ASKEP HIPERVOLEMIA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hipervolemia • Adl penambahan volume CES • terjadi jika terdapat: stimulus kronis pd ginjal u/ menahan Na & air fgs ginjal abnormal dg penurunan Na & air kelebihan pemberian cairan IV perpindahan cairan intertisial ke plasma • dpt menyebabkan gagal jantung dan odem pulmonal, khususnya ps dg disfungsi cardiovaskuler 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Mekanisme kompensasi hipervolemia • Pelepasan peptida natreuretik atrium (PNA) => hormon yg dilepaskan atrium jantung sbg respon thd peningkatan tek atrium, berlawanan dg sistem renin-angiotensinaldosteron. Cara kerjanya: peningkatan ekskresi Na & air o/ gjl penurunan sintesis renin dan aldosteron penurunan pelepasan ADH vasodilatasi 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA pengkajian • Tanda & gjl: sesak nafas • pengkajian fisik: odem peningkatan BB peningkatan TD (menurun saat gagal jantung) nadi kuat asites 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Pemeriksaan fisik: distensi vena leher kulit lembab takikardi irama gallop • pengukuran hemodinamik: peningkatan CVP (N : 8 – 12) 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Riw dan faktor resiko: retensi Na & air: ggl jtg, sirosis, sindroma nefrotik, kelebihan pemberian glukokortikosteroid fgs gjl abormal: ggl gjl akut a/ kronis dg oliguri kelebihan pemberian cairan IV perpindahan cairan intertisial ke plasma: remobilisasi cairan stlh pengob luka bakar, kelebihan pemberian lar hipertonik (manitol) a/ lar onkotik koloid (albumin) 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Px/ diagnostik • Hematokrit; menurun • BUN : meningkat pd ggl gjl • GDA: hipoksemia(penurunan PaO2) & alkalosis (peningkatan PH &penurunan PaCO2) pd adanya odem pulmonal • Na urine: meningkat bila ginjal berupaya mengekskresikan kelebihan Na 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • BJ urin: menurun bila gjl berupaya u/ ekskresikan kelebihan volume. • Foto Rontgen dada: kongesti vaskuler pulmonal 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Makanan ber Na tinggi Air daging keju makanan kaleng mustard asinan salad dan saus kecap 15/03/2011 seledri buah kering MSG buah zaitun daging kue(krekers,kripik Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Penatalaksanaan kolaboratif • Tujuan therapi adl: mengatasi msl pencetus dan mengembalikan CES normal - pembatasan Na dan air - deuretik - dialisis a/ hemofiltrasi arteriovena kontinu:pd ggl gjl 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Diagnossa keperawatan 1. Kelebihan vol cairan b.d kelebihan input dan Na a/ g3 mekanisme pengaturan Hasil yg diharapkan:ps normovolemik 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 2. Kerusakan pertukaran gas b.d perubahan membran alveokapiler skunder thd kongesti vaskuler pulmonal yg tjd pd pertambahan CES • Hasil yg diharapkan: ps mpy pertukaran gas adekuat 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 3. Resti thd kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d odem skunder thd kelebihan kelebihan vol cairan Hasil yg diharapkan: kulit ps bebas dr eritema, luka dan ulserasi 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA HIPOVOLEMIA... 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Dehidrasi • G3 keseimbangan cairan tubuh=> output> input => tubuh kekurangan cairan dan elektrolit • macam dehidrasi primer( kekurangan air/water depletion) sekunder ( kekurangan Natrium/sodium depletion) kombinasi 1 dan 2 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Dehidrasi primer • Pemasukan cairan sedikit • sebab: keadaan sukar menelan pd bbrp peny peny mental disertai hidrofobia penderita lemah tdk dpt minum air koma yg lama kekurangan air misal di gurun 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Gejala dehidrasi primer • Haus • hiposalivasi • oliguri • lemah • kronis: halusinasi dan delirium => bila kekurangan air mencapai 15%-22% dari slrh cairn tbh bisa fatal, umumnya dlm 7-10 hari 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Pd stadium awal Na dan Cl keluar bersama cairan tbh. 36-48 jam kmd=> reabsorbsi ion-ion tsb oleh ginjal=> Na dan Cl ekstraseluler ber>>(hipertonik)=> air keluar dr sel (dehidrasi seluler)=> rangsangan ke hipofise=> pelepasan ADH=> oliguri=> (dehidrasi seluler)=> rasa haus 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Dehidrasi skunder • Kehilangan cairan yg mengandung elektrolit terutama Na • kekurangan intake garam tdk