pengaruh konsumsi jus bayam merah dan madu terhadap

advertisement
PENGARUH KONSUMSI JUS BAYAM MERAH DAN MADU TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
Sugiarti*
*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan : Wanita hamil umumnya mengalami beberapa perubahan anatomi dan fisiologis. Salah
satu perubahan yang terjadi pada masa kehamilan adalah ketidakseimbangan dalam bentuk penurunan
kadar hemoglobin yang pada akhirnya dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil. data dari Dinas
Kesehatan Kota Surabaya melaporkan bahwa kejadian anemia ibu hamil di Kota Surabaya pada 2013
jumlah ibu hamil yang mengalami anemia 217 dari 5224 orang. Berdasarkan survey pendahuluan
yang dilakukan di Kelurahan Gundi terdapat peningkatan yang signifikan pada bulan Mei ke Juni
sehingga menunjukan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas masih cukup tinggi.. Tujuan
penelitian ini adalah membuktikan pengaruh konsumsi jus bayam merah dan madu terhadap
peningkatan kadar HB ibu hamil di Kelurahan Gundi tahun 2014. Metode: Rancangan penelitian ini
menggunakan pre eksperimental dengan metode One Group Pretest- Posttest Design, populasinya
adalah seluruh ibu hamil yang berada di Kelurahan Gundi tahun 2014 dan pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling, instrumen yang digunakan metode digital (Hemoglobin
Testing System Quik-Check). Data diolah menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil:
Dari hasil penelitian didapatkan nilai mean kadar hemoglobin ibu hamil sebelum mengkonsumsi jus
bayam merah dan madu adalah 9,99 gr/dl dan sesudah pemberian jus bayam merah dan madu
didapatkan nilai mean kadar hemoglobin sebesar 10,44. Nilai selisih mean antara pengukuran sebelum
dan sesudah yaitu -0,45 yang artinya terdapat pengaruh mengkonsumsi jus bayam merah dan madu
terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Adanya
pengaruh kadar hemoglobin yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengkonsumsi jus bayam
merah dan madu.
.
Kata kunci : Anemia, Bayam Merah, Madu
PENDAHULUAN
Wanita hamil umumnya mengalami
beberapa perubahan anatomi dan fisiologis.
Salah satu perubahan yang terjadi pada masa
kehamilan
adalah
perubahan
system
kardiovaskuler atau hemodinamik. Menurut
Varney (2008), perubahan fisiologis alami
yang terjadi selama kehamilan akan
mengalami jumlah sel darah normal pada
kehamilan. Peningkatan volume darah ibu
terutama terjadi akibat peningkatan plasma,
bukan akibat peningkatan jumlah sel darah
merah.Ketidakseimbangan ini akan terlihat
dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin
yang pada akhirnya dapat menyebabkan
anemia pada ibu hamil.
Sampai saat ini tingginya angka
kematian ibu di Indonesia masih merupakan
prioritas di bidang kesehatan. Menurut WHO
40% kematian ibu di Negara berkembang
berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan
kebanyakan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut, bakan tidak jarang
kebanyakan disebakan oleh defenisi besi dan
perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya
saling berintegrasi (Saiffuddin,2010).
Data Dinas Kesehatan Republik
Indonesia menyebutkan bahwa ibu hamil yang
terkena anemia mencapai 40% - 50% yang
artinya 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia
(Lalage,2013). Menurut data dari Dinas
Kesehatan Kota Surabaya melaporkan bahwa
kejadian anemia ibu hamil di Kota
Surabayapada 2012 jumlah ibu hamil yang
mengalami anemia 105 dari 4250 orang.
Sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 217
orang dari 5224 yaitu pada tribulan I : 93
orang ibu yang mengalami anemia (43,6%),
tribulan II : 31 orang ibu yang mengalami
anemia (14,3%), tribulan III : 36 orang ibu
mengalami anemia (17,0%) dan tribulan IV
:57 orang ibu hamil mengalami anemia
9
(26,3%),(Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
2013)
Dari hasil survey awal yang dilakukan
Di Puskesmas Gundi. Didapatkan kadar
hemoglobin<11 gr% pada bulan Mei - Juli
2014 sebagai berikut:
Tabel 1 Kunjungan Ibu Hamil di Kelurahan
Gundi wilayah kerja Puskesmas
Gundi Kota Surabaya pada Bulan
Mei - Juli 2014 yang menderita
anemia
Bula
n
Kunjunga
n ibu
hamil
Mei
2014
Juni
2014
Juli
2014
21 orang
Kunjunga
n ibu
hamil
dengan
anemia
4 orang
Presentase(
%)
18 orang
3 orang
16,66%
23 orang
6 orang
26,08%
19,04%
Sumber : Data Skekunder ,2014
Berdasarkan data diatas, terdapat
peningkatan yang signifikan pada bulan Mei
ke Juni sehingga menunjukan kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas masih cukup
tinggi dan masyarakat tidak menanggapi
bahwa kejadian anemia sebagai keseriusan
dalam tubuh tersebut.
Anemia berarti defisiensi sel darah
merah yang dapat disebabkan karena
kehilangan sel darah merah yang terlalu
banyak atau pembentukan sel darah merah
yang terlalu lambat (Ganong,2008). Pada
wanita hamil anemia meningkat frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi
dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan
(abortus,
partus
imatur/
premature), pada saat persalinan, anemia dapat
menyebabkan gangguan his primer maupun
skunder, persalinan dengan tindakan tinggi
karena ibu cepat lelah dan gangguan
perjalanan persalianan perlu tindakan operatif,
pada masa nifas, anemi dapat menyebabkan
subinvolusi rahim, daya tahan tubuh terhadap
infeksi dan produksi ASI rendah, serta pada
janin
terjadi
abortus,
dismaturitas,
mikrosomia,BBLR, kematian perinatal.
Untuk menanggulangi masalah anemia
di Indonesia, pemerintah telah mencanangkan
pemerataan pendistribusi tablet Fe kepada
pelayanan kesehatan untuk dapat dibandingkan
keseluruhan ibu hamil secara gratis.
Pendistribusian tersebut termasuk salah satu
target pencapaian dalam Asuhan Antenatal
Care (ANC), empat kali kunjungan ANC
dianggap cukup dengan rincian satu kali setiap
trimester dan 2 kali pada trimester terakhir.
Salah satu kunjungan dalam ANC
adalah cakupan Fe1 dan Fe3. Dimana
pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dapat
dibedakan
menjadi
Fe1
yaitu
yang
mengandung 30 tablet dan Fe3 yaitu mendapat
90 tablet selama masa kehamilan. Pemberian
tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
juga merupakan salah satu peranan operasional
dari standar “7T” untuk pelayanan antenatal.
Suplementasi tablet besi adalah
pemberian zat besi folat yang berbentuk tablet.
Tiap tablet 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg
asam folat, di berikan oleh pemerintah pada
ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia
gizi besi. Pemberian zat besi dimulai setelah
rasa mual muntah hilang yaitu memasuki Usia
16 minggu, dikonsumsi satu tablet sehari
selama minimal 90 hari.
Bayam terkenal dengan sayuran sumber
zat besi, selaian mengandung vitamin A,
vitamin C, dan kalsium (Purnawijayanti,
2009), juga menyebutkan bahwa bayam
mengandung karotenoid dan flavonoid yang
merupakan zat akdiktif dengan khasiat
antioksidan. Lebih lanjut dikatakan bahwa ada
dua jenis bayam , yaitu bayam hijau dan
bayam merah. Keduanya kaya vitamin C,
tetapi bayam hijau lebih kaya vitamin A,
sedangkan bayam merah lebih banyak
mengandung zat besi.
