NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH UMAR BIN

advertisement
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM
KISAH UMAR BIN KHATTAB
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Disusun oleh:
EKA FATIMAH ALVIANITA
NIM: G000100122
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4435
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Dalam agama Islam
terdapat tiga ajaran yang sangat ditekankan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu
aqidah, syariat/ibadah dan akhlak. Ketiganya pun diamalkan dengan seimbang.
Sesungguhnya aqidah yang kokoh senantiasa menghasilkan amalan ibadah dan
ibadah pun akan menciptakan akhlakul karimah.
Umar merupakan satu diantara empat orang khalifah yang digolongkan
sebagai khalifah yang diberi petunjuk (khulafaur Rasyidin). Saat menjadi
khalifah, Umar berperan penting dalam pemerintahannya dengan memperluas
wilayah dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam politik. Umar bin Khattab
disebut juga sebagai seorang mujtahid yang ahli dalam membangun negara yang
ditegakkan atas prinsip-prinsip keadilan, persamaan dan persaudaraan seperti yang
diajarkan oleh nabi Muhammad.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, nilai-nilai pendidikan Islam apa
yang terkandung dalam kisah Umar bin Khattab. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung di dalam kisah Umar bin Khattab. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan
khususnya pendidikan Islam. Serta dapat memberi manfaat bagi pembaca dalam
memahami makna dalam suatu kisah pemimpin umat.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research)
dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penulis menggunakan metode
dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini adalah dokumen mengenai kisah
Umar Bin Khattab yaitu buku yang berjudul Umar Bin Khattab karangan
Muhammad Husein Haekal. Selain pengumpulan data penulis juga menggunakan
metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: pengumpulan
data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kisah Umar bin Khattab
terdapat nilai-nilai pendidikan Islam sebagai berikut: Pertama, nilai pendidikan
aqidah yaitu fitrah manusia untuk bertuhan. Dalam mengenal tuhannya manusia
tidak hanya membutuhkan fitrah tetapi juga wahyu Allah. Selain itu menanamkan
kalimat syahadat untuk memperoleh kemantapan aqidah. Kedua, nilai pendidikan
ibadah yaitu seorang muslim mempunyai kewajiban dengan melaksanakan
perintah Allah dengan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah agama seperti shalat,
puasa, zakat dan haji. Ketiga, nilai pendidikan akhlak yaitu perbuatan dan tingkah
laku manusia yang berkaitan dengan Allah, sesama manusia dan alam sekitar
seperti, berdoa kepada Allah, hidup sederhana, adil, mendidik anak, musyawarah
dan sayang terhadap hewan.
Kata kunci : Nilai Pendidikan Islam, Umar bin Khattab
‘Amaliyyah, yang berkaitan dengan
PENDAHULUAN
Pendidikan
Islam
nilai pendidikan ibadah2.
adalah
sistem pengajaran yang didasarkan
Umar bin Khattab adalah
pada ajaran agama Islam. Sumber
salah
ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan as-
Muhammad saw, yang juga menjadi
Sunnah. Al-Qur’an dijadikan sumber
khalifah kedua dalam Islam. Umar
pendidikan
pertama
memiliki kedudukan yang tinggi di
sebab memiliki nilai absolut yang
sisi Rasulullah. Rasulullah bersabda,
diturunkan oleh Allah. Nilai dalam
“Seandainya setelah aku ada nabi,
al-Qur’an bersifat abadi dan relevan
maka itu adalah Umar bin Khattab.”
dalam
sehingga
(HR. Tirmidzi dan Hakim). Allah
pendidikan Islam yang ideal harus
telah memberikan Umar sifat-sifat
sepenuhnya
para nabi dan kedudukan para rasul
Islam
setiap
yang
zaman,
mengacu
pada
nilai
dasar al-Qur’an1.
seorang
sehingga
menjadikannya
nabi
sebagai
tentang
orang yang layak memperoleh posisi
nilai-nilai pendidikan Islam terdiri
kenabian. Selain itu, Umar juga
dari tiga pilar utama yaitu: Pertama,
memperoleh muḥaddiṡin atau ilham
I’tiqādiyyah, yang berkaitan dengan
dari
nilai
kebenaran pada lidah dan hati Umar,
Al-Qur’an
pendidikan
berisi
sahabat
keimanan
atau
Allah3.
