bab ii landasan teori - Repository UIN SUSKA

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1
Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada
prosedurnya dan penekanan pada komponennya.
1.1.1 Defenisi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
1.1.2 Karakteristik Sistem
Jogiyanto (2005: 3) mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau
sifat-sifat tertentu, yakni :
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan sistem.
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu
sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem.
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kalangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainya membentuk satu kesatuan.
1.1.3 Komponen Sistem
Komponen sistem memiliki 5 macam :
1. Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
2. Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi, program aplikasi).
3. Personil
(yang
mengoperasikan
sistem,
menyediakan
masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung
sistem).
4. Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
5. Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
1.2 Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdayasumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga
merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat
keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan
bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi
faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.
Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu
organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
1.2.1 Defenisi Informasi
Menurut Jogianto, (2005) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya. Informasi juga dapat
diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti dan
manfaat bagi manusia. Sedangkan data adalah aliran fakta mentah yang
menunjukkan peristiwa yang telah terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik
sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahamidan
digunakan.
1.2.2 Siklus Informasi
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap
data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang
menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data
menjadi informasi.
Gambar 2.1 : Siklus Informasi
Menurut Tata Sutabri, (2004) Data merupakan bentuk mentah yang belum
dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai
input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian
menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan
dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru.
Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu
seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle.
1.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
3. Relevan,
berarti
informasi
tersebut
menpunyai
manfaat
untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda.
1.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini
menyimpan,
mengambil,
mengubah,
mengolah
dan
mengkomunikasikan
informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan
sistem lainnya.
1.3.1 Komponen Sisem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi
untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis
data
yang
baik
juga
berguna
untuk
efisiensi
kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
1.3.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis.
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi
yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa
fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
1.4
Analisa Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan.
Menurut
mengumpulkan
Kristanto
dan
(2003)
analisis
menginterpretasikan
sistem
adalah
suatu
kenyataan-kenyataan
proses
yang
ada,
mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze, menganalisis system
4. Report, membuat laporan hasil analisis
1.5
Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang
baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data
dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Menurut Jogiyanto. HM,(1991). Perancangan sistem dapat diartikan sebagai
berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persipan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras
dari suatu sistem.
1.6
Basis Data
Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah struktur tertentu,
tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu.
Komponen sebuah sistem basis data antara lain :
1. Hardware, Biasanya berupa perangkat computer standar, media
penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk system jaringan.
2. Operating
System,
Yakni
merupakan
perangkat
lunak
yang
memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan
operasi dasar dalam system komputer.Harus sesuai dengan DBMS yang
digunakan.
3. Database, Yakni basis data yang mewakili system tertentu untuk
dikelola. Sebuah sistem basis data bias terdiri dari lebih dari satu basis
data.
4. DBMS (Database Management System), erang katlunak yang digunakan
untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase,
Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas
kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix,
Sybase.
Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki
sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :
a) File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data
yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan
dalam disk.
b) Database Manager, yang menyediakan interface antara data lowlevel yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query
yang diberikan ke sistem.
c) Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam
query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh
database manager.
d) Data
Modeling
LanguagePrecompiler,
yang
mengkonversi
perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi
kepemanggil prosedur normal dalam bahasa induk.
e) Data Definition LanguageCompiler, yang mengkonversi perintahperintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
5. User (Pengguna Sistem Basis Data), Orang-orang yang berinteraksi
dengan sistem basis data, mulaidari yang merancangsampai yang
menggunakan di tingkatakhir.
6. Optional Software, Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat
opsional.
1.7
Manajemen Aset
Manajemen aset merupakan suatu ilmu yang dibutuhkan bagi setiap
entitas/instansi/organisasi. Dengan penerapan manajemen aset maka setiap entitas
bisa memanfaatkan aset yang mereka miliki dengan optimal/sesuai dengan
tupoksinya. Untuk mengoptimalkan aset tersebut maka alangkah lebih baik
dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari manajemen, aset, dan manajemen aset.
1.7.1 Definisi Manajemen Aset
Menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi
atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan
pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”.
