PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dengan Laporan Auditor Independen
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2003 dan 2002
(Mata Uang Indonesia)
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2003 DAN 2002
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi ....................................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................
5-6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ...................................................................................
7
Laporan Arus Kas Konsolidasi ..................................................................................................
8-9
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ...........................................................................
10-68
**************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-1605
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak Perusahaan
(“Perusahaan”) pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan
perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab
kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit kami berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Anak
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA
Indrajuwana Komala Widjaja
NIAP 98.1.0511
20 Februari 2004
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
2c, 2u, 3, 29
Investasi jangka pendek
2a, 2b, 2d
Deposito berjangka
2c, 24g
Piutang
24j, 29
Usaha
2u, 4, 14a, 24i
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 22.036.674.692 pada
tahun 2003 dan
Rp 16.838.859.301 pada
tahun 2002
2e, 2y, 24e
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2t, 23a
Bukan Usaha
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2t, 2u, 5, 23d
Lain-lain - bersih
2u, 2v, 2y, 13, 24b
Persediaan - bersih
2a, 2f, 2y, 6, 10, 14a
Uang muka dan jaminan
2u, 29
Pajak dibayar di muka
13
Biaya dibayar di muka dan aktiva
lancar lainnya
2g
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva swap - bersih
2a, 2u, 2v, 2y, 24b, 29
Piutang jangka panjang
Pihak ketiga
24c
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2t, 2u, 5, 23c, 29
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2r, 2y, 13
Penyertaan saham
2a, 2b, 7
Tanaman perkebunan
Tanaman menghasilkan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 122.082.506.148
pada tahun 2003 dan
Rp 109.638.772.282 pada
tahun 2002
2h, 27
Tanaman belum menghasilkan
2h, 2o, 27
1.529.698.138.896
537.310.043.958
-
1.368.445.832.616
383.036.736.951
184.222.500.000
1.552.503.438.750
1.234.136.394.336
88.762.829.985
89.652.553.871
85.068.581.119
279.853.132.089
2.218.209.967.205
398.392.197.410
322.478.838.534
93.411.195.622
163.269.702.348
2.743.304.033.058
569.628.038.827
244.335.049.868
94.213.429.690
73.561.124.671
7.106.490.597.636
7.147.003.162.168
1.141.518.102.244
1.212.515.891.440
361.504.244.150
345.594.200.000
63.932.000.000
57.904.440.344
20.232.940.503
39.678.000.000
27.998.466.925
23.689.241.359
128.821.029.032
43.457.051.923
141.250.956.837
29.442.827.304
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
1
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 2.370.477.445.121 pada tahun
2003 dan Rp 2.010.138.863.898
pada tahun 2002
Aktiva tidak lancar lainnya
2a, 2i, 2j, 2o, 8,
14a, 14b, 27
2g, 2i, 2k, 23e,
24i, 24o, 27
Jumlah Aktiva Tidak lancar
JUMLAH AKTIVA
27
2003
2002
5.825.950.826.580
5.661.423.827.196
559.043.227.499
622.919.380.034
8.202.363.862.275
8.104.512.791.095
15.308.854.459.911
15.251.515.953.263
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
2
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
dan cerukan
2u, 9, 24p, 29
Hutang “trust receipts”
2u, 6, 10
Hutang
29
Usaha
2u, 11
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2t, 23b
Bukan usaha
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2t, 5
Lain-lain
24b
Biaya masih harus dibayar
2s, 2u, 12, 25, 29
Hutang pajak
2r, 13
Kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman
2u, 8, 14a, 29
Hutang sewa guna usaha
2j, 14b
513.311.120.883
274.362.887.383
624.232.632.276
662.045.872.092
1.574.696.223.645
1.128.490.518.879
25.598.630.859
33.273.612.707
4.165.410.962
119.255.587.786
341.213.813.329
260.598.683.717
882.006.577
127.394.176.302
341.652.581.187
221.102.825.972
529.039.830.151
21.950.551.041
1.176.326.651.426
25.901.365.768
3.664.192.739.756
4.341.302.243.186
2u, 8, 14a, 29
1.090.727.250.167
1.980.791.193.990
2p, 2u, 15, 29
2j, 14b
5.030.239.696.200
32.554.240.609
3.681.507.609.400
55.479.694.763
6.153.521.186.976
5.717.778.498.153
605.553.891.195
129.062.522.807
547.628.449.750
106.430.813.353
6.888.137.600.978
6.371.837.761.256
662.643.218.787
875.678.445.671
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman
Hutang obligasi dan
wesel bayar - bersih
Hutang sewa guna usaha
Jumlah kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Kewajiban tidak lancar lainnya - bersih
2r, 2y, 13
2s, 2y, 25a
Jumlah Kewajiban Tidak lancar
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2b, 19
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
3
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 30.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 9.443.269.500 saham pada tahun 2003
dan 9.384.900.000 saham pada tahun
2002
16
Agio saham
2l, 2m, 16, 17
Modal saham yang dibeli kembali 915.600.000 saham
2l, 16
Selisih dari transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali
2b
Laba (rugi) yang belum terealisasi atas investasi
efek - bersih
2a, 2b, 2d
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
2b
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
18
Belum ditentukan penggunaannya
18
35.000.000.000
3.581.825.574.353
30.000.000.000
3.222.119.017.506
Jumlah Ekuitas Bersih
4.093.880.900.390
3.662.697.503.150
15.308.854.459.911
15.251.515.953.263
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
944.326.950.000
1.181.379.255.987
938.490.000.000
1.139.061.368.487
(741.069.340.722)
(741.069.340.722)
(917.740.764.594)
(917.740.764.594)
11.058.666.530
(899.441.164)
(7.781.337.208)
(381.440.319)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
4
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
PENJUALAN BERSIH
2003
2002
2q, 2t, 20, 23a, 24e, 24h, 27
17.871.425.474.269
16.466.285.005.124
2i, 2q, 2s, 2t, 8, 21,
23b, 24d, 24i, 24m, 25
13.405.368.540.891
12.398.733.770.511
4.466.056.933.378
4.067.551.234.613
1.473.914.495.047
983.347.495.992
1.298.122.877.617
889.292.671.545
2.457.261.991.039
2.187.415.549.162
2.008.794.942.339
1.880.135.685.451
179.637.333.923
181.905.685.425
(995.622.365.942)
(816.690.820.063)
(102.040.067.490)
216.168.862.843
(59.634.671.044)
(43.435.499.750)
(977.659.770.553)
(462.051.771.545)
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
2i, 2q, 2s, 2t, 8, 22, 24h, 25
2i, 2q, 2s, 2t, 8, 22, 23e, 24o, 25
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
27
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
2t, 3, 23c, 23f, 24b, 24i, 24g
Beban bunga dan pendanaan
lainnya
2t, 2o, 9, 10, 14a, 15
Laba kurs (rugi atas perubahan
nilai wajar aktiva swap)
- bersih
2o, 2u, 2v, 2y, 24b
Lain-lain - bersih
2b, 2k, 2q, 2t, 5, 7,
8, 24a, 24b, 24c
Beban Lain-lain - Bersih
27
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
13
BEBAN PAJAK
Tahun berjalan
Tangguhan
1.031.135.171.786
1.418.083.913.906
2r, 2y, 13, 27
Jumlah
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(282.183.993.471)
(28.019.468.028)
(228.434.456.237)
(267.909.013.868)
(310.203.461.499)
(496.343.470.105)
720.931.710.287
921.740.443.801
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
5
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN - Bersih
2b, 19, 27
LABA BERSIH
27
LABA PER SAHAM
2w
Laba Usaha
Laba Bersih
26
2003
2002
(117.450.407.440)
(119.107.615.985)
603.481.302.847
802.632.827.816
236
212
71
90
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
6
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Modal Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Catatan
Saldo 1 Januari 2002
Penerbitan saham baru sehubungan
dengan pelaksanaan hak pemilikan
saham karyawan dalam rangka ESOP tahap I
Selisih dari Transaksi
Restrukturisasi
Antara Entitas
Sepengendali
Modal Saham
yang
Dibeli Kembali
Agio Saham
915.600.000.000
963.760.000.000
(77.612.910.786)
(917.740.764.594)
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah
Ekuitas Bersih
5.150.090.762
-
25.000.000.000
2.647.424.139.690
3.561.580.555.072
-
-
-
-
22.890.000.000
165.952.500.000
2m, 16
22.890.000.000
-
2m, 16, 17
-
165.952.500.000
-
-
-
-
-
-
Beban kompensasi dalam rangka ESOP tahap I
2m, 16, 17
-
9.348.868.487
-
-
-
-
-
-
2l, 16
-
-
-
-
-
-
-
(663.456.429.936)
-
-
-
(12.931.427.970)
-
-
(381.440.319)
Rugi yang belum terealisasi atas
peningkatkan nilai wajar investasi
efek - bersih
(663.456.429.936)
-
Saldo Laba
Selisih Kurs
atas Penjabaran
Laporan Keuangan
Selisih antara nilai nominal dengan
hasil penerimaan 228.900.000
saham baru yang diterbitkan dalam
rangka ESOP tahap I
Pembelian kembali modal saham
-
Laba (Rugi) yang
Belum Terealisasi
atas Investasi
Efek - bersih
2a, 2b, 2d
-
-
-
-
Selisih kurs atas penjabaran laporan
keuangan
2b
-
-
-
-
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya - cadangan umum
18
Selisih antara nilai nominal dengan hasil
penerimaan 58.369.500 saham baru yang
diterbitkan dalam rangka ESOP tahap II
(381.440.319)
-
-
-
-
-
-
5.000.000.000
-
-
-
-
-
-
802.632.827.816
802.632.827.816
-
-
-
-
-
-
-
(222.937.950.000)
(222.937.950.000)
938.490.000.000
1.139.061.368.487
2m, 16
5.836.950.000
-
-
-
-
18
Saldo 31 Desember 2002
Penerbitan saham baru sehubungan
dengan pelaksanaan hak pemilikan
saham karyawan dalam rangka ESOP tahap II
-
-
Laba bersih
Pembayaran dividen kas
(12.931.427.970)
(741.069.340.722)
(917.740.764.594)
(7.781.337.208)
(381.440.319)
(5.000.000.000)
9.348.868.487
-
30.000.000.000
3.222.119.017.506
3.662.697.503.150
-
-
-
5.836.950.000
2m, 16, 17
-
42.317.887.500
-
-
-
-
-
-
42.317.887.500
Laba yang belum terealisasi atas
peningkatan nilai wajar investasi
efek - bersih
2a, 2b, 2d
-
-
-
-
18.840.003.738
-
-
-
18.840.003.738
Selisih kurs atas penjabaran laporan
keuangan
2b
-
-
-
-
-
-
-
Saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya - cadangan umum
18
Laba bersih
Pembayaran dividen kas
Saldo 31 Desember 2003
18
(518.000.845)
-
-
-
-
-
-
5.000.000.000
-
-
-
-
-
-
-
603.481.302.847
603.481.302.847
-
-
-
-
-
-
-
(238.774.746.000)
(238.774.746.000)
944.326.950.000
1.181.379.255.987
(741.069.340.722)
(917.740.764.594)
11.058.666.530
(899.441.164)
35.000.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
(5.000.000.000)
(518.000.845)
3.581.825.574.353
-
4.093.880.900.390
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran beban operasi
2003
2002
17.553.948.153.741 16.071.890.340.780
(10.379.761.295.422) (10.678.072.992.688)
(4.500.291.352.556) (4.301.430.720.839)
Kas yang diperoleh dari operasi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran pajak - bersih
Penerimaan (pembayaran) lainnya - bersih
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan investasi jangka
pendek
Penerimaan dari pencairan deposito berjangka
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Penempatan investasi jangka pendek - bersih
Penambahan aktiva tetap (terdiri dari aktiva tetap
dan tanaman perkebunan)
Penurunan (penambahan) penyertaan saham
1.092.386.627.253
(807.005.628.629)
(335.294.171.787)
(201.870.981.974)
1.557.249.832.251
(251.784.155.137)
24g
8
644.078.130.600
184.222.500.000
26.633.553.059
(798.698.298.962)
190.425.446.900
196.394.100.000
8.614.856.807
(466.506.852.424)
8
7
(615.372.332.009)
(29.423.000)
(746.661.292.509)
2.742.547
(559.165.870.312)
(817.730.998.679)
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari penerbitan obligasi Rupiah - bersih
Penerimaan dari penambahan hutang bank
jangka pendek dan cerukan
Penerimaan dari penambahan pinjaman
jangka panjang
Penerimaan dari penerbitan saham baru
dalam rangka ESOP
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang bank jangka pendek
dan cerukan
Pembayaran dividen kas kepada pemegang
saham minoritas Anak Perusahaan
Pembayaran dividen kas
Pembayaran untuk transaksi derivatif - bersih
Pembayaran hutang sewa guna usaha
Penerimaan dari penerbitan wesel bayar
Dolar AS - bersih
Penerimaan dari transaksi penjualan dan
sewa guna usaha kembali
Pembelian kembali modal saham
2.673.895.505.763
(1.015.426.821.580)
(320.895.525.760)
219.676.673.828
15
1.470.120.000.000
-
9
1.232.972.583.059
684.497.178.591
14a
271.664.686.576
2.729.650.000.000
16
14a
48.154.837.500
(1.763.840.686.904)
188.842.500.000
(3.045.053.742.443)
9
(1.325.424.085.712)
(653.966.234.990)
19
18
(330.233.500.000)
(238.774.746.000)
(174.594.475.297)
(26.876.268.881)
(980.000.000)
(222.937.950.000)
(54.801.322.987)
(11.979.676.904)
14b
15
-
14b
16
-
2.616.969.566.000
36.791.120.000
(663.456.429.936)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
8
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Pendanaan
(836.831.655.659)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
161.252.306.280
534.059.853.515
1.603.575.007.331
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
1.368.445.832.616
834.385.979.101
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
1.529.698.138.896
1.368.445.832.616
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
9
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a.
Pendirian Perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan akta notaris Benny
Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir
berdasarkan akta No. 42 tanggal 10 Juni 2003 dari notaris yang sama mengenai, antara lain,
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan
program pemilikan saham karyawan atau “ESOP”. Perubahan-perubahan ini telah disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya Menteri Kehakiman) dalam Surat
Keputusan No. C-14539 HT.01.04.TH.2003 tanggal 25 Juni 2003.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari,
antara lain, produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan
pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan
penggilingan tepung terigu.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna
Said X-2, Kav. 5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau
Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada
tahun 1990.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya
Pada tahun 1994, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 21,0 juta saham baru kepada
masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 6.200 per saham. Kemudian pada tahun 1996,
pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split) dari
Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari
1,0 miliar saham menjadi 2,0 miliar saham, sedangkan jumlah modal ditempatkan meningkat dari
763,0 juta saham menjadi 1.526,0 juta saham pada tanggal 31 Desember 1996.
Pada tahun 1997, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 2,0 miliar saham menjadi
6,0 miliar saham. Perusahaan juga melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I, dimana setiap
pemegang saham berhak untuk memesan satu (1) saham baru atas setiap lima (5) saham yang
dimiliki, dengan harga penawaran sebesar Rp 3.300 per saham. Jumlah saham baru yang
diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut adalah 305,2 juta saham. Hal
ini menyebabkan jumlah saham yang diterbitkan menjadi 1.831,2 juta saham pada tanggal
31 Desember 1997.
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi
dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,0 triliun (lihat Catatan
15a.(i) untuk penjelasan lebih lanjut).
Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham
(stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham. Oleh karenanya, jumlah modal
dasar Perusahaan meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi 30,0 miliar saham, sedangkan jumlah
saham ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 1.831,2 juta saham menjadi 9.156,0 juta
saham.
10
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
Selama tahun 2003 dan 2002, jumlah saham baru yang diterbitkan untuk karyawan Perusahaan,
Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi yang memenuhi persyaratan sehubungan dengan
pelaksanaan ESOP tahap I dan II, masing-masing adalah sebanyak 228.900.000 dan 58.369.500
saham (lihat Catatan 16 mengenai pembahasannya). Hal ini menyebabkan jumlah saham yang
diterbitkan menjadi 9.443.269.500 saham pada tanggal 31 Desember 2003.
Pada bulan Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi
dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 1,5 triliun (lihat Catatan
15a.(ii) untuk penjelasan lebih lanjut).
Saham Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
c.
Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Manuel V. Pangilinan
Ibrahim Risjad
Anthony Salim
Edward A. Tortorici
Paul F. Wallace
Joseph Hon Pong Ng
Warren J. Keegan
Torstein Stephansen
Wahjudi Prakarsa
Felice Roberto Villa
-
Direksi
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Eva Riyanti Hutapea
Cesar M. dela Cruz
Franciscus Welirang
Sri Dewi Subijanto
Indra Josepha
Gaotama Setiawan
Djoko Wibowo
Aswan Tukiaty
-
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Jumlah beban kompensasi yang terjadi dan dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan
masing-masing adalah sebesar Rp 30.936.260.319 dan Rp 42.331.081.373 pada tahun 2003 dan
2002.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 46.318 (tidak
diaudit) karyawan tetap.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang
berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk perusahaan publik.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
bersih (lihat Catatan 2f), aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar nilai setelah revaluasi
(lihat Catatan 2i), investasi efek dan unit reksadana yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar
(lihat Catatan 2d), aktiva dan kewajiban swap yang dinyatakan sebesar nilai wajar (lihat
Catatan 2v) dan investasi tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas (lihat Catatan 2b).
11
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dan menyajikan
penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah,
yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
(bersama-sama selanjutnya disebut “Group”). Berikut ini adalah Anak Perusahaan yang lebih dari
50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (baik secara langsung maupun tidak langsung):
Perusahaan
Anak Perusahaan
Langsung
PT Gizindo
Primanusantara
(GPN)
PT Ciptakemas Abadi
(CKA)
PT Intranusa Citra
PT Prima Intipangan
Sejati (PIPS)
PT Tristara Makmur (TSM)
Purply Holding B.V.
(Purply)
PT Bogasari Sentra
Flour Mills (BSFM)
PT Intisari Flour Mills (IFM)
PT Inti Abadi Kemasindo
(IAK)
PT Indobahtera Era
Sejahtera (IES)
PT Mileva Makmur
Mandiri (MMM)
Witty East Holdings
Limited (WEHL)
Indofood International
Finance Limited (IIFL)
Domisili
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial
Jenis Usaha
Persentase
Pemilikan
Efektif
2003
2002
Jumlah Aktiva
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar)
2003
2002
Bandung
1989
Produksi makanan bayi
100,0
100,0
322,04
245,41
Tangerang
1991
Produksi bahan kemasan
100,0
100,0
466,30
466,91
Jakarta
Jakarta
1991
1994
100,0
100,0
100,0
100,0
28,20
38,01
31,73
37,90
Jakarta
Belanda
1991
1997
100,0
100,0
100,0
100,0
47,28
5,39
52,97
5,83
Jakarta
-
Perantara distribusi
Jasa investasi dan
manajemen
Distribusi
Anak Perusahaan yang
didirikan untuk
tujuan khusus
Penggilingan tepung
100,0
100,0
53,42
55,71
Surabaya
Citeureup
2002
Penggilingan tepung
Produksi bahan kemasan
100,0
100,0
100,0
100,0
2,91
34,37
2,79
18,89
Jakarta
2002
Pelayaran
100,0
100,0
35,16
22,16
Produksi makanan
dari susu
Investasi
100,0
100,0
13,94
13,63
100,0
100,0
-
-
100,0
100,0
2.624,23
2.771,49
80,0
80,0
1.866,32
2.666,59
80,0
80,0
1.152,80
921,67
Produksi minyak goreng,
80,0
mentega dan lemak nabati
dan produk sejenis lainnya
Perdagangan dan distribusi
80,0
minyak kelapa sawit dan
hasil olahannya
Produksi kopra, pengolahan
80,0
minyak kelapa dan
produksi minyak goreng
serta produk sejenis lainnya
80,0
602,94
812,64
80,0
940,56
892,95
80,0
533,16
607,76
Pasuruan
-
British Virgin
Island
Mauritius
2002
PT Salim Ivomas
Pratama (SIMP)
Jakarta
1994
PT Indomarco Adi
Prima (IAP)
PT Intiboga Sejahtera
(IBS)
Jakarta
1951
Jakarta
1992
PT Sawitra Oil Grains
(SOG)
Jakarta
1991
PT Bitung Menado
Oil Ltd. (BML)
Manado
1972
Anak Perusahaan yang
didirikan untuk tujuan
khusus
Perkebunan, pengolahan
kelapa sawit dan produksi
minyak goreng dan
produk sejenis lainnya
dengan cara maklon
Distribusi
12
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Perusahaan
Domisili
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial
PT Argha Giri Perkasa
(AGP)
Ternate
1987
PT Indosentra Pelangi
(ISP)
PT Putri Daya Usahatama
PT Indofood Fritolay
Makmur (IFL)
PT Arthanugraha Mandiri
(ANM)
Cibitung
1991
Bandung
Jakarta
Anak Perusahaan
Tidak Langsung
Bogasari International
4
Pte., Ltd. (BI)
PT Manggala Batama
2
Perdana (MBP)
PT Indoagri Inti Plantation
(IIP) (99,0% - dimiliki
oleh SIMP)
PT Gunung Mas Raya
1
(GMR)
1
PT Indriplant
PT Cibaliung Tunggal
1
Plantations (CTP)
1
PT Serikat Putra (SP)
Jenis Usaha
1988
1990
Produksi kopra dan
pengolahan
minyak kelapa
Produksi penyedap
makanan
Distribusi
Produksi makanan ringan
Jakarta
1991
Produksi kopi
Singapura
2001
Pengolahan dan
perdagangan tepung
Investasi
Persentase
Pemilikan
Efektif
2003
2002
Jumlah Aktiva
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar)
2003
2002
80,0
80,0
7,23
7,46
70,0
70,0
199,49
187,68
65,0
51,0
65,0
51,0
92,31
153,19
70,63
146,54
51,0
51,0
10,94
10,94
100,0
100,0
63,20
57,70
80,0
80.0
0,55
0,55
Jakarta
-
Jakarta
1990
Jasa investasi dan
manajemen
79,2
79,2
159,76
129,80
Jakarta
1992
78,4
78,4
359,78
290,49
Jakarta
1989
78,4
78,4
117,77
199,50
Jakarta
1989
Perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit
Perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit
Perkebunan kelapa sawit
78,4
78,4
127,52
217,53
Jakarta
1992
78,4
78,4
358,66
555,65
91,2
91,2
18,44
50,93
PT Mekar Prima Lestari
Purwakarta
(sebelumnya PT Myojo
3
Prima Lestari) (MPL)
1994
Perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit
Produksi mie dan
perdagangan umum
“1” 98,01% dimiliki oleh SIMP melalui IIP.
“2” 95,20% dimiliki oleh SOG dan 4,80% dimiliki oleh IBS.
“3” 91,20% dimiliki oleh PIPS.
“4” 100,00% dimiliki oleh BSFM.
Empat (4) anak perusahaan di atas, yaitu BSFM, IFM, IAK dan IES, didirikan sesuai dengan
Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 tahun 1967 yang disempurnakan dengan
Undang-undang PMA No. 11 tahun 1970, sehubungan dengan rencana restrukturisasi
perusahaan berupa pemecahan (“spin-off”) kegiatan usaha Divisi Tepung Perusahaan. Pada
tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor independen), penyelesaian proses “spin-off” di
atas belum dilaksanakan. Namun demikian, IAK dan IES sudah memulai operasi komersial pada
tahun 2002.
Selain itu, Purply dan IIFL, Anak Perusahaan untuk tujuan khusus, didirikan untuk melakukan
kegiatan pendanaan dan transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dana Group.
Pada tanggal 31 Desember 2003, MMM masih dalam tahap pengembangan. Lingkup kegiatan
usaha MMM terutama dibidang industri yang menghasilkan produk-produk dari susu. WEHL juga
masih belum aktif. Lingkup kegiatan usaha WEHL terutama adalah kegiatan investasi.
ANM dan AGP telah menghentikan operasinya masing-masing mulai bulan Juli 1998 dan Oktober
2001. Pengaruh dari akun-akun ANM dan AGP terhadap jumlah konsolidasi dianggap tidak
material.
13
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Untuk keperluan konsolidasi, akun-akun keuangan Anak Perusahaan di luar negeri dijabarkan
menjadi Rupiah berdasarkan pada:
Akun-akun neraca
-
Kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang
bersangkutan.
Akun-akun laporan laba rugi
-
Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan.
Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai “Selisih Kurs
atas Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan telah dieliminasi.
Selisih lebih biaya perolehan investasi atas nilai wajar aktiva bersih (nilai wajar aktiva bersih atas
biaya perolehan investasi) Anak Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 tahun,
kecuali selisih lebih yang timbul dari akuisisi penyertaan saham atas entitas sepengendali di
tahun 1997 yang disajikan sebagai “Selisih dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas
Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sesuai dengan PSAK No. 38,
“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi berikut, dimana persentase
kepemilikan Group sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas:
Perusahaan
PT Cemako Mandiri
Corporatama
(dahulu
PT Cemako Mandiri
Corporation) (CMC)
PT Cereko Reksa
Corporatama
(dahulu
PT Cereko Reksa
Corporation) (CRC)
PT Suryapangan
Indonusa (SPI)
PT Prima Aneka Berjaya
(PAB)
PT Nissinmas
Domisili
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial
Semarang
1992
Distribusi
50,0
50,0
46,98
50,73
Surabaya
1992
Distribusi
50,0
50,0
42,60
32,70
Surabaya
1990
Produksi mie
50,0
50,0
1,64
1,57
Purwakarta
1993
50,0
50,0
66,33
84,15
Jakarta
1992
Produksi biskuit dan
perdagangan umum
Produksi mie
49,0
49,0
50,48
44,84
Jenis Usaha
Persentase
Pemilikan
Efektif
2003
2002
Jumlah Aktiva
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar)
2003
2002
Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi
dengan bagian Group atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan
asosiasi sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi
secara garis lurus selama periode 20 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham
dengan bagian proporsional Group atas taksiran nilai wajar dari aktiva bersih perusahaan asosiasi
yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Periode amortisasi tersebut selama 20 tahun
mengingat prospek usaha yang baik di masa depan atas perusahaan asosiasi.
Investasi lainnya dicatat sebesar biaya perolehan.
14
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan/Perusahaan
Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar
aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang
bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkait, diharuskan
untuk dicatat dan disajikan sebagai bagian yang terpisah di bagian Ekuitas dalam neraca
konsolidasi. Namun demikian, karena jumlahnya tidak material, perubahan ekuitas di beberapa
Anak Perusahaan yang timbul karena kenaikan atau penurunan nilai pasar dari surat berharga
yang dimiliki oleh Anak Perusahaan tersebut digabungkan dan disajikan sebagai bagian dari akun
“Laba (Rugi) yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek - Bersih” di bagian Ekuitas dalam neraca
konsolidasi (lihat Catatan 2d, “Investasi Jangka Pendek”).
c. Setara Kas
Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas
kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan secara terpisah pada neraca konsolidasi
2002. Pada bulan Januari 2003, seluruh deposito berjangka tersebut telah dibebaskan oleh Bank
(lihat Catatan 24g).
d. Investasi Jangka Pendek
Wesel tagih dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi
tidak lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman
lainnya diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.
Investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu pada efek (terdiri dari saham yang tercatat
dibursa dan efek hutang) dan unit reksadana terbuka (“open-ended”) yang diklasifikasikan dalam
kategori efek “Tersedia untuk Dijual”, dan dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar sesuai dengan
PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum terealisasi atas
kenaikan (penurunan) nilai wajar/pasar investasi ini dibukukan dan disajikan sebagai bagian yang
terpisah di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, serta akan dikreditkan atau dibebankan
pada operasi saat realisasi.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Group menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan berkala terhadap
keadaan piutang masing-masing pelanggan.
f.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih
(harga pasar). Biaya perolehan pada umumnya ditentukan dengan metode rata-rata bergerak
(moving-average) untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu GPN, SIMP dan Anak
Perusahaan, ISP, IFL dan CKA; metode rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Anak
Perusahaan tertentu, yaitu IBS, BML dan SOG; dan metode “first-in, first-out (FIFO)” untuk Anak
Perusahaan lainnya.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi
fisik persediaan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya
dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak lancar - Lainnya” dalam neraca
konsolidasi.
15
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
h. Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman
menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan terdiri dari akumulasi biaya penanaman,
pemupukan dan pemeliharaan sampai dengan saat tanaman menghasilkan secara komersial dan
dapat dipanen. Biaya-biaya tersebut termasuk pula kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang
timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi, yang digunakan untuk membiayai
pengembangan perkebunan. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat tanaman
perkebunan menjadi tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Tanaman
belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Tanaman belum menghasilkan diklasifikasikan menjadi tanaman menghasilkan pada saat
tanaman mulai menghasilkan tandan buah segar, dengan rata-rata sekurang-kurangnya empat
(4) ton per hektar dalam satu (1) tahun. Secara rata-rata, perkebunan kelapa sawit dinyatakan
menghasilkan setelah empat (4) tahun sejak ditanam di area perkebunan. Tanaman
menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan merupakan akumulasi seluruh
biaya yang terjadi selama masa pengembangan sampai saat dilakukan reklasifikasi dari tanaman
belum menghasilkan. Tanaman menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus selama taksiran masa ekonomis produktif.
i.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali untuk aktiva tertentu yang direvaluasi
sesuai dengan peraturan pemerintah pada tahun 1986, selisih nilai revaluasi aktiva tetap tersebut
telah dikapitalisasi ke modal saham pada tahun 1994) dikurangi akumulasi penyusutan dan
amortisasi. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama
taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut:
Tahun
Hak atas tanah
Sarana dan prasarana tanah; bangunan, struktur dan pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Jalan dan jembatan
Tangki penyimpanan
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung yang disewa
10 - 35
5 - 40
5 - 25
5 - 20
20
15
2 - 10
3
Seluruh hak atas tanah lainnya, kecuali yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan (yang
diamortisasi selama 10 - 35 tahun, seperti disebut di atas), dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak diamortisasi.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan
pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut,
ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan
hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva tidak
lancar lainnya” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang
bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2k, “Beban Ditangguhkan”).
Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali
memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk
kapitalisasi beban bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi untuk
16
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
pembiayaan aktiva dalam penyelesaian dan/atau pembangunan tersebut (lihat Catatan 2o,
“Kapitalisasi Biaya Pinjaman”). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke aktiva tetap
yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau instalasi selesai dan aktiva tersebut telah
siap untuk dipergunakan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang
bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang
bersangkutan.
j.
Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital
lease) apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi
Sewa Guna Usaha”, sebagai berikut:
i.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada saat
akhir periode masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disepakati bersama pada saat
perjanjian sewa guna usaha.
ii.
Jumlah pembayaran periodik ditambah dengan nilai sisa seluruhnya telah memenuhi biaya
perolehan barang sewa guna usaha termasuk bunga atas transaksi tersebut yang merupakan
laba perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
iii.
Periode sewa guna usaha minimum dua (2) tahun.
Jika tidak, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa-menyewa
biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai bagian dari
akun “Aktiva Tetap” berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama
masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang akan dibayar pada akhir
masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha, yang sesuai diterapkan pada aktiva
tetap yang dimiliki secara langsung (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Laba atau rugi dari transaksi
penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa
manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Beban Ditangguhkan
Biaya-biaya tertentu (terutama terdiri atas beban yang ditangguhkan dan biaya-biaya lain
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan implementasi sistem), yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Beban ditangguhkan disajikan
sebagai bagian dari akun “Aktiva tidak lancar lainnya” dalam neraca konsolidasi.
l.
Modal Saham yang Dibeli Kembali
Modal saham yang dibeli kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual
kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai
pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan
dari penjualan modal saham yang dibeli kembali dimasa yang akan datang atas biaya perolehan
atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.
17
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
m. Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP)
Beban kompensasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham
karyawan (ESOP) diakui pada saat hak opsi diberikan kepada karyawan, sesuai dengan PSAK
No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”.
n. Penurunan Nilai Aktiva
Nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan adanya penurunan nilai wajar aktiva pada
saat suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva
tidak dapat direalisasikan seluruhnya.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Group dapat terealisasi seluruhnya
dan oleh karena itu, tidak diperlukan pengakuan penurunan nilai aktiva.
o. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi), “Biaya Pinjaman”, Group mengkapitalisasi beban bunga dan
rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk membiayai
pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas utama sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam
Pengerjaan” sampai fasilitas-fasilitas tersebut siap untuk digunakan (lihat juga Catatan 2h,
“Tanaman Perkebunan” dan 2i, ”Aktiva Tetap”).
p. Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar
Biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran Emisi obligasi dan wesel bayar
tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap Perusahaan kepada masyarakat dikurangkan
langsung dari hasil penawaran Emisi dalam menentukan hutang obligasi/wesel bayar bersih yang
bersangkutan. Selisih antara penerimaan bersih dari penawaran Emisi dengan nilai nominal
obligasi/wesel bayar diakui sebagai diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu
obligasi/wesel bayar tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan dan jasa masing-masing diakui, pada saat barang diserahkan, dan
jasa diberikan, kepada pelanggan. Pendapatan pelayaran dari Divisi Tepung Perusahaan diakui
pada saat perjalanan telah sampai di tujuan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
r.
