Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Mata Uang Indonesia) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi .................................................................................................................... 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................ 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ................................................................................... 7 Laporan Arus Kas Konsolidasi .................................................................................................. 8-9 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ........................................................................... 10-68 ************************** Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-1605 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan (“Perusahaan”) pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA Indrajuwana Komala Widjaja NIAP 98.1.0511 20 Februari 2004 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan 2003 2002 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2u, 3, 29 Investasi jangka pendek 2a, 2b, 2d Deposito berjangka 2c, 24g Piutang 24j, 29 Usaha 2u, 4, 14a, 24i Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 22.036.674.692 pada tahun 2003 dan Rp 16.838.859.301 pada tahun 2002 2e, 2y, 24e Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2t, 23a Bukan Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2t, 2u, 5, 23d Lain-lain - bersih 2u, 2v, 2y, 13, 24b Persediaan - bersih 2a, 2f, 2y, 6, 10, 14a Uang muka dan jaminan 2u, 29 Pajak dibayar di muka 13 Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2g Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva swap - bersih 2a, 2u, 2v, 2y, 24b, 29 Piutang jangka panjang Pihak ketiga 24c Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2t, 2u, 5, 23c, 29 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2r, 2y, 13 Penyertaan saham 2a, 2b, 7 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 122.082.506.148 pada tahun 2003 dan Rp 109.638.772.282 pada tahun 2002 2h, 27 Tanaman belum menghasilkan 2h, 2o, 27 1.529.698.138.896 537.310.043.958 - 1.368.445.832.616 383.036.736.951 184.222.500.000 1.552.503.438.750 1.234.136.394.336 88.762.829.985 89.652.553.871 85.068.581.119 279.853.132.089 2.218.209.967.205 398.392.197.410 322.478.838.534 93.411.195.622 163.269.702.348 2.743.304.033.058 569.628.038.827 244.335.049.868 94.213.429.690 73.561.124.671 7.106.490.597.636 7.147.003.162.168 1.141.518.102.244 1.212.515.891.440 361.504.244.150 345.594.200.000 63.932.000.000 57.904.440.344 20.232.940.503 39.678.000.000 27.998.466.925 23.689.241.359 128.821.029.032 43.457.051.923 141.250.956.837 29.442.827.304 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.370.477.445.121 pada tahun 2003 dan Rp 2.010.138.863.898 pada tahun 2002 Aktiva tidak lancar lainnya 2a, 2i, 2j, 2o, 8, 14a, 14b, 27 2g, 2i, 2k, 23e, 24i, 24o, 27 Jumlah Aktiva Tidak lancar JUMLAH AKTIVA 27 2003 2002 5.825.950.826.580 5.661.423.827.196 559.043.227.499 622.919.380.034 8.202.363.862.275 8.104.512.791.095 15.308.854.459.911 15.251.515.953.263 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan 2003 2002 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek dan cerukan 2u, 9, 24p, 29 Hutang “trust receipts” 2u, 6, 10 Hutang 29 Usaha 2u, 11 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2t, 23b Bukan usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2t, 5 Lain-lain 24b Biaya masih harus dibayar 2s, 2u, 12, 25, 29 Hutang pajak 2r, 13 Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman 2u, 8, 14a, 29 Hutang sewa guna usaha 2j, 14b 513.311.120.883 274.362.887.383 624.232.632.276 662.045.872.092 1.574.696.223.645 1.128.490.518.879 25.598.630.859 33.273.612.707 4.165.410.962 119.255.587.786 341.213.813.329 260.598.683.717 882.006.577 127.394.176.302 341.652.581.187 221.102.825.972 529.039.830.151 21.950.551.041 1.176.326.651.426 25.901.365.768 3.664.192.739.756 4.341.302.243.186 2u, 8, 14a, 29 1.090.727.250.167 1.980.791.193.990 2p, 2u, 15, 29 2j, 14b 5.030.239.696.200 32.554.240.609 3.681.507.609.400 55.479.694.763 6.153.521.186.976 5.717.778.498.153 605.553.891.195 129.062.522.807 547.628.449.750 106.430.813.353 6.888.137.600.978 6.371.837.761.256 662.643.218.787 875.678.445.671 Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman Hutang obligasi dan wesel bayar - bersih Hutang sewa guna usaha Jumlah kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban tidak lancar lainnya - bersih 2r, 2y, 13 2s, 2y, 25a Jumlah Kewajiban Tidak lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b, 19 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan 2003 2002 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 30.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 9.443.269.500 saham pada tahun 2003 dan 9.384.900.000 saham pada tahun 2002 16 Agio saham 2l, 2m, 16, 17 Modal saham yang dibeli kembali 915.600.000 saham 2l, 16 Selisih dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali 2b Laba (rugi) yang belum terealisasi atas investasi efek - bersih 2a, 2b, 2d Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 18 Belum ditentukan penggunaannya 18 35.000.000.000 3.581.825.574.353 30.000.000.000 3.222.119.017.506 Jumlah Ekuitas Bersih 4.093.880.900.390 3.662.697.503.150 15.308.854.459.911 15.251.515.953.263 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 944.326.950.000 1.181.379.255.987 938.490.000.000 1.139.061.368.487 (741.069.340.722) (741.069.340.722) (917.740.764.594) (917.740.764.594) 11.058.666.530 (899.441.164) (7.781.337.208) (381.440.319) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan PENJUALAN BERSIH 2003 2002 2q, 2t, 20, 23a, 24e, 24h, 27 17.871.425.474.269 16.466.285.005.124 2i, 2q, 2s, 2t, 8, 21, 23b, 24d, 24i, 24m, 25 13.405.368.540.891 12.398.733.770.511 4.466.056.933.378 4.067.551.234.613 1.473.914.495.047 983.347.495.992 1.298.122.877.617 889.292.671.545 2.457.261.991.039 2.187.415.549.162 2.008.794.942.339 1.880.135.685.451 179.637.333.923 181.905.685.425 (995.622.365.942) (816.690.820.063) (102.040.067.490) 216.168.862.843 (59.634.671.044) (43.435.499.750) (977.659.770.553) (462.051.771.545) BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi 2i, 2q, 2s, 2t, 8, 22, 24h, 25 2i, 2q, 2s, 2t, 8, 22, 23e, 24o, 25 Jumlah Beban Usaha LABA USAHA 27 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 2t, 3, 23c, 23f, 24b, 24i, 24g Beban bunga dan pendanaan lainnya 2t, 2o, 9, 10, 14a, 15 Laba kurs (rugi atas perubahan nilai wajar aktiva swap) - bersih 2o, 2u, 2v, 2y, 24b Lain-lain - bersih 2b, 2k, 2q, 2t, 5, 7, 8, 24a, 24b, 24c Beban Lain-lain - Bersih 27 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 13 BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan 1.031.135.171.786 1.418.083.913.906 2r, 2y, 13, 27 Jumlah LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (282.183.993.471) (28.019.468.028) (228.434.456.237) (267.909.013.868) (310.203.461.499) (496.343.470.105) 720.931.710.287 921.740.443.801 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN - Bersih 2b, 19, 27 LABA BERSIH 27 LABA PER SAHAM 2w Laba Usaha Laba Bersih 26 2003 2002 (117.450.407.440) (119.107.615.985) 603.481.302.847 802.632.827.816 236 212 71 90 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Catatan Saldo 1 Januari 2002 Penerbitan saham baru sehubungan dengan pelaksanaan hak pemilikan saham karyawan dalam rangka ESOP tahap I Selisih dari Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali Modal Saham yang Dibeli Kembali Agio Saham 915.600.000.000 963.760.000.000 (77.612.910.786) (917.740.764.594) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas Bersih 5.150.090.762 - 25.000.000.000 2.647.424.139.690 3.561.580.555.072 - - - - 22.890.000.000 165.952.500.000 2m, 16 22.890.000.000 - 2m, 16, 17 - 165.952.500.000 - - - - - - Beban kompensasi dalam rangka ESOP tahap I 2m, 16, 17 - 9.348.868.487 - - - - - - 2l, 16 - - - - - - - (663.456.429.936) - - - (12.931.427.970) - - (381.440.319) Rugi yang belum terealisasi atas peningkatkan nilai wajar investasi efek - bersih (663.456.429.936) - Saldo Laba Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan Selisih antara nilai nominal dengan hasil penerimaan 228.900.000 saham baru yang diterbitkan dalam rangka ESOP tahap I Pembelian kembali modal saham - Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek - bersih 2a, 2b, 2d - - - - Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b - - - - Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya - cadangan umum 18 Selisih antara nilai nominal dengan hasil penerimaan 58.369.500 saham baru yang diterbitkan dalam rangka ESOP tahap II (381.440.319) - - - - - - 5.000.000.000 - - - - - - 802.632.827.816 802.632.827.816 - - - - - - - (222.937.950.000) (222.937.950.000) 938.490.000.000 1.139.061.368.487 2m, 16 5.836.950.000 - - - - 18 Saldo 31 Desember 2002 Penerbitan saham baru sehubungan dengan pelaksanaan hak pemilikan saham karyawan dalam rangka ESOP tahap II - - Laba bersih Pembayaran dividen kas (12.931.427.970) (741.069.340.722) (917.740.764.594) (7.781.337.208) (381.440.319) (5.000.000.000) 9.348.868.487 - 30.000.000.000 3.222.119.017.506 3.662.697.503.150 - - - 5.836.950.000 2m, 16, 17 - 42.317.887.500 - - - - - - 42.317.887.500 Laba yang belum terealisasi atas peningkatan nilai wajar investasi efek - bersih 2a, 2b, 2d - - - - 18.840.003.738 - - - 18.840.003.738 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b - - - - - - - Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya - cadangan umum 18 Laba bersih Pembayaran dividen kas Saldo 31 Desember 2003 18 (518.000.845) - - - - - - 5.000.000.000 - - - - - - - 603.481.302.847 603.481.302.847 - - - - - - - (238.774.746.000) (238.774.746.000) 944.326.950.000 1.181.379.255.987 (741.069.340.722) (917.740.764.594) 11.058.666.530 (899.441.164) 35.000.000.000 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 7 (5.000.000.000) (518.000.845) 3.581.825.574.353 - 4.093.880.900.390 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban operasi 2003 2002 17.553.948.153.741 16.071.890.340.780 (10.379.761.295.422) (10.678.072.992.688) (4.500.291.352.556) (4.301.430.720.839) Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak - bersih Penerimaan (pembayaran) lainnya - bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek Penerimaan dari pencairan deposito berjangka Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Penempatan investasi jangka pendek - bersih Penambahan aktiva tetap (terdiri dari aktiva tetap dan tanaman perkebunan) Penurunan (penambahan) penyertaan saham 1.092.386.627.253 (807.005.628.629) (335.294.171.787) (201.870.981.974) 1.557.249.832.251 (251.784.155.137) 24g 8 644.078.130.600 184.222.500.000 26.633.553.059 (798.698.298.962) 190.425.446.900 196.394.100.000 8.614.856.807 (466.506.852.424) 8 7 (615.372.332.009) (29.423.000) (746.661.292.509) 2.742.547 (559.165.870.312) (817.730.998.679) Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi Rupiah - bersih Penerimaan dari penambahan hutang bank jangka pendek dan cerukan Penerimaan dari penambahan pinjaman jangka panjang Penerimaan dari penerbitan saham baru dalam rangka ESOP Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang bank jangka pendek dan cerukan Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham minoritas Anak Perusahaan Pembayaran dividen kas Pembayaran untuk transaksi derivatif - bersih Pembayaran hutang sewa guna usaha Penerimaan dari penerbitan wesel bayar Dolar AS - bersih Penerimaan dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali Pembelian kembali modal saham 2.673.895.505.763 (1.015.426.821.580) (320.895.525.760) 219.676.673.828 15 1.470.120.000.000 - 9 1.232.972.583.059 684.497.178.591 14a 271.664.686.576 2.729.650.000.000 16 14a 48.154.837.500 (1.763.840.686.904) 188.842.500.000 (3.045.053.742.443) 9 (1.325.424.085.712) (653.966.234.990) 19 18 (330.233.500.000) (238.774.746.000) (174.594.475.297) (26.876.268.881) (980.000.000) (222.937.950.000) (54.801.322.987) (11.979.676.904) 14b 15 - 14b 16 - 2.616.969.566.000 36.791.120.000 (663.456.429.936) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 8 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan 2003 2002 Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (836.831.655.659) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 161.252.306.280 534.059.853.515 1.603.575.007.331 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 1.368.445.832.616 834.385.979.101 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 1.529.698.138.896 1.368.445.832.616 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 9 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir berdasarkan akta No. 42 tanggal 10 Juni 2003 dari notaris yang sama mengenai, antara lain, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham karyawan atau “ESOP”. Perubahan-perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya Menteri Kehakiman) dalam Surat Keputusan No. C-14539 HT.01.04.TH.2003 tanggal 25 Juni 2003. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna Said X-2, Kav. 5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1990. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya Pada tahun 1994, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 21,0 juta saham baru kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 6.200 per saham. Kemudian pada tahun 1996, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split) dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 1,0 miliar saham menjadi 2,0 miliar saham, sedangkan jumlah modal ditempatkan meningkat dari 763,0 juta saham menjadi 1.526,0 juta saham pada tanggal 31 Desember 1996. Pada tahun 1997, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 2,0 miliar saham menjadi 6,0 miliar saham. Perusahaan juga melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I, dimana setiap pemegang saham berhak untuk memesan satu (1) saham baru atas setiap lima (5) saham yang dimiliki, dengan harga penawaran sebesar Rp 3.300 per saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut adalah 305,2 juta saham. Hal ini menyebabkan jumlah saham yang diterbitkan menjadi 1.831,2 juta saham pada tanggal 31 Desember 1997. Pada bulan Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,0 triliun (lihat Catatan 15a.(i) untuk penjelasan lebih lanjut). Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham. Oleh karenanya, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi 30,0 miliar saham, sedangkan jumlah saham ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 1.831,2 juta saham menjadi 9.156,0 juta saham. 10 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) Selama tahun 2003 dan 2002, jumlah saham baru yang diterbitkan untuk karyawan Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi yang memenuhi persyaratan sehubungan dengan pelaksanaan ESOP tahap I dan II, masing-masing adalah sebanyak 228.900.000 dan 58.369.500 saham (lihat Catatan 16 mengenai pembahasannya). Hal ini menyebabkan jumlah saham yang diterbitkan menjadi 9.443.269.500 saham pada tanggal 31 Desember 2003. Pada bulan Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,5 triliun (lihat Catatan 15a.(ii) untuk penjelasan lebih lanjut). Saham Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Manuel V. Pangilinan Ibrahim Risjad Anthony Salim Edward A. Tortorici Paul F. Wallace Joseph Hon Pong Ng Warren J. Keegan Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa Felice Roberto Villa - Direksi Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Eva Riyanti Hutapea Cesar M. dela Cruz Franciscus Welirang Sri Dewi Subijanto Indra Josepha Gaotama Setiawan Djoko Wibowo Aswan Tukiaty - Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Jumlah beban kompensasi yang terjadi dan dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 30.936.260.319 dan Rp 42.331.081.373 pada tahun 2003 dan 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 46.318 (tidak diaudit) karyawan tetap. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk perusahaan publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (lihat Catatan 2f), aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar nilai setelah revaluasi (lihat Catatan 2i), investasi efek dan unit reksadana yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar (lihat Catatan 2d), aktiva dan kewajiban swap yang dinyatakan sebesar nilai wajar (lihat Catatan 2v) dan investasi tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas (lihat Catatan 2b). 