2016 Laporan Tahunan Annual Report Moving Beyond the Digital Banking Era PT BANK INA PERDANA Tbk Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab DISCLAIMER D Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataanpernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. This Annual Report contains financial conditions, operational results, projections, plans, strategies, policies, as well as objectives of the Company, which are classified as forwardlooking statements in the implementation of the applicable laws and regulations, excluding historical matters. Such forwardlooking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin adanya hasil tertentu yang pasti tercapai berdasarkan informasi yang disajikan. Prospective statements in this Annual Report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of the Company and the business environment where the Company conducts business. The Company does not guarantee that all information presented herein will bring specific results as expected. Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Bank Ina Perdana Tbk yang menjalankan bisnis dalam bidang Perbankan. Adakalanya kata “Bank Ina Perdana” dan “Bank” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Bank Ina Perdana Tbk secara umum. This Annual Report also contains the word “Company”, hereinafter referred to as PT Bank Ina Perdana Tbk, as the company that runs business in the field of Banking. The word “Bank Ina Perdana” and “Bank” are occasionally used to simply refer to PT Bank Ina Perdana Tbk in general. PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility moving beyond the digital banking era Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi The IT and communication rapid development has berjalan begitu pesat dan telah menyentuh semua lini touched all aspect including the banking industry. In the kehidupan, tak terkecuali industri perbankan. Dalam era present and future era, technology information is the seperti sekarang dan di masa depan, teknologi informasi primary key to win a competitive industry. menjadi kunci utama untuk memenangkan persaingan dalam iklim industri yang kian kompetitif. Perseroan menyadari bahwa masa depan industri The Company is aware of the banking industry to perbankan adalah moneyless dan branchless. Transaksi be money-less and branch-less. Virtual transaction menggunakan uang kontan akan semakin berkurang dan will replace cash transaction. Physical branch office digantikan oleh transaksi secara virtual. Kantor cabang will eventually be gone and its function will be run by dalam bentuk fisik perlahan tapi pasti akan tergerus dan technology information application. The cash-less society fungsinya dapat dijalankan melalui aplikasi teknologi grew and is projected to keep developing along with the informasi. Cashless society tumbuh dan diproyeksi akan revolutionary development of IT, communication as well semakin berkembang seturut dengan perkembangan as internet penetration. revolusi teknologi infomasi dan komunikasi dan penetrasi internet. Menyadari hal itu, Perseroan terus berbenah untuk To cope with such matter, the Company keep improving mengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk its IT application to support digital banking service. mendukung layanan perbankan secara digital. Perangkat Device and application including mobile banking, dan aplikasi meliputi mobile banking, internet banking, internet banking, and other e-banking features is being dan fitur e-banking lainnya terus dikembangkan untuk developed to proved and effective and efficient service. memberikan pelayanan yang efektif dan efisien. Tema tahun ini, “Moving Beyond the Digital Banking Era”, This year theme of “Moving Beyond the Digital Banking merepresentasikan langkah Perseroan pada 2016 untuk Era” represented the Company’s stage in 2016 to conduct melakukan transformasi bisnis yang mengedepankan business transformation by approach of information pendekatan teknologi informasi. Kami terus berbenah technology. The Company maintained its business menciptakan pondasi bisnis untuk menyambut era foundation to welcome the digital banking. perbankan digital. Pada akhirnya, Perseroan optimis keunggulan teknologi Finally, the Company is optimistic that IT excellence will informasi be a determining factor in winning the coming business akan menjadi faktor penentu dalam memenangkan persaingan bisnis pada masa mendatang. competition. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 1 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Utama Main Overview 6 8 11 13 Piagam & Penghargaan Certifications & Awards Peristiwa Penting 2016 2016 Significant Event Kinerja dan Strategi 2016 2016 Performance and Strategy Ikhtisar Data Keuangan Penting Highlights on Significant Financial Data LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS 21 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report PROFIL PERSEROAN Company Profile 32 Sekilas Bank Ina Perdana Bank Ina Perdana at a Glance 34 Identitas Perusahaan Corporate Identity 36 Visi, Misi dan Landasan Pencapaian Vision, Mission and Achievement Platform 37 Jejak Langkah Milestones 38 Bidang Usaha Line of Business 40 Produk dan Jasa Product and Services 44 Struktur Organisasi Organization Structure 45 Struktur Kelompok Usaha Business Group Structure 46 Uraian Nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan Shareholders’ Name and Ownership Percentage TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS overview supporting business 70 110 Manajemen Risiko Risk Management Sumber Daya Manusia Human Resources ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS 118 120 121 122 133 134 Perekonomian Indonesia 2016 Indonesia’s Economy in 2016 Kinerja Perbankan Nasional 2016 National Banking Sector Performance 2016 Tinjauan operasional per segmen usaha Operational Review Per Business Sector Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis Kemampuan Membayar Utang Solvency Struktur Modal Capital Structure 2 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 15 16 17 17 Grafik Ikhtisar Keuangan Charts of Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Overview Aksi Korporasi Corporate Action Penghentian Perdagangan Trade Suspension 25 Laporan Direksi Board of Directors Report 47 48 52 57 60 61 65 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Pengendali Emiten Information Regarding Controlling Shareholders of Issuers Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile Group Head Group Head Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu Branch and Subbranch Managers Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Dalam Pelaksanaan Ipo Name and Address of Institution and/or Capital Market Supporting Professionals In The Implementation of Ipo Jaringan Kantor Network Offices 66 114 Teknologi Informasi Information Technology 135 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Material Commitments for Capital Goods Investments 135 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi,Restrukturisasi Utang/ Modal Material Information Pertaining to Investments, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring 135 Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Information on Material Transaction Involvi ng Conflict of Interests and Transaction with Affiliated Party Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance 136 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts that Occurs After Balance Sheet Date 136 Perbandingan antara Target dan Realisasi Comparison Between Target and Realization 136 Prospek dan Pengembangan Usaha 2017 2017 Business Process and Development 137 Aspek Pemasaran Marketing Aspects TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE 144 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance 147Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG Results of Self-assessment Governance Implementation 149 Hasil RUPS GMS Resolution 152 Dewan Komisaris Board of Commissioners 159 Komisaris Independen Independent Commissioner 160 Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Committees of the Board of Commissioners 160Komite Audit Audit Committee 164Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee 167Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee 170Direksi Board of Directors 185 Komite-komite di Bawah Direksi Committees Under The Board of Directors 185Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee 186Komite Kredit Creditt Committee 186Komite Kebijaksanaan Perkreditan Bank Bank Credit Policy Committee 187ALCO ALCO 187Komite IT Steering IT Streering Committee 188Komite Strategi Planning & Budgeting Planning Strategy & Budgeting Committee 188Komite Sumber Daya Manusia Human Resources Committee 188 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi Frequency of Meetings between Board of Commissioners and Board of Directors 190 Informasi Rangkap Jabatan Information on Concurrent Position 190 Hubungan Keuangan dan Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Pengendali Financial Relationship and Affiliates Relationship between Members of the Board of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 222 Peningkatan Kesejahteraan serta Memperkuat Perekonomian Rakyat Social Economic and Welfare Improvement 222 Dasar Kebijakan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial yang Dilakukan Fundamental Policy in The Implementation of Social Responsibility 224 Susunan Pengelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Management Structure 224 Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Reponsibility Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 140 140 141 Kebijakan Dividen Dividend Policy Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Actualization of The Fund Utilization of Public Offer Revenue Perubahan Peraturan yang Berpengaruh Signifikan Bagi Perseroan Significant Changes of Regulation For The Company 141 Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies 190 Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration Policy and Other Facilities For Board of Commissioners and Board of Directors 191 Penerapan Program APU & PPT Implementation of APU and PPT Program 193 Pemegang Saham Shareholders 195 Share Option Share Option 196 Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Internal Fraud 198 Permasalahan Hukum Legal Issue 198 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Transaction with Conflict of Interest 199 Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Buy Back Shares and Buy Back Bank Bonds 199 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Provision of Fund to Related Party and Provision of Large Fund Exposure 199 Rencana Strategis Bank Bank’s Strategic Plan 205 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya Transparency of Financial and Non-Financial Conditions Not Yet Revealed in Other Reports 205 Kode Etik Code of Conduct 206 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 208 Unit Kerja Internal Audit Internal Audit Work Unit 210 Fungsi Audit Eksternal External Audit Function 210 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 212Whistleblowing System Whistleblowing System 214 Rekomendasi OJK Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21 /POJK.04/2015) Recommendations from OJK Code of Corporate Governance for Public Companies (The Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.04/2015) 224 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Policy and Implementation of Responsibility to The Social Community Development 227 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Kepada Nasabah Policy and Implementation of Responsibility to The Customer 228 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Policy and Implementation of Manpower and Occupational Health and Safety Responsibility PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 3 Ikhtisar Utama Main Overview Berbagai penghargaan yang diterima pada 2016 merupakan bukti komitmen Bank Ina Perdana untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah dan semakin meningkatkan kinerja Bank. Various awards received in 2016 are proof of Bank Ina Perdana’s commitment to continuously give the best service to customers and improve the Bank’s performance. 01 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Piagam & Penghargaan Certifications & Awards 22 Maret 2016 / March 22, 2016 29 Januari 2016 / January 29, 2016 The Best Performing Bank Of The Year – Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016 dari Sembilan Bersama Media dan Indonesian Inspire The Top 3 Best Banks Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 dari Majalah Warta Ekonomi The Top 3 Best Banks Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 from Warta Ekonomi Magazine The Best Performing Bank Of The Year – Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016 from Sembilan Bersama Media Indonesian Inspire 9 Agustus 2016 / August 9, 2016 Penghargaan atas partisipasi dalam kampanye Yuk Nabung Saham dari Bursa Efek Indonesia Award for the participation in Yuk Nabung Saham campaign from Indonesia Stock Exchange 25 Agustus 2016 / August 25, 2016 Predikat “Sangat Bagus” Atas kinerja keuangan tahun 2015 dari Majalah Infobank “Excellent” Predicate for financial performance of 2015 from Infobank Magazine 7 September 2016 / September 7, 2016 Most Efficient Bank Kategori Bank Buku 1 dari Bisnis Indonesia Most Efficient Bank - Category of Buku 1 Bank from Bisnis Indonesia 19 Oktober 2016 / October 19, 2016 The Most Efficient Bank - Kategori Bank Konvensional Nasional Aset di bawah 20T dari Tempo Media Group dan Indonesian Banking School The Most Efficient Bank - Category of Conventional Bank for National Asset below 20T from Tempo media Group Indonesian Banking School 6 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 7 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Peristiwa Penting 2016 2016 Significant Event 8 Januari 2016 • January 8, 2016 1-29 Februari 2016 • February 1-29, 2016 22 Maret 2016 • March 22, 2016 Perayaan Natal bersama 2015 dan Tahun Baru 2016, Training Centre, Jakarta. Pelaksanaan Program Promosi “Raihlah Keberuntunganmu Bersama Bank Ina” dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek. Menerima penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai The Top 3 Best Bank pada Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016. The implementation of Promotion Program “Raihlah Keberuntunganmu Bersama Bank Ina” in celebrating Chinese New Year. Announced as The Top 3 Best Bank on Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 awarded from warta Ekonomi. 11 Januari 2016 • January 11, 2016 8 Maret 2016 • March 8, 2016 12 Mei 2016 • May 12, 2016 Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Kemayoran Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Surabaya. Payment Point Operational Service at Indogrosir Surabaya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta. 2015 Christmas and 2016 New Year Celebration, Training Centre, Jakarta Payment Point Operational Service at Indogrosir Kemayoran 29 Januari 2016 • January 29, 2016 Menerima Penghargaan The Best Performing Bank of The Year dari Indonesian Creativity & Best Leader Award. Receive award of The Best Performing Bank of The Year from Indonesian Creativity & Best Leader Award. 8 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 12 – 13 Maret 2016 • March 12 – 13, 2016 Pelatihan Advance Service Excellence, Training Centre, Jakarta. Advance Service Excellence Training, Training Centre, Jakarta Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta 12 Mei 2016 • May 12, 2016 Public Expose, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta. Public Expose, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 17 Juni 2016 • June 17, 2016 Buka Puasa Bersama Training Center, Jakarta. Iftar with all Training Centre, Jakarta Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 17-18 September 2016 • 7 Oktober 2016 • October 7, 2016 September 17-18, 2016 Pelaksanaan Literasi Keuangan di SD Harapan Mulia, Pademangan Jakarta Pusat Employee Gathering di Belitung yang diikuti oleh seluruh kantor Jakarta dan luar Jakarta. Employee Gathering attended by all office from Jakarta and outside of Jakarta, in Belitung. Financial Literation Implementation at SD Harapan Mulia, Pademangan Central Jakarta 18 Agustus 2016 • August 18, 2016 22 September 2016 • September 22, 2016 8 Oktober 2016 • October 8, 2016 Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di seluruh kantor Bank Ina. Perseroan menandatangani kerjasama dengan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) untuk pemberian beasiswa dalam program “Clement Suleeman Scholarship Fund”. Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko : “Operasional Risk Management”, Training Centre, Jakarta. Indonesian Independence Day Ceremony in all Bank Ina’s offices. Signing of agreement with Krida wacana christian University (UKRIDA) to provide scholarship in the program “Clement Suleeman Scholarship Fund”. Risk Management Certification Refreshment: “Risk Management Operational”, Training Centre, Jakarta 27-28 Agustus 2016 • August 27-28, 2016 10 Oktober 2016 • October 10, 2016 Pelatihan Basic Leadership, Training Centre, Jakarta. Pelaksanaan Literasi Keuangan di SMP & SMK Harapan Mulia, Pademangan Jakarta Pusat Basic Leadership Training, Training Centre, Jakarta 3 – 31 Oktober • October 3-31, 2016 Pelaksanaan program promosi “Lucky Dip on October” dalam rangka bulan inklusi keuangan nasional. Implementation of Financial Literation at SMP & SMK Harapan Mulia, Pademangan Central Jakarta Implementation of promotion program of “Lucky Dip on October” in the month of national finance inclusion. 5 September 2016 • September 5, 2016 Pelaksanaan Customer Day di seluruh kantor Bank Ina dalam rangka Hari Pelanggan Nasional. Customer Day implementation in all of Bank Ina’s offices in commemorating the National Customer Day 14 Oktober 2016 • October 14, 2016 Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Bethel, Jakarta Pusat Financial Literation implementation at TK Bethel, Central Jakarta PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 9 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 19 Oktober 2016 • October 19, 2016 21 Oktober 2016 • October 21, 2016 24 November 2016 • November 24, 2016 Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Bhayangkari, Ciputat Raya, Jakarta Selatan. Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Putra Pasar Jum’at, Jakarta Selatan. Financial Literation implementation at TK Bhayangkari, Ciputat Raya, South Jakarta Financial Literation implementation at TK Putra Pasar Jum’at, South Jakarta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, di Gedung C Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri, Pasar Minggu, Jakarta. Signing of Cooperation Agreement of Utilization of Resident Number, Demographic Data, and Electronic ID Card, at C Ditjen PMD Building of the Home Affair Ministry, Pasar Minggu, Jakarta 19 Oktober 2016 • October 19, 2016 22 Oktober 2016 • October 22, 2016 Kunjungan Siswa SD Kristen Aletheia ke Kantor Cabang Lumajang dalam rangka literasi Edukasi Keuangan. Pelaksanaan Literasi Keuangan di SD Aloysius 01 Semarang. Student Visit of SD Kristen Aletheia students to Lumajang Branch Office to educate on the Financial Education Financial Literation implementation at SD Aloysius 01 Semarang 1 Desember 2016 • December 1, 2016 Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Tangerang. Payment Point Operational Service at Indogrosir Tangerang 24 Oktober 2016 • October 24, 2016 20 Oktober 2016 • October 20, 2016 Pelaksanaan Literasi Keuangan di SDN Jaka Setia 6, Bekasi. Financial Literation implementation at SDN Jaka Setia 6, Bekasi Kunjungan Siswa TK Kristen Aletheia ke Kantor Cabang Lumajang dalam rangka literasi Edukasi Keuangan. Student Visit of TK Kristen Aletheia to Lumajang Branch Office to educate on the Financial Education 8 Desember 2016 • December 8, 2016 Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan di Padalarang, Jawa Barat. Corporate Social Responsibility (CSR) activity organized in Padalarang, West Java. 20 Oktober 2016 • October 20, 2016 4 November 2016 • November 4, 2016 Pelaksanaan Literasi Keuangan di lembaga Pendidikan Dian Nusantara, Jl. Dr Wahidin Solo. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, gedung BEI, Jakarta. Financial Literation implementation at educational institution of Dian Nusantara, Jl. Dr. Wahidin Solo 10 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Extraordinary General Meeting Shareholders at ISE building, Jakarta of Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Kinerja dan Strategi 2016 2016 Performance and Strategy Tahun 2016 yang disebutkan oleh pemerintah sebagai tahun pemulihan bagi perekonomian Indonesia karena sudah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi selama 2 tahun berturut-turut, seiring pelemahan ekonomi global yang menyeret kinerja perdagangan dalam negeri akibat harga komoditas yang turun tajam. APBN 2014-2015 yang dinilai overestimated dengan target penerimaan negara cukup tinggi, di tahun 2016 terpaksa diambil langkah-langkah koreksi terhadap APBN agar lebih kredibel, konsisten dan sustainable dengan memotong anggaran sebesar Rp165 triliun karena penerimaan pajak diperkirakan short fall Rp219 triliun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya mencatat tumbuh 5,02% (yoy), membaik dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,88% (yoy) walaupun belum mampu memenuhi target APBN 2016 sebesar 5,2%. Konsumsi rumah tangga tumbuh cukup kuat didukung oleh terjaganya daya beli seiring dengan inflasi yang terkendali. Kinerja ekspor juga menunjukkan perbaikan ditopang meningkatnya volume perdagangan dunia serta harga beberapa komoditas yang meningkat seperti batubara dan minyak sawit. 2016 was a year of economic recovery in Indonesia because of the slow growth in economy for 2 consecutive years, along with the weakening of global economic causing commodities price to fall that affect domestic trade performance. The APBN of 2014-2015 were valued over-estimated as revenue target is high, therefore some improvement for the APBN were taken in 2016 to be more credible, consistent and sustainable by cutting off budgets of Rp165 trillion as tax revenue were estimated underwent short fall of Rp219 trillion. According to the Statistics Indonesia (BPS), Indonesian economic growth recorded growth improvement of 5.02% (yoy) compared to 2015 of 4.88% (yoy) even though still unable to reach 2016 APBN target of 5.2%. Household consumption is grow stronger as it is supported by maintaining purchase power along with controlled inflation. Export performance also shows improvement supported by increase in the global trade volume and several commodities prices increase such as coals and palm oil. Di sisi perbankan nasional, pada tahun 2016 Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai pelonggaran moneter seperti penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 6,5% pada Maret 2016, pemangkasan bunga acuan Bank Indonesia (BI On the national banking side, in 2016 Indonesian Bank (BI) issued various monetary ease such as Statutory Reserves (GWM) to become 6.5% on March 2016, BI rate trimming 100 basis point (bps) from 7.50% on December 2015 to become 6.50% starting July 2016, continued with BI 50 basis point decrease 7 day reverse repo from 5.25% on August 2016 to become 4.75% since October 2016, and various government policy of reduction packaged. However such effort is still unable to rate) 100 basis point (bps) dari 7,50% per Desember 2015 menjadi 6,50% per Juli 2016 yang kemudian dilanjutkan dengan penurunan 50 basis point (bps) BI 7 day reverse repo dari 5,25% per Agustus 2016 menjadi 4,75% per Oktober 2016, serta berbagai paket relaksasi kebijakan Pemerintah. Namun demikian upaya tersebut belum mampu mendorong pertumbuhan kredit perbankan nasional. Pertumbuhan kredit perbankan nasional sejak tahun 2014 terus menunjukkan tren melambat, pada tahun 2016 pertumbuhan kredit 7,9 % turun dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 10,44%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan /NPL gross) perbankan nasional juga menujukkan trend yang meningkat di tahun 2016, tertinggi menyentuh ratio 3,22% di bulan Agustus 2016 yang kemudian menurun di bulan Desember 2016 menjadi 2,9%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang masih berlanjut dan berkepanjangan telah berdampak kepada kondisi perbankan nasional di tahun 2016 yaitu pertumbuhan kredit yang melambat, likuiditas yang semakin ketat, meningkatnya risiko pembiayaan, dan menurunnya tingkat efisiensi bank. encourage national banking credit growth. The growth of national banking credit since 2014 shows a slowing trend, in 2016 the credit growth decrease by 7.9% compared to 2015 of 10.44%. Non-performing loan/NPL gross of national banking also shows an increase in 2016, the highest reach 3.22% in August 2016 and then a decrease on December 2016 to become 2.95. The continuous slowdown in economic growth give impact on the 2016 national banking condition, showing slowdown credit growth, restricted liquidity, increase in financing risk, and the slowdown in bank efficiency. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 11 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Seiring kondisi yang penuh kendala dan tantangan di tahun 2016, Bank Ina Perdana masih meraih hasil kinerja keuangan yang positif dan terus melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengelola dan meminimalisasi exposure risiko yang dihadapi. Rasio non performing loan yang meningkat akan diupayakan penyelesaiannya dan telah memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang cukup memadai untuk antisipasi risiko ke depan. Pengelolaan Bank tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) untuk terus memupuk kepercayaan masyarakat. Atas kondisi ini pengembangan bisnis dilakukan secara selektif dengan tetap merefleksikan semangat determinasi dan optimisme Bank. Kinerja keuangan per posisi akhir Desember 2016 adalah CAR 30,36%, ROE 5,23%, ROA 1,02%, NIM 5,10%, LDR 76,30%, NPL Gross 3,14%, NPL net 2,29%, dan BOPO 90,56%. Throughout challenging condition in 2016, Bank Ina Perdana still exhibit a positive result in financial performance and conduct proactive steps in managing and minimalized any risk exposure. A settlement will be implemented for the increase in non-performing loan ratio and has save enough Non-Financial Assets to anticipate the future risk. The Bank management also maintains prudent principle and Good Corporate Governance to ensure client trust. Business development on this condition is conducted selectively by reflecting on Bank’s spirit of determination and optimism. Financial performance at the end of December 2016 was CAR 30.36%, ROE 5.23%, ROA 1.02%, NIM 5.10%, LDR 76.30%, NPL Gross 3.14%, NPL net 2.29%, and BOPO 90.56%. STRATEGI BISNIS BUSINESS STRATEGY PT Bank Ina Perdana Tbk telah efektif memperoleh persetujuan Pemegang Saham pengendali yang baru pada September 2015 paska go public pada 14 Januari 2014, sehingga strategi bisnis tahun 2016 adalah mewujudkan secara bertahap bisnis model baru berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu dalam masa transisi ini agar estafet bisnis dapat berjalan dengan baik, kebijakan dan strategi manajemen tahun 2016 bertemakan “Sustainable and Quality Growth” dengan proyeksi pertumbuhan penyaluran kredit secara konservatif. PT Bank Ina Perdana has effectively obtained the approval of new Shareholders on September 2015, after going public on January 14, 2014 so that the 2016 business strategy is gradually actualize the new model business based on information technology. Therefore to ensure a good business relay in this transition phase, the theme of “Sustainable and Quality Growth” was taken in 2016 policy and management strategy by conservatively projecting the growth of credit distribution. Manajemen terus berupaya melakukan pembenahan/penataan infrastruktur secara bertahap sebagai tahapan “transformasi infrastruktur”, terutama terkait dengan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, layanan berbasis IT, serta penerapan manajemen risiko dan prosedur operasional. Sedangkan dalam pengelolaan portofolio kredit tetap senantiasa berpedoman pada prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat serta fokus pada penyelesaian kredit bermasalah baik melalui restrukturisasi maupun likuidasi. Untuk segi pendanaan selalu memperhatikan ketersediaan likuiditas yang cukup dengan cost of fund yang terkendali serta mampu mendukung pertumbuhan fungsi intermediasi. The management strives to gradually improve/regulate the infrastructure as a stage of “infrastructure transformation”, especially related to the adequacy of human resource quantity and quality, IT based service, and the implementation of risk management and operational procedure. In managing its credit portfolio, the management follows the guideline in credit administration principles and focus on problematic credit settlement both through restructuration and liquidation. While in the financing aspect, by observing the adequacy of liquidity availability with the controlled cost of fund and also supporting the growth of intermediation function. Strategi pertumbuhnan dana dilakukan melalui pengembangan produk dan layanan sesuai kebutuhan nasabah untuk mendorong perluasan customer base. Secara umum dari strategi bisnis tahun 2016 di tengah tantangan dinamika dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kinerja kerja Bank Ina Perdana mampu mencatat laba yang meningkat sebesar 8,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tetap mampu merefleksikan sebagai Bank sehat. Growth fund strategy is conducted through product and service development according to client’s need to encourage customer base expansion. The 2016 business strategy in general, regardless the dynamic challenges and the economic slow growth, Bank Ina Perdana work performance able to record an increase profit of 8.05% compared to the previous year and still able to exhibit a healthy Bank. 12 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Ikhtisar Data Keuangan Penting Highlights on Significant Financial Data dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain (in million Rupiah, unless otherwise stated) Laporan Posisi Keuangan Uraian Financial Position 2016 2015 2014 Description Total Aset 2.359.089 2.081.523 1.951.836 Total Asset Aset Produktif Bersih 2.184.615 1.899.341 1.795.204 Net Productive Assets Pinjaman yang Diberikan 1.378.153 1.455.994 1.252.750 Loans Dana Pihak Ketiga 1.800.961 1.734.291 1.626.441 Third Party Fund - - - Loans Received 482.705 319.432 302.085 Total Equity 1.876.384 1.762.091 1.649.751 Total Liabilities Pinjaman Diterima Total Ekuitas Total Liabilitas 7,34% 8,58% 8,14% Total Cost of Fund 2.725 juta lembar 2.100 juta lembar 2.100 juta lembar Number of shares issued and placed Total Biaya Dana Jumlah lembar saham yang ditempatkan & disetor Laporan Laba Rugi Uraian Income Statement 2016 2015 2014 Description Pendapatan Bunga 241.686 225.040 182.446 Pendapatan Bunga Bersih 103.691 76.340 71.939 Net Interest Income 6.202 3.890 5.647 Other Operating Income 87.022 58.925 56.342 Operating Expenses Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Interest Income Laba Operasional 23.873 22.114 19.089 Operating Income Laba Sebelum Pajak 22.871 21.305 21.244 Income Before Tax Laba Bersih 18.236 16.877 15.794 Net Income Total Laba Komprehensif 17.185 17.347 15.304 Total Comprehensive Income 7,66 7,97 7,60 Earning Per Share (Full Amount) Laba Bersih per Saham (Nilai Penuh) Rasio Keuangan Uraian Financial Ratio 2016 2015 2014 Permodalan Description Current Ratio Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - Capital Adequacy Ratio - Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional 30,36% 19,93% 25,36% Taking Account of Credit Risk and Operational Risk Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional & Pasar 30,36% 19,66% 24,91% Taking Account of Credit Risk, Operational Risk & Market Risk Aset Produktif Earning Asset Rasio Kredit Bermasalah (NPL) - Kotor 3,14% 0,21% 0,80% Non Performing Loan - Gross Rasio Kredit Bermasalah (NPL) - Bersih 2,29% 0,08% 0,61% Non Performing Loan - Net Aset Produktif Bermasalah 1,93% 0,16% 0,54% Non Performing Earning Asset Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap Aset Produktif 0,98% 0,10% 0,20% Provision to Earning Asset PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 13 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain (in million Rupiah, unless otherwise stated) Rasio Keuangan Uraian Financial Ratio 2016 2015 2014 Description Rentabilitas Profitability Imbal Hasil atas Aset (ROA) 1,02% 1,05% 1,29% Return On Asset Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) 5,23% 5,80% 5,63% Return On equity 90,56% 90,46% 89,76% Operating Expenses to Operating Income Ratio 5,10% 4,26% 4,71% Net Interest Margin 388,72% 551,63% 546,12% Liabilities to Equity 79,54% 84,65% 84,52% Liabilities to Total Asset Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Margin Bunga Bersih (NIM) Liabilitas terhadap Ekuitas Liabilitas terhadap Aset Likuiditas Rasio Kredit Terhadap Total Pendanaan (LFR) Liquidity 76,30% 82,83% 75,07% Kepatuhan Loan to Funding Ratio Compliance Percentage of Legal Lending Limit Violation Persentase pelanggaran BMPK Pihak terkait - - - Pihak tidak terkait - - - Related Parties Non Related Parties Percentage of Legal Lending Limit Excess Persentase pelampauan BMPK Pihak terkait - - - Related Parties Pihak tidak terkait - - - Non Related Parties 7,41% 7,56% 8,15% Minimum Reserve Requirement Rupiah Posisi Devisa Netto - - - Net Open Position Transaksi Spot dan Derivatif - - - Spot and Derivative Transaction Giro Wajib Minimum (GWM) - Rupiah Lain-Lain Jumlah Karyawan* Jumlah Kantor* *satuan sebenarnya 14 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Others 249 244 235 Total Employees* 22 22 22 Total Offices* *actual unit Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Grafik Ikhtisar Keuangan Charts of Financial Highlights Total Aset Total Kredit Total Asset Loans Rp juta / Rp million Rp juta / Rp million 2014 1,951,836 2014 1,252,750 2015 2,081,523 2015 1,455,994 2016 2,359,089 2016 1,378,153 Laba Bersih Pendapatan Bunga Bersih Net Income Net Interest Income Rp juta / Rp million Rp juta / Rp million 20 14 20 14 15,794 20 15 20 15 16,877 20 16 71,939 76,340 20 16 18,236 103,691 Imbal Hasil atas Aset (ROA) Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) Return On Asset Return On Equity Rasio Kredit Terhadap Total Pendanaan (LFR) % % Loan to Funding Ratio % 1,02 1,29 5,23 5,63 76,30 75,07 2016 2014 2016 2014 2016 2014 1,05 5,80 82,83 2015 2015 2015 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 15 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Ikhtisar Saham Stock Overview INFORMASI HARGA SAHAM 2016 Share Price Information in 2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Periode Period Januari January Februari February Maret March April April Mei May Juni June Juli July Agustus August September September Oktober October November November Desember December Tertinggi (Rp) Highest Terendah (Rp) Lowest Penutupan (Rp) Closing Volume (lembar) Volume (share) Kapitalisasi Pasar Market Capitalization 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 295 280 275 260 295 280 86.400 1.500 613.305.000.000 582.120.000.000 305 287 275 255 300 280 13.000 101.600 623.700.000.000 582.120.000.000 300 287 270 255 295 286 108.000 721 613.305.000.000 594.594.000.000 295 286 265 270 295 280 21.300 77.400 613.305.000.000 582.120.000.000 306 285 276 270 276 285 2.500 122.600 573.804.000.000 592.515.000.000 300 280 280 260 300 260 700 61.100 623.700.000.000 540.540.000.000 300 287 234 250 260 280 778.100 60.400 701.415.000.000 582.120.000.000 274 270 224 270 260 270 60.900 10.300 701.415.000.000 561.330.000.000 270 287 218 285 228 287 286.700 10.300 615.087.000.000 596.673.000.000 240 287 196 265 200 287 200.300 176.500 539.550.000.000 596.673.000.000 240 290 200 270 222 290 387.900 305.100 598.900.500.000 602.910.000.000 260 290 220 261 244 290 713.600 3.635.200 658.251.000.000 602.910.000.000 350 5.000.000 4.500.000 4.000.000 3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 250 200 150 100 50 0 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 be r m m be r se De No ve ob er be em kt O pt tu s Se li us Ag Ju Ju ni M ei Ap ril i Fe br ua ri M ar et nu ar Ja 16 Volume 2016 Harga 2016 Volume 2015 Harga 2015 Harga Penutupan 300 r Volume HARGA DAN VOLUME TRANSAKSI Transaction Price and Volume Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Aksi Korporasi Corporate Action Sepanjang Tahun 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk tidak Throughout 2016, PT Bank Ina Perdana Tbk do not conduct melakukan pemecahan saham (stock split), penggabungan stock split, reverse stock, share devident distribution, bonus saham (reverse stock), pembagian dividen saham, saham bonus, share, and change of par value shares. dan perubahan nilai nominal saham. Penghentian Perdagangan Trade Suspension Dalam kurun waktu tahun 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk Since 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk do not experience share tidak mengalami penghentian sementara perdagangan saham trade temporary suspension and/or share delisting. (suspension) dan/atau penghapusan saham (delisting). PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 17 Laporan manajemen management Report Seiring kondisi yang penuh kendala dan tantangan di tahun 2016, Bank Ina Perdana masih meraih hasil kinerja keuangan yang positif dan terus melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengelola dan meminimalisasi exposure risiko yang dihadapi. In line with the challenging conditions in 2016, Bank Ina Perdana still achieved positive financial performance results and continued to conduct proactive steps in managing and minimizing risk exposure faced. 02 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support “ Patut disyukuri bahwa kinerja keuangan Bank Ina Perdana tahun 2016 masih menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan perekonomian yang tidak ringan sehingga terbuka peluang untuk tetap tumbuh berkesinambungan. Manajemen dalam pengelolaannya senantiasa berpedoman pada penerapan tata kelola yang baik. We must be thankful that Bank Ina Perdana’s financial performance in 2016 still showed positive performance despite difficult economic challenges, thus opening more opportunities to grow sustainably. In practice, the Management continues to refer to good corporate governance. Komisaris Utama President Commissioner 20 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 “ Birawa Natapradja Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Para pemegang saham yang terhormat. Distinguished shareholders. Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02% membaik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,88%. Angka pertumbuhan tahun 2016 cukup sesuai ekspektasi di tengah ekonomi dunia yang masih tertekan sebagaimana pernyataan Dana Moneter International (IMF) bahwa tahun 2016 Indonesia telah berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. IMF menilai perekonomian Indonesia dalam kondisi solid untuk menghadapi tantangan serta mengharapkan tetap dilanjutkan langkahlangkah reformasi fiskal dan struktural agar pertumbuhan ekonomi meningkat dan stabilitas ekonomi makro tetap terjaga karena tantangan pasar global ke depan masih akan berat. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 2014 telah berdampak pada pertumbuhan dan kualitas kredit di sektor perbankan nasional meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membantu dengan menerbitkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK/03/2015 tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum. Pertumbuhan kredit tahun 2016 tercatat sebesar 7,9% (yoy) yang terus menunjukkan tren penurunan yaitu tahun 2014 sebesar 11,58%; tahun 2015 sebesar 10,44%, sedangkan kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) menunjukkan tren meningkat, per akhir tahun 2016 NPL Gross sebesar 2,93% dibandingkan tahun 2014 sebesar 2,16% dan tahun 2015 sebesar 2,49%. Oleh karena itu kami cukup memahami bahwa tahun 2016 bukan periode yang mudah untuk dihadapi oleh manajemen karena banyak tantangan yang berpotensi menghambat kinerja Perseroan. In 2016, the performance of Indonesia’s economy improved by 5.02% compared with the previous year, which was 4.88%. The number was not far from the expectation amidst struggling global economy. This was in line with the statement from the International Monetary Fund (IMF) that Indonesia succeeded in adjusting its condition with the external environment throughout the year. IMF assessed that Indonesia had a stable economy to face challenges and hoped for the ongoing implementation of fiscal and structural reformation to improve the economy and maintain the stability of macro economy, as the global market will become more challenging in the future. Nevertheless, it is a fact that the ongoing slowdown in economic development since 2014 has a significant impact on credit development and quality at national banking sector, despite the support from Financial Services Authority (OJK) with the issuance of Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 11/POJK/03/2015 on the Regulation for Prudentiality to Stimulate the National Economy For Public Banks. In 2016, credit growth was 7.9% (yoy); an evidence of continuous declining trend from 2014 at 11.58% and 2015 at 10.44%. On the other hand, Non-Performing Loan (NPL) showed a developing trend. By the end of the year, Gross NPL was 2.93% compared with 2014 at 2.16% and 2015 at 2.49%. Therefore, we acknowledged that the year 2016 posed a significant challenge for the management due to the challenges that hindered the Company from performing. Dari kondisi domestik yang penuh tantangan tersebut dan perekonomian global yang belum sepenuhnya stabil serta persaingan yang semakin kompetitif, kinerja keuangan Bank Ina Perdana tahun buku 2016 dinilai sebagai suatu hal yang patut disyukuri bahwa Bank Ina Perdana tetap mampu bertahan dan terbuka peluang untuk tumbuh dengan baik di masa mendatang. Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi dalam fungsinya menjalankan tugas pengawasan senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obyektif, independen serta fokus pada kegiatan strategis Bank. Dewan Komisaris telah bekerja sama secara harmonis dengan Direksi dalam kaitan tugas memberi nasehat/masukan melalui pertemuan-pertemuan guna membahas strategi dan kinerja Bank. Based on the difficult domestic condition, volatile global economy and the increasingly competitive business, the financial performance of Bank Ina Perdana for the 2016 fiscal year was viewed as an achievement, for Bank Ina Perdana was able to persevere and open opportunities for better development in the future. In assessing the Board of Directors’ performance regarding its monitoring function, the Board of Commissioners refers to the Articles of Association and the prevailing regulations. The assessment was conducted in objective and independent manners, focusing on the Bank’s strategic activities. The Board of Commissioners cooperated in harmony with the Board of Directors to provide advices/inputs in various meetings held to discuss the Bank’s strategy and performance. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 21 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Dalam pencapaian kinerja keuangan, total aset Bank dibukukan sebesar Rp2.359,09 miliar atau meningkat 13,33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2.081,52 miliar. Pinjaman yang diberikan mengalami penurunan sebesar 5,35% dibandingkan tahun 2015, menjadi sebesar Rp1.378,15 miliar dengan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan tingkat NPL gross sebesar 3,14% dan NPL net 2,29%. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka mencapai Rp1.800,96 miliar atau meningkat 3,84% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp1.734,29 miliar. Untuk ekuitas pada tahun 2016 meningkat 51,11% dibandingkan dengan tahun 2015 menjadi sebesar Rp482,71 yang didorong adanya penambahan modal melalui Right Issue (Penawaran Umum Terbatas I) sebesar Rp146,09 miliar dan perolehan laba. Perolehan laba tahun 2016 masih tercatat positif sebesar Rp18,24 miliar dan meningkat 8,05% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2015. Regarding the financial performance, the Bank’s total assets was recorded at Rp2,359.09 billion, an increase of 13.33% compared with the previous year at Rp2,081.52 billion. Bank loans offered declined by 5.35% compared with 2015 to Rp1,378 billion. Non-Performing Loan (NPL) increased compared with the previous year, with gross NPL at 3.14% and net NPL at 2.30%. Third Party Fund (DPK), consisting of Giro, Savings and Time Deposit, reached Rp1,800.96 billion or an increase of 3.84% compared with 2015 at Rp1,734.29 billion. Equity increased by 51.11% compared with 2015 to Rp482.71 due to additional capital through Right Issue (Limited Public Offering I) of Rp146.09 billion and profit gain. Profit gained in 2016 remained positive at Rp18.24 billion and increased by 8.05% compared with the net profit in 2015. Atas pencapaian kinerja keuangan tahun 2016 tersebut, Dewan Komisaris memberikan saran yang perlu mendapat perhatian, yaitu (1) untuk penyaluran kredit yang berkesinambungan agar dapat tumbuh secara berkualitas dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, meningkatkan kualitas pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko kredit; (2) penghimpunan dana agar terus memupuk customer base yang semakin luas dan meningkatkan porsi dana murah melalui berbagai strategi pengelolaan penghimpunan dana seperti peningkatan kualitas pelayanan, pemasaran dan inovasi pengembangan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah; (3) fokus dalam penyelesaian kredit-kredit bermasalah sehingga rasio NPL dapat terus diturunkan. For the achievement of the 2016 financial performance, the Board of Commissioners gave several important advices. The advices were (1) to ensure the quality growth of sustainable credit distribution by taking into account the prudentiality principle, improve the quality of internal control and credit risk management; (2) accumulate fund to foster the everexpanding customer base and increase current account saving account (CASA) portion through various fund accumulation management strategy such as improving the quality of services, marketing and products and services development innovation based on the customers’ needs; (3) focus on settling nonperforming loans in order to reduce NPL ratio. Dari sisi penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), kami menilai bahwa kinerja manajemen senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik secara konsisten dalam pengelolaannya sehingga kinerjanya tetap mengedepankan prinsip kehatihatian. Penerapan GCG berlaku pada semua level organisasi perusahaan sebagai bagian penting memupuk kepercayaan nasabah, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. In terms of Good Corporate Governance implementation, we are of the opinion that the management strives to implement good corporate governance principles in a consistent manner to ensure that it performs in line with the prudentiality principle. GCG is implemented for all organizational levels as a key element of fostering trust from the customers, shareholders and stakeholders. Terhadap prospek usaha tahun 2017 masih akan dibayangi pertumbuhan ekonomi domestik yang pertumbuhannya di kisaran 5% dimana target pemerintah hanya sebesar 5,1%. Bank Indonesia setelah melihat kondisi domestik dan global, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 hanya akan ada di batas bawah perkiraan sebelumnya yang sebesar 5% - 5,4%. Pesimisme Bank Indonesia ini didasari oleh kondisi perekonomian di kuartal I/2017 yang belum bisa melaju kencang karena rendahnya kontribusi dari pengeluaran pemerintah dan swasta. Untuk risiko penurunan kualitas kredit tahun 2017 dinilai beberapa pengamat masih cukup tinggi The business outlook 2017 is predicted to be dominated with domestic economic growth of 5%, whereas the government only stipulates the target of 5.1%. Based on the domestic and global condition, Bank Indonesia predicts Indonesia’s economic development in 2017 to only reach the lowest margin of the previous prediction at 5% - 5.4%. The wary prediction is based on the relatively slow economic condition in semester I/2017 due to low contribution from both governmental and private expenditure. Analysts view that the risk of failing credit quality in 2017 will be high if the non-performing loan restructuring process implemented by the banks does not meet 22 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility apabila proses restukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan perbankan tidak berjalan baik dan kondisi perekonomian nasional tetap stagnan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris berpendapat bahwa tantangan tahun 2017 masih tidak ringan dan agar pertumbuhan bisnis khususnya penyaluran kredit, tetap harus tumbuh berkesinambungan yang disertai dengan penguatan penerapan manajemen risiko, memperkuat pengendalian internal, melakukan tindakan antisipatif terhadap potensi-potensi risiko yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank serta meningkatkan Good Corporate Governance. the desired expectation and the national economy remains stagnant. Therefore, the Board of Commissioners views that the challenges faced in 2017 will remain strenuous. The Board of Commissioners also views that business growth, particularly credit distribution, must continue to develop in line with the improvement of risk management implementation, internal control improvement, implementation of anticipative actions on risks that may affect the Bank’s business sustainability and improvement of Good Corporate Governance. Dewan Komisaris juga telah melakukan evaluasi terhadap komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Berdasarkan evaluasi Dewan Komisaris, komite-komite tersebut telah melaksanakan tanggung jawabnya dan telah berkontribusi dengan baik dalam mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris. The Board of Commissioners evaluated other committees, which consisted of Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. Based on the evaluation, the committees has accordingly performed their responsibility and contributed in supporting the Board of Commissioners’ duties and responsibilities. Komite Audit telah menjalankan fungsinya dalam melakukan pengawasan laporan keuangan, bisnis, proses audit dan sistem pengendalian internal. Komite Audit telah melakukan monitoring terselenggaranya proses laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum, kecukupan kendali internal, implementasi praktik Good Corporate Governance serta review proses audit internal dan eksternal yang independen dan objektif. Sedangkan Komite Pemantau Risiko telah menjalankan fungsinya memantau masalah-masalah manajemen risiko dalam melakukan identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko secara terintegrasi serta melakukan review atas kebijakan manajemen risiko yang mendukung implementasi sistem manajemen risiko yang efektif. Untuk Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan evaluasi independen dan rekomendasi yang terkait dengan pengajuan anggota Direksi yang baru serta sistem remunerasi yang transparan dan berbasis kinerja. Audit Committee performed its function in monitoring the financial statement, business, audit process and internal control system. Audit Committee performed monitoring on financial statements in accordance with the prevailing accounting principles, adequate internal control, Good Corporate Governance implementation and independent and objective process of internal and external audit process. Risk Monitoring Committee has performed its function, namely monitoring risk management issues during risk identification, measuring and control in an integrated manner and reviewed the risk management policy that supported effective implementation of risk management system. The Remuneration and Nomination Committee performed independent evaluation and recommendation on the nomination for new Board of Directors members and transparent and performance-based remuneration system. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Direksi, Manajemen, dan semua karyawan Bank Ina Perdana yang telah bekerja keras dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada nasabah, pemegang saham, serta otoritas atas kepercayaan dan dukungan terus menerus kepada Bank Ina Perdana. Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we extend our gratitude and appreciation for the Board of Directors, Management and the employees of Bank Ina Perdana for their hard work and utmost dedication in performing their duties and responsibilities. We also extend our gratitude to the customers, stakeholders and authorities for the trust and ongoing supports for Bank Ina Perdana. Jakarta, April 2017 Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 23 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support “ Pada kondisi perbankan yang penuh dinamika dan tantangan di tahun 2016, Bank Ina Perdana masih mencatatkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp18,24 miliar, meningkat sebesar 8,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, Bank Ina Perdana telah memenuhi persyaratan permodalan sebagai Bank kategori BUKU 2 sehingga siap bersaing di era layanan digital banking “ Despite the dynamic and challenging situation of banking industry in 2016, Bank Ina Perdana still managed to record net profit after tax of Rp18.24 billion, increased by 8.05% compared to the previous year. In 2017, Bank Ina Perdana has met the capital requirements as the Bank in the category of BUKU 2, so that we are ready to compete in the digital banking service era. President Director 24 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 “ Direktur Utama “ Edy Kuntardjo Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Direksi Board of Directors Report Para Pemegang Saham yang Terhormat, Distinguished Shareholders, Indikator perekonomian Indonesia tahun 2016 menunjukkan The 2016 economic indicator for Indonesia illustrated an performa yang membaik di tengah kondisi global yang improving performance amid the volatile global condition and belum kondusif dan pasar finansial yang masih bergejolak. financial market. The country’s economy in 2016 improved Perekonomian Indonesia tahun 2016 tumbuh membaik by 5.02%, which was higher compared with 2015 at 4.88%. tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 Inflation rate in 2016 was 3.02%, a relatively stable rate and sebesar 4,88%, tingkat inflasi tahun 2016 sebesar 3,02% declined compared with 2015 at 3.45%. This decline provided relatif stabil dan menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar an opportunity for monetary ease-off by Bank Indonesia and 3,45%, yang memberikan ruang pelonggaran moneter bagi the success of tax amnesty program. The economy condition Bank Indonesia, dan adanya keberhasilan program tax amnesty. of developed countries remained disquieting regarding the Perekonomian negara maju masih menimbulkan kekhawatiran recovery prospects for global economy, such as the protectionist terhadap prospek perbaikan ekonomi global, seperti kebijakan policy issued by the USA against China and the Britain Exit proteksionisme perdagangan AS terhadap Tiongkok dan Britain (Brexit) event against Europe’s economy. Exit (Brexit) terhadap perekonomian Eropa. Performa perekonomian Indonesia yang mulai pulih ternyata The recovering performance of Indonesia’s economy was tidak seiring dengan kinerja industri perbankan nasional. offset by the performance of national banking. The banking Fungsi intermediasi perbankan pada tahun 2016 menunjukan intermediation function in 2016 showed a declining trend as tren yang masih menurun, tercermin dari pertumbuhan kredit reflected from the slowdown of credit growth at only 7.9% yang terus melambat di tahun 2016 hanya sebesar 7,9% (yoy), a decline compared with 2015 at 10.44% (yoy). National (yoy), menurun dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai banking liquidity grew strict as shown in Loan to Deposit Ratio 10,44% (yoy). Likuiditas perbankan nasional juga semakin ketat (LDR) at 92.72% as of December 2016 with Third Party Fund tercermin dari rasio kredit terhadap simpanan masyarakat (Loan (DPK) growth of 9.6% (yoy) in 2016. Amidst the sluggish credit to Deposit Ratio/LDR) mencapai 92,72% per Desember 2016 growth, Non-Performing Loan (NPL) inflated to a staggering rate dengan pertumbuhan simpanan masyarakat/Dana Pihak Ketiga and reached its peak on August 2016 at Rp133.54 trillion or, (DPK) tahun 2016 sebesar 9,6% (yoy). Di tengah perlambatan based on gross NPL ratio at 3,22% and decreased on December pertumbuhan kredit, justru kredit bermasalah (Non Performing 2016 to Rp128.13 trillion from the total distributed credit at Loan/NPL) perbankan melonjak yang mencapai puncaknya Rp4,377.19 trillion or 2.93% in gross NPL. The exposure value pada bulan Agustus 2016 sebesar Rp133,54 triliun atau of non-performing loans continued to rise compared with rasio NPL gross mencapai 3.22% dan menurun pada bulan the previous years, namely from 2014 of Rp79.34 trillion and Desember 2016 menjadi sebesar Rp128,13 triliun dari total 205 at Rp100.93 trillion. NPL on work capital credit had the kredit yang disalurkan sebesar Rp4.377,19 triliun atau NPL highest portion at Rp36.12 trillion, investment credit at Rp36.12 gross sekitar 2,93%. Nilai eksposur kredit bermasalah ini terus trillion and consumption credit at Rp18.42 trillion. Despite naik dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar gross NPL ratio at 2.93% was within the safe margin of 5% Rp79,34 triliun dan tahun 2015 sebesar Rp100,93 triliun. NPL at maximum, the ratio was supported with the policy to ease pada jenis kredit modal kerja mempunyai porsi paling besar off NPL calculation due to the strained economy condition. sebesar Rp73,59 triliun, kredit investasi sebesar Rp36,12 triliun Financial Services Authority (OJK) granted relief for the banks PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 25 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support dan kredit konsumsi sebesar Rp18,42 triliun. Pencapaian rasio in determining collectability, such as on the criteria which NPL gross 2,93% masih dinilai dalam batas aman 5% namun was reduced to one foundation from 3 foundations and the angka rasio ini ditopang oleh kebijakan relaksasi perhitungan temporary discontinuation of single obligor. Nevertheless, NPL karena perekonomian yang sedang tertekan. Otoritas Jasa the national banking capital did not veer off from the Capital Keuangan (OJK) memberikan keringanan kepada bank-bank Adequacy Ratio (CAR) indicator of 22.93% and was above the dalam menentukan kolektibilitas, antara lain pada kriteria yang minimum capital ratio of 8%. semula berdasarkan 3 pilar dikendurkan menjadi satu pilar dengan single obligor sementara ditiadakan. Namun demikian, kondisi permodalan perbankan nasional masih kuat sesuai indikator rasio kecukupan modal minimum (Capital Adequacy Ratio / CAR) sebesar 22,69% masih jauh di atas ketentuan permodalan minimum 8%. Dari gambaran kinerja perbankan nasional tahun 2016, kami Based on the overview of the 2016 national banking performance, dapat sampaikan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi we reported that the prolonged economic slowdown had yang berkepanjangan telah berdampak pada permintaan kredit significant impact on credit demand and DPK collecting. This dan penghimpunan DPK sehingga menyebabkan intermediasi effect caused the growth of banking intermediation to slow perbankan tumbuh melambat yang akhirnya berakibat pada down, which in turn caused the rise of credit risk and decline of meningkatnya risiko kredit dan menurunnya tingkat efisiensi bank efficiency. bank. Menghadapi dinamika kondisi perekonomian dan perbankan In facing the challenging economy and banking condition in yang penuh tantangan di tahun 2016, PT Bank Ina Perdana 2016, PT Bank Ina Perdana Tbk was able to achieve net profit Tbk masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,24 of Rp18.24 billion, an increase of 8.05% compared with the miliar meningkat 8,05% dibandingkan dengan periode yang same period of the previous year at Rp16.88 billion. The assets sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,88 miliar. Aset pada by the end of 2016 was Rp2,359.09 billion or increased by akhir tahun 2016 sebesar Rp2.359,09 miliar atau meningkat 13.33% compared with 2015, while Third Party Fund (DPK) 13,33% dibanding tahun 2015, sedangkan volume Dana Pihak volume also increased by 3.84% compared with the previous Ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat, tumbuh 3,84% year t Rp1,734.29 billion. Credit growth declined to Rp1,378.15 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1.734,29 miliar. billion or by 5.352% from 2015 at Rp1,455.99 billion. Despite Sementara itu, pertumbuhan kredit mengalami penurunan, the decline in terms of percentage, credit growth had maximum yaitu tahun 2016 sebesar Rp1.378,15 miliar atau turun 5,35% usage productivity as reflected in the 2016 interest income dari tahun 2015 sebesar Rp1.455,99 miliar. Walaupun dari segi of Rp241.69 billion or increased by 7.40% compared with persentase pertumbuhan kredit menurun tetapi produktivitas 2015 at Rp225.04 billion. Interest expenses decreased from penggunaannya cukup maksimal seperti tercermin pada 2015 at Rp148.70 billion to Rp137.99 billion in 2016 or a pendapatan bunga periode tahun 2016 sebesar Rp241,69 decline by 7.20%. Finally, net interest income of 2016 was miliar atau meningkat 7,40% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp103.69 billion or an increase of 35.83% from the previous Rp225,04 miliar dan beban bunga juga mampu diturunkan year at Rp76.34 billion. Other operational income increased dari periode tahun 2015 sebesar Rp148,70 miliar menjadi significantly by 59.43%, namely from Rp3,89 billion in 2015 sebesar Rp137,99 miliar di tahun 2016 atau turun sebesar to Rp6.20 billion in 2016. Nevertheless, the increase of net 7,20%, yang pada akhirnya pendapatan bunga bersih tahun interest income and other operational income only generated 2016 sebesar Rp103,69 miliar atau meningkat 35,83% dari a slight improvement of profit before tax, namely from 7.35% tahun sebelumnya sebesar Rp76,34 miliar. Untuk pendapatan from 2015 at Rp21.31 billion to Rp22.87 billion in 2016. This operasional lainnya juga meningkat tajam mencapai 59,43% was due to the establishment of Impairment on Non-Financial yaitu dari Rp3,89 miliar di tahun 2015 menjadi Rp6,20 miliar Assets (CKPN) of Rp19.83 billion in 2016 as a conservative di tahun 2016. Namun demikian peningkatan pendapatan action toward rising gross NPL of 3.14%, an increase compared bunga bersih maupun pendapatan operasional lainnya hanya with gross NPL of the previous year at 0.21%. Capital addition menghasilkan laba sebelum pajak yang meningkat relatif was conducted through Limited Public Offering (PUT I) on June kecil yaitu sebesar 7,35% dari periode tahun 2015 sebesar 2016 at Rp146.09 billion. Capital Adequacy Ratio (CAR) after Rp21,31 miliar menjadi sebesar Rp22,87 miliar di tahun 2016. credit, market and operational risks was 30.36% above the 26 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Peningkatan laba sebelum pajak yang relatif kecil tersebut required minimum ratio. In 2016, financial ratio showed positive karena adanya pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan achievement in general and was still within the prudentiality Nilai (CKPN) sebesar Rp19,83 miliar di tahun 2016 sebagai principle. The ratio was: CAR 30.36%, ROA 1.02%, ROE langkah konservatif atas kenaikan NPL gross, tercermin dari 5.23%, NIM 5.10%, BOPO 90.56%, LDR 76.30%, NPL Gross tingkat NPL gross sebesar 3,14% atau meningkat dibandingkan 3.14% and NPL net 2.29%. tahun sebelumnya sebesar 0,21%. Manajemen terus berupaya menurunkan rasio NPL sebagai prioritas kerja di tahun 2017. Dari sisi permodalan juga telah dilakukan penambahan melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada bulan Juni 2016 sebesar Rp146,09 miliar. Rasio kecukupan modal minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional, tercatat sebesar 30,36% dan jauh diatas batas tingkat rasio minimal yang dipersyaratkan. Pencapaian rasio keuangan tahun 2016 secara umum masih positif dan tetap dalam koridor prinsip kehati-hatian yaitu CAR 30,36%, ROA 1,02%, ROE 5,23%, NIM 5,10%, BOPO 90,56%, LFR 76,30%, NPL Gross 3,14% dan NPL net 2,29%. Dalam kaitan dengan pengelolaan Bank selama ini, seluruh Regarding the Bank management, the management team and jajaran manajemen dan karyawan berkomitmen penuh untuk the employees are duly committed to implementing Good senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan Corporate Governance (GCG). The principles are transparency, yang baik (Good Corporate Governance/GCG) yang meliputi accountability, responsibility, independency, fairness and transparansi, independensi equality. GCG implementation is conducted to not only meet serta kewajaran dan kesetaraan. Penerapan GCG yang baik the regulations, but also as a fundamental aspect to ensure a bukan hanya sekedar memenuhi peraturan perundang- healthy and sustainable business in the long term. To ensure the undangan namun sebagai aspek fundamental untuk menjamin continuity of GCG implementation and quality improvement of keberlangsungan usaha yang sehat dan berkesinambungan such implementation, we convene internal assessment regularly dalam jangka panjang. Dalam rangka memastikan penerapan through self-assessment method. The method covers 3 (three) GCG tetap berjalan dengan baik dan senantiasa ada peningkatan governance aspects, namely governance structure, governance dari sisi kualitas, secara rutin dilakukan penilaian secara internal process and governance outcome. GCG implementation is also dengan metode self assessment yang meliputi 3 (tiga) aspek conducted in integration with affiliate companies pursuant to governance, yaitu governance structure, governance process POJK number 18/POJK.03/2014. akuntabilitas, responsibilitas, dan governance outcome. Penerapan GCG juga telah dilakukan secara terintegrasi dengan perusahaan afiliasi sesuai dengan POJK nomor 18/POJK.03/2014. Pada kesempatan ini dapat dilaporkan bahwa dengan senang In this occasion, we extend our hands to welcome our new hati kami menyambut anggota baru ke dalam jajaran Direksi members into the Board of Directors organization of Bank Ina Bank Ina Perdana. Sdr. Josavia Rachman Ichwan yang sebelumnya Perdana. Mr. Josavia Rachman Ichwan, who previously served menjabat sebagai Business Development Group Head di Bank as Business Development Group Head at Bank Ina Perdana since Ina Perdana sejak tahun 2014, diangkat sebagai anggota Direksi 2014, was appointed as a Director to oversee business section yang membidangi bisnis berdasarkan Rapat Umum Pemegang pursuant to the Extraordinary General Meeting of Shareholders Saham Luar Biasa pada tanggal 12 Mei 2016. Pengangkatan on May 12, 2016. The appointment has been effective due to tersebut telah efektif karena telah memperoleh persetujuan the granting of approval on the assessment of capability and atas penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa appropriateness from the Financial Services Authority in the Keuangan (OJK) per surat No. SR-65/0.03/2016 tanggal 6 April letter No. SR-65/0.03/2016 dated April 6, 2016. We hope that, 2016. Kami mengharapkan dengan penambahan anggota with the addition of new members of the Board of Directors, Direksi baru tersebut akan meningkatkan bisnis Bank jangka the Bank’s business can improve in the long term, including for panjang termasuk pengembangan bisnis berbasis digital. digital-based business development. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 27 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Untuk prospek 2017 dengan memperhatikan pencapaian Based on the economic development in 2016, the 2017 outlook pertumbuhan ekonomi tahun 2016, diperkirakan masih is predicted to be overshadowed with challenges. Nevertheless, dihadapkan berbagai tantangan yang tidak ringan walaupun we shall face the challenges with optimism. Monetary policy harus disikapi dengan penuh optimisme. Kebijakan moneter issued by Bank Indonesia (BI) is burdened with volatility risk. As Bank Indonesia (BI) berhadapan dengan risiko ketidakpastian such, the opportunity to ease off the policy becomes limited sehingga akibat due to the high uncertainty rate from the USA and Europe. BI ketidakpastian yang bersumber dari AS dan Eropa masih states that the changes in monetary policy in the future will besar. BI menegaskan perubahan kebijakan moneter ke depan lead toward a more prudential pattern due to the limited easing dari bias longgar menjadi lebih berhati-hati karena ruang opportunity and the possibility for inflation in the country and pelonggaran yang sempit seiring potensi inflasi di dalam negeri from external dynamics, particularly from the USA. The slightest maupun dinamika eksternal terutama AS. Setiap ada kenaikan interest rate hike may change the geo-monetary condition as suku bunga di AS sekecil apapun akan mengubah keseluruhan a whole. Therefore, BI rate is predicted to remain at a high geo-moneter. Ini berarti suku bunga acuan BI dapat diprediksi scale. The latest development shows that the global economy tidak akan turun lagi. Perkembangan terakhir disebutkan continues to show signs of recovery, supported by the economic pertumbuhan perekonomian dunia diperkirakan terus membaik improvement of the USA and emerging countries and rising didukung oleh perbaikan ekonomi AS dan negara-negara commodity price. On the other hand, further Fed Fund Rate emerging serta harga komoditas yang meningkat. Sementara (FFR) inflation will encourage the strengthening of US dollar and itu, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) lebih lanjut akan berpotensi rising cost of borrowing. On March 15, 2017, Federal Reserve mendorong penguatan mata uang AS dan meningkatkan System (The Fed) increased its interest rate by 25 basis point cost of borrowing. Pada tanggal 15 Maret 2017, Bank Sentral (bps) into 0.75% to 1%. On the other hand, BI retained the Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan kembali suku bunga BI 7 day RRR at 4.75% due to the prediction of such rise from sebesar 25 basis point (bps) menjadi 0,75% hingga 1%. BI business players. In addition, domestic securities were in a good tetap menahan BI 7 day RRR di level 4,75% karena kenaikan position in terms of returns. The domestic risk that requires tersebut sudah diperhitungkan pelaku pasar dan dari sisi return attention is the risk arising from administered prices adjustment surat berharga domestik masih dipandang baik. Sedangkan against inflation. ruang pelonggaran menjadi terbatas risiko dari domestik yang perlu dicermati adalah terkait dengan dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi. Untuk industri perbankan nasional, kinerja kerja tahun 2017 The performance of national banking industry is predicted to masih penuh tantangan. Risiko penurunan kualitas kredit tahun be challenging in 2017. The risk of declining credit quality is still 2017 dinilai masih tinggi karena aturan relaksasi OJK tentang viewed as threatening in 2017 due to the ease-off regulation on restrukturisasi kredit akan berakhir pada Agustus 2017 sehingga credit restructuring by OJK that will end on August 2017, thus Bank-Bank harus bekerja keras dalam membenahi kualitas enforcing the Banks to strive for improving their credit quality. kreditnya. Potensi ini tercermin pada total ratio NPL pada akhir This possibility is reflected in the total NPL ratio at 2.93% by the Desember 2016 sebesar 2,93% dan ratio kategori kolektibiltas end of December 2016 and collectability 2 ratio/special mention 2 atau dalam pengawasan khusus (special mention) sebesar at Rp196.2 trillion or 4.54% from the total credit. BI recorded Rp196,92 triliun atau 4,54% dari total kredit. BI mencatat another increase of gross NPL ratio at 3.1% on January 2017. rasio NPL gross pada bulan Januari 2017 kembali naik menjadi Therefore, without any improvement on non-performing 3,1%. Dengan demikian tanpa perbaikan serius terhadap kredit loans, the NPL for national banking may move toward inflation bermasalah, potensi NPL perbankan nasional dapat kembali depending on how the economy moves toward a trend in membumbung tinggi tergantung seberapa jauh perekonomian development. bergerak mengikuti arah pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, era serba digital saat ini mendorong para pelaku In addition, the current digital era presses business players to usaha untuk segera beradaptasi agar tetap bersaing di pasar, be flexible in order to compete in the market, including in the termasuk industri perbankan nasional. Digitalisasi bisnis menjadi national banking industry. Business digitalization is inevitable, hal yang tak terelakkan karena digitalisasi memiliki peranan as digitalization has significant role in expanding market access penting untuk memperluas akses pasar serta kecepatan untuk and transaction speed with customers. The presence of fintech bertransaksi dengan pembeli. Keberadaan fintech menggugah will move the status quo and change the work method of status quo dan merevolusi cara kerja institusi keuangan traditional financial institution. Therefore, “Moving Beyond 28 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility tradisional. Oleh karena itu, tema laporan tahun ini adalah The Digital Banking Era” is chosen as the theme for the 2016 “Moving Beyond The Digital Banking Era” yang melambangkan annual report. This theme symbolizes a dream of continuous suatu cita-cita ke depan untuk tetap mampu bersaing di competency in the digital banking era of national banking kancah perbankan nasional di era digital banking. Pada Maret sector. On March 2017, Bank Ina Perdana is predicted to meet 2017 diproyeksikan Bank Ina Perdana telah memenuhi syarat the requirements as Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 with sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 dengan a minimum core capital of Rp1 trillion from the Limited Public modal inti minimum Rp1 triliun, dari hasil Penawaran Umum Offering (PUT II) proceeds which received effective statement Terbatas II (PUT II) yang telah mendapatkan pernyataan efektif from OJK No. S-50/D.04/2017 dated February 3, 2017 for the dari OJK No. S-50/D.04/2017 tanggal 3 Februari 2017 untuk sales of new shares of 2,929,375,000 shares with nominal value penjualan saham baru sebanyak 2.929.375.000 lembar saham of Rp240 per share. With Bank Ina Perdana receiving status as dengan harga penawaran sebesar Rp240 per lembar saham. BUKU 2 Bank in 2017, the Bank will be able to offer information Dengan status Bank Ina Perdana sebagai Bank BUKU 2 pada technology-based services. tahun 2017, maka Bank dapat menyediakan layanan berbasis teknologi informasi. Akhir kata, seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima Finally, the Board of Directors extends its gratitude to the kasih kepada para Pemegang Saham, Regulator, Pemangku Shareholders, Regulators, Stakeholders, Employees and Business Kepentingan, Karyawan serta Mitra Usaha atas dukungan yang Partners for their support. We also extend our gratitude to the telah diberikan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan Board of Commissioners for the valuable advices and inputs kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan saran dan in the implementation of management monitoring activity in masukan yang sangat berharga dalam kaitan menjalankan 2016. May The Almighty God graces us protection and support fungsi pengawasan kepada manajemen sepanjang tahun 2016. for us to generate better performance in the future. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan perlindungan dan kemudahan untuk bisa berkarya yang lebih baik di masa mendatang. Jakarta, April 2017 EDY KUNTARDJO Direktur Utama President Director PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 29 Profil Perusahaan Company Profile Setelah perjalanan panjang lebih dari 25 tahun beroperasi, tahun 2017 merupakan tonggak sejarah baru dimana Bank Ina Perdana dapat mencatatkan sebagai Bank kategori Buku 2 dengan permodalan inti mencapai lebih dari Rp1 triliun sehingga tidak berlebihan bahwa Bank Ina Perdana siap bersaing di era digital dan memberikan tema laporan tahunan ini “ Moving Beyond The Digital Banking Era”. After the long journey of more than 25 years of operation, 2017 is a new milestone at which Bank Ina Perdana is recorded as Bank with Book 2 Category with core capital reaching more than Rp1 trillion. It is proof that Bank Ina Perdana is ready to compete in the digital era by present this annual report with the theme of “Moving Beyond The Digital Banking Era”. 03 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Sekilas Bank Ina Perdana Bank Ina Perdana at a Glance Bank Ina Perdana senantiasa berupaya membangun pertumbuhan bisnis secara berkualitas dan berkesinambungan serta melakukan peningkatan kinerja dan mutu pelayanan dari waktu ke waktu. Bank Ina Perdana endeavors to support a qualified and sustainable business growth as well as improving the performance and service quality from time to time. PT Bank Ina Perdana Tbk didirikan pada tanggal 9 Februari 1990 dan mendapatkan ijin operasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 524/KMK.013/1991 pada tanggal 3 Juni 1991. Pada tahun 2014 Bank Ina Perdana menapaki babak sejarah baru dengan dilakukannya perubahan status Bank menjadi “Tbk” (Perusahaan Terbuka) setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Saham Perdana (Initialy Public Offering) pada tanggal 16 Januari 2014 serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode “BINA”. Tahun 2014 juga ditandai dengan adanya perubahan pemegang saham dimana pemegang saham lama PT Kharisma Prima Karya dan PT Aji Lebur Seketi telah melepaskan sejumlah kepemilikannya, sehingga pemegang saham pengendali baru adalah PT Philadel Terra Lestari sesuai dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 16 September 2015. PT Bank Ina Perdana Tbk was established on February 9, 1990 and obtained operating permits as a Commercial Bank from the Minister of Finance Republic of Indonesia No. 524/ KMK.013/1991 on June 3, 1991. In 2014 Bank Ina Perdana rounded up its new history by changing its status to “Tbk” (Public Company after the implementation of the Initial Public Offering on January 16, 2014 and listing of its shares on the Indonesia Stock Exchange under the code “BINA”. 2014 also marked Bank Ina Perdana shareholders changes where the previous shareholders, PT Kharisma Prima Karya and PT Aji Lebur Seketi released some of it shares. PT Philadel Terra Lestari becomes the new shareholders after such release, with the OJK approval on September 16, 2015. Dalam perjalanannya, Bank Ina Perdana mampu mempertahankan keberadaannya di bisnis perbankan nasional. Hal ini terbukti pada kinerja keuangan tahun 1997-1998, Bank Ina Perdana mampu bertahan sebagai Bank yang sehat dengan katagori A dan tidak memerlukan rekapitalisasi Pemerintah. Di tahun 2004 – 2008, Bank Ina Perdana mendapat predikat “Sangat Bagus” versi Majalah Infobank. Dengan jumlah jaringan kantor saat itu adalah 14 kantor dan melayani ATM melalui kerjasama dengan penyedia ATM Bersama. Selanjutnya pada tahun 2009 – 2010, Bank Ina Perdana menambah jaringan kantor untuk memperluas pelayanan di kota Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Lumajang, sehingga pada tahun 2011 jumlah jaringan bertambah menjadi 22 kantor. Pada tahun 2016 layanan kepada nasabah ditingkatkan dengan dibukanya layanan payment point di 3 gerai Indogrosir di Jakarta dan Surabaya. Throughout its journey, Bank Ina Perdana is able to maintain a presence in the national banking business. This was evident in 1997-1998 financial performance, where Bank Ina Perdana was able to survive as a healthy bank with category A and did not require any government recapitalization. In 2004 – 2008, Bank Ina Perdana received an “Excellent” predicate from Infobank Magazine. With a network of 14 offices and ATM through cooperation with ATM Bersama provider. Later, in 2009 – 2010, Bank Ina Perdana expand its services by adding network office in the city of Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Surabaya and Lumajang, so that in 2011 the number grew to 22 offices. In 2016, client services were increased with the opening of payment point service in 3 Indogrosir outlets in Jakarta and Surabaya. Dengan komitmen yang kuat, manajemen Bank Ina Perdana senantiasa melakukan upaya dalam menjaga eksistensi serta peningkatan kinerja Bank, dan telah diperoleh beberapa With a strong commitment, the management of Bank Ina Perdana always make an effort to maintain the existence and improvement of the Bank’s performance, and has earned several 32 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility penghargaan (awards) dari berbagai pihak independen. Penghargaan yang diterima dalam 2 tahun terakhir antara lain adalah The Best Choice in Banking & Loyalty Services of The Year 2015, Leading Corporate in Finance Service of The Year 2015, The Most Improvement Bank of The Year, The Best Performing Bank of The Year serta predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan 2014 dari Infobank. awards from various independent parties. The awards received in the last 2 years among others are The Best Choice in Banking & Loyalty Services of The Year 2015, Leading Corporate in Finance Service of The year 2015, The Most Improvement Bank of The Year, and The Best Performing Bank of The Year and also “Excellent” predicate for its 2014 financial performance from Infobank. Pada tahun 2016 Penghargaan yang diterima adalah The Best Performing Bank Of The Year dari Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016, The Top 3 Best Bank - Indonesian Fastes Growing New Issuer 2016 dari Warta Ekonomi, penghargaan atas partisipasi dalam kampanye Yuk Nabung Saham dari Bursa Efek Indonesia, Predikat “Sangat Bagus” Atas kinerja keuangan tahun 2015 dari Majalah Infobank, The Most Efficient Bank Kategori Bank Konvensional Nasional Asset dibawah 20 T dari Indonesian Banking Award yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group & Indonesia Banking School, serta Most Efficient Bank Kategori Bank Buku 1 dari Bisnis Indonesia Banking Award 2016. Penghargaan yang diterima tersebut merupakan bukti komitmen Bank Ina Perdana untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah dan semakin meningkatkan kinerja Bank. In 2016, the awards received among others are The Best Performing Bank of The Year from Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016, The Top 3 Best Bank – Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 from Economic News. Awards for participation in the “Yuk Nabung Saham” campaign for its 2015 financial performance from Infobank magazine. The Most Efficient Bank in the Category of National Conventional Bank with Asset under 20 trillion from Indonesian Banking Award organized by Tempo Media Group & Indonesia Banking School, and Most Efficient Bank in the Category of Book 1 Bank from Indonesian Business Banking Award 2016. Such received awards are proof of Bank Ina Perdana’s commitment to give its best service to the client and improving the Bank’s performance. Bank Ina Perdana terus membangun pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan menjadi Bank yang lebih kuat dengan tata kelola perusahaan yang baik. Peningkatan kinerja dan mutu pelayananan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu sebagai Bank yang sehat dan berkembang menuju Era Digital Banking. Setelah perjalanan panjang lebih dari 25 tahun beroperasi, tahun 2017 merupakan tonggak sejarah baru dimana Bank Ina Perdana dapat mencatatkan sebagai Bank kategori Buku 2 dengan permodalan inti mencapai lebih dari Rp1 triliun sehingga tidak berlebihan bahwa Bank Ina Perdana siap bersaing di era digital dan memberikan tema laporan tahunan ini “Moving Beyond The Digital Banking Era”. Bank Ina Perdana strives to build quality and sustainable business growth to become a stronger Bank with its good corporate governance. The improvement of performance and service quality is maintained from time to time as a healthy and developed Bank to welcome the Era of Digital Banking. After the long journey of more than 25 years of operation, 2017 is a new milestone at which Bank Ina Perdana is recorded as Bank with Book 2 Category with core capital reaching more than Rp1 trillion. It is proof that Bank Ina Perdana is ready to compete in the digital era by present this annual report with the theme of “Moving Beyond The Digital Banking Era”. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 33 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Identitas Perusahaan Corporate Identity Nama Perusahaan Company Name PT Bank Ina Perdana Tbk Bidang Usaha Jasa Perbankan Line of Business Banking Services Kantor Pusat Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat 10160 Wisma BSG Main Office Wisma BSG Jl. Abdul Muis No. 40 Central Jakarta 10160 • Akta Pendirian No. 32 tanggal 9 Februari 1990 Notaris Winnie Hadiprodjo, SH pengganti Notaris Kartini Muljadi, SH. • Pengesahan Menteri Kehakiman atas Akta Pendirian No. C2-3639HT.01.01. Akta/Tanggal Pendirian Perusahaan Deed of Date of Establishment of Company Th. 90 tanggal 23 Juni 1990. • Deed of Establishment No. 32 dated 9 February 1990 Winnie Hadiprodjo, SH substitute Notary Kartini Muljadi, SH. • Approval from Ministry of Justice on Deed of Establishment No. C2-3639 HT.01.01.Th. 90 dated 23 June 1990. Nomor Surat Ijin Sebagai Bank Umum SIUP Menteri Keuangan No. 524/KMK.013/1991 tanggal 03 Juni 1991. Business Trade License No. for Commercial Business Trade License Ministry of Finance No. 524 / KMK.013 / 1991 dated 3 Banks June 1991. • No. 31 Tanggal 9 September 2013 Notaris Edward Suharjo Wiryomartani, SH., M.Kn. • Pengesahan Menteri Hukum dan HAM atas Perubahan Anggaran Dasar Terakhir No.AHU-49437.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 23 September Anggaran Dasar Terakhir Latest Articles of Association 2013. • No. 31 Dated 9 September 2013 Notary Edward Suharjo Wiryomartani, SH., M.Kn. • Approval from Ministry of Law and Human Rights on the Amendments of Articles of Association No.AHU-49437.AH.01.02 Year 2013 dated 23 September 2013. • No. 42 Tanggal 12 Mei 2016 Notaris Leolin Jayayanti, SH, M.Kn. • Pelaporan kepada Menteri Hukum dan HAM atas Akta Susunan Pengurus Akta Susunan Pengurus Terakhir Latest Deed of Management Structure Terakhir No.AHU-AH.01.03-0048893 Tanggal 17 Mei 2016. • No. 42 dated 12 May 2016 Notary Leolin Jayayanti, SH, M.Kn. • Report to Ministry of Law and Human Rights on the Latest Deed of Management Structure No.AHU-AH.01.03-0048893 dated 17 May 2016 • No. 08 Tanggal 01 September 2016 Notaris Leolin Jayayanti,SH, M.Kn. • Pelaporan kepada Menteri Hukum dan HAM atas Akta Susunan Pemegang Akta Susunan Pemegang Saham Terakhir Latest Deed of Shareholder Structure Saham Terakhir No.AHU- AH.0.03-0076996 Tanggal 2 September 2016. • No. 08 dated 10 September 2016 Notary Leolin Jayayanti,SH, M.Kn. • Report to Ministry of Law and Human Rights on the Latest Deed of Share holder Structure No.AHU- AH.0.03-0076996 dated 2 September 2016. 34 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Perusahaan Issued and Fully Paid Capital Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Rp2.000.000.000.000,Rp272.500.000.000,- Nomor dan Tanggal Pernyataan efektif oleh Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan No. S-484/D.04/2013 Tanggal 31 Desember 2013 Number and Effective Date Statement of No. S-484/D.04/2013 dated 31 December 2013 Capital Market Supervisory Financial Services Authority Pencatatan di Bursa Saham Stock Market Listing Kode Saham Stock Code Biro Administrasi Efek Securities Administration Bureau Saham Perusahaan Dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Januari 2014. Company stocks were listed on the Indonesia Stock Exchange as of 16 January 2014. BINA PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lt. 2 / Gedung Plaza Sentral 2nd floor Jl. Jendral Sudirman Kav 47 – 48, Jakarta 12930 Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 Lt. 7 Akuntan Publik Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53 Public Accountant Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 7th floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Telepon Telephone Faksimili Faximile Situs Website Surat Elektronik Email Wardoyo +6221 3859050 +6221 3859041 www.bankina.co.id [email protected] PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 35 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Visi, Misi dan Landasan Pencapaian Vision, Mission and Achievement Platform VISI VISION Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan, serta dipercaya oleh seluruh stakeholders MISI MISSION To become a retail bank of quality Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders To improve the welfare of all stakeholders and sustainable, and trusted by all stakeholders Landasan Pencapaian Visi dan Misi Grounds in Achieving Vision and Mission Empathy Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperhatikan kebutuhan stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani. Enterpreneurship Empathy Bank Ina always try to pay attention to the needs of stakeholders, especially customers; with mind and conscience. Enterpreneurship Bank Ina telah menetapkan komitmennya Bank Ina has set its commitment to constantly untuk senantiasa melakukan inovasi produk innovating products and services that provide dan layanan perbankan yang memberikan nilai added value. tambah. Empowerment Empowerment Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan Bank Ina continuously strives to empower manajemen dan staf secara terorganisasi management and staff organizationally to untuk memberikan respon yang cepat bagi provide swift response to stakeholders. stakeholders. Teamwork Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen dan staf dengan komunikasi dan bekerjasama dalam pencapaian visi serta pelaksanaan misi. Trustworthiness Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetensi untuk memupuk saling percaya. 36 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Teamwork Bank Ina always coordinate the capabilities of management and staff through communication and cooperation in achieving and executing its vision and mission. Trustworthiness Bank Ina constantly shape character and competence to foster mutual trust. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Jejak Langkah Milestones Mendapat izin operasional sebagai Bank Umum pada tanggal 3 Juni 1991 Obtain operational permit as Public Bank on June 3, 1991 • Jumlah jaringan kantor sebanyak 14 kantor Total number of network offices amounted to 14 offices • Bergabung dengan ATM Bersama Joined ATM Bersama Pembukaan cabang Yogyakarta, Semarang dan Solo The opening of branches in Jogjakarta, Semarang and Solo Pernyataan Efektif oleh Pengawas Pasar Modal OJK 31 Desember 2013 Effective Statement from Capital Market Supervisory Financial Services Authority 31 December 2013 • Melakukan relokasi kantor Cabang Pembantu Dewi Sartika ke Bona Indah Branch Office relocation from Dewi Sartika to Bona Indah • Mendapat predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2014 dari Infobank. Received “VERY GOOD” predicate for its 2014 financial performance from Infobank 19 91 20 04 20 08 20 09 20 10 2004 - 2008 Mendapat predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2004 -2008 dari Infobank. Received “VERY GOOD” predicate for 2004-2008 financial performance from Infobank Pembukaan kantor Cabang di Lumajang, Bandung, Surabaya, dan 2 kantor Cabang Pembantu di Jakarta. The opening of Lumajang, Bandung, Surabaya branch office, and another 2 Branch Office in Jakarta 20 11 Jumlah Jaringan Kantor sebanyak 22 kantor Total number of network offices amounted to 22 offices 20 14 Pencatatan Perdana Saham tanggal 16 Januari 2014 First Listing of stocks in 16 January 2014 20 13 20 15 20 16 • Memperoleh penambahan modal disetor sebesar Rp62.500.000.000 (enam puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah) sehingga modal disetor menjadi Rp272.500.000.000 (dua ratus tujuh puluh dua miliar lima ratus juta rupiah). Obtain subscribed capital increase of Rp62.500.000.000 (sixty-two billion five hundred million Rupiah) so that subscribed capital increase to be Rp272.500.000.000 (two hundred seventy-two billion five hundred million Rupiah) • Menambah 3 Payment Point di Indogrosir. Add 3 Payment Point at Indogrosir • Mendapat predikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2015 dari Infobank. Received “VERY GOOD” predicate for 2015 financial performance from Infobank • Mendapat penghargaan The Top 3 Best Bank Indonesian Fastes Growing New Issuer 2016 dari Warta Ekonomi. Received the award of The Top 3 Best Bank INdonesian Fastes Growing New Issuer 2016 from warta Ekonomi • PT Bank Ina Perdana Tbk terus membangun pertumbuhan bisnis yang berkualitas, menjadi Bank yang lebih kuat dan berkembang menuju Era Digital Banking. PT Bank Ina Perdana Tbk always build a qualified business growth, to become a stronger and developed Bank toward Digital Banking Era. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 37 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Bidang Usaha Line of Business Sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan Anggaran As has been stated in the Articles of Association, the purpose Dasar, maksud dan tujuan perseroan adalah menjadikan usaha and objective of the company is making business in the field of di bidang perbankan (Bank Umum) sesuai dengan ketentuan banking (Commercial Bank) in accordance with the provisions of dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam the applicable laws and regulations. In carrying out its purposes melaksanakan maksud dan tujuannya dimaksud, maka Bank and objective intended, Bank Ina Perdana as stipulated in article Ina Perdana sebagaimana diatur pada pasal 3 ayat (2) Anggaran 3 paragraph (2) of the Articles of Association of the Company Dasar Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai may conduct the following activities: berikut : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan a. Collecting funds from the public in the form of deposits berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, such as giros, time deposits, certificate of deposits, savings tabungan dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan and / or other equivalent from with it. dengan itu. b. Memberikan kredit. b. Provides credit loans. c. Menerbitkan surat pengakuan hutang. c. Publishes letter of loan acknowledgement. d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun d. Buy, sell or guarantees at its own risk or for the benefit and untuk kepentingan dan atau perintah nasabahnya. or as ordered by the clients. i. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh i. Postal money orders including money orders that have bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada been accepted by the bank validity period no longer kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud. than custom in trading of letters in question. ii. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainya yang ii. Loan acknowledgment letters and other trade papers masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam with validity period no longer than custom in trading of perdagangan surat-surat dimaksud. letters in question. iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan iii. Paper treasury and state guarantee letters. negara. iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). iv. Bank Indonesia Certificates v. Obligasi v.Bonds vi. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan vi. Trade letters with time period in accordance with the perundang-undangan yang berlaku. legislations in force vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Memindahkan vii. Other securities with time period in accordance with the legislations in force uang baik untuk kepentingan sendiri e. Transferring money either for its own self or for its customer. maupun untuk kepentingan nasabah. f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau f. Places funds on, borrows from or lends funds to other meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan banks, either by using the mail, telecommunication facilities menggunakan and sight drafts, checks or other means. surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga. h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat g. Accept payment of the bill on securities and performs calculation with or between third parties. h. Provides a safekeeping place for storing items and securities. berharga. i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 38 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 i. Conducts safekeeping place for storing items and securities. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah j. Conducts placement of funds from a customer to other lainnya dalam surat berharga yang tidak tercatat di bursa customer in securities that are not listed on a stock exchange. efek. k. Membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui k. Purchases collaterals, either all or in part, through auctions pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur tidak or by other means in the event that the debtor does not memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan fulfill its obligations to the Bank, with the provision of agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan collateral purchased shall be disbursed as soon as possible. l. Conducts factoring, credit card business and trusteeship. kegiatan wali amanat. m. Menyediakan pembiayaan dan / atau melakukan kegiatan m. Provides funding and / or performs other activities based on lain berdasarkan perinsip syariah, sesuai dengan ketentuan sharia principles, in accordance with the conditions set by yang ditetapkan oleh yang berwenang. the authorities. n. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. o. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada n. Conducts activities in foreign currencies in compliance with the conditions set by the authority. bank o. Conducts equity participation in banks or other companies atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa in the field of finance, such as leasing, venture capital, guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, securities, insurance, and clearing house settlement and serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, storage, by fulfilling the conditions set by the authorities. dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau p.Conducts temporary investment to overcome the kegagalan consequences of failure or failure of credit financing pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat based on Sharia principles, with the condition that they harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi must withdraw their ownership, in compliance with the ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. conditions set by the authorities. q. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus q. Acts as the founder of the pension fund and pension dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan fund trustees in accordance with the conditions set by the perundang-undangan dana pensiun yang berlaku. authorities. r. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan r. Performs other activities commonly conducted by banks as long as it is not contrary to the legislation in force. perundang-undangan yang berlaku. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 39 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Produk dan Jasa Product and Services PENGHIMPUNAN DANA SAVINGS Bank Ina Perdana menawarkan berbagai produk dan jasa Bank Ina Perdana offers various products and services in layanan sesuai dengan kegiatan dan kelompok usaha Bank. accordance with the Bank’s activities and enterprise units. Penyempurnaan produk dan jasa layanan senantiasa dilakukan Product and service improvement is maintained by observing dengan tetap memperhatikan segmentasi pasar serta disesuaikan market segmentation and in accordance with the client’s need. dengan kebutuhan nasabah. Sebagai salah satu strategi As one of the strategy to target of savings, a sustainable and pencapaian target penghimpunan dana, juga terus dilakukan innovative promotion program is conducted. program promosi secara inovatif dan berkesinambungan. Produk penghimpunan dana yang dimiliki : Savings products owned include: A. Tabina Perdana A.Tabina Perdana Tabungan dengan tingkat suku bunga menarik dengan Savings with attractive interest rates with a point mechanism, mekanisme pemberian poin. Dimana nasabah diberikan where customers are given the opportunity to select gifts kesempatan memilih hadiah sesuai poin yang sudah corresponding to points that have been collected. dikumpulkan. B. Tabina Eksekutif B.Tabina Eksekutif Tabungan yang memberikan keuntungan dengan suku bunga mendekati suku bunga deposito. 40 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Savings with interest rates close to that of deposits’. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility C. Tabungan Simpel C.Tabungan Simple Tabungan yang dirancang untuk pelajar dan mahasiswa Savings designed for students through cooperation with schools and educational institutions and universities. melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan maupun perguruan tinggi. D. Tabungan Pinter D.Tabungan Pinter, savings deposits for students and general Tabungan berjangka yang dibuat untuk pelajar, mahasiswa, public, which is intended for investment in the target funds, dan masyarakat umum, yang ditujukan untuk investasi which is intended for investment in the target funds, where dengan target dana, jangka waktu yang dapat dipilih secara the time period can be selected flexibly, with an attractive fleksibel, dengan pemberian hadiah langsung yang menarik gift directly at the opening of account. saat pembukaan. E. TabunganKu E.TabunganKu Bank juga aktif dalam mensukseskan program pemerintah The Bank is also actively promoting the government program untuk memasarkan produk Tabunganku, yang ditujukan Tabunganku, directed to individuals with easy requirements kepada perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan in order to foster a national culture saving. guna menumbuhkan budaya menabung nasional. F. Deposito F.Deposits Simpanan berjangka yang memberikan keamanan dan Time deposits which provide safety and comfort at competitive interest rates. kenyamanan dengan tingkat suku bunga kompetitif. G. Rekening Giro G. Current Account Rekening untuk pendukung usaha yang juga memberikan keamanan dalam bertransaksi bisnis sehari-hari dengan Account for supporting business that also provide security in everyday business transactions by using checks and giro. menggunakan media cek dan bilyet giro. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 41 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support PENYALURAN KREDIT CREDIT LOAN Penyaluran kredit Bank tetap berpegang teguh kepada prinsip Bank lending adheres to the precautionary principles with kehati-hatian dengan mekanisme pemberian yang berintegritas mechanism for providing integrity and healthy loans. dan sehat. Produk penyaluran kredit yang dimiliki : Credit loan products owned include: A. Tunai A.Cash i. Kredit Modal Kerja, penyaluran kredit yang ditujukan i. Working capital loans, loans intended to support untuk mendukung perputaran modal kerja usaha working capital turnover of productive enterprises, such produktif, seperti pinjaman rekening Koran, modal kerja as overdraft loans, working capital installments. angsuran ii. Kredit Investasi, merupakan penyaluran kredit yang ditujukan untuk struktural pendukung usaha produktif. ii. Investment Credit, loans aimed at structural support of productive enterprises. iii. Kredit Modal Kerja Mikro Produktif, jenis fasilitas kredit iii. Micro Business Working Capital Productive, type of untuk mendukung perkembangan usaha pada sektor credit facility to support the development of business in usaha kecil dan menengah. the small and medium enterprises segment. iv. Kredit Konsumsi, membiayai pembelian property, iv. Consumer Credit, to finance the purchase of property, kendaraan bermotor, barang elektronik, & barang motor vehicles, electronics, and other consumer goods. konsumsi lainnya. v. Kredit Pegawai Plus, fasilitas kredit melalui mekanisme v. Employee Credit Plus, credit facilities through kerjasama kepada institusi yang ditujukan penyalurannya cooperation with organization aimed for their employees kepada para pegawainya dengan tujuan peningkatan with organizations aimed for their employees with the kesejahteraan seperti kredit tanpa anggunan (KTA). goal of improving the welfare by such loans without collateral (KTA). Banking), penyaluran vi. Credit program (Wholesale Banking), the distribution pembiayaan melalui kerjasama kemitraan dengan of funding through partnership with other financial lembaga keuangan lain, seperti perusahaan pembiayaan, institutions, such as finance companies, rural banks Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, dan Modal (BPR) cooperatives and Venture Capital. vi. Kredit program (Wholesale Ventura. B. Non Tunai 42 B.Non Cash Bank Garansi, untuk mendukung kelancaran usaha dengan Bank Guarantee, to support business in the form of bentuk, Performance Bond, Tender Bond, Advance Payment Performance Bon, Tender Bond, Advance Payment Bond, Bond, dan Bid Bond. and Bid Bond. PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility JASA LAYANAN SERVICES Layanan perbankan Bank Ina Perdana diberikan sesuai dengan Banking services of Bank Ina Perdana are provided according kebutuhan masyarakat dan dilandasi oleh optimalisasi kualitas to the community needs and based on the optimization of service yang meliputi peningkatan teknologi, optimalisasi the quality service which include technology improvement, pelayanan jaringan kantor serta jasa layanan pembayaran. optimization of network service offices as well as payment services. Jasa layanan yang dimiliki: Services provided include: A. ATM INA, memberikan kemudahan untuk bertransaksi tunai A. ATM INA, provides convenience to transact in cash at over di lebih dari 77.000 jaringan ATM Bersama maupun transfer 77,000 ATM Bersama network and inter-bank transfers antar bank di seluruh Indonesia. Kini ATM INA sudah dapat throughout Indonesia. ATM INA is now able to serve melayani pembelian ataupun pembayaran pulsa prabayar purchase or payment of prepaid and postpaid mobile serta pascabayar, pembayaran tagihan telepon rumah phone, landline payment (PSTN), TV subscription, internet, (PSTN), TV berlangganan, internet, dan kartu kredit. and credit cards. B. Pembayaran Tagihan rekening listrik dan telepon secara online disemua kantor cabang Bank Ina Perdana. C. Layanan Payroll yang memudahkan bagi perusahaan dalam menyalurkan pembayaran gaji para pegawai. D. Pelayanan pembayaran uang sekolah atau uang pendidikan dengan pola kerjasama dengan pihak institusi pendidikan. E. Layanan pengambilan uang kepada institusi atau instansi B. Online Bill Payment for electric and phone bill in all branches of Bank Ina Perdana. C.Payroll services that make it easier for companies to distribute payment of salaries. D. Tuition or education payments through cooperation with educational institutions. E. Money withdrawing service to institutions or agencies. tertentu. F. Money Changer, layanan penukaran valuta asing untuk F. Money Changer, foreign currency exchange services to mata uang US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, Hong Kong Hongkong Dollar, Euro, dan Yen. Dollar, Euro, and Yen. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 43 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Struktur Organisasi Organization Structure Board of Commissioner • Risk Monitoring Committee • Audit Committee • Nomination and Remuneration Committee President Director (Edy Kuntardjo) Internal Audit Group Head (Rony Hermawan) Business & Business Development Director (Josavia Rachman Ichwan) Head of Treasury (Bahari Hutapea) • Trading • Settlement Head of Legal Corporate (Donny Prawiranatakusumah) • Legal Corporate • Remedial Operational Director (Kiung Hui Ngo) Commercial & Consumer Loan and Funding Group Head (Aristianto Soekamto) • Production & Promotion Head of Credit Program (Vacant) Marketing Manager (Vacant) Operation Support Group Head (Polmatua Sinaga) • Clearing and Settlement Centre • Branch Services Support • ATM Support • User Rep. & Implementor Head of General Affair (Agustinus Tito Yogaswara) Central Credit Group Head (Tjundiharto Widjaja) KPO Abdul Muis Head (Agustinus Listya) • Credit Risk Analysis & Restructuring • Appraisal • Credit Committee • Credit Policy Committee • ALCO • IT Steering Committee • Risk Management Committee • Strategic Planning & Budgeting Committee • Human Resources Committee Compliance Director (Corporate Secretary) (Wardoyo) Risk Management Group Head (Chudori) • Risk Control & Policy • Risk Monitoring and Reporting Head of System & Procedure (Afrizal Firdaus) Head of Compliance & APU - PPT (Tutok Walter Sudin Saragih) • Regulation Monitoring • Account and Customer Monitoring • Corporate Secretary Staff Human Resources Group Head (Vacant) Branches Head of Loan Admin. Center (Ader Harson Tambunan) Head of Business Development (Vacant) Head of IT (Selie Fuji) • Retail Software Business Development Head of Application Architecture (Yonathan Lesmana) Head of Project Delivery Digital Bank (Garry Yunazhar Pawane) 44 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 • IT. Support • IT. Development Accounting & Fin. Planning Group Head (Vacant) • • • • Budgeting Financial Analysis & tax MIS/Reporting Finance Head of Human Resources (Agnes Sri Lestari) • Recruitment & Training • Administration and Payroll Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Struktur Kelompok Usaha Business Group Structure PIETER TANURI 99,9% YOHANES ADE BUNIAN MONIAGA 0,1% ANTHONI SALIM 99% PHIONG PHILIPUS DARMA 1% PT CAKRA INTAN SAKTI 49,73% OKI WIDJAJA 4% OCBC Securities PTE LTD Client A/C 28,99% PT INDOLIFE PENSIONTAMA 17,25% HINDARTO BUDIONO 99,9% PT WAHANA MULIA WIRANUSA 60% PT ZAMRUD INDAH PERSADA 40% PT PHILADEL TERRA LESTARI 20% PHIONG PHILIPUS DARMA 1% ANTHONI SALIM 99% PT LINTAS SEJAHTERA LANGGENG 49,73% Liontrust S/A NS Asean Financials Fund 18,29% AXTON SALIM 0,1% ANTHONI SALIM 0,54% DBS Bank LTD S/A LTSL AS Trustee Of NS Financial Fund 10,49% Masyarakat 0,98% PT BANK INA PERDANA Tbk 1. Pemegang Saham Pengendali (PSP) : PT Philadel Terra Lestari & Oki Widjaja 2. Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) : Pieter Tanuri & Oki Widjaja PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 45 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Uraian Nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan Shareholders Name and Percentage of Ownership Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih No Nama Pemegang Saham Shareholder’s Name 1 OCBC Securities PTE-LTD-CLIENT A/C 2 Shareholders having 5% of shares of more Alamat Pemegang Saham Shareholder’s Address Status Jumlah Saham Total Shares % 18 Church Street #01-00 OCBC Center South Singapore A 790.000.000 28,99 PT Philadel TERRA LESTARI Wisma Archilles Jl. Panjang No. 29 Kedoya Selatan Kebon Jeruk I 545.000.000 20 3 PT. Indolife Pensiontama Wisma Indocement Lt. 2 Jl. Jendral Sudirman Kav. 70-71 Jakarta I 470.092.720 17,25 4 Liontrust S/A NS ASEAN FINANCIALS FUND-869344007 Lion Trust (Singapore) Limited 20 Cross Street 02-18 China Court Singapore 048422 A 498.514.000 18,29 5 DBS Bank LTD S/A LTSL AS TRUSTEE OF NS FINANCIAL FUND 20 Cross Street, HEX 02-18, China Square Central Singapore 048422 A 285.970.000 10,49 Direktur dan Komisaris Yang Memiliki Saham Shares own by Director or Commissioner Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki All members of both Board of Directors and Board of saham Perseroan. Commissioners do not own Company’s shares. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang memiliki Shareholders Group who have less than 5% of the shares kurang dari 5% saham, posisi 31 Desember 2016 as of December 31, 2016 No Keterangan Pemegang Saham Shareholder’s Description Jumlah Pemegang Saham Total Shareholders 1 Pemegang Saham Pendiri / Founder Shareholders 2 Masyarakat / Publik 3 Masyarakat / Publik Total Status Jumlah Saham Total Shares Prasentase Percentage 1 I 109.038.928 4,00% 580 I 25.942.597 0,95% 2 A 441.755 0,02% 135.423.280 4,97 583 Sesuai Surat OJK No. S-92/PB.311/2015 tanggal 10 November According to FSA Letter No.S-92/PB.311/2015 dated 10 2015 ditetapkan Susunan Pemegang Saham Pengendali (PSP) November 2015 establishing the structure of Controlling dan Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) sbb. Shareholders (PSP) and Ultimate Controlling Shareholder (PSPT) as follows: PSP : PT Philadel Terra Lestari dan Oki Widjaja PSP : PT Philadel Terra Lestari and Oki Widjaja PSPT : Pieter Tanuri dan Oki Widjaja PSPT : Pieter Tanuri and Oki Widjaja Jumlah Pemegang Saham dan presentase kepemilikan Total Shareholders and percentage of ownership as of per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi the end of fiscal year based on clasification No 1 46 Klasifikasi Classification Institusi Lokal / Local Institution 2 Institusi Asing / Foreign Institution 3 Individu Lokal / Local Institution 4 Individu Asing / Foreign Institution PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Jumlah Pemilik Saham Total Shareholders Jumlah Kepemilikan Saham Total Ownership Persentase Kepemilikan Saham Percentage of Ownership 8 1.027.624.489 37,711% 5 1.574.925.755 57,795% 122.449.756 4.494% 0 0 575 0 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Pengendali Emiten Information Regarding Controlling Shareholders of Issuers Kepemilikan Saham oleh PT Philadel Terra Lestari PT Philadel Terra Lestari didirikan berdasarkan Akta Notaris Jimmy S, SH No. 4, tanggal 4 Juli 1997 dan telah disahkan oleh Mentri Kehakiman RI sesuai Surat Keputusan No. C2.9.074. HT.01.01.TH.97 tanggal 5 September 1997. Share Ownership of PT Philadel Terra Lestari PT PhiladeL Terra Lestari was established on Deed by Jimmy S, SH No. 4, dated 4 July 1997 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia according to decree No. C2.9.074.HT.01.01.TH.97 dated September 5, 1997. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan pernyataan keputusan tertulis Para Pemegang Saham no. 45 tanggal 21 Juli 2010 oleh Notaris Petrus Suandi Salim, SH mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan perusahaan. The Company’s Article of Association have been amended several times, most recently with a written decision statement of the shareholders no. 45 dated July 21, 2010 by Botary Petrus Suandi Salim, SH on the purpose and activities of the company. Berdasarkan pasal; 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan perusahaan meliputi perdagangan, jasa dan investasi dan saat ini perusahaan belum melakukan aktivitasnya, hanya melakukan investasi ke Anak Perusahaan. Under article: 3 Articles of Association, the company’s activities include trade, services and investment and currently the company has now been performing its investment activities, only investment on its subsidiaries. Perusahaan dimiliki oleh Pieter Tanuri yang menguasai 99,9% saham dan Yohanes Ade Bunian Moniaga memiliki 0,1% saham. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, Jln. Panjang No. 29, Jakarta Barat. The Company is owned by Pieter Tanuri who controls 99,9% of shares and John Ade Bunian Moniaga with 0,1% share. The Company is domiciled in Jakarta, Jl. Panjang No.29, West Jakarta. Kepemilikan PT Philadel Terra Lestari (PTL) sebesar 545.000.000 (lima ratus empat puluh lima juta) saham atau sebesar 20% dari seluruh saham PT Bank Ina Perdana Tbk, dilakukan melalui pembelian saham di pasar negosiasi dan pelaksanaan hak dari PUT I dengan HMETD PT Bank Ina Perdana Tbk. Ultimate beneficial ownership dari PTL adalah Pieter Tanuri. The ownership of PT Philadel Terra Lestari (PTL) amounting of 545,000,000 (five hundred forty-five million) of shares or 20% of all PT Bank Ina Perdana Tbk shares, through the purchase in negotiation market and the implementation of PUT I right with HMETD of PT Bank Ina Perdana Tbk. Ultimate beneficial ownership of PTL is Pieter Tanuri. Atas kepemilikan saham sebesar 20% saham PT Bank Ina Perdana Tbk tersebut, PT Philadel Terra Lestari sesuai persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan per tanggal 16 Septemner 2015 bahwa PT Philadel Terra Lestari sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Pieter Tanuri selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT). On the 20% ownership of shares in PT Bank Ina Perdana Tbk, PT Philadel Terra Lestari, based on the approval from the Financial Service Authority per 16 September 2015, that PT Philade Terra Lestari as the Controlling Shareholder (PSP) and Pieter Tanuri as the Ultimate Controlling Shareholder (PSPT). Susunan pengurus: Dewan Komisaris : • Komisaris Utama : Pieter Tanuri • Komisaris : Veronica Colondam Board of Management: Board of Commissioners: • President Commissioner: Pieter Tanuri • Commissioner: Veronice Colondam Direktur: • Direktur Utama : Mulyo Sutrisno • Direktur : Yohanes Ade Bunian Moniaga Board of Directors: • President Director: Mulyo Sutrisno • Director: Yohanes Ade Bunian Moniaga Sementara itu kepemilikan sebesar 28.99% saham Bank Ina Perdana Tbk. oleh OCBC Securities Pte. Ltd-Client A/C, adalah terdiri dari 8 nominees dengan kepemilikan masing-masing dibawah 5%. While the ownership interest of 28,99% of Bank Ina Perdana Tbk by OCBC Securities Pte. Ltd-Client A / C, is composed of eight nominees with the ownership of each below 5% Entitas Anak Perseroan tidak memiliki entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana emiten/perusahaan publik memiliki pengendalian bersama entitas. Subsidiary The Company does not have any subsidiary, associate company, joint venture company in which issuer/public company is in control with the subsidiary. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 47 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Dewan Komisaris Board of Commissioners 1 BIRAWA NATAPRADJA Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner 2HARI SUGIHARTO Komisaris Independen Independent Commissioner 3WINADEWI HANANTHA Komisaris 48 Commissioner PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 3 1 2 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Birawa Natapradja Warga Negara Indonesia, 82 tahun, berdomisili di Jakarta. Bergabung di Bank Ina Perdana sejak tahun 2010 sebagai Komisaris Utama dengan Akta No. 03 tanggal 04 November 2010 dan menjabat sebagai Komisaris Utama Independen dengan Akta No. 60 tanggal 19 September 2012. Memulai karir di bidang perbankan pada tahun 1969 dengan bergabung dengan Bank Buana hingga tahun 1971, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Surabaya. Selanjutnya, pada tahun 1972 bergabung dengan Bank Panin sebagai Kepala Cabang Semarang hingga tahun 1975. Kemudian bergabung dengan BCA, pada tahun 1975 hingga tahun 1977 sebagai Kepala Cabang Semarang. Pada tahun 1977 hingga tahun 1986 sebagai Kepala Cabang Medan, dan pada tahun 1986 hingga tahun 2001 menjabat sebagai Kepala Wilayah V Sumatera Bagian Utara. Berbagai penghargaan pernah diraih selama berkarir di BCA. Sejak tahun 2002 sampai tahun 2009 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada tahun 2007 hingga tahun 2009 menjabat sebagai Int’l Officer/ Adviser Salim Group di Nigeria. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Parahyangan Bandung, pada tahun 1965. Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan telah diikuti baik di dalam maupun di luar negeri. Selama tahun 2016 telah mengikuti seminar Together We Grow Within Digital Banking Era. An 82 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Join with Bank Ina Perdana since 2010 as President Commissioner with Deed No. 03 dated November 4, 2010 and served as Independent President Commissioner with Deed No. 60 dated September 19, 2012. His career began in banking industry since 1969 by joining with Buana Bank until 1971, with his last position as Vice Branch Manager of Surabaya. In 1972 join with Panin Bank as Branch Manager of Surabaya until 1975. Join with BCA in 1975 until 1977 as Semarang Branch Manager. From 1977 until 1986 as Branch Manager Medan and in 1986 until 2001 as V Division Head of North Sumatra. Received various award during his career in BCA. From 2002 until 2009 positioned as President Commisioner of PT Astra Permai. In 2007 until 2009 as Advisor of International Salim Group in Nigeria. Completed his Bachelor of Law from Parahyangan Catholic University, Bandung in 1965. Attended various seminar, workshop and trainings both domestic and abroad. During 2016 attended the seminar of Together we Grow within Digital Banking Era. Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 49 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Hari Sugiharto Warga Negara Indonesia, 71 tahun, berdomisili di Jakarta. Bergabung di Bank Ina Perdana sejak tahun 2001 sebagai Komisaris dengan Akta No. 34 tanggal 24 April 2001, pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris dengan Akta No. 22 tanggal 14 Mei 2002 dan pada tanggal 29 Juli 2008 menjabat sebagai Komisaris Independen dengan Akta No. 44 hingga saat ini. Memulai karir di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia pada tahun 1973. Setelah itu, sejak tahun 1980 memegang berbagai jabatan dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan RI, Anggota/Ketua Pelaksana Perundingan Bidang Jasa WTO, APEC, dan ASEAN, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, serta pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 1971. Dari tahun 1968 hingga tahun 1973 tercatat sebagai Dosen di Universitas tersebut. Pada tahun 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris. Selain pendidikan formal berbagai seminar, workshop dan pelatihan telah diikuti baik di dalam maupun di luar negeri. Selama tahun 2016 telah mengikuti seminar Together We Grow Within Digital Banking Era. A 71 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Join with Bank Ina Perdana since 2001 as Commissioner with Deed No. 34 dated April 24, 2001, once a President Commissioner with Deed No. 22 dated May 14, 2002 and on July 2008 served Independent Commissioner with Deed No. 44 until present. Komisaris Independen Independent Commissioner 50 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Began his career in Directorate General of Financial Institution Ministry of Finance Republic of Indonesia in 1973. In 1980 served various position and some are presently active among others: Secretary of the Supervisory Board of National Saving Bank, Head of Monetary Bureau and Financial Service at Vice President Republic of Indonesia Office, member of Multilateral Negotiations National Team, member of Coordination Team in the Field of Service/TKBJ Financial Department Republic of Indonesia, Member/Head Negotiation Implementer Field of Service of WTO, APEC, and ASEAN, member of the Monitoring Team in the Field of Service at the Vice President Republic of Indonesia Office, administrator of Christian Education Assembly in Indonesia, administrator of BPK Penabur Foundation, administrator of UKRIDA Foundation, as well as administrator of BPK Penabur Retirement Fund and administrator of Indonesia Retirement Fund Association. Finished his Bachelor of Law from Satya Wacana Christian University in 1971. From 1968 until 1973 served as Lecturer in his University. Continue his study of finance in 1987, at the University of Wales, England. In addition to formal education, various seminar, workshop and training is attended both domestic and abroad. During 2016 attend the Together we grow within Digital Banking Era seminar. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Winadewi Hanantha Warga Negara Indonesia, 67 tahun, berdomisili di Jakarta. Bergabung di Bank Ina Perdana sejak 2009. Pada tanggal 25 Januari 2010 dengan Akta No. 17, menjabat sebagai Direktur Bisnis setelah lulus tes kelayakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dan pada tanggal 22 Juni 2012 dengan Akta No. 46 dipercaya sebagai Komisaris. Memulai karirnya di bidang perbankan pada tahun 1977 di Bank Danamon, berbagai bidang pernah dijabat antara lain bidang Accounting, Kredit, Marketing, Treasury dan Branch Banking yang mensupervisi cabang-cabang di Indonesia. Beberapa posisi penting pernah dijabat, pada tahun 2000 sampai dengan September 2004 sebagai Direktur Bank Hagakita, kemudian pada Oktober 2004 sampai dengan tahun 2008 sebagai Direktur Bank Haga. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 1976. Selain pendidikan formal, berbagai seminar, workshop dan pelatihan telah diikuti baik di dalam maupun di luar negeri. Selama tahun 2016 telah mengikuti seminar Together We Grow Within Digital Banking Era. A 67 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Join with Bank Ina Perdana since 2009. On January 25, 2010 with Deed No. 17, served as Business Director after due diligence conducted by Bank of Indonesia, and on June 22, 2012 with Deed No. 46 entrusted as Commissioner. She began her financial career in 1977 at Danamon Bank, entrusted to various position among others Accounting, Credit, Marketing, Treasury and Branch Banking supervised branches in Indonesia. Several important position served, in 2000 until September 2004 as Hagakita Bank Director, and October 2004 until 2008 as Director of Haga Bank. Complete her Bachelor of Economic from Parahyangan Catholic University Bandung in 1976. Various seminar, workshop and training was attended both domestic and abroad. In 2016 attend the Together we grow within Digital Banking Era. Komisaris Commissioner PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 51 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Profil Direksi Board of Directors’ Profile direksi Board of directors 1 EDY KUNTARDJO Direktur Utama 4 President Director 2KIUNG HUI NGO Direktur Operasional 3 Operational Director 3WARDOYO Direktur Kepatuhan 2 1 Compliance Director 4 JOSAVIA RACHMAN ICHWAN Direktur Pengembangan Bisnis & Bisnis 52 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Business & Business Development Director Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Edy Kuntardjo Warga Negara Indonesia, 59 tahun, berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Ina Perdana dengan Akta No. 31 tanggal 21 Juli 2011 dan efektif 09 Agustus 2011 hingga saat ini. Memulai karir di Bank Dagang Negara, dengan menempati berbagai posisi, seperti Management Trainee pada 1983-1984, Account Officer, serta kepala Seksi Impor/ Ekspor dan Jasa Valuta Asing pada tahun 1984 – tahun 1989. Selanjutnya bergabung dengan Bank Bintang Manunggal pada tahun 1990 menduduki berbagai jabatan, antara lain Kepala Divisi Marketing dan Kepala Audit Internal, serta menjabat Compliance Director pada tahun 2000. Pada akhir tahun 2007 Bank Bintang Manunggal diakuisisi oleh Hana Bank Korea Selatan berubah nama menjadi Bank Hana dan masih menduduki jabatan sebagai Compliance Director. Pada 15 April 2010 beralih tugas menjadi Komisaris Independen Bank Hana. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1982 dan meraih gelar Master of Magister Manajemen dari STIE Perbanas, Jakarta pada tahun 2003. Selain pendidikan formal, aktif mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri, serta di berbagai organisasi, seperti Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) periode 2009-2012, serta Perhimpunan BankBank Umum Nasional (Perbanas) Pusat sejak 2003 sampai dengan sekarang. Selama tahun 2016 telah mengikuti seminar Together We Grow Within Digital Banking Era. A 50 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Appointed as Bank Ina Perdana President Director with Deed No. 31 dated July 21, 2011 and effective as of August 9, 2011 until present He began his career at State Commercial Bank, served in various position such as Management Trainee in 1983-1984; Account Officer, as well as Head of Import/ Export Section and Foreign Exchange Service in 1984-1989. Join with Bintang Manunggal Bank in 1990 and served as Marketing Division Head and Internal Audit Head, as well as Compliance Director in 2000. At the end of 2007 Bintang Manunggal Bank acquired by Hana Bank of South Korea to become Hana Bank and maintained his position as Compliance Director. In April 15, 2010 become Independent Commissioner of Hana Bank. Complete his Bachelor of Economic from Indonesia Islam University, Yogyakarta in 1982 and received his Master of Magister Management from STIE Perbanas, Jakarta in 2003. Active in attending seminars and educational activities at educational institution both domestic and abroad, as well as in various organization such as, Indonesia Banker Association (IBI), Banking Compliance Director Communication Forum (FKDKP) of period 2009-2012, as well as at Central National General Bank Association (Perbanas) since 2003 until present. In 2016 attend the Together we grow within Digital Banking Era. Direktur Utama President Director PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 53 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Profil Direksi Board of Directors’ Profile Josavia Rachman Ichwan Warga Negara Indonesia, 54 tahun, berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Business & Business Development Director Bank Ina Perdana dengan Akta No. 42 tanggal 12 Mei 2016 hingga saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai Business Development Group Head sejak tanggal 15 September 2014. Memulai karir perbankan di PT. Bank Arta Pusara sebagai Account Officer pada tahun 1989. Pada tahun 1990 melanjutkan karir di PT. Bank Dagang Nasional Indonesia hingga tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager Kantor Cabang Mangga Dua. Pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Multi Valas Utama pada tahun 1999 hingga tahun 2000. Pada tahun 2000 bergabung dengan PT. Bank Ganesha sebagai Branch Manager Cabang Kelapa Gading, lalu pada tahun 2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit Komersial dan menjabat sebagai Branch Manager Kertajaya Surabaya pada tahun 2012 hingga tahun 2013. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Trisakti dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Negeri Jakarta. Selain pendidikan formal, aktif mengikuti seminar dan pendidikan baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal, antara lain mengikuti seminar Workshop Functional Core Banking T24 dan Together We Grow Within Digital Banking Era. A 54 years old Indonesian Citizen residing in Jakarta. Served as Bank Ina Perdana Business & Business Development Director with Deed No. 42 dated May 12, 2016 until present. Previously served as Business Development Group Head since September 15, 2014. Began his banking career at PT Bank Arta Pusara as Account Officer in 1989. In 1990 join with PT Bank Dagang Nasional Indonesia until 1998 with his last position as Branch Manager of Mangga Dua Branch Office. Served as PT Multi Valas utama President Director in 1999 until 2000. Join with PT Bank Ganesha in 2000 as Branch Manager of Kelapa Gading Branch, then in 2007 served as Commercial Credit Division Head and served as Branch Manager Kertajaya Surabaya in 2012 until 2013. Finished his Bachelor of Engineering from Trisakti University and complete his Magister of Management from Jakarta State University. Following various seminars and good education organized both internally and externally, among other attend the workshop of Functional Core Banking T24 and Together we grow within Digital Banking Era. Direktur Pengembangan Bisnis & Bisnis Business & Business Development Director 54 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Kiung Hui Ngo Warga Negara Indonesia, 41 tahun berdomisili di Jakarta. Bergabung di Bank Ina Perdana sejak tahun 2009 sebagai System Information & Accounting Group Head, dan pada tahun 2011 hingga tahun 2013 menjadi Accounting & Financial Planning Group Head. Pada RUPS yang digelar pada tanggal 27 November 2013 dengan Akta No. 105 dipercaya sebagai Direktur Operasional hingga saat ini. Memulai karir di perbankan pada tahun 2000 hingga tahun 2009 sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIS di Bank BRI Syariah (d/h Bank Jasa Arta). Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari STIE Trisakti, Jakarta pada tahun 1999 dan Magister Manajemen dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 2003. Selain pendidikan formal, aktif mengikuti seminar dan pendidikan baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Selama tahun 2016 telah mengikuti seminar maupun workshop antara lain Seminar Menyongsong Digitalisasi Sistem Pembayaran Nasional, Together We Grow Within Digital Banking Era, Workshop Functional Core Banking T24. A 41 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Join with Bank Ina Perdana since 2009 as System Information & Accounting Group Head, and in 2011 until 2013 become Accounting & Financial Planning Group Hear. At the GMS held on November 27, 2013 with Deed No. 15 is entrusted as Operational Director until present. She began her banking career in 2000 until 2009 as Accounting Division Head and MIS at BRI Syariah Bank (previously Bank Jasa Arta). Completed her Bachelor of Economic majoring in Accounting from STIE Trisakti, Jakarta in 1999 and her Magister of Management from Tarumanagara University, Jakarta in 2003. Actively attending seminars and good education organized both internally and externally. During 2016 attend various seminars and workshop among other seminar of welcoming National Payment System Digitalization, Together we grow within Digital Banking Era, workshop of Functional Core Banking T24. Direktur Operasional Operational Director PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 55 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Wardoyo Warga Negara Indonesia, 58 tahun, berdomisili di Jakarta. Menjabat sebagai Compliance Director Bank Ina Perdana dengan Akta No. 46 tanggal 22 Juni 2012 dan merangkap sebagai Corporate Secretary dengan Surat Keputusan penunjukan No. SK/ DIR/0813 efektif tanggal 30 Juli 2013. Mengawali karir di perbankan pada tahun 1982 di Bank Pacific dengan jabatan terakhir sebagai Pejabat Kepala Grup Marketing pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1991 – tahun 1992 juga dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Koordinator Training. Setelah itu, berkarir di PT Pandurata Bumiselaras pada tahun 1995 sebagai Finance Manager, dan pada tahun 1996 – tahun 2012 di Bank Dipo Internasional dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Selain itu, juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas Palembang dan Universitas Widya Gama Mahakam. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1986. Telah memiliki Sertifikat Compliance Manager dari Ikatan Bankir Indonesia (IBI). Selain pendidikan formal, juga aktif mengikuti seminar dan pendidikan baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Adapun selama tahun 2016 telah mengikuti seminar maupun workshop antara lain Seminar Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Penilaian Financial Action Task Force On Money Laundering (FATF) Terhadap Indonesia, Pemahaman Mekanisme Pasar Modal Indonesia, Workshop dan Sertifikasi Kepatuhan & AML Level 3, Together We Grow Within Digital Banking Era, How To Comply The Competition Law & Regulation, Workshop Functional Core Banking T24, dan Workshop Positive Psychology. A 58 years old Indonesian Citizen, resides in Jakarta. Served as Bank Ina Perdana Compliance Director with Deed No. 46 of June 22, 2012 and double as Corporate Secretary with appointment Decision Letter No. SK/DIR/0813 dated July 30, 2013. Began his banking career in 1892 at Pacific Bank, his last position as Marketing Group Head Executive in 1988. From 1991 to 1992 entrusted to be Training Coordinator. After that worked at PT Pandurata Bumiselaras in 1995 as Finance Manager, and in 1996 - 2012 at Dipo International Bank with his last position as Compliance Director. Briefly as lecturer at AIP Perbanas Palembang and Widya Gama Mahakan University. Receives his Bachelor of Economic Management from Sriwijaya University, Palembang in 1986. Owned the Compliance Manager Certificate from Indonesia Banker Association (IBI). Attend various seminar and education both internally and externally organized. In 2016 attended seminar and workshop among other Seminar of Banking Preparation in Facing Financial Action Task Force On Money Laundering (FATF) Assessment for Indonesia, Understanding Indonesia Capital Market Mechanism, workshop and Compliance Certification & AML Level 3, Together we grow within Digital Banking Era, How to Comply the Competition Law & Regulation, workshop of Functional Core Banking T24, and Positive Psychology workshop. Direktur Kepatuhan Compliance Director 56 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Group Head ARISTIANTO SOEKAMTO TJUNDIHARTO WIDJAJA Commercial & Consumer Loan and Funding Group Head Central Credit Group Head Meraih gelar Sarjana Keuangan dan Perbankan serta gelar Magister Bisnis dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (STEKPI). Memulai karir diperbankan pada tahun 1996 di Bank Dagang Industri, dan pernah menjadi Pemimpin Cabang di Bank Mega hingga tahun 2007, dan Bank NISP pada tahun 2008. Sebelum bergabung di Bank Ina Perdana pernah bekerja di perusahaan pembiayaan PT Tirtalarastama Dinamika Finance hingga tahun 2012 sebagai Direktur. Sejak 5 Desember 2012 dipercaya sebagai Commercial & Consumer Loan and Funding Group Head Bank Ina Perdana. Holds a Bachelor of Finance and Banking as well as Master of Business from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (STEKPI). He began his career in 1996 at Bank Dagang Industri, and was a branch manager at Bank Mega up until 2007, Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Memulai karir sebagai Auditor di KAP Drs. Wolfrey Jademurni, Akt (1983 – 1985), dan sebagai Auditor di KAP Darmawan & Co (1985 – 1987). Karir perbankan dimulai pada tahun 1987 di Bank Central Asia sebagai Credit Analyst di Kantor Pusat. Selanjutnya pada tahun 1989 sampai dengan tahun 2005 bergabung dengan Bank Danamon, berbagai bidang pernah dijabat antara lain sebagai Credit Reviewer, Senior Credit Officer, Marketing Coordinator, Deputy Regional Manager, Deputy Head Division Operational Risk Management. Pernah bekerja di LJ Hooker sebagai Property Consultant di tahun 2006 dan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2015 bergabung dengan Bank Mega dengan posisi terakhir sebagai Div. Head-National Retail & SME Credit Reviewer. Bergabung dengan Bank Ina Perdana pada 15 Februari 2016 dan dipercaya sebagai Central Credit Group Head. and Bank NISP in 2008. Prior to joining Bank Ina Perdana, he had worked in financing company PT Tirtalarastama Dinamika Holds a Bachelor of Economics from Economic Faculty of Atma Finance until 2012 as Director of Finance. Jaya Catholic Universty Jakarta. He began his career as an Auditor at KAP Drs. Worlfrey Jademurni, Akt (1983 – 1985), Since 5 December 2012 he was entrusted as Commercial & and in KAP Darmawan & Co (1985 – 1987). His banking career Consumer Loan and Funding Group Head of Bank Ina Perdana. starts in 1987 at Bank Central Asia as Credit Analyst in the Headquarter. Then in 1989 until 2005 join with Danamon Bank, in several positions among other Credit Reviewer, Senior Credit Officer, Marketing Coordinator, Deputy Regional Manager, Deputy Head Division Operational Risk Management. He had worked at LJ Hooker as Property Consultant in 2006 and in 2007 until 2015 join with Mega Bank with his last position as Div. Head-National Retail & SME Credit Reviewer. He joined Bank Ina Perdana on 15 February 2016 an entrusted as Central Credit Group Head. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 57 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile POLMATUA SINAGA RONY HERMAWAN Operation Support Group Head Internal Audit Group Head Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian jurusan Sosial Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE YKPN, Yogyakarta. Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Memulai karir di Memulai karir perbankan pada tahun 1995 di Bank Utama perbankan pada tahun 1991 di Bank Susila Bakti (Sekarang PT sebagai Internal Auditor. Pada tahun 1999 bekerja di Bank Syariah Mandiri). Mulai berkarir di Bank Ina Perdana sejak perusahaan sekuritas PT Jasabanda sebagai Accounting Head, tahun 1997 di Satuan Kerja Audit Internal. Selanjutnya, pada pernah bekerja sebagai Pemeriksa Bank (non-organik) di Bank tahun 2000 diangkat menjadi wakil Pimpinan Cabang, lalu pada Indonesia dari tahun 2001 s/d tahun 2004. Selain itu, juga tahun 2004 menjadi kepala Unit Loan & Deposito, dan Kepala pernah berkarir sebagai Internal Audit Head di Bank Hana. Bagian CBO Sundries pada tahun tahun 2005. Setelah itu, pada tahun 2009 dipercaya menjadi Head of Central Operation. Bergabung dengan Bank Ina Perdana pada Juni 2012 dan dipercaya sebagai Internal Audit Group Head. Sejak tahun 2011 dipromosikan menjadi Operation Support Group Head. Holds a Bachelor of Accounting from STIE YKPN, Yogyakarta. He began his banking career in 1995 at Bank Utama as Internal Holds a Bachelor degree from the Faculty of Agriculture Auditor. In 1999 he worked in securities company PT Jasabanda majoring in Social Economic, University of North Sumatra. He as Accounting Head, he had also worked as Bank Examiner began his banking career in 1991 at Bank Susila Bakti (now PT (non-organic) in Bank Indonesia from 2001 to 2004. Moreover, Bank Syariah Mandiri). His career in Bank Ina Perdana started he had also held the position of Head of Internal Audit at Hana in 1997 in the Internal Audit Unit. Subsequently, in 2000 he Bank. was promoted to Deputy Head of the Branch, and in 2004 to Head of Unit Loan & Deposits, and to Head of CBO Sundries in He joined Bank Ina Perdana in June 2012 and is entrusted as 2005. Following that, in 2009, he was entrusted as the Head of Internal Audit Group Head. Central Operation. Since 2011 he was promoted to Operation Support Group Head. 58 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CHUDORI Risk Management Group Head Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Memulai karir di PT. Asuransi Dayin Mitra sebagai Underwriting Staff. pada tahun 1993. Karir perbankan dimulai pada tahun 1995 sebagai Internal Audit Staff, di PT. Bank Nusa Internasional. Pada tahun 2001 hingga tahun 2004 berkarir di Bank Indonesia sebagai Pemeriksa Bank (Non organik). Pernah menjadi Kepala Sub Inspeksi SKAI pada tahun 2005 dan Kepala SKAI Kantor Pusat mulai tahun 2006 hingga tahun 2012 di PT. Bank Dipo Internasional yang kemudian menjadi PT. Bank Sahabat Sampoerna. Pada tahun 2012 bergabung dengan PT. Bank Ekonomi Raharja sebagai Senior Manager Auditor Head Office dan pada tahun 2013 hingga Hingga 01 Mei 2014 sebagai Internal Audit Head di PT. Bank Mayora. Sejak 05 Mei 2014 dipercaya sebagai Risk Management Group Head Bank Ina Perdana. Holds a Bachelor of Economics from the University of Gadjah Mada (UGM), he began his career at PT Asuransi Dayin Mitra as Underwriting Staff in 1993. His banking career started in 1995 as Internal Audit Staff in PT. Bank Nusa International. From 2001 to 2004 he worked at Bank Indonesia as Bank Examiner (nonorganic). He had held the position of Head of Internal Audit Sub Inspection SKAI in 2005 and Head of SKAI Main Office from 2006 to 2012 in PT Bank Dipo International which later became PT Bank Sahabat Sampoerna. In 2012 he joined PT. Bank Ekonomi Raharja as Senior Manager Auditor Head Office and from 2013 until 1 Until May 2014 as Head of Internal Audit at PT Bank Mayora. Since 5 May 2014 he was entrusted as Risk Management Group Head of Bank Ina Perdana. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 59 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu Branch and Subbranch Managers 1 2 1 2 3 4 5 6 60 3 4 5 6 FARIDA HAERANI Head of Galaxi Sub Branch AGUSTINUS LISTYA Head of KPO Abdul Muis Branch RATNA Head of Mangga Dua Sub Branch FX. FRANS S. LIBRAZAR Head of Kelapa Gading Sub Branch YOHANES HARJANTO Head of Semarang Branch LUSI KOMALA SANTI Head of Bona Indah Sub Branch PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 7 7 8 9 10 11 12 8 9 10 ONY KURNIAWAN Head of Yogyakarta Branch TONNY HARSONO Head of Surabaya Branch LINDAWATI HADINATA Head of Solo Branch BAMBANG HANDOKO Head of Lumajang Branch CLIEFT STEVEN Head of Bandung Branch HUSEN WIDJAJA Head of Hayam Wuruk Sub Branch 11 13 14 15 16 12 13 14 15 M.TH. YULIANA KURNIAWATI Head of GSS Boulevard Sub Branch AGUS PRAKOSO Head of Pasar Minggu Branch LYDIANAWATI LUGITO Head of Ukrida 2 Sub Branch ANTONIUS ANTON Head of Jatinegara Sub Branch 16 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Kronologis Pencatatan Saham Shares Listing Chronology Mengawali Tahun Baru 2014 dapat dikatakan sebagai tonggak Starting the New Year 2014 could be regarded as a milestone sejarah bagi Bank Ina Perdana (Perseroan), karena berhasil for Bank Ina Perdana (the Company), as successfully becoming menjadi Perseroan yang mencatatkan sahamnya di lantai Bursa the Company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2014. Kesuksesan January 2014. There were a few stages that need to be passed itu dilalui melalui beberapa tahapan kegiatan yang cukup through which were quite strenuous, but with hard work menguras tenaga dan fikiran, namun dengan kerja keras dan and support from all employees who crave of a better future dukungan seluruh karyawan yang mendambakan prospek prospects, all phases of activities could eventually be passed kedepan yang lebih baik, seluruh tahapan kegiatan akhirnya properly in accordance with the predetermined time schedule. bisa dilalui dengan baik sesuai dengan time schedule yang telah The stages are as follows: ditetapkan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tahap Persiapan Preparation Phase Rencana pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) tersebut The implementation plan of Initial Public Offering (IPO) has been telah dimulai dengan mencantumkannya rencana tersebut started by specifying the plan within the Bank Business Plan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2013-2015. Salah (RBB) of 2013-2015. One important step performed in the IPO satu tahapan penting yang dilakukan dalam pelaksanaan IPO was to hold an Extraordinary General Meeting of Shareholders adalah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (EGM) on 9 September 2013, which among other things (RUPSLB) pada tanggal 9 September 2013 yang antara lain produces some decisions as follows: menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut: • Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan • Approved the change of status of Privately Held Company Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. • Menyetujui rencana penawaran saham kepada public to become publicly listed company. • Approved the plan for public stock offering as much as 790 sebanyak-banyaknya 790 juta lembar saham. million shares. • Menyetujui peningkatan modal Perseroan. • Approved the capital increase of the Company • Menyetujui perubahan nilai nominal saham • Approved the change of par value shares Selain itu dalam RUPSLB juga telah diputuskan pemberian kuasa Besides the EGMS also decided to grant authorization to the kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan yang Board of Directors to carry out all the necessary actions in diperlukan sehubungan dengan IPO. connections with the IPO. Tahap Pelaksanaan Implementation Phase • Due Diligence Meeting & Public Expose • Due Diligence Meeting & Public Expose Public Expose diselenggarakan pada tanggal 27 November Public Expose was held on November 27, 2013 at the JW 2013 di JW Marriot Hotel Jakarta yang dihadiri oleh sekitar Marriot Hotel Jakarta attended by about 200 invited guests 200 tamu undangan sebagai calon investor. as potential investors. • Penawaran Saham • Public Offering Shares Berdasarkan pernyataan efektif dari Pengawas Pasar Modal Based on the effective statement from the Capital Market Otoritas Jasa Keuangan yang diperoleh pada tanggal 31 Supervisory Authority Financial Services acquired on Desember 2013, maka dilanjutkan proses penawaran umum December 31, 2013, the process of public offering of shares saham yang dilakukan tanggal 3-9 Januari 2014 bertempat was conducted on 3-9 June in January 2014 located in di Gedung Jasa Property, Jln. Perintis Kemerdekaan, Gedung Jasa Property, Jln. Perintis Kemerdekaan, Pulo Mas Komplek Pertokoan Pulo Mas, Blok VIII No. 1, Jakarta Timur. Shopping Complex, Block VIII No. 1, East Jakarta. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 61 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report • Penjatahan • Allotment Dari total permintaan sebanyak 63.514.100 lembar saham Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Of the total demand, as much as 63,514,100 million of adalah merupakan permintaan atas porsi pooling yang shares is a demand for pooling quota which reflected an mencerminkan kelebihan permintaan 5,1 kali dari jatah oversubscription of 5.1 times that of the pooling quota. pooling tersebut. Berdasarkan sistem penjatahan saham, Based on the share allotment system, 98% is allotted as 98% dialokasikan sebagai penjatahan pasti dan 2% definite allotment and 2% is allocated as a centralized dialokasikan sebagai penjatahan terpusat (pooling). allotment (pooling). • Refund dan Pencatatan di Bursa Efek Indonesia • Refund and Listing on the Indonesia Stock Exchange Jumlah refund (pengembalian dana pemesanan saham) The amount of refund (refund of share subscription) is sebesar Rp12.747.384.000 sedangkan jumlah saham Rp12,747,384,000, whilte the number of shares of Bank Ina Bank Ina Perdana dengan kode saham BINA yang efektif Perdana with stock code BINA which was effectively listed dicatatkan di BEI pada tanggal 16 Januari 2014 adalah on the Stock Exchanges on January 16, 2014 is as much as sebanyak 2.079.000.000 (dua miliar tujuh puluh sembilan 2,079,000,000 (two billion and seventy-nine million) shares, juta) saham dan hingga akhir tahun buku 2015 tidak and until the end of the fiscal year 2015 did not experience mengalami perubahan. change. • Laporan ke Otoritas Jasa Keuangan • Report to the Financial Service Authority Keberhasilan perseroan dalam melakukan penawaran The success of the company in public offering of 520 million umum sebanyak 520.000.000 (lima ratus dua puluh (five hundred and twenty million) worth of shares with a juta) saham senilai nominal Rp52.000.000.000 (lima nominal of Rp52 billion (fifty-two billion Rupiah) or 24,76% puluh dua miliar rupiah) atau 24,76% dari modal yang of the capital that has been issued and fully paid after the telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, maka IPO, the Company’s paid-up capital after the IPO increased modal disetor Perseroan setelah IPO meningkat menjadi to Rp210,000,000,000 (two hundred and ten billion Rp210.000.000.000 (dua ratus sepuluh miliar rupiah). Rupiah). The proceeds received from the public offering at Jumlah dana yang diperoleh dari penawaran umum dengan an offering price of Rp 240 per share or 240% of the share harga penawaran Rp240 per lembar saham atau 240% nominal value of Rp100 per share was Rp124,800,000,000,0 dari nilai nominal saham sebesar Rp100 per lembar saham (one hundred and twenty-four billion eight hundred million adalah sebesar Rp124.800.000.000 (seratus dua puluh Rupiah) empat miliar delapan ratus juta rupiah). Pelaksanaan penawaran umum saham kepada masyarakat The implementation of public offering of shares to the public tesebut memiliki implikasi positif terhadap penguatan had positive implications for strengthening capital ratios permodalan yang ditunjukkan oleh angka rasio CAR which was demonstrated by CAR (Capital Adequacy Ratio) (Capital Adequacy Ratio) meningkat sebesar 11,6% yaitu which increased by 11.6% from 16.71% in December 2013 dari 16,71% pada Desember 2013 menjadi 28,31% to 28.31% after the implementation of the shares offer. In setelah pelaksanaan penawaran saham. Terkait dengan relation to the capital increase, the Company has reported penambahan modal tersebut, Perseroan telah melaporkan to the regulator by letter No. OJK/DIR/015/0214 dated 4 kepada regulator dengan surat No. OJK/DIR/015/0214 February 2014. tertanggal 4 Februari 2014. • Perkembangan harga saham • Price of Share Development 62 Sejak tercatat di PT. Bursa Efek Indonesia, harga saham Since listed in the Indonesia Stock Exchange, the price of PT Bank Ina Perdana Tbk mengalami fluktuasi. Namun seiring share of PT Bank Ina Perdana Tbk encountered fluctuation. dengan perkembangan Perseroan, harga saham perseroan However as the Company becoming more developed, juga mengalami peningkatan. Dari harga penawaran the company share price also increasing. From the first saham Perseroan pertama kali sebesar Rp 240 (dua ratus Company’s share price offering of Rp240,- (two hundred empat puluh rupiah), pada tahun buku 2016 mengalami forty rupiah), on the fiscal year 2016 has an average price peningkatan dengan rata-rata harga Rp264 (dua ratus increased of Rp264 (two hundred sixty-four rupiah) per enam puluh empat rupiah) per lembar saham. Penurunan share. The decrease of share price in 2016 is due to lodic PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility harga saham di tahun 2016 adalah sebagai konsekuensi from Limited Public Offering II corporate action plan by logis dari rencana aksi korporasi Penawaran Umum Terbatas granting Rights Issue (HMETD). II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Kronologi Pencatatan Penawaran Umum Terbatas I dengan Memberikan HMETD Public Offering I Sharelisting Chronology by granting Right Issue (HMETD) Sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PT Bank According to the Decision of the Extraordinary General Meeting Ina Perdana Tbk yang dinyatakan dalam akta Berita Acara Rapat of the Shareholders of PT Bank Ina Perdana Tbk stated in the Umum Pemegang Saham Luar Biasa(“RUPSLB”) Nomor 41 Minutes of Extraordinary General Meeting of the Shareholders tanggal 12 Mei 2016, maka Perseroan melaksanakan Penawaran (“EGMS”) Number 41 dated May 12, 2016, the Company Umum Terbatas I (“PUT I”) guna memenuhi kecukupan Alokasi conducted Limited Public Offering I (“PUT I”) to fulfill the Core Modal Inti (AMI) sesuai jaringan kantor yang telah dibuka Capital Allocation (AMI) adequacy for the opened network dengan mekanisme memberikan Hak Memesan Efek Terlebih office by granting Right Issue (Hak Memesan Terlebih Dahulu Dahulu (HMETD). Adapun tahapan-tahapan Penawaran Umum (HMETD)). The phases of Limited Public Offering I is as follows: Terbatas I adalah sebagai berikut: Tahap Persiapan: Preparation Phase: Rencana pelaksanaan PUT I tersebut telah dimulai dengan The implementation plan of PUT I started by stating such plan mencantumkan rencana tersebut dalam Rencana Bisnis in the Bank Business Plan (RBB) of 2015-2016, and such plan to Bank (RBB) Tahun 2015-2016, dan rencana tersebut menjadi become one of the agenda in the 2016 EGMS. The results of salah satu agenda dalam RUPSLB tahun 2016. Adapun hasil EGMS is as follows: keputusan RUPSLB adalah sebagai berikut: a. Menyetujui mengangkat kembali Dewan Komisaris dan Direksi serta menambah seorang Direktur yang baru. a. Approved the re-appointment of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as adding new Director. Penawaran b.Approved the Capital Increase through Limited Public Umum Terbatas I dengan memberikan Hak Memesan Efek Offering I by granting Right Issue (HMETD) as much as Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sejumlah possible amounting of 625,000,000 (six hundred twenty- 625.000.000 (enam ratus dua puluh lima juta) lembar five million) number of ordinary shares with the nominal saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per lembar value of Rp100 per share. b. Menyetujui Penambahan Modal melalui saham. Perseroan c. Approved the amendment in the Company’s article of sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum association regarding the implementation of Lmitied Public Terbatas I. Offering I. c. Menyetujui perubahan anggaran dasar d. Pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris d. Granting authority and power to the Board of Commissioners dan/atau Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala and/or Board of Directors of the Company to conduct all tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan necessary action in the implementation of Limited Public Penawaran Umum Terbatas I, sesuai dengan peraturan Offering I, in accordance with the prevailing laws and perundang-undangan yang berlaku. regulation. Tahap Pelaksanaan: Implementation Phase: • Due Diligence dan Pengajuan dokumen Pernyataan • Due Diligence and Submission of PUT I Plan Registration Pendaftaran Rencana PUT I kepada Otoritas Jasa Keuangan. Statement to the Financial Service Authority. Setelah melalui proses Due Diligence dan pengajuan After the Due Diligence and submission of PUT I Plan Pernyataan Pendaftaran Rencana PUT I kepada Otoritas Registration Statement to the Financial Service Authority, Jasa Keuangan, maka pada tanggal 24 Juni 2016 Perseroan on June 24, 2016, the Company obtained an Effective memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan Statement from Financial Service Authority through melalui Surat No. S-322/D.04/2016 perihal Pemberitahuan Letter No. S-322/D.04/2016 on the Notice of Registration Efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Statement Effective. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 63 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report • Penawaran Saham • Share Offering Perseroan menawarkan sebanyak 625.000.000 (enam ratus Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support The Company offer 625,000,000 (six hundred twenty-five dua puluh lima juta) saham biasa atas nama dengan nilai million) of ordinary shares with nominal value of Rp100 nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham (“Saham Baru”) (one hundred Rupiah) per shares (“New Share”) with dengan Harga Pelaksanaan Rp240 (dua ratus empat puluh Implementation Share of Rp240 (two hundred forty rupiah). rupiah). • Penjatahan Saham • Share Allotment Pelaksanaan HMETD dilakukan mulai tanggal 15 Juli 2016 until 21 July 2016. sampai dengan tanggal 21 Juli 2016. Para Pemegang Saham Yang Berhak atas HMETD adalah The implementation of HMETD started from 15 July 2016 The Shareholders Entitled for HMETD is those whose name pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS registered in the Company’s Shareholder Registry dated July Perseroan pada tanggal 13 Juli 2016 pukul 16.00 dan berhak 13, 2016 at 16.00 and has the right to apply New Share mengajukan pemesanan Saham Baru dengan ketentuan subscription with the provision that each 84 (eighty-four) bahwa setiap pemegang 84 (delapan puluh empat) Saham Old Share holder has the right over 25 (twenty-five) HMETD Lama berhak atas 25 (dua puluh lima) HMETD dimana setiap where 1(one) HMETD is entitled to purchase 1 (one) New 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru Share with nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per saham per share with the implementation price of Rp240 (two dengan harga pelaksanaan Rp240 (dua ratus empat puluh hundred forty Rupiah) per share. rupiah) per saham. Pemegang Saham Yang Berhak yang tidak menjual HMETD- The Entitled Shareholders who does not sell their HMETD nya atau pembeli/pemegang HMETD yang namanya or purchase/holder Right Issue whose name registers in the tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam SBHMETD or holder of HMETD in the Collective Custody in Penitipan Kolektip di KSEI, dapat memesan saham tambahan KSEI, able to book additional share more than their owned melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom rights by filling in the prepared column of additional share pemesanan pembelian saham tambahan yang telah purchase subscription in SBHMETD of Additional FPPS at disediakan pada SBHMETD dan atau FPPS Tambahan dalam least 100 shares or multiples. jumlah sekurang-kurangnya 100 saham atau kelipatannya. • Refund dan Pencatatan di Bursa Efek Indonesia • Refund and Listing in the Indonesia Stock Exchange Jumlah Refund (pengembalian sisa dana pemesanan saham) Total Refund (refund of remaining for share subscription) sebesar Rp1.610.204.880 (satu miliar enam ratus sepuluh amounting of Rp1,610,204,880 (one billion six hundred ten juta dua ratus empat ribu delapan ratus delapan puluh million two hundred four thousand eighty hundred eighty rupiah) dan Saham Perseroan yang dicatatkan di BEI pada Rupiah) and Company’s Share registered in the ISE on July tanggal 28 Juli 2016 adalah 2.697.750.000 (dua miliar 28, 2016 is 2,697,750,000 (two billion six hundred ninety- enam ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh seven million seven hundred fifty thousand) of shares. ribu) saham. Pelaporan: Reporting: • Laporan Kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek • Report to the Financial Service Authority and Indonesia Stock Exchange. Indonesia. Setelah proses Pelaksanaan HMETD selesai, maka perseroan After the process of HMETD Implementation is completed, juga telah menyampaikan laporan kepada otoritas terkait, the company also submit report to relevant authority, antara lain: among others: a. Laporan Hasil Penjatahan kepada BEI. a. Report of Revenue Allotment to ISE. b. Laporan Hasil Audit Penjatahan kepada OJK dan BEI. b. Report of Revenue Audit Allotment to FSA and ISE. c. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran c. Report on the Actualization of the Fund Utilization of Umum Terbatas. 64 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Limited Public Offering Revenue. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Dalam Pelaksanaan Ipo Name and Address of Institution and/or Capital Market Supporting Professionals In The Implementation of Ipo Biro Administrasi Efek / Securities Administration Bureau PT. Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lt. 2 Jl. Jendral Sudirman Kav 47-48, Jakarta 12930 Notaris / Notary Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn. Jl. Pulo Raya VI No.1 RT 03 RW 01, Kebayoran Baru, Jakarta 12190 Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro dan Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Konsultan Hukum / Legal Consultant Armand, Yapsunto, Muharamsyah & Partners Permata Kuningan, Penthouse Floor Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Jakarta 12980 Underwriter PT. Buana Capital Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 26th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190 Tidak terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada emiten / perusahaan publik. There are professionals capital market supporter provide periodic service to issuers / public company. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 65 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Jaringan Kantor Office Network Kantor Pusat / Main Office KP Abdul Muis Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40 Jakarta Pusat Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041 Kantor Layanan / Branch Offices Jabotabek KC Abdul Muis KCP Jatinegara Wisma BSG Jl. Raya Jatinegara Timur No 68B Jl. Abdul Muis No 40 Jakarta Pusat Jakarta Timur Telepon : (021) 3859050 Telepon : (021) 85910691 Fax Fax : (021) 3859041 : (021) 8502759 KC Pasar Minggu KCP Bona Indah Jl. Raya Pasar Minggu No 16A Jl. Karang Tengah Pertokoan Bona Indah Jakarta Selatan Blok A2/D Kav. No. 2 Lebak Bulus, Cilandak Telepon : (021) 7972525 Jakarta Selatan Fax : (021) 7990142 Telepon : (021) 27656609 Fax : (021) 27656610 KCP Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 27 KCP Ukrida 2 Jakarta Pusat Jl. Arjuna Utara No 6 Telepon : (021) 2314409 Jakarta Barat Fax Telepon : (021) 56972983 : (021) 2314404 Fax : (021) 56972986 KCP Mangga Dua KM/23 B.O. Lantai Dasar Mall Mangga Dua KCP GSS Boulevard Jl. Mangga Dua Raya Jl. Boulevard Raya Jakarta Pusat Ruko Financial Center Blok BA2/003 Telepon : (021) 6120120 Summarecon Serpong, Tangerang Fax Telepon : (021) 54210220 : (021) 6120121 Fax : (021) 54210218 KCP Kelapa Gading Jl. Boulevard Raya Blok TN2 No 21 KCP Galaxi Jakarta Utara Pertokoan Taman Galaxi Indah Telepon : (021) 45878071 Jl. Boulevard Blok G No 16, Bekasi Fax Telepon : (021) 8225225 : (021) 45851577 Fax 66 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 : 82420033 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility KK RS PGI Cikini DIY Jl. Raden Saleh No 40 KC Yogyakarta Jakarta Pusat Jl. P. Diponegoro No. 42, Yogyakarta Telepon : (021) 38997782 Telepon : (0274)544996-8 Fax Fax : (021) 3907302 : (0274) 518375 KK Bethel Jawa Tengah Jl. Petamburan IV No 4 KC Semarang Jakarta Pusat Pertokoan DP Mall / Pemuda Mas Blok A3 Telepon : (021) 53679442 Jl. Pemuda No 150, semarang Fax Telepon : (024) 3520868 : (021) 53670502 Fax : (024) 3561739 KK UKI Jl. Mayjend Sutoyo No. 1 KC Solo Jakarta Timur Jl. Slamet Riyadi 141-143, Solo Telepon : (021) 8090714 Telepon : (0271) 662599 Fax Fax : (021) 8090831 : (0271) 656855 KK Ukrida 1 Jawa Timur Jl. Tanjung Duren Raya No 4 KC Kertajaya Jakarta Barat Jl. Kertajaya No 224, Surabaya Telepon : (021) 5689476 Telepon : (031) 5055939 Fax Fax : (021) 5674834 : (031) 5020445 KK GSS Penabur KCP Kembang Jepun Sekolah BPK Penabur Jl. Kembang Jepun No 96, Surabaya Jl. Raya Kelapa Gading Barat, Serpong Telepon : (031) 3575972 Telepon : (021) 54205138 Fax Fax : (031) 3525248 : (021) 54205138 KC Lumajang Jawa Barat Jl. PB. Sudirman No. 11A, Lumajang KC Bandung Telepon : (0334) 888776 Jl. Gatot Subroto No 47B, Bandung Fax : (0334) 885868 Telepon : (022) 87340234 Fax : (022) 7320976 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 67 tinjauan pendukung bisnis overview supporting business Manajemen terus berupaya melakukan pembenahan/penataan infrastruktur secara bertahap sebagai tahapan “transformasi infrastruktur”, terutama terkait dengan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, layanan berbasis IT, serta penerapan manajemen risiko dan prosedur operasional. The management strives to gradually improve/ regulate the infrastructure as a stage of “infrastructure transformation”, especially related to the adequacy of human resource quantity and quality, IT based service, and the implementation of risk management and operational procedure. 04 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Manajemen Risiko Risk Management Untuk dapat bersaing dalam industri perbankan, Bank Ina Perdana melakukan langkah-langkah strategis dengan meningkatkan struktur permodalan Bank dan menyiapkan infrastruktur pendukung yang memadai sehingga dapat mendukung kegiatan usaha Bank. To compete in the banking industry, Bank Ina Perdana performs strategic measures by way of improving the Bank’s capital structure and preparing supporting infrastructure so as to be able to support banking activities. PENDAHULUAN INTRODUCTION Ditengah pertumbuhan ekonomi yang kurang menguntungkan bagi perkembangan dunia perbankan, Bank Ina Perdana masih tetap mampu menjalankan langkah langkah strategis sesuai ekspektasi stakeholder. Kondisi ini menunjukkan kemampuan Bank Ina Perdana di masa kini maupun yang akan datang untuk mampu bersaing dalam industri perbankan. Amidst unfavorable economic growth for the banking world, Bank Ina Perdana is still able to perform strategic maneuver as expected by the stakeholders. Such condition demonstrates the Bank’s ability in current era and in the future to compete in the banking industry. Untuk dapat bersaing dalam industri perbankan, Bank Ina Perdana melakukan langkah-langkah strategis dengan meningkatkan struktur permodalan Bank dan menyiapkan infrastruktur pendukung yang memadai sehingga dapat mendukung kegiatan usaha Bank. Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Bank senantiasa menerapkan manajemen risiko untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usaha dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, sehingga dapat memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan Pemegang Saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan. Selanjutnya pengelolaan risiko akan diselaraskan dengan rencana strategi jangka panjang serta penetapan segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal agar dapat memenuhi ekspektasi shareholder. To compete in the banking industry, Bank Ina Perdana performs strategic measures by way of improving the Bank’s capital structure and preparing supporting infrastructure so as to be able to support banking activities. In donducting the business, the Bank at times implement risk management to make sure that the inevitable business risks can be identified, measured, managed and reported, in order to gain benefit in terms of the increased trustworthiness of the Stakeholders and the public, providing accurate picture on the future performance including projected loss, and improving the method and process of decision making as well as the availability of latest information that in itself improve the performance and competitiveness of the Company. Additionally, risk management will be synchronized with the long-term strategic plan as well as establishing business segment that have optimum risk-return profile to meet the expectation of the stakeholder. 70 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko mengacu kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 yang pelaksanaannya diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 34/SEOJK.03/2016, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis Bank. Penerapan Manajemen Risiko mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko dan sistem pengendalian Intern yang menyeluruh. The application of Risk Management Implementation refers to provision as stipulated in Regulation of the Financial Services Authority (RFSA) No. 18/POJK.03/2016 whose implementation has been adjusted to the complexity of banking enterprise and business. The implementation of Risk Management includes active monitoring of the Boards of Commissioners and Directors, Adequate Policy and risk management procedure as well as established risk limit, adequate identification process, measurements, monitoring and management of risk as well as risk management information system and comprehensive internal control system. a) Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko di Bank Ina Perdana. Dewan Komisaris dan Direksi memberikan arahan serta melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif dan mengembangkan budaya manajemen risiko. Selain itu Dewan Komisaris dan Direksi juga memastikan struktur organisasi yang memadai, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, serta memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif. a) Active monitoring of Boards of Commissioners and Directors Boards of Commissioners and Directors are responsible for the effectiveness of risk management at Bank Ina Perdana. Boards of Commissioners and Directors provide guidance and conduct active monitoring and mitigation, and develop risk management culture. Additionally, Boards of Commissioners and Directors also make sure of adequate structure of organization, establish clear duties and responsibilities to each unit, as well as make sure adequate quantity and quality of HR to support the effective application of Risk Management. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 71 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Dalam melaksanakan kewajibannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. b) Kecukupan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko serta Penetapan Limit Risiko Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Bank Ina Perdana dituangkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Kerangka kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta limit risiko ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis Bank. Penyusunan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko dilakukan dengan memperhatikan kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. b) Adequate Policy and Risk Management Procedure as well as Established Risk Limit Risk Management Application Guide of Bank Ina Perdana is outlined in the Risk Management Policy approved by the Boards of Commissioners and Directors. Policy framework and risk limit are clearly determined in line with vision, mission and business strategy of the Bank. Forming policy and risk management procedure is done with consideration of the complexity of the enterprise, risk profile and risk level taken and regulations set by the authority and/or banking best practice. Setiap tahun kebijakan pengelolaan risiko dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan SDM dan risk appetite yang akan diambil. Kebijakan tersebut telah dikaji ulang secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan/perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal serta memperhitungkan dampaknya terhadap permodalan terutama pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). c) Kecukupan Proses Identifikasi, pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi risiko dilakukan terhadap seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko dan dampaknya terhadap Bank. Sementara itu pengukuran risiko dilakukan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai acuan untuk melakukan pengendalian risiko. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio transaksi maupun seluruh aktivitas bisnis Bank. c) Adequate Identification Process, Measurements, Monitoring and Control Of Risk and Risk Management information system Risk identification is perfomed against entire activity of the Bank and is done to analyze the source and possibility of risk occurrence and its effect on the Bank. Meanwhile, risk is measured to expose the risk to the Bank as a reference to perform risk control. Risk measurement is conducted regularly both for products and transaction portfolios, and the entire Bank business. Pemantauan terhadap hasil pengukuran risiko dilakukan oleh unit kerja pelaksana maupun oleh Risk Management Group. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. Monitoring of risk measurement result is done by implementation work unit as well as by Risk Management Group. The result is presented in a periodic report presented to the Management to mitigate risks and necessary actions. d) Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Proses penerapan Manajemen Risiko dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Setiap aktivitas operasional di Bank Ina Perdana berpedoman pada standar kebijakan dan prosedur yang didalamnya telah melekat sistem pengendalian internal yang memadai. d) Comprehensive internal control system Risk management implementation process is equipped with 72 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 In performing its duties, Board of Commissioners is assisted by an Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Renumeration and Nomination Committee. Annually risk management policy is outlined in Bank Business Plan (BBP) composed according to the vision, mission, business strategy, adequate capital, HR capability and risk appetite taken. The policy has been regularly reviewed and adjusted to the change/development occurring, internally as well as externally as well as taking into account the effect on capital in particular in meeting Capital Adequacy (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum or KPMM). a reliable internal control system. Every operation of the Bank Ina Perdana is based on standard policy and procedure containing adequate internal control system. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Seluruh Unit Kerja Operasional dan Unit Kerja Pendukung serta Internal Audit Group bertanggung jawab terhadap terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif. Efektivitas pengendalian internal unit kerja dikaji ulang secara berkala oleh Internal Audit Group. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Entire Work Unit Operations and Support Unit as well as the Internal Audit Working Group are responsible for the implementation of the Bank’s reliable and effective internal control systems. Effectiveness of Internal Control Work unit is reviewed periodically by Internal Audit Group. Ruang lingkup penerapan Manajemen Risiko meliputi 8 (delapan) jenis risiko yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategik dan Risiko Reputasi. Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Unit Kerja Risk Management yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Internal Audit Group. Sedangkan setiap Unit Kerja bertanggungjawab atas pengelolaan risikorisiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya. The scope of risk management implementation includes 8 types of risk, namely credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, compliance risk, strategic risk and reputation risk. The implementation of identification, measurement and risk monitoring process is conducted by Risk management work unit that is independent from both Operations Work unit and internal audit group. While each work unit is responsible for the management of attached risks in the activities performed. Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Bank diperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada setiap jenis risiko, yang pelaksanaan penilaiannya telah mengikuti standar yang berlaku. An overview of the level of risk faced by the Bank obtained from the Risk Profile Assessment that includes assessment on the inherent risk and on quality of risk management on each of risk, the implementation process has met the applicable standards PERMODALAN DAN EKSPOSUR RISIKO CAPITAL AND RISK EXPOSURE A.Permodalan A.Capital a) Struktur Permodalan a) Capital structure 1. Modal Inti (Tier 1) 1.1Modal Inti Utama (CET I) Modal Disetor Sebagian besar modal inti berasal dari modal di setor sebesar Rp272,50 miliar. Penambahan modal disetor terakhir berasal dari dana hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) pertama pada tahun 2016. Pelaksanaan PUT 1 menghasilkan dana bersih sebesar Rp146,08 miliar yang telah dibukukan sebagai modal disetor sebesar Rp62,50 miliar dan sebagai faktor penambah berupa agio saham sebesar Rp83,58 miliar. 1. Core capital (Tier 1) 1.1Main core capital (CET I) Paid-up Capital Majority of the core capital comes from paid-up capital amounting Rp272.5 billion. The last increase in paid-up capital derived from the first proceeds of Limited Public Offering (LPO) in 2016. LPO 1 resulted in generated net Rp146.08 billion fund that has been recorded as paid-up capital of Rp62.5 billion and as an enhancer factor in the form of share premium amounting Rp83.58 billion. Hasil penjualan bersih sebesar Rp117,5 miliar telah dibukukan sebagai modal disetor sebesar Rp52 miliar dan sebagai faktor penambah berupa agio saham sebesar Rp65,5 miliar. Net proceeds amounted Rp117.5 billion was recorded as paid-up capital of Rp52 billion and as an enhancer factor in the form of share premium amounting Rp65.5 billion. Cadangan Tambahan Modal Faktor penambah perhitungan modal yang dimiliki Bank berupa agio saham sebesar Rp149,08 miliar. Selain itu faktor penambah perhitungan modal lainnya berupa Additional Capital Reserves Enhancer factor calculation of capital owned by the Bank in the form of share premium amounting Rp149.08 billion. In addition, factors such as an addition to other capital PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 73 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support pembentukan Cadangan Umum sebesar Rp10,74 miliar, akumulasi laba tahun lalu Rp34,52 miliar dan laba tahun berjalan Rp18,24 miliar. calculations General Reserves formation Rp10.74 billion, accumulated Rp34.52 billion profit last year and current year profit Rp18.24 billion Faktor pengurang dalam perhitungan modal berasal dari selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp6,50 miliar dan potensial loss atas nilai pasar aset dalam kelompok trading sebesar Rp2,24 miliar. Deduction in the calculation of the capital comes from less difference between Allowance Aset (PPA) and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) of Rp6.50 billion and the potential loss on the market value of the assets in the group trading amounted to Rp2.24 billion. Kepentingan Non Pengendali yang Dapat Diperhitungkan Tidak terdapat kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan modal. Calculable Non-controlling Interests Faktor Pengurang Modal Inti Utama Faktor pengurang perhitungan modal inti utama sebesar Rp21,87 miliar terutama berasal dari penempatan dana Bank pada instrumen AT1 dan/atau Tier 2 pada bank lain sebesar Rp19,51 miliar. Main Core Capital Reduction Factor Deduction calculation of primary core capital amounting to Rp21.87 billion comes primarily from the placement of 1.2Modal Inti Tambahan (AT-1) Bank tidak memiliki instrumen yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan Modal Inti tambahan (AT-1). 1.2Additional Core Capital (AT-1) The Bank does not have instruments that can be taken into account in the calculation of additional core capital (AT-1). 2. Modal Pelengkap (Tier 2) Bank telah membentuk cadangan umum aset produktif PPA dengan jumlah sebesar Rp17,61 miliar, jumlah tersebut sama dengan penempatan dana Bank pada instrumen Tier 2 pada Bank lain sebesar Rp16,61 miliar. 2. Supplementary Capital (Tier 2) The Bank has established a general reserve of PPA productive assets in the amount of Rp17.61 billion, equal to the placement of Bank funds in Tier 2 instruments on the other bank of Rp16.61 billion. b) Kecukupan permodalan Sesuai dengan POJK No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Modal Minimum Bank Umum, maka dengan Profil Risiko peringkat 2 (Low To Moderate) Bank wajib menyediakan modal minimum paling rendah sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10% dari total ATMR. Dengan total Modal Bank sebesar Rp454,47 miliar, dan rasio sebesar 30,36% dari total ATMR, maka permodalan Bank cukup aman untuk mengantisipasi pergerakan risiko Bank dan juga telah memenuhi ketentuan alokasi modal inti Bank terhadap jaringan kantor sesuai diatur dalam POJK No.6/ POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. b) Adequate Capital In accordance with POJK No. 11/POJK.03/2016 on Commercial Bank Capital Adequacy Obligation, then with the Risk Profile of rank 2 (Low To Moderate) the Bank are required to provide the lowest minimum capital of 9% to less than 10% of total Risk-Weighted Assets. With a total Bank capital of Rp454.47 billion, and the ratio amounted to 30.36% of total Risk-Weighted Assets, the Bank’s capital is 74 Struktur permodalan Bank selengkapnya disajikan dalam Tabel 1.a dan Tabel 1.b. PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 There are no non-controlling interests that can be taken into account in the calculation of capital. Bank funds in instruments AT1 and/or Tier 2 in other banks amounting Rp19.51 billion. safe enough to anticipate movements in the Bank’s risk and also meet the provisions of the Bank’s core capital allocation office network suitably arranged in POJK 6/POJK.03/2016 on Business Activity and Office Network Based on Core Capital Bank. The capital structure of the Bank is presented in entirety in Table 1a and Table 1.b. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility B. Pengungkapan Eksposure Risiko B. Exposure Risk Disclosures Profil Risiko Profil Risiko yang merupakan gambaran dari risiko yang melekat pada aktivitas bank dan penilaian kualitas kontrol dari hasil self assessment untuk posisi Desember 2016 disajikan sebagai berikut: Risk Profile Risk Profile that illustrates the risks inherent in the bank’s activities and assessment of the quality control of the results of the self-assessment to the position in December 2016 is presented as follows: Penilaian Posisi Desember 2016 / December 2016 Assessment Penilaian Posisi September 2016 / September 2016 Assessment Peringkat Risiko Inheren / Inherent Risk Rank Peringkat Kualitas Manajemen Risiko / Risk Management Quality Rank Peringkat Kualitas Manajemen Risiko / Risk Management Quality Rank Peringkat Tingkat Risiko / Risk Level Rank Risiko Kredit / Credit Risk Low to Moderate Fair Fair Moderate Risiko Pasar / Market Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Likuiditas / Liquidity Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Operasional / Operations Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Hukum / Legal Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Strategik / Strategic Risk Moderate Satisfactory Satisfactory Low to Moderate Risiko Kepatuhan / Compliance Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Risiko Reputasi / Reputation Risk Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Peringkat Komposit / Composite Rank Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate Profil Risiko / Risk Profile Peringkat Tingkat Peringkat Risiko Risiko / Risk Level Inheren / Inherent Rank Risk Rank Moderate Moderate Low to Moderate Moderate Peringkat Risiko Komposit Bank posisi Desember 2016 dinilai dalam Peringkat 2 atau “Low to Moderate”. Secara agregate tingkat risiko Bank relatif stabil. Bank Composite Risk Rating position in December 2016 is assessed at Rank 2 or “Low to Moderate”. In aggregate level of risk the Bank is relatively stable. Keberhasilan pelaksanaan IPO di tahun 2014 yang dilanjutkan dengan pelaksanaan rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT-1) di tahun 2016 telah menguatkan struktur permodalan Bank dan memberikan dampak positif terhadap reputasi Bank. Kepercayaan stakeholder terhadap bank, bahwa bank dalam keadaan baik tercermin dari keberhasilan memperoleh dana hasil PUT 1 yang telah selesai dilaksanakan dan saat ini telah dibukukan sebagai modal disetor sebesar Rp62,5 miliar dan agio saham sebesar Rp83,59 miliar. Selanjutnya dalam upaya untuk memenuhi syarat sebagai Bank kategori BUKU 2, Bank sedang melaksanakan proses Penawaran Umum Terbatas tahap berikutnya (PUT-2) untuk meningkatkan permodalan inti Bank hingga mencapai diatas Rp1 triliun. Sesuai dengan jadwal, proses PUT akan berjalan hingga terbitnya laporan audit penjatahan pada 21 Maret 2017. The success of the IPO in 2014, followed by the implementation of the rights issue through the Limited Public Offering (PUT-1) in 2016 has strengthened the Bank’s capital structure and provide a positive impact on the Bank’s reputation. Stakeholders’ trust towards the bank, that the bank is in good condition reflected on the success of obtaining funds from the PUT 1 which has been completed and is now recorded as paid-up capital of Rp62.5 billion and a share premium amounting Rp83.59 billion. Furthermore, in an effort to qualify as BOOK 2 category Bank, the Bank is implementing the next phase of the Limited Public Offering (PUT-2) to increase the core capital of the Bank to reach over Rp1 trillion. In accordance with the schedules, PUT process will run until the issuance of the audit report allotment on March 21, 2017. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 75 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Pelaksanaan proses PUT-2 telah mempengaruhi fluktuasi harga saham Bank di pasar modal. Selama periode 3 bulan terakhir dari Oktober 2016 hingga Desember 2016 saham PT Bank Ina Perdana Tbk diperdagangkan di bursa dengan harga saham tertinggi sebesar Rp260 dan terendah sebesar Rp196 per lembar saham dan pada akhir Desember 2016 ditutup pada harga Rp244 per lembar saham. PUT-2 implementation process has affected the bank stock price fluctuations in the stock market. During the last 3-month period from October 2016 until December 2016 the shares of PT Bank Ina Perdana Tbk traded on the stock with the highest share price amounting to Rp260 and Rp196 for the lowest per share and at the end of December 2016 closed at Rp244 per share. Penilaian risiko kredit secara komposit dinilai moderate, meskipun demikian pada akhir Desember 2016 jumlah aset berkualitas rendah telah menurun menjadi sebesar Rp147,15 miliar (10,68%) dari sebelumnya pada akhir September 2016 sebesar Rp199,32 miliar (13,89%). Rasio NPL juga mengalami penurunan dari 3,48% menjadi 3,13%. Meningkatnya rasio pembentukan CKPN terhadap total kredit dari posisi September 2016 sebesar 0,58% menjadi 1,57% pada akhir Desember 2016 telah menurunkan rasio NPL net menjadi 2,31% membaik dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,00%. Composite credit risk assessment rated as moderate, though at the end of December 2016 the number of low-quality assets have decreased to Rp147.15 billion (10.68%) from previously Rp199.32 billion (13.89%) at the end of September 2016. The NPL ratio also decreased from 3.48% to 3.13%. The increase in the CKPN establishment ratio to total loans from 0.58% in September 2016 to 1.57% at the end of December 2016 has reduced net NPL ratio to 2.31% an improvement compared to 3.00% the previous period. Konsentrasi debitur inti Bank cenderung meningkat dari sebelumnya 37,07% menjadi 44,45% dan pemberian fasilitas kepada korporasi adalah sebesar 81,04%. Berdasarkan kondisi tersebut penilaian risiko kredit secara komposit dinilai moderate. The concentration of core debtors Bank is likely to increase from the previous 37.07% to 44.45% and the provision of facilities to the corporation amounted to 81.04%. Under these conditions the composite credit risk assessment is rated moderate. Penilaian risiko pasar relatif stabil namun cenderung meningkat tercermin dari meningkatnya rasio aset yang harus diukur pada nilai wajar dibanding total asset Bank. Eksposur risiko suku bunga pada banking book menunjukkan perubahan dengan gap time band (0-3) bulan yang cenderung meningkat. Rasio NIM Bank per Desember 2016 tetap pada rasio 5,10%. The market risk assessment is relatively stable but tended to increase is reflected by the increase of the ratio of assets to be measured at fair value compared to the total assets of the Bank. Exposure to interest rate risk on the banking book shows a change with time band gap (0-3) months that are likely to increase. NIM Ratio of the Bank as of December 2016 remained in the ratio of 5.10%. Risiko likuiditas Bank meskipun tetap dinilai low to moderate namun cenderung meningkat akibat menurunnya asset likuid Bank. Konsentrasi asset non likuid Bank relatif tinggi yaitu sebesar 75,13% per Desember 2016 sedikit meningkat dibandingkan bulan September 2016 sebesar 72,09%. Bank liquidity risk although is still considered low to moderate but tended to increase due to reduced liquid assets of the Bank. The concentration of non-liquid assets relatively high bank in the amount of 75.13% per December 2016 slightly increased to 72.09% compared to September 2016 amounted. Risiko operasional dinilai low to moderate. Upaya efisiensi yang dilakukan Bank masih belum optimal terlihat dari terjadinya peningkatan BOPO pada Desember 2016 menjadi sebesar 90,56% dari posisi sebelumnya bulan September 2016 sebesar 86,11%. Peningkatan pengendalian intern masih diperlukan untuk mencegah terjadinya fraud yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Bank, meskipun secara konsisten Bank telah melaksanakan sosialisasi anti fraud pada berbagai kesempatan dan tidak memberikan ruang bagi upaya tindakan fraud. Operational risk is rated low to moderate. Efficiency measures taken by the Bank is still not optimal as seen from the increase in ROA in December 2016 amounted to 90.56% from 86.11% of the previous September 2016. Improved internal controls are needed to prevent fraud that could potentially pose a risk to the Bank although consistently the Bank has disseminated antifraud on numerous occasions and did not leave room for fraud action efforts. Dari sisi teknologi, pengelolaan Data Center yang dilakukan melalui outsourcing hingga saat ini telah mampu menurunkan tingkat gangguan IT sehingga dapat menekan terjadinya potensi risiko operasional. Proses operasional menjadi lebih baik In terms of technology, the management of Data Center which done through outsourcing to date has been able to reduce the level of IT disruption that can reduce the occurrence of potential operational risks. Operational processes become 76 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility dan terkontrol. Infrastruktur IT khususnya infrastruktur Data Center yang digunakan Bank tersebut merupakan salah satu yang terbaik yang digunakan di Bank sekelas. better controlled. IT infrastructure particularly Data Center infrastructure used by the Bank is one of the best used by Banks in its class. Dalam melakukan mitigasi risiko operasional, Bank telah melakukan upaya-upaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas supervisi atas kegiatan operasional, meskipun hasil pemeriksaan audit internal maupun eksternal masih menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan operasional. To mitigate operational risk, the Bank has made efforts to constantly improve the quality of supervision over the operations, although the results of internal and external audits can still show their operational weaknesses. Peningkatan pemahaman terhadap ketentuan dilakukan untuk meningkatkan kualitas transaksi, sehingga mampu mencegah terjadinya risiko operasional dengan cara melalui berbagai aktivitas dan sosialisasi ketentuan yang dilakukan pejabat Kantor Pusat ke kantor-kantor cabang. Improved understanding of the provisions made to improve the quality of the transaction, so as to prevent the occurrence of operational risk in a way through a variety of activities and socialization provisions made official to the Head Office branch offices. Risiko stratejik secara komposit dinilai moderate. Pencapaian pengumpulan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit tercapai sedikit dibawah target yang telah ditetapkan. Tingkat efisiensi yang merupakan salah satu parameter dalam perhitungan risiko stratejik yang tercermin pada rasio BOPO yaitu sebesar 90,56% per Desember 2016 mengalami penurunan bila dibandingkan posisi September 2016 yaitu sebesar 86,11%, meskipun demikian dari sisi biaya dana, Bank telah mampu menurunkan tingkat Cost of Fund. Strategic risk in the composite is rated moderate. Achievement of third party funds and loan portfolio reached slightly below the set target. The level of efficiency is one of the parameters in the calculation of strategic risk as reflected in the ROA ratio that is equal to 90.56% by December 2016 has decreased compared to that of September 2016 to 86.11%. Nevertheless, on the cost of funds, the Bank has been able to reduce Cost of Fund level. Hasil pelaksanaan PUT 1 melalui HMETD di tahun 2016 telah meningkatkan aspek permodalan Bank. Total modal sebesar Rp454,47 miliar per Desember 2016 telah memenuhi kewajiban pemenuhan struktur permodalan Bank yang dikaitkan dengan jaringan kantor. Meskipun demikian Bank masih tergolong kategori Bank BUKU 1 sehingga menjadikan kegiatan usaha Bank masih terbatas, khususnya dalam upaya pelaksanaan aktivitas tertentu, yang tentu saja akan mengurangi daya saing Bank pada industri perbankan nasional. Dengan struktur permodalan yang semakin kuat dari rencana PUT 2 dengan HMETD yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 dan dengan didukung bisnis dari pemegang saham yang baru dinilai Bank akan mampu memenuhi syarat sebagai Bank BUKU 2 sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis untuk meningkatkan keuntungan Bank. The result of the PUT 1 through HMETD in 2016 has increased the Bank’s capital aspect. Total capital amounted Rp454.47 billion as of December 2016 has met the obligations of the Bank capital structure that is associated with the office network. Nonetheless, the Bank still falls into category BOOK 1 Bank making the Bank’s business activity is still limited, particularly in efforts to implement specific activities, which of course will reduce the competitiveness of the Bank in the national banking industry. With a stronger capital structure of the plan PUT 2 with HMETD that will be implemented in 2017 and with the support of the business of the new shareholder the Bank is deemed able to qualify as BOOK 2 Bank and can enhance business growth to increase profit. Risiko hukum dinilai tetap low to moderate, dengan risiko inheren dinilai low to moderate dan kualitas penerapan manajemen risiko dinilai satisfactory. Beberapa kelemahan yang mungkin timbul terhadap aspek legal perjanjian kredit dan pengikatan agunan dalam proses transaksi kredit channeling dan pemberian kredit lainnya, saat ini sudah terdapat progress penyelesaian. Legal risk is considered to remain as low to moderate, with the inherent risk as low to moderate and the quality of risk management as satisfactory. Some of the disadvantages that may arise on the legal aspects of the credit agreement and binding of collateral in the process of channeling credit transactions and other credits are currently in progress of completion. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 77 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Peringkat risiko kepatuhan secara komposit dinilai low to moderate. Tidak terdapat pelanggaran signifikan yang dilakukan oleh Bank selama penilaian satu tahun terakhir. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, telah disusun compliance charter sebagai guidance bagi semua pihak dalam organisasi Bank Ina Perdana dan telah diberlakukan secara formal. Untuk memastikan kepatuhan operasional Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang melingkupinya maka harus dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Oleh karena itu telah dilakukan Quality Assurance Policy and Procedur yaitu proses assesment terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan intern yang akan dikeluarkan. Dengan demikian setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. The rank of compliance risk in composite is low to moderate. There were no significant violations committed by the Bank over the past year’s assessment. To raise awareness of all employees of the importance of compliance with rules and regulations, the Bank has prepared compliance charter as guidance for all parties in Bank Ina Perdana and has been formally enacted. To ensure compliance with the Bank’s operations to all the rules and regulations encompassing, it must be ensured that the entire system and operational procedures are in compliance with the applicable regulatory authorities. Therefore, Quality Assurance Policy and Procedure that have been done are the assessment process of the internal policies and procedures carried out by the Compliance Unit towards each system, procedures or internal policies to be issued. Thus any potential non-compliance with the Bank of the provisions of law or regulation can be detected and corrected. Peringkat risiko reputasi secara komposit dinilai low to moderate. Parameter penilaian risiko reputasi salah satunya adalah tingkat keluhan nasabah. Tingkat keluhan nasabah antara lain bersumber dari ketidakpuasan nasabah atas pelayanan Bank, maupun pengelolaan Bank atas keluhan yang disampaikan oleh nasabah. Reputation risk ranking in composite is low to moderate. One of reputation risk assessment parameters is the level of customer complaints. Customer complaint rate among others derived from customer dissatisfaction with the services of the Bank, as well as the management of the Bank. Kualitas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dinilai “Satisfactory”. Proses identifikasi secara proaktif dan pengukuran sudah dilakukan dan terus diupayakan agar dapat menjangkau seluruh aktifitas. Demikian pula proses monitoring sudah dilakukan secara berkala meskipun perlu peningkatan konsistensi dan ketepatan waktu. Infrastruktur IT yang digunakan dalam rangka proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, masih terus dikembangkan untuk mencapai efektifitas pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko tiap aktifitas perbankan yang lebih baik, antara lain dengan mengupayakan penggantian core banking system yang sampai dengan saat ini masih dalam proses untuk dapat mengakomodasi perkembangan dan pertumbuhan layanan bisnis Bank. Untuk menjamin tersedianya kelangsungan system dalam kondisi disaster, Bank telah melakukan uji coba DRC dan BCP dengan hasil yang baik. Quality of risk management as a whole was ranked “Satisfactory”. The process of proactively identifying and measuring has been done and continues to be pursued in order to reach the entire activity. Similarly, the process of monitoring has been carried out periodically eventhough its consistency and timeliness needs to be increased. IT infrastructure used in the process of identifying, measuring and monitoring risk is still being developed to achieve effectiveness of better implementation of the process of identifying, measuring and monitoring risk of every banking activities, among others by seeking the replacement of core banking system which is up to now is still in process to accommodate the development and growth of the Bank’s business services. To guarantee the continuity of the system in case of disaster, the Bank has conducted trials DRC and BCP with good results. Untuk meningkatkan standar pelayanan konsumen bank telah memiliki kebijakan dan mekanisme pelayanan, perlindungan dan penyelesaian pengaduan konsumen serta kebijakan transparansi penggunaan data pribadi nasabah. Selain itu telah ditunjuk pejabat yang berfungsi dalam melayani penyelesaian pengaduan konsumen. Peningkatan layanan konsumen juga dilakukan melalui upaya penerapan transaksi perbankan melalui EDC yang saat ini masih dalam pengajuan untuk memperoleh persetujuan dari otoritas perbankan. To improve the customer service standard, the bank stipulate Policy and mechanism of customer service, protection and complaint settlement, as well as transparency policy of the utilization of customer’s private data. Moreover, an official is appointed to serve in customer complain settlement. Customer service improvement also conducted through the application of banking transaction via EDC which is currently in the submission process to obtain approval from banking authority. 78 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis “ Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Peringkat Risiko Komposit Bank posisi Desember 2016 dinilai dalam Peringkat 2 atau “Low to Moderate”. Secara agregate tingkat risiko Bank relatif stabil. Bank Composite Risk Rating position in December 2016 is assessed at Rank 2 or “Low to Moderate”. In aggregate level of risk the Bank is relatively stable. “ Aspek pengendalian intern terutama di cabang masih perlu ditingkatkan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Bank tidak memberikan toleransi terhadap petugas yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan. Penempatan petugas baru segera disiapkan untuk menghindari adanya potensi kelemahan pengendalian intern di cabang. The internal controlling aspect especially in the branch still needs improvements to avoid authority abuse. The Bank does not tolerate any official violating any regulation. Placement of new official is being prepared to avoid any weakness internal controlling in the branch. Kebijakan dan prosedur terus dikembangkan dan dievaluasi sesuai kebutuhan. Penyusunan dan review terhadap Kebijakan dan Prosedur telah dilakukan antara lain ketentuan mengenai virtual account, ketentuan kerjasama dengan notaris, PPAT atau KJPP sebagai rekanan Bank, kegiatan pick up service, pelaksanaan BI Checking melalui SID, perlindungan konsumen, prosedur pengajuan perpanjangan fasilitas kredit, pelaksanaan collection angsuran kredit, mekanisme pencairan fasilitas kredit KPR dan Kredit Investasi, dan sebagainya. Dalam upaya meningkatkan pemahaman terhadap ketentuan perkreditan maupun transaksi operasional lainnya, pejabat Kantor Pusat telah melakukan edukasi melalui kunjungan ke masing-masing kantor cabang. Policy and procedure is being improved and evaluated according to the need. Some of the structure and review of the Policy and Procedure among others provision regarding virtual account, provision on the cooperation with notary, PPAT or KJPP as Bank partner, pick up service activity, BI Checking through SID implementation, customer protection, credit facility extension application procedure, mechanism of disbursement of credit facility of KPR and Investment Credit, etc. In improving the understanding on the credit regulation and other operational transaction, the Head Office official has learnt by visiting each branch office. Dalam bidang perkreditan selain review terhadap Kebijakan, juga terus dilakukan upaya meningkatkan sistem pengendalian intern diantaranya seperti diatur dalam pedoman operasional pelaksanaan verifikasi dalam proses pencairan kredit. Sementara itu kewajiban pelaksanaan uji kepatuhan terhadap transaksi pemberian fasilitas kredit di atas Rp5 miliar secara konsisten telah dilaksanakan untuk memastikan bahwa transaksi telah memenuhi ketentuan yang berlaku. In the field of credit, aside from Policy review, improvement also being conducted in the internal controlling system as is regulated in the operational guidelines of verification of loan disbursement process. Meanwhile the obligation to implement compliance test on the credit facility administration transaction above Rp5 billion consistently conducted to ensure that such transaction is compliant with the prevailing regulation. Bank telah melakukan perbaikan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko. Upaya peningkatan risk awareness tiap karyawan, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM melalui pelatihan- The Bank has improved the Quality of Risk Management Implementation. Efforts to increase employee risk awareness, human resource quality and quantity improvement through PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 79 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support pelatihan serta peningkatan kualitas infrastruktur untuk Sistem Informasi Manajemen Risiko, telah menunjukkan kemajuan. Arah strategi bisnis Bank telah ditetapkan yaitu untuk menuju era “digital Banking” sehingga berdampak pada peningkatan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Bank. trainings and quality improvement on the structure quality for Risk Management Information System has shown progress. The Bank business strategy is directed to the era of Digital Banking in order to the enhancement of Bank Risk Management Application Quality. 1. P engungkapan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko a) Risiko Kredit Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko Kredit, sesuai dengan aktivitas bisnis Bank Ina Perdana, bersumber dari aktifitas pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar Bank, serta kewajiban komitmen dan kontigensi. Sampai dengan saat ini sumber utama pendapatan Bank Ina Perdana masih bersumber pada pendapatan dari aktivitas penyaluran kredit. 1. The disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation a) Credit Risk 1) Penerapan Manajemen Risiko Kredit Penerapan Manajemen Risiko Kredit dilakukan mulai dari proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan keputusan, pencairan, penatausahaan dan administrasi sampai dengan proses penanganan kredit bermasalah. Tujuannya adalah agar risiko kredit yang timbul dapat terjaga dalam batas toleransi dan kemampuan modal Bank dan apabila terjadi kredit bermasalah dapat direcovery secara optimum sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalkan. 1) Credit Risk Management Implementation The implementation of Credit Risk Management is performed starting from the initiation process of credit, analysis, decision making, disbursement and administration till the non-performing loan handling process. The purpose is for any arising credit risk can be maintained within tolerance limit and Bank’s capital ability, and in the event of non-performing loans, an optimal recovery is conducted to minimize any loss. Credit application analysis process is conducted by Credit Reviewer Work Unit independent from Business Unit. Lending decisions are made collectively and collegially so that member of the Credit Committee can make individual decision on a credit application. In addition to credit documents administration, the Credit Administration Work Unit function to exercise control on the covenant compliance required prior to credit disbursement and the payment precision is supervised in accordance with the agreed contract. Disbursement process is conducted by Operational Work Unit under Proses analisa permohonon kredit dilakukan oleh Unit Kerja Credit Reviewer yang independen terhadap Unit Bisnis. Pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan secara kolektif kolegial sehingga tidak ada anggota Komite Kredit yang dapat memutus sendiri suatu permohonan kredit. Selain menatausahakan dokumen perkreditan, Unit Kerja Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan sebelum kredit dicairkan dan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang diperjanjikan. Proses pencairan dilakukan Unit Kerja Operasional atas instruksi dari Unit Kerja Administrasi Kredit setelah seluruh persyaratan terpenuhi. Credit Risk is Risk due to debtor and/or other party failing to meet the obligations to the Bank. Credit Risk according to the Bank Ina Perdana business activity is sourced from the credit distribution activity, financial instrument holdings, inter-Bank transaction, as well as the commitment and contingency obligation. Currently the main source of Bank Ina Perdana revenue is still rooted in the income from lending activities. the instruction from Credit Administration Work Unit after all requirements has been fulfilled. Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus yang bekerja secara fokus dan independen. To reduce the level of losses in the event of bad loans, non-performing loans handling is conducted by special work unit that works in focus and independently. Credit policy formulation is discussed in the Bank Credit Policy Committee. Perumusan kebijakan dalam bidang perkreditan dibahas dalam Komite Kebijakan Perkreditan Bank. 80 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 2) Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Risiko kredit terjadi akibat kegagalan debitur/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Bank mencatat kegagalan debitur/atau pihak lain dalam tagihan yang telah jatuh tempo yaitu tagihan yang mengalami penunggakan pembayaran baik pokok maupun bunga selama lebih dari 90 hari. Tagihan yang telah jatuh tempo dan berdasarkan hasil evaluasi ditemukan bukti adanya penurunan nilai akan dilakukan proses impairment. Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual dan kolektif. Untuk kredit yang bernilai signifikan proses impairment dilakukan secara individual. Namun jika kredit tidak signifikan maka proses impairment dilakukan secara kolektif. Tingkat signifikansi kredit yang di impair secara individual ditetapkan dalam kebijakan Bank dengan mengacu kepada ketentuan akuntansi yang berlaku. Peristiwaperistiwa yang diobservasi dalam rangka evaluasi penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut : a. Kesulitan keuangan secara signifikan yang dialami penerbit atau peminjam dengan jumlah signifikan yang diketahui dari hasil kunjungan ke debitur sebagaimana tertuang dalam Laporan Kunjungan Nasabah yang dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam satu tahun. b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atas pembayaran pokok atau Bunga. Hal ini dievaluasi dari data pembayaran sesuai jadwal pembayaran masing-masing debitur. c. Kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi. Hal ini akan dievaluasi secara triwulanan, dengan mengacu kepada hasil kunjungan debitur sebagaimana dituangkan dalam Laporan Kunjungan Nasabah, untuk kredit dengan jumlah yang signifikan. d. Kondisi ekonomi nasional/lokal atau kondisi industri yang berkorelasi dengan wanprestasi debitur atau memburuknya kualitas kredit dalam industri tersebut. Observasi dilakukan secara berkesinambungan dimulai pada awal tahun berjalan dan hasil observasi diaplikasikan ke seluruh debitur atau kelompok kredit dalam suatu industri atau kelompok kredit yang memiliki faktor risiko sejenis. 2)Allowance for impairment losses Untuk mengevaluasi penurunan nilai dan mengukur kerugian penurunan nilai secara individual Bank membentuk CKPN Individual dengan menggunakan pendekatan discounted cash flow dan fair value of collateral. Penggunaan masing-masing teknik disesuaikan dengan kondisi yang berlaku, sebagai berikut : Credit risk occurs due to debtor/other parties’ failure to meet their obligations to the Bank. Bank notes such debtor/other party’s failure in a matured invoice; an invoice in arrears for payment both principal and interest for more than 90 days. The Bank will perform impairment on the matured invoice and based on the evaluation on evidence of impairment. Value reduction evaluation is conducted both individually and collectively. For credit with significant value, impairment process is conducted individually. However, if the credit value is not significant, the impairment process is conducted collectively. The significance level credit impairment on an individual basis is set out in the Bank’s policy by referring to the prevailing accounting regulations. Events that were observed in order to evaluate the credit impairment are as follows: a. Issuer or borrower significant financial inability with significant amount is found out through visit to debtor as written in the Report of Customer Visit conducted minimum of two times in a year. b. Contract breach, in the event of default on the principal or interest payment. It is evaluated from the payment data according to the respective debtors’ payment schedule. c. The possibility of borrower announced bankrupt or conduct reorganization. This will be evaluated quarterly by referring to the last debtor visit as reported in the Customer Visit Report for significant credit amount. d.Local/National economic condition or industrial condition correlating with the debtor’s default or deteriorating credit quality in such industry. Observations are carried out on ongoing basis starting at the beginning of the current year and observation result is applied to all debtors or credit group in an industry or credit group having similar credit risk factor. To evaluate and measure the impairment loss individually, the Bank formed Allowance Impairment Loss using a discounted cash flow approach and the fair value of collateral. The use of respective technic is adjusted with the condition, as follows: PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 81 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report a. Jika Bank mempertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi kredit, yakni pemberian konsesi khusus kepada debitur, dimana konsesi ini tidak akan diberikan apabila tidak terdapat kesulitan keuangan di pihak debitur, maka teknik evaluasi atas estimasi arus kas masa datang terhadap kredit yang mengalami penurunan nilai menggunakan discounted cash flow. b. Kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan dicatat berdasarkan jumlah yang didiskonto (discounted value) dan bukan berdasarkan nilai buku. c. Jumlah yang didiskonto (discounted value) diperoleh dengan mengestimasi arus kas masa datang (mencakup pembayaran pokok dan bunga) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit, dimana: • Untuk kredit bersuku bunga tetap, suku bunga efektif awal akan digunakan untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai kredit. • Untuk kredit bersuku bunga mengambang, suku bunga yang akan digunakan untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai kredit adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan. d. Setelah ditemukan bukti obyektif penurunan nilai, Bank melakukan kembali estimasi arus kas masa datang yang mungkin akan diperoleh. Estimasi arus kas masa datang yang dibuat harus sesuai dengan kemampuan keuangan debitur. Setiap pembayaran debitur yang tidak sesuai dengan estimasi arus kas yang sudah ada, harus dibuatkan estimasi arus kas yang baru. Perubahan estimasi arus kas tidak melebihi 12 (dua belas) kali dalam satu tahun. e. Selisih kurang antara nilai tercatat kredit sebelum terdapat bukti obyekif penurunan nilai dan nilai kini estimasi arus kas masa datang merupakan CKPN Individual yang harus dibentuk. f. Bila debitur telah membayar seluruh arus kasnya sesuai dengan estimasi, maka pada akhir penerimaan arus kas, Bank akan mencatat penghentian pengakuan kredit sebesar CKPN yang telah dibentuk. g. Bank akan membentuk tambahan CKPN apabila terjadi perubahan estimasi arus kas masa datang pada saat evaluasi selanjutnya, dimana estimasi arus kas masa datang lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya. h. Apabila kredit diperkirakan akan dibayar penuh, termasuk denda bunga, maka nilai kini arus kas masa datang mungkin tidak akan berada di bawah 82 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support a.If Bank considers to restructure the loan, ie granting special concessions to borrowers, which this concession will not be granted if there is no financial difficulties on the part of the debtor, then the technical evaluation of the estimated future cash flows on impaired loans value use discounted cash flow. b. Impaired Loans will be recorded based on discounted value and not based on the book value. c. Total discounted value is obtained by future cash flow estimation (including primary and interest payment) discounted at the original effective credit interest of the loan, in which: • For fixed rate loan, the original effective interest rate will be used to evaluate impairment losses on loans. • For floating rate loans, the interest rate that will be used to evaluate the credit impairment loss is the current effective interest rate when there is objective evidence of a decline. d. Once objective evidence of impairment is found, the Bank re-estimates future cash flows that may be obtained. Estimates of future cash flows must be made in accordance with the financial capacity of the debtor. Each payment of debt that is not in accordance with the estimated cash flows should be re-estimated based on the new cash flow. Changes in the estimated cash flow does not exceed twelve (12) times in one year. e.The difference between the recorded before objective evidence of impairment is found and the present value of future cash flows estimated are the Individual Allowance for Impairment Loss that must be established. f. If debtor has paid all of its cash flow according to the estimation, then at the end of end payment terms, the Bank will record the derecognition of loans in the Allowance for Impairment Loss which has been formed. g.Bank will establish additional Allowance for Impairment Loss in the event f a change in estimates future cash flows at the time of next evaluation, where the estimated future cash flows is lower than the previous. h. If the loan is expected to be paid in full, including interest penalties, then the present value of future cash flows will probably not be under the recorded Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility nilai tercatat, sehingga Bank tidak perlu membentuk CKPN. Bank akan melakukan evaluasi secara periodik dan obyektif terhadap kemungkinan perubahan kemampuan debitur dalam memenuhi persyaratan yang telah disepakati. Sedangkan penghitungan CKPN secara kolektif (collective impairement) dilakukan pada : a. Kredit yang tidak signifikan secara individu. Kredit yang secara individu ditetapkan tidak signifikan dimana proses estimasi penurunan nilai dilakukan secara kolektif adalah seluruh jenis kredit dengan plafond sampai dengan Rp1 miliar. amount, so that the Bank does no need to form Allowance for Impairment Loss. Bank will conduct periodic and objective evaluation on the possibility of changes over the debtor’s ability to fulfill the agreed requirements. Meanwhile the collective Allowance for Impairment Loss (collective impairment) calculation is conducted on: a. Loans that are not individually significant. Loans that are individually determined to be nonsignificant where the estimation process is done collectively for impairment on all types of loan principal up to Rp1 billion. b. Kelompok Kredit Kredit-kredit yang tidak signifikan secara individu dan seluruh kredit yang dalam proses evaluasi penurunan nilai tidak terdapat bukti adanya penurunan nilai dikelompokan menjadi kelompokkelompok. Pengelompokan kredit ke dalam satu kelompok tertentu didasarkan pada kesamaan karateristik risiko kredit yang sejenis, dengan mempertimbangkan tingkat vulnerability terhadap jenis debitur, jangka waktu, sumber pengembalian, kondisi pasar, industri dan perekonomian secara umum. Estimasi pembentukan CKPN Kolektif didasarkan atas estimasi kerugian (Expected Loss) yang dihitung dengan metode Roll Rate Model b. Credit Group Credits that are not individually significant and all credits where no evidence of impairment was found in the process of evaluating impairment are grouped together. Credit grouping into one specific group is based on shared similar credit risk characteristic, by considering the vulnerability level of debtor types, terms, source of payment as well as the condition of market, industry and economic in general. Allowance for Impairment Loss Estimates is based on the Expected Loss calculated through Roll Rate Model. Pengungkapan kuantitatif tagihan Bersih Bank dan CKPN adalah sebagai berikut : i. Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.1 ii. Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.2; iii.Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.3; iv. Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.4; v. Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.5; dan vi. Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai selengkapnya disajikan dalam Tabel 2.6. 3) Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar (a)Kebijakan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Penghitungan ATMR Kredit – Pendekatan Standar mencakup eksposur aset dalam neraca dan kewajiban komitmen/kontinjensi dalam transaksi Quantitative disclosure of Bank’s Net Claims and Allowance for Impairment Loss are as follows: i. Net Claims by Region are presented in Table 2.1; ii. Net Claims by Remaining Period of Contract are presented in Table 2.2; iii. Net Claims by Economic Sector are presented in Table 2.3; iv. Bills and Reserves by Region are presented in Table 2.4; v. Invoice and Reserve by Economic Sector are presented Table 2.5; vi.Details of Movements in Allowance for Impairment Loss are presented in Table 2.6. 3)Disclosure of Credit Risk by Standard Approach (a) Policy on the Risk Weighted Asset (RWA) The calculation of RWA Credit - Standard Approach includes the exposure of assets and liabilities in the balance sheet and commitments/contingencies in the administrative account transaction, but not including PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 83 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report rekening administratif, namun tidak termasuk eksposur dalam trading book. Penghitungan dengan pendekatan standar juga mencakup eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan dan eksposur transaksi penjualan atau pembelian instrumen keuangan yang mengalami kegagalan penyerahan kas dan atau instrumen keuangan lebih dari 4 (empat) hari kerja. exposure from the trading book. Calculation by standard approach also include exposure that pose Credit Risk due to counterparty’s failure and exposure on the sales and purchase transaction of financial instrument that have failed and the cash surrender or financial instruments more than 4 (four) business days. Dalam perhitungan dengan pendekatan standar, Bank menggunakan peringkat terkini dari lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia. Jika terdapat debitur dalam suatu kelompok usaha maka peringkat satu perusahaan tidak digunakan untuk menetapkan bobot risiko perusahaan lain dalam kelompok tersebut. Ketentuan penggunaan peringkat terkini dan proses dokumentasinya diatur dalam pedoman dan prosedur internal Bank. In the calculation by standard approach, the Bank uses the latest rating from rating agencies approved by Bank of Indonesia. If there is a debtor in a business group, the company’s ratings are not used to assign a risk weight of other company in such group. The conditions on the utilization of latest ratings and documentation process are regulated in the Bank’s internal guidelines and procedure. Penggunaan peringkat dalam penetapan bobot dilakukan pada kategori portofolio tagihan kepada pemerintah, tagihan kepada Bank dan tagihan kepada korporasi, berdasarkan peringkat yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia. The use of rating in determining the weight on portfolio category to the government invoice, the invoice to Bank and invoice to corporation, are ranked using the ratings from rating agency approved by the Bank of Indonesia. (b)Pengungkapan kuantitatif risiko kredit dengan pendekatan standar sebagai berikut: i. Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat selengkapnya disajikan dalam Tabel 3 dan ii. Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) tidak disajikan dalam tabel karena Bank tidak memiliki eksposur Counterparty Credit Risk. 4) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar Dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit, Bank mengakui keberadaan agunan, garansi dan penjaminan yang memenuhi syarat (eligible) yang disebut dengan Teknik MRK (Mitigasi Risiko Kredit). Bank hanya menggunakan teknik MRK apabila ATMR Risiko Kredit dari eksposur yang menggunakan teknik MRK lebih rendah dari ATMR Risiko Kredit dari eksposur tersebut yang tidak menggunakan teknik MRK. ATMR Risiko Kredit setelah memperhitungkan dampak Teknik MRK paling rendah sebesar nol. Agunan, Garansi dan Jaminan yang diakui sebagai teknik MRK tidak diperhitungkan ganda dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit, dan masa berlakunya pengikatan agunan, garansi dan/atau jaminan paling kurang sama dengan sisa jangka waktu eksposur. 84 Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 (b)Credit risk quantitative disclosure by standard approach is as follows: i. Net Claims By Portfolio Category and Rating Scale, further information on Table 3; and ii. Counterparty Credit Risk is not presented in any table due to Bank has no exposure on Counterparty Credit Risk. 4)Disclosure of Credit Risk Mitigation by Standard Approach In the Calculation of Credit Risk Weighted Assets, the Bank acknowledges the existence of collateral, warranty and eligible guarantee called CRM (Credit Risk Mitigation) Engineering. Bank will only use CRM techniques if the RWA credit risk exposure using MRK technic is lower than such exposure of RWA credit risk not using CRM techniques. Credit Risk Weighted Assets after calculating the impact of CRM Engineering at zero. Collateral, Warranty and Eligible Guarantee approved as CRM Technique are not counted double in the calculation of Credit Risk Weighted Assets, and in its validity period of collateral and guarantee binding at least equal to the remaining exposure period. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Untuk memitigasi risiko kredit, jaminan yang dapat digunakan untuk agunan kredit sesuai Kebijakan Perkreditan Bank sebagai berikut: (1) Jaminan Tanah/Bangunan dengan bukti kepemilikan yang sah, yang pengikatannya dilakukan dengan Akte Pemberian Hak Tanggungan (APHT) secara notariil, atau pengikatan dapat juga dilakukan dengan Surat Kuasa Memasang Hak Tanggungan (SKMHT) untuk jumlah-jumlah yang diperkenankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2) Jaminan Kendaraan/Barang Bergerak/Stok Barang dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan Akte Fiducia secara notariil atau bawah tangan. (3)Jaminan Berupa Tagihan/Piutang dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan Cessie secara notariil atau bawah tangan. (4) Jaminan berupa Giro, Tabungan atau Deposito dengan bukti kepemilikan yang sah, dan pengikatannya dilakukan dengan Gadai secara Notariil atau bawah tangan. Proses penilaian jaminan dilakukan sebelum persetujuan kredit dan dilakukan penilaian kembali secara berkala selama jangka waktu kredit. Proses penilaian dilakukan oleh appraisal internal dan/atau appraisal independen tergantung dari jumlah plafond kredit yang diberikan. The assessment process is conducted before the guarantee credit approval and a periodic reassessment is conducted during the loan period. The assessment process is conducted by internal and/or independent appraisal depending on the amount of credit limit granted. Pengungkapan kuantitatif mitigasi risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar sebagai berikut: i. Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit, selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.1 ; ii. Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.2. Quantitative disclosure of credit risk mitigation by standard approach as follows: i. Net Claims Under Weighted Risk after Credit Risk Mitigation is presented in Table 4.1; 5) Sekuritisasi Aset Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset selama periode pelaporan. 5) Securitization of Asset The Bank has no exposure to be securitizaion of assets during the reporting period. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar disajikan secara lengkap pada Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3, Tabel 5.4, Tabel 5.5, Tabel 5.6 dan Tabel 5.7. b) Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option, yang meliputi risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas dan risiko komoditi. Penerapan Manajemen Risiko Pasar bertujuan untuk meminimalkan To mitigate credit risk, collaterals that can be used for credit according to the Bank Credit Policy is as follows: (1)Land/Building Warrant with proof of ownership, which the binding is conducted by notarial Deed of Grant of Mortgage (APHT), or with a Procurement Letter to Add Encumbrance for the amounts permitted by the prevailing regulations. (2)Veehicles/Movable Asset/Stock Goods with proof of ownership and its binding by notarial Fiduciary Deed. (3)Warranty Claims Form / Receivables with a valid proof of ownership, and the binding is done with notarized Cessie. (4)Collateral in the form of Giro, Savings or Deposits with valid proof of ownership, and the binding is done with notarized Pawn. ii. Net Claims and Credit Risk Mitigation Techniques are in Table 4.2. Calculation of RWA Credit Risk Standard Approach are fully presented in Table 5.1, Table 5.2, Table 5.3, Table 5.4, Table 5.5, Table 5.6 and Table 5.7 b) Market Risk Market Risk is risk on the balance sheet and administrative account including derivative transaction, due to the overall changes in the market condition, including risk of change of option price, which includes interest rate risk, exchange rate risk, equity risk and commodity risk. The implementation of Market Risk Management is to minimalize the negative PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 85 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report (1)Calculation of market risk using Standard Method i. Risk management implementation As a non-foreign exchange Bank, its trading book portfolio is relatively small, and Bank Ina Perdana is not significantly exposed to market risk. Market Risk is sourced from the interest rate risk that needs to be controlled. Owners of Trading Book exposure are only intended to deal with the excess of short-term liquidity and are not intended for the establishment of market with liquid financial instrument such as Bonds. The processes of mark to market against trading book exposures are conducted regularly by independent work unit using a source that can be accounted for. Pelaksanaan pengendalian risiko suku bunga pada Banking Book dilakukan dengan mengendalikan gap repricing asset-liabilities Bank pada tiap skala waktu. Pengaturan gap repricing ini dilakukan dengan peninjauan secara berkala suku bunga kredit dan dana pihak ketiga yang dibahas pada rapat bulanan ALCO. Tujuannya adalah agar gap–repricing ini searah dengan pergerakan suku bunga pasar. Unit kerja Treasury bertanggungjawab atas pengaturan gap repricing dengan memperhatikan gap limit yang keluarkan oleh Risk Management Group. Pelaksanaan pengendalian risiko pasar secara harian dilakukan oleh Unit kerja Treasury. The implementation of interest rate risk control in the Banking Book is done by controlling the gap repricing of asset-liabilities at each time scale. Gap repricing arrangement is done by periodically reviewing lending and deposits discussed at the monthly meeting of ALCO. The aim is that this gap repricing is in line with the movements in market interest rates. Treasurey business unit is responsible for setting gap repricing taking into account the gap limit issued by the Risk Management Group. Implementation of daily market risk control is carried out by the Treasury work unit. Sementara itu risiko nilai tukar hanya terjadi pada aktivitas money changer dengan jumlah yang tidak signifikan. While the exchanges rate risk occurs only in money changes activities with insignificant amount. ii. Pengungkapan kuantitatif Penghitungan risiko pasar menggunakan metode standar selengkapnya disajikan dalam Tabel 6. ii. Quantitative Disclosure Market risk calculation uses the standard method to be presented fully in Table 6. (2)Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Model Internal Bank tidak melakukan perhitungan risiko pasar dengan pendekatan Model Internal. 86 Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support impact due to changes in the market condition to the Bank asset and capital. The execution of periodic market risk control is conducted by Treasury and ALCO Committee Work Unit. While other policy and stipulation on risk limit is done by Risk Management Group as independent work unit. kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank. Pelaksanaan pengendalian risiko pasar secara berkala dilakukan oleh Unit Kerja Treasury dan Komite ALCO. Sedangkan kebijakan dan penetapan limit risiko dilakukan oleh Risk Management Group sebagai unit kerja yang independen. (1) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Metode Standar i. Penerapan manajemen risiko Sebagai Bank non devisa dan kepemilikikan portofolio trading book yang tidak selalu ada, Bank Ina Perdana tidak terekspos risiko pasar secara signifikan. Risiko Pasar lebih bersumber pada risiko suku bunga pada portofolio Banking Book, yang menjadi fokus untuk dikendalikan. Kepemilikan eksposur Trading Book hanya ditujukan untuk mengatasi kelebihan likuiditas jangka pendek dan tidak ditujukan untuk pembentukan pasar dengan instrumen keuangan berupa Obligasi yang likuid di pasar. Proses mark to market terhadap eksposur trading book dilakukan secara berkala oleh unit kerja yang independen dengan menggunakan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Profil Perusahaan Company Profile PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 (2)Market Risk Calculation with Internal Model Bank does not use the Internal Model approach for the market risk calculation. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility c) Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank, yang dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal. Penerapan manajemen risiko operasional diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau terjadinya kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. c) Operational Risks Operational Risks are risks caused by insufficient and/or failed internal processes, human error, system failure and/or any other external events that may affect the Bank operational activities, which possibly due to the Human Resources (HR), internal processes, system and infrastructure and external events. The application of operational risk management is requires to minimize any potential negative impacts due to the failed internal processes, human error, system failure and/or other external factors that may affect the Bank operational activities. (1)Penerapan Manajemen Risiko Operasional Pengendalian risiko operasional di Bank Ina Perdana diawali dengan upaya menumbuhkan kesadaran akan risiko (risk awareness) setiap karyawan, peningkatan tanggung jawab (accountibility) setiap pelaksanaan operasional, dan perbaikan infrastruktur karena Bank menyadari bahwa risiko operasional bersifat unik dimana tingkat risiko operasional sangat dipengaruhi oleh human, proses, sistem dan kejadian eksternal. Semakin tinggi kesadaran dan tanggungjawab setiap karyawan terhadap risiko serta terdapatnya proses dan teknologi yang dapat mendukung aktivitas operasional secara efisien dan terkontrol, maka Bank akan semakin tidak rentan terhadap goncangan akibat risiko operasional. (1)Application of Operational Risk Management The control of operational risks in Bank Ina Perdana starts from raising risk awareness among the employees, increasing the accountability of each operational implementation and infrastructure improvement for Bank is aware that operational risks are very unique up to the level that operational risks are very dependant to human, process, system and external events. The more the employees own the awareness and responsibility senses for any risks as well as process and technology availability to support efficient and controlled operational activities, then the Bank will be less vulnerable towards the operational risks. Pengendalian human error pada pelaksanaan operasional Bank, dilakukan dengan menerapkan daily control function check list, yang berfungsi membantu penyelia mengontrol seluruh aktivitas yang dilakukan di unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya. Pencegahan fraud dilakukan dengan menerapkan strategi anti fraud yang melibatkan seluruh karyawan. Pelaksanaan strategi anti fraud tersebut mengacu kepada kebijakan dan prosedur internal yang telah ditetapkan. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dilakukan dengan pelatihan berkesinambungan. Pengendalian risiko operasional juga dilakukan dengan jalan mengefektifkan fungsi supervisi, review dan penyempurnaan SOP, peningkatan internal kontrol dan peninjauan remunerasi karyawan secara berkala. Perbaikan infrastruktur khususnya infrastruktur Teknologi Sistem Informasi, secara terus menerus dilakukan, antara lain dengan peningkatan kualitas Data Center (DC) termasuk kualitas Disaster Recovery Center (DRC), kualitas jaringan komunikasi, serta peningkatan kualitas software aplikasi pada Core Banking System. Perbaikan infrastruktur tersebut dimaksudkan selain Infrastructure improvements, particularly Information System Technology infrastructure, are consistently conducted e.g. Data Center quality improvement including the Disaster Recovery Center (DRC) quality improvement, communication network quality and application software quality improvement in the Core Banking System. These infrastructure improvements aim Human error controls during the implementation of Bank operational will be conducted by applying the daily control function check list that used to help the supervisor in controlling all activities in their respective work unit. The fraud prevention is conducted by applying the anti fraud strategy involving all employees. The implementation of this anti fraud strategy refers to the defined internal policy and procedure. Human resources quality improvement is implemented through continuous training. In addition to that, the operational risk control is also carried out through effective functions of supervisory and review, SOP and internal control improvement, and regular review of employee remuneration. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 87 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support not only to improve the performance but also to improve the built in control quality during the operational process. The development of banking products and services completed by information technology-based features and implementation of current banking regulations demand the Bank to provide adequate Information System Technology infrastructure and this will be fulfilled through the plan to change the use of core banking system. untuk meningkatkan kinerja, juga untuk meningkatkan kualitas built in control pada proses operasional. Perkembangan produk dan jasa Bank dengan fitur berbasis teknologi Informasi serta pelaksanaan regulasi perbankan saat ini juga menuntut Bank untuk menyediakan infrastruktur Teknologi Sistem Informasi yang memadai, dan akan dipenuhi melalui rencana perubahan penggunaan core banking system. Profil Perusahaan Company Profile Dengan efektifnya proses manajemen risiko operasional diharapkan kerugian-kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) dapat terus diminimalkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan alokasi modal, yang pada akhirnya dapat memperbaiki daya saing Bank. Pengelolaan risiko operasional merupakan tanggung jawab seluruh unit kerja dimana proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko operasional secara bank wide dilakukan oleh SKMR. The effective process of operational risk management is expected to minimize the expected loss in order to improve the efficiency of operational and capital allocation that will eventually improve the competitiveness of the Bank. Operational risk management is a responsibility of all work units as the place where SKMR proceeds with the identification, measurement, monitoring and control of operational risks in a bank wide manner. (2) Quantitative Disclosure (2)Pengungkapan kuantitatif Penghitungan risiko operasional dilakukan dengan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Hasil penghitungan risiko pasar selengkapnya disajikan dalam Tabel 7. Operational risks are calculated by using the Basic Indicator Approach (PID). Please see Table 7 for the complete market risk calculation. d) Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid yang berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Penerapan manajemen risiko likuiditas Bank bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas. (d) Liquidity Risks Liquidity risks are risks because the Bank fails to fulfill its due obligations from the fund source of cash flow and/or from high quality liquid assets that may be used without interrupting the Bank’s financial activities and condition. The application of liquidity risk management aims to minimize the possibility of Bank’s incapability in obtaining the fund source for cash flow. Risiko likuiditas dikendalikan dengan menjaga kecukupan likuiditas Bank dengan memperhitungkan likuiditas eksogenik dan endogenik yang terjadi. Penjagaan kualitas aset dilakukan untuk meminimalkan gangguan arus kas dan kemungkinan penurunan likuiditas aset. Pengendalian risiko juga dilakukan dengan pengaturan gap maturity pada tiap skala waktu, yang direview pada saat rapat ALCO yang dilakukan paling kurang satu kali dalam satu bulan. Penjagaan sumber-sumber likuiditas dilakukan dengan menjaga reputasi Bank serta upaya meningkatan kualitas produk dan jasa yang diberikan. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh Unit Kerja Treasury, dimana proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko likuiditas secara bank 88 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The liquidity risks are controlled by maintaining the Bank’s adequate liquidity by calculating the occurring exogenous and endogenous liquidity. The asset quality maintenance is conducted to minimize the interruption of cash flow and possibility of asset liquidity decrease. The risk control is also carried out by setting the gap maturity on each timescale that will be reviewed in the ALCO meeting, which is held at least once a month. The liquidity sources are secured by maintaining the Bank reputation and increasing quality of provided products and services. Liquidity risk management is conducted by Treasury Work Unit as the unit where the Risk Management Group proceeds with the process of identification, measurement, monitoring Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility wide dilakukan oleh Risk Management Group, termasuk didalamnya pembuatan kebijakan dan penetapan limit risiko likuiditas. and control of liquidity risk in a bank wide manner that includes the policy formalization and determination of liquidity risk limit. Pengungkapan kuantitatif pengelolaan risiko likuiditas sebagai berikut: (a)Profil Maturitas Rupiah selengkapnya disajikan dalam Tabel 8. (b) Profil Maturitas Valas Sebagai Bank non devisa, Bank tidak memiliki Aset dan Kewajiban dalam valuta asing. e) Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Penerapan risiko hukum bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan dan proses litigasi. e) Legal Risks Legal Risks are risks due to the weakness of juridical aspects that caused by lawsuits, absence of supporting laws, or weak legal bond i.e. no eligibility in contract validation conditions and imperfect binding of collateral. The application of legal risks aims to minimize the potential negative impacts from juridical weakness, absence and/or changes of laws and litigation process. Proses pengendalian risiko hukum dilakukan dengan cara melakukan review secara berkala terhadap setiap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain, antara lain dengan cara melakukan penilaian kembali terhadap efektifitas proses enforceability untuk memastikan validitas hak dalam kontrak dan perjanjian yang telah dibuat. Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas penghimpunan dan penyediaan dana, treasury dan investasi, operasional dan jasa, teknologi sistem informasi dan pengelolaan sumber daya manusia. Setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan risiko hukum, ditatausahakan dan diadministrasikan, selain untuk menilai tingkat risiko hukum yang dihadapi Bank, juga sebagai pembelajaran atas tiap kasus yang terjadi dan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tuntutan atau litigasi. Unit kerja Corporate Legal bertanggungjawab terhadap pengelolaan risiko hukum Bank. f) Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengatasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik bersumber dari adanya kelemahan dan ketidaktepatan dalam perencanaan strategi Bank, kelemahan pada sistem informasi manajemen, kelemahan analisa lingkungan internal dan eksternal, ketidaktepatan implementasi dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. The quantitative disclosure of liquidity risk management is as follows: (a) Rupiah Maturity Profile is presented completely in Table 8. (b) Currency Maturity profile As a non-foreign exchange bank, Bank does not own Asset and Liabilities in foreign exchanges. The law risk control is processed by reviewing every contract and agreement between the Bank and other parties regularly e.g. reassessing the effectiveness of enforceability process in order to confirm the validity of rights in the created contracts and agreements. Identification process of legal risks is conducted in the whole activities of fund collection and provision, treasury and investments, operational and services, information system technology and human resources management. Every event that potentially raise the legal risk shall be administered not only to assess the level of legal risk faced by the Bank but also as lesson in every case as well as to anticipate the possibility of any charges or litigations. Corporate Legal work unit is responsible for the Bank’s legal risk management. f) Strategic Risks Strategic risks are risks due to the incorrect decision making and/or implementation of strategic decision as well as failure to handle the changes of business environment. Strategic risks are from the Bank’s poor or incorrect strategic plans, weak management of information system, poor analysis of internal and external environment, incorrect implementation and failure in anticipating the changes of business environment. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 89 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Untuk mengendalikan risiko stratejik, Rencana Bisnis Bank disusun secara konservatif dan realistis yang secara optimal bisa dicapai dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan Bank serta kemampuan sumber daya, baik sumber daya finansial, infrastruktur dan sumber daya manusia yang dimiliki. Untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan pelaksanaan rencana bisnis Bank, telah dilakukan komunikasi kepada setiap jenjang organisasi, baik pada saat penyusunan rencana dan pada saat review pelaksanaan yang dilakukan secara rutin tiap semester. Pengendalian risiko stratejik juga dilakukan dengan pemantauan atas kinerja bank yang merupakan hasil dari pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis Bank. Proses pemantauan dilakukan secara berkala melalui sistem informasi manajemen yang secara berkala menyediakan laporan dalam rangka pengambilan keputusan oleh Manajemen Bank. Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support In order to control the strategic risks, the Bank’s Business Plan is prepared conservatively and realistically to get optimum results by considering the strengths and weaknesses of the Bank and resources capability either financial resources, infrastructure and human resources. In order to minimize the deviations of its business plan implementation, the Bank has communicated it to every organization level both during the plan preparation and implementation review that conducted regularly every semester. The strategic risk control is also carried out by monitoring the bank performance, which is resulted from the Bank’s strategic plans and business plan. The monitoring process is conducted regularly via information system management that provides reports regularly to be used during the decisions making process by the Management of the Bank. g) Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko kepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakni perilaku/akitivitas bank yang menyimpang atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum. g) Compliance Risks Compliance risks emerge when Bank does not comply with and/or does not implement the prevailing laws and regulations. The compliance risks are from legal behaviors i.e. the Bank’s behaviors/activities that deviates/breaks the regulations and laws and organizational behaviors i.e. the Bank’s behaviors/activities that deviates or against the prevailing general standards. untuk Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari aktifitas Bank yang menyimpang dari peraturan perundangan, ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk menjaga agar setiap aktivitas Bank senantiasa patuh kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan pengeluaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar setiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, telah disusun compliance charter sebagai guidance bagi semua pihak dalam organisasi Bank Ina Perdana dan telah diberlakukan secara formal. Untuk memastikan kepatuhan operasional Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang melingkupinya maka harus dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Oleh karena itu telah dilakukan Quality Assurance Policy and Procedure yaitu proses assessment terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau Compliance risk control aims to minimize the potential negative impacts from the Bank’s activities deviating from the prevailing general laws, regulations and standards. In order to maintain every activity in compliance with the prevailing laws and regulations, regular socialization and dissemination of rules (through training and issuance of memorandum) are given to all related work units so that every regulation shall be understood and applied correctly. In order to raise the awareness of all employees for the importance of compliance to rules and regulations, the compliance charter has been defined as the guidance for all parties inside the organization of Bank Ina Perdana and has been applied formally. The whole operational system and procedure should be confirmed to be in compliance with the prevailing rules and regulations from the authority in order to confirm that the Bank’s operational has complied with the whole rules and regulations. Therefore, the Compliance Work Unit has conducted the quality assurance policy and procedure i.e. the assessment of internal policy and procedure towards 90 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 every system and internal policy and procedure that will or has been published. Thus, any potential non-compliance with laws and regulations could be detected and corrected. Furthermore to confirm the fulfillment of compliance aspect Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility kebijakan intern yang akan atau sudah dikeluarkan. Dengan demikian setiap potensi ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. Selanjutnya untuk memastikan terpenuhinya aspek kepatuhan dalam transaksi nominal besar, maka setiap pemberian fasilitas kredit di atas Rp5 miliar wajib melalui proses uji kepatuhan. in any big-nominal transaction, then every credit facility more than Rp5 billion must pass the compliance test. Pengendalian risiko kepatuhan juga dilakukan dengan penyusunan code of conduct yang berisi etika yang harus dilakukan oleh setiap karyawan agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari standar. h) Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Persepsi negatif terhadap Bank dapat ditimbulkan oleh kejadiankejadian yang menurunkan reputasi seperti keluhan nasabah atas produk dan jasa yang diberikan, kelemahan pada tata kelola dan budaya perusahaan serta praktek bisnis yang menyimpang dari standar. h) Reputation Risks Reputation risks are risks caused by the declining level of trust from the stakeholders due to negative perceptions of the Bank. These negative perceptions may be caused by events that lower down the Bank reputation e.g. customers’ complaints for provided products and services, poor corporate governance and culture as well as deviant business behaviors. The implementation of reputation risk management is conducted through efforts to prevent/minimize the events that lower down the Bank reputation e.g. implementing of corporate social responsibility (CSR) program, managing the information disclosure, communicating regularly with the stakeholders, maintaining the quality of products and services, and guard the business ethics during the transaction with customers or transaction in the money market. For every complaint submitted by the customer, the Bank will try to immediately respond and follow it up through work units in head office or branches that dedicated to manage and resolve the customers’ complaints according to the customer protection regulation. In order to maintain its reputation, the Bank also works on maintaining the transparency of products and services by giving correct information about benefits and risks engaged to products and services offered to public. Every event related to reputation risks must be recorded and administered to be a lesson in future time and to project the potential loss and prevention measures to be taken. As a public company, the Bank applies principles of information disclosure by conveying significant information to the public. This information management is roles and responsibilities of Corporate Secretary. Pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan dengan upaya mencegah/meminimalkan terjadinya kejadiankejadian yang dapat menurunkan reputasi Bank antara lain melalui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR), mengelola keterbukaan informasi, melakukan komunikasi secara rutin dengan pemangku kepentingan, penjagaan kualitas produk dan layanan, penjagaan etika bisnis dalam pelaksanaan transaksi baik dengan nasabah maupun transaksi di pasar uang. Setiap terjadi keluhan nasabah, Bank berupaya menanggapi dan menindaklajuti secara cepat melalui unit kerja di kantor pusat maupun cabang-cabang yang telah difungsikan untuk mengelola dan menyelesaikan pengaduan nasabah sesuai dengan ketentuan mengenai perlindungan konsumen. Dalam rangka menjaga reputasi, Bank juga berupaya untuk menjaga transparansi produk dan jasa dengan pemberian informasi secara benar tentang manfaat dan risiko produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi dicatat dan ditatausahakan sehingga dapat menjadi pelajaran dimasa datang dan untuk memproyeksikan potensi kerugian yang mungkin timbul dan langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan. Sebagai perusahaan terbuka Bank menerapkan prinsip keterbukaan informasi dengan menyampaikan informasi yang bersifat signifikan kepada masyarakat. Pengelolaan informasi tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab Corporate Secretary. Compliance risk control is also implemented by drawing the code of conduct containing ethics that should be applied by every employee so that the organizational behaviors do not deviate from the standards. PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 91 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Table 1 Quantitative Disclosure on the Capital Structure of Public Bank KOMPONEN MODAL / Capital Component I. Modal Inti / Core Capital (Tier 1) I MODAL INTI UTAMA / MAIN CORE CAPITAL /Common Equity Tier 1 (CET I) 1.1 Modal Disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) / Paid-up Capital (After deducted by Treasury Share) 1.2 Cadangan Tambahan Modal / Additional Capital Reserves 1.2.1 Faktor Penambah / Buildup Factor 1.2.1.1 Pendapatan Kompherensif Lainnya / Other Comprehensive Income 1.2.1.1.1 Selisih Lebih Penjabaran Laporan Keuangan / Difference of Financial Statements Translation (+) 1.2.1.1.2 Potensi Keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual / Potential Gain from fair value enhancement of financial asset in available-for-sale 1.2.1.1.3 1.2.1.2 Saldo surplus revaluasi aset tetap / Balance surplus of fixed asset revaluation Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) / Other Disclosed Reserves 1.2.1.2.1 Agio 1.2.1.2.2 Cadangan Umum / General Reserve 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu / Previous years profits 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan / Current year profits 1.2.1.2.5 Dana Setoran modal / Deposit Fund of capital 1.2.1.2.6 Lainnya / Others 1.2.2 Faktor Pengurang / Reduction Factors 1.2.2.1 Pendapatan Kompherensif Lainnya / Other Comprehensive Revenue 1.2.2.1.1 Selisih Kurang Penjabaran Laporan Keuangan / Difference of Financial Statements Translation (-) 1.2.2.1.2 Potensi Keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual / Potential Gain from fair value enhancement of financial asset in available-for-sale 1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya (other disclosed reserves) / Other disclosed reserves 1.2.2.2.1 Disagio / Disagio 1.2.2.2.2 Rugi tahun – tahun lalu / Previous years loss 1.2.2.2.3 Rugi Tahun Berjalan / Current year loss 1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif / Difference between Account Write-off Allowance and Allowance for Impairment Losses of Earning Assets (-) 1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Difference of total fair value adjustment from financial instrument on trading book (-) 1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk / Non-productive Account Write-off Allowance of assets requirements 1.2.2.2.7 Lainnya / Others 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Calculable Non-Controlling Interest 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama / Factor Reducing Main Core Capital 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan / Deferred tax calculation 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Investment calculated as reducing factors 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Lack of capital on insurance subsidiary 1.4.6 Eksposur sekuritisasi / Securitization Exposure 1.4.7 Faktor pengurang modal inti lainnya / Other Factor Reducing Core Capital 1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT1 dan/atau Tier 2 pada bank lain / Fund placement on AT1 and/or Tier 2 instrument on other banks 1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh bedasarkan peralihan karena Hukum, hibah, hibah wasiat / Cross ownership on other entities obtained by transitional of Law, grant, grant probate 2 Modal Inti Tambahan / ADDITIONAL TIER 1 (AT-1) 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT1 / Instrument that meets AT1 requirements 2.2 Agio/Disagio 2.3 Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan / Factor Reducing Additional Tier II. 2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT1 dan /atau Tier 2 pada bank lain / Fund placement with AT1 and/or Tier 2 instrument on other banks 2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena Hukum, hibah, hibah wasiat / Cross ownership on other entities obtained by transitional of Law, grant, grant probate Modal Pelengkap / Supplementary Capital (Tier 2) 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 / Capital instrument in the form of shares or others that meet Tier 2 requirements 2 Agio atau Disagio 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) / General reserve of Account Write-off Allowance productive assets requirements (a maximum of 1.25% of credit risk Risk Weighted Assets (RWA)) 4 Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Factor Reducing of Supplementary Capital 4.1 Sinking Fund 4.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain / Fund placement on Tier 2 instrument on other banks 4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena Hukum, hibah, hibah wasiat / Cross ownership on other entities obtained by transition of Law, grant, grant probate Total Modal / Total Capital 31-Des-16 ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / RISK WEIGHTED ASSETS (ATMR) ATMR RISIKO KREDIT / CREDIT RISK ATMR ATMR RISIKO PASAR / MARKET RISK ATMR ATMR RISIKO OPERASIONAL / OPERATIONAL RISK ATMR TOTAL ATMR *) RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO (%) / CAR BASED ON RISK PROFILE (%) *) POSISI DESEMBER 2016 / 2016 DESEMBER POSITION 92 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 1,356,855 139,966 1,496,821 9,05% Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Bank Konsolidasi / Consolidation Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Bank Konsolidasi / Consolidation 454,469 280,166 454,469 280,166 272,500 210,000 203,835 92,030 212,576 110,753 - - - - - - - - 212,576 110,753 149,080 65,492 10,744 7,369 34,516 21,015 18,236 16,877 - - - - (8,740) (18.723) (2,240) (1.320) - - (2,240) (1.320) (6,500) (17.403) - - - - - - (6,500) (17.403) - - - - - - - - - - (21,866) (21.864) (1,765) (926) - - (590) (548) - - - - - - (19,511) (20.390) (19,511) (20.390) - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16,961 - (16,961) - - - (16,961) - - - 454,469 280,166 Rasio CET 1 / CET 1 Ratio (%) 30.36% 0 Rasio Tier 1 / Tier 1 Ratio (%) 30.36% 0 Rasio Tier 2 / Tier 2 Ratio (%) - - KETERANGAN / Notes 31-Des-16 RASIO KPMM / Minimum Capital Adequacy Requirement (KPMM) Rasio KPMM / KPMM Ratio (%) 30.36% CET 1 Untuk Buffer / CET 1 for Buffer (%) 21.31% PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 93 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual Table 2.1 Net Claims by Region - Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Claims by Region No Kategori Portofolio / Portfolio Category Jabar / West Java (1) (2) Banten (3) DKI DIY (5) (6) (4) Jateng / Central Java (7) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government - - 395,752 - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank 3,741 - 305,163 273 - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan 1,400 490 5,180 - 521 6 Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan 8 - - 4,874 - 164 - - - - Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio 50,114 10,532 22,341 8,542 20,337 61,427 20,218 1,071,116 20,748 86,043 - - - - - 16,190 6,476 3,238 1,820,615 36,039 110,139 9 Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity 11 Aset Lainnya / Other Assets 3,238 Total 120,085 31,240 Tabel 2.2 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual Table 2.2 Net Claims Disclosure By Remaining Term Contract - Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No. Kategori Portofolio / Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government <=1 tahun / <=1 year >1 thn s.d. 3 thn / >1 year to 3 years (3) (4) >3thn s.d. 5 thn / >3 years to 5 years > 5 thn / >5 years (5) (6) 395,752 - - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - 4 Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan 6 Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan 8 Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity 11 Aset Lainnya / Other Assets 94 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak / Net Claims based on the remaining term of the contract PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 309,177 - - - 20 825 334 7,582 4,874 - - - 7 28 66 64 85,070 69,360 21,751 4,406 449,553 315,213 207,667 413,912 - - - - Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Claims by Region Jatim / East Java Luar Jawa / Outside Java (8) Jabar / West Java (9) Banten (10) (11) DKI DIY (12) (13) Jatim / East Java Jateng (14) Luar Jawa / Outside Java (15) (16) - - - - 300,022 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10,063 202 155,135 - - - 1,171 - 1,598 948 6,229 602 786 1,536 - - - - 4,386 - - - - - 287 - - - - - - 68,721 - 133,787 34,632 220,641 23,630 130,008 93,915 145,945 126,793 - 17,542 2,359 555,773 - 1,535 29,164 7 - - 454 - - - 409 - - 860 3 25,546 - - - - 164,591 38,144 1,267,732 24,232 132,738 124,615 185,508 3,238 199,924 - 39,556 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak / Net Claims based on the remaining term of the contract Non Contractual / Non Contractual Total <=1 tahun / <=1 year >1 thn s.d. 3 thn / >1 year to 3 years >3thn s.d. 5 thn / >3 years to 5 years (7) (8) (9) (10) (11) > 5 thn / >5 years Non Contractual / Non Contractual Total (12) (13) (14) - 395,752 300,022 - - - - 300,022 - - - - - - - - - - - - - - - - - 309,177 155,135 - - 155,135 8,762 155 177 2,028 9,339 - 11,699 - 4,874 14,352 - - 29,590 - 43,942 - 164 - 65 - 222 - 287 - 180,588 400,931 281,483 60,224 39,920 - 782,558 616,645 1,386,345 205,745 318,115 92,785 - - - - 503 - - 360 - 863 32,379 32,379 - - - - 26,409 26,409 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 95 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Table 2.3 Net Claims Disclosure By Remaining Term Contract - Bank No Sektor Ekonomi / Economic Sector (1) (2) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan / Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation 4 Industri Pengolahan / Processing industry 5 Konstruksi / Construction 6 Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail 7 8 9 10 11 12 13 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To Multilateral Development Banks and International Institutions (3) (4) (5) - - - - - - - - - 395,752 - - - - - - - - - - - 395,752 - - - - - - - - - - - 300,022 - - - - - - - - - - - 300,022 - - Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum / Accommodation and Eatery Transportasi Pergudangan dan komunikasi / Warehousing Transport and communications Perantara Keuangan / Financial intermediaries Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing and Business Services Jasa Pendidikan / Educational services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial / Health Services and Social Activities Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, social, cultural, entertainment and other individuals Rumah Tangga / Household Bukan Lapangan Usaha / Non Business Sector 14 15 Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan / Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation 4 Industri Pengolahan / Processing industry 5 Konstruksi / Construction 6 Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum / Accommodation and 7 Eatery Transportasi Pergudangan dan komunikasi / Warehousing Transport and 8 communications 9 Perantara Keuangan / Financial intermediaries Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing and 10 Business Services 11 Jasa Pendidikan / Educational services 12 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial / Health Services and Social Activities Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social 13 services, social, cultural, entertainment and other individuals 14 Rumah Tangga / Household 15 Bukan Lapangan Usaha / Non Business Sector Total Tabel 2.4 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual Table 2.4 Disclosure of Claims and Reserves by Region - Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Wilayah / Region No (1) 1 2 3 4 5 96 Keterangan / Remarks (2) Tagihan / Claims Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Claims a. Belum jatuh tempo / Not yet matured b. Sudah jatuh tempo / Matured Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Individual / Individual Allowance for Impairment Losses Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective Tagihan yang dihapus buku / Claims removed by the book PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Jabar / West Java Banten DKI Jateng / Central Java DIY (3) 118,062 742 1,182 (4) 31,269 - (5) 1,780,317 40,401 17,223 (6) 29,572 - (7) 106,930 750 - 773 30 365 9 779 - - - - - Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai / Pensiunan / Employee / Retiree Loan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi/ Claims to Corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) - - 4,874 - 837 369 2,249 3,183 13,419 12,315 5,301 59,279 45,023 97,274 - - - - - 138 35,533 - - - - - 62,459 72,570 - 309,177 - - - 15,399 643,020 - - - - - 1,961 176,891 - - - - - 492 145 2,146 21,149 - - - - - 1,799 88,662 - 309,177 8,762 8,762 4,874 164 164 72,536 5,602 180,589 127,183 1,386,345 - 32,379 32,379 - - 4,386 - 5,596 7,381 59,078 59,817 115,352 6,429 20,103 25,078 2 49 - - - - - - 7,051 - - - - - - - 172,744 66,576 - - 155,135 - - - 55,499 472,126 - - - - 39,556 - 83,680 26,326 409 - - - - - 2,923 16,259 - - - - - - - 23,575 - 403 - 155,135 11,699 11,699 43,942 287 287 173,603 782,558 7 616,645 863 26,409 26,409 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Wilayah / Region Jatim / Luar Jawa / Jateng / Banten DKI DIY East Outside Central Java Java Java (12) (13) (14) (15) (16) (17) 37,927 1,271,229 24,113 132,177 125,045 183,744 1,012 192 711 - Jatim / East Java (8) 196,738 1,262 615 Luar Jawa / Outside Java (9) - (10) 2,262,888 43,154 19,020 (11) 163,325 1,100 151 698 - 2,655 514 4 81 3 14 288 18 922 - - - - - 4,865 - - - - 4,865 Jabar / West Java Total Total (18) 1,937,560 2,112 1,054 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 97 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Table 2.5 Disclosure of Claims and Reserves by Economic Sector - Bank Sektor Ekonomi / Economic Sector (1) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation Industri Pengolahan / Processing industry Konstruksi / Construction Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum / Accommodation and Eatery Transportasi Pergudangan dan komunikasi / Warehousing Transport and communications Perantara Keuangan / Financial intermediaries Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing and Business Services Jasa Pendidikan / Educational services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial / Health Services and Social Activities Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, social, cultural, entertainment and other individuals Rumah Tangga / Household Bukan Lapangan Usaha / Non Business Sector Total Posisi Tanggal Laporan Tahun sebelumnya Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and excavation Industri Pengolahan / Processing industry Konstruksi / Construction Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan minum / Accommodation and Eatery Transportasi Pergudangan dan komunikasi / Warehousing Transport and communications Perantara Keuangan / Financial intermediaries Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing and Business Services Jasa Pendidikan / Educational services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial / Health Services and Social Activities Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, social, cultural, entertainment and other individuals Rumah Tangga / Household Bukan Lapangan Usaha / Non Business Sector Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai / Impaired Claims Belum Jatuh Tempo/ Sudah Jatuh Tempo / Not yet matured Matured (3) (4) Tagihan / Claims (2) 13,182 5,671 63,427 49,199 117,078 35,675 - 1,878 2,533 - 135,080 - - 982,839 38,287 - 178,906 - - 2,640 21,298 - - 87,685 522,892 2,306,043 38,287 455 4,867 12,025 7,383 59,127 79,920 144,816 7,051 163 - 26 1,225 - 239,320 - - 527,625 - - 149,971 753 - 2,923 16,259 - - 90,470 23,978 496 58 185,596 282 58 1,694 1,367 481,566 Total 1,937,560 Tabel 2.6 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual Table 2.6 Disclosure of Movements Allowance for Impairment Losses - Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No Keterangan / Remarks CKPN Individual /MAIL Individual CKPN Kolektif/MAIL Collective (2) (3) (4) (1) 1 Saldo awal CKPN / MAIL Opening Balance 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) / MAIL formation (recovery) in current period (Net) 2.a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan / MAIL formation in current period (Net) 1,112 864 17,908 1,919 2.b. Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan / MAIL recovery in current period (Net) 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan/ MAIL used to remove claims book in the current period 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other formation (recovery) in current period (Net) Saldo Akhir CKPN / MAIL Closing Balance 98 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 (128) 19,020 2,655 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual / Individual Allowance for Impairment Losses Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif /Allowance for Impairment Losses - Collective Tagihan Yang dihapus Buku / Claims removed by the book (5) (6) (7) 615 984 886 - 31 1 1,284 9 624 4 - - 52 - 16,336 200 - - 54 - - 3 4 - - 10 - 199 19,020 326 53 2,655 - 711 - 24 472 12 18 1 - - 24 - - 53 - 192 15 - - 2 - 151 2 - - 297 4,865 1,054 920 4,865 (dalam jutaan rupiah / in million rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date CKPN Individual/MAIL Individual CKPN Kolektif/MAIL Collective (5) (6) 1,882 1,700 - - - - 103 (836) (873) - - 1,112 864 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 99 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual Table 3 Disclosure of Movements Allowance for Impairment Losses - Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No Kategori Portofolio / Portfolio Category Lembaga Pemeringkat / Rating Agencies Standart and Pour’s Fitch Rating Moody’s PT. Fitch Ratings Indonesia PT.ICRA Indonesia PT. Pemeringkat Efek Indonesia (3) (1) (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the 1 Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / 2 Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / 3 Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed 5 Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed 6 Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree 7 Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil 8 dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to 9 Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims 10 that has reached maturity 11 Aset Lainnya / Other Assets Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date No Kategori Portofolio / Portfolio Category Lembaga Pemeringkat / Rating Agencies Standart and Pour’s Fitch Rating Moody’s PT. Fitch Ratings Indonesia PT.ICRA Indonesia (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Total 100 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 PT. Pemeringkat Efek Indonesia (3) Peringkat Jangka Panjang / Long-term Rating AAA AAA Aaa AA+s.d AAAA+s.d AAAa1 s.d Aa3 A+s.d AA+s.d AAa1 s.d A3 BBB+s.d BBBBBB+s.d BBBBaa1 s.d Baa3 AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- (4) (5) (6) (7) 72,894 61,030 10,000 86,138 97,408 39,095 - - - - Peringkat Jangka Panjang / Long-term Rating AAA AAA Aaa AA+s.d AAAA+s.d AAAa1 s.d Aa3 A+s.d AA+s.d AAa1 s.d A3 BBB+s.d BBBBBB+s.d BBBBaa1 s.d Baa3 AAA(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) [Idr]AAA [idr]AA+ s.d [idr]AA- [idr]A+ s.d [idr]A- [idr]BBB+ s.d [idr]BBB- idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- id BBB+ s.d id BBB- (4) (5) (6) (7) - - - - - - - - - - - - - - - - 25,090 50,763 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30,450 49,094 10,190 - - - - - - - 55,540 99,857 10,190 - - Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Tagihan Bersih / Net Claims Peringkat Jangka Pendek / Short-term Rating BB+s.d BBBB+s.d BBBa1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) [idr]BB+ s.d [idr] BB- B+s.d BB+s.d BB1 s.d B3 Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 A-1 F1+ s.d F1 P-1 A-2 F2 P-2 A-3 F3 P-3 Kurang Dari A-3 Kurang Dari F3 Kurang Dari P-3 B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn) [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang Dari [Idr]A3 id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4 (8) (9) (10) (11) (12) (13) Tanpa Peringkat / No Rating (14) Total (15) (16) 395,752 395,752 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 309,177 309,177 - - - - - - - 8,762 8,762 - - - - - - - 4,874 4,874 - - - - - - - 164 164 - - - - - - - 180,588 180,588 - - - - - - - 1,163,704 1,386,345 - - - - - - - - - - - - - - - - 32,379 2,095,400 32,379 2,318,042 Tagihan Bersih / Net Claims Peringkat Jangka Pendek / Short-term Rating BB+s.d BBBB+s.d BBBa1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) [idr]BB+ s.d [idr] BBid BB+ s.d id BB(8) B+s.d BB+s.d BB1 s.d B3 Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 A-1 F1+ s.d F1 P-1 A-2 F2 P-2 A-3 F3 P-3 Kurang Dari A-3 Kurang Dari F3 Kurang Dari P-3 B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F2(idn) Kurang Dari F3(idn) [idr]B+ s.d [idr]B- Kurang dari [idr]B- [idr]A1+ s.d [Idr]A1 [idr]A2+ s.d [Idr]A2 [idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang Dari [Idr]A3 id B+ s.d id B- Kurang dari d B- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang Dari idA4 (9) (10) (11) (12) (13) (14) Tanpa Peringkat / No Rating Total (15) (16) - - - - - - - 300,022 300,022 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 125,233 155,136 - - - - - - - 10,324 10,324 - - - - - - - 4,386 4,386 - - - - - - - 287 287 - - - - - - - 449,559 449,559 - - - - - - - 978,910 1,068,644 - - - - - - - 381 381 - - - - - - - 26,409 1,895,511 26,409 2,015,148 PT BANK INA PERDANA Tbk 101 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 4.1. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Bobot Risiko Setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Table 4.1Disclosure of Net Claims by Weighted Risk After Credit Risk Mitigation - Individual Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No Kategori Portofolio / Portfolio Category (1) (2) A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets 1 2 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 395,838 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 309,179 - - - - - - - - - - 8,263 503 - - - - - - - - - - - - - 4,875 - - - - - - - 164 - - - - - - - - - - 180,648 - - - - 224,785 - - - - - 1,164,003 - - - - - - - - - - - 32,379 395,838 533,964 8,263 503 - 164 180,648 1,168,878 - 32,379 Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Exposure in Administrative Account Transactions Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Total Eksposur TRA C. 0% Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure Total Eksposur Neraca B Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30,235 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30,235 - - - - - - - - - Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank - - - - - - - - - - 8 Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio - - - - - - - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk 102 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date ATMR / Risk Weighted Assets Beban Modal / Capital Charge 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) Tagihan Bersih Setelah Mempertimbangkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation ATMR / Risk Weighted Assets Beban Modal / Capital Charge (25) (26) - - 300,022 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 61,836 4,947 - 155,135 - - - - - - - - 31,027 2,482 3,093 247 - - 8,810 1,514 - - - - - - 3,689 295 4,875 390 - - - - - - - 4,386 - - 4,386 351 82 7 - - - - - 287 - - - - 144 11 132,245 10,580 - - - - - - 449,559 - - - 330,626 26,450 1,138,986 91,119 - 90,502 - - - - - 978,143 - - 894,565 71,565 - - - - - - - - 381 - - 15,738 1,259 - 572 46 26,409 12,933 1,035 1,356,855 108,548 300,022 245,637 8,810 1,514 - 287 449,559 982,529 381 26,409 1,277,943 102,235 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 23,459 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 23,459 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PT BANK INA PERDANA Tbk 103 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 4.2 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Table 4.2 Disclosure of Net Claims and Credit Risk Mitigation Techniques - Individual Bank Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No Bagian Yang Dijamin Dengan / Loan Secured by Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih / Net Claims Agunan / Collateral Garansi / Guarantee Kredit / Credit Insurance Lainnya / Others Bagian Yang Tidak Dijamin / Unsecured Loan (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government 395,838 - - - - 395,838 - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank 309,179 - - - - 309,179 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan 8,766 - - - - 8,766 6 Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan 4,875 - - - - 4,875 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan 164 - - - - 164 180,648 4,321 - - - 176,327 1,388,788 69,974 - - - 1,318,814 - - - - - - 2 3 8 9 10 11 Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Total Eksposur Neraca B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif / Commitment / Contingent Liabilities on Balance Sheet Exposure 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government 32,379 - - - - 32,379 2,320,637 74,295 - - - 2,246,342 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank - - - - - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan - - - - - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan - - - - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan - - - - - - - - - - - - - - 2 3 8 9 10 11 Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Total Eksposur TRA C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government 2 3 4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank - - 30,235 30,235 - - - - - - - - 30,235 30,235 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9 Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate - - - - - - 11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - - - - - 8 104 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Bagian Yang Dijamin Dengan / Loan Secured by Tagihan Bersih / Net Claims Agunan / Collateral Garansi / Guarantee Kredit / Credit Insurance Lainnya / Others Bagian Yang Tidak Dijamin / Unsecured Loan (9) (10) (11) (12) (13) (14) 300,022 - - - - 300,022 - - - - - - - - - - - - 155,135 - - - - 155,135 10,324 - - - - 10,324 4,386 - - - - 4,386 287 - - - - 287 449,559 8,725 - - - 440,834 1,068,645 101,678 - - - 966,967 381 - - - - 381 26,409 - - - - 26,409 2,015,148 110,403 - - - 1,904,745 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 23,459 23,459 - - - - - - - - - - - - - - - - 23,459 23,459 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PT BANK INA PERDANA Tbk 105 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 5.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Table 5.1 Disclosure of Assets Exposure in Balance Sheet (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total Kategori Portofolio / Portfolio Category (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Tagihan Bersih / Net Claims ATMR sebelum MRK / RWA ATMR setelah MRK / RWA (4) (5) Before CRM (3) 395,838 ATMR sebelum MRK / RWA Tagihan Bersih / Net Claims After CRM ATMR setelah MRK / RWA Before CRM - - (6) 300,022 - - - - - 309,179 8,766 4,875 164 61,836 3,093 4,875 82 After CRM (7) (8) - - - - - - - - - 61,836 3,093 4,875 82 155,135 10,324 4,386 287 31,027 3,689 4,386 144 31,027 3,689 4,386 144 180,648 135,486 132,245 449,559 337,169 330,626 1,388,788 1,208,960 1,138,986 1,068,645 996,243 894,565 - - - 381 572 572 32,379 2,320,637 1,414,332 15,738 1,356,855 26,409 2,015,148 1,373,230 12,933 1,277,943 Tabel 5.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif Table 5.2 Disclosure of Commitment / Contingent Obligations on the Balance Sheet Exposure (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total Kategori Portofolio / Portfolio Category (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal / Backed Housing Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Backed Commercial Loan Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retiree Loan Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Claims that has reached maturity Aset Lainnya / Other Assets Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Tagihan Bersih / Net Claims ATMR sebelum MRK / RWA ATMR setelah MRK / RWA Tagihan Bersih / Net Claims ATMR sebelum MRK / RWA (3) (4) (5) (6) (7) Before CRM After CRM ATMR setelah MRK / RWA Before CRM After CRM (8) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30,235 30,235 - 23,459 23,459 - - - - - - - 30,235 30,235 - 23,459 23,459 1,277,943 Tabel 5.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Table 5.3 Disclosure of Potential Credit Risk Due to Counterparty Credit Risk Exposure (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No (1) 1 2 3 4 5 6 Total Kategori Portofolio / Portfolio Category (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Claims to the Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims to the Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims To the Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Claims to Bank Tagihan KepadaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims To Micro, Small Business and Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi / Claims to Corporate 106 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Tagihan Bersih / Net Claims ATMR sebelum MRK / RWA ATMR setelah MRK / RWA Tagihan Bersih / Net Claims ATMR sebelum MRK / RWA (3) (4) (5) (6) (7) Before CRM After CRM ATMR setelah MRK / RWA Before CRM After CRM (8) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tabel 5.4 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) Table 5.4 Disclosure of Potential Credit Risk due to settlement risk Exposure (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No Jenis Transaksi / Transaction Type Nilai Eksposur / Exposure Value Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor ATMR setelah MRK / RWA After CRM Nilai Eksposur / Exposure Value Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor ATMR setelah MRK / RWA After CRM (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) 1 2 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5 -15 hari) / Capital Weight 8% (5-15 days) - - - - - - b. Beban Modal 50% (16 - 30 hari) / Capital Weight 50% (16- 30 days) - - - - - - c. Beban Modal 75% (31 - 45 hari) / Capital Weight 75% (31 – 45 days) - - - - - - d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) / Capital Weight 100% (more than 45 days) - - - - - - Non delivery versus payment - - - - - - - - - - - - Total Tabel 5.5 Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table 5.5 Disclosure of Securitization Exposure (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) No Jenis Transaksi / Transaction Type Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date ATMR / RWA Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor ATMR / RWA (4) (5) (6) (1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan / Credit Enhancement Facility that meet requirements (3) - - - - 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan / Credit Enhancement Facilities that do not meet requirements - - - - 3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi Persyaratan / Liquidity facilities that meet requirements - - - - 4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan / Liquidity facilities that do not meet the requirements - - - - 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi Persyaratan / Purchase of assetbacked securities that meet requirements - - - - 6 Pembelian Efek Beraguan Aset yang tidak memenuhi persyaratan / Purchase of asset-backed securities that do not meet the requirements - - - - 7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum / Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia regarding the precautionary principle in asset securitization for banks - - - - - - - - Total Tabel 5.6 Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah Table 5.6 Disclosure of Exposure in Sharia (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) No (1) Kategori Portofolio / Portfolio Category (2) Bank tidak menjalankan usaha syariah / The Bank does not run sharia Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date ATMR / RWA Faktor Pengurang Modal / Impairment Factor ATMR / RWA (4) (5) (6) (3) - - - - Tabel 5.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 5.7 Total Credit Risk Measurement Disclosure (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) No Kategori Portofolio / Portfolio Category TOTAL ATMR RISIKO KREDIT / TOTAL RWA CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL IMPAIRMENT FACTOR Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date 1,356,855 1,277,943 - - PT BANK INA PERDANA Tbk 107 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tabel 6 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan menggunakan Metode Standar Table 6 Market Risk Disclosure Using Standard Methods (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date No. Jenis Risiko (1) Konsolidasi / Consolidated*) Bank Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA (3) (4) (2) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA (5) (6) Bank Konsolidasi / Consolidated*) Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA (7) (8) (9) (10) Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk - - - - 1,573 19,659 - - a. Risiko Spesifik / Specific Risk - - - - 1,373 17,163 - - b. Risiko Umum / General Risk - - - - 200 2,500 2 Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk - - - - - - - - 3 Risiko Equitas / Equity Risk - - - - - - - - 4 Risiko Komoditas / Commodity Risk - - - - - - - - 5 Risiko Option / Option Risk - - - - - - - - - - - - 1,573 19,659 - - 1 Total *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / For bank with subsidiary that has the risk exposure in question Tabel 7 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank Secara Individual Table 7 Operational Risk Quantitative Disclosure - Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Pendekatan Yang Digunakan / Method Used No. (1) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) / Gross income (average last 3 years) Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) / Gross income (average last 3 years) Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA (3) (4) (5) (6) (7) (8) 74,649 11,197 139,966 68,026 10,204 127,548 74,649 11,197 139,966 68,026 10,204 127,548 (2) Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach 1 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Total Tabel 8.1.bPengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Table 8.1.bOperational Risk Quantitative Disclosure - Bank Consolidated with Subsidiary (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) No. (1) 1 Pendekatan Yang Digunakan / Method Used Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) / Gross income (average last 3 years) Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) / Gross income (average last 3 years) Beban Modal / Capital Weight ATMR / RWA (3) (4) (5) (6) (7) (8) - - - - - - (2) Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach Total 108 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tabel 8 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individu Table 8 Rupiah Maturity Profile Disclosure - Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Jatuh Tempo / Maturity Date*) No Pos - Pos / Posts (1) (2) Jatuh Tempo / Maturity Date*) Saldo / Balance <= 1 Bulan / <= 1 Month > 1 bln s.d 3 bln / >1 to 3 months > 3 bln s.d 6 bln / >3 to 6 months 6 bln s.d 12 bln / >6 to 12 months > 12 bulan / >12 months Saldo / Balance (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) <= 1 Bulan / <= 1 Month > 1 bln s.d 3 bln / >1 to 3 months > 3 bln s.d 6 bln / >3 to 6 months 6 bln s.d 12 bln / >6 to 12 months > 12 bulan / >12 months (10) (11) (12) (13) (14) I. NERACA / BALANCE SHEET A. Aset / Assets 1. Kas / Cash 16,641 8,320 - - - - 13,476 6,738 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placements to Bank Indonesia 272,795 - 39,503 29,299 28,905 - 269,511 29,902 29,619 33,997 33,480 - 3. Penempatan pada bank lain / Placements to Other Banks 159,948 50,165 19,783 - - - 154 - - - - - 4. Surat Berharga / Securities 524,409 - 131,417 332,899 30,093 30,000 195,736 - 19,810 135,599 20,100 20,228 5. Kredit Yang Diberikan / Loans 1,378,153 71,929 93,252 89,117 275,401 834,904 1,456,506 34,050 51,962 129,817 356,751 853,461 6. Tagihan lainnya / Other Receivables 11,229 11,229 - - - - 29,826 10,884 - - - - 7. Lain-lain / Others - - - - - - - - - - - - 2,363,174 141,644 283,955 451,315 334,399 864,904 1,965,209 81,574 101,391 299,413 410,331 873,689 1,800,962 961,301 169,033 49,473 88,722 112,829 1,734,291 707,169 141,977 57,943 73,405 90,086 - - - - - - - - - - - - 42,139 32,403 - - 300 - 12,345 1,000 - - 300 - Total Aset / Total Assets B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia / Liabilities to Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain / Liabilities to Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - - 5. Pinjaman yang Diterima / Borrowings - - - - - - 6. Kewajiban lainnya / Other Liabilities 7. Lain-lain / Others Total Kewajiban / Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference in assets with liabilities in the Balance Sheet II. 7,159 7,828 - - - - - - - - - - - 1,850,260 993,704 169,033 49,473 89,022 112,829 1,754,464 708,169 141,977 57,943 73,705 90,086 512,914 (852,060) 114,922 401,842 245,377 752,075 210,746 (626,595) (40,586) 241,470 336,626 783,602 REKENING ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNTS A. Tagihan Rekening Administratif / Accounts Receivable 1. Komitmen / Commitment - - - - - - - - - - - - 2. Kontijensi / Contingent - - - - - - - - - - - - Total Tagihan Rekening Administratif / Total Accounts Receivable - - - - - - - - - - - - B. Kewajiban Rekening Administratif / Accounts Payable 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent 56,189 5,619 16,857 28,095 - - 50,867 5,087 15,260 25,434 - - 56,189 5,619 16,857 28,095 - - 50,867 5,087 15,260 25,434 - - Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference in receivables and payables in the Balance Sheet (56,189) (5,619) (16,857) (28,095) - - (50,867) (5,087) (15,260) (25,434) - - Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 456,725 (857,679) 98,065 373,748 245,377 752,075 159,879 (631,682) (55,846) 216,037 336,626 783,602 (857,679) (759,614) (385,866) (140,489) 611,586 (1,120,541) (1,176,387) (960,350) (623,724) 159,879 Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Accounts Payable Selisih Kumulatif / Cumulative Difference PT BANK INA PERDANA Tbk 109 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Sumber Daya Manusia Human Resources Di era persaingan bisnis yang semakin ketat dan kondisi ekonomi saat ini, kualitas SDM merupakan tantangan utama bagi Bank ke depan. Bank Ina Perdana yang telah go public dan mecatatkan sahamnya sejak awal 2014 tentunya semakin rentan terhadap isu keterbukaan informasi. Oleh karena itu, peran SDM menjadi semakin penting dalam menjaga agar Perseroan selalu dalam kondisi baik dan terus menunjukkan perkembangan. Kondisi tersebut mengharuskan Perseroan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan karena Perseroan meyakini bahwa dengan peningkatan kualitas SDM akan mampu meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan yang dipresentasikan melalui perkembangan harga/nilai saham yang memiliki trend meningkat. In the current competitive business and economic condition, Human Resource quality is a main challenge for the future of the Bank. Bank Ina Perdana which has go public and register its share in 2014 becoming more susceptible to information transparency issue. Therefore Human Resource role is important in maintaining the Company in a good condition and always show development. Such condition require the Company to improve its Human Resource quality sustainable as the Company believes that improving Human Resource quality will increase performance and company value represented through development of share price/value which has an increasing trend. Upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan mulai dari proses perekrutan, pendidikan yang dilakukan secara berkala sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, baik secara internal maupun eksternal. Selain itu penerapan reward and punishment juga merupakan bagian dari upaya peningkatan kinerja dan terjaganya kepatuhan terhadap prosedur/ketentuan yang berlaku, dan upaya-upaya lain yang mendorong terciptanya suasana kerja yang kondusif sehingga setiap karyawan akan berkontribusi secara optimal dalam mengembangkan Perseroan ini. The effort of Human Resource improvement is conducted starting from recruitment process, periodic education according to respective task and responsibilities, both internal and external. Moreover, the reward and punishment implementation is also part of performance improvement effort and maintain compliance toward prevailing procedures/regulation, and other efforts supporting conducive working environment so that each employee will contribute optimally in developing the Company. 110 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pada tahun 2016 ini Bank masih memfokuskan diri dalam pengembangan karyawan yang ada dan mempersiapkan kompetensi karyawan agar sejalan dengan arah bisnis Bank ke arah transaksi digital banking. Oleh karena itu peranan unit kerja Human Resources (HR) menjadi sangat penting untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis Bank. In 2016, Bank still focus on employee development and preparing the employee’s competence to be in line with the Bank’s business toward digital banking transaction. Therefore Human Resource (HR) unit role is important in achieving Bank’s business goal. Rekrutmen RECRUITMENT Proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kualifikasi yang dibutuhkan dan membuka seluas-luasnya kesempatan kepada setiap karyawan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan maupun gender. Recruitment process is conducted according to the required provision and regulation and provide wide opportunity to each employee regardless of their race, religion, race, and group, as well as gender. Pada tahun 2016 ini rekrutmen yang dilakukan Bank masih menitikberatkan pada pemenuhan posisi jabatan yang kosong dikarenakan adanya karyawan yang resign, pensiun maupun diberhentikan, disamping juga untuk memenuhi kebutuhan karyawan guna menunjang kegiatan bisnis Perseroan. In 2016, recruitment conducted by the Bank still emphasized the fulfillment of vacant positions due to resignation, pension, or termination of employment, in addition to new recruitment to support the Company’s business activities. Remunerasi REMUNERATION Seperti pada periode tahun sebelumnya, Pemberian remunerasi dilakukan atas dasar kinerja, dimana Bank melakukan penilaian kinerja secara berkala dan hasil penilaian kinerja karyawan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap remunerasi yang diterima masing-masing karyawan, selain itu remunerasi didasarkan pada peer group dan/atau tingkatan level organisasi, serta memperhatikan kemampuan keuangan Perseroan. Similar to the previous years, the remuneration is given based on performance, in which the Bank conducts performance assessment periodically, and the assessment result of the employee performance becomes factor that affects the remuneration received by each employee. In addition, the remuneration is given based on peer group and/or level of organization and takes into account the financial capacity of the Company. Kesetaraan Kesempatan EQUALITY OF OPPORTUNITY Bank selalu mengedepankan prinsip kesetaraan kesempatan bagi seluruh karyawan artinya setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama dalam hal mengembangkan kompetensinya maupun mengembangkan karir ke depan yang tentunya akan disesuaikan pula dengan kriteria yang dibutuhkan Perseroan. Bank always put forward equality of opportunity principal for all employee. This mean that each employee has the same opportunity to develop both their competence and future career development which will be appropriated with the criteria needed by company. Setiap ada formasi jabatan yang kosong, maka Perseroan akan lebih mempriortaskan dan memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada tenaga SDM existing, melalui suatu proses evaluasi yang telah ditentukan. Every time there is a vacant position, the Company will prioritized and provide opportunity for existing human resource, through a stipulated evaluation process. Realisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Tahun 2016 REALIZATION OF HUMAN RESOURCE TRAINING 2016 Secara umum selama tahun 2016 Bank masih melanjutkan program pelatihan tahun sebelumnya dengan tetap memperhatikan kebutuhan, efektifitas dan skala prioritas. Peningkatan kompetensi melalui penyelenggaraan sertifikasi profesi perbankan juga tetap dilakukan selama tahun 2016. In general during 2016, Bank still continue training program of the previous year with regard to the need, effectiveness and priority scale. The competence improvement through banking profession certification is still conducted throughout 2016. Langkah nyata yang dilakukan Bank dalam meningkatkan kompetensi SDM dapat tercermin dari realisasi biaya pengembangan SDM yang dikeluarkan oleh Bank selama tahun Real action of the Bank in improving human resource competence is reflected through human resource development realization cost incurred by the Bank during 2016 of Rp1.73 PT BANK INA PERDANA Tbk 111 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 2016 yaitu sebesar Rp1,73 miliar atau 5,24% dari total biaya tenaga kerja, meningkat Rp450 juta atau 35% dari tahun sebelumnya dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh regulator sebesar 5% dari total pengeluaran SDM, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1999. billion or 5.24% of total manpower cost, which increased by Rp450 million or 35% from the previous year and has met the requirements set by the regulator at 5% of total human resources expense, as stated in the Decision Letter of Board of Directors of Bank Indonesia No. 31/310/KEP/DIR dated March 31, 1999. Selama tahun 2016 Bank telah melakukan pelatihan yang diikuti sebanyak 1.165 peserta baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal dengan rincian sebagai berikut: Bank attended training involving 1,165 participants both internally and externally organized in 2016 as follows : Jenis Pelatihan Peserta 2015 Peserta 2016 Type of Training Inhouse Programs 849 1.066 Inhouse Programs External Programs 40 99 External Programs Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2017 2017 HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PLAN Sejalan dengan Rencana Bisnis Bank ke arah digital banking tentunya strategi rencana pengembangan Sumber Daya Manusia juga akan menyesuaikan termasuk mempersiapkan kompetensi karyawan dengan pelatihan-pelatihan di bidang information technology (IT) Khususnya terkait transaksi digital banking disamping itu Bank juga akan tetap melanjutkan program yang ada. Rencana pelatihan pengembangan karyawan ini telah dilaporkan kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan perihal rencana pengembangan sumber daya manusia tahun 2017. In line with the Bank Business Plan toward digital banking, the Human Resource development plan strategy will be adjusted including preparing employee competence with trainings in the field of IT, especially in regard of digital banking transaction. Bank will also continued the existing program. Employee development training program has been reported to the Financial Service Authority on the 2017 human resource development plan. Komposisi Jumlah Karyawan NUMBER OF EMPLOYEE COMPOSITION Jumlah karyawan Bank Ina Perdana termasuk Direksi dan Komisaris posisi 31 Desember 2016 berjumlah 321 karyawan yang mengisi berbagai jenjang organisasi dan bidang kerja, termasuk didalamnya terdapat 72 karyawan alih daya/ outsourcing yang mengisi posisi pekerjaan penunjang/ supporting. Dengan komposisi sebagai berikut: Number of employee of Bank Ina Perdana, including Board of Directors and Board of Commissioner as of December 31, 2016 is 321 employees positioned in various organization level and work field, including 72 outsourcing employees positioned in the supporting work. The composition is as follows : Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Organisasi Number of Employee Composition Based on Organization Level Tingkat Organisasi Board of Commissioner 2015 2016 Organization Level 3 3 Board of Commissioner Board of Director 3 4 Board of Director Senior Assistant Vice President 1 2 Senior Assistant Vice President 14 10 Assistant Vice President 5 5 Senior Manager Assistant Vice President Senior Manager Manager 19 21 Manager Assistant Manager 15 13 Assistant Manager Officer 46 51 Officer Clerical 121 124 Clerical 85 88 Supporting (including outsourcing) 312 321 Total Supporting (termasuk alih daya) Jumlah 112 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Number of Employee Composition Based on Education Level Tingkat Pendidikan 2015 Educational 2016 Level S2 9 10 Post Graduate S1 178 174 Graduate 29 30 Diploma 2 2 Diploma < SLTA 94 105 Jumlah 312 321 D3 – D4 D1 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 < Senior High School Total Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Number of Employee Composition Based on Employment Status Status Kepegawaian Tetap Tidak Tetap Outsourcing Jumlah Employment 2015 2016 236 238 Permanent 8 11 Non Permanent 68 72 Outsourcing 312 321 Total Status Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Number of Employee Composition Based on Gender Jenis Kelamin 2015 2016 Gender Wanita 115 115 Female Pria 197 206 Male Jumlah 312 321 Total Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employee Composition Based on Age Usia 2015 2016 20 - 24 tahun 24 18 20 - 24 years old 25 - 29 tahun 78 84 25 - 29 years old 30 - 34 tahun 78 82 30 - 34 years old 35 - 39 tahun 46 48 35 - 39 years old 40 - 44 tahun 26 29 40 - 44 years old 45 - 49 tahun 36 35 45 - 49 years old 50 - 54 tahun 14 15 50 - 54 years old > 55 tahun 10 10 > 55 years old 312 321 Total Jumlah Age PT BANK INA PERDANA Tbk 113 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Teknologi Informasi Information Technology Sejalan dengan program Bank Ina Perdana untuk mengembangkan bisnisnya dan menuju Digital Bank, teknologi informasi memainkan peran yang sangat krusial dalam memastikan semua kemampuan perusahaan dapat tersedia dan memadai untuk mendukung rencana bisnis. Mengingat keuangan dan sumber daya teknis yang terbatas, sangat penting untuk memiliki strategi yang akan memungkinkan TI Bank Ina Perdana untuk fokus dan memprioritaskan kegiatan dan inisiatif yang dijalankan untuk mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Ada berbagai kekuatan yang mempengaruhi investasi TI, misalnya peluang di pasar untuk meningkatkan pendapatan (revenue-driven), perbaikan harus dibuat dalam fungsi pendukung (process improvement), atau perubahan sistem yang diperlukan karena peraturan baru. Along with Bank Ina’s program to develop its business and toward Digital Bank, IT holds a crucial role to ensure all company’s ability to be available and adequate to support business plan. Considering limited financial and technical resource, it is important to have strategy which will enable the IT of Bank Ina to focus and prioritize implemented activity and initiative in supporting the overall company’s strategy. Various power affecting IT investment such as revenue driven opportunity in the market, process improvement, changes in the regulatory requirement. PROGRAM STRATEGIS TI Strategic IT Program Program Strategis TI Bank Ina Perdana berjangka waktu 5 tahunan yang terdiri dari 3 tahap. Pada tahap pertama atau program jangka pendek (2016), TI difokuskan untuk mengembangkan produk dasar layanan digital. Adapun produk direncanakan untuk diimplementasikan pada tahap ini adalah Virtual Account dan EDC Debit. Strategic IT Program of Bank Ina term of 5 years consist of 3 phase. First phase of short term program (2016), IT is focused on developing the digital service basic product. Product is planned to be implemented on this phase is Virtual Account and EDC Debit. Moreover, this phase also includes compliant by improving the current system and applied new ability as required by regulator. Pada tahap kedua dari strategi TI atau program jangka menengah (2017-2018), TI difokuskan pada pembangunan fondasi Digital Banking dengan aktivitas utama penggantian sistem Core Banking serta diikuti aktivitas peluncuran beberapa produk dan layanan digital. Adapun produk dan layanan digital yang direncanakan untuk diimplementasikan pada tahap ini adalah Internet Banking (individu dan bisnis) dan Mobile Banking, Uang Elektronik (e-Money), Laku Pandai. Second phase of IT strategy or medium term program (20172018), IT is focused on the establishment of Digital Banking foundation with main activity of changing Banking Core system and followed by launching several products and digital service. The product and digital service planned to be implemented in this phase is Internet Banking (individual and business) and Mobile Banking, Electronic Money (e-Money), Laku Pandai. 114 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulator dan peningkatan keamanan transaksi bagi nasabah, proyek NSICCS akan dijalankan pada awal 2017. Tahap ini juga berfokus pada pengembangan layanan payment/pembayaran serta peluncuran layanan cash management dan supply chain financing. Penguatan infrastruktur pendukung seperti email server dan domain controller menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tahap kedua ini. Untuk mempersiapkan tahap berikutnya, TI juga menumbuhkan organisasinya dengan pembentukan peran Application Management serta IT Governance, termasuk di dalamnya sumber daya dan kemampuan dalam mendukung implementasi proyek. As form of compliance to the regulator and transaction security improvement for the customer, the NCICCS project will be implemented in the beginning of 2017. This phase also focused on the development of payment service as well as launching of cash management service and supply chain financing. Supporting infrastructure reinforcement such as email server and domain controller cannot be separated in this second phase. In order to prepare the next phase, IT will grow its organization by forming Application Management role as well as IT Governance, including resources and ability in supporting project implementation. Pada tahap ketiga dari strategi TI (2019 - 2020), TI difokuskan pada digitization of back-end process melalui implementasi Loan Origination System (LOS), Document Management System, dan HR Management System. Guna meningkatkan corporate brand image, aktivitas peremajaan Corporate Website disertai dengan Digital Marketing juga akan dilakukan pada tahap ini. Dalam mengantisipasi bisnis yang lebih besar dan lebih kompleks karena tumbuhnya bisnis, kemampuan analisa data dan bisnis intelijen dasar juga akan dikembangkan dengan memiliki Enterprise MIS dan Reporting Platform. Untuk menjawab kebutuhan komputasi yang meningkat dan sejalan dengan rencana pemindahan Kantor Pusat (KPO dan KPNO) ke lokasi baru, aktivitas data center upgrade akan dijalankan untuk mengaktifkan infrastruktur teknis yang kuat, aman, gesit, dan terukur. The third phase of IT strategy (2019-2020), IT will focus on digitization of back-end process through implementation of Loan Origination System (LOS), Document Management System, and HR Management System. In order to improve corporate brand image, rejuvenation activity of Corporate Website along with Digital Marketing will also be performed in this phase. In anticipating bigger and complex business due to business growth, the ability to analyse data and basic business intelligent will also be developed by having Enterprise MIS and Reporting Platform. To answer the increasing need of computing and in line with the plan of Head Office transfer (KPO and KPNO) to new location, centre upgrade data activity will be implemented to activate strong, safe, nimble and estimated technical infrastructure. Untuk melengkapi roadmap teknologi yang membawa dari satu tahap ke tahap berikutnya, TI Bank Ina Perdana Perdana juga mengidentifikasi “5 Prioritas Strategis TI” untuk memastikan fokus yang seimbang pada pengembangan kemampuan sumber daya manusia dan proses. 5 Prioritas Strategis TI adalah: 1. Nimble / Gesit Membangun kemampuan project management yang cepat dalam menghasilkan nilai-nilai bisnis/business value. 2. Sustainable / Berkesinambungan Mengembangkan ketahanan operasional TI yang dapat mendukung volume dan perkembangan bisnis. 3. Growth / Bertumbuh Menumbuh kembangkan individu dan membangun budaya TI berkinerja tinggi. 4. Managed / Terkendali Pengendalian melalui standar, tata kelola, manajemen risiko serta transparansi biaya TI. 5. Partnership / Kemitraan Penguatan TI melalui kerja sama strategis dengan vendor. In completing roadmap technology carried from one phase to the one, IT of Bank Ina also identifies “5 IT Strategy Priority” to ensure balance focus and process on the ability development of human resource. 5 IT Strategic Priority: Seiring dengan meningkatnya peran TI di Bank Ina Perdana, pengembangan organisasi dan SDM TI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Program Strategis TI. Organisasi TI yang kuat akan menjadi fondasi sebuah Digital Bank yang kuat. Along with the increasing role of IT at Bank Ina, IT organization and human resource development cannot be separated from IT Strategic Program. Strong IT organization will become a strong Digital Bank foundatioin. 1. Nimble Developed a fast project management ability to produce business value. 2. Sustainable Develop IT operational endurance to support business volume and development. 3. Growth Growing individual and developing IT culture with high performance. 4. Managed Management through standard, governance, risk management and cost transparency of IT. 5. Partnership IT enforcement through strategic cooperation with vendor. PT BANK INA PERDANA Tbk 115 2016 Annual Report ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS Secara umum dari strategi bisnis tahun 2016 di tengah tantangan dinamika dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kinerja kerja Bank Ina Perdana mampu mencatat laba yang meningkat sebesar 8,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tetap mampu merefleksikan sebagai Bank sehat. Generally, despite challenges in the dynamics and economic growth slowdown, in view of business strategy in 2016, Bank Ina Perdana was able to record an increase in profit of 8.05% compared to the previous year, and was able to prove itself to be a healthy Bank. 05 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis PT Bank Ina Perdana Tbk saat ini mengedepankan visi untuk menjadi bank Retail serta Digital Banking sebagai pedoman pelaksanaan strategi pemasaran. Dasar penentuan pondasi tersebut dikarenakan potensi bisnis yang masih terbuka lebar bagi pengembangan bisnis Bank dimasa mendatang. PT Bank Ina Perdana currently upholds the vision to be Retail and Digital Banking Bank as guidelines in implementing the marketing strategy. The foundation is built due to wide open business potential for business development of Bank in the future. Perekonomian Indonesia 2016 Indonesia’s Economy in 2016 Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 meningkat didukung oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga serta perbaikan kinerja investasi. Perekonomian tercatat tumbuh sebesar 5,02% (yoy), membaik dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,88% (yoy). Dengan pertumbuhan ini, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Diantara negaranegara besar dan negara-negara tetangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 hanya kalah dari Tiongkok, India, dan Philipina. Pertumbuhan ekonomi 2016 juga berhasil memutus trend perlambatan pertumbuhan yang terjadi sejak 2011. Ini tentu menumbuhkan optimisme bahwa siklus perlambatan ekonomi Indonesia telah berakhir dan siklus percepatan ekonomi tengah dimulai. The growth of Indonesia’s Economy in 2016 was backed by the stable power of consumption of households as well as performance improvement in the investment sector. The economy stated to have grown as high as 5.02% (yoy), improving from 2015 which experienced a 4.88% (yoy) growth. With this increase, Indonesia was recorded as one of the countries with the highest economic growth in the world. Amongst developed and neighboring countries, Indonesia’s 2016 economic growth was only defeated by China, India, and The Philippines. The growth in 2016 also broke a longstanding trend of slowing growth since 2011. This certainly fueled optimism that Indonesia’s economic downturn cycle has ended and the cycle of accelerated economic growth was underway. Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup kuat sebesar 5,01%, lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 4,96%. Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi 2016 mencapai 56,5% seiring terjaganya daya beli masyarakat karena rendahnya inflasi yang tercatat 3,02% di tahun 2016. Terkait investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi tahun 2016 mencapai Rp612,8 triliun meningkat 12,4% dibandingkan tahun 2015. Realisasi belanja negara selama tahun 2016 yang diharapkan sebagai pendorong pertumbuhan, tercatat sebesar Rp1.859,46 triliun, naik dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.810 triliun, namun By expenditure review, Indonesia’s 2016 economic growth was propelled mainly by the strong growth of household consumption which grew to 5.01%, higher than that of 2015, which were at 4.96%. The contribution of household consumption towards 2016 economic growth hit 56.5%, due to the rise of people’s purchasing power as inflation rate that was recorded at a low 3.02% in 2016. In relation to investment, Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM) recorded in 2016, investment realization reached Rp612.8 billion, which gained an increase of 12.4% from 2015. State spending realization which were expected to boost economic growth, recorded at Rp1.859.46 trillion, and upsurge from 2015’s Rp1.810 trillion. However, some of the allocation of spending settled on banking sector, 118 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility sebagian alokasi belanjanya masih mengendap di perbankan sehingga tidak berdampak pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2016 juga dilakukan pemangkasan anggaran belanja sebesar Rp137,61 triliun untuk mencegah meningkatnya defisit anggaran. thus did not affect the growth of Growth Domestic Product (GDP). In 2016, Indonesia also experienced a budget cut of Rp137.61 trillion to prevent the rise of budget deficit. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV/2016 mencatat surplus sebesar USD4,5 miliar didorong oleh defisit transaksi berjalan yang menurun dan surplus transaksi modal dan finansial yang cukup besar. Defisit transaksi berjalan triwulan IV/2016 tercatat sebesar USD1,8 miliar (0,8% PDB) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar USD4,7 miliar (1,9% PDB), ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer. Surplus transaksi modal dan finansial yang tercatat sebesar USD6,8 miliar, terutama bersumber dari surplus investasi lainnya sejalan dengan berlanjutnya repatriasi dana tax amnesty. Untuk keseluruhan tahun, kinerja NPI 2016 mencatat surplus USD12,1 miliar, membaik secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat defisit USD1,1 miliar. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2016 tercatat USD116,4 miliar atau sebesar 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Nilai tukar Rupiah pada triwulan IV/2016 mengalami tekanan antara lain berasal dari meningkatnya ketidakpastian global terkait pilpres AS, kenaikan FRR, dan meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran utang luar negeri pada akhir tahun. Pada triwulan IV/2016, secara point to point Rupiah melemah 3,13% menjadi Rp13.473 per dolar AS. Indonesia’s Balance of Payments (BOP) on 4th quarter of 2016 (Q4/2016) reported a surplus of 4.5 billion USD which were supported by the decreasing Current Account Deficit (CAD) and a significant surplus of both capital and financial transaction. Current Account Deficit was recorded at USD 1.8 billion (0.8% GDP), lower than the previous quarter which was reported at USD 4.7 billion (1.9% GDP), supported by the performance improvement of Balance of Trade and primary income. The surplus of capital and financial transaction was at USD 6.8 billion, and was mainly derived from other investment surplus with the continuation of tax amnesty fund repatriation. For the whole year, Indonesia’s 2016 BOP recorded a surplus of USD 12.1 billion, improving significantly compared to the previous year which experienced a deficit of USD 1.1 billion. With such improvement, Indonesia’s foreign exchange reserves at the end of December 2016 stood at USD 116.4 billion or equivalent to 8.4 months of import and external debt payment. Rupiah exchange rate in Q4/2016 experienced pressure, among others, from the rise of global insecurities pertaining to USA presidential election, the rise of FRR and the increasing need for US Dollars for foreign debt payments at year end. On Q4/2016, Rupiah fell 3.13% point to point, to Rp13.473.00 / USD. PT BANK INA PERDANA Tbk 119 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 akan meningkat didorong investasi dan ekspor, serta konsumsi yang tetap kuat. Ekspor diperkirakan meningkat seiring dengan membaiknya harga komoditas yang menjadi produk utama ekspor Indonesia. Disisi lain, inflasi di awal tahun 2017 akan mengalami tekanan yang terutama disumbang oleh kelompok Administered Prices dan kelompok inti. Inflasi Administered Prices didorong oleh kenaikan biaya administrasi perpanjangan STNK, tarif listrik, dan bahan bakar khusus. Walaupun tekanan inflasi diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, namun akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran inflasi tahun 2017 sebesar 4 ±1%. Bank Indonesia memproyeksikan untuk keseluruhan tahun 2017, ekonomi Indonesia dapat tumbuh pada kisaran 5% - 5,4% (yoy). Pada tahun 2017, fase pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor dan mulai menggeliatnya investasi yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup stabil. Bank Indonesia has predicted Indonesia’s Economy to grow in 2017, backed by investment and export, as well as stable consumption. Export was predicted to rise consequently as the price of commodities which has been Indonesia’s main export product, also improved. On the other hand, inflation in early 2017 will experience pressure, mainly contributed by administered prices and core inflation. Administered Price inflation will be pushed by the rise of vehicle registration administration fee, electricity rates, and specialty fuels. Even though inflation pressure has been expected to rise compared to previous year, it would still be under control of 2017 inflation target of 4 ±1%. BI projected for 2017, Indonesia’s economy may grow up to 5%-5.4% (yoy). In 2017, the economic Kinerja Perbankan Nasional 2016 National Banking Sector Performance 2016 Bank Indonesia menilai bahwa ketahanan industri perbakan masih tetap kuat didorong oleh memadainya rasio kecukupan modal dan terkendalinya risiko kredit. Kebutuhan permodalan industri perbankan masih berada pada level yang cukup kuat dan jauh di atas threshold nya. Pada triwulan IV/2016 permodalan perbankan mengalami peningkatan, sebagaimana tercermin pada Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 22,69% lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 22,33% dan terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya sehingga diperkirakan masih mampu untuk menahan dampak negatif dari peningkatan risiko kredit yang terindikasi dari Rasio Non Performing Loan (NPL) gross akhir triwulan IV/2016 sebesar 2,93%. Pertumbuhan kredit triwulan IV/2016 tercatat sebesar 7,9% (yoy), meningkat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,5% (yoy) walaupun untuk keseluruhan tahun 2016 lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2015 yang mencapai 10,5% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) triwulan IV/2016 tercatat tumbuh sebesar 9,6% (yoy), lebih tinggi dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,3% yang didorong dana repatriasi tax amnesty yang tinggi diakhir tahun 2016. Namun demikian, tingkat efisiensi perbankan tahun 2016 menurun yang tercermin dari rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO) mencapai 82,22%, naik sekitar 73 basis point dari tahun 2015. Biaya operasional tahun 2016 naik 9,67% melebihi kenaikan pendapatan operasional yang tumbuh 8,7%. Kenaikan biaya operasional perbankan, salah satu disebabkan biaya pencadangan Bank yang naik 33,87% menjadi Rp147,47 triliun. BI evaluated that banking industry resilience will be upheld by a good Capital Adequacy Ratio (CAR) and controlled credit risk. The need of banking industry capital is still on the strong level and far above the threshold. On Q4/2016 banking capital experienced a hike, as reflected on the high rate of Capital Adequacy Ratio (CAR) of 22.69%, higher than the previous quarter of 22.33%, and is still increasing compared to previous years thus predicted to still be able to offset the negative effect of increasing credit risk indicated by Non Performing Loan (NPL) ratio of 2.93% at the end of Q4/2016. Credit growth on Q4/2016 was recorded at 7.9% (yoy), rising from previous quarter from 6.5% (yoy), even though 2016 experienced a lower growth than that of 2015 at 10.5% (yoy). Third Party Funds on Q4/2016 reported to rise 9.6% (yoy), higher than that of the same period of the previous year at 7.3%, propelled by a large tax amnesty repatriation fund at the end of 2016. Even so, banking efficiency rate on 2016 fell, reflected from Operational Cost to Operational Income Ratio (BOPO) that reached 82.22%, an increase of approximately 73 basis point from year 2015. Operational cost in 2016 increased 9.67% exceeding the growth of operational income which increased 8.7%. One of the cause of the rise of banking operational cost is the increase of bank reserve fund that rise 33.87% to Rp147.47 trillion. 120 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 recovery phase was predicted to continue, supported by the improvement of export performance and the rise of investment backed by the increase of funding. Meanwhile, the growth of household consumption was predicted to be somewhat stable. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Industri perbankan nasional 2016 juga diwarnai menyusutnya jumlah Bank dari 119 bank pada tahun 2014 menjadi 116 bank pada akhir tahun 2016. Jumlah Bank menyusut karena terjadi akuisisi dan merger terutama terhadap bank-bank kecil oleh investor atau bank-bank asing yang prosesnya akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Bisnis perbankan ke depan cenderung makin terkonsentrasi pada bank-bank skala menengah besar, apalagi makin pesatnya era digital, daya saing bank-bank kecil makin menurun. Masyarakat akan lebih nyaman memilih bank-bank skala menengah besar untuk menaruh simpanan atau mengajukan kredit dengan alasan bank-bank skala menengah besar dapat memberikan layanan berbasis teknologi informasi yang lebih lengkap dan beragam serta memberikan bunga kredit yang lebih murah. Bisnis perbankan ke depan akan cenderung makin terkonsentrasi pada bank-bank dengan permodalan yang besar dan kuat. Kondisi ini secara alami akan menyebabkan bank-bank kecil makin terdesak dan jika ingin bertahan harus meningkatkan modalnya atau bergabung (merger) dengan bank-bank yang lebih besar. Keberadaan fintech juga makin mempersempit ruang gerak bank-bank kecil. Dengan berbagai inovasi, fintech bisa menggerus pangsa pasar bank-bank kecil seperti UMKM dan personal yang ingin mendapatkan kredit dengan mudah dan cepat. The 2016 national banking industry was also nuanced by the shrinking amount of banks from 119 banks at the end of 2014, to 116 at the end of 2016. The amount of banks diminished due to mergers and acquisitions, especially of the small banks by investors or foreign banks, which process’ will be extended throughout the following years. Banking industry in the future will be concentrated towards medium to large scaled banks, driven further by the rise of digital era, as smaller banks have their competitive advantage diminished. Society will be more comfortable investing or applying credits in mid-large scaled banks as they are able to provide information technology based services which are more complete, diverse, and of lower credit interest. The banking business will eventually be concentrated on banks with high and stable capital. This condition will naturally push away small banks, which, to survive, must increase their capital or consider merging with bigger banks. The rise of financial technology (fintech) also narrows down the movement of small banks. With many innovations, fintech can erode small banks’ market share such as Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) and personal bankers who wants quick and easy credit products. Tinjauan operasional per segmen usaha OPERATIONAL REVIEw PER BUSINESS SECTOR SEGMEN USAHA Berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit, informasi segmen usaha Bank Ina Perdana terbagi dalam dua jenis kegiatan, yakni Pemasaran & Kredit dan Treasury. Kegiatankegiatan tersebut menjadi dasar pelaporan tinjauan operasi per segmen usaha Bank Ina Perdana. Business Sector Based on the audited Financial Statement, information of business sector of Bank Ina Perdana is divided into two types, Marketing & Credit and Treasury. Such activities is the ground of operation review report per business sector of Bank Ina Perdana Pemasaran & Kredit Segmen Pemasaran dan Kredit terdiri dari usaha pendanaan, pembiayaan, dan aktivitas fee based. Kegiatan usaha pendanaan terbagi dalam beberapa jenis tabungan, giro dan deposito berjangka. Sedangkan aktivitas pembiayaan terbagi dalam beberapa jenis penggunaan yang mencakup pembiayaan modal kerja, investasi dan konsumsi. Dan aktivitas fee based seperti Pembayaran Tagihan rekening listrik dan Telepon, Layanan Payroll, Pelayanan pembayaran uang sekolah atau uang pendidikan, Layanan pengambilan uang kepada institusi atau instansi tertentu, dan transaksi melalui ATM. Marketing & Credit Marketing & Credit sector consists of funding business, financing, and fee based activity. Funding business activity divided into several savings, giro and time deposit. Financing activity consist of several utilization including financing of work capital, investment and consumption. Last, fee based activity such as Phone and Electricity Bill Payment, Payroll service, Tuition fee or educational fee payment service, Service of taking money from institution or specific institution, and ATM transaction. Treasury Treasury bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan fungsi aktivitas treasury termasuk mengelola posisi transaksi treasury secara bankwide. Treasury Treasury is responsible and authorized to implement treasury activity function including managing bank-wide treasury transaction position. PT BANK INA PERDANA Tbk 121 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Secara garis besar seluruh aktivitas treasury dibagi menjadi 2 (dua) kategori portofolio yaitu trading book terkait seluruh posisi perdagangan Bank pada instrumen keuangan dalam neraca dan rekening administratif yang dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek, dan banking book terkait semua posisi yang ditujukan kepentingan pemenuhan likuiditas, pengelolaan asset & liability Bank secara optimal, maupun pemenuhan aspek permodalan. Produk treasury yang ditransaksikan di pasar keuangan, baik untuk kepentingan trading book maupun banking book yang terdiri dari: 1. Money market products Merupakan produk yang didasarkan atas transaksi penempatan/peminjaman dana antar bank dengan jangka waktu pendek termasuk transaksi jual/beli surat berharga dan repo/reverse repo. 2. Securities products Merupakan produk surat berharga termasuk surat pengakuan hutang, wesel, atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan. PROFITABILITAS Pada tahun 2016 Bank Ina Perdana berhasil menjaga stabilitas pendapatan dan profitabilitas. Pendapatan Bank Ina Perdana secara umum berasal dari penyediaan layanan keuangan dan produk yang komprehensif bagi semua segmen. Pendapatan lain berasal dari aktivitas perdagangan dan investasi di pasar finansial sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari dalam pengelolaan seluruh portofolio bisnis Bank Ina Perdana. Uraian Pemasaran dan Kredit / Marketing and Loans Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Treasuri / Treasury Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support In general all treasury activities is divided into 2 (two) portfolio category of trading book, related to all Bank trading position on financial instrument in the balance and administrative account owned to obtain short term profit, and banking book related to all position aim for the interest of liquidity fulfillment, optimally manage Bank’s asset & liability, as well as capital aspect fulfillment. Treasury product transacted in financial market, both for trading book or banking book interest consist of: 1. Money market products A product based on transaction of subscribed/loan inter bank fund in short term including transaction of sales/ purchase of securities and repo/reverse repo. 2. Securities product A product of securities including acknowledgment of debt, money order, or other interest or issuer obligation letter, in the form commonly traded. PROFITABILITY In 2016 Bank Ina Perdana succeeded in maintaining income and profitability stability. Generally, income of Bank Ina Perdana sourced from financial and comprehensive product service provision for all sectors. Other income is sourced from trade activity and investment in financial market as part of daily activity in managing all business portfolio of Bank Ina Perdana. Trade / Finance Total Description Total Pendapatan 191.606 54.236 289 246.131 Total income Total Beban 157.096 726 - 157.822 Total expenses 18.236 Income for the year Laba Tahun Berjalan ANALISIS KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS Analisis dan pembahasan kinerja keuangan disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT Bank Ina Perdana Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surya, firma anggota Ernst & Young Global Limited dan memperoleh opini audit tanpa modifikasian, posisi keuangan PT Bank Ina Perdana Tbk tanggal 31 Desember 2016 kinerja keuangan, serta arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Analysis and study of financial performance arranged based on the information gathered from the financial report of PT Bank Ina Perdana Tbk that concluded on December 31st, 2016 and has been audited by Purwantono, Sungkoro, & Surya Public Accounting Firm, CV of Ernst & Young Global Limited and received unqualified opinion, Statement of Financial Position of PT. Bank Ina Perdana Tbk dated December 31st, 2016, as well as consolidated cash flow for year ending on the date, per Indonesian Financial Accounting Standards (SFAS). 122 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility IKHTISAR LABA RUGI Laba Bersih dan Laba per Saham Keterangan PROFIT AND LOSS STATEMENT Net Earnings and Earnings per Share (EPS) 2016 Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Nominal % Description (In million Rupiah) 241.686 225.040 16.646 7,40% Interest Income (137.995) (148.700) (10.705) (7,20%) Interest Expenses 103.691 76.340 27.351 35,83% Net Interest Income 6.202 3.890 2.312 59,43% Other Operating Income (87.022) (58.925) 28.097 47,68% Other Operating Expenses Laba Sebelum Pajak 22.871 21.305 1.566 7,35% Income Before Tax Beban Pajak Penghasilan (4.635) (4.428) 207 4,67% Income Tax Expense Laba Tahun Berjalan 18.236 16.877 1.359 8,05% Income For The Year Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi 622 (784) 1.406 179,34% Items Not To Be Reclassified To Profit or Loss Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi (1.673) 1.254 (2.927) 233,41% Items To Be Reclassified To Profit or Loss (1.051) 470 (1.521) 323,62% Other Comprehensive Income 17.185 17.347 (162) (0,93%) Total Comprehensive Income For The Year Penghasilan (beban) Komprehensif Lain Setelah Pajak Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Peningkatan pendapatan bunga menyebabkan peningkatan laba bersih sebelum pajak sebesar 7,35% menjadi Rp22,87 miliar. Adapun laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2016 sebesar Rp18,24 miliar, tumbuh Rp1,36 miliar (8,05%) dibandingkan dengan tahun buku 2015 yang sebesar Rp16,88 miliar. Jumlah rata-rata tertimbang saham pada akhir Desember 2016 adalah 870.872.580.645 lembar setelah penambahan 625 juta lembar melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I), sehingga laba bersih per saham (Earning Per Share – EPS) mengalami penurunan dari Rp7,97 per lembar saham pada tahun 2015 menjadi Rp7,66 per lembar saham pada tahun 2016. The increase of interest income resulted in an increase on net income before tax of 7.35% or Rp22.87 billion. As for net Pendapatan Komprehensif Lain (Bersih) dan Laba Komprehensif Beban komprehensif lain (bersih) pada tahun 2016 adalah Rp1,05 miliar menurun dari tahun 2015 yang masih mencatatkan penghasilan komprehensif lain (bersih) sebesar Rp0,47 miliar. Pos pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja dalam penghasilan (beban) komprehensif lain untuk kelompok yang tidak direklasifikasi ke laporan laba-rugi meningkat 179,35% menjadi Rp0,83 miliar pada akhir tahun 2016. Sementara itu, pada pos-pos yang akan direklasifikasi ke laporan laba-rugi terdapat kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual sebesar Rp2,23 miliar dari tahun sebelumnya yang masih untung sebesar Rp1,07 miliar. Dengan demikian, jumlah laba komprehensif tercatat sebesar Rp17,18 miliar atau turun 0,93% dari tahun 2015 sebesar Rp17,35 miliar. Other Comprehensive Income (Net) and Comprehensive Income Other comprehensive loss (net) in 2016 was Rp1.05 billion, dropping from 2015 which recorded an other comprehensive income at Rp0.47 billion. Reevaluated items on employee benefit liabilities in other comprehensive income (loss) for categories that will not be reclassified to profit or loss increased 179.35% to Rp0.83 billion at the end of 2016. Meanwhile, on items that will be reclassified to profit or loss statement, there were unrealized loss on changes in fair value of available-forsale marketable securities at Rp2.23 billion from the previous year that was still earning Rp1.07 billion. Therefore, total comprehensive income of the year was recorded at Rp17.18 billion or down 0.93% from year 2015 at Rp17.35 billion. income after tax, at the end of 2016 it was recorded at Rp18.24 billion, an increase of Rp1.36 billion (8.05%) as compared to financial year 2015 which ended at Rp16.88 billion. Total weighted average number of shares at the end of December 2016 was at 870.872.580.645 shares after the addition of 625 million shares through Limited Public Offering I (PUT I), thus Earnings per Share (EPS) experienced a downfall from Rp7.97 per share in 2015 to Rp7.66 per share on 2016. PT BANK INA PERDANA Tbk 123 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pendapatan Bunga Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Lainnya Total Pendapatan Bunga Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Interest Income Pertumbuhan/ Pendapatan Bunga Keterangan Profil Perusahaan Company Profile Penurunan / Growth/ Decline Nominal % 190.485 47.370 187.321 25.555 3.164 21.815 1,69 85,36 3.316 515 11.317 847 (8.001) (332) (70,69) (39,20) 241.686 225.040 16.646 7,40% Description (In million Rupiah) Interest Income Loans Marketable Securities Placements with Bank Indonesia and Other Banks Others Total Interest Income Pendapatan Bunga pada tahun 2016 tumbuh sebesar 7,40% atau naik Rp16,65 miliar menjadi Rp241,69 miliar, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp225,04 miliar. Pertumbuhan tersebut terutama dari pendapatan bunga kredit yang berkontribusi 78,82% terhadap total Pendapatan Bunga. Sedangkan penempatan dalam efek-efek serta penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain masing-masing memberikan kontribusi sebesar 19,60% dan 1,37% dari total Pendapatan Bunga Bank. Interest income in 2016 grew 7.40% or Rp16.65 billion to Rp241.69 billion from previous year’s Rp225.04 billion. The increase was mainly caused by loans interest income which contributed as much as 78.82% of the total interest income. On the other hand, placements with marketable securities and placements with Bank Indonesia and other banks contributed 19.60% and 1.37% respectively towards the total interest income. Pendapatan bunga kredit tahun 2016 sebesar Rp190,49 miliar, meningkat sebesar 1,69% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp187,32 miliar. Pendapatan bunga dari efek-efek tahun 2016 sebesar Rp47,37 miliar, mengalami kenaikan sebesar 85,36% dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp25,56 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah surat berharga obligasi pemerintah dan obligasi korporasi sepanjang tahun 2016. Loans interest income in 2016 was reported at Rp190.49 billion, increasing 1.69% from previous year which was Rp187.32 billion. Interest income from marketable securities in 2016 was at Rp47.37 billion, an upsurge of 85.36% from year 2015 which was reported at Rp25.56 billion. This hike was caused by the increase of both government and corporate bonds all throughout 2016. Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain tahun 2016 sebesar Rp3,32 miliar, mengalami penurunan sebesar 70,69% dibandingkan dengan 2015 yang sebesar Rp11,32 miliar. Interest income from placements with Bank Indonesia and other banks in 2016 was recorded at Rp3.32 billion, a fall of 70.69% from 2015’s number at Rp11.32 billion. Beban Bunga Interest Expense Keterangan 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal % Description (In million Rupiah) Beban Bunga Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Premi LPS 133.598 726 3.671 144.672 566 3.462 (11.074) 160 209 (7,65) 28,27 6,04 Interest Expense Deposits from Customers Deposits from Other Banks Deposit Insurance Agency Premium Total Beban Bunga 137.995 148.700 (10.705) (7,20) Total Interest Expense 124 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Interest Expense Composition Komposisi Beban Bunga 2% 3% 2% 4% 2% 4% 91% 92% Giro 2016 2015 Tabungan Deposito Lain-lain Beban bunga secara total pada tahun 2016 adalah sebesar Rp137,99 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp10,71 miliar (7,20%) dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp148,70 miliar, walaupun jumlah simpanan nasabah tercatat meningkat. Interest expense in total for the year 2016 was at Rp137.99 billion, a drop of Rp10.71 billion (7.20%) compared to year 2015 which was at Rp148.70 billion, even though the number of savings account reported an increase. Pada tahun 2016, beban bunga yang dibayarkan Bank untuk simpanan nasabah sebesar Rp133,60 miliar, menurun Rp11,07 miliar dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp144,67 miliar, sedangkan beban bunga yang dibayarkan untuk simpanan dari Bank lain meningkat sedikit, dari Rp0,60 miliar menjadi Rp0,73 miliar pada tahun 2016. In 2016, interest expense Bank paid for deposits from customers was at Rp133.60 billion, falling Rp11.07 billion from the previous year‘s number of Rp144.67 billion. On the other hand, interest expense from deposits from other banks increased a little, from Rp0.60 billion to Rp0.73 billion in 2016. Seiring dengan peningkatan dana simpanan nasabah, beban bunga premi penjaminan pemerintah juga mengalami kenaikan sebesar Rp0,21 miliar (6,04%) menjadi Rp3,67 miliar dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp3,46 miliar. Along with the rising of deposits from customer, interest expense from Deposit Insurance Agency Premium also increased Rp0.21 billion (6.04%) to Rp3.67 billion from Rp3.46 billion in 2015. Pendapatan Bunga Bersih Bank membukukan kenaikan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 35,83% menjadi Rp103,69 miliar pada tahun 2016 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp76,34 miliar. Marjin pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena keberhasilan menurunkan biaya bunga dana secara signifikan, khususnya dari simpanan deposito. Net Interest Income Bank booked an increase of 35.83% in Net interest Income to Rp103.69 billion in year 2016, compared to the same period in the previous year which was reported at Rp76.34 billion. Net Interest Income margin experienced an increase from previous year. This is mainly caused by a successful effort in lowering interest expense fund significantly, especially from deposits. Total Biaya Dana Margin Bunga Bersih Total Cost of Funds (%) Net Interest Margin(%) 2014 8,14 2014 4,71 2015 8,58 2015 4,26 2016 7,34 2016 5,10 PT BANK INA PERDANA Tbk 125 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Operating Income in Addition to Interest Pendapatan Operasional Selain Bunga Pendapatan Operasional selain Bunga Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report 2016 Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Nominal % Operating Income in Addition to Interest (In million Rupiah) Pendapatan Provisi dan Komisi Bersih Pendapatan Operasional Lainnya 1.410 4.792 1.590 2.300 (180) 2.492 (11,32) 108,35 Fees and Commissions Other Operating Income Pendapatan Operasional selain Bunga 6.202 3.890 2.312 59,43 Operating Income in Addition to Interest Pendapatan operasional selain bunga tahun 2016 naik sebesar 59,43% atau Rp2,31 miliar dibanding tahun 2015, terutama disebabkan oleh keuntungan yang diperoleh atas penjualan efek-efek yang diperdagangkan. Pada tahun 2016, pendapatan operasional lainnya mencapai 77,27% dari total pendapatan operasional selain bunga, sedangkan pendapatan provisi dan komisi bersih berkontribusi 22,73% terhadap total pendapatan operasional selain bunga. Beban Operasional Beban Operasional 2016 Operating income in addition to interest in 2016 increased by 59.43% or Rp2.31 billion from 2015, mainly caused by profit gained from sale of marketable securities. In 2016, other operating income reached 77.27% of total operating income in addition to interest, while fees and commissions contributed 22.73% of the total operating income outside interest. Operating Expenses Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Nominal % Operating Expenses (In million Rupiah) Beban Umum dan Administrasi Beban Karyawan Beban Lain-Lain 27.030 39.163 20.829 26.722 31.948 255 308 7.215 20.574 1,15 22,58 8.068,24 General and Administrative Expenses Employee Expenses Other Expenses Total Beban Operasional 87.022 58.925 28.097 47,68 Total Operating Expenses Beban operasional pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp87,02 miliar meningkat 47,68% dibandingkan periode tahun sebelumnya, yang utamanya didorong oleh meningkatnya beban pencadangan (penyisihan) penurunan nilai untuk aset keuangan. Operating Expenses in 2016 was reported at Rp87.02 billion, an increase of 47.68% from last year, which was mainly driven by the increase in allowance for impairment losses on financial assets. Beban karyawan meningkat 22,58% dari Rp31,95 miliar menjadi Rp39,16 miliar pada tahun 2016 seiring dengan pengembangan di bidang sumber daya manusia. Employee Expenses increased by 22.58% from Rp31.95 billion to Rp39.16 billion in 2016 along with the development in human resource department. Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan Allowance for Impairment Losses (CKPN) of Financial Assets Expenses Mutasi CKPN (Dalam jutaan Rupiah) 2016 2015 CKPN Movements (In Million Rupiah) Saldo Awal Penambahan (Pemulihan) Cadangan selama Tahun Berjalan Penghapusan Aset selama Tahun Berjalan 1.976 19.827 (128) 3.582 (733) (873) Beginning Balance Allowance Addition (Reversal) during the year Asset write-off during the year Saldo Akhir 21.675 1.976 Ending Balance Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) aset keuangan yang telah dibentuk pada tahun 2016 adalah Rp21,68 miliar, seiring dengan meningkatnya rasio NPL. Dengan menerapkan metode penghitungan CKPN, Bank Ina Perdana melakukan pembentukan biaya cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2016 sebesar Rp19,83 miliar dan penghapusan aset keuangan tahun 2016 sebesar Rp0,13 miliar. 126 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Allowance for Impairment Losses (CKPN) of Financial Asset formed in 2016 was at Rp21.68 billion, which was the result of improving NPL ratio. By implementing CKPN valuation method, Bank Ina Perdana created fund for allowance for impairment loss in 2016 amounting to Rp19.83 billion and a write-off of financial asset in 2016 amounting to Rp0.13 billion. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION Total Aset Total aset Bank Ina Perdana per akhir Desember 2016 adalah Rp2.359,09 miliar, naik 13,33% dari akhir 2015 sebesar Rp2.081,52 miliar. Komposisi terbesar total aset Bank Ina Perdana pada tahun 2016 adalah kredit yang diberikan, sebesar Rp1.378,15 miliar, atau 58,42% dari total aset. Untuk mengoptimalkan pendapatan bunga dengan tetap menjaga likuiditasnya, Bank Ina Perdana juga melakukan penempatan Total Asset Bank Ina’s total asset at the end of December 2016 was Rp2,359.09 billion, a rise of 13.33% from the end of 2015 at Rp2,081.52 billion. The largest composition of Bank Ina’s total asset in 2016 was Loans, recorded at Rp1,378.15 billion, or 58.42% of total asset. To optimize interest income by maintaining their liquidity, Bank Ina also undertook placements with securities, placements with other banks, as well as placements with Bank Indonesia as secondary reserves. pada surat berharga, penempatan pada Bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia sebagai secondary reserves. Kredit yang diberikan mengalami penurunan sebesar 5,35% menjadi Rp1.378,15 miliar pada tahun 2016 dari Rp1.455,99 miliar di tahun 2015. Investasi pada efek-efek mencatat peningkatan sebesar 98,96%, dari Rp322,68 miliar di tahun 2015 menjadi Rp641,99 miliar di tahun 2016. Demikian juga dengan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp185,99 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp122,49 miliar. Investasi pada Efek-Efek Jenis Efek 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Loans experienced a fall of 5.35% to Rp1,378.15 billion in 2016 from Rp1,455.99 billion in 2015. Investment on marketable securities recorded an increase of 98.96% from Rp322.68 billion in 2015, to Rp641.99 billion in 2016. Likewise, placements with Bank Indonesia and other banks in 2016 was recorded at Rp185.99 billion, increasing from last year’s number at Rp122.49 billion. Investment in Marketable Securities Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal % Type of Securities (In million Rupiah) Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Negotiable Certificate Deposit 78.016 19.777 121.370 403.039 19.783 67.436 59.504 30.150 165.587 0 10.580 (39.727) 91.220 237.452 19.783 15,69 (66,76) 302,55 143,40 - Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificate of Bank Indonesia Government Bonds Corporate Bonds Negotiable Certificate Deposit Total 641.985 322.677 319.308 98,96 Total Investasi pada efek-efek merupakan komponen terbesar kedua pada portofolio aset produktif setelah portofolio kredit, dan tercatat sebesar Rp641,99 miliar pada tahun 2016, meningkat 98,96% atau Rp319,31 miliar dari tahun 2015. Investasi pada obligasi korporasi dan obligasi pemerintah mencatat peningkatan tertinggi di tahun 2016, masing-masing meningkat 143,40% dan 302,55% menjadi Rp403,04 miliar dan Rp121,37 miliar. Investment in marketable securities was the second largest component on earning assets portfolio after loan portfolio, and was recorded at Rp641.99 billion in 2016, increasing by 98.96% or Rp319.31 billion from 2015. Investment in corporate bonds and government bonds set a record high in 2016, each increased 143.40% and 302.55% to Rp403.04 billion and Rp121.37 billion respectively. Peningkatan efek-efek merupakan strategi pengelolaan likuiditas Perseroan dengan mengalokasikan dana kepada asetaset yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dengan risiko yang tetap terukur. The increment in marketable share constituted to the company’s liquidity management strategy by allocating funds to assets with higher return and manageable risk. PT BANK INA PERDANA Tbk 127 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Keterangan 2016 Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Placements with Bank Indonesia and Other Banks 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal % Description (In million Rupiah) Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Lain 45.987 140.000 17.492 105.000 28.495 35.000 162,90 33,33 Placements with Bank Indonesia Placements with Other Banks Total 185.987 122.492 63.495 51,84% Total Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada akhir tahun 2016 sebesar Rp185,99 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 51,84% dari tahun 2015 yang sebesar Rp122,49 miliar. Placements with Bank Indonesia and other banks at the end of 2016 was at Rp185.99 billion. The number increased by 51.84% from 2015 where it stood at Rp122.49 billion. Peningkatan Penempatan Pada Bank Indonesia khususnya Deposit Facility terjadi seiring pengalihan sebagian dana yang belum dapat disalurkan ke kredit dan juga dialihkan ke Penempatan Pada Bank Lain pada instrumen yang lebih menguntungkan seperti Call Money. The growth in Placements with Bank Indonesia, especially Deposit Facility was to divert funds that had not been able to be diverted into loans or diverted into Placements with Other Banks on more profitable instruments such as Call Money. Kredit Kredit yang diberikan pada tahun 2016 mencapai Rp1.378,15 miliar. Jumlah tersebut menurun 5,35% dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2015 sebesar Rp1.455,99 miliar, karena perekonomian nasional di tahun 2016 secara umum mengalami perlambatan dengan kecenderungan meningkatnya rasio Non Performing Loan (NPL) pada industri perbankan. Porsi pemberian kredit untuk pihak ketiga pada tahun 2016 adalah 94,63%, atau sebesar Rp1.304,18 miliar dan pemberian kredit kepada pihak berelasi sebesar Rp73,98 miliar. Loans Loans distributed in 2016 reached Rp1,378.15 billion. The number fell 5.35% compared to 2015 performance at Rp1,455.99 billion, due to the general slowing down of national economy in 2016 and the increasing trend on Non Performing Loan (NPL) ratio of banking industry. Third party loans portion in 2016 was 94.63% or Rp1,304.18 billion nominally, while related party loans was at Rp73.98 billion. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit didominasi oleh kredit modal kerja, yaitu sebesar Rp861,01 miliar, menurun 13,53% dari tahun 2015 yang sebesar Rp995,73 miliar. Kredit konsumsi juga menurun 36,82% menjadi Rp213,93 miliar di tahun 2016. Sementara itu, kredit investasi meningkat dari Rp121,66 miliar di tahun 2015 menjadi Rp303,21 miliar di tahun 2016. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit modal kerja adalah 14,19%, sedangkan untuk kredit investasi dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 13,95% dan 13,20%. According to the type of use, loans distribution was dominated by working capital loan, which was at Rp861.01 billion, falling 13.53% from 2015 which was at Rp995.73 billion. Consumer loans also fell by 36.82% to Rp213.93 billion in 2016. Meanwhile, investment loan rose from Rp121.66 billion in 2015 to Rp303.21 billion in 2016. Average interest rate for working capital loan was 14.19%, while for investment and consumer loans, their average interest rate was at 13.95% and 13.20% respectively. Kredit berdasarkan jenis penggunaan 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal % Loans by Type of Use (In million Rupiah) Modal Kerja Pihak Berelasi Pihak Ketiga Total Kredit Modal Kerja 55.401 805.613 861.014 77.470 918.262 995.732 (22.069) (112.649) (134.718) (28,49) (12,27) (13,53) Working Capital Related Party Third Party Total Working Capital Loans Investasi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Total Kredit Investasi 17.773 285.441 303.214 19.394 102.265 121.659 (1.621) 183.176 181.555 (8,36) 179,11 149,23% Investment Related Party Third Party Total Investment Loans 128 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Kredit berdasarkan jenis penggunaan 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal Konsumsi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Total Kredit Konsumsi Total Kredit (In million Rupiah) 804 213.121 213.925 0 338.603 338.603 804 (125.482) (124.678) (37,06) (36,82) Consumer Related Party Third Party Total Consumer Loans 1.378.153 1.455.994 (77.841) (5,35) Total Kredit Berikut adalah kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi : Kredit berdasarkan sektor ekonomi % Loans by Type of Use 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Below are loans distributed by economic sectors : Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal % Loans distribution by Economic Sectors (In million Rupiah) Jasa-jasa dunia usaha 632.863 677.596 (44.733) (6,60) Business Services Perdagangan, restoran, dan hotel 152.218 151.867 351 0,23 Trading, Restaurant, and Hotel Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 134.090 239.320 (105.230) (43,97) Transportation, Warehouse, and Communication Jasa-jasa sosial kemasyarakatan 114.117 43.160 70.957 164,40 Social/Public Services 63.166 59.127 4.039 6,83 Industry processing and manufacturing Industri pengolahan dan manufaktur Konstruksi 49.067 79.920 (30.853) (38,60) Construction Pertanian dan perkebunan 13.065 12.025 1.040 8,65 Agriculture and Plantation Pertambangan Lain-lain Total Kredit 5.642 7.383 (1.741) (23,58) Mining 213.925 185.596 28.329 15,26 Others 1.378.153 1.455.994 (77.841) (5,35) Total Loans Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kontribusi terbesar masih berasal dari sektor jasa-jasa dunia usaha sebesar 45,92% (2015 : 46,54%), diikuti oleh sektor perdagangan, restoran, dan hotel sebesar 11,05% (2015 : 10,43%) dan sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebesar 9,73% (2015 : 16,44%). Di tahun 2016, sektor jasa-jasa sosial kemasyarakatan mengalami peningkatan 164,40% menjadi Rp114,12 miliar, sementara sektor pertanian dan perkebunan serta industri pengolahan dan manufaktur mengalami peningkatan masing-masing 8,65% dan 6,83% menjadi Rp13,07 miliar dan Rp63,17 miliar. Meanwhile, when viewed by economic sector, the position of biggest contributor was still held by Business Services, taking 45.92% (2015: 46.54%) of the total loans, followed by trading, restaurant, and hotel sector taking 11.05% (2015: 10.43%) and transportation, warehouse and communication sector at 9.73% (2015: 16.44%). In 2016, social/public services experienced a hike of 164.40% to reach Rp114.12 billion, as agriculture and plantation sector, and industry processing and manufacturing sector also experienced an increase of 8.65% and 6.83% respectively to reach Rp13.07 billion and Rp63.17 billion for the respective sectors. Kredit UMKM MSMEs Loans Rp juta / Rp million 4.689 107.445 351.423 Mikro / Micro Kecil / Small Menengah / Medium PT BANK INA PERDANA Tbk 129 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Pada akhir tahun 2016, Bank telah menyalurkan kredit UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sebesar Rp463,74 miliar atau mencapai 33,65% dari total kredit yang diberikan. Pemberian kredit pada sektor usaha menengah mencapai Rp351,42 miliar, meningkat 21,38% dari Rp289,52 miliar di tahun 2015. Sedangkan pemberian kredit pada sektor usaha mikro dan kecil menurun 55,92% dan 47,84% menjadi Rp4,87 miliar dan Rp107,45 miliar. At the end of 2016, Bank had distributed MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) Loans amounting to Rp463.74 billion, achieving 33.65% from the total loans distributed. Loans given to medium enterprises reached Rp351.42 billion, rising 21.38% from Rp289.52 billion in 2015. On the other hand, loans given to micro and small enterprises fell 55.92% and 47.84% to Rp4.87 billion and Rp107.45 billion respectively. Masih lesunya dunia usaha akibat kondisi perekonomian yang masih belum kondusif sepanjang tahun 2016 berdampak pada kecenderungan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang dialami industri perbankan secara umum. Hal ini juga terjadi pada Bank Ina Perdana, dimana rasio NPL gross per akhir Desember 2016 mengalami peningkatan menjadi 3,14% dari 0,21% pada tahun sebelumnya, sementara NPL net meningkat menjadi 2,29% dari 0,08% pada tahun 2015. The prolonged sluggishness of business industry due to economic condition that was still unconducive throughout 2016 caused the trend of increasing non performing loan (NPL) which were experienced by the whole banking industry. This trend had also impacted Bank Ina whose gross NPL ratio, by the end of December 2016, rose to 3.14% from 0.21% in the previous year, while net NPL grew to 2.29% from 0.08% on 2015. Kredit bermasalah pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp43,15 miliar, meningkat Rp40,09 miliar dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp3,06 miliar. Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk mengantisipasi risiko kredit bermasalah telah dibentuk sebesar Rp21,68 miliar pada tahun 2016, meningkat menjadi Rp19,70 miliar dibandingkan dengan akhir tahun 2015 yang masih sebesar Rp1,98 miliar. Sementara itu, kredit yang direstrukturisasi pada akhir tahun 2016 adalah Rp177,34 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,09 miliar, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp17,03 miliar dan Rp0,71 miliar. Non performing loans at the end of 2016 was recorded at Rp43.15 billion, swelling by Rp40.09 billion as compared to the end of 2015 at Rp3.06 billion. The allowance for impairment losses had been prepared as much as Rp21.68 billion on 2016, surging by Rp19.70 billion as compared to end of 2015 that was still at Rp1.98 billion. Furthermore, restructured loans granted by the end of 2016 was at Rp177.34 billion, increasing Rp9.09 billion from last year, with its allowance for impairment losses at Rp17.03 billion and Rp0.71 billion respectively. Kredit berdasarkan kolektibilitas (Dalam jutaan Rupiah) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total 2016 Porsi/ Portion 2016 (%) 2015 Laporan Tahunan 2016 Loans by Collectability (In million Rupiah) 1.231.005 1.385.958 89,32 95,19 Current 103.994 66.974 7,55 4,60 Special Mention 38.468 34 2,79 0,00 Substandard 0 916 0,00 0,06 Doubtful 4.686 2.112 0,34 0,15 Loss 1.378.153 1.455.994 100,00 100,00 Total Batas Maksimum Pemberian Kredit Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran terhadap batas maksimum pemberian kredit. Kredit kepada pihak terkait pada tahun 2016 adalah Rp30,03 miliar atau 6,59% dari total modal, sedangkan pada tahun 2015 kredit kepada pihak terkait sebesar Rp25,33 miliar. 130 PT BANK INA PERDANA Tbk Porsi/ Portion 2015 (%) Legal Lending Limit (LLL) Throughout 2016, there were no instances of loans which exceeded or non-compliant towards the legal lending limit. Loans to related parties in 2016 was at Rp30.03 billion or 6.59% of total capital, while in 2015, loans to related party was reported at Rp25.33 billion. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Liabilities Liabilitas Liabilitas (Dalam jutaan Rupiah) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 2016 2015 Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal Liabilitas Segera Simpanan dari Nasabah Pihak Berelasi Pihak Ketiga Simpanan dari Bank Lain Liabilities (In million Rupiah) % 890 1.203 (313) (26,02) Liabilities due immediately 1.800.961 1.734.291 165.773 108.168 66.670 3,84 Deposits from Customers 57.605 53,26 1.635.188 1.626.123 9.065 0,56 62.140 12.345 49.795 403,36 Related Parties Third Parties Deposits from other Banks Utang Pajak 3.946 3.847 99 2,57 Taxes Payable Liabilitas Imbalan Kerja 1.939 1.421 518 36,45 Employee Benefit Liabilities Utang Bunga 4.414 5.050 (636) (12,59) Interest Payables Liabilitas Lain-Lain 2.094 3.934 (1.840) (46,77) Other Liabilities 1.876.384 1.762.091 114.293 6,49 Total Total Liabilitas Bank pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp1.876,38 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp114,29 miliar atau 6,49% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp1.762,09 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain, masing-masing sebesar Rp66,67 miliar dan Rp49,80 miliar. Bank liabilities in 2016 was recorded at Rp1,876.38 billion, which experienced Rp114.29 billion increase or 6.49% as compared to year 2015 at Rp1,762.09 billion. This rise was mainly driven by the increase of deposits from customers and other banks, each amounting to Rp66.67 billion and Rp49.80 billion respectively. Simpanan Deposits Dana Pihak Ketiga (Dalam jutaan Rupiah) 2016 Giro 139.595 2015 Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal Tabungan Third Party Fund (In million Rupiah) % 93.901 45.694 48,66 Current Accounts 142.477 131.315 11.162 8,50 Savings Account Deposito 1.518.889 1.509.075 9.814 0,65 Time Deposits Total 1.800.961 1.734.291 66.670 3,84 Total Simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun pada akhir tahun 2016 meningkat tipis sebesar Rp66,67 miliar atau 3,84% (yoy) menjadi Rp1.800,96 miliar. Peningkatan simpanan tercatat melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,63%, dimana kenaikan tersebut menyesuaikan dengan melambatnya pertumbuhan Kredit yang Diberikan guna menjaga marjin bunga. Deposits or third party funding that was collected at the end of 2016 rose slightly by Rp66.67 billion or 3.84% (yoy) to Rp1,800.96 billion. The rise of deposits had been recorded to be slowing down than that of previous year which was reported at 6.63%, where the rise was accustomed to the slowing growth of loans distributed to maintain interest margin. Simpanan Giro dan Tabungan mengalami peningkatan masingmasing 48,66% dan 8,50%, menjadi Rp139,60 miliar dan Rp142,48 miliar di tahun 2016. Tingkat suku bunga Giro per tahun berkisar antara 0,00% - 2,75% dan tingkat suku bunga Tabungan per tahun berkisar antara 0,00% - 5,00%. Komposisi pendanaan giro pada akhir tahun 2016 adalah 8%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 5%, sedangkan komposisi pendanaan Tabungan masih sama dengan tahun lalu sebesar 8%. Current accounts and Savings accounts both experienced growth, 48.66% and 8.50% respectively, to Rp139.60 billion and Rp142.48 billion in the year 2016. Current account’s interest rate range per annum was about 0.00% - 2.75% and savings account’s interest rate range per annum was around 0.00%-5.00%. Current accounts fund composition at the end of 2016 was at 8%, which grew from 2015 which was at 5%, while composition of savings account fund stayed the same as last year’s at 8%. PT BANK INA PERDANA Tbk 131 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Sementara itu, Deposito juga mengalami peningkatan 0,65%, dari Rp1.509,08 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp1.518,89 miliar di tahun 2016, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara 3,00% - 8,50%. Dari sisi komposisi pendanaan, porsi deposito di tahun 2016 justru menurun menjadi 84%, dibandingkan tahun 2015 yang masih sebesar 87%. Meanwhile, Time Deposits also experienced a growth of 0.65% from Rp1,509.08 billion in 2015 to Rp1,518.89 billion in 2016, with annual interest rate ranging around 3.00% - 8.50%. From the perspective of funding composition, deposit had its portion reduced to 84% in 2016 as compared to 87% in 2015. Penempatan dana pihak ketiga dari pihak berelasi per 31 Desember 2016 sebesar Rp165,77 miliar, meningkat 53,26% dibandingkan tahun sebelumnya, terdiri dari simpanan Giro sebesar Rp28,52 miliar, Tabungan sebesar Rp9,59 miliar dan Deposito sebesar Rp127,66 miliar. Placements of third party funds with related parties as of December 31st, 2016 was recorded at Rp165.77 billion, rising 53.26% from last year, consisting of Current Accounts at Rp28.52 billion, Savings Account at Rp9.59 billion, and Time Deposit at Rp127.66 billion. Ekuitas Equity Ekuitas 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Pertumbuhan/Penurunan / Growth/Decline Nominal % Equity (In million Rupiah) Modal Saham 272.500 210.000 62.500 29,76 Capital Stock Agio Saham 149.080 65.492 83.588 127,63 Shares Premium Beban Komprehensif (2.371) (1.320) (1.051) (79,62) Comprehensive Loss Saldo Laba 63.496 45.260 18.236 40,29 Retained Earnings 482.705 319.432 163.273 51,11 Total Equity Total Ekuitas Total ekuitas Bank meningkat meningkat sebesar 51,11%, dari Rp319,43 miliar di tahun 2015 menjadi Rp482,71 miliar di tahun 2016, karena adanya penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas I yang berhasil meningkatkan jumlah modal saham ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp272,50 miliar. Peningkatan ekuitas ini juga berasal dari peningkatan saldo laba akibat perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp18,24 miliar, namun terdapat penurunan pada pendapatan komprehensif lainnya sebesar 79,62% dari Rp1,32 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp2,37 miliar pada tahun 2016. Total Bank’s equity rose 51.11% from Rp319.43 billion in 2015, to Rp482.71 billion in 2016, as there was an addition of capital through Limited Public Offering I that successfully raised the number of issued and paid capital stock to Rp272.50 billion. This increase in equity was also derived from the hike in retained earnings as a result of gaining net income for the year amounting to Rp18.24 billion. However, there was a decline in other comprehensive income of 79.62% from a loss of Rp1.32 billion in 2015 to a loss of Rp2.37 billion in 2016. LAPORAN ARUS KAS Posisi kas dan setara kas meningkat 14,15% menjadi Rp331,89 miliar, setelah kenaikan arus kas bersih sepanjang tahun 2016 sebesar Rp41,14 miliar. Kas dan setara kas terdiri dari kas, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta Efek-Efek yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cash Flow a. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Pada tahun 2016, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah Rp256,99 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar Rp355,67 miliar. Peningkatan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi disebabkan antara lain oleh penurunan penyaluran kredit sebesar Rp77,71 miliar di tahun 2016 dan peningkatan perolehan simpanan sebesar Rp116,47 miliar. 132 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Cash and cash equivalent position increased 14.15% to Rp331.89 billion, after an increase of net cash flow in 2016 amounting to Rp41.14 billion. Cash and cash equivalents consisted of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, as well as marketable securities maturing within three months of acquisition date. a. Cash Flow from Operating Activities In 2016, net cash flow gained from operating activities reached Rp256.99 billion or experienced an increase of Rp355.67 billion. Growth in cash flow received from operating activities was caused, amongst other, by the decrease of lending amounting to Rp77.71 billion in 2016, and an increase in acquisition of deposit amounting to Rp116.47 billion. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility b. Arus Kas dari Kegiatan Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2016 adalah sebesar Rp361,95 miliar. Arus kas masuk berasal dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual dan penerimaan efek-efek yang telah jatuh tempo sebesar Rp281,89 miliar. Sedangkan arus kas keluar digunakan untuk pembelian efek-efek sebesar Rp641,88 miliar. c. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Selama tahun 2016 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp146,09 miliar yang berupa penambahan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada bulan Juni 2016. Arus Kas 2016 b. Cash Flow from Investing Activities Net cash flow used for investing activities was recorded at Rp361.95 billion. Cash inflow was derived from sales of available-for-sale marketable securities and proceeds from maturity of marketable securities amounting to Rp281.89 billion. On the other hand, cash outflow was used for purchases of marketable securities as much as Rp641.88 billion. c. Cash Flow from Financing Activities Throughout 2016, net cash flow gained from financing activities was at Rp146.09 billion in the form of additional paid-in capital through Limited Public Offering I (PUT I) on June 2016. Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Nominal Cash Flow % (In million Rupiah) Arus kas bersih (untuk)/dari kegiatan operasi 256.998 (98.670) 355.668 360,46 Arus Net Cash Flow (for)/from Operating Activities Arus kas bersih (untuk)/dari kegiatan investasi (361.946) (80.170) (281.776) (351,47) Net Cash Flow (for)/from Investing Activities Arus kas bersih (untuk)/dari kegiatan pendanaan 146.088 0 146.088 - Net Cash Flow (for)/from Financing Activities (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas 41.140 (178.840) 219.980 123,00 Net (Decrease)/Increase of Cash and Cash Equivalents Posisi kas dan setara kas di awal tahun 290.754 469.594 (178.840) 38,08 Position of Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year Posisi kas dan setara kas di akhir tahun 331.894 290.754 41.140 14,15 Position of Cash and Cash Equivalents at End of Year Kemampuan Membayar Utang Solvency Perseroan senantiasa menjaga indikator-indikator keuangan agar tetap sehat termasuk kemampuan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek dicerminkan oleh rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas, yang terdiri dari Rasio Kecukupan Modal, Rasio Kolektibilitas serta Rasio Likuiditas. The company continually tried to maintain their financial indicators healthy, including their capacity in meeting obligations and repaying liabilities. Capacity in meeting obligations, both long-term and short-term was reflected by the company’s solvability and collectibility ratio, which consisted of Capital Adequacy Ratio, Collectibility Ratio, and also Liquidity Ratio. • Rasio Kecukupan Modal Rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar di akhir tahun 2016 sebesar 30,36%, naik 54,43% dari tahun sebelumnya sebesar 19,66%. Peningkatan ini seiring dengan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas I sebesar Rp 146,09miliar dan penambahan laba tahun berjalan sebesar Rp18,24 miliar. • Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio, by calculating credit, operational and market risk at the end of 2016 was at 30.36%, increased by 54,43% from last year’s number of 19.66%. This increase was consequential to the addition of shares through Limited Public Offering amounting to Rp146.09 billion and the addition of income of the year amounting to Rp18.24 billion. • Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat Kolektibilitas Perlambatan ekonomi nasional pada tahun 2016 telah menyebabkan rasio kredit bermasalah perbankan nasional mengalami peningkatan. Rasio kredit bermasalah (NPL) • Non-Performing Loans (NPL) Ratio and Collectibility Rate Management The slowing down of national economy in 2016 had caused national non performing loans (NPL) ratio to experience an upsurge. Gross non performing loans (NPL) of Bank PT BANK INA PERDANA Tbk 133 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support gross Bank Ina Perdana sendiri juga meningkat menjadi 3,14% dari sebelumnya sebesar 0,21% di tahun 2015. Rasio NPL net meningkat menjadi 2,29% dari sebelumnya sebesar 0,08%. Dengan kondisi demikian Bank Ina Perdana senantiasa berupaya melakukan penyelesaian kredit bermasalah maupun meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Ina Perdana also faced an increase to 3.14% from 0.21% in year 2015. Net NPL ratio increased to 2.29% from the previous 0.08%. With such condition, Bank Ina Perdana made continuous effort to settle non performing loans as well as increased principles of prudence in lendings. Sementara itu, rasio aset produktif bermasalah dibandingkan total aset produktif tahun 2016 adalah 1,93%, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 0,16%. Meanwhile, The non performing earning assets ratio to total earning assets in 2016 was 1.93%, an increase from year 2015 which was recorded at 0.16%. • Likuiditas Pada akhir tahun 2016, tercatat rasio LFR sebesar 76,30%, turun dari posisi tahun 2015 yang sebesar 82,83%. Penurunan LFR ini disebabkan oleh peningkatan Simpanan yang tidak sebanding dengan penyaluran kredit. • Liquidity At the end of year 2016, Loan to Funding Ratio was reported at 76.30%, a fall from 2015’s position at 82.83%. This decrease in LFR was caused by the increase in deposits that was not comparable to the increase in lending. Rentabilitas • Imbal Hasil atas Aset (ROA) Pada tahun 2016, rasio laba sebelum pajak terhadap jumlah aset (Return on Asset) sebesar 1,02%, menurun sedikit dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 1,05%. Profitability • Return on Asset (ROA) In 2016, ratio of income before tax to asset (ROA) was at 1.02%, a slight decrease from the number in 2015 at 1.05%. • Imbal Hasil atas Ekuitas Sementara itu imbal hasil atas ekuitas (ROE) juga mengalami penurunan sebesar 9,83% menjadi 5,23% pada tahun 2016, dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar 5,80%. • Return on Equity (ROE) Meanwhile, return on equity also faced a decline of 9.83% to 5.23% in 2016, as compared to ROE in 2015 at 5.80% Beban Operasional terhadap Beban Operasional (BOPO) Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional Bank Ina Perdana untuk tahun 2016 adalah 90,56%, sedikit Operational Cost to Operational Income Ratio (OCOI/BOPO) Ratio of Operational Cost to Operational Income of Bank Ina in 2016 was 90.56%, a slight increase from 90.46% in 2015 due to the increase of operational cost. meningkat bila dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 90,46%, karena peningkatan beban operasional. Struktur Modal Tabel Permodalan Capital Structure 2016 2015 (Dalam jutaan Rupiah) Komponen modal Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Kredit, Pasar dan Operasional Pertumbuhan/ Penurunan / Growth/ Decline Nominal 454.469 0 454.469 280.166 0 280.166 174.303 0 174.403 % 62,21 0 62,25 1.277.943 19.659 127.548 1.425.150 78.912 (19.659) 12.418 71.671 6,17 100,00 9,74 5,03 Rasio KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Pasar dan Operasional (%) 30,36 19,66 10,70 54,43 Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%) 30,36 19,66 10,70 54,43 Laporan Tahunan 2016 (In million Rupiah) Capital Components Core Capital Supplementary Capital Total Capital Risk Weighted Assets (ATMR) 1.356.855 0 139.966 1.496.821 134 PT BANK INA PERDANA Tbk Capital Table Credit Risk Market Risk Operational Risk Total ATMR for Credit Risk, Market and Operational Capital Adequacy Ratio (CAR) by evaluating Credit, Market and Operational Risk Core Capital to ATMR Ratio (%) Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Perhitungan kecukupan modal Bank berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang kewajiban penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Calculation of capital adequacy of the Bank based on the Financial Services Authority (POJK) No. 11/POJK.03/2016 dated January 29, 2016 regarding the obligation to provide Minimum Capital for Commercial Bank Permodalan merupakan aspek penting bagi bisnis perbankan untuk mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank, yaitu risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Capital was one of the important aspect for banks to be able to anticipate all main risks that occur in bank management, namely: market risk, credit risk, and operational risk. Komitmen yang kuat dari pemegang saham Bank Ina Perdana dalam mendukung penguatan permodalan Bank telah diwujudkan dengan penambahan modal disetor secara bertahap di tahun 2016 dan 2017, guna mendukung pengembangan Bank untuk mewujudkan visi dan misinya. Strong commitments from the shareholders of Bank Ina Perdana in supporting the strengthening of Bank’s capital had been shown by the addition of gradual paid-in capitals in 2016 and 2017, in order to back Bank’s development in achieving their vision and mission. Total Modal Bank pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp454,47 miliar atau naik 62,25% terutama didorong penambahan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I senilai Rp146,09 miliar yang menjadi bagian dari Modal Inti. CAR Bank juga naik dari 19,66% pada akhir tahun sebelumnya menjadi 30,36% di akhir tahun 2016. Modal Inti mendominasi struktur permodalan Bank dengan porsi 100% dari Total Modal. Bank’s total capital at the end of 2016 was recorded at Rp454.47 billion or up 62.25%, mainly driven by the addition Berdasarkan komposisinya, Modal Inti tersebut terdiri atas Modal Disetor sebesar Rp272,50 miliar, Cadangan Tambahan Modal Rp203,84 miliar dan Faktor Pengurang Modal Inti Utama sebesar Rp21,87 miliar. Based on the composition, Core Capital consisted of Paid-in Capital at Rp272.50 billion, disclosed reserves at Rp203.84 billion and deduction of common equity of Rp21.87 billion. Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Material Commitments for Capital Goods Investments Pada tahun 2016, Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung ikatan material untuk investasi barang modal. In 2016, the company did not have transaction that contain material commitments for capital investments. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi,Restrukturisasi Utang/Modal Material Information Pertaining to Investments, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring Sepanjang tahun 2016, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, divestasi, ekspansi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal. In 2016, the company did not have material transaction involving investments, divestment, merger/consolidation, acquisition, or debt/capital restructuring. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Information on Material Transaction Involving Conflict of Interests and Transaction with Affiliated Party Perseroan tidak melakukan transaksi yang bersifat material yang mengandung unsur benturan kepentingan dan dengan pihak yang berelasi di sepanjang tahun 2016. Informasi transaksi material dengan pihak berelasi dapat dilihat pada Catatan 31 Laporan Keuangan audited 2016. In 2016, the company did not carry out material transaction that involves conflict of interest or with related party. Information about material transaction can be seen on Note 31 of Audited Financial Report 2016. of paid-in capitals through Limited Public Offering I at the amount of Rp146.09 billion which became part of Core Capital. Bank’s CAR also increased from 19.66% at the previous year, to 30.36% at the end of 2016. Core Capital dominated Bank’s capital structure, covering 100% of Total Capital. PT BANK INA PERDANA Tbk 135 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts that Occurs After Balance Sheet Date Pada tanggal 3 Februari 2017, Perseroan telah mendapatkan Surat Pemberitahuan Efektif atas penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham Bank sejumlah 2.929.375.000 (dua miliar sembilan ratus dua puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) lembar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per lembar saham (nilai penuh) dengan harga pelaksanaan Rp240 per lembar saham (nilai penuh). Pada tanggal 9 Maret 2017, Bank menerima seluruh hasil dari PUT II sejumlah Rp703,05 miliar, gross biaya emisi saham. On February 3, 2017, the company received Notification Letter on Registration Statement of Additional Capital with pre-emptive rights through Limited Public Offering II (PUT II) amounting to 2.929.375.000 (two billion nine hundred twenty nine million three hundred seventy five thousand) common registered share with a nominal value of Rp100 per share (full amount) with exercise price of Rp240 per share (full amount), On March 9th, 2017, the Bank received the proceeds from PUT II amounting to Rp703.05 billion, gross of share issuance cost. Perbandingan antara Target dan Realisasi COMPARISON BETwEEN TARGET AND REALIZATION Secara umum pencapaian target usaha Perseroan pada tahun 2016 masih mencatatkan hasil yang positif di tengah kondisi ekonomi makro yang belum kondusif. Pertumbuhan kredit Perseroan dan penghimpunan dana masing-masing terealisasi 88,59% dan 93,56% dari target yang ditetapkan, namun alokasi idle fund pada penempatan surat berharga obligasi korporasi dan obligasi pemerintah memberikan hasil positif terhadap pendapatan bunga Perseroan, sehingga laba bersih dapat mencapai 108,43% dari target. In general, business target achievement of the Company in 2016, still record positive result amidst macro-economic condition that is not yet conducive. The Company credit growth and fundraising respectively realized of 88.59% and 93.56% from stipulated target, but the allocation of idle fund on placement of securities of corporate bonds and government obligation to provide positive result on interest income of the Company, so that net profit is reaching 108.43% from the target. Terkendalinya biaya dana juga memungkinkan marjin bunga serta tingkat pengembalian atas aset dan modal meningkat seiring dengan realiasi laba bersih yang tercapai di atas proyeksi. Controlled fund cost also enable the interest margin as well as level of return on asset and capital increase along with the net profit realization reaching above what is projected. (Dalam jutaan Rupiah) Total Asset Surat Berharga Target 2016 / 2016 Target Realisasi 2016 / 2016 Realization 2.437.881 Pencapaian Target (%) / Target Achievement (%) (In million Rupiah) 2.359.089 96,77 Total Asset 378.213 622.116 164,49 Securities Kredit 1.555.728 1.378.153 88,59 Credit Simpanan nasabah 1.924.936 1.800.961 93,56 Customer Deposit 479.204 482.705 100,73 Equity Pendapatan Bunga Bersih 89.352 103.691 116,05 Net Interest Income Laba Bersih 16.818 18.236 108,43 Net Profit Ekuitas Prospek dan Pengembangan Usaha 2017 2017 Business Process and Development Perbankan nasional dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan lebih baik dari tahun 2017. Laporan World Bank, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 sebesar 2,8% lebih tinggi dari proyeksi tahun 2016 sebesar 2,4%. Demikian juga prediksi Dana Moneter Internasional (IMF), perkenoniman global tahun 2017 dapat tumbuh 3,4% lebih baik dari tahun 2016 sebesar 3,1%. Bank-bank yang lebih optimis dapat menangkap sinyal positif dari pertumbuhan ekonomi global untuk melakukan ekspansi kredit seiring tren harga komoditas yang menguat di National banking could utilize the moment of global economic growth projected to be better in 2017. World Bank report that the projected global economic growth in 2017 of 2.8% higher from2016 projection of 2.4%. Also with projected International Monetary Fund (IMF), 2017 global economic could grow 3.4% better than 2016 of 3.1%. Banks are more optimistic in taking positive signal of global economic growth to conduct credit expansion along with trend of strengthening commodity price in 2017. However the challenges of banking liquidity can be an obstacle as impact of the rising FFR could give rise to Capital 136 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility tahun 2017. namun demikian tantangan likuiditas perbankan dapat menjadi kendala sebagai dampak dari kenaikan FFR yang bisa memicu Capital Out Flow yang dapat mengetatkan pasar keuangan, termasuk Indonesia. Jika likuiditas ketat penyaluran kredit perbankan semakin terbatas sebagaimana tercermin pada indikator Loan To Deposit Ratio (LDR) sepanjang tahun 2016 sudah berada di ambang batas atas. Disamping itu, target pertumbuhan ekonomi 2017 yang dijadikan asumsi dasar APBN 2017 hanya sebesar 5,1% yang dapat diartikan pertumbuhan ekonomi akan berkutat dikisaran 5% sehingga belum dapat menjadi pendorong yang kuat terhadap pertumbuhan kredit perbankan mencapai double digit. Tantangan domestik pada tahun 2017 akan diwarnai defisit fiskal yang diperkirakan masih akan besar dan pertumbuhan kredit yang belum tinggi dengan adanya kekhawatiran peningkatan kredit bermasalah (NPL). Out Flow which restrict financial market, including Indonesia. If restricted liquidity of banking credit administration increasingly limited as reflected in Loan To Deposit Ratio (LDR) indicator throughout 2016 is already at its upper threshold. Moreover, 2017 economic growth target used as base assumption of 2017 State Budget of 5.1% which could mean that economic growth will remain around 5% so it is not yet able to be a strong stimulus for the banking credit growth to reach double digit. Domestic challenge in 2017 will be filled with fiscal deficit estimated to be higher and low credit growth with uncertainties of non-performing loan. Dalam kaitan kondisi perekonomian tahun 2017, Bank Ina Perdana tetap melakukan pengembangan usaha secara konservatif yang memperhatikan aspek likuiditas melalui terpeliharanya Loan To Funding Ratio (LFR) pada kisaran batas bawah sebesar 80%. Manajemen terus berupaya memelihara kualitas kredit dengan baik dan memprioritaskan penyelesaian kredit bermasalah sehingga rasio NPL dapat diturunkan. Sedangkan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) pada tahun 2017 memenuhi syarat modal inti sebagai Bank Kategori Buku 2 lebih ditujukan untuk dapat mempersiapkan dan merealisasikan produk-produk layanan berbasis internet sehingga tahun 2018 dapat tinggal landas mewujudkan pengembangan bisnis jangka panjang yang sustainable. Manajemen terus melakukan pembenahan/ penataan infratruktur secara bertahap di tahun 2017, terutama terkait dengan kecukupan kualitas dan kuantitas SDM, penambahan jaringan kantor, migrasi core banking, menyelenggarakan produk-produk berbasis IT yang dilengkapi penyempurnaan manajemen risiko dan prosedur operasional bank. Related to 2017 economic condition, Bank Ina Perdana consistent to conservatively improve business by observing liquidity aspect through maintained Loan To Funding Ratio (LFR) in the lower limit range of 80%. The management consistently maintains good credit quality and prioritizes on problematic loan settlement so that NPL ratio can be reduce. While capital Aspek Pemasaran MARKETING ASPECT Strategi Pemasaran PT Bank Ina Perdana Tbk saat ini mengedepankan visi untuk menjadi bank Retail serta Digital Banking sebagai pedoman pelaksanaan strategi pemasaran. Dasar penentuan pondasi tersebut dikarenakan potensi bisnis yang masih terbuka lebar bagi pengembangan bisnis Bank dimasa mendatang. Marketing Strategy PT Bank Ina Perdana currently prioritize its vision to be Retail bank as well as Digital Banking as guidelines to implement marketing strategy. Grounds in such foundation determination is due to an open wide business potential for future business development of the Bank. Bila terdahulu, Bank Ina Perdana telah berhasil dalam melakukan serangkaian kegiatan bisnis dengan beberapa strategi pemasaran seperti : Peningkatan Corporate Image, pengembangan produk yang atraktif, serta menambah kualitas pendukung, maka saat ini Bank Ina Perdana ingin mengembangkan strategi jangka panjang dengan mengarahkan model bisnis berbasis teknologi. Untuk itu Bank Ina Perdana tengah melakukan penataan infrastruktur dibidang IT serta infrastruktur dibidang SDM. If previously, Bank Ina Perdana succeeded in performing series of business activity with several marketing strategy such as: Corporate Image improvement, attractive product development, and increasing supporting quality, then now Bank is Perdana wants to develop long term strategy toward technology based business model. Therefore Bank Ina Perdana is currently restructuring IT and HR infrastructure. increase through Limited Public Offering II (PUT) II in 2017 has fulfill core capital requirements as Bank with Category of Book 2 is more directed to be able to prepare an realize internet based products so that in 2018 able to realized a sustainable long term business development. Management also continuously conduct periodic infrastructure improvement/restructure in 2017, especially related to the adequacy of human resource quality and quantity, increasing office network, core banking migration, organized IT based products equipped with improvement of risk management and operational procedure of the bank. PT BANK INA PERDANA Tbk 137 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Dengan latar belakang tersebut, strategi bisnis Bank Ina Perdana mengarah kepada peningkatan pelayanan melalui kemudahan serta kedekatan kepada masyarakat luas, dengan tetap memegang prinsip Prudential Banking Practice, sehingga hal ini dapat mendukung bisnis Bank dalam pengumpulan dana pihak ketiga dengan komposisi serta cost of fund yang terjaga, menyalurkan kredit secara sehat seraya meningkatkan pendapatan fee based yang baik. With such background, Bank Ina Perdana business strategy is directed to service improvement through simplicity and proximity to the public, while retain the Prudential Banking Practice principle, so that it could support Bank’s business for third party fundraising with a maintained composition as well as cost of fund, administering healthy loan while increasing a good fee based income. Adapun serangkaian kegiatan yang dilakukan, sejalan dengan strategi Bank Ina Perdana adalah: 1. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga melalui produk tabungan, giro maupun deposito yang bersifat sustainable growth. Kegiatan ini akan ditunjang oleh upaya untuk memperbaiki komposisi pendanaan dengan biaya rendah, melalui peningkatan posisi CASA yaitu tabungan dan deposito. 2. Mengembangkan strategi penjualan produk yang lebih atraktif dan meningkatkan pola kerjasama berbasis teknologi perbankan, kepada pihak merchant yang sudah bekerjasama dengan Bank. 3. Menumbuhkan penyaluran kredit yang terseleksi baik kepada sektor perdagangan maupun jasa serta mengembangkan sektor UMKM dan Mikro dengan mengedepankan prinsip pemberian kredit yang sehat. 4. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan bertransaksi dengan memperkuat aspek risk control system dan keamanan operasional Bank. 5. Mengembangkan penetrasi pasar dengan penambahan kantor jaringan Bank. Bank Ina Perdana series of executed activities, in line with its strategy as follows: 1. Improving third party fundraising through savings product, giro and sustainable growth deposits. This activity is supported by the effort to improve low cost funding composition, through CASA position enhancement which is saving and deposit. Pangsa Pasar Dengan memperhatikan segmentasi pasar retail di Indonesia yang sangat berkembang cepat, dapat diprediksi bahwa perkembangan kredit usaha mikro juga menjadi cukup besar. Maka dalam pengembangan kredit baru dilakukan kerjasama dalam bentuk “pola kemitraan / corporate partneship” dengan perusahaan yang mempunyai jaringan / mitra binaan / anggotaanggota sebagai pembeli / pemakai / penyalur produk-produk dari perusahaan tersebut. Sebagai pengembangan, penyaluran kredit usaha mikro ini sudah mulai dikembangkan kerjasama dengan salah satu toko grosir terkemuka di Indonesia yang saat ini sudah mempunyai 16 toko diseluruh Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi) dengan anggota saat ini kurang lebih 70.000 ribu anggota dan 400 franchise terkait toko grosir tersebut. Yang dimaksud dengan anggota toko grosir adalah individu yang mempunyai usaha koperasi, warung, kantin, rumah makan, toko kelontong, dimana manfaat menjadi anggota adalah: mendapatkan poin reguler dan bonus poin toko grosir, mendapatkan harga khusus dari toko grosir, mendapatkan harga promo melalui promosi Harga 138 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 2. Develop attractive product sales strategy and increase cooperation pattern with banking Technology based, to merchant already in cooperation with the Bank. 3. Growing selected loan administration both to trade sector and service as well as developing UMKM and Micro sector by prioritizing healthy loan administration principle. 4. Improving transaction safety and comfort by strengthening the risk control system aspect and Bank’s operational safety. 5. Developing market penetration by increasing Bank’s network office. Market Share Through observation of retail market segmentation rapidly developed in Indonesia, it is predicted that micro business credit development will be growing. Therefore in the development of new credit cooperation is conducted in the form of corporate partnership with companies owning network / development partners / members as buyer / user / product suppliers of such company. In the development, micro business credit administration is begin with cooperation with one wholesaler in Indonesia which currently own 16 stores all over Indonesia (Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi) and its current member of around 70.000 members and 400 franchise related to such wholesaler. what is meant by wholesaler member is individual that owns cooperative, shop, canteen, restaurants, grocery stores. The benefit of becoming members is obtain regular point and bonus point from wholesaler, receive special price from grocery stores, promotion price through weekly Low Fares, obtain Shopping Point from supplier as well as receive special promotion offer through SMS. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Hemat setiap minggu, mendapatkan Poin Belanja dari supplier, dan mendapatkan penawaran promosi khusus via SMS. Dengan berbagai manfaat dan potensi yang diperoleh anggota toko grosir, maka dengan kerjasama kemitraan antara toko grosir dan Bank Ina Perdana diharapkan anggota toko grosir dapat meningkatkan usahanya. With various benefit and potential received by member of wholesaler, it is expected that by this partnership cooperation between Bank Ina Perdana and grocery stores, it will improve the business of its members. Melihat potensi yang cukup besar maka fokus usaha mikro akan terus dikembangkan kredit usaha mikro secara kemitraan agar dapat menjadi sahabat dan solusi usaha bagi usaha mikro, khususnya segmen perdagangan. Seeing this potential, the focus of micro business will be developed by partnership micro business credit in order to become partner and business solution for micro business especially trade segment. Disamping hal di atas, Bank Ina Perdana juga akan mengembangkan sumber daya manusia yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis mikro dan berkomitmen memberikan layanan usaha mikro yang cepat, dan dengan pembangunan sistem informasi yang terintegrasi, yang dapat mengefisienkan proses pemilihan nasabah, analisa pembiayaan, proses pencairan kredit, monitoring rutin sampai kepada pelaporan secara periodik. Apart from it, Bank Ina Perdana also develop human resource to support micro business growth and committed to provide fast micro business service, and by integrated information system development, it will make efficient of the customer selection process, financing analysis, loan liquidity process, routine monitoring as well as periodic report. Diharapkan dengan pengembangan sistem pendukung yang kuat, portofolio Usaha Kredit Mikro Bank Ina Perdana dapat tumbuh secara progresif dan kualitasnya terjaga baik. It is expected that by a strong supporting system development, portfolio of Micro Credit Business of Bank Ina Perdana can grow progressively and maintained its good quality. Bank Ina Perdana berupaya untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas dalam industri perbankan. Hal ini dilakukan dengan menjalankan berbagai kebijakan strategis dalam bidang pemasaran yang tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan aset, laba tahun berjalan, serta pangsa pasar. a. Aset Aset Bank Ina Perdana pada tahun 2016 sebesar Rp2,36 triliun sehingga pangsa pasar Bank dari segi aset pada Desember 2016 sebesar 0,035% dari total aset perbankan konvensional yang tercatat sebesar Rp6.730 triliun. Bank Ina Perdana strives to achieve wider market share in banking industry. This initiative is implemented in applying appropriate strategic policy in marketing field to improve assets, profits of current year and market share. b. Dana Pihak Ketiga Simpanan nasabah (dana pihak ketiga) Bank pada Desember 2016 mencapai Rp1,80 triliun sehingga pangsa pasar Bank dari segi dana pihak ketiga pada tahun 2016 tercatat sebesar 0,037% dari total dana pihak ketiga perbankan nasional sebesar Rp4.837 triliun. b. Third Party Funds The Bank’s customer savings (third party funds) on December 2016 was Rp1.80 trillion, making the Bank’s market share in third party funds 0.037% from total third party funds of national banking of Rp4,837 trillion in 2016. c. Penyaluran Kredit Bank Ina Perdana menyalurkan kredit pada tahun 2016 sebesar Rp1,38 triliun sehingga pangsa pasar Bank dari segi outstanding kredit pada tahun 2016 sebesar 0,031% dari total kredit perbankan nasional sebesar Rp4.413 triliun. c. Credit Channeling In 2016, Bank Ina Perdana channeled credit of Rp1.38 trillion. Therefore, the Bank’s market share from outstanding credit segment in 2016 was 0.031% from total national banking credit of Rp4,413 trillion. a. Assets Bank Ina Perdana’ assets in 2016 was Rp2.36 trillion, making the Bank’s market share in assets sector 0.035% from the total assets of conventional banking, which was Rp6,730 trillion, on December 2016. PT BANK INA PERDANA Tbk 139 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Tabel pangsa pasar Bank Ina Perdana 2016 Dalam triliun Rupiah 2016 Perbankan Nasional / National Banking Bank Ina Perdana Pangsa Pasar / Market Share Perbankan Nasional / National Banking Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds Bank Ina Perdana Pangsa Pasar / Market Share Perbankan Nasional / National Banking Jumlah Kredit yang Diberikan / Total Loans Bank Ina Perdana Pangsa Pasar / Market Share Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Table of Bank Ina Perdana’ 2016 market share In trillion Rupiah Uraian / Description Jumlah Aset / Total Assets Profil Perusahaan Company Profile 2015 2014 6.730 6.096 5.615 2,36 2,08 1,95 0,035% 0,034% 0,035% 4.837 4.413 4.114 1,80 1,73 1,63 0,037% 0,039% 0,040% 4.413 4.092 3.707 1,38 1,46 1,25 0,031% 0,036% 0,034% Kebijakan Dividen DIVIDEND POLICY Seluruh Saham Perseroan yang telah ditempatkan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. All subscribed shares of the Company is equal in all respects with other shares in the Company that has been Subscribed and fully paid. This includes the right on dividend allocation, right to vote in the GMS, right on bonus share allocation, and Right Issue (HMETD) according to the provision of the company’s Article of Association and the prevailing laws and regulations. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2016 diantaranya telah memutuskan agenda mengenai persetujuan dan penetapan penggunaan sisa laba bersih perseroan untuk tahun buku 2015. In accordance with the decision of the Annual General Meeting of Shareholder held on May 12, 2016, which among others decides the agenda regarding approval and stipulation of company’s remaining net profit utilization for the fiscal year of 2015. Dari jumlah laba bersih sebesar Rp16,88 miliar setelah dikurangi cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 Undang-Undang No.40 tahun 2007 sebesar Rp3,38 miliar maka Sisa Laba bersih Perseroan senilai Rp13,50 miliar sepenuhnya akan digunakan sebagai laba ditahan perseroan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan dividen kepada para Pemegang Saham. From total net profit of Rp16.88 billion after deducted by obligatory reserve as contemplated in article 70 Law No.40 of 2007 amounting Rp3.38 billion therefore the Company’s Remaining Net Profit is Rp13.50 billion. The remaining net profit will be used as retained earning of the company to strengthen capital position of the Company and not distributed as dividend to the Shareholders. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana ACTUALIZATION OF THE FUND UTILIZATION OF PUBLIC OFFER REVENUE Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) PT Bank Ina Perdana Tbk, maka Perseroan telah melaporkan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai dengan rencana Penggunaan Dana dimana dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I, seluruhnya telah digunakan untuk mencukupi Alokasi Modal Inti (AMI) untuk jaringan kantor yang telah dibuka oleh Perseroan. Realisasi In relation with Limited Public Offering I (“PUT 1”) implementation by providing the Right Issues (“HMETD”) PT Bank Ina Perdana Tbk, the company has submitted report of Actualization of the Fund Utilization of Limited Public Offering Revenue to the Financial Service Authority. In accordance with the Fund Utilization plan where the Company’s acquired fund from PUT I after deduced by all costs related with PUT I, the overall has been used to replenish the Cora Capital Allocation (AMI) for office network which opened by the Company. The Actualization of the Fund Utilization of Limited Public Offering 140 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I tersebut juga akan disampaikan oleh Perseroan dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2017. I Revenue will also be delivered by the Company in the 2017 Annual General Meeting of Shareholders agenda. (Angka dalam jutaan Rupiah) (Number in million Rupiah) Jenis Penawaran Umum Public Offering Type Penawaran Umum Terbatas I dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Limited Public Offering I by icing Preemptive Rights Tanggal Efektif Effective Date 24 Juni 2016 Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Realization Value of Public Offering Proceeds Jumlah Hasil Penawaran Umum Total Public Offering Biaya Penawaran Umum Public Offering Cost 150.000 3.912 Hasil Bersih Liabilities 146.088 Rencana Penggunaan Dana Fund Use Plan Realisasi Penggunaan Dana Realization of Fund Use Alokasi Modal Inti Allocation of core capital Total Alokasi Modal Inti Allocation of core capital Total 146.088 146.088 146.088 146.088 Sisa Dana Hasil Penawaram Umum The remaining fund Nihil June 24, 2016 Perubahan Peraturan yang Berpengaruh Signifikan Bagi Perseroan SIGNIFICANT CHANGES OF REGULATION FOR THE COMPANY Pada tahun 2016 Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/3/PBI/2016 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, yang merupakan kebijakan moneter longgar dan diharapkan dapat meningkatkan kondisi likuiditas serta kapasitas pembiayaan perbankan untuk mendukung kegiatan ekonomi. Peraturan ini mengharuskan Bank menyesuaikan pemenuhan GWM Primer, Sekunder dan LFR sesuai yang diwajibkan oleh PBI tersebut. Adanya peraturan ini juga membuat Bank dapat lebih mengoptimalkan alokasi dana pihak ketiga untuk penyaluran kredit dan penempatan pada aktiva produktif lainnya. In 2016, Bank Indonesia issued Regulation of Bank Indonesia No. 18/3/PBI/20116 Regarding the Third Amendment On Regulation of Bank Indonesia Number 15/15/PBI/2013 On Statutory Reserve of Public Bank in Rupiah and Foreign Exchange For Conventional Public Bank, which is a policy on loose monetary and is expected to improve the liquidity condition as well as financing capability of bank to support economic activities. This regulation obligates the Bank to fully adjust its Primary and Secondary GWM and LFR according to what is obligated by such regulation above. Such regulation also makes the Bank to optimize its third party fund allocation for its credit administration and placements on other productive assets. Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies Perseroan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan : • Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap Tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusuan dan Amortisasi. The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1st, 2016: • Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. • Amendment to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions. • SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments. • SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. • Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. • PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. • PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. • PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap. • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. • SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. • SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. • SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement. Perseroan telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have significant impact to the financial statements. PT BANK INA PERDANA Tbk 141 2016 Annual Report Tata Kelola Good Corporate Governance Bank Ina Perdana terus membangun pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan menjadi Bank yang lebih kuat dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Peningkatan kinerja dan mutu pelayananan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu sebagai Bank yang sehat dan berkembang menuju Era Digital Banking. Bank Ina Perdana strives to build quality and sustainable business growth to become a stronger Bank with its good corporate governance. The improvement of performance and service quality is maintained from time to time as a healthy and developed Bank to welcome the Era of Digital Banking. 06 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tata Kelola Good Corporate Governance Penerapan Tata Kelola yang baik secara konsisten pada kondisi persaingan yang ketat, akan memperkuat daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan Pemegang Saham dan Stakeholders sehingga Bank dapat beroperasi dan tumbuh secara berkesinambungan dalam jangka panjang. A consistent implementation of good Governance under rigorous competition, will strengthen corporate competitiveness, maximize corporate values, manages resources and risks effecitvely and efficiently, which in turn will strengthen the trust of share holders and stakeholders so Bank can operate and grow continuously in the long run. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Implementation Governance of Good Corporate Dalam rangka meningkatkan kinerja PT Bank Ina Perdana In order to improve the performance of PT Bank Ina Perdana Tbk (“Bank”), melindungi kepentingan Stakeholders, dan Tbk (“Bank”), protect the interest of Stakeholders, and enhance meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang- compliance to the applicable regulations as well as generally undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku accepted ethical values of the banking industry, Bank has umum pada industri perbankan, Bank melaksanakan kegiatan conducted its business as mandated by Regulation of the usahanya sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Otoritas Financial Services Authority No. 55 /POJK.03/2016 dated Jasa Keuangan No. 55 /POJK.03/2016 Tanggal 7 Desember December 7, 2016 on the Implementation of Governance for 2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Public Banks, Regulation of the Financial Services Authority Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.21/ POJK.04/2015 tanggal No. 21/ POJK.04/2015 dated November 15, 2015 on the 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Implementation of Open Corporate Governance Guide of Perusahaan Terbuka yang pelaksanaanya diatur dalam Surat which the application is stipulated in Circular of the Financial Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/ SEOJK.04/2015 tanggal Services Authority No.32/ SEOJK.04/2015 dated November 17, 17 November 2015 Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan 2015 on Open Corporate Governance, that in order to improve Terbuka, bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja bank, performance of Bank, protect the interest of stakeholders, and melindungi kepentingan para pemangku kepentingan, dan enhance the compliance of generally applicable regulations and meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang- ethical values of banking industries, there needs to be good undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada Governance. industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Tata Kelola yang baik. Tata Kelola yang baik adalah suatu tata cara pengelolaan Bank Good Governance is a system of managing Bank under the yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), principles akuntabilitas pertanggungjawaban independency, and fairness. A consistent implementation of (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran good Governance under rigorous competition, will strengthen (fairness). Penerapan Tata Kelola yang baik secara konsisten corporate competitiveness, maximize corporate values, manages pada kondisi persaingan yang ketat, akan memperkuat daya resources and risks effecitvely and efficiently, which in turn will (accountability), 144 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 of transparency, accountability, responsibility, Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola strengthen the trust of share holders and stakeholders so Bank sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang can operate and grow continuously in the long run. pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan Pemegang Saham dan Stakeholders sehingga Bank dapat beroperasi dan tumbuh secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Pelaksanaan Tata Kelola Bank senantiasa berlandaskan pada The implementation of Bank Governance is always based on lima prinsip di atas dan telah dituangkan dalam five principles above and has been outlined in Guidelines for Pelaksanaan Good Corporate Governance Pedoman (GCG) No. Implementation of Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 terbit tanggal 1 Desember 2015 yang COM/001/01/1215 issued on December 1, 2015 that is an merupakan up dating dari Pedoman Pelaksanaan Good update of Guidelines for Implementation of Good Corporate Corporate Governance No. COM/001/00/0312 terbit tanggal Governance (GCG) No. COM/001/00/0312 30 Maret 2012. Pedoman GCG ini merupakan acuan internal 30, 2012. The GCG Guidelines is an internal reference in the dalam pelaksanaan Tata Kelola agar seluruh tingkatan atau implementation of Governance so that the entire levels or jenjang organisasi yang ada pada Bank, dalam mengelola Bank stages of the existing Bank organization, in managing Bank dan menjalankan usahanya senantiasa terarah dan terkontrol, and performing the business is always targeted and controled, dapat meningkatkan kinerja, mampu melindungi kepentingan can improve the performance, able to protect the interest Stakeholders dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap of stakeholders and can enhance compliance towards the peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai applicable regulations as well as generally accepted ethical etika yang berlaku umum pada industri perbankan, secara terus values of the banking industry in a continuous and sustainable menerus dan berkesinambungan. Bank telah melaksanakan manner. Bank has performed principles of good Governance prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan in its dealings at all levels and stages of the organizations usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi covering the entire structure and employment of the Bank, dalam setiap kegiatan usahanya, pada seluruh tingkatan atau from the Board of Commissioners, Board of Directors, Diretors jenjang organisasi meliputi seluruh pengurus dan karyawan to executive level employees. dated March Bank, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. PT BANK INA PERDANA Tbk 145 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Uraian singkat prinsip dalam pelaksanaan Tata Kelola pada A brief description of the principles in the implementation of Bank, adalah sebagai berikut: Governance at the Bank, are as follows: 1. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam 1. Transparency is openness in expressing the material and mengemukakan informasi yang material dan relevan serta relevant information and openness in decision making keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. process. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, Bank discloses information in a timely, adequate, memadai, jelas, akurat dan mudah diperbandingkan serta clear, accurate and easily comparable and accessible to mudah diakses oleh Stakeholders sesuai dengan haknya. stakeholders in accordance with their rights. The principle Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban of openness by the Bank does not reduce the obligation to untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang- comply with bank secrecy according to the Law in force. Undang yang berlaku. 2. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan 2. Accountibility is clarity of the functions and the pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga implementation of the accountability of Bank so that the pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki ukuran management runs effectively. Banks have performance kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang indicators of all ranks based on measures that are consistent konsisten dengan Corporate Values, sasaran dan usaha dan with the Corporate Values, objectives and operations and strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank. the Bank’s strategy as a reflection of the bank accountability. Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab In this connection, Bank has established a clear responsibility yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras of each organ of the organization in line with the vision, dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan mission, business targets and strategy and to ensure the serta memastikan terdapatnya Check and Balance dalam presence of Check and Balance in the management of the pengelolaan Bank. Bank. 3. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian 3. Responsibility is the conformity of management of Bank pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan with the applicable regulations and the principles of sound yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang bank management. sehat. Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga As a form of accountability of Bank to maintain the kelangsungan usahanya, Bank harus berpegang pada continuity of business, Bank should observe the principle prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Practices) dan of prudence (Prudential Banking Practices) and follow the menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. applicable regulations. Bank should act as a Good Corporate Bank harus bertindak sebagai Good Corporate Citizen Citizen (good corporate citizen) including caring for the (warga perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap environment and fulfilling its social responsibility. lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. 4. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank 4. Independency is Bank management in a professional secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manner without any influence/pressure from any party. manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar Bank prevent unfair domination by any stakeholders, and oleh Stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh is not affected by the unilateral interests and free from kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan Conflict of Interest, and any decision based on objectivity (Conflict of Interest), dan setiap keputusan berdasarkan and free from pressure from any party. objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun. 146 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 5. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam 5. Fairness is justice and equality in fulfilling the rights of memenuhi hak-hak Stakeholders yang timbul berdasarkan stakeholders arising under the agreement and the applicalbe perjanjian regulations. dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank memperhatikan kepentingan seluruh Stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran Bank pays attention to the interests of all stakeholders (Equal based on the principles of Equal Treatment and provide/ Treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat deliver opinions in the interest of the Bank or have access to bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap information in accordance with the principle of openness. informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLA Results of Self-assessment Governance Implementation Bank telah melakukan penilaian sendiri terhadap Pelaksanaan The Bank has conducted self assessment of the Governance Tata Kelola pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2016 dengan Implementation on June 30, 2016 and December 31, 2016 meliputi 11 (sebelas) faktor Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola including 11 (eleven) Governance Implementation Assessment dan dinilai dalam Peringkat 2 (Baik). Hasil Laporan Penilaian factors and assessed in Rank 2 (Good). Results of Self-assessment Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola tersebut telah disampaikan Governance Implementation Report has been submitted to the kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Financial Services Authority (FSA). Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Pada PT Bank Ina Perdana Tbk / Results of Self-assessment Governance Implementation on PT Bank Ina Perdana Tbk Peringkat / Rank Individual 2 Definisi Peringkat Rank Definition Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum “Baik”. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. Reflecting that the Bank Management has made the implementation of Governance in general “Good”. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of good governance. If there is weakness in the application of the principles of Corporate Governance, in general the weakness is less significant and can be solved with normal action by the Bank’s management. Dari hasil penilaian sendiri (Self Assessment) atas Penerapan From the results of Self Assessment on GCG, it is concluded Tata Kelola, disimpulkan bahwa Penerapan Tata Kelola Bank, that the Bank, placed in the ranking of 2 (two) or “Good”, is dinilai dalam peringkat 2 (dua) atau “Baik”, tercermin dari: reflected from: 1. Ketentuan OJK tentang persyaratan Jumlah, Komposisi, 1. The provisions of the FSA on requirements of Quantity, Kriteria dan Independensi serta Integritas, Kompetensi Composition, Criteria and Independence as well as Integrity, dan Reputasi Keuangan Dewan Komisaris maupun Direksi Competence and Financial Reputation of the Board of dapat dipenuhi oleh Bank, sebagaimana surat dari OJK Commissioners and Board of Directors may be met by the No. S-47/PB 311/2016 tanggal 1 Juli 2016 Perihal Susunan Bank, as per letter from the FSA No. S-47/PB 311/2016 Pengurus Bank Ina Perdana. dated July 1, 2016 on Membership of the Management Board of the Bank Ina Perdana. 2. Penguatan Permodalan a. Pencapaian Rentabilitas yang semakin baik mendorong Pertumbuhan Organik dalam memperkuat permodalan 2. Capital strengthening a.Achievement of better Profitability pushes Organic growth in strengthening the Bank’s capital. Bank. b. Dengan terlaksananya PUT I, maka Modal Bank semakin b.With the execution of Limited Public Offering (LPO) I, bertambah dimana pertambahan modal tersebut dapat Bank Capital increases where the increase can meet the memenuhi Kebutuhan Modal Inti sesuai Jaringan Core Capital Requirement in accordance with Office Kantor. Network. PT BANK INA PERDANA Tbk 147 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 c. Dengan adanya Aksi Korporasi Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support berupa Penawaran c.With the Corporate Actions of LPO II which was held Umum Terbatas II (PUT II) yang telah dilaksanakan pada in March 2017, the Bank may then enter in Category bulan Maret 2017, maka Bank dapat masuk dalam Bank BOOK 2 Bank. Kategori BUKU 2. 3. Pembentukan Keanggotaan Komite telah sesuai dengan 3.The establishment of Committee membership is in persyaratan yang ditentukan oleh OJK. Komite-komite accordance with the requirements specified by the Bank yang dibentuk telah melaksanakan tugas dan tanggung FSA. The Committees formed has performed the duties and jawabnya dengan baik, yakni membantu Dewan Komisaris responsibilities well, assisting the Board of Commissioners dalam melakukan pengawasan dan pengambilan keputusan in monitoring and decision-making companies that are perusahaan yang bersifat strategic. strategic. 4. Internal Audit Group, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan 4.Internal Audit Group, the Risk Management Unit and Satuan Kerja Kepatuhan dapat melaksanakan tugas dan Compliance Unit can perform the duties and responsibilities tanggung jawabnya dengan baik. properly. 5. Bank serius untuk mengontrol tingkat kemungkinan dan 5. Bank is serious to control the level of probability and chance kesempatan terjadinya Fraud, kolusi dan penyalahgunaan of occurrence of fraud, collusion and abuse of authority. wewenang. Untuk itu dalam rangka meningkatkan Therefore in order to increase awareness and vigilance kesadaran dan kewaspadaan terhadap tindakan Fraud dan against fraud and foster a culture of Anti Fraud action menumbuhkan budaya Anti Fraud maka dalam periode then in this reporting period in an effort to prevent fraud mencegah terjadinya Fraud in the Bank, the Bank held a Internal Control and Anti- pada Bank, maka Bank menyelenggarakan Sosialisasi Fraud Socialization for employees with internal sources of Pengendalian Intern dan Anti Fraud pada karyawan dengan the Bank. In this event, the Director of Compliance (Dirkep) nara sumber dari internal Bank. Dalam Acara ini, Direktur participated in briefing the participants, where Dirkep Kepatuhan (Dirkep) ikut serta memberikan pengarahan motivated participants to work well and constantly develop kepada Peserta Sosialisasi, dimana Dirkep memberi motivasi themselves, honest and remained aloof from Fraud that kepada Peserta agar bekerja dengan baik dan senantiasa could harm the Company as well as themselves. laporan ini dalam upaya mengembangkan diri, jujur dan tetap menjauhkan diri dari tindakan Fraud yang dapat merugikan Perusahaan demikian juga diri sendiri. 6. Sebagai bagian dari Know Your Employee dalam Strategi 6. As part of the Know Your Employee in Anti Fraud Strategy, Anti Fraud maka secara berkala dilakukan BI Checking BI Checking towards the Management and Employees of kepada Pengurus dan Karyawan Bank, sebagai antisipasi the Bank is periodically performed, as an early anticipation dini terhadap kemungkinan adanya Pengurus dan of the possibility of Officers and Employees who have bad Karyawan yang mengalami kredit macet. Hal ini merupakan credit. This is an attempt to keep away one element causing suatu upaya untuk menjauhkan salah satu unsur penyebab fraud namely pressure experienced by employees. terjadinya Fraud berupa Pressure (tekanan) yang dialami karyawan. 7. PT Bank Ina Perdana Tbk merupakan Bank kategori 7. PT Bank Ina Perdana Tbk is BOOK 1 category Bank. However, BUKU 1, namun demikian mampu menunjukan prestasi they are able to demonstrate achievements in the world of di dunia Perbankan Nasional. Di bawah kepemimpinan the National Bank. Under the leadership of Mr. Edy Kuntardjo Bp. Edy Kuntardjo beserta Jajaran Pengurus lainnya, nama along with other Management Board, Bank’s name and dan reputasi Bank semakin dikenal di dunia perbankan reputation is increasingly recognized in the national perusahaan “Go Public” yang banking world, and has become “Go Public” company telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) that has been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) pada tanggal 16 Januari 2014. Selain itu juga menunjukkan since January 16, 2014.It also shows the achievements in prestasi dalam berbagai Event yang diselenggarakan oleh various events organized by the achievement rater. Selain pemeringkat prestasi. itu juga menunjukkan prestasi dalam berbagai Event yang nasional, telah menjadi diselenggarakan oleh pemeringkat prestasi. 148 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Hasil RUPS GMS RESOLUTION A. Hasil RUPSLB 2016 A. EGMS Resolution Tanggal: 4 November 2016 Dated: November 4, 2016 No Mata Acara / Agenda Keputusan RUPS Luar Biasa 2016 GMS Resolution in 2016 1 Pertama First 1) Menyetujui meningkatkan modal dasar Perseroan dari semula Rp. 632.000.000.000,-- (enam ratus tiga puluh dua miliar rupiah) menjadi Rp. 2.000.000.000.000,-(dua triliun rupiah) dan oleh karenanya mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan tentang modal dasar Perseroan. 2) Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan peningkatan Modal Dasar Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1) Approve the Company’s capital increase of Rp 632.000.000.000 (six hundred thirty-two billioin rupiah) to become Rp 2.000.000.000.000 (two trillion rupiah) and therefore chane the Article 4 paragraph 1 of Company’s Articles of Association regarding the Company’s authorized capital. 2) Authorize Board of Commissioners and/or Board of Directors to conduct all necessary action related to improvement of Company’s Authorized Capital according to the prevailing laws and regulations. 2 Kedua Second Rapat menyetujui kepada Perseroan untuk melakukan PUT II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 2.929.375.000 (dua miliar sembilan ratus dua puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) saham biasa atas nama dengan nominal per saham sebesar Rp. 100,- (seratus rupiah) atau dengan nominal sebesar Rp. 292.937.500.000 (dua ratus sembilan puluh dua miliar sembilan ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah). The meeting agreed on the Company to conduct PUT II by Right Issue at most of 2.929.375.000 (two billion nine hundred twenty-nine million three hundred seventy-five thousand) of ordinary shares with nominal per share of Rp 100 (one hundred rupiah) or nominal of Rp 292.937.500.000 (two hundred nine-two billion nin hundred thirty-seven million five hundred thousand rupiah) 3 Ketiga Third Menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan atas pasal-pasal terkait sehubungan dengan pelaksanaan PUT II. Approve the amendment of Company’s articles of association on articles related to PUT II implementation. 4 Keempat Fourth Menyetujui memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan PUT II, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Approve to authorize and provide power to the Board of Commissioners and/or Board of Directors of the Company to conduct all necessary action needed in the PUT II implementation, according to the prevailing laws and regulations. B. Hasil RUPST & RUPSLB 2016 B. AGMS & EGMS RESOLUTION Tanggal: 12 Mei 2016 Dated: May 12, 2016 RUPST RUPST No Mata Acara / Agenda Keputusan RUPST 2016 GMS Resolution in 2016 1 Pertama First Rapat menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2015, termasuk mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2015. The meeting approve and well accepted Annual Report of the Company for Book Year 2015, including ratification of Monitoring Task Report by Board of Commissioners for book year 2015. 2 Kedua Second Rapat menyetujui dan Mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja, Firma anggota “Ernst & Young Global Limited”, sebagaimana dimuat dalam laporan mereka tertanggal 18 Maret 2016 dengan “opini audit tanpa modifikasian”, dan dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (“acquit et decharge”) kepada seluruh anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang telah mereka lakukan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan Tahunan dan laporan keuangan tersebut. The meeting approve and Ratify the Balance and Profit and Loss Calculations of the Company for book year 2015, audited by Public Accounting Office Purwantono, Sungkoro and Surja, Firm members of “Ernst & Young Global Limited”, as contained in their report dated March 18, 2016 with “audit opinion without modification”, and therefore provide settlement and acquit et decharge to all members of the Company’s Board of Directors from all conducted management action, and to all members of the Company’s Board of Commissioners on all monitoring actions conducted for book year 2015, during which such actions is reflected in such Annual report and financial statement. PT BANK INA PERDANA Tbk 149 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 No 3 Mata Acara / Agenda Ketiga Third Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Keputusan RUPST 2016 GMS Resolution in 2016 Menyetujui dan menetapkan Penggunaan Laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 16.876.955.749,00 dengan rincian sebagai berikut: 1) Sebesar 20 % laba bersih senilai Rp 3.375.391.149,80 akan disisihkan sebagai cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2) Sisa Laba bersih setelah dikurangi cadangan wajib yaitu senilai Rp 13.501.564.599,20 sepenuhnya akan digunakan sebagai laba ditahan perseroan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan dividen kepada para Pemegang Saham. Approve and stipulate Company’s Net Income Utilization for book year ended on December 31, 2015 of Rp 16.876.955.749,00 detailed as follows: 1) Net profit 20% amounting of Rp 3.375.391.149,80 will be set aside for statutory reserve as contemplated in article 70 Law No.40 of 2007 on the Limited Liability Company. 2) The Remaining Net Profit after reduced by statutory reserve of Rp 13.501.564.599,20 all of which will be used as retained profit of the company to strengthen Company’s capital position and is not divided as dividend to the Shareholers. 4 Keempat Fourth Rapat menyetujui untuk memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji dan/atau tunjangan kepada anggota Direksi Perseroan serta honorarium dan/atau tunjangan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. The meeting approve the authorize Company’s Board of Commissioners to stipulate salary and/or allowance to the Company’s Board of Directors as well as honorarium and/ or allowance to the Company’s Board of Commissioners by regards to the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee. 5 Kelima Fifth Rapat menyetujui memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki reputasi yang baik serta memberi wewenang sepenuhnya kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik tersebut dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. The meeting approve to authorize the Company’s Board of Commissioners to appoint Public Accounting Office to audit the Company’s financial statement for book year 2016 with provision that appointed Public Accounting Office is registered in the Financial Service Authority and have good reputation as well as provide full authority to the Company’s Board of Directors to stipulate honorarium and other requirements related to such Public Accountant appointment with regard to the Audit Committee recommendation. Hasil RUPSLB No 1 EGMS Resolution Mata Acara / Agenda Pertama First Keputusan RUPS Luar Biasa 2016 GMS Resolution in 2016 1) Menyetujui mengangkat kembali Dewan Komisaris dan Direksi serta menambah seorang Direktur yang baru terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2016 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan Tahun 2018 dengan susunan sebagai berikut: a) Dewan Komisaris 1. Komisaris Utama Independen : Bapak Birawa Natapradja 2. Komisaris Independen : Bapak Hari Sugiharto 3. Komisaris : Ibu Winadewi Hanantha b) Direksi 1. Direktur Utama : Bapak Edy Kuntardjo 2. Direktur : Bapak Wardoyo 3. Direktur : Ibu Kiung Hui Ngo 4. Direktur : Bapak Josavia Rachman Ichwan 2) Memberi Kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1) Approve to reappoint Board of Commissioner and Board of Directors as well as add new Director as of the closing of 2016 Annual General Meeting of Shareholders until the closing of 2018 Annual General MEeting of Shareholders with the arrangement as follows: a) Board of Commissioners 1) Independent President Commissioners: Mr Birawa Natapradja 2) Independent Commissioner: Mr Hari sugiharto 3) Commissioner: Mrs winadewi Hanantha b) Board of Directors: 1) President Director: Mr Edy Kuntardjo 2) Director: Mr wArdoyo 3) Director: Mrs Kiung Hui Ngo 4) Director: Mr Josavia Rachman Ichwan 2) Provide power to the Company’s Board of Directors to conduct all necessary action related to the changes of Board of Commissioners and Board of Directors arrangement according to the prevailing laws and regulations. 