JURNAL PENELITIAN SITROTIKA TEKNIK SIPIL – TEKNIK ELEKTRO – TEKNIK INFORMATIKA Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 ISSN : 1693-9670 JUDUL PENELITIAN 1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan Siliwangi Tasikmalaya, Wendi Hendrina, Herianto, Nina Herlina. 2. Analisis Check Dam Sebagai Bangunan Pengendali Sedimen Pada Sungai Ciliung Dengan Dua Alternatif Debit Banjir, Asep Kurnia Hidayat, Ivan Nurandi. 3. Analisis Potensi Oscilating Water Column (OWC) Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, Abdul Chobir, Nurul Hiron, Empung. 4. Studi Jaringan Tegangan Rendah 380/220 V, Edvin Priatna, Ifkar Usrah, Anang Sudarna. 5. Analisa Konservasi Energi Listrik Dengan Meningkatkan Kualitas Daya Listrik, Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa. 6. Pengaruh Bentuk Geometri Terhadap Kuat Tekan Paving Block, Yusep Ramdani, Iman Handiman, Agus Widodo. 7. Redesign Bentuk Bangunan Di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan, Indra Mahdi 8. Teknologi Sms Pada Monitoring Lingkungan Dengan Wireless Sensor Network (WSN) Asep Andang, Nurul Hiron, Nundang Busaeri. 9. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Penjadwalan Sidang Kerja Praktek/ Tugas Akhir, Yuki Rizki Adam Nugraha, Husni Mubarok, R. Reza El Akbar. 10. Mengukur Tingkat Kepuasan Penghuni Perumahan Menggunakan Cara Servqual, Murdini Mukhsin. 11. Implementasi Sms Gateway Untuk Aplikasi Polling Sms Survey Pemilihan Bupati Di Kabupaten Pangandaran, Acep Irham Gufroni, Cecep Muhamad Sidik R, Hendra Pratama. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA DAFTAR ISI ANALISA EFEKTIFITAS JALUR PEJALAN KAKI PADA RENCANA PENGEMBANGAN TROTOAR DAN LANDSCAPE JALAN SILIWANGI TASIKMALAYA .................................................................................................... 1 ANALISIS CHECK DAM SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN PADA SUNGAI CILIUNG DENGAN DUA ALTERNATIF DEBIT BANJIR....................................................................................................... 10 ANALISIS POTENSI OSCILATING WATER COLUMN (OWC) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT ............. 18 STUDI JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380/220 V...................................... 26 ANALISA KONSERVASI ENERGI LISTRIK DENGAN MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK............................................... 35 PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK.................................................................................................... 43 REDESIGN BENTUK BANGUNAN DI KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN ......................................................................................... 48 TEKNOLOGI SMS PADA MONITORING LINGKUNGAN DENGAN WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) ............................................................ 63 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJADWALAN SIDANG KERJA PRAKTEK/ TUGAS AKHIR...................... 69 MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN MENGGUNAKAN CARA SERVQUAL.............................................................. 76 IMPLEMENTASI SMS GATEWAY UNTUK APLIKASI POLLING SMS SURVEY PEMILIHAN BUPATI DI KABUPATEN PANGANDARAN............. 