11 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dan menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan (bersama-sama selanjutnya disebut “Group”). Berikut ini adalah Anak Perusahaan yang lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (baik secara langsung maupun tidak langsung): Perusahaan Anak Perusahaan Langsung PT Gizindo Primanusantara (GPN) PT Ciptakemas Abadi (CKA) PT Intranusa Citra PT Prima Intipangan Sejati (PIPS) PT Tristara Makmur (TSM) Purply Holding B.V. (Purply) PT Bogasari Sentra Flour Mills (BSFM) PT Intisari Flour Mills (IFM) PT Inti Abadi Kemasindo (IAK) PT Indobahtera Era Sejahtera (IES) PT Mileva Makmur Mandiri (MMM) Witty East Holdings Limited (WEHL) Indofood International Finance Limited (IIFL) Domisili Tahun Beroperasi Secara Komersial Jenis Usaha Persentase Pemilikan Efektif 2003 2002 Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (dalam miliar) 2003 2002 Bandung 1989 Produksi makanan bayi 100,0 100,0 322,04 245,41 Tangerang 1991 Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 466,30 466,91 Jakarta Jakarta 1991 1994 100,0 100,0 100,0 100,0 28,20 38,01 31,73 37,90 Jakarta Belanda 1991 1997 100,0 100,0 100,0 100,0 47,28 5,39 52,97 5,83 Jakarta - Perantara distribusi Jasa investasi dan manajemen Distribusi Anak Perusahaan yang didirikan untuk tujuan khusus Penggilingan tepung 100,0 100,0 53,42 55,71 Surabaya Citeureup 2002 Penggilingan tepung Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 100,0 100,0 2,91 34,37 2,79 18,89 Jakarta 2002 Pelayaran 100,0 100,0 35,16 22,16 Produksi makanan dari susu Investasi 100,0 100,0 13,94 13,63 100,0 100,0 - - 100,0 100,0 2.624,23 2.771,49 80,0 80,0 1.866,32 2.666,59 80,0 80,0 1.152,80 921,67 Produksi minyak goreng, 80,0 mentega dan lemak nabati dan produk sejenis lainnya Perdagangan dan distribusi 80,0 minyak kelapa sawit dan hasil olahannya Produksi kopra, pengolahan 80,0 minyak kelapa dan produksi minyak goreng serta produk sejenis lainnya 80,0 602,94 812,64 80,0 940,56 892,95 80,0 533,16 607,76 Pasuruan - British Virgin Island Mauritius 2002 PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) Jakarta 1994 PT Indomarco Adi Prima (IAP) PT Intiboga Sejahtera (IBS) Jakarta 1951 Jakarta 1992 PT Sawitra Oil Grains (SOG) Jakarta 1991 PT Bitung Menado Oil Ltd. (BML) Manado 1972 Anak Perusahaan yang didirikan untuk tujuan khusus Perkebunan, pengolahan kelapa sawit dan produksi minyak goreng dan produk sejenis lainnya dengan cara maklon Distribusi 12 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Perusahaan Domisili Tahun Beroperasi Secara Komersial PT Argha Giri Perkasa (AGP) Ternate 1987 PT Indosentra Pelangi (ISP) PT Putri Daya Usahatama PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) PT Arthanugraha Mandiri (ANM) Cibitung 1991 Bandung Jakarta Anak Perusahaan Tidak Langsung Bogasari International 4 Pte., Ltd. (BI) PT Manggala Batama 2 Perdana (MBP) PT Indoagri Inti Plantation (IIP) (99,0% - dimiliki oleh SIMP) PT Gunung Mas Raya 1 (GMR) 1 PT Indriplant PT Cibaliung Tunggal 1 Plantations (CTP) 1 PT Serikat Putra (SP) Jenis Usaha 1988 1990 Produksi kopra dan pengolahan minyak kelapa Produksi penyedap makanan Distribusi Produksi makanan ringan Jakarta 1991 Produksi kopi Singapura 2001 Pengolahan dan perdagangan tepung Investasi Persentase Pemilikan Efektif 2003 2002 Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (dalam miliar) 2003 2002 80,0 80,0 7,23 7,46 70,0 70,0 199,49 187,68 65,0 51,0 65,0 51,0 92,31 153,19 70,63 146,54 51,0 51,0 10,94 10,94 100,0 100,0 63,20 57,70 80,0 80.0 0,55 0,55 Jakarta - Jakarta 1990 Jasa investasi dan manajemen 79,2 79,2 159,76 129,80 Jakarta 1992 78,4 78,4 359,78 290,49 Jakarta 1989 78,4 78,4 117,77 199,50 Jakarta 1989 Perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Perkebunan kelapa sawit 78,4 78,4 127,52 217,53 Jakarta 1992 78,4 78,4 358,66 555,65 91,2 91,2 18,44 50,93 PT Mekar Prima Lestari Purwakarta (sebelumnya PT Myojo 3 Prima Lestari) (MPL) 1994 Perkebunan dan pengolahan kelapa sawit Produksi mie dan perdagangan umum “1” 98,01% dimiliki oleh SIMP melalui IIP. “2” 95,20% dimiliki oleh SOG dan 4,80% dimiliki oleh IBS. “3” 91,20% dimiliki oleh PIPS. “4” 100,00% dimiliki oleh BSFM. Empat (4) anak perusahaan di atas, yaitu BSFM, IFM, IAK dan IES, didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 tahun 1967 yang disempurnakan dengan Undang-undang PMA No. 11 tahun 1970, sehubungan dengan rencana restrukturisasi perusahaan berupa pemecahan (“spin-off”) kegiatan usaha Divisi Tepung Perusahaan. Pada tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor independen), penyelesaian proses “spin-off” di atas belum dilaksanakan. Namun demikian, IAK dan IES sudah memulai operasi komersial pada tahun 2002. Selain itu, Purply dan IIFL, Anak Perusahaan untuk tujuan khusus, didirikan untuk melakukan kegiatan pendanaan dan transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana Group. Pada tanggal 31 Desember 2003, MMM masih dalam tahap pengembangan. Lingkup kegiatan usaha MMM terutama dibidang industri yang menghasilkan produk-produk dari susu. WEHL juga masih belum aktif. Lingkup kegiatan usaha WEHL terutama adalah kegiatan investasi. ANM dan AGP telah menghentikan operasinya masing-masing mulai bulan Juli 1998 dan Oktober 2001. Pengaruh dari akun-akun ANM dan AGP terhadap jumlah konsolidasi dianggap tidak material. 13 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Untuk keperluan konsolidasi, akun-akun keuangan Anak Perusahaan di luar negeri dijabarkan menjadi Rupiah berdasarkan pada: Akun-akun neraca - Kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Akun-akun laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan. Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai “Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan telah dieliminasi. Selisih lebih biaya perolehan investasi atas nilai wajar aktiva bersih (nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan investasi) Anak Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 tahun, kecuali selisih lebih yang timbul dari akuisisi penyertaan saham atas entitas sepengendali di tahun 1997 yang disajikan sebagai “Selisih dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi berikut, dimana persentase kepemilikan Group sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas: Perusahaan PT Cemako Mandiri Corporatama (dahulu PT Cemako Mandiri Corporation) (CMC) PT Cereko Reksa Corporatama (dahulu PT Cereko Reksa Corporation) (CRC) PT Suryapangan Indonusa (SPI) PT Prima Aneka Berjaya (PAB) PT Nissinmas Domisili Tahun Beroperasi Secara Komersial Semarang 1992 Distribusi 50,0 50,0 46,98 50,73 Surabaya 1992 Distribusi 50,0 50,0 42,60 32,70 Surabaya 1990 Produksi mie 50,0 50,0 1,64 1,57 Purwakarta 1993 50,0 50,0 66,33 84,15 Jakarta 1992 Produksi biskuit dan perdagangan umum Produksi mie 49,0 49,0 50,48 44,84 Jenis Usaha Persentase Pemilikan Efektif 2003 2002 Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (dalam miliar) 2003 2002 Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Group atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus selama periode 20 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Group atas taksiran nilai wajar dari aktiva bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Periode amortisasi tersebut selama 20 tahun mengingat prospek usaha yang baik di masa depan atas perusahaan asosiasi. Investasi lainnya dicatat sebesar biaya perolehan. 14 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkait, diharuskan untuk dicatat dan disajikan sebagai bagian yang terpisah di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Namun demikian, karena jumlahnya tidak material, perubahan ekuitas di beberapa Anak Perusahaan yang timbul karena kenaikan atau penurunan nilai pasar dari surat berharga yang dimiliki oleh Anak Perusahaan tersebut digabungkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek - Bersih” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi (lihat Catatan 2d, “Investasi Jangka Pendek”). c. Setara Kas Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan secara terpisah pada neraca konsolidasi 2002. Pada bulan Januari 2003, seluruh deposito berjangka tersebut telah dibebaskan oleh Bank (lihat Catatan 24g). d. Investasi Jangka Pendek Wesel tagih dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”. Investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu pada efek (terdiri dari saham yang tercatat dibursa dan efek hutang) dan unit reksadana terbuka (“open-ended”) yang diklasifikasikan dalam kategori efek “Tersedia untuk Dijual”, dan dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar/pasar investasi ini dibukukan dan disajikan sebagai bagian yang terpisah di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat realisasi. e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Group menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan berkala terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (harga pasar). Biaya perolehan pada umumnya ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average) untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu GPN, SIMP dan Anak Perusahaan, ISP, IFL dan CKA; metode rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Anak Perusahaan tertentu, yaitu IBS, BML dan SOG; dan metode “first-in, first-out (FIFO)” untuk Anak Perusahaan lainnya. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak lancar - Lainnya” dalam neraca konsolidasi. 15 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) h. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan terdiri dari akumulasi biaya penanaman, pemupukan dan pemeliharaan sampai dengan saat tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Biaya-biaya tersebut termasuk pula kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi, yang digunakan untuk membiayai pengembangan perkebunan. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat tanaman perkebunan menjadi tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi. Tanaman belum menghasilkan diklasifikasikan menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman mulai menghasilkan tandan buah segar, dengan rata-rata sekurang-kurangnya empat (4) ton per hektar dalam satu (1) tahun. Secara rata-rata, perkebunan kelapa sawit dinyatakan menghasilkan setelah empat (4) tahun sejak ditanam di area perkebunan. Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan merupakan akumulasi seluruh biaya yang terjadi selama masa pengembangan sampai saat dilakukan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan. Tanaman menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa ekonomis produktif. i. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali untuk aktiva tertentu yang direvaluasi sesuai dengan peraturan pemerintah pada tahun 1986, selisih nilai revaluasi aktiva tetap tersebut telah dikapitalisasi ke modal saham pada tahun 1994) dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut: Tahun Hak atas tanah Sarana dan prasarana tanah; bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Jalan dan jembatan Tangki penyimpanan Perabotan dan peralatan kantor Pengembangan gedung yang disewa 10 - 35 5 - 40 5 - 25 5 - 20 20 15 2 - 10 3 Seluruh hak atas tanah lainnya, kecuali yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan (yang diamortisasi selama 10 - 35 tahun, seperti disebut di atas), dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva tidak lancar lainnya” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2k, “Beban Ditangguhkan”). Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi untuk 16 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) pembiayaan aktiva dalam penyelesaian dan/atau pembangunan tersebut (lihat Catatan 2o, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau instalasi selesai dan aktiva tersebut telah siap untuk dipergunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang bersangkutan. j. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, sebagai berikut: i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada saat akhir periode masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disepakati bersama pada saat perjanjian sewa guna usaha. ii. Jumlah pembayaran periodik ditambah dengan nilai sisa seluruhnya telah memenuhi biaya perolehan barang sewa guna usaha termasuk bunga atas transaksi tersebut yang merupakan laba perusahaan sewa guna usaha (full payout lease). iii. Periode sewa guna usaha minimum dua (2) tahun. Jika tidak, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa-menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang akan dibayar pada akhir masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha, yang sesuai diterapkan pada aktiva tetap yang dimiliki secara langsung (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus. k. Beban Ditangguhkan Biaya-biaya tertentu (terutama terdiri atas beban yang ditangguhkan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan implementasi sistem), yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Beban ditangguhkan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva tidak lancar lainnya” dalam neraca konsolidasi. l. Modal Saham yang Dibeli Kembali Modal saham yang dibeli kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali dimasa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham. 17 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) m. Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP) Beban kompensasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham karyawan (ESOP) diakui pada saat hak opsi diberikan kepada karyawan, sesuai dengan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”. n. Penurunan Nilai Aktiva Nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan adanya penurunan nilai wajar aktiva pada saat suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat direalisasikan seluruhnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Group dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan pengakuan penurunan nilai aktiva. o. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi), “Biaya Pinjaman”, Group mengkapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas utama sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Pengerjaan” sampai fasilitas-fasilitas tersebut siap untuk digunakan (lihat juga Catatan 2h, “Tanaman Perkebunan” dan 2i, ”Aktiva Tetap”). p. Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar Biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran Emisi obligasi dan wesel bayar tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap Perusahaan kepada masyarakat dikurangkan langsung dari hasil penawaran Emisi dalam menentukan hutang obligasi/wesel bayar bersih yang bersangkutan. Selisih antara penerimaan bersih dari penawaran Emisi dengan nilai nominal obligasi/wesel bayar diakui sebagai diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi/wesel bayar tersebut dengan menggunakan metode garis lurus. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan jasa masing-masing diakui, pada saat barang diserahkan, dan jasa diberikan, kepada pelanggan. Pendapatan pelayaran dari Divisi Tepung Perusahaan diakui pada saat perjalanan telah sampai di tujuan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). r. Beban (Manfaat) Pajak Pajak penghasilan tangguhan dibukukan dengan menggunakan metode kewajiban atas seluruh perbedaan temporer pada tanggal neraca antara dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban serta nilai tercatat aktiva dan kewajiban untuk keperluan laporan keuangan, terutama yang timbul dari penyusutan, rugi kurs dan penyisihan. Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo terbawa aktiva pajak yang belum digunakan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan sepanjang perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo terbawa atas aktiva pajak yang belum digunakan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. 18 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Jumlah tercatat aktiva pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca. Nilai tercatat aktiva pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan diberlakukan pada saat aktiva direalisasikan atau kewajiban diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disalinghapuskan (offset) untuk setiap entitas dan disajikan pada neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva atau kewajiban tergantung pada jumlah bersih hasil saling hapus. Cadangan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba atau rugi bersih tahun berjalan. Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan diputuskan. s. Manfaat Pensiun dan Imbalan Kerja Sebelum tahun 2003, Group telah membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian Perusahaan” tanggal 20 Juni 2000. Mulai tahun 2003, Group membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan yang baru No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undangundang tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada undang-undang tersebut terpenuhi. Divisi Tepung Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu, IAP dan SIMP dan Anak Perusahaan, menyelenggarakan program pensiun bagi karyawannya sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut pada paragraf berikut, dan apabila diperlukan, akan membukukan penyisihan tambahan atas estimasi kewajiban imbalan kerja sebagai tambahan atas imbalan yang telah ada pada program pensiun dalam rangka memenuhi dan menutup batas minimum imbalan yang harus dibayar kepada karyawan berdasarkan pada undang-undang ketenagakerjaan baru tersebut. Penyisihan yang baru diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Penyisihan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang diharapkan untuk karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan. Divisi Tepung Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Berdasarkan program pensiun manfaat pasti Divisi Tepung, manfaat pensiun yang didanai oleh Divisi Tepung, dihitung terutama berdasarkan masa kerja dan penghasilan rata-rata selama beberapa tahun terakhir, yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Di lain pihak, berdasarkan program pensiun iuran pasti, iuran terdiri dari bagian Divisi Tepung sebesar 10,0% dan bagian karyawan sebesar 2,5% dari gaji bulanan karyawan. Beban pensiun dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Seluruh iuran pensiun, yang ditanggung oleh SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung masing-masing sebesar 10% dan 7% dari penghasilan dasar pensiun karyawan staf dan bukan staf. Biaya jasa lalu, yang juga ditanggung dan didanai seluruhnya oleh SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung berdasarkan rumus tertentu sesuai 19 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) dengan Peraturan Karyawan yang berlaku sebelum program pensiun iuran pasti didirikan. Biaya jasa lalu diamortisasi mulai tahun 1999 selama sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat tersebut. IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetapnya. Iuran IAP mencakup biaya jasa masa depan dan masa lalu. Biaya jasa masa depan dihitung sebesar 5% dari gaji pokok bulanan karyawan, sedangkan biaya jasa lalu dihitung berdasarkan masa kerja dikalikan dengan gaji pokok bulanan karyawan pada bulan November 1998. Berdasarkan program tersebut, iuran yang dibayar dicatat atas nama karyawan dan hak karyawan untuk menarik dana tidak tergantung dari kelangsungan kerjanya dengan IAP. Oleh sebab itu, iuran dibebankan pada operasi berdasarkan asas akrual. t. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Group melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan mengenai Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, sebagai berikut: (i) Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii) Perusahaan asosiasi; (iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (v) Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada bagian (iii) atau (iv) di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan, kecuali untuk yang dimaksud dalam Catatan 2o, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”. 20 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kurs tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp 8.465 dan Rp 8.940 untuk US$ 1. Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. v. Instrumen Derivatif Sebagai tambahan untuk lindung nilai yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga risiko penjabaran mata uang. Selain itu, Perusahaan juga mengadakan perjanjian/transaksi suku bunga swap khusus untuk mengelola risiko tingkat bunga tetap atas wesel bayar dalam mata uang Dolar AS. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif yang melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif” lainnya) bagi beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan dalam nilai wajar kontrak komoditi berjangka yang digunakan oleh Anak Perusahaan tertentu untuk mengelola risiko fluktuasi harga komoditi diakui secara langsung pada operasi. Kontrak komoditi berjangka tersebut tidak memenuhi kriteria dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 seperti yang disebutkan di atas. w. Laba per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang dibeli kembali), yaitu sejumlah 8.503.348.875 saham selama tahun 2003 dan 8.875.073.125 saham selama tahun 2002. Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi. Hak opsi yang diberikan kepada karyawan pada tanggal 7 Januari 2004 dalam ESOP tahap III seperti yang dijelaskan pada Catatan 30a, tidak berpotensi dilutif terhadap saham biasa karena harga pasar saham Perusahaan pada tanggal pelaksanaan lebih rendah dari pada harga opsi per saham yaitu Rp 825 per saham. x. Informasi Segmen Segmen merupakan komponen Group yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk dan jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis). 