Madu
merupakan
cairan
gula
supernatan. Madu memiliki kandungan zat
gula supernatan. Madu memiliki kandungan
zat gula berupa fruktosa dan glukosa yang
merupakan jenis gula monosakarida yang
dapat diserap oleh usus. Selain itu, madu
mengandung vitamin, mineral, asam amino,
hormon antibiotik dan bahan-bahan aromatik.
17,1% air, 82,4% karbohidrat total, 0,5%
protein, asam amino, vitamin, dan mineral.
Selain asam amino nonesensial ada juga asam
amino esensial diantaranya lysin, histadin,
triptofan, dll.
Karbohidrat yang terkandung dalam
madu termasuk tipe karbohidrat sederhana.
Karbohidrat tersebut utamanya terdiri dari
38,5% fruktosa dan 31% glukosa. Sisanya
12,9% karbohidrat tersusun dari maltosa.
Sukrosa, dan gula lain. Kandungan asam
organik yang ada dalam madu antara lain asa
10
gikolat, asam format, asam laktat, asam sitrat,
asam asetat, asam oskalat, asam malat, asam
tartarat. Beberapa kandungan mineral dalm
madu adalah Belerang (S), Kalsium (Ca),
Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Besi (Fe),
Fospor (P), Klor (Cl), Kalsium (K),
Magnesium (Mg), Yodium (I), Seng (Zn),
Silikon (Si), Natrium (Na), Molibdenum (Mo),
dan
Aluminium
(Al).
Madu
juga
mmengandung vitamin, khususnya dari
kelompok B, komplks yaitu vitamin B1,
vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, dan
vitamin B12 yang konsumsinya berubah-ubah
sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk sari
yang kayaa akan vitamin A, vitamin C,
antibiotika, riboflavin, biotin, asam folat, asam
pentotenat, pyro-daxin dan asam nikotinat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Konsumsi Bayam Merah Dan Madu
Terhadap Peningkatan Kadar HB Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014”
BAHAN DAN METODE
Rancangan penelitian ini menggunakan pre
eksperimental dengan metode One Group PretestPosttest Design, populasinya adalah seluruh ibu
hamil yang berada di Kelurahan Gundi tahun 2014
dan pengambilan sampel menggunakan teknik
accidental sampling, instrumen yang digunakan
metode digital (Hemoglobin Testing System QuikCheck). Data diolah menggunakan tabel frekuensi
dan tabulasi silang
Metode penelitian prespektif dalam penelitian
ini untuk menggambarkan ibu hamil Populasi
dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil yang
berada di kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun
2014. Sampel penelitian adalah keseluruhan
populasi. tehnik accidental sampling. Waktu
penelitian yaitu dilakukan pada bulan Oktober
tahun 2014.
HASIL
Distribusi
Frekuensi
Karakteristik3
Responden Berdasarkan Umur Ibu Di
Kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun 2014
dapat diinterpretasikanbahwa hampir seluruh
respoden berusia 20-35 tahun sebanyak 13
orang ( 86,7 %).
Distribusi
Frekuensi
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Di
Kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun 2014
dapat diinterpretasikan bahwasebagian besar
responden berpendidikan menengah sebanyak
10 orang (66,7%).
Distribusi
Frekuensi
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di
Kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun 2014
dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar
responden tidak bekerja atau sebagai Ibu
rumah Tangga (IRT) sebanyak 9 orang (60%).
Distribusi
Frekuensi
Karakteristik
Responden Berdasarkan Paritas Di Kelurahan
Gundi Kota Surabaya Tahun 2014 dapat
diinterpretasikan bahwa hampir seluruh
responden dengan paritas multipara sebanyak
9 orang (60%).
Karakteristik Responden Berdasarkan
Kadar Hemoglobin sebelum Pemberian Jus
Bayam Merah Dan Madu Di Kelurahan Gundi
Kota Surabaya Tahun 2014, disajikan dalam
tabel dibawah ini.
