Distribusi Frekuensi Pemakaian Gigi Tiruan Lepasan Resin Akrilik

advertisement
â•‘Journal Caninus Denstistry Volume 1, Nomor 4 (November 2016): 1 - 5
Distribusi Frekuensi Pemakaian Gigi Tiruan Lepasan Resin Akrilik dan Nilon Termoplastik
Di Beberapa Praktek Dokter Gigi Di Banda Aceh
Wahyu Perdana, Viona Diansari, Liana Rahmayani
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi
yang dapat dipasang dan dilepaskan dari pasien. Resin akrilik memenuhi syarat sebagai bahan basis
gigi tiruan yang ideal, namun seiring dengan perkembangan bidang ilmu dental material selain resin
akrilik, resin termoplastik juga digunakan untuk bahan pembuatan basis gigi tiruan. Nilon
termoplastik merupakan basis gigi tiruan yang bebas monomer, bersifat hipoalergenik sehingga dapat
menjadi alternatif yang berguna bagi pasien yang sensitif terhadap resin akrilik konvensional, nikel
atau kobalt. Penelitian ini bersifat deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh data pasien yang
menggunakan gigi tiruan nilon termoplastik dan resin akrilik di beberapa praktek dokter gigi di Banda
Aceh periode Januari - Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang
pengguna gigi tiruan dengan jenis nilon termoplastik dan 15 orang yang menggunakan gigi tiruan
jenis resin akrilik pada beberapa praktek dokter gigi di Banda Aceh selama tahun 2015.
Kata kunci: Gigi Tiruan, Nilon Termoplastik, Resin Akrilik
ABSTRACT
Removable partial denture (RPD) is a denture that replaces one or more teeth that can be worn or
removed by the patient. Acrylic resin is an ideal material for a denture base, along with the
development of dental material, thermoplastic resin is also used for the fabrication of denture base.
Nylon is a hypoallergenic, monomer-free denture base which can be used as an alternative for
patients who are sensitive to conventional acrylic resin, nickel, or cobalt. This study was a descriptive
study. The subject of study was all data of denture wearing patients either using nylon thermoplastic
or acrylic resin obtained from some private dental practices in Banda Aceh from January to
December 2015. The result of the study stated that there are 16 patients using nylon thermoplastic
denture while there are also 15 patients using acrylic resin denture in some private dental practices
in Banda Aceh.
Key words : Denture, Nylon Thermoplastic, Acrylic Resin
PENDAHULUAN
Kehilangan gigi dapat menurunkan
estetik, fungsi pengunyahan serta perubahan
anatomi dalam rongga mulut. Kehilangan gigi
akan berpengaruh terhadap asupan nutrisi dalam
pemilihan makanan bagi seseorang. Kehilangan
gigi akan berdampak pada sistemik, fungsional
dan emosional sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup. Kehilangan gigi dapat disebabkan
oleh karies, nekrosis, periodontitis, impaksi gigi,
indikasi pencabutan untuk ortodonti dan
prostetik, trauma, serta disfungsi oklusal.
Kehilangan gigi juga dihubungkan dengan usia.
1-5
Seiring bertambahnya usia, banyak terjadi
perubahan pada rongga mulut. Perubahan pada
rongga mulut dan mengabaikan kebersihan mulut
dapat menyebabkan kerusakan yang cepat dari
gigi-geligi.6
Menurut survei Riskesdas pada tahun
2007, persentase pengguna protesa gigi tiruan di
Indonesia mencapai 4,5% populasi dan dari
persentase tersebut 14,5% gigi tiruan digunakan
oleh lansia dengan usia rata-rata di atas 65 tahun.
