BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun kajian pustaka pada penelitian ini meliputi konsep mengenai Sistem informasi akuntansi tentang siklus pendapatan dan penerimaan kas pada rumah sakit. 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Agency Theory merupakan bidang yang popular akhir-akhir ini, teori ini menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat atau intersection point bagi hubungan kontrak yang terjadi antara manajemen, pemilik, kreditur, dan pemerintah. Teori ini bercerita tentang monitoring berbagai macam biaya dan memaksakan hubungan diantara berbagai kelompok. Konsep Agency Theory menurut Antony dan Govindarajan dalam Siagian (2011 : 10) adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Inti dari teori ini adalah kontrak kerja yang 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 didesain dengan tepat untuk menyelaraskan kepentingan antara principal dengan agent (Supanto,2010). Eisenhardt dalam Siagian (2011 : 11) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu : a) Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), b) Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan c) Manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Teori keagenan memberikan peranan penting bagi akuntansi terutama dalam menyediakan informasi setelah suatu kejadian yang disebut sebagai peranan pasca keputusan. Peranan ini sering diasosiasikan dengan peran pengurusan (stewardship) akuntansi, dimana seorang agen melapor kepada prinsipal tentang kejadian-kejadian dimasa lalu. Inilah yang memberi akuntansi nilai umpan baliknya selain nilai prediktifnya. 2. Pengertian Analisa Sistem Menurut Mardi (2011,p124), menjelaskan analisis sistem adalah proses kerja untuk menguji sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 merancang sistem baru. Fungsi analisa sistem menurut Jimmy L.Goal (2009:74) adalah : a) Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user). b) Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai. c) Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat. d) Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem. Menurut Satzinger (2012: 5), “System Analysis is those activities that enable a person to understand and specify what the new system should accomplish.” Yang diterjemahkan; “Analisis sistem adalah aktivitasaktivitas yang memungkinkan seseorang memahami dan menetapkan apa yang harus dicapai oleh sistem yang baru.” Sedangkan menurut Whitten dan Bentley (2009: 160), “System Analysis is a problem solving technique that decomposes a system into its component pieces for the purpose of studying how well those component parts work and interact to accomplish their purpose.” Yang diterjemahkan; “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang membagi sistem ke dalam potongan-potongan komponen untuk mempelajari seberapa baik bagian-bagian komponen bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.” Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah proses untuk memahami dan memecahkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 masalah yang terjadi secara terperinci dengan membagi sistem menjadi beberapa komponen yang kemudian dipelajari untuk mencapai tujuan. 3. Sistem a) Pengertian sistem Satzinger (2012: 6), ”System is a collection of interrelated components that function together to achieve some outcome.” Yang diterjemahkan; ”Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan.”Menurut Romney dan Steinbart (2009: 26), ” A system is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal”. Yang diterjemahkan; ”Sistem adalah satu set dari dua atau lebih komponen saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan.”Menurut Hall (2011: 5), ”A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose.” Yang diterjemahkan, ”Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling terkait atau subsistem yang melayani tujuan yang sama.” Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi, serta bekerja bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 b) Teknik Dokumentasi Sistem Menurut Hall (2013:47), pepatah mengatakan bahwa gambar bernilai ribuan kata dan hal itu sesuai ketika mendokumentasikan sebuah sistem informasi akuntansi. Pengalaman menunjukkan bahwa gambaran visual mengenai sistem informasi dapat disampaikan lebih efektif dan efisien dibandingkan menggunakan kata-kata. Berikut adalah 3 teknik dokumentasi sistem yaitu: 1) Process Business Maps (PBM) Tabel 2.1 Simbol Process Business Maps (PBM) Simbol SIMBOL DIAGRAM PROSES BISNIS Keterangan Simbol ini digunakan untuk menunjukkan mulai (input) dan selesai (output) sebuah proses. Input dan output yang digambarkan mungkin dapat menunjukkan benda, aktivitas ataupun informasi. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tugas atau aktivitas di dalam sebuah proses. Biasanya hanya 1 anak panah saja yang mengarah ke luar (output), akan tetapi banyak anak panah dapat mengarah ke input. Simbol ini untuk menggambarkan sebuah keputusan yang harus dibuat dalam suatu proses bisnis. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Simbol ini digunakan untuk menunjukan arah dari arus di dalam sebuah proses. Simbol ini digunakan untuk menghubungkan putusnya sebuah proses dengan proses selanjutnya. Sumber: Accounting Information Systems: Controls and Processes 2nd Edition. Turner & Weickgenannt, 2013: 61. 2) Flowchart Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi definisi Flowchart yaitu : “Flowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran dokumen dalam suatu sistem informasi.” Menurut Al-Bahra bin ladjamudin mengatakan bahwa: “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian flowchart adalah suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan suatu arus data yang berhubungan dengan suatu sistem transaksi akuntansi. Menurut Jogiyanto terdapat lima macam bagan alir, yaitu sebagai berikut : 1. Bagan Alir Sistem ( Systems Flowchart ) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem. 2. Bagan Alir Dokumen ( Document Flowchart ) Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem. 3. Bagan Alir Skematik ( Schematic Flowchart ) Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur didalam sistem. Perbedaanya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambargambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang pahan dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. 