sebabkan sodium depletion ok. Ginjal dpt mengatur dan menyimpan Na • Sebab: - keluar mll sal cerna: muntah, diare, dan aspirasi mll intubasi - keluar mll urin: penya diabetes, deuretik, diet bebas garam • Gejala: nausea dan muntah, kejang, sakit kepala, 15/03/2011 lesu & lemah Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hipovolemia • Adl Penipisan volume cairan ekstraseluler(CES) • tjd krn kehilangan mll kulit, GI, dan ginjal abnormal, perdarahan, penurunan masukan atau perpindahan cairan ke spasium ketiga ex: peritonitis, obstruksi usus, luka bakar, asites, fraktur panggul, karsinoma, bedah mayor yg melibatkan trauma jar luas 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hipovolemia • Tergantung jenis kehilangan cairan hipovolemia dpt disertai dg ketidak seimbangan asam-basa, osmolar a/ elektrolit • dpt sebabkan syok hipovolemik • mekanisme kompensasi; peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frek jtg, kontraksi, dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon ADH • hipovolemik lama dpt sebabkan ggl gjl akut 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pengkajian • Tanda gjl pusing, kelemahan keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguri 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • pengkajian fisik - TD turun, terutama bila berdiri (hipotensi ortostatik), peningkatan frek jtg, turgor kulit buruk, lidah kering dan kasar, mata cekung, vena leher kempes, suhu meningkat, penurunan BB akut, kecuali pd spasium ke-3. Bayi & anak; penurunan air mata,ubun2 cekung - ps syok tampak pucat, nadi cepat dan lemah, oliguri 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Penurunan BB sbg indikator kekurangan CES Penurunan BB keparahan defisit --------------------------------------------------2-5% ringan 5-10% sedang 10-15% berat 15-20 fatal 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pengkajian perubahan pd hipovolemia Ringan sedang berat ---------------------------------------------------------anoreksia hipotensi ortostatik keletihan takikardi kelemahan penurunan CVP penurunan haluaran urin 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA hipotensi berbaring nadi cepat lemah dingin,kulit kusam oliguri kacau mental; stupor, koma Riw dan faktor resiko • GI; muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal • kulit; diaforesis ber>> skunder thd demam a/ latihan; luka bakar • ginjal; th/ deuretik, diabetes insipidus, deuretik osmosis(poliuri), pasca penggunaan zat kontras 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Riw dan fkt resiko • spasium ke-3 a/ perpindahan cairan plasma ke intrtisial; peritonitis, obstruksi usus, luka bakar, asites • perubahan masukan; koma, kekurangan cairan • hemoragi 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Nitrogen urea darah (BUN):meningkat, penurunan fgs gjl, • hematokrit: peningkatan pd dehidrasi, turun pd perdarahan Px/ diagnostik 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Px/ diagnostik • Elektrolit serum =>bervariasi tgt pd jns kehilangan cairan - hipokalemi=> kehilangan mll GI, gjl - hiperkalemia=> insufisiensi gjl - hipernatremi=> peningkatan kehilangan cairan tak kasat mata, keringat dan diabetes insipidus - hiponatremi=> peningkatan masukan, pelepasan ADH shg mengencerkan natrium serum 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Px/ diagnostik • Co2 total serum =>menurun pd asidosis metabolik, meningkat pd alkalosis metabolik • GDA - asidosis metabolik;PH<7,35, HCO3<22 mEq/L => kehilangan pd GI bawah, ketoasidosis diabetik, - alkalosis metabolik;PH>7,45, HCO3>26 mEq=> th/ deuretik 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Px/ diagnostik • BJ urin; mkn normal, akan menurun pd deabetes insipidus • Natrium urin; menunjukkan kemampuan gjl menyimpan Na • osmolalitas serum; tgt jns kehilangan cairan dan kemamp tbh mengkompensasi haus dan ADH 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Penatalaksanaan kolaboratif 1. Pemulihan vol cairan & koreksi g3 penyerta asam-basa dan elektrolit - dekstros dan air=> mengatasi cairan tbh total merata ke slrh CIS dan CES - Normal saline; hanya utk memperbanyak CES - darah dan komponen drh; hanya memperbanyak cairan intravaskuler CES - lar elektrolit/salin campuran; memberikan tambahan elektrolit ex; K, Ca 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Cairan hrs diberikan cepat dan pd kuantitas yg cukup utk mempertahankan perfusi jar adekuat tanpa kelebihan beban sist kardiovaskuler • kecepatan