Beban (Manfaat) Pajak
Pajak penghasilan tangguhan dibukukan dengan menggunakan metode kewajiban atas seluruh
perbedaan temporer pada tanggal neraca antara dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban
serta nilai tercatat aktiva dan kewajiban untuk keperluan laporan keuangan, terutama yang timbul
dari penyusutan, rugi kurs dan penyisihan.
Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo
terbawa aktiva pajak yang belum digunakan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan
sepanjang perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, saldo terbawa atas aktiva pajak yang
belum digunakan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
18
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Jumlah tercatat aktiva pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca. Nilai tercatat aktiva
pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk
mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
diberlakukan pada saat aktiva direalisasikan atau kewajiban diselesaikan berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan disalinghapuskan (offset) untuk setiap entitas dan disajikan pada
neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva atau kewajiban tergantung pada jumlah bersih hasil
saling hapus. Cadangan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer selama
tahun berjalan diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba atau rugi bersih
tahun berjalan.
Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat
keberatan yang diajukan Perusahaan diputuskan.
s. Manfaat Pensiun dan Imbalan Kerja
Sebelum tahun 2003, Group telah membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian
Perusahaan” tanggal 20 Juni 2000.
Mulai tahun 2003, Group membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan yang baru No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undangundang tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada
undang-undang tersebut terpenuhi. Divisi Tepung Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu,
yaitu, IAP dan SIMP dan Anak Perusahaan, menyelenggarakan program pensiun bagi
karyawannya sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut pada paragraf berikut, dan apabila
diperlukan, akan membukukan penyisihan tambahan atas estimasi kewajiban imbalan kerja
sebagai tambahan atas imbalan yang telah ada pada program pensiun dalam rangka memenuhi
dan menutup batas minimum imbalan yang harus dibayar kepada karyawan berdasarkan pada
undang-undang ketenagakerjaan baru tersebut. Penyisihan yang baru diestimasi dengan
menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Penyisihan
sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan yang diharapkan untuk karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk
biaya jasa kini dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan.
Divisi Tepung Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti dan iuran
pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Berdasarkan program pensiun
manfaat pasti Divisi Tepung, manfaat pensiun yang didanai oleh Divisi Tepung, dihitung terutama
berdasarkan masa kerja dan penghasilan rata-rata selama beberapa tahun terakhir, yang
ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Di lain pihak, berdasarkan program pensiun iuran
pasti, iuran terdiri dari bagian Divisi Tepung sebesar 10,0% dan bagian karyawan sebesar 2,5%
dari gaji bulanan karyawan. Beban pensiun dibebankan pada operasi pada saat terjadinya.
SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh
karyawan tetap yang memenuhi syarat. Seluruh iuran pensiun, yang ditanggung oleh SIMP dan
Anak Perusahaannya, dihitung masing-masing sebesar 10% dan 7% dari penghasilan dasar
pensiun karyawan staf dan bukan staf. Biaya jasa lalu, yang juga ditanggung dan didanai
seluruhnya oleh SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung berdasarkan rumus tertentu sesuai
19
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
dengan Peraturan Karyawan yang berlaku sebelum program pensiun iuran pasti didirikan. Biaya
jasa lalu diamortisasi mulai tahun 1999 selama sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat
tersebut.
IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan
tetapnya. Iuran IAP mencakup biaya jasa masa depan dan masa lalu. Biaya jasa masa depan
dihitung sebesar 5% dari gaji pokok bulanan karyawan, sedangkan biaya jasa lalu dihitung
berdasarkan masa kerja dikalikan dengan gaji pokok bulanan karyawan pada bulan
November 1998. Berdasarkan program tersebut, iuran yang dibayar dicatat atas nama karyawan
dan hak karyawan untuk menarik dana tidak tergantung dari kelangsungan kerjanya dengan IAP.
Oleh sebab itu, iuran dibebankan pada operasi berdasarkan asas akrual.
t.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Group melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan
istimewa didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan mengenai Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”, sebagai berikut:
(i) Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii) Perusahaan asosiasi;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota
keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota
keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(v) Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada bagian (iii) atau (iv)
di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang
saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai
anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik
yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan
dalam laporan keuangan konsolidasi.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan sesuai dengan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan, kecuali untuk yang dimaksud
dalam Catatan 2o, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”.
20
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kurs tukar yang digunakan masing-masing adalah
Rp 8.465 dan Rp 8.940 untuk US$ 1.
Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.
v. Instrumen Derivatif
Sebagai tambahan untuk lindung nilai yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga
melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola
risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan
juga risiko penjabaran mata uang. Selain itu, Perusahaan juga mengadakan perjanjian/transaksi
suku bunga swap khusus untuk mengelola risiko tingkat bunga tetap atas wesel bayar dalam mata
uang Dolar AS.
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan
untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif
(termasuk derivatif yang melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar
setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai
wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus
yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif” lainnya) bagi
beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan
kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang
ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak
dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan dalam nilai wajar kontrak komoditi berjangka yang
digunakan oleh Anak Perusahaan tertentu untuk mengelola risiko fluktuasi harga komoditi
diakui secara langsung pada operasi. Kontrak komoditi berjangka tersebut tidak memenuhi
kriteria dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi
sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 seperti yang disebutkan di atas.
w. Laba per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi
jumlah modal saham yang dibeli kembali), yaitu sejumlah 8.503.348.875 saham selama tahun
2003 dan 8.875.073.125 saham selama tahun 2002.
Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2003 dan
2002, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh
karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
konsolidasi. Hak opsi yang diberikan kepada karyawan pada tanggal 7 Januari 2004 dalam ESOP
tahap III seperti yang dijelaskan pada Catatan 30a, tidak berpotensi dilutif terhadap saham biasa
karena harga pasar saham Perusahaan pada tanggal pelaksanaan lebih rendah dari pada harga
opsi per saham yaitu Rp 825 per saham.
x. Informasi Segmen
Segmen merupakan komponen Group yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk dan jasa dalam suatu lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis).
21
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah)
ekonomi lain.
Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum
saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari
proses konsolidasi.
y. Pengunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi,
realisasi sebenarnya di masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2003
Kas
2002
7.298.786.048
5.611.814.359
287.000.006.646
31.150.450.881
24.483.834.146
13.872.984.265
20.408.466.587
287.837.802.350
28.357.118.353
10.856.789.895
9.556.698.866
25.476.554.939
51.799.684.986
29.296.990.077
10.459.370.676
10.293.484.187
14.935.410.838
23.260.558.418
19.196.157.447
435.923.072
12.632.435.365
9.079.251.078
-
589.207.813
Jumlah kas pada bank
493.700.683.289
427.278.497.596
Setara kas - deposito berjangka
Dalam Rupiah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Permata Tbk
232.275.618.487
214.343.908.238
173.527.459.759
122.850.000.000
75.000.000.000
62.800.000.000
361.602.795.489
75.000.000
152.620.694.084
-
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
Rekening Dolar AS (US$ 13.796.213 pada tahun 2003
dan US$ 7.226.435 pada tahun 2002)
PT Bank Central Asia Tbk
Citibank N.A.
ABN AMRO Bank N.V.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
Rekening Dolar Singapura (SIN$ 114.315 pada
tahun 2002)
Citibank N.A.
22
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2003
2002
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
10.000.000.000
4.992.658.575
300.000.000
2.000.000.000
40.000.000.000
242.225.000.000
5.000.000.000
Dalam Dolar AS (US$ 15.429.300 pada tahun
2003 dan US$ 14.691.500 pada tahun 2002)
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
129.084.478.000
1.524.546.500
131.342.010.000
-
-
2.690.021.088
Jumlah deposito berjangka
1.028.698.669.559
935.555.520.661
Jumlah
1.529.698.138.896
1.368.445.832.616
Dalam Dolar Singapura (SIN$ 521.906
pada tahun 2002)
Citibank N.A.
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,50%
sampai 13,35% pada tahun 2003 dan antara 10,00% sampai 17,20% pada tahun 2002. Sedangkan
deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 1,10%
sampai 2,00% pada tahun 2003 dan antara 2,00% sampai 3,00% pada tahun 2002.
4. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2003
2002
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
Pedagang grosir dan eceran
PT Alamjaya Wirasentosa
PT Central Sumber Makmur
PT Persero Indonesia Farma
PT Inti Boga Mandiri
PT Setia Sakti Sentosa
PT Lumbung Pangan Rahardja
UD Kembar Putra
PT Mahameru Mitra Makmur
PT Bumi Mustika Putra
PT Kurnadi Abadi
CV Kentjana
PT Kerta Mulya Selindo
PT Galang Unitama
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
490.023.436.740
50.884.316.386
24.950.790.618
21.029.051.400
15.423.931.462
14.914.435.661
13.769.723.880
11.403.009.073
10.328.396.645
9.449.042.240
5.368.568.975
3.976.857.500
2.908.126.210
239.289.574.335
348.816.165.633
46.824.082.396
18.232.055.571
16.514.294.783
9.720.709.630
29.077.107.070
10.146.271.291
12.822.769.093
35.532.664.420
16.443.958.300
11.584.739.000
10.898.622.900
10.829.231.600
269.416.346.177
Dalam Dolar AS (US$ 78.065.074 pada tahun 2003
dan US$ 45.203.158 pada tahun 2002)
Vintage Export Ltd.
Aarhus United UK
Agritrade International Pte., Ltd.
Cavernia Pte., Ltd.
116.528.697.391
48.141.027.500
24.518.872.500
23.058.927.070
204.998.132.116
3.138.295.633
-
23
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
2003
Kuok Oils & Grains Pte., Ltd.
Unimills Smillfood B.V.
Procter & Gamble
Remia Handlemaatschappij B.V.
Chiap Seng Hong Trading Pte., Ltd.
Asmindo Trading Pte., Ltd.
Nonghyup Feed Inc.
Nisso Iwai Foods Corp.
Mewaholeo Industries Sdn. Bhd.
Bunge Global Market, Inc.
Noba Vetveredeling B.V.
Prima Energy Corp. Pte., Ltd.
Ngo Chew Hong Edible Oil Pte., Ltd.
Tohyu Pte., Ltd.
Hodson Pte., Ltd.
Pan-Century Edible Oils Sdn. Bhd.
Unilever Raw Materials B.V.
Gardner Smith Pte., Ltd.
Zen - Noh Unico
Zhejiang P.L & Txt
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
2002
21.562.471.249
18.961.600.000
18.942.785.385
17.734.175.000
15.050.770.000
14.962.042.581
14.138.835.550
14.131.107.005
12.545.130.000
12.443.550.000
12.395.934.375
12.284.831.250
12.189.600.000
10.898.687.500
10.701.331.756
10.441.577.500
10.002.878.875
209.186.019.830
9.785.890.619
12.492.346.465
9.751.215.600
3.379.749.120
4.102.050.162
24.226.176.382
15.253.875.000
14.469.837.268
102.518.667.408
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
1.574.540.113.442
(22.036.674.692)
1.250.975.253.637
(16.838.859.301)
Pihak Ketiga - Bersih
1.552.503.438.750
1.234.136.394.336
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam Rupiah
PT Cereko Reksa Corporatama
PT Cemako Mandiri Corporatama
PT Prima Aneka Berjaya
PT Nissinmas
PT Indotirta Suaka
PT Sarpindo Soyabean Industries
PT Sawit Malinda
34.997.288.637
25.530.146.492
4.346.596.080
2.067.501.480
1.543.310.175
1.145.340.888
74.580.000
18.301.276.119
31.184.677.939
3.049.158.862
1.284.261.000
481.446.700
1.672.020.000
12.134.412.750
Dalam Dolar AS (US$ 2.251.396 pada tahun 2003 dan
US$ 2.409.989 pada tahun 2002)
De United Food Industries Ltd.
Pinehill Arabia Food Ltd.
17.778.547.702
1.279.518.531
18.805.487.480
2.739.813.021
Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa
88.762.829.985
89.652.553.871
1.641.266.268.735
1.323.788.948.207
Jumlah
24
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Umur Piutang
2003
2002
Lancar
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
1.213.920.237.379
723.054.680.579
329.668.026.681
58.433.130.052
39.445.979.193
21.835.570.122
462.138.409.482
90.349.812.779
16.379.327.835
48.705.576.833
Jumlah
1.663.302.943.427
1.340.627.807.508
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
(22.036.674.692)
Piutang Usaha - bersih
1.641.266.268.735
(16.838.859.301)
1.323.788.948.207
Analisis perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2003
Saldo awal tahun
Penambahan (pengurangan):
Penambahan penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusan piutang usaha selama tahun berjalan
16.838.859.301
Saldo akhir tahun
22.036.674.692
5.333.331.391
(135.516.000)
2002
15.361.831.965
4.908.739.879
(3.431.712.543)
16.838.859.301
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tidak tertagih.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23.
5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA
Saldo piutang dan hutang bukan usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
2003
2002
Piutang Lancar
Karyawan
PT Prima Aneka Berjaya
De United Food Industries Ltd.
PT Cereko Reksa Corporatama
PT Pepsicola Indobeverages
Pinehill Arabia Food Ltd.
PT Majapahit Agro Industri
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
31.278.219.980
10.632.515.829
7.500.007.756
6.108.803.561
3.656.649.286
1.853.276.279
1.882.156.118
22.156.952.310
58.735.866.955
5.322.411.935
4.199.984.631
4.818.872.133
3.358.154.480
1.596.911.261
1.369.962.139
14.009.032.088
Jumlah
85.068.581.119
93.411.195.622
25
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA (lanjutan)
2003
2002
Piutang Jangka Panjang
PT Prima Aneka Berjaya
PT Pepsicola Indobeverages
PT Buana Distrindo
50.932.000.000
13.000.000.000
-
35.378.000.000
1.800.000.000
2.500.000.000
Jumlah
63.932.000.000
39.678.000.000
4.165.410.962
882.006.577
Hutang Jangka Pendek
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Lihat Catatan 2t dan 23 mengenai sifat dari hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2003
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan bahan kemasan
Pupuk, bahan bakar, perlengkapan umum,
suku cadang, dan lainnya
Persediaan dalam perjalanan
2002
864.263.083.191
71.041.601.508
995.491.821.503
834.029.648.866
41.617.032.235
1.040.989.088.724
216.084.830.082
81.288.690.680
222.077.519.282
613.370.938.208
Jumlah
Penyisihan persediaan usang
2.228.170.026.964
(9.960.059.759)
2.752.084.227.315
(8.780.194.257)
Bersih
2.218.209.967.205
2.743.304.033.058
Analisis perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
2003
Saldo awal tahun
Penambahan (pengurangan):
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusan persediaan selama tahun berjalan
Saldo akhir tahun
2002
8.780.194.257
8.786.778.828
5.580.671.832
(4.400.806.330)
4.423.967.065
(4.430.551.636)
9.960.059.759
8.780.194.257
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian dari penurunan nilai persediaan.
Persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.146.250.840.186 pada tanggal 31 Desember
2003, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul
dari risiko yang dipertanggungkan.