86 ANALISA KONSERVASI ENERGI LISTRIK DENGAN MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK Studi Kasus : Mall Asia Plaza Tasikmalaya Oleh: Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNSIL Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRAK Mall Asia Plaza Tasikmalaya merupakan konsumen energi listrik dengan golongan tarif industri menengah yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk keperluan operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi energi pada sektor Mall atau pusat pembelanjaan cukup berarti dalam usaha penghematan energi listrik, maka perlu Konservasi Energi Listrik diantaranya dengan cara Meningkatkan Kualitas Daya Listrik. Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu tahun dengan periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 didapatkan nilai IKE sebesar 2 7 5 , 8 kWh/m²/tahun. Nilai ini termasuk kategori efisien berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia yaitu 330 kWh/m2 /tahun. Hasil pengukuran frekuensi menunjukkan nilai antara 49,00 Hz – 50,21 Hz, tegangan bernilai 382,4 V – 406,6 V, faktor daya pada panel MDP bernilai 0,92 – 0,97 sedangkan pada panel SDP bernilai 0,76 – 0,93 di bawah standar dan distorsi harmonik arus bernilai 5,3% - 16,5% di atas standar. PKE perbaikan faktor daya dilakukan dengan pemasangan kapasitor bank di Panel SDP 1 dan SDP 2, dan PKE reduksi distorsi harmonik arus dilakukan dengan pemasangan filter harmonik di Panel MDP 1 dan MDP 2. Kata kunci: Konservasi Energi Listrik, IKE, PKE. ABSTRACT Mall Asia Plaza Tasikmalaya is medium industry as electric consumer with use electric much in operation. That is concervation of energy at mall enough to affect in economical effort of elecric, therefore necessary the electric energy concervation among other with increase of electric power quality. Energy Consumption Intensity of Mall Asia Plaza Tasikmalaya at one year with period January to December 2013 is 2 7 5 , 8 kWh/m²/year. This is efficient based on research by ASEAN-USAID in 1987 where value of energy consumption intensity for mall in Indonesia is 330 kWh/m2/year. Frequency by to measure is 49,00 Hz – 50,21 Hz, voltage is 382,4 V – 406,6 V, power factor is at panel MDP is 0,92 – 0,97 and at panel SDP is 0,76 – 0,93 under standard and harmonic distortion of current is 5,3% - 16,5% upper standard. Energy Conservation Opportunity of power factor is with application of bank capacitors at Panel SDP 1 and SDP 2, and Energy Conservation Opportunity of harmonic distortion is with application harmonic filter at Panel MDP 1 and MDP 2. Keyword: Electric Energy Concervation, ECI, ECO. 35 operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi I. PENDAHULUAN Perkembangan Industri Mall sebagai energi pada sektor Mall atau pusat salah satu konsumen energi listrik skala pembelanjaan cukup berarti dalam usaha industri di Indonesia dengan segala penghematan energi listrik. fenomena kemajuannya tidak dapat lepas II. LANDASAN TEORI dari pemanfaatan energi listrik di dalam Intensitas Konsumsi Energi (IKE) produksi maupun operasionalnya. Energi Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik listrik sebagai salah satu energi utama merupakan sangat diperlukan dalam kelangsungan mengetahui besarnya pemakaian energy pada operasional suatu Mall sehingga dapat suatu sistem (bangunan). Intensitas Konsumsi memperoleh Kebutuhan Energi adalah hasil bagi antara konsumsi energy energi tersebut perlu dibarengi dengan total selama periode tertentu dengan luasan konservasi energi sebagai langkah aktif bangunan (kWh/m2pertahun). penghematan keuntungan. skala Menurut hasil penelitian yang dilakukan perusahaan dan mendukung kebijakan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target pemerintah besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) manajemen energi listrik istilah yang digunakan untuk dalam melaksanakan energi nasional secara optimal. 