barang. Keberadaan sistem informasi ini penting. Dalam hal ini, PT

advertisement
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI PT. MARANTI CS
Andri Sukmaindrayana 1, Nina Mardiana Rahmayati 2
1)
Prodi Informatika
STMIK DCI
Kp. Cibinuang RT/RW 17/03 Ds Sukamahi Kec. Sukaratu Kab. Tasikmalaya
E-mail: [email protected]
2. SMP Islam Bahrul Ulum
Jl. Kel. Awipari Cibeureum Tasikmalaya
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Sistem Informasi Persedian Barang merupakan suatu sistem yang memberikan
layanan informasi yang berupa data transaksi penjualan dan pembelian barang serta stok
barang. Keberadaan sistem informasi ini penting. Dalam hal ini, PT. MARANTI CS
dijadikan sebagai tempat penelitian, karena sistem informasi penjualan dan
pembelian barang yang ada di tempat tersebut belum terkelola dengan baik sehingga
seringkali terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan yang ada, seperti proses
pengolahan data transaksi penjualan, pengolahan data transaksi pembelian,
pengolahan data barang, pengolahan data customer, dan pengolahan data anggota
supplier. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan pada saat proses
pengolahan data barang, customer dan supplier, mempermudah dalam pengolahan
data transaksi penjualan dan pembelian, meminimalisir kesalahan dalam pencatatan
data pembelian dan data penjualan per periode. Tujuan penelitian tersebut dihasilkan
beberapa kegunaan yang terdiri dari kegunaan praktis dan akademis.
Sistem informasi ini dibangun agar dapat memberikan kemudahan dalam
pengolahan data penjualan dan pembelian baik dari penjualan kepada pelanggan dan
pembelian terhadap supplier serta pengolahan laporan penjualan dan pembelian agar
lebih tepat dan akurat.
Kata kunci: Sistem, Informasi, penjualan, pembelian, stok barang
I.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang
ini telah banyak dilakukan penerapan
teknologi informasi di berbagai bidang. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja
sistem sebelumnya. Semua itu sangat
diperlukan dalam mempersiapkan diri
menuju perdagangan bebas yang telah
dimulai sejak tahun 2003. Dukungan dan
peran
teknologi
informasi
sangat
diperlukan dalam menghadapi perubahan
situasi yang mengarah pada semakin
ketatnya persaingan dan peluang bisnis
yang ada. Sekarang ini dengan semakin
canggihnya teknologi perangkat keras
(hardware) seperti memori yang semakin
besar, processor yang semakin cepat, dan
kapasitas hard disk yang semakin besar
serta diikuti dengan perkembangan
teknologi perangkat lunak (software) yang
semakin beranekaragam seperti aplikasi
multimedia dan lain-lain menjadikan
informasi yang dibutuhkan akan semakin
cepat terpenuhi.
Namun selain kedua faktor tersebut
ada beberapa komponen penting yang
39
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
harus diperhatikan yaitu perangkat
manusia (brainware) dan basis data
(database). Penggunaan basis data
dimaksudkan sebagai sarana tempat
penyimpanan data atau informasi yang
terkomputerisasi.
Hal ini dapat
mengurangi kesalahan-kesalahan operasi
yang selama ini masih dilakukan secara
manual. Selain itu dengan basis data dapat
menampilkan data secara cepat dan
akurat.
Dari permasalahan itu Penulis
mencoba membantu dengan membuat
karya tulis yang Berjudul” Sistem Informasi
Pengolahan Data Barang di PT. Maranti
CS”. Penulis berharap dengan dibuatnya
sistem informasi ini, pengolahan data
barang yang dianggap masih kurang efektif
dan kurang efisien.
Menurut Sutedjo (2002), informasi menjadi
penting, karena berdasarkan informasi itu
para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif sebuah perusahaan. Tidak semua
inormasi
berkualitas.
Kualitas
itu
ditentukan oleh :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahankesalahan, tidak bias, dan tidak
menyesatkan.
Kesalahan-kesalahan
itu
dapatberupa
kesalahan
perhitungan maupun akibat gangguan
(noise) yang dapat mengubah dan
merusak informasi.
2. Kesempurnaan
informasiUntuk
mendukung faktor pertama di atas,
maka
kesempurnaan
informasi
menjadi faktor penting, dimana
informasi disajikan lengkap tanpa
pengurangan,
penambahan
ataupengubahan.
