fakultas teknik

advertisement
JURNAL PENELITIAN
SITROTIKA
TEKNIK SIPIL – TEKNIK ELEKTRO – TEKNIK INFORMATIKA
Volume 11, Nomor 2, Juli 2015
ISSN : 1693-9670
JUDUL PENELITIAN
1. Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Pengembangan Trotoar Dan
Landscape Jalan Siliwangi Tasikmalaya, Wendi Hendrina, Herianto, Nina Herlina.
2. Analisis Check Dam Sebagai Bangunan Pengendali Sedimen Pada Sungai Ciliung
Dengan Dua Alternatif Debit Banjir, Asep Kurnia Hidayat, Ivan Nurandi.
3. Analisis Potensi Oscilating Water Column (OWC) Sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut, Abdul Chobir, Nurul Hiron, Empung.
4. Studi Jaringan Tegangan Rendah 380/220 V, Edvin Priatna, Ifkar Usrah, Anang
Sudarna.
5. Analisa Konservasi Energi Listrik Dengan Meningkatkan Kualitas Daya Listrik,
Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa.
6. Pengaruh Bentuk Geometri Terhadap Kuat Tekan Paving Block, Yusep Ramdani,
Iman Handiman, Agus Widodo.
7. Redesign Bentuk Bangunan Di Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan, Indra
Mahdi
8. Teknologi Sms Pada Monitoring Lingkungan Dengan Wireless Sensor Network
(WSN) Asep Andang, Nurul Hiron, Nundang Busaeri.
9. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Penjadwalan Sidang Kerja Praktek/
Tugas Akhir, Yuki Rizki Adam Nugraha, Husni Mubarok, R. Reza El Akbar.
10. Mengukur Tingkat Kepuasan Penghuni Perumahan Menggunakan Cara Servqual,
Murdini Mukhsin.
11. Implementasi Sms Gateway Untuk Aplikasi Polling Sms Survey Pemilihan Bupati Di
Kabupaten Pangandaran, Acep Irham Gufroni, Cecep Muhamad Sidik R, Hendra
Pratama.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
DAFTAR ISI
ANALISA EFEKTIFITAS JALUR PEJALAN KAKI PADA RENCANA
PENGEMBANGAN TROTOAR DAN LANDSCAPE JALAN SILIWANGI
TASIKMALAYA .................................................................................................... 1
ANALISIS CHECK DAM SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI
SEDIMEN PADA SUNGAI CILIUNG DENGAN DUA ALTERNATIF
DEBIT BANJIR....................................................................................................... 10
ANALISIS
POTENSI
OSCILATING
WATER
COLUMN
(OWC)
SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT ............. 18
STUDI JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380/220 V...................................... 26
ANALISA
KONSERVASI
ENERGI
LISTRIK
DENGAN
MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK............................................... 35
PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN
PAVING BLOCK.................................................................................................... 43
REDESIGN BENTUK BANGUNAN DI KAWASAN PERMUKIMAN
KUMUH PERKOTAAN ......................................................................................... 48
TEKNOLOGI SMS PADA MONITORING LINGKUNGAN DENGAN
WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) ............................................................ 63
RANCANG
BANGUN
SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
PENJADWALAN SIDANG KERJA PRAKTEK/ TUGAS AKHIR...................... 69
MENGUKUR
TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN
MENGGUNAKAN CARA SERVQUAL.............................................................. 76
IMPLEMENTASI SMS GATEWAY UNTUK APLIKASI POLLING SMS
SURVEY PEMILIHAN BUPATI DI KABUPATEN PANGANDARAN............. 86
ANALISA KONSERVASI ENERGI LISTRIK DENGAN
MENINGKATKAN KUALITAS DAYA LISTRIK Studi
Kasus : Mall Asia Plaza Tasikmalaya
Oleh:
Sutisna, Nurul Hiron, Ilham Wibawa
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNSIL
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
ABSTRAK
Mall Asia Plaza Tasikmalaya merupakan konsumen energi listrik dengan golongan tarif
industri menengah yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar untuk keperluan
operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi energi pada sektor Mall atau pusat pembelanjaan
cukup berarti dalam usaha penghematan energi listrik, maka perlu Konservasi Energi
Listrik diantaranya dengan cara Meningkatkan Kualitas Daya Listrik.
Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu tahun
dengan periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 didapatkan nilai IKE sebesar
2 7 5 , 8 kWh/m²/tahun. Nilai ini termasuk kategori efisien berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target besarnya Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia yaitu 330
kWh/m2 /tahun.
Hasil pengukuran frekuensi menunjukkan nilai antara 49,00 Hz – 50,21 Hz, tegangan bernilai
382,4 V – 406,6 V, faktor daya pada panel MDP bernilai 0,92 – 0,97 sedangkan pada panel
SDP bernilai 0,76 – 0,93 di bawah standar dan distorsi harmonik arus bernilai 5,3% - 16,5%
di atas standar. PKE perbaikan faktor daya dilakukan dengan pemasangan kapasitor bank di
Panel SDP 1 dan SDP 2, dan PKE reduksi distorsi harmonik arus dilakukan dengan
pemasangan filter harmonik di Panel MDP 1 dan MDP 2.
Kata kunci: Konservasi Energi Listrik, IKE, PKE.
ABSTRACT
Mall Asia Plaza Tasikmalaya is medium industry as electric consumer with use electric much
in operation. That is concervation of energy at mall enough to affect in economical effort of
elecric, therefore necessary the electric energy concervation among other with increase of
electric power quality.
Energy Consumption Intensity of Mall Asia Plaza Tasikmalaya at one year with period
January to December 2013 is 2 7 5 , 8 kWh/m²/year. This is efficient based on research by
ASEAN-USAID in 1987 where value of energy consumption intensity for mall in Indonesia
is 330 kWh/m2/year.
Frequency by to measure is 49,00 Hz – 50,21 Hz, voltage is 382,4 V – 406,6 V, power factor
is at panel MDP is 0,92 – 0,97 and at panel SDP is 0,76 – 0,93 under standard and harmonic
distortion of current is 5,3% - 16,5% upper standard. Energy Conservation Opportunity of
power factor is with application of bank capacitors at Panel SDP 1 and SDP 2, and Energy
Conservation Opportunity of harmonic distortion is with application harmonic filter at Panel
MDP 1 and MDP 2.
Keyword: Electric Energy Concervation, ECI, ECO.
35
operasionalnya. Hal ini berarti, konservasi
I. PENDAHULUAN
Perkembangan Industri Mall sebagai
energi
pada
sektor
Mall
atau
pusat
salah satu konsumen energi listrik skala
pembelanjaan cukup berarti dalam usaha
industri di Indonesia dengan segala
penghematan energi listrik.
fenomena kemajuannya tidak dapat lepas
II. LANDASAN TEORI
dari pemanfaatan energi listrik di dalam
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
produksi maupun operasionalnya. Energi
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik
listrik sebagai salah satu energi utama
merupakan
sangat diperlukan dalam kelangsungan
mengetahui besarnya pemakaian energy pada
operasional suatu Mall sehingga dapat
suatu sistem (bangunan). Intensitas Konsumsi
memperoleh
Kebutuhan
Energi adalah hasil bagi antara konsumsi energy
energi tersebut perlu dibarengi dengan
total selama periode tertentu dengan luasan
konservasi energi sebagai langkah aktif
bangunan (kWh/m2pertahun).
penghematan
keuntungan.
skala
Menurut hasil penelitian yang dilakukan
perusahaan dan mendukung kebijakan
oleh ASEAN-USAID pada tahun 1987 target
pemerintah
besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
manajemen
energi
listrik
istilah yang digunakan untuk
dalam
melaksanakan
energi
nasional
secara
optimal.
1. IKE
Mall Asia Plaza Tasikmalaya adalah
suatu tempat yang memberikan fasilitas
pembelanjaan
terbesar
di
kota
Tasikmalaya, dilengkapi dengan peralatanperalatan
dimana
elektronika
yang
peralatan-peralatan
modern,
elektronika
tersebut memerlukan kualitas daya listrik
yang baik. Kualitas daya listrik yang jelek
menimbulkan
sistem
rugi-rugi
distribusi
jaringan
listrik
pada
listriknya.
Mall
Asia
Plaza
Tasikmalaya merupakan konsumen energi
listrik dengan golongan tarif industri
menengah yang mengkonsumsi energi
dalam jumlah besar untuk keperluan
untuk
perkantoran(komersil):
240kWh/m2 pertahun.
2. IKE untuk pusat belanja: 330kWh/ m2
pertahun.
3. IKE untuk hotel/apartemen: 300kWh/ m2
pertahun.
