EDEMA IKA AYU DEWI SATITI Body Fluid Volume Body fluid 60% (45-75) water Intracellular 40 % (42 liter in 70 kg young adult) Extracellular 20 % (14 liter in 70 kg young adult) Interstitial 15 % (10.5 liter in 70 kg young adult) Plasma 5% (3.5 liter in 70 kg young adult) Transcellular 1-3 % (Cerebrospinal) (Aqueous humor) Fisiologis Sistem Sirkulasi Cair Tubuh Keterangan Gambar: Aliran cair tubuh terjadi secara terus menerus seirama dengan kinerja pompa jantung, maka bila terjadi hambatan pada segmen sirkulasi (pada jantung, paru dan pembuluh darah atau limfe) akan menimbulkan hambatan /edema. Edema An increase in the interstitial compartement of extracellular fluid volume (Harrison’s). > banyak terjadi pada kompartemen ECF Dapat juga melibatkan CIS Edema Intraseluler Penyebab: 1. Depresi sistem metabolik jaringan 2. Tidak adanya nutrisi sel yang adekuat Aliran darah jaringan Pengiriman O2 dan nutrien Metabolisme jaringan N Pompa ion membran sel tertekan Ion Na yg biasa masuk sel tidak dpt dipompa keluar Ion Na dlm sel >> Osmosis sel ke dalam sel Vol. ICF ↑ Jaringan yang meradang Permeabilitas membran sel ↑ Na dan ion-ion lain berdifusi masuk sel Diikuti osmosis air kedalam sel Causes of Extracellular Edema 1. Increased capillary pressure Excessive kidney retention High venous pressure Decreased arteriole resistance 2. Decreased plasma proteins Loss of protein in urine Loss of protein from denuded skin Failure of produce protein 3. Increased capillary permiability Immune reaction Toxin Bacteria infection Vitamin deficiency (exp. Vit C) 4. Blockage of lymph return Cancer Paracyte infection (Filaria) Surgery Congenital absence or abnormal of Lymphatic vessels SEBAB 1. Udema lokal/setempat • Obstruksi aliran vena / limpha Contoh : Udema unilateral dari tungkai disebabkan Trombosis Vena / Thromboplebitis, Vena insuficiency, sulilitis • Hidrothorax dan ascites 9 2. Udema general/menyeluruh A. Gagal Jantung Kongestif (CHF) Simptom: Riwayat kelainan jantung : yaitu sesak, orthophoe, peroksismal, nokturnal dispnoe fatique, lemas, bengkak pada ekstrimitas. Sign ; JVP kardiomegali, udema B. Penyakit Liver Simptom : Riwayat alkoholik, icterus, fatique, anoreksia, BB Sign : Bukti penyakit lever, jaundice, spider nauvi, erythema palmaris, hepatomegali, splenomegali, udema paroted, gynaecomasti, atropi testes, clubbing dan ascites. Lab. : LFT terganggu : albumin, proteinuri (+ bilirubin 10 D. Hipoalbumin - Nephrotic syndrom Simptom : riwayat sakit ginjal, penyakit sistemik : DM, SLE. Lab. : Proteinuri (+, Lipidurie, hipoalbumin, hiperlipidemi, hiperkholesterol. - Enteropathy Simptom : Enteropathy kronis, kolonopathy, gastric cancer. Sign : Tidak spesifik Lab. : albumin 11 DIAGNOSIS 1. Tentukan Udemanya OK: lokal/general 2. Tiga sebab utama udema adalah : CHF, Liver, NS CHF : irama gallop, kardiomegali Liver : udema + LFT abumin 3. Bila sebab bukan dari ketika diatas tetapkan sebab lain yang kira-kira sering terjadi 4. Pemeriksaan rutin untuk pasien dengan udema : • DL • LFT • VL • T3, T4 • Alb, glob, chol • X photo • LFT • EKG 5. Urine penentu : proteinuri, hematuri, silinderuri, renal disease- UTI 6. Proteinuri berat + hipoalbumin NS sebab lain ? 7. Hipalbumin tanpa proteinuri perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk malnutrisi atau enteropathy, liver disease 8. Diagnosis Idiopathy dan terhadap data klinik yang tepat agar menyangkut sebab lain dan tes pemberian air (test water load) 12 Terapi Edema Prinsip Terapi Edema I Penanganan penyakit yang mendasari II Mengurangi asupan natrium dan air, baik dari diet atau intravena III Meningkatkan pengeluaran natrium dan air : a. Diuretik b. Tirah baring IV Hindari faktor yang memeperburuk penyakit dasar; diuresis yang berlebihan menyebabkan pengeluaran volume plasma, hipotensi, perfusi inadekuat, sehingga diuretik harus diberikan secara hati-hati. Terapi Edema Non farmakologis Pengurangan asupan natrium Menaikkan kaki di atas dari atrium kiri Terapi Edema Farmakologis Bekerja pada tubulus proximal Carbonic anhydrase inhibitor : asetazolamid (Diamoks) Phosphodiesterase inhibitor : teofilin Pada loop of henle Sodium-potassium chloride inhibitors : bumetanid (Bumeks), furosemid (Lasix) Pada tubulus kontortus distal Sodium chloride inhibitors : Klortalidon (Higroton), hidroklorotiazid (Esidriks), metolazon (Diulo). Pada cortical collecting tubule Antagonis aldosteron : spironolakton (Aldakton) Sodium channel blokers : amilorid (Midamor), triamterene (Direnium).