3. Tepat waktuInformasi harus disajikan
secara tepat waktu, mengingat
informasi
akanmenjadi
dasar
pengambilan
keputusan.
Keterlambatan
informasi
akan
mengakibatkan kekeliruan dalam
pengambilan keputusan.
4. RelevansiInformasi akan memiliki nilai
manfaat yang tinggi, jika informasi
tersebut diterima oleh mereka yang
membutuhkan, dan menjadi tidak
berguna jika diberikan kepada mereka
yang tidak membutuhkan.
5. Mudah dan murah, Saat ini, cara dan
biaya untuk memperoleh informasi
juga menjadi bahan pertimbangan
tersendiri. Bilamana cara dan biaya
untuk memperoleh informasi sulit dan
mahal, maka orang menjadi tidak
berminat untuk memperolehnya atau
mencari alternatife subsitusinya. Biaya
mahal yang dimaksud disini, jika
bobot informasi tidak sebanding
II.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
(Jogiyanto, 2001)
Menurut Kristanto (2003), suatu sistem
adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan,
berkumpul
bersama-sama
untuk
melakukan
suatu
kegiatan
atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi
merupakan
hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat
itu juga atau secara tidak langsung pada
saat mendatang. (Sutanta,2004)
40
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
dengan biaya yang dikeluarkan.Dan
melalui teknologi internet, saat ini
ruang atau perusahaan dapat
memperoleh informasi dengan mudah
dan murah.
c. Output merupakan semua keluaran
atau hasil dari model yang sudah diolah
menjadi suatu sistem informasi yang
berguna dan dapat dipakai oleh
penerima. Komponen ini dapat berupa
laporan-laporan yang dapat dibutuhkan
oleh pemakai sistem untuk memantau
sistem suatu organisasi.
d. Teknologi merupakan komponen yang
berfungsi untuk memasukkan input,
mengolah input dan menghasilkan
output. Teknologi meliputi 3 bagian
yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
perangkat manusia.
e. Basis data merupakan kumpulan datadata yang saling berhubungan dengan
yang lain, yang disimpan dalam
parangkat keras komputer dan akan
diolah oleh parangkat lunak.
f. Kendali dalam hal ini merupakan semua
tindakan yang diambil untuk menjaga
semua sistem informasi tersebut agar
dapat berjalan dengan lancer dan tidak
mengalami gangguan.
2.3
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai
banyak pengertian, namun pada dasarnya
mengarah pada dasar yang sama. Sistem
merupakan kumpulan elemen-elemen
yang saling terkait dan bekerjasama untuk
proses masukan yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengolah masukan
tersebut sampai menghasilkan kesimpulan
yang diinginkan. (Kristanto, 2003).
Informasi merupakan hasil pengolahan
data sehingga menjadi bantuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan
sebagai
dasar
dalam
pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat
itu juga atau secara tidak langsung pada
saat mendatang. (Sutanta, 2004) Dari
pernyataan
diatas
dapat
diambil
kesimpulan bahwa sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan
prosedur-prosedur yang diorganisasikan,
bilamana akan dieksekusi akan mendukung
informasi atau pengambilan keputusan dan
pengendalian didalam organisasi (Henry C.
Lucas dalam Jogiyanto, 1997) Sistem
informasi
terdiri
dari
komponenkomponen, sebagai berikut:
a. Input adalah semua data yang
dimasukkan didalam sistem informasi,
seperti dokumen, formulir dan file.
b. Proses merupakan kumpulan prosedur
yang akan memanipulasi input yang
kemudian akan disimpan dalam basis
data dan seterusnya akan diolah
menjadi output yang akan digantikan
oleh penerima.
2.4
Pengertian Data
Data didefinisikan sebagai bahan
keterangan tentang kejadian-kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan
dalam sekelompok lambang tertentu yang
tidak acak menunjukkan jumlah, tindakan
dan hal, data dapat berupa catatancatatan
dalam kertas, buku, atau tersimpan
sebagai file dalam basis data. (Sutanta,
2004).
2.5
Pengertian Penjualan
Secara umum definisi penjualan
dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau
langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu
berupa barang ataupun jasa, dari produsen
kepada kosumen sebagai sasarannya.
Tujuan
utama
penjualan
yaitu
41
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
mendatangkan keuntunga atau laba dari
produk ataupun barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang
baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan
sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa
adanya pelaku yang bekerja didalamya
seperti agen, pedagang dan tenaga
pemasaran.