1.7.2 Konsep Manajemen Aset
Menurut Siregar (2004), di dunia internasional manajemen aset telah
berkembang cukup pesat, namun di Indonesia hal ini khususnya dalam konteks
pengelolaan aset pemerintah daerah sepenuhnya belum dipahami oleh para
pengelola daerah. Manajemen aset pemerintah daerah dapat dibagi dalam empat
tahap kerja yang meliputi; inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, dan
optimalisasi aset,di mana kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan
terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Gambar 2.2 Tahapan Manajemen Aset
1. Inventarisasi aset.
Inventarisasi Aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu
inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi,
volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status
penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja
yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan
pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.
2. Legal audit.
Demikian menyangkut legal audit sebagai lingkup kerja manajemen aset
yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan
atau pengalihan aset. Selanjutnya identifikasi dan mencari solusi atas
permasalahan legal, dan strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal
yang terkait dengan penguasaan dan pengalihan aset. Masalah yang sering
dihadapi dalam legal audit, menyangkut status penguasaan yang lemah, aset
dikuasai pihak lain, pemindahan aset yang tidak termonitor dan lain lain.
3. Penilaian aset.
Kesatuan kerja lanjutan dari manajemen aset, yaitu berupa kegiatan
penilaian aset sebagai upaya penilaian atas aset yang dikuasai pemerintah daerah
dan biasanya kegiatan ini dilakukan oleh konsultan penilaian independent. Hasil
dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan
maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.
4. Optimalisasi aset.
Selanjutnya optimalisasi asset merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan
potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki asset
tersebut. Dalam kegiatan ini aset-aset yang dikuasai Pemda diidentifikasi dan
dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan yang tidak memiliki potensi.
Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan sektor-sektor
unggulan yang dapat menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi
nasional, baik dalm jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Untuk
menentukan hal tersebut harus terukur dan trnsparan, sedangkan aset yang tidak
dapat dioptimalkan, harus dicari faktor penyebabnya, apakah faktor permasalahan
legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya, sehinnga setiap
aset nantinya memberikan nilai tersendiri. Hasil akhir dari tahapan ini adalah
rekomendasi yang berupa sasaran, strategi dan program untuk mengoptimalkan
aset yang dikuasai.
1.8
Strategi Manajemen Aset
Strategi Manajemen Aset berguna untuk mengidentifikasi pendekatan yang
paling memadai untuk memenuhi kebutuhan pemberian pelayanan.
1.
Rencana pengadaan, yang menjelaskan aset- aset yang dibutuhkan atau
diganti dalam periode perencanaan dan yang menyusun sumber dan biaya
pendanaan untuk pengadaan.
2.
Rencana operasional menjelaskan kebijakan penggunaan aset yang telah
ada dan mungkin mencakup hal-hal seperti jam operasi, pemakaian,
keamanan, manajemen energi dan pembersihan.
3.
Rencana pemeliharaan menyusun standar atas aset-aset yang akan
dipelihara, bagaimana standar akan dicapai, dan bagaimana pelayanan
pemeliharaan akan diberikan.
4.
Rencana penghapusan akan menjelaskan seluruh aset yang akan
dihapuskan dalam periode perencanaan, metode penghapusan yang
dipilih dan hasil yang diharapkan dari peghapusan.
2.8.1 Ruang Lingkup Barang Milik Negara
Barang milik negara dapat meliputi dari hal-hal yang telah di tentukan
oleh Sekretariat Jendral Kementerian Agama Republik Indonesia, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN
2. Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah
Maksud dari barang yang diperoleh dari yanglainnya yang sah adalah
sebagai berikut :
a. Hibah, sumbangan atau yang sejenis
b. Pelaksanaan perjanjian atau kontrak
c. Berdasarkan ketentuan undang-undang
d. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap .
2.8.2 Ruang Lingkup Pengelolahan Barang Milik Negara
Berdasarkan pada peraturanPP No.6/2006, pengaturan pengelolaan Barang
Milik Negara meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perancangan dan penganggaran
2. Pengadaan
3. Penggunaan
4. Pemanfaatan
5. Pemeliharaan
6. Penilaian
7. Penghapusan
8. Pemindahtanganan
9. Penatausahaan
10. Pengawasan atau pengendalian
1.9 SDLC (System Development Life Cycle)
SDLC (System Development Life Cycle) merupakan siklus yang
menggambarkan perangkat lunak yang dibangun. SDLC juga merupakan pola
yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari
tahap-tahap:
1. Rencana (planning),
2. Analisis (analysis),
3. Desain (design),
4. Implementasi (implementation),
5. Uji coba (testing) dan
6. Pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis
metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni:
1. Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), Berupa
definisi masalah, Studi kelayakan, Analisa, Desain, dan Implementasi.
2. Siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping),
Merupakan salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada
konsep model bekerja (working model)
3. Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle),
Dasar dari konsep obyek oriented adalah obyek, class, asosiasi dan
inheritance menjadi kemudi dalam proses pembuatan dari tahap paling
awal dan menyediakan dasar tunggal bagi daur hidup sistem.
2.10 Pendekatan Berorientasi Objek
Perancangan berorientasi objek adalah suatu teknik atau cara pendekatan
baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. Sistem
informasi, atau sistem lainnva). Pendekatan berorientasi objek akan memandang
sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang
berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Pengertian “berorientasi
objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari
objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
2.10.1 Karakteristik dari Objek
Objek ialah Identitas. Berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu
yang membedakan entitas disebut Objek. Objek dapat kongkrit, seperti halnya
arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam
multiprocessing pada sistem operasi. Setiap objek mempunyai sifat yang melekat
pada identitasnya. Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya
identik.
Kelas Objek ialah gambaran sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut,
operasi, metode, hubungan, dan makna yang sama. Suatu kegiatan mengumpulkan
data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam
satu grup. Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan untuk
menciptakan Objek. Objek mewakili fakta / keterangan dari sebuah kelas.
2.10.2 Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai 3
karakteristik utama :
1. Encapsulation
Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup
program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi
dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi
lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur
atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
2. Inheritance
Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan
mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan
metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek,
demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan
operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai
hubungan secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum,
kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas
mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas
induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek
dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya.
Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3. Polymorphism
Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama
dapat
mempunyai
bentuk
dan
perilaku
berbeda.
Polimorfisme
mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai
perbedaan dalam kelas yang berbeda. Kemampuan objek-objek yang
berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message
yang sama. Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang
seharusnya menciptakan Objek.
2.11 Object Oriented Analysis&Design (OOAD)
OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut
pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan
yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objekobjek system atau subsistem.OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan
suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar
dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,yang merupakan kombinasi antara
struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
2.11.1 Konsep Dasar OOAD (Object Oriented Analysis&Design)
OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan
objek, yaitu Analisis Berorientasi Objek (OOA) dan Desain Berorientasi Objek
(OOD). Analisis Berorientasi Objek adalah metode analisis yang memerika
requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut
pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup
perusahaan. Sedangkan Desain Berorientasi Objek adalah metode untuk
mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek
sistem atau subsistem. Tools Perancangan Berorientasi Objek
Adapun tools-tools yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek
sebagai berikut :
1. Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)
dari Peter Coad dan Edward Yourdon [1990].
2. UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch
dan Ivar Jacobson [1997].
2.11.2 Kelebihan dan Kekurangan Perancangan Berorientasi Objek
Adapun kelebihan dan kekurangan perancangan berorientasi objek sebagai
berikut :
1. Kelebihan Perancangan Berorientasi Objek :
a. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan
dalam pembangunan sistem.
b. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih
tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
c. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga
akhir pembangunan sistem.
d. Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi
sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi
dengan berbagai lingkungan eksekusi.
e. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping
dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam
sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville,
2000).
f. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi
resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
g. Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali
pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain,
pemrograman dan reduksi harga.
h. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan
proyek.
i. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah
masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang
dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersamasama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan
cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem
yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
2. Kekurangan Perancangan Berorientasi Objek
a. Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
b. Pada OOAD lebih fokus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
c. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
d. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang
dibutuhkan sistem.
e. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk
melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode
OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
f. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru,
yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur.
Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama
untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan
SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
g. Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan
konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang
menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa
prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk
menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).
2.12 Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk
menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari
informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan
perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari
system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat
lunak lainnya.
UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses
dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya
digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua
bidang yang membutuhkan pemodelan.
2.12.1 Diagram-Diagram UML
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang
disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah
diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan
biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :
1. Use Case Diagram
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah
sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah
sistem dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan
bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case
diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta
antara analis dan client.
2. Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku
(operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram
dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut
tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang
lainnya.
Sebuah
sistem
biasanya
mempunyai
beberapa class
diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas
dari suatu sistem.
3. Component Diagram
Component software merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena
menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponent
merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class.
