BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Packet Systems merupakan perusahaan yang bergerak di bidang integrasi sistem khususnya pada sistem jaringan komputer suatu perusahaan atau instansi. Beroperasi di Indonesia, Korea, Malaysia, dan Singapura, Packet Systems memulai bisnisnya sejak tahun 2004 dan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Grup DMX Technologies setelah diakuisisi pada tahun 2005. DMX Technologies merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dimana perusahaan ini berperan dalam pengadaan dan penyediaan perangkat lunak dan solusi dalam media digital. Solusi yang ditawarkan mencakup penyediaan operator layanan dan perusahaan dengan keamanaan jaringan, pengaturan dan optimasi jaringan, penyediaan sistem yang memungkinkan untuk layanan media digital. DMX Technologies ini memiliki misi, dengan pesatnya perkembangan dari internet dan teknologi digital, batasan antara industri tradisional telah dihilangkan oleh konsep berkembang dari ‘Konvergensi’. Dengan jaringan internet terdepan, konsumen dapat menikmati mulusnya video dan berbagai fitur layanan multimedia tambahan, komunikasi suara dan data yang terpadu lewat internet, jaringan TV kabel, dan jaringan selular. 57 58 Packet Systems sebagai salah satu anggota dari DMX Technologies menawarkan layanan solusi IT khususnya dalam sistem jaringan komputer termasuk penilaian sistem jaringan yang sedang berjalan, konsultasi teknikal, perencanaan dan perancangan, penerapan sistem yang telah dirancang, pengaturan proyek, perawatan sistem jaringan, serta menyediakan tenaga yang dapat membantu dalam pengerjaan dan perawatan sistem jaringan suatu perusahaan. Packet Systems juga membangun hubungan perekanan dengan beberapa perusahaan teknologi terdepan di dunia, salah satunya dengan menjadi gold partner dari Cisco Systems. Sejak tahun 2008, Packet Systems berhasil membuktikan konsistensinya untuk menjadi salah satu dari tiga rekan integrasi sistem Cisco teratas di Indonesia. Dalam menyediakan solusi, Packet Systems memberikan layanan jasa dalam tiga area yang mencakup infrastruktur jaringan yang konvergen, keamanan jaringan, dan sistem yang mempermudah operasi bisnis. Packet Systems memiliki tiga pedoman dalam menjalankan tugas– tugasnya yaitu: 1. OnTRACK Project Management Metodologi yang digunakan untuk memastikan proyek dapat selesai tepat waktu, tepat sasaran, dan sesuai anggaran 2. OnTIME Support Maintenance Mencakup instalasi dan perawatan setelah instalasi, memberikan rasa aman bagi konsumen. 59 3. OnTARGET Professional Service Jasa konsultasi di bidang IP routing/switching, keamanan, dan sistem operasi terbuka untuk membantu konsumen dalam melakukan penilaian, memperbaiki, dan memanfaatkan infrastruktur jaringan mereka. Packet Systems juga membangun kerja-sama dengan perusahaan penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi kelas dunia untuk memperkuat penawaran layanan di bidang integrasi sistem operasi terbuka yang kompleks pengerjaannya. Di Indonesia sendiri, Packet Systems yang memiliki nama resmi regional PT. Packet Systems Indonesia sampai saat ini sudah bekerja sama dengan lebih dari 50 perusahaan di Indonesia, kebanyakan dari perusahaan konsumen bergerak dalam bisnis telekomunikasi, perbankan, atau pertambangan dan perminyakan. Sejak berdirinya pada tahun 2004, PT. Packet Systems Indonesia dipimpin oleh Handy Surya Wirawan. 60 3.2 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Packet Systems Indonesia 61 3.3 Sistem Yang Sedang Berjalan PT. Packet Systems Indonesia memiliki kantor yang bertempat di Sampoerna Strategic Square, South Tower, Lantai 27. Perusahaan ini tentu saja memiliki suatu sistem jaringan komputer untuk dapat berhubungan secara internal maupun berhubungan dengan dunia luar. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem jaringan PT. Packet Systems Indonesia ini antara lain adalah kebutuhan untuk mendapatkan akses internet dan kebutuhan para petinggi direksi untuk mendapatkan akses eksklusif dengan kecepatan tinggi untuk berhubungan dengan tim direksi di kantor cabang lainnya, serta mengirimkan data-data yang sifatnya rahasia. Untuk memenuhi kebutuhan jaringan tersebut tentu saja diperlukan jaringan yang dapat dihandalkan, memiliki klasifikasi dengan prioritas berbeda-beda, serta memiliki keamanan jaringan yang cukup tinggi. Pada sistem jaringan yang sedang berjalan pada PT. Packet Systems Indonesia, akses untuk keluar dari jaringan internal adalah dengan melalui internet dengan bandwith sebesar 4 Mbps dan melalui jaringan MPLS (Multiprotocol Label Switching) yang menghubungkan PT. Packet Systems ndonesia dengan anggota grup perusahaan DMX Technologies lainnya. Sebagai bagian dari grup perusahaan DMX Technologies, tentunya PT. Packet Systems Indonesia sering berkomunikasi dengan anggota grup perusahaan DMX 62 Technologies lainnya yang tersebar di kawasan Asia seperti yang mana lokasinya tergambarkan pada gambar di bawah ini: Gambar 3.2 Lokasi kantor DMX Technologies Pada gambar di atas terlihat wilayah mana saja yang menjadi jangkauan layanan dari DMX Technologies pada wilayah yang diberi warna merah keunguan dan terlihat juga titik – titik kuning yang menunjukkan lokasi kantor dari DMX Technologies. Dalam komunikasi antar kantor DMX Technologies, sistem yang sedang berjalan adalah dengan adanya jaringan Multiprotocol Label Switching ( MPLS ) antar kantor. Jaringan MPLS ini disediakan oleh perusahaan service provider dan telah berjalan dalam network antar kantor DMX Technologies. Berikut ini merupakan daftar kantor anggota DMX Technologies Group yang telah terintegrasi dalam jaringan MPLS ini: a. Hongkong - DMX Technologies Limited (Head Office) b. Beijing - DMX Technologies Limited 63 c. Shanghai - DMX Technologies Limited d. Guangzhou - DMX Technologies Limited e. Fuzhou - DMX Technologies Limited f. Shenzhen - DMX Technologies Limited g. Macau - DMX Technologies Company Ltd. h. India - DMX Technologies Private Limited i. Indonesia - PT. Packet Systems Indonesia j. Korea - DMX Technologies Korea Co. Ltd. k. Malaysia - DMX Packet Sdn Bhd l. Singapore - DMX Technologies Pte Ltd m. Vietnam – Representative Office of DMZ Technologies Korea Co., Ltd in Hanoi Terhitung ada 13 kantor cabang yang terdaftar sebagai anggota dari DMX Technologies Group terhubung dalam suatu sistem jaringan. Setiap kantor cabang DMX Technologies memiliki router pembatas yang berhubungan langsung dengan jaringan MPLS ini . Selain itu juga terdapat beberapa divisi dalam setiap cabang dimana terdiri dari bagian server farm, ip for device management, accounting (finance & HR), professional services, support services, Board of Directors, dan research and development dan adanya segmentasi network address yang berbeda antar divisi. Di bawah ini merupakan pembagian network address yang ada saat ini. 64 Tabel 3.1 Daftar Network Address Hongkong Lama Lokasi = Quarry Bay, Hongkong Network Address Kegunaan 10.1.0.0/24 Server Farm 10.1.1.0/24 IP for Device Management 10.1.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.1.3.0/24 Professional Services 10.1.4.0/24 Support Services 10.1.5.0/24 Board of Directors 10.1.6.0/24 Research & Development Tabel 3.2 Daftar Network Address Shanghai Lama Lokasi = Shanghai, China Network Address Kegunaan 10.2.0.0/24 Server Farm 10.2.1.0/24 IP for Device Management 10.2.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.2.3.0/24 Professional Services 10.2.4.0/24 Support Services 10.2.5.0/24 Board of Directors 10.2.6.0/24 Research & Development Tabel 3.3 Daftar Network Address Guangzhou Lama Lokasi = Guangzhou, China Network Address Kegunaan 10.4.0.0/24 Server Farm 10.4.1.0/24 IP for Device Management 10.4.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.4.3.0/24 Professional Services 10.4.4.0/24 Support Services 10.4.5.0/24 Board of Directors 10.4.6.0/24 Research & Development 65 Tabel 3.4 Daftar Network Address Fuzhou Lama Lokasi = Fuzhou, China Network Address Kegunaan 10.3.0.0/24 Server Farm 10.3.1.0/24 IP for Device Management 10.3.