HUMOR STANDUP COMEDY SUCI EMPAT DALAM ACARA KOMPAS TV Asmadi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Humor bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam Stand Up Comedy. Stand Up Comedy merupakan jenis lawakan tunggal karena pelawak tampil seorang diri dan bermonolog. Tujuan utama Stand Up Comedy untuk menghibur penonton dengan menghadirkan lawakan atau lelucon yang dilontarkan oleh seorang comic. Bentuk dan fungsi humor antara satu comic dan yang lain sangatlah berbeda, pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada bentuk dan fungsi humor yang digunakan oleh Abdur pada acara Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan di Kompas TV. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah bentuk humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam acara Kompas TV? dan (2) bagaimanakah fungsi humor pada Stand Up Comedy Suci Empat dalam acara Kompas TV? Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi humor yang digunakan oleh Abdur pada acara Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan di Kompas TV. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang digunakan untuk menganalisis bentuk dan fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Data penelitian ini diambil dari ujaran-ujaran yang diucapkan oleh Abdur selama ajang Stand Up Comedy Suci Empatmulai dari fase audisi sampai final tertanggal sejak 27 Febuari sampai dengan 25 Juni 2014. Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci Empat, bentuk humor yang digunakan oleh Abdur dalam Stand Up Comedy Suci Empat adalah sebagai berikut: (1) ditinjau dari cara penyampaian terdapat dua bentuk humor, yaitu: humor verbal yang menitikberatkan pada pemilihan kata yang dapat membangkitkan efek lucu adalah yang paling sering digunakan oleh Abdur; humor nonverbal (practical joke) selain humor verbal, Abdur juga menggunakan bahasa tubuh dan expresi wajahuntuk menambah efek lucu dalam jokenya. (2) ditinjau dari segi topik bentuk humor yang sering muncul adalah: (a) humor afiliatif/ wisecrack: menertawakan hal-hal yang umum disekitar kita yang semua orang pernah mengalaminya; (b) humor agresif/ repartee: humor yang secara langsung mengolok-olok individu tertentu; dan (c) humor terhadap diri sendiri yang berfokus pada narasi tentang suatu kejadian yang menimpa komika yang dianggapnya lucu. Adapun NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 20 fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu: (1) fungsi menghibur, (2) fungsi mempengaruhi, dan (3) fungsi mengkritik. Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci empat, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu Fungsi menghibur untuk mengekpresikan diri untuk membuat orang terhibur sehingga humor menjadi media untuk mendekatkan diri dengan orang lain. Fungsi mempengaruhi untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi. Dan fungsi mengkritik untuk mengkrtisi perbedaan sosial, politik, dan ekonomi. Kata-Kata kunci:Humor, Bentuk, Fungsi, Pragmatik PENDAHULUAN Humor merupakan tindakan atau perkataan lucu secara verbal dan visual yang secara spontan memancing tawa pendengar dan yang melihatnya. Humor digunakan dalam berkomunikasi untuk melepaskan ketegangan yang berkaitan dengan perasaan pribadi, kesukuan, sosial, dan agama. Menurut Setiawan dalam (Rahmanadji, 2007:216), humor merupakan rasa atau gejala yang merangsang penutur dan mitra tutur untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, humor bisa berupa rasa, atau kesadaran, di dalam diri (sense of humor) dan bisa berupa suatu gejala atau hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri. Bila dihadapkan pada humor, kita bisa langsung tertawa lepas atau cenderung tertawa saja; misalnya tersenyum atau merasa tergelitik di dalam batin saja. Rangsangan yang ditimbulkan haruslah rangsangan mental untuk tertawa, bukan rangsangan fisik seperti dikili-kili yang mendatangkan rasa geli namun bukan akibat humor. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:412), dijelaskan bahwa humor merupakan sesuatu yang lucu yang dapat menggelikan hati atau dapat menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiliki rasa humor disebut humoris. Sedangkan menurut (Wijana, 2004:xx), humor merupakan rangsangan verbal dan visual yang secara spontan memancing senyum dan tawa pendengar atau orang yang melihatnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa humor merupakan ransangan verbal dan visual yang merangsang untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran di dalam diri yang bermanfaat sebagai wahana hiburan, pendidikan, dan kritik. Sedangkan orang yang humor disebut humoris. Pada perkembangannya saat ini, humor dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bentuknya yaitu, humor verbal dan humor nonverbal. Humor verbal adalah humor yang direalisasikan dengan kata-kata dan bunyi. Sedangkan humor nonverbal adalah humor yang disajikan dengan tingkah laku, gerakgerik, gambar, cerita tertulis, dan kartun. Setiawan (1988) mengklasifikasikan humor verbal dan nonverbal NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 21 berdasarkan ekspresinya dapat dibedakan tiga jenis yakni, (1) humor personal, (2) humor dalam pergaulan, dan (3) humor dalam kesenian (http://sastra.um.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/SejarahTeori-Jenis-dan-Fungsi-Humor.pdf). Secara verbal bahasa yang digunakan dalam humor mempunyai keunikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa dalam humor terdapat penyimpangan atau keanehan bahasa. Ketika penutur berusaha membingungkan, mengacaukan, dan mempermainkan bahasa maka terjadi pelanggaran prinsip kerja sama. Pelanggaran prinsip kerja sama sengaja dilanggar penutur untuk menimbulkan humor pada tuturannya. Pelanggaran prinsip kerja sama merupakan pelanggaran penutur terhadap aturan yang diciptakan untuk menjalin kerja sama dengan cara menuturkan yang tidak informatif, tidak relevan, bertele-tele, dan tidak runtut dalam rangka menciptakan tawa penonton. Bentuk pelanggaran tersebut berupa pelanggaran terhadap maksim percakapan dan maksim kesantunan. Grice dalam (Nadar, 2009:2425), menjelaskan bahwa bentuk maksimal percakapan tersebut terdiri dari empat maksim, yang meliputi. (1) maksim kuantitas. Berikanlah informasi sesuai kebutuhan mitra tutur dalam rangka tujuan atau maksud pertuturan, dan jangan memberikan informasi yang berlebihan atau melebihi kebutuhan. (2) maksim kualitas. Jangan mengatakan sesuatu yang tidak benar, jangan mengatakan sesuatu yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara memadai. (3) maksim relevansi. Usahakan perkataan ada hubungannya tidak bergayut dan betele-tele. (4) maksim cara. Hindari ungkapan yang tidak jelas, hindari ungkapan yang membingungkan, dan hindari ungkapan berkepanjangan. Sedangkan maksim kesantunan terdiri dari enam maksim, yang terdiri dari maksim kebijaksanaan, maksimal kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksimal simpati. Maksim-maksim tersebut menganjurkan agar penutur mengungkapkan keyakinankeyakinan dengan sopan dan menghindari ujaran yang tidak sopan guna memperoleh kelancaran dalam komunikasi. Tujuan orang berhumor agar orang lain atau orang yang melihat tertawa dan senang karena melihatnya. Humor tersebut dihadirkan oleh penutur menggunakan bahasa yang dikembangkannya. Humor memiliki berbagai fungsi diantarannya, humor berfungsi membuat orang terhibur, karena humor bersifat menggelitik perasaan, memiliki keanahan dalam penyampaiannya, dan kontradiktif, humor berfungsi untuk mempengaruhi lawan tutur diberbagai situasi, dalam situasi yang menegangkan humor merupakan media yang baik untuk menjalin keakraban, humor berfungsi untuk mengkritik dengan segala tujuan dan pesan, dan humor berfungsi sebagai media plesetan pada tataran linguistik. Menurut Wijana (1995:iv), humor merupakan salah satu wujud aktivitas yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Humor tidak saja bermanfaat sebagai NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 22 wahana hiburan, tetapi berguna pula sebagai sarana pendidikan dan kritik sosial bagi ketimpangan yang telah terjadi di tengah masyarakat. Jadi humor pada hakikatnya merupakan cara manusia untuk meningkatkan hidupnya (http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/1 4/jhptump-a-andriankri-654-2babii.pdf). Pada umumnya pengungkapan humor dilakukan dengan memanfaatkan aspek