BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak di daerah tropis yang memiliki karakteristik kekayaan
hayati yang khas dan tidak dimiliki oleh daerah lain di dunia. Keanekaragaman
jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity
country. Bentangan alam dan kekayaan hayati yang tersebar dari Sabang sampai
Marauke menjadi modal dasar pengembangan pariwisata di Indonesia. Upaya
pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan non-hayati sebagai objek wisata
merupakan langkah strategis dalam memberikan kontribusi yang besar untuk
peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).
Sektor pariwisata merupakan multisektor yang mencakup berbagai
kegiatan perekonomian. Keterkaitan sektor pariwisata dengan berbagai sektor
ekonomi dapat mendorong laju pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Kegiatan
pariwisata akan menimbulkan permintaan (demand) akan barang dan jasa
sehingga akan merangsang pertumbuhan produksi. Semakin banyak permintaan
wisatawan maupun industri pariwisata, maka akan dapat semakin membangunkan
produktifitas sektor-sektor ekonomi.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menghasilkan
lapangan kerja, terutama bagi masyarakat sekitar lokasi wisata. Keberadaan suatu
objek wisata di daerah tertentu, secara langsung dapat membantu perekonomian
masyarakat sekitar dalam bentuk lapangan pekerjaan. Sekor informal menjadi
alternatif lapangan kerja bagi angkatan kerja yang tidak tertampung di sektor
1
2
formal karena karakteristik ini khas dan bagi angkatan kerja yang ingin
memasukinya tidak dibutuhkan persyaratan keahlian yang khusus. Menurut
Undang–undang no. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa
penyelenggaraan pariwisata bertujuan untuk : memperluas kesempatan berusaha
dan
lapangan
meningkatkan
kerja,
meningkatkan
kesejahteraan
dan
pendapatan
kemakmuran
nasional
rakyat,
dalam
serta
rangka
mendorong
pendayagunaan produksi nasional. Pembangunan pariwisata dalam program
pembangunan nasional juga perlu ditingkatkan untuk memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa serta
memperkenalkan alam dan kebudayaan Indonesia.
Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang dapat memicu
pertumbuhan ekonomi. Pariwisata dianggap sebagai aset yang strategis untuk
mendorong pembangunan pada wilayah tertentu yang memiliki potensi objek
wisata. Menurut Fandeli (2002) bentuk kepariwisataan yang banyak berhubungan
dengan masyarakat lokal adalah kepariwisataan berbasis alam atau kepariwisataan
alam.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul merupakan daerah tujuan wisata yang
sudah terkenal sejak dulu. Wisata yang menjadi andalan di Kabupaten Bantul
adalah wista alam terutama pantai. Wisata patai di Kabupaten Bantul yang sudah
cukup terkenal diantaranya Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai
Depok, Pantai Samas, Pantai Baru, Pantai Kwaru dan Pantai Goa Cemara. Salah
satu pantai yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan jumlah
3
pengunjung yang cukup pesat adalah Objek Wisata Alam Pantai Goa Cemara
(OWA Pantai Goa Cemara). Sejak diresmikan pada tahun 2010 sampai sekarang
setiap tahunnya relatif mengalami peningkatan jumlah pengunung. Peningkatan
pengunjung yang terjadi sangat berdampak positif bagi pembangunan dan
peningkatan perekonomian warga di sekitar OWA Pantai Goa Cemara. Dengan
meningkatnya kunjungan wisatawan di OWA Pantai Goa Cemara perekonomian
masyarakat juga ikut mengalami peningkatan. Masyarakat yang dulunya
menggantungkan hidup dari sektor pertanian saat ini dapat menambah penghasilan
dengan cara berdagang di pinggir-pinggir jalan yang menjajakan barang-barang
atau makanan khas daerah tersebut, dan juga menjajakan makanan-makanan di
dalam tempat wisata pada kios–kiosyang telah disediakan. Selain itu warga juga
dapat bergerak pada bidang jasa, seperti: persewaan payung, tikar, ATV, dan juga
jasa penyewaan kolam renang.
