Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas

advertisement
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
UJI AKTIVITAS ANTIBIOTIK EKSTRAK BUAH ANDALIMAN
(Zanthoxylum acanthopodium DC) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
Helwina Shasti1, Tegar Ardiansyah Putra Siregar2
1
Mahasiswa Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Departemen Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Abstrak
Latar belakang. Staphylococcus aureus merupakan flora normal yang
diperkirakan 20-75% ditemukan pada saluran pernapasan atas, muka, tangan,
rambut dan vagina. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan tandatanda yang khas, yaitu peradangan dan tampak sebagai jerawat, infeksi dan
inflamasi folikel rambut dan pembentukan abses. Di antara organ yang sering
diserang oleh bakteri Staphylococcus aureus adalah kulit yang mengalami luka.
Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) memiliki efek antibiotik
terhadap bakteri gram positif. Flavonoid pada buah Andaliman diketahui dapat
menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antibiotik ektrak buah Andaliman terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental. Teknik yang digunakan dalam mengukur aktivitas antibiotik
adalah metode difusi cakram. Hasil. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
ektrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dengan konsentrasi 8%,
6%, 4% dan 2% menghasilkan rata-rata diameter zona bening masing-masing yaitu
13.2 mm, 11.30 mm, 10.24 mm, 8,29 mm sedangkan diameter zona bening
sefotaksim yaitu 27.67 mm dan akuades tidak diperoleh zona bening. Kesimpulan.
Ekstrak buah Andaliman dengan konsentrasi 8% memiliki zona bening tertinggi
terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus. Efek antibiotik ekstrak buah Andaliman
seluruh konsentrasi tidak berbeda nyata sedangkan sefotaksim dengan ekstrak buah
Andaliman seluruh konsentrasi memiliki daya hambat yang nyata.
Kata kunci: Staphylococcus aureus, Ekstrak buah Andaliman
Abstract
Background. Staphylococcus aureus is a normal flora that estimated 20-75% found
in the upper respiratory tract, face, hands, hair and vaginal. This bacterial infection
can cause diseases with distinctive signs, namely inflammation, infection and
abscess formation. Among the organs which are often attacked by the bacteria
Staphylococcus aureus are skin injuries. Andaliman fruit (Zanthoxylum
acanthopodium DC) has the effect of antibiotics against gram-positive bacteria.
Flavonoids in Andaliman fruit are known to inhibit the bacteria Staphylococcus
aureus. Objective. This study aimed to determine antibiotic activity in Andaliman
fruit extract on the growth of Staphylococcus aureus. Methods. This research uses
experimental methods. The technique used to measure the activity of antibiotics is
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
49
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
the disc diffusion method. Results. The results showed that Andaliman fruit extract
(Zanthoxylum acanthopodium DC) with a concentration of 8%, 6%, 4% and 2%
produces an average diameter of the clear zone of each is 13.2 mm, 11.30 mm,
10.24 mm, 8.29 mm meanwhile cefotaxime’s clear zone is 27.67 mm and distilled
water obtained no clear zone. Conclusion. Andaliman fruit extract with a
concentration of 8% has the highest clear zone against S. aureus bacterial growth.
Keywords: Staphylococcus aureus, Andaliman fruit extract.
secara sporadik maupun endemik,
PENDAHULUAN
Infeksi merupakan salah satu
masalah dalam dunia kesehatan, dan
salah satu contoh bakteri tersebut
adalah Staphylococcus.4
hampir setiap negara mengalami
masalah
dengan
Infeksi
normal yang diperkirakan 20-75%
merupakan salah satu penyakit yang
ditemukan pada saluran pernapasan
paling
oleh
atas, muka, tangan, rambut, dan
masyarakat saat ini, khususnya di
vagina. Infeksi bakteri ini dapat
negara berkembang seperti halnya
menimbulkan penyakit dengan tanda-
Indonesia.1 Menurut World Health
tanda yang khas, yaitu peradangan
Organitation (WHO) sebanyak 25
dan tampak sebagai jerawat, infeksi
juta kematian di seluruh dunia pada
dan inflamasi folikel rambut, dan
tahun 2011, sepertiganya disebabkan
pembentukan abses. Diantara organ
oleh penyakit infeksi, Di negara
yang sering diserang oleh bakteri
berkembang seperti Indonesia angka
S.aureus adalah kulit yang mengalami
kematiannya mencapai 39,5 juta,
luka.5
banyak
infeksi.