kebahasaan. Aspek bahasa adalah teknik penciptaan humor memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan seperti makna dan bunyi untuk melahirkan suatu suasana lucu. Humor bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam Stand Up Comedy. Stand Up Comedy merupakan jenis lawakan tunggal karena pelawak tampil seorang diri dan bermonolog. Tujuan utama Stand Up Comedy untuk menghibur penontondengan menghadirkan lawakan atau lelucon yang dilontarkan oleh seorang comic. Materi yang disampaikan biasanya diangkat berdasarkan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Tema tersebut biasanya dapat berupa fenomena yang sedang ramai dibicarakan, masalah politik maupun sosial, sampai masalah percintaan anak muda saat ini. Materi yang akan dikemas secara menarik dan mengandung humor tentunya, agar audience tertarik menyimak dari awal hingga akhir. Berikut ini merupakan satu contoh fenomena yang diangkat oleh Abdur peserta Stand Up Comedy Suci Empat yang disiarkan oleh Kompas TV mengenai kapan Indonesia masuk piala dunia. “Indonesia masuk piala dunia itu ketika kura-kura bisa panjat pohon”. Pada contoh di atas dapat dilihat humor tersebut berbentuk humor verbal. Pada humor tersebut terdapat pelanggaran pada salah satu maksim dalam prinsip kerja sama, yaitu maksim relevansi. Kalimat ini dilontarkan oleh comic tidak relevan, karena untuk memanjat pohon tidak mungkin kura-kura bisa melakukannya. Pada tuturan yang efektif penutur dituntut untuk mematuhi prinsip kerja sama, tetapi tuturan yang terdapat dalam Stand Up Comedy sering dilanggar oleh para comic. Pelanggaran itu berfungsi untuk menciptakan sebuah kelucuan sehingga respon tawa atau senyum penonton diperoleh dari pelanggran tersebut. Munculnya pelanggaran prinsip kerja sama ini dimanfaatkan oleh penutur humor untuk menimbulkan efek lucu, melalui pelanggaran prinsip kerja sama humor pada Stand Up Comedy berhasil membangun sebuah kelucuan yang dapat memberikan respon tawa bagi para penontonnya. Berdasarkan penjabaran di atas, maka akan diteliti tuturan yang melanggar prinsip kerja sama pada ajang Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV melalui kajian pragmatik. Pendekatan pragmatik merupakan studi mengenai aktivitas penggunaan bahasa antara penutur dan mitra tutur. Wijana dan Rohmadi (2011:4), berpendapat bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana kesatuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Pragmatik merupakan kajian bahasa yang tataran kajiannya sangat luas. Hal ini karena pragmatik mengkaji NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 23 hubungan unsur-unsur bahasa yang dikaitkan dengan pemakai bahasa. Secara umum, pragmatik dapat diartikan sebagai kajian bahasa yang dikaitkan dengan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa dalam hubungannya dengan pengguna bahasa. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Secara Teoritis Manfaatpenelitianini secara teoritis adalahsebagaiberikut: 1) Diharapkan dapat memberikan wawasandalampengembangani lmu kebahasaan 2) Diharapkandapatmenjadilandas andalampengembanganteori kebahasaan khususnya mengenai pragmatik. 3) Diharapkanbisabermanfaatuntu kmengembangkanwawasanilm upengetahuandalambidangilmu komunikasi Secara Praktis a) Bagi Penulis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkayadanmemberikanko ntribusiberupapengetahuan tentangsalahsatucabangilmuba hasayaitupragmatik ditinjaudari segi bentuk, strategi, dan fungsinya. b) Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagiinstitusiuntuk melakukankajianilimiahkhusus nya di bidangilmubahasasecaraumum c) d) dantentang pragmatiksecarakhusus. Bagi RekanSejawat Hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi rekansejawat sebagai acuan referensibagipeneliti lain dalammelakukanpenelitianseje nisnya. maupunpenelitianilmubahasak hususnya dalam hal objek maupun dalam metodologinya. Bagi Guru Bahasa Indonesia Bagi guru bahasa Indonesia hasilpenelitianinihendaknya dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran bahasa indonesia khususnya materi tentang pragmatik di sekolah. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan pragmatik. Dalam penelitian ini, pendekatan pragmatik digunakan untuk menjawab permasalahan dan menginterprestasikan makna ujaran. Bentuk humor, fungsi humor, humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan tentang bentuk, fungsi, yang dipergunakan dalam bahasa humor di Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Untuk mencapai tujuan itu, penelitianhumor Stand Up Comedy Suci Empat ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif tersebut didasarkan pada kesesuaian antara karakteristik penelitian ini dengan penelitian kualitatif. Penelitian ini memiliki sejumlah karakteristik yang NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 24 mendukung penelitian kualitatif. (a) penelitian ini mempunyai latar alamiah, (b) penelitian ini memanfaatkan manusia sebagai instrument. Dalam hal ini, peneliti sebagai instrument utama dalam mengumpulkan data dengan memamfaatkan alat bantu lain, (c) penelitian ini bersifat kualitatif, (d) penelitian ini bersifat deskriptif. Data yang dianalisis berupa gejala penggunaan bahasa, (e) penelitian ini mengunakan teori dasar. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini berupa tuturan dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV yang meliputi bentuk, fungsi bahasa humor yang dibawakan oleh Abdur. Data ini kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk catatan tertulis sehingga peneliti dapat dengan mudah memilah dan mengkategorikan setiap tuturan humor sesuai bentuk, fungsi yang digunakan terutama oleh Abdur sebagai penutur utama. Sumber Data Sumber data dalam penenltian ini adalah Stand Up Comedy yang dibawakan oleh Abdrur pada saat mengikuti Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan oleh Kompas TV. Data tersebut dikumpulkan selama ajang Stand Up Comedy Suci Empat mengadakan audisi sejak tanggal 27 Febuari 2014 sampai babak final. Instrument Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, hal ini disebabkan karena peneliti yang mengelola maupun menyajikan perencanaan, pengumpulan data, penafsiran data, dan menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah. Selain itu peneliti juga bertindak sebagai humaninstrument yaitu manusia sebagai alat yang denganpengetahuannyamenjaring dan menglah data yang telah diperolehnya. Instrumen yang dipergunakan oleh peneliti terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dalam penelitian ini adalah kriteria-kriteria yang digunakan untuk menetapkan bahwa tuturan humor oleh Abdur dalam Stand Up Comedy merupakan data penelitian. Kriteria tersebut meliputi wujud pengungkapan bahasa humor dan Implikasinya kedalam bentuk, fungsi. Kriteriawujud implikasi ini berupakalimat yang mengandung unsur humor dengan kategori tersebut. Perangkat keras dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa laptop untuk menonton acara Stand Up Comedi di Kompas TV, dan untuk memutar kembali video Stand Up Comedy dan flashdisk untuk menyimpan data, kartu data dan alat tulis. Kartu data digunakan untuk mencatat dan mengidentifikasi data yang ditemui. Kemudian alat tulis digunakan untuk mencatat data-data yang relevan. Penggunaan kartu data mempermudah peneliti dalam pengecekan data. Selain itu alat tulis berfungsi sebagai alat bantu untuk mencatat data-data relevan yang diperoleh dari sumber data tersebut. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunkan metode simak. Metode simak merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengann cara menyimak penggunaan bahasa sesungguhnya. Adapun teknik NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 25 pendukung yang digunakan dalam rangka melaksanakan penelitian ini adalah teknik catat sesuai dengan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Dalam pengumpulan data dilakukan beberapa langkah sebagai berikut. a) Tahap pertama, peneliti mengumpulkan data dari tuturan Abdrur, kemudian dicari bagianbagian yang berisikan bentuk, fungsi, yang terdapat pada Stand Up Comedy. b) Tahap kedua, peneliti melakukan identifikasi data, yaitu peneliti memilih dan memahami datadata tersebut dengan cara merincikan sesuai dengan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. c) Tahap ketiga, peneliti melakukan kategorisasi data untuk membeda-bedakan data sebelum menganalisis. Dalah hal ini peneliti