26
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PENYERTAAN SAHAM
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
2003
Metode Ekuitas
Biaya perolehan
2002
20.045.725.005
20.045.725.005
1.303.801.670
2.154.850.720
Akumulasi bagian laba/rugi bersih perusahaan
asosiasi - bersih
Saldo awal tahun
Bagian laba/rugi bersih perusahaan asosiasi
selama tahun berjalan - bersih (termasuk
amortisasi goodwill sebesar Rp 281.536.825
pada tahun 2003 dan 2002)
(3.485.723.856)
Saldo akhir tahun
(2.181.922.186)
1.303.801.670
Jumlah dengan metode ekuitas
17.863.802.819
21.349.526.675
2.369.137.684
2.339.714.684
20.232.940.503
23.689.241.359
Jumlah dengan metode biaya perolehan
Jumlah penyertaan saham
(851.049.050)
Rincian biaya perolehan penyertaan saham dengan metode ekuitas pada tanggal 31 Desember 2003
dan 2002 adalah sebagai berikut:
PT Nissinmas
PT Cemako Mandiri Corporatama
PT Cereko Reksa Corporatama
PT Suryapangan Indonusa
PT Prima Aneka Berjaya
17.794.725.005
1.500.000.000
700.000.000
50.000.000
1.000.000
Jumlah
20.045.725.005
8. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2003
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Tangki penyimpanan
Perabotan dan peralatan kantor
Jalan dan jembatan
Pengembangan gedung yang disewa
Aktiva sewa guna usaha
Aktiva dalam pengerjaan
554.845.918.302
20.999.397.932
1.674.933.864
574.170.382.370
1.728.901.452.088
4.087.939.902.601
429.821.878.612
16.783.824.811
324.211.252.764
12.254.175.657
24.606.237.776
115.748.740.467
376.449.308.016
148.651.886.031
177.959.819.874
58.614.492.420
874.962.787
110.067.280.870
1.886.149.787
7.792.995.272
398.607.752.437
5.826.677.429
11.927.098.055
25.355.282.362
33.490.399.526
54.413.123
9.747.700.000
312.512.652.444
1.871.726.660.690
4.253.972.624.420
463.081.088.670
17.658.787.598
400.788.134.108
14.140.325.444
32.344.819.925
106.001.040.467
462.544.408.009
Jumlah Nilai Tercatat
7.671.562.691.094
925.454.737.410
400.589.156.803
8.196.428.271.701
20.630.175.365
3.927.339.204
33.949.390
24.523.565.179
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah
27
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2003
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Bangunan, struktur dan pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Tangki penyimpanan
Perabotan dan peralatan kantor
Jalan dan jembatan
Pengembangan gedung yang disewa
Aktiva sewa guna usaha
288.855.542.335
1.273.069.470.634
218.362.153.638
10.475.114.703
177.549.006.868
4.181.177.237
5.449.780.819
11.566.442.299
63.533.212.403
210.493.463.788
50.055.656.684
1.150.352.988
63.867.492.501
654.907.063
2.866.529.595
10.248.510.992
1.157.302.229
4.828.093.858
12.986.315.385
19.951.454.677
45.361.523
7.456.406.933
351.231.452.509
1.478.734.840.564
255.431.494.937
11.625.467.691
221.465.044.692
4.836.084.300
8.270.948.891
14.358.546.358
Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
2.010.138.863.898
406.797.465.218
46.458.883.995
2.370.477.445.121
Nilai Buku
5.661.423.827.196
5.825.950.826.580
2002
Penambahan/
Reklasifikasi
Saldo awal
Pengurangan/
Reklasifikasi
Saldo
Akhir
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Tangki penyimpanan
Perabotan dan peralatan kantor
Jalan dan jembatan
Pengembangan gedung yang disewa
Aktiva sewa guna usaha
Aktiva dalam pengerjaan
547.701.791.228
1.581.781.095.465
42.491.882.724
163.698.703.970
35.347.755.650
16.578.347.347
554.845.918.302
1.728.901.452.088
3.786.376.861.903
386.958.366.049
15.877.532.355
276.068.412.642
10.400.506.457
7.128.662.731
174.989.114.986
352.642.592.427
339.007.083.961
60.159.084.282
906.292.456
86.683.130.039
1.853.669.200
19.236.087.579
44.168.600.000
458.879.965.581
37.444.043.263
17.295.571.719
38.540.289.917
1.758.512.534
103.408.974.519
435.073.249.992
4.087.939.902.601
429.821.878.612
16.783.824.811
324.211.252.764
12.254.175.657
24.606.237.776
115.748.740.467
376.449.308.016
Jumlah Nilai Tercatat
7.139.924.936.243
1.217.084.499.792
685.446.744.941
7.671.562.691.094
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan pengembangan
bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Tangki penyimpanan
Perabotan dan peralatan kantor
Jalan dan jembatan
Pengembangan gedung yang disewa
Aktiva sewa guna usaha
17.426.737.355
3.203.438.010
-
20.630.175.365
233.056.647.711
1.072.852.783.809
186.276.891.591
9.381.384.549
140.999.328.321
3.632.909.773
4.788.809.117
43.631.192.390
56.777.235.185
204.814.926.819
39.028.844.467
1.093.730.154
45.193.924.662
548.267.464
2.419.479.455
9.118.478.560
978.340.561
4.598.239.994
6.943.582.420
8.644.246.115
1.758.507.753
41.183.228.651
288.855.542.335
1.273.069.470.634
218.362.153.638
10.475.114.703
177.549.006.868
4.181.177.237
5.449.780.819
11.566.442.299
Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
1.712.046.684.616
362.198.324.776
64.106.145.494
2.010.138.863.898
Nilai Buku
5.427.878.251.627
5.661.423.827.196
Rincian aktiva sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003
Biaya perolehan
Kendaraan
Mesin dan peralatan
Jumlah
Dikurangi akumulasi penyusutan
Nilai buku
28
2002
7.281.200.000
98.719.840.467
17.028.900.000
98.719.840.467
106.001.040.467
14.358.546.358
115.748.740.467
11.566.442.299
91.642.494.109
104.182.298.168
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, aktiva dalam pengerjaan terdiri dari:
2003
Perkiraan %
Penyelesaian
Sarana dan prasarana
tanah
Bangunan dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan kantor
Jumlah
Tercatat
Perkiraan
Tanggal Penyelesaian
94,96%
5.644.931.000
62,27%
91,26%
94,11%
138.810.535.940
302.994.380.365
15.094.560.704
Jumlah
Januari sampai Februari 2004
Januari sampai Mei 2004
Januari sampai Mei 2004
Januari sampai Mei 2004
462.544.408.009
2002
Perkiraan %
Penyelesaian
Sarana dan prasarana
tanah
Bangunan dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan
kantor
Jumlah
Tercatat
Perkiraan
Tanggal Penyelesaian
97,00%
6.635.523.238
68,15%
69,06%
237.398.781.889
122.105.650.710
47,95%
10.309.352.179
Jumlah
Februari sampai Juni 2003
Januari sampai Oktober 2003
Januari sampai Agustus 2003
Januari sampai Mei 2003
376.449.308.016
Penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
masing-masing adalah sebesar Rp 406.797.465.218 dan Rp 362.198.324.776, yang dibebankan pada
operasi sebagai bagian dari:
2003
2002
Beban pokok penjualan
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan (beban) lain-lain
312.846.836.012
26.836.240.466
67.114.388.740
-
271.969.827.962
24.681.538.501
46.860.805.574
18.686.152.739
Jumlah
406.797.465.218
362.198.324.776
Jenis pemilikan hak atas tanah milik Group seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”, kecuali
hak atas tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan yang berupa “Hak Guna Usaha (HGU)”.
Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara 18 sampai 32 tahun. Manajemen
berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2003, SIMP sedang dalam proses pembaharuan/perpanjangan HGU
tertentu yang mencakup keseluruhan tanah sekitar 860,25 hektar.
29
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Hak atas tanah dan bangunan milik IAP yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 14a).
Aktiva tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 7.625.650.076.133 pada tanggal
31 Desember 2003, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN
Rincian dari hutang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut:
2003
Rupiah
Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk
Cerukan
Pinjaman “revolving” berjangka
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pinjaman “revolving”
Anak Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk
Modal kerja dan pinjaman “revolving” berjangka
Cerukan
PT Bank Lippo Tbk
Pinjaman berjangka
Citibank N.A., Jakarta
Kredit ekspor
Pinjaman “revolving”
Modal kerja
PT Bank Permata Tbk
Pinjaman “revolving” berjangka
PT Bank NISP Tbk
Modal kerja
Sub - Jumlah
Dolar AS
Perusahaan
PT Bank Rabobank International Indonesia
Pinjaman “Post import financing” (US$ 10.000.000
pada tahun 2003 dan 2002)
Anak Perusahaan
PT Bank Rabobank International Indonesia
Pinjaman ekspor (US$ 2.104.000 pada tahun 2003)
Citibank N.A., Jakarta
Pinjaman “revolving” (US$ 7.350.000 pada
tahun 2002)
Kredit ekspor (US$ 4.500.000 pada
tahun 2002)
30
2002
100.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
22.000.000.000
50.000.000.000
132.500.000.000
21.350.760.883
198.500.000.000
20.573.632.276
40.000.000.000
40.000.000.000
30.000.000.000
-
23.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
-
5.000.000.000
10.000.000.000
410.850.760.883
402.073.632.276
84.650.000.000
89.400.000.000
17.810.360.000
-
-
65.709.000.000
-
40.230.000.000
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
2003
Modal kerja (US$ 3.000.000 pada
tahun 2002)
Sub - Jumlah
Jumlah
2002
-
26.820.000.000
102.460.360.000
222.159.000.000
513.311.120.883
624.232.632.276
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara
10,21% sampai 18,50% pada tahun 2003 dan antara 16,00% sampai 20,00% pada tahun 2002. Di
lain pihak, pinjaman dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara
4,63% sampai 4,94% pada tahun 2003 dan antara 6,25% sampai 10,00% pada tahun 2002.
Perusahaan
Pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 100,0
miliar merupakan penarikan penuh dari fasilitas kredit yang diperoleh Divisi Tepung Perusahaan dari
bank tersebut pada tanggal 17 November 2003. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli
2004.
Pinjaman kredit “revolving” berjangka dalam mata uang Rupiah dari BCA, dengan saldo penarikan
Rp 50,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, merupakan fasilitas kredit yang telah
ditarik sepenuhnya dan yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Juli 2002 (lihat
Catatan 14a). Pinjaman “revolving” berjangka yang terhutang pada tanggal 31 Desember 2002 telah
dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Juli 2003. Kemudian, Perusahaan melakukan
penarikan penuh lainnya atas fasilitas pinjaman kredit berjangka tersebut, yang akan jatuh tempo
pada tanggal 16 Juli 2004.
Pinjaman “revolving” dalam mata uang Rupiah dari Standard Chartered Bank (SCB) dengan saldo
penarikan sebesar Rp 50,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2002, merupakan penarikan penuh atas
fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut, yang telah dilunasi seluruhnya pada
saat jatuh tempo pada bulan Juni 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak terdapat saldo
penarikan atas fasilitas tersebut.
Pada tanggal 13 Juni 2003, Divisi Tepung Perusahaan memperoleh dan menggunakan seluruh
fasilitas pinjaman “revolving” dari SCB dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50,0 miliar.
Sebagian pinjaman tersebut sebesar Rp 28,0 miliar dilunasi pada bulan Desember 2003, sedangkan
sisa pinjaman sebesar Rp 22,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 telah dilunasi kemudian pada
bulan Februari 2004.
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan saldo
terhutang sebesar US$ 10,0 juta pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, merupakan penarikan
penuh atas fasilitas pembiayaan “post import” yang telah ditarik sepenuhnya dan yang diperoleh
Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Oktober 2002. Saldo pinjaman yang terhutang pada
tanggal 31 Desember 2002 telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober
2003. Kemudian, Perusahaan melakukan penarikan penuh atas fasilitas pembiayaan “post import”
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2004.
31
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
Anak Perusahaan
Pinjaman modal kerja dan “revolving” dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan saldo pinjaman
gabungan masing-masing sebesar Rp 132.500.000.000 dan Rp 198.500.000.000 pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002 diperoleh secara terpisah dan/atau sebagian-sebagian dari bank
tersebut, dengan rincian sebagai berikut :
2003
BML
SIMP
IAP
GPN
SOG
IBS
Jumlah
2002
47.500.000.000
45.000.000.000
30.000.000.000
10.000.000.000
-
72.500.000.000
30.000.000.000
51.000.000.000
45.000.000.000
132.500.000.000
198.500.000.000
Penerimaan dari pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja.
Pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan saldo terhutang gabungan pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 21.350.760.883 dan Rp 20.573.632.276
merupakan penarikan penuh yang diperoleh CKA, IAP dan TSM dari fasilitas cerukan yang mereka
peroleh dari bank tersebut dengan batas maksimum kredit masing-masing sebesar Rp 20,0 miliar,
Rp 15,0 miliar dan Rp 10,0 miliar. Rincian saldo terhutang gabungan di atas adalah sebagai berikut:
2003
2002
CKA
IAP
TSM
14.790.692.273
6.477.205.364
82.863.246
11.871.150.196
8.702.482.080
Jumlah
21.350.760.883
20.573.632.276
Penerimaan dari pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja.
IAP memperoleh pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk dimana saldo
pinjaman tersebut adalah sebesar Rp 40,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.
Pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2003 dan diperpanjang satu tahun sampai
dengan tanggal 4 Juni 2004.
Pinjaman ekspor dalam mata uang Dolar AS dari Citibank N.A. merupakan penarikan dari fasilitas
kredit ekspor yang diperoleh BML dari bank tersebut. Fasilitas kredit tersebut yang dapat ditarik
dalam mata uang Rupiah atau Dolar AS atau kombinasi keduanya, mempunyai batas kredit
maksimum sebesar US$ 7,25 juta pada tahun 2003 dan US$ 8,00 juta pada tahun 2002. Saldo
penarikan dalam mata uang Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar US$ 4,50 juta (setara
dengan Rp 40,23 miliar) telah dilunasi seluruhnya pada bulan Januari 2003. Saldo pinjaman dalam
mata uang rupiah dari fasilitas yang sama pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 30,00 miliar
dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2004. Tidak terdapat saldo terhutang atas pinjaman
dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2002 dan tidak terdapat saldo terhutang atas
pinjaman dalam US Dolar dari fasilitas kredit ekspor tersebut pada tanggal 31 Desember 2003.
32
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
Pinjaman “revolving” dari Citibank N.A. sebagian dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS yang
diperoleh GPN telah ditarik sepenuhnya, dengan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2002
masing-masing sebesar Rp 23,0 miliar dan US$ 1.750.000 (setara dengan Rp 15,65 miliar). Sisa
pinjaman “revolving” dalam mata uang Dolar AS dari bank yang sama dengan saldo pinjaman
sebesar US$ 5.600.000 pada tanggal 31 Desember 2002 diperoleh CKA (setara dengan Rp 50,06
miliar). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Januari 2003.
Di lain pihak, fasilitas pinjaman modal kerja dari Citibank N.A. diperoleh IBS dengan batas kredit
maksimum sebesar US$ 6,5 juta atau jumlah setara dalam Rupiah. Penarikan atas fasilitas tersebut
dapat dilakukan dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Saldo pinjaman atas penarikan Rupiah dan
Dolar AS sebesar Rp 10,0 miliar dan US$ 3,0 juta (setara dengan Rp 26,82 miliar) telah dilunasi
seluruhnya pada bulan Februari 2003. Tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman tersebut
pada tanggal 31 Desember 2003.
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 10,0 miliar pada tanggal
31 Desember 2003 merupakan penarikan penuh atas fasilitas pinjaman kredit berjangka “revolving”
yang diperoleh ISP dari bank tersebut dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2004.
Pinjaman modal kerja dalam mata uang Rupiah dari PT Bank NISP Tbk dengan saldo pinjaman
sebesar Rp 5,0 miliar dan Rp 10,0 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
merupakan penarikan penuh atas fasilitas kredit yang diperoleh GPN dan ISP dari bank tersebut.
Saldo pinjaman modal kerja GPN dan ISP masing-masing sebesar Rp 5,0 miliar pada tanggal
31 Desember 2002, keduanya jatuh tempo di bulan Januari 2003. Kemudian, GPN melakukan
penarikan penuh lainnya atas fasilitas kredit yang sama, yang masih terhutang pada tanggal
31 Desember 2003 dan akan jatuh tempo pada bulan Januari 2004. Sedangkan pinjaman terhutang
ISP yang diperpanjang satu tahun sampai dengan Januari 2004, telah dilunasi dimuka pada bulan
Oktober 2003.
Pada bulan Oktober 2002, BML memperoleh fasilitas kredit “pre-export financing”, dan “foreign
exchange spot and forward” dari PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank), dengan
batas kredit maksimum masing-masing sebesar US$ 10,00 juta dan US$ 2,00 juta. Jumlah penarikan
dari fasilitas “pre-export financing” tersebut selama tahun 2002 sebesar US$ 1,70 juta, yang
seluruhnya telah dilunasi pada bulan Desember 2002, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2003,
terdapat saldo pinjaman milik BML dari fasilitas kredit tersebut sebesar US$ 2.104.000 (setara
dengan Rp 17,81 miliar) dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2004.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman yang diperbaharui
pada tanggal 11 Maret 2003, Rabobank setuju untuk mengikutsertakan SOG sebagai pengguna
fasilitas kredit “pre-export financing” dan “foreign exchange spot” dan “forward credit facility” seperti
yang disebutkan di atas. Pada tanggal 31 Desember 2003, SOG tidak memiliki saldo penarikan dari
fasilitas kredit tersebut.
Pinjaman-pinjaman yang disebutkan di atas dikenakan salah satu atau gabungan dari persyaratanpersyaratan sebagai berikut:
a) Jaminan dari Perusahaan; dan
b) “Letter of awareness” dari Perusahaan dan persyaratan “negative pledges”.
33
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman tertentu, Perusahaan dan Anak
Perusahaan debitur yang bersangkutan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis
sebelumnya dari kreditur sehubungan dengan transaksi-transaksi yang mencakup jumlah yang
melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap kreditur, antara lain, merger atau akuisisi;
penjualan atau penjaminan aktiva dan melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak
sama dengan jika dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan kepemilikan mayoritas.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya.
