Suplemen 1 Suplemen 1 ANOMALI CUACA MENURUNKAN PRODUKTIVITAS DAN KUANTITAS KOMODITAS UNGGULAN SUMSEL *) Perkembangan usaha di Sumatera Selatan secara umum menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Peningkatan kinerja ditunjukkan oleh meningkatnya penjualan, ekspansi pasar, rencana realisasi investasi maupun optim isme terhadap kondisi usaha dan perekonomian secara umum. Membaiknya kondisi ekonomi terutama didorong oleh meningkatnya harga komoditas primer seperti sawit dan karet yang berdampak positif pada peningkatan daya beli masyarakat serta permintaan terhadap barang dan jasa. Meskipun demikian, terdapat beberapa pelaku usaha sawit dan tebu yang berpendapat bahwa kondisi usaha mengalami penurunan disebabkan oleh faktor iklim yang menurunkan produksi dan kualitas. Terdapat beberapa faktor yang masih menjadi kendala dalam peningkatan kinerja perekonomian, yaitu (i) keterbatasan bahan baku crumb rubber karena penurunan produksi karet, (ii) tingginya curah hujan berdampak pada penurunan produksi maupun kualitas/produksi tebu, sawit, dan karet, (iii) kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang meningkatkan biaya produksi, (iv) meningkatnya persaingan usaha, (v) regula si, antara la in terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPn), biaya sertifikasi lahan perkebunan, tumpang tindih lahan, dan kurangnya dukungan pemerintah khususnya untuk sektor pertanian, serta (vi) keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan sarana irigasi maupun pengembangan komoditas unggulan. Permintaan domestik menunjukkan peningkatan seir ing dengan peningkatan daya beli masyarakat sebagai dampak langsung dari berlanjutnya tren membaiknya harga komoditas primer seperti karet dan sawit. Peningkatan kinerja dunia usaha terutama dirasakan pada sektor perdagangan, persewaan dan pengangkutan. Kinerja dunia usaha pada triwulan III2010 secara umum menunjukkan peningkatan ke arah yang semakin membaik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor saat ini secara umum menunjukkan berlanjutnya tren positif dibanding tahun sebelumnya terutama untuk komoditas crumb rubber. Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan terhadap crumb rubber dan membaik nya harga di pasar internasional. Kapasitas utilisasi pelaku usaha secara umum mengalami perbaikan dibanding tahun la lu terutama untuk karet karena meningkatnya permintaan. Meskipun di sisi lain, faktor cuaca dan iklim yang cukup ekstrem berdampak pada penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi sawit dan gula. Hal yang masih menggembirakan di tengah masih terdapatnya kendala dan keterbatasan peningkatan usaha, beberapa pelaku usaha optimis untuk meningkatkan kapasitas utilisasinya. Pelaku usaha yang melakukan investasi pada tahun ini diantaranya melakukan pembukaan kantor cabang baru, pembelian armada kendaraan, pembangunan gudang open storage. Selain itu, investasi yang sifatnya rutin juga dilaksanakan seperti pemeliharaan mesin. *) Diper oleh dari hasil Busi ness S urvey yang merupakan ke giatan pemantaua n kondisi usaha dengan mewawancarai langsung pelaku usaha 1 Suplemen 1 Margin usaha secara umum relatif tetap dibanding tahun sebelumnya. Kondisi sektor perdagangan menunjukkan fenomena meningkatnya biaya operasional yang diimbangi dengan peningkatan usaha dari sisi perbaikan harga. Hal yang cukup mengkhawatirkan terjadi pada sektor perkebunan sawit yang mengalami penurunan margin akibat rendahnya tingkat produksi. Namun demikian, pelemahan nilai tukar rupiah telah menahan penurunan margin, khususnya pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Penggunaan tenaga kerja secara umum relatif tetap jika dibandingkan dengan tahun lalu. Beberapa pelaku usaha menyatakan tidak akan menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja pada tahun 2010. Tenaga kerja baru yang akan direkrut hanya diperuntukkan untuk replacement pegawai yang pensiun atau mengundurkan diri. Akan tetapi, seiring dengan rencana realisasi investasi, terdapat beberapa pelaku usaha yang menambah jumlah tenaga kerja pada tahun ini. 2