1. IKE Mall Asia Plaza Tasikmalaya adalah suatu tempat yang memberikan fasilitas pembelanjaan terbesar di kota Tasikmalaya, dilengkapi dengan peralatanperalatan dimana elektronika yang peralatan-peralatan modern, elektronika tersebut memerlukan kualitas daya listrik yang baik. Kualitas daya listrik yang jelek menimbulkan sistem rugi-rugi distribusi jaringan listrik pada listriknya. Mall Asia Plaza Tasikmalaya merupakan konsumen energi listrik dengan golongan tarif industri menengah yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk keperluan untuk perkantoran(komersil): 240kWh/m2 pertahun. 2. IKE untuk pusat belanja: 330kWh/ m2 pertahun. 3. IKE untuk hotel/apartemen: 300kWh/ m2 pertahun. 4. IKE untuk rumah sakit: 380kWh/ m2 pertahun Perhitungan dari IKE sebagai berikut: IKE = sehingga menimbulkan pemborosan pada konsumsi energi listrik untuk Indonesia adalah sebagai berikut: ℎ …………….(2.1) Karakteristik Sistem Tiga Fasa Sebuah sistem tiga fasa merupakan kombinasi dari tiga buah sistem satu fasa. Dalam sistem tiga yang seimbang, daya bersumber dari sebuah generator AC yang menghasilkan tiga tegangan terpisah namun 36 sama besarnya dimana saling memiliki PT = √3 VL ILcos θ ………...….. (2.11) perbedaan fasa sebesar 1200. Sistem tiga ST= √3 VL IL …………………....… (2.12) fasa dapat dihubungkan dalam hubungan QT= √3 VL ILsin θ ………....…… (2.13) bintang (Y-connected) maupun hubungan segitiga (delta-connected). Perbaikan Faktor Daya Pada beban delta seimbang, tegangan Faktor daya yang tinggi sangat diperlukan line VL dan tegangan fasa VP adalah sama, dalam konsumsi daya yang besar, semakin dan arus lineIL adalah √3 kali arus fasa IP. tinggi nilai faktor dayanya maka semakin baik VL = Vp ….……………...…. (2.2) IL = alasannya adalah bahwa arus yang diperlukan √3 Ip……………...…… (2.3) Untuk untuk mengantarkan daya ke beban berbanding beban bintang seimbang, arus terbalik line IL memiliki nilai yang sama dengan terhadap faktor daya beban sebagaimana persamaan berikut : arus fasa Ip, arus netral IN sama dengan nol, P = VI cos θ ……...…… (2.14) dan tegangan line VL sama dengan √3 kali I = P / V cos θ = P / V . PF …. (2.15) tegangan fasa Vp. Sehingga untuk tiap daya P yang diserap dan IL = Ip ..……...………….… (2.4) tegangan V yang digunakan, semakin kecil IN= 0 ………..…………..… (2.5) faktor daya yang digunakan maka akan semakin VL = √3Vp ………………..... (2.6) besar arus I ke beban. Perbaikan faktor daya Daya pada tiap kumparan Pp adalah : pada Pp= Vp Ip cos θ ……....…… (2.7) beban membutuhkan penambahan kapasitor untuk menyediakan nilai VAR yang Dan daya total PT adalah : dikonsumsi oleh beban induktif. PT= 3 Vp Ip cos θ ….……… (2.8) Qi =P tan θi ………...……. (2.16) Pada beban delta seimbang dimana VL= Vpdan Ip = √3 IL/ 3, daya totalnya adalah : PT= √3 VL ILcos θ ……...… (2.9) Kemudian menentukan sudut impedansi akhir θf dari nilai faktor daya yang diinginkan : θf= cos-1PFf ………………. (2.17) Pada beban bintang seimbang dimana IL= Ip dan Vp=√3VL / 3, jika disubstitusikan ke persamaan 2.8 akan diperoleh daya total : PT= √3 VL ILcos θ …………. (2.10) Sudut ini digunakan pada Qf= P tan θf ……………… (2.18) ΔQ dari kapasitor yang harus disediakan. ΔQ = Qi- Qf ……………… (2.19) j ΔQ = P[tan(cos-1PFi) – tan(cos-1PFf)] ... (2.20) S Q Cara kompensasi yang dilakukan: -j a. Kompensasi Global, Pada konpensasi P riil global, bank kapasitor dipasang parallel Gambar 2.1. Segitiga daya. pada panel utama. 