membeda-bedakan data sesuai bentuk, fungsi, dan pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. d) Tahap keempat, peneliti melakukan analisis data. Dalam hal ini peneliti mengurutkan data dalam beberapa kategori. Data yang diperoleh dari proses kategorisasi kemudian dianalisis berdasarkan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Model interaktif yaitu, pengumpulan data, redukasi data, penyajian data, dan pengujian serta penarikan kesimpulan. dilakukan sejak pengumpulan tayangan Stand Up Comedy Suci Empat di You Tobe sampai semua data transkrip. Analisa Data Dalam analisa data digunakan beberapa tahap sebagai berikut. a) Pertama, yaitu mengedit, pengelompokkan, dan meringkas data. b) Kedua, peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta prosesproses sehingga peneliti dapat menemukan tema, kelompokkelompok dan pola-pola. c) Ketiga, peneliti menyususn rancangan konsep-konsep serta penjelasan yang berkenaan dengan tema, pola atau kelompok-kelompok data tersebut. Dalam hal ini, peneliti akan mendapatkan data sulit untuk diidentifikasi, atau mungkin kurang relevan untuk tujuan penelitian sehingga data-data tersebut terpaksa harus disimpan dan tidak termasuk data yang akan dianalisis. Teknik Penyajian Data Dalam penyajian data digunakan beberapa tahap sebagai berikut.Penyajian data melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data menghubungkan kelompok data yang satu dengan yang kelompok data yang lain, sehingga data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu-kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data biasanya beranekaragam perspektif dan terasa bertumpuk maka penyajian data umumnya diyakini sangat membantu proses analisis. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 26 Dalam hal ini, data yang tersaji berupa kelompok-kelompok data yang lain, kemudian saling berhubungan dengan kerangka teori yang digunakan. Penting diingat bahwa kegagalan dalam mengupayakan penyajian data secara memadai akan menyulitkan peneliti dalam membuat analisis-analisis. Gambar yang menunjukkan keterkaitan antara gejala satu dengan yang lain diperlukan untuk kepentingan analisis data. Pengujian Simpulan Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data atau penyajian data yang telah dibuat. Simpulan akhir tidak akan pernah dapat dirumuskan secara memadai jika peneliti tidak menyeesaikan analisis data yang ada. Peneliti dalam hal ini, harus mengkonfirmasi atau merevisi simpulan yang telah di buat sampai simpulan akhir berupa gejala atau realita yang diteliti. HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis data dan sekaligus pembahasan mengenai makna kata dan bunyi terhadap tuturan Abdul yang terdapat pada humor Stand Up Comedy suci empat di kompas TV, yang meliputi bentuk, fungsi. Kedua hasil penelitian tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut. Bentuk Humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam Acara Kompas TV Pada pembahasan bentuk, humor verbal dalam Stand Up Comedy Suci Empat di kompas TV akan dianalisis berdasarkan bentuk. Humor verbal merupakan humor yang diwujudkan dengan kata dan bunyi yang sengaja direkayasa penutur untuk menghasilkan humor sehingga memancing bagi penonton dan pendangarnya. Pada penelitian ini ditemukan humor verbal dengan indikator kata dan bunyi/ frase. Fungsi Humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam Acara Kompas TV Berdasarkan fungsinya, humor dalam Stand Up Comedy suci empat mempunyai fungsi (1) menghibur, (2) mempengaruhi, dan (3) mengritik. Fungsi Menghibur Humor Stand Up Comedy suci empat di kompas TV merupakan ransangan yang dideskripsikan oleh penutur melalui permainan bahasa sehingga membuat pendengar dan orang yang menengarnya tertawa dan terhibur. Ketika penutur berusaha membingunkan dan mempermainkan bahasa, maka terjadi terhadap salah satu membandingkan kata. Fungsi Mempengaruhi Pada stand up comedy, sering yang sengaja dilakukan penutur untuk mempengaruhi penonton untuk tertawa karena melihat dan mendengarnya, hal ini dilakukan penutur untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi, seperti bidang hukum, politik ekonomi, dan pendidikan. Fungsi Mengkritik Humor dalam Stand Up Comedy dapat berfungsi untuk mengkritik masalah sosial, pelitik, dan ekonomi yang. Hal ini biasanya digunakan diberbagai situasi komunikasi yang diciptakan penutur untuk membuat penonton tertawa. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 27 PENUTUP Pada bab ini dipaparkan simpulan dan saran. Simpulan disini adalah merupakan ringkasan jawaban dari rumusan masalah penelitian ini, yaitu bentuk dan fungsi humor yang ada dalam dalam Stand Up Comedy Suci empat. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci empat, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Bentuk humor yang digunakanolehAbdurdalamStand Up Comedy Suci empatadalahhumor verbaldenganindikator kata yang menitikberatkanpadapemilihan kata yang dapatmembangkitkanefeklucuad alah yang paling seringdigunakanolehAbdur. 2) Fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu (1) fungsi menghibur, (2) fungsi mempengaruhi, dan (3) fungsi mengkritik. Fungsi menghibur ini bertujuan untuk mengekpresikan diri untuk membuat orang terhibur sehingga humor menjadi media untuk mendekatkan diri dengan orang lain. Fungsi mempengaruhidigunakan sebagai alat untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi, seperti bidang hukum, politik ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya untuk mempermudah komunikasi. Sedangkan fungsi mengkritik hal ini biasanya digunakan diberbagai situasi komunikasi yang diciptakan pencipta dan penikmat humor untuk mengkrtisi perbedaan sosial, politik, dan ekonomi. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan bentukdan fungsi dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TVadalahsebagaiberikut. 1) Penciptawacana humor hendaknyamenampilkankontekss ituasi yang relevandantuturantuturan yang selektifsehinggalebihmemperjela smaksud. 2) Para penelitidanpemerhatibahasadihar apkandapatmelakukanpenelitianl anjutanmengenaiwacana humor Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TVdengancakupandanperspektif yang berbedasehinggaakandiperolehpa paran yang lebihmendalam. 3) Hasilpenelitianini, hendaknyadimanfaatkanoleh guru bahasa Indonesia sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia, khusunya tentang bentukdanfungsi humor dalam Stand Up Comedy suci Empat di Kompas TV. DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2012. Humor Stand Up Comedy Metro TV Kajian Pragmatik. http://digilib.ump.ac.id/files/dis k1/14/jhptump-a-andriankri654-2-babii.pdf, diunduh 18 Febuari 2015 Attardo, Salvatore. 1994. Humorous Texts: A Semantic and Pragmatic Analysis. Povo NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 28 (Trento): Youngstown State University Press. Attardo, Salvatore. 1994. Linguistic Theory of Humor. Berlin/ New York: Mouton de Gruyter. Djajasudarma, Fatimah. 2012. Wacana & Pragmatik. Bandung: Reflika Aditama Endraswara, dkk. 2006. Kejawen: Jurnal Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Penerbit Narasi Yogyakarta. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsipprinsip pragmatik. Terj Oka. Jakarta: Universitas Indonesia. Marwan, Iwan. 2015. Rasa Humor dalam Perspektif Agama.file:///C:/Users/pc5/Dow nloads/616-1059-1-PB.pdf, diunduh 18 Febuari 2015 Nadar, F.X. 2009. Pragmatik & PenelitianPragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Norrick, Neal R. danChiaro, Delia. 2009. Humor in Interaction. Amsterdam / Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2007 Rahmanadji, Dedik. 2009. Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. http://sastra.um.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/Sejarah -Teori-Jenis-dan-FungsiHumor.pdf, diunduh 19 Febuari 2015 Rahardi, Kunjana. 2009. SosioPragmatik. Jakarta: Erlangga Rahmanadji. (2007). Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. Jakarta: FS UM Raskin, Victor. 1985. Semantic Mechanisms of Humor. Dordrecht: D. Reidel Publishing Company Reggio, Ronald E. 2015. The 4 Styles of Humor. https://www.psychologytoday.co m/blog/cutting-edgeleadership/201504/the-4-styleshumor, diaksespada: 22 Mei 2016. Wijana, I Dewa Putu & Rohmadi, Muhammad. 2011. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, George. 2006. Pragmatik. Terj. Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 29