10. HUTANG TRUST RECEIPTS
Rincian akun ini pada tangal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003
2002
Citibank N.A., Jakarta (Citibank)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS)
ABN AMRO Bank B.V., Jakarta (ABN)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)
Standard Chartered Bank, Jakarta (SCB)
119.964.864.816
210.089.436.970
76.961.792.567
38.953.585.000
38.482.645.000
-
125.161.652.626
44.878.087.500
195.893.178.897
86.023.516.099
Jumlah
274.362.887.383
662.045.872.092
Hutang “trust receipts” dari bank-bank di atas berkaitan dengan impor gandum yang diterbitkan dan
diberikan kepada Divisi Tepung Perusahaan oleh bank-bank di atas. Hutang “trust receipts” tersebut
merupakan penarikan dalam Rupiah atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Divisi Tepung Perusahaan
dari Citibank, HSBC, DBS, ABN, BII dan SCB, dengan batas kredit maksimum masing-masing
sebesar US$ 35 juta, US$ 25 juta, US$ 10 juta, US$ 10 juta, US$ 25 juta dan US$ 20 juta.
Sebagai tambahan, Divisi Tepung Perusahaan juga memiliki fasilitas pinjaman “trust receipt” dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan batas kredit maksimum US$ 10 juta, yang dapat
digunakan sampai dengan bulan September 2007. Tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas
pinjaman pada tanggal 31 Desember 2003.
Hutang “trust receipt” dalam mata uang Rupiah di atas dikenakan suku bunga yang berkisar antara
10,50% sampai dengan 17,75% per tahun pada tahun 2003, dan antara 13,28% sampai dengan
21,85% per tahun pada tahun 2002.
11. HUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2003
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Australia Indonesian Milk Industries
PT Indolakto
PT Surya Rengo Containers
PT Supernova
PT Primasari Nuansa Indah
PT Galang Unitama
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
34
83.905.786.731
56.044.088.143
29.667.926.820
15.810.174.409
12.207.446.966
261.409.489.016
2002
52.489.015.782
33.423.491.996
23.736.549.318
18.705.934.647
12.487.609.292
10.797.715.731
220.256.192.569
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan)
2003
Dalam Dolar AS (US$ 131.795.784 pada tahun 2003
dan US$ 84.630.202 pada tahun 2002)
Australian Wheat Board
Safic Alcan
PT Louis Dreyfus Indonesia
Nissho Iwai Int’l. Ltd.
Cargill Harding Divisie B.V.
Agritrade International Pte., Ltd.
PT Inamulti Intipack
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
2002
643.888.241.566
118.272.980.000
84.375.264.446
67.008.682.918
44.918.464.375
36.035.505.000
10.332.379.000
110.819.794.255
540.669.563.323
79.125.219.647
61.837.869.770
8.056.716.150
66.904.640.654
1.574.696.223.645
1.128.490.518.879
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam Rupiah
PT Nissinmas
PT Buana Distrindo
PT Prima Aneka Berjaya
PT Sarpindo Soyabean Industries
PT Sawit Malinda
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
8.616.112.449
8.208.832.146
2.698.872.852
1.691.739.266
4.383.074.146
7.230.380.554
4.574.380.136
5.677.544.140
1.026.203.742
6.164.961.539
2.796.288.666
Dalam Dolar AS (US$ 649.201 pada tahun 2002
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
-
5.803.853.930
25.598.630.859
33.273.612.707
1.600.294.854.504
1.161.764.131.586
Jumlah - Pihak Ketiga
Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Jumlah
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23.
Analisis umur hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Umur Hutang
2003
2002
Lancar
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
1.533.733.399.526
1.075.538.285.838
56.529.716.780
5.451.663.280
831.727.841
3.748.347.077
72.641.113.519
8.545.508.362
2.813.639.965
2.225.583.902
Hutang Usaha
1.600.294.854.504
1.161.764.131.586
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Biaya masih harus dibayar terutama terdiri dari, antara lain, beban iklan dan promosi, bunga, ongkos
angkut, gaji dan upah, serta insentif distributor.
35
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, hutang pajak terdiri dari:
2003
2002
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pajak pertambahan nilai - bersih
4.666.675.557
4.776.292.070
20.124.021.732
64.285.336.118
21.847.776.128
5.117.889.949
19.507.550.305
54.687.532.476
Sub - Jumlah
93.852.325.477
101.160.748.858
81.641.111.110
57.725.168.398
9.088.494.381
50.399.738.053
698.482.364
332.004.259
24.586.528.073
19.491.442.601
15.333.990
2.780.368.776
15.031.470.498
342.206.851
24.556.086.000
Sub - Jumlah
166.746.358.240
119.942.077.114
Jumlah
260.598.683.717
221.102.825.972
Anak Perusahaan
Taksiran hutang pajak penghasilan
(setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka
berjumlah Rp 254.706.033.107 pada tahun 2003
dan Rp 237.861.914.103 pada tahun 2002)
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pajak pertambahan nilai - bersih
Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2002, sedangkan beberapa Anak Perusahaan juga berada dalam posisi rugi fiskal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Oleh karenanya, Perusahaan dan Anak
Perusahaan tersebut tidak membukukan beban pajak (tahun berjalan) untuk tahun-tahun tersebut.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi
konsolidasi, dan taksiran laba (rugi) kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003
Laba sebelum beban pajak berdasarkan
laporan laba rugi konsolidasi
Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum
beban pajak
Eliminasi
1.031.135.171.786
2002
1.418.083.913.906
(839.750.411.048)
15.978.775.310
(839.743.904.867)
34.302.055.165
Laba Perusahaan sebelum beban pajak
207.363.536.048
612.642.064.204
Ditambah (dikurangi):
Beda temporer (terutama terdiri dari beban
penyusutan fiskal yang lebih besar dari
penyisihan imbalan kerja)
(75.495.989.653)
(55.518.055.897)
36
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
2003
Beda tetap (terutama terdiri dari beban
kesejahteraan karyawan dan hubungan
masyarakat dan beban bunga)
Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan
yang bersifat final
Taksiran laba kena pajak Perusahaan sebelum
rugi fiskal - tahun berjalan
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari
tahun-tahun sebelumnya (setelah dikurangi
koreksi pajak)
Estimasi Bersih Laba kena Pajak (rugi fiskal)
2002
95.055.473.322
166.551.540.985
(78.674.913.074)
(21.910.827.183)
148.248.106.643
701.764.722.109
(139.010.417.798)
(807.834.963.580)
9.237.688.845
(106.070.241.471)
Jumlah taksiran penghasilan kena pajak tahun 2003 yang akan dilaporkan Perusahaan dalam SPT
tahun 2003 akan didasarkan pada jumlah yang disajikan di atas.
Perusahaan
Pada tahun 2002, Perusahaan telah diperiksa oleh Kantor Pajak sehubungan dengan pajak
penghasilan tahun 2001. Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal
28 November 2002, Perusahaan telah memperoleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas pajak
penghasilan pasal 4(2) Final, 21, 23, 26 dan pajak pertambahan nilai, serta persetujuan restitusi pajak
tahun 2001 setelah dikurangi beberapa tambahan kewajiban pajak dan denda yang ditetapkan oleh
Kantor Pajak berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut. Sehubungan dengan itu, koreksi pajak atas
rugi fiskal yang dilaporkan Perusahaan telah dicerminkan/disesuaikan pada perhitungan fiskal
Perusahaan yang disajikan di atas.
Anak Perusahaan
Pada bulan Mei 2003, Kantor Pajak menyetujui pengembalian sebagian restitusi CKA atas pajak
penghasilan lebih bayar untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp 2.446.022.121 dari total jumlah klaim
sebesar Rp 2.915.049.822. Jumlah restitusi yang disetujui tersebut telah diterima pada bulan Juni
2003 setelah dikurangi beberapa surat hasil pemeriksaan pajak dan denda pajak sebesar
Rp 79.830.953. Di lain pihak, jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp 469.027.701 langsung
dibebankan pada operasional tahun berjalan.
Pada bulan Maret 2003, GPN menerima SKP dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2001
dari Kantor Pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Kantor Pajak setuju untuk
mengkompensasikan pajak dibayar dimuka sebesar Rp 1.628.382.905 dengan pajak kurang
bayarnya; mengkoreksi restitusi pajak menjadi sebesar Rp 1.601.299.475 atau lebih kecil daripada
jumlah yang dilaporkan sebesar Rp 3.229.682.380 dan mengenakan kewajiban pajak penghasilan
tambahan sebesar Rp 2.721.115.730. Di lain pihak, Kantor Pajak juga mengkoreksi rugi fiskal GPN
tahun 2001 yang dilaporkan yaitu sebesar Rp 3.910.619.991 menjadikan laba kena pajak sebesar
Rp 4.557.455.140.
Pada tahun 2003, IBS menerima beberapa surat pemeriksaan dari Kantor Pajak sehubungan dengan
restitusi pajak pertambahan nilai untuk kuartal pertama dan kedua tahun pajak 2003 berjumlah sekitar
Rp 20,3 miliar. Jumlah tagihan pajak tersebut disetujui seluruhnya oleh Kantor Pajak dan diterima
tunai oleh IBS pada bulan Juni dan Agustus 2003.
Pada bulan April 2002, Direktorat Jenderal Pajak juga menyetujui sebagian restitusi pajak
penghasilan IBS untuk tahun fiskal 1998 berjumlah sekitar Rp 4,6 miliar (dari jumlah keseluruhan
sebesar Rp 9,5 miliar). Sebagian dari jumlah yang disetujui tersebut yaitu sebesar Rp 2,0 miliar
digunakan untuk membayar kewajiban pajak tambahan yang dibebankan oleh Kantor Pajak pada
37
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
bulan September 2002 berdasarkan hasil pemeriksaan atas pajak pertambahan nilai, pajak
penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 4(2) Final, 21, 23 dan 26 untuk tahun fiskal 2000.
Sisa restitusi yang disetujui tersebut sebesar Rp 2,6 miliar telah diterima secara tunai oleh IBS pada
bulan Oktober 2002. Sehubungan dengan hal itu, Direktorat Jenderal Pajak menyetujui untuk
mengembalikan bunga terkait atas sebagian tagihan pajak tahun 1998 yang disetujui sebesar Rp 1,3
miliar dan diterima IBS pada bulan November 2002. Di lain pihak, restitusi pajak tahun 1998 yang
tidak disetujui sebesar Rp 3,7 miliar dari jumlah Rp 4,9 miliar, diajukan oleh IBS dalam surat
bandingnya ke Pengadilan Pajak pada bulan Juni 2002. Jumlah yang diajukan banding oleh IBS
tersebut telah disetujui seluruhnya pengadilan pajak pada tanggal 14 Februari 2003 dan diterima tunai
oleh IBS pada bulan April 2003, sedangkan sisa restitusi pajak tahun 1998 yang tidak disetujui dan
tidak diajukan banding oleh IBS sebesar Rp 1,2 miliar langsung dibebankan pada operasi tahun
berjalan.
Pada berbagai tanggal di 2003, SOG menerima surat pemeriksaan dari Kantor Pajak sehubungan
dengan restitusi pajak pertambahan nilai untuk kuartal kedua, ketiga dan keempat tahun fiskal 2002,
kuartal pertama tahun fiskal 2003 dan bulan Agustus 2003 masing-masing sebesar Rp 20,0 miliar,
Rp 16,7 miliar, Rp 30,0 miliar, Rp 38,4 miliar dan Rp 28,3 miliar. Jumlah yang disetujui oleh Kantor
Pajak telah dikembalikan dan diterima tunai oleh SOG masing-masing pada berbagai tanggal
(sebagian besar di tahun 2003), kecuali jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp 2,2 juta yang langsung
dibebankan pada operasional tahun berjalan.
Selanjutnya, pada bulan Mei 2003, SOG menerima SKP dari Kantor Pajak atas pajak penghasilan
pasal 4(2) final, 21, 23, 26 dan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2001. Berdasarkan hasil
SKP tersebut, SOG menerima restitusi pajak sebesar Rp 11,4 miliar, yang telah diterima tunai oleh
SOG pada tanggal 28 Mei 2003.
Pada tahun 2002, SOG juga menerima beberapa surat ketetapan dari Kantor Pajak atas restitusi
pajak pertambahan nilai untuk kuartal pertama tahun 2002 dan tahun pajak 2001 yang berjumlah
sekitar Rp 74,9 miliar. Jumlah restitusi pajak tersebut disetujui seluruhnya oleh Kantor Pajak dimana
sebagian dikembalikan dan diterima secara tunai oleh SOG pada tahun 2002 dan sebagian
dikompensasikan dengan kewajiban pajak SOG.
Pada tahun 2003, BML menerima beberapa SKP dari Kantor Pajak yang menyetujui pengembalian
klaim pajak pertambahan nilai tahun 2001, periode November sampai dengan Desember 2002 dan
periode Januari sampai dengan Agustus 2003 sebesar Rp 43.488.126.367. Dari jumlah yang diminta
untuk direstitusi tersebut, Kantor Pajak menyetujui sebagian besar dari restitusi tersebut sebesar
Rp 43.405.946.674, sedangkan sisa yang tidak disetujui sebesar Rp 82.179.693 langsung dibebankan
pada tahun 2003. Kantor Pajak juga setuju untuk mengkompensasikan sebagian dari restitusi atas
pajak pertambahan nilai sebesar Rp 968.186.921 dengan hutang pajak BML. BML telah menerima
sebagian besar restitusi tersebut pada tahun 2003, sedangkan sisanya sebesar Rp 2.939.984.276
disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan-Usaha - Lain-lain” dan telah diterima kemudian
pada tanggal 7 Januari 2004.
Pada tanggal 31 Januari 2003, menanggapi surat keberatan BML atas surat pemeriksaan
pajak No. 0003/207/00/821/01 tanggal 23 November 2001, No. 00125/207/99/821/01 tanggal
27 Agustus 2001 dan No. 00046/407/00/821/01 tanggal 23 November 2001, Kantor Pajak juga
mengeluarkan SKP No. KEP-06/WPJ.16/BD.04/2003, No. KEP-04/WPJ.16/BD.04/2003 dan
No. KEP-05/WPJ.16/BD.04/2003 yang menyetujui pengurangan atas pajak pertambahan nilai kurang
bayar untuk tahun 2000 dan 1999 sejumlah Rp 4.649.351.098 menjadi Rp 3.935.379.037.
Pada tanggal 17 Juli 2003, BML juga menerima SKP lainnya dari Kantor Pajak sehubungan dengan
restitusi pajak penghasilan tahun 2001 sebesar Rp 14.595.923.804. Dari jumlah tersebut di atas,
Kantor Pajak menyetujui sebagian besar dari klaim tersebut sebesar Rp 14.592.718.277, sedangkan
sisa yang tidak disetujui sebesar Rp 3.205.527 dibebankan langsung sebagai beban tahun 2003.
38
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2002, Kantor Pajak menerbitkan Surat Hasil Pemeriksaan Pajak
No. KEP-01/WPJ.16/KP.01/2003, dimana Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan sebagian
restitusi BML atas pajak pertambahan nilai lebih bayar untuk periode bulan Juli sampai dengan
Oktober 2002 sebesar Rp 10.166.595.143, sedangkan bagian yang tidak disetujui sebesar
Rp 52.640.022 dibebankan sebagai beban tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2002, jumlah
yang disetujui untuk direstitusi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan-Usaha Lain-lain” dan telah diterima pada tanggal 16 Januari 2003.
Pada tanggal 3 Desember 2002, Kantor Pajak menerbitkan Surat Hasil Pemeriksaan Pajak
No. KEP-79/WPJ/KP.01/2002 dimana Kantor Pajak menyetujui sebagian restitusi BML atas pajak
pertambahan nilai lebih bayar untuk semester pertama tahun pajak 2002 sebesar Rp 7.989.564.971
yang diterima pada bulan Desember 2002, sedangkan bagian yang tidak disetujui sebesar
Rp 37.682.113 dibebankan pada beban tahun 2002.