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.3.3.0/24 Professional Services 10.3.4.0/24 Support Services 10.3.5.0/24 Board of Directors 10.3.6.0/24 Research & Development Tabel 3.5 Daftar Network Address Shenzhen Lama Lokasi = Shenzhen, China Network Address Kegunaan 10.6.0.0/24 Server Farm 10.6.1.0/24 IP for Device Management 10.6.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.6.3.0/24 Professional Services 10.6.4.0/24 Support Services 10.6.5.0/24 Board of Directors 10.6.6.0/24 Research & Development Tabel 3.6 Daftar Network Address Macau Lama Lokasi = Macau, China Network Address Kegunaan 10.7.0.0/24 Server Farm 10.7.1.0/24 IP for Device Management 10.7.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.7.3.0/24 Professional Services 10.7.4.0/24 Support Services 10.7.5.0/24 Board of Directors 10.7.6.0/24 Research & Development 66 Tabel 3.7 Daftar Network Address Beijing Lama Lokasi = Beijing, China Network Address Kegunaan 10.5.0.0/24 Server Farm 10.5.1.0/24 IP for Device Management 10.5.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.5.3.0/24 Professional Services 10.5.4.0/24 Support Services 10.5.5.0/24 Board of Directors 10.5.6.0/24 Research & Development Tabel 3.8 Daftar Network Address India Lama Lokasi = Bangalore, India Network Address Kegunaan 10.8.0.0/24 Server Farm 10.8.1.0/24 IP for Device Management 10.8.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.8.3.0/24 Professional Services 10.8.4.0/24 Support Services 10.8.5.0/24 Board of Directors 10.8.6.0/24 Research & Development Tabel 3.9 Daftar Network Address Korea Lama Lokasi = Seoul, Korea Network Address Kegunaan 10.9.0.0/24 Server Farm 10.9.1.0/24 IP for Device Management 10.9.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.9.3.0/24 Professional Services 10.9.4.0/24 Support Services 10.9.5.0/24 Board of Directors 10.9.6.0/24 Research & Development 67 Tabel 3.10 Daftar Network Address Indonesia Lama Lokasi = Jakarta, Indonesia Network Address Kegunaan 10.10.0.0/24 Server Farm 10.10.1.0/24 IP for Device Management 10.10.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.10.3.0/24 Professional Services 10.10.4.0/24 Support Services 10.10.5.0/24 Board of Directors 10.10.6.0/24 Research & Development Tabel 3.11 Daftar Network Address Malaysia Lama Lokasi = Kuala Lumpur, Malaysia Network Address Kegunaan 10.11.0.0/24 Server Farm 10.11.1.0/24 IP for Device Management 10.11.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.11.3.0/24 Professional Services 10.11.4.0/24 Support Services 10.11.5.0/24 Board of Directors 10.11.6.0/24 Research & Development Tabel 3.12 Daftar Network Address Singapore Lama Lokasi = Singapore, Singapore Network Address Kegunaan 10.12.0.0/24 Server Farm IP for Device 10.12.1.0/24 Management 10.12.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.12.3.0/24 Professional Services 10.12.4.0/24 Support Services 10.12.5.0/24 Board of Directors 10.12.6.0/24 Research & Development 68 Tabel 3.13 Daftar Network Address Vietnam Lama Lokasi = Hanoi, Vietnam Network Address Kegunaan 10.13.0.0/24 Server Farm 10.13.1.0/24 IP for Device Management 10.13.2.0/24 Accounting, Finance & HR 10.13.3.0/24 Professional Services 10.13.4.0/24 Support Services 10.13.5.0/24 Board of Directors 10.13.6.0/24 Research & Development Untuk dapat menjadi suatu jaringan yang konvergen, setiap router harus memiliki informasi rute ke setiap jaringan yang terhubung dalam jaringan MPLS tersebut. Untuk dapat bertukar informasi rute secara otomatis, digunakan Open Shortest Path First (OSPF) sebagai routing protocol yang diintegrasikan pada setiap router. Penerapan OSPF routing protocol dilakukan dengan konsep single area. 3.4 Topologi Jaringan Dari gambaran umum jaringan perusahaan PT.Packet Systems Indonesia sebagai bagian dari DMX Technologies, dapat diketahui bahwa ada 13 kantor anggota DMX Technologies terhubung dalam suatu sistem jaringan. Berikut ini adalah gambaran topologi dari DMX Technologies: 69 Gambar 3.3 Topologi Jaringan DMX Technologies Gambar di atas menunjukkan bagaimana seluruh kantor anggota DMX Technologies Group dapat saling berhubungan dalam suatu jaringan MPLS. Dari letak router yang terlihat pada topologi jaringan tersebut, sambungan antar router tersebut dirancang berdasarkan dengan letak geografis masing-masing kantor. Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Indonesia yang merupakan bagian dari Asia Tenggara letaknya berdekatan, lalu lintas data pada kelompok Asia Tenggara ini terpusat pada router Indonesia yang terhubung langsung dengan router Beijing. 70 Letak router-router dari kantor cabang di daerah Cina juga saling berdekatan dan Hongkong yang merupakan kantor pusat DMX Technologies memiliki router menghubungkan kantor Beijing, Shanghai, Fuzhou, dan Guangzhou. Shenzhen dan India berhubungan dengan jaringan DMX Technologies ini dengan melalui router Shanghai terlebih dahulu. Kantor cabang Seoul di Korea Utara memiliki sambungan melalui kantor cabang Guangzhou. 3.5 Permasahan yang Dihadapi Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi sebagai penyedia solusi dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak, maupun konsultasi DMX Technologies dituntut untuk berkembang pesat agar tida tertinggal agar dapat memenuhi permintaan konsumen serta dapat bersaing dalam persaingan global. Sebagai perusahaan yang memiliki kantor cabang yang tersebar di beberapa kota di dunia ini, DMX Technologies tentunya sistem jaringan untuk menghubungkan tiap kantor dalam melakukan pertukaran data demi lancarnya proses bisnis. Sistem jaringan yang dimaksud telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya dimana DMX Technologies ini memiliki jaringan MPLS dan menggunakan routing protocol single area Open Shortest Path First. Pada sistem yang sedang berjalan ini ditemukan beberapa permasalahan yang sering kali menjadi hambatan bagi proses bisnis perusahaan. PT. Packet Systems Indonesia, sebagai salah satu anggota DMX Technologies, merasakan permasalahan pada sistem jaringan DMX Technologies yang sedang berjalan. 71 Salah satu pengalaman yang dikeluhkan adalah pada saat direktur PT. Packet Systems Indonesia ingin melakukan teleconference dengan direktur kantor pusat DMX Technologies yang berada di Hongkong, seringkali dialami kurang lancarnya video yang disampaikan dan akhirnya terjadi terminasi koneksi. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyampaikan informasi itu sendiri. Dalam penyelidikan pada konfigurasi router untuk permasalahan di atas, ditemukan penyebab dari permasalahan, yaitu adanya delay yang besar yang dihasilkan oleh ukuran routing table yang besar sehingga router membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mencari rute Berdasarkan dari pengalaman pengguna jaringan PT. Packet Systems Indonesia yang merupakan kantor cabang DMX Technologies di Indonesia, ada keluhan dimana sekitar satu tahun yang lalu router Beijing pernah mengalami kerusakan sehingga menyebabkan seluruh cabang DMX Technologies di Asia Tenggara tidak dapat berhubungan dengan kantor pusat yang berlokasi di Hongkong. Dari pengalaman di atas, dapat disimpulkan permasalahan ada pada ketersediaan jalur pada jaringan, dimana bila ada satu jalur yang putus atau ada satu router yang rusak akan mengakibatkan lalu lintas yang melalui jalur atau router tersebut berhenti sampai adanya tindakan langsung yang dibuat oleh administor atau pihak yang bertanggung jawab atas jaringan tersebut. Masalah ini biasa dikenal dengan istilah single point of failure. 