BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah,
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian
pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang
akan digunakan dalam penelitian. Adapun kajian pustaka pada penelitian ini
meliputi konsep mengenai Sistem informasi akuntansi tentang siklus
pendapatan dan penerimaan kas pada rumah sakit.
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Agency Theory merupakan bidang yang popular akhir-akhir ini, teori
ini menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat atau intersection point
bagi hubungan kontrak yang terjadi antara manajemen, pemilik, kreditur,
dan pemerintah. Teori ini bercerita tentang monitoring berbagai macam
biaya dan memaksakan hubungan diantara berbagai kelompok. Konsep
Agency Theory menurut Antony dan Govindarajan dalam Siagian (2011 :
10) adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal
mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan
principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari
principal kepada agent. Inti dari teori ini adalah kontrak kerja yang
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
didesain dengan tepat untuk menyelaraskan kepentingan antara principal
dengan agent (Supanto,2010).
Eisenhardt dalam Siagian (2011 : 11)
menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat dasar
manusia yaitu :
a) Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest),
b) Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa
mendatang (bounded rationality), dan
c) Manusia selalu menghindari resiko (risk averse).
Teori keagenan memberikan peranan penting bagi akuntansi terutama
dalam menyediakan informasi setelah suatu kejadian yang disebut sebagai
peranan pasca keputusan. Peranan ini sering diasosiasikan dengan peran
pengurusan (stewardship) akuntansi, dimana seorang agen melapor kepada
prinsipal tentang kejadian-kejadian dimasa lalu. Inilah yang memberi
akuntansi nilai umpan baliknya selain nilai prediktifnya.
2. Pengertian Analisa Sistem
Menurut
Mardi (2011,p124), menjelaskan analisis sistem adalah
proses kerja untuk menguji sistem informasi yang sudah ada dengan
lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan
perbaikan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada agar dapat menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
merancang sistem baru. Fungsi analisa sistem menurut Jimmy L.Goal
(2009:74) adalah :
a) Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
b) Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
c) Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang
paling tepat.
d) Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.
Menurut Satzinger (2012: 5), “System Analysis is those activities that
enable a person to understand and specify what the new system should
accomplish.” Yang diterjemahkan; “Analisis sistem adalah aktivitasaktivitas yang memungkinkan seseorang memahami dan menetapkan apa
yang harus dicapai oleh sistem yang baru.” Sedangkan menurut Whitten
dan Bentley (2009: 160), “System Analysis is a problem solving technique
that decomposes a system into its component pieces for the purpose of
studying how well those component parts work and interact to accomplish
their purpose.” Yang diterjemahkan; “Analisis sistem adalah teknik
pemecahan masalah yang membagi sistem ke dalam potongan-potongan
komponen untuk mempelajari seberapa baik bagian-bagian komponen
bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.”
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
analisis sistem adalah sebuah proses untuk memahami dan memecahkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
masalah yang terjadi secara terperinci dengan membagi sistem menjadi
beberapa komponen yang kemudian dipelajari untuk mencapai tujuan.
3. Sistem
a) Pengertian sistem
Satzinger (2012: 6), ”System is a collection of interrelated
components that function together to achieve some outcome.” Yang
diterjemahkan; ”Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling
terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa
tujuan.”Menurut Romney dan Steinbart (2009: 26), ” A system is a set
of two or more interrelated components that interact to achieve a goal”.
Yang diterjemahkan; ”Sistem adalah satu set dari dua atau lebih
komponen saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai sebuah
tujuan.”Menurut Hall (2011: 5), ”A system is a group of two or more
interrelated components or subsystems that serve a common purpose.”
Yang diterjemahkan, ”Sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen yang saling terkait atau subsistem yang melayani tujuan
yang sama.”
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen yang saling
terkait dan berinteraksi, serta bekerja bersama-sama untuk mencapai
satu tujuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
b) Teknik Dokumentasi Sistem
Menurut Hall (2013:47), pepatah mengatakan bahwa gambar
bernilai ribuan kata dan hal itu sesuai ketika mendokumentasikan
sebuah sistem informasi akuntansi. Pengalaman menunjukkan bahwa
gambaran visual mengenai sistem informasi dapat disampaikan lebih
efektif dan efisien dibandingkan menggunakan kata-kata. Berikut
adalah 3 teknik dokumentasi sistem yaitu:
1) Process Business Maps (PBM)
Tabel 2.1 Simbol Process Business Maps (PBM)
Simbol
SIMBOL DIAGRAM PROSES BISNIS
Keterangan
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan mulai (input)
dan selesai (output) sebuah proses. Input dan output
yang digambarkan mungkin dapat menunjukkan benda,
aktivitas ataupun informasi.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tugas atau
aktivitas di dalam sebuah proses. Biasanya hanya 1 anak
panah saja yang mengarah ke luar (output), akan tetapi
banyak anak panah dapat mengarah ke input.
Simbol ini untuk menggambarkan
sebuah keputusan
yang harus dibuat dalam suatu proses bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Simbol ini digunakan untuk menunjukan arah dari arus di
dalam sebuah proses.
Simbol ini digunakan
untuk
menghubungkan
putusnya sebuah proses dengan proses selanjutnya.
Sumber:
Accounting
Information
Systems:
Controls
and
Processes 2nd Edition. Turner & Weickgenannt, 2013:
61.
2) Flowchart
Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi definisi
Flowchart yaitu : “Flowchart adalah bagan yang menggambarkan
aliran dokumen dalam suatu sistem informasi.”
Menurut
Al-Bahra
bin
ladjamudin
mengatakan
bahwa:
“Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian flowchart adalah suatu simbol yang digunakan untuk
menggambarkan suatu arus data yang berhubungan dengan suatu
sistem transaksi akuntansi.
Menurut Jogiyanto terdapat lima macam bagan alir, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagan Alir Sistem ( Systems Flowchart )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem.
2. Bagan Alir Dokumen ( Document Flowchart )
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol
yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
3. Bagan Alir Skematik ( Schematic Flowchart )
Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu
untuk menggambarkan prosedur didalam sistem. Perbedaanya
adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol
bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambargambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang
yang kurang pahan dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan
gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan
lama menggambarnya.