Rekonsiliasi antara beban pajak, yang dihitung dengan mengunakan tarif pajak yang berlaku atas
laba komersial sebelum beban pajak dan jumlah beban pajak, seperti yang tercantum dalam laporan
laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
adalah sebagai berikut:
2003
Laba sebelum beban pajak berdasarkan
laporan laba rugi konsolidasi
Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap (terutama terdiri
dari kesejahteraan karyawan, sumbangan,
beban hubungan masyarakat dan beban bunga)
Koreksi pajak
Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan
yang bersifat final
Lain-lain
Jumlah Beban Pajak per Laporan Laba Rugi
Konsolidasi
2002
1.031.135.171.786
1.418.083.913.906
316.315.727.642
434.299.812.861
40.882.509.853
(5.933.314.813)
52.233.538.312
53.894.920.321
(41.437.425.025)
375.963.842
(43.817.868.506)
(266.932.883)
310.203.461.499
496.343.470.105
Beban pajak (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran hutang (restitusi) pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
2003
2002
Beban pajak - tahun berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan
2.771.306.654
279.412.686.817
228.434.456.237
Beban pajak berdasarkan laporan
laba rugi konsolidasi - tahun berjalan
282.183.993.471
228.434.456.237
Pajak penghasilan dibayar di muka
Perusahaan
Anak Perusahaan
126.404.197.391
254.706.033.107
21.322.334.747
237.861.914.103
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
381.110.230.498
259.184.248.850
39
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
2003
2002
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan
81.641.111.110
57.725.168.398
Jumlah
81.641.111.110
57.725.168.398
Taksiran restitusi pajak penghasilan tahun berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan
123.632.890.737
56.934.457.400
21.322.334.747
67.152.626.264
Jumlah
180.567.348.137
88.474.961.011
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal adalah sebagai
berikut:
2003
2002
Aktiva pajak tangguhan
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan persediaan usang
Penyusutan aktiva tetap
Lain-lain
52.043.967.907
7.472.101.449
2.110.101.408
(8.325.229.434)
4.603.499.014
24.796.089.474
6.309.251.425
2.138.343.902
(7.134.078.311 )
1.888.860.435
Jumlah
57.904.440.344
27.998.466.925
Kewajiban pajak tangguhan
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyusutan aktiva tetap
Transaksi sewa guna usaha
Lain-lain
9.308.524.242
41.560.126.075
2.636.570.436
(625.576.981.515)
(26.941.325.036)
(6.540.805.397)
41.391.946.155
36.859.549.420
1.496.570.436
(599.942.654.617)
(21.182.885.396)
(6.250.975.748)
Jumlah
(605.553.891.195)
(547.628.449.750)
Untuk tujuan penyajian dalam neraca konsolidasi, klasifikasi aktiva atau kewajiban pajak tangguhan
untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan bersih
(aktiva maupun kewajiban) atas setiap perusahaan.
14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
a. Pinjaman
Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman yang sebagian besar diperoleh dari bank dan
lembaga keuangan, dengan rincian sebagai berikut:
40
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
2003
Rupiah
Perusahaan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Lippo Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Artha Graha
Anak Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman cicilan
Pinjaman investasi
Pinjaman “revolving” berjangka
PT Bank Muamalat
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2002
400.000.000.000
200.000.000.000
171.250.000.000
-
500.000.000.000
200.000.000.000
190.000.000.000
700.000.000.000
175.000.000.000
127.500.000.000
35.000.000.000
36.666.666.668
5.964.686.576
600.000.000
40.000.000.000
24.999.999.997
20.000.000.000
-
800.000.000
40.000.000.000
13.608.552.630
899.481.353.241
1.981.908.552.630
718.242.424.255
834.996.000.000
-
291.915.713.291
-
44.700.000.000
2.043.302.822
3.597.579.495
720.285.727.077
1.175.209.292.786
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
1.619.767.080.318
3.157.117.845.416
529.039.830.151
1.176.326.651.426
Bagian jangka panjang
1.090.727.250.167
1.980.791.193.990
Sub-Jumlah
Dolar AS
Perusahaan
ING Bank (US$ 84.848.485 pada tahun 2003
dan US$ 93.400.000 pada tahun 2002)
PT Bank Central Asia Tbk
(US$ 32.652.764 pada tahun 2002)
PT Bank Artha Graha (US$ 5.000.000 pada
tahun 2002)
Anak Perusahaan
Mees Pierson (EUR 191.982 pada tahun 2003
dan EUR 383.964 pada tahun 2002)
Sub-Jumlah
Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar
antara 12,00% sampai 20,00% pada tahun 2003 dan antara 12,00% sampai 22,56% pada tahun
2002. Sedangkan pinjaman jangka panjang dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga
tahunan yang berkisar antara 3,6% sampai 8,5% pada tahun 2003 dan antara 4,4% sampai
10,0% pada tahun 2002.
Perusahaan
Pada bulan September 2002, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 500,0 miliar, yang akan dilunasi dalam
lima (5) tahun sampai tahun 2007. Hasil perolehan pinjaman ini terutama digunakan oleh Divisi
Tepung untuk membiayai hutang dagang kepada pemasok gandum. Perusahaan melunasi
sebagian pinjaman ini pada bulan September 2003 sebesar Rp 100,0 miliar.
41
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk merupakan penarikan seluruhnya
atas fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 200,0 miliar yang diperoleh Perusahaan dari bank
tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2005.
Pada bulan Juli 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari PT Bank Central
Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum kredit gabungan sebesar Rp 200,0 miliar. Fasilitas
pinjaman dari BCA ini terdiri dari:
i.
Fasilitas pinjaman “revolving“ berjangka dengan batas maksimum sebesar Rp 50,0 miliar
(lihat Catatan 9); dan
ii.
Fasilitas pinjaman investasi dengan batas maksimum sebesar Rp 150,0 miliar. Saldo
penarikan atas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing
sebesar Rp 131,25 miliar dan Rp 150,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada
bulan Agustus 2005.
Pada bulan November 2002, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman cicilan dari BCA
sebesar Rp 40,0 miliar, yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2005.
Pada tanggal 31 Desember 2002, pinjaman Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
merupakan pinjaman modal kerja jangka panjang sebesar Rp 700,0 miliar. Dari jumlah tersebut,
sebesar Rp 500,0 miliar akan jatuh tempo pada bulan September 2005 dan sisanya sebesar
Rp 200,0 miliar akan jatuh tempo pada bulan Desember 2005. Sebagian besar dari hasil
perolehan pinjaman ini sebesar Rp 500,0 miliar digunakan oleh Divisi Tepung Perusahaan
terutama untuk membiayai hutang usaha kepada pemasok gandum, sedangkan sisanya sebesar
Rp 200,0 miliar digunakan sebagai modal kerja lainnya.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang “demand loan” dari
PT Bank Mega Tbk sebesar Rp 175.0 milliar dan terhutang pada tanggal 31 Desember 2002.
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar
Rp 127,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas
kredit pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut.
Pinjaman dari PT Bank Artha Graha merupakan penarikan seluruhnya dari fasilitas pinjaman
berjangka yang diperoleh Perusahaan pada bulan Juni 2002 dari bank tersebut dengan batas
maksimum kredit sebesar Rp 85,0 miliar dan dapat ditarik seluruhnya dalam mata uang Rupiah
maupun Dolar AS atau gabungan dari keduanya. Saldo terhutang atas penarikan Rupiah dan
Dolar AS dari fasilitas pinjaman berjangka tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 sebesar
Rp 35,0 miliar dan US$ 5,0 juta, yang sebagian besar digunakan untuk pembelian bahan baku
dan sisanya sebagai tambahan modal kerja.
Pada bulan Juni 2003, seluruh pinjaman yang diperoleh dari empat (4) bank lokal seperti yang
disebutkan pada paragraf sebelumnya, telah dilunasi seluruhnya dengan dana yang diterima dari
obligasi Rp 1,5 triliun yang diterbitkan Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 15.
Pada bulan Mei 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang Dolar AS,
yang diatur oleh ING Bank, dengan batas maksimum kredit sebesar US$ 100,0 juta. Pinjaman ini
semula akan dilunasi dengan angsuran selama 2 tahun sampai dengan bulan Mei 2004.
Kemudian, pada bulan Juni 2003, ING Bank setuju untuk memberikan tambahan pinjaman
sebesar US$ 20,0 juta sehingga saldo pinjaman kembali menjadi US$ 100,0 juta dan
memperpanjang waktu jatuh tempo hingga tahun 2006. Sebelum perpanjangan waktu jatuh
tempo dan pemberian tambahan pinjaman tersebut, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 80,0
juta. Fasilitas pinjaman ini diberikan kepada Perusahaan sehubungan dengan “Supply
Agreements“ seperti yang diungkapkan dalam Catatan 24e. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan
2002, saldo pinjaman terhutang masing-masing sebesar US$ 84,85 juta dan US$ 93,40 juta.
42
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan perjanjian dengan ING
Bank dimana ING Bank ditunjuk sebagai “agen” fasilitas pinjaman tersebut di atas. Dalam
perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar kepada ING Bank jasa keagenan tahunan
sebesar US$ 15.000, yang akan jatuh tempo dan terhutang di muka pada tanggal 28 Mei 2004
dan 31 Mei 2005. Selain itu Perusahaan setuju membayar ING Bank jasa pengaturan
“arrangement fee” sebesar US$ 1.250.000 yang langsung dikurangi dari tambahan pinjaman
sebesar US$ 20.000.000, seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya.
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS yang diperoleh Perusahaan dari BCA sebesar
US$ 32.652.764 pada tanggal 31 Desember 2002, merupakan pinjaman modal kerja jangka
panjang. Pada bulan April 2003, pinjaman ini telah dilunasi dengan menggunakan modal kerja
Perusahaan yang kemudian digantikan oleh dana yang diterima dari obligasi Rp 1,5 triliun yang
diterbitkan Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 15.
Seluruh pinjaman Perusahaan yang disebutkan di atas diberikan tanpa jaminan dan merupakan
pinjaman dengan persyaratan “negative pledge”.
Anak Perusahaan
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari BCA terdiri dari:
i.
Pinjaman cicilan yang diperoleh CKA dengan saldo terhutang sebesar Rp 36,67 miliar pada
tanggal 31 Desember 2003.
ii.
Pinjaman investasi yang diperoleh GMR dengan saldo terhutang sebesar Rp 5,96 miliar pada
tanggal 31 Desember 2003, dan
iii.
Pinjaman berjangka yang diperoleh IAP dengan saldo terhutang masing-masing sebesar
Rp 600,0 juta dan Rp 800,0 juta pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.
Pinjaman berjangka yang diperoleh IAP tersebut diatas dijamin dengan hak atas tanah dan
bangunan yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi.
Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Muamalat sebesar Rp 40,0
miliar pada tanggal 31 Desember 2003 merupakan penarikan penuh atas fasilitas kredit
“Al-Murabahah” yang diperoleh GPN dari bank tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Desember 2008.
Pinjaman jangka panjang dari PT Bank NISP Tbk (NISP) diperoleh secara terpisah oleh ISP dan
GPN dengan saldo terhutang masing-masing sebesar Rp 19.999.999.998 dan Rp 4.999.999.999
(atau seluruhnya sebesar Rp 24.999.999.997) pada tanggal 31 Desember 2003 dan
Rp 31.666.666.667 dan Rp 8.333.333.333 (atau seluruhnya sebesar Rp 40,0 miliar) pada tanggal
31 Desember 2002. Pinjaman ini merupakan penarikan dari fasilitas kredit investasi yang
diperoleh Anak-anak Perusahaan tersebut dari NISP, dengan batas maksimum kredit gabungan
seluruhnya sebesar Rp 25,0 miliar. Penerimaan dari pinjaman ini digunakan oleh Anak-anak
Perusahaan tersebut untuk membiayai pembelian mesin. Pinjaman ini tidak dikenakan jaminan
dan akan jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang berbeda di tahun 2005.
Pada tanggal 31 Desember 2003, ISP juga mempunyai saldo pinjaman dari PT Bank Permata
Tbk sebesar Rp 20,0 miliar, yang merupakan penarikan 50% dari fasilitas pinjaman berjangka
yang diperoleh ISP dari bank tersebut dan mempunyai batas kredit maksimum Rp 40,0 miliar.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2008.
43
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan saldo terhutang
sebesar Rp 13,61 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 diperoleh GMR. Hasil penarikan
pinjaman tersebut digunakan terutama untuk membiayai pengembangan perkebunan kelapa
sawit GMR. Pinjaman ini dilunasi seluruhnya oleh GMR pada tahun 2003. Dengan demikian
seluruh jaminan untuk pinjaman tersebut termasuk piutang usaha, persediaan, dan aktiva tetap
tertentu milik GMR, serta jaminan lainnya seperti jaminan pribadi dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, jaminan perusahaan dari IIP dan PT Bhaskaramulti Permata, juga pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, dan saham GMR yang dimiliki oleh entitas-entitas yang
mempunyai hubungan istimewa tersebut, telah di bebaskan seluruhnya oleh bank.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak
Perusahaan terkait diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari para
kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh setiap
kreditur seperti, antara lain, merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva tetap utama;
investasi dalam saham; pembayaran hutang kepada pemegang saham; pengumuman dan
pembagian dividen kas; pemberian jaminan atau ganti rugi; penjaminan atas aktiva Group yang
ada sekarang dan di masa depan; perubahan pemegang saham mayoritas Perusahaan;
penjualan/pengalihan saham yang ada; dan perubahan lingkup bidang usaha. Perusahaan dan
Anak Perusahaan terkait juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya.
b. Hutang Sewa Guna Usaha
Pada tahun 2002, Perusahaan, IBS dan SOG mengadakan perjanjian sewa guna usaha masingmasing dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Jaya Fuji Leasing dan PT Mitsui Leasing
Indonesia untuk mesin dan alat-alat transportasi. Jumlah pokok fasilitas sewa guna usaha
tersebut masing-masing sebesar Rp 29.509.920.000, Rp 5.278.200.000 dan Rp 2.003.000.000,
dan akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2005 sampai 2006.
Beberapa Anak Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Mitsui Leasing
Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan PT Central Sari Finance, dengan jangka waktu sewa
guna usaha tiga (3) tahun untuk kendaraan dan empat (4) tahun untuk mesin, serta akan jatuh
tempo pada berbagai tanggal sejak 2003 dan 2005.
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, pembayaran sewa guna usaha minimum di masa
yang akan datang sesuai dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
Tahun
2003
2002
2003
2004
2005
2006
21.950.551.041
21.488.020.609
11.066.220.000
25.901.365.768
21.962.374.071
20.780.670.692
12.736.650.000
Jumlah
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
54.504.791.650
81.381.060.531
(21.950.551.041)
(25.901.365.768)
32.554.240.609
55.479.694.763
Bagian jangka panjang
44
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR
Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003
Nilai Nominal
Obligasi Rupiah I
Obligasi Rupiah II
Wesel bayar Dolar AS
Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375%
(US$ 280.000.000)
Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,125%
(US$ 30.000.000)
Jumlah Nilai Nominal
Dikurangi diskonto dan beban emisi yang
ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi
amortisasi berjumlah Rp 47.850.130.200 pada
tahun 2003 dan Rp 21.988.043.400 pada
tahun 2002
Bersih
2002
1.000.000.000.000
1.500.000.000.000
1.000.000.000.000
-
2.370.200.000.000
2.503.200.000.000
253.950.000.000
268.200.000.000
5.124.150.000.000
3.771.400.000.000
93.910.303.800
89.892.390.600
5.030.239.696.200
3.681.507.609.400
Rincian diskonto, beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
2003
2002
Diskonto
Wesel bayar Dolar AS
dengan tingkat bunga 10,375%
Beban emisi ditangguhkan
Obligasi Rupiah I
Obligasi Rupiah II
Wesel bayar Dolar AS
dengan tingkat bunga 10,375%
Jumlah
25.535.734.000
25.535.734.000
27.000.000.000
29.880.000.000
27.000.000.000
-
59.344.700.000
59.344.700.000
141.760.434.000
111.880.434.000
Dikurangi akumulasi amortisasi
Diskonto (termasuk amortisasi tahun berjalan
sebesar Rp 5.107.146.800 pada tahun 2003
dan Rp 2.553.573.400 pada tahun 2002)
Beban emisi ditangguhkan (termasuk amortisasi
tahun berjalan sebesar Rp 20.754.940.000
pada tahun 2003 dan Rp 11.334.470.000
pada tahun 2002)
7.660.720.200
2.553.573.400
40.189.410.000
19.434.470.000
Jumlah
47.850.130.200
21.988.043.400
Bersih
93.910.303.800
89.892.390.600
45
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)
a. Obligasi Rupiah
(i) Obligasi dengan tingkat bunga 16% - Rp 1.000.000.000.000
Pada tanggal 3 sampai 5 Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi
tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp 1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan
memperoleh peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo). Masih sehubungan dengan obligasi yang sama, berdasarkan
peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 30 April 2003, Perusahaan memperoleh
peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, untuk periode 29 April 2003 sampai
dengan 1 Juni 2004.
Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal
12 Juli 2005, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 16% per
tahun, yang dibayarkan setiap kuartal.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan
diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati,
mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan
persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat sehubungan dengan transaksi dengan nilai
yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan
pembagian dividen kas; pemberian jaminan atas pinjaman pihak ketiga; merger, akuisisi,
penjualan atau pengalihan aktiva; dan penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain
dan/atau hutang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada,
dan perubahan kegiatan usaha Perusahaan.