37 b. Kompensasi Sektoral, Pada konpensasi 1992 yang menetapkan besar THD arus sektoral, kapasitor dipasang pada panel maksimum di jala-jala sistem atau di PCC cabang. (point of common coupling) sebesar 20%. c. Kompensasi Individual, Pada Seperti diketahui bahwa adanya distorsi kapasitor harmonik dapat meningkatkan nilai rms dari dipasang langsung pada terminal beban tegangan dan arus sesuai dengan rumus berkut : induktif. rms = √∑ℎ→∞ ℎ>1 konpensasi individual, Distorsi Harmonik Harmonik adalah gangguan yang 2 ℎ = M1√1 + 2 .…. (2.23) Sehingga apabila nilai tegangan dan arus terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik rms terukur mengalami peningkatan maka akibat terjadinya distorsi gelombang arus otomatis konsumsi energi dalam hal ini kWh dan tegangan. Pada dasarnya, harmonik juga mengalami peningkatan, sesuai rumus : kWh = |V| . |I| . cos θ . t ……. (2.24) adalah gejala pembentukan gelombang- Nilai rms terukur pada gelombang yang gelombang dengan frekuensi berbeda yang bulat terdistorsi harmonik terdiri dari nilai rms dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut fundamental dan nilai rms harmonik, sesuai frekuensi harmonik yang timbul pada rumus berikut : bentuk gelombang aslinya rms terukur = rms fundamental + rms THD........ (2.25) merupakan perkalian bilangan sedangkan Beberapa metode minimisasi harmonik bilangan bulat pengali frekuensi dasar arus pada sistem tenaga listrik: disebut angka urutan harmonik. h = n × F ………….....…… (2.21) h = frekuensi harmonik orde ke-n Penggunaan filter fasif L-C Penggunaan filter daya aktif Penggunaan autotrafo penggeser fasa F = frekuensi fundamental sistem n = orde harmonik THD III. METODE PENELITIAN dapat dinyatakan sebagai berikut dengan M dapat berupa arus atau tegangan: THD = Metode 5W + 1H Metoda 5W+1H digunakan untuk merumuskan dan untuk mencari akar masalah di √∑ℎ→∞ ℎ>1 1 2 ℎ Asia Mall Tasikmalaya tasikmalaya dan ………….. (2.22) berikut Persentasi THD tidak boleh melebihi batas ketentuan yang direkomendasikan dalam standar harmonisa IEEE-159 tahun untuk optimalisasi pemakaiaan energi listrik, sehingga diperoleh solusi yang tepat dalam koservasi energi. Mekanisme pendekatan masalah menggunakan metode 38 solusinya 5W+1H. listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia yaitu 330 kWh/m2 pertahun. Frekuensi Berdasarkan hasil pengukuran pada seluruh panel MDP (Main Distribution Panel) yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas 2.770 kVA, Gambar 3.1Metode 5W+1H diperoleh data frekuensi sistem seperti yang Metode Pelaksanaan Audit Energi Kegiatan audit secara lokasi dilaksanakan di dua tempat yaitu kegiatan ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Data pengukuran perhitungan site dilakukan untuk melaksanakan proses perfasa menunjukkan nilai frekuensi minimum pengukuran, pengujian dan pengumpulan sebesar 49,00 Hz (deviasi -2,00%). Frekuensi data sekunder dan interview. Sedangkan maksimum sebesar 50,21 Hz (deviasi +0,42%). off-site dilakukan untuk melaksanakan Dengan rentang nilai frekuensi minimum dan kegiatan penyusunan data lapangan maksimum tersebut pada seluruh panel MDP analisa data serta penyusunan laporan. deviasi dan on-site dan kegiatan off-site. Kegiatan on- atau data primer dan data sekunder, prosentase frekuensi, frekuensi yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas 2.770 kVA masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Visual Inspection Visual inspection dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi kondisi existing dari panel listrik yang diperiksa. IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu Gambar 4.1. Grafik frekuensi Fasa R, S dan T tahun dengan periode bulan Januari s/d pada panel MDP 1 dan MDP 2 Desember2013. IKE = k Wh Total sel ama s at u t ahun Luas Bangunan 2. 