Allah
aqidah. Kedua, Khuluqiyyah, yang
sehingga
berkaitan dengan nilai pendidikan
Umar dengan gelar al-Farūq yaitu
etika
atau
akhlak.
Rasulullah
meletakkan
memberikan
Ketiga,
2
Ibid,. hlm. 37.
Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wan Nihayah
(Jakarta: Darul Haq, 2004), hlm. 175.
1
3
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam
(Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 33.
1
2
orang
yang
memisahkan
antara
kebenaran dan kebathilan4.
1. Bustomi Amiri dalam karya
Skripsi yang berjudul Nilai-
Berdasarkan latar belakang di
Nilai
Pendidikan
Islam
atas, maka penulis tertarik untuk
Dalam Al-Qur’an Surat Al-
meneliti nilai pendidikan Islam yang
Kahfi
terdapat dalam kisah Umar Bin
menyimpulkan
Khattab dengan judul “Nilai-Nilai
terdapat
empat
nilai
Pendidikan Islam dalam Kisah
pendidikan.
Pertama,
nilai
Umar Bin Khattab”.
pendidikan
aqidah
yang
Rumusan
masalah
dalam
Ayat
60-82
bahwa
ditunjukkan oleh sikap nabi
penelitian ini, nilai-nilai pendidikan
Musa
Islam apa yang terkandung dalam
kabar dari Allah swt. Kedua,
kisah Umar bin Khattab. Tujuan
nilai pendidikan ibadah yang
penelitian
ini
adalah
untuk
ditunjukkan oleh nabi Musa
mengetahui
dan
mendeskripsikan
yang mencari ilmu kepada
nilai-nilai pendidikan Islam yang
nabi Khidir. Ketiga, nilai
terkandung di dalam kisah Umar bin
pendidikan muamalah yang
Khattab.
diperlihatkan
Tinjauan
dijadikan
sebagai
pustaka
rujukan
yang
di
dalam
ketika
mendengar
nabi
Musa
berinteraksi
dengan
masyarakat.
nilai
Nilai
yang
antaranya sebagaimana yang telah
terakhir
pendidikan
dilakukan oleh:
akhlak yang ditunjukkan oleh
4
Muhammad Husein Haekal, Umar bin
Khattab (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar
Nusa, 2013), hlm. 59.
nabi Musa dan nabi Khidir
3
terhadap Allah swt, sesama
manusia dan lingkungan5.
2. Burhanuddin
Asy-Syifa’
3. Rofi Nurrohmah dalam karya
Skripsi yang berjudul NilaiNilai
Pendidikan
dalam karya Skripsi yang
Dalam Lirik Lagu Religi
berjudul
Nilai-
Nilai
Karya Bimbo menyimpulkan
Pendidikan
Islam
Dalam
bahwa terdapat tiga nilai
Novel Sang Pemimpi Karya
pendidikan
yaitu
nilai
Andrea
Hirata
pendidikan
aqidah,
nilai
menyimpulkan
dalam
pendidikan akhlak dan nilai
perspektif pendidikan Islam
pendidikan
ibadah.
Nilai
dengan memberikan banyak
pendidikan
aqidah
yang
gambaran
terdapat dalam lagu Tuhan
dari
nilai-nilai
pendidikan Islam yaitu nilai
dan
keikhlasan, nilai taubat, nilai
mencakup keimanan kepada
kesabaran,
Allah dan keimanan kepada
nilai
kejujuran,
Rindu
Nilai
Rasul
yang
nilai berbakti kepada orang
Rasul.
tua, nilai rendah hati, nilai
akhlak yang terdapat dalam
kesederhanaan,
nilai
lagu Rasul menyuruh Kita
ketaqwaan dan nilai kasih
Mencintai Anak Yatim dan
sayang6.
Aisyah Adinda Kita yang
mencakup
5
Islam
Bustomi Amiri, Nilai-Nilai Pendidikan
Islam Dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat
60-82 (Surakarta: UMS, 2008), unpublished.
