SURYA 64 Vol.03, No.XVI, Desember 2013 Kholidatul , WS. Tarmi

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA
SENDIRI DI MA MUHAMMADIYAH 10 PALIRANGAN KECAMATAN SOLOKURO
KABUPATEN LAMONGAN
Kholidatul , WS. Tarmi
………...... ……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… .
Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI merupakan usaha atau cara pemeriksaan payudara
yang secara teratur dan sistematik dilakukan oleh wanita itu sendiri yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari program screening atau deteksi dini kanker payudara. Masalah penelitian
adalah masih rendahnya kesadaran remaja putri dalam pemeriksaan payudara sendiri. Desain
penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif. Populasi penelitian yaitu seluruh remaja putri di
MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan sebanyak 27
orang. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel 27 orang. Variabel
dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Data penelitian ini
diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah data terkumpul kemudian data
diproses dengan cara editing, coding, scoring, transferring dan tabulating. kemudian disajikan
dalam bentuk tabel yang selanjutnya dianalisis dalam prosentase dan narasi.
Hasil penelitian di MA Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten
Lamongan menunjukkan bahwa hampir seluruh remaja putri (51,86%) mempunyai pengetahuan
cukup tentang pemeriksaan payudara sendiri.
Berdasarkan penelitian diatas maka selaku tenaga kesehatan terutama bidan perlu meningkatkan
mutu pelayanan melalui penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Bidan juga bisa
bekerja sama dengan kader kesehatan yang berlatih dalam memberikan penyuluhan kepada
remaja putri mengenai pengertian, tujuan, waktu, teknik dan hasil pemeriksaan payudara
sendiri. Sehingga remaja putri mengetahui dan memahami tentang pemeriksaan payudara
sendiri dan kelak dapat diterapkan setiap bulannya untuk mendeteksi dini kanker payudara.
Kata Kunci: Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI
kecemasan yang tidak perlu, dan bahwa
menemukan kanker pada payudara pada
dasarnya tidak akan mengubah proses
penyakit tersebut. Disisi lain, diragukan
bahwa meskipun SADARI tidak mengubah
proses penyakit, mungkin pengobatan awal
yang diperlukan tidak perlu terlalu agresif.
Banyak wanita membuat pernyataan bahwa
pengaruh merawat kerabat dekat yang
menderita kanker payudara merupakan
alasan pertama yang membuat mereka
cemas. Apapun alasannya, jika wanita ingin
melakukan SADARI, ia memerlukan
panduan mengenai bagaimana dan bilamana
ia melakukannya.
Sekarang, SADARI
diiringi oleh konsep “kesadaran akan
payudara”, wanita tetap diminta untuk
mengamati dan merasakan payudaranya,
tetapi bukan merupakan ritual, seperti pada
SADARI. Wanita harus didorong agar
familier dengan bagaimana normalnya
payudara mereka terlihat dan terasa serta
PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan penyebab
utama kematian pada wanita akibat kanker.
Sejumlah studi memperlihatkan bahwa
deteksi kanker payudara dan serta terapi dini
dapat meningkatkan harapan hidup dan
memberikan pilihan terapi lebih banyak
pada pasien. Diperkirakan 95% wanita yang
terdiagnosis pada tahap awal kanker
payudara dapat bertahan hidup lebih dari 5
tahun setelah diagnosis sehingga banyak
dokter yang merekomendasikan agar para
wanita menjalani SADARI dirumah secara
rutin dan menyarankan dilakukannya
pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi
benjolan pada payudara (Aziza Nabila,
2010).
Terdapat, dan mungkin akan selalu
terdapat,
kontroversi
seputar
isu
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Diketahui bahwa SADARI menyebabkan
SURYA
64
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan
bagaimana kondisi ini bisa bervariasi pada
waktu yang berbeda dalam bulan tersebut.
Mereka tidak diminta untuk memerhatikan
benjolan pada payudara secara detail, tetapi
hanya untuk mengenali setiap perubahan
dari kondisi normal (Gilly Andrews, 2009).
Menurut data rekam medik di RSUD Dr.
Soegiri Lamongan didapatkan angka
kejadian Ca. mammae pada tahun 2011
sebanyak 340 kasus. Dari hasil survey awal
yang dilakukan pada 10 remaja putri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan
Solokuro Kabupaten Lamongan didapatkan
10 remaja putri (100%) belum pernah
melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Dari data tersebut maka masalah penelitian
adalah masih rendahnya kesadaran remaja
putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Menurut Ana Fitria (2007). Beberapa
faktor yang mempengaruhi pemeriksaan
payudara sendiri disebabkan antara lain oleh
pengalaman, motivasi, keluarga, peran aktif
petugas kesehatan, serta pengetahuan.
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah
dialami seseorang yang akan menambah
sesuatu yang bersifat formal, dalam hal ini
umur dan pekerjaan merupakan wujud dari
pengalaman yang nantinya akan menambah
wawasan pengetahuan menjadi lebih banyak
(Wahid Iqbal Mubarak, 2007). Motivasi
adalah keadaan internal organisme yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu,
kekurangan atau ketiadaan motivasi baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat
eksternal akan menyebabkan kurang
bersemangat dalam melakukan pembelajaran
(Alex Sobur, 2003). Keluarga merupakan
kelompok sosial pertama-tama dalam
kehidupan manusia, tempat ia belajar dan
menyatakan diri sebagai manusia sosial
didalam hubungan
interaksi
dengan
kelompoknya, faktor keluarga tentu saja
mempunyai peranan penting, keadaan
keluarga akan sangat menentukan berhasil
tidaknya dalam menjalin proses belajar
(Alex Sobur, 2003). Peran aktif petugas
kesehatan berupaya dan bertanggung jawab
memberikan pelayanan kesehatan kepada
individu dan masyarakat, mutu pelayanan
yang profesional akan mempengaruhi status
kesehatan masyarakat (Wahid Iqbal
Mubarak, 2007). Pengetahuan merupakan
unsur-unsur yang mengisi akal dan alam
SURYA
jiwa seseorang yang merupakan hasil dari
tahu setelah orang itu melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu
kemudian diproyeksikan oleh orang tersebut
menjadi
suatu
gambaran,
persepsi,
pengamatan,
konsep
dan
fakta
(Notoatmodjo, 2005). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
yaitu umur, pengalaman, pendidikan,
informasi, kebudayaan, dan sosial-ekonomi.
Semakin
tinggi
tingkat
pendidikan
seseorang, semakin mudah mencerna
informasi sehingga semakin banyak juga
pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai – nilai yang baru diperkenalkan (Nur
Salam, 2005). Para wanita yang telah
berusia 20 tahun dianjurkan untuk mulai
melakukan SADARI bulanan dan CBE
(Clinical Breast Examination) tahunan, dan
harus melakukan pemeriksaan mammografi
setahun sekali bila mereka telah memasuki
usia 40 tahun.
Jika wanita melakukan hal tersebut
maka akan dapat mendeteksi dini adanya
kanker payudara. Kanker payudara tidak
akan berlanjut menjadi kanker ganas jika
dilakukan SADARI sedini mungkin
(American Cancer Society, 2007).
Peran aktif petugas kesehatan juga
berperan besar pada perilaku pemeriksaan
payudara sendiri. Peran aktif petugas
kesehatan yang baik dengan cara KIE
terutama tentang pemeriksaan payudara
sendiri akan meningkatkan pengetahuan
pada remaja putri mengenai cara mendeteksi
dini kanker payudara. Sehingga upaya
pencegahan kanker payudara bisa dilakukan
pada setiap bulannya.
Berdasarkan fenomena diatas peneliti
tertarik mengadakan penelitian pada remaja
mengenai “Gambaran Pengetahuan Remaja
Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
di MA Muhammadiyah 10 Palirangan
Kecamatan
Solokuro
Kabupaten
Lamongan.”
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan
Desain Deskriptif. Populasi penelitian yaitu
seluruh remaja putri di MA Muhammadiyah
10
Palirangan
Kecamatan
Solokuro
65
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan sebanyak 27 orang.
Metode sampling yang digunakan adalah
total sampling. Sampel 27 orang. Variabel
dalam penelitian ini adalah pengetahuan
remaja putri tentang SADARI. Data
penelitian ini diambil dengan menggunakan
kuesioner tertutup. Setelah data terkumpul
kemudian data diproses dengan cara editing,
coding, scoring, transferring dan tabulating.
kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang
selanjutnya dianalisis dalam prosentase dan
narasi.
Data Khusus
1) Karakteristik Pengetahuan Responden
Tabel 3
Distribusi
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Pengetahuan Remaja Putri
tentang
Pemeriksaan
Payudara Sendiri di MA
Muhammadiyah
10
Palirangan
Kecamatan
Solokuro
Kabupaten
Lamongan Tahun 2012.
No Pengetahuan Jumlah Prosentase
(%)
1 Baik
12
44,44
2 Cukup
14
51,86
3 Kurang
1
3,7
Jumlah
27
100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja putri
mempunyai pengetahuan cukup mengenai
pemeriksaan
payudara
sendiri
yaitu
sebanyak 14 orang (51,86%). Dan sebagian
kecil remaja putri mempunyai pengetahuan
yang kurang mengenai pemeriksaan
payudara sendiri yaitu 1 orang (3,7%).
1. Hasil Penelitian
Data Umum
1) Karakteristik Umur Responden
Tabel
1
Distribusi
Karakteristik
Responden Berdasarkan Umur
Remaja
Putri
di
MA
Muhammadiyah 10 Palirangan
Kecamatan Solokuro Kabupaten
Lamongan Tahun 2012.
No
Umur
Jumlah Prosentase
(%)
1
10-14
0
0
tahun
2
15-16
15
55,56
tahun
3
17-21
12
44,44
tahun
Jumlah
27
100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja putri berumur
15-16 tahun yaitu sebanyak 15 orang
(55,56%).
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara
sendiri pada remaja putri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan
Solokuro Kabupaten Lamongan tahun 2012.
Dari hasil penelitian sebagaimana tercantum
pada tabel 3 yang menunjukkan bahwa
sebagian besar remaja putri mempunyai
pengetahuan cukup mengenai pemeriksaan
payudara sendiri. Pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri bagi remaja
putri sangatlah penting sebagai bekal saat
memasuki usia dewasa, karena dengan
mempunyai pengetahuan yang baik tentang
pemeriksaan payudara sendiri, remaja putri
akan lebih mengetahui bagaimana cara
mendeteksi dini adanya kelainan pada
payudara. Dalam hal ini remaja putri
seharusnya tidak hanya tahu tetapi juga
memahami tentang pemeriksaan payudara
sendiri. Sehingga saat memasuki usia
dewasa nanti remaja putri dapat melakukan
pemeriksaan payudara sendiri pada setiap
bulannya sebagai upaya untuk mendeteksi
dini adanya kelainan pada payudara.
2) Karakteristik Kelas Responden
Tabel 2 Distribusi
Karakteristik
Responden Berdasarkan Kelas
Remaja
Putri
di
MA
Muhammadiyah 10 Palirangan
Kecamatan
Solokuro
Kabupaten Lamongan Tahun
2012.
No
Kelas
Jumlah
Prosentase
(%)
1 Sepuluh
11
40,74
2 Sebelas
16
59,26
Jumlah
27
100
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja putri berada di
kelas sebelas yaitu sebanyak 16 orang
(59,26%).
SURYA
66
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia,
yakni
indera
penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya
sikap yang kemudian diaplikasikan dalam
tindakan nyata, sehingga hal ini menguatkan
asumsi bahwa pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk
terbentuknya
perilaku
dan
dengan
pengetahuan yang tinggi dapat digunakan
sebagai dasar untuk bertindak setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek
kesehatan, kemudian mengadakan penilaian
atau pendapat terhadap apa yang diketahui,
proses selanjutnya diharapkan ia akan
melaksanakan atau mempraktekkan apa
yang diketahui atau apa yang disikapinya
(Notoatmodjo, Soekidjo, 2005)
Menurut Notoatmodjo, Soekidjo, (2005)
pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
tahu, memahami, aplikasi analisis, sintesis
dan evaluasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah umur. Dari hasil
penelitian sebagaimana tercantum pada tabel
1 yang menunjukkan bahwa sebagian besar
remaja putri berumur 15-16 tahun yang
merupakan usia remaja tahap menengah.
Dimana pada usia ini remaja putri memiliki
rasa keingintahuan yang besar mengenai
banyak hal terutama masalah reproduksi.
Remaja putri cenderung aktif untuk mencari
berbagai informasi dan mencoba hal-hal
baru.
Menurut Wahid Iqbal Mubarok, 2007.
Dengan bertambahnya umur seseorang maka
akan terjadi perubahan pada fisik, psikologis
dan mental. Sehingga pada kondisi ini,
remaja banyak mengetahui informasi
tentang kesehatan reproduksi, karena mereka
mampu mengatasi masa transisi ini dengan
baik dan dapat beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi.
Dengan bertambahnya usia maka tingkat
pengetahuan akan berkembang sesuai
dengan pengetahuan yang pernah didapat,
SURYA
juga dari pengalaman sendiri (Notoatmodjo,
Soekidjo, 2005).
Peran aktif petugas kesehatan berperan
besar pada perilaku pemeriksaan payudara
sendiri. Peran aktif petugas kesehatan yang
baik dengan cara KIE terutama tentang
pemeriksaan
payudara
sendiri
akan
meningkatkan pengetahuan pada remaja
putri mengenai cara mendeteksi dini kanker
payudara. Sehingga upaya pencegahan
kanker payudara bisa dilakukan pada setiap
bulannya.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sebagian besar remaja putri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan
Solokuro Kabupaten Lamongan memiliki
pengetahuan cukup tentang pemeriksaan
payudara sendiri.
2. Saran
Dengan melihat hasil kesimpulan diatas,
maka ada beberapa saran dari peneliti yakni
sebagai berikut:
2.1. Bagi Tempat Penelitian
Agar
petugas
UKS
lebih
meningkatkan pengetahuan pada remaja
putri tentang pemeriksaan payudara sendiri
melalui kegiatan rutin.
2.2. Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat mencanangkan
program deteksi dini kanker payudara
sehingga dapat menurunkan kejadian kanker
payudara.
2.3. Bagi Profesi Kebidanan
Perlunya petugas kesehatan dan kader
terlatih untuk meningkatkan penyuluhan
tentang pengertian, tujuan, waktu, teknik
dan hasil dari pemeriksaan payudara sendiri
dan
meningkatkan
motivasi
tentang
pemeriksaan payudara sendiri
2.4. Bagi Peneliti Yang Akan Datang
Perlu penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan populasi, sampel yang lebih
banyak dengan menggunakan metode desain
yang lain dan kuesioner yang telah diuji
cobakan dahulu sehingga hasilnya lebih
representative.
DAFTAR PUSTAKA
Alex sobur. 2003. Psikologi Umum.
Bandung: Pustaka Setia
67
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di MA
Muhammadiyah 10 Palirangan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan
Diakses tanggal: 14 Maret 2012
pukul 20.00 WIB
American Cancer Society. 2007. Women
Health Concern.
http://www.womenhealth.com.
Diakses tanggal: 14 Maret 2012
pukul 20.00 WIB
Sarwono Prawirohardjo. 2007. Ilmu
Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Ana Fitria. 2007. Panduan Lengkap
Kesehatan Wanita. Yogyakarta:
Gala Ilmu
Sjamsuhidayat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Jakarta: EGC
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang
Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta: Sagung seto
Andrews, Gilly. 2009. Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC
Aziza Nabila. 2010. Kanker Payudara.
http://www.asuransinomor1.com.
Diakses tanggal: 16 April 2012
pukul 15.00 WIB
Soleman, 2009. Aspek Klinis dan
Epidemiologis Penyakit.
http://www.stetoskopmerah.blogsp
ot.com. Diakses tanggal 16 April
2012 pukul 15.00 WIB
Bobak dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Elizabeth, Hurlock. 2001. Perkembangan
Anak. Jakarta: Erlangga
Rayburn, William F. 2001. Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika
Fitria Yulia. 2008. Demo SARARI.
http://www.Akbidypsdmi.Net.
Diakses tanggal: 20 Maret 2012
pukul 09.00 WIB
Romauli, Suryati dan Anna Vida Vindari.
2009. Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Muha Medika
Hendrapagala. 2009. Kanker Payudara.
http://www.KankerPayudara.com.
Diakses tanggal: 14 Maret 2012
pukul 20.00 WIB
Varney, Hellen. 2006. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta: EGC
Wahid Iqbal Mubarak. 2007. Promosi
Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metodologi
Penelitian dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Manuaba, IGB. 2006. Ilmu Kandungan.
Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Nursalam. 2005. Konsep Dasar Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Nusaindah Tripid. 2008. Tips Kanker
Payudara.
http://www.nusaindahtripid.com.
Diakses tanggal: 20 Maret 2012
pukul 09.00 WIB
Pitra. 2008. Kampanye Kanker Payudara.
http//:www.homepedin.org.
SURYA
68
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Download