8 bab 5 9 kesimpulan dan saran 10 5

advertisement
8
9
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
10 5
Penelitian ini telah menjelaskan tentang metode usulan menggunakan
clustering warna k-means dan operasi morfologi untuk mendapatkan ROI sel
darah putih. Perancangan, uji coba dan analisis hasil telah dilakukan pada
penelitian ini dengan tujuan untuk melakukan segmentasi sel darah putih secara
otomatis pada citra mikroskopis leukemia yang fleksibel terhadap variasi warna
dan variasi skala ukuran sel. Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan penelitian tentang
segmentasi sel darah putih menggunakan citra mikroskopis leukemia.
5.1
Kesimpulan
1. ROI sel darah putih dan inti sel dapat diperoleh dengan operasi morfologi
menggunakan ukuran SE dinamis, yaitu sama dengan 4 nilai estimasi ratarata ukuran sel darah merah (𝑟1, 𝑟2, 𝑟3, 𝑟4).
2. Performa hasil segmentasi sel menggunakan ukuran SE = 𝑟1 dan SE = 𝑟2
mempunyai performa lebih baik bila dibandingkan dengan penggunaan
ukuran SE = 𝑟3, SE = 𝑟4 dan ukuran SE tetap. Dengan nilai rata-rata
akurasi, TPR dan FPR adalah 98.56%, 85.34% dan 0.56%.
3. Penggunaan ukuran SE dinamis meningkatkan performa hasil segmentasi
sel darah putih pada citra mikroskopis leukemia dengan variasi skala
ukuran sel bila dibandingkan dengan penggunaan ukuran SE tetap. Nilai
rata-rata TPR dan FPR menggunakan SE dinamis adalah 81.89% dan
0.55%, sedangkan bila menggunakan SE tetap adalah 55.53% dan 0.45%.
4. Performa terbaik metode usulan untuk segmentasi sel darah putih dapat
dicapai dengan menggunakan 9 cluster warna dengan nilai rata-rata
akurasi, TPR dan FPR adalah 94.42%, 88.65% dan 3.30%
5. Metode usulan dapat melakukan segmentasi sel darah putih yang lebih
baik pada citra mikroskopis leukemia dengan variasi warna yang berbeda
tanpa perlu melakukan inisialisasi warna terlebih dahulu dibandingkan
65
dengan metode Scotti. Performa rata-rata akurasi dan TPR metode usulan
yaitu 93.07% dan 84.14% lebih baik bila dibandingkan dengan rata-rata
akurasi dan TPR metode Scotti, yaitu 69,01% dan 67.51%. Sedangkan
nilai FPR metode usulan adalah 2.86% lebih rendah bila dibandingkan
FPR metode Scotti yaitu 29.79%.
6. Performa terbaik segmentasi inti sel adalah dengan menggunakan 3 cluster
warna. Rata-rata nilai akurasi, TPR dan FPR tertinggi adalah 96.49%,
92.64% dan 3.11%.
7. Segmentasi area sitoplasma tidak dapat diperoleh dengan menggunakan 3
cluster warna. Performa terbaik segmentasi sitoplasma adalah dengan
menggunakan 15 cluster warna dengan nilai rata-rata akurasi, TPR dan
FPR adalah 89.63%, 66.78% dan 9.17%.
5.2
Saran
Penelitian ini menggunakan metode hard-clustering yaitu k-means untuk
melakukan clustering warna pada citra mikroskopis leukemia, sehingga warna
dikelompokkan secara tegas. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode
soft-clustering seperti fuzzy c-means untuk memperbaiki hasil cluster warna yang
terbentuk. Selain itu diperlukan metode pra-proses citra yang sesuai untuk
memperbaiki kualitas citra sehingga diperoleh hasil segmentasi yang lebih baik.
Dalam penelitian ini hanya melakukan segmentasi sel darah putih citra
mikroskopis leukemia menjadi area inti sel dan sitoplasma. Untuk pengembangan
lebih lanjut dapat dilakukan ekstraksi fitur sel darah putih yang lain, seperti
jumlah atau populasi sel darah putih, rasio luas inti sel dengan sitoplasma. Fiturfitur tersebut dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi jenis sel leukemia.
66
Download