4. Bagan Alir Program ( Program Flowchart )
Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkahlangkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
dua macam, yaitu Bagan Alir Logika Program ( Program Logic
Flowchart ) dan Bagan Alir Program Komputer terinci ( Detailed
Computer Program Flowchart ).
5. Bagan Alir Proses ( Process Flowchart )
Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri.
Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan
proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses selain dapat
menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu
prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan
yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
Menurut Krismiaji simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah
sebagai berikut ini
Tabel 2.2 Simbol dari bagian alir (Flowchart)
No
Simbol
Pengertian
Keterangan
Digunakan untuk memulai, mengakhiri, atau
1.
Mulai / berakhir
titik henti dalam sebuah proses atau program;
( Terminal )
juga digunakan untuk menunjukkan pihak
eksternal.
Sebuah dokumen atau laporan; dokumen dapat
2.
Dokumen
dibuat dengan tangan atau dicetak oleh
komputer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
3.
Kegiatan Manual
Sebuah kegiatan pemrosesan yang dilaksanakan
secara manual.
Arsip dokumen disimpan dan diambil secara
4.
T
Arsip
manual. Huruf didalamnya menunjukkan cara
pengurutan arsip: N = Urut Nomor; A = Urut
Abjad;T = Urut Tanggal.
5.
6.
Input / Output;
Digunakan untuk menggambarkan berbagai
Jurnal / Buku
media input dan output dalam sebuah bagan alir
Besar
program.
Disk Bermagnit
Data disimpan secara permanen pada disk
bermagnit.
Penghubung
7.
8.
Pada Halaman
Menghubungkan bagan alir yang berada
Berbeda
dihalaman yang berbeda.
Pemasukan Data
Entri data alat oleh on line seperti terminal CRT
On Line
dan komputer pribadi.
Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
9.
Pemrosesan
oleh komputer biasanya menghasilkan
Komputer
perubahan terhadap data atau informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
10.
11.
12.
Arus Dokumen
Arus dokumen atau pemrosesan; arus normal
atau Pemrosesan
adalah ke kanan atau ke bawah.
Keputusan
Sebuah tahap pembuatan keputusan
Penghubung
Menghubungkan bagan alir yang berada pada
Dalam Sebuah
halaman yang sama.
Halaman
Digambarkan dengan menupuk simbol
13.
Dokumen
dokumen dan pencetakan nomor dokumen
Rangkap
dibagian depan dokumen pada bagian kiri atas.
Sumber: Krismiaji (2011),Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta
Sedangkan menurut Mulyadi simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah sebagai
berikut ini :
Tabel 2.3 Simbol dari bagian alir (flowchart) menurut Mulyadi
No Gambar
1
Nama
Keterangan
Mulai /
Menunjukkan awal dan akhir suatu sistem
berakhir
akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
( Terminal )
Dokumen
2
(Document)
3
4
Menunjukkan dokumen sebagai yang
digunakan untuk merekam data terjadinya
suatu transaksi
Operasi
Merupakan proses yang dikerjakan secara
Manual
manual
Garis Aliran
Menunjukkan arus data antar
(Flow Line)
simbol/proses
Menunjukkan pilihan yang akan
Decision
5
dikerjakan atau keputusan yang harus
dibuat dalam proses pengolahan data
Connector
6
(On-page
connector)
Connector
(of page
7
connector)
Digunakan untuk penghubung dalam satu
halaman
Digunakan untuk penghubung berbeda
halaman
Digunakan untuk menyimpan data
8
A
Off line
sebagai arsip secara manual dan
storage
sementara, jika “A” berarti disimpan
menurut abjad, “N” berarti disimpan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
menurut nomor dan jika “T” berarti
disimpan menurut kronologis atau tanggal
9
T
Off line
Digunakan untuk menyimpan data
storage
sebagai arsip secara manual
Sumber : Mulyadi (2010), Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta:Salemba
Empat.
4. Informasi
Menurut Gelinas dan Dull (2012: 18), ”Information is data presented
in a form that is useful in a decision-making activity”. Yang diterjemahkan
”Informasi adalah data yang ditampilkan dalam sebuah formulir yang
berfungsi dalam aktivitas pembuatan keputusan”. Menurut Reynolds and
Stair (2010: 5), ”Information is a collection of facts organized so that they
have additional value beyond the value of the individual facts”. Yang
diterjemahkan; ”Informasi adalah kumpulan fakta yang terorganisir
sehingga memiliki nilai tambah di luar nilai fakta individu”. Menurut
Romney dan Steinbart (2009: 26), ”Information is data that have been
organized and processed to provide meaning to a user”. Yang
diterjemahkan; ”Informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan
diproses untuk memberikan arti bagi pengguna”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah kumpulan data yang telah diorganisir sehingga dapat
memberikan arti dan memiliki nilai tambah bagi pengguna untuk
mengambil keputusan.
Menurut Gelinas dan Dull (2012: 11), terdapat beberapa karakteristik
informasi yang berkualitas, seperti:
a. Effectiveness, berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan
dengan proses bisnis yang disampaikan dengan tepat waktu, benar,
konsisten, dan dapat digunakan.
b. Efficiency, menyangkut penyediaan informasi melalui penggunaan
(paling produktif dan ekonomis) yang optimal dari sumber daya.
c. Confidentially, menyangkut perlindungan sensitivitas informasi dari
pengungkapan yang tidak sah.
d. Integrity, berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi
serta validitas sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan.
e. Availability, berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat
diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang maupun di masa depan.
Hal ini juga menyangkut pengamanan sumber daya yang diperlukan
dan kemampuan yang terkait.
f. Compliance, berkaitan dengan mematuhi undang-undang: peraturan,
dan perjanjian kontrak di mana proses bisnis merupakan subjek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
g. Reliability, berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi
manajemen untuk mengoperasikan entitas dan melaksanakan tanggung
jawab serta tata kelola.
