GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI MA MUHAMMADIYAH 10 PALIRANGAN KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN Kholidatul , WS. Tarmi ………...... ……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI merupakan usaha atau cara pemeriksaan payudara yang secara teratur dan sistematik dilakukan oleh wanita itu sendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program screening atau deteksi dini kanker payudara. Masalah penelitian adalah masih rendahnya kesadaran remaja putri dalam pemeriksaan payudara sendiri. Desain penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif. Populasi penelitian yaitu seluruh remaja putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan sebanyak 27 orang. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel 27 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah data terkumpul kemudian data diproses dengan cara editing, coding, scoring, transferring dan tabulating. kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang selanjutnya dianalisis dalam prosentase dan narasi. Hasil penelitian di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa hampir seluruh remaja putri (51,86%) mempunyai pengetahuan cukup tentang pemeriksaan payudara sendiri. Berdasarkan penelitian diatas maka selaku tenaga kesehatan terutama bidan perlu meningkatkan mutu pelayanan melalui penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Bidan juga bisa bekerja sama dengan kader kesehatan yang berlatih dalam memberikan penyuluhan kepada remaja putri mengenai pengertian, tujuan, waktu, teknik dan hasil pemeriksaan payudara sendiri. Sehingga remaja putri mengetahui dan memahami tentang pemeriksaan payudara sendiri dan kelak dapat diterapkan setiap bulannya untuk mendeteksi dini kanker payudara. Kata Kunci: Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI kecemasan yang tidak perlu, dan bahwa menemukan kanker pada payudara pada dasarnya tidak akan mengubah proses penyakit tersebut. Disisi lain, diragukan bahwa meskipun SADARI tidak mengubah proses penyakit, mungkin pengobatan awal yang diperlukan tidak perlu terlalu agresif. Banyak wanita membuat pernyataan bahwa pengaruh merawat kerabat dekat yang menderita kanker payudara merupakan alasan pertama yang membuat mereka cemas. Apapun alasannya, jika wanita ingin melakukan SADARI, ia memerlukan panduan mengenai bagaimana dan bilamana ia melakukannya. Sekarang, SADARI diiringi oleh konsep “kesadaran akan payudara”, wanita tetap diminta untuk mengamati dan merasakan payudaranya, tetapi bukan merupakan ritual, seperti pada SADARI. Wanita harus didorong agar familier dengan bagaimana normalnya payudara mereka terlihat dan terasa serta PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan serta terapi dini dapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak pada pasien. Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani SADARI dirumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara (Aziza Nabila, 2010). Terdapat, dan mungkin akan selalu terdapat, kontroversi seputar isu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Diketahui bahwa SADARI menyebabkan SURYA 64 Vol.03, No.XVI, Desember 2013 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bagaimana kondisi ini bisa bervariasi pada waktu yang berbeda dalam bulan tersebut. Mereka tidak diminta untuk memerhatikan benjolan pada payudara secara detail, tetapi hanya untuk mengenali setiap perubahan dari kondisi normal (Gilly Andrews, 2009). Menurut data rekam medik di RSUD Dr. Soegiri Lamongan didapatkan angka kejadian Ca. mammae pada tahun 2011 sebanyak 340 kasus. Dari hasil survey awal yang dilakukan pada 10 remaja putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan didapatkan 10 remaja putri (100%) belum pernah melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Dari data tersebut maka masalah penelitian adalah masih rendahnya kesadaran remaja putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri. Menurut Ana Fitria (2007). Beberapa faktor yang mempengaruhi pemeriksaan payudara sendiri disebabkan antara lain oleh pengalaman, motivasi, keluarga, peran aktif petugas kesehatan, serta pengetahuan. Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang akan menambah sesuatu yang bersifat formal, dalam hal ini umur dan pekerjaan merupakan wujud dari pengalaman yang nantinya akan menambah wawasan pengetahuan menjadi lebih banyak (Wahid Iqbal Mubarak, 2007). Motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu, kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal akan menyebabkan kurang bersemangat dalam melakukan pembelajaran (Alex Sobur, 2003). Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial didalam hubungan interaksi dengan kelompoknya, faktor keluarga tentu saja mempunyai peranan penting, keadaan keluarga akan sangat menentukan berhasil tidaknya dalam menjalin proses belajar (Alex Sobur, 2003). Peran aktif petugas kesehatan berupaya dan bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan kepada individu dan masyarakat, mutu pelayanan yang profesional akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Wahid Iqbal Mubarak, 2007). Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam SURYA jiwa seseorang yang merupakan hasil dari tahu setelah orang itu melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu kemudian diproyeksikan oleh orang tersebut menjadi suatu gambaran, persepsi, pengamatan, konsep dan fakta (Notoatmodjo, 2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu umur, pengalaman, pendidikan, informasi, kebudayaan, dan sosial-ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah mencerna informasi sehingga semakin banyak juga pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai – nilai yang baru diperkenalkan (Nur Salam, 2005). Para wanita yang telah berusia 20 tahun dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan CBE (Clinical Breast Examination) tahunan, dan harus melakukan pemeriksaan mammografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40 tahun. Jika wanita melakukan hal tersebut maka akan dapat mendeteksi dini adanya kanker payudara. Kanker payudara tidak akan berlanjut menjadi kanker ganas jika dilakukan SADARI sedini mungkin (American Cancer Society, 2007). Peran aktif petugas kesehatan juga berperan besar pada perilaku pemeriksaan payudara sendiri. Peran aktif petugas kesehatan yang baik dengan cara KIE terutama tentang pemeriksaan payudara sendiri akan meningkatkan pengetahuan pada remaja putri mengenai cara mendeteksi dini kanker payudara. Sehingga upaya pencegahan kanker payudara bisa dilakukan pada setiap bulannya. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian pada remaja mengenai “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.” METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif. Populasi penelitian yaitu seluruh remaja putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro 65 Vol.03, No.XVI, Desember 2013 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan sebanyak 27 orang. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel 27 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah data terkumpul kemudian data diproses dengan cara editing, coding, scoring, transferring dan tabulating. kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang selanjutnya dianalisis dalam prosentase dan narasi. Data Khusus 1) Karakteristik Pengetahuan Responden Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2012. No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%) 1 Baik 12 44,44 2 Cukup 14 51,86 3 Kurang 1 3,7 Jumlah 27 100 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri mempunyai pengetahuan cukup mengenai pemeriksaan payudara sendiri yaitu sebanyak 14 orang (51,86%). Dan sebagian kecil remaja putri mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai pemeriksaan payudara sendiri yaitu 1 orang (3,7%). 1. Hasil Penelitian Data Umum 1) Karakteristik Umur Responden Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Remaja Putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2012. No Umur Jumlah Prosentase (%) 1 10-14 0 0 tahun 2 15-16 15 55,56 tahun 3 17-21 12 44,44 tahun Jumlah 27 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri berumur 15-16 tahun yaitu sebanyak 15 orang (55,56%). PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan dijelaskan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan tahun 2012. Dari hasil penelitian sebagaimana tercantum pada tabel 3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri mempunyai pengetahuan cukup mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri bagi remaja putri sangatlah penting sebagai bekal saat memasuki usia dewasa, karena dengan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan payudara sendiri, remaja putri akan lebih mengetahui bagaimana cara mendeteksi dini adanya kelainan pada payudara. Dalam hal ini remaja putri seharusnya tidak hanya tahu tetapi juga memahami tentang pemeriksaan payudara sendiri. Sehingga saat memasuki usia dewasa nanti remaja putri dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri pada setiap bulannya sebagai upaya untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada payudara. 