Komponent dapat berupa source code, komponent biner, atau executable
component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau
class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical
view ke component
merepresentasikan
view.Sehingga
dunia
riil
yaitu
component
component
diagram
software
yang
mengandung component, interface dan relationship.
4. Deployment Diagram
Menggambarkan tata letak sebuah system secara fisik, menampakkan
bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware,
menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama
lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeablecomponent
dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak
yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.
5. State Diagram
Menggambarkan
suatu object dari
semua state (kondisi)
suatu class dan
yang
dimiliki
keadaan
oleh
yang
menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang
mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya
yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan
kondisi class berubah oleh state yang berbeda.
6. Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada
sebuah scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang
dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi
pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
7. Collaboration Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam
menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams menggambarkan
object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekannya pada
waktu atau urutan gunakan sequence diagrams, tapi jika penekanannya
pada konteks gunakan collaboration diagram.
8. Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk
mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga
dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau
interaksi.
2.13 Pengertian Antarmuka (Interface)
Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan
sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi.
Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan
pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) dan
Graphical User Interface(GUI).
2.14 Konsep Pengembangan Website
Ada beberapa hal yang perlu diketahui ketika pertama kali ingin membuat
website, hal ini bertujuan agar website yang dibuat nampak professional. Berikut
beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat website :
1. Usability : Umumnya pengguna ingin mendapatkan informasi secara
tepat dan cepat meskipun tampilan website-nya biasa saja. Karena
meskipun memiliki website yang dinamis yang nampak professional dan
bagus, namun jika perlu waktu yang lama untuk mendownload artikel
atau penggunaan navigasinya rumit, jangan heran kalau pengguna akan
“hengkang” dari website kita.
2. Navigation: Navigasi berfungsi untuk membantu penggunan dalam
menjelajah website kita untuk mencari informasi yang diinginkan.
Navigasi yang bagus mencerminkan struktur website yang sangat baik.
3. Writing Concept : Bagi pengguna internet membaca teks yang banyak
sekali merupakan hal yang akan membuang waktu. Riset membuktikan
bahwa umumnya pengguna akan lebih cepat membaca di layar monitor
dibandingkan membaca diatas kertas. Oleh karena itu, buatlah content
dengan kalimat sesederhana mungkin.
4. Simplicity : Kesederhanaan disini maksudnya bukan dalam arti tampilan
sebuah situs, namun lebih mengarah ke teknik penulisannya.
5. Accessibility : Ketika membuat website, pastikan website mudah
digunakan oleh browser utama yang sering digunakan banyak orang,
ujilah website untuk memeriksa kinerja pada berbagai sistem operasi
dengan versi browser yang berbeda.
6. Color Blindness : Sekitar satu dari belasan pengunjung mungkin tidak
mampu menggunakan website kita berkaitan dengan format kebutaan
warna. Oleh karena itu selalu pertimbangkan pewarnaan pada website,
salah satunya dengan mempertahankan tingkat kontras antara teks dan
latar belakang.
2.15 Pemrograman Web
Sebuah situs web adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page),
yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama dimain (domain name) atau
subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh
situs web yang tersedia untuk publik.
Tidak semua situs web dapat dibuka/akses dengan gratis. Beberapa situs
web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs
berita, layanan surat elektronik , dan lain-lain. Webside dibagi menjadi 2 macam
yaitu :
1. Website statis pada umumnya menggunakan script html yang mana
untuk file yang dieksekusi dari browser menggunakan ekstensi
akhiran”.html”
2. Website dinamis sering yang kita jumpai menggunakan script php,
namun ada juga yang menggunakan jsp, asp, cold fusion, dan lain-lain.
2.15.1 PHP (Personal Home Page)
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa
sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber
terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP
sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi
akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki
kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Beberapa kelebihan
PHP
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana
dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi
yang relatif mudah.
c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling
mudah karena memiliki referensi yang banyak.
e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan
secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintahperintah system.
2.15.2 Web Database
MySQL adalah sebuah perangkat lunak iasm manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga,
dan masih banyak lagi.
2. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi
GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3. 'Multiuser'. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. 'Performance tuning'. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses
lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan
lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data
dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta
dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas.
MySQL
dapat
melakukan
koneksi
dengan
klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
(NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan
(tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
PostgreSQL ataupun Oracle.
Download