Pengertian penjualan menurut para ahli:
Pengertian
penjualan
menurut
Henry Simamora dalam buku “Akuntansi
Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”
menyatakan bahwa: “Penjualan adalah
pendapatan lazim dalam perusahaan dan
merupakan jumlah kotor yang dibebankan
kepada pelanggan atas barang dan jasa.”
Pengertian penjualan menurut Chairul
Marom dalam buku “Sistem Akuntansi
Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa:
“Penjualan artinya penjualan barang
dagangan sebagai usaha pokok perusahaan
yang biasanya dilakukan secara teratur”.
Penjualan adalah Proses dimana
sang
penjual
memuaskan
segala
kebutuhan dan keinginan pembeli agar
dicapai manfaat baik bagi sang penjual
maupun sang pembeli yang berkelanjutan
dan yang menguntungkan kedua belah
pihak.
Penjualan tatap muka adalah “Interaksi
antar individu, saling bertemu muka yang
ditujukan
untuk
menciptakan,
memperbaiki,
menguasai
atau
mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak
lain.
sebagai pelanggan potensial. Tenaga
Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses
penjualan penjual perlu mengetahui
cara menilai prospek (qualify) artinya
cara mengenali calon yang baik dan
menyisihkan calon yang jelek. Prospek
dapat
dinilai
dengan
meneliti
kemampuan keuangan, volume bisnis,
kebutuhan spesial, lokasi dan
kemungkianan untuk tumbuh.
2. Prapendekatan.
Sebelum mengunjungi seorang calon
pembeli, tenaga penjual sebaiknya
mempelajari
sebanyak
mungkin
mengenai organisasi (apa yang
dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam
pembelian)
dan
pembelinya
(karakteristik dan gaya membeli).
Langkah-langkah ini dikenal dengan
istilah
prapendekatan.Wiraniaga
sebaiknya
menetapkan
tujuan
kunjungan yang mungkin untuk
menilai
calon,
mengumpulkan
informasi, atau membuat penjualan
langsung.
3. Pendekatan
Dalam
langkah
ini,
wiraniaga
sebaiknya
mengetahui
caranya
bertemu dan menyapa pembeli serta
menjalin hubungan menjadi awal yang
baik.Langkah
ini
mencakup
penampilan wiraniaga, kata-kata
pembukaan, dan tindak lanjutan.
4. Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses
penjualan,
tenaga
penjual
menceritakan riwayat produk kepada
pembeli, menunjukan bagaimana
produk akan menghasilkan dan
menghemat
uang.
Presentasi
penjualan dapat diperbaiki dengan
alat bantu demonstrasi, seperti buku
kecil, pita video, dan sempel produk.
A. Langkah-langkah
Dalam
Proses
Penjualan Menurut Philip Kotler dialih
bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro
langkah-langkah
dalam
proses
penjualan meliputi:
1. adalah memilih prospek (prospecting),
yaitu mencari siapa yang dapat masuk
42
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
5. Mengatasi Keberatan
Pelanggan hampir selalu mempunyai
keberatan selama presentasi atau
kettika
diminta
untuk
memesan.Dalam mengatasi keberatan
wiraniaga
harus
menggunakan
pendekatan
positif,
menggali
keberatan tersembunyi, meminta
pembeli
untuk
menjelaskan
keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan
informasi lebih banyak dan mengubah
keberatan menjadi alasan untuk
membeli.
6. Menutup
Menutup merupakan langkah dalam
proses penjualan ketika wiraniaga
meminta pelanggan untuk memesan.
Tenaga penjual harus mengetahui
cara
mengenali
tanda-tanda
penutupan dari pembeli termasuk
gerakan
fisik,
komentar
dan
pertanyaan.
7. Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam
proses penjualan ketika wiraniaga
melakukan tindak lanjut setelah
penjualan
untuk
memastikan
kepuasan pelanggan dan bisnis
berulang.
B. Faktor faktor yang mempengaruhi
penjualan
Dalam
prakteknya
perencanaan
penjualan itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Menurut Basu
Swastha (1998:129) faktor-faktor
tersebut yaitu:
1. Kondisi dan kemampuan penjual
Transaki
jual
beli
merupakan
pemindahan hak milik secara komersial
atas barang dan jasa, pada prinsipnya
melibatkan dua pihak yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli
sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada
pembelinya agar dapat mencapai
sasaran penjualan yang diharapkan.