4. Bagan Alir Program ( Program Flowchart ) Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkahlangkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 dua macam, yaitu Bagan Alir Logika Program ( Program Logic Flowchart ) dan Bagan Alir Program Komputer terinci ( Detailed Computer Program Flowchart ). 5. Bagan Alir Proses ( Process Flowchart ) Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan. Menurut Krismiaji simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah sebagai berikut ini Tabel 2.2 Simbol dari bagian alir (Flowchart) No Simbol Pengertian Keterangan Digunakan untuk memulai, mengakhiri, atau 1. Mulai / berakhir titik henti dalam sebuah proses atau program; ( Terminal ) juga digunakan untuk menunjukkan pihak eksternal. Sebuah dokumen atau laporan; dokumen dapat 2. Dokumen dibuat dengan tangan atau dicetak oleh komputer. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 3. Kegiatan Manual Sebuah kegiatan pemrosesan yang dilaksanakan secara manual. Arsip dokumen disimpan dan diambil secara 4. T Arsip manual. Huruf didalamnya menunjukkan cara pengurutan arsip: N = Urut Nomor; A = Urut Abjad;T = Urut Tanggal. 5. 6. Input / Output; Digunakan untuk menggambarkan berbagai Jurnal / Buku media input dan output dalam sebuah bagan alir Besar program. Disk Bermagnit Data disimpan secara permanen pada disk bermagnit. Penghubung 7. 8. Pada Halaman Menghubungkan bagan alir yang berada Berbeda dihalaman yang berbeda. Pemasukan Data Entri data alat oleh on line seperti terminal CRT On Line dan komputer pribadi. Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan 9. Pemrosesan oleh komputer biasanya menghasilkan Komputer perubahan terhadap data atau informasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 10. 11. 12. Arus Dokumen Arus dokumen atau pemrosesan; arus normal atau Pemrosesan adalah ke kanan atau ke bawah. Keputusan Sebuah tahap pembuatan keputusan Penghubung Menghubungkan bagan alir yang berada pada Dalam Sebuah halaman yang sama. Halaman Digambarkan dengan menupuk simbol 13. Dokumen dokumen dan pencetakan nomor dokumen Rangkap dibagian depan dokumen pada bagian kiri atas. Sumber: Krismiaji (2011),Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta Sedangkan menurut Mulyadi simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah sebagai berikut ini : Tabel 2.3 Simbol dari bagian alir (flowchart) menurut Mulyadi No Gambar 1 Nama Keterangan Mulai / Menunjukkan awal dan akhir suatu sistem berakhir akuntansi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 ( Terminal ) Dokumen 2 (Document) 3 4 Menunjukkan dokumen sebagai yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi Operasi Merupakan proses yang dikerjakan secara Manual manual Garis Aliran Menunjukkan arus data antar (Flow Line) simbol/proses Menunjukkan pilihan yang akan Decision 5 dikerjakan atau keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data Connector 6 (On-page connector) Connector (of page 7 connector) Digunakan untuk penghubung dalam satu halaman Digunakan untuk penghubung berbeda halaman Digunakan untuk menyimpan data 8 A Off line sebagai arsip secara manual dan storage sementara, jika “A” berarti disimpan menurut abjad, “N” berarti disimpan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 menurut nomor dan jika “T” berarti disimpan menurut kronologis atau tanggal 9 T Off line Digunakan untuk menyimpan data storage sebagai arsip secara manual Sumber : Mulyadi (2010), Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta:Salemba Empat. 4. Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2012: 18), ”Information is data presented in a form that is useful in a decision-making activity”. Yang diterjemahkan ”Informasi adalah data yang ditampilkan dalam sebuah formulir yang berfungsi dalam aktivitas pembuatan keputusan”. Menurut Reynolds and Stair (2010: 5), ”Information is a collection of facts organized so that they have additional value beyond the value of the individual facts”. Yang diterjemahkan; ”Informasi adalah kumpulan fakta yang terorganisir sehingga memiliki nilai tambah di luar nilai fakta individu”. Menurut Romney dan Steinbart (2009: 26), ”Information is data that have been organized and processed to provide meaning to a user”. Yang diterjemahkan; ”Informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses untuk memberikan arti bagi pengguna”. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah diorganisir sehingga dapat memberikan arti dan memiliki nilai tambah bagi pengguna untuk mengambil keputusan. Menurut Gelinas dan Dull (2012: 11), terdapat beberapa karakteristik informasi yang berkualitas, seperti: a. Effectiveness, berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang disampaikan dengan tepat waktu, benar, konsisten, dan dapat digunakan. b. Efficiency, menyangkut penyediaan informasi melalui penggunaan (paling produktif dan ekonomis) yang optimal dari sumber daya. c. Confidentially, menyangkut perlindungan sensitivitas informasi dari pengungkapan yang tidak sah. d. Integrity, berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan. e. Availability, berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang maupun di masa depan. Hal ini juga menyangkut pengamanan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait. f. Compliance, berkaitan dengan mematuhi undang-undang: peraturan, dan perjanjian kontrak di mana proses bisnis merupakan subjek. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 g. Reliability, berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan melaksanakan tanggung jawab serta tata kelola. 