150 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis No Mata Acara / Agenda Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Keputusan RUPS Luar Biasa 2016 GMS Resolution in 2016 2 Kedua Second Rapat menyetujui Penambahan Modal melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sejumlah 625.000.000 (enam ratus dua puluh lima juta) lembar saham biasa atas nama dengan nominal Rp 100,per lembar saham. The meeting approve of Capital Increase through Limited Public Offering I by Right Issue at most of 625.000.000 (six hundred twenty-five million) ordinary shares with nominal of Rp 100 per share. 3 Ketiga Third Menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I. Approve the changes of Company’s articles of association related to the implementation of Limited Public Offering I. 4 Keempat Fourth Pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Authorized and provide power to the Company’s Board of Commissioners and/or Board of Directors to conduct all necessary actions related to the implementation of Limited Public Offering I, according to the prevailing laws and regulations C. Hasil RUPST & RUPSLB 2015 C. 2015 AGMS & EGMS Resolution Tanggal: 12 Juni 2015 Dated: June 12, 2015 RUPST AGMS No Mata Acara / Agenda Keputusan RUPST 2015 GMS Resolution in 2015 1 Pertama First Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2014, termasuk mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014. Approved the Company’s Annual Report for the Financial Year 2014, including ratifying the Supervisory Report by the Board of Commissioners for the financial year 2014. 2 Kedua Second Menyetujui dan Mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny”, anggota jaringan global “Moore Stephens” sebagaimana dimuat dalam laporan mereka tertanggal 26 Februari 2015 dengan pendapat “wajar tanpa pengecualian”. Oleh karena itu sesuai dengan keputusan rapat mengenai agenda 1 dan 2 maka rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (“acquit et decharge”) kepada seluruh anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang telah mereka lakukan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan Tahunan dan laporan keuangan tersebut. Approved and Ratified the Balance Sheet and Profit and Loss Statement for the financial year 2014, which were audited by Public Accounting Firm “Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny”, member of the global network “Moore Stephens” as stated in their report dated 26 February 2015 with the opinion of “fair without exception”. Therefore, in accordance with the decision of the meeting regarding agenda 1 and 2, the meeting provides release and discharge full responsibility (“acquit et decharge”) to all members of the Board of Directors of the Company for all acts of management that they have done and to all members of the Board of Commissioners for control measures they have done in the financial year 2014, all such actions are reflected in the Annual report and financial statements. 3 Ketiga Third Menyetujui dan menetapkan Penggunaan Laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014 sebesar Rp. 15.342.398.211,00 untuk: a. Sebesar 20 % laba bersih senilai Rp 3.068.479.642,00 akan disisihkan sebagai cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Sisa Laba bersih setelah dikurangi cadangan wajib sebesar Rp 12.273.918.569,00 sebagai laba ditahan dan sepenuhnya untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan dividen kepada para Pemegang Saham. Approve and assign the usage of Net profit for the financial year 2014 amounting to Rp. 15,342,398,211.00 to: a. 20% in net profit of Rp 3,068,479,642.00 will be set aside as a reserve requirement referred to in Article 70 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. b. Remaining net profit after deducting the statutory reserve amounting to Rp 12,273,918,569.00 as retained earnings and fully to strengthen the capital position of the Company and are not distributed as dividends to shareholders. PT BANK INA PERDANA Tbk 151 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 No Mata Acara / Agenda Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Keputusan RUPST 2015 GMS Resolution in 2015 4 Keempat Fourth Dalam Rapat telah dilaporkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya-biaya emisi sehubungan dengan Penawaran Umum sebesar Rp. 117.492.210.501,00 seluruhnya telah digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk ekspansi kredit. During Meeting it was reported that the Report of Utilization of Proceeds from public offering, net of issuance costs in connection with the Public Offering of Rp. 117,492,210,501.00 entirely has been used for the growth of business in the form of credit expansion. 5 Kelima Fifth Menyetujui Perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK4/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, serta menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Approved the changes on Articles of Association to conform with the Financial Services Authority Regulation No.32 / POJK.04 / 2014 on the Planning and Organization of the General Meeting of Shareholders of Public Company and Regulation of the Financial Services Authority 33 / POJK4 / 2014 of the Board of Directors and Board Commissioner of Public Company, and rearranged all the provisions of the Articles of Association. 6 Keenam Sixth Memberikan kuasa dan wewenang Kepada Direksi Perseroan dengan Hak Subtitusi untuk menyatakan Keputusan Rapat dan menyusun kembali Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan selanjutnya menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk medapat persetujuan dan/ atau tanda penerimaan pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar serta selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dianggap perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan. Assigned the power and authority to the Board of Directors with Right-substituted to declare Resolutions and recast the Articles of Association in a Notary Deed and subsequently conveyed to relevant authorities for approval and / or receipt of notice of such Amendment and furthermore did everything necessary and useful for this purpose with no exemption. 7 Ketujuh Seventh Menyetujui untuk memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji dan/ atau tunjangan kepada anggota Direksi Perseroan serta honorarium dan/atau tunjangan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Agreed to authorize the Board of Commissioners to determine the salaries and / or allowances of members of the Board of Directors as well as remuneration and / or benefits to members of the Board of Commissioners with a recommendation from the Remuneration and Nomination Committee. 8 Kedelapan Eighth Menyetujui memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan memiliki reputasi yang baik serta memberi wewenang sepenuhnya kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik tersebut dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. Approved in authorizing the Board of Commissioners to appoint Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year 2015 with a public accounting firm that is registered with the Financial Services Authority and has a good reputation and give full authority to the Board of Directors to determine the honorarium and other requirements with respect to the appointment of the Public Accountant with regard to the recommendation of the Audit Committee. Dewan Komisaris Board of Commissioners Susunan Dewan Komisaris Bank sebagaimana dipertegas oleh Composition of the Board of Commissioners of the Bank as OJK melalui surat No. S-47/PB 311/2016 tanggal 1 Juli 2016 confirmed by the FSA in its letter No. S-47/PB 311/2016 dated Perihal Susunan Pengurus Bank Ina Perdana, July 1, 2016 on Member of the Board of the Bank Ina Perdana, menegaskan bahwa Dewan Komisaris Bank adalah sebagai berikut: confirmed that the Board of Commissioners are as follows: Susunan Dewan Komisaris Composition of Board of Commissioners Nama / Name Jabatan / Title Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen / Independent President Commissioner Hari Sugiharto Komisaris Independen / Independent Commissioner Winadewi Hanantha Komisaris / Commissioner 152 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Jumlah, Komposisi Dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Quantity, Composition and Criteria of Members of Board of Commissioners Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Dan Kriteria Anggota Terms such as Number, Composition, Criteria and Member of Dewan Komisaris seperti yang ditentukan oleh OJK sudah the Board of Commissioners as defined by the FSA have been terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut: met, with the following description: 1. Jumlah Anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang 1. The Number of Members of the Board of Commissioners dipimpin oleh Komisaris Utama dan semua Anggota Dewan is three headed by the President Commissioner and all the Members of the Board reside in Indonesia. Komisaris berdomisili di Indonesia. 2. 67% (enam puluh tujuh perseratus) dari jumlah Anggota Dewan Komisaris Bank adalah Komisaris Independen. 2. 67% (sixty seven percent) of Members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners. 3. Semua Anggota Dewan Komisaris memenuhi persyaratan 3. All Members of the Board of Commissioners meets the telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and requirements has passed Fit and Proper Test in accordance Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian with the provisions of the FSA on Fit and Proper Test. Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). a. Birawa Natapradja menjabat sebagai Komisaris Utama a. Birawa Natapradja served as Independent after obtaining Independen setelah memperoleh persetujuan dari Bank approval from Bank Indonesia through the Letter of Indonesia melalui Surat Bank Indonesia No. 14/101/ Bank Indonesia No. 14/101/GBI/DPIP/Secrets dated 4 GBI/DPIP/Rahasia tertanggal 4 September 2012 Perihal September 2012 on the Decision of Fit and Proper Test Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and from being the President Commissioner to becoming Proper Test) dari Komisaris Utama menjadi Komisaris the Independent President Commissioner. Utama Independen. b. Hari Sugiharto menjabat sebagai Komisaris Independen b. Today Sugiharto served as Independent Commissioner, setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia after obtaining approval from Bank Indonesia through melalui Surat Bank Indonesia No.10/66/GBI/DPIP/Rahasia the Bank Indonesia No.10/66/GBI/DPIP/Classified dated tertanggal 7 Mei 2008 Perihal Keputusan atas Perubahan May 7, 2008 regarding Decision on Position Change Status Jabatan Komisaris PT Bank Ina Perdana menjadi Status of Commissioner of PT Bank Ina Perdana becoming Independent Commissioner. Komisaris Independen. Komisaris c.Winadewi Hanantha served as Commissioner after setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia obtaining approval from Bank Indonesia through the melalui Surat Bank Indonesia No. 14/152/GBI/DPIP/ Letter of Bank Indonesia No. 14/152/GBI/DPIP/Classified Rahasia tertanggal 7 Desember 2012 Perihal Keputusan dated December 7, 2012 regarding Decision on Fit and Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Proper Test on the Transition position from Director of terhadap Peralihan Jabatan dari Direktur Bisnis Menjadi Business to become Commissioner. c. Winadewi Hanantha menjabat sebagai Komisaris. 4. Tidak ada Anggota Dewan Komisaris merangkap jabatan 4. No Member of the Board of Commissioners serves concurrent sebagai Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat positions as Member of the Board of Commissioners, Board Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga of Directors, or Executive Officer at 1 (one) institution/ keuangan. company that is not a financial institution. Selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi dan Kriteria In addition to requirements such as Number, Composition Dewan Komisaris seperti yang ditentukan oleh OJK, semua and Criteria of BOC as defined by the FSA, all Members Anggota Dewan Komisaris memenuhi persyaratan Integritas, of the Board of Commissioners meets the requirements of Kompetensi dan Reputasi Keuangan sehingga pelaksanaan integrity, competence and reputation of Finance so that the fungsi pengawasan untuk kepentingan Bank dapat dilaksanakan implementation of the supervisory function for the benefit of dengan baik. the Bank can be performed well. 1. Semua Anggota Dewan Komisaris memiliki Integritas paling 1. All Members of the Board of Commissioners have Integrity kurang mencakup: that includes at least: a. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain a. Having a good character and moral values, among others ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang indicated by the attitude of complying with applicable berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti regulatory requirements, including never been convicted PT BANK INA PERDANA Tbk 153 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua of any Specific Crime within the past 20 (twenty) years puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; prior to nomination; b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan c. Memiliki komitmen terhadap b. Having the commitment to comply with the applicable regulations; perundang-undangan yang berlaku; pengembangan operasional Bank yang sehat; d. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan c. Committed to the development of sound Bank operations; d. Not included in the list of failing the Fit and Proper Test. dan kepatutan (Fit and Proper Test). 2. Semua Anggota Dewan Komisaris memiliki Reputasi 2. All Members of the Board of Commissioners have financial keuangan paling kurang mencakup: Reputation that at least include: a. Tidak memiliki kredit macet; a. Not having bad credit; b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Anggota b. Not been declared bankrupt or become Directors or Direksi atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan Board of Commissioners found guilty of causing a bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan company to be declared bankrupt by a court decision pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 within the past five (5) years prior to nomination. (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan. Program Orientasi Bagi Anggota Dewan Komisaris Baru Orientation Program for the new Member of the Board of Commissioners Yang dapat menjadi Anggota Dewan Komisaris adalah orang Those who can be a Member of the Board of Commissioners is an perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan individual who meets the requirements according to applicable yang berlaku pada saat diangkat dan selama menjabat sebagai regulations at the time of appointment, and during his tenure Anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris harus as a Member of the Board of Commissioners. Members of the memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Board of Commissioners shall meet the requirements of passing Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK the Fit and Proper Test in accordance with the provisions of the tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper FSA on Fit and Proper Test. Appointment of Commissioners takin Test). Pengangkatan Komisaris memperhatikan rekomendasi into account the recommendation of the Remuneration and Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan Nomination Committee and the approval of the RUPS. Before dari RUPS. Sebelum Efektif menjadi Anggota Dewan Komisaris, becoming an Effective Member of the Board of Commissioners, yang bersangkutan dapat mengikuti orientasi agar tugas dan the person of interest can participate in the orientation so that tanggung jawabnya sebagai Anggota Dewan Komisaris dapat the duties and responsibilities as a Member of the Board of dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Commissioners can best be implemented. Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners 1. Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif 1. BOC as an organ of the company have collectively been in telah bertugas melakukan pengawasan dan memberikan charge of supervising and advising the Board of Directors nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa Bank telah and ensure that the Bank has been implementing good melaksanakan Tata Kelola yang baik. Dalam melakukan governance. In conducting supervison the Commissioner pengawasan Komisaris telah mengarahkan, memantau, dan has directed, monitored, and evaluated the implementation mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. of the strategic policy of the Bank. 2. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengawas dan 2. In carrying out its function as a supervisor and advisor, the penasehat, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam mengambil Board is not involved in the decision-making operations, keputusan kegiatan operasional, kecuali: except: a. Penyediaan dana kepada Pihak terkait sebagaimana a. Provision of funds to related parties as stipulated in Bank diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Indonesia provisions concerning the Legal Lending Limit; Maksimum Pemberian Kredit; dan and b. Hal-hal lain yang ditetapkan peraturan perundangan yang berlaku. 154 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 b. Other things that set by the prevailing regulations. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 3. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris dalam 3. The involvement or approval of the Board in decision making pengambilan keputusan kegiatan operasional merupakan operations are part of the assignment and supervision of bagian dari tugas dan pengawasan Dewan Komisaris the Commissioners so it does not negate the responsibility sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi dalam of the Board of Directors in carrying out the management melaksanakan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh of the Bank. The task of supervision by the Board of Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan Commissioners is an early surveillance efforts need to be dini yang perlu dilaksanakan. implemented. 4. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah 4. BOC has ensured that the Board of Directors has followed menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Internal up on audit findings and recommendations from the Internal Audit Group Bank, Auditor eksternal, hasil pengawasan OJK Audit Group of the Bank, external auditors, the results of the dan/atau hasil pengawasan Otoritas lainnya. 5. Dewan Komisaris senantiasa FSA supervision and/or other authorities monitoring results. menyampaikan Laporan 5. BOC always submit Surveillance Business Plan report to the Pengawasan Rencana Bisnis kepada OJK dengan tepat FSA in a timely manner. waktu. Board Charter (Pedoman Dan Tata Tertib Kerja) Board Charter (Guidelines and Rules of Conduct) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan In performing its duties and responsibilities, the Board of Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang Commissioners has established guidelines and rules o fconduct bersifat mengikat bagi setiap Anggota Dewan Komisaris that are binding upon every member of the Board including setting termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, pengaturan rapat work ethic, working time, meeting arrangements and Code of dan Kode Etik, yakni Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Ethics, namely Implementation Guidelines of Good Corporate Governance No. COM/001/00/0312 terbit tanggal 30 Maret Governance No. COM/001/00/0312 issued on March 30, 2012. 2012. Pada tanggal 1 Desember 2015 Pedoman Pelaksanaan On December 1, 2015 Guidelines for the Implementation of GCG tersebut direvisi menjadi No. COM/001/01/1215 untuk GCG was revised to No. COM/001/01/1215 to synchronize with menyelaraskan dengan ketentuan baru POJK No. 32 / the new provisions of POJK No. 32 /POJK.04/2014 On Plan and POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Enforcement of RUPSPT, No. 33 /POJK.04/2014 On the Board Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, No. 33 / of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Company and No. 34/POJK.04/2014 On the Nomination and Atau Perusahaan Publik dan No. 34/POJK.04/2014 Tentang Remuneration Committee of the Issuer or Public Company. Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik. Frekuensi Rapat Frequency of Meeting Frekuensi rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran Frequency of Meeting of the Board of Commissioners and Anggota Dewan Komisaris selama tahun 2016 quantity of attendance of its members in 2016 Nama / Name No. Jumlah Rapat / Number of Meeting Kehadiran / Attendance Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance 1 Birawa Natapradja 8 8 100% 2 Hari Sugiharto 8 8 100% 3 Winadewi Hanantha 8 8 100% Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Komisaris yang Schedule and Agenda for Board Meeting in 2016 diselenggarakan selama Tahun 2016 No. Tanggal Rapat / Date Agenda Rapat The Agendas 1 4 Januari 2016 / 4 January 2016 1. Realisasi Anggaran Triwulan IV/2015. 2. Jumlah dan kualitas SDM yang lebih memadai guna mendapatkan kredit dengan kualitas yang baik melalui pemberian kredit yang sehat. 1. Actual Budget Quarter IV/2015. 2. Number and quality of HR is more sufficient to obtain a good credit quality through sound lending. 2 7 Maret 2016 / 7 March 2016 1. Penunjukan Ketua RUPSTdan RUPSLB. 2. Penguatan fungsi Internal Control. 1. Appointment of the Head of RUPST and RUPSLB. 2. Strengthening the Internal Control function. PT BANK INA PERDANA Tbk 155 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Agenda Rapat Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support No. Tanggal Rapat / Date 3 26 Mei 2016 / 26 May 2016 1. Tindak lanjut keputusan RUPSTdan RUPSLB. 2. Non Performing Loan. 1. Follow-up of RUPST and RUPSLB Decisions. 2. Non Performing Loan. 4 18 Juli 2016 / 18 July 2016 1. Realisasi Anggaran Triwulan II/2016. 2. Aksi Korporasi Right Issue. 3. Temuan SKAI. 1. Actual Budget Quarter IV /2016. 2. Corporate Right Issue Actions . 3. SKAI findings. 5 26 Agustus 2016 / 26 August 2016 Peningkatan Modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan setelah berakhirnya masa penjatahan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Increase in the Issued and Paid-up Capital of the Company after the end of allotment period for Limited Public Offering I. 6 15 September 2016 / 15 September 2016 Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) setelah mempertimbangakan rekomendasi dari Komite Audit. The appointment of Public Accounting Firm (KAP) after considering recommendation from the Audit Committee. 7 10 Oktober 2016 / 10 October 2016 1. Realisasi Anggaran Triwulan III/2016. 2. Penunjukan Ketua RUPSLB. 1. Actual Budget Quarter III/2016. 2. Appointment of the Head of RUPSLB. 8 19 Desember 2016 / 19 December 2016 Profil Risiko Triwulan II/2016. The Agendas Profil Risk of Quarter II/2016. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Performance Assessment of the Board of Commissioners Tanggung jawab bersama Dewan Komisaris dalam menjaga BOC shared responsibility in maintaining business continuity of kelangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang tercermin the Company in the long term is reflected in: pada: 1. Terlaksananya Aksi Korporasi berupa Right Issue I dalam rangka memperkuat permodalan Bank; 1. Corporate Actions such as the implementation of the Right Issue I in order to strengthen the Bank’s capital; 2. Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi pemegang 2. Achieving reasonable return for shareholders; saham; 3. Terlindunginya kepentingan pihak-pihak terkait secara 3. Reasonable protection of the interests of related parties; wajar; 4. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kesinambungan manajemen di semua lini organisasi; the organization; 5. Terpenuhinya pelaksanaan Tata Kelola yang baik. Dewan Komisaris sebagai organ 4. Proper succession and management continuity in all lines of 5. The fulfillment of good governance practices. perusahaan secara BOC as a collective organ of the company in charge of kolektif bertugas melakukan pengawasan dan memberikan supervising and advising the Board of Directors and ensuring that nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan the Company implement good governance. BOC supervisory melaksanakan Tata kelola yang baik. Fungsi pengawasan Dewan functions include both supervision in the form of prevention Komisaris mencakup baik pengawasan berupa pencegahan (preventive) and supervision in order to develop (repressive). (preventif) maupun pengawasan dalam rangka pembinaan BOC have rules and guidelines (charters) so that the execution (represif). Dewan Komisaris memiliki tata tertib dan pedoman of their duties can be targeted and effective, and can be used kerja (charter) sehingga pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan as a performance assessment tool. efektif serta dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja. Dewan Komisaris telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan BOC has been held accountable for the implementation of its tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS tahunan duties to the shareholders at the Annual RUPS held on May 12, yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2016. Pengesahan 2016. Ratification of the Supervisory Report by the Board of Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Commissioners for 2015 is set forth in Deed No. 40 Minutes of 2015 tertuang pada Akta No. 40 Berita Acara Rapat Umum the RUPST of Limited Liability Company of PT Bank Ina Perdana Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina Tbk on May 12, 2016 issued by Notary Leolin Jayayanti, SH, Perdana Tbk Tanggal 12 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Leolin M.Kn. in Jakarta. Meetings provide release and discharge full Jayayanti, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta. Rapat memberikan responsibility (acquit et decharge) to all Members of the Board 156 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya of Commissioners of the Limited Liability Company for control (Acquit et Decharge) kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris measures that they have performed in the Fiscal Year 2015. Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam Tahun Buku 2015. Rekomendasi dan/atau arahan Dewan Komisaris Recommendation and/or instructions 1. Untuk lebih mendorong pertumbuhan bisnis khususnya 1. To further encourage business growth in particular third- Dana Pihak Ketiga dan Kredit, maka perlu adanya dukungan party funds and loans, it is necessary to have a more sufficient jumlah dan kualitas SDM yang lebih memadai guna support of the number and quality of human resources to mendapatkan kredit dengan kualitas yang baik melalui obtain a good credit quality through sound lending. For that pemberian kredit yang sehat. Untuk itu perlu menambah we need to add more HR in marketing (Direct Reveneu) to SDM bidang marketing (Direct Reveneu) untuk ditempatkan be placed in a certain branch offices. di sejumlah kantor cabang tertentu. 2. Dalam Rapat Dewan Komisaris tanggal 7 Maret 2016, 2. In the Board Meeting dated March 7, 2016, Meeting Anggota Rapat secara aklamasi menunjuk Bpk. Birawa Participants unanimously appointed Mr. Birawa Natapradja Natapradja sebagai Pimpinan RUPST dan RUPSLB yang akan as Head of RUPST and RUPSLB to be held on May 12, 2016. diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2016. 3. Mencermati hasil Laporan Keuangan posisi akhir April 2016, 3. Looking at the results of the final Financial Statements in tercermin NPL yang meningkat, mengharuskan perhatian April 2016, reflected in the increased NPL, requiring the dari Manajemen untuk mengambil langkah aktif dalam attention of the management to take active steps to resolve menyelesaikan kredit-kredit bermasalah tersebut, di samping the problematic loans, in addition to keeping still other menjaga kredit yang masih lancar lainnya, diantaranya current credit, including through increased prudence in melalui peningkatan kehati-hatian dalam melakukan proses making loan process. pemberian kredit. 4. Meminta kepada jajaran Direksi untuk dapat memperbaiki 4. Request to the Board of Directors in order to improve and dan meningkatkan pelaksanaan fungsi Internal Control enhance the implementation of the Internal Control function di masing-masing cabang/unit kerja di antaranya melalui in each branch/unit, including through the increased role peningkatan peran setiap supervisor dalam melakukan of each supervisor to perform undertaken tasks control control pelaksanaan tugas yang dilakukan subordinate-nya implementated by each of its subordinate. masing-masing. 5. Untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis yang 5. To maintain the continuity of healthy growth, then some sehat, maka beberapa hal yang perlu menjadi concern things that need to be the concern of the Management Manajemen diantaranya: including: a. Menekan tingkat NPL melalui penyelesaian kredit a. Pressing the NPL level by resolving problem loans which bermasalah yang jumlahnya beberapa bulan terakhir the amount in the last few months has increased, mengalami peningkatan, terutama kredit program yang especially program credit channeled through the Multi disalurkan melalui Multi Finance. Finance. b. Meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian kredit b. Increasing caution in granting new loans to sectors baru ke sektor yang dianggap aman dan eksis di tengah that are considered safe and exist in the midst of global kondisi ekonomi global yang belum kondusif. economic conditions that are not conducive. c. Meningkatkan pengawasan terhadap kredit dalam c. Increase oversight of credit in the special attention that perhatian khusus yang beberapa bulan terakhir juga in the last few months also showed an tendency to menunjukan kecenderungan yang meningkat supaya increase so that it does not to fall to be NPL. tidak jatuh menjadi NPL. 6. Menunjuk KAP untuk mengaudit Laporan Keuangan 6. Appointing KAP to audit the Company’s Financial Statements Perseroan Tahun Buku 2016, dengan memperhatikan for Fiscal Year 2016, with regard to the recommendation of rekomendasi Komite Audit. the Audit Committee. PT BANK INA PERDANA Tbk 157 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 7. Dalam Rapat Dewan Komisaris tanggal 10 Oktober 7. In the Board Meeting dated October 10, 2016, the Members 2016, Anggota Rapat secara aklamasi menunjuk Bpk. unanimously appointed Mr. Birawa Natapradja as Chairman Birawa Natapradja sebagai Pimpinan RUPSLB yang akan of the RUPSLB to be held on 4 November 2016. diselenggarakan pada tanggal 4 November 2016. 8. Meminta memperbaiki 8. Request to the management to fix weaknesses in processing kelemahan-kelemahan dalam pemrosesan dan analisa kepada Manajemen untuk and analysing credits, and monitoring activities of the debtor kredit, serta monitoring kegiatan debitur secara lebih ketat more closely so that it is possible to know well the early sehingga dapat diketahui kondisi dini debitur secara baik. condition of the debtor. 9. Sehubungan telah dilakukannya penunjukan KAP Publik, 9. In light of the appointment of KAP, Sungkoro & Surja, to Sungkoro & Surja untuk mengaudit Laporan Keuangan audit the Company’s Financial Statements for Fiscal Year Perseroan Tahun Buku 2016, Dewan Komisaris melalui 2016, the Board through the Audit Committee has asked Komite Audit telah meminta KAP untuk menjelaskan the firm to explain everything related to the proposed duties segala sesuatu terkait dengan rencana tugas dan tanggung and responsibilities as a Public Accountant. jawabnya sebagai Akuntan Publik. Program Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Training Program to Improve the Competence of the Kompetensi Dewan Komisaris Board of Commissioners Anggota Dewan Komisaris memiliki kemauan dan kemampuan Members of the Board of Commissioners has the will and ability untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam to do the learning on an ongoing basis in order to increase rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan knowledge about the latest developments related to banking perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang and finance/other support duties and responsibilities. All mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Members of the Board of Commissioners has a risk management Seluruh Anggota Dewan Komisaris Bank memiliki sertifikasi certification as required. manajemen risiko sesuai yang dipersyaratkan. Pada bulan September 2016 Anggota Dewan Komisaris ikut In September 2016 Member of the Board of Commissioners serta dalam Training Motivasi “Together We Grow Within participated in the Training Motivation “Together We Grow Digital Banking Era”. Within Digital Banking Era”. Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan Komisaris Procedure on Determining Remuneration for the Board of Commissioners Berdasarkan Akta No. 40 Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on the Deed No. 40 Minutes of RUPSTPT PT Bank Ina Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk Perdana Tbk Date May 12, 2016 issued by Leolin Jayayanti, SH, Tanggal 12 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Leolin Jayayanti, M.Kn, Notary in Jakarta. The Meeting approved to authorize S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Rapat menyetujui untuk the Board of Commissioners to determine the honorarium and/ memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan or allowances to Members of the Board of Commissioners with untuk menentukan honorarium dan/atau tunjangan kepada a recommendation from the Remuneration and Nomination Anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan Committee. rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Keberagaman Komposisi Anggota Dewan Komisaris Diversity of Composition of Board of Commissioners Komposisi Dewan Komisaris Bank telah mencerminkan The composition of the Board of Commissioners has reflected keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang the diversity of its members, both in terms of education (field of studi), pengalaman kerja, usia, maupun keahlian. Masing- study), work experience, age, and expertise. Each member of the masing anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang Board of Commissioners has competence in favor of increasing mendukung peningkatan kinerja perusahaan, paling kurang the company’s performance, at least to include: Knowledge in mencakup: Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai the field of banking adequate and relevant to the position; and dan relevan dengan jabatannya; dan Pengalaman di bidang experience in banking and/or finance to perform their duties 158 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility perbankan dan/atau bidang keuangan untuk menjalankan tugas and responsibilities and be able to implement its competence in dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan the execution of its duties and responsibilities. kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Komisaris Independen Independence Commissioner Kriteria Penentuan Komisaris Independen Criteria for Determining Independent Commissioner Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris Independent Commissioner is a member of the Board of yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, Commissioners that has no financial, management, share kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan ownership, and/or family relationship with the other Member Anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or the saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat controlling shareholders or the relationship with the Bank, mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. which could affect its ability to act independently. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan pada saat Independent Commissioner should meet the requirements diangkat dan selama menjabat sebagai berikut: upon appointment and during his tenure as follows: 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai 1. Is not an individual who work or have the authority and wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, responsibility for planning, directing, controlling, or supervise memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan the activities of the Company within the past 1 (one) year, Perseroan tersebut dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir, except for reappointment as Independent Commissioner in kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris the next period; Independen Perseroan pada periode berikutnya; 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; Company; 3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, Anggota 2. Does not have shares either directly or indirectly of the Dewan Komisaris, Anggota 3. Does not have affiliation with the Company, Member of the Direksi, atau Board of Commissioners, Members of the Board of Directors 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun 4. Does not have a business relationship, directly or indirectly pemegang saham utama Perseroan; dan or major shareholders of the Company; and tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha with the Company’s business. Perseroan. Pernyataan Independensi Dewan Komisaris Statement of Independence of the Board of Commissioners Seluruh Anggota Dewan Komisaris Bank berasal dari kalangan All Members of the Board of Commissioners come from profesional dan seluruh Anggota Dewan Komisaris Bank tidak professionals and all the Members of the Board of Commissioners memiliki hubungan keuangan berupa menerima penghasilan, have no financial ties of receiving income, financial aid, or loans bantuan keuangan, atau pinjaman dari Anggota Dewan from other Members of the Board of Commissioners and/or Komisaris lainnya dan/atau Anggota Direksi Bank dan atau Member of the Board of Directors and/or Bank Controlling Pemegang Saham Pengendali Bank. Shareholders. 67% (enam puluh tujuh perseratus) dari jumlah Anggota Dewan 67% (sixty seven percent) of the Bank’s Board of Commissioners Komisaris Bank adalah Komisaris Independen. Seluruh Anggota are Independent Commissioners. All Members of the Board of Dewan Komisaris Independen tidak memiliki hubungan the Independent Commissioner has no financial, management, keuangan, dan/atau share ownership, and/or family relationship of the second hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua baik vertikal kepengurusan, kepemilikan saham, degree either vertically or horizontally with the Members of the maupun horizontal dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan Shareholders, or relationship with the Bank so that it does not dengan Bank sehingga tidak memengaruhi kemampuannya affect its ability to act independently. untuk bertindak independen. PT BANK INA PERDANA Tbk 159 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Seluruh Komisaris Independen memenuhi persyaratan telah The entire Independent Commissioner meets the requirements lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) of passing the Fit and Proper Test as an Independent sebagai Komisaris Independen sesuai dengan ketentuan OJK Commissioner in accordance with the provisions of the FSA on tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper the Fit and Proper Test. Test). Komisaris Independen Bank ada merangkap sebagai Ketua There are Independent Commissioner who also serves as pada 2 (dua) Komite, yaitu pada Komite Pemantau Risiko dan Chairman of the Bank in two (2) of the Committees, namely the Komite Remunerasi dan Nominasi namun masih sesuai dengan Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination ketentuan yang berlaku. Committee but still in accordance with applicable regulations. Komite–Komite di bawah Dewan Komisaris Committees of the Board of Commissioners Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan In order to support the effective discharge of duties and tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk 3 responsibilities, the Board has established three (3) committees, (tiga) komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan namely the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Komite Remunerasi dan Nominasi. Persyaratan dan banyaknya Remuneration and Nomination Committee. Requirements and Pihak Independen di Keanggotaan Komite Audit dan Komite the number of independent parties in the Membership of the Pemantau Risiko telah terpenuhi. Audit Committee and Risk Monitoring Committee have been fulfilled. Komite Audit Audit Committee Keanggotaan Komite Audit dibentuk melalui Surat Keputusan Membership of the Audit Committee is established by the Direksi No. SK/DIR/003/0214 tertanggal 5 Februari 2014 Decree of Directors No. SK/DIR/003/0214 dated February 5, Tentang Penunjukan Keanggotaan ”Komite Audit”, dengan 2014 On Appointment of Membership of “Audit Committee”, susunan sebagai berikut: with the following composition: Susunan Keanggotaan Komite Audit Composition of Membership of the Audit Committee Posisi / Title Nama / Name Jabatan / Position Ketua / Head Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen / Independent President Commissioner Anggota / Members 1. Hari Sugiharto 2. Dr. Timotius 3. Edy Sukarno Komisaris Independen / Independent Commissioner Pihak Independen / Independent Party Pihak Independen / Independent Party Masa Tugas Keanggotaan Komite Audit berdasarkan SK/ DIR/012/0816 yakni sampai dengan ditutupnya RUPST yang The tenure of the Audit Committee based on SK/DIR/012/0816 is until the closing of the RUPST to be held in 2018. diselenggarakan tahun 2018. Profil, Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Profile, Education Qualifications and Work Experiences of Anggota Komite Audit Members of Audit Committee Ketua Head Birawa Natapradja Birawa Natapradja Profil Bapak Birawa Natapradja sudah disajikan dalam profil The profile of Mr. Birawa Natapradja is available in the Profile of Dewan Komisaris. Board of Commissioners. Anggota Member Hari Sugiharto Hari Sugiharto Profil Bapak Hari Sugiharto sudah disajikan dalam profil Dewan The profile of Mr. Hari Sugiharto is available in the Profile of Komisaris. Board of Commissioners. 160 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Dr. Timotius Dr. Timotius Warga negara Indonesia. 58 tahun, domisili di Jakarta. Meraih Indonesian citizens. Born in Singkawang, June 19, 1958. He gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi serta mendapat gelar holds a degree in Economics and Accounting and earned a Magister Manajemen dari Universitas Indonesia. Pada tahun Masters in Management from the University of Indonesia. In 2000 meraih gelar Doktor untuk program studi Ekonomi 2000 was awarded a PhD for the study program in Agricultural Pertanian dari Institut Pertanian Bogor. Economics from Bogor Agricultural University. Menjabat sebagai ketua I STIE Jayakusuma, dan juga menjadi Served as chairman of STIE Jayakusuma, and also the Audit Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di PT Bank Ina Committee and Risk Monitoring Committee in PT Bank Ina Perdana Tbk, serta Komite Audit PT London Sumatra Tbk dan Perdana Tbk, and the Audit Committee of PT London Sumatra PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk and PT. Source Alfaria Trijaya. Di sela-sela kesibukannya, tetap meluangkan waktu dan In between busy, still take the time and share knowledge as a membagikan ilmu sebagai dosen jurusan Akuntansi di Fakultas lecturer at the Faculty of Economics, majoring in Accounting UI, Ekonomi UI, dosen Magister Akuntansi, Program Pascasarjana lecturer Master of Accounting, Graduate UI, as well as a lecturer UI, juga sebagai dosen PPAk Fakultas Ekonomi UI. Selain itu in the Faculty of Economics PPAk UI. Besides teaching as a mengajar sebagai dosen Magister Manajemen dan dosen lecturer Master in Management and a lecturer at the Faculty Fakultas Ekonomi di Universitas Tanjung Pura, Pontianak dan of Economics at the University of Tanjung Pura, Pontianak and juga mengajar di Program Studi Magister Akuntansi dan PPAk also teaches in the Master of Accounting and PPAk Maranatha Universitas Maranatha Bandung. University, Bandung. Edy Sukarno Edy Sukarno Warga negara Indonesia, 55 tahun, domisili di Jakarta. Meraih Indonesian citizen, born in New York City, May 31, 1961. He gelar sarjana Akuntasi di Universitas Gajahmada Yogyakarta, holds a degree in Accounting at the University of Gajah Mada dan mendapatkan gelar Magister Manajemen dari STIE IPWI, Yogyakarta, and earned a Master of Management from STIE Jakarta pada tahun 1998. IPWI, Jakarta in 1998. Pada tahun 1987 sampai 1990 berkarir sebagai auditor In 1987 and 1990 a career as an auditor at the Public Company di Perusahaan Akuntan Publik Darmawan Touche Ross Accounting Darmawan Touche Ross International & CO. then International & CO. selanjutnya pada 1992 sampai 2011 in 1992 to 2011 to the Investment Management lecturer at menjadi pengajar Manajemen Investasi di Universitas Atmajaya Atma Jaya University and lecturer in Management and Financial dan pengajar Manajemen dan Akuntansi Keuangan & Sistem Accounting & Management Control Systems at the University Pengendalian Manajemen di Universitas Pancasila. Pada of Pancasila. In 2011 to 2012 became the Branch Manager Tahun 2011 sampai 2012 menjadi Pimpinan Cabang (Country (Country Manager) in foreign investment company (PMA) PT Manager) di perusahaan penanaman modal asing (PMA) PT Townsville Welding Suplies. Townsville Welding Suplies. Pengalaman karir di perbankan dimulai pada tahun 1990 Experience a career in banking began in 1990 as Accounting sebagai manajer Akuntansi PT Bank Ina Perdana Tbk sampai Manager of PT Bank Ina Perdana Tbk until 1993, and tahun 1993, dan selanjutnya sebagai Head of Operation Division subsequently as Head of Operation Division of PT Bank Deka, PT Bank Deka, Jakarta sampai tahun 1997, kemudian menjadi Jakarta until 1997, then became Manager of IBRA to 1998. Manager di BPPN sampai tahun 1998. Pada tahun 1999 sampai In 1999 to 2001 a Commissioner of Market Bank Nusantara, tahun 2001 menjadi Komisaris Bank Pasar Nusantara, Jakarta. Jakarta. Selain karir perbankan dan bidang lainnya, juga menjadi In addition to his banking career and other fields, as well as a pembicara di berbagai seminar dan workshop antara lain speaker at various seminars and workshops include: financial : Analisis finansial Bank, Teknik Menjual, Asset Liability analysis Banks, Technical Selling, Asset Liability Management, Management, Pelatihan Pimpinan Cabang, Management Training Branch Manager, Management Control System, Control System, Metode Riset Bisnis dan Akunting, Government Business Research Methods and Accounting, Government Accounting Development, Government Financial Audit serta Accounting Development, Government Financial Audit as well seminar lainnya. as other seminars. PT BANK INA PERDANA Tbk 161 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Selain pengalaman karir tersebut, juga menjadi penulis buku In addition to the career experiences, also the author of a book yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan judul published by Gramedia Pustaka Utama titled Management Sistem Pengendalian Manajemen, Penganggaran Perusahaan Control Systems, Corporate Budgeting and Practical Guide dan Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard menuju to the Preparation of Balance Scorecard yagn Organizations Organisasi yagn Berfokus pada Strategi. Dosen Tetap di Institut Focusing on Strategy. He currently serves as the Lecturer at the Perbanas, Jakarta. Institute PERBANAS, Jakarta. Piagam Komite Audit Charter of the Audit Committee Komite Audit telah memiliki Piagam Komite Audit dan telah The Audit Committee has a Charter of the Audit Committee and disajikan dalam Web Site Bank. Pelaksanaan Kerja Komite Audit has benn uploaded onto the Bank’s Web Site. Implementation diatur dalam Piagam Komite Audit antara lain adalah Tugas dan of The Audit Committee is set out in the Charter that includes Tanggung Jawab serta Wewenang, Komposisi, Struktur dan the Duties and Responsibilities and Authority, Composition, Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Structure and Terms of Audit Committee Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Anggota Educational qualifications and work experience Audit Komite Audit Committee Member Pengangkatan Anggota Komite Audit dilaksanakan setelah Appointment of Members of the Audit Committee conducted sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terhadap following the selection and research process on the Track Track Record masing-masing anggota sehingga dapat diyakini Record of each member so it can be ascertained that all Audit bahwa semua Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, Committee members have integrity, morals, and morals, which dan moral yang baik, yang dapat menunjang pelaksanaan tugas can support the execution of their duties and responsibilities as dan tanggung jawabnya sebagai Anggota Komite Audit. a Member of the Audit Committee. Independensi Anggota Komite Audit Independency of the Member of the Audit Committee Pihak Independen bagi Anggota Komite adalah pihak di luar Independent Party for the members of the Committee are parties Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, outside the Bank who do not have the financial, management, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan share ownership and/or family relationship with the Board of Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi relationship with the Bank, which could affect its ability to act kemampuannya untuk bertindak independen. independently. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Audit Independen, 1 (satu) orang Pihak Independen yang ahli di Commissioners, 1 (one) Independent Party who is an expert in bidang keuangan atau akuntansi dan 1 (satu) orang Pihak finance or accounting and 1 (one) Independent Party who is an Independen yang ahli di bidang perbankan. Dalam susunan expert in the field of banking. The composition of membership keanggotaan ini telah dipenuhi adanya pihak independen yang has been filled their independent party with expertise in finance memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi serta or accounting and independent party with expertise in banking. Committee consists of two (2) Independent pihak independen yang memiliki keahlian di perbankan. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities of the Audit Committee 1. Membantu Komisaris dan memastikan dilaksanakannya Tata 1. Assist the Board and ensure the implementation of good Kelola yang baik serta memberikan pendapat profesional governance and give an independent professional opinion yang independen kepada Komisaris terhadap laporan atau to the Commissioners on reports or matters submitted by the hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Komisaris Board of Directors to the Commissioner as well as identify serta issues that require the attention of the Commissioner. mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. 2. Membantu memberikan nasehat, saran dan pendapat 2. Assist in providing advice, suggestions and professional profesional kepada Komisaris dalam menjalankan tugas dan opinion to the Commissioner in carrying out its duties and wewenangnya. authorities. 162 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan 3. Provide recommendations on the appointment of a Public Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris Accountant and Public Accountant Firm to the Board of untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Commissioners to be submitted to the RUPS (General Meeting of Shareholders). 4. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan 4. Assist the Board in ensuring that the internal control bahwa Struktur pengendalian internal Bank telah dapat structure of the Bank can be performed well; Implementation dilaksanakan dengan baik; Pelaksanaan audit internal of internal and external audit has been conducted in maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar accordance with applicable auditing standards; and follow auditing yang berlaku; dan tindak lanjut temuan hasil audit up audit findings by management. dilaksanakan oleh manajemen. 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan 5. Performing monitoring and evaluation of the planning and pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil implementation of audit and follow-up monitoring of the audit dalam rangka menilai kecukupan pengenalian intern audit results in order to assess the adequacy of internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. control including the adequacy of the financial reporting process. 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Pelaksanaan 6. Performing monitoring and evaluation of the implementation tugas Internal Audit Group; Kesesuaian pelaksanaan audit of the duties of Internal Audit Group; Conformity of oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang audit by Public Accountant Firm with applicable auditing berlaku; Kesesuaian laporan keuangan dengan standar standards; Conformity of the financial statements with the akuntansi yang berlaku; dan pelaksanaan tindak lanjut oleh applicable accounting standards; and the implementation Direksi atas hasil temuan Internal Audit Group, Akuntan of the follow-up by the Board of Directors on the findings Publik, dan hasil pengawasan Regulator, guna memberikan of the Internal Audit Group, Certified Public Accountants, rekomendasi kepada Dewan Komisaris. and the results of Regulator surveillance, in order to provide recommendations to the Board of Commissioners. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Brief Report on the Implemenation of the Audit Committee 1. Rapat Komite Audit dilaksanakan secara berkala sesuai 1. Audit Committee meetings held periodically as needed, at kebutuhan, minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. least 1 (one) time in three (3) months. Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah mengadakan Throughout 2016, the Audit Committee convened 6 (six) rapat sebanyak 6 (enam) kali, hasil rapat telah dituangkan times, and the result have been noted in the minutes of dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. meetings and well documented. 2. Pembahasan Hasil Temuan Audit 2. Discussion of Audit Findings Agenda rapat tanggal 26 Januari 2016 adalah pembahasan Agenda for the meeting on January 26, 2016 is discussions hasil Audit Cabang Surabaya, Capem Kembang Jepun, of the results of the Audit of Surabaya Branch, Sub-branch Cabang Bandung, Capem Jatinegara dan Cabang Pasar Kembang Jepun, Branch Bandung, Jatinegara Sub Branch Minggu. and Branch Pasar Minggu. Saran Komite agar General Affairs masing-masing cabang General Affairs Committee suggestion is that each branch melakukan Stock Opname secara periodik barang-barang conduct periodic Inventory Taking of office inventory items inventaris kantor paling tidak 6 bulan sekali. Komite juga at least 6 months. The committee also suggested the menyarankan adanya rencana jenjang karir yang jelas untuk existence of a clear career path plan for employees. karyawan. 3. Pembahasan Hasil Audit KAP 3. Discussion of KAP Audit Results Agenda rapat pada tanggal 8 Maret 2016 adalah pembahasan Agenda for the meeting on March 8, 2016 is the Closing Closing Meeting Audit dengan KAP Purwantono, Sungkoro Meeting Audit discussion with KAP Purwantono, Sungkoro & Surja yang berafiliasi dengan Ernst & Young untuk tahun & Surja affiliated with Ernst & Young for the year ended in yang berakhir 31 Desember 2015. December 31, 2015. PT BANK INA PERDANA Tbk 163 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 4. Dalam Rapat tanggal 14 September 2016, dilakukan 4. In a meeting on 14 September 2016, KAP discussion was Pembahasan KAP yang akan melaksanakan pekerjaan audit conducted that would perform the audit of PT Bank Ina PT Bank Ina Perdana Tbk untuk tahun buku 2016. Perdana Tbk for the financial year 2016. Komite merekomendasikan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja yang berafiliasi dengan Ernst & Young The Committee recommends KAP Purwantono, Sungkoro & untuk Surja affiliated with Ernst & Young to perform the audit of melaksanakan pekerjaan audit PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk for the financial year 2016, as well untuk tahun buku 2016, serta Pemeriksaan Laporan as the Inspection of Financial Statements of January until Keuangan Januari s.d September 2016 untuk kepentingan September 2016 for the benefit of a limited public offering Penawaran umum terbatas II (Right Issue II). II (Right Issue II). 5. Agenda rapat tanggal 16 Desember 2016 adalah Kick off 5. Agenda for the meeting on December 16, 2016 is Kick-off Meeting-Audit Komite dengan KAP Purwantono, Sungkoro Meeting of the Audit Committee with KAP Purwantono, & Surja yang berafiliasi dengan Ernst & Young yang akan Sungkoro & Surja affiliated with Ernst & Young who will melaksanakan audit Bank Tahun buku 31 Desember 2016. perform the bank audit fiscal year December 31, 2016. 6. Komite Audit meminta agar KAP melaksanakan On The Spot kepada Debitur Multi Finance. 6. The Audit Committee requested that the firm implement the On The Spot to Multi Finance Debtor. Frekuensi Rapat Dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Frequency of Meetings and Attendance of Audit Audit Committee Member Frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran Anggota Frequency of meetings of the Audit Committee and Member of Komite Audit selama tahun 2016: Audit Committee attendance level for 2016: Nama / Name Jumlah Rapat / Number of Meeting Kehadiran / Attendance Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance 6 4 67% Birawa Natapradja Hari Sugiharto 6 6 100% Dr. Timotius 6 5 83% Edy Sukarno 6 4 67% Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan In order to support the effectiveness of the implementation of tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan keputusan the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and rapat Dewan Komisaris maka diterbitkan Surat Keputusan Board of Commissioners by decision of the Board of Directors Direksi No. SK/DIR/013/0612 Tentang Penunjukan Keanggotaan issued Decree No. SK/DIR/013/0612 on the Appointment of the ”Komite Pemantau Risiko” tertanggal 29 Juni 2012, dengan Membership of “Risk Oversight Committee”, dated June 29, susunan sebagai berikut: 2012, with the following composition: Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko Composition of Membership of the Risk Monitoring Committee Posisi / Title Nama / Name Jabatan / Position Ketua / Head Hari Sugiharto Komisaris Independen / Independent Commissioner Anggota / Members 1. 2. 3. 4. Komisaris Utama Independen / Independent President Commissioner Komisaris / Commissioner Pihak Independen / Independent Party Pihak Independen / Independent Party Birawa Natapradja Winadewi Hanantha Dr. Timotius Edy Sukarno Masa Tugas Keanggotaan Komite Pemantau Risiko berdasarkan The tenure of Membership of Risk Oversight Committee based SK/DIR/013/0816 yakni sampai dengan ditutupnya RUPST yang on SK/DIR/013/0816 is until the closing of the RUPST held in diselenggarakan tahun 2018. 2018. 164 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Profil, Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Profile, Education Qualifications and Work Experiences of Anggota Komite Pemantau Risiko Members of Audit Committee Ketua Head Hari Sugiharto Hari Sugiharto Profil Bapak Hari Sugiharto sudah disajikan dalam profil Dewan The profile of Mr. Hari Sugiharto is available in the Profile of Komisaris. Board of Commissioners. Anggota Member Birawa Natapradja Birawa Natapradja Profil Bapak Birawa Natapradja sudah disajikan dalam profil The profile of Mr. Birawa Natapradja is available in the Profile of Dewan Komisaris. Board of Commissioners. Winadewi Hanantha Winadewi Hanantha Profil Ibu Winadewi Hanantha sudah disajikan dalam profil The profile of Mrs. Winadewi Hanantha is available in the Profile Dewan Komisaris. of Board of Commissioners. Dr. Timotius Dr. Timotius Profil Bapak Dr. Timotius sudah disajikan dalam profil Komite The profile of Mr. Dr. Timotius is available in the Profile of Audit Audit. Committee. Edy Sukarno Edy Sukarno Profil Bapak Edy Sukarno sudah disajikan dalam profil Komite The profile of Mr. Edy Sukarno is available in the Profile of Audit Audit. Committee. Kualifikasi Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Anggota Qualifications of Education and Work Experience of the Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Member Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko dilaksanakan Appointment of Members of the Risk Oversight Committee setelah sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian held after the previous selection and research process on the terhadap Track Record masing-masing anggota sehingga Track Record of each member so it can be ascertained that all dapat diyakini bahwa semua Anggota Komite Pemantau Risiko Members of the Risk Oversight Committee has the integrity, memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat morals, and morals, which can support the execution of their menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai duties and responsibilities as a Member of the Committee Risk Anggota Komite Pemantau Risiko. monitoring. Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko The independence of the Risk Oversight Committee Member Pihak Independen bagi Anggota Komite adalah pihak di luar Independent Party for the members of the Committee are parties Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, outside the Bank who do not have the financial, management, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan share ownership and/or family relationship with the Board of Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi relationship with the Bank, which could affect its ability to act kemampuannya untuk bertindak independen. independently. Dalam susunan keanggotaan ini telah dipenuhi adanya pihak The structure of membership has been filled by independent independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan serta parties with expertise in finance as well as an independent party pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen with expertise in the field of risk management. Membership risiko. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari 2 (dua) Risk Monitoring Committee consists of two (2) Independent PT BANK INA PERDANA Tbk 165 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris, 1 (satu) Commissioners, 1 (one) Commissioner, 1 (one) Independent orang Pihak Independen yang ahli di bidang keuangan dan 1 Party who is an experts in finance and 1 (one) Independent Party (satu) orang Pihak Independen yang ahli di bidang manajemen who is an experts in in the field of risk management. risiko. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Risiko Committee 1. Evaluasi tentang kesesuaian antara pelaksanaan tugas 1. Evaluation of conformity between tasks implementation of committees with the risk management policy; and komite dengan kebijakan manajemen risiko; dan 2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite 2. Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Management Committee and Risk Management Unit, is digunakan sebagai dasar dalam memberikan rekomendasi used as a basis for providing recommendations to the Board kepada Dewan Komisaris. of Commissioners. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Brief Report on the Implemenation of the Risk Monitoring Risiko Committee 1. Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan secara berkala 1. Risk Monitoring Committee Meeting is held on a regular sesuai kebutuhan, minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. basis as needed, at least 1 (one) times in three (3) months. 2. Sepanjang tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah 2. Throughout 2016, the Risk Oversight Committee has mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali, hasil rapat convened four (4) times, the results of the meeting have telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan been noted in the minutes of meetings and documented. dengan baik. 3. Hasil pemantauan terhadap risiko yang dihadapi Bank. • Peringkat Risiko Komposit Bank di Triwulan III/2016 dinilai 3. Monitoring Results of Risks Faced by the Bank • The Bank Composite Risk Rating in Quarter III/2016 is in Secara Rating 2 or ”Low to Moderate.” Aggregately, the bank agregate tingkat risiko Bank cenderung meningkat karena risk level tends to increase due to the increase credit meningkatnya risiko kredit yang ditunjukkan dengan risks as shown in the increase NPL ration and low-quality dalam Peringkat 2 atau “Low to Moderate”. meningkatnya rasio NPL dan kredit berkualitas rendah. credits. • Penilaian Tingkat Kesehatan Bank per posisi Juni 2016 • The Bank Rating per June 2016 is assessed to be dinilai ”Sehat” dengan penilaian Profil Risiko; GCG; “Healthy” according to the assessment of Risk Profile; Rentabilitas dan Permodalan dinilai 2 (dua). GCG; Rentability and Capital Structure is assessed to be in rank 2 (two). 4. Dalam upaya meningkatkan pengelolaan SDM, Komite 4. In order to improve the HR Management, the Risk Monitoring Pemantau Risiko merekomendasikan: Committee recommends to: Peningkatkan program pelatihan terutama dalam bidang Improve training programs particularly in the subject of perkreditan antara lain pemberian pelatihan kepada credit e.g. training to Appraisal Officer and analysis skill Petugas appraisal dan peningkatan kemampuan AO dalam upgrading for AO. melakukan analisa. 5. Komite Pemantau Risiko juga merekomendasikan: • Peningkatan Internal Control dalam proses pencairan 5. Risk Monitoring Committee also recommends to: • Improve the internal control during the credit kredit untuk memastikan bahwa kredit yang dicairkan disbursement to ensure that the disbursed credit has telah sesuai dengan keputusan Komite Kredit dan been according to the decision of Credit Committee dilakukan monitoring terhadap pemenuhan covenant and the fulfillment of covenant has been monitored as yang telah diputuskan Komite Kredit. decided by the Credit Committee. • Agar dipastikan bahwa pelaksanaan monitoring kredit • Ensure that the credit monitoring has been implemented telah dilakukan dengan mencegah penggunaan fasilitas in order to prevent the usage of credit facilities that does kredit yang kurang sesuai dengan tujuan pemberian not comply with the facilities purpose. fasilitas. 166 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility • Implement the operational risk control by preventing • Pengendalian risiko operasional agar dilakukan dengan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan repeated errors through the internal control applied in yang the transaction process. berulang melalui peningkatan Internal Control dalam proses transaksi. 6. Sehubungan dengan Aksi Korporasi dalam rangka untuk 6. In relation to the Corporate Acts to increase the Bank meningkatkan permodalan Bank melalui Right Issue tahap 2, capital through Rights Issue Phase 2, the Risk Monitoring Komite Pemantau Risiko merekomedasikan agar dilakukan Committee recommends to monitor the implementation monitoring terhadap pelaksanaan proses Right Issue tahap 2. process of Rights Issue phase 2. Frekuensi Rapat Dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite Frequency of Meetings and Attendance Rate of Risk Pemantau Risiko Monitoring Committee Members Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko dan tingkat kehadiran The Frequency of Meetings and Attendance Rate of Risk Anggota Pemantau Risiko selama tahun 2016: Monitoring Committee Members in 2016 are as follows: Nama / Name Jumlah Rapat / Number of Meeting Kehadiran / Attendance Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance Hari Sugiharto 4 4 100% Birawa Natapradja 4 2 50% Winadewi Hanantha 4 4 100% Dr. Timotius 4 4 100% Edy Sukarno 4 4 100% KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan Based on the duties and responsibilities of Board of tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan keputusan Commissioners and decision of Board of Commissioners rapat Dewan Komisaris maka diterbitkan Surat Keputusan Meeting, the Letter of Decree of Board of Directors No. SK/ Direksi No.SK/DIR/013a/1215 Tanggal 1 Desember 2015 DIR/013a/1215 dated on 1st December 2015 regarding the Tentang Penunjukan Keanggotaan ”Komite Remunerasi Dan Membership Appointment of ”Remuneration and Nomination Nominasi”, dengan susunan sebagai berikut: Committee with the following composition is issued: Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Composition of Remuneration and Nomination Committee Posisi / Title Nama / Name Jabatan / Position Ketua / Head Hari Sugiharto Komisaris Independen / Independent Commissioner Anggota / Members 1. Birawa Natapradja 2. Winadewi Hanantha 3. Agnes Sri Lestari Komisaris Utama Independen / Independent President Commissioner Komisaris / Commissioner Perwakilan Karyawan/ Employee Representative Masa Tugas Keanggotaan Komite Remunerasi Dan Nominasi According to SK/DIR/014/0816, the tenure of Remuneration berdasarkan SK/DIR/014/0816 yakni sampai dengan ditutupnya and Nomination Committee is until the closing of AGMS to be RUPST yang diselenggarakan tahun 2018. held in 2018. PT BANK INA PERDANA Tbk 167 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Profil, Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Profile, Educational Qualification, work experience of the Anggota Komite Remunerasi Dan Nominasi Members of Remuneration and Nomination Commitee Ketua Chairman Hari Sugiharto Hari Sugiharto Profil Bapak Hari Sugiharto sudah disajikan dalam profil Dewan Profile of Mr Hari Sugiharto is presented in the Board of Komisaris. Commissioners profile Anggota Member Birawa Natapradja Birawa Natapradja Profil Bapak Birawa Natapradja sudah disajikan dalam profil Profile of Mr Birawa Natapradja is presented in the Board of Dewan Komisaris. Commissioners profile Winadewi Hanantha wInadewi Hanantha Profil Ibu Winadewi Hanantha sudah disajikan dalam profil Profile of Mrs winadewi Hanantha is presented in the Board of Dewan Komisaris. Commissioners profile Agnes Sri Lestari Agnes Sri Lestari Warga Negara Indonesia. 38 tahun, domisili di Jakarta. Meraih A 38 years old Indonesian citizen, resides in Jakarta. Complete gelar Sarjana Sains dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta her Bachelor of Science from Sanata Dharma university pada tahun 2003. Mengawali karir di Bank Ina pada tahun 2004 Yogyakarta in 2003. Start her career at Bank Ina in 2004 as Risk sebagai Risk Management Staff. Pada Tahun 2006 ditugaskan Management Staff. In 2006 appointed as Human Resource Staff sebagai Human Resources Staff hingga 30 November 2015, until November 30, 2015, and as of December 1 appointed as kemudian efektif tanggal 01 Desember diangkat menjadi Temporary Official of the Head of Human Resources. Attended Pejabat Sementara (Pjs.) Head of Human Resources. Berbagai various training both internally and externally organized. pelatihan telah diikuti baik pelatihan yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Board Charter (Pedoman Dan Tata Tertib Kerja) Board Charter Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite In carrying out its roles and responsibilities, the Remuneration Remunerasi dan Nominasi telah memiliki pedoman dan tata and Nomination Committee has owned board charter tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota komite attached to every committee member including duties and termasuk pengaturan tugas dan tanggung jawab dan pengaturan responsibilities rapat, yakni Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance i.e. Operating Procedure of Good Corporate Governance No. COM/001/00/0312 terbit tanggal 30 Maret 2012. Pada No. COM/001/00/1312 issued on 30th March 2012. On 1st tanggal 1 Desember 2015 Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut December 2015, this GCG Operating Procedure was revised direvisi menjadi No. COM/001/01/1215 untuk menyelaraskan to be No. COM/001/01/1215 to align with the new regulation dengan ketentuan baru POJK No. 32 /POJK.04/2014 Tentang of POJK No. 32/POJK.04/2014 concerning the Plan and Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Implementation of General Meeting of Shareholders for Public Perusahaan Terbuka, No. 33 /POJK.04/2014 Tentang Direksi Companies, POJK No. 33/POJK.04/2014 concerning the Board Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan No. of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Companies, and POJK No. 34/POJK/04/2014 regarding the Emiten Atau Perusahaan Publik. Remuneration and Nomination Committee of Issuers or Public management and meetings arrangement Companies. Independensi Anggota Komite Remunerasi Dan Nominasi Independence of Remuneration and Nomination Committee Members Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 2 The membership of Remuneration and Nomination Committee (dua) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris dan consists of 2 (two) Independent Commissioners, 1 (one) 1 (satu) orang perwakilan karyawan. Dengan adanya keberadaan Commissioner and 1 (one) employee representative. The Komisaris Independen diharapkan dapat menciptakan Check Independent Commissioners are expected to create check 168 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility and Balance sehingga dapat menghindari terjadinya benturan and balance in order to avoid any conflict of interests in the kepentingan (Conflict of Interest) dalam Komite Remunerasi Remuneration and Nomination Committee. dan Nominasi. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi Details of Duties and responsibilities of Remuneration Dan Nominasi and Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas Remuneration and Nomination Committee has conducts its dan tanggung jawabnya antara lain: roles and responsibilities. Some of them are: 1. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1. Related to the remuneration policy: • Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi • Evaluating the remuneration policy based on the yang didasarkan atas kinerja, risiko, kewajaran dengan performance, risks, fairness in peer group, target and peer group, sasaran, dan strategi jangka panjang the Bank’s long-term strategies, and reserve fulfillment Bank, pemenuhan cadangan sebagaimana diatur as regulated in the laws as well as the Bank’s potential dalam peraturan perundang-undangan dan potensi income in future time, pendapatan Bank pada masa yang akan datang; • Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada • Presenting the evaluation and recommendation to Board Dewan Komisaris mengenai: Kebijakan remunerasi of Commissioners regarding the remuneration policy bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk disampaikan for Board of Commissioners and Board of Directors to kepada RUPS; dan Kebijakan remunerasi bagi pegawai be presented in the GMS and remuneration policy for secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. employees in general to be presented to the Board of Directors, • Memastikan bahwa kebijakan remunerasi telah sesuai • Confirming the remuneration policy has complied with dengan ketentuan; dan the regulations and • Melakukan evaluasi secara berkala terhadap penerapan • Evaluating the implementation of remuneration policy kebijakan remunerasi; regularly. 2. Terkait dengan kebijakan nominasi: 2. Related to nomination policy: • Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai • Arranging and giving recommendation about the system sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian and procedure or selection and/or member change of Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris kepada Board of Directors and Board of Commissioners to be Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; presented in the GMS, • Memberikan rekomendasi mengenai calon Anggota • Recommending candidates for the members of Board of Direksi dan/atau calon Anggota Dewan Komisaris Directors and/or Board of Commissioners to the Board kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada of Commissioner to be presented in the GMS, and RUPS; dan • Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen • Recommending an Independent Party to be the member yang akan menjadi anggota Komite Audit serta anggota of Audit Committee and Risk Monitoring committee to Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris. Board of Commissioners. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Brief Report of the Implementation of the Remuneration dapat 1. Meetings of the Remuneration and Nomination Committee diselenggarakan setiap saat bila diperlukan minimal 1 (satu) were held whenever required or 1 (one) time in 3 (three) kali dalam 3 (tiga) bulan. months at the minimum. Remunerasi Dan Nominasi 1. Rapat Komite Remunerasi and Nomination Committee Activities dan Nominasi Sepanjang tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak In 2016, the Remuneration and Nomination Committee 6 (enam) kali, Hasil held the meeting for 6 (six) times. Results of the meeting Rapat Komite telah dituangkan dalam risalah rapat dan were stated in the minutes of meeting and documented didokumentasikan secara baik. properly. 2. Setelah dilakukan penelitian secara seksama terhadap 2.Based on a thorough observation on the data and data dan informasi, disimpulkan bahwa kompetensi, information, the conclusion was that the competency, PT BANK INA PERDANA Tbk 169 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support pengalaman dan Track Record Sdr. Josavia Rachman Ichwan experience and track record of Mr. Josavia Rachman telah memenuhi persyaratan sebagai Anggota Direksi dan Ichwan has meet requirements to be the member of Board diyakini akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung of Directors and will be capable in performing his duties jawab dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan Bank, and responsibilities to develop this Bank. Therefore, the untuk itu Komite merekomendasikan Sdr. Josavia Rachman Committee recommended Mr. Josavia Rachman Ichwan to Ichwan sebagai Direktur Bisnis Bank dan dapat diajukan be the Bank Business Director and might be proposed for untuk mendapatkan persetujuan dari OJK. the OJK’s approval. 3. Komite mengusulkan kenaikan Upah Minimum Regional 3. The Committee proposed the increase of Regional Minimum sebagai acuan penyesuaian gaji karyawan dan diberlakukan Wage as the reference for employee salary adjustment and to be applied since January 2016. mulai bulan Januari 2016. 4. Komite mengusulkan Remunerasi Direksi dan Dewan 4. The Committee proposed the remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners. Komisaris. lain 5. The Committee proposed incentives based on Performance berdasarkan Performance Appraisal tahun 2015 disamping Appraisal in 2015 in addition to other considerations e.g. pertimbangan lainnya yaitu prestasi-prestasi khusus yang special achievements. 5. Komite mengusulkan Pemberian Isentif antara telah dicapai. 6. Komite mengusulkan Pemberian gaji ke 14 (tunjangan 6.The Committee proposed the 14th salary (end-of-year akhir tahun) bagi karyawan dan pengurus pada tanggal 9 allowance) for employees and management on 9th Desember 2016. December 2016. Frekuensi Rapat Dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite The Frequency of Meetings and Attendance Rate of Remunerasi Dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Member Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dan tingkat The Frequency of Meetings and Attendance Rate of kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi selama Remuneration and Nomination Committee Member in 2016 tahun 2016: are as follows: Nama / Name Jumlah Rapat / Number of Meeting Kehadiran / Attendance Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance Hari Sugiharto 6 6 100% Birawa Natapradja 6 3 50% Winadewi Hanantha 6 6 100% Agnes Sri Lestari 6 6 100% Direksi Board of Directors Dalam upaya mempercepat pengembangan bisnis Bank In order to accelerate the Bank’s future business development, it kedepan, dirasa perlu untuk menambah pengurus Bank. Untuk is necessary to have additional in the management of the Bank. itu Sdr. Josavia Rachman Ichwan diajukan menjadi Direktur Therefore, Mr. Josavia Rachman Ichwan was proposed to be Bisnis. Business Director. Dari hasil Fit and Proper Test yang dilakukan pada tanggal 30 Based on the result of Fit and Proper Test that conducted on Maret 2016, OJK telah menyetujui Sdr. Josavia Rachman Ichwan March 30, 2016, OJK approved Mr. Josavia Rachman Ichwan to sebagai Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk, yang disampaikan be a Director in PT Bank Ina Perdana Tbk as stated in a Letter No. melalui Surat No. SR-65/D.03/2016 Tanggal 6 April 2016 Hal SR-65/D.03/2016 dated on April 6, 2016 regarding the Decision Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) of Fit and Proper Test Results for the Candidate of Director of atas Pencalonan Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk. PT Bank Ina Perdana Tbk. Dengan adanya persetujuan dari OJK, maka Rapat Umum As stated in a Deed No. 42 dated on May 12, 2016, the Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which pada tanggal 12 Mei 2016 dituangkan dalam akta No. was held on May 12, 2016, decided to reappoint Members of 42 tanggal 12 Mei 2016, diantaranya telah memutuskan Board of Commissioners and Board of Directors and add a new mengangkat kembali Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, director based on the OJK’s approval. The new composition 170 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility serta menambah seorang Direktur yang baru. Susunan had been reported to OJK via a Letter No. OJK/DIR/063A/0516 Pengurus ini telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. dated on May 19, 2016 regarding the Report of Members OJK/DIR/063A/0516 tanggal 19 Mei 2016 Perihal Laporan Appointment of Board of Commissioners and Board of Directors Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank of PT Bank Ina Perdana Tbk. Ina Perdana Tbk. Susunan Direksi Bank sebagaimana dipertegas oleh OJK melalui The Board of Directors Composition of the Bank as affirmed by surat No. S-47/PB 311/2016 tanggal 1 Juli 2016 Perihal Susunan OJK in a Letter No. S-47/PB 311/2016 dated on July 1, 2016 Pengurus Bank Ina Perdana, menegaskan bahwa Direksi Bank Regarding the Composition of Bank Ina Perdana Management adalah sebagai berikut: is as follows: Susunan Direksi Composition of Board of Directors Nama / Name Jabatan / Position Edy Kuntardjo Direktur Utama / President Director Wardoyo Direktur Kepatuhan / Compliance Director Kiung Hui Ngo Direktur Operasional / Operational Director Josavia Rachman Ichwan Direktur Bisnis / Business Director Number, Composition, Criteria and Independence of Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi Board of Directors Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Requirements of Number, Composition, Criteria and Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh OJK telah Independence of Board of Directors as defined by OJK has been terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut: fulfilled as shown in the followings: 1. Jumlah Anggota Direksi sebanyak 4 (empat) orang 1. The number of Board of Directors member is 4 persons led dipimpin oleh Direktur Utama dan semua Anggota Direksi by the President Director and the whole Board of Directors live in Indonesia. berdomisili di Indonesia. 2. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya berasal 2.The President Director and other Board of Directors dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham members are independent party of the Controlling Pengendali yakni tidak memiliki hubungan keuangan, Shareholders, which means they do not have financial kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan relations, management, stock ownership, and/or family keluarga dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi relations with other members of Board of Commissioners, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan Board of Directors and/or the Controlling Shareholders or dengan Bank sehingga tidak memengaruhi kemampuannya any relationship with the Bank that these will not affect their untuk bertindak independen. ability to act independently. 3. Semua Anggota Direksi memenuhi persyaratan telah lulus 3. All of the Board of Directors members have meet the Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) qualifications and passed the Fit and Proper Test in sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan accordance with OJK Regulation regarding the Fit and dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Proper Test. a. Edy Kuntardjo disetujui oleh BI menjabat sebagai a. BI has approved the appointment of Edy Kuntardjo as Direktur Utama melalui Surat Bank Indonesia No. 13/90/ the President Director in a Letter of Bank of Indonesia GBI/DPIP/Rahasia Tanggal 11 Agustus 2011 Perihal No. 13/90/GBI/DPIP/Confidential dated on August 11, Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Utama. 2011 regarding the Decision on the Appointment of President Director. b. Wardoyo disetujui oleh BI menjabat sebagai Direktur b. BI has approved the appointment of Wardoyo as the Kepatuhan melalui Surat Bank Indonesia No. 14/55/GBI/ Compliance Director in a Letter of Bank of Indonesia No. DPIP/Rahasia Tanggal 12 Juni 2012 Perihal Keputusan 14/55/GBI/DPIP/Confidential dated on June 12, 2012 Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) regarding the Decision of Fit and Proper Test on the terhadap Calon Direktur yang Membawahkan Fungsi Candidate of Director for the Compliance Function. Kepatuhan. PT BANK INA PERDANA Tbk 171 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support c. Kiung Hui Ngo disetujui oleh BI menjabat sebagai c. BI has approved the appointment of Kiung Hui Ngo as Direktur Operasional melalui Surat Bank Indonesia the Operational Director in a Letter of Bank of Indonesia No.15/108/GBI/DPIP/Rahasia Tanggal 18 November No. 15/108/GBI/DPIP/Confidential dated on November 2013 Perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan 18, 2013 regarding the Decision of Fit and Proper Test (Fit and Proper Test) terhadap Calon Direktur Bank. on the Candidate of Bank Director. d. Josavia Rachman Ichwan disetujui oleh OJK menjabat d. BI has approved the appointment of Josavia Rachman sebagai Direktur Bisnis melalui Surat OJK No. SR- Ichwan as the Business Director in a Letter of OJK No. 65/D.03/2016 Tanggal 6 April 2016 Hal Keputusan Uji SR-65/D.03/2016 dated on April 6, 2016 regarding Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Decision of Fit and Proper Test Results for the Candidate Pencalonan Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk. of Director of PT Bank Ina Perdana Tbk. 4. Tidak ada Anggota Direksi merangkap jabatan sebagai 4.There are no Board of Director Members who are Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif concurrently members of Board of Commissioners, Board pada lembaga of Directors or Executive Officers at 1 (one) non-financial 5. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau 5. There are no Board of Directors members who own, both bersama-sama memiliki saham pada Bank Ina Perdana dan/ individually or collectively, the shares of Bank Ina Perdana atau pada suatu perusahaan lain. and/or other companies. 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan keuangan. institution/company. 6. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi 6. In carrying out its duties and responsibilities, the Board of tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang dapat Directors does not grant general power of attorney to other mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Seperti parties that may lead to the tasks and functions transfer of sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Board of Directors. As regulated in the Operating Procedure Good Corporate Governance No. COM/001/01/1215 – of Good Corporate Governance No. COM/001/01/2015 – Kompetensi dan Integritas Anggota Direksi, yang menyebut Competency and Integrity of Board of Directors Members “Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada stating that “The Board of Directors Members must not pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan grant general power of attorney to other parties that fungsi Direksi. Pemberian kuasa umum dimaksud adalah may lead to the tasks and functions transfer of Board of pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih Directors. That general power of attorney means granting atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, power to one or more than one employee or other persons wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh that may lead to thorough transfer of tasks, authorizations tanpa batasan ruang lingkup dan waktu”. and responsibilities of the Board of Directors without the limitation of scope and time.” Selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Beside the requirements of Number, Composition, Criteria Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh OJK, and Independence of Board of Directors as defined by OJK, Direksi Bank telah memenuhi persyaratan berupa Integritas, the Board of Directors has fulfilled requirements of Integrity, Kompetensi dan Reputasi Keuangan, dengan gambaran sebagai Competence and Financial Reputation as described below: berikut: 1. Semua Anggota Direksi memiliki Integritas paling kurang 1. All members of Board of Directors has the Integrity that at mencakup: least include: a. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain a.Owning good characters and morals shown by ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang complying the prevailing regulations including to have berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti never been convicted for Certain Criminal Acts within 20 melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua (twenty) years prior to the nomination. puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan b. Committed to comply with the prevailing laws. perundang-undangan yang berlaku; c. Memiliki komitmen terhadap pengembangan c. Committed to develop the Bank’s healthy operational. operasional Bank yang sehat; d. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test). 172 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 d. Not included in the list of those who fails the fit and proper test. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance 2. Semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi paling kurang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 2. All members of Board of Directors has the Competency that mencakup: at least include: a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan a. Proper knowledge of banking that relevant to their relevan dengan jabatannya; b. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/ atau bidang keuangan; dan c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis positions b. Experiences and Expertise in banking and/or finance, and c. Strategic management skill to develop a healthy bank. dalam rangka pengembangan Bank yang sehat. 3. Semua Anggota Direksi memiliki Reputasi Keuangan paling 3.All members of Board of Directors has the Financial kurang mencakup: Reputation that at least include: a. Tidak memiliki kredit macet; a. Not having bad credits b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Anggota b.Never been declared bankrupt or declared guilty Direksi atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan as members of Board of Directors and Board of bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan Commissioners for a bankrupt company based on pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 the court decision within 5 (five) years prior to the (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan. nomination. Keberagaman Komposisi Anggota Direksi Composition Diversity of the Board of Directors Members Komposisi Direksi Bank telah mencerminkan keberagaman Composition of the Bank’s Board of Directors Members has anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), reflected the diversity of its members in terms of education pengalaman kerja, usia, maupun keahlian. Masing-masing (field of study), working experiences, age, and expertise. anggota Direksi memiliki kompetensi yang mendukung Each member of the Board of Directors own competencies to peningkatan kinerja perusahaan, paling kurang mencakup: support the improvement of corporate performance that at Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan least to include proper knowledge in banking that relevant to dengan jabatannya; dan Pengalaman di bidang perbankan dan/ his/her positions and experiences in banking and/or financial atau bidang keuangan untuk menjalankan tugas dan tanggung to carry out his/her duties and responsibilities as well as to jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi implement his/her competencies in carrying our his/her duties yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung and responsibilities. jawabnya. Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Job Descriptions of Duties and Responsibilities of Board 1. Di bawah Supervisi President Director 1. Under the Supervision of President Director of Directors a. Treasury a. Treasury b. Legal Corporate b. L egal Corporate c. Internal Audit 2. Di bawah Supervisi Business & Business Development c. I nternal Audit 2. Under the Supervision of Business & Business Development Director Director a. Commercial & Consumer Loan and Funding a. Commercial & Consumer Loan and Funding b. Business Development b. B usiness Development c. Application Architecture c. A pplication Architecture d. Project Delivery – Digital Bank 3. Di bawah Supervisi Operational Director d. P roject Delivery – Digital Bank 3. Under the supervision of Operational Director a. Operation Support a. Operation Support b. Central Credit b. C entral Credit c. Information Technology c. I nformation Technology d. Accounting & Financial Planning d. A ccounting & Financial Planning PT BANK INA PERDANA Tbk 173 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report 4. Di bawah Supervisi Compliance Director Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 4. Under the supervision of Compliance Director a. Risk Management a. Risk Management b. Compliance and APU-PPT b. Compliance and APU-PPT c. Human Resources c. Human Resources Frekuensi Rapat The Frequency of Meetings Frekuensi Rapat Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi The Frequency of Meetings and Attendance Rate of the Board selama tahun 2016 of Directors Members in 2016 Nama / Name No. Jumlah Rapat / Number of Meeting Kehadiran / Attendance Persentase Kehadiran / Percentage of Attendance 12 100% 1 Edy Kuntardjo 12 2 Wardoyo 12 12 100% 3 Kiung Hui Ngo 12 12 100% 4 Josavia Rachman Ichwan *) 8 8 100% *) Efektif tanggal 12 Mei 2016 / To be in effect as of May 12, 2016 Jadwal dan Agenda Rapat Direksi yang diselenggarakan Schedule and Agenda of Board of Directors Meeting in selama tahun 2016 2016 No. 1 Tanggal Rapat/ Meeting Date 18 Januari 2016 / January 18, 2016 Agenda Rapat Meeting Agenda • Pelaksanaan RUPSLB dalam rangka Right Issue. • Rencana Migrasi Data Center & Core Banking. • Keanggotaan Direksi. • Follow up Keputusan Raker. • Implementation of EGMS for the Right Issue. • Migration Plan of Data Center & Core Banking. • Membership of Board of Directors. • Decisions Follow-up of the Work Meeting. 2 12 Februari 2016 / February 12, 2016 • Progres Permohonan Izin sebagai Issuer dan Acquirer Kartu Debit. • Pemenuhan Pejabat Central Credit Group Head. • Perencanaan Karir Karyawan. • Penguatan Internal Control Kantor Cabang. • Progress for the Application of Licenses as the Debit Card Issuer and Aquirer • Realization of the Central Credit Group Head Position • Employee Career Plan. • Internal Control Strengthening in Branch Offices. 3 18 Maret 2016 / March 18, 2016 • Review Ketentuan Internal Bidang Perkreditan. • Rencana Penerbitan Produk E-Money. • Laporan Tahunan (Annual Report). • Review of Credit Internal Regulations • E-Money Issuance Plan • Annual Report 4 April 15, 2016 / April 15, 2016 • Follow up Rencana Penerbitan Produk E-Money Berbasis Internet. • Laporan Hasil Self Assessment RBBR dan Risk Profile. • Migrasi Data Center dan Core Banking. • Follow-up of the Internet-based E-Money Issuance Plan • Report of the Results of RBBR and Risk Self Assessment • Migration of Data Center and Core Banking 5 16 Mei 2016 / May 16, 2016 • Progres Pelaksanaan Right Issue. • Perubahan Struktur Organisasi. • Progres Pengajuan Permohonan Penerbit dan Aquirer Kartu Debit. • Right Issue Implementation Plan • Changes on Organization Structure • Progress for the Application of Licenses as the Debit Card Issuer and Aquirer Sebagai 6 13 Juni 2016 / June 13, 2016 • • • • 7 12 Juli 2016 / July 12, 2016 • Progres Pengajuan Permohonan Izin Layanan Aktivitas Kartu Debit. • Rencana Penerbitan Produk E-Money, Laku Pandai dan Virtual Account. • Konglomerasi Keuangan. • Pemanfaatan Data Nomor Induk kependudukan (NIK), Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). 174 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Pengelolaan Kredit Program. Struktur Organisasi. Migrasi Data Center. Antisipasi Libur Hari Raya Idul Fitri 1437H. • • • • Credit Management Program Organization Structure Data Center Migration Anticipation for Idul Fitri 1437 H • Progress for the Application of License of Credit Card Activity Services • Issuance Plan of E-Money, Laku Pandai and Virtual Account. • Financial Conglomerates • Data Utilization of ID Number (NIK), Population Data and Electronic ID Card (E-KTP) Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggal Rapat/ Meeting Date No. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Agenda Rapat Meeting Agenda 8 8 Agustus 2016 / August 8, 2016 • Non Performing Loan. • Pemanfaatan Data Nomor Induk kependudukan (NIK), Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). • Sitem Penyampaian Informasi Nasabah Asing. • Pendidikan Karyawan 2016. • Non Performing Loan. • Data Utilization of ID Number (NIK), Population Data and Electronic ID Card (E-KTP) • Information Delivery System for Foreign Customers • Education for Employees in 2016. 9 15 September 2016 / September 15, 2016 • Progres Persetujuan Perizinan Produk/Aktivitas Baru Ke OJK. • Project Mobile Banking dan Laku Pandai. • Commond Reporting Standard (CRS). • Rencana Pelaksanaan Rights Issue dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD). • Approval Progress of License for New Products/Activities to OJK • Mobile Banking and Laku Pandai Project • Commond Reporting Standard (CRS). • Plan of Rights Issue Implementation with Preemptive Rights 10 24 Oktober 2016 / October 24, 2016 • Migrasi Data Center. • Pembukaan Jaringan Kantor. • Persiapan RUPSLB. • Data Center Migration • The Opening of Network Offices • EGMS Preparation 11 21 November 2016 / November 21, 2016 • Rencana Bisnis Bank 2017-2019. • Penerapan Rekening Payroll pada System Core Banking. • Tindak Lanjut Pasca Penandatanganan PKS dengan Dukcapil. • Komitmen Hasil Pemeriksaan OJK Posisi 31 Maret 2016. • The Bank’s Business Plan for 2017-2019 • Payroll Account Application on the System Care Banking • Follow-up After the Signing of Cooperation Agreement with Dukpacil • Commitment to the OJK Test Results for the Position of March 31, 2016. 12 22 Desember 2016 / December 22, 2016 • Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Perseroan Terbuka. • Kegiatan Operasional Bank Sehubungan Perayaan Natal dan Tutup Buku Tahun 2016. • Rencana Pembukaan Kantor Cabang Bali. • Income Tax Rate Reduction for Public Companies • Bank Operational Activities during Christmas Celebration and Closing in 2016. • The Opening Plan of Bali Branch Office. Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibilities of Board of Directors Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Board of Directors has performed its duties and responsibilities sesuai dengan ketentuan Tata Kelola yang baik yakni sebagai in accordance with the following Good Corporate Governance: berikut: 1. Direksi telah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan 1. Board of Directors has managed the Bank according to its dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam authorities and responsibilities as regulated in the Articles of Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang Association and prevailing laws. berlaku. 2. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan 2. Board of Directors consistently follows up the audit findings rekomendasi dari Internal Audit Group, auditor eksternal, and recommendations from the Internal Audit Group, hasil pengawasan OJK, PPATK dan/atau hasil pengawasan external auditor, and monitoring results from OJK, PPATK Otoritas lain. and/or monitoring by other authorities. 3. Direksi senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip Tata kelola 3. Board of Directors continuously applies the good Governance yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh principles in all of the Bank’s business activities at any level tingkatan atau jenjang organisasi. or organization levels. Direksi memberi perhatian serius dalam mewujudkan Board of Directors pays serious attention in implementing Pelaksanaan Tata Kelola yang baik agar senantiasa berjalan the Good Corporate Governance to be run smoothly by the dengan baik pada seluruh insan organisasi Bank, untuk itu whole personnel of the Bank. Efforts implemented to achieve berbagai upaya telah dilakukan, antara lain: this are as follows: a. Pengarahan Direksi Dalam rangka a. Guidance by Board of Directors meningkatkan kesadaran dan Fraud dan the Anti-Fraud culture, the Bank held Socialization of maka Bank Internal Control and Anti-Fraud to employees by an menyelenggarakan Sosialisasi Pengendalian Intern dan internal speaker from the Bank. In this socialization, kewaspadaan terhadap menumbuhkan budaya tindakan Anti Fraud In order to raise the awareness of fraud and create PT BANK INA PERDANA Tbk 175 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Anti Fraud pada karyawan dengan nara sumber dari the Compliance Director also spoke to the Socialization internal Bank. Dalam Acara ini, Direktur Kepatuhan Participants to motivate them to work properly and keep (Dirkep) turut memberikan pengarahan kepada Peserta developing themselves, stay honest and keep away from Sosialisasi, any of Fraud behaviors that may harm the Company and dimana Dirkep memberi motivasi kepada themselves. Peserta agar bekerja dengan baik dan senantiasa mengembangkan diri, jujur dan tetap menjauhkan diri dari tindakan Fraud yang dapat merugikan Perusahaan demikian juga diri sendiri. b. Sense of Belonging b. Sense of Belonging Manajemen menyadari bahwa kekompakan dan The Management realized that togetherness and sense kebersamaan serta rasa saling memiliki (Sense of of belonging to the Bank are important to encourage Belonging) terhadap Bank dirasa merupakan suatu attitudes of maintaining and preserving all of the hal yang penting yang menjadi pendorong sikap saling Bank’s assets, both material and non material assets menjaga dan memelihara semua asset Bank, baik itu (reputation, good will). yang bernilai material maupun non material (Reputasi, Good Will). Dalam rangka menjalin kekompakan dan kebersamaan In order to build the togetherness and sense of belonging serta rasa saling memiliki (Sense of Belonging) di among the employees, the Bank held employee kalangan karyawan, maka pada tanggal 17 s.d 18 gathering on September, 17 – 18 2016. The employee September 2016 Bank telah melaksanakan Employee gathering was first planned in August 2016 but due to Gathering. Gathering the problems of airplane ticket procurement, the event dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 namun karena was held in September 2016. The employee gathering ada kendala pengadaan tiket pesawat maka di undur was held in Belitong Island and attended by 280 persons menjadi bulan September 2016. Employee Gathering consisting of employees and management of the Bank ini dilaksanakan di Pulau Belitong, diikuti sebanyak 280 as well as one PSP/PSPT. In this event, Mr. Edy Kuntardjo orang terdiri dari karyawan dan Pengurus Bank serta as the President Director gave directions in his speech to seorang PSP/PSPT. Dalam kesempatan tersebut Bp. Edy all employees. Rencana semula Employee Kuntardjo sebagai Direktur Utama memberikan arahan kepada semua karyawan. 4. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola 4. In order to implement the GCG principles, the Board of yang baik Direksi telah membentuk: Directors has formed: a. Internal Audit Group a. Internal Audit Group b. Satuan Kerja Manajemen Risiko b. Risk Management Unit c. Satuan Kerja Kepatuhan c. Compliance Unit Internal Audit Group Internal Audit Group Internal Audit Group bertugas untuk menjamin berfungsinya Internal Audit Group is in charge to guarantee the internal pengawasan internal sebagai bagian penting dari pengendalian function as an important part in the Bank’s internal control. independen Internal Audit Group was formed to be independent of other terhadap satuan kerja operasional. sehingga dapat bekerja operational work unit so that it should work independently and dengan bebas dan objektif, serta mampu mengungkapkan objectively as well as to be able to give its opinion and thought pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan without the influence and pressure from the management or dari manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan Bank. other parties related to the Bank. internal Bank. Internal Audit Group dibentuk 176 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Fungsi Audit Intern Internal Audit Function Pelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada Standard Implementation of internal audit function is based on the Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) sebagaimana Standard Implementation of Bank Internal Audit Function diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999. (SPFAIB) as regulated in the Regulation of Bank of Indonesia Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank merupakan tugas dan No. 1/6/PBI/1999. The implementation of Bank Internal Audit tanggung jawab dari Internal Audit Group yang merupakan Functions is responsibilities of Internal Audit Group, which is an satuan kerja yang independen terhadap satuan kerja operasional independent work unit to operational work unit and be directly dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. reporting to President Director. Jumlah personil Internal Audit Group sebanyak 3 (tiga) orang The number of Internal Audit Group personnel is 3 (three) terdiri dari 1 (satu) orang Internal Audit Group Head dan 2 persons consisting of 1 (one) Internal Audit Group Head and 2 (dua) orang Staff. Penambahan jumlah personil audit akan (two) staffs. The additional audit personnel will be adjusted to disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan. the size and complexity of the Company. Sepanjang masa periode laporan ini, Internal Audit Group telah During this reporting period, the Internal Audit Group melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan has implemented the monitoring function independently cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, in a sufficient scope of work and according to the plan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. Salah satu implementation, and monitoring of audit results. One of the metode pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Audit Group methods used by the Internal Audit Group was Surprise Audit to berupa Surprise Audit ke beberapa Kantor Cabang dimana some Branch Offices. The Surprise Audit Plan were only known Rencana Surprise Audit hanya diketahui oleh Internal Audit by the Internal Audit Group Head and President Director, which Group Head dan Direktur Utama, dengan demikian pelaksanaan means that this inspection was conducted without any prior pemeriksaan ini tanpa pemberitahuan kepada Kantor Cabang/ notification to Branch Office/Unit Work to be checked. Unit Kerja yang akan diperiksa. Hasil temuan pemeriksaan Internal Audit Group Head telah Findings from the checking by the Internal Audit Group Head disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta have been submitted to the President Director and Board of ditembuskan kepada Direktur Kepatuhan. Direksi juga membuat Commissioners as well as Compliance Director on copy. catatan ataupun instruksi pada memorandum temuan hasil The Board of Directors gave notes or instructions to the pemeriksaan Audit Intern tersebut untuk ditindaklanjuti dan memorandum of internal audit findings to be followed up by menjadi perhatian Auditee. the audited. Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit termasuk The report of implementation and main results of audit including hasil audit yang bersifat rahasia telah dilaporkan secara rutin confidential audit findings has been reported regularly to OJK kepada OJK setiap 6 (enam) bulan sekali secara tepat waktu. once in every 6 (six) months in timely manner. The report of Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit Semester implementation and main results of audit in Semester I/2016 has I/2016 telah disampaikan kepada OJK melalui surat No. OJK/ been reported to OJK in a Letter No. OJK/DIR/113/0816 dated DIR/113/0816 tanggal 30 Agustus 2016, Laporan Semester on 30th August 2016 and the Report of Semester II/2015 in the II/2015 Letter No. OJK/DIR/023/2016 dated on February 19, 2016. disampaikan melalui surat No.OJK/DIR/023/0216 Tanggal 19 Februari 2016. Bank telah melakukan kaji ulang secara berkala atas efektifitas The Bank has regularly reviewed the effectiveness of work pelaksanaan kerja Internal Audit Group dan kepatuhannya implementation by Internal Audit Group and its compliance terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. Laporan with SPFAIB by external parties every three years. The Report of Hasil Kaji Ulang SKAI Periode Agustus 2011 s/d Juli 2014 SKAI Review for the period of August 2011 until July 2014 by oleh Sriyadi, Elly & Rekan Licence No.140/KM.1/2012 telah Sriyadi, Elly & Partner in a License No. 140/KM.1.2012 has been disampaikan Kepada OJK melalui surat No.OJK/DIR/072/0914 reported to OJK in the Letter No. OJK/DIR/072/0914 dated on tanggal 18 September 2014. September 18, 2014. PT BANK INA PERDANA Tbk 177 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Risk Management Unit Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk Functions of Risk Management Unit are to identify, assess, mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan monitor and control risks aspects attached to every activity in aspek risiko yang melekat pada setiap aktivitas Bank. Proses the Bank. The risk assessment process included all of the risk penilaian risiko yang dilakukan telah melingkupi seluruh jenis types (8 risk types) and was reported regularly to OJK. Satuan Kerja Manajemen Risiko berfungsi risiko (8 jenis risiko) dan dilaporkan secara rutin kepada OJK. Fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko Risk Management Function Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk Bank Ina has adequate organizational structure to support mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian the implementation of risk management and good internal intern yang baik antara lain Internal Audit Group, SKMR dan control, among others, the Internal Audit Group, RMU and Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan. Risk Management Committee and Compliance Unit. The Dewan Kebijakan Board of Commissioners give the approval for the Bank’s Risk Manajemen Risiko Bank termasuk strategi dan kerangka Management Policy including strategies and risk management Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko frameworks established in accordance with the level of yang diambil (Risk Appetite) dan toleransi risiko (Risk Tolerance). risk appetite and risk tolerance. The Board of Directors is Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan, responsible for the implementation of policies, strategies, and strategi, dan kerangka Manajemen Risiko serta mengevaluasi risk management framework as well as evaluate and provide dan memberikan arahan berdasarkan laporan-laporan yang guidance based on the reports on the risk profile through the disampaikan oleh SKMR termasuk laporan mengenai profil Risk Management Committee meeting. Throughout 2016, the risiko melalui meeting Komite Manajemen Risiko. Sepanjang Board of Commissioners and Board of Directors have been tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan actively monitoring the implementation of policies and risk pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan management strategis. Bank Ina has implemented effective strategi manajemen risiko. Bank telah menerapkan manajemen risk management, which is adapted t to the purpose, business risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan policy, size and complexity of the business and the ability of the usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Bank. Bank Ina has made improvement measures on Quality Bank telah melakukan langkah-langkah perbaikan Kualitas Risk Management. Komisaris memberi persetujuan atas Penerapan Manajemen Risiko. karyawan, To increase the risk awareness of every employee, improve the peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta peningkatan quality and quantity of human resources and improve the quality kualitas infrastruktur untuk Sistem Informasi Manajemen Risiko of infrastructure for Information System, Risk Management telah menunjukkan kemajuan meskipun masih harus terus has shown progress although they should continue to be diupayakan secara konsisten dan merupakan program jangka pursued consistently and is a long-term program that should be panjang yang harus terus dievaluasi dan disempurnakan. continously evaluated and improved. Kualitas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dinilai Quality of risk management as a whole was rated “Satisfactory”. “Satisfactory”. Proses identifikasi dan pengukuran risiko secara The process of identification and measurement of risk proactively proaktif sudah dilakukan dan terus diupayakan agar dapat is already done and continue to be pursued in order to reach menjangkau seluruh aktifitas. Demikian pula proses monitoring out to all activities. Similarly, the monitoring process has been sudah dilakukan secara berkala namun perlu peningkatan conducted regularly but need to increase in consistency and konsistensi dan ketepatan waktunya. timeliness. Upaya peningkatan Risk Awareness tiap Bank, In improving the quality of the Bank’s internal control process, difokuskan pada pembenahan sistem dan prosedur untuk focus is on improving systems and procedures to ensure the menjamin akuntabilitas proses dan prinsip Dual Control pada accountability process and the principle of dual control on setiap pelaksanaan operasi karena disadari untuk dapat every execution of the operation in order to achieve corporate tercapainya tujuan perusahaan secara terarah dan terkontrol objectives that is directed and controlled, it should be perlu dilengkapi dengan pedoman kerja yang menjadi petunjuk complemented with guidelines as guidance and standards in Peningkatan kualitas proses 178 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 pengendalian intern Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility dan aturan baku dalam pelaksanaan tugas, sehingga setiap the implementation of tasks, so that each unit can work well unit kerja dapat bekerja dengan baik serta dapat meningkatkan and can improve the quality of work. kualitas kerja. Upaya meningkatkan budaya Anti Fraud secara konsisten terus Effort to improve anti-fraud culture is consistently implemented dilaksanakan melalui sosialisasi pada berbagai kesempatan dan through awareness on various occasions leaving no room for tidak memberikan ruang bagi upaya tindakan Fraud. Hal tersebut fraud action. It is manifested by the signing of a statement diwujudkan pernyataan of anti-fraud and anti conflict of interest. Internal control is Anti Fraud dan Anti Conflict of Interest. Pengendalian intern dengan penandatanganan surat improved especially through supervision in the field to prevent ditingkatkan terutama melalui pengawasan di lapangan fraud. sehingga tidak terjadi lagi Fraud. Dalam rangka pelaksanaan Manajemen Risiko bagi kegiatan In the implementation of Risk Management for the business of usaha Bank, maka Bank mewajibkan Pengurus dan Pejabat Bank the Bank, the Bank requires the Bank’s Management to meet the untuk memenuhi persyaratan memiliki Sertifikat Manajemen requirements of a Risk Management Certificate in accordance Risiko sesuai jenjang jabatan dan struktur organisasi Bank. Bank with hierarchy and organizational structure of the Bank. The juga telah mewajibkan sejumlah staff untuk mengikuti ujian Bank also has required a number of staff to take certification sertifikasi Manajemen Risiko meski secara ketentuan belum of Risk Management exams although the conditions have not diharuskan. yet required. Pada bulan Oktober 2016 Bank bekerja sama dengan LSPP In October 2016 the Bank cooperate with LSPP organized melaksanakan Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Refreshment of Risk Management Certification “Operational “Operational Risk Management” bagi karyawan yang akan Risk Management” for all employee whose certificate is about habis masa berlaku Sertifikasi Manajemen Risikonya. to expire. Pada bulan November 2016 Bank bekerjasama dengan PT. In November 2016 the Bank cooperate with PT Arfaidhams Arfaidhams Secret melaksanakan pembekalan kepada sebanyak Secret conduct briefing to 20 employee prior to the Risk 20 orang karyawan yang akan mengikuti Sertifikasi Manajemen Management Certification. Risiko. Satuan Kerja Kepatuhan Compliance Unit Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Unit) merupakan satuan Compliance unit is an independent work unit that established kerja yang independen, dibentuk secara tersendiri dan bebas separately and independently from influences of other work dari pengaruh satuan kerja lainnya, serta mempunyai akses units and to have direct access to Director who leads the langsung pada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Compliance function. The Compliance Unit was established in Satuan Kerja Kepatuhan dibentuk di kantor pusat Bank, namun Head office but it will carry out its Compliance functions all of melaksanakan Fungsi Kepatuhan di seluruh jaringan kantor the Bank’s network offices. Bank. Satuan Kerja Kepatuhan berfungsi untuk memastikan dan Compliance Unit has the function to maintain and ensure that menjaga bahwa seluruh aktivitas Bank telah memenuhi the whole activities in the Bank have met the provisions as set ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan dan perundang- on prevailing regulations and rules so that the potential risk of undangan yang berlaku, sehingga potensi risiko kegiatan usaha the Banks’ business activities to be anticipated earlier. Bank dapat diantisipasi lebih dini. Fungsi Kepatuhan Compliance Function Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah- Compliance functions are series of ex-ante (preventive) acts or langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan measure in order to ensure that policies, provisions, system, bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, prosedur, serta kegiatan procedures and business activities conducted by the Bank have usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan been in compliance with the regulations of Bank of Indonesia/ PT BANK INA PERDANA Tbk 179 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Bank Indonesia/OJK dan peraturan perundang-undangan yang OJK and prevailing laws as well as to ensure the Bank’s berlaku, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen compliance with its commitments made to Bank of Indonesia/ yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia/OJK dan/atau OJK/ and/or other authorized supervision authorities. otoritas pengawas lain yang berwenang. Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk: Compliance function in the Bank includes the following acts: 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua 1. Applying the Compliance Culture in all organization levels tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; and business activities of the Bank, 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 2. Managing Compliance Risks faced by the Bank, 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan 3. Ensuring that the policies, provisions, systems, procedures, prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank and business activities performed by the Bank are in telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/OJK dan accordance with the Bank of Indonesia/OJK Regulations and peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan the prevailing laws, and 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang 4. Ensuring the Bank’s compliance to its commitment to dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia/OJK dan/atau Bank of Indonesia/OJK and/or other authorized supervision Otoritas pengawas lain yang berwenang. authorities. Dalam pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, sepanjang tahun 2016 During the implementation of Compliance Function in 2016, Bank senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk dapat the Bank consistently works its best to comply with prevailing mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku dengan banking rules that be based on the Compliance Functions acts berpedoman kepada tindakan Fungsi Kepatuhan Bank, sehingga of the Bank so that the potential risks found may be anticipated diharapkan potensi risiko yang akan muncul dapat diantisipasi earlier. The Bank has also applied the internal control system lebih dini. Bank juga telah menerapkan sistem pengendalian and monitors its implementation. Nevertheless, there are still intern dan melakukan monitoring atas pelaksanaannya, namun some reports that are delayed and/or require some corrections demikian dari banyaknya laporan yang harus disampaikan out of numbers of reports to be submitted. In 2016, the Bank masih terdapat beberapa laporan yang dalam pelaksanaannya was fined by the authorities for Rp3,850,00 i.e. Rp550,000 mengalami keterlambatan dan/atau perlu dikoreksi kembali. charged by BI for the correction of offline submission for LBU Dalam report and Rp3,300,000 charged by OJK for mistakes in the tahun 2016, Bank dikenakan denda oleh Otoritas sebesar Rp3.850.000 yakni Rp550.000 dikenakan oleh BI Publication Report in the Period of June 2016. sebagai akibat koreksi penyampaian Laporan LBU secara offline, dan Rp3.300.000 dikenakan oleh OJK sebagai akibat kesalahan Laporan Publikasi Periode Juni 2016. Dalam rangka meningkatkan guna In order to improve function to minimize the imposition of fines meminimalisir pengenaan denda oleh BI, OJK maupun Otoritas by the Bank, OJK and other authorities, whether as a result of lain, baik sebagai akibat dari kesalahan dan atau keterlambatan mistake or delay in submitting the report, efforts are made as penyampaian laporan, maka dilakukan upaya sebagai berikut: follows: 1. Peningkatan sehingga 1. Training improvement in the operational field so that task pelaksanaan tugas dapat lebih baik. Pelatihan dilakukan implementation will be better. Training is conducted both baik secara eksternal maupun internal. Pelatihan secara externally or internally. Internal training can be conducted internal dapat dilakukan oleh pengajar internal. Peningkatan by internal instructor. Improvement of HR capacity can also kemampuan SDM juga dilakukan melalui rapat-rapat be conducted through operational meetings. pelatihan Fungsi bidang Kepatuhan operasional operasional. 2. Unit Kerja kepatuhan pada setiap akhir bulan menerbitkan 2. Compliance Unit at each end of the month published a memorandum “Daftar Kewajiban Penyampaian Laporan memorandum “List of Reports Need to be Submitted for Bulan Berikutnya”. guna mengingatkan unit kerja yang the Following Month” to remind work units that have the mempunyai kewajiban menyampaikan laporan kepada BI, obligation to submit a report to the central bank, the OJK and OJK maupun Otoritas lainnya. Melalui penerbitan memo other authorities. Through publication of this memo, work ini, berkewajiban diminta agar units are obliged to submit reports to Bank of Indonesia, menyampaikan laporan-laporan kepada Bank Indonesia, the OJK (Bapepam, Banking), Indonesia Stock Exchange unit-unit kerja yang 180 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility OJK (Bapepam, Perbankan), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan (BEI) and the Securities Depository Center Indonesia (KSEI) Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) secara akurat dan accurately and timely. tepat waktu. 3. Peningkatan Bidang SDM dalam upaya peningkatan control 3. Enchancing the Human Resource to improve control has telah dilakukan melalui: been conducted through: a. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) a. iImproving the competence of the Human Resouce (HR) dengan melakukan training, Sertifikasi Manajemen by conduct training, Risk Management Certification, Risiko, Compliance Certification and implementation of leader Sertifikasi Kepatuhan dan pelaksanaan assessment calon pimpinan. candidates assessment. b. Peningkatan Internal Control melalui: b. Improvement of Internal Control by: • Pelaksanaan rotasi/mutasi karyawan. • Employees rotation / mutation. • Pemberian izin cuti kepada karyawan yang telah • Granting leave permission to employee own right to memiliki hak cuti sebagaimana yang diatur dalam leave as regulated in “Leave” provision. ketentuan “Cuti”. • Know Your Employee. • Know Your Employee Sebagai upaya deteksi dini untuk mengetahui The early detection effort to find employee that is adanya karyawan yang bermasalah dalam pinjaman loan problematic both direct/indirect which affect yang dapat work ethic, Human Resource Work Unit with the mempengaruhi sikap bekerja, Unit Kerja HRD help of Loan Admin Work unit perform BI Checking meminta bantuan Unit Kerja Loan Admin melakukan especially to Bank Officials secara langsung/tidak langsung BI Checking khususnya kepada Pejabat Bank. • Arahan Pengurus Bank Dalam Acara • Bank Management Direction Sosialisasi Pengendalian Intern dan Anti Fraud, Direktur Kepatuhan (Dirkep) In the Socialiation of Internal Control and Anti Fraud, ikut the Compliance Director also gives direction to the serta memberikan pengarahan kepada Peserta participants. The Compliance Director motivates the Sosialisasi, dimana Dirkep memberi motivasi kepada Participants to work well and developed themselves, Peserta agar bekerja dengan baik dan senantiasa honest, and dissociate from Fraud action which mengembangkan diri, jujur dan tetap menjauhkan could inflict harm to themselves and the Company. diri dari tindakan Fraud yang dapat merugikan Perusahaan demikian juga diri sendiri. • Surprise Audit • Surprise Audit Dalam tahun 2016, Internal Audit Group tetap In 2016, Internal Audit Group performed Surprise melakukan Surprise Audit ke beberapa Kantor Audit to several Branch Office / work unit. Surprise Cabang/Unit Kerja karena dirasakan bahwa Surprise Audit is deemed as an effective means to detect any Audit merupakan salah satu cara yang cukup Fraud. Surprise Audit plan is only known to Internal efektif dalam mendeteksi adanya Fraud. Rencana Audit Group Head and President Director, therefore Surprise Audit hanya diketahui oleh Internal Audit such inspection implementation will be done Group Head dan Direktur Utama, dengan demikian without notice to the Head of Branch/Work Unit to pelaksanaan pemeriksaan ini tanpa pemberitahuan be inspected. kepada Kantor Cabang/Unit Kerja yang akan diperiksa. • Pengembangan data based SDM dengan sasaran • Development of HR data based aiming to make it untuk memudahkan bagi karyawan mendapatkan easier for employees to get information directly informasi langsung terkait SDM, meningkatkan related to human resources, improve effeciency and efisiensi dan efiktivitas kerja. work effectiveness. 4. Untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan secara 4. A controlled and directed purpose of the company needs terarah dan terkontrol perlu dilengkapi dengan pedoman to be equipped with work guidelines and standard rules. kerja yang menjadi petunjuk dan aturan baku dalam bekerja, Therefore each company is able to work well to improve sehingga setiap karyawan dapat bekerja dengan baik serta work quality. In this periodic report, the Bank has completed PT BANK INA PERDANA Tbk 181 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support dapat meningkatkan kualitas kerja, maka dalam periode and issued several internal regulation to be adjusted with laporan ini Bank telah menyempurnakan dan menerbitkan the prevailing laws/regulations. beberapa ketentuan internal untuk menyesuaikan dengan ketentuan/perundangan yang berlaku. 5. Bilamana ada Perubahan atau Penerbitan Baru atas Peraturan/ 5.Whenever there are changes or publication of new Rules Otoritas / Conditions from Bank of Indonesia, the OJK and other lainnya, maka Unit Kerja Kepatuhan menerbitkan memo Authorities, then the Compliance Unit will publish a memo pemberitahuan serta melakukan komunikasi dengan unit notification and communication to the relevant work units, kerja terkait, memprakarsai pertemuan untuk membahas initiates a meeting to discuss the new provisions or any ketentuan-ketentuan baru atau adanya perubahan yang fundamental changes from the previous provisions. Ketentuan dari Bank Indonesia, OJK maupun mendasar dari ketentuan sebelumnya. Memo, 6. For the Memo, PPO, Policy, Information etc effective delivery PPO, Kebijakan, Informasi, dll kepada karyawan, selain to employee, apart from delivery in the form of Hard Copy, disampaikan dalam bentuk Hard Copy di sajikan juga dalam it is also presented in the Intra News of Bank Ina. 6. Untuk lebih mengefektifkan penyampaian Intra News Bank Ina. 7. Untuk penyampaian laporan yang bersifat khusus, dilakukan 7. For the submission of a special report, it is directly carried out by Compliance Unit. sendiri oleh Unit Kerja Kepatuhan. 8. Untuk dapat menindaklanjuti temuan pemeriksaan OJK 8. In order to follow up on the findis of the OJK inspection dengan baik, dibahas dalam rapat tersendiri. Dalam well, discussions are held in a separate meeting. During the pertemuan tersebut ditentukan juga unit kerja atau meeting it is also determined the work unit or Person in Personal in Charge (PIC) yang akan menindaklanjutinya Charge who will follow up and deliver developments to the dan menyampaikan perkembangannya kepada Unit Kerja Compliance Unit. Kepatuhan. 9. Bukti penerimaan laporan yang telah disampaikan kepada 9. Proof of receipt of the report which has been submitted Bank Indonesia, OJK maupun Otoritas lain, diadministrasikan to the Bank of Indonesia, the OJK and other Authorities, administered by the Compliance Unit. oleh unit kerja Kepatuhan. 10.Untuk menambah rasa aman bekerja pada Karyawan, 10.To provide a safe work for the employee, the Bank add Social maka Bank menambah nilai Perlindungan Sosial kepada Protection for them, which apart from Health Insurance and Karyawan, dimana selain ikut Asuransi Kesehatan melalui BPJS, Employee also registered in health insurance of PT BPJS, Karyawan juga didaftarkan mengikuti asuransi Avrist Assurance. kesehatan ke Asuransi PT Avrist Assurance. 11.Dalam upaya agar proses migrasi Core Banking System dari 11. The migration process of Core Banking System from Teradata Banking System menjadi Temenos T 24 Banking Teradata Banking system to become Temenos T 24 Banking System serta agar User/Pelaksana dapat memahami System, as well as for User/Executive to understand Temenos Temenos T 24 Banking System, maka telah dilakukan T 24 Banking System, a socialization, trials, introduction sosialisasi, uji coba, pengenalan dan pelatihan penggunaan and training using Temenos T 24 Banking System has been Temenos T 24 Banking System, dan masih terus berlanjut conducted. It is currently still wait for the approval from OJK sembari menunggu persetujuan dari OJK terkait pergantian regarding such Core Banking System changes. Core Banking System tersebut. 12.Dalam setiap kesempatan yang memungkinkan, misalnya 12In every possibility, ie issuing memorandum, Compliance dalam penerbitan memorandum, Unit Kerja Kepatuhan Unit constantly echoes the Compliance Vision and Mission senantiasa mengingatkan tentang Visi dan Misi Kepatuhan, which is realization of collective responsibility. yang merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujudkannya. Visi : Bank yang memiliki reputasi kepatuhan Vision :A bank that has a reputation for compliance. Misi : Bekerja secara profesional, meraih prestasi dan Mission :Work in a professional manner, high achievement and reputation for compliance. reputasi kepatuhan Nilai-Nilai : Awareness, Attention, Communication, Teamwork 182 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Values :Awareness, Attention, Communication, Teamwork Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Penilaian Kinerja Direksi Performance Appraisal of Board of Directors Direksi bertugas mengelola Bank agar dapat menghasilkan Board of Directors is responsible to manage the Bank in order keuntungan (profitability) dan memastikan kesinambungan to gain profitability and ensure the business sustainability as usaha well as to be accountable for its duties implementation to the (sustainability) serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Direksi senantiasa GMS. Board of Directors continuously performs their duties melaksanakan tugasnya dengan baik demi kepentingan Bank properly for the benefits of the Bank and ensures that the dan memastikan agar Bank melaksanakan tanggung jawab Bank implements its corporate social responsibilities as well sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari pihak-pihak as to pay attention to the interests of other parties. Board of terkait. Direksi memiliki tata tertib dan pedoman kerja (charter) Directors owns code of conduct and charter so that the duties sehingga pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan efektif serta implementation become purposeful and effective and may be dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja. used as the performance appraisal tools. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Board of Directors has been held accountable for its duties tahun 2015 kepada pemegang saham melalui RUPS tahunan implementation in 2015 to the shareholders during the annual yang diselenggarakan pada 12 Mei 2016, dituangkan pada Akta GMS that held on May 12, 2016 and be stated in a Deed No. No. 40 Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 40 concerning the Official Report of Annual General Meeting Perseroan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk Tanggal 12 Mei of Shareholders for a Limited Company of PT Bank Ina Perdana 2016 yang diterbitkan oleh Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., Notaris Tbk dated on May 12, 2016, which was issued by Leolin di Jakarta. Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan Jayayanti, S.H., M.Kn., a Notary in Jakarta. The meeting granted tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et Decharge) kepada full discharge and release (Acquit et Decharge) to all members seluruh Anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan of Board of Directors for their managements acts during the yang telah mereka lakukan dalam Tahun Buku 2015. Fiscal Year of 2015. Program Orientasi Bagi Anggota Direksi Baru Yang dapat Those who may become the member of Board of Directors perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan are individuals who have fulfilled all requirements set in the yang berlaku pada saat diangkat dan selama menjabat Anggota regulations that applicable during the appointment and the Direksi. Anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah tenure as the member of Board of Directors. The member of lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Board of Directors must fulfill to pass the Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan according to OJK Regulation concerning the Assessment of dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Pengangkatan Anggota Fit and Proper Test. The member appointment of Board of Direksi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Directors by Board of Commissioners to the General Meeting Saham, harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi of Shareholders must consider the recommendation from the dan Nominasi. Sebelum Efektif menjadi Anggota Direksi, Remuneration and Nomination Committee. Prior to effectively yang bersangkutan dapat mengikuti orientasi agar tugas become the member of Board of Directors, the person must join dan tanggung jawabnya sebagai Anggota Direksi dapat the orientation so that he/she may properly carry out the duties dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. of responsibilities of Board of Directors member. Pelatihan Anggota Dalam Direksi Rangka adalah Orientation Program for New Members of Board of Directors orang Program menjadi Meningkatkan Kompetensi Direksi Training Program to Improve the Competency of Board of Directors Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk Board of Directors members are willing and capable to melakukan dalam continuously learn to improve their knowledge about banking rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan and latest development related to finance/other fields that perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang will support their duties and responsibilities implementation. mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. All members of Board of Directors have the risk management Seluruh Anggota Direksi Bank memiliki sertifikasi manajemen certificate as required. In order to improve their knowledge on risiko sesuai yang dipersyaratkan. Anggota Direksi dalam rangka banking, the Board of Directors members join the training and/ peningkatan pengetahuan tentang perbankan mengikuti or seminar. pembelajaran secara berkelanjutan training dan/atau seminar. PT BANK INA PERDANA Tbk 183 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Training, seminar atau workshop dalam tahun 2016 yang Training, seminar or workshop attended by Board of diikuti oleh Direksi Directors in 2016 are as follows Nama/ Name Edy Kuntardjo Program / Program Diselenggarakan / Schedule Workshop Bisnis Indonesia Economic Out Look ’17. / Business Indonesia Economic Out Desember / Look ’17 Workshop December 2016 Workshop Keterbukaan Informasi / Information Disclosure Workshop November 2016 Seminar ASEI / ASEI Seminar Oktober / October 2016 Seminar KPPU / KPPU Seminar Oktober / October 2016 Seminar Nasional Prospek Perekonomian Indonesia Seberapa Jauh Dampak Paket Kebijakan Oktober / October 2016 Ekonomi, Jakarta / Indonesian Economic Prospect National Seminar on How Far the Impact of Economic Policies Package, Jakarta Sosialisasi Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia / Socialization of Oktober / October 2016 Indonesia Alternative Dispute Resolutions Forum Diskusi – Tantangan Penerapan Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Mei / May 2016 Krisis Sistem Keuangan / Discussion – Challenges in Implementing the Laws of Prevention and Crisis Management of Financial System Wardoyo Seminar yang diselenggarakan Warta Ekonomi / Held by Warta Ekonomi Maret / March 2016 Seminar IDX / IDX Seminar Februari / February 2016 Diskusi & Sharing pada Acara OJK Dialog. / Discussion & Sharing in Dialogue with OJK Januari / January 2016 Workshop Positive Psychology oleh PT Ortano Sarana Mandiri / Positive Psychology Workshop by PT Ortano Sarana Mandiri November 2016 Workshop Interpretasi SE OJK No.40/SEOJK.03/2016 Tentang Pemberian Remunerasi oleh November 2016 Risk Management Guard (RMG) / Interpretation Workshop of OJK Circulation Letter No. 40/SEOJK.03/2016 regarding the Remuneration by Risk Management Guard (RMG). Workshop Functional Core Banking T 24 oleh Temenos / Functional Core Banking T 24 Workshop by Temenos Oktober / October 2016 Sosialisasi Hukum Persaingan Usaha di Indonesia oleh Indonesian Corporate Secretary Oktober / October 2016 Association (ICSA) / Socialization on Business Competition Laws in Indonesia by Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) Belajar menjadi Investor Berbasis Saham oleh Indonesian Corporate Secretary Association September 2016 (ICSA) / How to be Stock-Based Investors by Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) Workshop dan Uji Sertifikasi Kepatuhan & AML oleh FKDKP / Workshop and Certification Test of Compliance & AML by FKDKP September 2016 Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Penilaian Financial Action Task Force on Money Mei / May 2016 Laundering (FATF) Terhadap Indonesia / Banking Readiness For the Assessment of Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) in Indonesia Kebijakan PKWT, Out sourcing dan PHK serta issu ketenagakerjaan akibat kesepakatan MEA April 2016 oleh Indonesian Corporate Secretary Assosiation (ICSA). / Policies of PKWT, Outsourcing, Termination and Employment Issues Due to the MEA Agreement by the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA). POJK No.8 tentang Website oleh Indonesian Corporate Secretary Assosiation (ICSA) / POJK No. 8 Concertning Website by the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA). Mei / May 2016 Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka oleh Indonesian Corporate Secretary Assosiation Januari / January 2016 (ICSA). / Corporate Governance for Public Companies by the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA). Kiung Hui Ngo Seminar Eksposur PSAK / PSAK Exposure Seminar Oktober / October 2016 Workshop Functional Core Banking T 24 oleh Temenos / Functional Core Banking T 24 Workshop by Temenos Oktober / October 2016 Workshop Pelaporan Sistem Informasi Debitur. / Reporting Information System of Debtors September 2016 Workshop Digital & Cloud Every Where diadakan oleh Fortress Data Services / Digital & Cloud Every Where by Fortress Data Services Mei / May 2016 IFRS International Seminar 2016 diadakan oleh KAP Ernst & Young di Bursa Efek Indonesia / Mei / May 2016 IFRS International Seminar 2016 held by Ernst & Young Public Accounting in the Indonesian Stock Exchange 184 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Nama/ Name Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program / Program Diselenggarakan / Schedule International Seminar IFRS 9 Update and The Impairment Concept - Expected Credit Loss / Mei / May 2016 International Seminar IFRS 9 of Update and The Impairment Concept - Expected Credit Loss Josavia Rachman Ichwan Pertemuan Arta Jasa/Meeting with Arta Jasa April 2016 Affordable SAP Solution On Cloud November 2016 Workshop Functional Core Banking T 24 oleh Temenos / Functional Core Banking T 24 Workshop by Temenos Oktober / October 2016 Digital & Cloud Everywhere diadakan oleh Fortress Data Services / Digital & Cloud Every Where by Fortress Data Services Mei / May 2016 Board Charter (Pedoman Dan Tata Tertib Kerja) Board Charter Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi In carrying out its duties and responsibilities, Board of Directors telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat owns board charter that binds every member of Board mengikat bagi setiap Anggota Direksi termasuk pengaturan of Directors including to define the work ethics, working etika kerja, waktu kerja, pengaturan rapat dan Kode Etik, hours, meeting arrangements and Code of Conduct i.e. yakni Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance Implementation Guideline of Good Corporate Governance No. No. COM/001/00/0312 terbit tanggal 30 Maret 2012. Pada COM/001/00/0312 issued on 30th March 2012. On December tanggal 1 Desember 2015 Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut 1, 2015, this GCG Implementation Guideline was revised to be direvisi menjadi No. COM/001/01/1215 untuk menyelaraskan No. COM/001/01 1215 to align with new regulations of POJK dengan ketentuan baru POJK No. 32 /POJK.04/2014 Tentang No. 32/POJK.04/2014 Concerning the Plan and Implementation Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham of General Meeting of Shareholders for Public Companies, Perusahaan Terbuka, No. 33 /POJK.04/2014 Tentang Direksi POJK No. 33/POJK.04/2014 Concerning Board of Directors and dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan No. Board of Commissioners of Issuers or Public Companies and 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi POJK No. 34/POJK.04/2014 Concerning the Nomination and Emiten Atau Perusahaan Publik. Remuneration Committee of Issuers of Public Companies. Prosedur Penetapan Remunerasi Bagi Direksi Policies of the Remuneration Application for Board of Directors Berdasarkan Akta No. 40 Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on the Deed No. 40 concerning the Official Report Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk of Annual General Meeting of Shareholders for a Limited Tanggal 12 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Notaris Leolin Company of PT Bank Ina Perdana Tbk dated on May 12, 2016, Jayayanti, S.H., M.Kn., RUPS menyetujui untuk memberi which was issued by Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., a Notary in wewenang untuk Jakarta, the GMS approved the grant of power to Board of menentukan gaji dan/atau tunjangan kepada Anggota Direksi Commissioners to determine salary and/or allowances of the Perseroan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Board of Directors Member by considering the recommendation Remunerasi dan Nominasi. by the Remuneration and Nomination Committee. Komite–Komite di bawah direksi Committees under the Board of Directors kepada Dewan Komisaris Perseroan Risk Management Committee Komite Manajemen Risiko Tanggal 05 Decree of Board of Directors No. SK/DIR/039/0912 dated September 2012 Tentang Susunan Keanggotaan Komite on 5th September 2012 regarding the Composition of Risk Manajemen Risiko Management Committee Ketua Chairman Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/039/0912 : Direktur Utama : Direktur Utama Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan Vice Chairman: Direktur Kepatuhan Sekretaris: Risk Management Group Head Secretary: Risk Management Group Head Anggota: Members: • Direktur Operasional • Direktur Operasional • Operational Support Group Head • Operational Support Group Head PT BANK INA PERDANA Tbk 185 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support • Accounting & Financial Planing Group Head • Accounting & Financial Planing Group Head • Head of System & Procedures • Head of System & Procedures • Head of Internal Audit • Head of Internal Audit • Head of Compliance & APU-PPT • Head of Compliance & APU-PPT Komite ini berfungsi untuk membantu Direksi dalam menyusun This committee is to help the Board of Directors in arranging kebijakan dan strategi manajemen risiko serta mengevaluasi the risk management policies and strategies and evaluating dan memantau pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen and monitoring the implementation risk management policies risiko agar sesuai dengan Risk Appetite dan strategi manajemen and strategies in order to align with the Risk Appetite and risk risiko Bank. management strategies of the Bank. Komite Kredit Credit Committee Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/006/0416 Tanggal 11 April Decree of Board of Directors No. SK/DIR/006/0416 dated on 2016 Tentang Pengaturan Kembali Kewenangan Komite Kredit 11th April 2016 regarding the Authority Rearrangement of Dalam Memberikan Persetujuan Kredit Credit Committee in Providing Credit Approvals Ketua : Direktur Utama Chairman : President Director Wakil Ketua : Direktur Yang Membidangi Bisnis Vice Chairman : Director of Business Anggota Tetap : • Direktur Operasional Permanent : • Operational Director • Pejabat Bidang Marketing Kredit Yang Members • Marketing Credit Officer Assigned by Board of Directors Ditunjuk Direksi Anggota Tidak : Pemimpin Kantor Cabang Temporary : Branch Head Tetap Members Tujuan Komite ini untuk penerapan pemberian kredit yang sehat The purpose of this committee is to apply the sound landing yang mengacu pada prinsip kehati-hatian, Four Eyes Principles by referring to the precautionary principles, Four Eyes Principles dan berpedoman pada kebijakan perkreditan Bank yang sehat. and be based on the Bank’s healthy credit policies. Komite Kebijaksanaan Perkreditan Bank; Bank Credit Policy Committee; Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/09/0612 Tanggal 27 Juni Decree of Board of Directors No. SK/DIR/09/0612 dated on June 2012 Tentang Perubahan Keanggotaan Komite Kebijaksanaan 27, 2012 regarding the Composition Change of the Bank Credit Perkreditan Bank (KKP). Policy Committee. . Ketua : Direktur Utama Chairman : President Director Sekretaris : Central Credit Group Head Secretary : Central Credit Group Head Anggota : • Direktur Operasional Members : • Operational Director • Direktur Kepatuhan • Compliance Director • Operational Support Group Head • Operational Support Group Head • Bisnis Group Head • Business Group Head • Risk Management Group Head • Risk Management Group Head • Kepala SKAI • Head of SKAI • Head of Compliance • Head of Compliance Tujuan Komite ini untuk memberikan rekomendasi secara This committee is aimed to give written recommendation tertulis kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan to Board of Directors and Board of Commissioners on copy Komisaris berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian regarding the formulation of precautionary principles in credit, dalam perkreditan; pemantauan dan evaluasi mengenai: monitoring and evaluation of the credit portfolio development perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan khususnya and quality especially those for the Related Party and Core kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti; pelaksanaan ketentuan Debtors, implementation of BPMK regulation and settlement of BMPK; dan Penyelesaian kredit bermasalah. non-performing loans. 186 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility ALCO ALCO Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/033/0712 Tanggal 4 Juli Decree of Board of Directors No. SK/DIR/033/0712 dated on 2012 Tentang Penunjukan Keanggotaan Assets & Liabilities July 4, 2012 regarding the Members Appointment of Assets & Commitee (ALCO) Liabilities Committee Ketua : Direktur Utama Chairman : President Director Anggota : • Direktur Operasional Members : • Operational Director • Direktur Kepatuhan • Compliance Director • Accounting & Financial Planing Group Head • Accounting & Financial Planing Group Head • Risk Management Group Head • Risk Management Group Head • Central Credit Group Head • Central Credit Group Head • Commersial & Consumer Loan & Funding • Commersial & Consumer Loan & Funding Group Head Group Head • Head of Treasury • Head of Treasury • Head of Credit Program • Head of Credit Program • Head of Branch Wilayah Jakarta • Head of Branch Wilayah Jakarta Komite ini membantu Direksi dalam mengelola aktiva dan This committee is to help Board of Directors to manage assets kewajiban-kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga agar and liabilities, which are sensitive to interest rates so that the Bank dapat memaksimalkan keuntungan dan terhindar dari Bank may optimize the profit and to be spared from the interest risiko suku bunga, risiko pasar dan risiko likuiditas. rate risk, market risk and liquidity risk. Komite IT Steering IT Steering Committee Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/017/1016 Tanggal 31 Decree of Board of Directors No. SK/DIR/017/1016 dated on Oktober 2016 Tentang Penyempurnaan Tata Kerja dan 31st October 2016 regarding the Improvement of Working Keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi Procedures and Composition of the IT Steering Committee Ketua : Operational Director Chairman : Operational Director Sekretaris : Head of Application Architecture Secretary : Head of Application Architecture Anggota Tetap : • Compliance Director Permanent : • Compliance Director • Business Development Director Members • Business Development Director • Commercial & Consumer Loan and • Commercial & Consumer Loan and Funding GH Anggota tidak : • Operational Support Group Head • Head of IT • Head of IT • Head of Project Delivery • Head of Project Delivery • Accounting & Financial Planing Group Head Tetap Komite Funding GH • Operational Support Group Head IT Steering Temporary Members : • Accounting & Financial Planing Group Head • Risk Management Group Head • Risk Management Group Head • Internal Audit Group Head • Internal Audit Group Head • Head of Compliance and APU-PPT • Head of Compliance and APU-PPT memberikan IT Steering Committee is responsible to give recommendation to rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang terkait dengan bertanggung jawab Board of Directors regarding the use of Information Technology. penggunaan Teknologi Informasi PT BANK INA PERDANA Tbk 187 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Komite Strategi Planning & Budgeting Strategic Planning & Budgeting Committee Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/026/1109 Tanggal 25 Decree of Board of Directors No. SK/DIR/026/1109 dated November 2009 Tentang Komite Perencanaan Strategis dan on November 25, 2009 regarding the Strategic Planning & Anggaran Budgeting Committee Ketua : President Director Chairman : President Director Wakil Ketua : Credit & Marketing Director Vice : Credit & Marketing Director Chairman Sekretaris : Accounting & System Group Head Secretary : Accounting & System Group Head Anggota : • Compliance Director Members : • Compliance Director • Business Group Head • Business Group Head • Operational Support Group Head • Operational Support Group Head • Risk Management Group Head • Risk Management Group Head Membantu Direksi dalam menyusun Rencana Strategis Bank In order to assist the Board of Directors in developing the Bank dan Anggaran Perusahaan baik yang bersifat jangka pendek Strategic Planning and Articles of Association both for short- maupun jangka panjang. term and long-term. Komite Sumber Daya Manusia Human Resources Committee Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/004/0215 Tanggal 26 Decree of Board of Director No. SK/DIR/004/0215 dated on Februari 2015 Tentang Pembentukan Komite Sumber Daya February 26, 2015 regarding the establishment of Human Manusia (Human Resources Commitee) Resources Committee. Ketua : Direktur Utama Chairman : President Director Anggota : • Direktur Operasional Members : • Operational Director • Direktur Kepatuhan • Compliance Director • Head of Human Resources • Head of Human Resources Komite bertanggung jawab memastikan keselarasan kebijakan This committee is responsible to ensure that the HR policies SDM dengan strategi dan tujuan Bank dan dilaksanakan secara align with the strategies and objectives of the Bank and be seksama, membantu merumuskan strategi dan kebijakan SDM implemented thoroughly, to assist in defining strategies and HR dan memastikan konsistensi pelaksanaannya. policies and to ensure the implementation consistency. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi Frequency of Meetings between Board of Commissioners and Board of Directors Frekuensi rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi dan The frequency of meetings between Board of Commissioners tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama and Board of Directors and the attendance rate both for the Tahun 2016: Members of Board of Commissioners and Board of Directors in 2016 are as follows: Nama/ Name No. Jumlah Rapat/ Number of Meetings Kehadiran/ Attendance Persentase/ Percentage 1 Birawa Natapradja 8 4 50% 2 Hari Sugiharto 8 7 88% 3 Winadewi Hanantha 8 7 88% 4 Edy Kuntardjo 8 8 100% 5 Wardoyo 8 8 100% 6 Kiung Hui Ngo 8 7 88% 7 Josavia Rachman Ichwan *) 6 5 83% Catatan : *) Efektif tanggal 12 Mei 2016 / To be in effect as of May 12, 2016 188 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Schedule and Agenda of Meetings between Board of yang diselenggarakan selama Tahun 2016: Commissioners and Board of Directors held in 2016 are as follows: No. Tanggal Rapat/ Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda 1 5 Februari 2016 / February 5, 2016 • Rencana Right Issue. • Kualitas Kredit Finance Company. • Kinerja Bank bulan Desember 2015 dan bulan Januari 2016. • Right Issue Plan. • Credit Quality of Finance Company. • The Bank’s Performance in December 2015 and January 2016. 2 22 April 2016 / April 22, 2016 • Hasil Fit and Proper Test Calon Direksi yang baru. • Result of Fit and Proper Test for the New Candidate of Board of Director. • Non Performing Loan. • Decree of Lending Authority. • The Bank’s Performance by the End of March 2016. • Non Performing Loan. • Surat Keputusan kewenangan pemberian kredit. • Kinerja Bank sampai akhir bulan Maret 2016. 3 3 Juni 2016 / June 3, 2016 • • • • Non Performing Loan. Rencana relokasi salah satu kantor cabang. Perkembangan NPL kantor cabang. Kinerja Bank sampai akhir bulan Mei 2016. 4 13 Juli 2016 / July 13, 2016 • Non Performing Loan. • Pembahasan Exit Meeting pemeriksaan tahun 2016 oleh Pengawas OJK. • Pengajuan Debit Card dan mesin EDC. • Employee Gathering Karyawan ke Pulau Belitong. • Kinerja Bank sampai akhir bulan Juni 2016. • Non Performing Loan. • Exit Meeting Discussion of Inspection 2016 by OJK. • Application of Debit Card and EDC Machine. • Employee Gathering to Belitong Island. • The Bank’s Performance by the End of June 2016. 5 27 September 2016 / September 27, 2016 • Progres Penanganan Kredit Finance Company. • Credit Management Progress of Finance Company. • RBB 2017-2019. • NPL Development of Branch Offices. • RBB 2017-2019. • Perkembangan NPL kantor cabang. 6 21 Oktober 2016 / October 21, 2016 • Progres Penanganan Kredit 3 Finance Company. • Rencana pembukaaan 2 kantor cabang. • Kinerja Bank sampai akhir bulan September 2016. 7 22 November 2016 / November 22, 2016 • Progres Penanganan Kredit 3 Finance Company. • Portfolio Kredit. • Penyimpanan Surat Berharga yang dimiliki Bank • Kinerja Bank sampai akhir bulan Oktober 2016. 8 14 Desember 2016 / December 14, 2016 • Progres Penanganan Kredit Finance Company. • • • • Portfolio Kredit. Surat berharga yang dimiliki Bank. Perkembangan NPL kantor cabang. Kinerja Bank sampai akhir bulan November 2016. • • • • Non Performing Loan. Relocation Plan of One Branch Office. NPL Development of Branch Offices. The Bank’s Performance by the End of May 2016. • Credit Management Process of 3 Finance Companies. • Opening Plan of 2 Branch Offices. • The Bank’s Performance by the End of September 2016. • Credit Management Process of 3 Finance Companies. • Credit Portfolio. • Securities Depository owned by the Bank • The Bank’s Performance by the End of October 2016 • Credit Management Process of Finance Company. • Credit Portfolio • Securities Depository owned by the Bank. • NPL Development of Branch Offices. • The Bank’s Performance by the End of November 2016. PT BANK INA PERDANA Tbk 189 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support INFORMASI RANGKAP JABATAN INFORMATION ON CONCURRENT POSITION Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Concurrent Position of Board of Commissioners Anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan lain di Members of the Board of Commissioners concurrently serving Perseroan adalah: in other positions are as follows: Nama / Name Jabatan Utama di Perseroan / Main Position at the Company Jabatan Lain di Perseroan / Other Positions at the Company Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen / Independent President Commissioner • Ketua Komite Audit / Head of Audit Committee • Anggota Komite Pemantau Risiko / Member of Risk Monitoring Committee • Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi / Member of Remuneration and Nomination Committee Hari Sugiharto Komisaris Independen / Independent Commissioner • Ketua Komite Pemantau Risiko / Head of Risk Monitoring Committee • Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi / Head of Remuneration and Nomination Committee • Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee Winadewi Hanantha Komisaris / Commissioner • Anggota Komite Pemantau Risiko / Member of Risk Monitoring Committee • Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi / Member of Remuneration and Nomination Committee Rangkap Jabatan Direksi Concurrent Position of Board of Directors Anggota Direksi yang merangkap jabatan lain di Perseroan Member of the Board of Directors concurrently serving in adalah Bapak Wardoyo selaku Direktur Kepatuhan yang other positions in the Company is Mr. Wardoyo as Director of merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan. Compliance, which concurrently serves as Corporate Secretary. Hubungan Keuangan Dan Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan Komisaris, Direksi Dan Pemegang Saham Pengendali Financial Relationship and Affiliates Relationship between Members of the Board of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank berasal dari All Members of the Board of Commissioners and Board of kalangan profesional dan seluruh Anggota Dewan Komisaris Directors of the Bank come from profesionals background dan Direksi Bank tidak memiliki hubungan keuangan berupa and all Members of the Board of Commissioners and Board of menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari Directors of the Bank have no financial relationship in the form Anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau Anggota Direksi of receiving income, financial aid, or loans from the Members of Bank dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank. the Board of Commissioners and /or Board of Directors of Bank Ina and/or Controlling Shareholders of the Bank. Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak All Members of the Board of Commissioners and Board of memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua Directors of Bank Ina do not have any family relationship to berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk the second degree both verticaly and horizontally including in- mertua, menantu dan ipar dengan Anggota Dewan Komisaris law, daughter and brother with the Members of the Board of lainnya dan/atau Anggota Direksi Bank dan/atau Pemegang Commissioners and/or Board of Directors of the Bank and/or Saham Pengendali Bank. Controlling Shareholders of the Bank. Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris Dan Direksi Remuneration Policy and Other Facilities For Board of Commissioners and Board of Directors Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diterima Package or remuneration policy and other facilities that oleh Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2016, are received by the Board of Commissioners and Directors disajikan sebagai berikut: throughout 2016, are presented below: 190 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun / Amount Received in 1 Year Dewan Komisaris / Board of Commissioners Direksi / Board of Directors **) Orang / No. of Personnel Jutaan Rp / Million Rp Orang / No. of Personnel Jutaan Rp / Million Rp 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) / Remuneration (salary, bonus, routine allowances, profits, and other facilities in the form of non natura) *) 3 1.586 4 4.540 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) / Other facilities in the form of natura (housing, transportation, health insurance, etc) - 63 - 82 Total 3 1.649 4 4.622 Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain / Type of Remuneration & Other Facility Catatan / Note: *) Diterima secara tunai / Received as cash **) Efektif tanggal 12 Mei 2016 Anggota Direksi bertambah 1 orang, sehingga menjadi 4 orang / Effective since May 12, 2016, Member of Board of Directors increase by 1 person to become 4 people Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Total Members of Board of Commissioners and Board of paket remunerasi sepanjang tahun 2016 yang dikelompokkan Directors receiving remuneration packaged throughout 2016, sesuai tingkat penghasilan sebagai berikut: grouped according to their earnings as follow: (satuan orang) (person) Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun / Total Remuneration per Person in 1 Year *) Jumlah Direksi / Board of Directors **) Jumlah Komisaris / Board of Commissioners Di atas Rp2 miliar / Above Rp2 billion - - Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar / Above Rp1 billion until Rp2 billion 3 - Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar / Above Rp1 billion until Rp1 billion 1 3 Rp500 juta ke bawah / Rp500 million and under - - *) Yang diterima secara tunai / Received as cash **) Efektif tanggal 12 Mei 2016 Anggota Direksi bertambah 1 orang, menjadi 4 orang / Effective since May 12, 2016, Member of Board of Directors increase by 1 person to become 4 people Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Komisaris, The highest salary comparison with the lowest salaries of Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31 Desember 2016 Commissioners, Directors and employees per December 31, adalah sebagai berikut: 2016 are as follows: Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah / Ratio of highest and lowest salaries between employees : 26,04 x Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah / Ratios of highest and lowest salaries between Directors : 1,57 x Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah / Ratio of highest and lowest salaries between Commissioners : 1,11 x Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi / Ratio of highest salaries between Director and executive : 2,34 x Penerapan Program APU & PPT Implementation of APU and PPT Program Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang According to the Law No. 8 of 2010 on the Prevention and Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Combating of Money Laundering (AML), the Company is fully Uang (TPPU), Perseroan berkomitmen penuh menerapkan committed to implement anti-money laundering, which in its anti TPPU, dimana dalam penerapannya, Bank berpedoman application, Bank Ina guided by Bank Indonesia Regulation pada Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 No. 14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 on the Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Implementation of Anti-Money Laundering and Combating Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum the Financing of Terrorism Commercial Bank implementation yang pelaksanaannya diatur dalam SE BI No. 15/21/DPNP is regulated in Circular Letter No. 15/21/DPNP dated June 14, PT BANK INA PERDANA Tbk 191 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 tanggal 14 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Juni 2013 Perihal Pedoman Standar Penerapan 2013 Regarding the Standard Guidelines for Application of Anti- Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Money Laundering and Prevention of Terrorism Financing for Terorisme bagi Bank Umum. Pada tanggal 27 Juni 2013, Commercial Bank. On June 27, 2013, Bank Ina has issued Policy Bank telah menerbitkan Kebijakan Penerapan Program Anti Implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU Financing of Terrorism (Latest APU & PPT that has been adjusted & PPT yang terbaru yang telah disesuaikan dengan ketentuan to the provisions of the above mentioned regulation. dari PBI tersebut di atas. Dalam melakukan hubungan usaha dengan pengguna jasa In a business relationship with the customers (the Customer or (Nasabah atau Walk in Customer) maka Bank melakukan the Walk in Customer), Bank Ina doing Process Customer Due Proses Customer Due Diligence (CDD) dan Proses Enhanced Diligence (CDD) and Process Enhanced Due Diligence (EDD). Due Dilligence (EDD). Melalui Proses CDD, Bank mengetahui Through the CDD process, the Bank determine the suitability kesesuaian profil nasabah atau Walk in Customer dan profil customer profile or Walk in Customer and transaction profile transaksi yang dilakukannya. Proses CDD bukan semata-mata does, CDD process is not simply a process of reading and data proses pembacaan dan pencocokan data dokumen tetapi matching documents but it is the process of introduction of the merupakan proses pengenalan Nasabah atau Walk in Customer Customer or the Walk in Customer in greater depth based on secara lebih mendalam berdasarkan informasi yang tersurat the information written in the documents or implied that only dalam dokumen maupun yang tersirat yang hanya akan didapat will be gained from the process of analysis and excavation in dari proses analisa dan penggalian secara mendalam, dengan depth, thus the possibility of a follow money laundering and/or demikian kemungkinan terjadinya tindak pencucian uang dan/ terrorist financing of the transaction of the activity of the Bank’s atau pendanaan terorisme dari transaksi atau aktivitas nasabah customers can be identified and monitored. For Prospective Bank dapat diketahui dan dimonitor. Bagi Calon Nasabah yang Customers who qualifies as high risk, must first go through masuk dalam kriteria High Risk, harus terlebih dahulu melalui the process Enhanced Due Diligence (EDD) before establishing proses Enhanced Due Dilligence (EDD) sebelum menjalin a business relationship with the Bank. For that, Branch would hubungan usaha dengan Bank. Untuk itu Kantor Cabang akan convey approval submission Customer acceptance High Risk/PEP menyampaikan pengajuan persetujuan penerimaan Nasabah to the Director of Compliance, for the EDD process carried out High Risk/PEP kepada Direktur Kepatuhan, untuk itu Proses by the unit ACM and furhter results of the process is submitted EDD dilakukan oleh unit kerja ACM dan selanjutnya hasil proses to the Director of Compliance. tersebut diajukan kepada Direktur Kepatuhan. Bank juga menggunakan Aplikasi guna membantu memantau Bank also use Application to help monitoring the customer, nasabah, transaksi maupun data-data lain yang berkaitan transaction as well as other data related to APU & PPT and to dengan APU & PPT serta dapat menyajikan Profil Risiko Nasabah present Bank’s Customer Risk Profile in an informative and well Bank dengan lebih informatif dan teradministrasi lebih baik. administered manner. Bank senantiasa melakukan Proses Pengkinian Data. Setiap bulan The Bank constantly Updating Process Data every month to the Kantor Pemilik Customer Identification File (CIF) melakukan Office of Own customer Indentification File (CIF) efforts as well upaya pengkinian terhadap data Nasabah serta profilnya. as updating the Client’s data profile. Plan based on the data Pengkinian data berpedoman pada Rencana Pengkinian Data update Updating of Data created by the Offive of the CIF by yang dibuat oleh Kantor Pemilik CIF berdasarkan CIF aktif. refer to active CIF owners. Dalam periode laporan ini Bank secara berkala melakukan In this annual periodic report the Bank conduct assessment pemeriksaan untuk mencari Nasabah yang diduga memiliki to identify Customer having Double Customer Identification Customer Identification File (CIF) Ganda. Bilamana ditemukan File (CIF). If such customer is found, the Account Customer ada nasabah yang diduga memililiki CIF Ganda, maka unit kerja Monitoring (ACM) unit will inform to the Branch to ensure Account Customer Monitoring (ACM) menginformasikannya whether customers having similar data is the same person. If kepada Kantor Cabang untuk memastikan apakah nasabah- the Customer is found to have Double CIF the Branch conduct nasabah yang memiliki kemiripan data-data tersebut adalah CIF merger and then unrelated account will be deleted. orang yang sama. Untuk Nasabah yang benar nyata memiliki 192 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility CIF Ganda maka Kantor Cabang melakukan penggabungan CIF dan selanjutnya CIF yang sudah tidak berelasi dengan rekening segera dihapus. Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan In an effort to increase the understanding and implementation program APU & PPT, Bank secara rutin mengadakan training of APU & PPT program, the Bank regularly hold training about tentang Program APU & PPT kepada karyawan baru maupun APU and PPT Program to new employees and resfreshment refreshment bagi karyawan yang sudah pernah mengikuti for employees who have completed the APU & PPT program pelatihan Program APU & PPT, dilakukan evaluasi melalui soal- training, evaluations are conducted through written questions. soal tertulis. Metode pelatihan dengan cara tatap muka secara The training method by means of interactive face to face with the interaktif dengan topik pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan training topics tailored to the needs of participants with source peserta dengan narasumber dari internal Bank. Unit kerja from Bank’s internal. The Human Resource Development (HRD) Human Resources Development (HRD) berkoordinasi dengan work unit in coordination with the working units and Customer unit kerja Account and Customer Monitoring (ACM) dalam Account Monitoring (ACM) in organizing the implementation penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan dengan menyiapkan of the trainnig by preparing invitations, venue, training facilities undangan, tempat, sarana pelatihan dan and accommodation for trainees or other matters relating to akomodasi untuk peserta pelatihan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan the implementation of the training. pelaksanaan pelatihan. Untuk Pelatihan APU PPT yang bersifat khusus, maka Unit APU PPT for training of a specific nature, the HRD Working Unit Kerja HRD akan menerbitkan memo pemberitahuan kepada will issue a notification memo to the work unit ACM. Training unit kerja ACM. Karyawan yang akan mengikuti pelatihan employees who will come to the ACM work unit and receive mendatangi Unit Kerja ACM dan menerima pelatihan langsung hands-on trainig in the form of a stripped material APU PPT baik berupa penjabaran materi Program APU PPT maupun program as well as directly see the work being done by ACM secara langsung melihat pekerjaan yang dilakukan unit kerja work unit associated with the APU PPT. ACM yang berhubungan dengan APU PPT. . PEMEGANG SAHAM Shareholders Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank adalah PT Philadel The Bank Controlling Shareholders is Pt Philadel Terra Lestari Terra Lestari dan Bpk. Oki Widjaja, sedangkan Pemegang and Mr Oki Widjaja, while the Ultimate Controlling Shareholders Saham Pengendali terakhir (PSPT) adalah Bpk. Pieter Tanuri dan is Mr Pieter Tanuri and Mr Oki Widjaja. Bpk. Oki Widjaja. Komposisi Kepemilikan Saham Bank posisi 31 Desember Bank’s Ownership Composition as of 31 December 2015 2015 Jumlah Lembar Saham No Pemegang Saham / Shareholder Rp100/lembar / Share Amount Nominal % Rp100/sheet 1 2 3 4 Total Oki Widjaja OCBC Securities Pte Ltd-Client A/C PT Philadel Terra Lestari Masyarakat dalam penitipan kolektif 84.030.000 790.000.000 420.000.000 805.970.000 2.100.000.000 Rp8.403.000.000 Rp79.000.000.000 Rp42.000.000.000 Rp80.597.000.000 Rp210.000.000.000 4,00% 37,62% 20,00% 38,38% 100,00% Komposisi Kepemilikan Saham Bank posisi 28 Juli 2016 Bank’s Ownership Composition as of 28 July 2016 (after (setelah PUT I) PUT I) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang In the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2016, yang dihadiri May 12, 2016, attended by 98.98% (ninety-eight point ninety- sebanyak 98,98% (sembilan puluh delapan koma sembilan eight percent) of the Company’s shareholders, it is among others puluh delapan persen) pemegang saham Perseroan diantaranya approved the increase of the Company’s capital by conducting PT BANK INA PERDANA Tbk 193 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support memutuskan menyetujui penambahan modal Perseroan, Limited Public Offering I (PUT I) by granting Right Issue (HMETD) dilakukan dengan cara Penawaran Umum Terbatas I (PUT to the Shareholders. The fund to be received by the Company in I) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu PUT I is Rp 150 billion. Fund obtained from PUT I after deducted (HMETD) kepada para Pemegang Saham. Jumlah dana yang akan by all PUT I-related cost will be utilized to replenish Core Capital diterima Perseroan dalam PUT I adalah sebanyak-banyaknya Allocation (AMI) in accordance with the office network. sebesar Rp150 miliar. Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I setelah dikurangi dengan seluruh biaya terkait dengan PUT I, seluruhnya akan digunakan untuk mencukupi Alokasi Modal Inti (AMI) sesuai dengan jaringan kantor. Berdasarkan Hasil PUT I, telah terjual seluruh saham yang Based on PUT I Result, all offered shares amounting 625 million ditawarkan yakni sebanyak 625 Juta lembar saham dengan of sheet was sold with the Share Offered Price of Rp 240, so that Harga Penawaran Saham Rp240, sehingga Dana Setoran PUT PUT I Deposit Fund is Rp 150 billion. In the PUT I, PT Philadel Terra I sebesar Rp150 miliar. Dalam PUT I tersebut, PT Philadel Terra Lestari and Mr Oki Widjaja as the Bank Controlling Shareholder Lestari dan Bpk. Oki Widjaja sebagai PSP Bank melaksanakan perform their rights on the HMETD, therefore their ownership seluruh haknya atas HMETD, maka porsi kepemilikan saham composition is steady; with PT Philadel Terra Lestari of 20% mereka tetap yakni PT Philadel Terra Lestari sebanyak 20% (twenty percent) and Mr Oki Widjaja of 4% (four percent) (dua puluh persen) dan Bpk. Oki Widjaja sebanyak 4% (empat persen). No Pemegang Saham / Shareholder Jumlah Lembar Saham Rp100/lembar / Share Amount Rp100/sheet 109.038.928 Rp10.903.892.800 4,00% Nominal % 1 Oki Widjaja 2 OCBC Securities Pte Ltd-Client A/C 790.000.000 Rp79.000.000.000 28,99% 3 PT Philadel Terra Lestari 545.000.000 Rp54.500.000.000 20,00% 4 PT Indolife Pensiontama 468.596.420 Rp46.859.642.000 17,20% 5 Masyarakat dalam penitipan kolektif 812.364.652 Rp81.236.465.200 29,81% 2.725.000.000 Rp272.500.000.00 100,00% Total Komposisi Kepemilikan Saham Bank posisi 31 Juli 2016 Bank’s Share Ownership Composition as of July 31, 2016 Dengan adanya transaksi Perdagangan Saham PT Bank Ina With the transaction of Share Trade of PT Bank Ina Perdana Perdana Tbk (BINA) yang terjadi di Bursa Saham menyebabkan Tbk (BINA) in the Stock Exchange, the Bank’s Share Ownership Komposisi Kepemilikan Saham Bank mengalami perubahan. Composition has changed. No Pemegang Saham / Shareholder Jumlah Lembar Saham Rp100/lembar / Share Amount Rp100/sheet 109.038.928 Rp10.903.892.800 4,00% Nominal % 1 Oki Widjaja 2 OCBC Securities Pte Ltd-Client A/C 790.000.000 Rp79.000.000.000 28,99% 3 PT Philadel Terra Lestari 545.000.000 Rp54.500.000.000 20,00% 4 PT Indolife Pensiontama 470.092.720 Rp47.009.272.000 17,25% 5 Masyarakat dalam penitipan kolektif Total 810.868.352 Rp81.086.835.200 29,76% 2.725.000.000 Rp272.500.000.00 100,00% Komposisi Kepemilikan Saham Bank posisi 31 Desember Bank’s Shares Ownership Composition as of December 31, 2016 2016 Dengan adanya transaksi Perdagangan Saham PT Bank Ina With the transaction of Share Trade of PT Bank Ina Perdana Perdana Tbk (BINA) yang terjadi di Bursa Saham pada bulan Tbk (BINA) in the Stock Exchange in December 2016, the Bank’s Desember 2016, menyebabkan Komposisi Kepemilikan Saham Share Ownership Composition has changed. Bank mengalami perubahan. 194 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Jumlah Lembar Saham No Pemegang Saham / Shareholder Rp100/lembar / Share Amount Rp100/sheet 109.038.928 Nominal % 1 Oki Widjaja Rp10.903.892.800 4,00% 2 OCBC Securities Pte Ltd-Client A/C 790.000.000 Rp79.000.000.000 28,99% 3 PT Philadel Terra Lestari 545.000.000 Rp54.500.000.000 20,00% 4 PT Indolife Pensiontama 470.092.720 Rp47.009.272.000 17,25% 5 Liontrust S/S NS Asean Financials Fund DBS Bank LTD S/A LTSL AS Trustee of NS 498.514.000 Rp49.851.400.000 18,29% 285.970.000 Rp28.597.000.000 10,49% 6 7 Financial Fund Masyarakat dalam penitipan kolektif Total 26.384.352 Rp2.638.435.200 0,98% 2.725.000.000 Rp272.500.000.00 100,00% Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang In the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on diselenggarakan pada tanggal 4 November 2016, yang November 4, 2016, attended by 99.04% (ninety-nine point dihadiri sebanyak 99,04% (sembilan puluh sembilan koma four percent) of the Company’s Shareholders, it is decided on nol empat persen) Pemegang Saham Perseroan memutuskan the approval of increasing Company capital by Limited Public menyetujui dilakukan Offering II (PUT II) by granting HMETD to the Shareholders. The dengan cara Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan issued shares of 2,929,375,999 ordinary shares with nominal memberikan HMETD kepada para Pemegang Saham. Saham value of Rp100 per new share. Fund received by the Company yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 2.929.375.000 saham in PUT II is of Rp703,050,000,000. Such fund, after deducted biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham baru. with PUT II related cost, the overall will be used to increase the Jumlah dana yang diterima Perseroan dalam PUT II adalah Company’s Core Capital so that the Bank will be considered sebanyak-banyaknya sebesar Rp703.050.000.000. Dana yang eligible as BOOK 2 Bank and is able to improve the business diperoleh Perseroan dari hasil PUT II setelah dikurangi dengan growth to increase Bank revenue. penambahan modal Perseroan, seluruh biaya terkait dengan PUT II, seluruhnya akan digunakan untuk meningkatkan Modal Inti Perseroan sehingga dinilai Bank akan mampu memenuhi syarat sebagai Bank BUKU 2 dan dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis untuk meningkatkan keuntungan Bank. Share Option Share Option Di dalam komposisi Kepemilikan Bank posisi 31 Desember In the Bank Ownership Composition 31 December 2016, a 2016, sebagian saham dimiliki oleh Karyawan Bank yang portion of the shares are owned by Bank Ina Perdana Employees. dilakukan melalui Program Employee Stock Allocation (ESA) The ownership of these sharea through the Employee Stock dimana perusahaan memberikan kesempatan kepada Karyawan Allocation (ESA), which is still running since 2014, where the di luar Pengurus (Direksi dan Dewan Komisaris) untuk membeli company provides the opportunity for employees outside the Saham Bank pada saat pelaksanaan Penawaran Umum Board (the Board of Directors and Board of Commissioners) to Perdana Saham. Adapun tujuan Program tersebut adalah untuk purchase shares of Bank Ina Perdana at the time of Initial Public meningkatkan dan memelihara segi rasa memiliki (Sense of Offering. The purpose of these of the program is to improve Belonging); loyalitas dan integritas; serta produktivitas kerja dan and maintain a sense of belonging: loyalty and integrity; as kinerja sehingga going concern kinerja korporasi dapat berhasil well as work productivity and performance so that corporate dengan baik yang dapat dinikmati oleh Stakeholders Perseroan. performance can be properly managed which can be enjoyed Sepanjang tahun 2016 tidak ada share option bagi Komisaris by the company’s stakeholders. Throughout 2016 there are no dan Direksi. share options for the Commissioners and Directors. PT BANK INA PERDANA Tbk 195 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Keterangan/Nama Name/Description Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report Jumlah Opsi Total Option Jumlah Saham yang dimiliki (lembar saham) Total Shares owned (number of shares) Yang diberikan (lembar saham) Given (number of shares) Yang telah dieksekusi (lembar saham) Given (number of shares) Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Harga Opsi (Rupiah) Option Price (Rupiah) Jangka Waktu Timeline Komisaris / Commissioner Semua / All 0 0 0 N.A N.A Direksi / Director Semua / All 0 0 0 N.A N.A Pejabat Eksekutif / Executive Official Semua / All 29.244 21.500 0 240/lbr - 29.244 21.500 0 N.A N.A Total Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Internal Fraud Bank serius untuk mengontrol tingkat kemungkinan dan The Bank is seriues to control the possibility level and opportunity kesempatan terjadinya Fraud, kolusi dan penyalahgunaan for fraud, collusion and abuse of authority. Therefore in order wewenang. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kesadaran to increase awareness and vigilance against acts of fraud and dan kewaspadaan terhadap tindakan Fraud dan menumbuhkan foster a culture of Anti-Fraud, Bank holds socialization of budaya Anti Fraud, maka Bank menyelenggarakan Sosialisasi the Internal Control and Anti Fraud on employees with Bank Pengendalian Intern dan Anti Fraud pada karyawan dengan internal sources nara sumber dari internal Bank. Dalam Acara ini, Direktur Kepatuhan (Dirkep) ikut serta In this event, the Director of Compliance briefed the particpants, memberikan pengarahan kepada Peserta Sosialisasi, dimana where he motivated the participants to work well and constantly Dirkep memberi motivasi kepada Peserta agar bekerja dengan develop themselves, honest and still absatin from acts of fraud baik dan senantiasa mengembangkan diri, jujur dan tetap that may harm the Company as well as themselves. menjauhkan diri dari tindakan Fraud yang dapat merugikan Perusahaan demikian juga diri sendiri. Sebagai bagian dari Know Your Employee dalam Strategi Anti As part of the Know Your Employee Anti Fraud Startegy then BI Fraud maka secara berkala dilakuan BI Checking kepada seluruh Checking is periodically conducted to the entire Management Pengurus dan Karyawan Bank, sebagai antisipasi dini terhadap and Bank’s Staff, as an early anticipation of the possibility of kemungkinan adanya Pengurus dan Karyawan yang mengalami Officers and employees who have bad credit. This is an attempt kredit macet. Hal ini merupakan suatu upaya untuk menjauhkan to keep one element that can cause the occurrence of fraud in salah satu unsur penyebab terjadinya Fraud berupa Pressure the form of Pressure (stress) experience by employee. (tekanan) yang dialami karyawan. Upaya lainnya yang dilakukan Bank untuk mengontrol tingkat Other efforts are made to control the level of possibilities and kemungkinan dan kesempatan melakukan Fraud serta kolusi opportunities of Fraud and collusion and abuse of authority, dan penyalahgunaan wewenang, maka dalam tahun 2016, then in 2016, the followins were carried out: telah dilakukan: 1. Proses mutasi dan rotasi beberapa karyawan. 1. Mutation and Rotation of some employees 2. Pemberian izin cuti kepada karyawan yang telah memiliki 2. Granting Leave Allowance to employees with leave rights as hak cuti sebagaimana yang diatur dalam ketentuan “Cuti”. stipulated in the Employees Leave Policy 3. Penambahan Staff di beberapa unit kerja. 3. Adding of staffs at some work units 4. Whistle Blower 4.Whistle Blower Whistle Blowing sebagai Strategi deteksi Fraud sebagaimana Whistleblowing as Fraud detection strategy as is in the yang ada dalam kebijakan Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud Strategy Policy and Procedure to increase the Anti Fraud ditujukan untuk meningkatkan efektifitas effectivenss of Fraud control system implemention by 196 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility penerapan sistem pengendalian Fraud dengan memberikan encouraging employee and Bank officials to report any dorongan kesadaran kepada pegawai dan pejabat Bank Fraud event. It is also to emphasize the disclosure of case untuk melaporkan Fraud yang terjadi, menitikberatkan so that anyone submit report if there are any employee or pada pengungkapan dari pengaduan agar menyampaikan activity indicated as Fraud action (as whistle blower). laporan apabila mengetahui adanya karyawan atau aktifitas yang mengindikasikan adanya tindakan Fraud (sebagai Whistle Blower). 5. Program Surprise Audit. 5. Surprise Audit Program Internal Audit Group melakukan Surprise Audit ke beberapa The Internal Audit Group conducted Surprise Audit to some Kantor Cabang/ Unit Kerja. Rencana Surprise Audit hanya Branch Office/Work units. Surprise Audit plan is known only diketahui oleh Internal Audit Group Head dan Direktur to the Internal Audit Group Head and President Director, Utama, dengan demikian pelaksanaan thus the implementation of this inspection is without notice pemeriksaan ini tanpa pemberitahuan kepada Kantor Cabang/Unit Kerja to the Branch Office/Work Unit to be audited. yang akan diperiksa. Dalam periode laporan ini, ditemukan terjadi ada Fraud namun It is reported that there are Fraud for this report period, but tidak sampai merugikan Bank secara materil. Fraud ini terjadi not materially harmed the Bank. This Fraud happened in one di satu kantor cabang sebagai akibat kelemahan pengendalian branch office as the result of the branch weak internal control intern di cabang, sebagai berikut: are as follows: 1. Adanya yang 1. The presence of Commonwealth Bank Debtor candidate menggunakan Deposito Bank Ina sebagai bukti kepemilikan calon Debitur Bank Commonwealth which use Bank Ina Deposito as debtor asset ownership asset debitur yang setelah dilakukan konfirmasi oleh evidence. After confirmation from Commonwealth Bank Bank Commonwealth ke Bank Ina diketahui bahwa bilyet to Bank Ina, it is known that such bilyet deposits is not deposito tersebut tidak tercatat di Bank Ina Perdana. recorded at Bank Ina. 2. Terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan 2. Power abuse in the management of down payment for uang muka biaya untuk kepentingan pribadi pejabat akibat executive private interest due to the branch weak internal kelemahan aspek pengendalian intern di cabang yang dapat control aspect which can be detected through audit terdeteksi dalam pelaksanaan audit oleh Internal Audit Group. performed by Internal Audit Group. Jumlah internal Fraud tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut: The number of internal Fraud activity in 2016 is presented in the tabled below: Jumlah kasus yang dilakukan oleh / No. of case performed by Internal Fraud dalam 1 tahun / Internal Fraud in 1 Year Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi / Member of Board of Commissioners and Board of Directors Tahun Tahun berjalan sebelumnya / / Current Previous Year Year Pegawai tetap / Permanent Employees Pegawai tidak tetap / Nonpermanent Employees Tahun sebelumnya / Previous Year Tahun berjalan / Current Year Tahun sebelumnya / Previous Year Tahun berjalan / Current Year Total Fraud 0 0 0 2 0 0 Telah diselesaikan / Resolved 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dalam proses penyelesaian di internal Bank / On progress internally Belum diupayakan penyelesaiannya / Not yet settled Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum / Has been followed through legal process PT BANK INA PERDANA Tbk 197 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Permasalahan Hukum Legal Issue Sepanjang tahun 2016 tidak ada Permasalahan Hukum yang During 2016 there are no Legal Issue encountered by the Bank dihadapi oleh Bank Jumlah / Total Permasalahan Hukum / Legal Issue Perdata / Civil Pidana / Criminal Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap / Obtained decision with permanent legal force. 0 0 Dalam proses penyelesaian / In the settlement process 0 0 Total 0 0 Sebagaimana sebelumnya kami sampaikan dalam laporan periode As noted in prior period reports that there are problems with bahwa ada Permasalahan Hukum dengan PPA the PPA Law that has dragged on since 2007. To mitigate yang sudah berlarut-larut sejak tahun 2007. Untuk memitigasi the risk, at the end of December 2012, the Bank has reserved risikonya maka pada akhir bulan Desember 2012, Bank telah funds amounting to Rp1,419,039,389.- ie 100% (one hundred mencadangkan dana sebesar Rp1.419.039.389 yakni 100% percent) of the estimated PPA bill. Throughout 2016 there (seratus persen) dari perkiraan tagihan PPA. Sepanjang tahun was no billioni from PPA, however, the Bank still recorded the 2016 tidak ada penagihan dari Pihak PPA, namun demikian above-mentioned funds in reserved, as a precaution when the Bank masih tetap membukukan dana tersebut di atas dalam agreement with the PPA can be achieved in 2017. With these bentuk cadangan, sebagai langkah antisipasi reserves, the risk of PPA bill has been fully covered. bilamana kesepakatan dengan PPA dapat tercapai pada tahun 2017. Dengan adanya cadangan ini maka risiko dari tagihan PPA telah dapat dicover sepenuhnya. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Transaction with Conflict of Interest Pengurus Bank terdiri dari: The Bank consists of: 1. Dewan Komisaris Bank beranggotakan 3 (tiga) orang yang 1. Board of Commissioners with 3 (three) members consisting terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama Independen, 1 of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Independent (orang ) orang Anggota Komisaris Independen dan 1 (satu) Commissioner and 1 (one) Commissioner. satu orang Anggota Komisaris. 2. Direksi Bank beranggotakan 4 (empat) orang yang terdiri 2. Board of Directors with 4 (four) members consisting of 1 dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Direktur (one) President Director, 1 (one) Compliance Director, 1 Kepatuhan, 1 (satu) orang Direktur Operasional dan 1 (satu) (one) Operational Director and 1 (one) Business Director orang Direktur Bisnis yang semuanya berasal dari pihak which all of them are independent from the Controlling yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Shareholders. Dengan adanya keberadaan Komisaris Independen, Direktur With the presence of Independent Commissioner, Independent yang Independen serta pada Directors and independent parties on the committee membership diharapkan dapat menciptakan Check are expected to create check an balance so as to avoid conflicts and Balance sehingga dapat menghindari terjadinya benturan of interst. However, in order to avoid any conflicts of interest kepentingan (Conflict of interest). Namun demikian guna that may harm the Bank, a provision is compiled regarding the menghindari terjadinya benturan kepentingan yang dapat handling of conflicts of interest. keanggotaan komite merugikan Bank, pihak-pihak independen telah disusun suatu ketentuan mengenai penanganan benturan kepentingan. Bank juga senantiasa berupaya agar benturan kepentingan The Bank also strives so that conflict of interest does not happen tidak terjadi pada kalangan Pegawai Bank. Untuk itu dalam to the Bank Employees. For that, in the event of anti-Fraud acara Training Strategi Anti Fraud setiap peserta/karyawan atas Strategy Training, every participant/employee has consciously kesadarannya menandatangani “Deklarasi Anti Fraud” dan signed the “Declaration on Anti Fraud” and “Avoidance of “Surat Pernyataan Penghindaran Benturan Kepentingan”. Conflict of Interest Statement”. 198 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Komitmen Karyawan Bank berupa Deklarasi Pernyataan Anti Bank’s Employee’s Commitment in the form of Anti Fraud Fraud; Janji Karyawan; dan Surat Pernyataan Penghindaran Declaration Statement; Employee Promise; and Avoidance of Benturan Kepentingan demikian juga Kode Etik Prilaku Karyawan Conflict of Interest Statement as well as the Code of Conduct telah disajikan dalam Situs Web Bank serta intranewsina. Employees have been presented in the Bank’s website and intranewsina. Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang melibatkan Throughout 2016, there was no transaction Commissioners, Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Pemegang Saham Directors, Executive Officers and Controlling Shareholders Pengendali yang mengandung potensi benturan kepentingan. containing a potential conflict of interest. . No Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan / Benturan Kepentingan / Name and Title of Parties with Conflict of Interest Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan / Keputusan / Name and Title of Decision-maker Jenis Transaksi / Type of Transaction Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) / Transaction Amount (million Rupiah) Keterangan / Notes *) 1 - - - - - 2 - - - - - Catatan : Note : *) Tidak sesuai sistim dan prosedur yang berlaku *) Not in accordance with the applicable system and procedures Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Buy Back Shares and Buy Back Bank Bonds Sepanjang tahun 2016 tidak ada Buy Back Shares dan sampai During 2016, there was no Buy Back Shares and until now the sejauh ini Bank belum pernah menerbitkan Obligasi. Bank has not issued any bond. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Provision of Fund to Related Party and Provision of Large Fund Exposure Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank senantiasa mengacu The provision of funds to related party of the Bank always refer kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum to Bank Indonesia Regulation on the Maximum Lending Limit. Pemberian Kredit. Sepanjang tahun 2016 tidak pernah terjadi Throughout 2016, there was no infringement or overrunning of pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian the Maximum Lending Limit. Kredit (BMPK). Jumlah penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti The amount of dung provision to Related Party and Core Debtor per posisi 31 Desember 2016 secara total disajikan sebagai as of December 31, 2016 is presented below: berikut: Jumlah / Total No. Penyediaan Dana / Fund Provision Debitur / Debtor Nominal (Jutaan Rp) / Nominal (million Rp) 1 Pihak Terkait *) 18 94.934 2 Debitur Inti 15 612.599 Catatan / Note : *) termasuk penyediaan dana cash collateral / including provision of collateral cash fund Rencana Strategis Bank Bank’s Strategic Plan Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk Rencana The Bank’strategic plan has been prepared in the form of Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis (Business Corporate Plan and Business Plan in accordance with the vision Plan) sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana strategis and mission of the Bank. The Bank’s strategic plan is drawn Bank disusun atas dasar kajian yang komprehensif dengan up on the basis od a comprehensive study taking into account PT BANK INA PERDANA Tbk 199 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Bank Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support the business opportunities and the strength of the Bank and serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (SWOT the indetified weaknesses and threat (SWOT Analysis). In Analysis). Dalam menetapkan Rencana Bisnis, Bank senantiasa establishing the Business Plan, the Bank is always guided by the berpedoman manajemen pinciples of prudence, risk management and good corporate risiko dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate kepada prinsip kehati-hatian, govenance (GCG), including a realistic business plan, taking int Governance), termasuk rencana bisnis yang realistis, dengan account external and internal factors so that a business plan memperhatikan faktor eksternal dan internal sehingga rencana can be made and become a means for controlling strategic risk. bisnis yang dibuat dapat menjadi sarana untuk mengendalikan risiko strategis. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Long Term Corporate Plan Bank telah memiliki Corporate Plan yang merupakan rencana The Bank has a Corporate Plan which is a long term strategic strategis Bank jangka panjang dengan gambaran singkat plan with a bried overview as follows: sebagai berikut: 1. Strategi Perusahaan 1. Corporate Strategy a. Pertumbuhan kredit berkualitas pada sektor komersial produktif yang disesuaikan dengan kemampuan permodalan Bank sebagai kelompok Bank pada strata a. Growth of good quality credit for productive commercial sector in accordance with the ability of the Bank’s capital as a BOOK I bank. BUKU 1. b. Melakukan pembenahan infrastruktur, terutama b.Restructuring of infrastructure, especially in relation terkait dengan kecukupan SDM berkualitas, penerapan to adequacy of good quality human resources, manajemen risiko dan prosedur operasional. risk management implementation and operational procedures. c. Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat dengan c. Improve public fund with achieving the ideal cost of pencapaian pada Cost of Fund yang ideal sehingga funds so as to suppot the bank intermediation function mampu mendukung fungsi intermediasi Bank yang that generates an adequate operating profit. menghasilkan laba usaha memadai. d. Meningkatkan integritas, kapasitas dan kompetensi d.Improve the integrity, capacity and competence of SDM melalui berbagai pelatihan dan seminar, baik yang human resources through training and seminars, both bersifat Hard Skill maupun Soft Skill. hard skills and sof skills. 2. Kebijakan dan strategi manajemen a. Perspektif keuangan 2. Management Strategy and Policy a. Financial Perspective • Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) dengan Cost • Growth of Third Party Fund with ideal Cost of Fund. of Fund ideal. • Pencapaian rasio rentabilitas sesuai indikator tingkat kesehatan pada peringkat PK-2 (Sehat). • Memelihara kualitas aktiva produktif pada rasio rendah di bawah 2%. • Menjaga kecukupan pemenuhan (CAR) pada rasio 12% - 14%. b. Perspektif Pelanggan • Achieve profitability ratios at the appropriate levels of health indicators or ranked PK-2 (Healthy). • Maintain the quality of productive assets at a low ratio of below 2%. • Maintain Capital Adequacy Ratio (CAR) at 12% 14%. b. Customer’s Perspective • Pertumbuhan kredit komersial produktif dengan • Growth of productive commercial credits with a target minimal 55% dari total kredit, termasuk minimum target of 55% of total loans, including pencapaian pembiayaan UMKM minimal 20% dari SME financing achievement of at least 20% of total total kredit. loans. • Perluasan Customer Base Funding, khususnya • Expansion of Customer Base Funding especially the potensi di kalangan sekolah/universitas Kristen yang potentials such as Christian schools/universities that tersebar luas di berbagai kota, yang saat ini baru are spread in various cities, which only 5% - 10% terlayani 5 % - 10 %. are currently serviced. 200 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis • Menjalin kerjasama Tata Kelola Good Corporate Governance dengan institusi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility sekolah/ • Collaborate with school institutions/companies perusahaan untuk pengembangan kredit konsumsi for the development of consumer credit (personal (KTA, KPR dan KKB) dan pengembangan wholesale loan, mortgage and car loan) and the development banking yaitu kemitraan dengan institusi keuangan of wholsesale banking is partnering with financial sebagai penyeimbang pencapaian target kredit. institutions as a counterweight to the achievement • Meningkatkan kualitas layanan cabang (Service of target credit. Excellence). • Improve the quality of service excellence. c. Perspektif Proses Bisnis Internal • Penguatan c. Internal Business Process Perspective implementasi Good Corporate • Strengthening Gevernance dan Risk Management, produktivitas karyawan dan budaya anti fraud. • Perbaikan business process, the implementation of Good Corporate Governance and Risk Management, employee productivity and anti-fraud culture. diantaranya • Improving business process, including credit process penyederhanaan proses kredit, peningkatan Product simplification, Development Process. process. d. Perspektif Pengembangan increased product development d. Development Perspective • Program pendidikan – Officer Development Program • Education Program – Officer Development Program (ODP). (ODP) • Pembenahan pengelolaan Sumber Daya Manusia • Improvement of Human Resource (HR), namely in (SDM) yaitu segi kebijakan, segi assessment dan terms of policy, assessment and employee relations, hubungan karyawan, segi pendidikan dan pelatihan, in terms of education and training, and in terms of serta segi administrasi dan system informasi. administration and information system. Rencana Jangka Pendek Dan Jangka Menengah (Business Short Term and Medium Term Business Plan Plan) Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2016 – 2018 diterbitkan Bank Business Plan (BBP) of 2016 – 2018 was published on tanggal 28 Nopember 2015. November, 2015. 1. Target Jangka Pendek (Tahun 2016) 1. Short Term Target (2016) Mempertimbangkan kinerja Bank tahun 2015 dengan Considering the Bank’s performance in 2015 with the basis fundamental aspek prudential yang tetap terjaga dengan of maintained prudential aspect and the plan for capital baik dan rencana penambahan modal melalui Right Issue increase through Right Issue on quarter II/2016, and the pada triwulan II/2016 serta kondisi perekonomian tahun economic condition in 2015, which is not condusive and 2015 yang tidak sepenuhnya kondusif sehingga perlu need mitigation including the possibility of The Fed interest dimitigasi dengan baik termasuk kemungkinan kenaikan rate increase, the 2016 business activity is refer to the suku bunga The Fed, maka kegiatan usaha tahun 2016 “Sustainable and Quality Growth” theme with credit growth tetap konservatif berpedoman pada tema “Sustainable and of 12%. Bank management main priority is the capital and Quality Growth” dengan pertumbuhan kredit sebesar 12%. liquidity observation so that Bank able to operate, well Pengelolaaan Bank mengutamakan kecukupan permodalan efficient and competitive. dan pemantauan terhadap likuiditas sehingga Bank dapat beroperasi secara sehat, efisien dan berdaya saing. Setelah efektifnya PSP/ PSPT baru, manajemen juga fokus After the new PSP/PSPT is active, management is also mempersiapkan arah bisnis jangka panjang sesuai Corporate focused in preparing long term business in accordance with Plan Pemegang Saham Pengendali. Pada tahun 2016 mulai the Controlling Shareholders Corporate Plan. In 2016 the masuk pada tahapan “transformasi infrastruktur” yaitu “infrastructure transformation” phase is begun. It is the pembenahan infrastruktur sumber daya manusia dan phase to reform the human resource and IT infrastructure informasi teknologi untuk dapat menyiapkan core bisnis in order to be able to prepare new model business core as model yang baru serta kecukupan terselenggaranya Internal well as the Internal Control implementation. In this phase Control. Pada Tahapan Ini Bisnis Bank Masih Mengandalkan the Bank’s Business still depend on the Existing Business. Bisnis Existing. PT BANK INA PERDANA Tbk 201 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Profil Perusahaan Company Profile Laporan Manajemen Management Report a. Target Finansial Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support a. Financial Target • Meningkatkan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp303,46 • Increase the Third Party Funds amounting Rp303.46 miliar menjadi Rp1,92 triliun pada akhir Desember billion to Rp1.92 trillion at the end of Deember 2016, 2016, tumbuh 19% dibanding posisi proyeksi akhir increase 19% compared to the end of December Desember 2015. 2015 projection. • Meningkatkan diberikan sebesar • Increase loans from Rp167.95 billion to Rp1.56 Rp167,95 miliar menjadi Rp1,56 triliun, kredit yang tumbuh trillion. An increase of 12% from end projection of 12% dari posisi proyeksi akhir Desember 2015, December 2015, in which a portion for commercial dimana porsi untuk kredit komersial (produktif) loans (productive) reaches 80%, and the portion mencapai 80%, dan porsi kredit kepada sektor of SME credit sector reaches 44% of the total loan UMKM mencapai 44% dari total portfolio kredit. portfolio. • Pertumbuhan total aset sebesar Rp322,78 miliar menjadi Rp2,44 triliun di Desember 2016. • Growth of total assets from Rp322.78 billion to Rp2.44 trillion in December 2016. • Memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp16,82 miliar dengan pendapatan bunga bersih • Earn net profit after tax of Rp 16.82 billion with net interest income of Rp 89.35 billion. sebesar Rp89,35 miliar. • Dilakukan penambahan modal melalui right issue • Capital increase through right issue in second pada triwulan II/2016 sebesar Rp150 miliar untuk quarter of 2016 amounted to Rp150 billion to meet memenuhi besaran modal inti sesuai jaringan kantor the appropriate amount of core capital owned. yang dimiliki. b. Target Non Finansial b. Non Financial Target • Bisnis • Business - P emberian kredit untuk tahun 2016 diarahkan ke - Provision of credit for 2016 is directed to sektor komersial produktif dengan target 80% productive commercial sector with target 80% dan sisanya 20% konsumsi sehingga mampu and the remaining 20% is for consumption memenuhi target portfolio kredit produktif Bank so as to meet the target of productive credit skala BUKU 1 sebesar 55% dari total portfolio portfolio of Bank-scale BOOK 1 at 55% of the kredit, termasuk 20% UMKM. Bisnis masih total loan portfolio, including 20% of the SMEs. mengandalkan konsep B2B atau Wholesale Business with B2B or wholesale Banking concept Banking Multi through cooperation with Multifinance, rural Finance, BPR, Koperasi, dan perusahaan ventura banks, cooperatives, and venture companies dalam kaitan pembiayaan usaha-usaha kecil in relation to the financing of small businesses dan mikro produktif. Khusus kerja sama dengan and micro-productive. As for special cooperation Multifinance dibatasi pertumbuhannya sehingga with Multifinance, growth is restricted so that Bank tidak mempunyai ketergantungan tinggi the Bank does not have a high reliance on such pada kemitraan tersebut. Pengembangan kredit partnerships. New credit being developed is micro baru yang terus dirintis adalah kredit mikro credit for retailers through cooperation with untuk pedagang ritel melalui kerjasama dengan wholesaler and consumer loans such as personal pedagang grosir dan kredit konsumsi KTA, KPR, loan, ortgage, car loan and multi purpose loan KKB dan kredit multiguna yang dikembangkan that are being developed through the Corporate Partnership”. Partnership program. For the first step, the Bank Sebagai tahap awal untuk penjajakan, Bank cooperate with Indogrosir company to fund the telah retailers shopping at Indogrosir by administration melalui melalui program bekerja kerjasama dengan “Corporate sama dengan perusahaan Indogrosir untuk membiayai pedagang eceran of micro credit. yang berbelanja di Indogrosir dalam bentuk pemberian kredit mikro. - M engusahakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, - Ensure the growth of Third Party Funds, especially khususnya dana murah dengan menerapkan low cost funds by applying the appropriate strategi promosi yang sesuai dan Cross Selling promotional strategies and Cross Selling by 202 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance dengan penyediaan layanan seperti Pick up Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility providing service such as Pickup service. Service. Peningkatan - kinerja kantor-kantor cabang agar mampu memberikan kostribusi terhadap - Improve the branches performance to be able to contribute to the Bank’s income. pendapatan Bank. - Mengoptimalkan kelebihan likuiditas Bank, dengan tetap memperhatikan Risk and Return. • Operasional - Pencapaian - Optimize the Bank’s excess liquidity, while maintaining Risk and Return. • Operational peringkat komposit tingkat kesehatan Bank pada peringkat PK 2 (sehat) - Achivement of composite ratings of the Bank ranked PK 2(Healthy) on an ongoing basis. secara berkesinambungan. - Menyempurakan sistem pengendalian internal - Enhance internal control system in operational pada aktivitas operasional dan perkreditan and melalui perbaikan secara berkelanjutan pada improvement in policies and procedures. lending activities through continous kebijakan dan prosedurnya. - Memperkuat Risk Control System dengan prioritas untuk aktifitas perkreditan dan IT. - Strengthen Risk Control System with priority to lending activities and IT. - Menyempurnakan kebijakan-kebijakan di bidang - Enhance policies in the areas of operational, operasional, perkreditan, dan kepatuhan yang credit and compliance as a consequence of a merupakan konsekuensi sebagai perusahaan public company. terbuka. • Sumber Daya Manusia • Human Resources - Memperkuat struktur organisasi di Kantor Pusat - Strengthen the organizational structure at dalam kaitan pengembangan persiapan bisnis Headquarter in relation to the preparation of the model baru, khususnya ketersediaan kompetensi development of new business models, especially di bidang SDM dan IT. the competency of HR and IT. - Meneruskan Up Dating Job Description dan - Continue updatin the job description and Job Requirement untuk masing-masing jabatan job requirement for each position with the sesuai perkembangan struktur organisasi Bank. development fo the organizational structure of - Menyempurnakan struktur organisasi Kantor the Bank. Cabang, disesuaikan dengan size bisnisnya - Enhance the organizational structure of the agar mampu mengantisipasi risiko operasional Branch Offices, tailored to its business size to be maupun risiko kredit. able to anticipate operational risk and credit risk. - Melakukan pembenahan terhadap pengelolaan -Reform human resources management, SDM yaitu segi kebijakan, segi assessment dan namely in terms of policy, assessment and hubungan karyawan, segi pendidikan dan employee relations, education and training, and pelatihan, dan segi administrasi dan sistem administration and information systems informasi. • Lain-lain • Others - Meningkatkan efektifitas fungsi pengawasan - Improving the effectiveness of active surveillance aktif Dewan Komisaris dan Direksi melalui functin of Board of Commissioners and Board of komite-komite penunjang yang telah dibentuk. Directors through supporting committees that had been formed. - Meningkatkan pemeriksaan internal dengan menggunakan sistem scoring penilaian audit. - Melakukan Operasional relokasi (KPNO) Kantor dan Pusat Kantor - Improving the quality of internal review using an audit assessment scoring system. Non - Relocating the Non Operational Headquarters Pusat and the Operational Headquarters in order to PT BANK INA PERDANA Tbk 203 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Operasional (KPO) agar mampu memberikan provide new branding. To keep a business that branding baru. Untuk mempertahankan bisnis is already in place (Wisma BSG – Abdul Muis), yang ada di tempat sekarang (Wisma BSG – there is a plan to open branch offices whenever Abdul Muis), direncanakan pembukaan kantor the capital increase tier 1 can be met. cabang pembantu sepanjang penambahan tier 1 dapat dipenuhi. - Melakukan penggantian core banking Bank - Conduct Bank’s core banking replacement to untuk dapat mengakomodasi perkembangan accommodate the development and growth of dan pertumbuhan layanan bisnis model yang new business services model. baru. - Menambah dapat - Add application modules to support business dan growth and improve customer service as well peningkatan pelayanan kepada nasabah seperti as the development of debit card issuer and pengembangan Debit Card baik sebagai issuer acquirer, development of virtual accounts and mendukung modul aplikasi pertumbuhan yang usaha maupun acquirer dan penambahan mesin EDC. - Bergabung switching, dengan untuk jaringan PRIMA memudahkan addition of EDC. EFT - Join with PRIMA EFT switching network, to ease nasabah customer in conducting financial transaction by dalam melakukan transaksi keuangan dengan using ATM machine of member. memanfaatkan mesin ATM anggota jaringan. - Menambah mesin-mesin ATM kantor Bank, - Adding Atm machines in schools/universities, sekolah/ universitas serta lokasi lain yang sudah hospitals, and offices of the Bank as well as other bekerjasama dengan Bank. locations that have cooperated with the Bank. - Membuka Payment Point di toko-toko Indogrosir - Open Payment Point in Indogrosir stores in order dalam rangka mengembangkan kredit mikro to developed micro credit to fund the retailers untuk membiataai pedagang eceran yang shopping at Indogrosir. berbelanja di Indogrosir. 2. Target Jangka Menengah (tahun 2017 – 2018) 2. Medium Term Targets (year 2016 – 2017) Target jangka menengah ke depan diarahkan pada Medium term target is directied to the realization of new perwujudan bisnis baru sebagai Bank dengan layanan bisnis business as a bank with Transactional Banking and small perbankan transaksi (Transactional Banking) dan penyaluran micro lending segment with the support of tehcnology- kredit segmen mikro dengan dukungan infrastruktur based infrastructure. The owned application system is able berbasis teknologi informasi. Sistem aplikasi yang dimiliki to support Corporate Partnership such as Virtual Account, dapat menunjang kerja sama dengan perusahaan/ institusi Card Based Transaction, Debit Card, Pre-Loaded Card and yang memiliki kinerja baik (Corporate Partnership) seperti Internet Banking. Virtual Account, Card Based Transaction, Debit Card, PreLoaded Card dan Internet Banking. a. Target Finansial dan Non Finansial • Meningkatan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp2,16 triliun di tahun 2017 dan menjadi Rp2,53 triliun di a. Financial and Non Financial Targets. • Increase Third Party Funds from Rp2.16 trillion in 2017 to become Rp2.53 trillion in 2018. tahun 2018. • Meningkatkan kredit diberikan menjadi Rp1,79 triliun di tahun 2017 dan menjadi Rp2,07 triliun di • Improve credit given from Rp1.79 trillion in 2017 to become Rp2.07 trillion in 2018. tahun 2018. • Total aset ditargetkan di tahun 2017 sebesar Rp2,70 • Total assets targeted in 2017 amounting of Rp2.70 triliun dan di tahun 2018 sebesar Rp3,10 triliun. trillion and in 2018 amounting to Rp3.10 trillion. • Perolehan laba bersih setelah pajak untuk tahun • Net profit after tax for 2017 and 2018 respectively 2017 dan 2018 masing-masing diperkirakan sebesar Rp20,25 miliar dan Rp24,34 miliar. 204 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 estimated at Rp20.25 billion and Rp24.34 billion. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility • Permodalan Bank dapat memenuhi persyaratan • Bank Capital is able to meet the IT-based new untuk pengembangan bisnis model baru berbasis IT. • Mempertahankan Peringkat Komposit business model development. Tingkat • Maintain Composite Rating of Bank Soundness at Kesehatan Bank pada peringkat PK 2 (sehat). the minimum level of PK 2 (Healthy) • Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. • Improve the competence of human resources. • Memperluas pengenalan Corporate Brand Image. • Extend the introduction of Corporate Brand Image. Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh pemilik Bank’s strategic plan is fully supported by the owners, which tercermin pada komitmen PSP/PSPT baru untuk memperkuat is reflected in the Major and Controlling Shareholders’s permodalan Bank. commitment to strenghten Bank’s capital. . Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank Yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya Transparency of Financial and NonFinancial Conditions Not Yet Revealed in Other Reports Sebagaimana disebut dalam prinsip Tata Kelola yang baik As mentioned in the GCG principles regarding openness, the menyangkut melakukan Bank constantly being transparent in its financial condition and transparansi kondisi keuangan dan kinerja Bank dengan prinsip keterbukaan, Bank senantiasa performance with the principle of openness in expressing the keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang bersifat information that is materal and relevant. Transparency Aspect is material dan relevan. Aspek Transparansi dilakukan melalui conducted through publication of Bank report so as to facilitate Publikasi Laporan Bank sehingga dapat memudahkan penilaian the assessment of the public and market participants regarding dari publik dan pelaku pasar mengenai gambaran Bank yang the accurate picture of the Bank. The information disclosed to sebenarnya. Informasi yang diungkapkan kepada publik berupa the public in the form of annual report is audited by a Public Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Accountant and Financial Report Quarterly, presented through Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, disajikan melalui the homepage of the Bank and through Newspaper with Homepage Bank serta melalui Surat Kabar yang berperedaran national circulation, Publication of the Bank reports has been nasional. Publikasi Laporan Bank telah dilaksanakan sesuai conducted in accordance with Bank of Indonesia Regulation/ dengan Peraturan Bank Indonesia/OJK baik berupa substansi FSA either the substance of the report, the media used, and the laporan, media yang digunakan, maupun waktu pelaporan. time or reporting. Pada telah On Thursday, May 12, 2016, the Bank managed to implement menyelenggarakan Public Expose Tahunan untuk Tahun 2016, hari Kamis tanggal 12 Mei 2016, Bank an annual Public Expose 2016, held at Ruang Betawi II, Santika bertempat di Ruang Betawi II, Hotel Santika, Jl. Aipda KS. Tubun Hotel, Jalan Aipda KS. Tubun No. 7 Slipi-Jakarta. Public Expose No. 7 Slipi-Jakarta. Public Expose merupakan sebuah bentuk is a form of Public Company’s responsibility to Stakeholders. pertanggungjawaban perusahaan terbuka kepada Stake holders. Kewajiban Perusahaan Terbuka untuk melaporkan Keterbukaan The responsibility of Public Company to report the Disclosure of Informasi Yang Perlu di Ketahui Publik juga dilaksanakan Information that the Public Needs to Know is also carried out oleh Bank yakni Keterbukaan Informasi Pemegang Saham by the Bank, which includes Certain Shareholder Information Tertentu, Keterbukaan Informasi atas Berita Acara RUPS dan Disclosure, Meeting Agenda of GMS and EGMS & PUT (Limited RUPSLB & Rencana PUT I BINA, Laporan Keuangan Interim dan Public Offering) I of BINA Plan Information Disclosure, Interim Penyampaian Risalah Rapat dan Pernyataan Keputusan Rapat Financial Statement and Submission of Minutes of meetings PT Bank Ina Perdana Tbk. and Meeting Resolution of PT Bank Ina Perdana Tbk. Kode Etik Code of Conduct Dalam rangka menciptakan lingkungan dan hubungan kerja In order to create an environment and working relationship yang harmonis dan profesional serta memberikan pelayanan that is harmonious and professional as well as provide good yang baik kepada nasabah, Bank menerapkan Kode Etik service to customers, the Bank implements the Code of Perilaku Karyawan, yang mengatur hubungan antar karyawan, Conduct, which regulates the relationship between employees, antara karyawan dan perusahaan, dan antar karyawan dan between employees and the company, and between employees nasabah. Sikap dan perilaku yang baik serta profesional antar and customers. Good and professional attitudes and behavior PT BANK INA PERDANA Tbk 205 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support karyawan maupun antara karyawan dengan nasabah akan between employees and between employees and customers memaksimalkan kinerja setiap Unit Kerja dan juga meningkatkan will maximize the performance of each work unit and also citra perusahaan di masyarakat, dan dapat menciptakan enhance the corporate image in the community, and can create hubungan yang menguntungkan dan berkesinambungan a profitable and sustainable relationship between the company antara perusahaan dan nasabah. and its customers. Kode Etik Perilaku Karyawan ini berlaku bagi setiap orang The Employee Code of Conduct applies to everyone who works yang bekerja di Bank. Setiap karyawan harus mematuhi kode in the Bank. Each employee must comply with the code of etik perilaku ini sebagaimana mematuhi undang-undang dan conduct as with the laws and other regulations. A leader should peraturan lainnya. Seorang atasan harus dapat menjadi contoh/ be an example/role model in the implementation of these codes panutan dalam pelaksanaan kode etik perilaku ini. of conduct. Selain Kode Etik Perilaku Karyawan, karyawan Bank In addition to the Employee Code of Conduct, the Bank’s berkomitmen untuk bersikap dan berperilaku yang baik serta employees are committed to act and behave and work in a bekerja profesional, untuk itu setiap karyawan Bank atas good and professional manner, each employee of the Bank will kesadarannya menandatangani “Janji Karyawan; Deklarasi consciously sign the “Employee Promise; Declaration on Anti Anti Fraud; dan Surat Pernyataan Penghindaran Benturan Fraud; and Avoidance of Conflict of Interest Statement “. Kepentingan”. Kode Etik Perilaku Karyawan dan Komitmen Karyawan Bank Employee Code of Conduct and Employee Commitment to Bank berupa Deklarasi Pernyataan Anti Fraud; Janji Karyawan; dan in the form of the Declaration Statement of Anti Fraud; Employee Surat Pernyataan Penghindaran Benturan Kepentingan telah Promise; and Avoidance of Conflict of Interest Statement has disajikan dalam Situs Web Bank serta intranewsina. been presented in the Bank’s website as well as intranewsina. Sekretaris Perusahaan Corporate Secetary Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Yang pada and is responsible to the President Director. Generally perform umumnya menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagaimana the duties and responsibilities based on the Financial Service Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK,04/2014 Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 on the Corporate tentang Sekretaris Perusahaan emiten atau perusahaan publik. Secretary of issuers or public companies. Profil Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Profile Pelaksanaan fungsi Sekretaris Perusahaan Bank Ina Perdana The implementation of functions of BINA Corporate Secretary saat ini dijabat oleh Sdr. Wardoyo. Warga Negara Indonesia. is currently held by Mr. Wardoyo, an Indonesian citizen, born Lahir di Klaten, 17 Juli 1958. Menjabat sebagai Compliance in Klaten on 17 July 1958. Served as Compliance Director of Director Bank Ina Perdana dengan Akta No. 46 tanggal 22 Bank Ina Perdana by Deed No. 46 dated 22 June 2012 as well Juni 2012 dan merangkap sebagai Corporate Secretary dengan as Corporate Secretary with Decision Letter of appointment No. Surat Keputusan penunjukan No. SK/DIR/0813 efektif tanggal SK/DIR/0813 as of 30 July 2013. 30 Juli 2013. Mengawali karir di perbankan pada tahun 1982 di Bank Pacific He began his banking career in 1982 at Pacific Bank with his last dengan jabatan terakhir sebagai Pejabat Kepala Grup Marketing position as the Head of Marketing Group in 1988. Then in 1991 pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1991 – tahun 1992 – 1992 also entrusted as Training Coordinator. At PT Pandurata juga dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Koordinator Bumiselaras in 1995 as Finance Manager and in 1996 to 2012 in Training. Setelah itu, berkarir di PT Pandurata Bumiselaras pada Dipo International Bank as Compliance Director. Furthermore, tahun 1995 sebagai Finance Manager, dan pada tahun 1996 – he once positioned as a lecturer at AIP Perbanas Palembang and tahun 2012 di Bank Dipo Internasional dengan jabatan terakhir Widya Gama Mahakam University. sebagai Direktur Kepatuhan. Selain itu, juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas Palembang dan Universitas Widya Gama Mahakam. 206 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Held a Bachelor of Economic degree from Sriwijaya University, Sriwijaya, Palembang pada tahun 1986. Telah memiliki Sertifikat Palembang in 1986. Obtained the Level 5 Risk Management Manajemen Risiko Level 5 dari LSPP, Sertifikat Compliance Certificate from LSPP, Compliance Manager Certificate from Manager dari Ikatan Bankir Indonesia (IBI) serta Sertifikat Indonesia Banker Associate (IBI) as well as Level 3 Compliance Compliance Level 3 dari FKDKP dan LSPP. Selain pendidikan Certificate from FKDFP and LSPP. In addition to his formal formal, juga aktif mengikuti seminar dan pendidikan baik yang education, he is also active in attending seminar and educational diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Adapun events both internal and externally organized. Throughout selama tahun 2016 telah mengikuti seminar maupun workshop 2016 he has attended seminar and workshops among others antara lain Seminar Kesiapan Perbankan Dalam Menghadapi Seminar of Banking Readiness in Facing Assesment of the Penilaian Financial Action Task Force On Money Laundering Financial Action Task Force On Money Laundering (FATF) to (FATF) Terhadap Indonesia, Pemahaman Mekanisme Pasar Indonesia, Understanding the Mechanism of Indonesia Capital Modal Indonesia, Workshop dan Sertifikasi Kepatuhan & AML Market, Workshop and Certification of Compliance & AML Level 3 Batch 2, Together We Grow Within Digital Banking Era, Level 3 Batch 3, Together We Grow Within Digital Banking How To Comply The Competition Law & Regulation, Workshop Era, How To Comply The Competition Law & Regulation, Interpretasi SE OJK No. 40/SEOJK.03/2016 tentang Pemberian Interpretation Workshop of SE OJK No.40/SEOJK.03/2016 Remunerasi (Turunan POJK No. 45/POJK.03/2015), Workshop regarding the Remuneration Distribution (POJK Counterpart Functional Core Banking T24, Workshop Positive Psychology. No. 45/POJK.03/2015), Workshop Functional Core Banking T24, Workshop Positive Psychology. Pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun Task performs by corporate secretary during fiscal year buku Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Pada Brief Description of the Task Perform by Corporate Secretary in Tahun 2016 antara lain meliputi: 2016 among others include: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan yang diselenggarakan 1. Organized Annual GMS which held on 12 May 2016. pada tanggal 12 Mei 2016. 2. Melaksanakan Public Expose Tahunan pada tanggal 12 Mei 2. Organized Annual Public Expose on 12 May 2016. 2016. 3. Menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan 3. Organized Extraordinary GMS held on 4 November 2016. pada tanggal 4 November 2016. 4. Dalam rangka transparansi dan pemenuhan kewajiban 4. In the context of transparency and compliance of reporting pelaporan kepada regulator, selama tahun 2016 telah obligations to the regulator, in 2016 reports have been sampaikan kepada regulator laporan-laporan baik yang conveyed to the regulator periodically including, financial bersifat laporan berkala antara lain: laporan keuangan, statements, annual report, monthly reports of registration laporan tahunan, laporan bulanan registrasi pemegang of security holders, as well as reports of an incidental nature. efek, maupun laporan-laporan yang bersifat insidentil. (Such as changes in the audit committee report, report on (seperti: disclosure of information related t public sare of shares, Laporan perubahan komite audit, laporan keterbukaan informasi yang perlu diketahui publik terkait shareholder certain information disclosure report). transaksi penjualan saham, laporan keterbukaan informasi pemegang saham tertentu). 5. Mengikuti sosialisasi ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh regulator (seperti BI, OJK, IDX, dan KSEI). 5.Following the socialization of provisions issued by the regulator (such as BI, OJK, IDX, and KSEI) 6. Melalui koordinasi dengan unit kerja Internal terkait, 6. Through coordination with related internal work unit, perform melakukan self assessment Pelaksanaan Good Corporate a self assessment on the Implementation Good Corporate Governance (GCG) Semester I dan Semester II tahun 2016. Governance (GCG) Semester I and Semester II 2016. 7. Melaporkan kepada regulator Pelaksanaan GCG tahun 2016. 7. Report to the regulator on the Implementation of GCG in 2016. 8. Melalui koordinasi dengan unit kerja internal terkait, 8. Through coordination with internal work units related, melaksanakan Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh held a National Work Meeting attended by the Board of Direksi dan Dewsan Komisaris serta para Pimpinan Cabang, Directors and Board of Commissioners as well as the Branch Kepala Group dan Kepala Departemen Kantor Pusat. Managers, Grou Heads and Head of the Departements of Central Office. PT BANK INA PERDANA Tbk 207 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support 9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan Penawaran Umum 9.Coordinate and implement the Limited Public Offering Terbatas I (‘PUT I”) dengan memberikan Hak Memesan Efek I (“PUT I”) by granting Right Issue (Hak Memesam Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) Terlebih Dahulu (“HMETD”)). unit kerja internal audit Internal Audit Work Unit Profil Kepala Internal Audit Head of Internal Audit Profile PT Bank Ina Perdana Tbk telah membentuk unit kerja Internal PT Bank Ina Perdana Tbk has established the Internal Audit unit, Audit, saat ini Kepala Internal Audit dijabat oleh Sdr. Rony with the current position of Head of Internal Audit being held Hermawan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK/ by Mr. Rony Hermawan based on Board of Directors Decree DIR/010/0612 tanggal 27 Juni 2012. Yang bersangkutan No.SK/DIR/010/0612 dated June 27, 2012. He has had work memiliki pengalaman kerja di lembaga keuangan baik sekuritas experience in the financial institutions including banking and maupun perbankan. Karir diperbankan diawali pada tahun securities. His career started in 1995 at Bank Utama as an 1995 di Bank Utama sebagai Internal Auditor, pada tahun Internal Auditor, in 1999 worked at a securities company PT. 1999 bekerja di perusahaan sekuritas PT. Jasabanda sebagai Jasabanda as an Accounting Head, as Bank Examiner (non- Accounting Head, pernah sebagai Pemeriksa Bank (non- organic) in Bank Indonesia from 2001 to 2004, in addition he organik) di Bank Indonesia dari tahun 2001 - 2004, selain itu also had a career as a Head of Internal Audit at Hana Bank. juga pernah berkarir sebagai Internal Audit Head di Hana Bank. Selain memiliki pengalaman yang relevan dalam bidang Audit, In addition to having the relevant experience in the areas of manajemen risiko dan lembaga keuangan lainnya, dalam rangka audit, risk management and other financial institutions, in meningkatkan kompetensi dan menunjang aktivitas pekerjaan, order to increase the competence and support the activities of maka berbagai kursus dan pendidikan yang menunjang the job, then various courses and educational programs that pekerjaan telah diikuti, antara lain Forensik akunting & audit support the work have been followed, among others including, investigasi, Audit Berbasis Risiko, IT Audit menggunakan COBIT, forensic accounting & investigative auditing, Audit Risk Based, dan telah lulus sertifikasi Manajemen Risiko level 3. Selain itu IT Audit using COBIT, and passed the certification of Risk pada saat bekerja pada perusahaan sekuritas telah lulus ujian Management level 3. In addition, during his time working at a Wakil Perantara Pedagang Efek, dan memperoleh Izin Wakil securities company, he has passed the Broker-Dealer exam, and Perusahaan Efek sebagai Wakil Perantara–Pedagang Efek dari acquired the Licensed Securities Company Representatives as Bapepam No.KEP 530/PM/IP/PPE/2000 tanggal 1 Desember Broker-Dealer of Bapepam No.KEP 530/PM/IP/PPE/2000; dated 2000. December 1, 2000. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Internal Audit rangka pelaksanaan In the implementation of strong internal control, Internal Audit kuat, Internal Audit yang merupakan salah satu unsur dari which is one element of the internal control system has a role sistem pengendalian intern memiliki peran menjaga dan to maintain and secure the bank’s business activities, and is mengamankan kegiatan usaha bank, serta bertanggungjawab responsible for guarding the vision and mission of the bank. untuk mengawal visi dan misi bank. Internal audit membantu Internal audit helps the organization achieve its objectives organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pendekatan yang through a systematic and orderly approach to evaluate and sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan improve the effectiveness of internal control, risk management efektivitas internal control, risk management dan pelaksanaan and the implementation of Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. System Pengendalian Intern Internal Control System of the Company includes the Perseroan, mencakup bagan organisasi, rumusan kebijakan organizational chart, the written formulation of management manajemen tertulis, dan pengarahan instruktif manajemen policies and management instructive direction to employees kepada karyawan yang memperhatikan system “check and by paying attention to “checks and balances” in the overall balances” dalam operasional secara menyeluruh untuk menjaga, operations to maintain, protect the interests of banks, public, melindungi kepentingan bank, masyarakat, penyimpan dana, depositors, service users and stakeholders in general. Internal pengguna jasa, dan stakeholders pada umumnya. Pengendalian control system aims to safeguard the assets and liabilities of Intern bertujuan untuk mengamankan harta kekayaan maupun the bank, trust the reliability of accounting data, optimize the 208 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 pengendalian intern Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit yang Dalam Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility kewajiban bank, menyakini kehandalan data akuntansi, utilization of resources economically, efficiently and compliance mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, management policies that have been set under discipline. efisien dan ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan secara disiplin. Dalam Rangka pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan In the framework of monitoring and assessment of the pengendalian intern PT Bank Ina Perdana Tbk, telah membentuk implementation of internal control system, PT Bank Ina Perdana unit kerja Internal Audit didalam struktur organisasi PT Bank Ina has established Internal Audit unit within the organizational Perdana Tbk, yang bertanggung jawab dan berada dibawah structure of PT Bank Ina Perdana Tbk, who is responsible to and Direktur Utama. Dalam rangka pelaksanaan fungsinya, Internal is under the President Director. In order to execute its functions, Audit memiliki Tugas dan tanggung jawab meliputi, membantu Internal Audit has duties and responsibilities including, tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan assisting the President Director and Board of Commissioners pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik in supervising by way of describing the operational planning, perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit; implementation and monitoring of audit results; making membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, analysis and assessment in the areas of finance, accounting, operasional dan kegiatan lainnya melalui on site dan off site operations and other activities through on-site and off-site audit, Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki audit, identifying all possibilities to correct and improve the dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya maupun efficient use of resources and funding, and provide suggestions dana dan memberikan saran perbaikan dan informasi yang for improvements and information on the activities examined objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan at all levels of the management. Internal Audit of PT Bank manajemen. Internal Audit PT Bank Ina Perdana Tbk telah Ina Perdana Tbk have obtained audit charter within the task memiliki Piagam audit charter didalam pelaksanaan tugasnya. implementation. Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Unit Internal Audit Brief Description on the Implementation of Internal Audit 2016 Duties in 2016 Pada tahun 2016 cakupan kegiatan audit diarahkan untuk In 2016, the coverage of audit activities is directed to support mendukung pencapaian target bisnis tahun 2016, yang the achievement of business targets in 2015, which included meliputi efektivitas an assessment of the adequacy and effectiveness of the struktur pengendalian intern, kepatuhan terhadap kebijakan internal control structure, adherence to Bank policies and dan prosedur Bank maupun ketentuan otoritas. Sedangkan procedures as well as the provisions of the authority. While the pelaksanaan Pemeriksaan dan pemantauan aktivitas fungsional, implementation of the inspection and monitoring of functional meliputi: pemeriksaan cabang-cabang termasuk cabang luar activities, includes: inspection of branches including those kota maupun pemeriksaan kerjasama perusahaan multifinance, outside the city as well as the examination of cooperation maupun Kerjasama dengan perusahaan pembiayaan lainnya, finance companies, as well as cooperation with other finance aktivitas perkreditan termasuk pemeriksaan file jaminan kredit, companies, lending activities including inspection of the whole pemeriksaan APU dan PPT, pemeriksaan GA, pemeriksaan IT, entire file of credit guarantees, APU and PPT inspection, GA dan Operasional dan jasa. inspection, IT examination, and Operations and services. Direksi bertanggung jawab menciptakan struktur pengendalian Directors are responsible for creating effective internal control intern efektif lewat wujud fungsi Audit Intern. Pada setiap system structure through Internal Audit function. At each kegiatan unit kerja tingkatan manajemen dan supervisi work unit level, management and supervision ensures that the memastikan temuan-temuan Audit Intern ada tanggapan Internal Audit findings have been responded to and corrective substansial dan memperoleh wujud tindakan korektif memadai. actions have been implemented. The final authority and ultimate Wewenang dan tanggung jawab akhir atas fungsi pengawasan responsibility for the oversight functions is under the jurisdiction berada pada Dewan komisaris. Melalui evaluasi atas hasil temuan of the Board of Commissioners. Through the results evaluation pemeriksaan audit intern, Dewan komisaris menugaskan dan of the internal audit findings, the Board of Commissioners memantau Direksi dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan assigns and monitors the Board of Directors to follow-up on audit intern. results of the internal audit. penilaian terhadap kecukupan dan PT BANK INA PERDANA Tbk 209 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Fungsi Audit Eksternal External Audit Function Untuk melaksanakan audit laporan keuangan PT Bank Ina To audit the financial statements of PT Bank Ina Perdana Tbk fical Perdana Tbk tahun buku 2015, Bank menunjuk KAP Ernst year 2015, Bank appointed PAO Ernst & Young affiliated with & Young yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik PAO Purwantono, Sungkoro & Surja registered in FSA with No. Purwantono, Sungkoro & Surja yang terdaftar di OJK dengan 4 PAO has timely submitted “Final Report of the Audit Report No.4. KAP telah menyampaikan “Laporan Final Audit Report and Management Letter. During the investigation, the Auditor dan Management Letter” kepada OJK secara tepat waktu. was able to work independently and profesionally and acted Dalam melakukan pemeriksaan Auditor mampu bekerja secara objectively. The scope of audit results are in accordance with independen dan profesional serta bertindak obyektif. Cakupan the scope of the audit as stipulated in prevailing regulations. hasil audit telah sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku. Sesuai kewenangan yang diberikan berdasarkan Akta No According to the authority given based on Deed No. 40 dated 40 tanggal 12 Mei 2016 Tentang Berita Acara Rapat Umum May 12, 2016, concerning Minutes of Annual General Meeting Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina of Shareholders of the Limited Liability of PT Bank Ina Perdana Perdana Tbk dan atas rekomendasi Komite Audit maka untuk Tbk and under the recommendation of the Audit Committee, pelaksanaan audit laporan keuangan tahun buku 2016, Bank the fiscal year 2016 financial statement audit implementation, menunjuk KAP Ernst & Young yang berafiliasi dengan Kantor the Bank appointed PAO Ernst & Young affiliated with the PAO Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja. Purwantono, Sungkoro & Surja. SISTEM PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL SYSTEM Penerapan sistem pengendalian intern pada Bank Ina Perdana The application of internal control system in Ina Perdana Bank mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP refers to the Circular Letter of Bank of Indonesia No.5/22/DPNP Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi regarding the Internal Control System Standard Guideline for Bank Umum tertanggal 29 September 2003 yang mencakup 5 Commercial Bank dated on 29th September 2003 that include (lima) komponen yaitu : the following 5 (five) components: 1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian. 1. Supervision by the Management and control culture 2. Identifikasi dan penilaian risiko. 2. Risk identification and assessment 3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi. 3. Control activities and segregation of duties 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi. 4. Accounting, information and communication system 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. 5. Monitoring activities and corrective measures Cakupan pengendalian intern tersebut pada prinsipnya sesuai In principle, the scope of internal control is according to the dengan konsep Internal Control-Integrated Framework yang Internal Control-Integrated Framework concept that developed dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization by the Committee of Sponsoring Organization of the Treadway of the Treadway Commission (COSO). Commission (COSO). Penerapan dan peningkatan kualitas sistem pengendalian intern The entire management and employees of Ina Perdana Bank merupakan tanggung jawab seluruh manajemen dan karyawan are responsible Bank Application and quality improvement of Bank Ina Perdana. Dalam pelaksanaannya pihak-pihak yang internal control system. Related and responsible parties during terlibat dan bertanggung jawab dalam sistem pengendalian the implementation of internal control system are Board of intern antara lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Commissioner, Audit Committee, Board of Directors, Internal Internal Audit Group, pejabat dan seluruh karyawan Bank. Audit Group, officials and all employees of the Bank. Penerapan sistem pengendalian interen dilakukan secara efektif Internal control system is applied effectively according to yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran objectives, business policies, size and complexity of the dan kompleksitas kegiatan usaha Bank dengan berpedoman Bank’s business activities and based on the requirements and pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam governance defined in the Regulation of Bank of Indonesia and Peraturan Bank Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best practices. best practice. 210 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Beberapa langkah yang ditempuh Bank dalam menerapkan The Bank takes the following steps to apply the internal control sistem pengendalian intern meliputi : system: kerja • Clear segregation of duties between the operational work operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi unit and the work unit responsible for the control function. • Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan pengendalian. • Fungsi Kerja • Control functions are carried out by Risk Management Work Manajemen Risiko (SKMR), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), pengendalian dilakukan oleh Satuan Unit (SKMR), Compliance Work Unit (SKK) and Internal dan Internal Audit Group (IAG). Audit Group (IAG). • IAG melakukan review secara independen dan obyektif • IAG reviews the procedure and operational activities of terhadap prosedur dan kegiatan operasional transaksi transactions regularly in an independent and objective secara berkala. Laporan Hasil review disampaikan kepada manner. The Review Report is submitted to President Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, Director with copies to Board of Commissioners, Compliance Direktur Kepatuhan dan Direktur terkait. Director and related Director. Pelaksanaan Pengendalian Intern Internal Control Implementation Pelaksanaan pengendalian intern meliputi : The internal control implementation include: a. Pengendalian Keuangan a. Financial Control • Pengendalian keuangan diawali dengan penyusunan • Financial control is started by preparing the Bank Rencana Bisnis Bank (RBB) yang mencakup rencana Business Plan (RBB) that includes strategy application penerapan strategi dan arah pengembangan bisnis Bank plan and business development direction of Ina Perdana Ina Perdana. Bank. • RBB disusun dengan mempertimbangkan kemampuan • RBB is made by considering the resources capability and sumber daya dan dampak terhadap permodalan Bank, impacts on the Bank capital particularly for those related terutama terkait dengan Kewajiban Penyediaan Modal to the Capital Adequacy Ratio (KPMM) of the Bank. Minimum (KPMM) Bank. • Manajemen pengendalian • Management proceeds with the financial control by keuangan melalui upaya sosialisasi dan pemantauan melaksanakan proses socializing and monitoring the RBB realization, which is realisasi RBB yang dibahas dalam berbagai rapat intern discussed regularly in Bank’s internal meeting. Bank secara berkala. b. Pengendalian Operasional • Setiap aktivitas transaksi telah dilengkapi dengan b. Operational Control • Every transaction activity has been completed by the standar operating procedure/manual kerja operasional details secara terperinci dengan membahas pula aspek working manual that also discuss the risk management penerapan manajemen risikonya. Pembuatan prosedur application therein. Working procedures are formulated kerja dilakukan melalui kerjasama antara unit kerja by the cooperation between System & Procedure Work Sistem & Prosedur bersama dengan unit kerja pengguna Unit and user’s work unit and it has been reviewed by dan telah di review oleh berbagai unit kerja yang terkait other related work units in order to ensure that the untuk memastikan bahwa risiko operasional yang potential operational risks have been mitigated properly. standard operating procedure/operational mungkin terjadi telah dimitigasi dengan baik. • Pembatasan wewenang petugas dan penetapan limit • Limitation of authority for officers and limit determination dalam melakukan suatu transaksi, pembatasan akses of one transaction, access limitation to IT network & petugas ke jaringan TI & komputer tercermin dalam Computer officers as reflected in the provided user ID pemberian user ID dan penggunaan password. and password usage. • Pembentukan struktur organisasi dilakukan dengan • Formation of organizational structure that considers the memperhatikan aspek sistem pengendalian sehingga control system aspect so that it may support the security dapat mendukung pengamanan dalam operasional during the following transactions: transaksi, seperti : - Pemisahan fungsi yang dapat menimbulkan conflict of interest; - Separation of functions that may cause conflict of interests PT BANK INA PERDANA Tbk 211 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support - Supervisor yang hanya berfungsi sebagai otorisator - Supervisors who only function to authorize and is dan tidak dapat berfungsi sebagai operator dalam not able to act as an operator in each transaction in setiap transaksi, untuk memastikan pelaksanaan order to implement dual control in every transaction. dual control dalam setiap transaksi. - Pengawasan Internal yang berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di unit kerja tertentu. - Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK); - Risk Management Work Unit (SKMR) and Compliance - Internal Audit Group to: • Independen terhadap risk taking unit; • Be independent in risk taking unit • Memeriksa dan menilai kecukupan/efektifitas pengendalian internal control in certain work units. Work Unit (SKK) - Internal Audit Group : sistem - Internal monitoring to observe the application of internal dengan • Check and assess the adequacy/effectiveness of internal control system by implementing the melaksanakan rencana audit tahunan. annual audit plan. c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan c. Compliance with the Prevailing Laws yang berlaku • Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan • In order to raise the awareness of all employees akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan for the importance of compliance to rules and peraturan, telah disusun compliance charter sebagai regulations, the compliance charter has been defined guidance bagi semua pihak dalam organisasi Bank as the guidance for all parties inside the organization Ina Perdana dan telah diberlakukan secara formal. of Bank Ina Perdana and has been applied formally. • Bank membentuk Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) • The Bank has formed Compliance Work Unit that yang bersifat independen terhadap satuan kerja will be independent compared to operational work operasional dalam melaksanakan fungsi kepatuhan. units in implementing its compliance function. • Telah dilakukan Quality Assurance Policy and • The Compliance Work Unit has conducted the Procedur yaitu proses assesment terhadap kebijakan quality assurance policy and procedure i.e. the dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja assessment of internal policy and procedure towards Kepatuhan terhadap setiap sistem, prosedur atau every system and internal policy and procedure that kebijakan intern yang akan atau sudah dikeluarkan. will or has been published. • Upaya untuk memastikan terpenuhinya ketentuan • Method used to confirm the fulfillment of prevailing yang berlaku dalam aktifitas transaksi jumlah nominal provisions that also applied in any big-nominal besar juga telah dilakukan dengan mewajibkan transaction, then the compliance test should be adanya uji kepatuhan bagi pemberian fasilitas kredit conducted to every credit facility with nominal value dengan nominal di atas Rp5 miliar. more than Rp5 billion. • Agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari • To prevent deviant organizational behaviors, the standar, telah dibuat code of conduct yang berisi code of conduct, which contains ethics to be applied etika yang harus dilakukan oleh setiap karyawan. by every employee, has been defined. Whistle Blowing System Whistle Blowing System Bank Ina Perdana menerapkan whistle blowing system untuk Implementation of whistleblowing is intended to increase meningkatkan efektifitas penerapan strategi anti fraud yaitu the effectiveness of anti-fraud system with the emphasis on dengan menitikberatkan pada pengungkapan pengaduan. disclosure of complaint. The mechanism of the implementation Mekanisme whistle blowing merupakan bagian dari kebijakan is part of the policy and procedures of Anti Fraud Strategy dan prosedur Strategi Anti Fraud yang telah disosialisasikan which has been disseminated to all employees, so that it can kepada setiap pegawai yang diharapkan secara efektif dapat effectively bring awareness to the employees and corporate memberikan dorongan serta kesadaran kepada pegawai dan officers to report the occurrence of any indication of fraud. pejabat perusahaan untuk melaporkan terjadinya indikasi fraud. Principles of whistle blowing policies and procedures include: Pokok-pokok kebijakan dan prosedur whistle blowing meliputi : 212 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance 1. Penyampaian Laporan. 1. Submission of Report. Setiap karyawan dapat menyampaikan laporan apabila mengetahui adanya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility karyawan atau aktifitas yang Every employee can submit report if s/he becomes aware of any employee or activity that indicates fraud (as a whistle mengindikasikan adanya tindakan fraud (sebagai whistle blower). blower). 2. Perlindungan bagi pelapor. 2 Protection for whistleblower. Kepada karyawan atau orang yang bertindak atas To employee or person acting on behalf of other employees, nama karyawan, yang melakukan pelaporan tidak akan who submits the reporting, will not be granted any action diberikan tindakan apapun baik dalam bentuk kompensasi, either in the form of compensation, discrimination, and diskriminasi, maupun terminasi. Bank akan memberikan termination. The Bank will give full protection to both the perlindungan penuh, baik terhadap identitas pelapor identity of the complainant and the complainant security maupun perlindungan keamanan pelapor. protection. 3. Penanganan pengaduan. 3. Handling of complaints. Pengaduan fraud yang diduga dilakukan oleh karyawan Complaints of fraud that is allegedly committed by ditujukan kepada Direktur Utama melalui Internal Audit employees will be addressed to the President Director by the Group, sedangkan pengaduan fraud yang diduga dilakukan Internal Audit Group, while complaints of fraud allegedly oleh Direksi ditujukan kepada Dewan Komisaris Bank melalui committed by the Board of Directors will be addressed to Internal Audit Group. Pengaduan fraud sebagaimana the Board of Commissioners through the Internal Audit dimaksud dapat dilakukan secara lisan, tertulis atau melalui Group. Complaints of fraud may be made orally, in writing media komunikasi seperti telepon, SMS, website Bank, or through communication media such as telephone, SMS, email atau sejenisnya. or the like of Bank website and email. 4. Organisasi strategi whistle blowing system 4. Organizational strategy of whistle blowing system a. Risk Management Group bertanggung jawab atas sosialisasi pelaksanaan whistle blowing system. b. Internal Audit Group bertanggung jawab a.Risk Management Group is responsible for the implementation of whistle blowing socialization. atas b. Internal Audit Group is responsible for the pelaksanaan Whistle Blower meliputi : implementation of the Whistle Blower, including: • Membuka jalur pengaduan khusus (hotline service) • Opening of specific complaints channel (hotline untuk pelaporan atau pengaduan adanya indikasi service) for reporting complaints or indications of kejadian fraud dari pihak internal bank (whistle fraud occurrence of internal party bank (whistle blower) blower) • Membuka jalur pengaduan khusus baik untuk jalur • Opening of specific complaint channel either to a telepon maupun mail-box untuk pelaporan atau telephone line or mail-box for reporting complaints pengaduan adanya indikasi fraud dari pihak ekstern or indications of fraud on the part of the bank’s bank (customer) external parties (customers) • Melakukan registrasi dan penatausahaan atas setiap laporan dari whistle blower. • Performing the registration and administration of each report of a whistle blower. • Melakukan analisa dan tindak lanjut terhadap • Conduct analysis and follow-up on complaints pengaduan yang masuk dan melakukan pemeriksaan received and conduct intensive investigations related intensif terkait adanya indikasi kejadian fraud. • Melakukan koordinasi terhadap hal-hal to the indication of the incidence of fraud. yang • To coordinate on matters relating to the occurrence berkaitan dengan adanya kejadian fraud dengan of fraud with other work units including Corporate unit kerja lain diantaranya Legal Corporate, Risk Legal, Risk Management Group and the Human Management Group dan Bagian Sumber Daya Resources Section. Manusia. • Menyusun rencana, metodologi dan pelaksanaan • Develop plans, methodology and implementation of surprise audit yang diadakan secara berkala sesuai surprise audits that are held regularly in accordance dengan kebutuhan atau minimum satu kali dalam with the requirements or minimum once a year. setahun. Proses penanganan kasus fraud yang terjadi dilakukan dengan The process of fraud case handling, are implemented by mengacu kepada kebijakan dan prosedur Strategi Anti Fraud. referring to the policy and procedure of anti-fraud strategy. PT BANK INA PERDANA Tbk 213 2016 Annual Report Rekomendasi OJK Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21 /POJK.04/2015 ) Recommendations from OJK Code of Corporate Governance for Public Companies (The Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.04/2015) Sesuai ketentuan POJK No. 21 /POJK.04/2015 Tanggal 16 November 2015 Tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang pelaksanaannya diatur dalam SE OJK No. 32 /SEOJK.04/2015 Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, maka Bank menyampaikan Penerapan Prinsip Dan Rekomendasi Tata Kelola sebagai berikut: No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number Rekomendasi / Recommendation Based on provision of POJK No.21/POJK.04/2015 dated 16 November 2015 on the Implementation of Corporate Governance Guidance of which its implementation is regulated in SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 on Public Company’s Governance, therefore the Bank delivers Implementation of Principles and Recommendation of Corporate Governance as follows: Keterangan / Description I. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) Increasing the Value of the Convening of General Meeting of Shareholders (GMS) 1 1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. Public Companies shall have a voting method or technical procedure, whether open or closed ballot, which put forwards the independency and interests of the shareholders. • Dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 yang diterbitkan tanggal 1 Desember 2015 telah mengatur tentang RUPS termasuk prosedur teknis pemungutan suara (voting) yang menyebut sebagai berikut: 1. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Bila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara. 2. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara wajib dilakukan dengan memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS. • Dalam Akta No. 40 tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH., M.Kn Notaris di Jakarta, Tentang Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perseroaan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk ada menetapkan sebagai berikut: 1. Dalam rapat, Pemegang Saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap mata acara rapat. 2.Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara. • Dalam Akta No. 11 tanggal 4 November 2016 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Tentang Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroaan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk ada menetapkan sebagai berikut: 1. Dalam rapat, Pemegang Saham diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap mata acara rapat. 2.Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara. • In the Guidelines of Good Corporate Governance (GCG) Implementation No. COM/001/01/1215 issued on December 1, 2015, regulate the GMS including voting technical procedure state as follow: 1. GMS Resolution is taken by mean of deliberation for consensus. If such deliberation for consensus is not reached voting procedure shall take place. 2. Resolution taken through obligatory voting is conducted by taken consideration the provision of attendance quorum and GMS resolution quorum. • Deed No. 40 dated May 12, 2016, drawn up in the presence of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, Notary in Jakarta, Regarding the Minutes of Meeting of Annual General Meeting of the Shareholders of Limited Liability of PT Bank Ina Perdana Tbk stipulate as follow: 1. In meeting, the Shareholders is provided the chance to submit question and/or opinion on each minutes of meeting. Resolution taking mechanism in meeting is 2. conducted through deliberation for consensus. If such consensus is not reached, voting procedure will take place.. • Deed No. 11 dated November 4, 2016, drawn up in the presence of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, a Notary in Jakarta, Regarding the Minutes of Meeting of Extraordinary General Meeting of Limited Liability Company of PT Bank Ina Perdana Tbk stipulate as follow: 1. In meeting, the Shareholders is provided the chance to submit question and/or opinion on each minutes of meeting. 2. Resolution taking mechanism in meeting is done by deliberation for consensus. If such consensus is not reached, voting procedure will take place. 2 1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Companies shall attend the Annual GMS. Seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 12 Mei 2016 sebagaimana disebut dalam Akta No. 40 tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta, Tentang Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perseroaan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk All Members of the Board of Directors and Members of the Board of Commissioners of Public Company are present in Annual GMS held on May 12, 2016, as contemplated in Deed No. 40 dated May 12, 2016 drawn up in the presence of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, a Notary in Jakarta, Regarding the Minutes of Meeting of Annual General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company of PT Bank Ina Perdana Tbk 3 1.3 Ringkasan Risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun. Summary of the Minutes of GMS shall be available in the Website of the Public Companies at the least for a year. Ringkasan risalah RUPS tanggal 12 Mei 2016 dan RUPSLB tanggal 4 November 2016 telah disajikan dalam Situs Web PT Bank Ina Perdana Tbk. Summary of minutes of meeting of GMS on May 12, 2016 and EGMS on November 4, 2016 is presented in PT Bank Ina Perdana Tbk website. 214 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description II. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor Increasing the Communication Quality of Public Companies with the Shareholders or Investors 4 2.1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor. Public Companies shall have a communication policy with the shareholders or investors. • Komunikasi Bank dengan pemegang saham atau investor salah satunya diwujudkan dalam Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi dan dihadiri oleh Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2016 Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi ada sebanyak 8 (delapan) kali. • Terkait dengan Penyelenggaraan RUPS, telah dilakukan: 1. Pengumuman RUPS 2. Panggilan RUPS 3. Ringkasan Risalah RUPS • Kewajiban Perusahaan Terbuka untuk melaporkan Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik juga dilaksanakan oleh Bank secara tepat waktu. • Bank juga menyelenggarakan Public Expose. 5 2.2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web. Public Companies shall disclose the communication policy of the Public Companies to the shareholders or investors in a Website. • Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi yang diselenggarakan selama Tahun 2016 dimuat dalam Laporan Tahunan 2016 dan disajikan dalam Situs Web Bank • Terkait dengan Penyelenggaraan RUPS: 1. Pengumuman RUPS. 2. Panggilan RUPS. 3. Ringkasan Risalah RUPS. dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; Situs web Bursa Efek; dan Situs web Bank, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing. • Bank Communication with the shareholders or investor is realized through Joint Board Meeting of Commissioners and Directors attended by the Shareholders. During 2016, Joint Board Meeting of Commissioners and Directors held 8 (eight) times. • In relation with the GMS Implementation, has been conducted: 1. GMS Announcement 2. GMS Summon 3. GMS Summary of Minutes of Meeting • Public Company obligation to report Transparency of Information to Public is timely implemented by the Bank. • Bank also organized Public Expose. • Joint Board Meeting of Commissioners and Directors The Schedule and Agenda of Joint Board Meeting of Commissioners and Directors held throughout 2016 is presented in 2016 Annual Report and also in the Bank’s website. • In relation with GMS Implementation: 1. GMS Announcement 2. GMS Summon 3. GMS Minutes of Meeting is conducted through 1 (one) Indonesian news with national circulation; Stock Exchange website; and Bank’s website, both in Indonesian and English. III. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris Strengthening the Membership and Composition of Board of Commissioners 6 3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka Determination of a number of members of the Board of Commissioners shall consider the condition of the Public Companies Persyaratan berupa Jumlah Anggota Dewan Komisaris seperti yang ditentukan oleh OJK sudah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut: • Jumlah Anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang dipimpin oleh Komisaris Utama dan semua Anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia. • 67% (enam puluh tujuh perseratus) dari jumlah Anggota Dewan Komisaris Bank adalah Komisaris Independen. 7 3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Determination of the composition of members of the Board of Commissioners shall consider the diversity of expertise, knowledge and experience required. Komposisi Anggota Dewan Komisaris Bank telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, maupun keahlian. Masing-masing Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan, paling kurang mencakup: Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; dan Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. The requirement on Total Member of Board of Commissioners as stipulated by FSA has been met, with description as follow: • Total Member of Board of Commissioners are 3 (three) people chaired by President Commissioner and all Member of the Board of Commissioners is domiciled in Indonesia. • 67% (sixty-seven percent) from total Member of the Board of Commissioners are Independent Commissioner. Composition of the Bank’s Member of Board of Commissioner is reflected its diversity of member, either in education (field of study), work experience, age, or skill. Each Member of the Board of Commissioners has the competence in supporting the company’s performance improvement, at least including: Sufficient knowledge in banking which relevant to its position; and Banking experience and/or financial to run its task and responsibility as well as able to implement their competence in performing their task and responsibility. IV. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Increasing the Implementation Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners 8 4.1 Dewan Komisaris mempunyai penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. The Board of Commissioners shall have self-assessment policy to evaluate the performance of the Board of Commissioners. Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan Tata kelola yang baik. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris mencakup baik pengawasan berupa pencegahan (preventif) maupun pengawasan dalam rangka pembinaan (represif). Dewan Komisaris memiliki panduan tata tertib dan pedoman kerja (charter) yakni Pedoman GCG sehingga pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja. Adapun panduan tersebut adalah Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance No. COM/001/00/0312 terbit tanggal 30 Maret 2012. Pada tanggal 1 Desember 2015 Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut direvisi menjadi No. COM/001/01/1215 untuk menyelaraskan dengan ketentuan baru POJK No. 32 / POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, No. 33 /POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik. Pedoman GCG No. COM/001/01/1215 bersifat mengikat bagi setiap Anggota Dewan Komisaris termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, pengaturan rapat dan Kode Etik. Board of Commissioners as company’s organ collectively tasked to observe and advise the Board of Directors as well as ensuring that the Company implement a good governance. Board of Commissioners observation function is include preventive and repressive observation. Board of Commissioners has order guidelines and charter which is the GCG Guidelines so that task implementation is directed and effective and able to be use as performance assessment. Such guidelines is the Guideline of Good Corporate Governance Implementation No. COM/001/00/0312 issued on March 30, 2012. On December 1, 2015 Guidelines of GCG Implementation is revised to No. COM/001/01/1215 to coordinate with new regulation of Financial Service Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 Concerning the Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Company, No. 33/POJK.04/0214 Regarding Board of Directors and Board of Commissioners Issuer or Public Company and No. 34/POJK.04/2014 On Committee of Nomination and Remuneration of Issuer of Public Company. Guidelines of GCG No. COM/001/01/1215 binds all Members of the Board of Commissioners including regulation of work ethic, work hours, meeting regulation and Code of Conduct. PT BANK INA PERDANA Tbk 215 2016 Annual Report No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number 9 4.2 10 4.3 Rekomendasi / Recommendation Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota dewan komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. 216 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Self-assessment policy to evaluate the Board of Commissioners’ performance shall be disclosed through Annual Report of Public Companies. The Board of Commissioners shall have a policy on the resignation of members of the Board of Commissioners with regard to the Board’s involvement in financial crime. Keterangan / Description Tanggung jawab bersama Dewan Komisaris dalam menjaga kelangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang telah diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka tercermin pada: • Terlaksananya Aksi Korporasi berupa Right Issue I dalam rangka memperkuat permodalan Bank; • Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi pemegang saham; • Terlindunginya kepentingan pihak-pihak terkait secara wajar; • Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kesinambungan manajemen di semua lini organisasi; • Terpenuhinya pelaksanaan Tata Kelola yang baik. The collective responsibility of the Board of Commissioners in maintaining the continuity of Company’s business in the long run is disclosed in the Public Company Annual Report reflected on: • Implementation of Corporation Act in the form of Right Issue I in order to strengthen Bank’s capital; • Achieved the fair return for the shareholders; Dewan Komisaris telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2016. Pengesahan Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun 2015 tertuang pada Akta No. 40 Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk Tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta. Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et Decharge) kepada seluruh Anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam Tahun Buku 2015. Board of Commissioners have accounted its task implementation to the shareholders through annual GMS held on May 12, 2016. Confirmation of Observation Task Report by Board of Commissioners for 2015 is contemplated in Deed No. 40 Minutes of Meeting Annual General Meeting of Shareholders of the Limited Liability Company of PT Bank Ina Perdana Tbk dated May 12, 2016 drawn up in the presence of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, a Notary in Jakarta. The meeting resolute on the settlement and Acquit et Decharge to all Members of the Board of Commissioners of the Company on observation task conducted for Book Year 2015. • Dalam Pedoman Pelaksanaan GCG No. COM/001/01/1215 telah mengatur bahwa: 1. Anggota Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan atau perusahaan serta kelompok usahanya dengan semangat dan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta prinsip kewajaran. 2.Setiap Anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. • Anggota Dewan Komisaris telah menandatangani Surat Pernyataan yang menyebutkan: 1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum; 3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d.tidak pernah menjadi Anggota Direksi dan/ atau Anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: 1. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; 2.pertanggungjawabannya sebagai Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan 3.pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5.memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik. • Kode Etik Perilaku Karyawan Bank telah memiliki Kode Etik Perilaku Karyawan dan berlaku bagi setiap orang yang bekerja di PT Bank Ina Perdana Tbk. Setiap karyawan harus mematuhi kode etik perilaku ini dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku lainnya. • In the Guidelines of GCG Implementation No. COM/001/01/1215 regulate on: 1. Member of the Board of Commissioners is prohibited to use the Bank for interest of personal, family, and/ or company as well as their business group with spirit and procedures that are contradict to the legislations as well as fairness principle. • The protected interest of relevant parties; • Implementation of leadership succession and management continuity in all line of organization; • Fulfillment of Good Corporate Governance implementation. 2. Each Member of the Board of Commissioners is directly responsible in joint liabilities over the loss of the Company due to error or negligence of Member of the Board of Commissioner in performing their tasks. • Member of the Board of Commissioners has enter into the Statement Letter mentioning: 1. good moral and integrity; 2. competent in conducting legal actions; 3. 5 (five) years prior to appointment and during their term: a. does not announced bankrupt; b. has never been a Member of Board of Directors and/or Member of Board of Commissioners announced at fault causing a company’s bankruptcy; c. has never been punished for conducting criminal act causing financial state loss and/or related to financial sectors; and d. has never been a Member of Board of Directors and/or Member of Board of Commissioner in which during their term: 1. does not organized annual GMS; 2. their accountability as Member of Board of Directors and/or Member of Board of Commissioner was not accepted by GMS or does not provide their accountability as Member of Board of Directors and/or Member of Board of Commissioners to the GMS; and 3. causing a company permitted or registered in Financial Service Authority to not submitting annual report and/or financial statement to the Financial Service Authority. 4. committed to compliant with the legislations; and 5. knowledge able and/or skilled in the field needed by Issuer or Public Company. • E mployee Code of Conduct Bank has the Employee Code of Conduct and applicable to each and everyone working at PT Bank Ina Perdana Tbk. Each employee must compliant to the code of conduct and to other prevailing laws and regulations. No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number 11 4.4 Rekomendasi / Recommendation Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. The Board of Commissioners or the Committee that carries out the Nomination and Remuneration function shall develop a succession policy in the Nomination process of the Board of Directors’ members. Keterangan / Description Dalam Pedoman Pelaksanaan GCG No. COM/001/01/1215 menyebutkan bahwa Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan sebagai Anggota Direksi. In the Guidelines of GCG Implementation No. COM/001/01/1215 state that the Committee of Nomination and Remuneration is a committee which formed by and responsible to the Board of Commissioner to help implementing the function and task of the Board of Commissioners related to appointment of Member of the Board of Directors. Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan Anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham, harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Every substitution and/or appointment proposal of the Board of Directors’ Member by the Board of Commissioner to the General Meeting of Shareholders, must notice the recommendation of the Committee of Remuneration and Nomination. Setiap Anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Each Member of the Board of Directors must passed the Fit and Proper Test according to the FSA regulation on the Fit and Proper Test. V. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi Strengthening the Membership and Composition of Board of Directors 12 5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. Determination of a number of the Board of Directors’ members shall consider the condition of the Public Companies and effectiveness in the decision-making. Persyaratan berupa Jumlah Anggota Direksi seperti yang ditentukan oleh OJK sudah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut • Jumlah Anggota Direksi sebanyak 4 (empat) orang dipimpin oleh Direktur Utama dan semua Anggota Direksi berdomisili di Indonesia. • Semua Anggota Direksi memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Requirements of Total Member of the Board of Directors as regulated by FSA has been fulfilled as follow: • Total Member of the Board of Directors of 4 (four) people chaired by President Director and all Members is domiciled in Indonesia. • All Members of the Board of Directors has passed the Fit and Proper Test in accordance with the FSA regulation on Fit and Proper Test. 13 5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Determination of a composition of the Board of Directors’ members shall consider diversity, expertise, knowledge and experience required. Komposisi Direksi Bank telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, maupun keahlian. Masing-masing Anggota Direksi memiliki kompetensi yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan, paling kurang mencakup: Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; dan Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Composition of the Bank’s Board of Directors has reflected their diversity of its members, be it in education (field of study), work experience, age, or skills. Each Members of the Board of Directors is competence to support the company’s performance improvement, at least including: Sufficient banking knowledge and/or financial to perform its task and obligation as well as able to implement their competence in performing their tasks and obligations. 14 5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. Members of the Board of Directors supervising the accounting or financial department shall have the expertise and/or knowledge in accounting. Departemen Accounting & Financial Planning berada di bawah Supervisi Operational Director. Accounting & Financial Planning Departement is under the Operational Director Supervision. Operational Director Bank dijabat oleh Sdri Kiung Hui Ngo, merupakan seorang Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dan telah meraih gelar S2 Magister Manajemen. Bank’s Operational Director is held by Mrs Kiung Hui Ngo, a graduate of Bacholer of Economic majoring Accounting and have earned Magister Management degree. VI. Meningkatkan Kualitas pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Increasing the Implementation Quality of Duties and Responsibilities of the Board of Directors 15 6.1 Direksi mempuyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi. The Board of Directors shall have self-assessment policy to evaluate the performance of the Board of Directors. Direksi bertugas mengelola Bank agar dapat menghasilkan keuntungan (profitability) dan memastikan kesinambungan usaha (sustainability) serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Direksi senantiasa melaksanakan tugasnya dengan baik demi kepentingan Bank dan memastikan agar Bank melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari pihak-pihak terkait. Direksi memiliki tata tertib dan pedoman kerja (charter) sehingga pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja, yakni Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance No. COM/001/00/0312 terbit tanggal 30 Maret 2012. Pada tanggal 1 Desember 2015 Pedoman Pelaksanaan GCG tersebut direvisi menjadi No. COM/001/01/1215 untuk menyelaraskan dengan ketentuan baru POJK No. 32 /POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, No. 33 /POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi Dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik. The Board of Directors is tasked with managing the Bank to generate profitability and ensure sustainability as well as account their task implementation to GMS. The Board of Directors endeavors to implement a good work for the Bank’s interest and ensure that the Bank perform its social responsibility as well as pay attention to the interest of relevant parties. The Board of Directors has code of conduct and charter so that its work implementation to be directed and effective as well as able to be use as performance assessment means, which is the Guidelines of Good Corporate Governance Implementation No. COM/001/00/0312 issued on March 30, 2012. On December 1, 2015 such Guidelines of GCG Implementation was revised to be in line the new regulation of Financial Service Authority No. 32/POJK.04/2014 On the Plan and Implementation of General Meeting of Shareholders of the Public Company, No. 33/PJK.04/2014 Regarding the Board of Directors and Board of Commissioners Issuer or Public Company and No. 34/POJK.04/2014 Concerning the Committee of Nomination and Remuneration of Issuer or Public Company. Pedoman GCG No. COM/001/01/1215 bersifat mengikat bagi setiap Anggota Direksi termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, pengaturan rapat dan Kode Etik. GCG Guidelines No. COM/001/01/1215 binds all Members of the Board of Directors including regulation of work ethic, work hours, meeting regulation and Code of Conduct. PT BANK INA PERDANA Tbk 217 2016 Annual Report No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number 16 6.2 17 6.3 Rekomendasi / Recommendation Kebijakan penilaian sendiri (self assessment untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. 218 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Self-assessment policy to evaluate the Board of Directors’ performance shall be disclosed through annual report of Public Companies. The Board of Directors shall have a policy on the resignation of members of the Board of Directors with regard to the Board’s involvement in financial crime. Keterangan / Description Penilaian kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka dimana Direksi telah bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Performance assessment of the Board of Directors is disclosed through annual report of the Public Company where the Board of Directors is tasked to manage and responsible on Company’s management for the interest of the Company in accordance to the purposes of the Company stipulated in the articles of association. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan Perseroan, Direksi telah menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. In performing the task and responsibilities on Company’s management, the Board of Directors has held annual GMS and other GMS as stipulated in the regulations and articles of association. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tahun 2015 kepada pemegang saham melalui RUPS tahunan yang diselenggarakan pada 12 Mei 2016, dituangkan pada Akta No. 40 Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Ina Perdana Tbk Tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat dihadapan Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta. Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et Decharge) kepada seluruh Anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang telah mereka lakukan dalam Tahun Buku 2015. The Board of Directors has accounted its task implementation of 2015 to the shareholders through annual GMS held on May 12, 2016, contemplated in Deed No. 40 Minutes of Meeting of Annual General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company of PT Bank Ina Perdana dated May 12, 2016 drawn up in the presence of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn, a Notary in Jakarta. Meeting provide the settlement and Acquit et Decharge to all Members of the Company’s Board of Directors on management action conducted for Book Year 2015. • Dalam Pedoman Pelaksanaan GCG No. COM/001/01/1215 mengatur bahwa: 1.Anggota Direksi dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan semangat dan cara yang bertentangan dengan peraturan perundangundangan serta prinsip kewajaran. Setiap Anggota Direksi dilarang mengambil 2. keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari Perseroan selain penghasilan yang sah. 3. Pemberian pembebasan tanggung jawab (Acquit et Decharge) pada Anggota Direksi tidak mengurangi tanggung jawabnya dalam hal terjadi tindak pidana atau penyalahgunaan yang mengakibatkan dapat dilaksanakannya tanggung renteng. • Anggota Direksi telah menandatangani Surat Pernyataan yang menyebutkan: 1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum; 3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d.tidak pernah menjadi Anggota Direksi dan/ atau Anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: 1. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; 2.pertanggungjawabannya sebagai Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan 3.pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5.memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik. • Kode Etik Perilaku Karyawan Bank telah memiliki Kode Etik Prilaku Karyawan dan berlaku bagi setiap orang yang bekerja di PT Bank Ina Perdana Tbk. Setiap karyawan harus mematuhi kode etik perilaku ini sebagaimana mematuhi undangundang dan peraturan yang berlaku lainnya. • The Guidelines of GCG Implementation No. COM/001/01/1215 regulate that: 1. Members of the Board of Directors is prohibited to utilize the Bank for interest of personal, family, company or business group with the spirit and procedures that are contradict to the legislations as well as fairness principle. 2. Each Members of the Board of Directors is prohibited to take personal advantage both directly and indirectly from the Company apart from legitimate income. 3. Acquit et Decharge administration to the Members of the Board of Directors does not reduce its responsibility in the event of criminal act or abuse which resulted in join liabilities to be implemented. • Members of the Board of Directors has enter into Statement Letter state: 1. good morals and integrity; 2. competent in legal cases; 3. 5 (five) years prior to appointment and during their term: a. has never been announced bankruptcy; b. has never been Member of the Board of Directors and/or Member of the Board of Commissioners announced at fault in making a company’s bankruptcy; c. has never been punished for conducting criminal act resulting in financial state loss and/or related to financial sectors; and d. has never been Member of the Board of Directors and/or Members of the Board of Commissioners during their terms: 1. never held annual GMS; 2. accountability as Members of the Board of Directors and/or Members of the Board of Commissioners was not accepted by GMS or never give its accountability as Member of the Board of Directors and/or Members of the Board of Commissioners to the GMS; and 3.has resulted a company permitted or registered in the Financial Service Authority to not submit its annual report and/or financial statement to the Financial Service Authority. 4. committed to compliant with the legislations; and 5. have the knowledge and/or skills in the field needed by Issuer or Public Company. • Employee Code of Conduct The Bank own an Employee Code of Conduct and is applicable to each and everyone worked at PT Bank Ina Perdana Tbk. Each employee must compliant to the code of conduct as well as other prevailing laws and regulations. No Nomor Rekomendasi / Recommendation Number Rekomendasi / Recommendation Keterangan / Description VII. Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan Increasing Corporate Governance Aspects through the Engagement of Stakeholders 18 7.1 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading Public Companies shall have a policy on the prevention of insider trading Bank telah memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya Insider Trading dimuat dalam Pedoman GCG No. COM/001/01/1215 pada “Kode Etik Perilaku Karyawan” Bank has the policy to prevent Insider Trading as contained in GCG Guidelines No. COm/001/01/1215 on “Employee Code of Conduct” 19 7.2 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud Public Companies shall have a policy on anti-corruption and anti-fraud Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud No.RMG/013/06/0612. Bank have the Anti Fraud Policy and Strategy Procedure No. RMG/013/06/0612 20 7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. Public Companies shall have a policy on the selection and improvement of the capacity of suppliers or vendors Bank telah memiliki Petunjuk Pelaksanaan Operasi No.077 tentang Penggunaan Jasa Pihak Ketiga dalam Pengadaan Jasa/Sewa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Bank has the Operational Implementation Direction No. 077 regarding the Third Party Service Utilization in Procurement of Service/Rent of Office Equipment and Supplies. 21 7.4 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk pemenuhan hakhak kreditur Public Companies shall have a policy on the fulfillment of creditors’ rights Bank telah memiliki Kebijakan Pelayananan, Perlindungan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen No. RMG/016/00/0714. Bank has the Policy of Customer Service, Protection and Complaint Solution No. RMG/016/00/0714. 22 7.5 Perusahaan Terbuka memiliki sistem whistleblowing Public Companies shall have a whistle blowing system Bank telah memiliki kebijakan sistem Whistleblowing dimuat dalam Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud No.RMG/013/06/0612. Bank has the whistle blowing system policy contained in Anti Fraud Policy and Strategy Procedure No. RMG/013/06/0612. 23 7.6 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. Public Companies shall have a policy on the provision of long-term incentives to the Board of Directors and its employees Pemberian insentif dibahas dalam Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi menyangkut: Budget Insentif; Tanggal Pembayaran; dan Syarat serta ketentuan Insentif. Incentive administration is discussed in the Meeting of Nomination and Remuneration Committee concerning: Incentive Budget; Payment Date; and Terms and Conditions of Incentive. VIII. Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Increasing the Implementation Quality of Information Transparency 24 8.1 Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. Public Companies shall utilize more information technology tools besides Websites as as media to disclose information. Selain Situs Web yang digunakan dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai media keterbukaan informasi, Bank juga memanfaatkan Layar ATM untuk menayangkan produk-produk Bank; Call Center sebagai Layanan pengaduan dan informasi; dan IDX Net & Sistem Pelaporan OJK untuk menyampaikan Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik. In the matter of information transparency apart from website, Bank also uses ATM Screen to display Bank products; Call Centre as information and complaint Service; and IDX Net & FSA Reporting System to present Information Transparency to the Public 25 8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali. Annual Report of Public Companies shall disclose the beneficiary of the share ownership of Public Companies for shares of 5% (five percent) at the least besides the beneficiary in the share ownership of Public Companies through major and controlling shareholders. Dalam Laporan Tahunan Bank telah dimuat Struktur Kelompok Usaha Bank juga Kepemilikan Saham Bank sampai ke Pemegang Saham Pengendali dan Pemegang Saham Pengendali Terakhir. In Bank’s Annual Report is contained the Bank’s Business group Structure as well as Bank’s Share Ownership and the Controlling Shareholders and Ultimate Controlling Shareholders. PT BANK INA PERDANA Tbk 219 2016 Annual Report Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa perbankan, Bank Ina Perdana berusaha mewujudkan peran sebagai mitra pelaku perubahan melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan untuk pembangunan yang berkelanjutan serta dukungan terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi dan budaya. As a banking company, Bank Ina Perdana endeavours to actualize the implementation of corporate social responsibility for a continuous development as well as the support for changes in social, economy and cultural condition. 07 Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial perusahaan adalah bentuk tanggung jawab terhadap seluruh Stakeholders yang berjalan seiring dengan pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan. Corporate Social Responsibility to all Stakeholders along with the growth and sustainability of the Company PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SERTA MEMPERKUAT PEREKONOMIAN RAKYAT SOCIAL ECONOMIC AND WELFARE IMPROVEMENT PT Bank Ina Perdana Tbk memiliki komitmen untuk berperan PT Bank Ina Perdana is committed to actively develop a continuous aktif dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan economy with the purpose of giving positive impact and benefit dengan tujuan memberikan dampak dan manfaat positif bagi for the society and environment. As a banking company, Bank masyarakat dan lingkungan. Sebagai perusahaan yang bergerak Ina Perdana endeavours to actualize the implementation of dalam jasa perbankan, Bank Ina Perdana berusaha mewujudkan corporate social responsibility for a continuous development as peran sebagai mitra pelaku perubahan melalui pelaksanaan well as the support for changes in social, economy and cultural tanggung jawab sosial perusahaan untuk pembangunan yang condition. berkelanjutan serta dukungan terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan The implementation of corporate social responsibility is closely erat dengan lingkungan kerja, pasar, supply chain, komunitas related with the working environment, market, supply chain, serta kebijakan publik yang memberikan manfaat bagi community and the public policy to deliver benefits for the perusahaan antara lain antisipasi risiko bisnis, pengembangan company. Such implementation are among others business segmen pasar yang baru, pengelolaan loyalitas konsumen, risk, new market segment development, customer loyalty peningkatan performa bisnis yang juga didukung oleh management, business performance improvement supported peningkatan loyalitas dan kualitas karyawan sebagai dukungan by employees’ loyalty and quality enhancement in supporting terhadap visi dan misi perusahaan. the company’s vision and mission. DASAR KEBIJAKAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL YANG DILAKUKAN FUNDAMENTAL POLICY IN THE IMPLEMENTATION OF SOCIAL RESPONSIBILITY Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tetap didasari The corporate social responsibility implementation is still based kepada ketentuan dan kebijakan yang tercantum dalam on the regulation and policy contained in several prevailing laws beberapa perundangan maupun peraturan yang berlaku, and regulations, among others: antara lain : 222 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 1. Law Number 40 of 2007 Tentang Peseroan Terbatas on Limited Liability Company 2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 2.Government Regulation Number 47 of 2012 on Limited Liability Company’s Social and Environment Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas Responsibility 3. Surat BI Nomor 14/494/DPNP/IDPnP 3. Bank of Indonesia Letter Number 14/494/DPNP/IDPnP Tentang Pencanangan Hari Rajin Menabung on the Declaration of Saving Day 4. Surat Edaran OJK Nomor 1/SEOJK.07/2014 4. OJK Circular Letter Number 1/SEOJK.07/2014 Tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan Kepada Konsumen dan Masyarakat on the Educational Implementation in order to Improve Financial Literation for the Customer and Society 5. Surat OJK Nomor S.100/ep.11/2016 5. OJK Letter Number S.100/ep.11/2016 Tentang Permintaan Dukungan dan Partisipasi Gerakan Inklusi Keuangan (GERAIKU) on the Appeal for Support and Participation for “Gerakan Inklusi Keuangan” (GERAIKU) 6. Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 6. OJK Regulation Number 1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan on Customer Protection on Financial Sector related to the terkait Penyelenggaraan Program Edukasi dalam rangka Execution of Educational Program in order to improve meningkatkan literasi keuangan termasuk pengetahuan, financial literation, including knowledge, skills and access in ketrampilan dan akses di sektor jasa keuangan kepada the financial service segment for the customer and society. Nasabah dan masyarakat 7. Surat Edaran OJK Nomor 2/SEOJK.07/2014 7. OJK Circular Letter Number 2/SEOJK.07/2014 Tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan on the Service and Settlement of Customer Complaint on Financial Service Business 8. POJK Nomor 34/POJK.04/2014 8. POJK Number 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi on the Nomination and Remuneration Committee. 9. Sistem Operasional Prosedur Nomor 092 9. Standard Operating Procedure Number 092 Tentang Corporate Social Responsibility (CSR) 10. Kebijakan Internal Perusahaan 10.The Company’s Internal Policies Terkait pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan on Corporate Social Responsibility (CSR). on the implementation of Corporate Social Responsibility. PT BANK INA PERDANA Tbk 223 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support SUSUNAN PENGELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MANAGEMENT STRUCTURE Penyempurnaan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tetap dilakukan untuk meningkatkan mekanisme pelaksanaan serta tata kelola, diantaranya adalah pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) Nomor 092 yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Aturan tersebut menjelaskan prosedur pelaksanaan program CSR Internal dan Eksternal serta kontrol internal yang wajib dilakukan sebagai tahap evaluasi dan pengembangan pelaksanaan di waktu yang akan datang. Tercantum juga susunan pengelola pelaksana tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan agar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dapat dilakukan secara tepat dan sesuai dengan peraturan yang ada. The improvement in implementing the corporate social responsibility is still being conducted to improve the mechanism, execution as well as management. One of them is establishing Standard Operating Procedure (SOP) Number 092 as a guideline in executing the corporate social responsibility. Such regulation is describing the implementation procedure of Internal and External CSR program as well as the obligatory internal control for future evaluation phase and implementation development. The structure of the management of the corporate social responsibility’s implementer also contained, so that corporate social responsibility activities can be conducted precisely and in accordance with the prevailing laws. KETUA CSR CORPORATE SECRETARY PENGAWAS INTERNAL AUDIT GROUP SEKRETARIS SEKRETARIS 1 SEKRETARIS DIREKSI BENDAHARA ACCOUNTING SEKRETARIS 2 UNIT CORPORATE SECRETARY SEKRETARIS 3 UNIT LEGAL KPNO ANALIS KEGIATAN INTERNAL Unit HRD HUMAS PRODUCT & MARKETING PERLENGKAPAN DEPARTEMEN GENERAL AFFAIR EKSTERNAL Unit Bisnis Group PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL REPONSIBILITY PROGRAM Sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan untuk dilaksanakan dan juga pelaporan bagi seluruh stakeholder dengan menggunakan berbagai akses media yang dapat dipergunakan. It is important for the Company to own corporate social responsibility program to be implemented and reported to all stakeholders by utilization of various media. Perseroan memiliki 3 landasan pokok pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut : 1. Tanggung Jawab Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 2. Tanggung Jawab Kepada Nasabah 3. Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja The Company have 3 basic foundations on the corporate social responsibility as follows: 1. Social Community Development Responsibility 2. Responsibility to Customer 3. Responsibility on Manpower and Occupational Health and Safety KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN SOCIAL COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY Perusahaan menyadari bahwa kegiatan tanggung jawab sosial kemasyarakatan merupakan kegiatan sosial yang dilakukan secara berkesinambungan untuk menjaga hubungan timbal balik antara masyarakat dengan perusahaan dan sekaligus menjadi nilai tambah bagi para stakeholders. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan Bank diantaranya adalah: The Company is aware of the community social responsibility activities as social activity conducted to sustain the reciprocal relationship between the society and the company as well as added value for the stakeholders. Several activities implemented by the Bank are among others: 224 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance 1. Bidang Pendidikan 1. Education a. Partisipasi dalam meningkatkan perkembangan pendidikan dalam seni budaya, bahasa, olahraga serta kecakapan di berbagai bidang pendidikan yang berada di sekitar jaringan kantor Bank Ina Perdana sebagai bentuk komitmen perusahaan kepada masyarakat di bidang pendidikan. Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan: KEGIATAN / Activity a. Participate to improve education development in arts, literature and sports as well as skills in various educational fields in the vicinity of office network of Bank Ina Perdana. This is done as the company’s commitment for education for the society. Several activities organized among others: LOKASI PELAKSANAAN / Location PELAKSANAAN / Implementation Gading Serpong Olympic VIII – Pekan Seni Budaya, Bahasa dan Olah Raga / Gading Serpong Olympic VIII – Arts, Literature and Sports Week SMPK Gading Serpong 8 – 14 Oktober 2016 / 8 – 14 October 2016 Pass4 Khatulistiwa – Pekan Seni Budaya, Bahasa dan Olah Raga antar 100 SMA di Jakarta / Pass4 Khatulistiwa – Arts, Literature and Sports Week for 100 SMA in Jakarta SMAK 4 Penabur Jakarta 28 Oktober – 5 November 2016 / 28 October – 5 November 2016 Ukrida National Accounting Challenge - UNAC Kampus UKRIDA Jakarta / UKRIDA University Jakarta 14 – 16 September 2016 / 14 – 16 September 2016 Clement Suleeman Scholarship Fund Kampus UKRIDA Jakarta / UKRIDA University Jakarta 15 September 2016 / 15 September 2016 Seminar Nasional “Inovasi Konstruksi Baja Tahan Gempa” / National Seminar “Inovasi Konstruksi Baja Tahan Gempa” Auditorium Graha William Soeryadjaya – FK UKI 27 Oktober 2016 / 27 October 2016 Kongres XVI Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) / Congress XVI – Christian Education Council in Indonesia Hotel Royal Kuningan – Jakarta 2-4 November 2016 / 2-4 November 2016 Talk Show & Seminar “ Build and Up-Grade Your Enterpreneur Skill” Graha William Soeryadjaya – UKI 6 Desember 2016 / 6 December 2016 b. Pelaksanaan Literasi Keuangan Nasional Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Merujuk kepada regulasi Otoritas Jasa Keuangan No. 1/ POJK.07/2013 tentang Pelindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Surat Edaran No. 1/SEOJK.07/2014 tentang Pelaksanaan Edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat luas, serta surat OJK Nomor S-100/ep.11/2016 tentang Kegiatan Inklusi Keuangan secara Nasional, maka Bank telah melakukan beberapa kegiatan edukasi literasi keuangan kepada sekolah-sekolah, para Ibu Rumah Tangga maupun institusi yang dilakukan serentak oleh seluruh kantor cabang selama periode 3-31 Oktober 2016. b. Implementation of National Financial Literation Referring to the OJK regulation No.1/POJK.07/2013 on Customer Protection in Financial Service Sector, Circular Letter No. 1/SEOJK.07/2014 on the Education Implementation to improve society’s financial literation, and OJK letter Number S-11/ep.11/2016 on the National Financial Inclusion Activity, the Bank has simultaneously conducted some education literation activity for some schools, housewives and institutions by all branch offices in the period of 3 - 31 October 2016. PT BANK INA PERDANA Tbk 225 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Fieldtrip / Literasi edukasi “Ayo Ke Bank” 2. 3. 4. Pelaksanaan kegiatan literasi tersebut dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu : 1. Literasi Perbankan 1 on 1 Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyampaian secara personal/individu di 4 lokasi/komunitas dengan total 120 orang, dimana menyesuaikan dengan waktu yang tersedia dari masing-masing individu. Misalnya pada waktu jam istirahat kerja atau sekolah dan lainnya. 2. Fieldtrip / Literasi edukasi “Ayo Ke Bank” Kegiatan lain yang dilakukan juga dalam bentuk komunitas, seperti siswa sekolah, siswa perguruan tinggi maupun mitra perusahaan. Pada tahun 2016 telah dilakukan kegiatan fieldtrip / literasi dengan 10 komunitas/institusi/lingkungan dengan total peserta 715 orang (Informasi dapat dilihat pada halaman “Peristiwa Bank”) Bidang Ekonomi Apresiasi terhadap Program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil yang produktif. Melalui kerjasama dengan salah satu mitra, Bank secara berkesinambungan terus menyalurkan paket apresiasi kepada para wanita yang telah berhasil mengembangkan usaha kecil produktif. Pada tahun 2016, penyaluran paket dilakukan di lokasi Padalarang, Jawa Barat yang melibatkan para wanita yang berprofesi sebagai pemilik konveksi mandiri. Bidang Olahraga Berpartisipasi mendukung upaya pengumpulan dana untuk beasiswa bagi calon mahasiswa dan mahasiswi UKRIDA melalui kegiatan UKRIDA Golf Tournament pada tanggal 15 September 2016 Bidang Keagamaan Berpartisipasi dalam beberapa kegiatan keagamaan diantaranya bekerjasama dengan Gereja Bethel Indonesia d/a Graha Pena, Jemaat GGP Metanoia dan Universitas Kristen Indonesia 226 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The literation activity is conducted in 2 forms as follows: 1. Banking Literation 1 on 1 Activity conducted by doing personal/individual delivery in 4 location/community participate by 120 people in total, in which the time is adjusted to each individual. For example, in between working hours, school hours, etc. 2. Fieldtrip / “Ayo ke Bank” Education Literation Another activity conducted also to community such as students, college students and work partner. Fieldtrip / literation activity has been conducted with 10 community /institution/neighborhood with total of 715 participants (More information on “Bank Events” page. 2. Economic Appreciation for Program to improve small living standard of small societies to be more productive. Through cooperation with one partner, the Bank continuously deliver appreciation package to women that has successfully develop small productive enterprises. In 2016 package delivery was conducted in Padalarang, West Java involving women as the owner of convection. 3.Sports Participate in scholarship fundraising for prospective students of UKRIDA university through UKRIDA Golf Tournament on 15 September 2016. 4.Religion Participation in several religious activities such as cooperation with Indonesian Bethel Church in Graha Pena, Congregation of Metanoia GGP and Christian University of Indonesia (UKRIDA) Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KEPADA NASABAH POLICY AND IMPLEMENTATION OF RESPONSIBILITY TO THE CUSTOMER KEBIJAKAN Nasabah adalah pemangku kepentingan utama bagi kelangsungan usaha, untuk itu Bank Ina Perdana senantiasa terus menyelaraskan produk dan layanan bank seiring dengan dinamika perkembangan kebutuhan serta pelayanan kepada Nasabah. Policy Customer is the main stakeholders for the business lifespan continuity, therefore Bank Ina Perdana always coordinated bank products and services according to the dynamics development of the Customer’s needs as well as its services. KEGIATAN Bank Ina Perdana memastikan penerapan perlindungan Nasabah yang tetap mengacu kepada standar kelola regulator dan kebijakan internal untuk memberikan akses penyampaian pengaduan dari Nasabah kepada Bank untuk ditindaklanjuti secara tepat dan cepat. Hal ini dianggap penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Adapun pelaksanaan tanggung jawab kepada Nasabah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Activity Bank Ina Perdana ensures the implementation of Customer protection by referring to the regulator management standard and internal policy to provide access deliveries of complaint from the Customer to Bank to be followed up quickly and precisely. This is important as to maintain community trust. Some conducted responsibility implementation to the Customer are as follows: 1. Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery 1. Business Community Plan (BCP) and Disaster Recovery Plan (DRP) The Company is aware that corporate social responsibility for the community has the principal of having Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery Plan (DRP). BCP and DRP contain series of planned and coordinated activities in risk mitigation steps, management of disturbance / disaster impact and recovery process so that Bank’s operational activities for customer can still be conducted. This has become one main principle in implementing corporate responsibility to the Customer. Plan (DRP) Perusahaan menyadari bahwa kegiatan tanggung jawab sosial kemasyarakatan Perusahaan mempunyai prinsip bahwa dengan adanya Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) yang memuat rangkaian kegiatan yang terencana dan terkoordinir mengenai langkah-langkah mitigasi risiko, penanganan dampak gangguan / bencana dan proses pemulihan agar kegiatan operasional Bank dan pelayanan kepada nasabah tetap dapat berjalan baik, menjadi salah satu hal utama dalam menerapkan tanggung jawab perusahaan kepada Nasabah. 2. Pengaduan Nasabah Membuat akses yang mempermudah sarana pengaduan bagi Nasabah yang dapat disampaikan melalui : a. Bank Ina Perdana Call Center b. Email Pengaduan langsung melalui website Bank Ina Perdana c. Layanan Customer Service yang berada di seluruh jaringan kantor Bank Ina Perdana 3. Petunjuk Pelaksanaan Operasi (PPO) mengenai Perlindungan Konsumen Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dimana kondisi ini telah tertuang dalam Petunjuk Pelaksanaan Operasi (PPO) mengenai Perlindungan Konsumen untuk memberlakukan secara standar mengenai proses penanganan pengaduan yang disampaikan oleh konsumen dengan tahapan: 2. Customer’s Complaint Providing access to ease Customer’s complaint means can be through: a. Bank Ina Perdana Call Center b. Complaint Email through Bank Ina Perdana Website c. Customer Service in all network offices of Bank Ina Perdana 3. Operating Guidelines on Customer Protection In accordance with the OJK Regulation Number 1/ POJK.07/2013 on Customer Protection in Financial Service Sector, in which such condition is contained in the Operating Guidelines on Customer Protection, a standard complaint handling process is applied for submitted complaint through the following steps: PENGADUAN NASABAH media penyampaian pengaduan respon cabang / unit terkait Customer’s Complaint complaint reporting channel response of branches/ related units PENYELESAIAN SETTLEMENT PT BANK INA PERDANA Tbk 227 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Mekanisme penyelesaian keluhan Nasabah Dengan adanya fasilitas penyampaian pengaduan dari Nasabah maka Bank Ina Perdana memiliki komitmen untuk memberikan respon secara cepat dan memberikan penyelesaian secara tepat sesuai dengan service level agreement (SLA), yaitu: a. Penyampaian pengaduan secara lisan melalui Call Center, Email maupun kepada Customer Service akan direspon dalam waktu maksimal 2 hari kerja. b. Penyampaian pengaduan secara tertulis akan direspon dalam waktu maksimal 14 hari kerja. Periode Pelaporan / Report Period Triwulan I / 1st Quarter Triwulan II / 2nd Quarter Triwulan III / 3rd Quarter Triwulan IV / 4th Quarter Total Jumlah Komplain / Amount of Complaints 10 4 4 8 26 Perusahaan mengutamakan kualitas layanan Nasabah yang merupakan hal penting untuk diterapkan guna meningkatkan tingkat kepuasan nasabah. Untuk itu perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan penting antara lain: a. Pelatihan dan refreshment tentang Perlindungan Konsumen. b. Pelatihan dan pengembangan service excellent bagi front liner. c. Menerapkan standar Customer First sebagai standar service perusahaan. d. Pelaksanaan dan monitoring kegiatan service excellent secara berkesinambungan di setiap cabang. e. Meningkatkan infrastruktur pendukung layanan. Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support Mechanism of Solution for Customer’s Complaint With the customer’s complaint submission facility, Bank Ina Perdana is committed to provide fast response and precise solution in accordance with service level agreement (SLA), which is: a. Verbal complaint submission through Call Centre, Email or through Customer Service will be replied within maximum of 2 workdays. b. Written complain submission will be replied within maximum of 14 workdays. Jumlah Penyelesaian / c. Amount of Solution 10 4 4 8 26 4. Program Peningkatan Kualitas Layanan Profil Perusahaan Company Profile Waktu Penyelesaian / Completion Time 1 Hari Kerja / 1 Workday Di Hari Yang Sama / On the Same Day Di Hari Yang Sama / On the Same Day 1 Hari Kerja / 1 Workday 2 Hari Kerja / 2 Workdays 4. Service Quality Improvement Program The Company prioritized the Customer service quality that is an important matter to be applied to customer’s satisfaction level. Therefore the company has conducted activities such as: a.Training and refreshment regarding Customer’s Protection. b. Training and development of service excellent for front liner. c. Apply Customer First Standard as the company’s service standard. d. Implement and observe the service excellent activity on ongoing basis in each branch. e. Improve service support infrastructure. KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA POLICY AND IMPLEMENTATION OF MANPOWER AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY RESPONSIBILITY Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pendukung utama kemajuan suatu organisasi, dimana karyawan sebagai asset yang paling berharga untuk membawa Bank Ina Perdana mencapai tingkat standar kinerja yang diharapkan. Penyempurnaan terus dilakukan seiring dengan berkembangnya perusahaan antara lain dengan kebijakan pengelolaan SDM, pengembangan kompetensi, peningkatan kesejahteraan karyawan, peningkatan hubungan industrial yang harmonis antar karyawan, perusahaan dan lingkungan masyarakat. Human Resource in the main support for the development of an organization, where employees is the most valuable asset to bring Bank Ina Perdana into the expected standard performance level. Improvement is continuously conducted along with the company development such as Human Resource management policy, competence development, employees’ development improvement, improving the industrial harmonious relation between the employee, company and community. KETENAGAKERJAAN KEBIJAKAN Perseroan sangat memperhatikan aturan ketenagakerjaan, dan mematuhi ketentuan dan peraturan ketenagakerjaan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan kebijakan internal yang berlaku. MANPOWER POLICY The company is fully heed the manpower regulation and obeyed the man power regulation referred to in Law Number 13 of 2003 on the prevailing Manpower and internal policy. 228 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Dalam upaya memenuhi peraturan kebijakan Ketenagakerjaan, Bank Ina Perdana sudah menerapkan kesetaraan gender dan kesempatan kerja. Didukung dengan pelatihan kerja yang berkesinambungan dan juga penerapan sistem pengelolaan SDM dengan baik diantaranya pemberian kompensasi dan benefit untuk memastikan kesejahteraan karyawan. In the effort to fulfil the Manpower policy, Bank Ina Perdana applied gender equality and work opportunity. Supported by sustainable workshop and also good application of human resource management system such as offer compensation and benefits to ensure the employees welfare. KEGIATAN Bank Ina Perdana telah menjalankan beberapa program yang terkait ketenagakerjaan di tahun 2016 sebagai berikut : 1. Kesetaraan Gender & Kesempatan Kerja Dalam setiap arah kebijakan, peraturan maupun strategi Bank berlaku sama bagi semua karyawan tanpa membedakan gender. Termasuk dalam hal kesempatan kerja dan pemberian kompensasi, setiap karyawan memiliki kesempatan kerja yang sama yang dinilai secara objektif berbasis kinerja. ACTIVITY Bank Ina Perdana has conducted several activities related to manpower in 2016 as follows: 1.Gender Equality & Work Opportunity The Bank applied the equal policy, regulation and strategy for all employees without regardless of their gender. Including providing work opportunity and compensations, each employee has the same work opportunity assessed by objective based performance. Bank juga selalu mengedepankan kebutuhan organisasi dengan cara memberikan peluang kerja bagi karyawan yang ada khususnya dalam memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berprestasi, dipromosikan, kesempatan untuk menempati suatu posisi sesuai dengan kepentingan organisasi. Jenis Kelamin 2015 2016 Gender Wanita 115 115 Female Pria 197 206 Male Jumlah 312 321 Total 2. Pendidikan dan Pelatihan Perseroan menyadari bahwa SDM merupakan aset Perseroan oleh karena itu Bank Ina Perdana selalu berupaya mengembangkan kompetensi karyawan yang ada dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat technical skill maupun soft skill, sehingga diharapkan karyawan berkompeten dalam bidangnya masing-masing dan dapat membawa dampak positif bagi perseroan. Selama tahun 2016 Bank telah mengikutsertakan karyawan dalam program pendidikan dan pelatihan baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Lebih jelas dapat dilihat pada bab Sumber Daya Manusia (SDM). 3. Remunerasi Dalam hal pemberian Remunerasi, Perseroan menerapkan remunerasi berbasis kinerja sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dan juga agar karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan dengan tingkat produktifitas yang positif serta mengurangi kesenjangan yang terlalu Bank also place first organizational needs by providing work opportunity for employee, especially to be promoted, the chance to fill in a position according to the interest of the organization. 63% 37% 64% 36% 2015 2016 2. Education and Training The Company is aware that human resource is asset of the Company, therefore Bank Ina Perdana endeavour to develop employee’s competence by organizing a good both technical skill and soft skill education and training. It is expected that competent employees could bring positive impact for the company. During 2016, the Company involved employee in good educational and training program both internally and externally organized. For further information refer to chapter Human Resource. 3.Remuneration In giving Remuneration, the Company applied remuneration based on performance as an effort to increase employees’ welfare and for employee to be able to work comfortably and positive, and to reduce discrepancy. In addition, the company also imposed sanctions to employee violating the PT BANK INA PERDANA Tbk 229 2016 Annual Report Kilas Kinerja 2016 Flashback Performance 2016 Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Tinjauan Pendukung Bisnis Overview Of Business Support tinggi. Selain itu perusahaan juga menerapkan pemberian sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan, Kode Etik Karyawan dan Sistem Operasional Prosedur (SOP). Company’s Regulation, Employee Code of Conduct and Standard Operating Procedure. 4.Kegiatan Internal Karyawan Perseroan juga melaksanakan beberapa kegiatan rutin yang bersifat internal yang bertujuan untuk mempererat hubungan manajemen dan karyawan antara lain : a. Hari Raya Keagamaan dengan Karyawan Bank Ina Perdana secara rutin mengadakan kegiatan buka puasa bersama dan perayaan Natal bersama setiap tahunnya guna mempererat hubungan antar karyawan. Toleransi antar karyawan di Bank Ina Perdana juga berjalan dengan baik terbukti dengan keterlibatan semua karyawan dalam kegiatan tersebut dan saling menghormati antar karyawan. 4. Employees’ Internal Activity The company also organized some routine internal activities to strengthen the relation between the management and employee such as: a. Religious Holidays with the Employee Bank Ina Perdana periodically conduct Iftar and Christmas celebration every year to strengthen the relation between employee. Employees’ tolerance at Bank Ina Perdana also running well as evident from the b. Olah Raga Futsal Karyawan Bank Ina Perdana telah memiliki team futsal dengan nama BINA Futsal Club yang terbentuk pada awal tahun b. Employee Futsal Bank Ina Perdana formed their futsal team called BINA Futsal Club in 2014. The purpose of activity conducted every Tuesday night after office hour, is to build sports culture in Bank Ina Perdana to grow sportsmanship and as gathering event between the employees. BINA Futsal Team has several times participate in Futsal tournaments and also organized friendly match with Indogrosir Kemayoran. 