ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK Disusun Oleh : MUHAMMAD RIFQI NIM : 203051001434 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) Oleh : Muhammad Rifqi NIM: 203051001434 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG Skripsi yang berjudul ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK telah diujikan dalam Sidang Munaqashah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 13 Maret 2008 Muhammad Rifqi ABSTRAK Muhammad Rifqi Analisis Wacana Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak Tajuk rencana merupakan pendapat pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat,logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukan tadi. Ada Juga yang menyebutkan tajuk rencana adalah pandangan dari media atas fenomena yang sedang terjadi, atau bisa disebut juga Editorial. Tahun 2003 semua media terfokus akan peristiwa penyerangan AS ke Irak, di sini semua media memberikan pandangannya melalui tajuk rencananya. Wacana yang berkembang ketika itu adalah penyerangan AS terhadap Irak yang banyak penolakan dari masyarakat dunia hingga PBB sendiri. Disini surat kabar memberikan mempunyai andil selain berita, juga tajuk rencananya. Salah satunya adalah tajuk rencana surat kabar Kompas yang memberikan padangan kepada pembaca dan khlayak tentang perang Irak. Lalu yang menjadi pertanyaan utama adalah, bagaimana kompas menyusun tajuk rencana terkait dengan perang Irak tanggal 21 Maret – 11 April 2003?, dan apa pesan dan makna yang disampaikan Kompas terkait dengan perang Irak tanggal 21 Maret – 11 April 2003?. Dalam penelitan ini, teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger, yakni proses dialektik dari obyektivitasi, eksternalisasi, dan internalisasi. Selain itu, teoir Melvin Defleu tentang model penyampaian pesan dalam komunikasi turut dicantumkan sebagai teori terapan. Pendekatan yang digunakan adalah kajian seputar pemaknaan terhadap suatu konsep yang diasumsikan berdampak pada proses kerja media, sehingga menghasilkan teks-teks tertentu. Seperti alur pembuktian terbalik, maka penelitian ini dimulai pada level teks guna mengidentifikasi ada tidaknya inkonsistensi makna yang terjadi, oleh karena itu penelitian ini Menggunakan metode kualitatif, landasan yang dinilai tepat menyusun disain riset dengan demikian adalah analisis wacana Teun A.Van Dijk yang melibatkan tiga struktur, yaitu strukur teks terbagi menjadi tiga struktur : Struktur Makro, Super Struktur dan Struktur Mikro, sedangkan struktur berikutnya adalah kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam melihat suatu pengetahuan, teks, dan lainnya, sangat diperlukan sekali telaah teks dan kognisi sosial dari si penulis teks tersebut, untuk mengetahui konstruksi sosial yang melatarbelakangi tulisannya. Sehingga, diperlukan wawancara ,mendalam untuk mengetahui latar belakang yang membentuk pengetahuan penulis teks tentang suatu objek atau fakta sosial. Dari paparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melihat suatu pengetahuan atau teks, haruslah juga melihat konstruksi sosial di balik pengetahuan tersebut. Sehingga, pengetahuan yang nampak dapat kita kritisi. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil ‘alamiiin, Segala puji dan Syukur kepada Allah Swt yang maha segala-galanya. senantiasa melindungi, memberi kekuatan, dan kemudahan. Juga tidak lupa kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang memberikan pencerahan tentang hidup. Karenanya penulis mencontoh lika-liku perjuangan serta kesabaran hidup, dalam hal ini menyelesaikan skripsi sebagai catatan akhir perjalanan seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi. Skripsi ini diselesaikan sebagai syarat memperoleh jenjang Strata Satu (S 1) pada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi bertujuan agar mahasiswa memahami dengan baik dan benar konsep dan teori-teori Komunikasi dan Penyiaran Islam yang ditempuh di Perguruan Tinggi. Mahasiswa yang disamping mempunyai kewajiban mengemban tugas sosial kepada rakyat, Mahasiswa juga diwajibkan untuk memberikan hasil selama mereka kuliah yaitu sebuah tugas akhir yang disebut skripsi. Penulis menyadari bahwa selama pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini tidak jauh dari hambatan dan rintangan yang terjadi. Namun, hal tersebut dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Murodi.MA. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Program Non-Reguler Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Asriati Djamil, Ibu Lily, dan Mas Fatoni. 3. Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Suhaimi, M.Si, yang selalu memberikan pengarahan, wawasan, kritikan dan tambahan ilmu pengetahuan, serta dorongan dan saran-sarannya kepada penulis. 4. Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun (Terima kasih saran dan kritiknya), Pak Mahmud Djalal, Mas Dedy, Pak Lutfi, Bu Umi, Bu Armawati yang selalu mensupport proses pembuatan skripsi penulis. 5. Pihak Kompas yang senantiasa membantu, khususnya sekretaris redaksi (Mba Inge dan Mba Kunti) yang sabar dimintai konfirmasi kejelasan setiap hari oleh penulis. Juga kepada bapak Pieter. P Gero yang bersedia diwawancarai. 6. Ayahanda Sudirman Arief dan Ibunda Siti Bidayah, serta kakak-kakakku, Mba Lily dan Mas Eri, Mas Uji dan Mba Kokom, Mba Eva dan Mas Vicky, juga Mas Iyus yang senantiasa memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Paman dan Sepupu-sepupuku yang selalu membantuku, Pak Armai Arief, Le Woko, Le Lies. Pak Syukri Arief, Bang Deni, Dedy, Isya, Dewi, Vivi, Avi, Tika, Wandi (padang), dll. 8. Someone special in my heart.Bunga tulipku yang selalu aku jaga, Nurlaila Sari (Lala), akhirnya terwujud juga ratusan lembar penuh cerita ini .Terima kasih atas dukungan, semangat, dan pengorbanan. 9. Sesosok manusia yang pernah singgah dihati penulis, sedih maupun suka dihadapi bersama (thanks a lot for everything), juga tidak lupa kepada Mila, Mira, Nana, karena permaisuri inilah penulis selalu diberikan ketegaran dan pengorbannya dalam menghadapi masalah. Semoga mereka selalu mendapatkan kebahagiaan, sesuksesan dunia dan akhirat.amiin. 10. Teman-temanku angkatan ’03 Non Reguler,khususnya Imam Mahdi In The Night. Bang Rasyid, Andres, Adi, Ayub (erik), Arsyi, Udin, Awank, Awal, Heru, Taufan, Wilna, Bani, Yandi, Fandi, juga tidak lupa kepada Novi, Rossa, Widy, Atoen, Eva, Izie, Ani, Becky, dll, yang sama-sama berjuang menempuh hari-hari dibangku perkuliahan, canda tawa kita lewati hingga akhir semester dikampus ini. 11. Teman-teman Front Nasional dan Forum Kota, Mixil, Dodo, Yadi, Adam, Fadly, Hambali, Mustoleh, Ipunk, Roy, Gufron, Dewa, Cinta, Paunk, Jhonday , Rio, dll, yang berjuang membela kaum tertindas selama kita mampu. Keep Struggle For Justice!. 12. Teman-temanku sepergaulan, Bulan (IISIP),Ayu (Fisip UI’04) Acha (Garuda), Dian (Kompas), Ojoy, Femi (UNJ), Didin (CBB Fm), Bibit (Bandung), Tedy (Ciracas), Yuni (UIN Bandung), teman- teman Metro TV (Rahmat, Mas Jumo, Cahya, Mas Yoki, Iqbal, Mas Adi showbiz, Mas Hafi) , dll. yang memberikan dorongan motivasi kepada penulis. Terima kasih atas dukungannya dan semangat. 13. Teman- Teman UIN, Fadly ,Manna, Ocha, Ayu, Tati, bang Zuhdi ‘02, Ikhsan ’04, Cakung, Nyoos, Heri, Diana, Rani ’04, Vina ’04, Agin ’04. Oshien, Mbuy, dll. Terima kasih atas bantuannya selama di kampus. 14. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini terwujud yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata, besar harapan semoga skripsi ini tidak hanya menjadi penghias rak buku tetapi dapat bermanfaat bagi penyusun maupun para pembaca. Jazakumullah Khairan Katsiro … Ciputat, 25 Maret 2008 Penulis, Muhammad Rifqi NIM. 203051001434 DAFTAR ISI ABSTRAK ..............................................................................................................i KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii DAFTAR ISI ..........................................................................................................v DAFTAR TABEL ................................................................................................ix BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...…………………………………….1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...…………………….....5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........………….................…...6 D. Metodologi Penelitian ………………………………………...6 E. Sistematika Penulisan …………………………………….…...8 BAB II : LANDASAN TEORI A. Teori Konstruksi Sosial ...........................................................10 a. Obyektivasi .......................................................................10 b. Ekternalisasi ......................................................................10 c. Internalisasi .......................................................................11 B. Analisa Wacana dan Model Teun A.Van Dijk ........................11 a. Pengertian Analisa Wacana ...............................................11 b. Kerangka Analisa Wacana ................................................13 i. Teks ............................................................................13 ii. Kognisi Sosial .............................................................17 iii. Konteks Sosial ............................................................18 C. Berita …...……………………………………………………18 D. Tajuk Rencana ...…………………………..…………………19 E. Media Massa .......…………………………………………...21 F. Surat Kabar ………………………………………………….22 G. Fungsi Sosial Media …………………………………………22 H. Fungsi Media Massa ……...…………………………………23 BAB III : PROFIL SURAT KABAR KOMPAS A. Sejarah perkembangan Surat Kabar Kompas ………………..25 B. Visi dan Misi ...………………………………………………26 C. Nilai-Nilai Dasar Kompas ...……………………….………..28 D. Struktur Organisasi Kompas ……………….………………..28 E. Judul Tajuk Rencana Kompas …………………………….....32 BAB IV : ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK A. Analisis Teks Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003 .........................................................................................34 1.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 21-03-2003. Halaman : 4 .................................................................34 1.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 21-03-2003. Halaman: 4 .............................................41 2.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Sabtu, 22-03-2003. Halaman : 4 .................................................................43 2.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Sabtu, 22-03-2003. Halaman: 4 .............................................48 3.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Senin, 24-03-2003. Halaman : 4 .................................................................50 3.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Senin, 24-03-2003. Halaman: 4 .............................................59 4.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 28-03-2003. Halaman : 4 .................................................................62 4.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 28-03-2003. Halaman: 4 .............................................68 5.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Sabtu, 05-04-2003. Halaman : 4 .................................................................70 5.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Sabtu, 05-04-2003. Halaman: 4 .............................................78 6.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Senin, 07-04-2003. Halaman : 4 .................................................................80 6.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Senin, 07-04-2003. Halaman: 4 .............................................87 7.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Rabu, 09-04-2003. Halaman : 4 .................................................................89 7.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Rabu, 09-04-2003. Halaman: 4 .............................................96 8.a. Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 11-04-2003. Halaman : 4 .................................................................99 8.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana Kompas Jumat, 11-04-2003. Halaman: 4 ...........................................107 B. Analisis Kognisi Sosial Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003 ...............................................................................112 C. Analisis Konteks Sosial Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003 ...................................................................113 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................117 B. Saran-Saran ...........................................................................118 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120 LAMPIRAN .......................................................................................................123 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Elemen wacana Van Dijk ...................................................................13 Tabel 1.2 : Delapan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas ....................................32 Tabel 1.3 : Analisis Kasus 1 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................34 Tabel 1.4 : Analisis Kasus 2 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................43 Tabel 1.5 : Analisis Kasus 3 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................50 Tabel 1.6 : Analisis Kasus 4 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................62 Tabel 1.7 : Analisis Kasus 5 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................70 Tabel 1.8 : Analisis Kasus 6 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................80 Tabel 1.9 : Analisis Kasus 7 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk ......................89 Tabel 2.0 : Analisis Kasus 8 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk .....................99 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya heterogen, Indonesia menyimpan keanekaragaman budaya yang tentunya juga menimbulkan variasi pola persepsi terhadap suatu masalah yang terjadi di masyarakat. Tidak bisa dihindari bahwa keanekaragaman ini menjadikan begitu banyaknya ragam penafsiran pada berbagai isu yang timbul di masyarakat, dan seringkali perbedaan penafsiran ini ditimbulkan secara disengaja, misalnya dengan bersandarkan kepada motif-motif tertentu seperti alasan ekonomi dan politik. Dalam masyarakat sudah sebagai kebutuhan Media adalah sarana untuk mengetahui berita-berita yang terjadi dalam maupun luar negeri, seperti Televisi, Radio maupun Media Cetak. Dennis-McQuail mengatakan, “Media merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.”1 Pendapat di atas rnenjelaskan bahwa media rnassa di antaranya surat kabar berperan menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat tentang realitas sosial yang disajikan lewat berita dan informasi, baik bertaraf nasional maupun internasional. Selain itu surat kabar digunakan sebagai wadah atau tempat untuk menyarnpaikan berita dan informasi melalui tulisan yang disajikan berdasarkan 1 Denis McQuail,Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, (Jakarta : Erlangga,1996), h.3 realitas, sehingga masyarakat memperoleh gambaran sesungguhnya mengenai kondisi kehidupan sosial. Dja'far H. Assegaf mengatakan, “Di dalarn setiap surat kabar umumnya terdapat satu halaman yang disediakan untuk pendapat atau opini. Lazimnya lembaran ini disebutkan halaman pendapat atau opinion page, dimana terdapat tajuk rencana, surat pembaca, pojok, dan tulisan atas nama (by name story) atau juga artikel dari tokoh-tokoh penulis atau ilmuwan.”2 Keterangan tersebut menjelaskan bahwa setiap surat kabar umumnya ada satu halaman khusus yang disediakan untuk pendapat yang berisi tajuk rencana, surat pembaca, pojok atau artikel. Kompas sendiri menyediakan lembaran pendapat yang disebut halaman opini ini pada halaman 4 dan 5 dengan memuat tajuk rencana, surat pembaca, by name story, pojok dan karikatur. Tulisan ini membahas berbagai peristiwa baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menurut William L. Rivers, "Opini yang diungkapkan dalam editorial biasanya menyangkut isu-isu yang menjadi bahan berita saat ini, tetapi kadangkadang menyangkut isu masa depan atau konsep filsafat yang luas.”3 Tahun 2003 semua media memberitakan secara resmi pertikaian antara Amerika Serikat dengan Irak, dengan dalih bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah missal yang bias mengancurkan dunia. Oleh karena itu Amerika dengan usaha Politiknya dapat menyerang Irak.Invasi Irak 2003 dengan kode "Operasi Pembebasan Irak" secara resmi mulai pada tanggal 20 Maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan Amerika Serikat adalah untuk "melucuti senjata 2 Dja'far H. Assegaff, Jurnalistik Masa Kini Pengantar Ke Praktek Kewartawanan ,(Jakarta : Ghalia Indonesia,1983), h. 63 3 William L. Rivers, Bryce Mc Intyre, dan Alison Work.Editorial Penyunting Dedy Djamaluddin Malik, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994,) h. 5 pemusnah masal Irak, mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme, dan memerdekakan rakyat Irak". Sebagai persiapan, pada 18 February 100.000 tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait. Amerika Serikat menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan koalisi yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak. Invasi Irak 2003 inilah yang menjadi pembuka Perang Irak.4 Dalam kasus invasi pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Republik Irak pada masa awal tahun 2003, atau lebih dikenal sebagai Perang Irak, telah dipengaruhi begitu banyak unsur-unsur manipulatif di berbagai bidang (demi memenuhi kepentingan pihak-pihak tertentu), juga telah merambah ke media massa cetak, contohnya dalam hal ini adalah Surat Kabar. Perang Irak ini jelas menyita perhatian seluruh dunia. Beragam pembicaraan dan spekulasi tentang masalah ini – mulai dari kelas elit hingga kelas warung kopi pun bermunculan. Tentu saja setiap pendapat yang muncul dalam wacana tersebut memiliki beragam pengertian, tergantung kepada daya persepsi setiap orang yang tentunya juga dipengaruhi, diantaranya oleh perbedaan tingkat intelektual akademis yang pernah diperolehnya. Surat kabar dalam peristiwa ini memiliki pandangan yang khas dalam perisitwa perang Irak ini, baik itu dari segi tutur bahasa maupun pesan yang ingi disampaikan kepada pembacanya. Seperti Kompas, Kompas tidak hanya dikemas dalam bentuk berita tetapi juga pendapat. Pendapat ini berisi analisa dan ulasan atau pandangan para pakar dan tokoh tentang suatu topik dengan membahas berbagai fenomena yang terjadi. 4 “Invasi Irak 2003”, artikel diakses pada 8 September 2007 dari http:///www.Wikipedia Indonesia.Com Tajuk rencana Kompas tentang perang Irak tercipta terlihat tragedi kemanusiaan terjadi di Irak dengan terbunuhnya masyarakat sipil yang tidak berdosa, juga yang kedua adalah sikap arogan AS terhadap penyerangan Irak, yang melibatkan banyak negara. Dan atas ketidak berdayaan PBB terhadap AS.5 William L. Rivers, Bryce Mc Intyre, dan Alison Work mengatakan, “Editorial adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum; editorial juga adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan beritaberita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum.”6 Tajuk rencana mempunyai kekuatan untuk membentuk opini publik, karena itu penyajiannya jangan sampai salah membimbing pembaca, mengacaukan situasi, atau menempatkan seseorang dari sudut pandang yang salah. Menurut Eriyanto proses media mendapatkan dan merangkum dalam berita karena berkaitan dengan politik pemberitaan media, yang diantaranya adalah strategi media dalam meliput persitiwa, memilih dan menampilkan fakta serta dengan cara apa fakta itu disajikan, yang secara langsung atau tidak langsung, berpengaruh dalam mengkonstruksi peristiwa.7 Peneliti, tertarik untuk membahas tajuk rencana internsional surat kabar Kompas dalam kasus perang Irak ini, inilah yang memfaktori peneliti mengangkatnya dan menganalisa sejauh mana surat kabar Kompas memandang invasi Amerika ke Irak, maka penelitian skripsi ini penulis beri judul : “ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK “ 5 Gero, Pieter P. Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008 6 William L. Rivers, Bryce Mc Intyre, dan Alison Work.Editorial Penyunting Dedy Djamaluddin Malik, ( PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994,) h. 8 7 Alex Sobur, Analisis Teks Media suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotic dan anlisis framing, (Bandung;Remaja Rosda Karya, 2001), h.40 Adapun alasan peneliti mengambil judul tersebut adalah : 1. Melihat fenomena yang ada bahwa kini surat kabar sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat nusantara untuk mendapat informasi. 2. Surat kabar Kompas merupakan salah satu media cetak terkemuka di Indonesia yang tidak kalah dalam memberikan Tajuk Rencananya dengan Surat Kabar lainnya. 3. Surat kabar Kompas dipilih karena reputasinya yang cukup positif sebagai harian nasional, mudah diperoleh di mana saja, dan dikelola oleh manajemen yang propesional sehingga dari segi mutu cukup memadai. B. Pembatasan dan Perumusan masalah Penelitian ini tentang tajuk rencana internasional Kompas seputar perang Irak, berupa tajuk rencana, taju rencana itu sendiri adalah catatan redaksi, pendangan redaksi ataupun editorial yang sisinya berupa pandangan atau opini secara seingkat dan logis. Peneliti memberi batasan tajuk rencana Kompas yang ditulis mulai edisi 21 Maret sampai dengan 11 April 2003, tanggal itu adalah dimulainya penyerangan AS terhadap Irak hingga berakhirnya perang yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap Irak. Sedangkan permasalahan dalam penelitian : 2. Bagaimana Kompas menyusun tajuk rencana tentang perang Irak tanggal 21 Maret- 11 April 2003? 3. Apa makna dan pesan tajuk rencana Kompas tentang perang Irak tanggal 21 Maret - 11 April 2003? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana Kompas menyusunan tajuk rencana dengan analisis wacana model Teun Van Dijk, serta untuk mengetahui pesan dan makna yang disampaikan tajuk rencana Kompas tentang perang Irak. 2. Manfaat Penelitian Akademis Memberikan wawasan juga referensi kepada individu atau intansi mengenai tajuk rencana. Praktis Secara praktis penelitian ini dapat menjadi contoh rujukan dalam meneliti pemberitaan surat kabar berkaitan dengan analisa wacana. D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini memfokuskan diri pada kajian seputar pemaknaan terhadap suatu konsep yang diasumsikan berdampak pada proses kerja media, sehingga menghasilkan teks-teks tertentu. Seperti alur pembuktian terbalik, maka penelitian ini dimulai pada level teks guna mengidentifikasi ada tidaknya inkonsistensi makna yang terjadi.8 8 h. 228. Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS,2006),, 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif, landasan yang dinilai tepat menyusun disain riset dengan demikian adalah analisis wacana Teun Van Dijk.9 3. Teknik pengumpulan data a.Dokumentasi; Digunakan karena merupakan sumber yang stabil, berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, hasil pengkajian dokumen akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Dokumen-dokumen yang terkumpul seperti kumpulan tajuk rencana internasional surat kabar Kompas dari 21 Maret- 11 April 2003 dan diambil 8 artikel berdasarkan situasi dimulainya perang hingga berakhirnya perang, kedelapan tajuk rencana tersebut sangat penting karena kedelapan tajuk tersebut adalah pandangan Kompas dari mulai perang hingga berakhirnya perang. b. Interview Ini dilakukan untuk mengumpulkan dan menguatkan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada Dewan Redaksi atau wartawan yang menulis tajuk rencana surat kabar kompas. 10 4. Analisis Data Pada penelitian ini, analisis data akan disesuaikan dengan kerangka analisis wacana Teun Van Dijk, karena pemakaian kata,kalimat,proposisi maupun 9 Ibid,.h. 229. Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999), h. 187 10 retorika tertentu oleh media dipahami Teun Van Dijk sebagai bagian dari strategi wartawan.11 Pada teknik penulisan penelitian ini penulis mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syahid, terbitan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007. E. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Diawali dengan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Berdasarkan kerangka teori dalam bab ini maka terdapat beberapa poin yaitu pengertian Analisa Wacana beserta model Teun Van Dijk, Tajuk Rencana , Berita, Fungsi Media Massa, Surat Kabar, dan Fungsi Sosial Media. BAB III : Profil Surat Kabar Kompas Membahas tentang profil surat kabar Kompas maka Bab ini terdiri dari Sejarah berdiri, Visi Misi, Nilai-nilai dasar Kompas, Struktur Organisasi dan delapan judul tajuk rencana Kompas. BAB IV : Analisis Wacana Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 11 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h. 227 Dalam bab ini berisi tentang analisa wacana dengan model Teun Van Dijk dan hasil analisa. BAB V : Penutup Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran atas hasil analisa dari permasalahan. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Konstruksi Sosial Berawal dari sebuah asumsi bahwa apakah pengetahuan itu bebas dari nilai atau tidak, dan apakah sebuah teks merupakan suatu ruang yang hampa atau tidak, maka memunculkan sebuah pertanyaan, apakah ada konstruksi sosial di balik pengetahuan dan di balik sebuah teks. Dengan berpikir dialektis, Peter L. Berger memandang masyarakat sebagai produk manusia dan manusia sebagai produk masyarakat. Pemikiran Berger ini berimplikasi pada kenyataan obyektif dan kenyataan subyektif, serta proses dialektis dari obyektivasi, eksternalisasi, dan internalisasi.12 1. Obyektivasi Obyektivasi adalah kemampuan manusia memanifestokan diri dalam produk-produk kegiatan manusia yang tersedia, baik bagi produsen-produsennya maupun orang lain. Salah satu contoh dari obyektivasi yang sangat penting adalah signifikansi, yakni pembuatan tanda-tanda oleh manusia, yang kemudian tandatanda tersebut dikelompokan dalam sebuah sistem, seperti bahasa.13 2. Eksternalisasi Eksternalisasi adalah penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. Berbeda dengan manusia, binatang lahir ke dunia lebih kurang sudah ditentukan sepenuhnya oleh instinktualnya. Dengan itulah, binatang terspesialisasi dan diarahkan pada suatu lingkungan yang khas spesiesnya.14 12 Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan : Risalah tentang sosiologi pengetahuan, Penerjemah Hasan Basari, (Jakarta : LP3ES, 1990), h. xx 13 Ibid,.h. 19 14 Ibid,.h. 29 3. Internalisasi Internalisasi adalah terbentuknya kemampuan dirinya sendiri seperti kenyataan hidup yang dihadapi manusia sehari-hari adalah kenyataan yang tertib dan tertata, termasuk sudak diobyektifikasi. Artinya, sudah dibentuk oleh suatu tatanan obyek-obyek yang sudah diberi nama sebagai obyek-obyek sejak sebelum manusia penerus generasi lahir. Maka terjadilah proses pemaknaan yang subyektif dengan mana dunia akal-sehat intersubyektif itu terbentuk.15 B. Analisa Wacana dan Model Teun A.Van Dijk 1. Pengertian Analisa Wacana Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse, kata discourse inipun berasal dari bahasa Latin discursus, dis : dari. Dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga berarti lari kian kemari.16 Pemakaian isitilah wacana memiliki perbedaan makna, ini dikarenakan perbedaan disipilin ilmu yang memakainya. Bahkan kamus, kalu dianggap merujuk pada referensi yang objektif, juga memiliki definisi yang berbeda pula. Dalam salah satu kamus bahasa Inggris terkemuka disebutkan bahwa wacana adalah : komunikasi buah pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan, konvensasi atau percakapan.17 Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya”,dan 15 Ibid,.h. 30 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 70 17 Ibid., h.71 16 “komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur18. Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu kesatuan (unity) dan kepaduan (coherence). Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.”19 Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut (Syamsudin, 1922:6): 1. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat (rule of use-menurut winowson). 2. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks dan situasi (firth). 3. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui intepretasi semantik (beller). 4. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa (what is said from what is done-menurut labov). 5. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara fungsional (fungcional use language-menurut Coulyhard). 20 Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model 18 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer (Jakarta: Pustaka Jaya,1994),h.26 Alex Sobur, Analisis Teks Media,, h. 11 20 Ibid., h. 72 19 Teun A.Van Dijk.. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana kedalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial, (analisis) konteks.21 Kerangka analisis wacana melalui berbagai karyanya, Van Dijk, membuat kerangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung.22 2. Kerangka Analisa Wacana a. Struktur Teks Van Dijk sendiri mempunyai elemen-elemen yang mendukung untuk menganalisa suatu teks dalam artikel pemberitan, berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana van Dijk tersebut. Tabel 1.1 Elemen wacana Van Dijk23 No Struktur Wacana 1 Struktur Makro Hal yang diamati Tematik Elemen Topik Tema / topik yang dikedepankan dalam suatu berita 2. Superstruktur Skematik Skema Bagaimana pendapat disusun dan dirangkai 21 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS,2006), 22 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h.77 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h. 228-229. h.224 23 3. Struktur Mikro Semantik Latar,Detil Makna yang ingin ditekankan Maksud, Pra- Dalam teks berita anggapan, Nominalisasi 4. Struktur Mikro Sintaksis Bagaimana kalimat (bentuk, Susunan ) yang dipilih Pengingkaran, Bentuk kalimat, Koherensi, Kata Ganti 5. Struktur Mikro Stilistik Leksikon Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita. 6. Struktur Mikro Retoris Bagaimana dan dengan cara Grafis,Metafora, Ekspresi apa penekanan dilakukan Tematik Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Topik menunjukan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita. Oleh karenanya, ia sering disebut sebagai tema atau topik. Topik menggambarkan gagsan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa. Skematik Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik menunjukan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang disembunyikan sebgai bagian dari strategi penting. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. Meskipun mempunyai bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan Latar Latar merupakan bagian dari berita yang dapat memepengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Seorang wartawan biasanya menulis latar belakang peristiwanya. Latar belakang tersebut menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar dipakai di bagian awal sebelum opini wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa opininya itu memiliki alasan yang kuat. Latar digunakan untuk menyediakan dasar hendak kemana teks dibawa. Ini merupakan cerminan ideologis, dimana wartawan menyajikan latar belakang dapat juga tidak, tergantung pada kepentingan mereka. Detil Element ini berkaitan dengan kontrol informasi yang dilakukan seseorang. Komunikator akan mengekspos informasi yang berguna bagi dirinya, dan akan meredam informasi yang merugikannya. Ini merupakan strategi di mana wartawan mengemukakan sikap secara implisit. Hal ini akan menggambarkan pengembangan wacana yang dilakukan oleh media. Hal ini layak untuk dipertimbangkan sehingga efek yang muncul pada khalayak sudah dapat diprediksi. Maksud Element ini relatif identik dengan elemen detil, dimana elemen ini ditinjau dari informasi yang menuntungkan komunikator atau tidak, apabila menguntungkan akan diinformasikan panjang lebar namun apabila tidak menguntungkan akan diredam informasi itu. Element ini menonjolkan praktek berbahasa tertentu untuk menyampaikan maksudnya. Praanggapan Pernyataan pra-anggapan (presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pra-anggapan ini merupakan sebuah fakta yang belum terbukti kebenarannya terutama bila dikaitkan dengan wacana yang sedang dikembangkan. Pengingkaran Pengingkaran adalah suatu bentuk praktek wacana yang menggambarkan bagaimana wartawan menolak suatu gagasan meskipun pada mulanya terkesan menyetujui gagasan tersebut. Pengingkaran ini biasanya ditandai dengan pengunaan kata tetapi, namun , akan tetapi, walaupun demikian, dan sejenisnya Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah pengertian sederhana dari prinsip kalimat yang berpolakan subjek-objek-predikat, bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya. Dengan permainan pertukaran ini struktur kalimat bisa dibuat menjadi aktif maupun pasif. Koherensi Koherensi adalah jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua kalimat yang berbeda secara faktual dapat digabungkan sehingga kelihatan berhubungan. Koherensi ini berciri khas menggunakan kata penghubung (konjungsi). Kata penghubung inilah yang akan membentuk suatu koherensi yang diinginkan oleh wartawan. Koherensi Kondisional Koherensi kondisional ditandai dengan penggunaan anak kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan induk kalimat sehingga ada atau tidak adanya anak kalimat itu tidak akan mengurangi arti kalimat. Anak kalimat itu menjadi cermin kepentingan komunikator karena ia dapat memberi keterangan yang baik / aburuk terhadap suatu pernyataan. Penggunaan konjungsi juga lazim ditemui dalam bentuk ini. Koherensi Pembeda Kalau koherensi kondisional berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua persitiwa dihubungkan / dijelaskan, maka koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan. Dua buah peristiwa dapat seolah dibuat seolaholah saling bertentangan dan bersebrangan (contrast) dengan menggunakan keherensi ini. Kata Ganti Kata ganti adalah sebuah elemen yang digunakan untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan sebuah gambaran komunitas yang imajinatif. Dengan teknik ini komunikator menunjukan posisinya di dalam suatu wacana. Seperti menggunakan kata Kita, Mereka, Kami, dan Dia. Leksikon Elemen ini digunakan untuk menandakan cara seseorang melakukan seleksi kata, Di antara beberapa kata itu seseorang dapat memilih di antara kata yang tersedia. Dengan demikian pilihan kata yang dipakai tidak semata hanya karena kebetulan, tetapi pilihan itu merefleksikan ideologinya terhadap sebuah realita. Grafis Elemen ini merupakan upaya penonjolan akan sesuatu hal yang dianggap penting dalam suatu teks. Misalnya ditandai dengan penggunaan huruf tebal, huruf miring, garis bawah, font yang lebih besar dari normal, caption, raster, grafik, gambar, angka, tabel, foto, gambar dan sejenisnya, untuk memberikan efek kognitif, dimana ia mengontrol perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga perhatian harus difokuskan padanya. Metafora Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu teks. Metafora tertentu dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. Biasanya menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan seharihari, peribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, bahkan munkgin ungkapan yang diambil dari ayat-ayat suci, semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama. b. Kognisi Sosial Dalam keranganka anlisis wacana vand Dijk, perhatian bukan hanya pada teks, tetapi juga pada proses produksi teks tersebut. Yaitu perlu adanya penelitian mengenai kognisi sosial : kesadaran mental penulis yang membentuk teks tersebut. Pendekatan ini berdasarkan pada asumsi, bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa dalam hal ini penulis sebagai representasi darinya.24 c. Konteks Sosial Dalam pandangan ini, van Dijk menyatakan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dalam masyarakat.25 B. Berita Pada Leksikon Komunikasi, berita didefinisikan sebagai berikut : 1. Fakta atau gagasan yang dapat menarik perhatian orang banyak dan tepat waktunya disiarkan. 2. Pernyataan yang bertujuan untuk memberitahu. 3. laporan tentang peristiwa atau pendapat yang disiarkan atau untuk diketahui umum.26 Kustandi Suhendang memandang berita, yaitu laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak.27 24 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 74 Ibid., h.271 26 Harimukti Kridalaksana, ed., Leksikon Komunikasi (Jakarta : PT.Pradnya Paramita, Jakarta,1984), h.20 27 Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalisitk Seputar Organisasi,Produk, dan Kode Etik (Bandung: Nuansa,2004), h.103 25 Robert Park membatasi berita sebagai laporan tentang peristiwa yang luar biasa atau tidak terduga, Denis McQuail mengatakan “semua peristiwa yang dilaporkan sebagai berita yang bersifat luar biasa atau paling sedikit tidak terduga, sebagai syarat yang lebih penting ketimbang ‘significan nyata’ berita sendiri.”28 Untuk membuat berita, paling tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu : 1. Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa sehingga kebenaran tinggal sebagian saja. 2. Berita harus menceritakan segala aspek secara lengkap. Dalam menulis berita dikenal “Satu masalah dalam satu berita”,Artinya,suatu berita harus dikupas dari satu masalah saja (monofacta) dan bukan banyak masalah (multifacta) karen akan menimbulkan kesukaran penafsiran, yang menyebabkan berita menjadi tidak sempurna.29 C. Tajuk Rencana Tajuk rencana, ada juga yang menyebutnya sebagai “Catatan Redaksi”, bahasa kerennya adalah “Editorial”. Sebelum ada istilah tajuk rencana, korankoran kuno menamakan opini penerbit ini sebagai “Induk karangan” yang menerjemahkan bahasa Belanda “Hoofd Artikel”. Di Inggris, Tajuk Rencana adalah “Leader News”. Penulisnya disebut sebagai “Leader Writer”. Dalam kamus bahasa Indonesia, karangan WJS Purwodasminto tajuk rencana diartikan sebagai induk karangan pada surat kabar/majalah.30 28 Denis McQuail,Teori Komunikasi Masssa : Suatu Pengantar, (Jakarta : Erlangga,1996), h.190 29 Drs. Totok Djuroto,M.Si,MANAJEMEN PENERBITAN PERS (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,2002), h.47-48 30 Ibid., h.77 Menurut Lyle Spencer, tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat,logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukan tadi.31 Tajuk rencana biasanya ditulis secara panjang, untuk memberikan kesempatan kepada penulisnya memasukkan analisis dan menguraikan permasalahan yang ingin diungkapkannya. Karena tajuk rencana mempunyai kebebasan dalam menguraikan masalah, maka ada beberapa penerbitan pers,khususnya surat kabar dan majalah. Jenis tajuk rencana antara lain: a. Meramalkan (forcasting). Penulis tajuk rencana jenis ini, bisa memasukkan imajinasinya, untuk memprediksi atau meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang berdasarkan infomasi yang melatarbelakangi ditulisnya tajuk rencana ini. b. Memaparkan (interpretating). Penulisan tajuk rencana bisa digunakan untuk memaparkan kembali berita atau peristiwa yang kurang jelas dalam pemuatan penerbitannya. Di sini, penulis tajuk bisa berfungsi sebagai guide dalam memperjelas informasi pemberitaannya. c. Mengungkapkan (explorating). Selain bersandar pada informasi pemberitaan penerbitannya, penulis tajuk rencana bisa mengangkat permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sebagai sumber informasinya. Penulis tajuk seperti ini harus mempunyai kepekaan dalam menjaring aspirasi masyarakat.32 31 32 Ibid., h.78 Ibid. Bahasa tajuk rencana harus menggunakan bahasa yang lebih arif, tidak vulgar, diberikan dalam konteks memberikan masukan dan memberikan jalan keluar.33 D. Media Massa Media Massa (mass media) adalah, “sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas, misal radio, televisi, surat kabar dan film”34. Pengertian yang senada juga diungkapkan Gamble dan Gamble dalam buku Abdul Muis juga memberikan pengertian yang senada tentang media massa, “Media massa adalah bagian komunikasi antar manusia (human communication) dalam arti media merupakan saluran atau sarana untuk memperluas dan memperjauh jangkauan proses penyampaian pesan antara manusia.”35 Media juga adalah sebagai mediator.36 Media massa identik dengan pers, mengenai hal ini Onong Uchjana Effendy berpendapat, “Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian luas dan sempit. Pers dalam pengertian luas meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik,radio siaran dan televisi siaran. Sedangkan pers dalam pengertian sempit hanya terbatas dalam media cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita.”37 33 Pieter P. Gero, Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008. 34 Harimukti Kridalaksana, ed., Leksikon Komunikasi, h.59-60 35 A. Muis, Kontorversi Sekitar Kebebasan Pers : Bunga Rampai Masalah komunikasi, Jurnalistik (Jakarta : PT.Mario Grafika,1996),h.12 36 Pieter P. Gero, Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008. 37 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung : Remaja Rosdakarya,2001),h.146 E. Surat Kabar Surat Kabar dalam pengertian yang harfiah, yakni surat yang berisi kabar atau berita.38 Bisa juga Surat Kabar (newspaper) merupakan, terbitan berkala yang memuat berita, risalah, karangan, iklan dan lain-lain.39 Surat kabar atau koran dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam kolom-kolom, terbit setiap hari atau periodik.40 Pengertian yang senada diungkapkan pula oleh Y,S Gunadi dan Djony Herfan, “Newspaper” (surat kabar) merupakan alat komunikasi massa yang memuat berita-berita,artikel-artikel, ulasan-ulasan,informasi yang menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan.”41 F. Fungsi Sosial Media Ada lima fungsi sosial media massa dalam masyarakat 1. Informasi Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat • dan dunia. • Menunjukan hubungan kekuasaan. • Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan. 38 Kurniawan junaedhie, Rahasia Dapur Majalah di Indonesia, (Jakarta: Gramedia,1995),h.xiii 39 Harimukti Kridalaksana, ed., Leksikon Komunikasi, h.95 40 Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2003),h 595 dan 1109 41 YS Gunadi,Djiny Herfan, ed.,Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Grasindo,1998),h.83 2. Korelasi Menjelaskan, • menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi. • Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. • Melakukan sosialisasi • Mengkoordinasi beberapa kegiatan • Membentuk kesepakatan • Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif. 3. Kesinambungan Mengekspresikan • budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (sub culture) serta perkembangan budaya baru. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai. • 4. Hiburan • Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana rileksasi • Meredakan ketegangan sosial. 5. Mobilisasi Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, • pembangunan ekonomi, dan kadangkala dalam bidang agama.42 G. Fungsi Media Massa Fungsi (function) adalah suatu tugas khusus yang dibebankan pada sesuatu. Fungsi media massa adalah tugas khusus yang dibebankan pada media massa. Tugas itu tidak dibebankan pada selain media massa. 42 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar., .h.70-71 Dalam berbagai wacana tentang fungsi media massa, disebutkan ada 4 fungsi, yaitu : 1. Fungsi mendidik : Yaitu media massa harus memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk mendidik, agar masyarakat tahu dan lebih tahu tentang segala sesuatu agar tidak mudah terjerumus dalam halhal yang tidak diinginkan. 2. Fungsi penyalur informasi : Yaitu media massa harus memberikan informasi yang tajam, akurat atas informasi yang diperoleh baik itu mengenai Politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan maupun semua konsep yang harus diperoleh oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya. 3. Fungsi menghibur : Yaitu media massa harus memberikan hiburan-hiburan yang bermutu demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena masyarakat butuh hiburan untuk memberikan kenyamanan dalam mendapatkan informasi dan pendidikan. 4. Fungsi mempengaruhi : Yaitu dapat mempengaruhi masyarakat tanpa menjerumuskan, dalam arti memberikan persuasif informasi yang berdasarkan kenyataan tanpa ada tujuan yang tidak diinginkan.43 Dengan demikian, fungsi media massa sesungguhnya hanya satu fungsi namun dipilah-pilah menjadi empat fungsi; dengan kata lain fungsi media massa adalah four in one function artinya harus terikat satu sama lain.44 43 Hasanudin INDONESIA.2006 44 Ibid. Ibnu Hiban, Artikel INDUSTRI KORAN DAN MAJALAH DI BAB III PROFIL SURAT KABAR KOMPAS A. Sejarah Pendirian. Harian umum yang beralamat di Jl.Palmerah Selatan 26-28 ini memang sudah terbilang matang. Usianya sudah 42 tahun. Kompas, demikian Presiden Soekarno memberikan nama. Kompas lahir berkat ide Letjen Ahmad Yani, seorang Menteri / Panglima TNI AD di tahun 1965. saat itu beliau menelepon rekannya sekabinet, Drs Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan Koran melawan pers komunis, Frans Seda menanggapi ide itu, membicarakannya dengan Ignatius Josef Kasimo (19001986) – sesama rekan di Partai Katolik- dan dengan rekannya yang memimpin majalah Intisari, Petrus Kanisius Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama. Kedua nama terakhir itulah yang kemudian mempersiapkannya. Nama Koran itu Bentara Rakyat, sebuah penegasan diri sebagai pembela rakyat yang sebenarnya; berbeda dengan Koran-koran di bawah nama Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memanipulasi nama rakyat. Menjelang terbitnya Bentara Rakyat, Frans Seda sebagai Menteri Perkebunan datang ke Istana Merdeka menemui Presiden Soekarno, Presiden bertanya nama Koran yang akan terbit. Dijawab oleh Seda bernama Bentara Rakyat. Bung Karno menimpali, “sebaiknya Koran baru itu diberi nama KOMPAS supaya jelas diterima sebagai penunjuk arah”. Koran itu akhirnya dinamai KOMPAS. Bentara Rakyat dijadikan nama yayasan yang menerbitkan. KOMPAS terbit pertama kali Senin, 28 Juni 1965 setebal empat halaman, dicetak 4.800 eksemplar. Pada bulan-bulan pertama KOMPAS diplesetkan sebagai Kornt Pas Morgen atau “KOMPAS yang datang keesokan harinya”, karena sering telat terbit. Oleh PKI namanya diplesetkan sebagai “komando pastor”, sebab tokoh-tokoh pendiri dan perintisnya berasal dari partai katolik. Sejak tahun 1982, PT. Kompas Media Nusantara menjadi badan hukum yang mewadahi harian ini. Dengan misi mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara professional dan untuk memberi arah perubahan (trend setter), harian ini terus melaju. Motto “Amanat Hati Nurani Rakyat”, nampaknya menggambarkan misi tersebut. Kini Kompas hadir tidak hanya di media cetak. Dengan format lain Kompas Cyber Media, harian ini hadir di internet. Yang bisa diakses di www.Kompas.com atau dikenal sebagai Kompas.com, ini merupakan situs berita terpercaya di Indonesia. Diupdate selama 24 jam sehari, dengan total readership lebih dari 15 juta orang. Tingkat kunjungan ke Kompas.com atau lebih dikenal dengan sebutan Page View, rata-rata mencapai 40 juta setiap bulan. Sebagai situs berita terpercaya yang banyak dikunjungi di Tanah Air, Kompas.com sebagai layaknya media lain juga menawarkan pemasangan iklan (banner) di internet (online advertising), dimana jenis iklan disini berbeda dengan media konvensional lain. Iklan di internet menawarkan bentuk-bentuk iklan yang kreatif (Rich Media Ads), interaktif, dan sangat atraktif (visualisasi). Mulai dari banner yang telah akrab di mata pengunjung situs, Kompas.com pun memiliki berbagai jenis iklan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemasang seperti email blast (email broadcast), microsite, advertorial, polling/kuis/games, e-ditorial marketing yang dapat digunakan untuk tujuan edukasi, public services, special services, dll. Kompas.com juga memberikan layanan lain yang berhubungan dengan Internet dan Multimedia, seperti web services yang mencakup development dan maintenance website, video profile, CD interaktif, serta berbagai aplikasi pemograman, yang dapat digunakan dalam website maupun non website, misal product launching, dll. Selama sembilan tahun, ratusan perusahaan dalam dan luar negeri telah menggunakan jasa dan iklan (banner) di Kompas.com. Berita di Kompas.com tak saja hanya bisa diakses melalui internet, tapi juga melalui mobile (hand phone).Ini upaya lain dari sebuah media cetak yang ingin bertahan, yakni beradaptasi secara cerdas, kreatif dan inovatif. Kata Jacob Oetama, pimpinan umun harian ini. Hingga kini Kompas mempunyai 246 wartawan atau seluruh karyawannya yang berjumlah 953 orang (data 2007) .45 B. Visi dan Misi. Visi Kompas yakni menjadi institusi yang memberikan perncerahan bagi pekembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Sementara itu misi yang diusung yakni mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara professional, sekaligus memberi arah dengan meniadakan dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya. 46 45 Kompas, Penelitian dan Pengembangan, data diambil pada 3 Januari 2008. Ibid. 46 C. Nilai-Nilai Dasar Kompas. Seluruh kegiatan dan kepututsan kita dasarkan pada niliai-nilai berikut : 1. Menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabatnya. 2. Mengutamakan watak baik. 3. Profesionalisme. 4. Semangat kerja tim. 5. Berorientasi pada kepuasaan konsumen (pembaca,pengiklan, mitra kerja – penerimaan proses selanjutnya). 6. tanggung jawab sosial.47 D. Struktur Organisasi 1. Pendiri : Petrus Kanisius Ojong ( 1920 – 1980 ) dan Jakob Oetama 2. Pemimpin Umum: Jakob Oetama 3. Wakil Pemimpin Umum: Agung Adiprasetyo, ST. Sularto 4. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Bambang Sukartiono 5. Wakil Pemimpin Redaksi: Rikard Bagun, Trias Kuncahyono, Taufik H. M 6. Redaktur Senior: Ninok Leksono 7. Redaktur Pelaksana: Budiman Tanuredjo 8. Wakil Redaktur Pelaksana: Andi Suruji, James Lululima 9. Sekretaris Redaksi: Retno Bintarti 10. Pemimpin Bagian Internasional : Pieter P. Gero 11. Staff Redaksi 47 Ibid. a. Jakarta : G.M. Sudarta Gunawan Setiadi Indrawan SM Bob Hutabarat Bambang SP Muh. Sudarto Js. Kartono Ryadi Djoko Pournomo J.B. Kristanto Diah Marsidi Julius Pourwanto Irwan Julianto Tony D. Widiastono Chris Pudjiastuti Jimmy S. Harianto Yesayas Oktovianus Bre Redana Maria Hartiningsih James Luhulima Hasanuddin Budiarto Shambazy Nugroho F. Yudho Myrna Ratna M Julian Sihombing Sri Hartati Lim Bun Chai Rusdi Amral Yuni Ikawati Irving R.Noor Rene L. Pattiradjawane Ninuk Pambudy Marcus Suprihadi Agnes Aristiarini A.W. Subarkah Fandri Yuniarti Ibrahimsyah Rahman Simon Saragih Atika Walujani M Dedi Muhtadi Arbain A.W. Rambey Abun Sanda Cordula M. Kuntari Rusdi Amral Banu Astono Kenedi Nurhan Anton Sanjoyo Markus Duan Allo Salomo Simanungkalit Reinhart Simanjuntak C. Windoro A.T. Moch. S. Hendrowijono Bambang Wisudo P M.Sjafe'i Hassanbasari Rakaryan Sukarjaputra Efix Mulyadi Dirman Thoha Ansel da Lopez Agus Hermawan Rudy Badil Nugroho F. Yudho Andi Suruji Adi Prinantyo M. Nasir Edna Caroline Irwan Gunawan Ardhian Novianto J. Osdar Maruli Tobing Danu Kusworo Muzni Muis Osa Triyatna Mulyawan Karim Agus Susanto Ardus M. Sagewa Sutta Dharmasaputra Soelastri Lusiana Indriasari Johnny TG Ratih P. Sudarsono Elly Roosita Suhartono Clara Westi Agnes Swetta Pandia Korano Nicolash LMS Putu Fajar Arcana Ferry Irwanto Ferry Santoso Subur Tjahjono Elok Dyah Messwati Yunas Santhani Azis Joice Tauris SantiIda Setyorini Buyung Wijaya Kusuma Nasrullah Nara A. Maryoto Pingkan Elita Dundu Sonya Helen Sinombor Jannes Eudes Wawa Nasru Alam Azis Imam Prihadiyoko Syahnan Rangkuti Hanni Sulistyaningtias b. Daerah: Dedi Muhtadi, Jannes Eudes Wawa, Frans Sartono (Bandung) Muhammad Bakir, Pepih Nugraha, Brigitta Isworo Laksmi, Anwar Hudijono, Abdul Lathief (Surabaya) Hariyadi saptono, Bambang Sigap Sumantri, Thomas Pudjo Widijanto (Yogyakarta) P. Tri Agung Kristanto, R. Adhi Kusumaputra, Eddy Hasby, Winarto Herusansono, Yovita Arika (Semarang) Dody Wisnu Pribadi (Malang) FX Puniman (Bogor) Pascal Bin Saju (Kupang) Yamin Indas (Kendari) Ahmad Zulkani (Medan) Hindaryoen Nts (Purwokerto) Yurnaldi (Padang) Tri Harijono (Balikpapan) Frans Sarong (Denpasar) Muhammad Syaifullah (Pontianak) Syamsul Hadi (Jember) Agus Mulyadi (Palembang) Mohammad Subhan, Reny Sri Ayu Nasrullah Nara (Makassar) Khaerul Anwar (Mataram) Jean Rizal Layuck (Manado) Kornelis Kewa Ama (Jayapura) Surya Makmur Nasution (Batam) Nasrul Thahar (Jambi) Suprapto (Kudus) 11 . Penelitian dan Pengembangan ( Litbang). Manajer: Bestian Nainggolan 12 . Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Manajer: Agnes Aristiarini. 13. Bisnis. Pemimpin Perusahaan: Lukas Widjaja Wakil Pemimpin Perusahaan : Abun Sanda Manajer Sirkulasi: Sugeng Hari Santoso Wakil Manajer Iklan : Elsiyah Susanto Alamat Redaksi: Jalan Palmerah Selatan 26-28, Jakarta 10270, INDONESIA Telepon: 534-7710, 534-7720, 534-7730, 530-2200 Fax: (62)(21) 548-6085 Website : http:// www.Kompas.com E-mail: [email protected] Teleks: 65582 KOMPAS IA Alamat Surat (seluruh bagian): P.O. Box 4612 Jakarta 12046 Alamat Kawat: Kompas Jakarta Penerbit: PT Kompas Media Nusantara Percetakan: PT Gramedia.48 E. Judul Tajuk Rencana Kompas Ada 8 tajuk rencana dari yang terpilih untuk dianalisis pada penelitian ini dengan asumsi mendasar bahwa delapan tajuk rencana pilihan tersebut adalah situasi dimulainya perang hingga berakhirnya perang sehingga memperjelas pandangan Surat Kabar Kompas dalam menyampaikan Perang Irak. Kedelapan Tajuk Rencana itu adalah.Tabel 1.2 Delapan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas No 1 Tanggal Judul 21 Maret 2003 Amerika Melancarkan Perang Tidak Adil Terhadap Irak. Keterangan (Dimulainya Perang) 2. 22 Maret 2003 Eksistensi PBB Digugat di Balik Serangan (Masa Perang) Sepihak AS Ke Irak 3. 24 Maret 2003 Di Mana-mana Naluri Kemanusiaan Memihak yang lemah (Masa Perang) 4. 28 Maret 2003 Kemenangan Apa Hendak Diraih AS Atas Perang Di Irak 5. 05 April 2003 48 Pertempuran Kota Yang Mendebarkan Itu Struktur Organisasi, Kompas, 8 Maret 2008, h. 1, 6, dan 15. (Masa Perang) Kian Dekat 6. 07 April 2003 Mana Bukti Irak Memiliki Persenjataan Pemusnah Massal 7. 09 Apr 2003 11 Apr 2003 (MasaPerang) Bush dan Blair Bertemu, Wacananya Sudah Irak Pascaperang 8. (Masa Perang) (Masa Perang) Dunia Terus Bergumam Setelah Baghdad Dinyatakan Jatuh (Akhir-Perang) BAB IV ANALISIS WACANA TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK A. Analisis Teks Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003 1.a. Analisis Teks Tajuk Rencana KOMPAS Jumat, 21-03-2003. Halaman: 4 Judul AMERIKA MELANCARKAN PERANG TIDAK ADIL TERHADAP IRAK Tabel 1.3 Analisis Kasus 1 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 1 1 Tematik • AS Lancarkan Perang Sepihak Terhadap Irak 2 Skematik • Sikap Kecewa Dunia Terhadap Penyerangan AS ke Irak AS tidak mengindahkan Suara Dunia atas Serangan AS ke Irak • 3. Latar • Paragraf 2 : Semula, jalan yang ditempuh adalah jalan Perserikatan BangsaBangsa (PBB). Dikirimlah Tim Inspeksi senjata pemusnah massal ke Irak. Oleh Ketua Tim Pemeriksa Persenjataan PBB Hans Blix dilaporkan ke sidang Dewan Keamanan PBB bahwa Irak memberikan kerja sama yang cukup kredibel kepada Tim PBB. Tim menyarankan diperpanjangnya waktu untuk melanjutkan pekerjaan Tim. 4 Detil • Paragraf 8 : SIKAP dan perasaan itu bukan kita saja yang menanggung. Warga terbesar dunia merasakannya. Belum pernah bergelora sikap dan demo antiperang di seantero dunia seperti dewasa ini, terhadap rencana dan aksi perang AS dan sekutunya terhadap Irak. • Paragraf 15 : SEBELUM perang terhadap Irak pecah, kita bersama dunia melancarkan protes. Kini setelah perang pecah dan bagaimanapun penderitaan publik menjadi kenyataan, lagi-lagi kita melancarkan protes keras. • Paragraf 18 : Segala sesuatu kita sampaikan sesuai dengan rasa perasaan keadilan dan kemanusiaan kita. Karena itu, segala langkah dan gerak kita pertimbangkan jangan sampai membawa kerugian bagi kepentingan nasional kita sendiri. Tegas tetapi cerdas dan bijak itulah yang sebaiknya kita lakukan. • Paragraf 3 : Amerika Serikat dan Inggris, sekutunya, tidak dapat menerima. Pekerjaan Tim Pemeriksa Persenjataan sudah cukup. Ketika Dewan Keamanan tidak berhasil dibujuk oleh AS untuk membuat resolusi, yakni resolusi yang mengesahkan serangan ke Irak untuk melucuti senjata pemusnah massal, pemerintahan Bush ganti haluan. • Paragraf 8 : SIKAP dan perasaan itu bukan kita saja yang menanggung. Warga terbesar dunia merasakannya. Belum pernah bergelora sikap dan demo antiperang di seantero dunia seperti dewasa ini, terhadap rencana dan aksi perang AS dan sekutunya terhadap Irak. 5 6 Maksud Pra-anggapan • Paragraf 10 : Amat kita rasakan.... Kekuasaan militer Amerika. Kekuatan ekonomi Amerika. Mentang-mentang satu-satunya adikuasa dunia. ... • Paragraf 16 : Kita melancarkan protes dan kita tunjukkan kepada AS dan Negara lain, dalam segala situasi, kita akan tetap mengendalikan diri dan melakukan protes secara damai. • Paragraf 17 : Kita juga perlu membuat perhitungan dan pertimbangan bahwa aksi protes yang kita lakukan, juga tatkala hati kita panas dan perasaan kemanusiaan kita tertusuk, jangan sampai justru merugikan kepentingan kita sendiri • Paragraf 18 : Segala sesuatu kita sampaikan sesuai dengan rasa perasaan keadilan dan kemanusiaan kita. Karena itu, segala langkah dan gerak kita pertimbangkan jangan sampai membawa kerugian bagi kepentingan nasional kita sendiri. Tegas tetapi cerdas dan bijak itulah yang sebaiknya kita lakukan. • Paragraf 13 : Apakah reperkusi sikap dan tindakan Amerika pascaperang Irak? Akan dibangun pemerintah demokrasi di Irak. Rakyat Irak dibebaskan oleh tindakan itu. Peranan PBB akan dikembalikan dan dikokohkan. Semua negara harus tunduk kepada prinsip dan aturan main PBB 7 Pengingkaran • Paragraf 7 : Kita berusaha keras serangan terornya. Tetapi, apalagi ketika ... 8 Koherensi • Paragraf 3 : Amerika Serikat dan Inggris, sekutunya, tidak dapat menerima. Pekerjaan Tim Pemeriksa Persenjataan sudah cukup. Ketika Dewan Keamanan tidak berhasil dibujuk oleh AS untuk membuat resolusi,... • Paragraf 21 : Langkah itu... terciptanya kedamaian di dunia. Sebab, tidak mungkin kita menentang kekerasan,... • Paragraf 4 : Secara kasar, Irak diberinya ultimatum ... Dan itulah yang akhirnya pecah. Perang terhadap Irak dimulai kemarin. • Paragraf 12 : Bahkan, andaikata orang mencoba sejauh mungkin... • Paragraf 18 : Segala sesuatu kita sampaikan.... Karena itu, segala langkah dan gerak kita... • Paragraf 1 : AKAL sehat dan hati nurani kita, bukankah amat terganggu oleh perubahan sikap pemerintahan George W Bush yang begitu kasar dan nekat dalam hari-hari terakhir ini, menjelang pecahnya perang atas Irak? • Paragraf 5 : TERUS terang, perasaan kita terpukul telak. Sepertinya kita bersama dunia ... Prinsip yang kita pelajari juga dari negara-negara demokrasi seperti Amerika dan Inggris 9 10 Koherensi Kondisional Kata Ganti • Paragraf 6 : Kita coba memahami perubahan dan ancaman zaman.... • Paragraf 7 : Kita berusaha keras mencerna... suara hati dan akal sehat kita tetap berontak dan tidak dapat menerima. • Paragraf 8 : SIKAP dan perasaan itu bukan kita saja ... • Paragraf 10 : Amat kita rasakan secara telanjang ber-jumawa-nya might is right,... • Paragraf 11 : Tidaklah dapat kita terima dan kita cerna semua argumen... • Paragraf 15 : SEBELUM perang terhadap Irak pecah, kita bersama dunia melancarkan protes.... lagi-lagi kita melancarkan protes keras. • Paragraf 16 : Kita melancarkan protes dan kita tunjukkan kepada AS dan Negara lain, dalam segala situasi, kita akan... • Paragraf 17 : Kita juga perlu membuat perhitungan dan pertimbangan bahwa aksi protes yang kita lakukan, juga tatkala hati kita panas dan perasaan kemanusiaan kita tertusuk, jangan sampai justru merugikan kepentingan kita sendiri • Paragraf 18 : Segala sesuatu kita sampaikan... kemanusiaan kita. Karena itu, segala langkah dan gerak kita pertimbangkan... nasional kita sendiri. Tegas tetapi cerdas dan bijak itulah yang sebaiknya kita lakukan • Paragraf 19 : KEMARIN Presiden Megawati Soekarnoputri,... Pemerintah AS dan sekutunya. Kita mengecam keras... • 11 Leksikon • Paragraf 21 : Langkah itu merupakan langkah terjauh yang memang bisa kita lakukan. Kita harus menggunakan... Sebab, tidak mungkin kita menentang kekerasan... Paragraf 1 : AKAL sehat... George W Bush yang begitu kasar dan nekat dalam hari-hari... • Paragraf 4 : Secara kasar, Irak diberinya ultimatum: Saddam Hussein dan kedua putranya... • Paragraf 6 : Kita coba..., muncul doktrin baru. Menurut doktrin baru, AS dan dunia dihadapkan pada musuh dahsyat yang... • Paragraf 7 : Kita berusaha keras mencerna serta memahami ancaman baru berikut pendadakan dan kedahsyatan serangan terornya. Tetapi, apalagi ketika diterapkan terhadap Irak, suara hati dan akal sehat kita tetap berontak dan tidak dapat menerima. • Paragraf 8 : SIKAP dan perasaan... Belum pernah bergelora sikap dan demo antiperang di seantero dunia seperti dewasa ini, ... • Paragraf 9 : Gerakan damai properdamaian, prokemanusiaan, prokeadilan, bergelora di manamana. Bukan saja melibatkan orang muda, perempuan, gerakan politik, tetapi juga memobilisir suara hati... • Paragraf 10 : Amat kita rasakan... Mentang-mentang satu-satunya adikuasa dunia. Hak apa yang memberinya legitimasi sebagai jagoan dan polisi dunia? • Paragraf 12 : Bahkan, andaikata... memahami dan menenggang argumen Bush, terngiang-ngiang gugatan berikut kecemasan,... Benar-benar mendemonstrasikan prinsip might is right 12 13 Grafis Metafora • Paragraf 13 : Apakah reperkusi sikap dan tindakan Amerika pascaperang Irak?... • Paragraf 19 : KEMARIN Presiden Megawati Soekarnoputri,... Kita mengecam keras dan menyesalkan proses multilateral melalui Dewan Keamanan PBB telah dikesampingkan. • Paragraf 6 : Kita coba memahami perubahan...Untuk menghadapinya diberlakukan hak menyerang secara pre-emptive. Hak menyerang lebih dulu. • Paragraf 10 : Amat kita rasakan secara telanjang ber-jumawa-nya might is right, bak, hak itu apa?... • Paragraf 12 : Bahkan, andaikata... Benar-benar mendemonstrasikan prinsip might is right. • Paragraf 14 : Sesungguhnya, itulah salah satu, sekurang-kurangnya jika bukan suatu ketidakadilan, adalah suatu nuisance, suatu gangguan perasaan fair dan sama sederajat... • Paragraf 21 : Langkah itu... mencoba menghentikan kekerasan dengan kekerasan yang lain. Tidak ada sejarahnya cara kekerasan bisa menciptakan perdamaian 1.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Jumat, 21-03-2003. Halaman: 4 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 21 Maret 2003 yang berjudul Amerika Melancarkan Perang Tidak Adil Terhadap Irak, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti AS Lancarkan Perang Sepihak Terhadap Irak. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Sikap Kecewa Dunia Terhadap Penyerangan AS ke Irak dan AS tidak mengindahkan Suara Dunia atas Serangan AS ke Irak. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 2,8,5 dan 18. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti PBB telah mengirimkan Tim inspeksi untuk mencara kebenaran keberadaan senjata pemusnah massal di Irak, sementara masyarakat melakukan demonstrasi menolak perang, kedua tindakan tersebut tidak dihiraukan oleh AS dan sekutunya, maka perang pun pecah dan penderitaan akan terjadi. Walaupun begitu semua lapisan masyarakat terus dan tetap mengecam terjadinya perang sampai persang tersebut berhenti. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 21 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 3, 8, dan 10. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti AS dan Sekutunya tidak dapat mempercayai tim pencari fakta PBB dan AS pun mencoba membujuk PBB untuk mengesahkan penyerangan, namun tidak disetujui oleh PBB. Walaupun begitu AS mengindahkan penolakan PBB serta aksi penolakan dari masyarakat dunia, maka AS melangsungkan ambisinya untuk menyerang Irak, disebabkan salah satu faktor adalah AS sombong akan kekuasaan militer dan ekonomi yang menjadikan AS satu-satunya negara adikuasa. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 16, 17, dan 18. Bagi penulis menunjukan element maksud yang berarti Penolakan terhadap serangan AS dan sekutunya ke Irak, apapun alasannya. Serta juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menolk serangan tersebut. Hal itu karena didasari oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. 6. Pada Element Pra-anggapan terdapat pada paragraf 13 bagi penulis adalah Apakah reperkusi sikap dan tindakan Amerika pascaperang Irak? Akan dibangun pemerintah demokrasi di Irak. Rakyat Irak dibebaskan oleh tindakan itu. Peranan PBB akan dikembalikan dan dikokohkan. 7. Pada Element Pengingkaran hanya terdapat dalam paragraf 7 saja yaitu dengan ditandai dengan kata tetapi. 8. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 3 dan 21, koherensi itu bagi penulis adalah Ketika dan Sebab. 9. Pada Element Koherensi kondisional terdapat pada paragraf 4, 12, dan 18. Bagi penulis koherensi kondisional terdapat pada kalimat Dan itulah, Andaikata dan Karena itu. 10. Dalam Element Kata Ganti yang berarti komunikator menunjukan posisinya di dalam suatu wacana. Maka bagi penulis kata gantinya adalah Kita terdapat dalam paragraf 1, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 19, dan 21. Hal ini menunjukan bahwa Kompas juga bagian dari suara masyaraka, dalam hal ini yang menolak perang.t 11. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana tanggal 21 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, dan 19. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Kasar, nekat, ultimatum, doktrin, ancaman, pendadakan, kedahsyatan, terornya, suara hati, akal sehat, berontak, bergelora, seantero, properdamaian, prokeadilan, prokemanusiaan, bergelora, memobilisir, adikuasa dunia, legitimasi, jagoan, polisi dunia, menenggang, terngiang-ngiang, mendemonstrasikan, reperkusi sikap, mengecam keras, menyesalkan, dan proses multirateral. 12. Pada Element Grafis ditemukan pada paragraf 6, 10, 12, dan 14 bagi penulis kalimat grafis itu adalah pre-emptive, ber-jumawa-nya might is right, might is right, nuisance, dan fair. 13. ada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 21 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 21. Bagi penulis element Metafora itu adalah Tidak ada sejarahnya cara kekerasan bisa menciptakan perdamaian. 2.a. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Sabtu, 22-03-2003. Halaman: 4 Judul EKSISTENSI PBB DIGUGAT DI BALIK SERANGAN SEPIHAK AS KE IRAK Tabel 1.4 Analisis Kasus 2 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 2 1 Tematik • PBB Tidak Bisa Menghentikan Serangan AS ke Irak 2 Skematik • Tekanan PBB Tidak diperdulikan oleh AS Upaya PBB Belum begitu kuat Kekecewaan Masyarakat Dunia terhadap PBB • • 3 Latar • Paragraf 1 : POSISI dan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) benar-benar dilecehkan dalam krisis dan Perang Irak. AS dengan dukungan kuat Inggris tetap saja menyerang Irak, tanpa memperdulikan sama sekali tuntutan dan tekanan PBB. • Paragraf 7 : Hasil inspeksi persenjataan PBB menyatakan, tidak ada bukti konkret tentang kepemilikan program persenjataan pemusnah missal Irak seperti dituduhkan AS. Tim PBB tampaknya bekerja serius tanpa membiarkan diri berada di bawah tekanan, didikte, didominasi, dan dihegemoni AS • Paragraf 17 : Indonesia dan masyarakat internasional lainnya sejak awal menentang rencana penyerangan AS ke Irak. Hampir tidak ada presidennya dalam sejarah, masyarakat global tergerak dan merasa dipersatukan dalam komitmen untuk menolak perang dan menyerukan perdamaian. Gerakan antiperang pecah hampir di seluruh negara di lima benua. 4 5 Detil Maksud • Paragraf 5 : HANYA tidak bisa dimungkiri pula, PBB telah berjuang keras dan mati-matian sampai ambang batas. Perjuangan PBB diperkuat oleh gerakan global yang menentang perang. Muncul tuntutan dari mana-mana agar krisis Irak diselesaikan melalui mekanisme PBB. Rencana sepihak AS menyerang Irak, mendapat tantangan luas. • Paragraf 9 : KEGAGALAN menghentikan serangan AS sekaligus memperlihatkan posisi PBB belumlah kuat, atau dibuat tidak kuat. Para anggota PBB tidak kompak menghadapi rencana serangan AS. Perpecahan terjadi antara yang mendukung dan menentang rencana AS • Paragraf 13: TERLEPAS dari kegagalan menghadang AS dalam kasus Irak, PBB harus diakui telah berjasa dalam menarik ulur waktu bagi AS untuk melancarkan serangan ke Irak. PBB pun masih dapat memainkan peranan penting untuk menekan AS secara politik dan diplomatik • Paragraf 1 : POSISI dan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) benar-benar dilecehkan dalam krisis dan Perang Irak. AS dengan dukungan kuat Inggris tetap saja menyerang Irak, tanpa memperdulikan sama sekali tuntutan dan tekanan PBB. • Paragraf 10 : Lebih dari itu, para anggota PBB tidak mampu menghadapi keperkasaan AS sebagai negara adidaya satusatunya saat ini. Bahkan, Jerman dan Perancis yang menentang perang, tampak direcoki AS. Dominasi AS tampaknya akan terus berlanjut selama belum muncul kekuatan yang mampu mengimbanginya • Paragraf 14 : Maka terasa relevan dan penting ketika Presiden Megawati Soekarnoputri atas nama seluruh bangsa Indonesia menyerukan siding darurat Majelis Umum PBB untuk mendesak AS dan sekutunya segera menghentikan perang 6 Praanggapan • Paragraf 16 : Perang tidak menyelesaikan masalah, tetapi menciptakan tragedi kemanusiaan. Setelah perang, Irak belum tentu akan lebih aman, lebih damai, dan lebih demokratis. Sebaliknya perang telah menimbulkan korban jiwa, kehancuran, dan kerugian harta benda 7 Pengingkaran • Paragraf 2 : Kenyataan ini tidak hanya memperlihatkan arogansi AS sebagai negara besar, tetapi sekaligus merefleksikan kelemahan PBB sendiri... • Paragraf 8 : Namun, segala upaya PBB... PBB hanya bisa marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. PBB tidak mampu menghentikan mesin perang • 8 Leksikon dan pasukan AS, yang bergerak cepat menyerang Irak. Paragraf 15 : Lebih jauh... bersama mendorong perdamaian. Apalagi serangan AS tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengakibatkan tragedi kemanusiaan. • Paragraf 16 : Perang tidak menyelesaikan masalah, tetapi menciptakan tragedi kemanusiaan... • Paragraf 1 : POSISI dan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) benar-benar dilecehkan dalam krisis.... • Paragraf 2 : Kenyataan ini tidak hanya memperlihatkan arogansi AS sebagai negara besar, tetapi sekaligus merefleksikan kelemahan PBB sendiri. Lembaga yang menghimpun sekitar 200 negara di dunia itu seperti tidak berdaya menghadapi keperkasaan AS. • Paragraf 3 : Tidaklah... PBB menjadi limbung, terpukul hebat, kehilangan kepercayaan diri, dan kehilangan muka begitu genderang perang mulai ditabuh AS. • Paragraf 5 : HANYA tidak bisa dimungkiri pula, PBB telah berjuang keras dan mati-matian sampai ambang batas... • Paragraf 7 : Hasil inspeksi persenjataan PBB menyatakan, tidak ada bukti konkret tentang... berada di bawah tekanan, didikte, didominasi, dan dihegemoni AS. • Paragraf 8 : Namun, segala upaya PBB memperbaiki citranya langsung kandas ketika AS... PBB tidak mampu menghentikan mesin perang • 9 Metafora dan pasukan AS, yang bergerak cepat menyerang Irak. Paragraf 9 : KEGAGALAN menghentikan serangan AS ... Para anggota PBB tidak kompak menghadapi... • Paragraf 10 : Lebih dari itu, para anggota PBB tidak mampu menghadapi keperkasaan AS sebagai negara adidaya satu-satunya saat ini. Bahkan, Jerman dan Perancis yang menentang perang, tampak direcoki AS. Dominasi AS tampaknya... • Paragraf 11 : Tentu banyak yang kecewa, tampilnya AS sebagai satusatunya negara adidaya pasca-Perang Dingin.... Padahal AS diharapkan akan menjadi kampiun dalam mendorong dunia... • Paragraf 14 : Maka terasa relevan dan penting ketika Presiden Megawati Soekarnoputri... • Paragraf 17 : Indonesia dan masyarakat internasional lainnya sejak awal menentang rencana penyerangan AS ke Irak. Hampir tidak ada presedennya dalam sejarah,... • Paragraf 19 : Gerakan menentang perang yang terus meluas tentu saja mengusik perasaan dan nurani pemerintah dan masyarakat AS. Apalagi aksi protes di kalangan masyarakat AS sendiri tidak kalah dramatisnya dibandingkan di tempat lain. AS bisa melecehkan peran PBB, tetapi tidak bisa membungkam nurani kemanusiaan. • Paragraf 15 : Lebih jauh... Apalagi serangan AS tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengakibatkan tragedi kemanusiaan • 2.b. Hasil Analisis Halaman: 4 Tajuk Paragraf 16 : Perang tidak menyelesaikan masalah, tetapi menciptakan tragedi kemanusiaan. Setelah perang, Irak belum tentu akan lebih aman, lebih damai, dan lebih demokratis. Sebaliknya perang telah menimbulkan korban jiwa, kehancuran, dan kerugian harta benda. Rencana KOMPAS Sabtu, 22-03-2003. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 22 Maret 2003 yang berjudul Eksistensi PBB Digugat Di Balik Serangan Sepihak AS Ke Irak, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti PBB Tidak Bisa Menghentikan Serangan AS Ke Irak. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Tekanan PBB Tidak diperdulikan oleh AS,Upaya PBB Belum begitu kuat, dan Kekecewaan Masyarakat Dunia terhadap PBB. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 1,7, dan 17. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Amerika dan sekutunya tetap melancarkan penyerangan ke Irak walaupun PBB menuntut dan menekan AS agar tidak menyerang Irak atas dasar bahwa senjata pemusnah massal tidak ditemukan, masyarakat di lima benua yang menolak perang dan menyerukan perdamaian juga dihiraukan oleh AS dan Sekutunya. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 22 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 5, 9, dan 13. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti PBB telah berusaha keras menghentikan dengan segala cara untuk menghentikan serangan AS dan sekutunya, telah diakui PBB bisa menarik ulur serangan AS tersebut walaupun gagal. Namun PBB masih bisa berusaha dengan menekan AS secara politik dan diplomatik. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 1, 10, dan 14. Bagi penulis menunjukan element maksud yang berarti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilecehkan oleh AS, karena menghiraukan PBB, lebih dari itu anggota PBB seperti Jerman dan Perancis pun dihiraukan juga. Sangat wajar ketika dunia termasuk Indonesia menyerukan sidang darurat Majelis Umum PBB untuk mendesak AS dan sekutunya segera mengehentikan perang. 6. Pada Element Praangapan bagi penulis terdapat pada paragraf 16, yaitu Setelah perang, Irak belum tentu akan lebih aman, lebih damai, dan lebih demokratis. 7. Pada Element Pengingkaran terdapat dalam paragraf 2, 8, 15, dan 16 yaitu dengan ditandai dengan kata tetapi. 8. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana tanggal 22 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 17, dan 19. Bagi penulis element Leksikon itu adalah dilecehkan, arogansi, mereflesikan, tidak berdaya, menjadi limbung, genderang perang mulai ditabuh, matimatian, bukti konkret, didikte, didominasi dan dihegemoni, tidak kompak, keperkasaan, negara adidaya, direcoki, kampiun, relevan, presedennya, mengusik perasaan, dramatisnya, melecehkan, dan membungkam. 9. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 22 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 15 dan 16. Bagi penulis element Metafora itu adalah Tragedi kemanusiaan dan Perang tidak menyelesaikan masalah, tetapi menciptakan tragedi kemanusiaan. 3. 1. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Senin, 24-03-2003. Halaman: 4 Judul DI MANA-MANA NALURI KEMANUSIAAN MEMIHAK YANG LEMAH Tabel 1.5 Analisis Kasus 3 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 3 1 Tematik • Keberpihakan Dunia Yang Lemah (Irak) 2 Skematik • Penolakan Berbagi Pihak Terhadap Aksi Militer AS dan Koalisi Perang yang Tidak Adil Dilancarkan AS dan Sekutunya • 3 Latar Terhadap • Paragraf 3 : Kita mencoba membayangkan dan merasakan, rasa takut dan gentar macam apa yang menerpa seluruh penduduk Baghdad dan Irak, ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. • Paragraf 10 : Memang sudah ada alibi yang menyebabkan Presiden Bush jalan sendiri, tidak lagi memedulikan pendapat apalagi resolusi Dewan Keamanan PBB, yakni argumen pokoke, argumen kekuasaan yang semena-mena, pokoke Saddam Hussein harus diganti dan itulah tujuan invasi terhadap Irak • Paragraf 11 : Berungkali Presiden Bush menegaskan, perang terhadap Irak pasti berhasil, tetapi ternyata makan waktu lebih lama. Semakin lama perang berlangsung, semakin parahlah penderitaan rakyat Irak. Tetapi... 4 Detil • Paragraf 13 : Di mana-mana, termasuk di AS, di Inggris, dan di Australia, merebak gerakan demo antiperang, yang dengan jelas dan dengan dukungan mayoritas penduduk menegaskan perihal tidak adilnya dan tidak tepatnya jalan perang yang dipilih. • Paragraf 1: Dalam serangan Presiden George W Bush dan sekutunya... Beruntunglah perang diliput televisi dan media lainnya. Bukan saja tidak ada yang dapat disembunyikan, tetapi segalanya ditayangkan secara langsung dan jelas. • Paragraf 2 : Gempuran peluru kendali (rudal) dan bom berharihari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil. • Paragraf 5 : Serangan dan pertempuran sepihak bukan saja terhadap Baghdad. Kita saksikan lewat televisi, laju tank-tank Amerika dan Inggris dengan kecepatan tinggi menuju Baghdad dan kota-kota Irak lainnya. Laju, lengang, dan tidak tampak perlawanan apalagi pertempuran sengit. • Paragraf 6 : Kota pelabuhan Umm Qasr jatuh, Basra jatuh. Kirkuk dan Mosul diserang. Sekali-sekali terdengar kontak senjata. Lantas berbondongbondongdipertontonkan orangorang menyerah yang dikatakan sebagai tentara Irak. • Paragraf 7 : Serangan rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut inti kepemimpinan, komando, serta jaringan intelijennya. Oleh Pemerintah AS dan pimpinan operasi militernya sampai kemarin belum dapat dipastikan, bagaimana keadaan dan nasib Saddam Hussein 5 Maksud • Paragraf 14 : Gerakan antiperang akan semakin meluas dan mendalam, manakala perang semakin lama berlangsung. Bukan saja benih anti-Amerika yang ditabur, sekaligus juga menguakkan potensi konflik antara masyarakat warga di banyak negara terhadap pemerintahnya sendiri. 6 Praanggapan • Paragraf 16 : Apakah benar, segala sesuatu akan dilupakan setelah perang usai dan Pemerintah Amerika dengan keperkasaan senjata, teknologi, dan ekonominya menawarkan bantuan dan kerja sama ke mana-mana? • Paragraf 19 : Dunia pascaperang Irak akankah lebih damai? Akankah lebih adil dan manusiawi? Akankah surut dan hilang sakit hati, dendam, serta pandangan dan sikap ekstrem yang melahirkan aksi kekerasan dan teror? 7 8 Pengingkaran Bentuk Kalimat • Paragraf 11 : Berulangkali Presiden Bush menegaskan, perang terhadap Irak pasti berhasil, tetapi ternyata makan waktu lebih lama. Semakin lama perang berlangsung, semakin parahlah penderitaan rakyat Irak. Tetapi semakin berkomplikasi pula dampak dan pengaruh perang yang tidak seimbang, perang antara Goliath dan Daud, perang antara kekuasaan perkasa dan negara lemah. • Paragraf 15 : Milenium baru ditandai oleh kebangkitan demokrasi. Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. • Paragraf 3 : Kita mencoba membayangkan dan merasakan, rasa takut dan gentar macam apa yang menerpa seluruh penduduk Baghdad dan Irak, ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. • Paragraf 7 : Serangan rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut inti kepemimpinan, komando, serta jaringan intelijennya. Oleh Pemerintah AS... 9 10 Koherensi Koherensi Kondisional • Paragraf 1 : Dalam serangan Presiden George W Bush dan sekutunya terhadap irak,...Beruntunglah perang diliput televisi dan media lainnya. Bukan saja tidak ada yang dapat disembunyikan, tetapi segalanya ditayangkan secara langsung dan jelas • Paragraf 3 : Kita mencoba membayangkan...ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. • Paragraf 4 : Bahwa si lemah adalah pihak Irak, tampak dari tiadanya serangan balasan dari pemerintah Baghdad. Juga dengan asumsi, Saddam Hussein menyimpan tenaga... • Paragraf 7 : Serangan rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut inti kepemimpinan, komando, serta jaringan intelijennya... • Paragraf 9 : Bagaimana perihal senjata pemusnah massal... Kalau memang ada, mengapa Saddam Hussein belum juga menggunakannya. Andaikata ternyata tidak ada,... • Paragraf 19 : Dunia pascaperang Irak akankah lebih damai?... dendam, serta pandangan dan sikap ekstrem yang melahirkan aksi kekerasan dan teror? • Paragraf 2 : Gempuran peluru kendali (rudal)... pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan 11 12 Kata Ganti Leksikon • permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil. Paragraf 3 : Kita mencoba membayangkan...ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. • Paragraf 5 : Serangan dan pertempuran sepihak bukan saja terhadap Baghdad. Kita saksikan lewat televisi, laju tank-tank Amerika dan Inggris dengan kecepatan tinggi... • Paragraf 18 : Bagaimana dengan kekecewaan, kemarahan, serta kesepian kita sendiri-sendiri dan bersama-sama, yang kita rasakan akibat serangan pemerintah Bush... • Paragraf 21 : Maka naluri kemanusiaan kita pun akan berpihak kepada yang lemah... • Paragraf 1 : Dalam serangan Presiden George W Bush dan sekutunya terhadap Irak, lewat televisi dan media lainnya, secara amat demonstratif ditunjukkan, si lemah adalah Irak, si perkasa adalah Amerika Serikat. Beruntunglah perang diliput televisi dan media lainnya.... • Paragraf 2 : Gempuran peluru kendali (rudal) dan bom berhari-hari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein... • Paragraf 3 : Kita mencoba membayangkan dan merasakan, rasa takut dan gentar macam apa yang menerpa seluruh penduduk Baghdad dan Irak,... • Paragraf 4 : Bahwa si lemah adalah pihak Irak, tampak dari tiadanya serangan balasan dari pemerintah Baghdad. Juga dengan asumsi, Saddam Hussein menyimpan tenaga sampai lawan mengepung Baghdad, serangan sepihak mendemonstrasikan secara pasti, siapa pihak yang lemah. • Paragraf 5 : Serangan dan pertempuran sepihak bukan saja terhadap Baghdad. Kita saksikan lewat televisi, laju tank-tank Amerika dan Inggris dengan kecepatan tinggi menuju Baghdad dan kota-kota Irak lainnya. Laju, lengang, dan tidak tampak perlawanan apalagi pertempuran sengit. • Paragraf 6 : Kota pelabuhan Umm Qasr jatuh,... Sekali-sekali terdengar kontak senjata. Lantas berbondongbondong dipertontonkan orang-orang menyerah yang dikatakan sebagai tentara Irak. • Paragraf 7 : Serangan rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut... • Paragraf 9 : Bagaimana perihal senjata pemusnah massal yang merupakan sebab dan argumen pokok serangan Presiden Bush ke Irak?... Andaikata ternyata tidak ada, alibi apalagi yang akan dikemukakan oleh pemerintah Bush. • Paragraf 10 : Memang sudah ada alibi yang menyebabkan Presiden Bush jalan sendiri, tidak lagi memedulikan pendapat apalagi resolusi Dewan Keamanan PBB, yakni argumen pokoke, argumen kekuasaan yang semena-mena, pokoke Saddam Hussein harus diganti dan itulah tujuan invasi terhadap Irak. • Paragraf 11 : Berungkali Presiden Bush menegaskan, perang terhadap Irak pasti berhasil, tetapi ternyata makan waktu lebih lama. Semakin lama perang berlangsung, semakin parahlah penderitaan rakyat Irak. Tetapi semakin berkomplikasi pula dampak dan pengaruh... • Paragraf 12 : Semakin lama... Semakin mendalam dan meluas gugatan terhadap kesemena-menaan negara adikuasa terhadap negara lemah. Semakin menjadi masalah besar, konflik dan pertarungan bahwa sesungguhnya, bukankah yang dipertaruhkan adalah kondisi dan aspirasi kemanusiaan yang sesungguhnya. • Paragraf 13 : Di mana-mana, termasuk di AS, di Inggris, dan di Australia, merebak gerakan demo antiperang,... menegaskan perihal tidak adilnya dan tidak tepatnya jalan perang yang dipilih. • Paragraf 14 : Gerakan antiperang akan semakin meluas dan mendalam, manakala perang semakin lama berlangsung. Bukan saja benih antiAmerika yang ditabur, sekaligus juga menguakkan potensi konflik antara masyarakat warga di banyak negara terhadap pemerintahnya sendiri. • Paragraf 15 : Milenium baru ditandai oleh kebangkitan demokrasi. Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh • martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. Paragraf 17 : Andaikata pertimbangan pragmatis itu berlaku atau.... • Paragraf 19 : Dunia pascaperang Irak akankah lebih damai? Akankah lebih adil dan manusiawi? Akankah surut dan hilang sakit hati, dendam, serta pandangan dan sikap ekstrem yang melahirkan aksi kekerasan dan teror? • Paragraf 21 : Maka naluri kemanusiaan kita pun akan berpihak kepada yang lemah. Dan amatlah demonstratif ditunjukkan lewat siaran serangan itu sendiri bahwa yang lemah adalah Irak. 13 Grafis • Paragraf 10 : Memang sudah ada alibi...yakni argumen pokoke, argumen kekuasaan yang semenamena, pokoke Saddam Hussein harus diganti dan itulah tujuan invasi terhadap Irak. 14 Metafora • Paragraf 8 : Masih ditunggu, apa strategi dan siasat pimpinan Irak. Apakah sengaja menunggu sampai pasukan lawan masuk Baghdad dan akan dikobarkan perang kota habis-habisan seperti yang dihadapi pasukan Nazi Jerman di Stalingrad dulu. • Paragraf 11 : Berulangkali Presiden Bush menegaskan, perang terhadap Irak pasti berhasil,... perang antara Goliath dan Daud, perang antara kekuasaan perkasa dan negara lemah. • Paragraf 15 : Milenium baru ditandai oleh kebangkitan demokrasi. Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. • 3.b. Hasil Analisis Halaman: 4 Tajuk Paragraf 21 : Maka naluri kemanusiaan kita pun akan berpihak kepada yang lemah. Dan amatlah demonstratif ditunjukkan lewat siaran serangan... Rencana KOMPAS Senin, 24-03-2003. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 24 Maret 2003 yang berjudul Di Mana-Mana Naluri Kemanusiaan Memihak Yang Lemah, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Keberpihakan Dunia Terhadap Yanh Lemah (Irak). 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Penolakan Berbagi Pihak Terhadap Aksi Militer AS dan Koalisi, dan Perang yang Tidak Adil Dilancarkan AS dan Sekutunya. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 3, 10, 11 dan 13. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Presiden Bush tetap terus melakukan penyerangan, dengan tujuan Presiden Irak Saddam Hussein harus diganti, serangan-serangan dahsyat berhari-hari tidak terelakan, rakyat Irak dihadapkan akan ketakutan dan penderitaan. Akibatnya rakyat AS, Inggris dan Australia juga menentang perang yang dilancarkan oleh pemerintah negaranya. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 24 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 5, 6, dan 7. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 22 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 5, 9, dan 13. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti PBB telah berusaha keras menghentikan dengan segala cara untuk menghentikan serangan AS dan sekutunya, telah diakui PBB bisa menarik ulur serangan AS tersebut walaupun gagal. Namun PBB masih bisa berusaha dengan menekan AS secara politik dan diplomatik. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 14 yang berarti Gerakan anti-perang telah meluas hingga di negaranegara penyerang Irak, benih anti-Amerika tercipta, dan hal ini bisa menciptakan konflik antara masyarakt warga di banyak negara terhadap pemerintahannya sendiri. 6. Pada Element Praangapan bagi penulis terdapat pada paragraf 16 yaitu Apakah benar, segala sesuatu akan dilupakan setelah perang usai dan Pemerintah Amerika dengan keperkasaan senjata, teknologi, dan ekonominya menawarkan bantuan dan kerja sama ke mana-mana?. Dan paragraf 19 yaitu Dunia pascaperang Irak akankah lebih damai? Akankah lebih adil dan manusiawi? Akankah surut dan hilang sakit hati, dendam, serta pandangan dan sikap ekstrem yang melahirkan aksi kekerasan dan teror?. 7. Pada Element Pengingkaran terdapat dalam paragraf 11, dan 15 yaitu dengan ditandai dengan kata tetapi. Pada kalimat Semakin lama perang berlangsung, semakin parahlah penderitaan rakyat Irak. Tetapi semakin berkomplikasi pula dampak dan pengaruh perang yang tidak seimbang, perang antara Goliath dan Daud, perang antara kekuasaan perkasa dan negara lemah. Dan pada kalimat Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. 8. Pada Element Bentuk Kalimat, ada kalimat Pasif dan Aktif, Kalimat Pasif terdapat pada paragraf 3 yaitu ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. Dan pada kalimat Aktif terdapat pada paragraf 7 yaitu Serangan rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut inti kepemimpinan, komando, serta jaringan intelijennya. 9. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 1 yaitu Bukan saja tidak ada yang dapat disembunyikan, tetapi segalanya ditayangkan secara langsung dan jelas, terdapat pula pada paragraf 3, 4, 7, dan 19 bagi penulis ditandai dengan kalimat ketika, juga dengan asumsi, berikut, serta, dan andaikata. 10. Dalam Element Kata Ganti yang berarti komunikator menunjukan posisinya di dalam suatu wacana. Maka bagi penulis kata gantinya adalah Kita dan mereka terdapat dalam paragraf 3, 5, 18, dan 21 Hal ini menunjukan bahwa Kompas juga bagian dari suara masyarakat, mencoba memberikan pandangan bahwa tragedi kemanusiaan telah terjadi dan mencoba menggugah naluri kemanusiaan kepada para pembacanya. 11. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana tanggal 24 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, dan 21. Bagi penulis element Leksikon itu adalah amat demonstratif, lemah adalah Irak, si perkasa adalah Amerika Serikat, Gempuran, dramatis, mengenaskan, bola-bola api, gentar, menerpa, si lemah, asumsi, mengepung, mendemonstrasikan, pihak yang lemah, pertempuran, laju, lengang, pertempuran sengit, lantas berbondong-bondong, melumpuhkan, perihal, argumen pokok, alibi, semena-mena, makan waktu, parahlah penderitaan, berkomplikasi, kesemena-menaan, negara adikuasa, negara lemah, konflik, pertarungan, dipertaruhkan, kondisi, aspirasi, merebak, perihal, gerakan antiperang, manakala, benih, ditabur, menguakkan potensi konflik, milenium, menuntut, sarat, martabat, akuntabilitas, pragmatis, pascaperang, sakit hati, sikap ekstrem, melahirkan, teror, naluri, dan demonstratif. 12. Pada Element Grafis terdapat pada paragraf 10 yaitu Pokoke. 13. ada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 24 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 8, 11, 15 dan 21. Bagi penulis element Metafora itu adalah Dikobarkan perang kota habis-habisan seperti yang dihadapi pasukan Nazi Jerman di Stalingrad dulu. Perang antara Goliath dan Daud, perang antara kekuasaan perkasa dan negara lemah. Milenium baru ditandai oleh kebangkitan demokrasi. Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. Dan Maka naluri kemanusiaan kita pun akan berpihak kepada yang lemah. 4.a. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Jumat, 28-03-2003. Halaman: 4 Judul KEMENANGAN APA HENDAK DIRAIH AS ATAS PERANG DI IRAK Tabel 1.6 Analisis Kasus 4 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 4 1 Tematik • Rencana AS Dibalik Kemenangan atas Irak. 2 Skematik • Penolakan berbagai pihak terhadap aksi militer AS dan Koalisi. Motif dan tujuan AS yang masih dipertanyakan. • 3 Latar • Paragraf 7 : Dalam kenyataannya, AS dan Inggris terus mendapat kecaman keras, termasuk dari masyarakatnya sendiri, karena serangan itu menimbulkan jatuhnya banyak korban di kalangan masyarakat sipil Irak. Korban tewas di kalangan pasukan Irak maupun AS-Inggris juga menggugah nurani. • Paragraf 17 : TANPA perlu masuk ke dalam bisnis perminyakan Irak, AS sesungguhnya sudah menikmati kejayaannya sekarang ini sebagai Negara adidaya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan militer. Cadangan minyak AS pun tidak sedikit. Dengan pelbagai cara, AS gampang pula menyusup masuk ke dalam bisnis eksplorasi minyak Irak. 4 5 Detil Maksud • Paragraf 3 : Keperkasaan AS dalam bidang militer sulit tertandingi sebagai negara adikuasa. AS memiliki berbagai peralatan militer mutakhir dengan tingkat presisi sangat tinggi. Sebaliknya, Irak dengan persenjataan tersisa masa lalu berusaha menghadang serangan pasukan gabungan AS-Inggris. • Paragraf 8 : GELOMBANG kecaman dan kritikan pedas pasti sudah diantisipasi AS dan Inggris. Apalagi sebelum perang pecah, aksi menentang perang dan pawai perdamaian pecah di mana-mana di seluruh dunia, termasuk di AS dan Inggris sendiri. • Paragraf 15 : Kepentingan itu diperkirakan besar, apalagi AS rela mengeluarkan dana besar, sekurang-kurangnya 100 milyar dollar AS untuk membiayai perang. Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. • Paragraf 16 : Rezim Saddam harus dijatuhkan karena dianggap sebagai penghalang utama bagi AS untuk masuk ke dalam eksploitasi minyak Irak sebagai bisnis menggiurkan. Kandungan minyak Irak disebut-sebut 115 milyar barrel, yang merupakan sumber minyak nomor dua terbesar dunia setelah Arab Saudi. • Paragraf 17 : Tanpa perlu masuk ke dalam bisnis perminyakan Irak, AS sesungguhnya sudah menikmati kejayaannya sekarang ini sebagai Negara adidaya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan militer. Cadangan minyak AS pun tidak sedikit. Dengan pelbagai cara, AS gampang pula menyusup masuk ke dalam bisnis eksplorasi minyak Irak. • Paragraf 18 : Sekiranya minyak menjadi motif dan tujuan utama serangan, taruhan sangatlah mahal. Sentimen anti-AS akan berkembang hebat jika petaka perang dikobarkan hanya untuk kepentingan minyak seperti sudah dicurigai sebelumnya. 6 Praanggapan • Paragraf 15 : Kepentingan itu diperkirakan besar, apalagi AS rela mengeluarkan dana besar, sekurang-kurangnya 100 milyar dollar AS untuk membiayai perang. Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. 7 Bentuk Kalimat • Paragraf 2 : Mesin perang dalam skala besar sudah digerakkan AS untuk menghantam Irak. Namun, tampaknya tujuan... • Paragraf 5 : AS dan Inggris dianggap berlebihan dalam menggempur Irak, negeri berkembang dengan penduduk 25 juta jiwa... • Paragraf 9 : Belum ada presedennya,... Meski gelombang protes muncul di mana-mana di seluruh dunia, AS tidak peduli. AS tetap melaksanakan ancamannya menyerang Irak. Kenyataan ini kembali menimbulkan pertanyaan,... 8 Koherensi Pembeda • Paragraf 10 : Sekiranya tujuannya menjatuhkan Presiden Saddam Hussein atau memusnahkan program persenjataan pemusnah massal Irak, juga tetap... • Paragraf 12 : Lagi-lagi timbul pertanyaan, mengapa AS mempertaruhkan harga dirinya dalam menyerang Irak. AS seakan tidak peduli dimusuhi seluruh dunia. Meski rencana... • Paragraf 14 : Serangan AS dan Inggris ke Irak melawan mandat PBB dan opini masyarakat dunia. Secara opini, AS dan Inggris... • Paragraf 15 : Kepentingan itu.... Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. • Paragraf 4 : Dengan perbandingan kekuatan yang sangat timpang, kemenangan yang dicapai AS dalam bidang militer tentu tidak akan mencengangkan. Sebaliknya, orang hanya bergumam dan masygul ketika menyimak berita bagaimana AS dan Inggris menggalang kekuatan besarbesaran menghadapi Irak, yang berdiri sendirian dan tak berdaya. • Paragraf 9 : Belum ada presedennya, dunia dipersatukan dalam komitmen bersama untuk menentang perang dan menyerukan perdamaian. Meski gelombang protes muncul di mana-mana di seluruh dunia, AS tidak peduli. AS tetap melaksanakan ancamannya menyerang Irak. Kenyataan ini kembali... • Paragraf 12 : Lagi-lagi timbul pertanyaan, mengapa AS mempertaruhkan harga dirinya dalam menyerang Irak. AS seakan tidak peduli dimusuhi seluruh dunia. Meski rencana serangan sepihak ditentang keras PBB, AS tetap saja melaksanakan ancamannya. 9 Leksikon • Paragraf 1 : Setelah perang pecah dan berkecamuk di Irak,... Taruhan atas perang itu sangatlah mahal bagi AS. Jauh sebelum perang pecah, gelombang kecaman datang dari mana-mana,... • Paragraf 2 : Mesin perang dalam skala besar sudah digerakkan AS untuk menghantam Irak. Namun,... • Paragraf 3 : Keperkasaan AS dalam bidang militer sulit tertandingi sebagai negara adikuasa. AS memiliki berbagai peralatan militer mutakhir dengan tingkat presisi sangat tinggi. Sebaliknya,... • Paragraf 4 : Dengan perbandingan kekuatan yang sangat timpang, kemenangan yang dicapai AS dalam bidang militer tentu tidak akan mencengangkan. Sebaliknya, orang hanya bergumam dan masygul ketika menyimak berita... • Paragraf 5 : AS dan Inggris dianggap berlebihan dalam menggempur Irak,... • Paragraf 6 : Sekalipun Irak dikalahkan secara militer, makna kemenangan AS dan Inggris terasa sangat hambar karena lawannya lemah... • Paragraf 7 : Dalam kenyataannya, AS dan Inggris terus... Korban tewas di kalangan pasukan Irak maupun AS-Inggris juga menggugah nurani. • Paragraf 8 : Gelombang kecaman dan kritikan pedas pasti sudah diantisipasi AS dan Inggris. Apalagi sebelum perang pecah, aksi menentang perang dan pawai perdamaian pecah di mana-mana... • Paragraf 9 : Belum ada presedennya, dunia dipersatukan dalam.... Kenyataan ini kembali menimbulkan pertanyaan, apa sesungguhnya motif dan tujuan serangan itu. • Paragraf 13 : Sikap AS dan Inggris yang melampaui mandat PBB telah merusak peran dan kredibilitas lembaga dunia itu... • Paragraf 14 : Serangan AS dan Inggris ke Irak melawan mandat PBB dan opini masyarakat dunia. Secara opini, AS dan Inggris sebenarnya mengalami kekalahan. Kembali muncul pertanyaan, mengapa AS begitu nekat. Kepentingan apa yang hendak diraihnya, meski sudah dikecam habis? • Paragraf 16 : Rezim Saddam harus dijatuhkan karena dianggap sebagai penghalang utama bagi AS untuk masuk ke dalam eksploitasi minyak Irak sebagai bisnis menggiurkan. Kandungan... • Paragraf 17 : Tanpa perlu... menikmati kejayaannya sekarang ini sebagai Negara adidaya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan militer. Cadangan minyak AS pun tidak sedikit. Dengan pelbagai cara, AS gampang pula menyusup masuk ke dalam bisnis eksplorasi minyak Irak. 10 Metafora • Paragraf 18 : Sekiranya minyak menjadi motif dan tujuan utama serangan, taruhan sangatlah mahal. Sentimen anti-AS akan berkembang hebat jika petaka perang dikobarkan hanya untuk... • Paragraf 19 : Segala risiko cercaan, makian, dan kecaman mungkin sudah diperhitungkan AS. Namun, taruhannya terlalu mahal... dalam ketidakpastian karena semuanya akan segera tersingkap setelah perang selesai. • Paragraf 6 : Arti kemenangan bertambah merosot karena perang itu sendiri telah menimbulkan petaka kemanusiaan. 4.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Jumat, 28-03-2003. Halaman: 4 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 28 Maret 2003 yang berjudul Kemenangan Apa Hendak Diraih AS Atas Perang DI Irak,, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Rencana AS Dibalik Kemenangan atas Irak. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Penolakan berbagai pihak terhadap aksi militer AS dan Koalisi, dan Motif dan tujuan AS yang masih dipertanyakan. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 7 dan 17. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Walaupun AS dan Inggris telah dikecam oleh banyak pihak atas jatuhnya korban jiwa yang cukup banyak serta tuduhan yang dilontarkan banyak pihak atas kepentingan minyak, hal itu belum tentu benar karena serangan AS Ke Irak bukan tentu karena minyak, hal ini bisa dibuktikan AS telah menikmati kejayaan sebagai negara adidaya, juga AS mudah memainkan bisnis eksplorasi minyak di Irak. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 24 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 3, 8, dan 15. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti AS dalam bidang militer sulit tertandingi sebagai negara adikuasa, dengan persenjataan yang mutakhir dan AS rela mengeluarkan 100 milyar dollar untuk membiayai perang walaupun aksi menentang perang terjadi dimana-mana, AS dan Inggris sudah mengantisipasi hal tersebut. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 16, 17, dan 18 yang berarti Diduga bahwa AS menyerang Irak karena cadangan minyak yang sangat banyak yaitu 115 milyar barrel, dan menjadi sumber minyak nomor dua terbesar dunia. AS rela bertaruh atas harga diri dan terjadi sentimen anti-AS apabila tujuannya adalah hal tersbut. Namun bisa jadi bukan minyak tujuannya, karena AS sudah menikmati kejayaannya sebagai negara adidaya, cadangan minyak AS pun cukup banyak dan AS dengan mudah bisa menyusup masuk kedalam bisnis eksplorasi minyak Irak. 6. Pada Element Praangapan bagi penulis terdapat pada paragraf 15 yaitu Kepentingan itu diperkirakan besar, apalagi AS rela mengeluarkan dana besar, sekurang-kurangnya 100 milyar dollar AS untuk membiayai perang. Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. • Pada Element Bentuk Kalimat, ada kalimat Pasif dan Aktif, bagi penulis kalimat pasif terdapat pada paragraf 2, dan 5 yaitu Mesin perang dalam skala besar sudah digerakkan AS untuk menghantam Irak dan AS dan Inggris dianggap berlebihan dalam menggempur Irak. Sedangkan pada kalimat aktif terdapat pada paragraf 9, 10, 12, 14 dan 15 yaitu AS tetap melaksanakan ancamannya menyerang Irak.,...Sekiranya tujuannya menjatuhkan Presiden Saddam Hussein atau memusnahkan program persenjataan pemusnah massal Irak,... AS mempertaruhkan harga dirinya dalam menyerang Irak. AS seakan tidak peduli dimusuhi seluruh dunia,... Serangan AS dan Inggris ke Irak melawan mandat PBB dan opini masyarakat dunia,..dan Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. 7. Pada Element Koherensi Pembeda terdapat pada paragraf 4 ditandai dengan kalimat Sebaliknya. Sedangkan pada paragraf 9, dan 12 yaitu Meski gelombang protes muncul di mana-mana di seluruh dunia, AS tidak peduli. AS tetap melaksanakan ancamannya menyerang Irak,... Meski rencana serangan sepihak ditentang keras PBB, AS tetap saja melaksanakan ancamannya. 8. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana Kompas tanggal 28 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Berkecamuk, taruhan, perang pecah, gelombang ancaman, mesin perang, menghantam, keperkasaan, negara adikuasa, mutakhir, presisi, timpang, mencengangkan, bergumam, masygul, menggempur, hambar, menggugah, gelombang kecaman, kritikan pedas, diantisipasi, pawai perdamaian pecah, presedennya, motif, melampaui mandat, kredibilitas, opini, nekat, dikecam, rezim, eksploitasi, menggiurkan, pelbagai, gampang, eksplorasi,, taruhan sangatlah mahal, sentimen anti-AS, petaka perang dikobarkan, resiko cercaan, makian dan tersingkap. 9. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 28 Maret 2003 terdapat dalam paragraf 6. Bagi penulis element Metafora itu adalah Arti kemenangan bertambah merosot karena perang itu sendiri telah menimbulkan petaka kemanusiaan. 5.a. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Sabtu, 05-04-2003. Halaman: 4 Judul PERTEMPURAN KOTA YANG MENDEBARKAN ITU KIAN DEKAT Tabel 1.7 Analisis Kasus 5 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 5 1 Tematik • Perang Akhir Penentuan Akan Terjadi 2 Skematik • Kekuatan Penuh Militer AS Menyerang Baghdad Korban Jiwa Akan Terus Bertambah • 3 Latar • Paragraf 1 : Dalam strategi perang modern, kekuatan udara memang kian mendapat tempat penting. Meski kekuatan udara makin besar peranannya, ia masih sering dinilai tidak bisa untuk menyelesaikan perang. Pada satu titik, bagaimanapun, kekuatan daratlah yang harus tampil. 4 Detil • Paragraf 2 : Perang Teluk II yang sudah memasuki minggu ketiga tampaknya juga menjadi saksi atas argumen-argumen di atas. Setelah AS dengan leluasa membombardir Irak, kini perang darat pun tampaknya tak terelakkan lagi. • Paragraf 4 : Selebihnya, ancaman pejabat pertahanan Irak untuk memberi AS dan sekutunya pelajaran yang tak akan pernah mereka lupakan, juga tekad yang diucapkan untuk menjadikan ibu kota Irak sebagai kuburan bagi pasukan AS dan sekutunya, sungguh memberi gambaran tentang perkembangan perang yang makin mencengkam. • Paragraf 8 : Peringatan ini wajar dikemukakan karena AS dan sekutunya dalam aksi invasi ke Irak ini telah menderita pengalaman pahit berupa perlawanan sengit di Basrah, An Nassiriyah, dan An Najaf. Padahal Baghdad jelas akan merupakan medan lebih seru lagi. • Paragraf 3 : Seperti telah diulas di harian ini sebelumnya, sesungguhnya AS enggan terjebak dalam perang darat, yang berpotensi menimbulkan korban besar. Keengganan itu mudah dipahami mengingat pasukan Pengawal Republik tentunya mengenal Baghdad lebih baik. Mereka bisa memanfaatkan segenap celah dan lorong yang ada untuk tameng penyerangan dan perlindungan. • Paragraf 6 : Bagi AS, jalan menuju Baghdad yang disebut-sebut tinggal sekitar enam kilometer lagi memang berat karena akan dihadang pasukan Pengawal Republik-jumlahnya enam divisi dengan sekitar 60.000 personelyang disebut akan memberikan perlawanan sampai titik darah penghabisan. • Paragraf 12 : Sementara dari pihak Irak sendiri, pemompaan semangat juang terus dilakukan. Antara lain dengan menonton video Black Hawk Down yang dibagi-bagikan di kalangan militer. Ini adalah film yang mengisahkan perlawanan terhadap pasukan AS di Mogadishu, Somalia, Oktober 1993. • Paragraf 14 : Apalagi kini militer AS banyak menggunakan bom tebar (cluster bombs)-ada juga yang menyebut bom curah, bom pacar wutah, atau bom rentengyang sifatnya lebih tidak pandang bulu sehingga menambah besar jumlah korban nonkombatan. • Paragraf 15 : Kalau sekarang saja di pihak Irak sudah ada sekitar 600-an korban yang jatuh, kita bisa membayangkan berapa lagi yang akan menyusul bila perang berkepanjangan. • Paragraf 16 : Selain itu, perang sejauh ini sudah menimbulkan kehancuran yang luar biasa akibat aksi pengeboman yang amat dahsyat. Kita sudah bisa mengukur seberapa kehancuran yang terjadi dengan penembakan lebih dari 700 rudal jelajah, lebih dari 9.000 bom presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing berukuran 200-an kilogram. • Paragraf 17 : Selain kehancuran kota, fasilitas umum, aksi tersebut juga telah menghadapkan rakyat Irak pada berbagai penderitaan, karena catu air dan bahan makanan, serta kedamaian hidup sirna. Banjir pengungsi ikut pula mewarnai keadaan yang memilukan ini. 5 Maksud • Paragraf 11 : Kenyataannya, perang memang masih belum bisa dipastikan akan berakhir segera. Fase berikutnya masih merupakan proses panjang, seperti misi pengintaian, serangan komando bawah tanah, serangan udara terarah yang ditujukan untuk meruntuhkan pemerintah, dan mencegah pertempuran kota berkepanjangan. 6 Praanggapan • Paragraf 15 : Kalau sekarang saja di pihak Irak sudah ada sekitar 600-an korban yang jatuh, kita bisa membayangkan berapa lagi yang akan menyusul bila perang berkepanjangan. • Paragraf 16 : Selain itu, perang sejauh ini sudah menimbulkan kehancuran yang luar biasa akibat aksi pengeboman yang amat dahsyat. Kita sudah bisa mengukur seberapa kehancuran yang terjadi dengan penembakan lebih dari 700 rudal jelajah, lebih dari 9.000 bom presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing berukuran 200-an kilogram. • Paragraf 17 : Selain kehancuran kota, fasilitas umum, aksi tersebut juga telah menghadapkan rakyat Irak pada berbagai penderitaan, karena catu air dan bahan makanan, serta kedamaian hidup sirna. Banjir pengungsi ikut pula mewarnai keadaan yang memilukan ini. 7 Bentuk Kalimat • Paragraf 18 : Semua itu jelas akan jadi pekerjaan pembangunan kembali yang tak akan ringan. Penerimaan rakyat Irak terhadap aksi yang dilakukan AS dan sekutunya-apakah benar akan menerima sebagai pasukan pembebas atau sebaliknya sebagai penyebab malapetaka-akan menentukan seberapa mulus proses rekonstruksi bisa dilaksanakan. • Paragraf 2 : Perang Teluk II yang sudah memasuki minggu ketiga tampaknya juga menjadi saksi atas argumen-argumen di atas. Setelah AS dengan leluasa membombardir Irak, kini perang darat pun tampaknya tak terelakkan lagi. • Paragraf 7 : AS yang adidaya masih berpikir, tantangan Pengawal Republik akan bisa diatasi. Tetapi, kalaupun pasukan loyalis pemimpin Irak Saddam Hussein... 8 Koherensi • Paragraf 13 : Di luar persiapan serangan darat ke Baghdad oleh kekuatan agresor, kejadian-kejadian lain terus mengundang kecaman dan protes seluruh dunia. Selain protes umum terhadap aksi penyerbuan ke Irak, tayangan televisi yang memperlihatkan korban-korban sipil di Irak semakin mengundang kemarahan masyarakat dunia. 9 Koherensi Pembeda • Paragraf 7 : AS yang adidaya masih berpikir, tantangan Pengawal Republik akan bisa diatasi. Tetapi, 10 11 Kata Ganti Leksikon • kalaupun pasukan loyalis pemimpin Irak Saddam Hussein ini bisa ditaklukkan, AS masih akan menghadapi pertempuran jalanan yang bisa berdarah-darah. Paragraf 9 : Jadi, kini sekilas tentang apa yang akan terjadi di Baghdad pun sudah mulai tergambar di depan mata. Kalau pasukan AS sudah masuk di ibu kota Irak, mereka diminta tidak terlibat... • Paragraf 15 : Kalau sekarang saja di pihak Irak sudah ada sekitar 600-an korban yang jatuh, kita bisa membayangkan... • Paragraf 16 : Selain itu, perang sejauh ini sudah menimbulkan kehancuran yang luar biasa akibat aksi pengeboman yang amat dahsyat. Kita sudah bisa mengukur... • Paragraf 1 : Dalam strategi perang modern, kekuatan udara memang kian mendapat tempat penting. Meski ... • Paragraf 2 : Perang Teluk II yang sudah memasuki minggu ketiga tampaknya juga menjadi saksi atas argumen-argumen di atas. Setelah AS dengan leluasa membombardir Irak, kini perang darat pun tampaknya tak terelakkan lagi • Paragraf 3 : Seperti telah diulas di harian ini sebelumnya, sesungguhnya AS enggan terjebak dalam perang darat, yang berpotensi menimbulkan korban besar. Keengganan itu mudah... memanfaatkan segenap celah dan lorong yang ada untuk tameng penyerangan dan perlindungan. • Paragraf 5 : Sekedar memerinci apa • yang dipikirkan... Jenderal Richard Myers telah mengingatkan bahwa hari-hari paling berbahaya, dan mungkin paling berdarah, dalam perang ini sudah ada di depan mata. Paragraf 6 : Bagi AS,... berat karena akan dihadang pasukan Pengawal Republik-jumlahnya enam divisi dengan sekitar 60.000 personel-yang disebut akan memberikan perlawanan sampai titik darah penghabisan. • Paragraf 7 : AS yang adidaya masih berpikir, tantangan Pengawal Republik akan bisa diatasi. Tetapi, kalaupun pasukan loyalis pemimpin Irak Saddam Hussein ini bisa ditaklukkan, AS masih akan menghadapi pertempuran jalanan yang bisa berdarah-darah. • Paragraf 8 : Peringatan ini wajar dikemukakan karena AS dan sekutunya dalam aksi invasi ke Irak ini telah menderita pengalaman pahit berupa perlawanan sengit di Basrah, An Nassiriyah, dan An Najaf... • Paragraf 9 : Jadi, kini sekilas tentang apa yang akan terjadi di Baghdad pun sudah mulai tergambar di depan mata. Kalau pasukan AS... • Paragraf 11 : Kenyataannya, perang memang masih belum bisa dipastikan akan berakhir segera. Fase berikutnya masih merupakan proses panjang,... • Paragraf 13 : Di luar persiapan serangan darat ke Baghdad oleh kekuatan agresor, kejadian-kejadian lain terus mengundang kecaman dan protes seluruh dunia. Selain... • Paragraf 14 : Apalagi kini militer AS banyak menggunakan bom tebar (cluster bombs)-ada juga yang • 12 13 Grafis Metafora menyebut bom curah, bom pacar wutah, atau bom renteng-yang sifatnya lebih tidak pandang bulu sehingga menambah besar jumlah korban nonkombatan. Paragraf 17 : Selain kehancuran... karena catu air dan bahan makanan, serta kedamaian hidup sirna. Banjir pengungsi ikut pula mewarnai keadaan yang memilukan ini. • Paragraf 18 : Semua itu jelas... Penerimaan rakyat Irak terhadap aksi yang dilakukan AS dan sekutunyaapakah benar akan menerima sebagai pasukan pembebas atau sebaliknya sebagai penyebab malapetaka-akan menentukan seberapa mulus proses rekonstruksi bisa dilaksanakan. • Paragraf 19 : Sementara ini, perhatian banyak orang masih tercurah pada apa yang akan terjadi... dengan kemungkinan yang amat mendebarkan hati. • Paragraf 15 : Kalau sekarang saja di pihak Irak sudah ada sekitar 600-an korban yang jatuh,... • Paragraf 16 : Selain itu, perang sejauh ini sudah menimbulkan kehancuran... kehancuran yang terjadi dengan penembakan lebih dari 700 rudal jelajah, lebih dari 9.000 bom presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing berukuran 200an kilogram. • Paragraf 4 : Selebihnya, ancaman pejabat pertahanan Irak... juga tekad yang diucapkan untuk menjadikan ibu kota Irak sebagai kuburan bagi pasukan AS dan sekutunya, sungguh memberi gambaran tentang perkembangan perang yang makin mencengkam. 5.b. Hasil Analisis Halaman: 4. Tajuk Rencana KOMPAS Sabtu, 05-04-2003. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 05 April 2003 yang berjudul Pertempuran Kota Yang Mendebarkan Itu Kian Dekat,, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Perang Akhir Penentuan Akan Terjadi. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Kekuatan Penuh Militer AS Menyerang Baghdad dan Korban Jiwa Akan Terus Bertambah. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 1, 2, 4, dan 8. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti AS dan sekutunya telah melancarkan serangan udara terus menerus, kini perang darat pun akan terjadi. Degan ancaman dari Irak bahwa AS dan sekutunya akan menjadikan ibu kota Irak sebagai kuburan bagi mereka. Peringatan ini wajar dilontarkan, karena mendapatkan pengalaman pahit berupa perlawanan sengit di Basrah, An Nassiriyah, dan An Najaf. Baghdad pun akan merupakan medan lebih seru lagi. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 05 April 2003 terdapat dalam paragraf 3, 6, 12, 14, 15, 16 dan 17. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti AS enggan masuk dalam perang darat karena pasukan Pengawal Republik lebig dari 60.000 personel tentunya mengenal Baghdad lebih baik dan mempertahankan Baghdad sampai mati, oleh karena itu AS dan sekutunya menggunakan serangan udara seperti bom tebar, bom pacar wutah yang sifatnya tiadk pandang bulu, 700 rudal jelajah, 9000 presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing beratnya 200 kilogram. Bisa terbayangkan akan terjadi korban jiwa baik militer maupun sipil yang sangat banyak, serta kehancuran kota tidak terelakan lagi, juga penderitaan psikologis dari rakyat sipil yang tak berdosa. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 11 yang berarti Kenyataannya, perang memang masih belum bisa dipastikan akan berakhir segera. Fase berikutnya masih merupakan proses panjang, seperti misi pengintaian, serangan komando bawah tanah, serangan udara terarah yang ditujukan untuk meruntuhkan pemerintah, dan mencegah pertempuran kota berkepanjangan. 6. Pada Element Praangapan bagi penulis terdapat pada paragraf 15, 16, 17, dan 18 yang berarti Bisa dibayangkan, korban jiwa akan terus berjatuhan, kehancuran kota yang begitu dahsyat, banjir pengungsi, penderitaan rakyat Irak, kedamaian yang sirna. Semua itu jelas akan jadi perkerjaan pembangunan kembali yang tak akan ringan, timbul pertanyaan apakah benar aksi yang dilakukan AS dan sekutunya sebagai pasukan pembebas atau sebaliknya sebagai malapetaka. 7. Pada Element Bentuk Kalimat, ada kalimat Pasif dan Aktif, bagi penulis kalimat pasif terdapat pada paragraf 7 yaitu AS yang adidaya masih berpikir, tantangan Pengawal Republik akan bisa diatasi.. Sedangkan pada kalimat aktif terdapat pada paragraf 2 yaitu Setelah AS dengan leluasa membombardir Irak, kini perang darat pun tampaknya tak terelakkan lagi. 8. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 13 ditandai dengan kalimat selain. 9. Pada Element Koherensi Pembeda terdapat pada paragraf 7 ditandai dengan kalimat Tetapi, kalaupun. 10. Pada Element Kata Ganti terdapat pada paragraf 9, 15, dan 16 kalimat itu adalah Kita dan Mereka. 11. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana Kompas tanggal 05 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 17, 18, dan 19. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Strategi perang modern, argumen-argumen, membombardir, terelakan, enggan, berpotensi menimbulkan, keengganan, tameng, memerinci, bahwa hari-hari paling berbahaya, mungkin paling berdarah, depan mata, dihadang, samapai titik darah penghabisan, adidaya, pasukan loyalis, ditaklukan, pertempuran, berdarah-darah, invasi, menderita pengalaman pahit, perlawanan sengit, fase, kekuatan agresor, kecaman, catu air, kedamaian hidup sirna, banjir pengungsi, memilukan, sekutunya, pasukan pembebas, malapetaka, rekonstruksi, tersurah, dn mendebarkan hati. 12. Pada Element Grafis ditandai dengan penggunaan huruf tebal, huruf miring, garis bawah, font yang lebih besar dari normal, caption, raster, grafik, gambar, angka, tabel, foto, gambar dan sejenisnya. Element Grafis terdapat pada paragraf 15 dan 16 yaitu sekitar 600-an, 700 rudal, 9000 bom, 200-an kilogram 13. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 05 April 2003 terdapat dalam paragraf 4. Bagi penulis element Metafora itu adalah ibu kota Irak sebagai kuburan bagi pasukan AS dan sekutunya, 6. b. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Senin, 07-04-2003. Halaman: 4 Judul MANA BUKTI IRAK MEMILIKI PERSENJATAAN PEMUSNAH MASSAL Tabel 1.8 Analisis Kasus 6 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 6 1 Tematik • Tuduhan AS Terhadap Irak Tentang Senjata Pemusnah Massal Tidak Terbukti 2 Skematik • AS Tetap Yakin Atas Tuduhannya Terhadap Irak Irak Sebagai Korban Prasangkan AS • 3 Latar • Paragraf 5 : Ketika Baghdad sebagai pusat kekuasaan mulai terkepung rapat, sempat timbul kekhawatiran tentang kemungkinan Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Apa yang dikhawatirkan itu... • Paragraf 13 : Sekali lagi, kenyataan ini terasa sangat menyakitkan. Sekiranya AS dan Inggris mendengar Perserikatan BangsaBangsa (PBB) dan suara protes masyarakat internasional, barangkali tragedi Irak tidak akan terjadi. • Paragraf 14 : PBB sudah berjuang keras untuk mencegah AS mengambil langkah sepihak dalam menyerang Irak. Hasil inspeksi ulang Tim Pemeriksa Persenjataan PBB menyimpulkan, Irak tidak memiliki persenjataan pemusnah massal. Setidaknya tim PBB tidak menemukan bukti itu. 4 5 Detil Maksud • Paragraf 15 : Penolakan terhadap rencana AS menyerang Irak datang dari mana-mana. Bahkan sekutu AS dan Inggris dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menentang rencana serangan ke Irak. Jerman dan Perancis sebagai sekutu terdekat AS juga menentang keras. • Paragraf 12 : Serangan ratusan rudal canggih AS ke berbagai sasaran, terutama ke kota-kota Irak, telah menimbulkan korban jiwa tidak sedikit. Gedung-gedung dan berbagai bangunan bersejarah ikut hancur. Jaringan listrik dan saluran air minum terputus. Banyak orang menjadi pengungsi. • Paragraf 16 : Sedangkan warga masyarakat dunia terus melakukan gelombang protes di jalanan dan melakukan pawai perdamaian. Para pemimpin politik dan kemasyarakatan terus melakukan lobi untuk mencegah perang dan menegakkan perdamaian. • Paragraf 9 : Dengan demikian, bangsa Irak benar-benar menjadi korban dari sebuah prasangka yang kemudian tidak didukung bukti konkret. Tuduhan itu benarbenar ilusi belaka karena tidak didukung kenyataan, sekurangkurangnya sampai saat ini. 6 7 Praanggapan Bentuk Kalimat • Paragraf 11 : Serangan AS dan Inggris ke Irak sungguh terasa sebagai bentuk ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Perasaan tidak adil itu makin mendalam karena serangan AS dan Inggris ke Irak telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Kerugian harta benda juga tidak kecil. • Paragraf 18 : Seluruh dunia, terutama PBB, benar-benar merasa dilecehkan karena tidak dipedulikan AS. Kekecewaan dan perasaan dilecehkan meningkat karena semakin terbukti Irak tidak memiliki dan menggunakan persenjataan pemusnah massal. • Paragraf 2 : Padahal AS dan Inggris menggunakan isu... Masih timbul kecurigaan, Irak bisa saja menggunakan senjata kimia, biologis, dan nuklir sebagai senjata pamungkas. • Paragraf 6 : Mungkin saja masih ada yang berpendapat, kesimpulan akhir tentang persenjataan pemusnah massal Irak baru bisa diambil setelah perang selesai. Perang memang belum selesai, tetapi tampaknya sudah memasuki fase terakhir. • Paragraf 1 : Gerakan maju pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris sudah menyusup masuk ke dalam Kota Baghdad, tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Selama 19 hari pertarungan,... • Paragraf 2 : Padahal AS dan Inggris menggunakan isu kepemilikan persenjataan pemusnah massal Irak sebagai alasan melancarkan serangan. Perang memang belumlah selesai... 8 Koherensi • Paragraf 8 : Jika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar. Irak sama sekali tidak... • Paragraf 15 : Penolakan terhadap rencana AS menyerang Irak datang dari mana-mana. Bahkan sekutu AS dan Inggris dalam... • Paragraf 16 : Sedangkan warga masyarakat dunia terus melakukan gelombang protes di jalanan dan melakukan pawai perdamaian. Para pemimpin politik dan kemasyarakatan... • Paragraf 20 : AS dan Inggris harus bertanggung jawab... Dunia memang perlu melakukan gugatan. • Paragraf 1 : Gerakan maju pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris sudah menyusup masuk ke dalam Kota Baghdad, tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Selama 19 hari pertarungan, Irak tidak memperlihatkan kepemilikan, apalagi penggunaan senjata kimia, biologis, dan nuklir. • Paragraf 6 : Mungkin saja... setelah perang selesai. Perang memang belum selesai, tetapi tampaknya sudah memasuki fase terakhir. • Paragraf 9 : Dengan demikian, bangsa Irak benar-benar menjadi korban dari sebuah prasangka yang kemudian tidak didukung bukti konkret. Tuduhan itu benar-benar ilusi belaka karena tidak didukung kenyataan, sekurang-kurangnya sampai saat ini. • Paragraf 18 : Seluruh dunia, terutama PBB, benar-benar merasa dilecehkan karena tidak dipedulikan AS. Kekecewaan dan perasaan dilecehkan meningkat karena semakin terbukti Irak tidak memiliki dan menggunakan persenjataan pemusnah massal. • Paragraf 19 : Demi keadilan dan kebenaran,... kebenaran tuduhannya. Apalagi tuduhannya itu telah membawa petaka besar kepada rakyat Irak.... • Paragraf 20 AS dan Inggris harus bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran Irak karena alasan serangannya terbukti tidak benar. Dunia memang perlu melakukan gugatan. 9 Koherensi Kondisional • Paragraf 8 : Jika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar. Irak sama sekali tidak menggunakan senjata pemusnah massal seperti kimia, biologis, dan nuklir. 10 Leksikon • Paragraf 1 : Gerakan maju pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris sudah menyusup masuk ke dalam Kota Baghdad, tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda... • Paragraf 2 : Padahal AS dan Inggris menggunakan isu kepemilikan persenjataan pemusnah massal... senjata kimia, biologis, dan nuklir sebagai senjata pamungkas. • Paragraf 3 : Tentu saja tidak sedikit orang termakan oleh tuduhan AS bahwa Irak memiliki persenjataan pemusnah massal... • Paragraf 4 : Hanya saja setelah pertempuran berlangsung dari hari ke hari dan mulai memasuki fase akhir,...Pasukan Irak harus matimatian menahan laju pasukan ASInggris dengan persenjataan terbatas. • Paragraf 5 : Ketika Baghdad sebagai pusat kekuasaan mulai terkepung rapat, sempat timbul kekhawatiran tentang kemungkinan Irak... • Paragraf 6 : Mungkin saja masih... tetapi tampaknya sudah memasuki fase terakhir. • Paragraf 7 : Sebagai kesimpulan sementara bisa dikatakan, tidak terdapat bukti konkret tentang kepemilikan... • Paragraf 9 : Dengan demikian, bangsa Irak benar-benar menjadi korban dari sebuah prasangka yang kemudian tidak didukung bukti konkret. Tuduhan itu benar-benar ilusi belaka karena tidak didukung kenyataan,... • Paragraf 11 : Serangan AS dan Inggris ke Irak sungguh terasa sebagai bentuk ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Perasaan tidak adil itu... • Paragraf 13 : Sekali lagi, kenyataan ini terasa sangat menyakitkan. Sekiranya AS dan Inggris mendengar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan suara protes masyarakat internasional, barangkali tragedi Irak tidak akan terjadi. 11 Grafis • Paragraf 14 : PBB sudah berjuang keras untuk mencegah AS mengambil langkah sepihak dalam menyerang Irak. Hasil inspeksi ulang Tim Pemeriksa Persenjataan PBB... • Paragraf 16 : Sedangkan warga masyarakat dunia terus melakukan gelombang protes di jalanan dan melakukan pawai perdamaian. Para pemimpin politik dan kemasyarakatan terus melakukan lobi untuk mencegah perang dan menegakkan perdamaian. • Paragraf 17 : Namun, AS tidak peduli. Negara adidaya itu bertahan pada kesimpulannya bahwa Irak mengembangkan program... • Paragraf 18 : Seluruh dunia, terutama PBB, benar-benar merasa dilecehkan karena tidak dipedulikan AS. Kekecewaan dan perasaan dilecehkan meningkat karena... • Paragraf 19 : Demi keadilan dan kebenaran, AS harus membuktikan kepada dunia tentang kebenaran tuduhannya. Apalagi tuduhannya itu telah membawa petaka besar kepada rakyat Irak... • Paragraf 20 : AS dan Inggris harus bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran Irak karena alasan serangannya terbukti tidak benar. Dunia memang perlu melakukan gugatan. • Paragraf 1 : Gerakan maju pasukan gabungan... Selama 19 hari pertarungan, Irak tidak memperlihatkan kepemilikan, apalagi penggunaan senjata kimia, biologis, dan nuklir. 12 Metafora 6.b. Hasil Analisis Halaman: 4. Tajuk • Paragraf 8 : Jika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar... • Paragraf 12 : Serangan ratusan rudal canggih AS ke berbagai sasaran, terutama ke kota-kota Irak,... • Paragraf 17 : Namun, AS tidak peduli.. bergabung dalam poros kejahatan bersama Iran dan Korea Utara karena mengembangkan persenjataan pemusnah massal. • Paragraf 19 : Demi keadilan dan kebenaran, AS... Serangan AS dan Inggris telah membawa tragedi kemanusiaan. Rencana KOMPAS Senin, 07-04-2003. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 07 April 2003 yang berjudul Mana Bukti Irak Memiliki Persenjataan Pemusnah Massal, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Tuduhan AS Terhadap Irak Tentang Senjata Pemusnah Massal Tidak Terbukti. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah AS Tetap Yakin Atas Tuduhannya Terhadap Irak dan Irak Sebagai Korban Prasangkan AS. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 5, 13, 14, dan 15. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Baghdad telah terkepung rapat, dari pihak AS mengkhawatirkan Irak akan memakai senjata pemusnah massal, tapi yang dituduhkan AS tersebut tidak ditemukan oleh Tim Pemeriksa Persenjataan PBB, dan menyimpulkan Irak tidak mempunyai senjata yang dituduhkan AS tersebut. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jerman dan Perancis tetap menentang rencana serangan ke Irak, namun tidak diabaikan oleh AS. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 07 April 2003 terdapat dalam paragraf 12, dan 16. Bagi penulis menunjukan bahwa Ratusan rudal telah menghancurkan kota-kota di Irak, korban jiwa cukuplah banyak, sarana dan infrastruktur kota lumpuh, bangunan sejarah ikut hancur. Masyarakat dunia terus melakukan aksi menentang penyerangan terhadap Irak dengan turun kejalan dan lobi politik. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 9, 11, dan 18 yang berarti Irak sebagai negara yang teraniaya, sebagai negara korban dari prasangkan AS yang tidak didukung oleh bukti konkret, Irak telah mendapatkan ketidakadilan dan kesewenangwenangan, duniapun dilecehkan dengan tidak diabaian peran PBB untuk tidak menyerang Irak. Karena Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal yang dituduhkan AS. 6. Pada Element Praanggapan bagi penulis terdapat pada paragraf 2, dan 6. Bagi penulis element praaggapan yang berarti Masih timbul kecurigaan dan pendapat, mungkin saja Irak akan menggunakan senjata pemusnah massal pada fase akhir ini, ataupun senjata dapat diambil setelah perang selesai. Perang memang belum selesai, tetapi tampaknya sudah memasuki fase akhir 7. Pada Element Bentuk Kalimat ada dalam paragraf 1, 2, 8, 15, 16, dan 20. kesemua paragraf itu adalah bentuk kalimat aktif, yaitu Gerakan maju pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris sudah menyusup masuk ke dalam Kota Baghdad, tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal,... Padahal AS dan Inggris menggunakan isu kepemilikan persenjataan pemusnah massal Irak sebagai alasan melancarkan serangan,... ika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar,... Penolakan terhadap rencana AS menyerang Irak datang dari mana-mana,... Sedangkan warga masyarakat dunia terus melakukan gelombang protes di jalanan dan melakukan pawai perdamaian,... dan Dunia memang perlu melakukan gugatan. 8. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 1, 6, 9, 18, 19, dan 20 ditandai dengan kalimat Karena, apalagi, tetapi dan dengan demikian.. 9. Pada Element Koherensi Kondisional terdapat pada paragraf 8 ditandai dengan kalimat Jika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar. 10. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana Kompas tanggal 05 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19 dan 20. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Menyusup, padahal, isu, senjata pamungkas, termakan, tuduhan, fase, mati-matian, laju, terkepung, rapat, konkret, prasangka, ilusi, kesewenang-wenangan, menyakitkan, tragedi, berjuang keras, langkah sepihak, inspeksi, gelombang protes, pawai, lobi, negara adidaya, dilecehkan, kekecewaan, tuduhannya, petaka besar, kematian, dan gugatan. 11. Pada Element Grafis ditandai dengan penggunaan huruf tebal, huruf miring, garis bawah, font yang lebih besar dari normal, caption, raster, grafik, gambar, angka, tabel, foto, gambar dan sejenisnya. Element Grafis terdapat pada paragraf 1, 8, dan 12 yaitu 19 hari, dan serangan ratusan rudal. 12. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 07 April 2003 terdapat dalam paragraf 17 dan 19. Bagi penulis element Metafora itu adalah poros kejahatan bersama Iran dan Korea Utara,.. dan tragedi kemanusiaan. 7. a. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Rabu, 09-04-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana BUSH DAN BLAIR BERTEMU, WACANANYA SUDAH IRAK PASCAPERANG Tabel 1.9 Analisis Kasus 7 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element 1 Tematik • Pertemuan Bush dan Blair Membahas Irak Pascaperang 2 Skematik • • Usulan Dunia Tentang Pemerintahan Irak Pasca Perang Pertemuan Bush dan Blair Membahas Timur Tengah dan Irlandia Utara • Paragraf 4 : Inilah pertemuan ketiga antara pemimpin sekutu 3 Latar Posisi Pembuktian Kasus 7 pengagresi Irak dalam tiga pekan terakhir. Selain rekonstruksi Irak, pertemuan di Istana Hillsborough, di luar Kota Belfast ini juga membahas upaya perdamaian di Timur Tengah dan Irlandia Utara. 4 Detil • Paragraf 9 : Di sini memang beberapa hari lalu sempat terdengar visi dan pemikiran Inggris berbeda dengan AS. Inggris, seperti halnya negaranegara Eropa lain, khususnya yang menentang perang, berpandangan bahwa PBB harus ambil peranan utama dalam rekonstruksi Irak. Sementara AS cenderung berpandangan sebaliknya • Paragraf 5 : Pertemuan kedua pemimpin itu juga diwarnai demo besar antiperang yang dikobarkan oleh kedua pemimpin. • Paragraf 8 : Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Colin Powell yang mendampingi Bush di Air Force One mengatakan, ketika fase peperangan tengah memasuki akhir, kini saatnya memikirkan pemerintah representatif yang terdiri dari seluruh elemen masyarakat Irak. • Paragraf 12 : PM Tony Blair di pihak lain menghendaki peran PBB yang lebih besar daripada yang dikehendaki Bush. Sementara, meski mengatakan mendukung peran PBB, Bush tidak pernah menyebut rinciannya, misalnya saja menyangkut sifat dan susunan badan yang akan memerintah Irak seusai perang. • Paragraf 15 : PM Irlandia Bernie Ahern yang diundang dalam • 5 6 Maksud Bentuk Kalimat pertemuan Selasa di Belfast, termasuk yang akan mengatakan pada Bush bahwa PBB harus memainkan peran utama dalam rekonstruksi Irak. Paragraf 18 : Hari Kamis besok PM Blair akan menyampaikan usulan perdamaian baru Pemerintah Inggris menyangkut Irlandia Utara, bertepatan dengan peringatan lima tahun persetujuan yang dikenal sebagai Good Friday Accords. Pakta ini sendiri... • Paragraf 10 : Dalam bahasa Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, yang akan memegang peran dalam pembangunan kembali Irak itu adalah hak negara yang telah mengorbankan jiwa dan meneteskan darah untuk membebaskannya. Maksudnya tentu saja AS dan Inggris serta sekutu lain yang ambil bagian dalam Perang Irak. • Paragraf 14 : Meski PBB sendiri tidak pernah menyatakan minat untuk mengelola Irak, sejumlah pemimpin lain melihat badan dunia yang eksistensinya sempat dilecehkan oleh AS-Inggris itu harus memainkan peran besar. • Paragraf 16 : Apa pun perdebatan yang ada menyangkut rekonstruksi Irak dan peran PBB dalam program itu, pertemuan di Irlandia Utara antara Bush dan Blair juga dilihat sebagai upaya PM Inggris itu untuk meminta "bayaran" bagi dukungannya terhadap agresi Bush. Perlu diulang di sini... • Paragraf 7 : Pertanyaan kunci tentu, siapa yang akan memerintah dan membangun kembali Irak? 7 Koherensi • Paragraf 16 : Apa pun... bagi dukungannya terhadap agresi Bush. Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris menentang keras pemberian dukungan tersebut. • Paragraf 17 : Kini Bush tampaknya diminta dukungannya bagi rencana perdamaian Blair di Irlandia Utara, hal yang secara... • Paragraf 2 : Bahkan, ketika masih meledak korban sipil juga di sana-sini. • Paragraf 8 : Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Colin Powell yang mendampingi Bush di Air Force One mengatakan, ketika fase peperangan tengah memasuki akhir, ... • Paragraf 9 : Di sini memang beberapa hari lalu sempat terdengar visi dan pemikiran Inggris berbeda dengan AS. Inggris, seperti halnya negara-negara Eropa lain, khususnya yang menentang perang, berpandangan bahwa... • Paragraf 10 : Dalam bahasa Penasihat... dan meneteskan darah untuk membebaskannya. Maksudnya tentu saja AS dan Inggris serta sekutu lain yang ambil bagian dalam Perang Irak. • Paragraf 13 : Menurut AS, seperti dikemukakan oleh Menlu Powell, PBB bisa menyediakan bantuan kemanusiaan serta menambah Seperti halnya.... peluru dan bom di sana-sini dan militer masih jatuh legitimasi pemerintahan sementara Irak. Itu saja, dan tidak lebih dari itu. • Paragraf 19 : Pertemuan Belfast jelas amat penting bagi kedua pemimpin, justru ketika keduanya memang melihat persoalan secara berbeda. Ketika Bush melihat rekonstruksi bukan urusan tunjukmenunjuk siapa yang harus dilibatkan, sementara Blair melihat hadirnya PBB sebagai pemberi legitimasi, maka kedua sekutu agresor Irak... 8 Koherensi Kondisional • Paragraf 2 : Seperti halnya ketika Tiga Besar pemimpin sekutu di era Perang Dunia II bertemu di Yalta Februari 1945, maka urusan pascaperang termasuk yang perlu dibahas saksama. Bahkan,... 9 Koherensi Pembeda • Paragraf 16 : Apa pun... bagi dukungannya terhadap agresi Bush. Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris menentang keras pemberian dukungan tersebut. 10 Leksikon • Paragraf 1 : Bagi Presiden AS George W Bush…Rezim Saddam Hussein mereka anggap sudah tidak relevan lagi, lebih-lebih ketika ibu kota serta simbol-simbol kekuasaannya satu demi satu telah punah dihancurkan bom sangat dahsyat dari mesin perang adidaya dan sekutunya. Paragraf 2 : Seperti halnya ketika Tiga Besar pemimpin sekutu di era Perang Dunia II bertemu di Yalta Februari 1945, maka urusan pascaperang termasuk... • • Paragraf 3 : Kali ini, Perang Irak pun masih berada di tahap yang kritikal di Baghdad,... • Paragraf 4 : Inilah pertemuan ketiga antara pemimpin sekutu pengagresi Irak dalam tiga pekan terakhir. Selain rekonstruksi Irak,... • Paragraf 5 : Pertemuan kedua pemimpin itu juga diwarnai demo besar antiperang yang dikobarkan oleh kedua pemimpin. • Paragraf 6 : Selain memang keduanya sekutu dekat,.... bisa meretakkan persekutuan mereka. • Paragraf 8 : Menteri Luar Negeri (Menlu) AS...ketika fase peperangan tengah memasuki akhir, kini saatnya memikirkan pemerintah representatif yang terdiri dari seluruh elemen masyarakat Irak. • Paragraf 9 : Di sini memang beberapa hari lalu sempat... bahwa PBB harus ambil peranan utama dalam rekonstruksi Irak. Sementara AS cenderung berpandangan sebaliknya. • Paragraf 11 : Memang juga perlu diungkapkan bahwa di AS pun... Nasional yang dikenal bernuansa keras, ada Menlu Powell yang terdengar lebih cenderung memberi peran pada PBB. • Paragraf 12 : PM Tony Blair... Bush tidak pernah menyebut rinciannya, misalnya saja menyangkut sifat dan susunan badan yang akan memerintah Irak seusai perang. • Paragraf 13 : Menurut AS, seperti dikemukakan oleh Menlu Powell, ... menambah legitimasi pemerintahan sementara Irak. Itu saja, dan tidak lebih dari itu 11 Grafis • Paragraf 14 : Meski PBB sendiri tidak pernah menyatakan minat untuk mengelola Irak,... eksistensinya sempat dilecehkan oleh AS-Inggris itu harus memainkan peran besar. • Paragraf 15 : PM Irlandia Bernie Ahern... peran utama dalam rekonstruksi Irak. • Paragraf 16 : Apa pun perdebatan yang ada menyangkut rekonstruksi Irak ...PM Inggris itu untuk meminta "bayaran" bagi dukungannya terhadap agresi Bush. Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris menentang keras pemberian dukungan tersebut. • Paragraf 17 : Kini Bush... di Irlandia Utara, hal yang secara simbolik dipancarkan dari pemilihan lokasi pertemuan kedua pemimpin kali ini. • Paragraf 19 : Pertemuan Belfast... Ketika Bush melihat rekonstruksi bukan urusan tunjuk-menunjuk siapa yang harus dilibatkan, sementara Blair melihat hadirnya PBB sebagai pemberi legitimasi, maka kedua sekutu agresor Irak ini memang memandang penting untuk duduk bersama. • Paragraf 16 : Apa pun... PM Inggris itu untuk meminta "bayaran" bagi dukungannya terhadap agresi Bush... • Paragraf 20 : Kolumnis William Safire dalam artikelnya di IHT kemarin menulis, Blair seolah mengutip kalimat Churchill, "Dalam perang, (perlu) tekad. Dalam kemenangan, (perlu) keagungan budi" untuk mengingatkan Bush. 12 Metafora 7.b. Hasil Analisis Halaman: 4. Tajuk • Paragraf 1 : Bagi Presiden AS... Rezim Saddam Hussein mereka anggap sudah tidak relevan lagi, lebih-lebih ketika ibu kota serta simbol-simbol kekuasaannya satu demi satu telah punah... • Paragraf 13 : Menurut AS, seperti dikemukakan oleh Menlu Powell, PBB bisa menyediakan bantuan kemanusiaan serta menambah... • Paragraf 18 : Hari Kamis besok PM Blair akan menyampaikan... bertepatan dengan peringatan lima tahun persetujuan yang dikenal sebagai Good Friday Accords. Pakta ini... • Paragraf 20 : Kolumnis William Safire dalam artikelnya di IHT kemarin menulis, Blair seolah mengutip kalimat Churchill, "Dalam perang, (perlu) tekad. Dalam kemenangan, (perlu) keagungan budi" untuk mengingatkan Bush. Rencana KOMPAS Rabu, 09-04-2003. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 09 April 2003 yang berjudul Bush dan Blair Bertemu, Wacananya Sudah Irak Pascaperang,, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Pertemuan Bush dan Blair Membahas Irak Pascaperang. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Usulan Dunia Tentang Pemerintahan Irak Pasca Perang dan Pertemuan Bush dan Blair Membahas Timur Tengah dan Irlandia Utara. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 4 dan 9. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Pertemuan yang ketiga ditempatkan di Kota Belfast membahas Irak Pascaperang serta upaya perdamaian Timur Tengah dan Irlandia Utara. Dalam hal Irak Inggris berbeda pandangan dengan AS, yaitu PBB harus ambil peranan utama dalam rekonstruksi Irak, sementara AS menolak. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 09 April 2003 terdapat dalam paragraf 5, 8, 12, 15 dan 18. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti Kedua pemimpin negara bertemu di Irlandia, juga hadir dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, dan Perdana Menteri Irlandia Bernie Ahern. Mereka membas Irak pascaperang, dari pihak Inggris menghendaki diikut sertakan peran PBB dalam masalah Irak, juga Inggris meminta AS membantu perdamaian di Irlandia Utara. Dalam hal PBB, AS menolak PBB memainkan peran di Irak tanpa menyebut rincian dan alasan. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 10, 14, dan 16 yang berarti Penasihat Keamanan Nasional AS Condoleezza Rice, mengisyaratkan pernyataannya bahwa PBB tidak boleh memerankan peranan di Irak, hanyalah Irak, AS dan sekutunya yang bisa memainkan peranan tersebut. Walaupun banyak pemimpin-pemimpin negara menyarankan kepada AS agar PBB diikut sertakan. Sementara Inggris sepertinya meminta bayaran dari AS. 6. Pada Element Bentuk Kalimat ada dalam paragraf 7, dan 16 adalah kalimat Aktif yaitu Pertanyaan kunci tentu, siapa yang akan memerintah dan membangun kembali Irak?,.. dan Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush. Sedangkan kalimat Pasif terdapat pada paragraf 17, yang berarti Kini Bush tampaknya diminta dukungannya bagi rencana perdamaian Blair di Irlandia Utara. 7. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 2, 8, 9, 10, 13, dan 19 ditandai dengan kalimat Bahkan, ketika, seperti,serta,dan sementara. 8. Pada Element Koherensi Kondisional terdapat pada paragraf 2 ditandai dengan kalimat Seperti halnya ketika Tiga Besar pemimpin sekutu di era Perang Dunia II bertemu di Yalta Februari 1945, maka urusan pascaperang termasuk yang perlu dibahas saksama. 9. Pada Element Koherensi Pembeda terdapat pada kalimat dalam paragraf 16, yaitu Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris menentang keras pemberian dukungan tersebut. 10. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana Kompas tanggal 09 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3,4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 19. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Rezim Saddam Hussein, relevan, ibu kota, simbol-simbol, punah, mesin perang adidaya, di era perang dunia II, kritikal, pengagresi, rekonstruksi, dikobarkan, meretakan, fase, tengah memasuki akhir, representatif, elemen, cenderung, bernuansa keras, rinciannya, legitimasi, minat, dilecehkan, rekonstruksi, bayaran, agresi, ngotot, menentang keras, simbolik, dipancarkan, dan agresor. 11. Pada Element Grafis ditandai dengan penggunaan huruf tebal, huruf miring, garis bawah, font yang lebih besar dari normal, caption, raster, grafik, gambar, angka, tabel, foto, gambar, tanda petik, dan sejenisnya. Element Grafis terdapat pada paragraf 16 dan 20 yaitu “bayaran” dan “ Dalam perang, (perlu) tekad. Dalam kemenangan, (perlu) keagungan budi”. 12. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 07 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 13, 18 dan 20. Bagi penulis element Metafora itu adalah Rezim Saddam Hussein, ibu kota, simbol-simbol kekuasaannya, bantuan kemanusiaan dan mengutip kalimat Churchill, "Dalam perang, (perlu) tekad. Dalam kemenangan, (perlu) keagungan budi". 8.a. Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Jumat, 11-04-2003. Halaman: 4 Judul DUNIA TERUS BERGUMAM SETELAH BAGHDAD DINYATAKAN Tabel 2.0 Analisis Kasus 8 Berdasarkan Metode Teun Van Dijk No Element Posisi Pembuktian Kasus 8 1 Tematik • Ketidakpercayaan Dunia atas Kejatuhan Baghdad Yang Begitu Cepat 2 Skematik • • Spekulasi Dunia Terhadap Irak Kebohongan AS atas Kekuatan Militer Irak 3 Latar • Paragraf 7: Jauh sebelum perang pecah, Pemerintah AS dan Inggris menggambarkan tentang dahsyatnya ancaman senjata pemusnah missal Irak. Retorika tentang persenjataan Irak mempengaruhi pikiran pasukan AS-Inggris dan sebagian masyarakat internasional • Paragraf 10 : Cerita tentang bahaya persenjataan Irak terbukti hanya ilusi, sekurang-kurangnya sampai sekarang. Sama sekali tidak ada tanda-tanda atau sinyal tentang bahaya yang digembar-gemborkan selama ini terutama oleh AS dan Inggris 4 5 Detil Maksud • Paragraf 15 : Irak, misalnya, kelelahan dalam perang dengan tetangganya Iran tahun 1980-1988, sedangkan tahun 1990-1991 menjadi babak belur oleh gempuran pasukan koalisi PBB pimpinan AS. Basis kekuatan Irak menjadi rapuh • Paragraf 17 : Setelah waktu berjalan, dunia seakan disadarkan bahwa Uni Soviet benar-benar tamat sebagai raksasa yang kehabisan tenaga dan energi. Tidak ada sisa kekuatan yang tertinggal, kecuali kenangan sebuah nama besar. Uni Soviet hanya menjadi bagian sejarah masa lalu. • Paragraf 2 : Benteng pertahanan terakhir kota berpenduduk lima juta jiwa itu seakan ambruk sebelum digempur. Pasukan Amerika Serikat menyusup masuk jauh ke dalam jantung ibu kota Irak itu praktis tanpa banyak hambatan. • Paragraf 11 : Pasukan AS yang terkecoh dengan pikirannya sendiri akhirnya frustrasi tidak menemukan lawan. Kemarahan pun dilampiaskan dengan ikutikutan merusak patung Presiden Irak Saddam Hussein. Mungkin karena Presiden Saddam tidak ditemui, patungnya dijadikan sasaran. • Paragraf 8 : KEKHAWATIRAN tentang bahaya besar persenjataan Irak dan mata rantai pertahanan di Baghdad dan sekitarnya, terlihat pula pada sikap pasukan AS yang sangat hati-hati menyusup masuk. Sekitar tiga hari, pasukan AS harus melakukan manuver umpan tarik, meski pasukan Pengawal Republik sama sekali tidak terpancing keluar 6 Praanggapan • Paragraf 9 : Pasukan AS dan Inggris gagal mempertontonkan dan membuktikan keperkasaannya karena tidak terjadi kontes. Makna kemenangan AS- Inggris pun semakin hambar, bukan hanya karena lawan tidak seimbang, tetapi lebih karena menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil. • Paragraf 11 : Pasukan AS yang terkecoh dengan pikirannya sendiri akhirnya frustrasi tidak menemukan lawan. Kemarahan pun dilampiaskan dengan ikut-ikutan merusak patung Presiden Irak Saddam Hussein. Mungkin karena Presiden Saddam tidak ditemui, patungnya dijadikan sasaran • Paragraf 12 : Pengaruh Saddam... mengusik pikiran dan perasaan AS dan Inggris. Bahkan ada yang berspekulasi, Saddam dan pengikutnya sedang menarik mundur untuk konsolidasi. • Paragraf 13 : Ada yang berpendapat, Saddam dan pasukannya akan menyerang balik ketika musim panas tiba bulan Mei mendatang. Dalam suhu yang bias mencapai lebih dari 50 derajat Celsius di gurun, pasukan ASInggris dipastikan akan kerepotan • Paragraf 18 : Tentu masih terlalu tergesa-gesa untuk menyimpulkan kekuatan pemerintahan Saddam benar-benar habis. Masih terbuka kemungkinan pemerintahan Saddam akan kembali atau tamat sama sekali. Tingkat ketidakpastian masih... 7 8 Pengingkaran Bentuk Kalimat • Paragraf 19 : AS bisa saja mendorong pembentukan pemerintahan transisi seperti dilakukan di Afganistan. Namun, pemerintahan Mohamad Karzai di Afganistan... • Paragraf 21 : Luapan pergolakan Irak tidak hanya memperkeruh konflik Israel-Palestina, tetapi membawa implikasi luas secara internasional. Tanda-tandanya sudah kelihatan sejak pecah gelombang protes global terhadap rencana AS-Inggris menyerang Irak. • Paragraf 9 : Pasukan AS dan Inggris gagal mempertontonkan dan membuktikan keperkasaannya karena tidak terjadi kontes. Makna kemenangan AS- Inggris pun semakin hambar, bukan hanya karena lawan tidak seimbang, tetapi lebih karena menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil. • Paragraf 12 : Pengaruh Saddam tampaknya masih diperhitungkan. Meski keberadaannya tidak jelas, tetapi roh Saddam seakan terus mengusik pikiran dan perasaan AS dan Inggris. Bahkan ada yang berspekulasi, Saddam dan pengikutnya sedang menarik mundur untuk konsolidasi. • Paragraf 2 : Benteng pertahanan terakhir kota berpenduduk lima juta jiwa itu seakan ambruk sebelum digempur. Pasukan Amerika Serikat menyusup masuk jauh ke dalam jantung ibu kota Irak itu praktis tanpa banyak hambatan. • Paragraf 7 : Jauh sebelum perang pecah, Pemerintah AS dan Inggris menggambarkan tentang dahsyatnya ancaman senjata pemusnah missal Irak. Retorika tentang persenjataan Irak mempengaruhi pikiran pasukan AS-Inggris dan sebagian masyarakat internasional. • Paragraf 19 : AS bisa saja mendorong pembentukan pemerintahan transisi seperti dilakukan di Afganistan. Namun, pemerintahan Mohamad Karzai di Afganistan... 9 Koherensi • Paragraf 3 : Meski kejatuhan Baghdad sudah diramalkan, tetapi ketika kota itu benar-benar jatuh, masyarakat dunia tidak mampu menyembunyikan perasaan kaget dan terkejut. Baghdad seakan-akan tidak memiliki sistem pertahanan yang solid 10 Koherensi Pembeda • Paragraf 21 : Luapan pergolakan Irak tidak hanya memperkeruh konflik Israel-Palestina, tetapi membawa implikasi luas secara internasional. Tanda-tandanya sudah kelihatan… 11 Leksikon • Paragraf 1 : Kejatuhan Baghdad…, membuat masyarakat internasional tercengang. Tidak sedikit orang bergumam, mengapa kejatuhan… • Paragraf 2 : Benteng pertahanan terakhir kota berpenduduk lima juta jiwa itu seakan ambruk sebelum digempur. Pasukan Amerika Serikat menyusup masuk jauh ke dalam jantung ibu kota Irak itu praktis tanpa banyak hambatan. • Paragraf 3 : Meski kejatuhan Baghdad sudah diramalkan, tetapi ketika kota itu benar-benar jatuh, masyarakat dunia tidak mampu menyembunyikan perasaan kaget dan terkejut. Baghdad seakan-akan tidak memiliki sistem pertahanan yang solid. • Paragraf 4 : Setelah Baghdad jatuh, bagaimana nasib kekuasaan Presiden Saddam Hussein?... pertanyaan ketimbang jawaban. Prospek Irak masih penuh teka-teki besar • Paragraf 5 : Begitu banyak persoalan yang terselubung rahasia, yang semakin menggambarkan pergolakan di Irak… dipastikan sehingga lebih menimbulkan kegamangan. • Paragraf 6 : Bahkan, pasukan AS merasa seolah hanya memukul angin karena tidak berduel dengan pasukan Irak. Padahal dalam pikiran tentara AS dan Inggris, gerak maju ke Baghdad akan mendapat perlawanan sengit • Paragraf 7 : Jauh sebelum perang pecah, Pemerintah AS dan Inggris menggambarkan tentang dahsyatnya ancaman senjata pemusnah massal Irak. Retorika tentang persenjataan… • Paragraf 8 : Kekhawatiran tentang bahaya besar persenjataan Irak dan mata rantai pertahanan di Baghdad dan sekitarnya, terlihat pula pada sikap pasukan AS yang sangat hatihati menyusup masuk. Sekitar tiga hari, pasukan AS harus melakukan manuver umpan tarik, meski pasukan Pengawal Republik sama sekali tidak terpancing keluar. • Paragraf 9 : Pasukan AS dan Inggris gagal mempertontonkan dan membuktikan keperkasaannya karena tidak terjadi kontes. Makna kemenangan AS- Inggris pun semakin hambar, bukan hanya karena lawan • Paragraf 10 : Cerita tentang bahaya persenjataan Irak terbukti hanya ilusi, sekurang-kurangnya... yang digembar-gemborkan selama ini terutama oleh AS dan Inggris. • Paragraf 11 : Pasukan AS yang terkecoh dengan pikirannya sendiri akhirnya frustrasi tidak menemukan lawan. Kemarahan pun dilampiaskan dengan ikut-ikutan merusak patung Presiden Irak Saddam Hussein.... • Paragraf 12 : Pengaruh Saddam tampaknya masih diperhitungkan. Meski keberadaannya tidak jelas, tetapi roh Saddam seakan terus mengusik pikiran... Bahkan ada yang berspekulasi, Saddam dan pengikutnya sedang menarik mundur untuk konsolidasi. • Paragraf 15 : Irak, misalnya, kelelahan dalam... sedangkan tahun 1990-1991 menjadi babak belur oleh gempuran pasukan koalisi PBB pimpinan AS. Basis kekuatan Irak menjadi rapuh. • Paragraf 16 : Ketika serangan datang, pemerintahan Saddam ibarat buah yang sudah membusuk dari dalam, tiba-tiba jatuh. Semua orang terkagetkaget. Sekadar ilustrasi bisa dibandingkan dengan riwayat Uni Soviet. Ketika ambruk awal dasawarsa 1990-an, orang terperangah dan setengah tidak percaya. Bagaimana mungkin raksasa yang menakutkan itu bisa ambruk seketika. 12 Metafora • Paragraf 17 : Setelah waktu berjalan, dunia seakan disadarkan bahwa Uni Soviet benar-benar tamat sebagai raksasa yang kehabisan tenaga dan energi. Tidak ada sisa kekuatan... • Paragraf 18 : Tentu masih terlalu tergesa-gesa... pemerintahan Saddam akan kembali atau tamat sama sekali. ...Bangsa Irak benar-benar sedang berada di persimpangan jalan. • Paragraf 20 : Tantangan yang dihadapi memang tidak kecil, bahkan lebih kompleks ketimbang persoalan Afganistan. Krisis Irak memiliki kerawanan tinggi karena sangat dekat dengan teater konflik IsraelPalestina. • Paragraf 21 : Luapan pergolakan Irak tidak hanya memperkeruh konflik Israel-Palestina, tetapi membawa implikasi luas secara internasional. Tanda-tandanya sudah kelihatan sejak pecah gelombang protes global... • Paragraf 1 : Kejatuhan Baghdad yang begitu cepat, ... Tidak sedikit orang bergumam, mengapa kejatuhan kota yang penuh legenda itu sangat cepat. • Paragraf 9 : Pasukan AS dan Inggris gagal... bukan hanya karena lawan tidak seimbang, tetapi lebih karena menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil. • Paragraf 12 : Pengaruh Saddam tampaknya masih diperhitungkan. Meski keberadaannya tidak jelas, tetapi roh Saddam seakan terus mengusik pikiran dan perasaan AS dan Inggris..... • Paragraf 16 : Ketika serangan datang, pemerintahan Saddam ibarat buah yang sudah membusuk dari dalam, tiba-tiba jatuh. Semua orang terkagetkaget.... • Paragraf 17 : Setelah waktu berjalan, dunia seakan disadarkan bahwa Uni Soviet benar-benar tamat sebagai raksasa yang kehabisan tenaga dan energi. Tidak ada sisa kekuatan yang tertinggal, kecuali kenangan sebuah nama besar. Uni Soviet hanya menjadi bagian sejarah masa lalu. 8.b. Hasil Analisis Tajuk Rencana KOMPAS Jum’at, 11-04-2003. Halaman: 4. 1. Pada Tajuk Rencana tanggal 11 April 2003 yang berjudul Dunia Terus Bergumam Setelah Baghdad Dinyatakan Jatuh,, bagi penulis menunjukan element Tematik yang berarti Ketidakpercayaan Dunia atas Kejatuhan Baghdad Yang Begitu Cepat.. 2. Pada Element Skematik model Teun Van Dijk. Secara umum menunjukan element Skematik mempunyai dua kategori, pertama Summary terdapat dalam Judul dan Lead, kategori yang kedua adalah Story atau isi Berita secara keseluruhan. Pada tajuk rencana Kompas tertulis di atas kedua katergori tersebut menurut penulis adalah Spekulasi Dunia Terhadap Irak dan Kebohongan AS atas Kekuatan Militer Irak. 3. Pada Element Latar secara umum terdapat dalam paragraf 7, 10, 15 dan 17. Bagi penulis menunjukan element latar yang berarti Sebelum perang terjadi, AS telah mencoba meyakinkan kepada dunia internasional bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah massal beserta ancaman dari dahsyatnya senjata tersebut. Walaupun senjata tersebut tidak ditemukan AS tetap memborbardir Irak sehingga bisa disamakan oleh sejarah Unisoviet akan segera tamat, karena Irak telah kelelahan pada 1980-1988 perang dengan Iran, ditambah 1990-1991 digembur oleh pasukan koalisi PBB pimpinan AS. Maka tidak heran, Irak sekarang seperti Unisovie dimana kejayaannya telah musnah oleh AS dan sekutunya. 4. Pada Element Detil dalam Tajuk Rencana tanggal 11 April 2003 terdapat dalam paragraf 2 dan 11. Bagi penulis menunjukan bahwa dalam ketiga paragraf tersebut element detil yang berarti Tidak adanya perlawanan yang berarti dari militer Irak sehingga AS dan sekutunya mudah masuk kedalam Kota Baghdad, serta juga menghancurkan patung Saddam Husein yang terletak di Kota Baghdad itu karena militer AS terkecoh, frustasi dan marah karena tidak menemukan lawan di Kota itu. 5. Sedangkan pada Element Maksud secara umum terdapat dalam paragraf 10, 14, dan 16 yang berarti Perkiraan AS bahwa semua pertahanan Irak terkumpul di Baghdad, maka AS sangat hati-hati dalam menyerang Baghdad selama 3 hari, AS dan sekutunya melakukan melakukan serangan umpan tarik, tujuannya untuk terpancingnya pasukan Pengawal Garda Republik. Namun hal itu tidak terjadi, Baghdad tidak seperti perkiraan sebelumnya, semua kehebatan Irak akan dikeluarkan. Baghdad mudah kuasai, tidak ada lawan yang berarti, hanya menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil, karena pasukan AS dan sekutunya tidak mendapatkan lawan, patung Saddam Hussein pun dirusak dan dijadikan sasaran pelampiasan pasukannya AS dan sekutunya. 6. Pada Element Praanggapan ada dalam paragraf 12, 13, 18, 19, dan 21, bagi penulis element praanggapan yang berarti Banyak pengamat dan masyarakat dunia beranggapan bahwa Saddam Hussein serta pengikutnya menarik mundur untuk menyerang AS pada musin panas, karena pada musin panas suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius di gurun, Namun hal itu bisa terjadi apabila pasukan Saddam Hussein belum habis, jika tamat maka tidak terjadi, justru bisa berdampak pada dunia serta konflik IsraelPalestina. 7. Pada Element Pengingkaran, terdapat pada paragraf 9 dan 12 ditandai dengan kalimat tetapi. 8. Pada Element Bentuk Kalimat ada dalam paragraf 2, 7, dan 19 adalah kalimat Aktif yaitu Pasukan Amerika Serikat menyusup masuk jauh ke dalam jantung ibu kota Irak itu praktis tanpa banyak hambatan,... Retorika tentang persenjataan Irak mempengaruhi pikiran pasukan ASInggris dan sebagian masyarakat internasional,... dan AS bisa saja mendorong pembentukan pemerintahan transisi seperti dilakukan di Afganistan. Sedangkan kalimat Pasif terdapat pada paragraf 2, Benteng pertahanan terakhir kota berpenduduk lima juta jiwa itu seakan ambruk sebelum digempur. 9. Pada Element Koherensi terdapat pada paragraf 3 ditandai dengan kalimat tetapi dan ketika. 10. Pada Element Koherensi Pembeda terdapat pada paragraf 21 ditandai dengan kalimat Luapan pergolakan Irak tidak hanya memperkeruh konflik Israel-Palestina, tetapi membawa implikasi luas secara internasional 11. Pada Element Leksikon dalam Tajuk Rencana Kompas tanggal 11 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 20, dan 21. Bagi penulis element Leksikon itu adalah Tercengang, bergumam, benteng pertahanan, ambruk sebelum digempur, menyusup, jantung ibu kota, hambatan, diramalkan, menyembunyikan perasaan kaget dan terkejut, nasib kekuasaan, prospek Irak masih penuh teka-teki, terselubung rahasia, pergolakan, kegamangan, memukul angin, berduel, perlawanan sengit, perang pecah, dahsyatnya ancaman, retorika, mata rantai,, manuver umpan tarik, terpancing, mempertontonkan, keperkasaannya, kontes, hambar, ilusi, digembar-gemborkan, terkecoh, frustasi, dilampiaskan, roh saddam, berspekulasi, konsolidasi, kelelahan, babak belur, gempuran, rapuh, ibarat buah, membusuk, ambruk, terpengarah, raksasa yang menakutkan, tamat sebagai raksasa, kehabisan tenaga dan energi, tamat, persimpangan jalan, kompleks ketimbang, kerawanan, teater konflik, luapan pergolakan, memperkeruh, dan, implikasi. 12. Pada Element Metafora dalam Tajuk Rencana tanggal 11 April 2003 terdapat dalam paragraf 1, 9, 12 dan 17. Bagi penulis element Metafora itu adalah Kejatuhan kota yang penuh legenda itu sangat cepat,... menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil,... tetapi roh Saddam seakan terus mengusik,... Saddam ibarat buah yang sudah membusuk dari dalam,... Uni Soviet benar-benar tamat sebagai raksasa,.. dan Uni Soviet hanya menjadi bagian sejarah masa lalu. Jelas terlihat penulis memandang dari tajuk rencana kompas tanggal 21 Maret 2003 bahwa Kompas menilai sikap kecewa dunia terhadap penyerangan AS ke Irak dan AS tidak mengindahkan suara dunia atas serangan AS ke Irak. Padahal PBB sudah mengirimkan tim inspeksinya ke Irak dan tidak ditemukan sama sekali senjata pemusnah massal yang dituduhkan oleh AS. Melihat PBB tidak dapat berkutik menghentikan AS, Kompas memberikan pandangannya pada tanggal 22 Maret 2003, walaupun PBB sudah berusaha sebisa mungkin untuk mencegah serangan tersebut, namun PBB hanya bisa menarik ulur waktu penyerangan yang dilakukan AS tersebut. Sudah diperkiraan akibat PBB tidak bisa menghentikan serangan tersebut, maka perang pun membuat dampak kepada dunia. Kompas pada tanggal 24 Maret 2008 melihat masyarakat dunia melakukan demonstrasi besar-besaran untuk segera menghentikan serangan tersebut ke Irak, Kompas berusaha mencoba dan merasakan penderitaan yang akan dialami masyarakat Irak atas perang tersebut dengan adanya korban jiwa yang cukup banyak. Setelah beberapa hari AS tidak mengindahkan permintaan dunia, pada tajuk rencana tanggal 28 Maret 2008, Kompas memberikan praanggapan Rezim Saddam harus dijatuhkan karena dianggap sebagai penghalang utama bagi AS untuk masuk ke dalam eksploitasi minyak Irak sebagai bisnis menggiurkan. Kandungan minyak Irak disebut-sebut 115 milyar barrel, yang merupakan sumber minyak nomor dua terbesar dunia setelah Arab Saudi. Karena tidak mungkin AS menyerang Irak dengan dana 100 milyar dollar AS untuk membiayai perang, hanya sia-sia tanpa mendapatkan ganti yang lebih besar. Terlepas dari persoalan minyak, pada tajuk rencana tanggal 05 April 2003 Kompas memandang AS terlalu berlebihan menyerang Irak. Dengan dukungan dari lebih 20 negara, dan Irak hanya mempunyai senjata sisa perang, ditambah lagi embargo yang telah dialami. Sudah dapat diyakini bahwa Irak akan hancur penembakan lebih dari 700 rudal jelajah, lebih dari 9.000 bom presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing berukuran 200-an kilogram. Bisa terbayangkan akan terjadi korban jiwa baik militer maupun sipil yang sangat banyak, serta kehancuran kota tidak terelakan lagi, juga penderitaan psikologis dari rakyat sipil yang tak berdosa. Disini Kompas mencoba menggugah nurani pembaca dengan kenyataan yang ada dilapangan. Walaupun demonstrasi telah dilakukan, senjata pemusnah massal sampai hari ke 16 tidak ditemukan sama, sekali lobi-lobi politik telah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin dunia dan Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menekan AS agar segera menghentikan serangan tersebut, AS tidak mengindahkan hal itu. Kompas menuliskannya pada tajuk rencana tanggal 07 April 2003. hal ini penulis menilai bahwa Kompas ikut bagian dari penentangan serangan tersebut, dengan adanya demonstrasi dilakukan masyarakat dunia setiap hari agar serangan berhenti. Namun Bush dan Toni Blair justru bertemu untuk membahas Irak pasca perang, Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris dan Amerika menentang keras pemberian dukungan tersebut. Kompas menilai bahwa masyarkat pengagresor pun menolak, secara tidak langsung bisa disimpulkan bahwa Dalam bahasa Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, yang akan memegang peran dalam pembangunan kembali Irak itu adalah hak negara yang telah mengorbankan jiwa dan meneteskan darah untuk membebaskannya. Maksudnya tentu saja AS dan Inggris serta sekutu lain yang ambil bagian dalam Perang Irak. hal ini dituliskan Kompas pada tajuk rencana tanggal 09 April 2003. Akhirnya pada tanggal 11 April 2003 Kompas dan dunia dikejutkan dengan jatuhnya kota Baghdad yang begitu cepat, karena bisa dilihat bahwa Irak mempunyai pasukan Garda Republik yang cukup mahir untuk berperang dalam kota, karena Jauh sebelum perang pecah, Pemerintah AS dan Inggris menggambarkan tentang dahsyatnya ancaman senjata pemusnah missal Irak. Retorika tentang persenjataan Irak mempengaruhi pikiran pasukan AS-Inggris dan sebagian masyarakat internasional. Bisa dilihat kenyataan tidak demikan, maka Kompas memandang bahwa makna kemenangan AS – Inggris pun semakin hambar, bukan hanya karena lawan tidak seimbang, tetapi lebih karena menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil. B. Analisis Kognisi Sosial Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003 Setiap teks, termasuk teks (tajuk rencana) pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Maka, dalam kerangka analisis wacana van Dijk ditawarkan penelitian mengenai kognisi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan wawancara mendalam kepada penulis teks tersebut. Dalam wawancara yang penulis lakukan pada 10 Maret 2007, pukul 23.00 WIB, terhadap penulis tajuk rencana internasional perang Irak 2003, Pieter P. Gero, penulis menemukan beberapa jawaban tentang pandangan terhadap persoalan invasi AS ke Irak. Pandangan inilah yang menentukan fakta apa yang dipilih untuk ditulis dan dengan cara apa fakta tersebut dapat dipahami. Sebagaimana diungkapkan menurut Kepala Bagian Internasioanl, Pieter P. Gero : “...Tajuk rencana perang Irak adalah tajuk rencana yang menceritakan pembelaaan terhadap yang lemah, membela yang tertindas dan sedang di intimidasi dalam hal ini Irak. tampil dengan elegan, tidak mendikte, tidak vulgar, mencarikan jalan keluar, jadi bahasanya santun. Tidak berpihak pada kelompok atau golongan, tapi kita lebih ke visi misi yaitu membela orang kecil, kaum lemah, kaum tertindas, yang diambil haknya. Dan ini sesuai dengan amanat hati nurani rakyat. Dan tajuk rencana kami menitik beratkan seperti itu. Bisa kita lihat seperti Irak, negara lemah, udah pernah dikasih sanksi oleh PBB, diisolasi dari Dunia, sisi lain yang menyerang negara adidaya. Terus ada kaitannya dengan negara sesama muslim,. Tapi yang intinya bahwa Irak negara merdeka, negara kecil.”49 Oleh karena itu, tajuk rencana perang Irak dibuat, karena menurut Pieter P. Gero : “... Untuk menggambarkan kepedulian dan kepekaan terhadap perang Irak, Pieter P. Gero mengangkat topik betapa arogannya AS terhadap Irak, karena 49 Pieter P. Gero, Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008. ambisi yang tidak menguntungkan, yang berakibat penderitaan terjadi di Irak, terjadi korban kemanusiaan yang sangat banyak, belum lagi korban kejiwaan dan hancurnya saran infrastuktur di Irak. Misalnya dengan Gempuran peluru kendali (rudal) dan bom berhari-hari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil....50 Menurut pandangan Pieter P. Gero “...Karena apapun juga sebagai sesama bangsa kita tetap mempunyai rasa kemanusiaan, kita harus membela yang tertindas dan sedang di intimidasi dalam hal ini Irak, bisa dilihat bahwa Irak negara merdeka, negara kecil, dimanapun juga kita menolak apapun alasan perang itu. Dan kita minta kepada orang berkuasa seperti Camat, Lurah, Presiden. Jangan menindas yang lemah, berikan keadilan yang semestinya. Hal ini yang bisa kita ambil hikmah dari perang Irak. Karena media adalah mediator...”51 Melihat hal tersebut, Kompas pada umumnya dalam penyajian tajuk rencana perang Irak mengangkat topik tragedi kemanusiaan atas perang, yang digabungkan dengan peneritaan dan dasyatnya serangan tersebut ke Irak. dalam arti penekanan bahwa perang adalah sesuatu yang tidak di inginkan oleh semua pihak dimanapun. C. Analisis Konteks Sosial Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003. Dalam pandangan ini, van Dijk menyatakan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dalam masyarakat. Lebih jauh, konteks sosial itu dihubungkan dengan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. 50 51 Ibid. Ibid. Wacana yang diangkat dalam tajuk rencana Kompas adalah perang Irak. Jika dibuat rumusan, konteks sosial dalam hal ini adalah menjawab pertanyaan bagaimana wacana mengenai banjir jakara dan sekitarnya berkembang dalam masyarakat? Untuk menjawab hal tersebut, penulis mengadakan penelusuran di media elektronik, yaitu Internet, tentang pemberitaan opini invasi AS ke Irak tahun 2003. dalam hal ini, surat kabar yang penulis teliti adalah Kompas, Suara Pembaharuan dan Website dalam Internet adalah www.Google.Co.Id. Ratusan ribu orang di penjuru dunia berunjuk rasa menentang perang di Irak. Pengunjuk rasa di berbagai tempat termasuk London, Barcelona, Paris, Lyon, Bern, Jenewa, Nikosia dan San Fransisco mengungkapkan kemarahannya terhadap konflik baru di Timur Tengah. Di ibukota Yunani, Athena lebih dari 100 ribu orang turun ke jalan. Kota-kota besar Italia dan ibukota Mesir, Kairo juga menjadi saksi unjuk rasa besar-besaran. Di Amerika Serikat beberapa ratus orang bergabung dengan pengunjuk rasa di luar Gedung Putih di Washington.Puluhan pengunjuk rasa ditangkap saat berunjuk rasa di New York dan Los Angeles. Warga kota-kota Australia di Sidney dan Melbourne memulai unjuk rasanya sesaat AS melancarkan serangan perdananya.52 Ribuan pendukung dari Partai Keadilan dan Partai Keadilan Sejahtera sejak pukul 13.00 WIB hingga kini mulai berKumpul di depan Kedubes AS di Jakarta, Kamis. Massa yang datang dari berbagai arah tersebut tampak mengenakan berbagai atribut dan bendera PK dan PK Sejahtera, Bendera Merah Putih, serta 52 “Demonstrasi Besar Tentang Perang Irak”, artikel diakses pada 25 Maret 2008 dari http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2003/03/21032003/12599. sejumlah spanduk yang bertuliskan penentangan terhadap serangan AS ke Irak. Diperkirakan jumlah massa akan bertambah sebab sebelumnya Ketua Umum PK Sejahtera Almuzammil Yusuf mengatakan, aksi kali ini akan diikuti sedikitnya 60 ribu orang. Menurut dia, selain dari PK dan PK Sejahtera, akan bergabung pula massa dari sejumlah ormas yang tergabung dalam "Forum Lintas Masyarakat Anti Perang" yang terdiri dari GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Masyarakat AntiPerang, GMNI dan Garda Muda Merah Putih. Pengerahan massa untuk aksi di kedubes AS merupakan hasil pertemuan forum tersebut di kantor DPP PK, Rabu (19/3). Rencananya, sejumlah delegasi akan menemui Dubes AS Ralph L Boyce untuk menyampaikan pernyataan yang intinya meminta AS mengentikan perang.53 Meletusnya perang Irak ternyata memberikan kepastian bagi para investor dunia. Jika selama ini para investor banyak yang menanam modal dengan membeli emas, setelah perang pecah permintaan emas justru turun karena para investor sudah kembali pada bentuk investasi semula dengan berburu saham di berbagai bursa. Menurunnya harga emas dunia, menurut Herry Setyawan, Portofolio Manager di Pacific 2000, bersifat sementara karena bagaimana pun investor masih menunggu lamanya perang berlangsung.54 Sejak perang Irak meletus Kamis (20/3) pekan silam, sejumlah portal berita di seantero jagad maya kebanjiran pengunjung. Berdasar data yang dihimpun Comscore Media Metrix, ada 15 portal ternama dunia yang mengalami lonjakan pengunjung hingga 40 persen sejak genderang perang ditabuh AS pekan lalu. 53 “Demo anti-perang”, artikel diakses pada http://www.gatra.com/2003-03-20/artikel.php?id=26460 54 “Harga Emas Turun”, artikel diakses pada http://64.203.71.11/kompas-cetak/0303/22/jateng/201621.htm. 25 Maret 2008 dari 25 Maret 2008 dari Lonjakan jumlah pengeklik situs berita di mancanegara sudah terjadi sejak tragedi 11 September lalu. Portal berita BBC News Online sendiri sudah menyiapkan layanan sedemikian rupa sehingga bisa diakses oleh pengunjung yang jumlahnya sepuluh kali lipat sejak tragedi tersebut.Portal berita lain tak kalah dibanjiri mereka yang ingin mencari informasi ihwal perang Irak. Katakan saja CNN, Reuters, AFP, AP, ABC, MSNBC atau portal berita Irak sendiri, Bukan hanya situs berita saja yang dibanjiri pengunjung. Situs milik pemerintah AS tidak kalah peminat. Bedanya, para pengunjung website ini tidak sekadar melihat perkembangan perang Irak, melainkan mencari informasi bagaimana menghadapi serangan musuh atau teroris tiba-tiba. Dunia maya dianggap lebih cepat diakses dan memberi informasi lebih aktual dibanding dengan televisi, radio bahkan juga surat kabar. Tidak kalah dengan pengakses Internet di luar negeri, para ”pengamat” perang Irak di sini cukup gencar mengeklik berita seputar perang di banyak portal berita lokal maupun internasional. Nanang, seorang mahasiswa semester akhir Universitas Indonesia (UI), mengaku banyak menghabiskan waktunya di warung Internet (warnet) dekat kampus sejak perang Irak berkobar.55 55 “Perang Irak Ikut “Memborbardir” Portal Berita”, artikel diakses pada 25 Maret 2008 dari www.sinarharapan.co.id/berita/0303/27/ipt01.html - 25k BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis menjelaskan, menganalisa, dan mengkritisi permasalahanpermasalahan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagaimana berikut : 1. Susunan tersebut jika dianalisis berdasarkan elemen Teun Van Dijk, terbagi menjadi 15 element, ada Tematik, Skematik, Detil, Maksud, Latar, Praanggapan dan lain-lain. Dari keseluruhan isi dari tajuk rencana tersebut, pembaca diminta menilai dan menyimpulkan sendiri, Kompas tidak mau terjebak dalam kesimpulannya sendiri dalam setiap tajuk rencananya. Bisa dilihat dari sering munculnya penggunaan kata ganti, metafora atau gaya bahasa tertentu menjadi elemen penguat dalam memberikan tajuk tencana, misalnya Kompas banyak menggunakan elemen Maksud, Kata Ganti dan Leksikon sebagai penekanan dalam tajuk rencananya, Kompas juga mengupayakan pembaca ikut menyepakati pandangan Kompas dan tidak sedikit pula Kompas memakai gaya bahasa yang dapat menimbulkan emosi oleh pembacanya, mengajak pembaca secara langsung maupun tidak langsung untuk menolak Perang, apapun alasannya oleh karena itu Kompas menyerahkan keimpulan tersebut kepada pembaca. 2. Berdasarkan judul, dari tajuk rencana Kompas dari tanggal 21 Maret 2003 sampai dengan 11 April 2003, sangat jelas bahwa Kompas mengecam serangan AS beserta pasukan koalisinya, dan tidak menginginkan adanya perang,karena perangpun akan menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak PBB pun dipertanyakan peranannnya karena PBB tidak dapat menghentikan terjadinya perang tersebut. Wacana Kompas tentang perang Irak , bahwa perang Irak sangatlah tidak diinginkan oleh semua pihak, karena perang akan menimbulkan tragedi kemanusiaan baru di dunia. Belum lagi ditambah dampak infrastrukur, bangunan sejarah yang porak-poranda akibat perang. Penyiksaan yang berkepanjangan terhadap warga sipil akibat hancurnya sarana air bersih serta makanan yang tidak menentu. Belum lagi stabiltias negara setelah perang, milisi-milisi Irak pun akan terus bermunculan demi mempertahankan Negara Irak, dan korban akan terus berjatuhan akibat bom dijalanan yang sasarannya adalah tentara penjajah, namun justru yang menjadi korban adalah warga sipil tak berdosa. Maka Kompas dengan tajuk rencanannya menentang perang yang bergulir di Irak. B. Saran- Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah : 1. Azas fair and balance yang menjadi kaidah jurnalistik dan coba diterapkan oleh Kompas hendaknya jangan sekedar menjadi masalah proporsi atau kuantitas dalam tajuk rencana saja, akan tetapi juga dalam pengertian yang sesungguhnya, yaitu harus dengan mempertimbangakan berbagai aspek pendukung sehingga pandangan Kompas tidak bias dan tidak hanya membahas tentang elemen kemanusiaan saja. Misalkan informasi pencarian fakta, juga bisa dikaitkan dengan aturan-aturan dunia, dalam hal ini undang-undang yang ada dalam PBB. 2. Sebaiknya Kompas juga memberikan suatu informasi yang lugas, tegas, tidak disembunyikan apa yang sebenarnya terjadi dalam kenyataan. Juga memberikan suatu pandangan harusnya mencari rujukan yang cukup luas dalam hal sejarah suatu peristiwa maupun latar belakang suatu peristiwa. Karena surat kabar dalam hal ini Kompas adalah media yang ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa. Demikianlah kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis sampaikan, dengan rasa kerendahan hati penulis berharap apa yang telah penulis sajikan kiranya dapat menambah wawasan pengetahuan kita bersama mengenai Analisis Wacana Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak. DAFTAR PUSTAKA Assegaff, Djafar H. Jurnalistik Masa Kini Pengantar Ke Praktek Kewartawanan ,(Jakarta : Ghalia Indonesia,1983). Berger, Peter L. dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan : Risalah tentang sosiologi pengetahuan, Penerjemah Hasan Basari, (Jakarta : LP3ES, 1990). Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka,2003. Djuroto,Totok. Drs, M.Si. MANAJEMEN PENERBITAN PERS. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,2002. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya,2001. Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS ,2006. Gero, Pieter P. Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008. Gunadi, Y.S dan Herfan, Djiny, ed. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo,1998. Hiban, Hasanudin Ibnu. Drs. Artikel INDUSTRI KORAN DAN MAJALAH DI INDONESIA.2006. Husaini, Adian, M.A. JIHAD OSAMA VERSUS AMERIKA. Jakarta: Gema Insani Press, 2001. ----“Invasi Irak 2003”.http://id.Wikipedia.org/.diakses data diambil pada 8 September 2007. ----“Demonstrasi Besar Tentang Perang Irak”. artikel http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2003/03/21032003. diakses pada 25 Maret 2008. ----“Demo anti-perang”. http://www.gatra.com/2003-03- 20/artikel.php?id=26460. artikel diakses pada 25 Maret 2008. ----“Harga Emas Turun”, http://64.203.71.11/kompas- cetak/0303/22/jateng/201621.htm. artikel diakses pada 25 Maret 2008. ----“Perang Irak Ikut “Memborbardir” Portal Berita”. www.sinarharapan.co.id/berita/0303/27/ipt01.html - 25k .artikel diakses pada 25 Maret 2008. Junaedhie,Kurniawan. “Rahasia Dapur Majalah di Indonesia”. Jakarta: Gramedia,1995. Kridalaksana,Harimukti, ed.. Leksikon Komunikasi. Jakarta : PT.Pradnya Paramita, Jakarta,1984. Kompas, Penelitian dan Pengembangan, data diambil pada 3 Januari 2008. Marahimin,Ismail. Menulis secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya,1994. McQuail, Denis. Teori Komunikasi Masssa : Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga,1996. Muis, A. "Kontorversi Sekitar Kebebasan Pers : Bunga Rampai Masalah komunikasi, Jurnalistik”. Jakarta : PT.Mario Grafika,1996. Organisasi,Sruktur, Kompas, 8 Maret 2008, h. 1, 6, dan 15. Rahmat,Jalaludin Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999. Rivers, L William, Bryce Mc Intyre, dan Alison Work.Editorial Penyunting Dedy Djamaluddin Malik, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994,) h. 5 Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001. Suhandang, Kustandi. Pengantar Jurnalisitk Seputar Organisasi,Produk, dan Kode Etik.Bandung: Nuansa,2004. Taher, Elza.P. “DEMOKRASI POLITIK, BUDAYA DAN EKONOMI, Pengalaman Indonesia Masa Orde Baru”. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1994. LAMPIRAN - LAMPIRAN HASIL WAWANCARA P : Bagaimana kebijakan redaksi Kompas dalam penulisan tajuk rencana ? J : Kita mengangkat tajuk rencana berdasarkan isu yang terpenting yang sangat mencolok, kemudian diangkat Kompas sebagai hal yang penting lalu disoroti untuk melihat duduk persoalan yang sebenarnya, untuk memperjelas persoalan, bisa juga untuk menggugah pikiran masyarakat atau pandangan masyarakat bagi suatu upaya perbaikan dalam negeri maupun internasional. P : Bagaimana Kompas memandang masalah hubungan Internasional Khususnya masalah Invasi AS ke Irak ? J : Kalau kita kan koran nasional, biasanya sejalan dengan kebijakan pemerintah. Masalah invasi Amerika ke Irak, dilihat dari kata invasi saja, kita tidak setuju. Kita juga sebagai bangsa Indonesia, tidak setuju invasi AS itu ke Irak.hal ini sama saja menjajah atau menduduki kedaulatan negara lain. Kita dalam pemberitaannya juga memperhatikan, paling tidak kita juga menentang invasi itu. P : Lalu bagaimana kompas sendiri menjaga keobjektivitasan Tajuk rencana yang dibuat? J : Pasti dalam ini. Sesuai dengan keadaan invasi Amerika ke Irak ini tidak benar, tidak sesuai tata pergaulan Internasional. Dalam keobjektivitasan tajuk rencana pasti tidak jauh dari situ. Bahasa tajuk rencana Kompas menggunakan bahasa yang lebih arif, tidak vulgar, diberikan dalam konteks memberikan masukan, memberikan jalan keluar. Nah, objektivitasnya dikaitkan kesitu. Tapi intinya menentang invasi itu. P : Apa yang melatar belakangi penulisan tajuk rencana tentang Irak? J : Pertama jelas terlihat tragedi kemanusiaan terjadi di Irak dengan terbunuhnya masyarakat sipil yang tidak berdosa, juga yang kedua adalah sikap arogan AS terhadap penyerangan Irak, yang melibatkan banyak negara. Dan atas ketidak berdayaan PBB terhadap AS. Bisa dibilang AS nekat karena tidak ikut aturan PBB dan desakan masyarakat dunia. P : Bagaimana kompas menentukan topik penulisan tajuk rencana, seperti dari judul kedelapan tajuk rencana ini? J : Jadi pada intinya yang nulis itu ada timnya. Kurang lebih ada lima sampai sepuluh orang, tapi intinya ada lima. Intinya pimpinan dibagian meja tengah redaksi itu. Seperti Pak Jacoeb pun masih tetap menulis, inikan kamu mengambil yang lama, paragrafnya banyak. Sekarang lebih sedikit, tajuk rencana ada dua kan, Nasional dan Internasional. Nah, disitu ditentukan siapa yang mau Nasional dan Internasional ?. Lalu dalam tim mendiskusikan, siapa yang mau Internasional. Setelah ditentukan topik masalah yang lagi beredar, seperti Irak. Dibahas dulu dalam rapat redaksi, agak santai yang isinya Amerika tidak berlaku adil, penjahat kemanusiaan, mengindahkan kecaman dunia, dan setelah itu baru ditulis. Ada Pak Rikard, Pak Nino, Pak Trias dan lain-lain. Lalu kami salah satu menulis dengan kesepakatan yang tadi dibahas dalam rapat santai tadi, setelah udah jadi. Nanti ada yang membaca lagi, dan didiskusikan lagi. Kira-kira sampai dua sampai tiga kali pengeditan. Tapi semua itu ditentukan berdasarkan kolektif, biasanya kalau Internasional lebih banyak berkompromi dulu, karena lebih pelik. P : Bagaimana kompas sendiri dalam mengemas Tajuk rencana khususnya mengenai invasi AS ke Irak sepeti pemakaian kata ganti, seperti kita, mereka, kami? J : Pada intinya Kompas ini dalam menggunakan kata ganti ini, kita menunjukan bahwa Kompas berada dalam pandangan masyarakat. Karena ini masalah bersama .Kompas lebih konservatif, Kompas mengajak semua sama-sama memikirkan dan prihatin. Dalam Irak ini jelas satu dunia tidak setuju. Kita lihat Irak adalah Negara Islam, dan Indonesia juga bependuduk Islam terbanyak di Dunia sampai 80% lebih. Nah itu kita musti menjadikan Kompas berada dalam pihak mayoritas, walaupun kita tidak mengaitkan dengan agama. Tapi tetap hal itu diperhatikan, dan menggunakan kata ganti ciri khas dari Kompas dalam penulisan tajuk rencana, sekalipun tidak semua. Tapi pada umumnya pakai kata ganti . Hal itu karena kebiasaan dari pimpinan dari dulu seperti itu, kayaknya indah dan pas seperti jiwanya Kompas. Kita kan tidak bisa bohong, karena sudah menjadi trademark / ciri khas. Sesuai dengan jiwanya kompas, yang low profile dan suka merendah (tertawa). P : Terkait dengan Tajuk Rencana Tanggal 28-03-2003, dengan Judul Kemenangan Apa Hendak Diraih AS Atas Perang Di Irak Mengapa terjadi perbedaan alur Maksud yang saling bertolak belakang Antara Paragraf 15, 16 dengan Paragraf 17 ? J : Ini kan kalau saya lihat, kita mengambil Informasi dari AP,AFT, BBC Reuters dan lain-lain. Disitu muncul praanggapan yang ada di paragraf 15, 16 ini. Dalam keluarnya biaya 100 milyar dollar AS untuk menyerang dan terdapat 115 barrel cadangan minyak Irak. Pasti AS menuntut uang kembali, ini berdasarkan analisa dan ditulis. Dan ternyata berdasarkan analisa Kompas masuk akal akan hal ini, kemudian kita tulislah. Namun, disatu sisi tidak semata-mata motifnya minyak karena AS pada dasarnya punya cadangan minyak bawah tanah itu, apalagi AS mengabaikan PBB dan masyarakat dunia yang buat AS dipandang buruk. Yang bisa menjatuhkan citra AS di mata dunia maka tidak mungkin kerena minyak, resikonya besar Jadi perkiraan paragraf 15, 16 dimentahkan di paragraf 17. Nah , disini terlihat, lalu apa sebenarnya motif serangan tersebut. Apakah terkait dengan terorisme 11 september, Saddam Hussein kan bagian yang memback-up ,begitu kira-kira. Nah ditajuk rencana ini dipertanyakan, minyak punya, masa sih cuma karena minyak Amerika berani nekat. Hanya sampai perang selesai sampai saat ini tidak terjawab semua, yang bisa jawab cuma ada di benaknya Bush dan Cheney. Nah orang-orang memperkirakan minyak karena melihat Dick Cheney ( Wakil Presiden ) ini juragan minyak di Texas. Disitu opini timbul. Kira-kira begitu. P : Apakah bisa dilatar belakangi atas dendam Bapak George W. Bush, Yaitu George Bush atas Saddam peristiwa penyerangan Irak ke Kuwait? J : Kalau kembali ke soal tajuk ini, dengan ada pertanyaan ini. Mungkin bisa jadi., tapi perang belum selesai. Hanya kalau dilihat-lihat AS dengan masalah Irak menurut pandangan saya Irak ini kayak duri dalam daging, karena saya ketika dikuwait penulis tajuk rencana internasional tentang kuwait ketika itu, Irak menyerang Kuwait tidak sukses, Irak menyerang Iran digagalkan oleh AS, itu dulu zaman bapaknya. Dan sekarang AS dipermalukan lagi dengan serangan 11 September. Mungkin bagi AS Negara Irak sulit dikendalikan selama Saddam Hussein masih berkuasa, diseranglah dengan alasan terorisme. P : Kalau menurut anda, idealnya sebuah media dalam menyampaikan Sebuah tajuk rencana seperti apa? J : Idealnya seperti Kompas, kita kan selain konservatif kita juga media Nasional. Tidak berpihak pada kelompok atau golongan, tapi kita lebih ke visi misi yaitu membela orang kecil, kaum lemah, kaum tertindas, yang diambil haknya. Dan ini sesuai dengan amanat hati nurani rakyat. Dan tajuk rencana kami menitik beratkan seperti itu. Bisa kita lihat seperti Irak, negara lemah, udah pernah dikasih sanksi oleh PBB, diisolasi dari Dunia, sisi lain yang menyerang negara adidaya. Terus ada kaitannya dengan negara sesama muslim,. Tapi yang intinya bahwa Irak negara merdeka, negara kecil, dizholimi, nah dalam tajuk rencana hal pokok ini yang iambil, namun bahasa jangan terlalu ekstrim seperti ganyang Amerika, matilu Amerika. Wah itu tidak bisa, karena Kompas tampil dengan elegan, tidak mendikte, tidak vulgar, mencarikan jalan keluar, jadi bahasanya santun. P : Bagaimana sikap anda tentang tuduhan AS terhadap Irak yang tidak terbukti sampai saat ini ? J : Yang saya bilang tadi, namanya AS dia biasanya menggunakan loby untuk mendapatkan legitimasi. Menggunakan isu yang bisa mengancam negara atau dunia, kayak senjata Irak bisa sampai Israel dan Eropa. Walaupun tidak terbukti, tapi itulah alasan dia. Disatu sisi karena dia negara adidaya, otomatis negara lain akan cenderung mengikuti. P: Apakah menurut anda AS gagal untuk memberikan kedamaian di Irak, yang pernah dijanjikan AS ? J : Kalau dari tahun 2003 sampai dengan 2008 bisa dikatakan gagal, sekalipun juga ada pendapat hal ini dilakukan secara paksa untuk diterapkan di Irak. Karena sistem Timur Tengah biasanya menggunakan Khalifah, AS melihat hal ini tidak demokratis. Namun di Irak hal itu demokratis, nah tergantung masing-masing memandang. Tapi AS datang suku Syiah dan Kurdi senang, karena bisa bebas seperti menghirup udara segar. Tapi itulah dia, tidak segampang membalikan telapak tangan. Coba lihat AS seperti ini kan sampai ratusan tahun. Kira- kira gitu, gagal dan tidak gampang. P : Menurut anda, apa yang menyebabkan banyaknya konflik di Irak pascaperang ini, seperti terjadinya Bom bunuh diri, penembakan dan lain-lain? J : Saddam Hussein sudah puluhan tahun berkuasa, dan orang-orangnya sudah mengakar. Begitu digugat orang pun pasti berontak, bisa jadi karena sukusuku itu, Partai Bath (Partainya Saddam Hussein), pasukan loyalis Saddam, suku Syiah bisa juga karena melihat ada orang asing datang maka Syiah berbuat, namun Syiah yang telah terkontaminasi” seperti Taliban atau AlQaidah. Karena dua kelompok ini benci sama AS, dan Syiah ini juga dibantu oleh Iran, karena Iran Syiah. Dan ada kaitan filosofis agama, Jihad. P : Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas situasi ini ? J : Ya kelompok-kelompok itu, Al- Qaidah, Taliban dan Kelompok Saddam. Namun kalau lihat secara detil agak susah, karena ketika bom bunuh diri terjadi, buktipun terputus. Susah untuk menilai yang sangat pasti. P : Apakah seharusnya PBB dilibatkan dalam pemulihan yang tak kunjung damai ini ? J: Karena awalnya PBB sudah dilecehkan, agak susah. Tapi kalau AS sudah angkat kaki, PBB harus datang. Makanya tergantung Amerika, nah kalau Partai Demokrat menang dan menarik mundur pasukannya, PBB harus masuk. Karena bisa kacau balau nantinya. Namun itu pekerjaan yang sangat sulit, harus ada dukungan dari semua pihak di Dunia. P : Apa pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca tentang Tajuk Rencana Perang Irak Ini ? J : Nah tadi yang saya bilang, bagusnya yang ada divisi misi Kompas tadi, membela yang lemah, membela yang tertindas, jadi dalam tajuk rencana ini, kita beritahukan. Hal ini tidak benar, jangan terlalu dipaksakan dalam semua hal. Karena apapun juga sebagai sesama bangsa kita tetap mempunyai rasa kemanusiaan. Dan kita minta kepada orang berkuasa seperti Camat, Lurah, Presiden. Jangan menindas yang lemah, berikan keadilan yang semestinya. Hal ini yang bisa kita ambil hikmah dari perang Irak. Kira-kira kayak gitu. Karena media adalah mediator. ARTIKEL TAJUK RENCANA KOMPAS TENTANG PERANG IRAK KOMPAS Jumat, 21-03-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana AMERIKA MELANCARKAN PERANG TIDAK ADIL TERHADAP IRAK AKAL sehat dan hati nurani kita, bukankah amat terganggu oleh perubahan sikap pemerintahan George W Bush yang begitu kasar dan nekat dalam hari-hari terakhir ini, menjelang pecahnya perang atas Irak? Semula, jalan yang ditempuh adalah jalan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB). Dikirimlah Tim Inspeksi senjata pemusnah massal ke Irak. Oleh Ketua Tim Pemeriksa Persenjataan PBB Hans Blix dilaporkan ke sidang Dewan Keamanan PBB bahwa Irak memberikan kerja sama yang cukup kredibel kepada Tim PBB. Tim menyarankan diperpanjangnya waktu untuk melanjutkan pekerjaan Tim. Amerika Serikat dan Inggris, sekutunya, tidak dapat menerima. Pekerjaan Tim Pemeriksa Persenjataan sudah cukup. Ketika Dewan Keamanan tidak berhasil dibujuk oleh AS untuk membuat resolusi, yakni resolusi yang mengesahkan serangan ke Irak untuk melucuti senjata pemusnah massal, pemerintahan Bush ganti haluan. Secara kasar, Irak diberinya ultimatum: Saddam Hussein dan kedua putranya mengasingkan diri dalam waktu 2 x 48 jam atau perang terhadap Irak dimulai. Dan itulah yang akhirnya pecah. Perang terhadap Irak dimulai kemarin. TERUS terang, perasaan kita terpukul telak. Sepertinya kita bersama dunia kehilangan pegangan. Pegangan yang di antaranya sejak Presiden Woodrow Wilson diajarkan dan disebarkan oleh AS. Pegangan prinsip-prinsip yang merupakan prinsip, aturan main, dan cara bekerja PBB. Prinsip yang kita pelajari juga dari negara-negara demokrasi seperti Amerika dan Inggris. Kita coba memahami perubahan dan ancaman zaman. Bahwa terutama setelah pengalaman serangan teror 11 September 2001 terhadap AS, muncul doktrin baru. Menurut doktrin baru, AS dan dunia dihadapkan pada musuh dahsyat yang tidak kelihatan serta tidak mengindahkan aturan main. Untuk menghadapinya diberlakukan hak menyerang secara pre-emptive. Hak menyerang lebih dulu. Kita berusaha keras mencerna serta memahami ancaman baru berikut pendadakan dan kedahsyatan serangan terornya. Tetapi, apalagi ketika diterapkan terhadap Irak, suara hati dan akal sehat kita tetap berontak dan tidak dapat menerima. SIKAP dan perasaan itu bukan kita saja yang menanggung. Warga terbesar dunia merasakannya. Belum pernah bergelora sikap dan demo antiperang di seantero dunia seperti dewasa ini, terhadap rencana dan aksi perang AS dan sekutunya terhadap Irak. Gerakan damai properdamaian, prokemanusiaan, prokeadilan, bergelora di mana-mana. Bukan saja melibatkan orang muda, perempuan, gerakan politik, tetapi juga memobilisir suara hati para pemeluk dan pemimpin agama-agama di seluruh dunia. Amat kita rasakan secara telanjang ber-jumawa-nya might is right, bak, hak itu apa? Hak itu kekuasaan. Kekuasaan militer Amerika. Kekuatan ekonomi Amerika. Mentang-mentang satu-satunya adikuasa dunia. Hak apa yang memberinya legitimasi sebagai jagoan dan polisi dunia? Tidaklah dapat kita terima dan kita cerna semua argumen dan pertimbangannya yang membuat pemerintahan Bush begitu saja menyingkirkan posisi dan peranan PBB. Bahkan, andaikata orang mencoba sejauh mungkin ingin tahu dan ingin memahami dan menenggang argumen Bush, terngiang-ngiang gugatan berikut kecemasan, dunia macam apa yang akan dihasilkan oleh tindakan AS. Jalan sendiri, tanpa peduli pandangan dan pertimbangan Negara lain. Benar-benar mendemonstrasikan prinsip might is right. Apakah reperkusi sikap dan tindakan Amerika pascaperang Irak? Akan dibangun pemerintah demokrasi di Irak. Rakyat Irak dibebaskan oleh tindakan itu. Peranan PBB akan dikembalikan dan dikokohkan. Semua negara harus tunduk kepada prinsip dan aturan main PBB. Sesungguhnya, itulah salah satu, sekurang-kurangnya jika bukan suatu ketidakadilan, adalah suatu nuisance, suatu gangguan perasaan fair dan sama sederajat antarbangsa-bangsa. Yakni bahwa ada negara, sejumlah negara, seperti AS yang memiliki kelebihan dan keunggulan sikap moral. Sikap benar dalam masalah-masalah dunia. SEBELUM perang terhadap Irak pecah, kita bersama dunia melancarkan protes. Kini setelah perang pecah dan bagaimanapun penderitaan publik menjadi kenyataan, lagi-lagi kita melancarkan protes keras. Kita melancarkan protes dan kita tunjukkan kepada AS dan Negara lain, dalam segala situasi, kita akan tetap mengendalikan diri dan melakukan protes secara damai. Kita juga perlu membuat perhitungan dan pertimbangan bahwa aksi protes yang kita lakukan, juga tatkala hati kita panas dan perasaan kemanusiaan kita tertusuk, jangan sampai justru merugikan kepentingan kita sendiri. Segala sesuatu kita sampaikan sesuai dengan rasa perasaan keadilan dan kemanusiaan kita. Karena itu, segala langkah dan gerak kita pertimbangkan jangan sampai membawa kerugian bagi kepentingan nasional kita sendiri. Tegas tetapi cerdas dan bijak itulah yang sebaiknya kita lakukan. KEMARIN Presiden Megawati Soekarnoputri, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, telah menyampaikan sikap resmi Indonesia atas tindakan sepihak yang dilakukan Pemerintah AS dan sekutunya. Kita mengecam keras dan menyesalkan proses multilateral melalui Dewan Keamanan PBB telah dikesampingkan. Untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar dan dampak negatif terhadap politik dan ekonomi dunia, kita menyerukan agar upaya damai terus dilakukan. Setelah upaya damai melalui Dewan Keamanan PBB menemui jalan buntu, Indonesia mendesak Majelis Umum PBB untuk mengadakan sidang darurat di bawah kerangka resolusi "tindak bersama untuk perdamaian". Langkah itu merupakan langkah terjauh yang memang bisa kita lakukan. Kita harus menggunakan saluran-saluran diplomatik yang ada, untuk mengupayakan terciptanya kedamaian di dunia. Sebab, tidak mungkin kita menentang kekerasan, mencoba menghentikan kekerasan dengan kekerasan yang lain. Tidak ada sejarahnya cara kekerasan bisa menciptakan perdamaian. KOMPAS Sabtu, 22-03-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana EKSISTENSI PBB DIGUGAT DI BALIK SERANGAN SEPIHAK AS KE IRAK POSISI dan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) benar-benar dilecehkan dalam krisis dan Perang Irak. AS dengan dukungan kuat Inggris tetap saja menyerang Irak, tanpa memperdulikan sama sekali tuntutan dan tekanan PBB. Kenyataan ini tidak hanya memperlihatkan arogansi AS sebagai negara besar, tetapi sekaligus merefleksikan kelemahan PBB sendiri. Lembaga yang menghimpun sekitar 200 negara di dunia itu seperti tidak berdaya menghadapi keperkasaan AS. Tidaklah berlebihan jika PBB dianggap sebagai korban pertama Perang Irak, yang dimulai hari Kamis lalu. PBB menjadi limbung, terpukul hebat, kehilangan kepercayaan diri, dan kehilangan muka begitu genderang perang mulai ditabuh AS. Segala upaya dan kerja keras PBB untuk mencegah perang, tampak sia-sia. Realitas ini memancing gugatan keras terhadap peran bahkan eksistensi PBB. Lembaga dunia itu dianggap gagal mendesak dan memaksa AS untuk menyelesaikan krisis Irak secara damai. Makna dan manfaat PBB pun dipertanyakan. HANYA tidak bisa dimungkiri pula, PBB telah berjuang keras dan matimatian sampai ambang batas. Perjuangan PBB diperkuat oleh gerakan global yang menentang perang. Muncul tuntutan dari mana-mana agar krisis Irak diselesaikan melalui mekanisme PBB. Rencana sepihak AS menyerang Irak, mendapat tantangan luas. Sempat timbul harapan, PBB mendapat momentum penting untuk memperbaiki peran dan pengaruhnya. Kemandirian PBB memang mulai kelihatan ketika melaporkan hasil Tim Pemeriksa Persenjataan PBB di Irak, yang bertentangan dengan tuduhan AS. Hasil inspeksi persenjataan PBB menyatakan, tidak ada bukti konkret tentang kepemilikan program persenjataan pemusnah missal Irak seperti dituduhkan AS. Tim PBB tampaknya bekerja serius tanpa membiarkan diri berada di bawah tekanan, didikte, didominasi, dan dihegemoni AS. Namun, segala upaya PBB memperbaiki citranya langsung kandas ketika AS melancarkan serangan ke Irak, tanpa merasa perlu mendapat mandat PBB. PBB hanya bisa marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. PBB tidak mampu menghentikan mesin perang dan pasukan AS, yang bergerak cepat menyerang Irak. KEGAGALAN menghentikan serangan AS sekaligus memperlihatkan posisi PBB belumlah kuat, atau dibuat tidak kuat. Para anggota PBB tidak kompak menghadapi rencana serangan AS. Perpecahan terjadi antara yang mendukung dan menentang rencana AS. Lebih dari itu, para anggota PBB tidak mampu menghadapi keperkasaan AS sebagai negara adidaya satu-satunya saat ini. Bahkan, Jerman dan Perancis yang menentang perang, tampak direcoki AS. Dominasi AS tampaknya akan terus berlanjut selama belum muncul kekuatan yang mampu mengimbanginya. Tentu banyak yang kecewa, tampilnya AS sebagai satu-satunya negara adidaya pasca-Perang Dingin tidak membawa tatanan dunia baru yang lebih adil. Padahal AS diharapkan akan menjadi kampiun dalam mendorong dunia ke arah penegakan demokrasi, hak asasi, dan perdamaian. Namun, penggunaan kekerasan yang diperlihatkan AS dalam kasus Irak justru menimbulkan kerisauan. Jika saat ini Irak menjadi korban, jangan-jangan pada kesempatan lain akan muncul korban baru. AS dipastikan akan semakin leluasa pula jika PBB tidak memperlihatkan perannya secara efektif. TERLEPAS dari kegagalan menghadang AS dalam kasus Irak, PBB harus diakui telah berjasa dalam menarik ulur waktu bagi AS untuk melancarkan serangan ke Irak. PBB pun masih dapat memainkan peranan penting untuk menekan AS secara politik dan diplomatik. Maka terasa relevan dan penting ketika Presiden Megawati Soekarnoputri atas nama seluruh bangsa Indonesia menyerukan sidang darurat Majelis Umum PBB untuk mendesak AS dan sekutunya segera menghentikan perang. Lebih jauh Pemerintah Indonesia menegaskan, jika Dewan Keamanan PBB mengalami jalan buntu, Majelis Umum PBB harus mengadakan siding darurat di bawah kerangka usaha bersama mendorong perdamaian. Apalagi serangan AS tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengakibatkan tragedi kemanusiaan. Perang tidak menyelesaikan masalah, tetapi menciptakan tragedi kemanusiaan. Setelah perang, Irak belum tentu akan lebih aman, lebih damai, dan lebih demokratis. Sebaliknya perang telah menimbulkan korban jiwa, kehancuran, dan kerugian harta benda. Indonesia dan masyarakat internasional lainnya sejak awal menentang rencana penyerangan AS ke Irak. Hampir tidak ada presedennya dalam sejarah, masyarakat global tergerak dan merasa dipersatukan dalam komitmen untuk menolak perang dan menyerukan perdamaian. Gerakan antiperang pecah hampir di seluruh negara di lima benua. SUNGGUH mengesankan, masyarakat global tampak keluar dari sekat agama, warna kulit, keturunan, politik, dan ideologi agar bias berbicara lebih bebas dan lebih kuat tentang perdamaian, kemanusiaan, dan penolakan terhadap perang. Secara politik dan diplomasi, AS jelas terpojok. Gerakan menentang perang yang terus meluas tentu saja mengusik perasaan dan nurani pemerintah dan masyarakat AS. Apalagi aksi protes di kalangan masyarakat AS sendiri tidak kalah dramatisnya dibandingkan di tempat lain. AS bisa melecehkan peran PBB, tetapi tidak bisa membungkam nurani kemanusiaan KOMPAS Senin, 24-03-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana DI MANA-MANA NALURI KEMANUSIAAN MEMIHAK YANG LEMAH DALAM serangan Presiden George W Bush dan sekutunya terhadap Irak, lewat televisi dan media lainnya, secara amat demonstratif ditunjukkan, si lemah adalah Irak, si perkasa adalah Amerika Serikat. Beruntunglah perang diliput televisi dan media lainnya. Bukan saja tidak ada yang dapat disembunyikan, tetapi segalanya ditayangkan secara langsung dan jelas. Gempuran peluru kendali (rudal) dan bom berhari-hari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil. Kita mencoba membayangkan dan merasakan, rasa takut dan gentar macam apa yang menerpa seluruh penduduk Baghdad dan Irak, ketika mereka dihadapkan pada serangan dahsyat berhari-hari, terus-menerus macam itu. BAHWA si lemah adalah pihak Irak, tampak dari tiadanya serangan balasan dari pemerintah Baghdad. Juga dengan asumsi, Saddam Hussein menyimpan tenaga sampai lawan mengepung Baghdad, serangan sepihak mendemonstrasikan secara pasti, siapa pihak yang lemah. Serangan dan pertempuran sepihak bukan saja terhadap Baghdad. Kita saksikan lewat televisi, laju tank-tank Amerika dan Inggris dengan kecepatan tinggi menuju Baghdad dan kota-kota Irak lainnya. Laju, lengang, dan tidak tampak perlawanan apalagi pertempuran sengit. Kota pelabuhan Umm Qasr jatuh, Basra jatuh. Kirkuk dan Mosul diserang. Sekali-sekali terdengar kontak senjata. Lantas berbondong-bondong dipertontonkan orang-orang menyerah yang dikatakan sebagai tentara Irak. SERANGAN rudal dan bom terhadap Baghdad bertujuan melumpuhkan Presiden Saddam Hussein berikut inti kepemimpinan, komando, serta jaringan intelijennya. Oleh Pemerintah AS dan pimpinan operasi militernya sampai kemarin belum dapat dipastikan, bagaimana keadaan dan nasib Saddam Hussein. Masih ditunggu, apa strategi dan siasat pimpinan Irak. Apakah sengaja menunggu sampai pasukan lawan masuk Baghdad dan akan dikobarkan perang kota habis-habisan seperti yang dihadapi pasukan Nazi Jerman di Stalingrad dulu. Bagaimana perihal senjata pemusnah massal yang merupakan sebab dan argumen pokok serangan Presiden Bush ke Irak? Kalau memang ada, mengapa Saddam Hussein belum juga menggunakannya. Andaikata ternyata tidak ada, alibi apalagi yang akan dikemukakan oleh pemerintah Bush. Memang sudah ada alibi yang menyebabkan Presiden Bush jalan sendiri, tidak lagi memedulikan pendapat apalagi resolusi Dewan Keamanan PBB, yakni argumen pokoke, argumen kekuasaan yang semena-mena, pokoke Saddam Hussein harus diganti dan itulah tujuan invasi terhadap Irak. BERULANGKALI Presiden Bush menegaskan, perang terhadap Irak pasti berhasil, tetapi ternyata makan waktu lebih lama. Semakin lama perang berlangsung, semakin parahlah penderitaan rakyat Irak. Tetapi semakin berkomplikasi pula dampak dan pengaruh perang yang tidak seimbang, perang antara Goliath dan Daud, perang antara kekuasaan perkasa dan negara lemah. Semakin lama muncul gugatan terhadap keadilan dan rasa keadilan. Semakin mendalam dan meluas gugatan terhadap kesemena-menaan negara adikuasa terhadap negara lemah. Semakin menjadi masalah besar, konflik dan pertarungan bahwa sesungguhnya, bukankah yang dipertaruhkan adalah kondisi dan aspirasi kemanusiaan yang sesungguhnya. DI mana-mana, termasuk di AS, di Inggris, dan di Australia, merebak gerakan demo antiperang, yang dengan jelas dan dengan dukungan mayoritas penduduk menegaskan perihal tidak adilnya dan tidak tepatnya jalan perang yang dipilih. Gerakan antiperang akan semakin meluas dan mendalam, manakala perang semakin lama berlangsung. Bukan saja benih anti-Amerika yang ditabur, sekaligus juga menguakkan potensi konflik antara masyarakat warga di banyak negara terhadap pemerintahnya sendiri. Milenium baru ditandai oleh kebangkitan demokrasi. Bukan sekadar demokrasi yang menuntut kebebasan dan persamaan, tetapi demokrasi yang sarat oleh martabat kemanusiaan, hak-hak asasi, serta akuntabilitas dari kekuasaan negara. APAKAH benar, segala sesuatu akan dilupakan setelah perang usai dan Pemerintah Amerika dengan keperkasaan senjata, teknologi, dan ekonominya menawarkan bantuan dan kerja sama ke mana-mana? Andaikata pertimbangan pragmatis itu berlaku atau ada ruang geraknya, bagaimana dengan penderitaan dan ketidakadilan yang telah dilakukan terhadap rakyat Irak. Bagaimana dengan kekecewaan, kemarahan, serta kesepian kita sendirisendiri dan bersama-sama, yang kita rasakan akibat serangan pemerintah Bush dan sekutunya terhadap Irak. DUNIA pascaperang Irak akankah lebih damai? Akankah lebih adil dan manusiawi? Akankah surut dan hilang sakit hati, dendam, serta pandangan dan sikap ekstrem yang melahirkan aksi kekerasan dan teror? SEJAUH ini perang terhadap Irak adalah perang sepihak. Tidak atau belum ada perlawanan dari Saddam Hussein maupun dari rakyat Irak. Sekiranya ada, perang akan tetap merupakan perang yang tidak seimbang. Maka naluri kemanusiaan kita pun akan berpihak kepada yang lemah. Dan amatlah demonstratif ditunjukkan lewat siaran serangan itu sendiri bahwa yang lemah adalah Irak. KOMPAS Jumat, 28-03-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana KEMENANGAN APA HENDAK DIRAIH AS ATAS PERANG DI IRAK SETELAH perang pecah dan berkecamuk di Irak, mulai terdengar pertanyaan, kemenangan apa yang hendak diraih Amerika Serikat.Taruhan atas perang itu sangatlah mahal bagi AS. Jauh sebelum perang pecah, gelombang kecaman datang dari mana-mana, termasuk dari dalam negerinya sendiri. Mesin perang dalam skala besar sudah digerakkan AS untuk menghantam Irak. Namun, tampaknya tujuan serangan bukan pertama-tama untuk mencapai kemenangan militer. Sejak awal sudah diketahui, perang AS dan Irak tidak seimbang secara militer. Keperkasaan AS dalam bidang militer sulit tertandingi sebagai negara adikuasa. AS memiliki berbagai peralatan militer mutakhir dengan tingkat presisi sangat tinggi. Sebaliknya, Irak dengan persenjataan tersisa masa lalu berusaha menghadang serangan pasukan gabungan AS-Inggris. DENGAN perbandingan kekuatan yang sangat timpang, kemenangan yang dicapai AS dalam bidang militer tentu tidak akan mencengangkan. Sebaliknya, orang hanya bergumam dan masygul ketika menyimak berita bagaimana AS dan Inggris menggalang kekuatan besar-besaran menghadapi Irak, yang berdiri sendirian dan tak berdaya. AS dan Inggris dianggap berlebihan dalam menggempur Irak, negeri berkembang dengan penduduk 25 juta jiwa. Perlawanan yang diberikan sudah pasti terbatas dan tidak memadai. Sekalipun Irak dikalahkan secara militer, makna kemenangan AS dan Inggris terasa sangat hambar karena lawannya lemah. Arti kemenangan bertambah merosot karena perang itu sendiri telah menimbulkan petaka kemanusiaan. Dalam kenyataannya, AS dan Inggris terus mendapat kecaman keras, termasuk dari masyarakatnya sendiri, karena serangan itu menimbulkan jatuhnya banyak korban di kalangan masyarakat sipil Irak. Korban tewas di kalangan pasukan Irak maupun AS-Inggris juga menggugah nurani. GELOMBANG kecaman dan kritikan pedas pasti sudah diantisipasi AS dan Inggris. Apalagi sebelum perang pecah, aksi menentang perang dan pawai perdamaian pecah di mana-mana di seluruh dunia, termasuk di AS dan Inggris sendiri. Belum ada presedennya, dunia dipersatukan dalam komitmen bersama untuk menentang perang dan menyerukan perdamaian. Meski gelombang protes muncul di mana-mana di seluruh dunia, AS tidak peduli. AS tetap melaksanakan ancamannya menyerang Irak. Kenyataan ini kembali menimbulkan pertanyaan, apa sesungguhnya motif dan tujuan serangan itu. Sekiranya tujuannya menjatuhkan Presiden Saddam Hussein atau memusnahkan program persenjataan pemusnah massal Irak, juga tetap menjadi pertanyaan, mengapa AS begitu mati-matian ingin melancarkan serangan. Bukankah hak memusnahkan program persenjataan Irak berada di tangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban dunia? Sedangkan persoalan kekuasaan Saddam lebih ke persoalan domestik bangsa dan negara Irak. LAGI-lagi timbul pertanyaan, mengapa AS mempertaruhkan harga dirinya dalam menyerang Irak. AS seakan tidak peduli dimusuhi seluruh dunia. Meski rencana serangan sepihak ditentang keras PBB, AS tetap saja melaksanakan ancamannya. Sikap AS dan Inggris yang melampaui mandat PBB telah merusak peran dan kredibilitas lembaga dunia itu. Lembaga itu dibuat kehilangan arti dan maknanya oleh tindakan AS dan Inggris. Serangan AS dan Inggris ke Irak melawan mandat PBB dan opini masyarakat dunia. Secara opini, AS dan Inggris sebenarnya mengalami kekalahan. Kembali muncul pertanyaan, mengapa AS begitu nekat. Kepentingan apa yang hendak diraihnya, meski sudah dikecam habis? Kepentingan itu diperkirakan besar, apalagi AS rela mengeluarkan dana besar, sekurang-kurangnya 100 milyar dollar AS untuk membiayai perang. Sudah muncul tuduhan, AS menyerang Irak untuk kepentingan minyak. Rezim Saddam harus dijatuhkan karena dianggap sebagai penghalang utama bagi AS untuk masuk ke dalam eksploitasi minyak Irak sebagai bisnis menggiurkan. Kandungan minyak Irak disebut-sebut 115 milyar barrel, yang merupakan sumber minyak nomor dua terbesar dunia setelah Arab Saudi. TANPA perlu masuk ke dalam bisnis perminyakan Irak, AS sesungguhnya sudah menikmati kejayaannya sekarang ini sebagai Negara adidaya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan militer. Cadangan minyak AS pun tidak sedikit. Dengan pelbagai cara, AS gampang pula menyusup masuk ke dalam bisnis eksplorasi minyak Irak. Sekiranya minyak menjadi motif dan tujuan utama serangan, taruhan sangatlah mahal. Sentimen anti-AS akan berkembang hebat jika petaka perang dikobarkan hanya untuk kepentingan minyak seperti sudah dicurigai sebelumnya. Segala risiko cercaan, makian, dan kecaman mungkin sudah diperhitungkan AS. Namun, taruhannya terlalu mahal bagi AS jika tujuan utama serangan hanya untuk minyak atau kejatuhan Presiden Saddam Hussein. Jika tujuannya bukan minyak atau kejatuhan Presiden Saddam Hussein, lalu apa sebenarnya. Dunia memang harus menunggu dalam ketidakpastian karena semuanya akan segera tersingkap setelah perang selesai. KOMPAS Sabtu, 05-04-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana PERTEMPURAN KOTA YANG MENDEBARKAN ITU KIAN DEKAT DALAM strategi perang modern, kekuatan udara memang kian mendapat tempat penting. Meski kekuatan udara makin besar peranannya, ia masih sering dinilai tidak bisa untuk menyelesaikan perang. Pada satu titik, bagaimanapun, kekuatan daratlah yang harus tampil. Perang Teluk II yang sudah memasuki minggu ketiga tampaknya juga menjadi saksi atas argumen-argumen di atas. Setelah AS dengan leluasa membombardir Irak, kini perang darat pun tampaknya tak terelakkan lagi. Seperti telah diulas di harian ini sebelumnya, sesungguhnya AS enggan terjebak dalam perang darat, yang berpotensi menimbulkan korban besar. Keengganan itu mudah dipahami mengingat pasukan Pengawal Republik tentunya mengenal Baghdad lebih baik. Mereka bisa memanfaatkan segenap celah dan lorong yang ada untuk tameng penyerangan dan perlindungan. Selebihnya, ancaman pejabat pertahanan Irak untuk memberi AS dan sekutunya pelajaran yang tak akan pernah mereka lupakan, juga tekad yang diucapkan untuk menjadikan ibu kota Irak sebagai kuburan bagi pasukan AS dan sekutunya, sungguh memberi gambaran tentang perkembangan perang yang makin mencengkam. SEKADAR memerinci apa yang dipikirkan oleh para pejabat militer AS maupun Irak, kemarin diberitakan bahwa Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld dan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Richard Myers telah mengingatkan bahwa hari-hari paling berbahaya, dan mungkin paling berdarah, dalam perang ini sudah ada di depan mata. Bagi AS, jalan menuju Baghdad yang disebut-sebut tinggal sekitar enam kilometer lagi memang berat karena akan dihadang pasukan Pengawal Republikjumlahnya enam divisi dengan sekitar 60.000 personel-yang disebut akan memberikan perlawanan sampai titik darah penghabisan. AS yang adidaya masih berpikir, tantangan Pengawal Republik akan bisa diatasi. Tetapi, kalaupun pasukan loyalis pemimpin Irak Saddam Hussein ini bisa ditaklukkan, AS masih akan menghadapi pertempuran jalanan yang bisa berdarahdarah. Peringatan ini wajar dikemukakan karena AS dan sekutunya dalam aksi invasi ke Irak ini telah menderita pengalaman pahit berupa perlawanan sengit di Basrah, An Nassiriyah, dan An Najaf. Padahal Baghdad jelas akan merupakan medan lebih seru lagi. Jadi, kini sekilas tentang apa yang akan terjadi di Baghdad pun sudah mulai tergambar di depan mata. Kalau pasukan AS sudah masuk di ibu kota Irak, mereka diminta tidak terlibat dalam pertempuran dari rumah ke rumah yang bisa menimbulkan korban militer dan sipil dalam jumlah besar. Satu hal yang kini diyakini AS, seperti diungkapkan harian The New York Times/International Herald Tribune Jumat (4/4) adalah "kesabaran". Pesan itu sendiri tampaknya memang diarahkan ke masyarakat AS, dan mungkin juga masyarakat internasional yang sungguh menginginkan perang segera berakhir. Kenyataannya, perang memang masih belum bisa dipastikan akan berakhir segera. Fase berikutnya masih merupakan proses panjang, seperti misi pengintaian, serangan komando bawah tanah, serangan udara terarah yang ditujukan untuk meruntuhkan pemerintah, dan mencegah pertempuran kota berkepanjangan. Sementara dari pihak Irak sendiri, pemompaan semangat juang terus dilakukan. Antara lain dengan menonton video Black Hawk Down yang dibagibagikan di kalangan militer. Ini adalah film yang mengisahkan perlawanan terhadap pasukan AS di Mogadishu, Somalia, Oktober 1993. DI luar persiapan serangan darat ke Baghdad oleh kekuatan agresor, kejadian-kejadian lain terus mengundang kecaman dan protes seluruh dunia. Selain protes umum terhadap aksi penyerbuan ke Irak, tayangan televisi yang memperlihatkan korban-korban sipil di Irak semakin mengundang kemarahan masyarakat dunia. Apalagi kini militer AS banyak menggunakan bom tebar (cluster bombs)ada juga yang menyebut bom curah, bom pacar wutah, atau bom renteng-yang sifatnya lebih tidak pandang bulu sehingga menambah besar jumlah korban nonkombatan. Kalau sekarang saja di pihak Irak sudah ada sekitar 600-an korban yang jatuh, kita bisa membayangkan berapa lagi yang akan menyusul bila perang berkepanjangan. Selain itu, perang sejauh ini sudah menimbulkan kehancuran yang luar biasa akibat aksi pengeboman yang amat dahsyat. Kita sudah bisa mengukur seberapa kehancuran yang terjadi dengan penembakan lebih dari 700 rudal jelajah, lebih dari 9.000 bom presisi, dan bom jatuh bebas yang masing-masing berukuran 200an kilogram. Selain kehancuran kota, fasilitas umum, aksi tersebut juga telah menghadapkan rakyat Irak pada berbagai penderitaan, karena catu air dan bahan makanan, serta kedamaian hidup sirna. Banjir pengungsi ikut pula mewarnai keadaan yang memilukan ini. Semua itu jelas akan jadi pekerjaan pembangunan kembali yang tak akan ringan. Penerimaan rakyat Irak terhadap aksi yang dilakukan AS dan sekutunyaapakah benar akan menerima sebagai pasukan pembebas atau sebaliknya sebagai penyebab malapetaka-akan menentukan seberapa mulus proses rekonstruksi bisa dilaksanakan. Sementara ini, perhatian banyak orang masih tercurah pada apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang di Irak. Bagaimanapun, perang darat di Baghdad memang penuh dengan kemungkinan yang amat mendebarkan hati. KOMPAS Senin, 07-04-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana MANA BUKTI IRAK MEMILIKI PERSENJATAAN PEMUSNAH MASSAL GERAKAN maju pasukan gabungan Amerika Serikat dan Inggris sudah menyusup masuk ke dalam Kota Baghdad, tetapi sama sekali tidak ada tandatanda Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Selama 19 hari pertarungan, Irak tidak memperlihatkan kepemilikan, apalagi penggunaan senjata kimia, biologis, dan nuklir. Padahal AS dan Inggris menggunakan isu kepemilikan persenjataan pemusnah massal Irak sebagai alasan melancarkan serangan. Perang memang belumlah selesai. Masih timbul kecurigaan, Irak bisa saja menggunakan senjata kimia, biologis, dan nuklir sebagai senjata pamungkas. Tentu saja tidak sedikit orang termakan oleh tuduhan AS bahwa Irak memiliki persenjataan pemusnah massal. Sejak serangan dilancarkan, sudah timbul kecemasan tentang kemungkinan Irak menggunakan senjata pemusnah massal seperti dituduhkan AS. Hanya saja setelah pertempuran berlangsung dari hari ke hari dan mulai memasuki fase akhir, tidak kelihatan sedikit pun Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Pasukan Irak harus mati-matian menahan laju pasukan ASInggris dengan persenjataan terbatas. Ketika Baghdad sebagai pusat kekuasaan mulai terkepung rapat, sempat timbul kekhawatiran tentang kemungkinan Irak menggunakan persenjataan pemusnah massal. Apa yang dikhawatirkan itu sama sekali tidak terbukti, sekurang-kurangnya sampai sekarang. Mungkin saja masih ada yang berpendapat, kesimpulan akhir tentang persenjataan pemusnah massal Irak baru bisa diambil setelah perang selesai. Perang memang belum selesai, tetapi tampaknya sudah memasuki fase terakhir. SEBAGAI kesimpulan sementara bisa dikatakan, tidak terdapat bukti konkret tentang kepemilikan dan penggunaan persenjataan pemusnah massal Irak seperti dicurigai AS dan pendukungnya. Jika kenyataan perang selama 19 hari dipakai sebagai ukuran, maka alasan AS dan Inggris menyerang Irak terbukti tidak benar. Irak sama sekali tidak menggunakan senjata pemusnah massal seperti kimia, biologis, dan nuklir. Dengan demikian, bangsa Irak benar-benar menjadi korban dari sebuah prasangka yang kemudian tidak didukung bukti konkret. Tuduhan itu benar-benar ilusi belaka karena tidak didukung kenyataan, sekurang-kurangnya sampai saat ini. Lebih dari itu, tetap menjadi pertanyaan pula, apa hak AS dan Inggris menyerang Irak sekalipun negara itu, misalnya, memiliki program senjata nuklir, kimia, dan biologis. Bukankah AS, Inggris, bahkan negara berkembang seperti India dan Pakistan memiliki program persenjataan nuklir? Serangan AS dan Inggris ke Irak sungguh terasa sebagai bentuk ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Perasaan tidak adil itu makin mendalam karena serangan AS dan Inggris ke Irak telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Kerugian harta benda juga tidak kecil. Serangan ratusan rudal canggih AS ke berbagai sasaran, terutama ke kotakota Irak, telah menimbulkan korban jiwa tidak sedikit. Gedung-gedung dan berbagai bangunan bersejarah ikut hancur. Jaringan listrik dan saluran air minum terputus. Banyak orang menjadi pengungsi. SEKALI lagi, kenyataan ini terasa sangat menyakitkan. Sekiranya AS dan Inggris mendengar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan suara protes masyarakat internasional, barangkali tragedi Irak tidak akan terjadi. PBB sudah berjuang keras untuk mencegah AS mengambil langkah sepihak dalam menyerang Irak. Hasil inspeksi ulang Tim Pemeriksa Persenjataan PBB menyimpulkan, Irak tidak memiliki persenjataan pemusnah massal. Setidaknya tim PBB tidak menemukan bukti itu. Penolakan terhadap rencana AS menyerang Irak datang dari mana-mana. Bahkan sekutu AS dan Inggris dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menentang rencana serangan ke Irak. Jerman dan Perancis sebagai sekutu terdekat AS juga menentang keras. Sedangkan warga masyarakat dunia terus melakukan gelombang protes di jalanan dan melakukan pawai perdamaian. Para pemimpin politik dan kemasyarakatan terus melakukan lobi untuk mencegah perang dan menegakkan perdamaian. Namun, AS tidak peduli. Negara adidaya itu bertahan pada kesimpulannya bahwa Irak mengembangkan program persenjataan pemusnah massal yang bisa mengancam keselamatan AS dan dunia. Irak dituduh Presiden AS George W Bush sebagai salah satu negara yang bergabung dalam poros kejahatan bersama Iran dan Korea Utara karena mengembangkan persenjataan pemusnah massal. SELURUH dunia, terutama PBB, benar-benar merasa dilecehkan karena tidak dipedulikan AS. Kekecewaan dan perasaan dilecehkan meningkat karena semakin terbukti Irak tidak memiliki dan menggunakan persenjataan pemusnah massal. Demi keadilan dan kebenaran, AS harus membuktikan kepada dunia tentang kebenaran tuduhannya. Apalagi tuduhannya itu telah membawa petaka besar kepada rakyat Irak. Serangan AS dan Inggris telah membawa tragedi kemanusiaan. AS dan Inggris harus bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran Irak karena alasan serangannya terbukti tidak benar. Dunia memang perlu melakukan gugatan. KOMPAS Rabu, 09-04-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana BUSH DAN BLAIR BERTEMU, WACANANYA SUDAH IRAK PASCAPERANG BAGI Presiden AS George W Bush dan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair, Perang Irak tampaknya sudah dilihat sebagai sukses dan segera berakhir. Rezim Saddam Hussein mereka anggap sudah tidak relevan lagi, lebih-lebih ketika ibu kota serta simbol-simbol kekuasaannya satu demi satu telah punah dihancurkan bom sangat dahsyat dari mesin perang adidaya dan sekutunya. Seperti halnya ketika Tiga Besar pemimpin sekutu di era Perang Dunia II bertemu di Yalta Februari 1945, maka urusan pascaperang termasuk yang perlu dibahas saksama. Bahkan, ketika peluru dan bom masih meledak di sana-sini dan korban sipil juga militer masih jatuh di sana-sini. Kali ini, Perang Irak pun masih berada di tahap yang kritikal di Baghdad, tetapi agenda pertemuan Bush dan Blair di Belfast, Irlandia Utara, adalah Irak pascaperang. Inilah pertemuan ketiga antara pemimpin sekutu pengagresi Irak dalam tiga pekan terakhir. Selain rekonstruksi Irak, pertemuan di Istana Hillsborough, di luar Kota Belfast ini juga membahas upaya perdamaian di Timur Tengah dan Irlandia Utara. Pertemuan kedua pemimpin itu juga diwarnai demo besar antiperang yang dikobarkan oleh kedua pemimpin. SELAIN memang keduanya sekutu dekat, Bush dan Blair merasa ada banyak hal yang harus mereka carikan titik temunya. Tanpa itu perbedaan yang selama ini sudah diamati, bisa meretakkan persekutuan mereka. Pertanyaan kunci tentu, siapa yang akan memerintah dan membangun kembali Irak? Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Colin Powell yang mendampingi Bush di Air Force One mengatakan, ketika fase peperangan tengah memasuki akhir, kini saatnya memikirkan pemerintah representatif yang terdiri dari seluruh elemen masyarakat Irak. Di sini memang beberapa hari lalu sempat terdengar visi dan pemikiran Inggris berbeda dengan AS. Inggris, seperti halnya negara-negara Eropa lain, khususnya yang menentang perang, berpandangan bahwa PBB harus ambil peranan utama dalam rekonstruksi Irak. Sementara AS cenderung berpandangan sebaliknya. Dalam bahasa Penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, yang akan memegang peran dalam pembangunan kembali Irak itu adalah hak negara yang telah mengorbankan jiwa dan meneteskan darah untuk membebaskannya. Maksudnya tentu saja AS dan Inggris serta sekutu lain yang ambil bagian dalam Perang Irak. Memang juga perlu diungkapkan bahwa di AS pun masalah ini sebenarnya masih dilihat secara berbeda oleh para petingginya. Selain Penasihat Keamanan Nasional yang dikenal bernuansa keras, ada Menlu Powell yang terdengar lebih cenderung memberi peran pada PBB. PM Tony Blair di pihak lain menghendaki peran PBB yang lebih besar daripada yang dikehendaki Bush. Sementara, meski mengatakan mendukung peran PBB, Bush tidak pernah menyebut rinciannya, misalnya saja menyangkut sifat dan susunan badan yang akan memerintah Irak seusai perang. MENURUT AS, seperti dikemukakan oleh Menlu Powell, PBB bisa menyediakan bantuan kemanusiaan serta menambah legitimasi pemerintahan sementara Irak. Itu saja, dan tidak lebih dari itu. Meski PBB sendiri tidak pernah menyatakan minat untuk mengelola Irak, sejumlah pemimpin lain melihat badan dunia yang eksistensinya sempat dilecehkan oleh AS-Inggris itu harus memainkan peran besar. PM Irlandia Bernie Ahern yang diundang dalam pertemuan Selasa di Belfast, termasuk yang akan mengatakan pada Bush bahwa PBB harus memainkan peran utama dalam rekonstruksi Irak. APA pun perdebatan yang ada menyangkut rekonstruksi Irak dan peran PBB dalam program itu, pertemuan di Irlandia Utara antara Bush dan Blair juga dilihat sebagai upaya PM Inggris itu untuk meminta "bayaran" bagi dukungannya terhadap agresi Bush. Perlu diulang di sini bahwa PM Inggris ini ngotot terus mendukung Bush, meski sebagian rakyat besar Inggris menentang keras pemberian dukungan tersebut. Kini Bush tampaknya diminta dukungannya bagi rencana perdamaian Blair di Irlandia Utara, hal yang secara simbolik dipancarkan dari pemilihan lokasi pertemuan kedua pemimpin kali ini. Hari Kamis besok PM Blair akan menyampaikan usulan perdamaian baru Pemerintah Inggris menyangkut Irlandia Utara, bertepatan dengan peringatan lima tahun persetujuan yang dikenal sebagai Good Friday Accords. Pakta ini sendiri dimaksudkan untuk mengakhiri konflik sektarian selama tiga dekade yang melanda wilayah Britania Raya itu. PERTEMUAN Belfast jelas amat penting bagi kedua pemimpin, justru ketika keduanya memang melihat persoalan secara berbeda. Ketika Bush melihat rekonstruksi bukan urusan tunjuk-menunjuk siapa yang harus dilibatkan, sementara Blair melihat hadirnya PBB sebagai pemberi legitimasi, maka kedua sekutu agresor Irak ini memang memandang penting untuk duduk bersama. Kolumnis William Safire dalam artikelnya di IHT kemarin menulis, Blair seolah mengutip kalimat Churchill, "Dalam perang, (perlu) tekad. Dalam kemenangan, (perlu) keagungan budi" untuk mengingatkan Bush. KOMPAS Jumat, 11-04-2003. Halaman: 4 Tajuk Rencana DUNIA TERUS BERGUMAM SETELAH BAGHDAD DINYATAKAN JATUH KEJATUHAN Baghdad yang begitu cepat, bahkan jauh lebih cepat dari perkiraan siapa pun, membuat masyarakat internasional tercengang. Tidak sedikit orang bergumam, mengapa kejatuhan kota yang penuh legenda itu sangat cepat. Benteng pertahanan terakhir kota berpenduduk lima juta jiwa itu seakan ambruk sebelum digempur. Pasukan Amerika Serikat menyusup masuk jauh ke dalam jantung ibu kota Irak itu praktis tanpa banyak hambatan. Meski kejatuhan Baghdad sudah diramalkan, tetapi ketika kota itu benarbenar jatuh, masyarakat dunia tidak mampu menyembunyikan perasaan kaget dan terkejut. Baghdad seakan-akan tidak memiliki sistem pertahanan yang solid. Setelah Baghdad jatuh, bagaimana nasib kekuasaan Presiden Saddam Hussein? Keberadaan Saddam tidak diketahui pasti. Kejatuhan Baghdad pun lebih banyak menyimpan pertanyaan ketimbang jawaban. Prospek Irak masih penuh teka-teki besar. BEGITU banyak persoalan yang terselubung rahasia, yang semakin menggambarkan pergolakan di Irak masih jauh dari penyelesaian. Arah perkembangannya belum bisa dipastikan sehingga lebih menimbulkan kegamangan. Bahkan, pasukan AS merasa seolah hanya memukul angin karena tidak berduel dengan pasukan Irak. Padahal dalam pikiran tentara AS dan Inggris, gerak maju ke Baghdad akan mendapat perlawanan sengit. Jauh sebelum perang pecah, Pemerintah AS dan Inggris menggambarkan tentang dahsyatnya ancaman senjata pemusnah missal Irak. Retorika tentang persenjataan Irak mempengaruhi pikiran pasukan AS-Inggris dan sebagian masyarakat internasional. KEKHAWATIRAN tentang bahaya besar persenjataan Irak dan mata rantai pertahanan di Baghdad dan sekitarnya, terlihat pula pada sikap pasukan AS yang sangat hati-hati menyusup masuk. Sekitar tiga hari, pasukan AS harus melakukan manuver umpan tarik, meski pasukan Pengawal Republik sama sekali tidak terpancing keluar. Pasukan AS dan Inggris gagal mempertontonkan dan membuktikan keperkasaannya karena tidak terjadi kontes. Makna kemenangan AS- Inggris pun semakin hambar, bukan hanya karena lawan tidak seimbang, tetapi lebih karena menimbulkan tragedi bagi masyarakat sipil. Cerita tentang bahaya persenjataan Irak terbukti hanya ilusi, sekurangkurangnya sampai sekarang. Sama sekali tidak ada tanda-tanda atau sinyal tentang bahaya yang digembar-gemborkan selama ini terutama oleh AS dan Inggris. Pasukan AS yang terkecoh dengan pikirannya sendiri akhirnya frustrasi tidak menemukan lawan. Kemarahan pun dilampiaskan dengan ikut-ikutan merusak patung Presiden Irak Saddam Hussein. Mungkin karena Presiden Saddam tidak ditemui, patungnya dijadikan sasaran. PENGARUH Saddam tampaknya masih diperhitungkan. Meski keberadaannya tidak jelas, tetapi roh Saddam seakan terus mengusik pikiran dan perasaan AS dan Inggris. Bahkan ada yang berspekulasi, Saddam dan pengikutnya sedang menarik mundur untuk konsolidasi. Ada yang berpendapat, Saddam dan pasukannya akan menyerang balik ketika musim panas tiba bulan Mei mendatang. Dalam suhu yang bias mencapai lebih dari 50 derajat Celsius di gurun, pasukan AS-Inggris dipastikan akan kerepotan. Namun, tidak sedikit yang beranggapan, kekuatan Saddam dan pengikutnya sudah habis. Segala energi pemerintahan Saddam telah terkuras habis untuk mengelola kekuasaannya. Energi pemerintahan Saddam juga banyak terkuras dalam menghadapi rangkaian perang selama ini. Irak, misalnya, kelelahan dalam perang dengan tetangganya Iran tahun 1980-1988, sedangkan tahun 1990-1991 menjadi babak belur oleh gempuran pasukan koalisi PBB pimpinan AS. Basis kekuatan Irak menjadi rapuh. Ketika serangan datang, pemerintahan Saddam ibarat buah yang sudah membusuk dari dalam, tiba-tiba jatuh. Semua orang terkaget- kaget. Sekadar ilustrasi bisa dibandingkan dengan riwayat Uni Soviet. Ketika ambruk awal dasawarsa 1990-an, orang terperangah dan setengah tidak percaya. Bagaimana mungkin raksasa yang menakutkan itu bias ambruk seketika? Setelah waktu berjalan, dunia seakan disadarkan bahwa Uni Soviet benarbenar tamat sebagai raksasa yang kehabisan tenaga dan energi. Tidak ada sisa kekuatan yang tertinggal, kecuali kenangan sebuah nama besar. Uni Soviet hanya menjadi bagian sejarah masa lalu. TENTU masih terlalu tergesa-gesa untuk menyimpulkan kekuatan pemerintahan Saddam benar-benar habis. Masih terbuka kemungkinan pemerintahan Saddam akan kembali atau tamat sama sekali. Tingkat ketidakpastian masih sangat besar. Bangsa Irak benar-benar sedang berada di persimpangan jalan. AS bisa saja mendorong pembentukan pemerintahan transisi seperti dilakukan di Afganistan. Namun, pemerintahan Mohamad Karzai di Afganistan akhirnya hanya berkuasa terbatas di Kabul dan sekitarnya. Keadaan serupa dikhawatirkan akan terjadi pula di Irak. Tantangan yang dihadapi memang tidak kecil, bahkan lebih kompleks ketimbang persoalan Afganistan. Krisis Irak memiliki kerawanan tinggi karena sangat dekat dengan teater konflik Israel-Palestina. Luapan pergolakan Irak tidak hanya memperkeruh konflik Israel-Palestina, tetapi membawa implikasi luas secara internasional. Tanda-tandanya sudah kelihatan sejak pecah gelombang protes global terhadap rencana AS-Inggris menyerang Irak.