5. Akuntansi
Tujuan akuntansi yaitu menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan sustu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja
yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Adapun pengertian akuntansi itu sendiri menurut beberapa para
ahli . Diantaranya sebagai berikut:
a. Soemarso (2007:3) ” Akuntansi adalah proses mendifinisikan ,
mengatur
dan
melaporkan
informasi
ekonomi
untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
b. Hoopwood (2006;1) mendefinisikan ”Akuntansi sebagai
sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan
usaha kepada berbagai pihak”.
Jadi Dapat Disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses
mendefinisikan, mengukur , melaporkan informasi ekonomi kepada
berbagai pihak yang diharapkan berupa dalam penilaian dan pengambilan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
keputusan mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak yang
bersangkutan.
6. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Gelinas dan Dull (2012: 14), ”Information system is a manmade system that generally consists of integrated set of computer-based
components and manual components established to collect, store, and
manage data and to provide output information to users ”. Yang
diterjemahkan; ”Sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang
secara umum terdiri dari set komponen berbasis komputer yang
terintegrasi dan komponen manual yang dibangun untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan output informasi
kepada pengguna”. Menurut Hall (2011: 780), ”Information system is set
of formal procedures by which data are collected, processed into
information, and distributed to users”. Yang diterjemahkan; ”Sistem
informasi adalah set prosedur formal yang mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna”.
Menurut Reynolds and Stair (2010: 4), ” Information system is a set of
interrelated components that collect, manipulate, store, and disseminate
data and information and provide a feedback mechanism to meet an
objective”. Yang diterjemahkan; ”Sistem informasi adalah satu set dari
komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memanipulasi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi serta menyediakan
mekanisme timbal balik untuk memenuhi suatu tujuan ”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah satu set komponen yang terkait dan terintegrasi
untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan data
dan informasi kepada pengguna untuk mencapai tujuan.
a) Komponen Sistem Informasi
Menurut Reynolds dan Stair (2010: 10), terdapat beberapa komponen
dalam sistem informasi:
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Feedback
Input
Processing
Output
Sumber : Reynolds dan Stair (2011: 5)
1) Input, aktivitas mengumpulkan dan memperoleh data mentah.
2) Processing, mengkonversi atau mentransformasikan data menjadi
output yang bermanfaat.
3) Output, produksi dari informasi yang bermanfaat, biasanya dalam
bentuk dokumen dan laporan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
4) Feedback, output yang digunakan untuk membuat perubahan pada
input atau aktivitas pemrosesan.
b) Kerangka kerja sistem informasi
Sistem Informasi
Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Pelaporan
Buku
Besar/Keuangan(SPB
B/K)
Sistem Pemrosesan
Transaksi (SPT)
Sistem Pelaporan
Manajemen
(SPM)
Siklus pengeluaran
Siklus konversi
Siklus
Pendapatan
Sistem Pembelian
Sistem Akuntansi
Biaya
Sistem
Pemrosesan
Penjualan
Sistem Pengeluran
Sistem
perencanaan
Keperluan Bahan
Baku
Sistem
Penerimaan Kas
Sistem
Manajemen
Keuangan
Sistem
Pemasaran
Sistem Produksi
Sistem Sumber
Daya Manusia
Sistem
Pemrosesan Gaji
Sistem Aktiva
Tetap
Gambar 2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi
Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall,
2013:6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
7. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi
manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
organisasi perusahaan, yang akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk
keperluan manajemen, baik keperluan intern maupun keperluan ekstern
perusahaan. Adapun pengertian sistem akuntansi itu sendiri menurut
beberapa para ahli. Diantaranya sebagai berikut :
a. Menurut Stettler seperti yang telah diterjemahkan oleh Zaki
Baridwan (2010:4) ”Sistem akuntansi adalah formulirformulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat
untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan
ekonomis dan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam
bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti
pemegang saham,
kreditur dan
lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”.
b. Sedangkan menurut Mulyadi (2011:3) mendefinisikan ”sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan
yang
dibutuhkan
oleh
memudahkan pengelolaan perusahaan,”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
manajemen
guna
27
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah
metode dan prosedur untuk mengumpulkan (formulir-formulir, catatancatatan, prosedur-prosedur dan alat-alat) yang digunakan untuk mengelola
data dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.
8. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
a) Pengertian Sistem informasi Akuntansi
Menurut Gelinas dan Dull (2012: 667), “Accounting information
system is a specialized subsystem of the IS that collects, processes, and
reports information related to the financial aspects of business events”.
Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi adalah subsistem
khusus dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan
melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari
kejadian bisnis”. Menurut Hall (2011: 773), “Accounting information
system is specialized subset of information system that processes
financial transaction”. Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi
adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang memproses transaksi
keuangan”. Berdasarkan International Journal of Economics and
Finance (Vol.4, No. 5, 2012: 136-145),
“Accounting Information
Systems (AIS) are a tool which, when incorporated into the field of
Information and Technology systems (IT), are designed to help in the
management and control of topics related to organization’s economicfinancial area.” Yang diterjemahkan; “Sistem informasi akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
merupakan sarana yang tergabung dalam bidang sistem teknologi
informasi,
yang
di
rancang
untuk
membantu
mengelola
dan
mengendalikan topik yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi
perusahaan.” Bodnar dan Hopwood (2010:5) mengungkapkan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis
dirancang
untuk
mentransformasikan
data
komputer
akuntansi
yang
menjadi
informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan
keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan
perubahan
ini
apakah secara manual atau terkomputerisasi.
Jadi, sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang
mengubah data akuntansi menjadi informasi yang berguna dalam
penentuan
keputusan
oleh manajemen perusahaan, mulai dari
pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, dan pemrosesan data hingga
menjadi informasi yang kemudian didistribusikan kepada para pengguna
informasi tersebut.
b) Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2014:11-12), manfaat sistem informasi akuntansi
yaitu:
a.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa,
b.
Meningkatkan efisiensi,
c.
Berbagi pengetahuan,
d.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
e.