2014. Adapun tujuan dari adanya kegiatan futsal yang dilaksanakan setiap Hari Selasa malam, setelah jam kantor adalah untuk membangun budaya olahraga di Bank Ina Perdana, menumbuhkan jiwa sportif, dan sebagai ajang silaturahmi antar karyawan. Team BINA Futsal Club telah beberapa kali berpartisipasi dalam turnamen Futsal dan juga menyelenggarakan pertandingan persahabatan termasuk dengan Indogrosir Kemayoran. c. Olah Raga Bulutangkis Karyawan Kesehatan adalah harta yang paling berharga, dengan berolahraga menjadikan kita senantiasa dalam keadaan bugar. Olahraga bulutangkis merupakan olahraga yang sangat popular di kalangan masyarakat dan merupakan olahraga yang sering mengharumkan nama bangsa. Oleh karena beberapa faktor ini dan karena tingginya minat perseroan pada cabang olahraga bulutangkis maka pada 2006 karyawan Perseroan sepakat membentuk PB. Bina dan kegiatan tersebut masih terus berjalan sampai saat ini. employees involvement in such activities and respect toward each other. c. Employee Badminton Health is the most precious treasure, and by doing sports we keep our body healthy. Badminton is a popular sport for the public and one of the sport that always announce the name of Indonesia to the world. Due to these factors and high interest of the company in badminton, in 2006 the Company’s employee agreed to form PB. Coach and activity is still running until present. Olah Raga Bulutangkis Karyawan Olah Raga Futsal Karyawan 230 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Tata Kelola Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility KESEHATAN KEBIJAKAN Perseroan menyadari bahwa saran & keselamatan kerja dapat mempengaruhi tingkat produktifitas kerja karyawan oleh karena itu Bank Ina Perdana berupaya menyediakan sarana kerja yang mendukung terciptanya perlindungan, keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan dan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengikutsertakan karyawan dalam program keselamatan dan kesehatan kerja baik yang diwajibkan oleh pemerintah maupun program tambahan yang merupakan kebijakan Bank. HEALTH POLICY The Company is aware that occupational health and safety is affecting the employees’ level of productivity. Therefore, Bank Ina Perdana is providing a supporting work means to create protection, occupational health and safety for employee and provide guarantee by including its employee in a good program both government obligatory and additional program by the Bank’s policy. KEGIATAN Perseroan telah menjalankan beberapa program yang terkait ketenagakerjaan di tahun 2016 antara lain Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta, dan tunjangantunjangan kesehatan lainnya ACTIVITY The Company has implemented some programs related to manpower in 2016 as follows Work Accident Insurance, Life Insurance, Old Age Insurance, Pensions, BPJS Health and private health insurance, and other health benefits. Dengan adanya jaminan kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, diharapkan dapat mewujudkan kenyamanan dan keamanan kerja bagi karyawan. Disamping itu Karyawan juga memiliki kewajiban untuk mentaati petunjuk, standard dan peraturan kerja yang berlaku untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. By providing such insurance for the employee, it is expected that a comfortable and safe work place is in place. Furthermore, the employee is obliged to comply with the prevailing work direction, standard and regulations to prevent work accident. KESELAMATAN KERJA KEBIJAKAN Keselamatan kerja merupakan hal terpenting bagi karyawan untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan maksimal. Untuk itu Perseroan telah memberikan beberapa kebijakan terkait keselamatan kerja karyawan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan. Occupational Safety KEGIATAN Perseroan berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman bagi karyawan sesuai dengan peraturan yang ada, antara lain pemeriksaan secara berkala untuk kendaraan operasional perusahaan, perawatan sarana dan prasarana kerja dan menciptakan lingkungan kerja efisien yang bersih. Activity The Company also endeavour in creating a comfortable, safe and healthy environment according to the existing regulations, among others company’s operational vehicle periodic examination, work facilities and infrastructure maintenance and create a clean efficient workplace. TINGKAT KECELAKAAN KERJA Selama tahun 2016 tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi di Perseroan dan secara berkesinambungan Bank akan terus menjaga lingkungan kerja yang mendukung terciptanya keselamatan kerja bagi seluruh karyawan. Accident Rate During 2016 there are no work accident happened in the Company and on on-going basis the Bank will maintained working environment to support occupational safety for all employees. Policy Occupational safety is important for the employee to be able to perform maximum task and responsibility. Therefore the Company has regulated some policies related to occupational safety to improve employees’ performance. PT BANK INA PERDANA Tbk 231 2016 Annual Report Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 Pt Bank Ina Perdana Tbk Statement of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2016 Annual Report of Pt Bank Ina Perdana Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa We, the undersigned, hereby declare that all information in the semua informasi dalam Laporan Tahunan Pt Bank Ina Perdana Annual Report of PT Bank Ina Perdana Tbk for the year 2016 Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung has been presented in its entirety, and that we assume full jawab penuh atas isi Laporan Tahunan Perseroan. responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This Statement is hereby made in all truthfulness. Jakarta, April / April 2017 Dewan Komisaris Board of Commissioners BIRAWA NATAPRADJA Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner HARI SUGIHARTO WINADEWI HANANTHA Komisaris Independen Komisaris Independent Commissioner Commissioner Direksi Board of Directors EDY KUNTARDJO Direktur Utama President Director KIUNG HUI NGO JOSAVIA RACHMAN ICHWAN WARDOYO Direktur Operasional Direktur Pengembangan Bisnis & Bisnis Direktur Kepatuhan Operational Director Business & Business Development Director Compliance Director LAPORAN KEUANGAN AUDITED PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report The original financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK INA PERDANA TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan . Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas .. .. Catatan Atas Laporan Keuangan ....................... Independent Auditors’ Report 1-2 . Statement of Financial Position 3-4 Statement of Profit or Loss and .................................Other Comprehensive Income Statement of Changes in Equity 5 . 6-7 . .. Statement of Cash Flows 8 - 121 . .Notes to the Financial Statements ************************ The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2015 ASSETS ASET 2 16.641 13.476 Cash Giro pada Bank Indonesia 2,4 129.101 125.021 Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain 2,5 165 153 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 2,6 185.987 122.492 Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek 2,7 641.985 322.677 Marketable securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2,8 - 18.942 Securities purchased under resale agreements 73.978 1.304.175 96.864 1.359.130 Loans Related parties Third parties 1.378.153 1.455.994 Kas Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai 2,9, 31 2,9 Kredit yang diberikan - neto Piutang bunga Pihak berelasi Pihak ketiga Beban dibayar dimuka Pihak berelasi Pihak ketiga 10,31 2,11,31 (21.675) (1.976) Less: Allowance of impairment losses 1.356.478 1.454.018 Loans - net 199 11.030 257 10.627 Interest receivables Related parties Third parties 11.229 10.884 396 8.562 8.240 8.958 8.240 Prepaid expenses Related parties Third parties Aset pajak tangguhan - neto 2,17d 1.765 926 Deferred tax assets - net Aset tetap - neto 2,12 3.533 3.143 Fixed assets - net Aset lain-lain - neto 2,13 3.247 1.551 Other assets - net 2.359.089 2.081.523 TOTAL ASSETS TOTAL ASET The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 1 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2015 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES LIABILITAS Liabilitas segera 2,14 Simpanan dari nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga 2,15, 31 890 1.203 Liabilities due immediately 165.773 1.635.188 108.168 1.626.123 Deposits from customers Related parties Third parties 1.800.961 1.734.291 Simpanan dari bank lain 2,16 62.140 12.345 Deposits from other banks Utang pajak 2,17a 3.946 3.847 Taxes Payable Liabilitas imbalan kerja 2,18 1.939 1.421 Employee benefit liabilities Utang bunga Pihak berelasi Pihak ketiga 19,31 293 4.121 285 4.765 Interest payables Related parties Third parties 4.414 5.050 2.094 3.934 Other liabilities 1.876.384 1.762.091 TOTAL LIABILITIES Liabilitas lain-lain 20 TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 20.000.000.000 saham dan 6.320.000.000 saham masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.725.000.000 saham dan 2.100.000.000 saham masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 21 272.500 210.000 EQUITY Capital stock - par value of Rp100 per share Authorized 20,000,000,000 shares and 6,320,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015, respectively Issued and fully paid 2,725,000,000 shares and 2,100,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015, respectively Tambahan modal disetor 22 149.080 65.492 Additional paid-in capital Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 23 10.744 52.752 7.368 37.892 Retained earnings Appropriated Unappropriated (2.371) (1.320) Beban komprehensif lain - neto EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 482.705 319.432 EQUITY 2.359.089 2.081.523 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2 2 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Other comprehensive loss - net The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA Pendapatan bunga Beban bunga 2,24,31 2,25,31 Pendapatan bunga - neto PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi selain dari pemberian kredit Pendapatan administrasi Keuntungan perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan - neto Keuntungan atas penjualan efek-efek yang diperdagangkan - neto Laba penjualan aset tetap Lain-lain 2 12 TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 241.686 (137.995) 225.040 (148.700) 103.691 76.340 Beban umum dan administrasi Lain-lain 1.410 1.283 1.590 1.247 - 260 3.035 474 202 145 446 6.202 3.890 TOTAL OTHER OPERATING INCOME OTHER OPERATING EXPENSES 2,26 27 (19.827) (39.163) 733 (31.948) 28 (27.030) (1.002) (26.722) (988) (Provision for) reversal of impairment losses Personnel expenses General and administrative expenses Others (87.022) (58.925) TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES 22.871 21.305 (4.635) (4.428) 18.236 16.877 TOTAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO Interest income - net OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions other than loans Administration income Unrealized gain on changes in fair value of trading marketable securities - net Gain on sale of trading marketable securities - net Gain on sale of fixed asset Others BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (Penyisihan) pembalikan kerugian penurunan nilai Beban tenaga kerja INTEREST INCOME (EXPENSE) Interest income Interest expense 2,17b,17c LABA TAHUN BERJALAN INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 3 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes LABA TAHUN BERJALAN Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 18.236 16.877 Other comprehensive income (loss) Penghasilan (beban) komprehensif lain Item that will not be reclassified to profit or loss: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak penghasilan terkait 2,18 2,17d 830 (208) 622 (1.046) 262 Item that may be reclassified to profit or loss: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait 2,17d (2.230) 557 1.065 189 (1.673) 1.254 470 17.185 17.347 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 7,66 7,97 BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount) (1.051) TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2,29 The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4 4 Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale marketable securities Related income tax Other comprehensive income (loss) for the year - net of tax Penghasilan (Beban) komprehensif lainnya tahun berjalan - setelah pajak PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Remeasurement of employee benefit liabilities Related income tax (784) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh) INCOME FOR THE YEAR PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 5 23 Pembentukan cadangan umum 272.500 SALDO TANGGAL 31 DESEMBER 2016 149.080 - - - (3.912 ) 87.500 65.492 - - - 65.492 Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital 10.744 - 3.376 - - - 7.368 - 3.068 - 4.300 Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated 5 (2.240 ) - - (1.673 ) - - (567) - - 1.254 (1.821 ) (Kerugian) Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Efek-Efek Tersedia untuk Dijual - neto/ Unrealized (Loss) Gain on Available-for-sale Securities - net (131) - - 622 - - (753) - - (784) 31 Pengukuran Kembali Atas Liabilitas Imbalan Kerja - neto/ Remeasurement of Employee Benefit Liabilities - net Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income (loss) 482.705 18.236 - (1.051 ) (3.912 ) 150.000 319.432 16.877 - 470 302.085 Total Ekuitas/ Total Equity BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2016 Income for the year 2016 General reserve provision Other comprehensive income - net Issuance cost of PUT I Limited Public Offering I (PUT I) BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015 Income for the year 2015 General reserve provision Other comprehensive income - net BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014 PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 52.752 18.236 (3.376 ) - - - 37.892 16.877 (3.068 ) - 24.083 Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Saldo Laba/Retained Earnings Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. - Laba tahun berjalan 2016 21,22,23 - 7,18 Penghasilan komprehensif lain - neto - - 62.500 Biaya emisi PUT I Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) 210.000 21,22,23 SALDO TANGGAL 31 DESEMBER 2015 - 23 Pembentukan cadangan umum - 210.000 Laba tahun berjalan 2015 7,18 21,22,23 Penghasilan komprehensif lain - neto SALDO TANGGAL 31 DESEMBER 2014 Catatan/ Notes Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. The original financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pembayaran bunga Pembayaran beban operasional lainnya Pembayaran beban tenaga kerja Pembayaran pajak penghasilan 241.384 6.202 (138.631) (26.507) (37.816) (4.927) Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (Kenaikan) penurunan aset operasi: Efek-efek yang diperdagangkan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Beban dibayar dimuka Aset lain-lain (Penurunan) kenaikan liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain 39.705 Kas neto diperoleh (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan efek-efek Perolehan aset tetap Perolehan aset tidak berwujud Penerimaan efek-efek yang telah jatuh tempo Penerimaan dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual Penerimaan atas penjualan aset tetap 12 Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (18.899) (204.117) (1.150) (332) (313) 66.670 49.795 (99) (1.840) 41 107.850 3.742 (86) 2.212 (98.670) Net cash provided by (used in) operating activities (401.183) (3.090) - 240.680 323.958 41.214 - 145 (361.946) (80.170) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of marketable securities Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible assets Proceeds from maturity of marketable securities Proceeds from sale of available-for-sale marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Net cash used in investing activities The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 6 6 260 (641.882) (1.666) (292) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Cash flows before changes in operating asset and liabilities 18.899 77.713 (718) (1.653) 256.998 12 11.809 Changes in operating assets and liabilities (Increase) decrease in operating assets: Trading securities Securities purchased under resale agreements Loans Prepaid expenses Other assets (Decrease) increase in operating liabilities: Liabilities due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities 8.839 8 222.158 Interest income, fees, and commision 3.485 Other operating Income (150.470) Payments of interest (32.890) Payments of other operating expense (26.556) Payments of personel expense (3.918) Payment of Income tax The original financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) Biaya emisi dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) 21 22 Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 2015 150.000 (3.912) 146.088 - CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from Limited Public Offering I (PUT I) Issuance cost from Limited Public Offering I (PUT I) - Net cash provided by financing activities - 41.140 (178.840) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 290.754 469.594 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 331.894 290.754 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 16.641 13.476 4 5 129.101 165 125.021 153 6 185.987 122.492 - 29.612 Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities maturing within three months of acquisition date 331.894 290.754 Total Total The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 7 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 7 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM a. a. Pendirian Bank Establishment of the Bank PT Bank Ina Perdana Tbk ("Bank") didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990 berdasarkan Akta No. 32 tanggal 9 Februari 1990 dibuat di hadapan Winnie Hadiprodjo, S.H., notaris pengganti dari Kartini Muljadi S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah berdasarkan Akta Perubahan Akta Pendirian No. 79, tanggal 22 Mei 1990, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta, yang menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Ina menjadi PT Bank Ina Perdana. Akta pendirian Bank tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3639 HT.01.01.Th.90, tanggal 23 Juni 1990 sebagaimana telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 84 Tambahan No. 4242 tanggal 19 Oktober 1990. PT Bank Ina Perdana Tbk (the “Bank”) was established based on Notarial deed No. 32 dated February 9, 1990 of Winnie Hadiprodjo, S.H., subtitute notary of Kartini Muljadi S.H., notary in Jakarta, as amended by the Amendment Deed of Establishment No. 79 dated May 22, 1990 of Kartini Muljadi S.H., notary in Jakarta, which approved the change in the name of the Bank from PT Bank Ina to PT Bank Ina Perdana. The Bank’s deeds of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia), in its Decision Letter No. C2-3639 HT.01.01.Th.90 dated June 23, 1990 and was published in the State Gazzette of the Republic of Indonesia No. 84 Supplement No. 4242 dated October 19, 1990. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 51 tanggal 15 November 2016 dari Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan terkait peningkatan modal dasar Bank dari Rp632.000.000.000 (enam ratus tiga puluh dua miliar Rupiah) menjadi Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU0021631.AH01.02.Tahun 2016 tanggal 17 November 2016 serta telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. OJK/DIR/138/1116 tanggal 18 November 2016. The Bank’s Articles of Association was amended several times, the latest amendment was by Notarial deed No. 51 dated November 15, 2016 of Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, regarding the changes in the Articles of Association in relation with the increase of the authorized capital from Rp632,000,000,000 (six hundred and thirtytwo billion rupiah) to Rp 2,000,000,000,000 (two trillion Rupiah). The changes of Articles of Association was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU0021631.AH01. 02.Tahun 2016 dated November 17, 2016 and has been reported to OJK through letter No. OJK/DIR/138/1116 dated November 18, 2016. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. According to Article 3 of the Bank's Articles of Association, the Bank's scope of activities is to engage in general banking services in accordance with prevailing laws and regulations. 8 8 GENERAL PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) a. b. GENERAL (continued) a. Pendirian Bank (lanjutan) Establishment of the Bank (continued) Bank telah memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: 524/KMK.013/1991 tanggal 3 Juni 1991, selanjutnya Bank melakukan operasi komersial pada bulan Juli 1991. The Bank was granted with the licensed to operate as a general bank from the Ministry of Finance of Republic Indonesia through the decision letter No. 524/KMK.013/1991 dated June 3, 1991 and subsequently started commercial operations in July 1991. Bank berkantor pusat di Wisma BSG, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta. Pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki 8 kantor cabang, 9 kantor cabang pembantu, 5 kantor kas dan 17 jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) (tidak diaudit). The Bank's Head Office is located in Wisma BSG, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has 8 branches, 9 sub branches, 5 cash office and 17 Automatic Teller Machines (ATM) (unaudited). Pemegang saham pengendali (PSP) adalah PT Philadel Terra Lestari dan Oki Widjaja dengan Pemegang saham akhir adalah Pieter Tanuri dan Oki Widjaja sesuai surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-177/D.03/2015 tanggal 16 September 2015. The Bank's controlling shareholders are PT Philadel Terra Lestari and Oki Widjaja with the ultimate shareholdres are Pieter Tanuri and Oki Widjaja, in accordance with OJK letter No. SR-177/D.03/2015 dated September 16, 2015. b. Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia Initial Public Offering in Indonesia Stock Exchange Pada tanggal 31 Desember 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S484/D.04/2013 untuk penawaran umum perdana atas 520.000.000 lembar saham Bank dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp240 (Rupiah penuh) per saham. Saham-saham Bank telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014. As of December 31, 2013, Bank obtained effective approval from OJK through the letter No. S-484/D.04/2013 for initial public offering of 520,000,000 shares of the Bank at par value of Rp100 (full amount) per share with the offering price of Rp240 (full amount) per share. The Bank shares has been listed in Indonesia Stock Exchange on January 16, 2014. Pada tanggal 24 Juni 2016, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada para pemegang saham Bank sejumlah 625.000.000 (enam ratus dua puluh lima juta) lembar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham pada harga penawaran Rp240 (Rupiah penuh) per saham. setelah mendapat Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-322/D.04/2016. On June 24, 2016, the Bank made a Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Bank’s shareholders amounted to 625,000,000 (six hundred and twenty five million) common registered shares with a nominal value of Rp100 (full amount) per share with the offering price of Rp240 (full amount) per share after obtaining approval from the Chief Executive of Financial Services Authority in his letter No. S322/D.04/2016. 9 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 9 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) b. GENERAL (continued) b. Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia (lanjutan) Initial Public Offering in Indonesia Stock Exchange (continued) The chronological overview of the Bank’s issued shares on the stock exchanges in Indonesia since the initial Public Offering was as follows: Berikut adalah kronologis pencatatan saham Bank pada bursa efek di Indonesia sejak Penawaran Umum Perdana: Jumlah Saham/ Number of Shares Penawaran Umum Perdana di tahun 2013 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) I Total 2.079.000.000 Shares from Intial Public Offering in 2013 618.750.000 Preemptive Rights (Rights Issue) I 2.697.750.000 Total As of December 31, 2016, 99% shares or 2,697,750,000 shares have been listed in Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 31 Desember 2016, sebesar 99% atau sebanyak 2.697.750.000 saham Bank telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan As of December 31, 2016 and 2015 the composition of the Bank's Boards of Commissioners and Directors are as follows: Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut: December 31, 2016 31 Desember 2016 ___________________ _____________________________________ Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Birawa Natapradja Hari Sugiharto Winadewi Hanantha Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Direktur Bisnis Drs. Edy Kuntardjo Wardoyo Kiung Hui Ngo Josavia R. Ichwan *) Board of Directors President Director Compliance Director Operational Director Business Director *) Josavia R. Ichwan has been appointed as Business Director based on Extraordinary Meeting of Shareholders (RUPS-LB) of the Bank dated May 12, 2016 and stated under Notarial Act of Leolin Jayayanti, SH., M.Kn No. 41 and has been approved by Financial Services Authority (OJK) per April 11, 2016. *) Josavia R. Ichwan diangkat sebagai Direktur Bisnis berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank tanggal 12 Mei 2016 yang diaktakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH., M.Kn No. 41 dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 11 April 2016. December 31, 2015 31 Desember 2015 ___________________ _____________________________________ Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Birawa Natapradja Hari Sugiharto Winadewi Hanantha Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Drs. Edy Kuntardjo Wardoyo Kiung Hui Ngo Board of Directors President Director Compliance Director Operational Director 10 10 Boards of Commissioners, Directors and Employees PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) c. GENERAL (continued) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the committees of the Bank are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Bank adalah sebagai berikut: Komite Audit 31 Desember 2016 dan 2015 Ketua Anggota Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 31 Desember 2016 dan 2015 Ketua Anggota Anggota Anggota Komite Pemantau Risiko 31 Desember 2016 dan 2015 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Boards of Commissioners and Directors and Employees (continued) Birawa Natapradja Dr. Timotius Edy Sukarno Hari Sugiharto Audit Committee December 31, 2016 and 2015 Chairman Member Member Member Hari Sugiharto Birawa Natapradja Winadewi Hanantha Agnes Sri Lestari Remuneration and Nomination Committee December 31, 2016 and 2015 Chairman Member Member Member Hari Sugiharto Dr. Timotius Edy Sukarno Birawa Natapradja Winadewi Hanantha Risk Monitoring Committee December 31, 2016 and 2015 Chairman Member Member Member Member Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Sekretaris Perusahaan adalah Wardoyo. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s Corporate Secretary is Wardoyo. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Ketua Internal Audit Bank adalah Rony Hermawan. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s Internal Audit Head is Rony Hermawan. Personel manajemen kunci Bank terdiri dari Komisaris dan Direksi. Bank’s key management Commissioners and Directors. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah karyawan Bank masing-masing sebanyak 249 dan 244 karyawan (tidak diaudit). As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has 249 and 244 employees, respectively (unaudited). consist of 11 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 11 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI 2. YANG OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini: The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Bank are set out below: a. a. Basis of Preparation Statements Dasar Penyajian Laporan Keuangan of the Financial Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. VIII.G.7, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. The financial statements of the Bank have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and Financial Service Authority (“OJK”) regulation No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM-LK No. KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip biaya historis dan berdasarkan konsep akuntansi akrual. The financial statements have been prepared on historical cost basis and under accrual basis of accounting. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities. The statement of cash flows is prepared using modified direct method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). The functional and presentation currency used in the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun 2016 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi pada tahun sebelumnya, kecuali atas beberapa PSAK baru dan revisi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2016 (Catatan 2). The accounting policies adopted in the preparation of the 2016 financial statements are consistent with those of the previous financial year, except for new and revise SFAS which effective on January 1, 2016 (Note 2). 12 12 SUMMARY POLICIES PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. AKUNTANSI 2. YANG b. Penjabaran Mata Uang Asing ACCOUNTING Foreign Currency Transactions Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Transactions in foreign currencies are translated to functional currency at the exchange rates prevailing at the time of the transaction. The resulting gain or losses from settlement of transactions and the translation on foreign exchange of monetary assets and liabilities for the year ended are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Non monetary asset at fair value are translated using exchange rates at the date of fair value is determined. Berikut ini adalah nilai tukar mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang menggunakan kurs spot Reuters (pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat) sebagai berikut (dalam Rupiah penuh): The exchange rates used for translation as of December 31, 2016 and 2015 using the Reuters spot rate (at 16.00 Western Indonesia Time) are as follows (amounts in full Rupiah): 31 Desember/ December 31, 2016 Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar Hong Kong Yen Jepang c. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 31 Desember/ December 31, 2015 14.175,77 13.472,50 9.723,11 9.311,93 1.737,34 115,07 15.056,67 13.785,00 10.083,73 9.758,94 1.778,70 114,52 c. Transaksi dengan Pihak Berelasi European Euro United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Hong Kong Dollar Japan Yen Transactions with Related Parties Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: The Bank enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance to SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related party disclosures”. A party is considered a related party of Bank if: a. a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen (iii) merupakan kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. a person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control of the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. 13 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 13 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. AKUNTANSI 2. YANG c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) b. Transactions (continued) b. suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). with ACCOUNTING Related Parties an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) (ii) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). (iii) Both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity (vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). (vii) a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transaction is made on terms agreed by both parties, where such terms may not be the same as other transactions undertaken with unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan Catatan 31. All material transactions and balances with the related parties are disclosed Note 31. 14 14 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Aset dan Liabilitas Keuangan ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, kredit yang diberikan, piutang bunga dan aset lain-lain (seperti setoran jaminan dan tagihan transaksi ATM). The Bank's financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, securities purchased under resale agreements, loans, interest receivable and other assets (e.g. security deposits and ATM transactions receivable). Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, utang bunga dan liabilitas lain-lain. The Bank's financial liabilities consist of liabilities due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, interest payables and other liabilities. (i) (i) Klasifikasi The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: Bank mengklasifikasikan asset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • • • • Classification Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; Pinjaman yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; dan Investasi tersedia untuk dijual. • Financial assets at fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held for trading; • • Loans and receivables; Held-to-maturity investments; and • Available-for-sale investments. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: • Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; • Liabilitas keuangan lain. • Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; • Other financial liabilities. Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari keuangan atau liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali The sub-classification of financial assets and liabilities at fair value through profit or loss consists of financial assets or liabilities held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the 15 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 15 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued) dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Derivatif juga dikategorikan dalam subklasifikasi ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Derivatives are also categorized under this sub-classification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statement of financial position, with any gains or losses being recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: • • • yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau • those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; • those that the Bank upon initial recognition designates as availablefor-sale investments; or dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. • those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration. Held-to-maturity investments consist of quoted non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. 16 16 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Klasifikasi (lanjutan) ACCOUNTING Classification (continued) Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, available-for-sale investments are measured at fair value with gains or losses being recognized as part of equity until the investment is derecognized or determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia untuk dijual dilaporkan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange translation of available-for-sale investments are reported in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Liabilitas keuangan lainnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas. Other financial liabilities carried at amortized cost pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at fair value through profit or loss upon recognition of the liability. (ii) Initial recognition (ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian. a. Purchase or sale of financial assets that requires delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market (regular purchases) is recognized on the settlement date. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah/dikurang biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. b. Financial assets and financial liabilities are initially recognized at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss, the fair value is added/deducted with directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. 17 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 17 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Initial recognition (continued) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities at fair value through profit or loss (fair value option). Subsequently, this designation cannot be changed. Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: The fair value option is only applied when the following conditions are met: • • • penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. • the application of the fair value option reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or • the financial assets and liabilities are part of a portfolio of financial instruments, the risks of which are managed and reported to key management on a fair value basis; or • the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated. (iii) Subsequent measurement (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities held at fair value through profit or loss are subsequently measured at fair value. Pinjaman yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Loans and receivables and held-tomaturity investments and other financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest rate method. (iv) Derecognition (iv) Penghentian pengakuan The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial assets in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets are Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh 18 18 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (iv) Derecognition (continued) (iv) Penghentian pengakuan (lanjutan) risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. transferred. Any interest or liabilities in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate assets or liability in the statement of financial position. Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui di laporan posisi keuangan, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansi semua risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan. The Bank enters into transactions whereby it transfers assets recognized on its statement of financial position, but retains either all or substantially risks and rewards of the transferred assets or a portion of them. If all or substantially all risks and rewards are retained, transferred assets are not derecognized from the statement of financial position. Pada saat dijual ke pihak ketiga dengan pertukaran tingkat pengembalian secara bersamaan dari aset yang ditransfer, transaksi dianggap sebagai transaksi keuangan yang dijamin serupa dengan transaksi dengan janji akan dibeli kembali ketika Bank mempertahankan seluruh atau sebagian risiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut. When assets are sold to a third party with a concurrent total rate of return swap on the transferred assets, the transaction is accounted for as a secured financing transaction similar to repurchase transaction as the Bank retains all or substantially all the risk and rewards of ownership of such assets. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial assets, the Bank derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas yang sesuai. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dan aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of transferred assets. 19 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 19 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (iv) Derecognition (continued) (iv) Penghentian pengakuan (lanjutan) Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. The Bank derecognizes a financial liabilities when its contractual obligations are discharged, cancelled or has expired. Bank menghapusbukukan saldo kredit yang diberikan dan efek utang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/ penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan. The Bank writes off a loan and investment debt security balance, and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the loan or This security is uncollectible. determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrower's/issuer's financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure. (v) Income and expense recognition (v) Pengakuan pendapatan dan beban Interest income and expense on financial assets and liabilities measured at amortized cost, are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method. Pendapatan dan beban bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (vi) Reclassification of financial assets (vi) Reklasifikasi aset keuangan Suatu aset keuangan diklasifikasikan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi ketika kondisi berikut ini terpenuhi: • aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam jangka waktu dekat; dan • terdapat suatu keadaan yang tidak terduga. A financial asset is reclassified out of the fair value through profit or loss category when the following conditions are met: • the financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term; and • there is a rare circumstance. Suatu aset keuangan yang direklasifikasi keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tidak dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi akan menjadi biaya diamortisasi yang baru, sebagaimana berlaku. A financial asset that is reclassified out of the fair value through profit or loss category is reclassified at its fair value on the date of reclassification. Any gain or loss already recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income cannot be reversed. The fair value of the financial asset on the date of the reclassification becomes its new amortized cost, as applicable. 20 20 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial Assets and Liabilities (continued) (vi) Reclassification (continued) (vi) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING of financial assets Bank tidak mereklasifikasi instrumen keuangannya ke atau dari kategori nilai wajar melalui laporan laba rugi. The Bank has not reclassified its financial instrument into or out of fair value through profit or loss category. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana: The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified more than insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-tomaturity investments) other than sales or reclassifications that: a. mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali aset keuangan di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; a. are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau b. occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or prepayments; or c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. Reclassifications of financial assets from held-to-maturity classification to availablefor-sale are recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recorded in equity and are amortized using effective interest rate method over the remaining life of the financial assets. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama sisa umur aset keuangan tersebut. 21 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 21 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (vii) Offsetting (vii) Saling hapus Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position if, and only if, there is currently an enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Enforceable right means: Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak yang berkekuatan hukum berarti: a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akan datang, dan b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini; i. kegiatan bisinis normal; ii. kondisi kegagalan usaha; dan iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut a. b. there are no contingencies in the future, and enforceable right to the following conditions; i. deploying normal activities; ii. conditions of business failures; and iii. conditions of default or bankruptcy Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. (viii) Amortized cost measurement (viii) Pengukuran biaya diamortisasi The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok kredit, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. 22 22 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (ix) Determination of Fair value (ix) Penentuan nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • pasar utama untuk aset dan liabilitas • in the principal market for the asset or liability, or tersebut, atau • jika terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. • in the absence of the principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. Bank harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut. The principal or the most advantageous market must be accessible by the bank. Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Bank uses valuation techniques that are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs. Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: • Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. • Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities • Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable. 23 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 23 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d. AKUNTANSI 2. YANG d. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Assets and Liabilities (continued) (ix) Determination of Fair value (continued) (ix) Penentuan nilai wajar (lanjutan) Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: (lanjutan) All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: (continued) • Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. • Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Bank menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan. For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Bank determines whether transfers have occured between levels in hierarchy by re-assesing categorisation (based on the lowest level input that is signifcant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period. (x) “Day 1 (one)” difference (x) Perbedaan “1 (satu) hari” When the transaction price differs from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets, the Bank immediately recognizes the difference between the transaction price and fair value (a ‘Day 1’ profit or loss) in the statement of profit or loss and other comprehensive income. In cases where fair value is determined using data which is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the inputs become observable, or when the instrument is derecognized. Pada saat nilai transaksi berbeda dengan nilai wajar dari transaksi pasar lainnya yang dapat diobservasi saat ini atas instrumen yang sama atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan variabel data dari pasar yang dapat diobservasi, Bank secara langsung mengakui perbedaan antara nilai transaksi dan nilai wajar (“1 hari” keuntungan atau kerugian) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika nilai wajar ditentukan berdasarkan data yang tidak dapat diobservasi, maka perbedaan antara nilai transaksi dan nilai model hanya dapat diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat data menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut tidak diakui lagi. 24 24 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. f. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Kas dan Setara Kas ACCOUNTING Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, current account with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Bank Indonesia Cerfiticates (SBI) that mature within 3 (three) months from the date of acquisition, and are not pledged as collateral for borrowings nor restricted. Bank mengklasifikasikan kas dan setara kas dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Cash and cash equivalents are classified under loans and receivables and stated at amortized cost. f. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Current accounts with Bank Indonesia and other Banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. The current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified under loans and receivables. g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain g. Placements with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), Fine Tune Kontraksi (FTK) dan Call Money. Placements with Bank Indonesia consist of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), Fine Tune Kontraksi (FTK) and Call Money. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia and other bank are classified under loans and receivables. h. h. Efek-efek Marketable Securities Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia (“SBI”), government bonds, corporate bonds, Negotiable Certificate Deposit (NCD) and Certificate Deposit of Bank Indonesia (“SDBI”). Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), obligasi pemerintah, obligasi korporasi, Negotiable Certificate Deposit (NCD) dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (“SDBI”). 25 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 25 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Efek-efek (lanjutan) Marketable Securities (continued) Efek-efek pada awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya langsung yang dapat diatribusikan, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Marketable securities are initially measured at fair value plus any directly attributable cost, except for financial assets classified as fair value through profit or loss whereas the transaction costs are recognized directly to the statements of profit or loss and other comprehensive income. Subsequent measurement depends on their classification. Pengukuran efek-efek didasarkan klasifikasinya sebagai berikut: The measurement of securities are based on its classification of the securities as follows: 1. atas 1. Dimiliki hingga jatuh tempo 2. Held-to-maturity Securities classified as held-to-maturity are subsequently carried at amortized cost using effective interest method after initial recognition. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to- maturity securities as available-for-sale and prevent the Bank from classifying securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years. Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awal. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, maka hal ini akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. 2. Tersedia untuk dijual Available-for-sale Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. After initial recognition, securities classified as available-for-sale are carried at their fair value. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Interest income is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt securities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. 26 26 ACCOUNTING PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI 2. YANG h. Efek-efek (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Marketable Securities (continued) 2. Tersedia untuk dijual (lanjutan) 3. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi a. Available-for-sale (continued) Other fair value changes are recognized directly as other comprehensive income until the securities are sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung sebagai penghasilan komprehensif lain sampai efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. 3. ACCOUNTING Fair value through profit and loss a. Diperdagangkan Held for trading Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdagangkan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. Securities classified as held for trading are subsequently measured at fair value in the statements of financial position. Unrealized gains or losses from changes in fair value of trading securities are recognized as part of gain or loss from changes in fair value of financial instruments in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the year. Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition. Efek-efek tertentu telah ditetapkan sebagai efek-efek pada nilai wajar melalui laba rugi apabila aset tersebut dikelola, dievaluasi dan dilaporkan secara internal atas dasar nilai wajar. Certain securities had been designated as securities at fair value through profit or loss when the assets are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis. Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2. 27 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 27 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i. j. AKUNTANSI 2. YANG i. Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali Securities purchased agreements ACCOUNTING under resale Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dengan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan, dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek dibeli hingga dijual menggunakan metode suku bunga efektif. Securities purchased under resale agreements are presented as asset in the statement of financial position, at the resale price net of unamortized interest and allowance for impaiment losses. The difference between the purchased price and the resale price is treated as unearned interest income, and recognized as income over the period starting from the securities are purchased until they are sold using effective interest rate method. Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Securities purchased under resale agreements are classified under loans and receivables. j. Kredit yang Diberikan Loans Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, dimana mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans represent funds provided or receivables that can be considered as equivalent thereof, based on agreements with borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and additional costs to obtain the financial assets. After initial recognition, loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Jika terdapat pelunasan dipercepat atau pelunasan sebelum masa jatuh tempo kredit, maka akun kredit yang diberikan bersama dengan akun cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), jika ada, akan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan. If there is early repayment before loan maturity date, the loan account along with an allowance for impairment losses (CKPN), if any, will be excluded from the statement of financial position. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang diberikan direstrukturisasi, ketika adanya indikasi penurunan kemampuan membayar dan kondisi usaha tetapi masih memiliki prospek yang realistis mengenai pengembalian di masa datang melalui hasil usaha. Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both. Restructured loans granted, when there is an indication of decline in repayment ability and business conditions but still have a realistic prospect of repayment in the future through business performance. 28 28 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Kredit yang Diberikan (lanjutan) ACCOUNTING Loans (continued) Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syaratsyarat restrukturisasi. Restructured loans are stated at the lower of carrying value at the date of restructuring or the cash value of future cash receipts after restructuring. Losses resulting from the difference between the carrying value at the date of the restructuring and cash value of future cash receipts after restructuring is recognized as profit/loss. After restructuring, all future cash receipts which specified by new terms are recorded as principal repayment and interest income in accordance with restructuring terms. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke akun cadangan kerugian penurunan nilai. Loans are written-off when there is no realistic prospect on loan repayment. Loans which cannot be fully paid are written off by debiting allowance of impairment losses. The subsequent payment on loans written off before, are credited to allowance of impairment losses. Batasan suatu aset dinyatakan tidak dapat ditagih adalah sebagai berikut: Limitation of an asset is not recoverable otherwise is as follows: 1. 1. Loan facility has been impaired; 2. Efforts on remedial and recovery has been done, but no result; 3. The debtor business is no longer have prospects or performance of the debtor are poor or there is no ability to pay and all collateral has been realized or have been taken over by the Bank. 2. 3. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; berbagai upaya Telah dilakukan penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; dan Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Foreclosed collateral will be recognized as settlement or repayment of loans based on the agreement between debtor and Bank. Pengambilalihan agunan akan diakui sebagai penyelesaian atau pelunasan kredit berdasarkan kesepakatan debitur dan Bank. 29 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 29 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. AKUNTANSI 2. YANG k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Allowance for Impairment Financial Assets ACCOUNTING Losses on Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika terdapat bukti obyektif yang menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: The criteria used by the Bank to determine that there is objective evidence of impairment include: a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; a) significant financial difficulty of the issuer or obligor; b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; b) a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak akan dipertimbangkan oleh pemberi pinjaman jika tidak terdapat hal tersebut; c) the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, grants the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; d) it becomes probable that the borrower will enter into bankruptcy or other financial reorganization; e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f) yang dapat diobservasi data mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified individually in the portfolio, including: 30 30 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Allowance for Impairment Financial Assets (continued) ACCOUNTING Losses on The criteria used by the Bank to determine that there is objective evidence of impairment include: (continued) Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan) 1) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan 1) adverse changes in the payment status of borrowers in the group; and 2) kondisi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. 2) national or local conditions that correlate with defaults on the assets in the group. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Aset keuangan yang penelaahan penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines that loans should be evaluated for impairment individually if one of the following criteria is met: 1. 1. 2. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet. 2. Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; Restructured loans which individually have significant value with collectibility classification as substandard, doubtful and loss. Based on the above criteria, the Bank performs collective assessment for: (a) loan facility below Rp1 billion or (b) loan facility above Rp1 billion with collectibility classification as current and special mention. Berdasarkan kriteria diatas, Bank melakukan penilaian secara kolektif untuk: (a) kredit dengan fasilitas pinjaman dibawah Rp1 miliar atau (b) kredit dengan fasilitas pinjaman lebih dari Rp1 miliar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus. 31 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 31 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. AKUNTANSI 2. YANG k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) 2. 3. Losses on 1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. 2. 3. Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; Loans which individually have insignificant value; Restructured loans which individually have insignificant value. Penghitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dan dengan memperhatikan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. The calculation of allowance for impairment losses on financial assets are collectively evaluated using statistical method of historical data such as the probability of default, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering the management judgment on current economic and credit conditions. Bank menggunakan roll rate analysis method untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai aset. The Bank applied roll rate analysis method to assess allowance for impairment losses on assets. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi). The calculation of allowance for impairment losses is based on carrying amount (amortized cost). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: The Bank uses the fair value of collateral as basis for future cash flows if one of the following conditions is met: 1. 2. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan. 1. 2. 32 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Loans are collateral dependent, i.e if the source of loan repayment is only from the collateral; Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate. Losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income and reflected in the allowance account against financial assets carried at amortized cost Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai 32 Allowance for Impairment Financial Assets (continued) ACCOUNTING The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met: Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. l. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Allowance for Impairment Financial Assets (continued) ACCOUNTING Losses on atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa setelah penurunan nilai yang terjadi menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of profit or loss and other comprehensive income. Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms. Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, piutang bunga serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Earning assets include current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, securities purchased under resale agreements, loans, interest receivables and commitments and contingencies arising from off-balance sheets transactions which carry credit risk. l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Impairment of Non-Financial Assets At reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. 33 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 33 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan) Nilai AKUNTANSI Aset Non 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Keuangan Impairment (continued) of ACCOUNTING Non-Financial Assets Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately in profit or loss. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. m. Fixed Assets m. Aset Tetap Bank menggunakan model biaya sebagai pengukuran aset kebijakan akuntansi tetapnya. The Bank uses the cost model for fixed assets measurement. Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Directly acquired fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment value, if any. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset tetap ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of fixed asset consists of its purchased price, including import duties and taxes and any directly attributable cost in bringing the fixed assets to its working condition and location for its intended use. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Expenditures incurred after the fixed assets have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such cost are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the fixed assets beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of the fixed assets. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed on a straight-line method over the fixed assets useful lives as follows: Masa manfaat/ Useful lives Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan 4 tahun/years 4 tahun/years 34 34 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Office furniture and equipment Vehicles The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI 2. YANG ACCOUNTING m. Fixed Assets (continued) m. Aset Tetap (lanjutan) n. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Carrying value of fixed asset are evaluated and impaired if there is event or change of condition which indicate such carrying value cannot be fully recoverable. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama masa periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut) dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Fixed assets are derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When fixed assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of fixed assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of comprehensive income in the year items is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, Bank melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan disesuaikan secara prospektif. The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed asset are reviewed by prospectively, if adjusted Bank and appropriate, at the end of each year. n. Sewa Leases Penentuan apakah suatu perjanjian adalah atau mengandung suatu sewa didasarkan pada substansi perjanjian dan memerlukan penilaian apakah pemenuhan perjanjian ini tergantung pada penggunaan aset spesifik atau aset dan perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset. Penilaian ulang hanya dibuat setelah permulaan sewa jika salah satu dari hal berikut ini berlaku: The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement and requires an assessment of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies: i. i. there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the arrangement; terdapat perubahan dalam persyaratan kontraktual, selain pembaharuan atau perpanjangan dari perjanjian; 35 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 35 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n. o. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. Sewa (lanjutan) q. ii. a renewal option is exercised or extension granted, unless that term of the renewal or extension was initially included in the lease term; iii. there is a change in the determination of whether fulfillment is dependent on a specified asset; or Dalam kondisi penilaian ulang dilakukan, akuntansi sewa harus dimulai atau dihentikan dari tanggal ketika perubahan keadaan semakin meningkatkan perlunya penilaian ulang untuk skenario i, iii, atau iv diatas, dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan periode untuk skenario ii. Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios, i, iii, or iv above, and at the date of renewal or extension period for scenario ii. Bank sebagai lessee Bank as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. Lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline method over the lease term. iv. there is a substantial change to the asset. o. Beban Dibayar Dimuka Prepaid Expenses Prepaid expenses is amortized with useful life of each expenses using straight-line method. p. Aset Lain-lain Other Assets Aset lain-lain terdiri dari aset yang nilainya tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Other assets represent assets that cannot be classified under the specific accounts. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilai. Other assets are stated at carrying amount, which is cost less decline in value and allowance for impairment losses. q. Liabilitas Segera 36 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Liabilities due immediately Liabilities due immediately is Bank’s obligation to third parties based on contract that have to be settled immediately. Liabilities due immediately are stated at the amount payable by the Bank. Liabilitas segera adalah liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perjanjian yang telah ditetapkan. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah liabilitas Bank. 36 Leases (continued) ii. Opsi pembaharuan dilaksanakan atau perpanjangan diberikan, kecuali jika persyaratan pembaharuan atau perpanjangan awalnya telah termasuk dalam persyaratan sewa; iii. terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan tergantung pada suatu aset spesifik; atau iv. terdapat perubahan substansial pada aset. Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. p. ACCOUNTING The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Liabilitas Segera (lanjutan) s. Liabilities due immediately (continued) Liabilities due immediately are classified as financial liabilities at amortized cost. Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. r. ACCOUNTING r. Simpanan Nasabah dan Bank Lain Deposits from Customers and Other Banks Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) Bank berdasarkan perjanjian kepada penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) to the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving deposits, time deposits, certificates of deposits and other forms which are similar. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, interbank call money dan deposito berjangka. Deposits from other banks represent Iiabilities to other bank, in the form of current accounts, interbank call money and time deposits. Simpanan dari nasabah dan bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dan bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Deposits from customers and other banks are classified as financial liabilities at amortized cost. Incremental costs directly attributable to the acquisition of deposit from customers and other banks are deducted from the amount of deposits. s. Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expenses Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Interest income and expenses are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. 37 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 37 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) u. t. Provisi dan Komisi Fees and Commission Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan ini mencakup provisi dan komisi. Fees and commission directly related to lending activities, or signicant fees and commission income which relate to a specific period, are amortized over the term of the contract using the effective interest rate method and classified as part of interest income in the statements of profit or loss and other comprehensive income. These fees includes the provision and commission. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan provisi dan komisi yang tidak signifikan diakui pada saat transaksi sebagai bagian dari provisi dan komisi selain kredit. Provisi dan komisi ini meliputi pendapatan terkait dengan penerbitan bank garansi dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan. Fees and commissions that are not directly related to either lending activities or specific time periods that significant, are amortized over the term of the contract using the straight line method. While fees and commissions that are not significant, recognized at the transaction date as part of fees and commission other than loans. These fees and commissions include fees from issuance bank guarantee and other fees which recognized at the services are received. u. Perpajakan Taxation Beban pajak kini ditentukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year and calculated using the appropriate tax rate. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at reporting date. 38 38 Interest Income and Expenses (continued) If a financial asset or group of similar financial assets’ value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognized based on the interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses. Jika aset keuangan atau nilai kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. t. ACCOUNTING PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u. v. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u. Perpajakan (lanjutan) ACCOUNTING Taxation (continued) Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward balance of unused tax losses, to the extent that it is probable that future taxable income will be sufficient to be applied against the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates (and tax laws) that are effective or substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Aset pajak tangguhan disajikan neto setelah dikurangi dengan liabilitas pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang. Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the statement of financial position. The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable profit. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal have been determined. v. Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liability Long-term benefit and post-employment benefit liabilities, such as pension, severance, cash compensation and other rights are calculated based on the Internal Regulation and labor law No. 13/2003 ("UU 13/2003"). Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang kompensasi dan hak-hak lainnya dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 ("UU 13/2003"). 39 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 39 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI 2. YANG v. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) ACCOUNTING Employee Benefits Liability (continued) Bank menetapkan program imbalan pasca kerja karyawan manfaat pasti yang bersifat non iuran (non-contributory). Sesuai dengan UU No. 13/2003, Bank harus menyediakan program dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU No. 13/2003. Imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 adalah program imbalan pasti. Bank established the defined employee benefits program with non-contributory condition. As prescribed in UU No. 13/2003, Bank should provide employee benefits program with the same terms of pension payment as described in UU No. 13/2003. Pension payment in UU No. 13/2003 is a defined benefit program. Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. The employee benefit liability is the present value of the defined benefit obligation at the financial position date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen /kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period. Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program, biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset. Net interest on the net defined benefit liabilites is the interest income component of plan assets, interest expense of defined benefit obligation and interest on the effect of asset ceiling. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: keuntungan dan kerugian aktuarial imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto. Remeasurements of the net defined benefit obligation consists of: - Actuarial gains and losses - Return on plan assets, excluding amount included in net interest on the net defined benefit obligation - 40 40 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Any change in effect of the asset ceiling, excluding amount included in net interest on the net defined benefit obligation. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan) ACCOUNTING Employee Benefits Liability (continued) Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan nonmoneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Short-term employee benefits such as wages, short-term compensated leaves, bonuses and other non-monetary benefits are recognized during the period when services are rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts. w. Operating Segment Information w. Informasi Segmen Operasi Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Bank terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana Bank beroperasi. Segment information is disclosed to enable users of financial statement to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the Bank is involved in and the economic environment where the Bank operates. Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Bank adalah Dewan Direksi. The Bank determines and present operating segments based on the information that is internally provided to the chief operating decision maker. The Bank’s chief operating decision maker is the Board of Directors. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Bank: An operating segment is a component of the Bank: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari Bank yang sama); a. that engages in business activities which it may earn revenues and expenses (including revenues expenses relating to transactions other components of the Bank); b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan b. whose operating results are reviewed regularly by the Bank’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. c. for which discrete financial information is available. from incur and with Information reported to chief operating decision maker to allocate resource and its performance evaluation are focused on each product category, similar to the operating segment reported in prior periods. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. 41 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 41 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x. y. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x. Provisi Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that the settlement of obligation cause an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Provision recognized at the best estimation of expenditure required to settle the present liabilities at the reporting date, after determining the risk and uncertainty of such liabilities. When provision measured using cash flow estimation to settle the present liabilities, then the carrying value of the provision is the present value of cash flows. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal. If some or entire expenditure to settle the provision are reimbursed by third party, then the reimbursement are recognized only if there is assurance that such reimbursement will be certainly received and the amount can be measured reliably. y. Biaya emisi penerbitan saham z. Laba per lembar saham Earnings per share Earnings per share is computed by dividing income for the year/period with the weighted average number of outstanding issued are fully paid-up common shares during the year. 42 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Shares issuance costs Shares issuance costs related to the public offering of shares are deducted from the proceeds and presented as a deduction from the “Additional Paid-in-Capital - Net” account, under Equity section in the statement of financial position. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun/periode berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. 42 Provisions Provisi diakui jika Bank memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham umum kepada masyarakat dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan. z. ACCOUNTING The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI aa. Perubahan kebijakan pengungkapan akuntansi 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) aa. Change in disclosures dan accounting policies and The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: • Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. • Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment. • Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. • Amendment to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: employee contributions. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service. 43 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 43 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI aa. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) akuntansi 2. YANG aa. Change in accounting disclosures (continued) dan PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. • policies and SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities. • PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa (entitas yang entitas manajemen menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. • SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services. • PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. • SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts. • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. • SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for SFAS No. 25 paragraph 27. 44 44 ACCOUNTING The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued) Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI aa. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) 2. YANG akuntansi aa. Change in accounting disclosures (continued) dan PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini bahwa pengecualian mengklarifikasi portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. • PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN policies and SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55. The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have significant impact to the financial statements. Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. 3. ACCOUNTING The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued) Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 3. ASUMSI SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS JUDGMENT, Pertimbangan yang signifikan Significant judgments Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Bank’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the asset and liability affected in future periods. Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajamen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continues to be prepared on the going concern basis. 45 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 45 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Pertimbangan yang signifikan (lanjutan) Significant judgments (continued) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2. The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by making judgements if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Bank’s accounting policies disclosed in Note 2. Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments nilai The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 36. Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 36. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Bank should use the valuation techniques as described in Note 36. For financial instruments that are trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions. Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran wajar dibahas di Catatan 36. 46 46 SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Pertimbangan yang signifikan (lanjutan) Significant judgments (continued) Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued) Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: The Bank present the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: 1. Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; 1. Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities; 2. Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan 2. Level 2 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; and 3. Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. 3. Level 3 - valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length. Kontinjensi Contingencies Bank sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut. The Bank is currently involved in legal proceedings. The estimate of the probable cost for the resolution of claims has been developed in consultation with the external legal counsel handling the Bank’s defense this matter and is based upon an analysis of potential results. Management does not believe that the outcome of this matter will significantly affect the results of operations. It is probable, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings. Sewa operasi Operating leases Bank, sebagai lessee, telah mengadakan perjanjian sewa untuk bangunan yang digunakannya untuk operasi. Bank telah menentukan bahwa semua risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan properti yang disewa dalam sewa operasi tersebut tidak dapat dialihkan kepada Bank. The Bank, as lessee, has entered into lease on premises it uses for its operations. The Bank has determined that all significant risks and rewards of ownerships of the properties it leases on operating lease are not transferrable to the Bank. 47 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 47 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan Significant accounting assumptions Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Impairment of loans and receivables Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. The Bank reviews individually significant loans and receivables at each statement of financial position dates to assess whether impairment should be recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment losses. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsiasumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai tersebut. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the future provision for impairment losses. Nilai tercatat kredit yang diberikan dan piutang serta cadangan kerugian penurunan nilai diungkapkan dalam Catatan 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. The carrying value of loans and receivables and allowance for impairment losses are disclosed in Notes 4, 5, 6, 7, 8 and 9. Perkiraan masa manfaat dari aset tetap Estimated useful lives of fixed assets Bank melakukan penelahaan secara tahunan mengenai taksiran masa manfaat dari aset tetap berdasarkan penggunaan yang diharapkan seperti yang disebutkan pada rencana bisnis dan strategi yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi masa depan dan perilaku pasar. Ada kemungkinan bahwa hasil operasi masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan perkiraan ini yang disebabkan oleh perubahan dalam faktor-faktor yang disebutkan. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban penyusutan yang dicatat dan menurunkan aset tetap. Taksiran masa manfaat dari aset tetap diungkapkan dalam Catatan 2. The Bank reviews on an annual basis the estimated useful lives of fixed assets based on expected utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. It is possible that future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded depreciation expense and decrease fixed assets. The estimated useful lives of fixed assets are disclosed in Note 2. Nilai tercatat Catatan 12. The carrying values of fixed assets are disclosed in Note 12. aset tetap diungkapkan dalam estimates and Pengakuan aset pajak tangguhan Recognition of deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh rugi fiskal dan perbedaan temporer sepanjang besar kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies. 48 48 SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan (lanjutan) Significant accounting assumptions (continued) Pengakuan aset pajak tangguhan (lanjutan) Recognition of deferred tax assets (continued) Pengakuan aset pajak tangguhan diungkapkan dalam Catatan 17. The recognized deferred tax assets is disclosed in Note 17. Nilai kini liabilitas imbalan kerja Present value of employee benefit liabilities Liabilitas imbalan kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan. The employee benefit liabilities is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty. Detail dari asumsi yang digunakan dalam perhitungan dan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 18. The details of the assumptions used in the calculation and present value of employee benefit liabilites is disclosed in Note 18. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA estimates and CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo Giro pada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah masing-masing sebesar Rp129.101 dan Rp125.021. As of December 31, 2016 and 2015, the balance of current accounts with Bank Indonesia denominated in Rupiah are Rp129,101 and Rp125,021, respectively. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/14/PBI/2016 pada tanggal 18 Agustus 2016 perihal Perubahan Keempat Atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 efektif per tanggal 24 Agustus 2016, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) utama dalam Rupiah sebesar 6,5% dari simpanan nasabah Rupiah, GWM utama dalam valuta asing sebesar 8% dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari simpanan nasabah Rupiah. Bank juga wajib memenuhi batas bawah dan atas LFR Target sebesar 80% dan 92% dengan KPMM Insentif ditetapkan sebesar 14%. Based on the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No. 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016 regarding “The Fourth Amendment of Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013, starting on August 24, 2016, Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 6.5% from customer’s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8% from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4% from customer’s deposits. Bank also required to meet the lower and upper limit of LFR Target by 80% and 92% with incentive CAR of 14%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 pada tanggal 26 November 2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 efektif per tanggal 1 Desember 2015, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) utama dalam Rupiah sebesar 7,5% dari simpanan nasabah Rupiah, GWM utama dalam valuta asing sebesar 8% dari simpanan nasabah dalam valuta asing dan GWM sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari simpanan nasabah Rupiah. Based on the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 regarding “The Secondary Amendment of Bank Indonesia Regulation No.15/15/PBI/2013, starting on December 1, 2015, Bank is required to comply with minimum primary reserves in Rupiah of 7.5% from customer’s deposit, minimum primary reserves in foreign currencies of 8% from customer’s deposits and secondary reserves in Rupiah of 4% from customer’s deposits. 49 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 49 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) The percentage of the Bank’s minimum statutory reserves in Rupiah as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) Bank dalam mata uang Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2016 GWM utama GWM sekunder GWM LFR 5. 31 Desember/ December 31, 2015 7,41% 5,61% 0,37% 7,56% 7,68% 0,00% Primary statutory reserves Secondary statutory reserves LFR statutory reserves Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank tidak memenuhi Loan to Funding Ratio (LFR) dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga mendapatkan disinsentif sebesar Rp6.443 atau 0,37%. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank telah memenuhi LFR dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga tidak mendapatkan disinsentif. As of December 31, 2016, Bank has not fulfilled Loan to Funding Ratio (LFR) within the required range therefore the Bank obtained disincentive amounting Rp6,443 or 0.37%. As of December 31, 2015, the Bank has fulfilled LFR within the required range therefore the Bank did not obtain disincentive. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has complied with Bank Indonesia regulations concerning the minimum reserve requirements. Informasi mengenai sisa jangka waktu atas giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 35. Information regarding maturities of current accounts with Bank Indonesia is disclosed in Note 35. 5. GIRO PADA BANK LAIN 31 Desember/ December 31, 2016 50 CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS 31 Desember/ December 31, 2015 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10) 141 18 140 6 6 7 Total 165 153 Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Others (below Rp10 each) Total Bank melakukan penelaahan atas penurunan nilai giro pada bank lain secara individual berdasarkan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai. The Bank assesses impairment in current accounts with other banks individually based on whether any objective evidence of impairment exists. Seluruh giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan lancar. All current accounts with other banks as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Management believes that no allowance for impairment losses for current accounts with other banks as of December 31, 2016 and 2015 is needed. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. As of December 31, 2016 and 2015, there were no current accounts with other banks which were pledged as collateral by the Bank. PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 50 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 6. 5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) Pada tahun 2016 dan 2015, tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masingmasing sebesar 0,24% dan 0,12%. In 2016 and 2015, the average interest rates of current accounts with other banks per annum were 0.24% and 0.12%, respectively. Informasi mengenai kualitas kredit dan sisa jangka waktu atas giro pada bank lain diungkapkan pada Catatan 35. Information with respect to credit quality and maturities of current accounts with other banks of the financial assets are disclosed in Note 35. 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN The details of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows: Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2016 Pihak ketiga Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Fine Tune Kontraksi (FTK) Call Money PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Dinar Indonesia, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk PT Bank OCBC NISP, Tbk PT Bank Pan Indonesia, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk Total PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS 31 Desember/ December 31, 2015 25.995 19.992 17.492 - 40.000 40.000 - 30.000 30.000 - 30.000 50.000 25.000 185.987 122.492 Third parties Rupiah Deposit facility Bank Indonesia (FASBI) Fine Tune Kontraksi (FTK) Call Money PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Dinar Indonesia, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk PT Bank OCBC NISP, Tbk PT Bank Pan Indonesia, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk Total Jangka waktu penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah kurang dari 1 bulan. The term of placements with Bank Indonesia and other banks are less than 1 month. Suku bunga rata-rata tahunan untuk penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain adalah sebagai berikut: The annual average interest rate for placement with Bank Indonesia and other banks are as follows: Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2016 Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Fine Tune Kontraksi (FTK) Call Money 2015 4,54% 4,47% 5,10% 5,56% 6,00% Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) Fine Tune Kontraksi (FTK) Call Money Bank melakukan penelahaan atas penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual berdasarkan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai. The Bank assessed impairment on placements with Bank Indonesia and other banks individually based on whether an objective evidence of impairment exists. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar. As of December 31, 2016 and 2015, all of the placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current. 51 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 51 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 7. 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Management believes that no allowance for impairment losses for placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2016 and 2015 is needed. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan yang dijaminkan. As of December 31, 2016 and 2015, there were no placements pledged as collateral. Informasi mengenai kualitas kredit dan sisa jangka waktu atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diungkapkan pada Catatan 35. Information with respect to credit quality and maturities placements with Bank Indonesia and other banks are disclosed in Note 35. 7. EFEK-EFEK MARKETABLE SECURITIES Efek-efek terdiri dari: Securities consist of: a. a. Berdasarkan jenis By type 31 Desember/December 31 2016 Nilai nominal/ Nominal value Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Negotiable Certificate Deposit Sertifikat Deposito Bank Indonesia Total - dimiliki hingga jatuh tempo 2015 Nilai wajar/ Fair value Nilai nominal/ Nominal value 80.000 70.000 78.016 70.175 70.000 20.000 67.436 20.228 20.000 19.783 - - 20.000 19.777 60.000 59.504 Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia Corporate bonds Negotiable Certificate Deposit Deposits Certificates of Bank Indonesia 190.000 187.751 150.000 147.168 Total - held-to-maturity Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah 329.000 120.000 332.864 121.370 136.000 30.000 135.599 30.150 Available-for-sale Rupiah Corporate bonds Government Bonds Total - tersedia untuk dijual 449.000 454.234 166.000 165.749 Total - available-for-sale Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Rupiah Obligasi korporasi Total efek-efek - - 10.000 9.760 Fair value through profit or loss Trading Rupiah Corporate bonds 639.000 641.985 326.000 322.677 Total marketable securities 52 52 Nilai wajar/ Fair value PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. EFEK-EFEK (lanjutan) b. MARKETABLE SECURITIES (continued) b. Berdasarkan peringkat Based on rating The ratings of corporate bonds from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia as reported by Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2016 and 2015 were as follows: Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau PT Fitch Ratings Indonesia seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016 Peringkat/ Rating Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah MTN Kimia Farma Tahun 2016 Indosat V Seri B Tahun 2007 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Obligasi Subordinasi III Bank Panin Tahun 2010 MTN I Bank Bukopin Tahun 2016 Total Total idAA- 30.000 - - idAAA 10.082 - - AA (Idn) 10.056 AA (Idn) 10.153 idAA- 10.037 idAA- 10.075 idA+ 10.000 - - Held-to-maturity Rupiah MTN Kimia Farma Year 2016 Indosat V Series B Year 2007 Subordinated Bond I Bank CIMB Niaga Year 2010 Subordinated Bond III Bank Panin Year 2010 MTN I Bank Bukopin Year 2016 20.228 Total - held-to-maturity Total - dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Berkelanjutan I Bank DKI Tahap I Tahun 2016 Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance Tahap IV Tahun 2015 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I Sumber Alfaria Trijaya Tahap II Tahun 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C MTN I Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tahun 2015 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri B Obligasi Bank Jabar Banten Tahap VII Tahun 2011 Seri C Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2016 Seri B Obligasi PLN IX Tahun 2007 Seri A Obligasi Berkelanjutan II Toyota Astra Financial Service Tahap I Tahun 2014 Seri B 2015 Peringkat/ Rating 70.175 idAA- 50.810 - - AA (Idn) 41.716 AA (Idn) 39.640 AA+(Idn) 20.404 - - idAAA 20.350 idAAA 10.090 idA- 19.390 idA 10.190 idAA- 16.000 - - idAAA 15.195 - - idAAA 15.000 idAAA 15.000 idAAA 10.610 idAAA 10.235 idAA- 10.220 - - idAA+ 10.200 idAA+ 9.950 idAAA 10.195 - - idAAA 10.140 idAAA 10.215 idAA 10.047 - - Available-for-sale Rupiah Continuing Bond I Bank DKI Phase I Year 2016 Continuing Bond I WOM Finance Phase IV Series B Year 2015 Continuing Bond I Bank Maybank Indonesia Phase I Series A Year 2015 Continuing Bond I OCBC NISP Phase II Series C Year 2015 Continuing Bond I Agung Podomoro Land Phase III Year 2014 Continuing Bond I Sumber Alfaria Trijaya Phase II Series A Year 2015 Continuing Bond II Astra Sedaya Finance Phase II Series C Year 2013 MTN I Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Year 2015 PLN Bond XII Series B Year 2010 Obligasi Bank Jabar Banten Tahap VII Series C Year 2011 Continuing Subordinated Bond I Bank Permata Phase II Year 2012 Continuing Bond I Bank BRI Phase II Series B Year 2016 PLN Bond IX Series A Year 2007 Continuing Bond II Toyota Astra Financial Service Phase I Series B Year 2014 53 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 53 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. EFEK-EFEK (lanjutan) b. MARKETABLE SECURITIES (continued) b. Berdasarkan peringkat (lanjutan) Based on rating (continued) The ratings of corporate bonds from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia as reported by Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2016 and 2015 were as follows: (continued) Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) atau PT Fitch Ratings Indonesia seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 31 Desember/December 31 2016 Peringkat/ Rating Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance Tahap III Tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan II JAPFA Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap II Tahun 2014 Obligasi IV Mayora Indah Tahun 2012 Obligasi Subordinasi I Bank BII Tahun 2011 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Tahap II Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2016 Seri C Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance Tahap IV Tahun 2015 Seri B Total Total idAAA 10.047 - - idAAA 10.015 - - idA- 10.010 - - idAAA 10.002 - - idA- 9.695 - - idAA- 9.692 idAA- 9.454 idAA+ 6.181 idAA+ 6.012 idAAA 5.008 AA (Idn) 4.813 idAAA 1.937 - - - - idAAA 10.000 Total - tersedia untuk dijual 332.864 Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Rupiah Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Tahap III Tahun 2013 Seri B - Total - nilai wajar melalui laba rugi c. 2015 Peringkat/ Rating - AA (Idn) - c. Berdasarkan obligasi pemerintah Available-for-sale Rupiah Continuing Bond III Adira Finance Phase IV Year 2016 Series B Continuing Bond II Federal International Finance Phase III Year 2016 Series B Continuing Bond II JAPFA Phase I Series A Year 2016 Continuing Bond I Indosat Phase II Series B Year 2015 Continuing Bond I Agung Podomoro Land Phase II Year 2014 Mayora Indah Bond IV Year 2012 Subordinated Bond I Bank BII Year 2011 Continuing Bond I Bank BTPN Phase II Series B Year 2012 Continuing Bond I Bank BRI Phase III Series C Year 2016 Continuing Bond II Federal International Finance Phase IV Series B Year 2015 135.599 Total - available-for-sale 9.760 Fair value through profit or loss Trading Rupiah Continuing Bond I Bank BTPN Phase III Series B Year 2013 9.760 Total - fair value through profit or loss Based on government bonds Nilai wajar/Fair value Tanggal jatuh tempo/Maturity date Suku bunga tetap/Fixed rate FR 0073 FR 0070 FR 0064 FR 0069 FR 0071 15 Mei 2031/May 15, 2031 15 Maret 2024/March 15, 2024 15 Mei 2028/May 15, 2028 15 April 2019/April 15, 2019 15 Maret 2029/March 15, 2029 Total 54 54 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 Suku bunga (%) / Interest rate (%) 8,75% 8,38% 6,125% 7,88% 9,25% 31 Desember/December 31 2016 2015 73.864 20.390 17.016 10.100 - 20.100 10.050 121.370 30.150 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d. MARKETABLE SECURITIES (continued) d. Berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata per tahun Based on average interest rate per annum Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2016 Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Negotiable Certificate Deposit e. f. 2015 6,44% 6,63% 8,30% 9,80% 7,02% 6,50% 6,93% 7,68% 10,14% - e. Cadangan kerugian penurunan nilai Deposits Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Government Bonds Corporate Bonds Negotiable Certificate Deposit Allowance for impairment losses Bank melakukan penelaahan atas efek-efek secara individual berdasarkan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai. The Bank assessed impairment on marketable securities individually based on whether an objective evidence of impairment exists. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk efek-efek pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Management believes that no allowance for impairment losses for marketable securities is adequate as of December 31, 2016 and 2015 is needed. f. Informasi lain Other information Unrealized gains (losses) from changes in fair values of available-for-sale in securities were as follows: Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2016 (756) 31 Desember/ December 31, 2015 (1.821) Beginning balance, before deferred tax Increase in unrealized gain (loss) during the year - net Saldo awal, sebelum pajak Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - neto (2.230) Total sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan (2.986) 746 (756) 189 Total before deferred tax Deferred tax Saldo akhir (2.240) (567) Ending balance 1.065 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh efek-efek diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual dan nilai wajar melalui laba rugi, dalam mata uang Rupiah, diterbitkan oleh pihak ketiga dan digolongkan sebagai lancar. As of December 31, 2016 and 2015, all of the marketable securities classified as held-tomaturity, available for sale and fair value through profit or loss, denominated in Rupiah, issued by the third parties and classified as current. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dijaminkan. As of December 31, 2016 and 2015, there were no marketable securities pledged as collateral. Informasi mengenai sisa jangka waktu dan kualitas kredit atas efek-efek diungkapkan masing-masing pada Catatan 35. Information regarding maturities and credit quality of marketable securities is disclosed in Note 35. 55 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 55 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 8. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTS 31 Desember/December 31, 2015 Nasabah/ Counterparty Jenis efek-efek/ Type of securities Nilai nominal/ Nominal amount Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Due date Nilai penjualan kembali/ Resale amount Pendapatan bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest Nilai tercatat/ Carrying value Pihak ketiga/ Third parties Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR 0056/Government bonds FR 0056 Total 9. 18.899 18 Desember/ December 18, 2015 4 Januari/ January 4, 2016 18.899 18.955 (13) 18.942 18.955 (13) 18.942 Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali di tahun 2015 tidak diperlukan. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses for securities purchased under resale agreements in 2015 is not required. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dijaminkan. As of December 31, 2015, there were no securities purchased under resale agreements which are pledged. Pada tahun 2015, tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 6,16%. In 2015, the average interest rate was 6.16%. Informasi mengenai sisa jangka waktu dan kualitas kredit atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan di Catatan 35. Information regarding maturities, and credit quality of securities purchased under resale agreements are disclosed in Note 35. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN LOANS a. a. Berdasarkan jenis By type 31 Desember/December 31 2016 Pihak Berelasi Modal Kerja Investasi Konsumsi 2015 55.401 17.773 804 77.470 19.394 - 73.978 96.864 805.613 285.441 213.121 918.262 102.265 338.603 1.304.175 1.359.130 Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Neto 1.356.478 Pihak Ketiga Modal Kerja Investasi Konsumsi (21.675) 56 56 PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 (1.976) 1.454.018 Related Parties Working Capital Investment Consumer Third Parties Working Capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Net The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) LOANS (continued) b. b. Berdasarkan sektor ekonomi By economic sector 31 Desember/December 31 2016 632.863 152.218 677.596 151.867 134.090 114.117 239.320 43.160 Business services Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Social/public services 63.166 49.067 13.065 5.642 213.925 59.127 79.920 12.025 7.383 185.596 Industry processing and manufacturing Construction Agriculture and plantation Mining Others Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Total Neto 1.356.478 Jasa-jasa dunia usaha Perdagangan, restoran dan hotel Transportasi, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial kemasyarakatan Industri pengolahan dan manufaktur Konstruksi Pertanian dan perkebunan Pertambangan Lain-lain c. 2015 (21.675) (1.976) Net 1.454.018 c. Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit Allowance for impairment losses By term of credit agreements 31 Desember/December 31 2016 473.711 34.616 652.459 217.367 284.477 284.701 723.810 163.006 ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Total Neto 1.356.478 ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun d. 2015 (21.675) (1.976) 1.454.018 d. Berdasarkan jatuh tempo Allowance for impairment losses Net By maturity date 31 Desember/December 31 2016 2015 542.602 155.372 470.394 209.785 601.736 257.431 517.421 79.406 ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Total Neto 1.356.478 ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun (21.675) (1.976) 1.454.018 Allowance for impairment losses Net 57 PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report 57 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) LOANS (continued) e. e. Berdasarkan kolektibilitas By collectability 31 Desember/December 31 2016 f. 2015 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 1.231.005 103.994 38.468 4.686 1.385.958 66.974 34 916 2.112 Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Total Neto 1.356.478 (21.675) Allowance for impairment losses (1.976) Net 1.454.018 f. Berdasarkan penilaian secara kolektif dan individual By assessment as collective and individual 31 Desember/December 31 2016 g. 2015 Individual Kolektif 100.401 1.277.752 2.019 1.453.975 Individual Collective Total Cadangan kerugian penurunan nilai 1.378.153 1.455.994 Total Neto 1.356.478 (21.675) Allowance for impairment losses (1.976) Net 1.454.018 g. Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses The movements in the allowance impairment losses are as follows: Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: for Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2016 Individual/ Individual Kolektif/ Collective 1.112 Saldo awal Penyisihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 26) Penghapusbukuan kredit 864 17.908 - 1.919 (128) 19.827 (128) Saldo akhir 19.020 2.655 21.675 58 58 Total PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016 1.976 Beginning balance Provision for impairment losses during the year (Note 26) Loans written-off Ending balance The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated) PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) g. LOANS (continued) g. Cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan) Allowance for impairment losses (continued) The movements in the allowance for impairment losses are as follows: (continued) Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2015 Individual/ Individual Saldo awal Pembalikan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 26) Penghapusbukuan kredit 1.882 Saldo akhir 1.112 Kolektif/ Collective Total 1.700 (203) (567) 3.582 (530) (306) (733) (873) 864 1.976 Reversal of impairment losses during the year (Note 26) Loans written-off Ending balance Management believes that the amount of allowance for impa