Untuk maksud tersebut para penjual
harus memahami beberapa masalah
penting yang sangat berkaitan yaitu:
a. Jenis dan Karakteristik barang yang
akan ditawarkan
b. Harga produk
c. Syarat
penjualan
seperti:
pembayaran,
penghantaran,
pelayanan purna jual dan sebagainya
2. Kondisi Pabrik
Pasar sebagai kelompok pembeli atau
pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat pula mempengaruhi
kegiatan penjualan. Adapun faktorfaktor kondisi pasara yang perlu
diperhatikan adalah Jenis pasarnya,
apakah pasar konsumen, pasar penjual,
pasar industri, pasar pemerintah /pasar
internasional.
a. Kelompok pembeli atau segmen
pasarnya
b. Daya belinya
c. Frekuensi pembeliannya
d. Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk
menjual barangnya apabila barang yang
dijual itu belum dikenal oleh pembeli
atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual dalam keadaan seperti
ini, penjual harus memperkenalkan
dahulu
/
membawa
barangnya
ketempat pembeli.Untuk melaksanakan
maksud tersebut diperlukan adanya
saran serta usaha tersebut sepertialat
transportasi. Tempat peraga baik diluar
maupun didalam perusahaan. Usaha
promosi dan sebagainya semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjual
memiliki
sejumlah
modal
yang
diperlukan oleh perusahaan.
43
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada prusahaan besar biasanya
masalah penjualan ditangani oleh
bagian penjualan yang dipegang oleh
orang-orang tertentu/ ahli dibidang
penjualan
lain
halnya
dengan
perusahaan kecil masalah-masalah
penjualan ditangani oleh orang-orang
yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kerjanya yang
lebih sedikit. Sistem organisasi juga
lebih sederhana masalah-masalah yang
dihadapinya juga tidak sekompleks
perusahaan besar biasanya masalah
III.
perusahaan
ini
ditangani
oleh
perusahaan dan tidak diberikan kepada
orang lain.
5. Faktor lain
Faktor-faktor
yang
yang
sering
mempengaruhi
penjualan
yaitu
perikalanan, peragaan, kampanye, dan
pemberian hadiah. Namun untuk
melaksanakannya diperlukan dana yang
tidak sedikit. Bagi perusahaan yang
memiliki modal yang kuat kegiatan ini
secara rutin dapat dilakukan sebaliknya
perusahaan kecil jarang melakukan
karena memiliki modal sedikit.
ANALISA MASALAH
Flow Map
Supplier
Bagian Pembelian
Bagian Gudang
Laporan
Pembelian
mulai
Bagian Penjualan
Laporan
Penjualan
Data order
penjualan
Membuat
Laporan
Persediaan
Data Pembelian
Data Order
Penjualan
selesai
Membuat
Data
pembelian
Faktur
Pembelian
Toko-toko kecil
Membuat
faktur
penjualan
Data Pembelian
Laporan
Persediaan
selesai
Faktur Penjulan
Faktur Penjualan
Faktur Pembelian
Mencatat
transaksi
penjualan
selesai
Mencatat
transaksi
pembelian
Membuat
laporan
penjualan
Membuat
laporan
pembelian
Faktur p
Laporan
Penjualan
Selesai
Laporan
Pembelian
Gambar 1 Flow Map
IV.
4.1
PERANCANGAN SISTEM
Kebutuhan Sistem yang
dirancang
Adapun rancangan sistem stok
barang yang diusulkan akan dijelaskan
dengan menggunakan beberapa alat
akan
44
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
bantu, seperti diagram alir data (Data Flow
Diagram) yang meliputi diagram konteks
dan diagram rinci: kamus data yang
merupakan penjelasan dari arus suatu
aliran data (Data Flow) dan media
penyimpanan (Data Store) dari diagram alir
data. Sedangkan mengenai struktur data
(Data Structure) digambarkan dengan
memakai rancangan file dan diagram
hubungan entitas (Entity Relationship atau
ERD).
Rancangn
sistem
informasi
yang
disampaikan penulis merupakan hasil dari
analisis terhadap Aplikasi Stok Barang.
Diharapkan dengan adanya Perancangan
Program ini, dapat memaksimalkan proses
kebutuhan pada Persediaan Barang.