Seman dkk (2007) melakukan penelitian di
Tumpat, Kelantan, Malaysia, melaporkan 71,2%
pasien yang kehilangan seluruh gigi telah
memakai gigi tiruan penuh.7
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)
adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau
J o ur nal Can in us Denti str y Vo l.1 ,No .4 :1 -5 |1
beberapa gigi yang dapat dipasang dan
dilepaskan dari pasien.1
Resin akrilik dikembangkan pada tahun
1930 yang dikenal dengan polimetilmetakrilat
(PMMA), pertama kali digunakan dalam
kedokteran gigi pada 1940-an serta menggantikan
bahan-bahan yang sebelumnya digunakan dalam
pembuatan basis gigi tiruan.8, 9 Resin akrilik
merupakan jenis resin sintetik yang paling
banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi
sebagai basis gigi tiruan.10 Jenis resin akrilik
berdasarkan American Dental Association (ADA)
adalah heat cured dan cold cured dan bahan resin
akrilik yang sering digunakan sebagai bahan
basis gigi tiruan yaitu resin akrilik jenis
polimerisasi panas (heat cured).11
Resin akrilik memenuhi syarat sebagai
bahan basis gigi tiruan yang ideal, karena
mempunyai kekuatan, kekerasan dan kekakuan
yang memadai, warna yang sesuai dengan warna
jaringan yang digantikan, tidak toksik, mudah
diperbaiki dan mudah dimanipulasi tetapi
mempunyai kekurangan diantaranya sifat alergi
karena dapat melepaskan monomer sisa,
menyerap cairan baik air maupun bahan kimia,
mudah mengalami porus, dan mudahnya muncul
retakan mikro karena kekuatan benturan rendah
serta tidak tahan abrasi.11-13
Seiring dengan perkembangan bidang
ilmu dental material selain resin akrilik, resin
termoplastik juga digunakan untuk bahan
pembuatan basis gigi tiruan. Resin termoplastik
menjadi pilihan karena memiliki kelebihan
estetik,fleksibel, elastis dan biokompatibel
sehingga mengurangi tekanan pada gigi
penyangga serta tidak adanya alergi terhadap
monomer dan logam.7 Menurut bahan dasarnya,
resin termoplastik dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
resin termoplastik asetal, resin termoplastik
polycarbonate, resin termoplastik akrilik dan
resin termoplastik poliamida (nilon).14
Nilon termoplastik merupakan basis gigi
tiruan fleksibel yang pertama di dunia dan
diperkenalkan dalam kedokteran gigi pada tahun
1950.15 Material dasar dari nilon termoplastik
adalah poliamida yang berasal dari asam diamina
dan monomer asam dibasik.16 Nilon termoplastik
merupakan basis gigi tiruan yang bebas
monomer, bersifat hipoalergenik sehingga dapat
menjadi alternatif yang berguna bagi pasien yang
sensitif terhadap resin akrilik konvensional, nikel
atau kobalt, menghasilkan penampilan alami dan
memberikan tampilan klinis yang memuaskan
karena bersifat tembus pandang sehingga gingiva
pasien terlihat jelas, bersifat ringan serta tidak
mempunyai cengkeram logam.16, 17 Kekurangan
nilon termoplastik adalah cepat mengalami
perubahan warna karena mudah menyerap air dan
terjadi kekasaran permukaan setelah beberapa
minggu digunakan.18
Berdasarkan uraian di atas maka
dilakukan penelitian untuk mengetahui distribusi
frekuensi pemakaian gigi tiruan lepasan akrilik
dan nilon termoplastik di beberapa praktek dokter
gigi Banda Aceh pada tahun 2015.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini bersifat deskriptif, yang
akan menyajikan data mengenai distribusi
frekuensi pemakaian gigi tiruan lepasan
menggunakan akrilik dan nilon termoplastik di
beberapa praktek dokter gigi Banda Aceh.
Bahan-bahan dan alat yang di gunakan antara lain
alat tulis, buku, pulpen, pensil, penghapus,
penggaris, papan checklist.
CARA PENELITIAN
Cara kerja penelitian ini diawali dengan
permohonan izin penelitian dari Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya
meminta izin penelitian kepada dokter gigi di
beberapa praktek dokter gigi di Banda Aceh.
Kemudian melihat dan menganalisa data pasien
pengguna gigi tiruan lepasan akrilik dan nilon
termoplastik di beberapa praktek dokter gigi di
Banda Aceh pada bulan Januari sampai
Desember tahun 2015.
HASIL PENELITIAN
Pengambilan data penelitian mengenai
distribusi frekuensi pemkaian gigi tiruan resin
akrilik dan nilon termoplastik di beberapa
praktek di Banda Aceh dilakukan pada tanggal 25
Juli-2 Agustus 2016.