21 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. y. Pengunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2003 Kas 2002 7.298.786.048 5.611.814.359 287.000.006.646 31.150.450.881 24.483.834.146 13.872.984.265 20.408.466.587 287.837.802.350 28.357.118.353 10.856.789.895 9.556.698.866 25.476.554.939 51.799.684.986 29.296.990.077 10.459.370.676 10.293.484.187 14.935.410.838 23.260.558.418 19.196.157.447 435.923.072 12.632.435.365 9.079.251.078 - 589.207.813 Jumlah kas pada bank 493.700.683.289 427.278.497.596 Setara kas - deposito berjangka Dalam Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Permata Tbk 232.275.618.487 214.343.908.238 173.527.459.759 122.850.000.000 75.000.000.000 62.800.000.000 361.602.795.489 75.000.000 152.620.694.084 - Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) Rekening Dolar AS (US$ 13.796.213 pada tahun 2003 dan US$ 7.226.435 pada tahun 2002) PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) Rekening Dolar Singapura (SIN$ 114.315 pada tahun 2002) Citibank N.A. 22 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2003 2002 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 10.000.000.000 4.992.658.575 300.000.000 2.000.000.000 40.000.000.000 242.225.000.000 5.000.000.000 Dalam Dolar AS (US$ 15.429.300 pada tahun 2003 dan US$ 14.691.500 pada tahun 2002) PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 129.084.478.000 1.524.546.500 131.342.010.000 - - 2.690.021.088 Jumlah deposito berjangka 1.028.698.669.559 935.555.520.661 Jumlah 1.529.698.138.896 1.368.445.832.616 Dalam Dolar Singapura (SIN$ 521.906 pada tahun 2002) Citibank N.A. Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,50% sampai 13,35% pada tahun 2003 dan antara 10,00% sampai 17,20% pada tahun 2002. Sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 1,10% sampai 2,00% pada tahun 2003 dan antara 2,00% sampai 3,00% pada tahun 2002. 4. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2003 2002 Pihak Ketiga Dalam Rupiah Pedagang grosir dan eceran PT Alamjaya Wirasentosa PT Central Sumber Makmur PT Persero Indonesia Farma PT Inti Boga Mandiri PT Setia Sakti Sentosa PT Lumbung Pangan Rahardja UD Kembar Putra PT Mahameru Mitra Makmur PT Bumi Mustika Putra PT Kurnadi Abadi CV Kentjana PT Kerta Mulya Selindo PT Galang Unitama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 490.023.436.740 50.884.316.386 24.950.790.618 21.029.051.400 15.423.931.462 14.914.435.661 13.769.723.880 11.403.009.073 10.328.396.645 9.449.042.240 5.368.568.975 3.976.857.500 2.908.126.210 239.289.574.335 348.816.165.633 46.824.082.396 18.232.055.571 16.514.294.783 9.720.709.630 29.077.107.070 10.146.271.291 12.822.769.093 35.532.664.420 16.443.958.300 11.584.739.000 10.898.622.900 10.829.231.600 269.416.346.177 Dalam Dolar AS (US$ 78.065.074 pada tahun 2003 dan US$ 45.203.158 pada tahun 2002) Vintage Export Ltd. Aarhus United UK Agritrade International Pte., Ltd. Cavernia Pte., Ltd. 116.528.697.391 48.141.027.500 24.518.872.500 23.058.927.070 204.998.132.116 3.138.295.633 - 23 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2003 Kuok Oils & Grains Pte., Ltd. Unimills Smillfood B.V. Procter & Gamble Remia Handlemaatschappij B.V. Chiap Seng Hong Trading Pte., Ltd. Asmindo Trading Pte., Ltd. Nonghyup Feed Inc. Nisso Iwai Foods Corp. Mewaholeo Industries Sdn. Bhd. Bunge Global Market, Inc. Noba Vetveredeling B.V. Prima Energy Corp. Pte., Ltd. Ngo Chew Hong Edible Oil Pte., Ltd. Tohyu Pte., Ltd. Hodson Pte., Ltd. Pan-Century Edible Oils Sdn. Bhd. Unilever Raw Materials B.V. Gardner Smith Pte., Ltd. Zen - Noh Unico Zhejiang P.L & Txt Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 2002 21.562.471.249 18.961.600.000 18.942.785.385 17.734.175.000 15.050.770.000 14.962.042.581 14.138.835.550 14.131.107.005 12.545.130.000 12.443.550.000 12.395.934.375 12.284.831.250 12.189.600.000 10.898.687.500 10.701.331.756 10.441.577.500 10.002.878.875 209.186.019.830 9.785.890.619 12.492.346.465 9.751.215.600 3.379.749.120 4.102.050.162 24.226.176.382 15.253.875.000 14.469.837.268 102.518.667.408 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu 1.574.540.113.442 (22.036.674.692) 1.250.975.253.637 (16.838.859.301) Pihak Ketiga - Bersih 1.552.503.438.750 1.234.136.394.336 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam Rupiah PT Cereko Reksa Corporatama PT Cemako Mandiri Corporatama PT Prima Aneka Berjaya PT Nissinmas PT Indotirta Suaka PT Sarpindo Soyabean Industries PT Sawit Malinda 34.997.288.637 25.530.146.492 4.346.596.080 2.067.501.480 1.543.310.175 1.145.340.888 74.580.000 18.301.276.119 31.184.677.939 3.049.158.862 1.284.261.000 481.446.700 1.672.020.000 12.134.412.750 Dalam Dolar AS (US$ 2.251.396 pada tahun 2003 dan US$ 2.409.989 pada tahun 2002) De United Food Industries Ltd. Pinehill Arabia Food Ltd. 17.778.547.702 1.279.518.531 18.805.487.480 2.739.813.021 Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 88.762.829.985 89.652.553.871 1.641.266.268.735 1.323.788.948.207 Jumlah 24 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Umur Piutang 2003 2002 Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 1.213.920.237.379 723.054.680.579 329.668.026.681 58.433.130.052 39.445.979.193 21.835.570.122 462.138.409.482 90.349.812.779 16.379.327.835 48.705.576.833 Jumlah 1.663.302.943.427 1.340.627.807.508 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (22.036.674.692) Piutang Usaha - bersih 1.641.266.268.735 (16.838.859.301) 1.323.788.948.207 Analisis perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2003 Saldo awal tahun Penambahan (pengurangan): Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang usaha selama tahun berjalan 16.838.859.301 Saldo akhir tahun 22.036.674.692 5.333.331.391 (135.516.000) 2002 15.361.831.965 4.908.739.879 (3.431.712.543) 16.838.859.301 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tidak tertagih. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23. 5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA Saldo piutang dan hutang bukan usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2003 2002 Piutang Lancar Karyawan PT Prima Aneka Berjaya De United Food Industries Ltd. PT Cereko Reksa Corporatama PT Pepsicola Indobeverages Pinehill Arabia Food Ltd. PT Majapahit Agro Industri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 31.278.219.980 10.632.515.829 7.500.007.756 6.108.803.561 3.656.649.286 1.853.276.279 1.882.156.118 22.156.952.310 58.735.866.955 5.322.411.935 4.199.984.631 4.818.872.133 3.358.154.480 1.596.911.261 1.369.962.139 14.009.032.088 Jumlah 85.068.581.119 93.411.195.622 25 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA (lanjutan) 2003 2002 Piutang Jangka Panjang PT Prima Aneka Berjaya PT Pepsicola Indobeverages PT Buana Distrindo 50.932.000.000 13.000.000.000 - 35.378.000.000 1.800.000.000 2.500.000.000 Jumlah 63.932.000.000 39.678.000.000 4.165.410.962 882.006.577 Hutang Jangka Pendek Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Lihat Catatan 2t dan 23 mengenai sifat dari hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2003 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan kemasan Pupuk, bahan bakar, perlengkapan umum, suku cadang, dan lainnya Persediaan dalam perjalanan 2002 864.263.083.191 71.041.601.508 995.491.821.503 834.029.648.866 41.617.032.235 1.040.989.088.724 216.084.830.082 81.288.690.680 222.077.519.282 613.370.938.208 Jumlah Penyisihan persediaan usang 2.228.170.026.964 (9.960.059.759) 2.752.084.227.315 (8.780.194.257) Bersih 2.218.209.967.205 2.743.304.033.058 Analisis perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2003 Saldo awal tahun Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan persediaan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 2002 8.780.194.257 8.786.778.828 5.580.671.832 (4.400.806.330) 4.423.967.065 (4.430.551.636) 9.960.059.759 8.780.194.257 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai persediaan. Persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.146.250.840.186 pada tanggal 31 Desember 2003, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan. 26 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2003 Metode Ekuitas Biaya perolehan 2002 20.045.725.005 20.045.725.005 1.303.801.670 2.154.850.720 Akumulasi bagian laba/rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Saldo awal tahun Bagian laba/rugi bersih perusahaan asosiasi selama tahun berjalan - bersih (termasuk amortisasi goodwill sebesar Rp 281.536.825 pada tahun 2003 dan 2002) (3.485.723.856) Saldo akhir tahun (2.181.922.186) 1.303.801.670 Jumlah dengan metode ekuitas 17.863.802.819 21.349.526.675 2.369.137.684 2.339.714.684 20.232.940.503 23.689.241.359 Jumlah dengan metode biaya perolehan Jumlah penyertaan saham (851.049.050) Rincian biaya perolehan penyertaan saham dengan metode ekuitas pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: PT Nissinmas PT Cemako Mandiri Corporatama PT Cereko Reksa Corporatama PT Suryapangan Indonusa PT Prima Aneka Berjaya 17.794.725.005 1.500.000.000 700.000.000 50.000.000 1.000.000 Jumlah 20.045.725.005 8. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2003 Penambahan/ Reklasifikasi Saldo awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Tangki penyimpanan Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam pengerjaan 554.845.918.302 20.999.397.932 1.674.933.864 574.170.382.370 1.728.901.452.088 4.087.939.902.601 429.821.878.612 16.783.824.811 324.211.252.764 12.254.175.657 24.606.237.776 115.748.740.467 376.449.308.016 148.651.886.031 177.959.819.874 58.614.492.420 874.962.787 110.067.280.870 1.886.149.787 7.792.995.272 398.607.752.437 5.826.677.429 11.927.098.055 25.355.282.362 33.490.399.526 54.413.123 9.747.700.000 312.512.652.444 1.871.726.660.690 4.253.972.624.420 463.081.088.670 17.658.787.598 400.788.134.108 14.140.325.444 32.344.819.925 106.001.040.467 462.544.408.009 Jumlah Nilai Tercatat 7.671.562.691.094 925.454.737.410 400.589.156.803 8.196.428.271.701 20.630.175.365 3.927.339.204 33.949.390 24.523.565.179 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 27 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2003 Penambahan/ Reklasifikasi Saldo awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Tangki penyimpanan Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Aktiva sewa guna usaha 288.855.542.335 1.273.069.470.634 218.362.153.638 10.475.114.703 177.549.006.868 4.181.177.237 5.449.780.819 11.566.442.299 63.533.212.403 210.493.463.788 50.055.656.684 1.150.352.988 63.867.492.501 654.907.063 2.866.529.595 10.248.510.992 1.157.302.229 4.828.093.858 12.986.315.385 19.951.454.677 45.361.523 7.456.406.933 351.231.452.509 1.478.734.840.564 255.431.494.937 11.625.467.691 221.465.044.692 4.836.084.300 8.270.948.891 14.358.546.358 Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 2.010.138.863.898 406.797.465.218 46.458.883.995 2.370.477.445.121 Nilai Buku 5.661.423.827.196 5.825.950.826.580 2002 Penambahan/ Reklasifikasi Saldo awal Pengurangan/ Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Tangki penyimpanan Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam pengerjaan 547.701.791.228 1.581.781.095.465 42.491.882.724 163.698.703.970 35.347.755.650 16.578.347.347 554.845.918.302 1.728.901.452.088 3.786.376.861.903 386.958.366.049 15.877.532.355 276.068.412.642 10.400.506.457 7.128.662.731 174.989.114.986 352.642.592.427 339.007.083.961 60.159.084.282 906.292.456 86.683.130.039 1.853.669.200 19.236.087.579 44.168.600.000 458.879.965.581 37.444.043.263 17.295.571.719 38.540.289.917 1.758.512.534 103.408.974.519 435.073.249.992 4.087.939.902.601 429.821.878.612 16.783.824.811 324.211.252.764 12.254.175.657 24.606.237.776 115.748.740.467 376.449.308.016 Jumlah Nilai Tercatat 7.139.924.936.243 1.217.084.499.792 685.446.744.941 7.671.562.691.094 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat transportasi Tangki penyimpanan Perabotan dan peralatan kantor Jalan dan jembatan Pengembangan gedung yang disewa Aktiva sewa guna usaha 17.426.737.355 3.203.438.010 - 20.630.175.365 233.056.647.711 1.072.852.783.809 186.276.891.591 9.381.384.549 140.999.328.321 3.632.909.773 4.788.809.117 43.631.192.390 56.777.235.185 204.814.926.819 39.028.844.467 1.093.730.154 45.193.924.662 548.267.464 2.419.479.455 9.118.478.560 978.340.561 4.598.239.994 6.943.582.420 8.644.246.115 1.758.507.753 41.183.228.651 288.855.542.335 1.273.069.470.634 218.362.153.638 10.475.114.703 177.549.006.868 4.181.177.237 5.449.780.819 11.566.442.299 Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 1.712.046.684.616 362.198.324.776 64.106.145.494 2.010.138.863.898 Nilai Buku 5.427.878.251.627 5.661.423.827.196 Rincian aktiva sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Biaya perolehan Kendaraan Mesin dan peralatan Jumlah Dikurangi akumulasi penyusutan Nilai buku 28 2002 7.281.200.000 98.719.840.467 17.028.900.000 98.719.840.467 106.001.040.467 14.358.546.358 115.748.740.467 11.566.442.299 91.642.494.109 104.182.298.168 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, aktiva dalam pengerjaan terdiri dari: 2003 Perkiraan % Penyelesaian Sarana dan prasarana tanah Bangunan dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Jumlah Tercatat Perkiraan Tanggal Penyelesaian 94,96% 5.644.931.000 62,27% 91,26% 94,11% 138.810.535.940 302.994.380.365 15.094.560.704 Jumlah Januari sampai Februari 2004 Januari sampai Mei 2004 Januari sampai Mei 2004 Januari sampai Mei 2004 462.544.408.009 2002 Perkiraan % Penyelesaian Sarana dan prasarana tanah Bangunan dan pengembangan bangunan Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Jumlah Tercatat Perkiraan Tanggal Penyelesaian 97,00% 6.635.523.238 68,15% 69,06% 237.398.781.889 122.105.650.710 47,95% 10.309.352.179 Jumlah Februari sampai Juni 2003 Januari sampai Oktober 2003 Januari sampai Agustus 2003 Januari sampai Mei 2003 376.449.308.016 Penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sebesar Rp 406.797.465.218 dan Rp 362.198.324.776, yang dibebankan pada operasi sebagai bagian dari: 2003 2002 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan (beban) lain-lain 312.846.836.012 26.836.240.466 67.114.388.740 - 271.969.827.962 24.681.538.501 46.860.805.574 18.686.152.739 Jumlah 406.797.465.218 362.198.324.776 Jenis pemilikan hak atas tanah milik Group seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”, kecuali hak atas tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan yang berupa “Hak Guna Usaha (HGU)”. Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara 18 sampai 32 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2003, SIMP sedang dalam proses pembaharuan/perpanjangan HGU tertentu yang mencakup keseluruhan tanah sekitar 860,25 hektar. 29 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Hak atas tanah dan bangunan milik IAP yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 14a). Aktiva tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 7.625.650.076.133 pada tanggal 31 Desember 2003, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan. 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN Rincian dari hutang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Cerukan Pinjaman “revolving” berjangka Standard Chartered Bank, Jakarta Pinjaman “revolving” Anak Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Modal kerja dan pinjaman “revolving” berjangka Cerukan PT Bank Lippo Tbk Pinjaman berjangka Citibank N.A., Jakarta Kredit ekspor Pinjaman “revolving” Modal kerja PT Bank Permata Tbk Pinjaman “revolving” berjangka PT Bank NISP Tbk Modal kerja Sub - Jumlah Dolar AS Perusahaan PT Bank Rabobank International Indonesia Pinjaman “Post import financing” (US$ 10.000.000 pada tahun 2003 dan 2002) Anak Perusahaan PT Bank Rabobank International Indonesia Pinjaman ekspor (US$ 2.104.000 pada tahun 2003) Citibank N.A., Jakarta Pinjaman “revolving” (US$ 7.350.000 pada tahun 2002) Kredit ekspor (US$ 4.500.000 pada tahun 2002) 30 2002 100.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 22.000.000.000 50.000.000.000 132.500.000.000 21.350.760.883 198.500.000.000 20.573.632.276 40.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 - 23.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 - 5.000.000.000 10.000.000.000 410.850.760.883 402.073.632.276 84.650.000.000 89.400.000.000 17.810.360.000 - - 65.709.000.000 - 40.230.000.000 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) 2003 Modal kerja (US$ 3.000.000 pada tahun 2002) Sub - Jumlah Jumlah 2002 - 26.820.000.000 102.460.360.000 222.159.000.000 513.311.120.883 624.232.632.276 Pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 10,21% sampai 18,50% pada tahun 2003 dan antara 16,00% sampai 20,00% pada tahun 2002. Di lain pihak, pinjaman dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 4,63% sampai 4,94% pada tahun 2003 dan antara 6,25% sampai 10,00% pada tahun 2002. Perusahaan Pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 100,0 miliar merupakan penarikan penuh dari fasilitas kredit yang diperoleh Divisi Tepung Perusahaan dari bank tersebut pada tanggal 17 November 2003. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman kredit “revolving” berjangka dalam mata uang Rupiah dari BCA, dengan saldo penarikan Rp 50,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, merupakan fasilitas kredit yang telah ditarik sepenuhnya dan yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Juli 2002 (lihat Catatan 14a). Pinjaman “revolving” berjangka yang terhutang pada tanggal 31 Desember 2002 telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Juli 2003. Kemudian, Perusahaan melakukan penarikan penuh lainnya atas fasilitas pinjaman kredit berjangka tersebut, yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman “revolving” dalam mata uang Rupiah dari Standard Chartered Bank (SCB) dengan saldo penarikan sebesar Rp 50,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2002, merupakan penarikan penuh atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut, yang telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Juni 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat saldo penarikan atas fasilitas tersebut. Pada tanggal 13 Juni 2003, Divisi Tepung Perusahaan memperoleh dan menggunakan seluruh fasilitas pinjaman “revolving” dari SCB dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50,0 miliar. Sebagian pinjaman tersebut sebesar Rp 28,0 miliar dilunasi pada bulan Desember 2003, sedangkan sisa pinjaman sebesar Rp 22,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 telah dilunasi kemudian pada bulan Februari 2004. Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan saldo terhutang sebesar US$ 10,0 juta pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, merupakan penarikan penuh atas fasilitas pembiayaan “post import” yang telah ditarik sepenuhnya dan yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Oktober 2002. Saldo pinjaman yang terhutang pada tanggal 31 Desember 2002 telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2003. Kemudian, Perusahaan melakukan penarikan penuh atas fasilitas pembiayaan “post import” seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2004. 