465.720 ,6 = /Tahun 8.940,29 = 275,8 kWh/ m² Nilai ini lebih kecil dari nilai hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEANUSAID pada tahun 1987 dimana IKE 39 Gambar 4.2 Grafik prosentase deviasi frekuensi Fasa R pada panel MDP 1 dan MDP 2 Gambar 4.3 Grafik tegangan pada panel MDP 1 dan MDP 2 Hasil pengukuran pada fasa R, S, dan T Data pengukuran diperoleh nilai dari seluruh titik pengukuran di panel MDP 1 frekuensi minimum sebesar 49,00 Hz sampai dengan panel SDP Hotel yang dilakukan (deviasi titik pada waktu beban puncak diperoleh arus pengukuran fasa R di SDP 1 pada hari terendah pada fasa R untuk MDP 1 sebesar Kamis, Sabtu, Minggu dan SDP Hotel 1.247 Ampere yaitu pada pengukuran hari pada hari Kamis serta Sabtu. Frekuensi Sabtu 29 Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi maksimum sebesar 50,15 Hz (deviasi pada fasa R untuk MDP 1 sebesar 1.362 +0,30%) pada titik pengukuran fasa S dan Ampere pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret T di SDP Hotel pada hari Minggu 30 Maret 2014. Arus terendah pada fasa S untuk MDP 1 2014. Frekuensi pada panel SDP 1, SDP 2 sebesar 1.197 Ampere pada pengukuran hari yang merupakan Sub Panel dari MDP 1 Sabtu 29 Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi dan SDP Hotel yang merupakan Sub Panel pada fasa S untuk MDP 1 sebesar 1.325 Ampere dari MDP 2 juga masih dalam batas pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret 2014. toleransi. Arus terendah pada fasa T untuk MDP 1 sebesar -2,00%) yaitu pada Berdasarkan hasil pengukuran pada 1.233 Ampere pada pengukuran hari Sabtu 29 seluruh panel MDP (Main Distribution Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi pada fasa Panel) yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang T untuk MDP 1 sebesar 1.334 Ampere pada disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas pengukuran hari Jum’at 28 Maret 2014. 2.770 kVA serta pada panel SDP (Sub Dilihat dari kesetimbangan beban maka Distribution Panel) yaitu panel SDP 1, beban SDP 2 yang merupakan Sub Panel dari terdapat arus di netral sistem yang terukur untuk MDP 1 dan SDP Hotel yang merupakan MDP 1 terendah sebesar 405 Ampere pada Sub Panel dari MDP 2, diperoleh data-data pengukuran hari Selasa 25 Maret 2014 dan tegangan sistem yang ditunjukkan oleh Sabtu 29 Maret 2014 dan tertinggi sebesar 411 Gambar 4.3. Ampere pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret dikatakan tidak setimbang karena 2014. Ketidakseimbangan beban terjadi akibat pemakaian beban yang tidak merata, sehinggga mengakibatkan munculnya arus dinetral, semakin besar ketidakseimbangan beban akan semakin 40 besar arus di netral. Faktor Daya Total Harmonic Distortion Arus Faktor daya dari sistem kelistrikan Dari hasil pengukuran diperoleh nilai Mall Asia Plaza Tasikmalaya diperoleh THD arus pada titik pengukuran di MDP 1 dari titik pengukuran di masing-masing sampai dengan SDP Hotel memiliki nilai panel MDP 1 sampai dengan SDP Hotel, yang khusus untuk panel MDP 1 dan MDP 2 maksimum yang dianjurkan yaitu 4% sudah bank sesuai dengan Peraturan Menteri Energi sehingga faktor daya yang diperoleh dari dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 tahun hasil pengukuran tidak kurang dari 0,90. 