4. IKE untuk rumah sakit: 380kWh/ m2
pertahun
Perhitungan dari IKE sebagai berikut:
IKE =
sehingga
menimbulkan pemborosan pada konsumsi
energi
listrik untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
ℎ
…………….(2.1)
Karakteristik Sistem Tiga Fasa
Sebuah
sistem
tiga
fasa
merupakan
kombinasi dari tiga buah sistem satu fasa.
Dalam sistem tiga yang seimbang, daya
bersumber dari sebuah generator AC yang
menghasilkan tiga tegangan terpisah namun
36
sama besarnya dimana saling memiliki
PT = √3 VL ILcos θ ………...….. (2.11)
perbedaan fasa sebesar 1200. Sistem tiga
ST= √3 VL IL …………………....… (2.12)
fasa dapat dihubungkan dalam hubungan
QT= √3 VL ILsin θ ………....…… (2.13)
bintang (Y-connected) maupun hubungan
segitiga (delta-connected).
Perbaikan Faktor Daya
Pada beban delta seimbang, tegangan
Faktor daya yang tinggi sangat diperlukan
line VL dan tegangan fasa VP adalah sama,
dalam konsumsi daya yang besar, semakin
dan arus lineIL adalah √3 kali arus fasa IP.
tinggi nilai faktor dayanya maka semakin baik
VL = Vp ….……………...…. (2.2) IL =
alasannya adalah bahwa arus yang diperlukan
√3 Ip……………...…… (2.3) Untuk
untuk mengantarkan daya ke beban berbanding
beban bintang seimbang, arus
terbalik
line IL memiliki nilai yang sama dengan
terhadap
faktor
daya
beban
sebagaimana persamaan berikut :
arus fasa Ip, arus netral IN sama dengan nol,
P = VI cos θ ……...…… (2.14)
dan tegangan line VL sama dengan √3 kali
I = P / V cos θ = P / V . PF …. (2.15)
tegangan fasa Vp.
Sehingga untuk tiap daya P yang diserap dan
IL = Ip ..……...………….… (2.4)
tegangan V yang digunakan, semakin kecil
IN= 0 ………..…………..… (2.5)
faktor daya yang digunakan maka akan semakin
VL = √3Vp ………………..... (2.6)
besar arus I ke beban. Perbaikan faktor daya
Daya pada tiap kumparan Pp adalah :
pada
Pp= Vp Ip cos θ ……....…… (2.7)
beban
membutuhkan
penambahan
kapasitor untuk menyediakan nilai VAR yang
Dan daya total PT adalah :
dikonsumsi oleh beban induktif.
PT= 3 Vp Ip cos θ ….……… (2.8)
Qi =P tan θi ………...……. (2.16)
Pada beban delta seimbang dimana VL=
Vpdan Ip = √3 IL/ 3, daya totalnya adalah :
PT= √3 VL ILcos θ ……...… (2.9)
Kemudian menentukan sudut impedansi
akhir θf dari nilai faktor daya yang diinginkan :
θf= cos-1PFf ………………. (2.17)
Pada beban bintang seimbang dimana IL=
Ip dan Vp=√3VL / 3, jika disubstitusikan ke
persamaan 2.8 akan diperoleh daya total :
PT= √3 VL ILcos θ …………. (2.10)
Sudut ini digunakan pada
Qf= P tan θf ……………… (2.18)
ΔQ dari kapasitor yang harus disediakan.
ΔQ = Qi- Qf ……………… (2.19)
j
ΔQ = P[tan(cos-1PFi) – tan(cos-1PFf)] ... (2.20)
S
Q
Cara kompensasi yang dilakukan:

-j
a. Kompensasi Global, Pada konpensasi
P
riil
global, bank kapasitor dipasang parallel
Gambar 2.1. Segitiga daya.
pada panel utama.
37
b. Kompensasi Sektoral, Pada konpensasi
1992 yang menetapkan besar THD arus
sektoral, kapasitor dipasang pada panel
maksimum di jala-jala sistem atau di PCC
cabang.
(point of common coupling) sebesar 20%.
c. Kompensasi
Individual,
Pada
Seperti diketahui bahwa adanya distorsi
kapasitor
harmonik dapat meningkatkan nilai rms dari
dipasang langsung pada terminal beban
tegangan dan arus sesuai dengan rumus berkut :
induktif.
rms = √∑ℎ→∞
ℎ>1
konpensasi
individual,
Distorsi Harmonik
Harmonik
adalah
gangguan
yang
2
ℎ
= M1√1 +
2 .….
