RINGKASAN DAN SUMMARY Kekuatan material merupakan karakteristik utama yang perlu diketahui sebelum material tersebut digunakan, baik kekuatan pada daerah elastis maupun pada daerah plastis. Parameter fisis yang terkait dengan kekuatan material adalah modulus elastisitas, yang menghubungkan antara stress yang bekerja pada suatu objek dengan strain yang dihasilkan, dimana hubungan tersebut memenuhi hukum Hooke. Pengukuran modulus elastisitas suatu objek yang biasanya digunakan adalah dengan teknik strain gauge . Disamping keuntungan penggunaan alat ini, seperti: teknologi yang digunakan lebih mudah dan biaya yang lebih murah, juga mempunyai kelemahan, seperti : tingkat ketelitian yang rendah, kerusakan permanen dari objek uji. Pada penelitian yang diusulkan ini akan digunakan teknik pengukuran yang lebih akurat dan tak merusak, yaitu menggunakan sistem NDT ( non destructive testing) dengan metode Electronics Speckle Pattren Interferometry (ESPI). Teknik ini didasarkan pada fenomena interferensi gelombang cahaya koheren yang dihamburkan dari suatu permukaan objek yang difus. Pada bidang perekaman akan terlihat pola interferensi berupa bintik-bintik terang-gelap, yang disebut pola spekel. Perekaman juga dilakukan pada saat objek diberi pembebanan, karena mengalami deformasi maka akan terjadi pergeseran fase gelombang cahaya yang dihamburkan. Perekaman akan dilakukan dengan menggunakan kamera CCD dan disimpan dalam komputer. Hasil substraksi ( pengurangan ) antara rekaman sebelum dan sesudah diberi pembebanan, akan memberikan pola frinji, yaitu pola terang –gelap. Analisis terhadap pola frinji akan dapat ditentukan perubahan panjang akibat pembebanan dan modulus elastisitas objek. Pemakaian metode ESPI ini merupakan salah satu metode NDT yang baru dalam pengujian material. Aplikasi dari metode ini masih dalam pengembangan dan masih dalam skala laboratorium. Kelemahan dari metode ini adalah memerlukan peralatan yang canggih dan relatif mahal, bila dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan. Penelitian telah dilakukan untuk benda uji stainless yang ada dipasaran. Pemilihan material ini didasarkan pada kenyataan bahwa material ini banyak digunakan dalam konstruksi maupun sebagai komponen. Pembebanan pada objek penelitian dilakukan dengan menggunakan UTM. Hasil penelitian dengan metode ESPI tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, dimana tidak dapat diamati adanya pola frinji pada hasil substraksi rekaman data. Hal utama yang menyebabkan tidak teramatinya pola frinji adalah soft ware yang digunakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, baik pada proses perekaman data maupun dalam proses pengolahan data. Sifat fisis benda uji juga dapat dilakukan dari data UTM, yaitu menggunakan kurva pembebanan Vs perubahan panjang. Dari data tersebut diperoleh modulus elastisitas bahan uji adalah 7,68x109 Pa. , dan tegangan putus 1,08 x109 Pa . Kata Kunci: Modulus elastisitas, Non Destructive Testing, ESPI, frinji ii