Meningkatkan struktur pengendalian internal,
f.
Meningkat pengambilan keputusan.
c) Kegunaan sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones dan Rama (2008: 7), yang diterjemahkan oleh M.
Slamet Wibowo, ada 5 kegunaan Sistem Informasi Akuntansi, antara
lain:
1) Membuat laporan eksternal.
2) Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan
pemerintah, dan yang lainnya.
3) Mendukung aktivitas rutin.
4) Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk
menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi
perusahaan khususnya pada penanganan transaksi-transaksi serta
membahas siklus perolehan dan pendapatan dengan lebih terinci.
5) Mendukung pengambilan keputusan.
6) Informasi juga diperlukan untuk pengambilan keputusan yang
tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Informasi
sangat penting untuk membantu dalam mengkomunikasikan
pengiriman barang.
7) Perencanaan dan pengendalian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
8) Suatu
sistem
informasi
juga
diperlukan
untuk
aktivitas
perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan
biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan
dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah
aktual.
9) Menerapkan pengendalian internal.
10) Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedurprosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi
aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan memelihara
keakuratan data keuangan.
Berdasarkan International Journal of Information Science &
Technology (Vol.6, No.2, 2009: 25-43), “Effectiveness of accounting
information system can be analyzed on three bases: 1) information
scope is considered as financial and non-financial information, internal
and external information that is usefull in prediction of future events, 2)
timeliness quality is related to the ability of accounting information
system to satisfy information needs by providing systematic reports to
the user, 3) aggregation of information is considered as means of
collecting and summarizing information within a given time period.”
Yang diterjemahkan, “Efektivitas sistem informasi akuntansi dapat
dianalisis pada tiga basis: 1) ruang lingkup informasi meliputi informasi
keuangan dan non-keuangan, informasi internal dan eksternal yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
berguna dalam memprediksi peristiwa di masa depan, 2) kualitas
ketepatan waktu berhubungan dengan kemampuan sistem informasi
akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan menyediakan
laporan sistematis untuk pengguna, 3) agregasi informasi, yaitu cara
mengumpulkan dan meringkas informasi dalam jangka waktu tertentu.”
d) Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2014:11), berikut ini adalah komponen yang
ada dalam SIA, yaitu:
1) Orang yang menggunakan sistem,
2) Prosedur dan instruksi,
3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya,
4) Perangkat lunak,
5) Infrastruktur teknologi informasi,
6) Pengendalian internal dan keamanan sistem.
Enam komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi
tiga fungsi bisnis penting sebagai berikut:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas,
sumber daya, dan personel organisasi.
2) Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan,
mengeksekusi,
mengendalikan,
dan
mengevaluasi aktivitas, sumberdaya, dan personel.
3) Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
aset dan data organisasi.
Menurut Hall (2008,p8), sistem informasi akuntansi terdiri dari
tiga subsistem utama, yaitu :
1. Transaction Processing System (TPS)
TPS digunakan untuk mengubah peristiwa ekonomi menjadi
transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan menjadi catatan
akuntansi
(jurnal dan
buku
besar),
dan
mendistribusikan
informasi-informasi keuangan penting ke petugas operasional untuk
mendukung kegiatan
operasional mereka. Agar penanganan
transaksi yang banyak dapat ditangani secara efisien, maka
transaksi sejenis dikelompokkan bersama menjadi siklus- siklus
transaksi dan setiap siklus tersebut dapat merekam serta memproses
jenis transaksi - transaksi keuangan.
2. Gederal Ledger/Financial Reporting System (GL/FRS)
Yaitu sistem yang menghasilkan laporan keuangan misalnya
laporan arus kas dan laopran lainnya yang berhubungan dengan
hukum berlaku
3. Managemen Reporting System (MRS)
Yaitu sistem yang menghasilkan laporan keuangan khusus
untuk manajemen internal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
9. Pengertian Pendapatan dan Kas
a. Pengertian pendapatan
Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011:995) pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi
penanaman modal. Menurut PSAK No.23 paragraf 06 Ikatan Akuntan
Indonesia (2010:23.2), menyatakan bahwa “pendapatan adalah arus
kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari konstribusi
penanaman modal”. Sedangkan menurut Skousen, Stice dan Stice
(2010:161), menjelaskan definisi pendapatan adalah arus masuk atau
penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) darai pengiriman
atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain
yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas centra yang sedang
berlangsung. Jadi dapat disimpulkan pendapatan adalah arus kas bruto
yang berasal dari aktivitas usaha, yang berarti sebelum dikurangi
biaya-biaya yang ada hubungannya dengan pendapatan tersebut.
b. Pengertian kas
Menurut Harahap (2010 :258), pengertian kas adalah sebagai
berikut : kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar
yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Setiap saat dapat ditukar menjadi kas.
2) Tanggal jatuh temponya sangat dekat.
3) Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan
tingkat harga.
Kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat
mempengaruhi transaksi yang sedang terjadi, hal ini disebabkan setiap
transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas, bahkan
walaupun perkiraan kas tidak terlibat dalam transaksi tersebut namun
besarnya transaksi tersebut tetap diukur dengan kas.
10. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas
Siklus merupakan kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan
berurutan.Siklus diawali dengan suatu prosedur dan diakhiri dengan
prosedur yang lain. Itulah sebabnya siklus memiliki beberapa prosedur,
Awal dan akhir dari suatu siklus dapat diidentifikasi. Suatu siklus
dirancang oleh perusahaan untuk menangani suatu peristiwa yang terjadi
dalam suatu
rangkaian. Disebut rangkaian karena peristiwanya dapat
terdiri dari beberapa peristiwa yang lebih kecil dan harus ditangani
dengan cara berbeda. (Winarno,2006:4,3)
a. Siklus pendapatan
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005:5) adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualanpenjualan tersebut. Sedangkan
menurut Bodnar dan Hopwood
(2003:9), siklus pendapatan adalah kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas-entitas lain dan
penagih pembayaran yang berkaitan. Dapat disimpulkan bahwa siklus
pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis perusahaan yang
berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
yang berlangsung secara terus-menerus dan penagihan pembayaran
dari hasil penjualan tersebut.
b. Siklus penerimaan kas
Monica (2012) Siklus penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas
bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus
berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan
dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan
tersebut.Didalam siklus penerimaan kas, Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian
yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini
dicapai:

Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.

Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36

Semua transaksi yang valid, dan disahkan telah dicatat.

Semua transaksi dicatat dengan akurat.

Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.

Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
11. Pengertian dan Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Setiap perusahaan baik perusahaan berskala kecil ataupun berskala
besar
akan selalu meningkatkan pengawasan dalam semua aktivitas
perusahaan, guna memperlancar proses produksi dan aktivitas perusahaan
lainnya. Dalam perusahaan berskala besar dimana manajemen mempunyai
kemampuan yang sangat terbatas untuk mengawasi secara langsung
seluruh aktivitas perusahaan, maka diperlukan suatu alat yang dapat
membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya tersebut, adalah
diciptakannya sebuah struktur pengendalian intern yang sesuai dengan
kondisi perusahaan, guna pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
perusahaan.
a. Pengertian pengendalian internal
Pengendalian intern harus dipandang tidak sebagai sistem itu
sendiri tetapi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar. Segalanya
harus jelas, sebab jika tidak akan menjadi tidak efektif sama sekali atau
bahkan mungkin menyesatkan. Pengendalian intern mempunyai
pengertian yang sangat luas, karena mencakup seluruh aspek kegiatan
pada semua tingkatan wewenang yang ada pada perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Pengendalian (control) juga meliputi semua metode, kebijakan dan
semua prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan
perusahaan, akurasi, dan kelayakan data manajemen serta standar
operasi manajemen lainnya. Pengendalian Intern
menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (2004:319.2) dalam bukunya “Standar Profesional
Akuntan Publik”, yaitu:“Pengendalian intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas
yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan yaitu : keandalan pelaporan keuangan,
efektivitas dan efesiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku”. Ikatan Akuntan Indonesia (2004:319.1) dalam
“Standar Profesional Akuntan Publik”, juga menegaskan bahwa:
“Pengendalian Intern dapat juga disebut sebagai struktur pengendalian
intern”. Maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan
rangkaian seluruh aktivitas yang telah terstruktur
sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam melaksanakan pengendalian intern ini dewan
komisaris, manajemen, dan personel lainnya harus mempunyai
pandangan dan sikap yang professional untuk memajukan atau
meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya, dengan pemeriksaan
berkesinambungan dan melakukan analisa atas laporan-laporan,
catatan-catatan, dimana laporan-laporan dan catatan-catatan tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dijadikan sebagai informasi yang benar-benar akurat. Pemeriksaan
terus-menerus dan analisa laporan dan catatan-catatan sering disebut
Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sistem Pengendalian Intern
berdasarkan
AICPA
(American
Institute
of
Certified
Public
Accountants) yang dikutip oleh Bambang Hartadi (2002:3) dalam
bukunya ”Sistem Pengendalian Intern dalam Hubungannya dengan
Manajemen Audit” yaitu: “Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur
organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi
yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan,
memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya,
meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan
perusahaan yang telah ditetapkan.”
b. Unsur-unsur pengendalian internal
Agar perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka
dibutuhkan sebuah pengandalian yang memadai, yaitu pengandalian
yang memenuhi unsur-unsur yang berlaku dalam perusahaan. Mulyadi
(2000:183)
dalam
bukunya
“Auditing”,
menyebutkan
pengandalian terdiri dari lima unsur pokok yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Resiko
3. Aktivitas Pengandalian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
struktur
39
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan
Kelima unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua
unsur pengendalian internal, yang membentuk disiplin dan
struktur.
Beberapa
faktor
yang
membentuk
lingkungan
pengendalian dalam suatu entitas antara lain:
 Nilai integritas dan etika
 Komitmen terhadap kompetensi
 Dewan komisaris dan komite audit
 Filosofi dan gaya operasi manajemen
 Struktur organisasi
 Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab
 Kebijakan dan praktek sumber daya manusia
2) Penaksiran resiko
Penaksiran resiko untuk tujuan laporan keuagan adalah identitas,
analisis dan pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan
penyusutan laporan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
Penaksiran
resiko
manajemen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
harus
mencakup
40
pertimbangan khusus terhadap resiko yang dapat timbul dari
perubahan keadaan, seperti:
 Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur
akuntansi yang belum pernah dikenal.
 Perubahan standar akuntansi.
 Hukum dan peraturan baru.
 Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi
baru yang digunakan untuk pengolahan informasi.
 Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi
pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang
terlibat didalam fungsi tersebut.
3) Aktivitas pengandalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
dibuat untuk memberiakan keyakinan bahwa petunjuk yang
dibuat oleh manajemen dilaksanakan untuk mengurangi resiko
dalam pencapaian tujuan.
4) Informasi dan komunikasi
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit,
menggolongkan,
menganalisis,
mencatat
dan
melaporkan
transaksi suatu entitas serta menyelenggarakan pertanggung
jawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Sistem akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa
transaksi yang dicatat atau terjadi adalah :

Sah

Telah diotorisasi

Telah dicatat

Telah dinilai secara wajar

Telah digolongkan secara wajar

Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
5) Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengandalian
internal
sepanjang
waktu.
Pemantauan
dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan
pekerjaan
tersebut,
baik
pada
tahap
desain,
maupun
pengoperasian pengandalain pada waktu yang tepat, untuk
menentukan apakah struktur pengendalian
internal tersebut
telah berjalan.
12. Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan bagi perusahaan
secara keseluruhan. Pengendalian (control) meliputi semua metode,
kebijakan, dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta
kekayaan perusahaa, akurasi, dan kelayakan data manajemen serta standar
operasi manajemen lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Tujuan utama dari pengendalian adalah untuk membantu menjamin
bahwa tujuan sistem akan dicapai. Dalam menjalankan operasional
perusahaan, setidaknya pemimpin perusahaan membutuhkan suatu metode
yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan dari perusahaan yang
bersangkutan, salah satunya dengan memakai sistem pengendalian intern
yang secara umum bertujuan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam
melindungi harta kekayaan perusahaan dari segala bentuk kolusi dan
pemborosan.