pemberian cairan hrs didasarkan pd beratnya kehilangan dan respon hemodinamik indv thd penggantian cairan 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • penambahan cairan dihentikan bila ada tanda kelebihan vol cairan; krekles, peningkatan frek jtg, frek pernaf, a/ tdp peningkatan cepat pd CVP dan TAP 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Penatalaksanaan kolaboratif 2. Perbaikan perfusi jaringan pd syok hipovolemik 3. Rehidrasi oral 4. tind thd penyebab dsr 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Diagnosa kep dan intervensi • Defisit vol cairan bd kehilangan cairan tbh a/ penurunan masukan =>Tujuan; pasien memenuhi masukan cairan dan elektrolit adekuat dg KH: haluaran urin 30 ml/jam, BB stabil, BJ 1,0101,030, Tak ada tanda hipovolemik(lidah kering dll), TD dlm batas N, CVP 2-6 mmHg, frek jtg 60100X/mnt, Na serum 137-147mEq/L, hematokrit, BUN dlm batas N 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Perubahan perfusi serebral,ginjal, dan perifer b.d hipovolemia =>tujuan; ps mpy perfusi adekuat dg KH: kesadaran baik, kulit hangat dan kering, TD dlm batas normal, Nadi<100/mnt, haluaran urin30 ml/jam slm2 jam berturut2, pengisian kapiler<2 dtk 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pre test • Apa dampak bagi tubuh klien bila kekurangan protein dalam bentuk hiperprotein • Bila perawat terlambat alih posisi klien koma miring ke kiri/kanan, apakah tidak berpengaruh terhadap kesehatan kulit dan sirkulasi tubuhnya, jelaskan. • Coba anda kaji komponen input dan output cairan klien selama perawatan dalam 24 jam 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA KONSEP ASKEP MEDIKAL BEDAH 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Kebutuhan klien dewasa 15/03/2011 1 Bersifat responsif 2 Fase akut/kronis/terminal 3 Gangguan yg terjadi pd berbagai sistem 4 Rasional dan otonom, pelibatan keluarga Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PEMENUHAN YANG EFEKTIF • Mengenali respon klien dengan benar • Pengembilan keputusan yang tepat • Berikan bantuan perawatan sesuai kondisi klien dengan benar 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PERUBAHAN FISIOLOGIS G3. eliminasi G3 nutrisi G3. Perfusi jar G3. cairan&E G3. rs nyaman 15/03/2011 Dll Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Analisa data Critical BANTUAN PERAWATAN Dx Tindakan 15/03/2011 Head to to thinking Evaluasi Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PERAWATAN TEPAT GUNA Phase 1 BANTUAN PERAWATAN TUNTAS 15/03/2011 Phase 2 JALUR KOMUNIKASI EFEKTIF Phase 3 PERAWATAN MANDIRI DAN / HOME CARE Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Created by furaida [email protected] 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA SISTEM REPRODUKSI PRIA Created by : Ns. Furaida K, S.Kep [email protected] 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Genitalia Masculina 1. Eksterna : - Penis - Scrotum 2. Interna : - Testis dan Epididimis - Saluran keluar testis - Kelenjar aksesoris 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • 1. Testicles 2. Epididymis 3. Corpus cavernosa 4. Foreskin 5. Frenulum 6. Urethral opening 7. Glans penis 8. Corpus spongiosum 9. Penis 10. Scrotum 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Penis pubis Gland penis 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA GENITALIA EKSTERNA • SKROTUM • Kantung yang berisi testis • Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan sejumlah kelenjar lemak dan keringat • Fungsi : • sebagai penyangga bagi testis • Regulasi temperatur 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • PENIS – Organ untuk kopulasi – Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus spongiosum – Corpus cavernosum penis : disebelah dorsal,dibungkus t.albugenia tebal ± 0,5 mm, ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen sirkuler (sblh dlm) dan longitudinale (luar) – Corpus spongiosum penis : disebelah ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih padat & kecil2,bgn tengah ditembus o/ urethra 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Insisi transversal 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA GENITALIA INTERNA A. TESTIS dan EPIDIDYMIS TESTIS • Organ primer untuk reproduksi pria • Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum • Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin • Fungsi : – Kelenjar endokrin : hormon testosteron – Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma • Tidak terdapat dalam tubuh • Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & Struktur dalam 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Bungkus luar : A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong →mesothelium,melapisi permukaan testis bgn anterior B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan posterior → mediastinum testis C. Tunika vasculosa : sangat tipis Struktur Dalam: A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi testis mjd ± 250 lobulus B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis ( Leydig) → endokrin 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Epididymis • Saluran transport sperma pertama • caput, corpus dan cauda • Mempunyai 4 fungsi : • • • • 15/03/2011 1) Transpor sperma Transport 2) konsentrasi sperma 3) Penyimpanan sperma 4) Maturasi/pematangan sperma (khususnya di daerah cauda) Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA B. Saluran Keluar Testis Komponen : a. Tubulus semineferus convolutus spermatogenesis b. Tubulus semiferus rectus c. Rete Testis d. Duktuli Efferentes e. Duktus Epididymidis pematangan sperma f. Duktus Deferen (Vas deferen) g. Duktus Ejaculatorius 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA C. Kelenjar Aksesoris Pria 1. 2. 3. 4. 15/03/2011 Vesikula Seminalis Glandula Prostata Kelenjar Bulbo uretral Kelenjar Littre Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris 1. Sekret Vesikula Seminalis fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas dan Flavin (forensik) mendeteksi adanya semen 2. Sekret Glandula Prostata asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,spermidin, IgA dan IgG (menstimulasi kehidupan spermatozoa) 3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan 4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian pangkal uretra. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA SPERMATOGENESIS 1. Fase proliferasi : saat pubertas sel primordial mitosis menghasilkan spermatogonia 2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia menjadi spermatocytus primarius 3. Fase Pematangan : spermatocytus primarius bermeiosis I menjadi secundaris, bermeiosis ke II menjadi spermatidium kromosom (haploid) 23, XY atau XX 4. Fase Transformasi : spermatid menjadi spermatozoon Spermiogenesis 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA TESTOSTERON: 1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma (spermatogenesis) 2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi dan sifat seks sekunder : kumis, jenggot, rambut dada, suara dan libido Air mani sperma dan plasma semen. sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml, bergerak aktif 8-24 jam semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Ereksi, kenapa bisa terjadi ? Adanya enzim cGMP otot polos menjadi rilex aliran darah semakin cepat tabung-tabung mengembang PDE5 sebagai penghancur pesta ereksi, yang memecah cGMP Fase ereksi : Fase lemas (flasid) Fase pengisian darah Fase Tumesensi (pembesaran) Fase ereksi Fase Rigid Fase detumesensi 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis 1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil balig sampai seumur hidup sedangkan oogenesis dimulai semenjak embrio, terhenti sebagian waktu lahir dan dilanjutkan sampai akil balig sampai menopause 2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus sedangkan oogenesis memiliki siklus (menstruasi) 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Sistem Hormon Reproduksi pria Hormon: Substansi kimia yang disekresi oleh kelenjar endokrin, berfungsi mengatur pro ses tubuh, hormon dibawa ke organ target spesifik & kejaringan oleh aliran dadarah. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hormon Reproduksi Pria (1) Susunan kimia hormon: • Peptida: follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) • Steroid: Testosteron, Estrogen dan Progesteron. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hormon Reproduksi Pria (2) Hipotalamus: • Bagian integral otak berhubungan dengan kelenjar hipofisis • Menghasilkan bermacam-macam hormon • Mengatur fungsi kelenjar hipofisis 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hormon Reproduksi Pria (3) Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7 yaitu: 1.Growth-releasing hormone (GRH),golongan peptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi growth hormon (hormon pertumbuhan 2.Growth-inhibiting hormone (GIH), mengham bat growth hormone apabila sekresinya telah berlebihan. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hormon Reproduksi Pria (4) 3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH) golongan tripeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating hormone) 4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida, fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan adenocortico tropic hormone (ACTH) 5.Prolactin-releasing hormone (PRH), merangsang hi pofisis anterior mensekresi hormon prolaktin 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Hormon Reproduksi Pria (5) 6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH) kerjanya produksi prolaktin apabila sek resinya sudah berlebihan 7.Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), strukturnya decapeptida, Fungsi: merangsang hipofisis anterior mensekresi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pengkajian riwayat keperawatan 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Riwayat kep - Fisiologis 1. apakah indv memp kelainan/peny yg dpt menyebabkan g3 dlm sistem reproduksi pria, Ex;DM, PMS, infertilitas, ulkus genitalia, sekret uretra, dll. 2. Apakah indv mendpt obat a/ th/ t3 yg dpt mengganggu sistem reproduksi pria ex : terapi obat antihipertensi dgn efek samping disfungsi ereksi, riwayat konsumsi alkohol dan perokok. - Perkembangan apakah indv beresiko tinggi k/ usia a/ situasi sosial, Ex; lansia, pasien dgn DM, aktivitas seksual. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA - Psikologis adakah msl perilakua a/ emosional yg dpt meningkatkan resiko gangguan pada sistem reproduksinya, Ex; menyangkal adanya gejala PMS, disfungsi ereksi, depresi. - Spiritual apakah indv mpy keyakinan nilai-nilai dan praktik yg dpt mempangaruhi kemampnya utk mematuhi intervensi medis, Ex; ps menolak pemakaian alat kontrasepsi yg diindikasikan oleh tim medis, orientasi seksual. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA - Sosio kultural adakah faktor sos,bud,finansial, atau pendidikan yg menempatkan indv pd peningkatan resiko a/ mempengaruhi kemempuan utk mematuhi th/ medis, Ex Ps hanya mampu memenuhi resep obat tingkat rendah tapi tidak mampu memenuhi resep dgn biaya yg lebih mahal. 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PENGKAJIAN FISIK • INSPEKSI Penis Skrotum Daerah inguinal • PALPASI Testis Hernia Kelenjar getah bening 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • PEMERIKSAAN REKTAL PROSTAT – SULKUS, PEMBESARAN, BENJOLAN. • URIN... • CATATAN... PRIVASI IJIN / PENJELASAN PENDAMPINGAN 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA MASALAH KEPERAWATAN... 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA SISTEM IMUN NS. FURAIDA KHASANAH, S. KEP 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA FUNGSI IMUN • Pertahanan : resistensi thd agen penginvasi • Surveilans : mengidentifikasi & menghancurkan sel tbh sendiri yg bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma • Homeostasis : membersihkan sisa sel dan zat buangan shg tipe sel tetap seragam dan tidak berubah 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Antigen/imunogen • Suatu molekul atau sel yang mampu merangasang respon imun. • Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg antigen: – Harus besar, kompleks & asing bagi penjamu – Jumlahnya memadai – Biasanya mrpk protein dg berat molekul >10.000 dalton – Epitopnya (determinasi antigen) harus mudah di akses 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Sistem limfoid (imun) • Mempertahankan tbh dr agen penginvasi melalui pemanfaatan dua respon imunitas humoral dan seluler • Organ limfoid primer adl sumsum tlg tempat perkembangan sel B dituntaskan dan timus tempat perkembangan sel T dituntaskan • Jaringan limfoid skunder; kel. Getah bening, tonsil, limpa, jar mukosa di kulit, sal nafas, sal cerna dan saluran perkemihan 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Fgs sistem imun adl membedakan “diri sendiri” dari “asing” • Setiap individu /organisme harus mampu melindungi diri dari ancaman baik dr luar (virus dan bakteri yang terhirup dan tertelan) dan dari dalam (neoplasma, tumor) • Untuk melindungi diri tubuh manusia mengembangkan reaksi pertahanan seluler yang disebut respon imun 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA RESPON IMUN HUMORAL • Bersifat tdk lgs dan dilaksanakan oleh imunoglobulin spesifik (antibodi) yang dihasilkan sel B aktif (sel plasma) & dibantu o/sistem komplemen – IgG (gama) plg banyak di tubuh, mampu menembus plasenta melindungi tbh dr bakteri – IgM plg besar bertanggung