31 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) Anak Perusahaan Pinjaman modal kerja dan “revolving” dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan saldo pinjaman gabungan masing-masing sebesar Rp 132.500.000.000 dan Rp 198.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 diperoleh secara terpisah dan/atau sebagian-sebagian dari bank tersebut, dengan rincian sebagai berikut : 2003 BML SIMP IAP GPN SOG IBS Jumlah 2002 47.500.000.000 45.000.000.000 30.000.000.000 10.000.000.000 - 72.500.000.000 30.000.000.000 51.000.000.000 45.000.000.000 132.500.000.000 198.500.000.000 Penerimaan dari pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja. Pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan saldo terhutang gabungan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 21.350.760.883 dan Rp 20.573.632.276 merupakan penarikan penuh yang diperoleh CKA, IAP dan TSM dari fasilitas cerukan yang mereka peroleh dari bank tersebut dengan batas maksimum kredit masing-masing sebesar Rp 20,0 miliar, Rp 15,0 miliar dan Rp 10,0 miliar. Rincian saldo terhutang gabungan di atas adalah sebagai berikut: 2003 2002 CKA IAP TSM 14.790.692.273 6.477.205.364 82.863.246 11.871.150.196 8.702.482.080 Jumlah 21.350.760.883 20.573.632.276 Penerimaan dari pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja. IAP memperoleh pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk dimana saldo pinjaman tersebut adalah sebesar Rp 40,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2003 dan diperpanjang satu tahun sampai dengan tanggal 4 Juni 2004. Pinjaman ekspor dalam mata uang Dolar AS dari Citibank N.A. merupakan penarikan dari fasilitas kredit ekspor yang diperoleh BML dari bank tersebut. Fasilitas kredit tersebut yang dapat ditarik dalam mata uang Rupiah atau Dolar AS atau kombinasi keduanya, mempunyai batas kredit maksimum sebesar US$ 7,25 juta pada tahun 2003 dan US$ 8,00 juta pada tahun 2002. Saldo penarikan dalam mata uang Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar US$ 4,50 juta (setara dengan Rp 40,23 miliar) telah dilunasi seluruhnya pada bulan Januari 2003. Saldo pinjaman dalam mata uang rupiah dari fasilitas yang sama pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 30,00 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2004. Tidak terdapat saldo terhutang atas pinjaman dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2002 dan tidak terdapat saldo terhutang atas pinjaman dalam US Dolar dari fasilitas kredit ekspor tersebut pada tanggal 31 Desember 2003. 32 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) Pinjaman “revolving” dari Citibank N.A. sebagian dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS yang diperoleh GPN telah ditarik sepenuhnya, dengan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2002 masing-masing sebesar Rp 23,0 miliar dan US$ 1.750.000 (setara dengan Rp 15,65 miliar). Sisa pinjaman “revolving” dalam mata uang Dolar AS dari bank yang sama dengan saldo pinjaman sebesar US$ 5.600.000 pada tanggal 31 Desember 2002 diperoleh CKA (setara dengan Rp 50,06 miliar). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Januari 2003. Di lain pihak, fasilitas pinjaman modal kerja dari Citibank N.A. diperoleh IBS dengan batas kredit maksimum sebesar US$ 6,5 juta atau jumlah setara dalam Rupiah. Penarikan atas fasilitas tersebut dapat dilakukan dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Saldo pinjaman atas penarikan Rupiah dan Dolar AS sebesar Rp 10,0 miliar dan US$ 3,0 juta (setara dengan Rp 26,82 miliar) telah dilunasi seluruhnya pada bulan Februari 2003. Tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2003. Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 10,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 merupakan penarikan penuh atas fasilitas pinjaman kredit berjangka “revolving” yang diperoleh ISP dari bank tersebut dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2004. Pinjaman modal kerja dalam mata uang Rupiah dari PT Bank NISP Tbk dengan saldo pinjaman sebesar Rp 5,0 miliar dan Rp 10,0 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 merupakan penarikan penuh atas fasilitas kredit yang diperoleh GPN dan ISP dari bank tersebut. Saldo pinjaman modal kerja GPN dan ISP masing-masing sebesar Rp 5,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2002, keduanya jatuh tempo di bulan Januari 2003. Kemudian, GPN melakukan penarikan penuh lainnya atas fasilitas kredit yang sama, yang masih terhutang pada tanggal 31 Desember 2003 dan akan jatuh tempo pada bulan Januari 2004. Sedangkan pinjaman terhutang ISP yang diperpanjang satu tahun sampai dengan Januari 2004, telah dilunasi dimuka pada bulan Oktober 2003. Pada bulan Oktober 2002, BML memperoleh fasilitas kredit “pre-export financing”, dan “foreign exchange spot and forward” dari PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank), dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar US$ 10,00 juta dan US$ 2,00 juta. Jumlah penarikan dari fasilitas “pre-export financing” tersebut selama tahun 2002 sebesar US$ 1,70 juta, yang seluruhnya telah dilunasi pada bulan Desember 2002, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2003, terdapat saldo pinjaman milik BML dari fasilitas kredit tersebut sebesar US$ 2.104.000 (setara dengan Rp 17,81 miliar) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2004. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman yang diperbaharui pada tanggal 11 Maret 2003, Rabobank setuju untuk mengikutsertakan SOG sebagai pengguna fasilitas kredit “pre-export financing” dan “foreign exchange spot” dan “forward credit facility” seperti yang disebutkan di atas. Pada tanggal 31 Desember 2003, SOG tidak memiliki saldo penarikan dari fasilitas kredit tersebut. Pinjaman-pinjaman yang disebutkan di atas dikenakan salah satu atau gabungan dari persyaratanpersyaratan sebagai berikut: a) Jaminan dari Perusahaan; dan b) “Letter of awareness” dari Perusahaan dan persyaratan “negative pledges”. 33 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman tertentu, Perusahaan dan Anak Perusahaan debitur yang bersangkutan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari kreditur sehubungan dengan transaksi-transaksi yang mencakup jumlah yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap kreditur, antara lain, merger atau akuisisi; penjualan atau penjaminan aktiva dan melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak sama dengan jika dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan kepemilikan mayoritas. Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya. 10. HUTANG TRUST RECEIPTS Rincian akun ini pada tangal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 2002 Citibank N.A., Jakarta (Citibank) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS) ABN AMRO Bank B.V., Jakarta (ABN) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Standard Chartered Bank, Jakarta (SCB) 119.964.864.816 210.089.436.970 76.961.792.567 38.953.585.000 38.482.645.000 - 125.161.652.626 44.878.087.500 195.893.178.897 86.023.516.099 Jumlah 274.362.887.383 662.045.872.092 Hutang “trust receipts” dari bank-bank di atas berkaitan dengan impor gandum yang diterbitkan dan diberikan kepada Divisi Tepung Perusahaan oleh bank-bank di atas. Hutang “trust receipts” tersebut merupakan penarikan dalam Rupiah atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Divisi Tepung Perusahaan dari Citibank, HSBC, DBS, ABN, BII dan SCB, dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar US$ 35 juta, US$ 25 juta, US$ 10 juta, US$ 10 juta, US$ 25 juta dan US$ 20 juta. Sebagai tambahan, Divisi Tepung Perusahaan juga memiliki fasilitas pinjaman “trust receipt” dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan batas kredit maksimum US$ 10 juta, yang dapat digunakan sampai dengan bulan September 2007. Tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2003. Hutang “trust receipt” dalam mata uang Rupiah di atas dikenakan suku bunga yang berkisar antara 10,50% sampai dengan 17,75% per tahun pada tahun 2003, dan antara 13,28% sampai dengan 21,85% per tahun pada tahun 2002. 11. HUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2003 Pihak Ketiga Dalam Rupiah PT Australia Indonesian Milk Industries PT Indolakto PT Surya Rengo Containers PT Supernova PT Primasari Nuansa Indah PT Galang Unitama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 34 83.905.786.731 56.044.088.143 29.667.926.820 15.810.174.409 12.207.446.966 261.409.489.016 2002 52.489.015.782 33.423.491.996 23.736.549.318 18.705.934.647 12.487.609.292 10.797.715.731 220.256.192.569 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG USAHA (lanjutan) 2003 Dalam Dolar AS (US$ 131.795.784 pada tahun 2003 dan US$ 84.630.202 pada tahun 2002) Australian Wheat Board Safic Alcan PT Louis Dreyfus Indonesia Nissho Iwai Int’l. Ltd. Cargill Harding Divisie B.V. Agritrade International Pte., Ltd. PT Inamulti Intipack Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 2002 643.888.241.566 118.272.980.000 84.375.264.446 67.008.682.918 44.918.464.375 36.035.505.000 10.332.379.000 110.819.794.255 540.669.563.323 79.125.219.647 61.837.869.770 8.056.716.150 66.904.640.654 1.574.696.223.645 1.128.490.518.879 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam Rupiah PT Nissinmas PT Buana Distrindo PT Prima Aneka Berjaya PT Sarpindo Soyabean Industries PT Sawit Malinda Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 8.616.112.449 8.208.832.146 2.698.872.852 1.691.739.266 4.383.074.146 7.230.380.554 4.574.380.136 5.677.544.140 1.026.203.742 6.164.961.539 2.796.288.666 Dalam Dolar AS (US$ 649.201 pada tahun 2002 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) - 5.803.853.930 25.598.630.859 33.273.612.707 1.600.294.854.504 1.161.764.131.586 Jumlah - Pihak Ketiga Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jumlah Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23. Analisis umur hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Umur Hutang 2003 2002 Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari 1.533.733.399.526 1.075.538.285.838 56.529.716.780 5.451.663.280 831.727.841 3.748.347.077 72.641.113.519 8.545.508.362 2.813.639.965 2.225.583.902 Hutang Usaha 1.600.294.854.504 1.161.764.131.586 12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terutama terdiri dari, antara lain, beban iklan dan promosi, bunga, ongkos angkut, gaji dan upah, serta insentif distributor. 35 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, hutang pajak terdiri dari: 2003 2002 Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih 4.666.675.557 4.776.292.070 20.124.021.732 64.285.336.118 21.847.776.128 5.117.889.949 19.507.550.305 54.687.532.476 Sub - Jumlah 93.852.325.477 101.160.748.858 81.641.111.110 57.725.168.398 9.088.494.381 50.399.738.053 698.482.364 332.004.259 24.586.528.073 19.491.442.601 15.333.990 2.780.368.776 15.031.470.498 342.206.851 24.556.086.000 Sub - Jumlah 166.746.358.240 119.942.077.114 Jumlah 260.598.683.717 221.102.825.972 Anak Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan (setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka berjumlah Rp 254.706.033.107 pada tahun 2003 dan Rp 237.861.914.103 pada tahun 2002) Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, sedangkan beberapa Anak Perusahaan juga berada dalam posisi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Oleh karenanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut tidak membukukan beban pajak (tahun berjalan) untuk tahun-tahun tersebut. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran laba (rugi) kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Laba sebelum beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum beban pajak Eliminasi 1.031.135.171.786 2002 1.418.083.913.906 (839.750.411.048) 15.978.775.310 (839.743.904.867) 34.302.055.165 Laba Perusahaan sebelum beban pajak 207.363.536.048 612.642.064.204 Ditambah (dikurangi): Beda temporer (terutama terdiri dari beban penyusutan fiskal yang lebih besar dari penyisihan imbalan kerja) (75.495.989.653) (55.518.055.897) 36 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) 2003 Beda tetap (terutama terdiri dari beban kesejahteraan karyawan dan hubungan masyarakat dan beban bunga) Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Taksiran laba kena pajak Perusahaan sebelum rugi fiskal - tahun berjalan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun-tahun sebelumnya (setelah dikurangi koreksi pajak) Estimasi Bersih Laba kena Pajak (rugi fiskal) 2002 95.055.473.322 166.551.540.985 (78.674.913.074) (21.910.827.183) 148.248.106.643 701.764.722.109 (139.010.417.798) (807.834.963.580) 9.237.688.845 (106.070.241.471) Jumlah taksiran penghasilan kena pajak tahun 2003 yang akan dilaporkan Perusahaan dalam SPT tahun 2003 akan didasarkan pada jumlah yang disajikan di atas. Perusahaan Pada tahun 2002, Perusahaan telah diperiksa oleh Kantor Pajak sehubungan dengan pajak penghasilan tahun 2001. Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 28 November 2002, Perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas pajak penghasilan pasal 4(2) Final, 21, 23, 26 dan pajak pertambahan nilai, serta persetujuan restitusi pajak tahun 2001 setelah dikurangi beberapa tambahan kewajiban pajak dan denda yang ditetapkan oleh Kantor Pajak berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut. Sehubungan dengan itu, koreksi pajak atas rugi fiskal yang dilaporkan Perusahaan telah dicerminkan/disesuaikan pada perhitungan fiskal Perusahaan yang disajikan di atas. Anak Perusahaan Pada bulan Mei 2003, Kantor Pajak menyetujui pengembalian sebagian restitusi CKA atas pajak penghasilan lebih bayar untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp 2.446.022.121 dari total jumlah klaim sebesar Rp 2.915.049.822. Jumlah restitusi yang disetujui tersebut telah diterima pada bulan Juni 2003 setelah dikurangi beberapa surat hasil pemeriksaan pajak dan denda pajak sebesar Rp 79.830.953. Di lain pihak, jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp 469.027.701 langsung dibebankan pada operasional tahun berjalan. Pada bulan Maret 2003, GPN menerima SKP dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2001 dari Kantor Pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Kantor Pajak setuju untuk mengkompensasikan pajak dibayar dimuka sebesar Rp 1.628.382.905 dengan pajak kurang bayarnya; mengkoreksi restitusi pajak menjadi sebesar Rp 1.601.299.475 atau lebih kecil daripada jumlah yang dilaporkan sebesar Rp 3.229.682.380 dan mengenakan kewajiban pajak penghasilan tambahan sebesar Rp 2.721.115.730. Di lain pihak, Kantor Pajak juga mengkoreksi rugi fiskal GPN tahun 2001 yang dilaporkan yaitu sebesar Rp 3.910.619.991 menjadikan laba kena pajak sebesar Rp 4.557.455.140. Pada tahun 2003, IBS menerima beberapa surat pemeriksaan dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi pajak pertambahan nilai untuk kuartal pertama dan kedua tahun pajak 2003 berjumlah sekitar Rp 20,3 miliar. Jumlah tagihan pajak tersebut disetujui seluruhnya oleh Kantor Pajak dan diterima tunai oleh IBS pada bulan Juni dan Agustus 2003. Pada bulan April 2002, Direktorat Jenderal Pajak juga menyetujui sebagian restitusi pajak penghasilan IBS untuk tahun fiskal 1998 berjumlah sekitar Rp 4,6 miliar (dari jumlah keseluruhan sebesar Rp 9,5 miliar). Sebagian dari jumlah yang disetujui tersebut yaitu sebesar Rp 2,0 miliar digunakan untuk membayar kewajiban pajak tambahan yang dibebankan oleh Kantor Pajak pada 37 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) bulan September 2002 berdasarkan hasil pemeriksaan atas pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 4(2) Final, 21, 23 dan 26 untuk tahun fiskal 2000. Sisa restitusi yang disetujui tersebut sebesar Rp 2,6 miliar telah diterima secara tunai oleh IBS pada bulan Oktober 2002. Sehubungan dengan hal itu, Direktorat Jenderal Pajak menyetujui untuk mengembalikan bunga terkait atas sebagian tagihan pajak tahun 1998 yang disetujui sebesar Rp 1,3 miliar dan diterima IBS pada bulan November 2002. Di lain pihak, restitusi pajak tahun 1998 yang tidak disetujui sebesar Rp 3,7 miliar dari jumlah Rp 4,9 miliar, diajukan oleh IBS dalam surat bandingnya ke Pengadilan Pajak pada bulan Juni 2002. Jumlah yang diajukan banding oleh IBS tersebut telah disetujui seluruhnya pengadilan pajak pada tanggal 14 Februari 2003 dan diterima tunai oleh IBS pada bulan April 2003, sedangkan sisa restitusi pajak tahun 1998 yang tidak disetujui dan tidak diajukan banding oleh IBS sebesar Rp 1,2 miliar langsung dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada berbagai tanggal di 2003, SOG menerima surat pemeriksaan dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi pajak pertambahan nilai untuk kuartal kedua, ketiga dan keempat tahun fiskal 2002, kuartal pertama tahun fiskal 2003 dan bulan Agustus 2003 masing-masing sebesar Rp 20,0 miliar, Rp 16,7 miliar, Rp 30,0 miliar, Rp 38,4 miliar dan Rp 28,3 miliar. Jumlah yang disetujui oleh Kantor Pajak telah dikembalikan dan diterima tunai oleh SOG masing-masing pada berbagai tanggal (sebagian besar di tahun 2003), kecuali jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp 2,2 juta yang langsung dibebankan pada operasional tahun berjalan. Selanjutnya, pada bulan Mei 2003, SOG menerima SKP dari Kantor Pajak atas pajak penghasilan pasal 4(2) final, 21, 23, 26 dan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2001. Berdasarkan hasil SKP tersebut, SOG menerima restitusi pajak sebesar Rp 11,4 miliar, yang telah diterima tunai oleh SOG pada tanggal 28 Mei 2003. Pada tahun 2002, SOG juga menerima beberapa surat ketetapan dari Kantor Pajak atas restitusi pajak pertambahan nilai untuk kuartal pertama tahun 2002 dan tahun pajak 2001 yang berjumlah sekitar Rp 74,9 miliar. Jumlah restitusi pajak tersebut disetujui seluruhnya oleh Kantor Pajak dimana sebagian dikembalikan dan diterima secara tunai oleh SOG pada tahun 2002 dan sebagian dikompensasikan dengan kewajiban pajak SOG. Pada tahun 2003, BML menerima beberapa SKP dari Kantor Pajak yang menyetujui pengembalian klaim pajak pertambahan nilai tahun 2001, periode November sampai dengan Desember 2002 dan periode Januari sampai dengan Agustus 2003 sebesar Rp 43.488.126.367. Dari jumlah yang diminta untuk direstitusi tersebut, Kantor Pajak menyetujui sebagian besar dari restitusi tersebut sebesar Rp 43.405.946.674, sedangkan sisa yang tidak disetujui sebesar Rp 82.179.693 langsung dibebankan pada tahun 2003. Kantor Pajak juga setuju untuk mengkompensasikan sebagian dari restitusi atas pajak pertambahan nilai sebesar Rp 968.186.921 dengan hutang pajak BML. BML telah menerima sebagian besar restitusi tersebut pada tahun 2003, sedangkan sisanya sebesar Rp 2.939.984.276 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan-Usaha - Lain-lain” dan telah diterima kemudian pada tanggal 7 Januari 2004. Pada tanggal 31 Januari 2003, menanggapi surat keberatan BML atas surat pemeriksaan pajak No. 0003/207/00/821/01 tanggal 23 November 2001, No. 00125/207/99/821/01 tanggal 27 Agustus 2001 dan No. 00046/407/00/821/01 tanggal 23 November 2001, Kantor Pajak juga mengeluarkan SKP No. KEP-06/WPJ.16/BD.04/2003, No. KEP-04/WPJ.16/BD.04/2003 dan No. KEP-05/WPJ.16/BD.04/2003 yang menyetujui pengurangan atas pajak pertambahan nilai kurang bayar untuk tahun 2000 dan 1999 sejumlah Rp 4.649.351.098 menjadi Rp 3.935.379.037. Pada tanggal 17 Juli 2003, BML juga menerima SKP lainnya dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi pajak penghasilan tahun 2001 sebesar Rp 14.595.923.804. Dari jumlah tersebut di atas, Kantor Pajak menyetujui sebagian besar dari klaim tersebut sebesar Rp 14.592.718.277, sedangkan sisa yang tidak disetujui sebesar Rp 3.205.527 dibebankan langsung sebagai beban tahun 2003. 