Suatu organisasi memiliki dua proses (aktivitas/sistem) utama, yaitu:
aktivitas/sistem
operasi
dan
aktivitas/sistem
informasi
yang
dikombinasikan menjadi aktivitas/sistem bisnis. Azhar Susanto (2004:98)
dalam bukunya ”Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan
Berbasis
Komputer”,
mengemukakan
alasan
utama
melakukan
pengendalian terhadap aktivitas bisnis adalah:
1) Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari setiap
aktivitas akan dicapai.
2) Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan karena
kejahatan, bahaya, atau kerugian yang disebabkan oleh penipuan,
kecurangan, atau penggelapan.
3) Untuk meberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya
bahwa semua tanggung jawab hukum telah dipenuhi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Jadi dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa alasan utama
digunakannya sistem pengendalian adalah untuk membantu mencapai
tujuan dan alasan lainnya untuk mengurangi resiko.
Berdasarkan laporan COSO yang dikutip oleh Sunarto (2003:137)
dalam bukunya “Auditing”, tujuan dari pengendalian internal yaitu:
1. Keandalan Laporan Keuangan
2. Kesesuaian dengan Undang-Undang dan Peraturan Yang Berlaku
3. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
Ketiga golongan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Keandalan laporan keuagan
Bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan bagi investor,
kreditor dan pengguna lainnya. Manajemen mempunyai kewajiban
hukum dan profesi untuk menjamin bahwa informasi akan disampaikan
oleh laporan keuangan yang telah disiapkan sesuai dengan standar
akuntansi.
2. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
Perusahaan harus mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku
dalam hukum yang mengatur tentang kegiatan dan pelaporan keuangan
perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
3. Efektivitas dan efisiensi operasi
Pengandalian dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah
kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha
dan untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan
efisien.
13. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Pengendalian
Internal
Menurut Erni Musriani Amir (2003) menyatakan bahwa : “ Sistem
Informasi
Akuntansi
diperlukan
dalam
menunjang
kefektivan
pengendalian internal. Menurut Haloman Ompusungu (2002) menyatakan
bahwa: “ Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap
efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal, terdapat hubungan
positif antara penerarapan sistem informasi akuntansi dengan efektivitas
pelaksanaan sistem pengendalian internal, pengaruh diterapkannya sistem
informasi akuntansi yaitu jenis laporan, frekuensi laporan, kekuatan
laporan, ketepatan waktu
laporan
secara signifikan berpengaruh
terhadap efektivitas pelaksanaan pengendalian internal.
Sistem informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh suatu
perusahaan sehingga dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan
informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Dalam
suatu sistem informasi akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian,
maka baik buruknya sistem informasi akuntansi sangat mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
fungsi manajemen dalam melakukan pengendalian internal, karena
informasi yang dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
Mengingat begitu pentingnya penerapan sistem informasi akuntansi dalam
suatu perusahaan, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau
suatu perusahaan tidak memiliki sistem informasi akuntansi yang
memadai.
Perusahaan
tersebut
mungkin
tidak
dapat
memproses
transaksinya secara jelas, terinci dan terstruktur. Kemudian perusahaan
tersebut mungkin tidak akan memperoleh informasi yang relevan dan
dapat dipercaya yang diperlukannya untuk dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan yang menyangkut aktivitas dan kelangsungan hidup
perusahaan.
Selanjutnya
karena
sistem
informasi
akuntansi
didalamnya
mengandung unsur-unsur pengendalian, maka perusahaan mungkin tidak
dapat menjalankan pengendalian-pengendalian yang diterapkannya dengan
baik. Karena pengendalian tidak dijalankan dengan baik, tidak menutup
kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan kecurangankecurangan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja. Jika
penyimpangan dan kecurangan sudah terjadi otomatis aktiva yang dimiliki
perusahaan terancam keselamatannya dan aktivitas yang dilakukan
menjadi tidak efektif dan efisien
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
14. Tinjauan Umum Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan suatu organisasi tenaga medis profesional
yang terorganisir serta sarana kedokteran
yang
permanen.
World
Health Organization (WHO) Thecnical Report Series No.122/1957
dalam Bastian (2008) mengungkapkan bahwa rumah sakit adalah
sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan
pelayanan kesehatan paripurna, kuratif dan preventif yang lengkap dalam
hal pencegahan dan penyembuhan penyakit kepada masyarakat.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang
menyelenggarakan
paripurna
(promotif,
menyediakan
pelayanan
preventif,
pelayanan
rawat
kesehatan
kuratif,
inap,
dan
rawat
perorangan
secara
rehabilitatiF)
yang
jalan,
dan
gawat
darurat.Rumah sakit memberikan layanan utama rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan
dimana pasien dirawat dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu
tertentu. Posma (2001) dalam Anggraini (2008), Selama pasien dirawat,
rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Sedangkan rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien
untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut di rawat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
inap atau tinggal di rumah sakit .Pasien diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu:
1. Berdasarkan kedatangannya, yaitu pasien baru dan pasien lama,
2. Berdasarkan pengirimnya, yaitu dikirim oleh dokter rumah sakit,
dikirim oleh dokter luar, rujukan dari puskesmas dan rumah sakit lain,
datang atas kemauan sendiri. Berdasarkan klasifikasi tersebut, pasien
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

pasien umum,

pasien BPJS, yaitu PBI dan Non-PBI.
15. Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakirt merupakan sistem
komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
akuntansi dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Antar muka aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKRS)
berbasis web merupakan sarana pendukung yang sangat penting untuk
membantu kegiatan pengelolaan data keuangan pada Rumah Sakit.