(2.23)
Sehingga apabila nilai tegangan dan arus
terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik
rms terukur mengalami peningkatan maka
akibat terjadinya distorsi gelombang arus
otomatis konsumsi energi dalam hal ini kWh
dan tegangan. Pada dasarnya, harmonik
juga mengalami peningkatan, sesuai rumus :
kWh = |V| . |I| . cos θ . t ……. (2.24)
adalah gejala pembentukan gelombang-
Nilai rms terukur pada gelombang yang
gelombang dengan frekuensi berbeda yang
bulat
terdistorsi harmonik terdiri dari nilai rms
dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut
fundamental dan nilai rms harmonik, sesuai
frekuensi harmonik yang timbul pada
rumus berikut :
bentuk gelombang aslinya
rms terukur = rms fundamental + rms THD........ (2.25)
merupakan
perkalian
bilangan
sedangkan
Beberapa metode minimisasi harmonik
bilangan bulat pengali frekuensi dasar
arus pada sistem tenaga listrik:
disebut angka urutan harmonik.
h = n × F ………….....…… (2.21)
h = frekuensi harmonik orde ke-n

Penggunaan filter fasif L-C

Penggunaan filter daya aktif

Penggunaan autotrafo penggeser fasa
F = frekuensi fundamental sistem
n = orde harmonik
THD
III. METODE PENELITIAN
dapat
dinyatakan
sebagai
berikut dengan M dapat berupa arus atau
tegangan:
THD =
Metode 5W + 1H
Metoda
5W+1H
digunakan
untuk
merumuskan dan untuk mencari akar masalah di
√∑ℎ→∞
ℎ>1
1
2
ℎ
Asia Mall Tasikmalaya tasikmalaya dan
………….. (2.22)
berikut
Persentasi THD tidak boleh melebihi
batas ketentuan yang direkomendasikan
dalam standar harmonisa IEEE-159 tahun
untuk
optimalisasi
pemakaiaan energi listrik, sehingga diperoleh
solusi yang tepat dalam koservasi energi.
Mekanisme pendekatan masalah menggunakan
metode
38
solusinya
5W+1H.
listrik untuk Pusat Belanja di Indonesia
yaitu 330 kWh/m2 pertahun.
Frekuensi
Berdasarkan
hasil
pengukuran
pada
seluruh panel MDP (Main Distribution Panel)
yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang disuplai
oleh gardu distribusi berkapasitas 2.770 kVA,
Gambar 3.1Metode 5W+1H
diperoleh data frekuensi sistem seperti yang
Metode Pelaksanaan Audit Energi
Kegiatan
audit
secara
lokasi
dilaksanakan di dua tempat yaitu kegiatan
ditunjukkan oleh Gambar 4.1.
Data
pengukuran
perhitungan
site dilakukan untuk melaksanakan proses
perfasa menunjukkan nilai frekuensi minimum
pengukuran, pengujian dan pengumpulan
sebesar 49,00 Hz (deviasi -2,00%). Frekuensi
data sekunder dan interview. Sedangkan
maksimum sebesar 50,21 Hz (deviasi +0,42%).
off-site dilakukan untuk melaksanakan
Dengan rentang nilai frekuensi minimum dan
kegiatan penyusunan data lapangan
maksimum tersebut pada seluruh panel MDP
analisa data serta penyusunan laporan.
deviasi
dan
on-site dan kegiatan off-site. Kegiatan on-
atau data primer dan data sekunder,
prosentase
frekuensi,
frekuensi
yang disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas
2.770 kVA masih dalam batas toleransi yang
diperbolehkan.
Visual Inspection
Visual inspection dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui informasi kondisi
existing dari panel listrik yang diperiksa.
IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama satu
Gambar 4.1. Grafik frekuensi Fasa R, S dan T
tahun dengan periode bulan Januari s/d
pada panel MDP 1 dan MDP 2
Desember2013.