6
Burhanuddin Asy-Syifa’, Nilai- Nilai
Pendidikan Islam Dalam Novel Sang
pendidikan
mencintai
anak
yatim dan mengasihi orang
Pemimpi Karya Andrea Hirata (Surakarta:
UMS, 2008), unpublished.
4
miskin.
Nilai
pendidikan
Namun, setelah masuk Islam
ibadah yang terdapat dalam
Umar pun menjelma sebagai
lagu Sajadah Panjang dan
lelaki
Ada Anak Bertanya Pada
membawa angin segar bagi
Bapaknya yang terkandung
Islam. Umar yang dahulu
didalamnya mengabdi kepada
sangat menentang Islam kini
Allah
berbalik selalu
dengan
mentaati
gagah
kewajiban untuk beribadah
barisan
kepada-Nya7.
keberaniannya,
4. Zen
Abdurrahman
dengan
berada di
terdepan.
Dengan
Islam
pun
dalam
mampu menaklukkan Persia
bukunya yang berjudul Ilham
dan Byzantium. Walaupun
Keberanian
kekuasaan
Khattab
Umar
bin
menyimpulkan
bahwa sejak usia muda, Umar
pandai
itu
begitu besar tetapi Umar tetap
hidup sederhana8.
memanah,
Pendidikan Islam adalah
memacu kuda, bergulat dan
pengubahan tingkah laku dalam
terkenal
diri
masuk
dalam
Umar saat
cerdas.
Islam,
Sebelum
Umar
bin
manusia
baik
jasmani
maupun rohani melalui proses
Khattab merupakan salah satu
pendidikan
dengan
dilandasi
orang kafir yang sangat keras
nilai-nilai
Islam
sehingga
menentang
terbentuk kepribadian manusia
ajaran
Nabi.
yang utama.
7
Rofi Nurrohmah, Nilai-Nilai
Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi
Karya Bimbo (Surakarta: UMS, 2009),
unpublished.
8
Zen Abdurrahman, Ilham Keberanian
Umar bin Khathab (Yogyakarta: Diva Press,
2014), hlm. 73.
5
Sumber pendidikan Islam
Apabila
menghadapi
suatu
ada tiga yaitu al-Qur’an, as-
kejadian yang luar biasa atau
Sunnah dan Ijtihad. Menurut
sudah kehilangan segala daya
H.M.
faktor-faktor
untuk menghadapinya, maka lalu
pendidikan Islam dibagi menjadi
secara spontan fitrah tersebut
lima yaitu: pendidik, peserta
muncul kembali. Secara esensi
didik, alat-alat pendidikan Islam,
tidak ada manusia yang tidak
lingkungan sekitar dan tujuan
bertuhan, yang ada hanyalah
pendidikan Islam9.
mempertuhankan sesuatu yang
Arifin,
Nilai-nilai
bukan Allah11.
pendidikan
Islam mencakup nilai akhlak,
Selain itu, manusia juga
nilai aqidah dan nilai ibadah.
memerlukan
dalil
naqli
(al-
Aqidah adalah sejumlah
Qur’an dan as-Sunnah) untuk
kebenaran yang secara fitrah
membimbing manusia mengenal
dapat diterima secara umum oleh
kebenaran tersebut. Sebab fitrah
manusia,
akan
dan akal manusia tidak selalu
keraguan
dapat menjelaskan Tuhan yang
bercampur
sehingga
dan
tidak
dengan
sebenarnya yaitu Allah12.
mendatangkan
ketenteraman jiwa10.
Allah
Kemantapan aqidah dapat
menciptakan
diperoleh dengan menanamkan
manusia dengan fitrah bertuhan.
La Ilāha illa al-Allah (Tiada
9
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 109.
10
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam
(Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam, 2000), hlm. 1-2.
11
12
Ibid., hlm. 11-12.
Ibid., hlm. 17.
6
tuhan
selain
Allah)
dan
membutuhkan
Muḥammad Rasūlullah13.