5. Akuntansi Tujuan akuntansi yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan sustu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Adapun pengertian akuntansi itu sendiri menurut beberapa para ahli . Diantaranya sebagai berikut: a. Soemarso (2007:3) ” Akuntansi adalah proses mendifinisikan , mengatur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. b. Hoopwood (2006;1) mendefinisikan ”Akuntansi sebagai sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak”. Jadi Dapat Disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses mendefinisikan, mengukur , melaporkan informasi ekonomi kepada berbagai pihak yang diharapkan berupa dalam penilaian dan pengambilan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 keputusan mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak yang bersangkutan. 6. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2012: 14), ”Information system is a manmade system that generally consists of integrated set of computer-based components and manual components established to collect, store, and manage data and to provide output information to users ”. Yang diterjemahkan; ”Sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari set komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan output informasi kepada pengguna”. Menurut Hall (2011: 780), ”Information system is set of formal procedures by which data are collected, processed into information, and distributed to users”. Yang diterjemahkan; ”Sistem informasi adalah set prosedur formal yang mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna”. Menurut Reynolds and Stair (2010: 4), ” Information system is a set of interrelated components that collect, manipulate, store, and disseminate data and information and provide a feedback mechanism to meet an objective”. Yang diterjemahkan; ”Sistem informasi adalah satu set dari komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memanipulasi, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi serta menyediakan mekanisme timbal balik untuk memenuhi suatu tujuan ”. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah satu set komponen yang terkait dan terintegrasi untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan data dan informasi kepada pengguna untuk mencapai tujuan. a) Komponen Sistem Informasi Menurut Reynolds dan Stair (2010: 10), terdapat beberapa komponen dalam sistem informasi: Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Feedback Input Processing Output Sumber : Reynolds dan Stair (2011: 5) 1) Input, aktivitas mengumpulkan dan memperoleh data mentah. 2) Processing, mengkonversi atau mentransformasikan data menjadi output yang bermanfaat. 3) Output, produksi dari informasi yang bermanfaat, biasanya dalam bentuk dokumen dan laporan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 4) Feedback, output yang digunakan untuk membuat perubahan pada input atau aktivitas pemrosesan. b) Kerangka kerja sistem informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan(SPB B/K) Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) Sistem Pelaporan Manajemen (SPM) Siklus pengeluaran Siklus konversi Siklus Pendapatan Sistem Pembelian Sistem Akuntansi Biaya Sistem Pemrosesan Penjualan Sistem Pengeluran Sistem perencanaan Keperluan Bahan Baku Sistem Penerimaan Kas Sistem Manajemen Keuangan Sistem Pemasaran Sistem Produksi Sistem Sumber Daya Manusia Sistem Pemrosesan Gaji Sistem Aktiva Tetap Gambar 2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall, 2013:6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 7. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan, yang akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk keperluan manajemen, baik keperluan intern maupun keperluan ekstern perusahaan. Adapun pengertian sistem akuntansi itu sendiri menurut beberapa para ahli. Diantaranya sebagai berikut : a. Menurut Stettler seperti yang telah diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (2010:4) ”Sistem akuntansi adalah formulirformulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”. b. Sedangkan menurut Mulyadi (2011:3) mendefinisikan ”sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh memudahkan pengelolaan perusahaan,” http://digilib.mercubuana.ac.id/ manajemen guna 27 Dari definisi diatas, dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan (formulir-formulir, catatancatatan, prosedur-prosedur dan alat-alat) yang digunakan untuk mengelola data dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. 8. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) a) Pengertian Sistem informasi Akuntansi Menurut Gelinas dan Dull (2012: 667), “Accounting information system is a specialized subsystem of the IS that collects, processes, and reports information related to the financial aspects of business events”. Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari kejadian bisnis”. Menurut Hall (2011: 773), “Accounting information system is specialized subset of information system that processes financial transaction”. Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang memproses transaksi keuangan”. Berdasarkan International Journal of Economics and Finance (Vol.4, No. 5, 2012: 136-145), “Accounting Information Systems (AIS) are a tool which, when incorporated into the field of Information and Technology systems (IT), are designed to help in the management and control of topics related to organization’s economicfinancial area.” Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 merupakan sarana yang tergabung dalam bidang sistem teknologi informasi, yang di rancang untuk membantu mengelola dan mengendalikan topik yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi perusahaan.” Bodnar dan Hopwood (2010:5) mengungkapkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis dirancang untuk mentransformasikan data komputer akuntansi yang menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi. Jadi, sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengubah data akuntansi menjadi informasi yang berguna dalam penentuan keputusan oleh manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, dan pemrosesan data hingga menjadi informasi yang kemudian didistribusikan kepada para pengguna informasi tersebut. b) Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney (2014:11-12), manfaat sistem informasi akuntansi yaitu: a. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa, b. Meningkatkan efisiensi, c. Berbagi pengetahuan, d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 e. Meningkatkan struktur pengendalian internal, f. Meningkat pengambilan keputusan. c) Kegunaan sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2008: 7), yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, ada 5 kegunaan Sistem Informasi Akuntansi, antara lain: 1) Membuat laporan eksternal. 2) Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lainnya. 3) Mendukung aktivitas rutin. 4) Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan khususnya pada penanganan transaksi-transaksi serta membahas siklus perolehan dan pendapatan dengan lebih terinci. 5) Mendukung pengambilan keputusan. 6) Informasi juga diperlukan untuk pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Informasi sangat penting untuk membantu dalam mengkomunikasikan pengiriman barang. 7) Perencanaan dan pengendalian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 8) Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. 9) Menerapkan pengendalian internal. 10) Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedurprosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan memelihara keakuratan data keuangan. Berdasarkan International Journal of Information Science & Technology (Vol.6, No.2, 2009: 25-43), “Effectiveness of accounting information system can be analyzed on three bases: 1) information scope is considered as financial and non-financial information, internal and external information that is usefull in prediction of future events, 2) timeliness quality is related to the ability of accounting information system to satisfy information needs by providing systematic reports to the user, 3) aggregation of information is considered as means of collecting and summarizing information within a given time period.” Yang diterjemahkan, “Efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dianalisis pada tiga basis: 1) ruang lingkup informasi meliputi informasi keuangan dan non-keuangan, informasi internal dan eksternal yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 berguna dalam memprediksi peristiwa di masa depan, 2) kualitas ketepatan waktu berhubungan dengan kemampuan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan menyediakan laporan sistematis untuk pengguna, 3) agregasi informasi, yaitu cara mengumpulkan dan meringkas informasi dalam jangka waktu tertentu.” d) Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney (2014:11), berikut ini adalah komponen yang ada dalam SIA, yaitu: 1) Orang yang menggunakan sistem, 2) Prosedur dan instruksi, 3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya, 4) Perangkat lunak, 5) Infrastruktur teknologi informasi, 6) Pengendalian internal dan keamanan sistem. Enam komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting sebagai berikut: 1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi. 2) Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumberdaya, dan personel. 3) Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 aset dan data organisasi. Menurut Hall (2008,p8), sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu : 1. Transaction Processing System (TPS) TPS digunakan untuk mengubah peristiwa ekonomi menjadi transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan menjadi catatan akuntansi (jurnal dan buku besar), dan mendistribusikan informasi-informasi keuangan penting ke petugas operasional untuk mendukung kegiatan operasional mereka. Agar penanganan transaksi yang banyak dapat ditangani secara efisien, maka transaksi sejenis dikelompokkan bersama menjadi siklus- siklus transaksi dan setiap siklus tersebut dapat merekam serta memproses jenis transaksi - transaksi keuangan. 2. Gederal Ledger/Financial Reporting System (GL/FRS) Yaitu sistem yang menghasilkan laporan keuangan misalnya laporan arus kas dan laopran lainnya yang berhubungan dengan hukum berlaku 3. Managemen Reporting System (MRS) Yaitu sistem yang menghasilkan laporan keuangan khusus untuk manajemen internal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 9. Pengertian Pendapatan dan Kas a. Pengertian pendapatan Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011:995) pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal. Menurut PSAK No.23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010:23.2), menyatakan bahwa “pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal”. Sedangkan menurut Skousen, Stice dan Stice (2010:161), menjelaskan definisi pendapatan adalah arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) darai pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas centra yang sedang berlangsung. Jadi dapat disimpulkan pendapatan adalah arus kas bruto yang berasal dari aktivitas usaha, yang berarti sebelum dikurangi biaya-biaya yang ada hubungannya dengan pendapatan tersebut. b. Pengertian kas Menurut Harahap (2010 :258), pengertian kas adalah sebagai berikut : kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Setiap saat dapat ditukar menjadi kas. 2) Tanggal jatuh temponya sangat dekat. 3) Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga. Kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi transaksi yang sedang terjadi, hal ini disebabkan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas, bahkan walaupun perkiraan kas tidak terlibat dalam transaksi tersebut namun besarnya transaksi tersebut tetap diukur dengan kas. 10. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas Siklus merupakan kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan berurutan.Siklus diawali dengan suatu prosedur dan diakhiri dengan prosedur yang lain. Itulah sebabnya siklus memiliki beberapa prosedur, Awal dan akhir dari suatu siklus dapat diidentifikasi. Suatu siklus dirancang oleh perusahaan untuk menangani suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu rangkaian. Disebut rangkaian karena peristiwanya dapat terdiri dari beberapa peristiwa yang lebih kecil dan harus ditangani dengan cara berbeda. (Winarno,2006:4,3) a. Siklus pendapatan Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005:5) adalah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualanpenjualan tersebut. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2003:9), siklus pendapatan adalah kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas-entitas lain dan penagih pembayaran yang berkaitan. Dapat disimpulkan bahwa siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis perusahaan yang berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan yang berlangsung secara terus-menerus dan penagihan pembayaran dari hasil penjualan tersebut. b. Siklus penerimaan kas Monica (2012) Siklus penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.Didalam siklus penerimaan kas, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai: Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar. Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Semua transaksi yang valid, dan disahkan telah dicatat. Semua transaksi dicatat dengan akurat. Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif. 11. Pengertian dan Unsur-Unsur Pengendalian Internal Setiap perusahaan baik perusahaan berskala kecil ataupun berskala besar akan selalu meningkatkan pengawasan dalam semua aktivitas perusahaan, guna memperlancar proses produksi dan aktivitas perusahaan lainnya. Dalam perusahaan berskala besar dimana manajemen mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk mengawasi secara langsung seluruh aktivitas perusahaan, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya tersebut, adalah diciptakannya sebuah struktur pengendalian intern yang sesuai dengan kondisi perusahaan, guna pencapaian sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. a. Pengertian pengendalian internal Pengendalian intern harus dipandang tidak sebagai sistem itu sendiri tetapi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar. Segalanya harus jelas, sebab jika tidak akan menjadi tidak efektif sama sekali atau bahkan mungkin menyesatkan. Pengendalian intern mempunyai pengertian yang sangat luas, karena mencakup seluruh aspek kegiatan pada semua tingkatan wewenang yang ada pada perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 Pengendalian (control) juga meliputi semua metode, kebijakan dan semua prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi, dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya. Pengendalian Intern menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:319.2) dalam bukunya “Standar Profesional Akuntan Publik”, yaitu:“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu : keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efesiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Ikatan Akuntan Indonesia (2004:319.1) dalam “Standar Profesional Akuntan Publik”, juga menegaskan bahwa: “Pengendalian Intern dapat juga disebut sebagai struktur pengendalian intern”. Maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan rangkaian seluruh aktivitas yang telah terstruktur sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam melaksanakan pengendalian intern ini dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya harus mempunyai pandangan dan sikap yang professional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya, dengan pemeriksaan berkesinambungan dan melakukan analisa atas laporan-laporan, catatan-catatan, dimana laporan-laporan dan catatan-catatan tersebut http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 dijadikan sebagai informasi yang benar-benar akurat. Pemeriksaan terus-menerus dan analisa laporan dan catatan-catatan sering disebut Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sistem Pengendalian Intern berdasarkan AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yang dikutip oleh Bambang Hartadi (2002:3) dalam bukunya ”Sistem Pengendalian Intern dalam Hubungannya dengan Manajemen Audit” yaitu: “Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.” b. Unsur-unsur pengendalian internal Agar perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dibutuhkan sebuah pengandalian yang memadai, yaitu pengandalian yang memenuhi unsur-unsur yang berlaku dalam perusahaan. Mulyadi (2000:183) dalam bukunya “Auditing”, menyebutkan pengandalian terdiri dari lima unsur pokok yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran Resiko 3. Aktivitas Pengandalian http://digilib.mercubuana.ac.id/ struktur 39 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan Kelima unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian internal, yang membentuk disiplin dan struktur. Beberapa faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain: Nilai integritas dan etika Komitmen terhadap kompetensi Dewan komisaris dan komite audit Filosofi dan gaya operasi manajemen Struktur organisasi Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab Kebijakan dan praktek sumber daya manusia 2) Penaksiran resiko Penaksiran resiko untuk tujuan laporan keuagan adalah identitas, analisis dan pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan penyusutan laporan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Penaksiran resiko manajemen http://digilib.mercubuana.ac.id/ harus mencakup 40 pertimbangan khusus terhadap resiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti: Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi yang belum pernah dikenal. Perubahan standar akuntansi. Hukum dan peraturan baru. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan informasi. Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat didalam fungsi tersebut. 3) Aktivitas pengandalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberiakan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan. 4) Informasi dan komunikasi Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi suatu entitas serta menyelenggarakan pertanggung jawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Sistem akuntansi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah : Sah Telah diotorisasi Telah dicatat Telah dinilai secara wajar Telah digolongkan secara wajar Telah dicatat dalam periode yang seharusnya 5) Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengandalian internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain, maupun pengoperasian pengandalain pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah struktur pengendalian internal tersebut telah berjalan. 