Dengan aplikasi web, suatu perusahaan dapat menghemat biaya
department IT terutama pada saat melakukan installasi software pada
masing-masing komputer user. Dengan aplikasi web, semua user tersebut
hanya memerlukan sebuah komputer dengan browser web dan koneksi ke
jaringan intranet / internet. Selain itu dengan menerapkan aplikasi web
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
proses pemeliharaan menjadi lebih mudah, dimana apabila terdapat
upgrade aplikasi ke versi yang lebih baru, maka proses upgrade tersebut
cukup dilakukan pada server web, dengan demikian semua pengguna akan
mendapatkan versi yang terbaru tersebut. Aplikasi web juga dapat
diinstalasi pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux, macOS
dan lain-lain. Jika aplikasi tersebut dibangun sesuai standard, maka akan
berjalan dengan baik pada semua browser web modern, seperti internet
explorer, Mozilla Firefox, Opera, google chrome atau Safari. Berbagai
pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi
konvensional menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh
laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya
dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
Sebagai bagian dari pengembangan sistem tersebut, buku petunjuk
penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit (SIAKRS)
disusun dengan tujuan untuk membantu para pengguna aplikasi yang
berada di lingkungan Rumah Sakit dalam menjalankan aplikasi SIAKRS
dengan baik. Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit
(SIAKRS) dirancang untuk penggunaan multi user yang saling terintegrasi
(team work), dimana terdapat pembagian hak akses untuk setiap kelompok
pengguna berdasarkan modul, menu dan fitur-fitur yang terdapat pada
aplikasi SIAKRS. Untuk itu diperlukan seorang Administrator aplikasi
yang bertugas untuk mengelola pembagian hak akses pengguna,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
pemeliharaan database serta proses update aplikasi jika terdapat
penambahan / perbaikan fitur yang terdapat pada aplikasi SIAKRS.
16. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas Rumah sakit
a. Siklus pendapatan rumah sakit
Menurut Bolandis (1982), “Siklus pendapatan rumah sakit adalah
siklus yang sangat penting dan sulit untuk mengontrol fungsi
keuangan”. Siklus pendpatan (revenue cycle) di rumah sakit terdiri dari
beberapa fungsi seperti pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada
pasien, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang. Dalam sistem
penerimaan kas, dibagi menjadi empat macam sistem pembayaran,
yaitu:
1. Order Entry
2. Billing System, yaitu Stand Alone Bill System, Semi Integrated Bill
System, Fully Integrated Bill System,
3. Piutang Pendapatan (Account Receivable),
4. Tunai (Cash Revenue).
Fungsi pengelolaan piutang tidak terlepas dari fungsi pemberian
jasa pelayanan dan mencakup sub fungsi penerimaan kas dari
pencairan piutang, penagihan, dan sub fungsi piutang usaha itu sendiri
yang bertugas memelihara informasi piutang pasien/ pihak lain secara
berkelanjutan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
b. Siklus penerimaan kas rumah sakit
Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas memiliki empat aktivitas
utama Sales Order Entry (Pesanan Penjualan), Shipping (Pengiriman),
Billing (Penagihan) dan Cash Collection (Penerimaan kas) (Romney &
Steinbart, 2006:556)
1. Sales Order Entry
Siklus penerimaan ini dimulai dengan kegiatan menerima
order penjualan dari konsumen. Dalam penjulaan jasa seperti
rumah sakit menerima order diartikan sebagai penerimaan
pasien (pendaftaran pasien) yang ingin melakukan perawatan
atau ingin melakukan penawaran atau ingin mendapatkan
tindakan medis.
2. Shipping
Aktivitas yang kedua adalah memenuhi pesanan konsumen.
Kegiatan ini terlihat lebih jelas pada siklus penjualan barang
perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang. Jika
dianalogikan dalam transaksi perusahaan jasa seperti rumah
sakit ,kegiatan ini merupakan aktivitas memberi pelayanan
jasa kesehatan kepada pasien yang datang untuk berobat atau
ditolong dalam persalinan, yang merupakan bagian dari jasa
yang diberikan oleh rumah sakit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
3. Billing
Aktivitas yang ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan
penagihan kepada konsumen. Dimana terdiri dari dua hal
utama yaitu manufaktur dan mengupdate piutang dagang.Jika
digambarkan dalam rumah sakit ini berarti bahwa bagian
administrasi meminta kepada pasien untuk melunasi biaya
atas pelayanan jasa yang telah diberikan setelah masa
perawatan dan tindakan medik selesai dilakukan.
4. Cash Collection
Kasir bertugas menerima pembayaran dari pasien, membuat
laporan adanya penerimaan ( buku penerimaan kas), dan
menyetorkan penerimaan uang tersebut ke bagian keuangan.
Namun didalam rumah sakit bagian administrasi adalah
bagian yang bertugas menerima pembayaran dari pasien dan
kemudian mencatatnya dalam buku penerimaan kas atau buku
pelunasan pembayaran. Dan menyetorkan penerimaan kas
tersebut kepada pemilik rumah sakit.
17. Siklus Pendapatan dan Penerimaan Kas Pasien Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28
tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Nasional, prosedur pelayanan yang diberikan kepada pasien JKN antara
lain :
1. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),
2. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL),
3. Pelayanan Kegawatdaruratan (Emergency).
Berdasarkan prosedur pelayanan tersebut di atas, terdapat tiga
macam cara pembayaran pada fasilitas kesehatan tersebut.
Cara
pembayaran fasilitas kesehatan yang pertama, yaitu:
1. BPJS Kesehatan membayarkan kepada fasiltas kesehatan tingkat
pertama dengan Kapitasi,
2. Sedangkan untuk fasiltas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
BPJS membayarkan cara INA-CBG atau sistem paket,
3. Jika
disuatu
daerah
tidak
memungkinkan
pembayaran
berdasarkan kapitasi, BPJS Kesehatan diberi wewenang untuk
melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang lebih
berhasil guna.
Cara pembayaran fasilitas kesehatan yang kedua, yaitu:
1. Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasiltas kesehatan
yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar
dengan pengantian biaya, yang ditagihkan langsung oleh fasiltas
kesehatan kepada BPJS Kesehatan dan dibayar oleh BPJS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Kesehatan setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut.
