FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PENDERITA DM TIPE II The Factor Associates With A Depression Of Dm Type II Patient Sodikin ¹*, Ruly Andika ², Lina Nur’aini3 1*,2 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl. Cerme No. 24, Sidanegara, Cilacap 3 Perawat Puskesmas Cilacap Tengah Kab.Cilacap Alamat Korespondensi: Email: [email protected] ABSTRAK Penderita Diabetes Mellitus (DM) dalam kehidupan sehari-hari sering mengalami stres baik fisik maupun psikis. Penderita DM dapat mengalami gangguan psikologis yaitu depresi. Penderita diabetes rentan terhadap gangguan depresi. Faktor yang dapat berpengaruh terjadinya depresi antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan. Penderita DM tipe II mengalami depresi dari penyebab klinik antara lain kadar gula darah yang tinggi, ketergantungan insulin, merokok serta minum alkohol. Penderita DM perlu mendapat perhatian, salah satu Puskesmas yang perhatian terhadap penderita DM adalah Puskesmas Cilacap Tengah. Perhatian puskesmas Cilacap Tengah dengan menyelenggrakan program Prolanis antara lain hipertensi, DM, Hiperlipidemia yang bekerjasama dengan pihak Askes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi penderita DM II pada kelompok Prolanis. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel penelitian 35 orang. Hasil uji penelitian menggunakan Chi Square. Hasil penelitian dari 6 faktor yang diketahui yaitu faktor usia, jenis kelamin, tergantung insulin, merokok, minum alkohol dan penyakit komorbid hanya ada 2 yang berhubungan dengan kejadian depresi yaitu faktor merokok (pv= 0,000;α = 0,05) dan penyakit komorbid (pv=0,028;α = 0,05). Kata Kunci : Faktor depresi, DM tipe II, kelompok Prolanis ABSTRACT Patients with Diabetes Mellius (DM) often get stress in their everyday life both physically and psycologically. Patients with DM may have psycological disorders namely depression. The diabetic is prone to mental disorders which are namely depression. Patients with DM type II may get depression which is caused by clinical problem such as high blood sugar level, insulin dependency, smooking and drinking alcohol. Community health center of Central Cilacap in collaboration with PT Asuransi Kesehatan (Askes)holds a treatment program of chronic deseases in a group namely Prolanis. The disease such as hypertension, diabetes mellitus, hyperlipidemia. The purpose of this study is to determine factors associate with a depression of DM II patient in a Prolanis group of Central Cilacap Community health center. The method of this study is an anallytical survey with cross sectional with the research sample of 35 people. The result of study uses Chi Square test. The result of study from six known factors are age, six, insulin dependency, smoking, drinking alcohol, and there are only two comorbid deseases cause depression, smoking (pv= 0.000; α= 0.05) and comorbid desease (pv= 0.028; 0.05). Key words: depression factor, DM type II, Prolanis group Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 6 diabetes 1,54 kali lebih tinggi dibanding wanita PENDAHULUAN Penyakit DM berdasarkan penelitian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2005 diperkirakan 1,5 juta orang penderita atau kasus baru yang terdiagnosa DM dan di Amerika tahun 2008 telah mencapai angka 24 juta lebih (Deshpande, Harris-Hayes & Schootman, 2008; Fravel, Danel, Ross et all, 2011). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penderita DM Tipe II Ratio: 1,54., antenatal tanpa diabetes (Odd Confident Interval: 1,08-2,21). Sehingga dapat disimpulkan respon sosioemosional (marah, depresi) sangat dipengaruhi oleh penggunaan strategi koping sosioemosional menyebabkan (Nursalam, yang 2007) tidak penderitaan Kondisi stabil dan akan mengganggu perawatan diri harian bagi penderita DM. tahun 2010 sebanyak 21,3 juta orang, dan akan Harian kompas (2013) Penderita diabetes mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun rentan terhadap gangguan jiwa dan yang paling 2030. Penderita DM di negara Barat dialami oleh sering adalah depresi. Hal ini disebabkan oleh penderita yang lebih tua. Penyakit kronis seperti kenyataan harus mengkonsumsi obat