PEMODELAN DEFORMASI DARI DATA GPS UNTUK PENENTUAN LOKASI PUSAT TEKANAN MAGMA KAWASAN VULKANIK AKTIF MENGGUNAKAN MODEL MOGI (Studi Kasus: Gunung Merapi, DIY) Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing : Reyzansza Anandio Syahputra : 3510 100 037 : Teknik Geomatika FTSP-ITS : Ira Mutiara Anjasmara, S.T, M.Phil-Phd Abstrak Pada penelitian terdahulu oleh Aisyah,dkk (2014) dijelaskan pasca erupsi Merapi tahun 2010 telah terjadi pergerakan tubuh gunung merapi baik vertikal maupun horisontal. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi terjadi perpanjangan baseline antara titik control terhadap navigasi sekitar 5 mm hingga 15 mm, dan pergeseran koordinat GPS bervariasi mulai 2 mm hingga 50 mm. Pergeseran tersebut radial menuju ke arah puncak, sehingga sifat deformasinya adalah inflasi. Berdasarkan Laporan Tim Tanggap Darurat BPPTKG, setidaknya terdapat lebih dari 100 juta m3 deposit material erupsi tahun 2010. Komposisi mineral batuan menunjukkan bahwa material erupsi tersebut berasal dari sumber kedalaman lebih dari 10 km. Studi terhadap karakteristik erupsi ini dapat digunakan sebagai indikator untuk mitigasi bencana gunung api, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membuat model posisi pusat tekanan magma dan seberapa besar volume magma tersebut. Pada penelitian ini, pemodelan sumber tekanan menggunakan model mogi, sedangkan analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa regresi linier dan polinomial orde dua. v Data yang digunakan adalah data GPS online dengan rekaman data perjam. Dari hasil analisa yang dilakukan mulai tanggal 1 September 2013 sampai 31 Maret 2014 (7 bulan), didapatkan nilai pergeseran horisontal sebesar 0.033015 dan vertikal sebesar -0.0055 untuk stasiun DELS, horisontal sebesar 0.047011 dan vertikal sebesar -0.0062 untuk stasiun GRWH, dan horisontal sebesar 0.06407 dan vertikal sebesar -0.0464 untuk stasiun KLAT. Selain itu, diamati pula perubahan slope distance dari titik base BTK dengan setiap stasiun. Perubahan nilai slope distance diamati dengan metode regresi linier sehingga menghasilkan nilai koefisien b sebesar -0,016921 untuk stasiun DELS, 0,014484 untuk stasiun GRWH, dan -0,0072175 untuk stasiun KLAT. Nilai negatif (-) ini mengindikasikan bahwa tubuh gunung Merapi sedang mengalami deformasi dengan sifat deformasinya adalah inflasi. Sedangkan posisi pusat tekanan magma adalah 7°31’12,36” LS; 110°35’21,48” BT dengan kedalaman 5980.6304 m relatif dari puncak. Volume magma adalah 41782282,1819 m3 dan dapat digunakan untuk prediksi skala erupsi mendatang. Dari penelitian ini, erupsi dikontrol oleh pusat tekanan yang berasal dari dalam tubuh gunung Merapi. Kata kunci—GPS, Deformasi, Regresi, Pusat Tekanan Magma vi