Ibadah
luar15.
merupakan
Akhlak merupakan sikap
berhubungan
yang melahirkan perbuatan dan
dengan Allah secara langsung
tingkah laku manusia. Akhlak
yang dalam pelaksananaannya
dibagi menjadi tiga yaitu akhlak
tidak boleh menambahkan atau
terhadap Allah, akhlak terhadap
mengurangi kaidah-kaidah yang
makhluk dan akhlak terhadap
telah diatur oleh Allah dan
alam16.
Rasul-Nya.
METODE PENELITIAN
manusia
Kaidah-kaidah
tersebut tercantum dalam al-
Jenis
penelitian
ini
Qur’an dan as-Sunnah. Ibadah
digolongkan ke dalam penelitian
yang
didalamnya
kepustakaan (library research), yaitu
adalah yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan di ruang
salat, puasa, zakat dan haji14.
perpustakaan untuk menghimpun dan
termasuk
Akhlak adalah sifat yang
menganalisis data yang bersumber
tertanam dalam jiwa manusia,
dari perpustakaan, baik berupa buku-
sehingga akan muncul secara
buku, kisah-kisah sejarah, dokumen-
spontan
dibutuhkan,
dokumen dan materi perpustakaan
pemikiran
lainnya yang dapat dijadikan sumber
tanpa
terlebih
apabila
memerlukan
dahulu
dan
tidak
Ibid., hlm. 34
Muhammad Daud Ali, Pendidikan
Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
hlm. 235.
14
dari
tata
cara
13
dorongan
15
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq
(Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam, 1999), hlm. 1-2
16
Sudarno Shobron, Studi Islam 1
(Surakarta: Lembaga Pengembangan AlIslam dan Kemuhammadiyahan, 2013), hlm.
92.
7
rujukan
untuk
menyusun
suatu
laporan ilmiah17.
Pendekatan
yang
dinyatakan
dalam
bentuk
tulisan maupun lisan19.
penelitian
ini
Sumber data dalam penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif
ini diperoleh dari data primer dan
karena menekankan analisis pada
data sekunder. Data Primer adalah
proses penyimpulan deduktif dan
dokumen mengenai kisah Umar Bin
induktif dengan menggunakan logika
Khattab yaitu buku yang berjudul
ilmiah. Penelitian ini menghasilkan
Umar
data yang berupa data deskriptif.
Muhammad Husein Haekal”. Data
Pendekatan ini menganalisis dan
Sekunder dari penelitian ini adalah
menyajikan fakta secara sistematis
buku-buku yang berkaitan dengan
sehingga mudah dipahami18.
penelitian ini.
Metode pengumpulan data
Bin
Untuk
Khattab
karangan
menganalisis
nilai-
dalam penelitian ini menggunakan
nilai pendidikan Islam dalam kisah
metode dokumentasi yaitu teknik
Umar
untuk memperoleh informasi dari
menggunakan
dokumen.
merupakan
kualitatif. Metode ini terdiri dari tiga
catatan peristiwa yang sudah berlalu
kegiatan, yaitu: pengumpulan data
Dokumen
bin
Khattab,
metode
penulis
deskriptif
sekaligus reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan20.
Djam’an Satori, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2013),
hlm. 148.
20
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan
Metode dan Paradigma Baru (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 171-173.
19
17
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi
Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 95.
18
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian
(Jakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 6.
8
HASIL PENELITIAN DAN
bin
Abdullah
yang
memberitahukan bahwa adiknya
PEMBAHASAN
yang
A. Nilai Pendidikan Aqidah
Nilai pendidikan Aqidah
yang terdapat dalam kisah Umar
bin
Nuaim
Khattab ialah mengenai
bernama
Fatimah
dan
suaminya Sa’id bin Zaid telah
memeluk Islam.
Umar yang masih dipenuhi
fitrah manusia. Apabila fitrah
dengan
tersebut tertutup oleh faktor-
menghantam
faktor luar, maka manusia akan
dengan keras. Saat itu Fatimah
menentang
sendiri.
yang melindungi suaminya pun
suatu
mendapat pukulan keras dari
kejadian yang luar biasa dan
Umar. Melihat darah di muka
sudah kehilangan segala daya
Fatimah,
untuk
menyesal.
