DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. (2011). Psikologi Dalam Perusahaan. Jakarta. PT Rineka Cipta. Arief, Muhammad Latar. (2013). Lingkungan Kerja Faktor Debu. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat. Universitas Esa Unggul. Jakarta. BPLHD Jawa Barat. (2007). Pemantauan Kualitas Udara dengan Passive Sampler. Laporan Akhir : BPLH Jabar. Calvert, Jack G. (1990). International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), Glossary of Atmospheric Chemistry Terms. IUPAC. Britania Raya Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Depkes RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman Pengobatan Dasar di ISPA. Jakarta. Depkes RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta Deviandhoko, dkk. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekrja Pengelasan Di Kota Pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol .11. No.2/ Oktober 2012. Dhannage. (2009). Risk factor of acute lower tract infection in children under five years of age. Medical Public Health. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang. Dinda Anggun. (2013). Pengaruh Pajanan Debu Urea Terhadap Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Pekerja Di Unit Pengantongan Pupuk Urea (PPU) PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, Skripsi FKM. Palembang: Universitas Sriwijaya Palembang. Efendi. (2014). Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta. GGC EPG (Environmental Protection Department). (2006). Air Quality. http:// www. epd. gov.hk /epd/english/environmentinhk /air/air_quality/ aq_annualrpt_ 96_4.html, Diakses pada 12-08-17 11:46 WIB. Gie. (2010). Anatomi dan Fisiologi Lingkungan Hidup. Jakarta. EGC Halim, F. (2012). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan AKUT (ISPA) pada pekerja di Industri Mebel Dukuh Tukrejo Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia. Kepmenkes RI. (2004). Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1204/Menkes/SK/X/2004. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri Lamsidi, A. (2013). Hubungan Kondisi Kesehatan Lingkungan Pemondokan Dengan Kejadian ISPA dl Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin Desa Jay a Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Propinsi Kalimantan Tengah, Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro. Laporan Tahunan Perusahaan 2015. PT. Bintang Asahi Textil Industri, (2015). Lippman. (2007). Regional Deposition of Particles in the Human Respiratory Tract dalam Lee DHK, Murphy S (Editor),Handbook of Physiology: Section IV. Environmental Physiology. William and Wilkins Press, Philadelphia. Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: TIM. Mengkidi, Dorce. (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Karyawan PT.Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis, Program Pascasarjana Kesehatan Lingkungan Industri. Universitas Dipenogoro Semarang. Moekijat. (2005). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. Nawawi, H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press. Neil, S. (2011). Respiratory Effects and Other Disease Patterns in Textile Industry. ILO Encyclopedia of Occupational Health&Safety. Geneva Nelson. WE, ed. (2012). Ilmu Kesehatan, 15th ed. Alih bahasa. Samik Wahab. Jakarta: EGC, 2000: (1): 561-3. Noor, N.N. (2008). Epidemiologi. Jakarta. Rineka Cipta Press Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta. Profil Kesehatan Kabupaten Sragen Tahun 2014. Sragen: Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Dinas Kesehatan Pemerintah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pudjiastuti, W. (2002). Debu Sebagai Bahan Pencemar Yang Membahayakan Kesehatan Kerja. Jakarta: Depkes RI. Purigiwati, Astiti. (2010). Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat Pengukur Total Suspended Particulate (TSP) dengan Metode High Volume Air Sampling. Skripsi. IPB Bogor Putranto, A. (2007). Pajanan Debu Kayu (PM10) dan Gejala Penyakit Saluran Pernafasan pada Pekerja Mebel Sektor Informal di Kota Pontianak Kalimantan Barat. Thesis. Jakarta: PS-UI. Sintorini, MM. (2002). Hubungan Antara Kadar PM10 Udara Ambien dengan Kejadian Gejala Penyakit Saluran Pernapasan. Depok: PS-UI. Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo..(dkk). Jakarta: EGC Sugiyono. (2014). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suhandayani, I. (2007). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Tahun 2006. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Suryo, J. (2010). Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Sutama. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media. Tarlo, S.M. dkk. (2010). Occupational and Environmental Disease. UK. WileyBlackwell Press. Trianasari, Y. (2005). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Insentif dan Lingkungan Kerja dengan Loyalitas Kerja. Skripsi Fakultas Psikologi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. WHO. (1999). Hazard Prevention And Control In The Work Environment: Airborne Dust. WHO. Jenewa WHO. (2011). Ambient (Outdoor) Air Quality and Health. Media Centre. Diakses dari. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ Wignjosoebroto. (2005). Ergonomi, Studi Gerak. dan Waktu Teknik AnalisLs untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,Surabaya: Penerbit Guna Widya.