38 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2002, Kantor Pajak menerbitkan Surat Hasil Pemeriksaan Pajak No. KEP-01/WPJ.16/KP.01/2003, dimana Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan sebagian restitusi BML atas pajak pertambahan nilai lebih bayar untuk periode bulan Juli sampai dengan Oktober 2002 sebesar Rp 10.166.595.143, sedangkan bagian yang tidak disetujui sebesar Rp 52.640.022 dibebankan sebagai beban tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2002, jumlah yang disetujui untuk direstitusi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan-Usaha Lain-lain” dan telah diterima pada tanggal 16 Januari 2003. Pada tanggal 3 Desember 2002, Kantor Pajak menerbitkan Surat Hasil Pemeriksaan Pajak No. KEP-79/WPJ/KP.01/2002 dimana Kantor Pajak menyetujui sebagian restitusi BML atas pajak pertambahan nilai lebih bayar untuk semester pertama tahun pajak 2002 sebesar Rp 7.989.564.971 yang diterima pada bulan Desember 2002, sedangkan bagian yang tidak disetujui sebesar Rp 37.682.113 dibebankan pada beban tahun 2002. Rekonsiliasi antara beban pajak, yang dihitung dengan mengunakan tarif pajak yang berlaku atas laba komersial sebelum beban pajak dan jumlah beban pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Laba sebelum beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap (terutama terdiri dari kesejahteraan karyawan, sumbangan, beban hubungan masyarakat dan beban bunga) Koreksi pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Lain-lain Jumlah Beban Pajak per Laporan Laba Rugi Konsolidasi 2002 1.031.135.171.786 1.418.083.913.906 316.315.727.642 434.299.812.861 40.882.509.853 (5.933.314.813) 52.233.538.312 53.894.920.321 (41.437.425.025) 375.963.842 (43.817.868.506) (266.932.883) 310.203.461.499 496.343.470.105 Beban pajak (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran hutang (restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2003 2002 Beban pajak - tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan 2.771.306.654 279.412.686.817 228.434.456.237 Beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi - tahun berjalan 282.183.993.471 228.434.456.237 Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Anak Perusahaan 126.404.197.391 254.706.033.107 21.322.334.747 237.861.914.103 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 381.110.230.498 259.184.248.850 39 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) 2003 2002 Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan 81.641.111.110 57.725.168.398 Jumlah 81.641.111.110 57.725.168.398 Taksiran restitusi pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan 123.632.890.737 56.934.457.400 21.322.334.747 67.152.626.264 Jumlah 180.567.348.137 88.474.961.011 Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: 2003 2002 Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang Penyusutan aktiva tetap Lain-lain 52.043.967.907 7.472.101.449 2.110.101.408 (8.325.229.434) 4.603.499.014 24.796.089.474 6.309.251.425 2.138.343.902 (7.134.078.311 ) 1.888.860.435 Jumlah 57.904.440.344 27.998.466.925 Kewajiban pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva tetap Transaksi sewa guna usaha Lain-lain 9.308.524.242 41.560.126.075 2.636.570.436 (625.576.981.515) (26.941.325.036) (6.540.805.397) 41.391.946.155 36.859.549.420 1.496.570.436 (599.942.654.617) (21.182.885.396) (6.250.975.748) Jumlah (605.553.891.195) (547.628.449.750) Untuk tujuan penyajian dalam neraca konsolidasi, klasifikasi aktiva atau kewajiban pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan bersih (aktiva maupun kewajiban) atas setiap perusahaan. 14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG a. Pinjaman Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman yang sebagian besar diperoleh dari bank dan lembaga keuangan, dengan rincian sebagai berikut: 40 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 2003 Rupiah Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Lippo Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Anak Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman cicilan Pinjaman investasi Pinjaman “revolving” berjangka PT Bank Muamalat PT Bank NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2002 400.000.000.000 200.000.000.000 171.250.000.000 - 500.000.000.000 200.000.000.000 190.000.000.000 700.000.000.000 175.000.000.000 127.500.000.000 35.000.000.000 36.666.666.668 5.964.686.576 600.000.000 40.000.000.000 24.999.999.997 20.000.000.000 - 800.000.000 40.000.000.000 13.608.552.630 899.481.353.241 1.981.908.552.630 718.242.424.255 834.996.000.000 - 291.915.713.291 - 44.700.000.000 2.043.302.822 3.597.579.495 720.285.727.077 1.175.209.292.786 Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.619.767.080.318 3.157.117.845.416 529.039.830.151 1.176.326.651.426 Bagian jangka panjang 1.090.727.250.167 1.980.791.193.990 Sub-Jumlah Dolar AS Perusahaan ING Bank (US$ 84.848.485 pada tahun 2003 dan US$ 93.400.000 pada tahun 2002) PT Bank Central Asia Tbk (US$ 32.652.764 pada tahun 2002) PT Bank Artha Graha (US$ 5.000.000 pada tahun 2002) Anak Perusahaan Mees Pierson (EUR 191.982 pada tahun 2003 dan EUR 383.964 pada tahun 2002) Sub-Jumlah Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 12,00% sampai 20,00% pada tahun 2003 dan antara 12,00% sampai 22,56% pada tahun 2002. Sedangkan pinjaman jangka panjang dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 3,6% sampai 8,5% pada tahun 2003 dan antara 4,4% sampai 10,0% pada tahun 2002. Perusahaan Pada bulan September 2002, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 500,0 miliar, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun sampai tahun 2007. Hasil perolehan pinjaman ini terutama digunakan oleh Divisi Tepung untuk membiayai hutang dagang kepada pemasok gandum. Perusahaan melunasi sebagian pinjaman ini pada bulan September 2003 sebesar Rp 100,0 miliar. 41 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 200,0 miliar yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2005. Pada bulan Juli 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum kredit gabungan sebesar Rp 200,0 miliar. Fasilitas pinjaman dari BCA ini terdiri dari: i. Fasilitas pinjaman “revolving“ berjangka dengan batas maksimum sebesar Rp 50,0 miliar (lihat Catatan 9); dan ii. Fasilitas pinjaman investasi dengan batas maksimum sebesar Rp 150,0 miliar. Saldo penarikan atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 131,25 miliar dan Rp 150,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2005. Pada bulan November 2002, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman cicilan dari BCA sebesar Rp 40,0 miliar, yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2005. Pada tanggal 31 Desember 2002, pinjaman Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pinjaman modal kerja jangka panjang sebesar Rp 700,0 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 500,0 miliar akan jatuh tempo pada bulan September 2005 dan sisanya sebesar Rp 200,0 miliar akan jatuh tempo pada bulan Desember 2005. Sebagian besar dari hasil perolehan pinjaman ini sebesar Rp 500,0 miliar digunakan oleh Divisi Tepung Perusahaan terutama untuk membiayai hutang usaha kepada pemasok gandum, sedangkan sisanya sebesar Rp 200,0 miliar digunakan sebagai modal kerja lainnya. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang “demand loan” dari PT Bank Mega Tbk sebesar Rp 175.0 milliar dan terhutang pada tanggal 31 Desember 2002. Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar Rp 127,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas kredit pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut. Pinjaman dari PT Bank Artha Graha merupakan penarikan seluruhnya dari fasilitas pinjaman berjangka yang diperoleh Perusahaan pada bulan Juni 2002 dari bank tersebut dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 85,0 miliar dan dapat ditarik seluruhnya dalam mata uang Rupiah maupun Dolar AS atau gabungan dari keduanya. Saldo terhutang atas penarikan Rupiah dan Dolar AS dari fasilitas pinjaman berjangka tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar Rp 35,0 miliar dan US$ 5,0 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pembelian bahan baku dan sisanya sebagai tambahan modal kerja. Pada bulan Juni 2003, seluruh pinjaman yang diperoleh dari empat (4) bank lokal seperti yang disebutkan pada paragraf sebelumnya, telah dilunasi seluruhnya dengan dana yang diterima dari obligasi Rp 1,5 triliun yang diterbitkan Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 15. Pada bulan Mei 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang Dolar AS, yang diatur oleh ING Bank, dengan batas maksimum kredit sebesar US$ 100,0 juta. Pinjaman ini semula akan dilunasi dengan angsuran selama 2 tahun sampai dengan bulan Mei 2004. Kemudian, pada bulan Juni 2003, ING Bank setuju untuk memberikan tambahan pinjaman sebesar US$ 20,0 juta sehingga saldo pinjaman kembali menjadi US$ 100,0 juta dan memperpanjang waktu jatuh tempo hingga tahun 2006. Sebelum perpanjangan waktu jatuh tempo dan pemberian tambahan pinjaman tersebut, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 80,0 juta. Fasilitas pinjaman ini diberikan kepada Perusahaan sehubungan dengan “Supply Agreements“ seperti yang diungkapkan dalam Catatan 24e. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, saldo pinjaman terhutang masing-masing sebesar US$ 84,85 juta dan US$ 93,40 juta. 42 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan perjanjian dengan ING Bank dimana ING Bank ditunjuk sebagai “agen” fasilitas pinjaman tersebut di atas. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar kepada ING Bank jasa keagenan tahunan sebesar US$ 15.000, yang akan jatuh tempo dan terhutang di muka pada tanggal 28 Mei 2004 dan 31 Mei 2005. Selain itu Perusahaan setuju membayar ING Bank jasa pengaturan “arrangement fee” sebesar US$ 1.250.000 yang langsung dikurangi dari tambahan pinjaman sebesar US$ 20.000.000, seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya. Pinjaman dalam mata uang Dolar AS yang diperoleh Perusahaan dari BCA sebesar US$ 32.652.764 pada tanggal 31 Desember 2002, merupakan pinjaman modal kerja jangka panjang. Pada bulan April 2003, pinjaman ini telah dilunasi dengan menggunakan modal kerja Perusahaan yang kemudian digantikan oleh dana yang diterima dari obligasi Rp 1,5 triliun yang diterbitkan Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 15. Seluruh pinjaman Perusahaan yang disebutkan di atas diberikan tanpa jaminan dan merupakan pinjaman dengan persyaratan “negative pledge”. Anak Perusahaan Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari BCA terdiri dari: i. Pinjaman cicilan yang diperoleh CKA dengan saldo terhutang sebesar Rp 36,67 miliar pada tanggal 31 Desember 2003. ii. Pinjaman investasi yang diperoleh GMR dengan saldo terhutang sebesar Rp 5,96 miliar pada tanggal 31 Desember 2003, dan iii. Pinjaman berjangka yang diperoleh IAP dengan saldo terhutang masing-masing sebesar Rp 600,0 juta dan Rp 800,0 juta pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Pinjaman berjangka yang diperoleh IAP tersebut diatas dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi. Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Muamalat sebesar Rp 40,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 merupakan penarikan penuh atas fasilitas kredit “Al-Murabahah” yang diperoleh GPN dari bank tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2008. Pinjaman jangka panjang dari PT Bank NISP Tbk (NISP) diperoleh secara terpisah oleh ISP dan GPN dengan saldo terhutang masing-masing sebesar Rp 19.999.999.998 dan Rp 4.999.999.999 (atau seluruhnya sebesar Rp 24.999.999.997) pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 31.666.666.667 dan Rp 8.333.333.333 (atau seluruhnya sebesar Rp 40,0 miliar) pada tanggal 31 Desember 2002. Pinjaman ini merupakan penarikan dari fasilitas kredit investasi yang diperoleh Anak-anak Perusahaan tersebut dari NISP, dengan batas maksimum kredit gabungan seluruhnya sebesar Rp 25,0 miliar. Penerimaan dari pinjaman ini digunakan oleh Anak-anak Perusahaan tersebut untuk membiayai pembelian mesin. Pinjaman ini tidak dikenakan jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang berbeda di tahun 2005. Pada tanggal 31 Desember 2003, ISP juga mempunyai saldo pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 20,0 miliar, yang merupakan penarikan 50% dari fasilitas pinjaman berjangka yang diperoleh ISP dari bank tersebut dan mempunyai batas kredit maksimum Rp 40,0 miliar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2008. 43 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan saldo terhutang sebesar Rp 13,61 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 diperoleh GMR. Hasil penarikan pinjaman tersebut digunakan terutama untuk membiayai pengembangan perkebunan kelapa sawit GMR. Pinjaman ini dilunasi seluruhnya oleh GMR pada tahun 2003. Dengan demikian seluruh jaminan untuk pinjaman tersebut termasuk piutang usaha, persediaan, dan aktiva tetap tertentu milik GMR, serta jaminan lainnya seperti jaminan pribadi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, jaminan perusahaan dari IIP dan PT Bhaskaramulti Permata, juga pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan saham GMR yang dimiliki oleh entitas-entitas yang mempunyai hubungan istimewa tersebut, telah di bebaskan seluruhnya oleh bank. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari para kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh setiap kreditur seperti, antara lain, merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva tetap utama; investasi dalam saham; pembayaran hutang kepada pemegang saham; pengumuman dan pembagian dividen kas; pemberian jaminan atau ganti rugi; penjaminan atas aktiva Group yang ada sekarang dan di masa depan; perubahan pemegang saham mayoritas Perusahaan; penjualan/pengalihan saham yang ada; dan perubahan lingkup bidang usaha. Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya. b. Hutang Sewa Guna Usaha Pada tahun 2002, Perusahaan, IBS dan SOG mengadakan perjanjian sewa guna usaha masingmasing dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Jaya Fuji Leasing dan PT Mitsui Leasing Indonesia untuk mesin dan alat-alat transportasi. Jumlah pokok fasilitas sewa guna usaha tersebut masing-masing sebesar Rp 29.509.920.000, Rp 5.278.200.000 dan Rp 2.003.000.000, dan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2005 sampai 2006. Beberapa Anak Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Mitsui Leasing Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan PT Central Sari Finance, dengan jangka waktu sewa guna usaha tiga (3) tahun untuk kendaraan dan empat (4) tahun untuk mesin, serta akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sejak 2003 dan 2005. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang sesuai dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tahun 2003 2002 2003 2004 2005 2006 21.950.551.041 21.488.020.609 11.066.220.000 25.901.365.768 21.962.374.071 20.780.670.692 12.736.650.000 Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 54.504.791.650 81.381.060.531 (21.950.551.041) (25.901.365.768) 32.554.240.609 55.479.694.763 Bagian jangka panjang 44 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Nilai Nominal Obligasi Rupiah I Obligasi Rupiah II Wesel bayar Dolar AS Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% (US$ 280.000.000) Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,125% (US$ 30.000.000) Jumlah Nilai Nominal Dikurangi diskonto dan beban emisi yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi berjumlah Rp 47.850.130.200 pada tahun 2003 dan Rp 21.988.043.400 pada tahun 2002 Bersih 2002 1.000.000.000.000 1.500.000.000.000 1.000.000.000.000 - 2.370.200.000.000 2.503.200.000.000 253.950.000.000 268.200.000.000 5.124.150.000.000 3.771.400.000.000 93.910.303.800 89.892.390.600 5.030.239.696.200 3.681.507.609.400 Rincian diskonto, beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai berikut: 2003 2002 Diskonto Wesel bayar Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% Beban emisi ditangguhkan Obligasi Rupiah I Obligasi Rupiah II Wesel bayar Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% Jumlah 25.535.734.000 25.535.734.000 27.000.000.000 29.880.000.000 27.000.000.000 - 59.344.700.000 59.344.700.000 141.760.434.000 111.880.434.000 Dikurangi akumulasi amortisasi Diskonto (termasuk amortisasi tahun berjalan sebesar Rp 5.107.146.800 pada tahun 2003 dan Rp 2.553.573.400 pada tahun 2002) Beban emisi ditangguhkan (termasuk amortisasi tahun berjalan sebesar Rp 20.754.940.000 pada tahun 2003 dan Rp 11.334.470.000 pada tahun 2002) 7.660.720.200 2.553.573.400 40.189.410.000 19.434.470.000 Jumlah 47.850.130.200 21.988.043.400 Bersih 93.910.303.800 89.892.390.600 45 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan) a. Obligasi Rupiah (i) Obligasi dengan tingkat bunga 16% - Rp 1.000.000.000.000 Pada tanggal 3 sampai 5 Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Masih sehubungan dengan obligasi yang sama, berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 30 April 2003, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, untuk periode 29 April 2003 sampai dengan 1 Juni 2004. Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 12 Juli 2005, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat sehubungan dengan transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas; pemberian jaminan atas pinjaman pihak ketiga; merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva; dan penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain dan/atau hutang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, dan perubahan kegiatan usaha Perusahaan. (ii) Obligasi dengan tingkat bunga 13,5% - Rp 1.500.000.000.000 Pada tanggal 3 sampai 5 Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,5 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, dari Pefindo. Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 10 Juni 2008, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Penerimaan dari penawaran obligasi di atas terutama digunakan untuk melunasi kewajiban pinjaman Perusahaan yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dari pada obligasi tersebut (lihat Catatan 14a). Perjanjian Obligasi mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang sama dengan persyaratan yang ada pada wesel bayar Dolar AS di bagian b. paragraf di bawah ini. b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS (i) Wesel Bayar dengan tingkat bunga 10,375% - US$ 280.000.000 Pada tanggal 18 Juni 2002, Indofood International Finance Limited (IIFL), Anak Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menerbitkan wesel bayar dalam mata uang Dolar AS dengan nilai nominal sebesar US$ 280 juta kepada investor-investor dan institusi-institusi keuangan tertentu, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu yang dimiliki sepenuhnya bertindak sebagai “Penjamin”. Sehubungan dengan penawaran ini, Perusahaan 46 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan) memperoleh peringkat “B3” dari Moody’s dan “B” dari Standard & Poor’s. Pada bulan September 2003, Moody’s telah menaikkan peringkat wesel bayar tersebut dari “B3” menjadi “B2”. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tetap bersih sebesar 10,375% per tahun, yang dibayarkan setiap setengah tahun, dan jatuh tempo pada tahun 2007. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk membiayai pembayaran kembali pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari CSFB dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 254,65 juta, yang akan jatuh tempo di bulan Juni 2002. Sisa dari hasil pinjaman digunakan untuk keperluan modal kerja. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian wesel bayar tersebut di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati yang mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan harus memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat sehubungan dengan transaksi dengan nilai yang melebihi limit tertentu yang disetujui oleh Wali Amanat yaitu, antara lain, penjualan, penyewaan atau pengalihan aktiva; konsolidasi, merger dan penjualan aktiva; akuisisi saham atau aktiva; pengumuman dan pembagian dividen kas; pembatasan pembayaran dividen oleh Anak Perusahaan; pembatasan hutang Anak Perusahaan; pembatasan atas tatacara usaha (“conduct of business”) penerbit (IIFL); dan penjualan atau pengalihan kepemilikan saham Perusahaan pada Anak Perusahaan penjamin. (ii) Wesel Bayar dengan tingkat bunga 10,125% - US$ 30.000.000 Pada tanggal 16 Desember 2002, IIFL melakukan penawaran/penerbitan wesel bayar yang lain dalam Dolar AS dengan nilai nominal sebesar US$ 30 juta kepada CSFB, dimana Perusahaan bertindak sebagai “Penjamin” tunggal. Wesel bayar tersebut diterbitkan sebesar 100% dari nilai nominal. Wesel tersebut dikenakan bunga tetap bersih sebesar 10,125% per tahun, dibayarkan setiap setengah tahun, dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Hasil emisi wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk keperluan modal kerja. Wesel bayar yang dikenakan tingkat bunga 10,125% tersebut di atas juga diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang sama dengan wesel bayar yang dikenakan bunga 10,375%, sebagaimana dibahas pada bagian b.(i) di atas. Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan-persyaratan sehubungan dengan obligasi dan wesel bayar tersebut di atas. 16. MODAL SAHAM Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemilikan 4.394.603.450 51,53% 439.460.345.000 4.133.066.050 48,47 413.306.605.000 Persentase Jumlah - CAB Holdings Limited, Mauritius Lain-lain (dengan pemilikan di bawah 5%) 47 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. MODAL SAHAM (lanjutan) 2003 Nama Pemegang Saham Sub-jumlah Saham yang dibeli kembali Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemilikan 8.527.669.500 100,00% Persentase Jumlah 852.766.950.000 915.600.000 91.560.000.000 9.443.269.500 944.326.950.000 2002 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemilikan CAB Holdings Limited, Mauritius Lain-lain (dengan pemilikan di bawah 5%) 4.394.603.450 51,89% 439.460.345.000 4.074.696.550 48,11 407.469.655.000 Sub-jumlah 8.469.300.000 100,00% 846.930.000.000 Nama Pemegang Saham Saham yang dibeli kembali Jumlah Persentase Jumlah 915.600.000 91.560.000.000 9.384.900.000 938.490.000.000 Informasi mengenai susunan pemegang saham dan kepemilikan saham masing-masing Perusahaan tersebut di atas adalah berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Jumlah saham yang dimiliki oleh para komisaris tertentu dari perusahaan masing-masing sejumlah 7.038.550 saham dan 8.246.050 saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang mewakili 0,0825% dan 0,0974% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh (tidak termasuk saham yang dibeli kembali), sedangkan saham yang dimiliki oleh para direktur tertentu masing-masing sejumlah 33.202.500 saham dan 28.797.500 saham, yang mewakili 0,3894% dan 0,3400% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh (tidak termasuk saham yang dibeli kembali) pada tanggal yang disebutkan di atas. Hak Pemilikan Saham Karyawan Perusahaan mengadakan program pemilikan saham bagi karyawan atau ESOP. Berdasarkan ESOP, hak opsi karyawan yang akan diberikan maksimum sebesar 915.600 hak, dimana setiap satu hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) satuan perdagangan saham/lot (terdiri dari 500 saham baru Perusahaan) pada tingkat harga yang telah ditetapkan yaitu Rp 825 per saham. Berdasarkan ketentuan ini, apabila semua hak opsi karyawan sepenuhnya digunakan, jumlah maksimum saham baru yang diterbitkan oleh Perusahaan sehubungan dengan ESOP adalah 457.800.000 atau 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2001 (tanggal persetujuan pemegang saham atas implementasi ESOP), yaitu 48 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. MODAL SAHAM (lanjutan) 9.156.000.000 saham. Pelaksanaan ESOP akan dibagi menjadi tiga (3) tahap sehubungan dengan dan dalam rangka pelaksanaan hak opsi karyawan. Hak opsi karyawan akan diberikan kepada karyawan yang telah bekerja dengan Perusahaan selama satu (1) tahun atau lebih, efektif dari tanggal persetujuan pelaksanaan ESOP oleh pemegang saham. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan telah mengeluarkan surat pemberitahuan secara individual kepada seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan pada beberapa tanggal selama bulan April dan Mei 2002, yang memberitahukan hak mereka atas keikutsertaan dalam program ESOP dan jumlah hak opsi yang berhak mereka terima, yang akan efektif menjadi hak karyawan dalam tiga (3) tahap sesuai dengan rencana implementasi, seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya. Pada tahun 2002, hak opsi sejumlah 457.800 dalam tahap I ESOP secara efektif telah diterima dan sepenuhnya digunakan oleh karyawan yang memenuhi persyaratan hasil keseluruhan penerimaan sebesar Rp 188.842.500.000. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan penggunaan hak opsi tersebut sejumlah 228.900.000 saham, dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 22,89 miliar. Selisih antara jumlah hasil yang diterima, dan nilai nominal saham yang diterbitkan seperti dibahas sebelumnya, sebesar Rp 165.952.500.000 disajikan sebagai bagian dari “Agio Saham” (lihat Catatan 17). Jumlah beban kompensasi yang diakui sehubungan dengan tahap I ESOP sebesar Rp 9,35 miliar, dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan dan dikreditkan pada bagian dari “Agio Saham”. Pada bulan Februari 2003, seluruh 228.900 hak opsi dalam tahap II ESOP telah efektif diberikan dan menjadi hak karyawan yang memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, sejumlah 116.739 hak opsi (mewakili sekitar 51% dari keseluruhan) telah direalisasikan, dengan keseluruhan penerimaan sejumlah Rp 48.154.837.500. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan realisasi parsial dari hak opsi tersebut sebanyak 58.369.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 5.836.950.000. Selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari saham yang diterbitkan, seperti yang telah di bahas sebelumnya adalah sebesar Rp 42.317.887.500 dan disajikan sebagai bagian dari “Agio Saham” (lihat Catatan 17). Sisa dari seluruh hak opsi dalam tahap II ESOP yang tidak digunakan sejumlah 112.161 hak opsi telah jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2003. Sisa hak opsi dalam tahap III ESOP yang belum diberikan kepada karyawan yang memenuhi syarat pada tanggal 31 Desember 2003 sejumlah 228.900. Lihat Catatan 30 untuk pembahasan yang berhubungan pada kejadian setelah tanggal neraca. Pembelian Kembali Saham Perusahaan Pada tanggal 16 Mei 2001, pemegang saham Perusahaan juga menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 915.600.000 saham. Periode pembelian kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 1 Juni 2001 sampai 30 November 2002. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada bulan November 2002, Perusahaan telah membeli kembali seluruh saham yang diperbolehkan untuk dibeli kembali seperti disebutkan di atas dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp 741.069.340.722. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Dibeli Kembali” (sebagai pengurang modal saham) pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan. 49 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. AGIO SAHAM Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 terdiri dari: 2003 2002 Selisih antara jumlah nilai nominal dari saham baru yang diterbitkan pada tahun 2003 dan tahun 2002 dalam rangka pelaksanaan ESOP tahap I dan II dengan hasil yang diterima, ditambah beban kompensasi (lihat Catatan 16) 217.619.255.987 175.301.368.487 Selisih antara jumlah nilai nominal dari 305.200.000 saham baru yang diterbitkan dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1997 dengan hasil yang diterima (lihat Catatan 1) 854.560.000.000 854.560.000.000 Selisih antara jumlah nilai nominal dari 21.000.000 saham baru yang dijual kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima (lihat Catatan 1) 109.200.000.000 109.200.000.000 1.181.379.255.987 1.139.061.368.487 Jumlah 18. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diadakan pada tanggal 26 Juni 2003 dan 18 Juni 2002 yang telah diaktakan dengan akta notaris No. 68 dari notaris pengganti Endrawila Parmata, S.H., notaris pengganti Benny Kristianto, S.H., tertanggal 26 Juni 2003 dan akta notaris No. 27 dari notaris Benny Kristianto, S.H., tertanggal 18 Juni 2002, para pemegang saham menyetujui, antara lain: i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masingmasing sebesar Rp 5,0 miliar untuk tahun 2003 dan 2002; dan ii. Pembagian dividen kas masing-masing sejumlah Rp 28 per saham atau sejumlah Rp 238.774.746.000 pada tahun 2003 dan Rp 25 per saham atau sejumlah Rp 222.937.950.000 pada tahun 2002, yang masing-masing diambil dari laba bersih konsolidasi Perusahaan pada tahun 2003 dan 2002. Dividen kas di atas, yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2003 dan 2002, telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2003 dan Juli 2002. 19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (lihat Catatan 2b). Selama tahun 2003 dan 2002, jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham minoritas atas Anak Perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan masingmasing sebesar Rp 330.233.500.000 dan Rp 980.000.000. 50 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2003 2002 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 17.463.920.286.775 407.505.187.494 15.829.102.768.800 637.182.236.324 Jumlah 17.871.425.474.269 16.466.285.005.124 Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23. 21. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2003 2002 Bahan baku yang digunakan 7.912.815.502.345 7.133.628.519.756 Beban produksi 2.449.665.441.407 2.149.497.785.536 10.362.480.943.752 9.283.126.305.292 Jumlah beban produksi Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Akhir tahun 41.617.032.235 (71.041.601.508) Beban pokok produksi 10.333.056.374.479 Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun 834.029.648.866 3.102.545.600.737 (864.263.083.191) Beban Pokok Penjualan 13.405.368.540.891 60.046.672.094 (41.617.032.235) 9.301.555.945.151 737.886.720.125 3.193.320.754.101 (834.029.648.866) 12.398.733.770.511 Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif tahunannya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi, kecuali pembelian gandum dari Australian Wheat Board pada tahun 2002. 22. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 2003 Beban Penjualan Iklan dan promosi Pengangkutan dan penanganan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) 51 523.420.753.393 313.173.091.660 271.147.709.614 2002 444.337.839.331 321.172.640.448 227.623.467.103 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN USAHA (lanjutan) 2003 Sewa Perjalanan dinas dan transportasi Barang rusak Ekspor dan administrasi Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Telekomunikasi Perlengkapan kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 2002 68.981.797.639 52.066.380.816 34.809.851.841 31.253.885.113 26.836.240.466 17.698.636.430 12.520.913.141 10.772.045.505 111.233.189.429 57.696.263.100 24.765.878.470 27.407.577.566 17.711.049.113 24.681.538.501 18.150.312.845 11.889.297.433 9.870.724.262 112.816.289.445 1.473.914.495.047 1.298.122.877.617 Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) Sewa Penyusutan Jasa tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Representasi Hubungan investor dan masyarakat Sumbangan Perjalanan dinas dan transportasi Perlengkapan kantor Asuransi Telekomunikasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar) 545.750.656.295 70.926.654.548 67.114.388.740 51.668.796.939 43.618.805.727 41.343.159.613 27.568.672.291 17.318.863.375 16.336.669.976 10.781.102.380 10.128.391.409 10.083.087.538 70.708.247.161 527.728.733.238 55.389.103.240 46.860.805.574 46.142.673.817 34.647.812.375 26.846.995.174 24.661.558.597 19.290.904.787 20.555.082.035 10.103.152.354 6.778.184.325 9.993.660.943 60.294.005.086 Jumlah Beban Umum dan Administrasi 983.347.495.992 889.292.671.545 2.457.261.991.039 2.187.415.549.162 Jumlah Beban Penjualan Jumlah Beban Usaha 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Group melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Sifat dari hubungan Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: i. CMC, PAB, Nissinmas, CRC dan SPI merupakan perusahaan asosiasi (lihat Catatan 2b). ii. Seluruh pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang disebutkan dalam butir (i) di atas, mempunyai hubungan afiliasi dengan Group melalui kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung dan atau kepemilikan yang sama, terutama dengan keluarga Salim, dan melalui manajemen yang sama. Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Group menjual barang jadi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Jumlah penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 2,30% dan 3,87% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Saldo piutang yang timbul dari transaksi penjualan ini adalah sebesar Rp 88.762.829.985 dan Rp 89.652.553.871 masing-masing pada 52 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4). b. Group membeli bahan baku dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Jumlah pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 1,24% dan 3,72% dari seluruh pembelian konsolidasi, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Saldo hutang yang timbul dari transaksi pembelian ini adalah sebesar Rp 25.598.630.859 dan Rp 33.273.612.707 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 11). c. Perusahaan memberikan uang muka kepada beberapa pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu, yang dikenakan tingkat bunga yang berlaku umum. Uang muka tersebut tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti, dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Jangka Panjang - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. d. Group memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu, sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman karyawan ini ditagih dengan cara mengurangi gaji/upah. e. IBS menyewa tanah dimana pabrik dan gedung kantornya berdiri berdasarkan perjanjian sewa dengan PT Adithya Suramitra (Adithya). Jumlah biaya sewa yang terjadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut masing-masing sejumlah Rp 549.767.520, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Di lain pihak, saldo yang belum diamortisasi dari uang muka sewa yang dibayar oleh IBS sehubungan dengan perjanjian sewa dengan Adithya tersebut masing-masing sebesar Rp 6.826.280.087 dan Rp 7.376.047.607 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi. f. SIMP memiliki wesel tagih yang dikenakan bunga dari pihak yang memiliki hubungan istimewa tertentu dengan saldo masing-masing sebesar Rp 5.804.514.400 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Wesel tagih tersebut yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan-Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, dikenakan tingkat bunga komersial normal dan tidak memiliki jangka jatuh tempo yang pasti. Penghasilan bunga yang diperoleh masing-masing sebesar Rp 602.581.149 dan Rp 821.903.113 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi. g. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Lihat Catatan 24 untuk rincian perjanjian-perjanjian tersebut. 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu mempunyai perjanjian manajemen dan teknik dengan CRC, CMC, Pinehill Arabia Food Limited (Pinehill) dan De United Food Industries Limited, Nigeria (DUFIL). Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut setuju untuk memberikan bantuan teknik, administrasi dan jasa manajemen kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Selain itu, Perusahaan juga mempunyai perjanjian royalti dengan Pinehill dan DUFIL. Sebagai imbalannya, pendapatan yang diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berasal dari perjanjian-perjanjian tersebut sejumlah Rp 16.952.096.445 dan Rp 11.973.539.784 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. 53 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan dan Divisi Tepung Perusahaan mempunyai kontrak derivatif yang bertujuan untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga (lihat Catatan 2v). Rincian atas kontrak tersebut adalah sebagai berikut: i. Perjanjian Swap Nilai Pokok (Principal Only Swap/“POS”) jangka panjang dengan Credit Suisse First Boston (CSFB) dan Bank of America Asia Ltd. (BAAL) masing-masing dengan jumlah nosional sebesar US$ 250 juta dan US$ 60 juta. Perjanjian “POS” semula akan jatuh tempo pada berbagai tanggal dalam tahun 2005 (lihat pembahasan terkait di bawah). Nilai tukar kontrak valuta berjangka berkisar antara Rp 2.336,25 sampai dengan Rp 5.000,00 untuk US$ 1. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan dan CSFB menyetujui beberapa perubahan pada perjanjian “POS” tersebut, terutama mengatur persyaratan-persyaratan berikut, antara lain: - Perpanjangan masa jatuh tempo perjanjian “POS” dari tahun 2005 menjadi 2007; dan - Keterkaitan kredit (“credit linking”) perjanjian “POS” dengan hutang Perusahaan yang ada, dimana dalam hal terjadinya suatu peristiwa kredit (“credit event”) (seperti didefinisikan dalam perubahan pada perjanjian semula), maka tidak terdapat pertukaran final atas nilai pokok yang harus dilakukan antara kedua pihak. Dengan mempertimbangkan keterkaitan kredit (“credit linking”) tersebut, maka beban premium atau swap tahunan terkait diturunkan dari 9,64% menjadi 5,45% per tahun untuk kontrak yang bernilai US$ 50 juta, dan dari 9,88% menjadi 5,35% per tahun untuk kontrak yang bernilai US$ 200 juta. Sebagai konsekuensi dari “credit linking” di atas, maka realisasi piutang swap bersih Perusahaan dari CSFB, yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp 1.010.767.554.764 pada tanggal 31 Desember 2003, menjadi tergantung pada kemampuan Perusahaan untuk mencegah terjadinya peristiwa kredit (“credit event”) seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya. Demikian juga, beberapa perubahan dilakukan atas perjanjian “POS” dengan BAAL, dimana Perusahaan menerima sebesar US$ 21,8 juta dari BAAL dan sebaliknya, BAAL meminta Perusahaan untuk membayar kepada BAAL setiap tengah tahunan tambahan beban premi yang dihitung berdasarkan jumlah yang diterima tersebut dengan menggunakan tarif tukar tertentu yang telah disepakati. Pada saat jatuh tempo, pertukaran final atas nilai pokok akan dilakukan dengan memperhitungkan jumlah yang diterima Perusahaan tersebut (lihat Catatan 30 untuk pembahasan atas peristiwa setelah tanggal neraca mengenai pencairan perjanjian “POS” dengan BAAL). Rincian saldo aktiva swap bersih yang timbul dari kontrak “POS” jangka panjang dengan CSFB dan BAAL tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Nilai Pokok Kontrak Nama Pihak terkait Credit Suisse First Boston Swap Nilai Pokok Swap Nilai Pokok Sub-jumlah Bank of America Asia Limited Swap Nilai Pokok Swap Nilai Pokok US$ Nilai Wajar Bersih (Setara Rupiah) 2003 2002 200.000.000 50.000.000 822.436.962.258 188.330.592.506 892.800.586.930 209.740.616.055 250.000.000 1.010.767.554.764 1.102.541.202.985 30.000.000 25.000.000 60.700.860.736 58.519.906.164 52.976.536.054 47.649.777.505 54 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Nilai Pokok Kontrak Nama Pihak terkait Swap Nilai Pokok US$ Sub-jumlah Jumlah Aktiva Swap - bersih US$ Nilai Wajar Bersih (Setara Rupiah) 2003 2002 5.000.000 11.529.780.580 9.348.374.896 60.000.000 130.750.547.480 109.974.688.455 310.000.000 1.141.518.102.244 1.212.515.891.440 Nilai wajar aktiva swap bersih di atas ditentukan berdasarkan nilai sekarang - bersih atas arus kas masa akan datang sampai jatuh tempo setiap kontak swap terkait. Kerugian terkait yang timbul dari perubahan nilai wajar aktiva swap bersih di atas untuk masing-masing tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 70.997.789.196 dan Rp 120.333.825.670, disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. ii. Perjanjian swap suku bunga dengan ING Bank N.V., cabang London (ING), berlaku efektif 16 Januari 2003 dimana Perusahaan setuju untuk membayar bunga kepada ING pada tingkat bunga mengambang per tahun sebesar 1,5 kali dari LIBOR Dolar AS ditambah 7,39% berdasarkan nilai nosional sebesar US$ 280 juta. Sebaliknya, ING setuju untuk membayar Perusahaan pada tingkat bunga tetap sebesar 10,375% per tahun berdasarkan nilai nosional yang sama, seperti yang disebutkan sebelumnya. Pembayaran bunga antara pihak-pihak terkait dilakukan setiap setengah tahun, yang dimulai pada tanggal 18 Juni 2003. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 18 Juni 2004 dan dapat disesuaikan berdasarkan persyaratan-persyaratan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai wajar piutang swap suku bunga bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut di atas, yang ditentukan berdasarkan nilai sekarang arus kas masa yang akan datang sampai jatuh tempo sebesar Rp 11,80 miliar disajikan pada akun “Piutang Bukan-Usaha - Lain-lain” dalam neraca konsolidasi. Di lain pihak, pendapatan bunga terkait yang yang dihasilkan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 37.251.912.849 (terdiri dari bagian yang telah direalisasikan dan belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp 25.451.352.060 dan Rp 11.800.560.789). iii Perjanjian kontrak valuta jangka pendek dilakukan oleh Divisi Tepung dengan PT Net Sekuritas, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Development Bank of Singapore, Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin Bank, Citibank N.A. pada tahun 2003 dan 2002; dengan PT Bank Central Asia Tbk dan ABN AMRO Bank N.V. pada tahun 2003; dan PT Bank UOB pada tahun 2002. Jumlah nosional atas seluruh perjanjian kontrak valuta tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar US$ 25.968.306 dan US$ 12.700.000. Saldo hutang bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut masingmasing sebesar Rp 719.822.245 dan Rp 387.237.688 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Bukan - Usaha” dalam neraca konsolidasi. Seluruh kontrak valuta yang ada pada tanggal 31 Desember 2003 telah jatuh tempo dan diselesaikan seluruhnya pada berbagai tanggal di bulan Januari dan Februari 2004, sedangkan untuk kontrak valuta yang ada pada tanggal 31 Desember 2002 telah diselesaikan pada berbagai tanggal di bulan Januari 2003. Sehubungan dengan penyelesaian kontrak-kontrak tersebut, jumlah Rupiah yang dikeluarkan untuk dipertukarkan dengan Dolar AS berdasarkan seluruh kontrak yang ada masing-masing sejumlah Rp 221,04 miliar dan Rp 114,55 miliar pada tahun 2003 dan 2002. Instrumen derivatif di atas tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi berdasarkan PSAK No. 55 (lihat Catatan 2v, “Instrument Derivatif”). 55 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c. Divisi Tepung Perusahaan mempunyai perjanjian teknik dan jasa manajemen dengan PT Berdikari Sari Utama Flour Mill (Berdikari) dimana Divisi Tepung menyetujui untuk memberikan, antara lain, bantuan teknik, jasa administrasi dan manajemen serta bantuan keuangan kepada Berdikari. Sebagai imbalan, Divisi Tepung menerima pendapatan jasa teknik dan manajemen dari Berdikari yang ditentukan berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian. Jumlah pendapatan jasa manajemen yang diterima selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebesar Rp 129.413.876, yang disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan tertentu dari perjanjian di atas, Divisi Tepung juga memberikan uang muka sementara kepada Berdikari sehubungan dengan kerjasama impor gandum secara langsung, yang dilakukan berdasarkan perjanjian fasilitas kredit impor antara Divisi Tepung dengan pedagang gandum internasional tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, jumlah saldo piutang dari Berdikari yang timbul dari transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 352.004.244.150 dan Rp 336.094.200.000, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Jangka Panjang - Pihak Ketiga”. Piutang jangka panjang dari Berdikari dikenakan suku bunga yang berlaku umum dan dijamin dengan tanah, bangunan, mesin dan persediaan barang jadi milik Berdikari. Berkaitan dengan piutang dari Berdikari yang timbul dari uang muka sementara yang diberikan oleh Divisi Tepung kepada Berdikari sehubungan dengan transaksi yang telah disebutkan dalam paragraf diatas, Divisi Tepung telah melakukan perjanjian restrukturisasi hutang dengan Berdikari dan pemegang saham pengendali baru pada tanggal 21 Januari 2002, yang menetapkan persyaratan dan kondisi tertentu sehubungan dengan penyelesaian piutang dari Berdikari tersebut. Perjanjian tersebut menetapkan tanggal pembayaran yaitu setiap tanggal yang disetujui bersama oleh pihak-pihak terkait setelah tanggal 1 Februari 2002, tetapi tidak lebih dari 10 tahun sejak tanggal tersebut; dan juga memuat persyaratan yang menyatakan bahwa semua hak-hak, kepentingan dan klaim pemasok tertentu yang merupakan kreditur dari Berdikari atas tagihannya yang ada pada tanggal 31 Desember 2001 dialihkan kepada Divisi Tepung dengan ketentuan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Perjanjian restrukturisasi hutang tersebut mulai efektif pada tanggal 8 Februari 2002, yang merupakan tanggal penutupan atas penjualan pemilikan saham mayoritas Berdikari oleh PT Holdiko Perkasa dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional kepada pemegang saham baru. Perjanjian teknik dan jasa manajemen antara Divisi Tepung dengan Berdikari tersebut dihentikan pada saat efektifnya perjanjian restrukturisasi sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya. d. Divisi Tepung Perusahaan mengadakan kontrak dengan Australian Wheat Board, Limited (AWB), yang mengatur syarat dan kondisi yang berlaku untuk semua pembelian gandum yang akan dilakukan oleh Divisi Tepung dari AWB. Kontrak dengan AWB tersebut juga menyebutkan bahwa batas maksimum kredit yang disediakan adalah sebesar US$ 120 juta (setelah direvisi). Kontrak ini akan ditinjau ulang setiap enam (6) bulanan, dengan jadwal peninjauan berikutnya pada tanggal 30 April 2004. e. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan tertentu, yaitu CKA, IBS, SOG, BML dan SIMP, secara individual dan terpisah mengadakan “Supply Agreements” dengan Vintage Export Limited (Vintage), suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Mauritius. Berdasarkan “Supply Agreements” tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut diatas (semuanya disebut dalam perjanjian sebagai “Pemasok”) menyetujui untuk memasok dan menjual secara eksklusif kepada Vintage dan tidak kepada pihak/pembeli lainnya “Barang Ekspor” tertentu yang didefinisikan dalam perjanjian, dengan nilai gabungan sebesar US$ 35,0 juta setiap periode tiga (3) bulan atau “kuartal” yang dimulai sejak tanggal yang ditentukan oleh Vintage, dan disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan yang disetujui oleh kedua pihak dari waktu ke waktu. Pada bulan Mei 2003, sehubungan dengan perubahan persyaratan perjanjian 56 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) fasilitas pinjaman dari ING Bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 14a, nilai gabungan Barang Ekspor yang semula disetujui sebesar US$ 35,0 juta diperbaharui menjadi US$ 25,0 juta dalam setiap kuartal. Perjanjian teresebut juga menyebutkan bahwa setelah terpenuhinya komitmen pasokan setiap kuartal, Pemasok dapat memasok dan menjual barang kepada pihak/pembeli lain untuk sisa setiap kuartal tersebut, tanpa memperlakukan barang tersebut sebagai “Barang Ekspor” untuk tujuan “Supply Agreements”. Sehubungan dengan hal ini, jumlah penjualan ekspor kepada Vintage masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar US$ 128.477.068 dan US$ 86.865.390 (atau masingmasing sekitar Rp 1.106 miliar dan Rp 781 miliar), sedangkan saldo piutang usaha terkait dari Vintage yang timbul dari kontrak pasokan tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 115.885.801.395 dan Rp 204.998.132.116 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang - Usaha (Pihak Ketiga)” pada neraca konsolidasi. f. Jaminan perusahaan tertentu diberikan oleh IIP dan dua Anak Perusahaan lainnya terutama atas pinjaman yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang sebelumnya adalah anak perusahaan IIP, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1,28 miliar pada tanggal 31 Desember 2002. Pada bulan Januari 2003, jaminan perusahaan tersebut di atas telah dibatalkan. g. Deposito berjangka tertentu dalam mata uang Rupiah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung berjumlah sebesar Rp 184,22 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh perusahaan perkebunan tertentu yang sebelumnya dikendalikan oleh Kelompok Salim (dan sekarang dimiliki oleh Kumpulan Guthrie dari Malaysia) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Holdiko Perkasa dan Anthony Salim (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Deposito berjangka yang dijaminkan tersebut memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 12,9% sampai 17,5% pada tahun 2002. Pada bulan Januari 2003, penjaminan seluruh saldo deposito berjangka tersebut di atas telah dibebaskan oleh Bank. h. SOG menunjuk Teamwell Limited, Hong Kong sebagai agen penjualan untuk mengekspor komoditi tertentu. Jumlah beban komisi yang terkait untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 213.796.261 dan Rp 2.386.512.890, yang disajikan dalam “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. i. SOG mengadakan perjanjian jual beli terpisah masing-masing dengan PT Unggul Widya Teknologi Lestari (UWTL) dan PT Minanga Ogan (MO) dimana keduanya menyetujui untuk menjual kepada SOG minyak kelapa sawit pada jumlah dan harga per ton yang telah disetujui, serta persyaratan spesifikasi mutu yang disepakati. Sehubungan dengan itu, SOG telah membayar jaminan yang dikenakan bunga kepada UWTL dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 4,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan jaminan tanpa bunga kepada MO dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1,5 miliar dan Rp 2,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. Penghasilan bunga terkait yang diterima SOG dari UWTL masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 759.999.997 dan Rp 762.082.189, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi. j. SOG mengadakan kontrak komoditi berjangka dengan beberapa perusahaan asing, terutama ditujukan untuk lindung nilai (hedging) transaksi SOG atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditi yang diperdagangkan oleh SOG. Sehubungan dengan ketentuan di PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, kontrak komoditi berjangka tersebut tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. 57 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai wajar piutang bersih yang timbul dari kontrak komoditi berjangka SOG yang masih berlaku dengan perusahaan-perusahaan asing tersebut (seluruhnya dalam posisi “jual”) yang ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal tersebut sebesar Rp 243.368.750, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Usaha”. Pada tanggal 31 Desember 2002, tidak ada kontrak komoditi berjangka yang sedang berlaku. Di lain pihak, keseluruhan piutang dan hutang yang timbul dari penyelesaian kontrak masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 242.947.835.323 dan Rp 232.720.409.445 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 17.962.695.000 dan Rp 18.322.530.000 pada tanggal 31 Desember dan 2002. Piutang dan hutang tersebut masingmasing disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” dan “Hutang Usaha” pada neraca konsolidasi. k. Pada tanggal 25 Januari 1999, Perusahaan dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa menerima panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan gugatan hukum yang diajukan oleh Djajadi Djaja (Djajadi), dahulu pemegang saham pendiri PT Sanmaru Foods Manufacturing Co., Ltd. (Sanmaru), sebuah perusahaan yang telah bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 1994. Dalam gugatan hukum yang ditujukan kepada Perusahaan dan beberapa individu terkait, Djajadi menggugat bahwa merek dagang “Indomie” dan “Chiki” yang sekarang digunakan oleh Perusahaan dibeli darinya dengan harga yang tidak wajar di bawah paksaan dan karenanya, meminta Pengadilan untuk membatalkan Perjanjian Jual Beli tersebut. Djajadi menuntut ganti rugi sebesar Rp 620 miliar ditambah bunga 3% per bulan, mulai dari tanggal pengajuan gugatan sampai dengan tanggal pembayaran kompensasi, untuk menggantikan kerugiannya karena tidak dapat menggunakan merek dagang tersebut sejak tahun 1984. Ia juga meminta pengadilan untuk menyita pabrik mie instan tertentu milik Perusahaan selama proses peradilan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan keputusan pada tanggal 3 Februari 2000 yang menyatakan penolakan atas semua gugatan yang diajukan Djajadi terhadap Perusahaan. Sebagai tanggapan atas hasil keputusan pengadilan tersebut, Djajadi mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 7 Desember 2000, Pengadilan Negeri menanggapi banding tersebut dan mengeluarkan keputusan yang juga menolak tuntutan dari Djajadi. Kemudian, Djajadi mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk mempertimbangkan kembali. Untuk menanggapi hal tersebut, Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan terakhir pada tanggal 31 Mei 2002 atas banding yang diajukan oleh Djajadi, yang pada dasarnya menegaskan keputusan dua (2) pengadilan sebelumnya. Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2003, Djajadi kembali mengajukan peninjauan kembali perkara tersebut kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Februari 2004, (tanggal laporan auditor independen), Mahkamah Agung belum memberikan tanggapan dari permintaan peninjauan kembali Djajadi tersebut. Namun demikian, berdasarkan tiga (3) keputusan hukum sebelumnya, manajemen berpendapat gugatan tersebut tidak mempunyai dasar dan akan dimenangkan oleh Perusahaan. l. Pada tanggal 26 Februari 2001, pihak tertentu mengajukan gugatan hukum yang ditujukan kepada BML pada Pengadilan Negeri Bitung sehubungan dengan tuntutan kepemilikan sebidang tanah milik BML. Berdasarkan “Hasil Putusan Perkara” No. 09/PDT.G/2001/PN.Btg tanggal 11 Oktober 2001, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML. Selanjutnya, pihak penggugat mengajukan keberatan atas keputusan pengadilan tersebut di atas dan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Manado, dimana berdasarkan Surat Keputusan No. 49/PDT/2002/PT.Mdo tanggal 15 Juli 2002, juga mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML. 58 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Untuk menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan kasus tersebut kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor independen), Mahkamah Agung belum memberikan tanggapan atas kasus tersebut. Manajemen berpendapat bahwa gugatan hukum tersebut di atas tidak mempunyai dasar dan akhirnya akan dimenangkan oleh BML. m. SIMP dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Salim Indoplantation (SIP). Perjanjian pengelolaan ini mencakup penyediaan tenaga ahli di bidang penelitian dan pengembangan perkebunan, supervisi terhadap pekerjaan perkebunan, pengurusan izin tanah dan mengidentifikasikan lahan baru untuk perkebunan baru. Sebagai imbalannya, SIMP dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung tersebut wajib membayar jasa manajemen kepada SIP berdasarkan perhitungan tertentu yang telah disepakati. Beban jasa manajemen yang terjadi adalah sebesar Rp 8.628.600.000 dan Rp 5.631.400.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, tidak terdapat saldo hutang jasa manajemen kepada SIP. n. Divisi Tepung Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai Denda Administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor atau (“SPKPBM”) No. SPKPV 6528-6531, 6537-6562, 6601-6614/WBC.04/KP.01/2001 tanggal 21 Agustus 2001 dan No. SPKPV 6646-6754/WBC.04/KP.01/2001 dari bea cukai pada tanggal 21 September 2001 yang mengharuskan Divisi Tepung untuk membayar bea masuk (termasuk pajak penghasilan pasal 22 yang terkait) dan pajak pertambahan nilai atas impor dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 256,1 miliar. Untuk menanggapi hal tersebut, Divisi Tepung telah memberikan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada tanggal 3 September 2001 dan 9 Oktober 2001. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-3547/BC.3/2001 bertanggal 16 November 2001 dan No. KEP-3717/BC.3/2001 bertanggal 29 November 2001, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyetujui keberatan yang diajukan oleh Divisi Tepung atas pemeriksaan yang disebutkan di atas khusus untuk bea masuk. Sehubungan dengan pajak pertambahan nilai yang merupakan bagian dari pemeriksaan yang disebutkan di atas, manajemen berpendapat bahwa hal ini tidak akan mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi karena pajak pertambahan nilai tersebut dapat dikreditkan. o. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan PT Aston Inti Makmur dan PT Inti Fauzi Copora atas sewa ruang perkantoran. Beban sewa sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut masing-masing sejumlah Rp 28.263.897.868 dan Rp 22.282.777.271 pada tahun 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo jaminan sewa terkait yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 3.991.587.626 dan Rp 3.739.032.801 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi. p. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit yang belum terpakai dan/atau tidak terdapat saldo penarikan pada tanggal tersebut. Rincian dari fasilitas-fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut: Jenis Fasilitas Perusahaan PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Central Asia Tbk (BCA) “Foreign exchange spot “ Cerukan 59 Jumlah Fasilitas US$ Rp 2.000.000 50.000.000.000 Tanggal Jatuh Tempo 24 Oktober 2004 26 Juli 2004 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Jenis Fasilitas Anak Perusahaan CKA BCA Jumlah Fasilitas Tanggal Jatuh Tempo “Letter of credit” Cerukan US$ Rp 1.000.000 2.000.000.000 1 Maret 2004 1 Maret 2004 BCA Cerukan Rp 4.000.000.000 6 Agustus 2004 BCA GMR BCA Cerukan Rp 2.000.000.000 25 Juli 2004 Pinjaman “revolving” berjangka Rp 5.000.000.000 7 Maret 2004 Modal kerja Rp 13.500.000.000 8 Mei 2004 ISP IFL SOG PT Bank Ekonomi Raharja 25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA a. Seperti disebutkan dalam Catatan 2s, Group telah mencadangkan kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sehubungan dengan itu, penyisihan tambahan dibukukan oleh Divisi Tepung Perusahaan sebagai tambahan atas imbalan kerja yang telah disediakan dalam dana pensiun Divisi Tepung Perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan di undang-undang tenaga kerja baru tersebut. Di lain pihak, imbalan kerja yang terdapat dalam dana pensiun yang diselengarakan oleh SIMP dan Anak Perusahaannya dan IAP, sebagaimana yang dibahas pada paragraf di bawah ini, dianggap cukup dan oleh sebab itu tidak diperlukan penyisihan tambahan. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) sebesar Rp 289,9 miliar dan Rp 242,7 miliar, yang disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Kewajiban Tidak lancar lainnya - Bersih” masingmasing sebesar Rp 129.062.522.807 dan Rp 106.430.813.353, setelah dikurangi jumlah yang belum diamortisasi atas biaya jasa lalu yang ditangguhkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 160,8 miliar dan Rp 136,3 miliar. Imbalan jasa terkait yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 22.631.709.451 dan Rp 45.735.095.201. Penyisihan imbalan kerja tersebut diatas berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) yang menggunakan metode ”Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut antara lain; Suku bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian : 10% per tahun : 7% per tahun : CSO’80 b. Divisi Tepung Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti yang mencakup hampir seluruh karyawan dan pekerjanya yang memenuhi syarat. Berdasarkan program pensiun iuran pasti Divisi Tepung, manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebesar Rp 9.807.739.759 dan Rp 5.115.429.140. Aktiva program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Iuran Pasti Bogasari. Di lain pihak, manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan program pensiun manfaat pasti Divisi Tepung adalah sebesar Rp 16.656.439.893 dan Rp 4.746.906.277. Aktiva 60 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. MANFAAT PENSIUN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (lanjutan) program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Manfaat Pasti Bogasari. Berdasarkan hasil penilaian aktuaria terakhir, yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa (JAPG), aktuaris independen, bertanggal 15 Januari 2004 dan 10 Februari 2003, aktiva program pensiun dan hutang aktuarial pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 2002 Hutang aktuarial Nilai wajar dari aktiva program pensiun 72.603.535.742 60.467.822.903 62.514.743.636 46.571.896.000 Bersih 12.135.712.839 15.942.847.636 Untuk keperluan penilaian aktuaria yang disebutkan di atas, JAPG menggunakan metode “Unit of Credit Cost” dengan asumsi tingkat bunga tahunan sebesar 8% dan tingkat kenaikan gaji 7% per tahun. c. IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetapnya. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masingmasing untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 5.076.682.498 dan Rp 4.018.363.369. Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Indolife Pensiontama dan Central Asia Raya. d. SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 8.466.249.364 dan Rp 7.457.685.387. Aktiva program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Salim Ivomas Pratama dan Dana Pensiun Salim Indoplantation. 26. LABA PER SAHAM Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut : Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2003 Laba Bersih Laba per Saham Dasar 603.481.302.847 Jumlah Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Laba per Saham 8.503.348.875 71 Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002 Laba Bersih Laba per Saham Dasar 802.632.827.816 61 Jumlah Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham 8.875.073.125 Laba per Saham 90 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen dibawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. a. Informasi Segmen Utama Group mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi sembilan (9) segmen usaha utama, yaitu, mie, tepung, minyak goreng dan lemak nabati, perdagangan, perkebunan, penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi dan distribusi. Informasi segmen usaha utama tersebut adalah sebagai berikut: 62 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Pada Tanggal dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2003 Minyak Goreng dan Lemak Nabati Mie Tepung Minyak Goreng dan Lemak Nabati Perdagangan Penyedap Makanan Perkebunan Makanan Ringan Makanan Bayi Distribusi Eliminasi Jumlah PENJUALAN Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen 5.931.703.263.484 93.470.355.088 5.038.803.481.009 1.047.526.981.309 1.660.990.382.778 550.131.093.718 1.610.373.395.287 504.001.073.308 1.076.870.199.226 - 322.725.401.503 7.078.397.416 248.779.144.681 1.413.041.636 317.099.819.553 - 1.664.080.386.748 - (2.203.620.942.475) 17.871.425.474.269 - Jumlah Penjualan 6.025.173.618.572 6.086.330.462.318 2.211.121.476.496 2.114.374.468.595 1.076.870.199.226 329.803.798.919 250.192.186.317 317.099.819.553 1.664.080.386.748 (2.203.620.942.475) 17.871.425.474.269 917.163.134.149 462.903.120.000 536.415.613.649 46.312.161.986 18.831.238.310 49.340.477.596 21.991.346.193 Laba (Rugi) Usaha (23.850.037.972) (63.750.374.626) 43.438.263.054 2.008.794.942.339 Beban Lain-lain - Bersih (977.659.770.553) Beban Pajak (310.203.461.499) Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan - Bersih (117.450.407.440) LABA BERSIH 603.481.302.847 AKTIVA DAN KEWAJIBAN Aktiva Segmen 9.621.066.800.348 5.728.773.507.245 916.795.214.751 1.309.775.899.590 1.642.394.408.377 199.586.303.545 153.187.400.464 322.038.608.151 1.292.389.348.375 (5.897.385.971.438) 15.288.621.519.408 388.063.803.300 860.180.684 300.957.000 1.020.000.000 - - - - - (370.012.000.481) 20.232.940.503 10.009.130.603.648 5.729.633.687.929 917.096.171.751 1.310.795.899.590 1.642.394.408.377 199.586.303.545 153.187.400.464 322.038.608.151 1.292.389.348.375 (6.267.397.971.919) 15.308.854.459.911 7.971.594.661.492 5.589.148.270.448 245.784.495.179 1.063.826.930.717 167.634.003.610 124.758.551.625 37.309.540.702 209.653.069.819 877.156.933.904 (5.734.536.116.762) 10.552.330.340.734 Pengeluaran Modal 189.076.106.369 210.315.401.158 10.180.824.733 17.582.102.168 108.148.368.923 7.246.620.947 3.246.167.338 51.682.066.994 17.894.673.379 - 615.372.332.009 Penyusutan dan Amortisasi 211.658.382.962 180.928.473.839 24.792.509.762 15.399.765.366 44.417.473.517 6.997.773.771 5.100.282.095 8.551.910.911 37.184.279.793 - 535.030.852.016 Penyertaan Saham Jumlah Aktiva Kewajiban Segmen Informasi Segmen Lainnya 63 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Pada Tanggal dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002 Minyak Goreng dan Lemak Nabati Mie Tepung Minyak Goreng dan Lemak Nabati Perdagangan Penyedap Makanan Perkebunan Makanan Ringan Makanan Bayi Distribusi Eliminasi Jumlah PENJUALAN Penjualan kepada pelanggan eksternal Penjualan antar segmen 5.694.208.695.169 91.456.669.100 4.833.835.619.740 1.093.214.962.309 1.303.090.528.274 637.951.331.591 1.384.829.765.908 1.484.059.872.228 902.629.108.973 - 343.776.478.658 1.295.672.640 260.744.630.422 - 215.066.981.556 - 1.528.103.196.424 - (3.307.978.507.868) 16.466.285.005.124 - Jumlah Penjualan 5.785.665.364.269 5.927.050.582.049 1.941.041.859.865 2.868.889.638.136 902.629.108.973 345.072.151.298 260.744.630.422 215.066.981.556 1.528.103.196.424 (3.307.978.507.868) 16.466.285.005.124 Laba Rugi Usaha 983.140.384.539 411.754.597.120 22.303.706.415 393.718.573.784 41.359.694.681 22.287.913.434 20.406.623.756 1.495.760.671 (69.592.911.234) 53.261.342.285 1.880.135.685.451 Beban Lain-lain - Bersih (462.051.771.545) Beban Pajak (496.343.470.105) Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan - Bersih (119.107.615.985) LABA BERSIH 802.632.827.816 AKTIVA DAN KEWAJIBAN Aktiva Segmen 9.795.155.101.754 5.921.112.082.622 812.368.178.658 1.403.351.729.425 2.771.679.106.227 187.686.414.646 146.537.023.656 245.409.204.237 1.045.280.436.326 (7.100.752.565.647) 15.227.826.711.904 Penyertaan Saham 1.591.549.527.156 860.180.684 271.534.000 1.020.000.000 - - - - - (1.570.012.000.481) 23.689.241.359 11.386.704.628.910 5.921.972.263.306 812.639.712.658 1.404.371.729.425 2.771.679.106.227 187.686.414.646 146.537.023.656 245.409.204.237 1.045.280.436.326 (8.670.764.566.128) 15.251.515.953.263 8.831.546.921.628 2.505.680.182.914 342.296.316.925 1.080.297.927.234 140.884.268.013 121.173.039.694 31.881.808.942 157.211.098.535 640.401.319.297 (3.138.232.878.740) 10.713.140.004.442 Pengeluaran Modal 283.270.346.500 164.710.027.458 90.345.805.764 46.963.130.409 81.696.817.053 14.591.754.803 16.765.042.659 8.113.922.204 40.204.445.659 - 746.661.292.509 Penyusutan dan Amortisasi 163.037.225.378 167.691.416.241 24.338.266.055 11.732.079.095 36.563.699.324 5.979.619.326 4.198.617.769 7.889.291.480 36.289.138.454 - 457.719.353.122 Jumlah Aktiva Kewajiban Segmen Informasi Segmen Lainnya 64 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut: 2003 2002 Penjualan Bersih Domestik Luar Negeri 14.749.781.074.578 3.121.644.399.691 14.077.513.710.482 2.388.771.294.642 Jumlah 17.871.425.474.269 16.466.285.005.124 Laba Usaha Domestik Luar Negeri 1.794.425.627.415 214.369.314.924 1.653.201.897.362 226.933.788.089 Jumlah 2.008.794.942.339 1.880.135.685.451 Jumlah Aktiva Domestik Luar Negeri 14.557.415.837.279 751.438.622.632 14.763.330.650.996 488.185.302.267 Konsolidasi 15.308.854.459.911 15.251.515.953.263 28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS a. Kegiatan usaha Group telah terpengaruh dan mungkin masih akan terus terpengaruh pada masa yang akan datang akibat ketidakstabilan kondisi ekonomi di Indonesia secara keseluruhan, yang kemungkinan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah, yang merupakan tindakan yang berada diluar kendali Group. Sebagai bagian dari usahanya yang berkesinambungan untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut di atas terhadap operasi Group, Group akan terus melanjutkan usaha untuk meningkatkan penjualan ekspor, menerapkan manajemen keuangan yang dinamis tetapi berhatihati dan kebijakan-kebijakan manajemen lainnya untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. b. Pada tahun 1998, Indonesia memberlakukan undang-undang anti monopoli yang melarang kegiatan bisnis yang tidak sehat. Undang-undang ini memfokuskan pada perilaku para pesaing dalam suatu pasar dan karateristik struktural dari pasar tersebut. Walaupun pangsa pasar dianggap sebagai satu diantara beberapa indikator adanya monopoli atau persaingan yang tidak sehat, namun hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang digunakan dalam menentukan kegiatan bisnis yang tidak sehat. Disamping itu, Pemerintah belum mengeluarkan peraturan pelaksanaan untuk menjelaskan beberapa ketentuan dalam Undang-undang tersebut, oleh karena itu, masih terdapat ketidakpastian dalam interpretasi mengenai pasar dan pangsa pasar. Sebagai tambahan, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh “Komite Pemantau dan Pengawasan Usaha” yang dibentuk oleh pemerintah pada bulan September 2000, suatu perusahaan tidak akan didenda karena memiliki pangsa pasar yang signifikan kecuali perusahaan tersebut melanggar peraturan “persaingan usaha yang sehat”. 65 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan) Manajemen memonitor perkembangan yang signifikan atas implementasi undang-undang tersebut di atas, dan akan terus menjalankan kebijakan-kebijakan yang ketat untuk meyakinkan bahwa Group di setiap waktu telah menjalankan usahanya dengan hati-hati untuk menghindari pelanggaran dan konsekuensi risiko denda atau sanksi berdasarkan undang-undang tersebut. 29. PENGUNGKAPAN MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Group memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan tanggal laporan auditor independen disajikan sebagai berikut: Setara Dengan Rupiah Mata Uang Asing Aktiva Lancar Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Dolar Australia Piutang Dalam Dolar AS Dalam Euro Uang muka dan jaminan Dalam Dolar AS Dalam Euro Dalam Ringgit Malaysia Lain-lain Dalam Dolar AS 20 Februari 2004 (Tanggal Laporan Auditor) US$ RM AUD 29.230.682 553 70 247.437.723.130 1.231.531 444.220 246.034.650.394 1.224.895 465.990 US$ EUR 82.243.771 24.574 696.193.521.515 261.541.082 692.245.820.507 263.433.280 US$ EUR RM 9.151.749 48.940 20.571 77.469.555.285 520.868.420 45.811.617 77.030.271.333 524.636.800 45.564.765 US$ 636.568 5.388.548.120 5.357.992.856 1.027.319.244.920 1.021.504.060.820 Sub - Jumlah Aktiva Tidak Lancar Lainnya Aktiva swap - bersih *) Dalam Dolar AS Piutang jangka panjang - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam Dolar AS 31 Desember 2003 (Tanggal Neraca) US$ 211.762.211 1.792.567.116.115 1.782.402.529.987 US$ 1.200.000 10.158.000.000 10.100.400.000 Sub - Jumlah 1.802.725.116.115 1.792.502.929.987 Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing 2.830.044.361.035 2.814.006.990.807 Kewajiban Lancar Hutang bank jangka pendek dan cerukan Dalam Dolar AS Hutang usaha Dalam Dolar AS Dalam Inggris Raya Pound Sterling Dalam Yen Jepang Dalam Euro Dalam Dolar Singapura Biaya yang masih harus dibayar Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia US$ 12.104.000 102.460.360.000 101.879.368.000 US$ GBP JP¥ EUR SIN$ 131.995.054 6.669 625.142 15.843 9.390 1.117.338.132.110 100.541.844 49.486.241 168.617.049 46.724.640 1.111.002.369.518 106.523.937 49.017.884 169.821.117 46.959.390 US$ RM 1.896.526 83.396 16.054.092.590 185.722.892 15.963.059.342 184.722.140 *) Jumlah yang disajikan pada neraca konsolidasi sebesar Rp 1.141.518.102.244 telah diperhitungkan dengan hutang Swap dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 651.049.013.871. 66 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENGUNGKAPAN MATA UANG ASING (lanjutan) Setara Dengan Rupiah Mata Uang Asing Uang muka pelanggan Dalam Dolar AS Dalam Euro Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Dalam Dolar AS 31 Desember 2003 (Tanggal Neraca) 20 Februari 2004 (Tanggal Laporan Auditor) US$ EUR 418.777 1.243 3.544.947.305 13.229.249 3.524.846.009 13.323.717 US$ 36.363.636 307.818.178.740 306.072.724.212 1.547.780.032.660 1.539.012.735.266 ` Sub - Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban jangka panjang Dalam Dolar AS Dalam Euro Wesel bayar - bersih Dalam Dolar AS US$ EUR 48.484.848 191.982 410.424.238.320 2.043.264.426 408.096.965.616 2.057.855.058 US$ 310.000.000 2.624.150.000.000 2.609.270.000.000 Sub - Jumlah 3.036.617.502.746 3.019.424.820.674 Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing 4.584.397.535.406 4.558.437.555.940 Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing 1.754.353.174.371 1.744.430.565.133 Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan auditor independen tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing Group, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp 9,92 miliar. 30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 7 Januari 2004, seluruh 228.900 hak opsi dalam tahap III (tahap terakhir ESOP), seperti yang telah disebutkan pada Catatan 16, telah diberikan dan menjadi hak karyawan yang memenuhi syarat. Berdasarkan jumlah keseluruhan hak opsi dalam tahap III tersebut, sejumlah 114.450.000 saham baru Perusahaan tersedia untuk ditempatkan bagi karyawan yang memenuhi syarat pada tingkat harga yang telah ditetapkan yaitu Rp 825 per saham. Seperti yang juga disebutkan pada Catatan 16, setiap satu (1) hak opsi karyawan memberikan hak kepada karyawan yang memenuhi syarat untuk membeli satu satuan perdagangan saham/lot (terdiri dari 500 saham baru Perusahaan). Pada tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor independen), tidak ada hak opsi yang diberikan dalam tahap III ESOP tersebut yang direalisasikan. Estimasi beban kompensasi yang timbul dari hak opsi dalam tahap III ESOP tersebut di atas sebesar Rp 7,1 miliar. b. Pada tanggal 3 Februari 2004, Perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan kontrak POS sebelum jatuh tempo yaitu pada berbagai tanggal di tahun 2005 (lihat Catatan No. 24b) dengan Bank of Amerika Asia Limited (BAAL), dengan jumlah nosional sebesar US$ 60 juta. Pada tanggal penyelesaian, selisih lebih piutang SWAP Perusahaan setelah diperhitungkan dengan hutang SWAP kepada BAAL sesuai dengan kontrak POS tersebut adalah sebesar US$ 12,35 juta (sekitar Rp 104 miliar). 67 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Group bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 20 Februari 2004. 68