Apabila
fitrahnya
menghadapi
menghadapinya,
maka
secara spontan fitrah tersebut
Said
bin
Umar
lalu
Zaid
merasa
Selain fitrahnya, manusia
juga memerlukan al-Qur’an dan
muncul kembali.
Umar
kemarahan
berasal
dari
as-Sunnah untuk membimbing
keturunan kaum Quraisy. Suatu
dirinya
ketika Umar sudah begitu muak
bertuhan. Sebab fitrah dan akal
dengan
perkembangan
Islam.
manusia
Dengan
pedangnya,
beliau
menjelaskan
berniat membunuh Rasulullah.
sebenarnya.
Di jalan beliau berjumpa dengan
mengenal
tidak
kebenaran
selalu
Tuhan
dapat
yang
9
Setelah menyesal, Umar
kemudian
mengambil
membaca
lembaran
dan
yang
Khattab sudah sesuai dengan
teori-teori yang ada. Hal ini
dikarenakan
Umar
bertuliskan ayat-ayat al-Qur’an.
menerima
Setelah membaca ayat-ayat itu,
dengan diperkuat wahyu Allah
beliau kagum dengan kata-kata
dan kemantapan dari kalimat
dalam
syahadat.
lembaran-lembaran
tersebut. Umar pun menemui
Rasulullah
untuk
memeluk
Islam.
fitrah
dapat
bertuhan
B. Nilai Pendidikan Ibadah
Nilai pendidikan Ibadah
yang menyangkut kisah Umar
Kemantapan aqidah dapat
bin Khattab mengenai kewajiban
diperoleh dengan menanamkan
manusia.
kalimat tauhid La Ilāha illa al-
muslim dengan melaksanakan
Allah
perintah Allah yaitu salat, puasa,
dan
Muḥammad
Rasūlullah.
Kewajiban
seorang
zakat dan haji.
Saat Umar masuk Islam,
Salat terdiri dari shalat
beliau lalu mengucapkan kalimat
wajib/fardu dan salat sunah.
syahadat “Asyhadu allā ilāha
Salat sunnah biasanya dilakukan
illallāh
sendiri-sendiri. Berbeda dengan
wa
asyhadu
anna
muḥammadar rasūlullāh”
Berdasarkan
teori-teori
yang dikemukakan di atas, nilai
aqidah dalam kisah Umar bin
salat sunah yang lainnya, salat
tarawih
berjamaah.
dilakukan
dengan
10
Saat
Umar
menjadi
khalifah, beliau melihat kaum
muslimin
mengerjakan
berkata, “Makanlah, hai orang
yang berpuasa!”
salat
Zakat merupakan sebagian
tarawih dengan sendiri-sendiri.
harta yang diwajibkan Allah dan
Kemudian
diberikan kepada orang-orang
beliau
pun
mengumpulkan kaum muslimin
yang
untuk mengerjakan salat tarawih
Orang-orang
yang
secara berjamaah dengan hanya
menerimanya
adalah
satu imam.
miskin, amil, mualaf, riqāb,
Puasa
tidak
sepanjang
diperkenankan
berhak
tahun
ghārim,
dalam
ibnussabīl.
Islam karena akan menyiksa
menerimanya.
berhak
sabilillah
Rasulullah
fakir,
dan
memberikan
dirinya sendiri. Apabila ingin
harta rampasan perang dan zakat
puasa terus menerus dalam Islam
kepada
terdapat puasa dāwūd, yaitu
Uyainah bin Hisn, Aqra’ bin
puasa sehari dan berbuka sehari.
Habis, Abbas bin Mirdas dan
Suatu
ketika
Umar
para
muallaf
seperti
lain-lain. Saat Umar menjadi
mendapat informasi bahwa ada
khalifah,
mereka
datang
seorang laki-laki yang berpuasa
menemui
Umar
untuk
sepanjang satu tahun. Umar pun
mendapatkan haknya. Namun
menemui laki-laki tersebut dan
Umar
menolaknya,
memukul
dahulu
merupakan
kepalanya
sambil
mereka
golongan
yang mendapatkan zakat dan
11
sekarang
mereka
dihentikan
sudah
seperti
sebab
ibadah dalam kisah Umar bin
kaum
Khattab belum sesuai dengan
muslimin lainnya.
teori-teori yang ada. Hal ini
Salah satu ketentuan haji
dikarenakan
Umar
dalam
adalah tawaf. Tawaf merupakan
melaksanakan
ibadah
dengan
ibadah
mengelilingi
menggunakan ijtihad, sehingga
Ka’bah dalam tujuh putaran. Di
menyimpang dari al-Qur’an dan
sekitar Ka’bah juga terdapat
as-Sunnah.
yang
maqam Ibrahim yang biasanya
digunakan untuk melaksanakan
salat.
