xix ABSTRACT Lately, the development of UAV technology become really fast. This phenomena happens because the function of UAV is so vast, such as military purpose, land surveillance, and border surveillance, and disaster monitoring. Every single mission that has been planned will affect the initial UAV design. UAV design for military purpose is surely different with the design for surveillance. The effect of wing shape significantly affect the aerodynamic aspect of plane. So, the the flight characteristic will be different. The are some important factors to determine the wing design, such as airfoil shape, taper ratio, aspect ratio, and wing swept so the aerodynamic aspect will be obtained. In the world of aviation, aerodynamic aspect that need to be found is coefficient of lift (CL) and coefficient of drag (CD). The coefficient of lift will affect the lift force of plane, and the coefficient of drag will affect the drag force of plane. Because of those reasons, the design of plane that has optimum ratio of CL and CD will be needed. This research aims to find the effect of NACA 4412 and MH-60 airfoil shapes and the taper ratio of 0.5, 0.75, and 1. This research done when the speed of aircraft is 100 km/j. Then, the best UAV design for the surveillance mission will be determined based on lift to drag ratio (L/D) value. The higher the value is the more efficient the plane will be. From this research, we can conclude that the CL value of NACA 4412 is higher than MH-60. Wings with smaller taper ratio have higher value of CL. Wings with NACA 4412 airfoil and taper ratio of 0.5 has the highest value of L/D ratio, 17.23. So, this research shows that the best UAV design for surveillance mission is the UAV with wings that use NACA 4412 airfoil and taper ratio of 0.5. Keywords : Simulation, coefficient of lift (CL), coeffient of drag (CD), lift to drag ratio (L/D), taper ratio. xix xx INTISARI Akhir-akhir ini perkembangan teknologi UAV sangat pesat. Hal ini dikarenakan fungsi UAV yang sangat banyak diantaranya untuk misi peperangan, pemotretan suatu wilayah, pemantauan batas wilayah, dan pemantauan bencana. Setiap misi yang direncanakan akan mempengaruhi perancangan awal pesawat UAV. Desain pesawat UAV untuk pemantauan (surveillance) tentu berbeda dengan dengan desain pesawat UAV untuk misi operasi militer. Pengaruh bentuk sayap tentu sangat mempengaruhi aspek aerodinamika pesawat sehingga karakter terbang pun berbeda. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan desain sayap yaitu bentuk airfoil, taper ratio, aspect ratio, dan wing swept agar didapat aspek aerodinamika yang diinginkan. Dalam dunia penerbangan, aspek aerodinamika yang dicari adalah coefficient of lift (CL) dan coefficient of drag (CD). Coefficient of lift akan mempengaruhi gaya angkat pesawat (lift) sedangkan coefficient of drag akan mempengaruhi gaya hambat pesawat (drag). Oleh karena itu, diperlukan desain pesawat yang memiliki perbandingan C L dan CD yang optimal. Penelitian yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk airfoil NACA 4412 dan MH-60 serta perubahan taper ratio dari 0.5, 0.75 dan 1. Penelitian dilakukan pada saat pesawat mencapai kecepatan 100 km/j. Setelah itu akan ditentukan desain terbaik pesawat UAV untuk misi pemantauan berdasarkan nilai lift to drag ratio (L/D). Semakin besar nilai L/D maka pesawat akan semakin efisien. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapat bahwa airfoil NACA 4412 memiliki nilai CL lebih besar daripada airfoil MH-60, sayap dengan taper ratio yang lebih kecil akan menghasilkan CL yang lebih besar. Sayap dengan airfoil NACA 4412 taper ratio 0.5 memiliki nilai L/D yang paling besar yaitu 17.23. Sehingga desain pesawat UAV yang digunakan untuk misi surveillance dari hasil penelitian ini adalah pesawat UAV dengan sayap yang menggunakan airfoil NACA 4412 dan taper ratio 0.5. Kata Kunci : Simulasi, coefficient of lift (CL), coeffient of drag (CD), lift to drag ratio (L/D), taper ratio. xx