Tabel 2 Data Statistik kadar Hemoglobin
sebelum Pemberian Jus Bayam
Merah Dan Madu Di Kelurahan
Gundi Kota Surabaya Tahun 2014.
N
Sebelum
mengkonsums
i Jus Bayam
Merah Dan
Madu
1
5
Mea
n
Media
n
9,99
10,20
SD
SE
1,0
0
0,2
6
Berdasarkan
tabel
2
dapat
diintepretasikan bahwa kadar hemoglobin ibu
hamil Kelurahan Gundi Kota Surabaya tahun
2014 sebelum mengkonsumsi Jus Bayam
Merah dan Madu memiliki nilai mean 9,99.
Karakteristik Responden Berdasarkan Kadar
Hemoglobin sesudah Pemberian Jus Bayam
Merah Dan Madu Di Kelurahan Gundi Kota
Surabaya Tahun 2014
Tabel 3 Data Statistik kadar Haemoglobin
Sesudah Pemberian Jus Bayam
Merah dan Madu di Kelurahan
Gundi Kota Surabaya Tahun 2014
Sesudah
mengkonsums
i Jus Bayam
Merah Dan
Madu
N
Mea
n
Media
n
1
5
10,4
4
10,44
SD
SE
1,0
2
0,2
6
Berdasarkan
tabel
3
dapat
diinterpretasikan bahwa kadar hemoglobin ibu
hamil di Kelurahan Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014 setelah mengkonsumsi Jus Bayam
Merah dan Madu memiliki nilai mean 10,44.
11
Analisa Pengaruh Pemberian Jus Bayam Merah dan Madu Terhadap Kadar HemoglobinPada
Ibu Hamil Di Kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun 2014
Tabel 4 Data Statistik kadar Hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian Jus Bayam Merah Dan
Madu
Di
Kelurahan
Gundi
Kota
Surabaya
Tahun
2014
Mean
Median
SD
SE
N
Sebelum mengkonsumsi Jus Bayam Merah
Dan Madu
9,99
10,20
1,00
0,26
15
Setelah mengkonsumsi Jus Bayam Merah
dan Madu
10,44
10,40
1,02
0,26
15
Selisih
-0,45
Sumber Data : Data primer diolah oleh peneliti
Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah
responden 15. Sedangkan mean kadar
hemoglobin sebelum mengkonsumsi jus
bayam merah dan madu adalah 9,99.Pada
pengukuran sesudah pemberian jus bayam
merah dan madu didapatkan nilai mean kadar
hemoglobin sebesar 10,44. Nilai selisih mean
antara pengukuransebelum dan sesudah
mengkonsumsi jus bayammerahmadudanyaitu
-0,45 yang artinya terdapat pengaruh
mengkonsumsi jus bayam merah dan madu
terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu
hamil di Kelurahan Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014.
Dengan menggunakan SPSS didapatkan
hasil Uji Statistik Normalitas Shapiro-Wilk
menggunakan uji T sampel bahwa besarnya
nilai signifikan 0,000 dengan α 0,05. Karena
nilai signifikan <α maka H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti ada pengaruh konsumsi
jus bayam merah dan madu terhadap
peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil
di Kelurahan Gundi Kota Surabaya Tahun
2014.
PEMBAHASAN
Identifikasi Kadar Hemoglobin Sebelum
Pemberian Jus Bayam Merah Dan Madu
Kepada Ibu Hamil Di Kelurahan Gundi
Kota Surabaya Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diinterpretasikan bahwa kadar hemoglobin ibu
hamil di Kelurahan Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014 sebelum mengkonsumsi jus
bayam merah dan madu memiliki nilai
mean9,99 gr/dl.
Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel
darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang
maka
jaringan
tubuh
kekurangan
oksigen.Hemoglobin terdiri dari materi yang
mengandung besi yang disebut heme dan
globulin.Terdapat sekitar 300 molekul
hemoglobin dalam satu sel darah merah.Setiap
molekul hemoglobin memiliki empat tempat
peningkatan untuk oksigen.Oksigen yang
terikat
dalam
hemoglobin
di
sebut
oksihemoglobin.
Pemeriksaan
dan
pengawasan
hemoglobin
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan hemometer digital (easy
touch).Pemeriksaan darah dilakukan minimal
dua kali selama kehamilan, yaitu pada
tirmester I dan trimester III.
Anemia dapat didefenisikan sebagai
kondisi dengan kadar hemoglobin yang berada
dibawah normal. Anemia dalam kehamilan
diartikan sebagai ibu dengan kadar Hb <
11,0gr%. Menurut Word Health Organzsation
(WHO) anemia pada ibu hamil adalah kondisi
bu dengan kadar Hb < 11 gr%, dengan rincian
normal jika ≥ 11gr/dl, anemia ringan 8-11
gr/dl dan anemia berat kurang dari 8 gr/dl.
Anemia pada ibu hamil di Indonesia sangat
bervariasi (Depkes,2009) yaitu tidak anemia
Hb >11gr% anemia ringan Hb 9-10.9 gr%,
anemia sedang hb 7-8,9 gr% dan anemia berat
jika kadar hb < 7gr%. Anemia dalam
kehamilan menyebabkan komplikasi yang
serius bagi ibu hamil baik dalam kehamilan,
persalinan
dan
nifas
yaitu
dapat
mengakibatkan abortus, partus preamturus,
hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,
mudah terjadi infeksi partus lama karena
inertia utein, perdarahan post partum karena
atonia uteri, syok infeksi intra partum maupun
post partum. Sedangkan bahaya terhadap janin
yaitu berat badan lahir rendah,terdapat cacat
bawaan, dan mudah mendapat infeksi sampai
kematian perinatal.
12
Hal ini sesuai dengan pendapat Admin
(2013) yang menyatakan bahwa kadar
hemoglobin
yang
rendah
kebanyakan
disebabkan oleh pola makan, misalnya kurang
nutrisi atau zat yang penting seperti zat besi,
vitamin B12, vitamin C hingga asam folat
sebagai bagian dari produksi sel darah
merah.Masalah kurangnya nutrisi atau zat
penting seperti zat besi, vitamin B12, vitamin
C hingga asam folat berdampak pada anemia
dalam kehamilan. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi nutrisi secara langsung
maupun
tidak
langsung.Faktor
yang
mempengaruhi
diantaranya
pendidikan.
Kurangnya pengetahuan akan pentingnya
kebutuhan nutrisi mempengaruhi konsumsi
varian atau keragaman
makanan bergizi
sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kadar hemoglobin selama kehamilan sangat
penting dilakukan pengontrolan secara rutin
dengan melakukan pemeriksaan kadar
hemoglobin dan mengkonsumsi nutrisi yang
sehat dan seimbang agar selama menjalani
kehamilan tidak mengalami penurunan kadar
hemoglobin.
Identifikasi Kadar Hemoglobin Sesudah
Pemberian Jus Bayam Merah Dan Madu
Kepada Ibu Hamil Di Kelurahan Gundi
Kota Surabaya Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diinterpretasikan bahwa kadar hemoglobin ibu
hamil di Kelurahan Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014 sesudah mengkonsumsi jus bayam
merah dan madu memiliki nilai mean 10,44.
Pada dasarnya tingkat pertumbuhan
seorang berbeda-beda berdasarkan tingkat usia
yang dimilikinya. Menurut Gibson (2005)
setiap pertumbuhan yang tidak diimbangi
dengan nutrisi dan zat besi yang seimbang
maka dapat menurunkan kadar hemoglobin
dalam tubuh.
Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel
darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang
maka
jaringan
tubuh
kekurangan
oksigen.Hemoglobin terdiri dari materi yang
mengandung besi yang disebut heme dan
globulin.Terdapat sekitar 300 molekul
hemoglobin dalam satu sel darah merah.Setiap
molekul hemoglobin memiliki empat tempat
peningkatan untuk oksigen.Oksigen yang
terikat
dalam
hemoglobin
di
sebut
oksihemoglobin.
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik
untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang
hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan
zat besi seperti sayuran berdaun hijau, bayam
merah daging merah, pisang, jeruk, kacang
tanah dan madu dapat membantu memastikan
bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang
diperlukan untuk berfungsi dengan baik dan
pemberian vitamin untuk memastikan bahwa
tubuh memliki cukup zat besi dan folat
(Atikah, 2011).
Bayam merah dan madu dianggap
memiliki kandungan zat besi yang terbilang
tinggi. Bayam merah dan madu ini semakin
nyata khasiatnya, zat besi, asam folat dan
vitamin C yang berlimpah membuat bayam
merah dan madu membantu
dalam
pembentukan sel darah merah, pencegahan
anemia dan peningkatan kadar hemoglobin
(Karina, 2012).
Bayam merah dan madu yang
mengandung zat besi yang berfungsi
membantu dalam melancarkan sirkulasi
oksigen darah.Vitamin A dan C –nya yang
sama-sama berfungsi sebagai antioksidan yang
dapat melindungi tubuh dan otak dari racun
dan populasi. Vitamin C membantu
penyerapan zat besi untuk proses sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, adanya vitamin
B12 dan asam folat, di mana keduanya
merupakan
gabungan
penting
untuk
pembentukan sel baru, sehingga dapat
mempengaruhi Fe dalam darah dan di
harapkan terjadinya peningkatan hemoglobin.
Analisis Pengaruh Konsumsi Jus Bayam
Merah Dan Madu Terhadap Kada
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kelurahan
Gundi Kota Surabaya Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai
mean
kadar
hemoglobin
sebelum
mengkonsumsi jus bayam merah dan madu
adalah 9,99 gr/dl dan pada tabel 5.6
pengukuran sesudah pemberian jus bayam
merah dan madu didapatkan nilai mean kadar
hemoglobin sebesar 10,44. Nilai selisih mean
antara pengukuran sebelum dan sesudah
mengkonsumsi jus bayammerahdanmaduyaitu
-0,45 yang artinya terdapat pengaruh
mengkonsumsi jus bayam merah dan madu
terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu
hamil di Kelurahan Gundi Kota Surabaya
Tahun 2014. Dengan menggunakan SPSS
didapatkan hasil Uji Statistik Normalitas
shapiro-Wilk menggunakan uji T sampel
bahwa besarnya nilai signifikan 0,000 dengan
13
α 0,05. Karena nilai signifikan < α maka H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
pengaruh konsumsi jus bayam merah dan
madu terhadap peningkatan kadar hemoglobin
pada ibu hamil di Kelurahan Gundi Kota
Surabaya Tahun 2014.
Jus bayam merah dan madu dapat
mempengaruhi peningkatan kadar hemoglobin
ibu hamil yang mengalami anemia. bayam
merah dan madu Buah mengandung asam
folat, vitamin B1, kalium, vitamin A, vitamin
C, kalsium, dan zat besi. Kandungan yang
terdapat dalam Jus bayam merah dan madu
bermanfaat sebagai anti anemia atau dapat
meningkatan kadar hemoglobin dalam
darah.Jus bayam merah dan madu lebih mudah
diserap daripada daging atau bahan lainnya,
Jus bayam merah dan madu dapat dikonsumsi
3 kali dalam seminggu untuk ibu hamil dapat
memberikan pengaruh terhadap peningkatan
kadar hemogobin ibu hamil (Fatimah St,
2011).
Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Aurelia Wele (2014), bahwa hasil penelitian
didapatkan nilai ρ value sebesar 0,001 dengan
α 0,05 sehingga ada pengaruh pemberian sari
bayam dan madu pada ibu hamil trimester
III.Sesuai dengan teori maupun dilapangan
bahwa
besarnya
peningkatan
kadar
hemoglobin masing-masing ibu hamil yang
dicapai tidak linier pasti sama. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah usia ibu, asupan nutrisi yang
dikonsumsi
sehari-hari,
aktifitas
yang
dilakukan, psikologis pada ibu hamil dan juga
gangguan hemopiesis (proses pembentukan
darah). Penurunan kadar hemoglobin juga
dapat dipengaruhi oleh ketidaktahuan ibu
hamil dalam mengolah makanan. Makanan
yang terlalu sering dipanaskan dan terlalu lama
dimasak akan mengurangi jumlah gizi yang
terdapat pada sayuran tersebut..
SIMPULAN
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa
Adanya pengaruh kadar hemoglobin yang
signifikan antara sebelum dan sesudah
mengkonsumsi jus bayam merah dan madu
pada ibu hamil di Kelurahan Gundi Kota
Surabaya Tahun 2014.
SARAN
Melihat masih tingginya kejadain anemia
pada ibu hamil dan besarnya damapk yang
akan ditimbulkan apabila anemia tidak teratasi
selama kehamilan, maka sebagai bidan
hendaknya melakukan penyuluhan mengenai
manfaat konsumsi sari bayam madu untuk ibu
hamil. Peningkatan kadar hemoglobin bisa
dilakukan dengan mengkonsumsi bahan alami,
tanpa menggunakan obat kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Yessi. 2010. Hipnosteri. Rileks
Nyaman Dan Aman Saat Hamil Dan
Melahirkan. Jakarta:Gede Bagus
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Arisman,2008.Gizi
Dalam
Daur
Kehidupan.Jakarta : EGC
Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian.
Jakarta : Rineka Cipta
Atikah, Proverawati.2011. Anemia Dan
Anemia
Kehamilan.
Nuha
Merdeka:Jogjakarta
Azwar,Azrul. 2008. Asuhan Persalinan
Normal Dan Inisiasi Menyusui Dini,
Jakarta: JNRK-KR
Ganong, Willian F.2008. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. EGC:Jakarta
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode
Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : ECG
Mansjoer, A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran
Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta : Media
Aesculapius
Fakultas
kedokteran
Universitas Indonesia.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologis
Dan Patologis. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Nuraini, Nuris. D. 2014. Aneka Daun
Berkhasiat Obat . Yogyakarta : Gava
Media.
Prawiroharjdo,
Sarwono.
2010.
Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjdo.
Tarwoto dan Wasnidar. 2009. Buku Saku
Anemia pada Ibu Hamil Dan Konsep
Penatalaksanaan.Trans Info Medika
:Jogjakarta
14
Sediaoetama, Djaeni. A. 2008. Ilmu Gizi
Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta :
Dian Rakyat
Saifudin, Abdul bari. 2008. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : JNPKKRPOGISubagja, P.H . 2013. Ajaibnya
Madu, Sari Kurma, Gingseng, Susu Unta
dan Jintan Hitam. Yogyakarta :
FlashBooks.
Suriana, Neti, dkk. 2013. Ensiklopedia
Tanaman Obat. Malang : Rumah Ide
Setiawan, Ari dan Saryono. 2010. Metodologi
Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan
S2. Yogyakarta : Nuha Medika
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Kehamilan
Untuk Kebidanan : Jakarta :Salemba
Medika
Wulandari, Ari, dkk. 2012. Herbal Nusantara
: 1001 Ramuan Tradisional Asli
Indonesia. Yogyakarta : ANDI.
Varney dkk. 2008. Buku Saku Persalinan.
EGC:Jakarta
Zarianis. 2007. Efek Suplemen Besi Dan
Vitamin C Pada Anak Sekolah
.
15
Download