C. Nilai Pendidikan Akhlak
Nilai pendidikan Akhlak
yang menyangkut kisah Umar
Suatu ketika Umar melihat
bin Khattab mengenai perbuatan
Ka’bah semakin banyak orang,
dan tingkah laku manusia, yaitu
Umar
untuk
Akhlak terhadap Allah, akhlak
membuat jarak antara maqam
terhadap makhluk dan akhlak
Ibrahim
dengan
Ka’bah.
terhadap alam.
Awalnya
maqam
tersebut
1. Akhlak
menempel
pada
Ka’bah.
berinisiatif
terhadap
perbuatan
yang
Allah
:
dilakukan
Akibatnya jika kaum muslimin
oleh manusia terhadap Allah,
hendak
seperti berdoa kepada Allah.
melakukan
tawaf,
mereka menjauh dari Ka’bah.
Berdasarkan
teori-teori
yang dikemukakan di atas, nilai
Saat
Umar
dilantik
menjadi khalifah, Umar pun
berdoa
kepada
Allah,
12
“Allahumma ya Allah, aku ini
3. Akhlak terhadap diri sendiri:
sungguh keras dan kasar,
perbuatan
maka
oleh manusia terhadap diri
lunakkanlah
hatiku!
Allahumma ya Allah, aku ini
sendiri,
sangat lemah maka berilah
sederhana.
saya kekuatan! Allahumma ya
Allah,
aku
jadikanlah
ini
aku
yang
dilakukan
seperti
hidup
Seseorang
berkata
kikir,
kepada
Umar,
“Anda
orang
mendapat bagian sehelai burd
dermawan bermurah hati!”
Yaman dan badan anda tinggi
2. Akhlak terhadap Rasulullah:
tetapi mengapa anda potong
yang
dilakukan
menjadi kemeja?” Umar pun
manusia
terhadap
menoleh kepada Abdullah.
perbuatan
oleh
Rasulullah, seperti mencintai
Abdullah
Rasulullah.
“Burd
Umar
teringat
saat
berada dalam kesesatan dan
Allah menjadikan Rasulullah
pun
menjawab,
saya
kepadanya
kuberikan
supaya
cukup
untuk kemejanya itu.
4. Akhlak terhadap keluarga:
sebagai datangnya hidayah.
perbuatan
Selain itu juga teringat bahwa
oleh manusia terhadap sanak
pada hari kiamat beliau tidak
keluarga, seperti mendidik
akan mampu masuk surga
anak.
kecuali dengan kecintaannya
kepada Rasulullah.
yang
dilakukan
Abdurrahman
Umar
bin
Khattab
Anak
yang
13
berada
di
minum
Mesir
minum-
sampai
Gubernur
mabuk.
Mesir
pun
6. Akhlak
terhadap
perbuatan
oleh
negara:
yang
dilakukan
manusia
terhadap
menghukumnya. Seketikanya
negara, seperti mengambil
di
keputusan
Madinah,
memberikan
Umar
hukuman
musyawarah
kembali kepadanya dengan
menjalani
pukulan
dipenjarakan
dan
sampai
meninggal.
oleh
Sebelum
yang
dilakukan
manusia
terhadap
masyarakat, seperti tanggung
jawab.
Umar memilih enam tokoh
untuk
musyawarah
dalam
Umar menunjuk Abdullah bin
Umar
untuk
7. Akhlak
terhadap
yang
(hewan),
anak–anaknya
terhadap hewan
kelaparan. Melihat itu, Umar
lalu mengambil
di
memasaknya.
sekantong
gudang
dan
alam:
dilakukan
oleh manusia terhadap alam
seorang perempuan dengan
yang
mengawasi
jalannya musyawarah.
perbuatan
Suatu ketika, terdapat
gandum
meninggal
memilih khalifah berikutnya.
