergerakan robot
dan membunuh bakteri dengan ultraviolet LED.
”Sehingga dapat meningkatkan efek germisidal irradation yang
dapat membunuh bakteri hingga 100%, dengan menggunakan panjang
gelombang 365 nm dan hanya memerlukan daya sebesar 15 mW,”
kata Akhmad Afrizal R.
Pertimbangan utama inisiatif berkreasi membuat robot AUROWS
ini, antara lain adanya infeksi nosokomial yang menyebabkan
1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Infeksi
nosokomial adalah infeksi yang didapat dan berkembang saat
seseorang berada di lingkungan rumah sakit. Infeksi ini
disebabkan bakteri patogen, yang diantaranya berasal dari
sampah klinik rumah sakit.
Tim mahasiswa Fakultas Vokasi pembuat Robot AUROWS bersama
dosen pembimbingnya, Fadli Ama, ST., MT (Foto: Dok PKM-KC
Vokasi).
Di Indonesia angka kematian pasien yang tertular infeksi
nosokomial ini tergolong masih tinggi, yakni mencapai 12
hingga 52%. Padahal, infeksi nosokomial ini bisa menyebabkan
pasien terkena bermacam-macam penyakit, dan setiap penyakit
punya gejala berbeda pula. Beberapa penyakit yang paling
sering terjadi akibat infeksi nosokomial adalah: infeksi
saluran kemih, infeksi aliran darah, pneumonia, infeksi pada
luka operasi.
”Banyak hal bisa mempengaruhi penyebaran nosokomial salah
satunya limbah medis rumah sakit, padahal memindahkan tempat
sampah itu masih menggunakan tenaga manusia, jadi ini
sangatlah berbahaya karena seseorang itu akan rentan terserang
infeksi nosokomial,” tambah mahasiswa D3 Otomasi Sistem
Instrumentasi ini.
Sebagai ketua Tim PKM-KC robot AUROWS, Akhmad berharap dengan
adanya robot ini dapat dijadikan alat yang dapat digunakan
petugas medis untuk membantu proses pemindahan sampah medis
serta sterilisasi pada sampah klinis, sehingga dapat
meminimalkan penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit di
Indonesia dan mewujudkan Indonesia mandiri instrumentasi
medis. (*)
Editor : Bambang Bes.
Download