Objek Wisata Alam Pantai Goa Cemara merupakan kawasan pendukung
bagi kawasan konservasi pantai di Kabupaten Bantul. Penanaman cemara udang
(Casuarina equisetifolia)
di Pantai Goa Cemara di mulai tahun 1999 yang
digunakan sebagai windbreaker sehingga kawasan di belakangnya dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk area pertanian. Selain itu penanaman cemara
udang (Casuarina equisetifolia) ditujukan untuk menanggulagi terjadinya abrasi
mengingat ombak pantai selatan yang besar. Selain memiliki sempadan pantai
berupa bentangan hutan pantai yang didominasi tanaman cemara udang
(Casuarina equisetifolia) yang membentang 1,4 km sepanjang garis pantai, OWA
Pantai Goa Cemara juga merupakan salah satu kawasan konservasi penyu.
4
Daya tarik yang ada di OWA Pantai Goa Cemara yang membedakan
dengan pantai–pantai lainnya di Kabupaten Bantul adalah selain dapat menikmati
pantai, pengunjung juga dapat menikmati bentang hutan pantai yang hijau dan
rindang. Pengunjung dapat berjalan–jalan di bawah rindangnya hutan pantai,
camping, outbond, bermain ATV atau hanya sekedar duduk menikmati
pemandangan. Selain itu pada bulan Mei–Oktober pengunjung bisa menikmati
wisata konservasi penyu yaitu mengadopsi tukik dan melepaskannya ke laut.
OWA Pantai Goa Cemara secara resmi mulai dikembangkan dan dikelola oleh
masyarakat
setempat
tahun
2010
melalui
Kelompok
Sadar
Wisata
(POKDARWIS) Pantai Goa Cemara.
Tujuan adanya aktifitas wisata di Pantai Goa Cemara adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan wisata. Masyarakat di
sekitar OWA Pantai Goa Cemra sebagian besar merupakan petani, kemudian
disediakanlah sebuah lokasi dimana masyarakat dapat menjual hasil pertanian
mereka. Dengan adanya OWA Pantai Goa Cemara harga jual hasil pertanian
mereka semakin tinggi. Sebelum adanya OWA Pantai Goa Cemra harga jual hasil
pertanian mereka ditentukan oleh pengepul dan harga yang diberikan relatife
rendah. Sekarang petani di sekitar OWA Pantai Goa Cemara telah mempunyai
patokan harga tersendiri bahkan patokan harga yang mereka buat digunakan
sebagai patokan petani lain di sekitar Kecamatan Sanden. Tak hanya itu dengan
adanya OWA Pantai Goa Cemra masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan
pendapatan dari sektor pertanian kini memiliki pendapatan lain yaitu dari sektor
wisata (Anonim, 2009). Adanya dampak pariwisata terhadap pendapatan dan
5
kesejahteraan masyarakat tersebut dan belum dilakukannnya penelitian tentang
bagaimana kontribusi keberadaan Objek Wisata Alam Pantai Goa Cemara
terhadap kesejahteraan masyarakat sekitarnya
mendorong peneliti tertarik
melakukan penelitian di lokasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil masyarakat yang terlibat dalam usaha barang dan jasa di
Objek Wisata Alam Pantai Goa Cemara?
2. Seberapa besar kontribusi pariwisata terhadap pendapatan masyarakat yang
terlibat langsung dalam usaha barang dan jasa di OWA Pantai Goa Cemara?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui profil masyarakat yang terlibat langsung dalam usaha barang dan
jasa di OWA Pantai Goa Cemara.
2. Mengetahui kontribusi pariwisata terhadap pendapatan masyarakat yang
terlibat langsung dalam usaha barang dan jasa di OWA Pantai Goa Cemara.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini
dapat berguna sebagai berikut :
1. Memberikan
informasi
yang
diperlukan
dalam
pengelolaan
dan
pengembangan OWA Pantai Goa Cemara.
2. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar penelitian di
masa yang akan datang.
Download