5. Akhlak terhadap masyarakat:
perbuatan
dengan
Umar
seperti
sayang
mengatakan
kepada Al-Ahnaf bin Qais,
“Mengapa kalian tidak takut
kepada Allah atas tindakan
kalian terhadap hewan-hewan
14
tunggangan
kalian
ini?
bab-bab sebelumnya, akhirnya
Bukankah lebih baik bila
dapat ditarik kesimpulan bahwa
kalian melepaskan ikatannya
ditemukan tiga nilai pendidikan
agar
Islam dalam kisah Umar bin
hewan-hewan
itu
memakan rumput?”.
Khattab yaitu: nilai pendidikan
Berdasarkan teori-teori
yang dikemukakan di atas,
nilai
akhlak
Umar bin
dalam
kisah
Khattab sudah
aqidah, nilai pendidikan ibadah
dan nilai pendidikan akhlak.
B. SARAN
Sebagai
saran
dalam
sesuai dengan teori-teori yang
penyusunan skripsi ini, penulis
ada.
akan mengemukakan beberapa
Hal
Umar
ini
dikarenakan
mempunyai
akhlak
saran atau himbauan terhadap
yang baik dan akan muncul
pihak-pihak yang terlibat:
secara
1. Bagi
spontan
apabila
dibutuhkan.
nilai-nilai pendidikan Islam
yang dilakukan oleh Umar
A. KESIMPULAN
mendeskripsikan
dapat
memahami makna dan dari
PENUTUP
Setelah
pembaca,
penulis
bin Khattab dalam kisah
tentang
tersebut.
kandungan nilai-nilai pendidikan
2. Bagi
pendidik,
dapat
Islam dalam kisah Umar bin
mengajarkan
Khattab.
telah
pendidikan
Islam
yang
disebutkan dalam pembahasan
terkandung
dalam
kisah
Sebagaimana
nilai-nilai
15
Umar
bin
Khattab
dan
mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi
peneliti
yang
akan
datang, penelitian ini dapat
Arifin, Muhammad. 2006. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara
Fathoni,
Abdurrahmat.
2006.
Metodologi Penelitian dan
Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Daud
dijadikan sebagai acuan bagi
peneliti
lain
yang
akan
Ali, Muhammad.
Pendidikan Agama
Jakarta: Bumi Aksara
2001.
Islam
melakukan penelitian yang
Haekal, Muhammad Husain. 2013.
Umar Bin Khattab. Jakarta:
PT Pustaka Litera AntarNusa
sejenis.
Ilyas,
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Zen. 2014. Ilham
Keberanian
Umar
bin
Khathab. Yogyakarta: Diva
Press
Amiri, Bustomi. 2012. Nilai-Nilai
Pendidikan Islam Dalam AlQur’an Surat Al-Kahfi Ayat
60-82. Surakarta:
UMS.
unpublised
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian
Pendidikan
Metode dan
Paradigma Baru Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Asy-Syifa’, Burhanuddin. 2012.
Nilai- Nilai Pendidikan Islam
Dalam Novel Sang Pemimpi
Karya
Andrea
Hirata.
Surakarta: UMS. unpublised
Azwar, Saifuddin. 2006. Metode
Penelitian. Jakarta: Pustaka
Pelajar
Yunahar. 2000. Kuliah
Akhlak.
Yogyakarta:
Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam
____________.
2000.
Kuliah
Aqidah Islam. Yogyakarta:
Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam
Katsir, Ibnu. 2004. Al-Bidayah Wan
Nihayah. Jakarta: Darul Haq
Nurrohmah, Rofi. 2013. Nilai-Nilai
Pendidikan Islam Dalam
Lirik Lagu Religi Karya
Bimbo. Surakarta: UMS.
unpublised
Satori, Djam’an. 2013. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: CV Alfabeta
Shobron, Sudarno,dkk. 2010. Studi
Islam 1. Surakarta: Lembaga
Pengembangan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
AMZAH
Download