Subjek penelitian dipilih secara total
sampling. Jumlah pemakaian pada tahun 2015
sebanyak 31 orang. Berdasarkan dari data medis
yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak
15 orang yang menggunakan resin akrilik dan
sebanyak 16 orang yang menggunakan gigi tiruan
nilon termoplastik di beberapa praktek dokter
gigi di Banda Aceh pada tahun 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 16 orang menggunakan gigi tiruan
dengan jenis nilon termoplastik dan 15 orang
Journal Caninus Dentistry Vol.1,No.4:1-5 |2
menggunakan gigi tiruan dengan jenis resin
akrilik di beberapa praktek dokter gigi di Banda
Aceh pada tahun 2015.
Dari 31 orang pengguna gigi tiruan nilon
termoplastik dan resin akrilik di beberapa praktek
dokter gigi di Banda Aceh pada tahun 2015
sebagian besar adalah perempuan dengan
penggunaan gigi tiruan nilon termoplastik yaitu
sebanyak 9 orang (29.80%) dan yang
menggunakan resin akrilik sebanyak 8 orang
(25.16%),
sedangkan
laki-laki
yang
menggunakan nilon termoplastik sebanyak 7
orang (22.52 %) dan resin akrilik sebanyak 7
orang (22.52 %).
Berdasarkan usia menunjukkan bahwa dari
31 orang pengguna gigi tiruan nilon termoplastik
dan resin akrilik di beberapa praktek di Banda
Aceh Tahun 2015 yang terbanyak adalah yang
berusia 31-40 tahun dengan penggunaan resin
akrilik yaitu sebanyak 8 orang (25.16%) dan
yang menggunakan nilon termoplastik adalah 7
orang (12.58%) dan yang berusia 41-50 tahun
dengan penggunaan resin akrilik adalah 4 orang
(13,33%) dan yang menggunakan nilon
termoplastik adalah 4 orang (12.58%), sedangkan
yang berusia 51- 60 tahun yang menggunakan
resin akrilik adalah 3 orang (9.35%) dan yang
menggunakan nilon termoplastik adalah 4 orang
(13,33%) kemudian yang berusia di atas 60 tahun
yang menggunakan resin akrilik tidak ada
sedangkan yang menggunakan nilon termoplastik
adalah 1 orang (3,45%).
PEMBAHASAN
Penelitian ini mengenai disribusi
frekuensi pemakaian gigi tiruan lepasan resin
akrilik dan nilon termoplastik di beberapa
praktek dokter gigi di Banda Aceh. Subjek
penelitian ini adalah seluruh data pasien yang
menggunakan resin akrilik dan nilon termoplastik
pada tahun 2015 di beberapa praktek di Banda
Aceh.Subjek yang diperoleh secara keseluruhan
adalah 31 orang yang terbagi menjadi 14 orang
laki-laki dan 17 perempuan. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh karakteristik subjek
penelitian berdasarkan jumlah menyatakan dari
31 subjek sebanyak 16 orang menggunakan gigi
tiruan dengan jenis nilon termoplastik (51.32%)
dan sebanyak 15 orang (48.68%) yang
menggunakan gigi tiruan dengan jenis resin
akrilik. Berdasarkan penelitian Zainab dan
kawan-kawan dari 557 orang sebanyak 46,2%
menggunakan gigi tiruan sedangkan 51 % tidak
menggunakan gigi tiruan. Tidak terdapat
perbedaan dalam distribusi penggunaan bahan
gigi tiruan sebagian lepasan.19 Hal ini disebabkan
karena bahan akrilik dan nilon termoplastik
memiliki keuntungan dan kerugiannya masingmasing, sehingga disesuaikan dengan indikasi
dan kontraindikasi dalam penggunaannya.13,20,21,22
Keuntungan pemakaian bahan basis gigi
tiruan resin akrilik heat cured antara lain: harga
yang relatif murah, tidak toksik, proses
pembuatan mudah, menggunakan peralatan
sederhana, mudah direparasi, warna stabil serta
mudah dipoles.13 Kerugiannya yaitu mudah
mengalami fraktur ketika mengalami benturan,
tidak tahan abrasi, daya penghantar panas rendah,
dapat berubah warna akibat makanan dan
minuman, dapat menyerap air secara perlahan
lahan dengan mekanisme penyerapan melalui
difusi molekul air.20,21 Keuntungan gigi tiruan
nilon termoplastik adalah unsur estetik karena
tidak adanya penggunaan clasp logam serta sifat
translusensinya yang baik sehingga menampilkan
warna gingiva alami pasien, kenyamanan karena
tidak adanya kemungkinan untuk alergi terhadap
monomer sisa setelah polimerisasi resin akrilik,
kekuatan, dan mudah untuk aplikasinya. Secara
umum gigi tiruan ini memiliki fleksibilitas dan
biokompatibilitas yang cukup baik.22 Kekurangan
dari termopastik nilon adalah mudah menyerap
air sehingga menyebabkan bahan mengembang
dan lunak. Penyerapan air yang terjadi melalui
proses difusi, koefisisen difusi dipengaruhi oleh
suhu, semakin tinggi suhu maka koefisien difusi
juga semakin meningkat sehingga penyerapan air
yang terjadi semakin besar. Rata- rata suhu mulut
orang berkisar antara 32-370C, akan tetapi pada
kenyataannya seseorang justru sering minum air
dengan suhu lebih lebih dari rata rata suhu mulut.