(ii) Obligasi dengan tingkat bunga 13,5% - Rp 1.500.000.000.000
Pada tanggal 3 sampai 5 Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi
tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp 1,5 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan
memperoleh peringkat “Id AA+”, yang mencerminkan kondisi stabil, dari Pefindo. Obligasi
tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal
10 Juni 2008, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per
tahun, yang dibayarkan setiap kuartal.
Penerimaan dari penawaran obligasi di atas terutama digunakan untuk melunasi kewajiban
pinjaman Perusahaan yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dari pada obligasi
tersebut (lihat Catatan 14a).
Perjanjian Obligasi mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
tertentu yang sama dengan persyaratan yang ada pada wesel bayar Dolar AS di bagian b.
paragraf di bawah ini.
b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS
(i) Wesel Bayar dengan tingkat bunga 10,375% - US$ 280.000.000
Pada tanggal 18 Juni 2002, Indofood International Finance Limited (IIFL), Anak Perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menerbitkan wesel bayar dalam mata uang Dolar
AS dengan nilai nominal sebesar US$ 280 juta kepada investor-investor dan institusi-institusi
keuangan tertentu, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu yang dimiliki
sepenuhnya bertindak sebagai “Penjamin”. Sehubungan dengan penawaran ini, Perusahaan
46
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)
memperoleh peringkat “B3” dari Moody’s dan “B” dari Standard & Poor’s. Pada bulan
September 2003, Moody’s telah menaikkan peringkat wesel bayar tersebut dari “B3” menjadi
“B2”. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tetap bersih sebesar 10,375% per tahun, yang
dibayarkan setiap setengah tahun, dan jatuh tempo pada tahun 2007. Hasil penerimaan dari
emisi wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk membiayai pembayaran kembali
pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari CSFB dengan jumlah keseluruhan sebesar
US$ 254,65 juta, yang akan jatuh tempo di bulan Juni 2002. Sisa dari hasil pinjaman
digunakan untuk keperluan modal kerja.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian wesel bayar tersebut di atas,
Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
tertentu yang telah disepakati yang mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio
keuangan tertentu dan harus memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat
sehubungan dengan transaksi dengan nilai yang melebihi limit tertentu yang disetujui oleh
Wali Amanat yaitu, antara lain, penjualan, penyewaan atau pengalihan aktiva; konsolidasi,
merger dan penjualan aktiva; akuisisi saham atau aktiva; pengumuman dan pembagian
dividen kas; pembatasan pembayaran dividen oleh Anak Perusahaan; pembatasan hutang
Anak Perusahaan; pembatasan atas tatacara usaha (“conduct of business”) penerbit (IIFL);
dan penjualan atau pengalihan kepemilikan saham Perusahaan pada Anak Perusahaan
penjamin.
(ii) Wesel Bayar dengan tingkat bunga 10,125% - US$ 30.000.000
Pada tanggal 16 Desember 2002, IIFL melakukan penawaran/penerbitan wesel bayar yang
lain dalam Dolar AS dengan nilai nominal sebesar US$ 30 juta kepada CSFB, dimana
Perusahaan bertindak sebagai “Penjamin” tunggal. Wesel bayar tersebut diterbitkan sebesar
100% dari nilai nominal. Wesel tersebut dikenakan bunga tetap bersih sebesar 10,125% per
tahun, dibayarkan setiap setengah tahun, dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Hasil emisi
wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk keperluan modal kerja.
Wesel bayar yang dikenakan tingkat bunga 10,125% tersebut di atas juga diharuskan untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan yang sama dengan wesel bayar yang dikenakan bunga
10,375%, sebagaimana dibahas pada bagian b.(i) di atas.
Pada tanggal 31 Desember 2003, Group telah memenuhi semua persyaratan-persyaratan
sehubungan dengan obligasi dan wesel bayar tersebut di atas.
16. MODAL SAHAM
Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
adalah sebagai berikut:
2003
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemilikan
4.394.603.450
51,53%
439.460.345.000
4.133.066.050
48,47
413.306.605.000
Persentase
Jumlah
-
CAB Holdings Limited, Mauritius
Lain-lain (dengan pemilikan
di bawah 5%)
47
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
2003
Nama Pemegang Saham
Sub-jumlah
Saham yang dibeli kembali
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemilikan
8.527.669.500
100,00%
Persentase
Jumlah
852.766.950.000
915.600.000
91.560.000.000
9.443.269.500
944.326.950.000
2002
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemilikan
CAB Holdings Limited, Mauritius
Lain-lain (dengan pemilikan
di bawah 5%)
4.394.603.450
51,89%
439.460.345.000
4.074.696.550
48,11
407.469.655.000
Sub-jumlah
8.469.300.000
100,00%
846.930.000.000
Nama Pemegang Saham
Saham yang dibeli kembali
Jumlah
Persentase
Jumlah
915.600.000
91.560.000.000
9.384.900.000
938.490.000.000
Informasi mengenai susunan pemegang saham dan kepemilikan saham masing-masing Perusahaan
tersebut di atas adalah berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002.
Jumlah saham yang dimiliki oleh para komisaris tertentu dari perusahaan masing-masing sejumlah
7.038.550 saham dan 8.246.050 saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang mewakili
0,0825% dan 0,0974% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh (tidak termasuk saham
yang dibeli kembali), sedangkan saham yang dimiliki oleh para direktur tertentu masing-masing
sejumlah 33.202.500 saham dan 28.797.500 saham, yang mewakili 0,3894% dan 0,3400% dari
jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh (tidak termasuk saham yang dibeli kembali) pada
tanggal yang disebutkan di atas.
Hak Pemilikan Saham Karyawan
Perusahaan mengadakan program pemilikan saham bagi karyawan atau ESOP. Berdasarkan ESOP,
hak opsi karyawan yang akan diberikan maksimum sebesar 915.600 hak, dimana setiap satu hak opsi
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) satuan perdagangan saham/lot (terdiri
dari 500 saham baru Perusahaan) pada tingkat harga yang telah ditetapkan yaitu Rp 825 per saham.
Berdasarkan ketentuan ini, apabila semua hak opsi karyawan sepenuhnya digunakan, jumlah
maksimum saham baru yang diterbitkan oleh Perusahaan sehubungan dengan ESOP adalah
457.800.000 atau 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan pada
tanggal 16 Mei 2001 (tanggal persetujuan pemegang saham atas implementasi ESOP), yaitu
48
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
9.156.000.000 saham. Pelaksanaan ESOP akan dibagi menjadi tiga (3) tahap sehubungan dengan
dan dalam rangka pelaksanaan hak opsi karyawan. Hak opsi karyawan akan diberikan kepada
karyawan yang telah bekerja dengan Perusahaan selama satu (1) tahun atau lebih, efektif dari
tanggal persetujuan pelaksanaan ESOP oleh pemegang saham.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan telah mengeluarkan surat pemberitahuan
secara individual kepada seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan pada beberapa tanggal
selama bulan April dan Mei 2002, yang memberitahukan hak mereka atas keikutsertaan dalam
program ESOP dan jumlah hak opsi yang berhak mereka terima, yang akan efektif menjadi hak
karyawan dalam tiga (3) tahap sesuai dengan rencana implementasi, seperti yang dibahas pada
paragraf sebelumnya.
Pada tahun 2002, hak opsi sejumlah 457.800 dalam tahap I ESOP secara efektif telah diterima dan
sepenuhnya digunakan oleh karyawan yang memenuhi persyaratan hasil keseluruhan penerimaan
sebesar Rp 188.842.500.000. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan penggunaan
hak opsi tersebut sejumlah 228.900.000 saham, dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 22,89 miliar.
Selisih antara jumlah hasil yang diterima, dan nilai nominal saham yang diterbitkan seperti
dibahas sebelumnya, sebesar Rp 165.952.500.000 disajikan sebagai bagian dari “Agio Saham”
(lihat Catatan 17). Jumlah beban kompensasi yang diakui sehubungan dengan tahap I ESOP sebesar
Rp 9,35 miliar, dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan dan dikreditkan pada bagian
dari “Agio Saham”.
Pada bulan Februari 2003, seluruh 228.900 hak opsi dalam tahap II ESOP telah efektif diberikan dan
menjadi hak karyawan yang memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, sejumlah 116.739 hak opsi
(mewakili sekitar 51% dari keseluruhan) telah direalisasikan, dengan keseluruhan penerimaan
sejumlah Rp 48.154.837.500. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan realisasi
parsial dari hak opsi tersebut sebanyak 58.369.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp 5.836.950.000. Selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari saham yang
diterbitkan, seperti yang telah di bahas sebelumnya adalah sebesar Rp 42.317.887.500 dan disajikan
sebagai bagian dari “Agio Saham” (lihat Catatan 17). Sisa dari seluruh hak opsi dalam tahap II ESOP
yang tidak digunakan sejumlah 112.161 hak opsi telah jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2003.
Sisa hak opsi dalam tahap III ESOP yang belum diberikan kepada karyawan yang memenuhi syarat
pada tanggal 31 Desember 2003 sejumlah 228.900. Lihat Catatan 30 untuk pembahasan yang
berhubungan pada kejadian setelah tanggal neraca.
Pembelian Kembali Saham Perusahaan
Pada tanggal 16 Mei 2001, pemegang saham Perusahaan juga menyetujui pembelian kembali saham
Perusahaan yang dimiliki publik, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan
yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 915.600.000 saham. Periode pembelian
kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 1 Juni 2001 sampai
30 November 2002.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada bulan November 2002, Perusahaan telah membeli
kembali seluruh saham yang diperbolehkan untuk dibeli kembali seperti disebutkan di atas dengan
jumlah harga perolehan sebesar Rp 741.069.340.722. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut
dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Dibeli Kembali” (sebagai pengurang modal saham)
pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa
yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa
efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
49
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. AGIO SAHAM
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 terdiri dari:
2003
2002
Selisih antara jumlah nilai nominal dari
saham baru yang diterbitkan pada tahun 2003
dan tahun 2002 dalam rangka pelaksanaan
ESOP tahap I dan II dengan hasil yang diterima,
ditambah beban kompensasi
(lihat Catatan 16)
217.619.255.987
175.301.368.487
Selisih antara jumlah nilai nominal dari
305.200.000 saham baru yang diterbitkan
dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu pada tahun 1997 dengan hasil
yang diterima (lihat Catatan 1)
854.560.000.000
854.560.000.000
Selisih antara jumlah nilai nominal dari 21.000.000
saham baru yang dijual kepada masyarakat
pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima
(lihat Catatan 1)
109.200.000.000
109.200.000.000
1.181.379.255.987
1.139.061.368.487
Jumlah
18. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diadakan pada tanggal 26 Juni 2003
dan 18 Juni 2002 yang telah diaktakan dengan akta notaris No. 68 dari notaris pengganti Endrawila
Parmata, S.H., notaris pengganti Benny Kristianto, S.H., tertanggal 26 Juni 2003 dan akta notaris
No. 27 dari notaris Benny Kristianto, S.H., tertanggal 18 Juni 2002, para pemegang saham
menyetujui, antara lain:
i.
Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masingmasing sebesar Rp 5,0 miliar untuk tahun 2003 dan 2002; dan
ii.
Pembagian dividen kas masing-masing sejumlah Rp 28 per saham atau sejumlah
Rp 238.774.746.000 pada tahun 2003 dan Rp 25 per saham atau sejumlah Rp 222.937.950.000
pada tahun 2002, yang masing-masing diambil dari laba bersih konsolidasi Perusahaan pada
tahun 2003 dan 2002.
Dividen kas di atas, yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2003 dan 2002, telah dibayar
seluruhnya oleh Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2003 dan Juli 2002.
19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas
atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (lihat
Catatan 2b).
Selama tahun 2003 dan 2002, jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham
minoritas atas Anak Perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan masingmasing sebesar Rp 330.233.500.000 dan Rp 980.000.000.
50
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2003
2002
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
17.463.920.286.775
407.505.187.494
15.829.102.768.800
637.182.236.324
Jumlah
17.871.425.474.269
16.466.285.005.124
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, tidak ada transaksi
penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari
penjualan bersih konsolidasi.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dijelaskan pada Catatan 2t dan 23.
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2003
2002
Bahan baku yang digunakan
7.912.815.502.345
7.133.628.519.756
Beban produksi
2.449.665.441.407
2.149.497.785.536
10.362.480.943.752
9.283.126.305.292
Jumlah beban produksi
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Akhir tahun
41.617.032.235
(71.041.601.508)
Beban pokok produksi
10.333.056.374.479
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
834.029.648.866
3.102.545.600.737
(864.263.083.191)
Beban Pokok Penjualan
13.405.368.540.891
60.046.672.094
(41.617.032.235)
9.301.555.945.151
737.886.720.125
3.193.320.754.101
(834.029.648.866)
12.398.733.770.511
Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif tahunannya
melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi, kecuali pembelian gandum dari Australian Wheat
Board pada tahun 2002.
22. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari:
2003
Beban Penjualan
Iklan dan promosi
Pengangkutan dan penanganan
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25)
51
523.420.753.393
313.173.091.660
271.147.709.614
2002
444.337.839.331
321.172.640.448
227.623.467.103
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN USAHA (lanjutan)
2003
Sewa
Perjalanan dinas dan transportasi
Barang rusak
Ekspor dan administrasi
Penyusutan
Perbaikan dan pemeliharaan
Telekomunikasi
Perlengkapan kantor
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
2002
68.981.797.639
52.066.380.816
34.809.851.841
31.253.885.113
26.836.240.466
17.698.636.430
12.520.913.141
10.772.045.505
111.233.189.429
57.696.263.100
24.765.878.470
27.407.577.566
17.711.049.113
24.681.538.501
18.150.312.845
11.889.297.433
9.870.724.262
112.816.289.445
1.473.914.495.047
1.298.122.877.617
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25)
Sewa
Penyusutan
Jasa tenaga ahli
Perbaikan dan pemeliharaan
Representasi
Hubungan investor dan masyarakat
Sumbangan
Perjalanan dinas dan transportasi
Perlengkapan kantor
Asuransi
Telekomunikasi
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 miliar)
545.750.656.295
70.926.654.548
67.114.388.740
51.668.796.939
43.618.805.727
41.343.159.613
27.568.672.291
17.318.863.375
16.336.669.976
10.781.102.380
10.128.391.409
10.083.087.538
70.708.247.161
527.728.733.238
55.389.103.240
46.860.805.574
46.142.673.817
34.647.812.375
26.846.995.174
24.661.558.597
19.290.904.787
20.555.082.035
10.103.152.354
6.778.184.325
9.993.660.943
60.294.005.086
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
983.347.495.992
889.292.671.545
2.457.261.991.039
2.187.415.549.162
Jumlah Beban Penjualan
Jumlah Beban Usaha
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Group melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Sifat dari hubungan Group dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
i.
CMC, PAB, Nissinmas, CRC dan SPI merupakan perusahaan asosiasi (lihat Catatan 2b).
ii.
Seluruh pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang disebutkan dalam butir (i) di atas,
mempunyai hubungan afiliasi dengan Group melalui kepemilikan baik secara langsung maupun
tidak langsung dan atau kepemilikan yang sama, terutama dengan keluarga Salim, dan melalui
manajemen yang sama.
Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
a. Group menjual barang jadi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu.
Jumlah penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar
2,30% dan 3,87% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Saldo piutang yang timbul dari transaksi
penjualan ini adalah sebesar Rp 88.762.829.985 dan Rp 89.652.553.871 masing-masing pada
52
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 4).
b. Group membeli bahan baku dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu.
Jumlah pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 1,24%
dan 3,72% dari seluruh pembelian konsolidasi, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Saldo hutang yang timbul dari transaksi pembelian
ini adalah sebesar Rp 25.598.630.859 dan Rp 33.273.612.707 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 11).
c.
Perusahaan memberikan uang muka kepada beberapa pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa tertentu, yang dikenakan tingkat bunga yang berlaku umum. Uang muka tersebut tidak
memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti, dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Jangka
Panjang - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi.
d. Group memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu, sesuai
dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman karyawan ini ditagih dengan cara mengurangi gaji/upah.
e. IBS menyewa tanah dimana pabrik dan gedung kantornya berdiri berdasarkan perjanjian sewa
dengan PT Adithya Suramitra (Adithya). Jumlah biaya sewa yang terjadi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sehubungan dengan perjanjian sewa
tersebut masing-masing sejumlah Rp 549.767.520, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban
Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Di lain pihak, saldo yang belum
diamortisasi dari uang muka sewa yang dibayar oleh IBS sehubungan dengan perjanjian sewa
dengan Adithya tersebut masing-masing sebesar Rp 6.826.280.087 dan Rp 7.376.047.607 pada
tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak
lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi.
f.