S. aureus merupakan flora
diderita
lebih dari 25% disebabkan oleh
penyakit
infeksi.2 Infeksi
proses
saat
Pengobatan untuk infeksi S.
adalah
aureus adalah dengan pemberian
mikroorganisme
antibiotik yang dapat menghambat
(misalnya bakteri, virus, jamur) yang
pertumbuhan
mampu
S.aureus
menyebabkan
penyakit
atau
yang
mematikan
menginfeksi.
masuk ke dalam tubuh atau jaringan
Antibiotik yang telah ditemukan saat
dan inflamasi.3 Salah satu penyebab
ini banyak yang resisten terhadap
dari infeksi adalah bakteri. Bakteri
S.aureus. 6 Salah satu antibiotik yang
dapat menyebabkan infeksi baik
resistensi terhadap bakteri S.aureus
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
50
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
adalah golongan betalaktam yaitu
typhimurium. Pengujian Ekstrak etil
penisilin.7
asetat
Peningkatan
terhadap
resistensi
antibiotik
S.aureus
memberikan
buah
metode
Andaliman
maserasi
diameter
dengan
juga
memiliki
penghambat
tertinggi
peluang besar dalam memanfaatkan
Staphylococcus
potensi
10.62%/0,05 gram ekstrak.9
alam
sebagai
alternatif
antibiotik, salah satu potensi alam
yang
bisa
digunakan
alternatif antibiotik
Andaliman.
sebagai
adalah
Buah
aureus
Berdasarkan
yang
telah
latar
sebesar
belakang
dikemukakan,
maka
buah
dilakukan penelitian tentang aktivitas
Andaliman
ekstrak buah Andaliman terhadap
(Zanthoxylum acanthopodium DC)
pertumbuhan bakteri S.aureus.
mempunyai kandungan minyak atsiri
METODE
dan antioksidan yang sangat baik.
Jenis penelitian
Buah Andaliman diduga mengandung
Jenis penelitian yang dilakukan ini
senyawa yang mempunyai aktivitas
adalah penelitian eksperimental post
antimikroba
antioksidan.
test only control group design. Dalam
Senyawa yang telah diidentifikasi
penelitian ini digunakan metode
dari buah Andaliman adalah alkaloid,
penelitian perbandingan kelompok
terpenoid,
flavonoid.
statis (static group comparison) yaitu
penelitian
dengan mengukur (observasi) yang
dan
dan
Berdasarkan
hasil
menunjukkan
bahwa
senyawa
dilakukan
setelah
kelompok
flavonoid dan terpenoid memiliki
perlakuan menerima program atau
aktivitas antibiotik terhadap bakteri
intervensi.
gram positif dan negatif.8
Jumlah Pengulangan
Pengujian aktivitas antimikroba
Dalam penetapan jumlah sampel
ekstrak etil asetat dan maserasi buah
penelitian sebanyak 26 plate yang
Andaliman dengan metode sumur
terdiri dari 6 kelompok perlakuan
menunjukkan aktivitas yang cukup
yang
efektif
P.
sebanyak 4 kali. Kelompok perlakuan
aeruginosa, B. stearothermophilus, S.
terdiri dari 4 konsentrasi ekstrak buah
terhadap
bakteri
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
dilakukan
pengulangan
51
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Andaliman, konsentrasi 2%, 4%, 6%,
ekstrak buah Andaliman terhadap
dan 8%, 1 kelompok kontrol positif
pertumbuhan bakteri S.aureus dapat
(sefotaksim) dan 1 kelompok kontrol
dilihat pada tabel 1.
negatif
Tabel 1. Hasil pengukuran daya
(aquadest).
Untuk
pengulangan sampel rumus yang
hambat bakteri S.aureus.
digunakan adalah rumus federer,
yaitu (t-1) (n-1) ≥15, dimana (t)
adalah jumlah kelompok perlakuan
dan
(n)
adalah
jumlah
sampel
perkelompok perlakuan.
Analisis data
Data pada penelitian ini merupakan
variabel numerik yaitu variabel yang
terdiri lebih dari dua kelompok tidak
berpasangan. Data yang didapatkan
distribusi data tidak normal, maka
peneliti
menggunakan
uji
non
parametrik yaitu Kruskal Wallis Test.
Kemudian
dilakukan
Whitney
Uji
untuk
Mann
melihat
kemaknaannya signifikan atau tidak
Pada tabel 1. didapatkan hasil
signfikan.
bahwa
HASIL PENELITIAN
konsentrasi ektrak buah Andaliman
Penelitian dilakukan di Laboratorium
menunjukkan perbedaan antara zona
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
bening
Universitas
Muhammadiyah
konsentrasi ekstrak buah andaliman
Sumatera Utara pada bulan Juli 2016.