2) Karakteristik Kelas Responden Tabel 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Remaja Putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2012. No Kelas Jumlah Prosentase (%) 1 Sepuluh 11 40,74 2 Sebelas 16 59,26 Jumlah 27 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri berada di kelas sebelas yaitu sebanyak 16 orang (59,26%). SURYA 66 Vol.03, No.XVI, Desember 2013 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya sikap yang kemudian diaplikasikan dalam tindakan nyata, sehingga hal ini menguatkan asumsi bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku dan dengan pengetahuan yang tinggi dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau apa yang disikapinya (Notoatmodjo, Soekidjo, 2005) Menurut Notoatmodjo, Soekidjo, (2005) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu: tahu, memahami, aplikasi analisis, sintesis dan evaluasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur. Dari hasil penelitian sebagaimana tercantum pada tabel 1 yang menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri berumur 15-16 tahun yang merupakan usia remaja tahap menengah. Dimana pada usia ini remaja putri memiliki rasa keingintahuan yang besar mengenai banyak hal terutama masalah reproduksi. Remaja putri cenderung aktif untuk mencari berbagai informasi dan mencoba hal-hal baru. Menurut Wahid Iqbal Mubarok, 2007. Dengan bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada fisik, psikologis dan mental. Sehingga pada kondisi ini, remaja banyak mengetahui informasi tentang kesehatan reproduksi, karena mereka mampu mengatasi masa transisi ini dengan baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Dengan bertambahnya usia maka tingkat pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang pernah didapat, SURYA juga dari pengalaman sendiri (Notoatmodjo, Soekidjo, 2005). Peran aktif petugas kesehatan berperan besar pada perilaku pemeriksaan payudara sendiri. Peran aktif petugas kesehatan yang baik dengan cara KIE terutama tentang pemeriksaan payudara sendiri akan meningkatkan pengetahuan pada remaja putri mengenai cara mendeteksi dini kanker payudara. Sehingga upaya pencegahan kanker payudara bisa dilakukan pada setiap bulannya. PENUTUP 1. Kesimpulan Sebagian besar remaja putri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan memiliki pengetahuan cukup tentang pemeriksaan payudara sendiri. 2. Saran Dengan melihat hasil kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran dari peneliti yakni sebagai berikut: 2.1. Bagi Tempat Penelitian Agar petugas UKS lebih meningkatkan pengetahuan pada remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri melalui kegiatan rutin. 2.2. Bagi Pemerintah Pemerintah dapat mencanangkan program deteksi dini kanker payudara sehingga dapat menurunkan kejadian kanker payudara. 2.3. Bagi Profesi Kebidanan Perlunya petugas kesehatan dan kader terlatih untuk meningkatkan penyuluhan tentang pengertian, tujuan, waktu, teknik dan hasil dari pemeriksaan payudara sendiri dan meningkatkan motivasi tentang pemeriksaan payudara sendiri 2.4. Bagi Peneliti Yang Akan Datang Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan populasi, sampel yang lebih banyak dengan menggunakan metode desain yang lain dan kuesioner yang telah diuji cobakan dahulu sehingga hasilnya lebih representative. DAFTAR PUSTAKA Alex sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia 67 Vol.03, No.XVI, Desember 2013 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Diakses tanggal: 14 Maret 2012 pukul 20.00 WIB American Cancer Society. 2007. Women Health Concern. http://www.womenhealth.com. Diakses tanggal: 14 Maret 2012 pukul 20.00 WIB Sarwono Prawirohardjo. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Ana Fitria. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Sjamsuhidayat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung seto Andrews, Gilly. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Aziza Nabila. 2010. Kanker Payudara. http://www.asuransinomor1.com. Diakses tanggal: 16 April 2012 pukul 15.00 WIB Soleman, 2009. Aspek Klinis dan Epidemiologis Penyakit. http://www.stetoskopmerah.blogsp ot.com. Diakses tanggal 16 April 2012 pukul 15.00 WIB Bobak dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Elizabeth, Hurlock. 2001. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Rayburn, William F. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika Fitria Yulia. 2008. Demo SARARI. http://www.Akbidypsdmi.Net. Diakses tanggal: 20 Maret 2012 pukul 09.00 WIB Romauli, Suryati dan Anna Vida Vindari. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Muha Medika Hendrapagala. 2009. Kanker Payudara. http://www.KankerPayudara.com. Diakses tanggal: 14 Maret 2012 pukul 20.00 WIB Varney, Hellen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC Wahid Iqbal Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metodologi Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Manuaba, IGB. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2005. Konsep Dasar Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nusaindah Tripid. 2008. Tips Kanker Payudara. http://www.nusaindahtripid.com. Diakses tanggal: 20 Maret 2012 pukul 09.00 WIB Pitra. 2008. Kampanye Kanker Payudara. http//:www.homepedin.org. SURYA 68 Vol.03, No.XVI, Desember 2013