IKE =
k Wh Total sel ama s at u t ahun
Luas Bangunan
2. 465.720 ,6
=
/Tahun
8.940,29
= 275,8 kWh/ m²
Nilai ini lebih kecil dari nilai hasil
penelitian yang dilakukan oleh ASEANUSAID pada tahun 1987 dimana IKE
39
Gambar 4.2 Grafik prosentase deviasi
frekuensi Fasa R pada panel MDP 1 dan
MDP 2
Gambar 4.3 Grafik tegangan pada panel
MDP 1 dan MDP 2
Hasil pengukuran pada fasa R, S, dan T
Data pengukuran diperoleh nilai
dari seluruh titik pengukuran di panel MDP 1
frekuensi minimum sebesar 49,00 Hz
sampai dengan panel SDP Hotel yang dilakukan
(deviasi
titik
pada waktu beban puncak diperoleh arus
pengukuran fasa R di SDP 1 pada hari
terendah pada fasa R untuk MDP 1 sebesar
Kamis, Sabtu, Minggu dan SDP Hotel
1.247 Ampere yaitu pada pengukuran hari
pada hari Kamis serta Sabtu. Frekuensi
Sabtu 29 Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi
maksimum sebesar 50,15 Hz (deviasi
pada fasa R untuk MDP 1 sebesar 1.362
+0,30%) pada titik pengukuran fasa S dan
Ampere pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret
T di SDP Hotel pada hari Minggu 30 Maret
2014. Arus terendah pada fasa S untuk MDP 1
2014. Frekuensi pada panel SDP 1, SDP 2
sebesar 1.197 Ampere pada pengukuran hari
yang merupakan Sub Panel dari MDP 1
Sabtu 29 Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi
dan SDP Hotel yang merupakan Sub Panel
pada fasa S untuk MDP 1 sebesar 1.325 Ampere
dari MDP 2 juga masih dalam batas
pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret 2014.
toleransi.
Arus terendah pada fasa T untuk MDP 1 sebesar
-2,00%)
yaitu
pada
Berdasarkan hasil pengukuran pada
1.233 Ampere pada pengukuran hari Sabtu 29
seluruh panel MDP (Main Distribution
Maret 2014. Sedangkan arus tertinggi pada fasa
Panel) yaitu panel MDP 1 dan MDP 2 yang
T untuk MDP 1 sebesar 1.334 Ampere pada
disuplai oleh gardu distribusi berkapasitas
pengukuran hari Jum’at 28 Maret 2014.
2.770 kVA serta pada panel SDP (Sub
Dilihat dari kesetimbangan beban maka
Distribution Panel) yaitu panel SDP 1,
beban
SDP 2 yang merupakan Sub Panel dari
terdapat arus di netral sistem yang terukur untuk
MDP 1 dan SDP Hotel yang merupakan
MDP 1 terendah sebesar 405 Ampere pada
Sub Panel dari MDP 2, diperoleh data-data
pengukuran hari Selasa 25 Maret 2014 dan
tegangan sistem yang ditunjukkan oleh
Sabtu 29 Maret 2014 dan tertinggi sebesar 411
Gambar 4.3.
Ampere pada pengukuran hari Jum’at 28 Maret
dikatakan
tidak
setimbang
karena
2014.
Ketidakseimbangan beban terjadi akibat
pemakaian beban yang tidak merata, sehinggga
mengakibatkan
munculnya
arus
dinetral,
semakin besar ketidakseimbangan beban akan
semakin
40
besar
arus
di
netral.
Faktor Daya
Total Harmonic Distortion Arus
Faktor daya dari sistem kelistrikan
Dari hasil pengukuran diperoleh nilai
Mall Asia Plaza Tasikmalaya diperoleh
THD arus pada titik pengukuran di MDP 1
dari titik pengukuran di masing-masing
sampai dengan SDP Hotel memiliki nilai
panel MDP 1 sampai dengan SDP Hotel,
yang
khusus untuk panel MDP 1 dan MDP 2
maksimum yang dianjurkan yaitu 4%
sudah
bank
sesuai dengan Peraturan Menteri Energi
sehingga faktor daya yang diperoleh dari
dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 tahun
hasil pengukuran tidak kurang dari 0,90.
2009 tentang batas distorsi harmonisa arus
Adapun faktor daya tiap panel MDP dan
dan tegangan.
SDP diperoleh berdasarkan perhitungan
Perubahan Konsumsi Energi
menggunakan
kapasitor
total daya aktif dan total daya semu terukur
melampaui
nilai
THD
Konsumsi energi yang dicapai pasca
pada tiap titik selama satu minggu periode
pelaksanaan
pengukuran yang dilakukan mulai hari
diperhitungkan sebagai berikut:
Senin 24 Maret 2014 sampai dengan hari
Minggu 30 Maret 2014.
Data
perhitungan
arus
konservasi
energi
dapat
Konsumsi energi awal = 2.465.720,6
kWh/ tahun. Konsumsi energi spesifik
menunjukkan
faktor daya di masing-masing panel MDP
dan SDP pada saat dilakukan pengukuran.
Panel SDP 1 memiliki faktor daya terendah
dengan nilai 0,78 dan masih bernilai
dibawah faktor daya yang disyaratkan oleh
PLN yaitu 0,85. Pada panel SDP 2
memiliki faktor daya terendah 0,80 dan
tertinggi 0,81. Sedangkan panel MDP 1
memiliki faktor daya tertinggi dengan nilai
0,96 dan sudah memenuhi standar. Begitu
pula dengan panel MDP 2 yang memiliki
faktor daya 0,94 - 0,95 dan pada panel SDP
Hotel memiliki faktor daya 0,89 sudah
memenuhi standar faktor daya yang
disyaratkan oleh PLN.
41
awal = 2.465.720,6 kWh : 1.350 tenant =
1.826,5 kWh/ tenant. Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) awal = 2.465.720,6 kWh :
8.940,29 m2
= 275,8 kWh/ m².
Penghematan energi= 12 × 12.135,72 kWh
= 145.628,64 kWh/ tahun. Konsumsi
energi akhir = 2.465.720,6 kWh/tahun145.628,64 kWh/ tahun = 2.320.091,96
kWh/ tahun. Konsumsi energi spesifik
akhir = 2.320.091,96 : 1.350 tenant =
1.718,58 kWh/ tenant. Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) akhir = 2.320.091,96 kWh :
8.940,29 m2 = 259,51 kWh/ m²
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat
Kesimpulan
Jenderal
Terbarukan
1. Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Energi
dan
Baru
Konservasi
Mall Asia Plaza Tasikmalaya selama
EnergiKementerian Energi dan Sumber
satu tahun dengan periode bulan
Daya
Januari sampai dengan Desember 2013
http://www.esdm.go.id/diakses
didapatkan nilai IKE sebesar 275,8
Agustus 2014. Waktu 10:25.
kWh/m²/tahun
termasuk
kategori
Mineral
(ESDM)
03
2. Fuller, S. K., Petersen S. R.1995, “
LIFE-CYCLE COSTING MANUAL
efisien.
for the Federal Energy Management
2. Hasil audit energi listrik di Mall Asia
Plaza Tasikmalaya diperoleh hasil
Program
pengukuran
Commerce.
frekuensi
menunjukkan
nilai antara 49,00 Hz– 50,21 Hz,
“,
US
Department
3. Kementerian Energi dan Sumber Daya
tegangan bernilai 382,4 V – 406,6 V,
Miniral
faktor daya pada panel MDP bernilai
http://www.esdm.go.id/
0,92 – 0,97 sedangkan pada panel SDP
Agustus 2014. Waktu 10:05
bernilai 0,76 – 0,93 di bawah standar
4.
(ESDM)
PERRES
yang diperbolehkan yaitu minimum
0,85 dan distorsi harmonik arus bernilai
of
diakses
No.5
03
Tahun
2006
5.
Pusat Studi Teknologi dan Informasi
5,3% - 16,5% di atas standar yang
Ketenagalistrikan (PSTIK) UI, 2006. “
diperbolehkan yaitu maksimum 4%.
Teknik Audit Energi “.
3. Peluang Konservasi Energi (PKE) yaitu
perbaikan
faktor
daya
dilakukan
dengan pemasangan kapasitor bank di
Panel SDP 1 dan SDP 2, dan reduksi
distorsi
harmonik
arus
dilakukan
dengan pemasangan filter harmonik di
Panel MDP 1 dan MDP 2.
Saran
1. Meningkatkan
faktor
daya
dengan
memasang kapasitor bank pada panel
SDP 1 dan SDP 2.
2. Mengurangi harmonik arus dengan
memasang filter harmonik pada panel
MDP 1 dan MDP 2.
42
6. SNI-6196.
2011.“
Prosedur
Audit
Energi Pada Bangunan Gedung “.
Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
7. UU Energi No. 30 Tahun 2007.
43
Download