Selain itu juga menunjukkan perubahan warna
yang tidak diinginkan setelah beberapa bulan.22
Dari 31 orang pengguna gigi tiruan nilon
termoplastik dan resin akrilik di beberapa praktek
dokter gigi di Banda Aceh pada tahun 2015
sebagian besar adalah perempuan dengan
penggunaan gigi tiruan nilon termoplastik yaitu
sebanyak 9 orang (29.80%) dan yang
menggunakan resin akrilik sebanyak 8 orang
(25.16%),
sedangkan
laki-laki
yang
menggunakan nilon termoplastik sebanyak 7
orang (22.52 %) dan resin akrilik sebanyak 7
orang (22.52 %). Hasil ini didukung oleh
penelitian Zainab bahwa dari 557 orang
pengguna gigi tiruan sebagian besar adalah
Journal Caninus Dentistry Vol.1,No.4:1-5 |3
perempuan 76% dan laki-laki 24%. Perempuan
menjadi pemakai gigi tiruan terbanyak di
karenakan perempuan salah satunya lebih peduli
dengan penampilannya.
Berdasarkan hasil penelitian dalam hal
usia juga tidak terdapat perbedaan distribusi
frekuensi usia. Pada penelitian Zainab pengguna
gigi tiruan dengan usia 60-69 tahun yaitu 48,1%
dan yang berusia 70-79 tahun yaitu 33,5% dan
yang berusia diatas 80 tahun yaitu 18,4%.37
Banyaknya yang menggunakan gigi tiruan pada
usia 31-40 tahun karena di usia tersebut mereka
lebih peduli dengan penampilan dan ingin terlihat
menarik, berbeda dengan pengguna gigi tiruan
pada usia lanjut yang kurang memperhatikan
giginya.
2.
3.
4.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Distribusi frekuensi pemakaian gigi tiruan
lepasan nilon termoplastik dan resin akrilik di
beberapa praktek dokter gigi di Banda Aceh
adalah 48.68% menggunakan resin akrilik dan
51.32% menggunakan nilon termoplastik.
2. Distribusi frekuensi penggunaan gigi tiruan
lepasan nilon termoplastik dan resin akrilik di
beberapa praktek dokter gigi di Banda Aceh
sebagian besar adalah perempuan yaitu
56,67% dengan penggunaan resin akrilik
25.16% dan nilon termoplastik 29.80 % dan
laki-laki 45.04% dengan penggunaan resin
akrilik 22.52% dan nilon termoplastik
22.52%.
3. Distribusi frekuensi penggunaan gigi tiruan
lepasan nilon termoplastik dan resin akrilik di
beberapa praktek dokter gigi di Banda Aceh
berdasarkan usia paling banyak di usia 31-40
yaitu 50,01% dengan resin akrilik 25.16% dan
nilon termoplastik 22.52%.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai material nilon termoplastik dan resin
akrilik berdasarkan sosial ekonomi, kekuatan dan
estetik dengan subjek dalam skala yang lebih
besar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carr AB, Mcgivney GP, Brown DT.
McCrakens
Removable
Partial
Prosthodontics.
Missouri:
Elsevier
Mosby.p.127-143
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Eckert, Jacob, Fenton, Meriscke-Stren.
Prosthodontic Treatment for Edentolous
Patients Complete Denture and ImplantSupported
Protheses
Zarb-Blounder.
