RINGKASAN LIA NURJANAH. Pengaruh Pemenuhan Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Remaja terhadap Pencapaian Tugas Perkembangan Remaja. Di bawah bimbingan EUIS SUNARTI dan TIN HERAWATI. Keluarga dengan anak remaja merupakan salah satu tahapan menegangkan dalam sepanjang siklus hidup perkembangan keluarga. Pada masa ini, remaja maupun orangtua dituntut menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam keluarga. Remaja mulai mengembangkan kemandirian dan kebebasannya sebagai individu dewasa, di sisi lain mereka masih memerlukan bimbingan dari orang dewasa lainnya termasuk orangtua untuk tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang dapat diterima dengan baik di lingkungan sosialnya. Konflik antara anak dan orangtua pun lebih sering terjadi pada masa anak tumbuh menjadi remaja. Sementara itu, selain perlu memenuhi tugas perkembangannya, orangtua memiliki tugas terkait peran sebagai ayah ibu, suami istri dan pengelola rumah tangga.Oleh karena itu, agar remaja dapat sukses mencapai tugas pekembangan maka, keluarga perlu mengoptimalkan keberfungsian keluarga salah satunya dengan memenuhi setiap tugas perkembangan keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak remaja meliputi tugas umum, tugas terkait peran sebagai orangtua, suami-istri, pengelola rumah tangga maupun tugas terkait peran sebagai individu dewasa. Keseluruhan keberhasilan keluarga mencapai tugas perkembangannya akan menentukan peluang kesuksesan keluarga menjalankan tahapan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Contoh adalah 72 keluarga dengan anak usia remaja yang dipilih secara stratified non proporsional random sampling dari populasi siswa di salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Bogor dan harus merupakan anak pertama dalam keluarga. Data primer diambil berdasarkan metode self-report mengenai persepsi pemenuhan tugas perkembangan keluarga dan tugas perkembangan remaja dari responden (remaja). Contoh dibedakan atas kelompok laki-laki dan perempuan untuk dibandingkan antar keduanya. Secara keseluruhan, remaja berada pada kategori usia remaja madya, yakni antara lima belas sampai tujuh belas tahun. Uang saku contoh, rata-rata adalah empat ratus ribuan rupiah per bulan. Lebih dari separuh contoh telah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler selama masa sekolah menengah atas.Terdapat perbedaan nyata rata-rata nilai akademik contoh antar jenis kelamin, di mana rata-rata nilai akademik contoh dari kelompok perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Meski demikian, tidak terdapat perbedaan nyata antar dua kelompok dalam jumlah prestasi yang diraihnya. Secara keseluruhan karakteristik keluarga termasuk golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga per bulan sebesar lima juta rupiah, sehingga tidak ada contoh yang berada pada kategori miskin. Pendidikan ayah maupun ibu lebih besar proporsinya pada jenjang tamat SMA. Pekerjaan kepala keluarga sebagian besar sebagai wiraswasta dan karyawan swasta. Lebih dari separuh keluarga berukuran kecil dengan rata-rata beranggotakan empat orang. Hampir keseluruhan ayah dan lebih dari separuh ibu berusia antara 41 sampai 50 tahun atau berada pada kategori dewasa akhir. Keluarga telah memenuhi rata-rata delapan puluh persen tugas perkembangan keluarga. Tugas perkembangan yang paling rendah dicapai keluarga adalah tugas terkait aspek peran orangtua sebagai individu dewasa. Remaja telah mencapai rata-rata dua per tiga bagian tugas perkembangan. Penelitian menunjukkan, tidak terdapat hubungan nyata antara karakteristik keluarga dengan pemenuhan tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak remaja. Semakin tinggi pendidikan ibu akan meningkatkan pemenuhan tugas perkembangan keluarga terkait perannya sebagai individu dewasa. hasil uji korelasi menunjukkan,tidak ada hubungan antara karakteristik remaja dan keluarga dengan pencapaian tugas perkembangan remaja. Semakin tinggi rataan nilai akademik, semakin banyak ekstrakulikuler dan prestasi yang dimiliki remaja akan meningkatkan pencapaian tugas perkembangan remaja terkait aspek mempersiapkan pekerjaan untuk kemandirian ekonomi. Semakin tinggi pendidikan ibu akan meningkatkan pencapaian tugas perkembangan remaja terkait aspek perubahan biologisnya. Semakin tua usia ayah dan semakin tinggi pendidikan ayah akan menurunkan pencapaian tugas perkembangan remaja terkait aspek mempersiapkan pekerjaan untuk kemandirian ekonomi. Tugas perkembangan remaja yang paling rendah dipenuhi laki-laki adalah tugas terkait aspek keterampilan intelektual dan kepekaan sosial. Sedangkan tugas perkembangan terendah yang dicapai perempuan adalah kesiapan kemandirian ekonomi. Perempuan mencapai tugas perkembangan terkait perubahan biologis, sosialisasi antar sebaya, kemandirian emosi dan kesiapan kemandirian ekonomi lebih rendah dibandingkan laki-laki. Akan tetapi, pencapaian tugas perkembangan remaja antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Berdasarkan penelitian, tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan pencapaian tugas perkembangan remaja. Usia ayah berpengaruh terhadap remaja dalam memenuhi tugas perkembangannya. Semakin tua usia ayah, maka pencapaian tugas perkembangan remaja semakin rendah. Pemenuhan tugas perkembangan keluarga, terutama aspek tugas terkait peran orangtua sebagai ayah ibu berpengaruh bagi remaja dalam mencapai tugas perkembangannya. Remaja akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses mencapai tugas perkembangan keluarga apabila keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Kata kunci : remaja, tugas perkembangan, tahap keluarga dengan anak usia remaja.