8% pengulangan ke 1 diperoleh zona
Pengukuran dengan menggunakan
bening
jangka
satuan
perlakuan yaitu 18,98 mm. Pada
milimeter. Hasil ukur efek antibiotik
konsentrasi ekstrak buah andaliman
sorong
dalam
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
pemberian
yang
tertinggi
berbagai
dihasilkan.
dari
Pada
kelompok
52
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
6% pengulangan ke 4 diperoleh zona
buah
bening tertinggi yaitu sekitar 12,65
metode
mm. Pada konsentrasi ekstrak buah
penghambat
andaliman 4%
pengulangan ke 2
S.aureus sebesar 10,62mm sedangkan
diperoleh zona bening 11, 34 mm.
metode refluks diameter penghambat
Sedangkan pada konsentrasi ekstrak
lebih rendah sebesar 4,50 mm. Pada
buah andaliman 2% pengulangan 4
penelitian lain melaporkan bahwa
didapatkan zona hambat 7.36 mm.
minyak essensial buah Andaliman
pada kelompok kontrol positif yaitu
murni memiliki zona hambat sebesar
sefotaksim pada pengulangan ke 3
16 mm dan pada konsentrasi 50%
diperoleh zona bening tertinggi 27,89,
memiliki zona hambat sebesar 12 mm
sedangkan pada kelompok kontrol
terhadap bakteri S.aureus. 9
negatif yaitu akuades tidak ditemukan
zona bening.
data
menunjukkan
menggunakan
maserasi
memiliki
tertinggi
terhadap
Pada penelitian ini terdapat
hasil yang hanya sedikit terbentuk
Dari hasil pengolahan data dan
analisis
Andaliman
yang
dilakukan
bahwa
adanya
zona bening yaitu pada pengulangan
ke 4 konsentrasi
penelitian
2%.
banyak
Menurut
faktor
perbedaan yang nyata antara ektrak
menyebabkan
buah Andaliman 8%, 6%, 4%, 2%,
zona bening. Salah satu faktornya
akuades,
Pada
yaitu lingkungan seperti keadaan
penelitian ini menunjukkan hasil
ruang dan kesterilan alat penelitian.
bahwa ekstrak buah Andaliman dapat
Keadaan ruang terbuka, dan udara
menghambat pertumbuhan bakteri
dapat
Staphylococcus
terkontaminasi
dan
sefotaksim.
aureus
pada
tidak
yang
menyebabkan
bakteri
dengan
uji
bakteri
konsentrasi yang paling terbesar yaitu
lainnya.
8%. Hasil penelitian menyatakan
menyebabkan terjadinya kontaminasi
bahwa
adalah alat inkubator.10
bubuk
buah
Andaliman
sebanyak 10% dengan waktu inkubasi
Faktor
terbentuknya
Berdasarkan
lainnya
data
yang
penelitian
72 jam mampu menghambat S.aureus
yang telah dilakukan menunjukkan
(1,0x106 cfu/ml). Ekstrak etilasetat
bahwa ektrak buah andalian memiliki
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
53
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
potensi sebagai alternatif antibiotik.
konsentrasi 4%, ekstrak buah
Pada penelitian ini, daya hambat
Andaliman
ektrak
dengan ekstrak buah Andaliman
buah
andaliman
dengan
konsentrasi
konsentrasi 8% memiliki diameter
konsentrasi
2%
zona bening tertinggi yaitu 18.92 mm.
Andaliman
konsentrasi
Pada
buah
dengan ekstrak buah Andaliman
andaliman 2% diperoleh zona bening
konsentrasi 2% , ekstrak buah
7,36
Andaliman
konsentrasi
mm.
ekstarak
Pada
kontrol
positif
dan
8%
ektrak
konsentrasi
6%
4%
diperoleh zona bening tertinggi 27, 89
dengan ekstrak buah Andaliman
dan
konsentrasi
pada
kontrol
negatif tidak
diperoleh zona bening.