Missouri: Elsevier Mosby.2013.p172
Davis D, Fiske J, Radford D. The emotional
effects of tooth loss: a preliminary
quantitative study. British Dental Journal
2000;188(9):503-506.
Lee JS, Weyant RJ, Corby P, et al.
Edentulism and nutritional status in a
biracial sample of well-functioning,
community-dwelling elderly: the Health,
Aging and Body Composition Study. The
American Journal of Clinical Nutrition
2004;79:295-302.
Montandon AAB, Zuza EP, Toledo BECd.
Prevalence and Reasons for Tooth Loss in a
Sample from a Dental Clinic in Brazil.
International Journal of Dentistry 2012:1-6.
Muller F, Schimmel M. Tooth loss and
dental prostheses in the oldest old. European
Geriatric Medicine 2010;1:239-243.
Depatemen Kesehatan . Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta; Departemen Kesehatan RI;
2007. p.131-147
Hatrick CD, Eakle WS, Bird WE. Dental
Materials Clinical Applications for Dental
Assistants and Dental Hygienists. St. Louis:
Elsevier; 2003.p145-176
Gladwin M, Bagby M. Clinical aspects of
dental materials. Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins; 2009.p222-236
Dharmautama M, Machmud E, Maruapey
AM. Pasta Pembersih Gigi Tiruan Bunga
Rosella
(Hibuscus
sabdariffa
L)
menghambat pembentukan plak pada basis
akrilik gigi tiruan.2012.p.1
Titik D, Darjono U, Machmud E, Maruapey
A. Pengaruh Ekstrak Alpinete Galangan(L)
Wild Terhadap Pertumbuhan Candida
albicans pada plat gigi tiruan resin akrilik.
Media Dental Journal 2013:1
Anusavice. Phillips Science of Dental
Materials. Philadelphia: W.B Saunders
Company; 1996.p.197-227
Ningsih DS, Rahmayani L, Bomazdicahyo
P. Pengaruh durasi perendaman resin akrilik
heat cured dalam larutan sodum hipoklorit
0,5%
terhadap
perubahan
dimensi.
Cakradonya Dental Journal 2013;5(2):542618.
Journal Caninus Dentistry Vol.1,No.4:1-5 |4
14. Gladstone S, Sudeep S, G AK. An
Evaluation of The Hardness of Flexible
Denture Base Resins. Health Sciences
2012;1(3):1-8.
15. Awing MM, Koyama AT. Stabilitas warna
basis gigi tiruan resin termoplastik nilon
yang direndam dalam larutan pembersih gigi
tiruan peroksida alkalin. Dentofasial
2013;12(2):98-103.
16. Sharma A, H.S. S. A Review: Flexible
Removable Partial Dentures. Journal of
Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS)
2014;13(12):58-62.
17. Kortakulkij K. Effect of Denture Cleanser
on Color Stability and Flexural Strength of
Denture
Base
Materials
[Thailand:
University of Mohidol; 2008.p.1
18. Tyson K, Yemm R, Scott B. Understanding
partial denture design. New York: Oxford
University Press; 2007.p.3-7
19. S. Zainab, N.M. Ismail, T.H. Norbanee,
A.R. Ismail. The prevalence of denture
wearing and the impact on the oral health
related quality of life among elderly in Kota
Bharu, Kelantan. Archives of Orofacial
Sciences 2008, 3(1): 17-22.
20. Ifwandi, Diansari V, Rahmayani L.
Pengaruh Perendaman Elemen Gigi Tiruan
Resin Akrilik dalam Larutan Daun Sirih
(Piper Betle Linn) terhadap perubahan
warna.
Cakradonya
Dental
Journal
2013;5(2):542-618.
21. Nandal S, Ghalaut P, Shekhawat H, Gulati
MS. New Era In Denture Base Resins: A
Review. Dental Journal of Advance Studies
2013;1(3):136-143.
22. Dipoyono HM. Pengaruh Perendaman dan
Derajat
Keasaman
Saliva
terhadap
Perubahan Warna Pada Basis Gigi Tiruan
Lepasan Thermoplastic Nylon [Yogyakarta:
Universitas
Gajah
Mada;
2013.p.25
Journal Caninus Dentistry Vol.1,No.4:1-5 |5
Download