72 Selain permasalahan yang bersangkutan dengan pemilihan rute pada jaringan, permasalahan ketersediaan jalur, ditemukan juga permasalahan pada sisi keamanan jaringan. Permasalahan ini ditemukan dimana saat dilakukan penangkapan paket (packet sniffing) dengan menggunakan salah satu packet sniffer software, didapatkan informasi paket OSPF router secara jelas dan transparan tanpa adanya enkripsi atau hashing. Dapat disimpulkan masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Kualitas teleconference yang kurang baik atau tersendat. 2. Tidak adanya jalur cadangan ketika jalur utama mati sehingga butuh waktu lama untuk menunggu jalur utama hidup kembali. 3. Adanya kemungkinan dilakukan manipulasi atau spoofing yang dapat mengacaukan pemilihan rute dan konektifitas jaringan. Setelah dianalisa lebih lanjut ditemukan beberapa penyebab permasalahan yang dihadapi perusahaan dengan sistem jaringan yang menggunakan single area OSPF routing protocol adalah sebagai berikut: 1. Waktu penyampaian informasi (delay) yang memakan waktu cukup besar/lama. 2. Isi dari routing table yang besar pada setiap router 3. Permasalahan dimana bila terjadi kegagalan koneksi pada satu link atau satu router, lalu lintas data pada link tersebut akan langsung terhenti (single point of failure) 73 4. Keamanan jaringan yang kurang bisa dihandalkan karena informasi paket OSPF antar router dikirimkan dengan transparan. 3.6 Analisis Permasalahan Setelah menjelaskan keadaan sistem yang sedang berjalan dan permasalahan apa saja yang menjadi kendala dalam sistem jaringan DMX Technologies ini, diperlukan adanya analisis dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini sendiri. Analisis ini akan dilakukan pada empat penyebab permasalahan yang telah dijabarkan di atas: 1. Waktu penyampaian informasi (delay) yang memakan waktu cukup besar/lama. Besarnya waktu penyampaian informasi dapat dipengaruhi oleh padatnya lalu lintas jaringan dan lamanya proses pemilihan rute yang dilakukan oleh router. Semakin padat lalu lintas jaringan, semakin besar waktu penyampaian informasi dalam suatu jaringan. Hal tersebut memang benar adanya, namun dalam jaringan DMX Technologies ini telah dicoba pengujian delay pada saat lalu lintas jaringan tidak terlalu padat, dan hasilnya didapati delay yang masih cukup besar. Penyebab yang juga memungkinkan besarnya delay dalam suatu jaringan adalah proses pemilihan rute (routing proccess) yang lama dimana lamanya proses ini berkaitan erat dengan algoritma dalam pemilihan rute ini sendiri dan besarnya ukuran tabel yang berisi informasi rute untuk ke berbagai jaringan tujuan yang dimiliki oleh router ( routing table ). 74 2. Penggunaan memory yang besar oleh routing table pada setiap router Sistem yang sedang berjalan menggunakan single area OSPF sebagai routing protocol yang diintegrasikan pada setiap router. OSPF memiliki algoritma yang bernama Shortest Path First algorithm dimana untuk menjalankan algoritma ini, setiap router diharuskan untuk mengetahui seluruh informasi rute dan gambaran topologi pada jaringan tersebut. Oleh karena itu, dengan menggunakan algoritma ini untuk sistem jaringan yang cukup besar seperti jaringan DMX Technologies ini sendiri akan menghasilkan routing table yang besar pula. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebab besarnya routing table pada setiap router ini adalah algoritma single area OSPF yang membuat setiap router harus mengetahui informasi rute ke seluruh jaringan pada area tersebut. 3. Permasalahan di mana bila terjadi kegagalan koneksi pada satu link atau satu router, lalu lintas data pada link tersebut akan langsung terhenti (single point of failure). Dari gambaran topologi yang sedang berjalan yang terlampir pada sub bab sebelumnya, sudah dapat dilihat bahwa permasalahan ini pasti akan muncul pada rancangan jaringan yang seperti ini. Rancangan topologi jaringan yang hanya memiliki satu ketersediaan jalur tanpa adanya jalur cadangan membuat jaringan tersebut tidak dapat dihandalkan. 4. Jaringan yang kurang aman karena informasi paket OSPF antar router dikirimkan dengan transparan. 