Dari
terdapat
perbedaan daya hambat yang
terlihat
signifikan. Sedangkan perbedaan
bahwa efek antibiotik ekstrak buah
efek ekstrak buah Andaliman
andaliman dengan konsentrasi 8%,
konsentrasi 8% dengan ekstrak
6%,
buah Andaliman konsentrasi 6%,
4%,
hasil
2%
tersebut
dan
2%
terhadap
pertumbuhan staphylococcus aureus
ekstrak
lebih kecil dibandingkan dengan efek
konsentrasi 6% dengan ekstrak
antibiotik sefotaksim.
buah Andaliman konsentrasi 4%
KESIMPULAN
tidak terdapat perbedaan daya
Dari hasil pembahasan maka dapat
hambat yang signifikan.
diambil suatu kesimpulan yaitu
1.
Ektrak
buah
(Zanthoxylum
2.
3.
Andaliman
Acanthopodium
buah
Andaliman
Perbedaan efek antibiotik antara
sefotaksim dengan ekstrak buah
Andaliman
konsentrasi
8%,
DC) dengan konsentrasi 8%, 6%,
sefotaksim dengan ekstrak buah
4% dan 2% memiliki efek
Andaliman
antibiotiik terhadap pertumbuhan
sefotaksim dengan ekstrak buah
bakteri Staphylococcus aureus.
Andaliman konsentrasi 4% dan
Perbedaan efek antibiotik ekstrak
sefotaksim dengan ekstrak buah
buah Andaliman konsentrasi 8%
Andaliman
konsentrasi
konsentrasi
6%,
2%
dengan ekstrak buah Andaliman
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
54
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
terdapat perbedaan diameter daya
Perawatan Intensif Rumah
hambat yang signifikan.
Sakit. Jurnal Manajemen
SARAN
Pelayanan
Berdasarkan
dapat
hasil
penelitian
dikemukakan
1.
Bagi
2005. vol. 08 no. 04: 177-
beberapa
saran sebagai berikut :
180.
3.
glance ilmu bedah. Edisi
dapat
ketiga. Jakarta: Penerbit
melakukan penelitian lebih
tentang
antibiotik
2.
Grace P, Neil R. At a
mahasiswa
kedokteran
lanjut
Kesehatan.
efek
ekstrak
Erlangga. 2007.
4.
buah
Katrin, D. Uji aktivitas
antibakteri
dari
ekstrak
Andaliman (Zanthoxylum
daun malek (litsea graciae
Acanthopodium
vidal)
DC)
terhadap
bakteri
secara in vitro dengan
Staphylococcus aureus dan
metode yang berbeda.
Escherichia coli. Pontianak
Memperluas penelitian ini
:
dengan menguji terhadap
Unversitas
bakteri lain, jamur dan
2015.
virus.
5.
Fakultas
Jawetz
MIPA
tanjungpura.
E. Melnick
G,
DAFTAR PUSTAKA
Adelberg C. Mikrobiologi
1.
Djide, M., Sartini. dasar-
Kedokteran. Edisi 2. Editor
dasar
Mikrobiologi
dr.Nani Widorini. Jakarta:
Makassar:
Penerbit Salemba Medika.
farmasi.
Lembaga
penerbit
universitas
2.
2015.
6.
Soemianti, A., dkk. Uji
Hasanudin(lephas). 2008.
aktivitas
Dwiprahasto, I. kebijakan
ekstrak aseton dan ekstrak
untuk
n-Heksan
kulit
Terjadinya
garcinia
porrecta
Resistensi Bakteri di Unit
terhadap
Risiko
Meminimalkan
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
antimikroba
batang
wall
bakteri
55
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Staphylococcus
ATCC
aureus
29213,
Bacillus
antarasa (Litsea cubeba).
[skripsi].
subtilis ACTT 6633 dan
Bogor: FATETA Institut
Salmonella typhosa ATCC
Pertanian Bogor. 2001.
14028, jamur Microsporum
gypsum
dan
Candida
albicans.
Jakarta:
Proseding kongres ilmiah
10. Hindi,
Nada.
In
vitro
antibacterial
activity
aquatic
extract.
garlic
American journal. 2012.
ISFI pusat. 2007.
7.
Rossi,
F.,
Diaz,
L.,
Wollam, A., Panesso D.,
Zhou,
Y.,
Rincon,
S.,
Transferable vancomycin
resistance in a communityassociated MRSA Lineage:
NEJMAG. 2014: 15241531.
8.
Wijaya, CH. Andaliman
rempah
Sumatera
tradisional
Utara
antioksidan
dan
antimikroba.
dan
Teknologi
Industri
Sumatera
dengan
Pangan.
utara:
1999:
2(10) 59-61.
9.
Ardiansyah.
Teknik
ekstraksi
komponen
antimikroba
andaliman
(Zanthoxylum
acanthopodium DC) dan
Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017)
56
Download