12. Tujuan Pengendalian Internal Tujuan adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan bagi perusahaan secara keseluruhan. Pengendalian (control) meliputi semua metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaa, akurasi, dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Tujuan utama dari pengendalian adalah untuk membantu menjamin bahwa tujuan sistem akan dicapai. Dalam menjalankan operasional perusahaan, setidaknya pemimpin perusahaan membutuhkan suatu metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan dari perusahaan yang bersangkutan, salah satunya dengan memakai sistem pengendalian intern yang secara umum bertujuan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam melindungi harta kekayaan perusahaan dari segala bentuk kolusi dan pemborosan. Suatu organisasi memiliki dua proses (aktivitas/sistem) utama, yaitu: aktivitas/sistem operasi dan aktivitas/sistem informasi yang dikombinasikan menjadi aktivitas/sistem bisnis. Azhar Susanto (2004:98) dalam bukunya ”Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer”, mengemukakan alasan utama melakukan pengendalian terhadap aktivitas bisnis adalah: 1) Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari setiap aktivitas akan dicapai. 2) Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan karena kejahatan, bahaya, atau kerugian yang disebabkan oleh penipuan, kecurangan, atau penggelapan. 3) Untuk meberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya bahwa semua tanggung jawab hukum telah dipenuhi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 Jadi dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa alasan utama digunakannya sistem pengendalian adalah untuk membantu mencapai tujuan dan alasan lainnya untuk mengurangi resiko. Berdasarkan laporan COSO yang dikutip oleh Sunarto (2003:137) dalam bukunya “Auditing”, tujuan dari pengendalian internal yaitu: 1. Keandalan Laporan Keuangan 2. Kesesuaian dengan Undang-Undang dan Peraturan Yang Berlaku 3. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Ketiga golongan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan keuagan Bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya. Manajemen mempunyai kewajiban hukum dan profesi untuk menjamin bahwa informasi akan disampaikan oleh laporan keuangan yang telah disiapkan sesuai dengan standar akuntansi. 2. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku Perusahaan harus mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam hukum yang mengatur tentang kegiatan dan pelaporan keuangan perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 3. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengandalian dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha dan untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien. 13. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Internal Menurut Erni Musriani Amir (2003) menyatakan bahwa : “ Sistem Informasi Akuntansi diperlukan dalam menunjang kefektivan pengendalian internal. Menurut Haloman Ompusungu (2002) menyatakan bahwa: “ Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal, terdapat hubungan positif antara penerarapan sistem informasi akuntansi dengan efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal, pengaruh diterapkannya sistem informasi akuntansi yaitu jenis laporan, frekuensi laporan, kekuatan laporan, ketepatan waktu laporan secara signifikan berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan pengendalian internal. Sistem informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh suatu perusahaan sehingga dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Dalam suatu sistem informasi akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian, maka baik buruknya sistem informasi akuntansi sangat mempengaruhi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 fungsi manajemen dalam melakukan pengendalian internal, karena informasi yang dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Mengingat begitu pentingnya penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau suatu perusahaan tidak memiliki sistem informasi akuntansi yang memadai. Perusahaan tersebut mungkin tidak dapat memproses transaksinya secara jelas, terinci dan terstruktur. Kemudian perusahaan tersebut mungkin tidak akan memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang diperlukannya untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan yang menyangkut aktivitas dan kelangsungan hidup perusahaan. Selanjutnya karena sistem informasi akuntansi didalamnya mengandung unsur-unsur pengendalian, maka perusahaan mungkin tidak dapat menjalankan pengendalian-pengendalian yang diterapkannya dengan baik. Karena pengendalian tidak dijalankan dengan baik, tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan kecurangankecurangan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja. Jika penyimpangan dan kecurangan sudah terjadi otomatis aktiva yang dimiliki perusahaan terancam keselamatannya dan aktivitas yang dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 14. Tinjauan Umum Rumah Sakit Rumah sakit merupakan suatu organisasi tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen. World Health Organization (WHO) Thecnical Report Series No.122/1957 dalam Bastian (2008) mengungkapkan bahwa rumah sakit adalah sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif dan preventif yang lengkap dalam hal pencegahan dan penyembuhan penyakit kepada masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan paripurna (promotif, menyediakan pelayanan preventif, pelayanan rawat kesehatan kuratif, inap, dan rawat perorangan secara rehabilitatiF) yang jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit memberikan layanan utama rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan dimana pasien dirawat dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Posma (2001) dalam Anggraini (2008), Selama pasien dirawat, rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Sedangkan rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut di rawat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 inap atau tinggal di rumah sakit .Pasien diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Berdasarkan kedatangannya, yaitu pasien baru dan pasien lama, 2. Berdasarkan pengirimnya, yaitu dikirim oleh dokter rumah sakit, dikirim oleh dokter luar, rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lain, datang atas kemauan sendiri. Berdasarkan klasifikasi tersebut, pasien dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: pasien umum, pasien BPJS, yaitu PBI dan Non-PBI. 15. Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakirt merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses akuntansi dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Antar muka aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKRS) berbasis web merupakan sarana pendukung yang sangat penting untuk membantu kegiatan pengelolaan data keuangan pada Rumah Sakit. Dengan aplikasi web, suatu perusahaan dapat menghemat biaya department IT terutama pada saat melakukan installasi software pada masing-masing komputer user. Dengan aplikasi web, semua user tersebut hanya memerlukan sebuah komputer dengan browser web dan koneksi ke jaringan intranet / internet. Selain itu dengan menerapkan aplikasi web http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 proses pemeliharaan menjadi lebih mudah, dimana apabila terdapat upgrade aplikasi ke versi yang lebih baru, maka proses upgrade tersebut cukup dilakukan pada server web, dengan demikian semua pengguna akan mendapatkan versi yang terbaru tersebut. Aplikasi web juga dapat diinstalasi pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux, macOS dan lain-lain. Jika aplikasi tersebut dibangun sesuai standard, maka akan berjalan dengan baik pada semua browser web modern, seperti internet explorer, Mozilla Firefox, Opera, google chrome atau Safari. Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi. Sebagai bagian dari pengembangan sistem tersebut, buku petunjuk penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKRS) disusun dengan tujuan untuk membantu para pengguna aplikasi yang berada di lingkungan Rumah Sakit dalam menjalankan aplikasi SIAKRS dengan baik. Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKRS) dirancang untuk penggunaan multi user yang saling terintegrasi (team work), dimana terdapat pembagian hak akses untuk setiap kelompok pengguna berdasarkan modul, menu dan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi SIAKRS. Untuk itu diperlukan seorang Administrator aplikasi yang bertugas untuk mengelola pembagian hak akses pengguna, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 pemeliharaan database serta proses update aplikasi jika terdapat penambahan / perbaikan fitur yang terdapat pada aplikasi SIAKRS. 16. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas Rumah sakit a. Siklus pendapatan rumah sakit Menurut Bolandis (1982), “Siklus pendapatan rumah sakit adalah siklus yang sangat penting dan sulit untuk mengontrol fungsi keuangan”. Siklus pendpatan (revenue cycle) di rumah sakit terdiri dari beberapa fungsi seperti pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang. Dalam sistem penerimaan kas, dibagi menjadi empat macam sistem pembayaran, yaitu: 1. Order Entry 2. Billing System, yaitu Stand Alone Bill System, Semi Integrated Bill System, Fully Integrated Bill System, 3. Piutang Pendapatan (Account Receivable), 4. Tunai (Cash Revenue). Fungsi pengelolaan piutang tidak terlepas dari fungsi pemberian jasa pelayanan dan mencakup sub fungsi penerimaan kas dari pencairan piutang, penagihan, dan sub fungsi piutang usaha itu sendiri yang bertugas memelihara informasi piutang pasien/ pihak lain secara berkelanjutan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 b. Siklus penerimaan kas rumah sakit Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas memiliki empat aktivitas utama Sales Order Entry (Pesanan Penjualan), Shipping (Pengiriman), Billing (Penagihan) dan Cash Collection (Penerimaan kas) (Romney & Steinbart, 2006:556) 1. Sales Order Entry Siklus penerimaan ini dimulai dengan kegiatan menerima order penjualan dari konsumen. Dalam penjulaan jasa seperti rumah sakit menerima order diartikan sebagai penerimaan pasien (pendaftaran pasien) yang ingin melakukan perawatan atau ingin melakukan penawaran atau ingin mendapatkan tindakan medis. 2. Shipping Aktivitas yang kedua adalah memenuhi pesanan konsumen. Kegiatan ini terlihat lebih jelas pada siklus penjualan barang perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang. Jika dianalogikan dalam transaksi perusahaan jasa seperti rumah sakit ,kegiatan ini merupakan aktivitas memberi pelayanan jasa kesehatan kepada pasien yang datang untuk berobat atau ditolong dalam persalinan, yang merupakan bagian dari jasa yang diberikan oleh rumah sakit. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 3. Billing Aktivitas yang ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan kepada konsumen. Dimana terdiri dari dua hal utama yaitu manufaktur dan mengupdate piutang dagang.Jika digambarkan dalam rumah sakit ini berarti bahwa bagian administrasi meminta kepada pasien untuk melunasi biaya atas pelayanan jasa yang telah diberikan setelah masa perawatan dan tindakan medik selesai dilakukan. 4. Cash Collection Kasir bertugas menerima pembayaran dari pasien, membuat laporan adanya penerimaan ( buku penerimaan kas), dan menyetorkan penerimaan uang tersebut ke bagian keuangan. Namun didalam rumah sakit bagian administrasi adalah bagian yang bertugas menerima pembayaran dari pasien dan kemudian mencatatnya dalam buku penerimaan kas atau buku pelunasan pembayaran. Dan menyetorkan penerimaan kas tersebut kepada pemilik rumah sakit. 17. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas Pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 Nasional, prosedur pelayanan yang diberikan kepada pasien JKN antara lain : 1. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 3. Pelayanan Kegawatdaruratan (Emergency). Berdasarkan prosedur pelayanan tersebut di atas, terdapat tiga macam cara pembayaran pada fasilitas kesehatan tersebut. Cara pembayaran fasilitas kesehatan yang pertama, yaitu: 1. BPJS Kesehatan membayarkan kepada fasiltas kesehatan tingkat pertama dengan Kapitasi, 2. Sedangkan untuk fasiltas kesehatan rujukan tingkat lanjutan BPJS membayarkan cara INA-CBG atau sistem paket, 3. Jika disuatu daerah tidak memungkinkan pembayaran berdasarkan kapitasi, BPJS Kesehatan diberi wewenang untuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih berhasil guna. Cara pembayaran fasilitas kesehatan yang kedua, yaitu: 1. Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasiltas kesehatan yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan pengantian biaya, yang ditagihkan langsung oleh fasiltas kesehatan kepada BPJS Kesehatan dan dibayar oleh BPJS http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 Kesehatan setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut. Peserta tidak diperkenankan dipungut biaya apapun terhadap pelayanan tersebut, 2. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasiltas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap. Cara pembayaran fasilitas kesehatan yang ketiga, yaitu: 1. Besaran pembayaran kepada fasiltas kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasiltas kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri, 2. Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran, Menteri memutuskan besaran pembayaran atas program JK yang diberikan, 3. Asosiasi fasiltias kesehatan ditetapkan oleh Menteri. 18. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai sistem informasi akuntansi tentang siklus pendapatan dan penerimaan kas. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang pernah dilakukan 54 Tabel 2.4 Hasil Penelitian Terdahulu No 1. Nama Judul Lokasi Metode Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Hasanah Analisa Sistem RSUD Kualitatif Sistem dan prosedur (2013) Informasi Dr.Saiful Deskriftif yang ada pada Akuntansi Anwar penerimaan rumah sakit penerimaan kas Malang sudah lengkap meliputi jasa rawat inap prosedur, dokumen, pada RSUD kebijakan akuntansi, Dr.Saiful jurnal dan laporan.Akan Anwar Malang tetapi terdapat beberapa kekurangan meliputi kurangnya pihak yang terkait dalam prosedur, dan kurang jelasnya uraian tugas pihak-pihak yang terkait, tidak terdapat alur pada masing-masing loket administrasi rawat inap yang semestinya dapat dijadikan tambahan agar implementasi sistem dan prosedur dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem informasi akuntansi 2. Wijining Pengaruh RS. Deskriftif Menunjukan bahwa ati bauran Pertamina yang program bauran (2011) pemasaran jasa Cirebon mengguna pemasaran jasa Rumah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 terhadap kan teknik Sakit loyalitas pasien simple Pertamina Cirebon yang rawat inap random terdiri dari produk, harga, RS.Pertamina sampling lokasi, promosi, Cirebon sumberdaya manusia, bukti fisik, kekuatan, kewajiban dan kinerja berpengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap Rumah Sakit Pertamina Cirebon, dengan pengaruh terbesar adalah variabel sumber daya manusia , dan pengaruh terkecil adalah kinerja. Loyalitas yang dimiliki oleh pasien rawat inap Rumah Sakit Pertamina Cirebon sudah sampai pada tahap advocate , dimana pasien telah melakukan word of mouth atau mempromosikan pelayanan rawat inap http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 Rumah Sakit Pertamina Cirebon 3. Ledy Analisa Sistem Rumah Kualitatif Penelitian ini bertujuan Dhiayu Informasi Sakit Deskriftif agar sistem informasi Pratiwi Akuntansi Islam yang akuntansi yang telah (2010) Siklus Jemursari mengguna diterapkan pada rumah Pendapatan Surabaya kan sakit islam jemursari pendekata Surabaya mendapatkan Inap dan Rawat n studi kualitas informasi yang Jalan kasus lebih baik.Hasil Untuk Rawat penelitian terhadap siklus pendapatan pada rawat inap sudah dapat dikatakan baik dan efisien. 4. Sari Sistem RSUD Kualitatif Sistem dan Prosedur (2007) penerimaan Dr.Saiful Deskriftif penerimaan pasien pasien rawat Anwar Rawat Inap dan inap dan Malang pembayaran pembayaran kewajibannya masih kewajibannya terdapat kelemahankelemahan yaitu formulir-formulir, bukubuku yang digunakan,laporan yang dihasilkan kurang lengkap,juga bagan alur (flowchart) yang tidak sesuai dengan keputusan Direktur RSUD saiful Anwar Malang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 5. Tuerah Evaluasi UD. Deskriftif Menunjukan bahwa (2013) Efektivitas RODAM sistem pembelian dan Sistem AS pengeluaran kas dalam Informasi MANAD perusahaan diterapkan Akuntansi O secara efektif dan Pembelian dan berjalan sesuai dengan Pengeluaran prosedur.Namun struktur Kas pada UD. organisasi perusahaan RODAMAS perlu dilakukan MANADO pengembangan yaitu dengan menambah satu fungsi yaitu manajer BC akuntansi untuk mengawasi proses pencatatan transaksi keuangan. B. Rerangka Pemikiran Rerangka pemikiran diwujudkan dalam bentuk skema sederhana yang menggambarkan isi penelitian. Rerangka Pemikiran yang diperlukan sebagai gambaran didalam penyusunan penelitian ini dimaksudkan unruk menentukan keterkaitan antara variabel yang akan di teliti yaitu Analisa sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan dan penerimaan kas pada rumah sakit .Maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 Gambar 2.3 : Rerangka Pemikiran Siklus Pendapatan Sistem Informasi Akuntansi (Y) (X1) Siklus Penerimaan Kas (X2) Berdasarkan gambar diatas, diidentifikasi dua variabel independen yaitu Siklus pendapatan dan penerimaan kas, satu variabel dependen yaitu Sistem Informasi Akuntansi . Sistem informasi akuntansi pada penelitian ini membahas tentang Siklus pendapatan dan Siklus Penerimaan Kas. http://digilib.mercubuana.ac.id/