sepanjang DM hidup, dapat mempengaruhi kondisi psikologis. serta pemberian informasi tentang Penderita DM dalam kehidupan sehari-hari sering pengobatan alternatif bagi pasien diabetes yang kali mengalami stres baik fisik maupun psikis. menjanjikan kesembuhan. Bagi pasien diabetes Menurut bpenelitian Wagner, Haepy, Abbot dan informasi ini menyebabkan pasien bingung dan Yong (2009) penderita DM dapat mengalami mengalami depresi (health.kompas.com. diambil gangguan psikologis yaitu depresi, dan adanya tanggal depresi dapat mempengaruhi nilai pengontrolan gula International darah menunjukkan penderita DM yang mengalami khususnya HbA1c. Penelitian Anderson 18 Nopember 2013). Penelitian Diabetes dari Federation. 2005. yang depresi prevalensi mencapai 60% dan 15% mengalami depresi sebesar 48%. Semakin tinggi depresinya katagori sedang. Selama ini pasien gejala diabetes sering tidak (2001) menunjukkan depresi pada penderita penderita DM DM maka terdiagnosis mengalami meningkatkan nilai HbA1c, dan nilai ini akan depresi. Penelitian Hu (dalam mampu memprediksi komplikasi dimasa yang akan com) menyatakan bahwa wanita penderita DM dating dan kondisi depresi dapat menurunkan yang mengalami depresi memiliki resiko kematian kualitas hidup penderita DM. sebesar 35% dibanding wanita tidak depresi. Diabetes Kejadian depresi pada penderita DM bukan dan health. depresi dapat kompas. saling juga wanita. mempengaruhi. Penderita diabetes memiliki resiko Kejadian depresi dapat terjadi pada wanita dalam tingg mengalami depresi, dan sebaliknya depresi kondisi hamil. Berdasarkan penelitian, depresi juga beresiko mengalami diabetes (Republika, 2013). dapat terjadi pada wanita hamil dengan diabetes. Studi di Amerika Serikat menunjukkan sekitar Katon et.all. 2011. Depresi antenatal pada wanita 10% dari jumlah penduduk menderita Diabetes dan hanya mengenai laki-laki tetapi Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 7 6,7% berusia >18 tahun mengalami depresi klinis Cilacap Tengah (2012) mengenai penderita DM (Republika, 2013 & Kompas, 2013). bulan Januari–Mei sebanyak 45 orang. Berdasarkan Depresi pada penderita DM akan memicu studi pendahuluan ke pasien diperoleh data 5 hormon dalam tubuh terutama hormon kortisol, orang mengatakan tidak semangat hidup kalau sementara efek memikirkan penyakit kencing manisnya, percuma meningkatkan gula darah, sehingga kadar gula darah diobati tidak sembuh, minum obat biasa-biasa saja. penderita akan meningkat, peningkatan gula darah Usia penderita memiliki rentang antara 42 tahun yang fluktuatif akan menyebabkan penderita DM sampai dengan 63 tahun serta memiliki latar mengalami putus asa terhadap pengobatan. Kondisi belakang pendidikan yang berbeda, merokok 4 ini orang, jika hormone tidak kortisol diketahui mempunyai secara dini dapat kebiasaan minum alkohol 1 orang. menurunkan kepatuhan terhadap pengobatan DM Penggalian faktor-faktor resiko terjadinya depresi (Andri, 2013, dalam health.kompas.com). Pasien pada pasien DM khususnya di Puskesmas Cilacap DM yang mempunyai riwayat luka kaki juga Tengah melalui kelompok Prolanis tergali dan berpotensi mengalami depresi. Beberapa faktor dari diharapkan setelah diketahui, perawat selanjutnya sosiodemografik yang dapat berpengaruh terjadinya dapat menentukan strategi pencegahan melalui depresi antara lain faktor klinik dan perilaku yang intervensi keperawatan yang bersinergi dengan memiliki pengaruh untuk terjadinya penderita DM profesi lain. mengalami depresi antara lain umur, jenis kelamin, Berdasarkan latar belakang tersebut diatas pendidikan (Birnbaum, 2003 dalam Pavaskar, 2007). dan fenomena yang ada, maka menjadi hal dasar Penderita DM tipe II mengalami depresi dari bagi peneliti untuk melakukan penelitian analisis penyebab klinik disebabkan oleh kadar gula darah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian yang tinggi dan ketergantungan terhadap insulin, dan depresi pada pasien DM tipe II pada kelompok faktor perilaku yang dapat menyebabkan depresi Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah. antara lain merokok dan minum alcohol (Chiechanowski, 2004 dalam Pavaskar, 2007). Puskesmas Cilacap Tengah merupakan salah satu puskesmas yang mempunyai Tujuan Penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian Depresi pada penderita DM tipe II pada kelompok Prolanis di kelompok/penderita diabetes melitus, hipertensi, Puskesmas Cilacap Tengah. dan jantung, dimana pasien ini tergabung dalam METODE kelompok pengobatan penyakit kronis pada pre lansia dan lansia (Prolanis). Penderita yang datang ke Puskesmas ini telah diketahui penyakitnya dari Rumah Sakit, selanjutnya mereka melakukan control di Puskesmas. Data Prolanis di Puskesmas Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi, populasi dan sampel penelitian. Lokasi penelitian di Puskesmas Cilacap Tengah. Lokasi ini dipilih oleh peneliti karena Puskesmas Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 8 Cilacap Tengah telah menjalankan program Prolanis yang bekerjasama dengan PT ASKES dan sudah melayanani pasien-pasien dengan penyakit Tabel 2: Tabel merokok, kategori penyulit, tergantung insulin, minum alkohol dengan kejadian depresi pada penderita DM II Klp Prolanis degeneratif termasuk DM II Pasien yang datang meliputi pasien baru dan lama. Jumlah populasi DM II kurang lebih 45 orang. Sampel yang diambil dengan menetapkan kesalahan 5 % maka sampelnya sebesar 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah chi square. HASIL Berdasarkan data pada table diatas dapat diperoleh informasi bahwa hubungan jenis kelamin dengan kejadian depresi diperoleh (pv=0, 479;α=0,05), yang berarti H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian depresi. Sedangkan table silang antara umur dengan kejadian depresi didapatkan hasil pv=0,569;α=0,05) berarti Ho diterima asrtinya tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian depresi. Tabel 1: Berdasarkan tabel silang diatas dapat diperoleh informasi bahwa merokok dengan kejadian depresi diperoleh hasil (pv 0,000;α=0,05) yang berarti dapat disimpulkan hubungan antara merokok bahwa terdapat dengan kejadian depresi penderita DM pada kelompok prolanis di puskesmas Cilacap Tengah. Sedangkan dari tabel silang antara kategori penyulit dengan kejadian depresi diperoleh hasil (pv= 0,028;α Tabel jenis kelamin dan umur terhadap kejadian = 0,05) berarti ada hubungan antara penyulit depresi pada kelompok prolanis di Cilacap Tengah dengan kejadian depresi. Sementara hubungan Tahun 2014 silang antara tergantung insulin dengan kejadian depresi diperoleh hasil diperoleh hasil tidak ada (pv=0,837;α=0,05) hubungan antara ketergantungan insulin dengan kejadian depresi. Dan tabel silang yang terakhir antara minum alkohol dengan kejadian depresi diperoleh hasil (pv=0,693;α=0,05), dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara minum alkohol dengan kejadian depresi pada penderita DM II kelompok Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 9 PEMBAHASAN mengalami peristiwa kehidupan yang lebih stress Tidak ada hubungan jenis kelamin, usia dengan dan memiliki kepekaan yang lebih besar bagi kejadian mereka dari pada pria. depresi Berdasarkan kelompok Hasil penelitian ini juga berbeda dari penelitian dinyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak Anderson (2001) menyatakan bahwa depresi pada mempengaruhi kejadian Depresi pada kelompok masyaraka diperoleh 5-12% berjenis kelamin prolanis di Puskesmas Kab. Cilacap. Depresi laki-laki dan 10-25% perempuan. Harian Kompas merupakan gangguan yang berkaitan dengan alam (2013) berdasarkan penelitian Hu menyebutkan perasaan hidup, bahwa perempuan penderita DM yang mengalami pesimisme dan dapat diikuti gangguan perilaku depresi memiliki resiko kematian sebesar 44% (Hawari, 2001). Penderita DM yang mengalami dibandingkan wanita yang tidak menderita DM depresi tentu akan semakin mengancam kondisi dan depresi. kesehatannya, dan hal ini dapat mengenai laki-laki Faktor usia berdasarkan hasil penelitian ini juga atau perempuan. Bagi mereka yang menderita DM tidak mempengaruhi kejadian depresi. Baik usia ditambah dengan adanya depresi pada dirinya akan dewasa, semakin terjadinya yang penelitian prolanis dapat komplikasi hasil pada sedih, memperburuk jangka hilang dan gairah meningkatkan tua dapat gangguan memiliki perasaan peluang sedih dan gangguan alam perasaan yang lain, bahkan Perasaan sedih pada penderita DM pada kelompok kejadian depresi dapat terjadi pada usia remaja prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah, dimana yang mengalami diabetes. Sehingga faktor usia sedih merupakan salah satu tanda depresi, pada seseorang tidak memiliki pengaruh terjadinya hasil penelitian ini dapat dikontrol oleh penderita kejadian depresi. dibuktikan sebagian besar mengalami depresi Faktor usia dapat mempengaruhi terjadinya ringan baik penderita laki-laki atau perempuan. depresi. Depresi mampu menjadi kronis apabila Perbedaan gender dalam perkembangan gangguan depresi muncul untuk pertama kalinya pada usia emosional sangat dipengaruhi oleh persepsi 60 tahun keatas. Berdasarkan hasil studi pasien mengenai ketidakmampuan untuk mengontrol. lanjut usia yang mengalami depresi diikuti Sumber perbedaan ini bersifat kultural, karena selama 6 tahun, kira-kira 80% tidak sembuh peran jenis yang berbeda untuk laki-laki dan namun terus mangalami depresi atau mengalami perempuan depresi pasang surut. masyarakat. didorong untuk mandiri, (Perkeni, usia 2011). di panjang diatas Laki-laki sangat masterful dan asertif. Ada hubungan merokok dengan kejadian depresi. Sedangkan perempuan sebaliknya, diharapkan Gaya hidup salah satunya mempunyai kebiasaan lebih pasif, sensitif terhadap orang lain, dan merokok dapat mempengaruhi mungkin lebih banyak tergantung pada orang lain depresi seseorang. Merokok dikaitkan dengan diibanding laki-laki. Bukti menunjukkan bahwa, depresi, disebabkan kandungan nikotin dalam sepanjang hidup mereka, perempuan mungkin rokok mempengaruhi aktifitas neurotransmitter di Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 kejadian 10 otak yang meningkatkan kadar dopamin dan bosan.Pada responden penelitian ini, tidak ada serotonin (Intisari online, 2 Agustus 2013). Kadar penderita DM II yang menerima insulin, rata-rata nikotin dapat membuat pelaku merokok menjadi mereka menerima obat OHO, yang berarti bahwa kecanduan dan memiliki kualitas hidup yang buruk tidak semua penderita DM II sangat bergantung dan 50% perokok mengalami gangguan jiwa. pada insulin dari luar, tetapi sesuai dengan Penelitian Columbian University’s National Center penatalaksanaan DM menurut Perkeni (2011) on Addiction and Substances Abuse (CASA) bahwa penatalaksanaan DM II meliputi edukasi, menyebutkan perokok memiliki resiko dua kali olah raga, diit dan OHO. Penderita DM masih lipat mengalami depresi dibanding yang tidak mengutakan diit dan olah raga sebagai terapi. merokok. Responden penelitian ini DM II dan masih dapat Terdapat hubungan antara penyakit komorbid DM terkontrol dengan pemeriksaan setiap bulan pada kelompok prolanis kejadian depresi. Berdasarkan peneltian diperoleh (pv 0,028;α=0,05) hasil yang gula darahnya dibuktikan ada dengan hasil GDS < 200 mg%. Depresi dapat berarti dapat disimpulkan ada hubungan antara terjadi pada mereka yang menderita DM tipe II, penyulit dengan kejadian depresi DM. Penderita hal ini disebabkan pada penderita tipe ini, DM yang saat ini memiliki penyulit atau penyakit kebutuhan insulin dari luar manjadi mutlak yang komorbid akan memiliki peluang besar terjadinya harus diberikan. Sehingga bila tidak diberikan depresi. Pada penderita DM dengan adanya dalam jangka waktu penyakit komorbid antara lain terdapat penyakit menyebabkan kegawat daruratan diabetes. jantung, kadar kolesterol yang tinggi, serta Tidak ada hubungan antara minum alkohol hipertensi dapat memicu terjadinya pengelolaan dengan terapi yang lama, Penanganan penyakit komorbid didapatkan dapat memperlama proses penyembuhan dan minum alcohol tidak berpengaruh terhadap memperburuk kondisi DM, kondisi ini dapat depresi. Kompas, 2013 penderita DM tipe 2 dapat meningkatkan depresi (Perkeni, 2011; Soedoyo, mengalami depresi yang disebabkan oleh gaya 2007). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hidup antara lain merokok, makanan tinggi lemak (pv=0,837;α = 0,05) yang berarti tidak ada dan tidak berolah raga. Sebenarnya minum hubungan antara ketergantungan insulin dengan alkohol boleh diberikan kejadian depresi. Hal ini berbeda dari hasil dengan catatan tidak berlebihan. Tetapi minum penelitian sebelumnya bahwa Pemberian insulin alkohol di Indonesia bukan menjadi faktor merupakan terapi yang diterima pada penderita budaya, DM. Pemberian insulin yang lama dapat membuat menyukai alkohol, termasuk dalam penelitian ini, ketergantungan, pasien sendiri dapat merasa sebagian besar penderita DM tipe II berusia depresi akibat dampak pemberia insulin yaitu gula dewasa dan para pensiunan yang tergabung darah tetap naik turun, dan pasien merasa dalam kelompok prolanis, sehingga selama ini Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 kejadian pendek depresi. saja Hasil dapat penelitan (pv=0,693;α=0,05) yang berarti sehingga tidak kepada pasien semua DM responden 11 ketika mereka masih aktif bekerja sebagai (pv=0,000;α=0,05) Pegawai Negeri Sipil konsumsi alkohol dilarang 6. Ada hubungan antara penyakit komorbid dalam peraturan kepegawaian PNS. Hal ini yang penderita DM II dengan depresi pada kemudian konsumsi alcohol kelompok Prolanis di Puskesmas Cilacap tidak menjadi kebiasaan. Depresi tidak ada hubungannya dengan Tengah (pv=0,028;α =0,05) aktif atau tidaknya penderita minum akohol. UCAPAN TERIMA KASIH Alkohol menurut agama Islam tidak diperbolehkan Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua dan juga dapat menaikann gula darah, sehingga pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan pada penelitian ini responden menjaga jarak untuk penelitian ini. Bantuan yang penulis terima baik tidak minum alkohol (Perkeni, 2011; Kemenag, dukungan material maupun non material baik dari 2014). rekan perawat, pihak Puskesmas Kecamatan KESIMPULAN Cilacap Tengah, pihak UPT PPM STIKES Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor yang AIAIC serta pihak pemegang program Prolanis berpengaruh sangat menunjang pelaksanaan penelitian ini kejadian depresi pada DM II kelompok prolanis, dapat disimpulkan sebagai RUJUKAN PUSTAKA berikut : Diabetes dan depresi, kombinasi mematikan. http://www.health.kompas.com.21. 2013. 1. Tidak ada hubungan antara usia penderita DM II dengan kejadian depresi pada kelompok prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah (pv=0,569;α=0,05) 2. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin penderita DM II dengan kejadian depresi pada kelompok Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah (pv=0,479;α =0,05) 3. Tidak ada hubungan tergantung insulin penderita DM II dengan kejadian depresi pada kelompok Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah (pv=0,837;α =0,05) 4. Tidak ada hubungan antara minum alkohol penderita DM II dengan kejadian depresi pada kelompok Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah (pv=0,693;α =0,05) 5. Ada hubungan antara merokok penderita DM II dengan depresi pada kelompok Hati-hati, Diabetes dan depresi bias saling memicu. http://www.republica .co.id. 21 Nopember 2013. Hawari D. 2001. Mnajemen stress, cems dan depresi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2001 : 86-90 Kompas. 2013.Depresi pada pasien DM.Diambil dari http://health.kompas.com. Tanggal 18 Nopember 2013. Pawaskar, M. D., Anderson, R. T., & Balkrishnan, R. 2007. Self reported predictors of Depresive symptomatology in an elderly population with type 2 diabetes mellitus: a prospective cohort study. Health and quality of life outcome, 1-6. Company, 1979 : 111 Perkeni. 2011. Penatalaksanaan Diabetes melitus di Indonesia. Jakarta. Prolanis di Puskesmas Cilacap Tengah Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 12 Republika. 2013. Mengurangi Depresi akibat diabetes dengan senam Ergonomis Sholat. Diambil dari http://www.repubika.co.id. Tanggal 21 nopember 2013 Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M.S., & Setiati, S. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed IV. Jakarta: FKUI. Wagner, J. A., Abbot, L. G., Heapy, A., & Yong, L. 2009. Depresive Symptoms And Diabetes Control in African American. Journal Immigrant Minority Health, 66-70. Zung WK. Depression self-rating scale. In : Corcoran K, Fischer J, editors.Measures for clinical practice. Canada : Macmilan, 1987: 302-3 Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. VI, No. 2. September 2014 13