jawab dalam respon imun primer – IgA tdpt dlm sekresi tbh; kolostrum, air mata, air liur, sekresi sal nafas, GIT, sal kemih. Fgs utama mempertahankan permukaan mukosa thd virus dan bakteri – IgE melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dalam reaksi hipersensitifitas tipe I – IgD tdpt dlm jml kcl di serum, kemungkinan mempengaruhi defisiensi limfosit B kendati peranannya blm jelas 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi Imunoglobulin • Menyebabkan sitotoksisitas • Memungkinkan imunisasi pasif • Meningkatkan opsonisasi (pengendapan komplemen pd suatu antigen shg kontak lekat dg sel fagositik mjd lbh stabil) • Mengaktifkan komplemen • Dapat menyebabkan anafilaksis 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi utama Komplemen 1.Menyebabkan lisis sel komplemen berinteraksi satu sama lain membentuk membrane attack complex (MAC) di permukaan sel sasaran => memasukkan molekul pembuat pori di membaran sel imunogen => membran rusak => air dan elektrolit masuk sel => sel pecah dan mati 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi utama Komplemen 2.Pembentukan berbagai mediator imun, berperan dalam proses peradangan 3.Opsonisasi ; sel fagositik akan lbh mampu menelan apabila bahan imunogen dilapisi komplemen. => ex; histamin, bradikinin 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA RESPON IMUN SELULER • Respon imun yang dilaksanakan oleh limfosit T • Peran sel T ; – Fungsi pengendali; sel T penolong /CD4 (cluster of deferentiation 4) – Fungsi pelaksana; sel T sitotoksik (pemusnah) / CD8 => mampu mematikan sel terinfeksi virus, sel tumor 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi Sel CD4 • Pengendali ; mengaitkan sist monositmakrofag ke sist limfoid • berinteraksi dg sel penyaji antigen untuk mengendalikan Ig • Menghasilkan sitokin yang memungkin tumbuhnya sel CD4 dan CD8 • Berkembang menjadi sel pengingat 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Fungsi imunitas seluler • Sel CD8 mematikan scr langsung sel sasaran • Sel T menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat • Sel T memiliki kemampuan menghasilkan sel pengingat • Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8 memfasilitasi dan menekan respon imun seluler dan humoral 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA TIPE IMUNITAS • Imunitas alami – Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex; cacar air) – Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh bayi mll plasenta atau kolostrum • Imunitas buatan – Aktif => pembentukan stlh vaksinasi – Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex; antitoksin tetanus) 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Gangguan / penyakit imunologi • Imunodefisiensi (respon imun berkurang) Ex; AIDS, leukemia • Hepersensitifitas (respon imun berlebihan) Ex; alergi, asma, rx transfusi • Penyakit autoimun (rx sistem imun thdp Ag jar sendiri) Ex; sistemik lupus eritematosus, AIHA, miastenia gravis 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PROSES KEPERAWATAN 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA PENGKAJIAN • • • • • • Biografi / demografi Keluhan utama Penyakit saat ini Penyakit masa lalu Penyakit keluarga Riwayat psikososial 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pemeriksaan fisik • Rambut • Kulit dan membran mukosa • Kel. Limfe servikal anterior dan posterior, aksilaris, dan inguinalis dipalpasi untuk mengetahui pembesaran kel limfe • Hidung • Sendi (adanya nyeri, bengkak, batas kisaran gerak) • Paru • Kardiovaskuler 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA Pemeriksaan diagnostik • Uji lekosit dan limfosit Hitung jenis dan hitung sel darah putih Biopsi sumsum tulang • Pemeriksaan imunitas humoral Total globulin dan immunoglobulin • Uji imunitas seluler Hitung total limfosit • Uji fungsi sel fagosit Nitroblue tetrazolium reductase assay • Uji hipersensitifitas Stratch test, Pacth test, Tes intra dermal, Radio 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA • Uji antigen antibody spesifik Radioimmunoassay, Imunofluoresensi, aglutinasi, test fiksasi komplemen. • Uji infeksi HIV ELISA (Enzyme linked immunoabsorbent assay) sample yg positif dpt dikonfirmasi dgn Western blot Hitung sel CD 4 dan CD 8 Test antigent P24 Reaksi rantai polymerase (PCR: Polymerase chain reaction) 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA A nurse is someone who listen with heart 15/03/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA