perancangan jaringan menggunakan model hierarki pada pt. xyz

advertisement
PERANCANGAN JARINGAN
MENGGUNAKAN MODEL HIERARKI
PADA PT. XYZ
Hendry Liem
Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebun Jeruk Jakarta Barat, 11530, (021)
53696989 / (021)53696999, [email protected]
Andy Novi Suhanto
Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebun Jeruk Jakarta Barat, 11530, (021)
53696989 / (021)53696999, [email protected]
Marcos Putra
Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebun Jeruk Jakarta Barat, 11530, (021)
53696989 / (021)53696999, [email protected]
Tatang Gunar Setiadji, M. Eng.
Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk Raya no. 27, Kebun Jeruk Jakarta Barat, 11530, (021)
53696989 / (021)53696999, [email protected]
ABSTRACT
Network system at PT. XYZ susceptible to disturbances such as loss whole of network
connectivity or partially and difficult to carry out maintenance of network devices. Therefore a new
network will be established by using hierarchical network model , Hot Standby Router Protocol
(HSRP), Open Shortest Path First (OSPF), Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP), Virtual Local Area
Network (VLAN), also the application of multilayer switch where hierachical network model is used to
provide great scalability, HSRP is used to provide redudancy at gateway, OSPF is used to provide
redudancy at layer 3, RSTP is used to provide redudancy at layer 2. VLAN is used to streamline the
network and the application of multilayer switches that aims to provide a better network system
specifications. The new system is made through a field survey methods, literatur study, design, testing,
and evaluation. In order to find out if the system works well, several trials has been conducted by
simulation which the result indicates that the system has been working properly, so the system is
expected to resolve network problems at PT. XYZ.
Keywords : Hierarchical model, multilayer switch, redudancy
ABSTRAK
Sistem jaringan pada PT. XYZ rentan mengalami gangguan seperti hilangnya konektivitas
jaringan baik sebagian maupun keseluruhan jaringan dan sulit melakukan pemeliharaan terhadap
perangkat jaringannya. Untuk itu telah dibuat sistem jaringan baru menggunakan model hierarki,
Hot Standby Router Protocol (HSRP), Open Shortest Path First (OSPF), Rapid Spanning Tree
Protocol (RSTP), Virtual Local Area Network (VLAN), serta penerapan multilayer switch yang mana
model hierarki dipergunakan untuk memberikan skalabilitas yang baik. HSRP berfungsi sebagai
penyedia redundansi pada gateway, OSPF berfungsi sebagai penyedia redudansi pada layer 3, RSTP
berfungsi sebagai penyedia redudansi pada layer 2. VLAN digunakan untuk mengefisiensikan
jaringan dan penerapan multilayer switch yang bertujuan untuk memberikan spesifikasi sistem
jaringan yang lebih baik. Sistem ini dibuat melalui metode survei lapangan, studi pustaka,
perancangan, uji coba, dan evaluasi sistem. Untuk mengetahui sistem dapat bekerja dengan baik,
telah dilakukan uji coba secara simulasi dimana hasilnya menunjukkan bahwa sistem sudah bekerja
dengan baik sehingga sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan jaringan yang terdapat
di PT. XYZ.
Kata Kunci : Model hierarki, multilayer switch, redudansi
PENDAHULUAN
Sistem jaringan pada PT. XYZ rentan mengalami gangguan seperti hilangnya konektivitas
jaringan baik sebagian maupun keseluruhan jaringan dan sulit melakukan pemeliharaan terhadap
perangkat jaringannya. Untuk itu telah dibuat sistem jaringan baru menggunakan model hierarki, Hot
Standby Router Protocol (HSRP), Open Shortest Path First (OSPF), Rapid Spanning Tree Protocol
(RSTP), Virtual Local Area Network (VLAN), serta penerapan multilayer switch yang mana model
hierarki dipergunakan untuk memberikan skalabilitas yang baik. HSRP berfungsi sebagai penyedia
redundansi pada gateway, OSPF berfungsi sebagai penyedia redudansi pada layer 3, RSTP berfungsi
sebagai penyedia redudansi pada layer 2. VLAN digunakan untuk mengefisiensikan jaringan dan
penerapan multilayer switch yang bertujuan untuk memberikan spesifikasi sistem jaringan yang lebih
baik. Sistem ini dibuat melalui metode survei lapangan, studi pustaka, perancangan, uji coba, dan
evaluasi sistem. Untuk mengetahui sistem dapat bekerja dengan baik, telah dilakukan uji coba secara
simulasi dimana hasilnya menunjukkan bahwa sistem sudah bekerja dengan baik sehingga sistem ini
diharapkan dapat mengatasi permasalahan jaringan yang terdapat di PT. XYZ.
Seiring dengan perkembangan teknologi informatika di era globalisasi, jaringan memegang
peranan penting dalam setiap aspek. Saat ini peranan jaringan tidak hanya untuk menghubungkan
komputer, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai bidang. Proses pertukaran informasi
yang cepat dan akurat dapat mempengaruhi hasil bisnis bagi suatu perusahaan. Investasi untuk
mengefisiensikan pengiriman informasi pun menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan.
Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka dibutuhkan perangkat pendukung yang baru,
seperti : penambahan komputer, divisi, server, dan perangkat jaringan baru. Jaringan komputer di PT.
XYZ dinilai kurang efektif. Dalam prosesnya, jaringan pada PT. XYZ sering mengalami kendala
sehingga menghambat kegiatan bisnis perusahaan. Permasalahan umum yang sering terjadi yaitu
jaringan kantor pusat yang sering terputus dan sulit melakukan untuk pemeliharaan terhadap
perangkat jaringan. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya redudansi jalur maupun perangkat pada
jaringan, perangkat jaringan yang sudah tidak didukung, dan perancangan serta pemilihan solusi yang
tidak tepat.
Menurut jurnal dari Zubair dkk, (2012), Scientific Research and Essays Vol. 7(6) 627-635,
Effect of network hierarchy in a typical campus area network (CAN) of a university, dengan
menggunakan network hierarchy akan meningkatkan kinerja jaringan.
Oleh karena itu, skripsi ini akan merancang sistem jaringan baru untuk PT. XYZ, dengan
menggunakan model hierarki sebagai pedoman utama dari desain jaringan sehingga kebutuhan dasar
jaringan dapat terpenuhi. Kebutuhan dasar tersebut terdiri dari keandalan, ketersediaan, skalabilitas,
kinerja, dan pengelolaan. Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut maka penggantian, penambahan,
pengelompokan berdasarkan tugas, pengalamatan, dan penamaan perangkat harus dilakukan dengan
baik. Penerapan multilayer switch dan pemilihan protokol jaringan yang tepat juga dilakukan.
Protokol yang akan digunakan seperti: OSPF, HSRP, RSTP, dan VLAN.
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
a. Jaringan kantor pusat PT. XYZ rentan terputus.
b. Perawatan terhadap perangkat jaringan sulit untuk dilakukan.
c. Kinerja jaringan PT. XYZ kurang efisien.
Tujuan dari penulisan skripsi perancangan jaringan ini adalah memecahkan masalah yang ada
di kantor pusat PT. XYZ dengan mendesain jaringan baru untuk PT. XYZ menggunakan model
hierarki.
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan keandalan jaringan, mengurangi kemungkinan kegagalan yang dialami oleh
perangkat jaringan pada jaringan baru PT. XYZ.
b. Menjaga ketersediaan jaringan dengan memberikan redudansi pada jalur dan perangkat agar
dapat menghindari gangguan yang disebabkan oleh kegagalan node atau jalur pada PT. XYZ.
c. Skalabilitas, jaringan baru PT. XYZ akan mudah diperbesar tanpa perlu mengubah desain
jaringan secara keseluruhan.
d. Mengefisienkan jaringan dengan membagi broadcast domain, memperbaiki struktur jaringan,
penambahan dan penggantian perangkat.
e. Mempermudah pengelolaan jaringan, administrator jaringan lebih mudah untuk melakukan
pengecekan masalah dan perawatan perangkat jaringan.
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1 Diagram Alir Kerangka Berpikir
Metodologi yang digunakan dalam melakukan perancangan adalah:
a. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dari perangkat jaringan dan melakukan wawancara kepada pihak
perusahaan untuk mengetahui kondisi jaringan di PT. XYZ saat ini.
b. Pengolahan Data
Mengolah data yang telah dikumpulkan sehingga dapat mempermudah melakukan tahapan
selanjutnya.
c. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah yang terjadi atau akan terjadi di PT. XYZ.
d. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan pembuatan skripsi
melalui buku, jurnal, internet yang berguna untuk memperdalam materi.
e. Usulan Pemecahan Masalah
Merumuskan pemecahan masalah dengan memilih solusi yang tepat untuk jaringan komputer
di PT. XYZ.
f. Perancangan Jaringan
Melakukan perancangan untuk menyelesaikan masalah, baik dengan desain topologi baru atau
dengan memperbaiki desain jaringan yang sudah ada.
g. Uji Coba dan Evaluasi
Melakukan uji coba menggunakan perangkat simulasi dan mengevaluasi rancangan yang telah
dibuat. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah sistem sudah dapat bekerja dengan baik dan
memenuhi kebutuhan jaringan PT. XYZ.
HASIL DAN BAHASAN
Topologi
Kantor pusat PT. XYZ memiliki 4 gedung yang terdiri dari Gedung Lama, Gedung
Baru, Pemasaran, dan Pabrik. Terkait dengan topologi fisik jaringan, jumlah lantai dari setiap
gedung ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Lokasi
Nama Gedung
Jumlah Lantai
Gedung Lama
6
Gedung Baru
6
Pemasaran
2
Pabrik
1
Jaringan kantor pusat PT. XYZ memiliki beberapa bagian yang dibagi berdasarkan
fungsi dan lokasi. Bagian jaringan dibagi berdasarkan fungsi yaitu Core, WAN, Internet,
Server. Sedangkan, bagian jaringan dibagi berdasarkan lokasi gedung dan lantai yang terlihat
dalam tabel 3.1.
Core switch merupakan jembatan utama yang menghubungkan seluruh bagian di kantor
pusat perusahan XYZ. Core switch terletak di gedung lama yang berada dalam ruang server.
Core switch menggunakan static route sebagai penentu jalur. Apabila core switch yang
digunakan mengalami kerusakan atau gangguan, maka PT. XYZ memiliki core switch
cadangan. Core switch cadangan tidak terhubung ke jaringan perusahaan dan berada di sebelah
core switch utama. Dalam proses backup memerlukan tenaga ahli untuk melakukan instalasi
ulang.
Bagian WAN perusahaan digunakan untuk menghubungkan kantor pusat ke cabangcabang perusahaan yang tersebar di Indonesia. PT. XYZ menggunakan empat WAN provider
yang digunakan untuk menghubungkan ke cabang perusahaan yang berbeda. Tiap jalur WAN
memiliki dua buah router yaitu router utama dan cadangan untuk berjaga-jaga sewaktu router
utama mengalami kerusakan atau gangguan.
Pada bagian internet perusahaan terdapat satu router yang berfungsi sebagai gateway
dan satu firewall yang berfungsi melindungi jaringan dari gangguan pencurian data dari luar
maupun dalam oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Ruang server pada perusahaan XYZ berada di gedung lama. Server dibedakan menurut
kegunaannya yaitu e-mail server, data server, SAP server, dan application server.
Topologi perusahaan XYZ dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
WAN
Provider
Internet
ISP - 1
Internet Router
Backup
ISP - 1
Backup
ISP - 2
ISP - 2
ISP - 3
Backup
ISP - 3
ISP - 4
Backup
ISP - 4
Firewall
Core Switch
SW-FAC1
SW-Server 3
SW-Server 4
Stack
SW-Server 1
SW-Server 5
NEW-1
SW-Server 2
NEW-2
NEW-3
NEW-4
XYZ-ACC-lt2
XYZ-ACC-lt4
XYZ-ACC-lt1
XYZ-ACC-lt6
NEW-5
SW-FAC2
XYZ-ACC-lt1
Comdiv1
XYZ-ACCltdasar
XYZ-ACC-lt5
Comdiv2
Comdiv3
Gambar 2 Topologi Jaringan Saat Ini
Permasalahan
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan perwakilan user terhadap kondisi jaringan
saat ini, didapatkan berbagai masalah sebagai berikut:
a. Sistem jaringan pada PT. XYZ rentan terputus seperti hilangnya konektivitas
jaringan baik sebagian maupun keseluruhan jaringan. Hal ini menyebabkan
proses bisnis yang berjalan menjadi terhambat.
b. Pemeliharaan perangkat jaringan sulit dilakukan.
c. Kinerja jaringan yang tidak efisien karena struktur dan pemilihan teknologi yang
kurang tepat.
Analisa Permasalahan
Dari daftar masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, analisa yang dapat diberikan
dari permasalahan yang dihadapi ialah:
a. Penyebab jaringan PT. XYZ rentan mengalami gangguan seperti hilangnya konektivitas
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
• Tidak adanya redudansi jalur
Redudansi merupakan salah satu kebutuhan yang mencegah jaringan terputus. Memang,
jaringan akan berjalan dengan baik bila tidak terjadi gangguan pada perangkat maupun
pada jalur. Akan tetapi, apabila jalur atau perangkat yang digunakan mengalami
gangguan. Maka, jaringan akan terputus. Sebagai contoh, gambar 3.3 menunjukkan
semua aliran data diatur oleh core switch sebagai pusatnya. Apabila core mengalami
gangguan, maka jaringan PT. XYZ akan terputus secara keseluruhan. Masalah yang
sama juga ada pada beberapa bagian perusahaan.
Gambar 3 Struktur jaringan pada Core Switch
• Perangkat jaringan yang sudah tidak didukung
Saat pengumpulan data di PT. XYZ, perangkat jaringan yang digunakan merupakan
perangkat yang dirilis beberapa tahun silam yang sudah tidak didukung lagi oleh
produsen. Untuk saat ini belum terjadi masalah, namun apabila perangkat mengalami
kerusakan akan sangat sulit untuk memperbaiki dan mencari suku cadaang perangkat
yang serupa. Demikian pula dengan perangkat lunak dalam perangkat jaringan tersebut
sudah tidak di-update oleh produsen.
• Terdapat kerusakan pada perangkat cadangan
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukkan adanya kerusakan pada
perangkat kipas router cadangan. Hal tersebut dapat menyebabkan perangkat cadangan
tidak dapat digunakan apabila perangkat utama mengalami kerusakan.
b. Kesulitan yang dialami oleh administrator pada saat melakukan perawatan adalah sebagai
berikut:
• Sulit melakukan pemeliharaan terhadap routing
Kesulitan pemeliharaan terhadap routing disebabkan oleh jaringan PT. XYZ yang masih
menggunakan static route sebagai penentu jalur utama yang berada di core switch.
Daftar static route yang ada mencapai 154 baris. Hal ini mempersulit administrator
ketika ada penambahan, pemindahan, atau pengurangan perangkat.
• Tidak ada penamaan atau pengalamatan khusus
PT. XYZ tidak memiliki IP management yang berfungsi untuk memberi alamat khusus
untuk setiap perangkat. PT. XYZ juga tidak memiliki penamaan perangkat yang
menunjukkan tempat perangkat jaringan tersebut dipasang. Hal ini mempersulit
administrator ketika menggunakan remote access dan melakukan pengecekan terhadap
perangkat secara fisik.
c. Kinerja yang tidak efisien disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
• Struktur jaringan yang tidak baik.
Untuk dapat mengakses internet, server wajib melewati core switch yang dapat
meneruskan ke router internet. Akan tetapi, pada gambar 3.2 internet router tidak
langsung terhubung dengan core switch, melainkan dengan stack switch di ruang server.
Untuk akses ke internet, server harus melewati stack switch – core switch – stack switch
– lalu sampai ke internet router.
• Pembagian segmen jaringan yang terlalu besar
Pembagian segmen pada PT. XYZ hanya dipisah berdasarkan lokasi gedung. Dengan
kata lain, hanya ada 5 segmen yaitu: server, gedung lama, gedung baru, pemasaran, dan
pabrik. Hal ini berdampak pada besarnya broadcast domain yang tercipta sehingga
kinerja jaringan menjadi tidak efektif.
Usulan Pemecahan Masalah
Dengan mengacu pada masalah yang terjadi pada PT. XYZ. Usulan pemecahan
masalah akan dibuat untuk meningkatkan keandalan, ketersediaan, skalabilitas, kinerja,
dan pengelolaan jaringan. Model hierarki akan digunakan sebagai pedoman utama dari
desain jaringan baru. Berikut beberapa usulan pemecahan masalah dari jaringan PT.
XYZ:
a. Untuk mengatasi jaringan PT. XYZ yang rentan terputus, maka ada beberapa
solusi yang diberikan, diantaranya yaitu:
• Meningkatkan keandalan jaringan, melakukan penggantian perangkat
jaringan yang sudah tidak di dukung oleh Cisco (End of Life), memilih
perangkat lunak yang teruji kestabilan-nya sehingga dapat mengurangi
kemungkinan kegagalan yang dialami oleh perangkat jaringan pada jaringan
baru PT. XYZ.
• Menjaga ketersediaan jaringan, menyediakan redudansi jalur dan perangkat
jaringan. Menggunakan OSPF sebagai pengganti static route di layer 3,
HSRP pada gateway, RSTP untuk layer 2 failover. Hal ini dilakukan agar
perangkat dapat menghindari gangguan yang disebabkan oleh kegagalan
node atau jalur pada PT. XYZ.
b. Untuk mempermudah perawatan atau pengelolaan terhadap perangkat jaringan,
maka hal-hal yang akan dilakukan adalah:
• Memperjelas fungsi setiap perangkat jaringan.
Model hierarki mengelompokkan perangkat berdasarkan fungsi dan
membaginya menjadi beberapa blok, hal ini dilakukan sehingga wilayah
masalah atau gangguan yang terjadi pada jaringan bisa di perkecil.
• Memberikan pengalamatan IP dan penamaan yang khusus untuk setiap
perangkat jaringan.
Dengan memberi pengalamatan IP khusus untuk setiap perangkat, dapat
memudahkan administrator untuk melakukan remote access ke setiap
perangkat yang ada di jaringan. Sedangkan pemberikan penamaan perangkat
dilakukan agar administrator dapat dengan mudah untuk mengetahui dimana
perangkat jaringan tersebut dipasang.
• Penggantian static route ke dynamic route.
Dengan mengganti static route yang ada ke dynamic route, akan
mempermudah administrator dalam melakukan perawatan routing. Hal ini
dikarenakan, dynamic route akan mengatur sendiri routing table bila terjadi
perubahan tanpa perlu ada campur tangan administrator jaringan. Dynamic
route yang digunakan adalah OSPF.
• Skalabilitas.
Model hierarki memberikan solusi skalabilitas yang baik untuk jaringan.
Dengan membagi jaringan menjadi beberapa blok, pemberian jarak pada
membuat pengalamatan IP, dan pemilihan perangkat jaringan yang memiliki
spesifikasi lebih tinggi dari kebutuhan saat ini. Hal ini dilakukan agar
penambahan perangkat jaringan dapat dilakukan tanpa perlu mengubah
keseluruhan dari struktur jaringan yang ada.
c. Peningkatan kinerja jaringan PT. XYZ dilakukan beberapa hal, yaitu:
• Memperbaiki struktur jaringan.
Dengan memperbaiki struktur jaringan maka lalu lintas jaringan akan lebih
terkontrol dan efisien. Untuk membuat jaringan lebih efisien, maka
penggantian dan penambahan perangkat akan dilakukan dengan memilih
spesifikasi perangkat jaringan yang baik sehingga dapat menunjang beban
jaringan PT. XYZ.
• Membagi segmen jaringan.
Pembagian segmen jaringan dilakukan dengan menggunakan VLAN. Dengan
membagi segmen menggunakan VLAN, maka besarnya broadcast domain
akan dapat dibatasi. Hal ini dilakukan agar paket broadcast tidak menyebar
terlalu luas.
Perancangan Jaringan Baru
Topologi
Pada perancangan topologi jaringan baru menggunakan Hierarchical Network
Design Model sebagai pedoman dari desain topologi. Pengelompokan bagian jaringan
kantor pusat perusahaan XYZ masih sama yang dibagi berdasarkan fungsi dan lokasi.
Penggantian, penambahan perangkat jaringan, dan perbaikan struktur jaringan yang tidak
baik akan diperbaiki.
Penggantian perangkat jaringan akan dilakukan pada bagian core dan access switch
untuk menambah keandalan. Sedangkan penambahan perangkat jaringan akan dilakukan di
core, distribution, access, dan internet untuk menyediakan redudansi jalur.
Membagi jaringan perusahaan menjadi dua yaitu server dan LAN. Pembagian ini
dilakukan untuk membatasi pertukaran data antar server melewati bagian LAN.
Memperbaiki struktur jaringan yang tidak baik, yaitu :
a. Langsung menghubungkan internet router ke core switch.
b. Tidak ada access switch dibelakang access switch.
c. Semua server tidak langsung terhubung dengan core switch melainkan access
switch.
Bagian core, WAN, dan internet masih memiliki fungsi yang sama seperti
sebelumnya. Akan tetapi, perangkat yang berada pada desain jaringan baru menggunakan
OSPF untuk dapat berkomunikasi satu sama lain. Hal ini membuat perangkat jaringan dapat
menentukan sendiri jalur terbaik ke tempat tujuan.
Distribution switch memiliki beberapa peran diantaranya yaitu:
a. Berperan sebagai jembatan antara layer dua dengan layer tiga. Peran ini
merupakan peran yang sangat penting karena bersifat sebagai gateway bagi
user untuk berkomunikasi dengan perangkat yang berada di luar segmen
jaringan. Sehingga membutuhkan HSRP untuk menyediakan ketersediaan
pada gateway.
b. Menyebarkan informasi alamat dari VLAN ke perangkat lain yang bergerak
pada layer 3 dengan menggunakan OSPF.
c. Menyebarkan VLAN ke access switch (VTP).
d. Menyediakan koneksi antar VLAN (inter VLAN routing).
e. Menggunakan CEF untuk mempercepat pengiriman data.
f. Jalur utama yang akan dilewati RSTP.
Karena peran dari Access switch yang menjadi titik awal dari end device untuk
terhubung ke jaringan, maka setiap switch port yang terhubung ke end device akan
didaftarkan ke dalam VLAN. Topologi baru PT. XYZ dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 4 Desain topologi jaringan baru
Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap yang menilai apakah desain jaringan baru PT. XYZ
sudah dapat memecahkan masalah yang ada. Tahap ini meliputi evaluasi terhadap keandalan,
ketersediaan, skalabilitas, kinerja, pengelolaan jaringan.
a. Evaluasi Terhadap Keandalan Jaringan
Pada bab sebelumnya telah dibahas desain, spesifikasi perangkat dan uji coba
dari jaringan baru PT. XYZ. Komponen perangkat jaringan yang baru PT. XYZ
yang terdiri dari WAN / internet router, core switch, distribution switch, dan access
switch telah memenuhi aspek keandalan jaringan yang telihat dibawah ini:
• WAN / internet router memiliki Dual integrated power supplies
• Core switch mendukung standby fabric hot sync untuk redudansi supervisor
engine, hot-swappable fan tray, dan N+1 redudansi power supply.
• Distribution switch mendukung redundansi Modular Power Supplies dan
menyediakan power stacking diantara anggota stack untuk menciptakan
redudansi power.
b. Evaluasi Terhadap Ketersediaan Jaringan
Meskipun perangkat jaringan sudah memiliki tingkat keandalan yang tinggi,
tetap ada kemungkinan perangkat tersebut mengalami gangguan atau kegagalan.
Oleh karena itu, tingkat ketersediaan yang baik dibutuhkan untuk menjaga jaringan
tetap berfungsi. Tingkat ketersediaan jaringan yang baik didapatkan dengan
menyediakan redudansi jalur dan perangkat jaringan. Penyediaan redudansi jalur dan
perangkat dilakukan pada bagian core ke internet, core ke WAN, core ke
distribution, dan distribution ke access. Setelah melakukan uji coba, desain jaringan
baru telah memenuhi aspek ketersediaan jaringan. OSPF dapat menentukan jalur
terbaik dan penentu failover pada layer 3, HSRP pada gateway, dan RSTP untuk
failover layer 2.
c. Evaluasi Terhadap Skalabilitas Jaringan
Dengan menggunakan model hierarki pada desain jaringan baru, penambahan
perangkat dapat dilakukan dengan mudah karena tidak mengubah desain jaringan
secara keseluruhan. Selain itu, pemilihan perangkat jaringan dan pengalamatan IP
juga menjadi faktor utama skalabilitas suatu jaringan. Perangkat jaringan yang
dipilih memiliki banyak modul dan throughput besar yang dapat menunjang
kebutuhan di masa depan. Pengalamatan IP yang memberikan ruang untuk
penambahan perangkat jaringan baru sehingga tidak perlu melakukan mendesain
ulang pengalamatan IP. Hal ini menunjukan skalabilitas jaringan baru lebih baik dari
kondisi jaringan saat ini. pada gateway, dan RSTP untuk failover layer 2.
d. Evaluasi Terhadap Kinerja Jaringan
Pada desain jaringan baru ini, spesifikasi perangkat jaringan yang digunakan
telah mempertimbangkan beban jaringan. Komponen perangkat pada jaringan baru
PT. XYZ yang terdiri dari WAN / internet router, core switch, distribution switch,
dan access switch telah memenuhi aspek kinerja jaringan yang telihat dibawah ini:
• Core switch memiliki troughput 11.4 terabits per second.
• Distribution switch memiliki troughput 480 Gbps stack dan 20 Gbps port.
• Access switch memiliki troughput 20 Gbps stack.
Penggunaan perangkat jaringan yang memiliki throughput yang besar dan
membagi segmen jaringan PT. XYZ untuk memecah broadcast domain dengan
menggunakan VLAN. Hal ini menunjukan kinerja jaringan baru lebih baik dari
kondisi jaringan saat ini.
e. Evaluasi Terhadap Pengelolaan Jaringan
Untuk mempermudah proses perawatan dan pengecekan setiap perangkat
jaringan diterapkan kode penamaan perangkat, pemberian pengalamatan IP khusus.
Dan mengelompokan perangkat berdasarkan fungsi yang terbagi menjadi beberapa
blok. Hal ini menunjukan pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah untuk
dilakukan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah melakukan analisa, perancangan, dan uji coba dengan simulasi jaringan baru, prospek
dari desain jaringan baru PT. XYZ akan memberikan:
a. Jaringan di PT. XYZ menjadi tidak rentan terputus. Hal ini dikarenakan jaringan sudah
memiliki tingkat keandalan dan ketersediaan yang baik.
b. Pemeliharaan perangkat jaringan di PT. XYZ menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Hal ini
dikarenakan setiap perangkat memiliki penamaan dan pengalamatan (Management IP) khusus.
c. Perluasan jaringan pada PT. XYZ menjadi lebih mudah dilakukan dengan menggunakan model
hierarki, pemberian jarak pengalamatan, dan spesifikasi jaringan sehingga tidak perlu
mengubah desain jaringan secara keseluruhan.
d. Jaringan PT. XYZ memiliki kinerja yang lebih efisien dengan memperbaiki struktur jaringan
dan memperkecil broadcast domain.
Saran
Dari keseluruhan perancangan jaringan baru PT. XYZ masih memiliki kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
a. Menambahkan aplikasi untuk menyamakan waktu seperti Network Time Protocol Server
(NTP) di setiap perangkat jaringan.
b. Menambahkan aplikasi untuk memonitor jaringan sehingga mempermudah administrator
mengawasi jaringan pada PT. XYZ seperti Syslog Server dan Simple Network Management
Protocol Server (SNMP).
c. Bila jaringan PT. XYZ semakin diperluas, maka pengaturan bandwith akan diperlukan.
d. Menambahkan sistem keamanan jaringan.
REFERENSI
Hucaby, Dave. (2010). CCNP SWITCH 642-813 Official Certification Guide (1st Edition).
Indianapolis: Cisco Press.
Froom, Richard, Balaji Sivasubramanian, and Erum Frahim. (2010). Implementing Cisco Switched
Networks (SWITCH): Foundation Learning for the CCNP SWITCH 642-813. Indianapolis,
Cisco Press.
Odom, Wendell. (2010). CCNP Route 642-902 Official Certification Guide (1st Edition). Indianapolis:
Cisco Press.
Pratama, I Putu Agus Eka. (2014). Handbook Jaringan Komputer. Bandung: Informatika.
Silk M, L & Suhardi. (2011). Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Routing Open Shortest
Path First (OSPF), Teknologi Vol. 1 (No.2), Diakses 24 Desember 2014 dari
www.journal.unipdu.ac.id,
Singh A.K., & Kothari.A. (2011). HSRP (Hot Stand by Routing Protocol) Reliability Issues Over the
Internet Service Provider’s Networ, Oriental Journal of Computer Science & Technology Vol.
4, (No.2) 399-404, Diakses 24 Desember 2014 dari computerscijournal.org,
Zubair.S.,Adediran.A.Y., Misra.S., Salihu.A.B., Abdulazeez.T.H., Suleiman.(2012). Effect of network
hierarchy in a typical campus area network (CAN) of a university, Scientific Research and
Essays Vol. 7(No.6) 627-635, diakses 24 Desember 2014 dari www.academicjournals.org,
http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/switches/catalyst-6807-xl-switch/data_sheet_c78728229.html, Diakses 18 November 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/switches/catalyst-3850-seriesswitches/data_sheet_c78-720918.html, Diakses 18 November 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/switches/catalyst-2960-seriesswitches/product_data_sheet0900aecd80322c0c.html, Diakses 18 November 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/products/routers/3925-integrated-services-router-isr/index.html,
Diakses 18 November 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/switches/catalyst-3560-x-seriesswitches/white_paper_c11-579326.html, Diakses 19 November 2014
http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=1697888&seqNum=2, Diakses 21 Desember 2014
http://cnap.binus.ac.id/ccna/, Diakses 22 November 2014
http://www.cisco.com/cpress/cc/td/cpress/fund/ith/ith01gb.htm, Diakses 22 Desember 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/solutions/Enterprise/Campus/HA_campus_DG/hacampusdg.ht
ml, Diakses 22 Desember 2014
http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/switches/datacenter/sw/5_x/nxos/unicast/configuration/guide/l3_cli_nxos/l3_route.html, Diakses 22 Desember 2014
http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-doc/linktocurr.html, Diakses 22 Desember 2014
http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=29599, Diakses 24 Desember 2014
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/ee658094.aspx, Diakses 24 Desember 2014
http://www.cdw.com/shop/products/Cisco-Catalyst-6807-XL-switch-rack-mountable/3190048.aspx,
Diakses 15 Maret 2015
http://www.cdw.com/shop/products/CISCO-CAT-3850-12PORT-GE-IP-BASE/3378941.aspx,
Diakses 15 Maret 2015
http://www.cdw.com/shop/products/Cisco-Catalyst-2960S-48LPD-L-switch-48-ports-managed-rackmountable/2030981.aspx, Diakses 15 Maret 2015
http://www.cdw.com/shop/products/Cisco-3925-router-desktop/1912396.aspx, Diakses 15 Maret 2015
RIWAYAT PENULIS
Hendry Liem lahir di kota Jakarta pada tanggal 2 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.
Andy Novi Suhanto lahir di kota Jakarta pada tanggal 10 November 1993. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.
Marcos Putra lahir di kota Jakarta pada tanggal 1 Juni 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.
Download