2009 tentang batas distorsi harmonisa arus Adapun faktor daya tiap panel MDP dan dan tegangan. SDP diperoleh berdasarkan perhitungan Perubahan Konsumsi Energi menggunakan kapasitor total daya aktif dan total daya semu terukur melampaui nilai THD Konsumsi energi yang dicapai pasca pada tiap titik selama satu minggu periode pelaksanaan pengukuran yang dilakukan mulai hari diperhitungkan sebagai berikut: Senin 24 Maret 2014 sampai dengan hari Minggu 30 Maret 2014. Data perhitungan arus konservasi energi dapat Konsumsi energi awal = 2.465.720,6 kWh/ tahun. Konsumsi energi spesifik menunjukkan faktor daya di masing-masing panel MDP dan SDP pada saat dilakukan pengukuran. Panel SDP 1 memiliki faktor daya terendah dengan nilai 0,78 dan masih bernilai dibawah faktor daya yang disyaratkan oleh PLN yaitu 0,85. Pada panel SDP 2 memiliki faktor daya terendah 0,80 dan tertinggi 0,81. Sedangkan panel MDP 1 memiliki faktor daya tertinggi dengan nilai 0,96 dan sudah memenuhi standar. Begitu pula dengan panel MDP 2 yang memiliki faktor daya 0,94 - 0,95 dan pada panel SDP Hotel memiliki faktor daya 0,89 sudah memenuhi standar faktor daya yang disyaratkan oleh PLN. 41 awal = 2.465.720,6 kWh : 1.350 tenant = 1.826,5 kWh/ tenant. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) awal = 2.465.720,6 kWh : 8.940,29 m2 = 275,8 kWh/ m². Penghematan energi= 12 × 12.135,72 kWh = 145.628,64 kWh/ tahun. Konsumsi energi akhir = 2.465.720,6 kWh/tahun145.628,64 kWh/ tahun = 2.320.091,96 kWh/ tahun. Konsumsi energi spesifik akhir = 2.320.091,96 : 1.350 tenant = 1.718,58 kWh/ tenant. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) akhir = 2.320.091,96 kWh : 8.940,29 m2 = 259,51 kWh/ m² V. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Kesimpulan Jenderal Terbarukan 1. Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Energi dan Baru Konservasi Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama EnergiKementerian Energi dan Sumber satu tahun dengan periode bulan Daya Januari sampai dengan Desember 2013 http://www.esdm.go.id/diakses didapatkan nilai IKE sebesar 275,8 Agustus 2014. Waktu 10:25. kWh/m²/tahun termasuk kategori Mineral (ESDM) 03 2. Fuller, S. K., Petersen S. R.1995, “ LIFE-CYCLE COSTING MANUAL efisien. for the Federal Energy Management 2. Hasil audit energi listrik di Mall Asia Plaza Tasikmalaya diperoleh hasil Program pengukuran Commerce. frekuensi menunjukkan nilai antara 49,00 Hz– 50,21 Hz, “, US Department 3. Kementerian Energi dan Sumber Daya tegangan bernilai 382,4 V – 406,6 V, Miniral faktor daya pada panel MDP bernilai http://www.esdm.go.id/ 0,92 – 0,97 sedangkan pada panel SDP Agustus 2014. Waktu 10:05 bernilai 0,76 – 0,93 di bawah standar 4. (ESDM) PERRES yang diperbolehkan yaitu minimum 0,85 dan distorsi harmonik arus bernilai of diakses No.5 03 Tahun 2006 5. Pusat Studi Teknologi dan Informasi 5,3% - 16,5% di atas standar yang Ketenagalistrikan (PSTIK) UI, 2006. “ diperbolehkan yaitu maksimum 4%. Teknik Audit Energi “. 3. Peluang Konservasi Energi (PKE) yaitu perbaikan faktor daya dilakukan dengan pemasangan kapasitor bank di Panel SDP 1 dan SDP 2, dan reduksi distorsi harmonik arus dilakukan dengan pemasangan filter harmonik di Panel MDP 1 dan MDP 2. Saran 1. Meningkatkan faktor daya dengan memasang kapasitor bank pada panel SDP 1 dan SDP 2. 2. Mengurangi harmonik arus dengan memasang filter harmonik pada panel MDP 1 dan MDP 2. 42 6. SNI-6196. 2011.“ Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung “. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 7. UU Energi No. 30 Tahun 2007. 43