Peserta tidak diperkenankan dipungut biaya apapun terhadap
pelayanan tersebut,
2. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasiltas Kesehatan atas pelayanan
yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari
sejak dokumen klaim diterima lengkap.
Cara pembayaran fasilitas kesehatan yang ketiga, yaitu:
1. Besaran
pembayaran
kepada
fasiltas
kesehatan
ditentukan
berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasiltas
kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar tarif
yang ditetapkan oleh Menteri,
2. Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran, Menteri
memutuskan besaran pembayaran atas program JK yang diberikan,
3. Asosiasi fasiltias kesehatan ditetapkan oleh Menteri.
18. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian.
Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas
dari topik penelitian yaitu mengenai sistem informasi akuntansi tentang
siklus pendapatan dan penerimaan kas.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang pernah dilakukan
54
Tabel 2.4 Hasil Penelitian Terdahulu
No
1.
Nama
Judul
Lokasi
Metode
Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasanah
Analisa Sistem
RSUD
Kualitatif
Sistem dan prosedur
(2013)
Informasi
Dr.Saiful
Deskriftif
yang ada pada
Akuntansi
Anwar
penerimaan rumah sakit
penerimaan kas
Malang
sudah lengkap meliputi
jasa rawat inap
prosedur, dokumen,
pada RSUD
kebijakan akuntansi,
Dr.Saiful
jurnal dan laporan.Akan
Anwar Malang
tetapi terdapat beberapa
kekurangan meliputi
kurangnya pihak yang
terkait dalam prosedur,
dan kurang jelasnya
uraian tugas pihak-pihak
yang terkait, tidak
terdapat alur pada
masing-masing loket
administrasi rawat inap
yang semestinya dapat
dijadikan tambahan agar
implementasi sistem dan
prosedur dapat
memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh
pengguna sistem
informasi akuntansi
2.
Wijining
Pengaruh
RS.
Deskriftif
Menunjukan bahwa
ati
bauran
Pertamina
yang
program bauran
(2011)
pemasaran jasa
Cirebon
mengguna
pemasaran jasa Rumah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
terhadap
kan teknik
Sakit
loyalitas pasien
simple
Pertamina Cirebon yang
rawat inap
random
terdiri dari produk, harga,
RS.Pertamina
sampling
lokasi, promosi,
Cirebon
sumberdaya
manusia, bukti fisik,
kekuatan, kewajiban dan
kinerja berpengaruh
terhadap
loyalitas pasien rawat
inap Rumah Sakit
Pertamina Cirebon,
dengan pengaruh
terbesar adalah variabel
sumber daya manusia
,
dan pengaruh terkecil
adalah
kinerja. Loyalitas yang
dimiliki
oleh pasien rawat inap
Rumah
Sakit Pertamina
Cirebon sudah sampai
pada tahap
advocate
, dimana pasien telah
melakukan
word
of mouth
atau mempromosikan
pelayanan rawat inap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Rumah Sakit Pertamina
Cirebon
3.
Ledy
Analisa Sistem
Rumah
Kualitatif
Penelitian ini bertujuan
Dhiayu
Informasi
Sakit
Deskriftif
agar sistem informasi
Pratiwi
Akuntansi
Islam
yang
akuntansi yang telah
(2010)
Siklus
Jemursari
mengguna
diterapkan pada rumah
Pendapatan
Surabaya
kan
sakit islam jemursari
pendekata
Surabaya mendapatkan
Inap dan Rawat
n studi
kualitas informasi yang
Jalan
kasus
lebih baik.Hasil
Untuk
Rawat
penelitian terhadap siklus
pendapatan pada rawat
inap sudah dapat
dikatakan baik dan
efisien.
4.
Sari
Sistem
RSUD
Kualitatif
Sistem dan Prosedur
(2007)
penerimaan
Dr.Saiful
Deskriftif
penerimaan pasien
pasien rawat
Anwar
Rawat Inap dan
inap dan
Malang
pembayaran
pembayaran
kewajibannya masih
kewajibannya
terdapat kelemahankelemahan yaitu
formulir-formulir, bukubuku yang
digunakan,laporan yang
dihasilkan kurang
lengkap,juga bagan alur
(flowchart) yang tidak
sesuai dengan keputusan
Direktur RSUD saiful
Anwar Malang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
5.
Tuerah
Evaluasi
UD.
Deskriftif
Menunjukan bahwa
(2013)
Efektivitas
RODAM
sistem pembelian dan
Sistem
AS
pengeluaran kas dalam
Informasi
MANAD
perusahaan diterapkan
Akuntansi
O
secara efektif dan
Pembelian dan
berjalan sesuai dengan
Pengeluaran
prosedur.Namun struktur
Kas pada UD.
organisasi perusahaan
RODAMAS
perlu dilakukan
MANADO
pengembangan yaitu
dengan menambah satu
fungsi yaitu manajer BC
akuntansi untuk
mengawasi proses
pencatatan transaksi
keuangan.
B. Rerangka Pemikiran
Rerangka pemikiran diwujudkan dalam bentuk skema sederhana yang
menggambarkan isi penelitian. Rerangka Pemikiran yang diperlukan sebagai
gambaran didalam penyusunan penelitian ini dimaksudkan unruk menentukan
keterkaitan antara variabel yang akan di teliti yaitu Analisa sistem informasi
akuntansi atas siklus pendapatan dan penerimaan kas pada rumah sakit .Maka
dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Gambar 2.3
: Rerangka Pemikiran
Siklus Pendapatan
Sistem Informasi
Akuntansi (Y)
(X1)
Siklus Penerimaan
Kas (X2)
Berdasarkan gambar diatas, diidentifikasi dua variabel independen yaitu
Siklus pendapatan dan penerimaan kas, satu variabel dependen yaitu Sistem
Informasi Akuntansi . Sistem informasi akuntansi pada penelitian ini
membahas tentang Siklus pendapatan dan Siklus Penerimaan Kas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download