Rancangan program yang penulis buat
adalah sebagai berikut:
1. Pendataan Pembelian Barang
2. Pendataan Penjualan Barang
3. Pendataan Pelanggan
4.1.1
4. Pelaporan Data Barang
4.2
Rancangan Diagram Alir
Data
Flow
Diagram
(DFD)
merupakan alat bantu yang digunakan
untuk menggambarkan sistem secara
lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah
ada maupun sistem yang masih dalam
rancangan. Data Flow Diagram (DFD) ini
menjelaskan mengenai aliran data,
informasi proses, basis data dan sumber
tujuan data yang dilakukan oleh sistem.
Tingkatan atau level Data Flow
Diagram (DFD) dimulai dari diagram
konteks,
yaitu
menjelaskan
dan
menggambarkan mengenaisistem secara
umum yang terdapat dari beberapa
eksternal elemen yang memberikan input
kedalam sistem. Diagram konteks tersebut
akan diuraikan lagi kedalam beberapa level
diagram yang ada dalam sistem sehingga
menghasilkan uraian sistem yang lebih
terinci.
Diagram Konteks
D ata Pembel ian D ata Order Penjual an
Toko
Suppli er
0
D ata Suppli er
Faktur Pem beli an
Sis tem Inform as i
Penjual an dan
Pembel ian
+
Laporan Pers edi aan
Laporan Pembel ian
Laporan Penjual an
Manajer
Gambar 2 Diagram Konteks
45
Faktur Penj ual an
D ata Toko
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
4.1.2
DFD Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Record Supplier
Record Suplier
Supplier
Data barang yang dibeli
1
Faktur Pem belian
Supplier
Pembelian
+
Data Supplier
Record Barang
3
Record Barang
Data Barang
Buat
Laporan
Laporan Pembelian
laporan Pers ediaan
Manajer
+
Laporan Penjualan
Record Barang
Cus tom er
Record Cus tomer
Data Order Penjualan
2
Faktur Penjualan
Penjualan
Record Cus tomer
Cus tom er
+
Data Cus tomer
4.1.3
Gambar 3 DFD Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1
1.1
[Data barang yang dibeli]
Update
Pengolahan
Data barang
Data Barang
[Record Barang]
1.2
1.4
[Data Supplier]
Supplier
Supplier
Pengolahan
data Supplier
[Record Suplier]
Update
Supplier
Record Pembelian
1.3
Data Pembelian
[Faktur Pembelian]
Pengolahan
data
pembelian
Pengolahan
rec ord
Update
Pembelian
Laporan s upplier
Laporan Penjualan
Manager
Laporan Barang
Gambar 3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 1
46
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
V.
IMPLEMENTASI PROGRAM
5.1
Perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software)
Dalam
mengimplementasikan
program, penulis menggunakan beberapa
perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan diantaranya:
a. Perangkat keras yang digunakan:
1. Processor Intel Core i3, 2.53GHz
2. Memory 2024 MB
3. Harddisk 240 GB
4. Monitor 14.0 HD LED LCD
b. Perangkat lunak yang digunakan:
1. Sistem Operasi Microsoft Windows
7 Ultimate
2. Database Dekstop
3. Delphi 7
4. Microsoft Office Word
5. Microsoft Office Viso
CS sehingga proseszpembuatan nota
penjualan dapat dilakukan secara
otomatis.
4. Sistem Informasi Penjualan di PT.
Maranti CS belum dapat memberikan
laporan Laba Rugi
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 1997. Sistem Informasi
Berbasis Komputer Edisi Ke-2. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2001. Analisa Dan Desain
Sistem Informasi Edisi Kedua. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan
Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.
Sutedjo, E, Dharma Oetomo. 2002.
Perencanaan Dan Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analiss yang
telah dilakukan, maka dapat diambil
berberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem baru yang berbasis komputer
diharapkan dapat mempermudah
pegawai pada
Sistem Informasi
Penjualan Barang pada PT. Maranti CS
dalam
melakukan aktifitasnya,
khususnya dalam penyimpanan data
dan pembuatan laporanya.
2. Sistem baru yang berbasis komputer
diharapkan memberikan kemudahan
informasi secara cepat, tepat dan
akurat yang meliputi pemasukan,
penyimpanan, pencarian data-data
tertentu jika suatu waktu dibutuhkan
sebagai bahan analisa bagi pihak yang
bersangkutan.
3. Sistem baru yang berbasis komputer
diharapkan
diharapkan
dapat
membantu pengolahan setiap transaksi
penjualan dan pembelian di PT.Maranti
47
Sistem Informasi Persediaan Barang Di PT. Maranti CS
(Andri Sukmaindrayana – Nina Mardiana Rahmayati)
48
Download