75 Hal ini disebabkan oleh proses otentikasi router yang dilakukan dengan cara sederhana yang mana proses otentikasi antar router dilakukan secara transparan. Permasalahan ini dapat berpengaruh besar pada keamanan jaringan perusahaan, dimana orang-orang yang tidak bertanggung-jawab dapat melakukan packet sniffing pada jaringan perusahaan, mendapatkan informasi paket OSPF antar router, dan dapat dengan leluasa memanipulasi hubungan OSPF dengan router bersangkutan dan masuk ke jaringan perusahaan. 3.7 Usulan Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka akan dibuat rancangan sistem jaringan komputer yang dapat memenuhi kebutuhan serta mengatasi permasalahan yang ada. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pemilihan rute pada setiap router, maka perlu diterapkan mekanisme baru dimana mekanisme tersebut: 1. Memiliki kemampuan untuk mendukung kecepatan konvergensi sebuah jaringan yang besar (fast convergence). 2. Dapat memperkecil ukuran routing table dari router-router bersangkutan. 3. Dapat meminimalisir delay yang ada. 4. Dapat menjamin keamanan pertukaran routing information. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diusulkan sedikit perubahan pada routing protocol yang digunakan, yaitu yang tadinya menggunakan single area OSPF diusulkan untuk menggunakan multi area OSPF. Di mana pada multi area OSPF routing protocol ini menggunakan konsep membagi jaringan menjadi 76 beberapa area yang akan membuat algoritma hirarkis dalam pertukaran informasinya. Dengan pengalamatan alamat IP yang hirarkis dan konfigurasi OSPF yang baik, penggunaaan multi area OSPF memiliki beberapa keuntungan: 1. Berkurangnya frekuensi perhitungan algoritma SPF (algoritma dari OSPF) Karena informasi rute yang rinci ada pada masing-masing area, tidak perlu dilakukan lagi pengiriman informasi perubahan secara broadcast ke semua area lain. Oleh karena itu, hanya router - router yang terpengaruh oleh perubahan itu saja yang perlu dilakukan kembali perhitungan algoritma SPF (algoritma dari OSPF) 2. Berkurangnya isi routing table Dengan adanya banyak area, informasi rute untuk ke jaringan tujuan yang rinci dalam 1 area dapat tetap dipertahankan. Namun dalam penyebaran rute eksplisit ke area lain, routers dapat dikonfigurasi untuk menyebarkan rute yang sudah dirangkum saja, sehingga isi routing table dapat mengecil tanpa mengurangi tingkat konvergensi dari jaringan tersebut. Dalam mengatasi permasalahan pada keamanan jaringan yang disebutkan dalam sub bab sebelumnya dimana adanya permasalahan akan informasi paket OSPF (routing packet) yang dapat dengan mudah ditangkap dan dilihat isinya dengan jelas, perlu diterapkan sistem otentikasi dengan bersangkutan. dengan MD5 pada router 77 Algoritma MD5 merupakan suatu algoritma yang digunakan untuk integritas data. Hal ini sangat penting untuk diterapkan agar paket OSPF yang dikirim antar router melalui jaringan bersangkutan tidak transparan melainkan telah menjadi kode-kode hasil pengolahan algoritma MD5, sehingga orang – orang yang tidak bertanggung jawab tidak dengan mudah mendapatkan mendapatkan informasi OSPF dari router perusahaan. Untuk permasalahan dari ketersediaan jalur yang terlihat pada topologi jaringan yang ada, perlu adanya perubahan topologi pada jaringan tersebut. Perubahan topologi yang dilakukan adalah dengan menambahkan beberapa jalur sehingga tidak ada lagi kondisi dimana suatu interkoneksi hanya mengandalkan 1 jalur saja. Perubahan tersebut dibutuhkan untuk mencapai ketersediaan jalur cadangan sehingga jaringan tersebut dapat menjadi jaringan yang lebih bisa diandalkan untuk melakukan pertukaran data antar kantor DMX Technologies. Usulan – usulan pemecahan masalah dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh DMX Technologies ini dapat disimpulkan dalam beberapa rancangan tindakan, yaitu: 1. Integrasi multi area OSPF routing protocol pada setiap router bersangkutan. 2. Integrasi otentikasi MD5 pada setiap router bersangkutan. 3. Perubahan topologi jaringan di mana perlu adanya penambahan beberapa jalur.