SIMP memiliki wesel tagih yang dikenakan bunga dari pihak yang memiliki hubungan istimewa
tertentu dengan saldo masing-masing sebesar Rp 5.804.514.400 pada tanggal 31 Desember
2003 dan 2002. Wesel tagih tersebut yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan-Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, dikenakan tingkat bunga
komersial normal dan tidak memiliki jangka jatuh tempo yang pasti. Penghasilan bunga yang
diperoleh masing-masing sebesar Rp 602.581.149 dan Rp 821.903.113 untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi.
g. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Lihat Catatan 24 untuk rincian
perjanjian-perjanjian tersebut.
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu mempunyai perjanjian manajemen dan teknik dengan
CRC, CMC, Pinehill Arabia Food Limited (Pinehill) dan De United Food Industries Limited,
Nigeria (DUFIL). Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan
tersebut setuju untuk memberikan bantuan teknik, administrasi dan jasa manajemen kepada
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Selain itu, Perusahaan juga
mempunyai perjanjian royalti dengan Pinehill dan DUFIL. Sebagai imbalannya, pendapatan yang
diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berasal dari perjanjian-perjanjian tersebut
sejumlah Rp 16.952.096.445 dan Rp 11.973.539.784 masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi.
53
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
b. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan dan Divisi Tepung Perusahaan
mempunyai kontrak derivatif yang bertujuan untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing
dan tingkat bunga (lihat Catatan 2v). Rincian atas kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
i.
Perjanjian Swap Nilai Pokok (Principal Only Swap/“POS”) jangka panjang dengan Credit
Suisse First Boston (CSFB) dan Bank of America Asia Ltd. (BAAL) masing-masing dengan
jumlah nosional sebesar US$ 250 juta dan US$ 60 juta. Perjanjian “POS” semula akan jatuh
tempo pada berbagai tanggal dalam tahun 2005 (lihat pembahasan terkait di bawah). Nilai
tukar kontrak valuta berjangka berkisar antara Rp 2.336,25 sampai dengan Rp 5.000,00
untuk US$ 1.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan dan CSFB menyetujui beberapa
perubahan pada perjanjian “POS” tersebut, terutama mengatur persyaratan-persyaratan
berikut, antara lain:
-
Perpanjangan masa jatuh tempo perjanjian “POS” dari tahun 2005 menjadi 2007; dan
-
Keterkaitan kredit (“credit linking”) perjanjian “POS” dengan hutang Perusahaan yang
ada, dimana dalam hal terjadinya suatu peristiwa kredit (“credit event”) (seperti
didefinisikan dalam perubahan pada perjanjian semula), maka tidak terdapat
pertukaran final atas nilai pokok yang harus dilakukan antara kedua pihak. Dengan
mempertimbangkan keterkaitan kredit (“credit linking”) tersebut, maka beban
premium atau swap tahunan terkait diturunkan dari 9,64% menjadi 5,45% per tahun
untuk kontrak yang bernilai US$ 50 juta, dan dari 9,88% menjadi 5,35% per tahun
untuk kontrak yang bernilai US$ 200 juta.
Sebagai konsekuensi dari “credit linking” di atas, maka realisasi piutang swap bersih
Perusahaan dari CSFB, yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp 1.010.767.554.764 pada
tanggal 31 Desember 2003, menjadi tergantung pada kemampuan Perusahaan untuk
mencegah terjadinya peristiwa kredit (“credit event”) seperti disebutkan pada paragraf
sebelumnya.
Demikian juga, beberapa perubahan dilakukan atas perjanjian “POS” dengan BAAL, dimana
Perusahaan menerima sebesar US$ 21,8 juta dari BAAL dan sebaliknya, BAAL meminta
Perusahaan untuk membayar kepada BAAL setiap tengah tahunan tambahan beban premi
yang dihitung berdasarkan jumlah yang diterima tersebut dengan menggunakan tarif tukar
tertentu yang telah disepakati. Pada saat jatuh tempo, pertukaran final atas nilai pokok akan
dilakukan dengan memperhitungkan jumlah yang diterima Perusahaan tersebut (lihat
Catatan 30 untuk pembahasan atas peristiwa setelah tanggal neraca mengenai pencairan
perjanjian “POS” dengan BAAL).
Rincian saldo aktiva swap bersih yang timbul dari kontrak “POS” jangka panjang dengan
CSFB dan BAAL tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Nilai
Pokok
Kontrak
Nama Pihak terkait
Credit Suisse First Boston
Swap Nilai Pokok
Swap Nilai Pokok
Sub-jumlah
Bank of America Asia Limited
Swap Nilai Pokok
Swap Nilai Pokok
US$
Nilai Wajar Bersih
(Setara Rupiah)
2003
2002
200.000.000
50.000.000
822.436.962.258
188.330.592.506
892.800.586.930
209.740.616.055
250.000.000
1.010.767.554.764
1.102.541.202.985
30.000.000
25.000.000
60.700.860.736
58.519.906.164
52.976.536.054
47.649.777.505
54
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
Nilai
Pokok
Kontrak
Nama Pihak terkait
Swap Nilai Pokok
US$
Sub-jumlah
Jumlah Aktiva Swap - bersih
US$
Nilai Wajar Bersih
(Setara Rupiah)
2003
2002
5.000.000
11.529.780.580
9.348.374.896
60.000.000
130.750.547.480
109.974.688.455
310.000.000
1.141.518.102.244
1.212.515.891.440
Nilai wajar aktiva swap bersih di atas ditentukan berdasarkan nilai sekarang - bersih atas
arus kas masa akan datang sampai jatuh tempo setiap kontak swap terkait. Kerugian terkait
yang timbul dari perubahan nilai wajar aktiva swap bersih di atas untuk masing-masing tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 70.997.789.196
dan Rp 120.333.825.670, disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan
laba rugi konsolidasi.
ii.
Perjanjian swap suku bunga dengan ING Bank N.V., cabang London (ING), berlaku efektif
16 Januari 2003 dimana Perusahaan setuju untuk membayar bunga kepada ING pada tingkat
bunga mengambang per tahun sebesar 1,5 kali dari LIBOR Dolar AS ditambah 7,39%
berdasarkan nilai nosional sebesar US$ 280 juta. Sebaliknya, ING setuju untuk membayar
Perusahaan pada tingkat bunga tetap sebesar 10,375% per tahun berdasarkan nilai nosional
yang sama, seperti yang disebutkan sebelumnya. Pembayaran bunga antara pihak-pihak
terkait dilakukan setiap setengah tahun, yang dimulai pada tanggal 18 Juni 2003. Perjanjian
ini berlaku sampai dengan tanggal 18 Juni 2004 dan dapat disesuaikan berdasarkan
persyaratan-persyaratan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember
2003, nilai wajar piutang swap suku bunga bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut di
atas, yang ditentukan berdasarkan nilai sekarang arus kas masa yang akan datang sampai
jatuh tempo sebesar Rp 11,80 miliar disajikan pada akun “Piutang Bukan-Usaha - Lain-lain”
dalam neraca konsolidasi. Di lain pihak, pendapatan bunga terkait yang yang dihasilkan
selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 37.251.912.849
(terdiri dari bagian yang telah direalisasikan dan belum direalisasikan masing-masing
sebesar Rp 25.451.352.060 dan Rp 11.800.560.789).
iii
Perjanjian kontrak valuta jangka pendek dilakukan oleh Divisi Tepung dengan PT Net
Sekuritas, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Development Bank of Singapore,
Standard Chartered Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
PT ANZ Panin Bank, Citibank N.A. pada tahun 2003 dan 2002; dengan
PT Bank Central Asia Tbk dan ABN AMRO Bank N.V. pada tahun 2003; dan PT Bank UOB
pada tahun 2002. Jumlah nosional atas seluruh perjanjian kontrak valuta tersebut pada
tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar US$ 25.968.306 dan
US$ 12.700.000. Saldo hutang bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut masingmasing sebesar Rp 719.822.245 dan Rp 387.237.688 pada tanggal 31 Desember 2003 dan
2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Bukan - Usaha” dalam neraca
konsolidasi. Seluruh kontrak valuta yang ada pada tanggal 31 Desember 2003 telah jatuh
tempo dan diselesaikan seluruhnya pada berbagai tanggal di bulan Januari dan Februari
2004, sedangkan untuk kontrak valuta yang ada pada tanggal 31 Desember 2002 telah
diselesaikan pada berbagai tanggal di bulan Januari 2003. Sehubungan dengan penyelesaian
kontrak-kontrak tersebut, jumlah Rupiah yang dikeluarkan untuk dipertukarkan dengan Dolar
AS berdasarkan seluruh kontrak yang ada masing-masing sejumlah Rp 221,04 miliar dan
Rp 114,55 miliar pada tahun 2003 dan 2002.
Instrumen derivatif di atas tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan
sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi berdasarkan PSAK No. 55 (lihat Catatan 2v,
“Instrument Derivatif”).
55
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
c.
Divisi Tepung Perusahaan mempunyai perjanjian teknik dan jasa manajemen dengan
PT Berdikari Sari Utama Flour Mill (Berdikari) dimana Divisi Tepung menyetujui untuk
memberikan, antara lain, bantuan teknik, jasa administrasi dan manajemen serta bantuan
keuangan kepada Berdikari. Sebagai imbalan, Divisi Tepung menerima pendapatan jasa teknik
dan manajemen dari Berdikari yang ditentukan berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian.
Jumlah pendapatan jasa manajemen yang diterima selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2002 adalah sebesar Rp 129.413.876, yang disajikan sebagai bagian dari
“Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Selanjutnya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan tertentu dari perjanjian di atas, Divisi Tepung
juga memberikan uang muka sementara kepada Berdikari sehubungan dengan kerjasama impor
gandum secara langsung, yang dilakukan berdasarkan perjanjian fasilitas kredit impor antara
Divisi Tepung dengan pedagang gandum internasional tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, jumlah saldo piutang dari Berdikari yang timbul dari
transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 352.004.244.150 dan Rp 336.094.200.000,
yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Jangka Panjang - Pihak Ketiga”. Piutang jangka
panjang dari Berdikari dikenakan suku bunga yang berlaku umum dan dijamin dengan tanah,
bangunan, mesin dan persediaan barang jadi milik Berdikari.
Berkaitan dengan piutang dari Berdikari yang timbul dari uang muka sementara yang diberikan
oleh Divisi Tepung kepada Berdikari sehubungan dengan transaksi yang telah disebutkan dalam
paragraf diatas, Divisi Tepung telah melakukan perjanjian restrukturisasi hutang dengan Berdikari
dan pemegang saham pengendali baru pada tanggal 21 Januari 2002, yang menetapkan
persyaratan dan kondisi tertentu sehubungan dengan penyelesaian piutang dari Berdikari
tersebut. Perjanjian tersebut menetapkan tanggal pembayaran yaitu setiap tanggal yang disetujui
bersama oleh pihak-pihak terkait setelah tanggal 1 Februari 2002, tetapi tidak lebih dari 10 tahun
sejak tanggal tersebut; dan juga memuat persyaratan yang menyatakan bahwa semua hak-hak,
kepentingan dan klaim pemasok tertentu yang merupakan kreditur dari Berdikari atas tagihannya
yang ada pada tanggal 31 Desember 2001 dialihkan kepada Divisi Tepung dengan ketentuan
yang disetujui oleh kedua belah pihak. Perjanjian restrukturisasi hutang tersebut mulai efektif
pada tanggal 8 Februari 2002, yang merupakan tanggal penutupan atas penjualan pemilikan
saham mayoritas Berdikari oleh PT Holdiko Perkasa dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
kepada pemegang saham baru.
Perjanjian teknik dan jasa manajemen antara Divisi Tepung dengan Berdikari tersebut dihentikan
pada saat efektifnya perjanjian restrukturisasi sebagaimana dijelaskan pada paragraf
sebelumnya.
d. Divisi Tepung Perusahaan mengadakan kontrak dengan Australian Wheat Board, Limited (AWB),
yang mengatur syarat dan kondisi yang berlaku untuk semua pembelian gandum yang akan
dilakukan oleh Divisi Tepung dari AWB. Kontrak dengan AWB tersebut juga menyebutkan bahwa
batas maksimum kredit yang disediakan adalah sebesar US$ 120 juta (setelah direvisi). Kontrak
ini akan ditinjau ulang setiap enam (6) bulanan, dengan jadwal peninjauan berikutnya pada
tanggal 30 April 2004.
e. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan tertentu, yaitu CKA, IBS, SOG, BML dan SIMP,
secara individual dan terpisah mengadakan “Supply Agreements” dengan Vintage Export Limited
(Vintage), suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Mauritius.
Berdasarkan “Supply Agreements” tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan tersebut diatas
(semuanya disebut dalam perjanjian sebagai “Pemasok”) menyetujui untuk memasok dan
menjual secara eksklusif kepada Vintage dan tidak kepada pihak/pembeli lainnya “Barang
Ekspor” tertentu yang didefinisikan dalam perjanjian, dengan nilai gabungan sebesar US$ 35,0
juta setiap periode tiga (3) bulan atau “kuartal” yang dimulai sejak tanggal yang ditentukan oleh
Vintage, dan disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan yang disetujui oleh kedua pihak dari
waktu ke waktu. Pada bulan Mei 2003, sehubungan dengan perubahan persyaratan perjanjian
56
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
fasilitas pinjaman dari ING Bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 14a, nilai gabungan
Barang Ekspor yang semula disetujui sebesar US$ 35,0 juta diperbaharui menjadi US$ 25,0 juta
dalam setiap kuartal. Perjanjian teresebut juga menyebutkan bahwa setelah terpenuhinya
komitmen pasokan setiap kuartal, Pemasok dapat memasok dan menjual barang kepada
pihak/pembeli lain untuk sisa setiap kuartal tersebut, tanpa memperlakukan barang tersebut
sebagai “Barang Ekspor” untuk tujuan “Supply Agreements”. Sehubungan dengan hal ini, jumlah
penjualan ekspor kepada Vintage masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2003 dan 2002 sebesar US$ 128.477.068 dan US$ 86.865.390 (atau masingmasing sekitar Rp 1.106 miliar dan Rp 781 miliar), sedangkan saldo piutang usaha terkait
dari Vintage yang timbul dari kontrak pasokan tersebut adalah masing-masing sebesar
Rp 115.885.801.395 dan Rp 204.998.132.116 pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang - Usaha (Pihak Ketiga)” pada neraca konsolidasi.
f.
Jaminan perusahaan tertentu diberikan oleh IIP dan dua Anak Perusahaan lainnya terutama atas
pinjaman yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang sebelumnya adalah anak perusahaan IIP,
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1,28 miliar pada tanggal 31 Desember 2002. Pada bulan
Januari 2003, jaminan perusahaan tersebut di atas telah dibatalkan.
g. Deposito berjangka tertentu dalam mata uang Rupiah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak
Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung berjumlah sebesar Rp 184,22 miliar pada tanggal
31 Desember 2002 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh perusahaan
perkebunan tertentu yang sebelumnya dikendalikan oleh Kelompok Salim (dan sekarang dimiliki
oleh Kumpulan Guthrie dari Malaysia) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Holdiko
Perkasa dan Anthony Salim (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Deposito berjangka
yang dijaminkan tersebut memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 12,9% sampai 17,5%
pada tahun 2002.
Pada bulan Januari 2003, penjaminan seluruh saldo deposito berjangka tersebut di atas telah
dibebaskan oleh Bank.
h. SOG menunjuk Teamwell Limited, Hong Kong sebagai agen penjualan untuk mengekspor
komoditi tertentu. Jumlah beban komisi yang terkait untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 213.796.261 dan
Rp 2.386.512.890, yang disajikan dalam “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi.
i.
SOG mengadakan perjanjian jual beli terpisah masing-masing dengan PT Unggul Widya
Teknologi Lestari (UWTL) dan PT Minanga Ogan (MO) dimana keduanya menyetujui untuk
menjual kepada SOG minyak kelapa sawit pada jumlah dan harga per ton yang telah disetujui,
serta persyaratan spesifikasi mutu yang disepakati. Sehubungan dengan itu, SOG telah
membayar jaminan yang dikenakan bunga kepada UWTL dengan jumlah masing-masing sebesar
Rp 4,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan jaminan tanpa bunga kepada MO
dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1,5 miliar dan Rp 2,0 miliar pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. Penghasilan bunga terkait yang diterima SOG dari UWTL
masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
sebesar Rp 759.999.997 dan Rp 762.082.189, dan disajikan sebagai bagian dari akun
“Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi.
j.
SOG mengadakan kontrak komoditi berjangka dengan beberapa perusahaan asing, terutama
ditujukan untuk lindung nilai (hedging) transaksi SOG atas risiko kerugian yang timbul dari
fluktuasi harga komoditi yang diperdagangkan oleh SOG. Sehubungan dengan ketentuan di
PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, kontrak komoditi
berjangka tersebut tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
57
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai wajar piutang bersih yang timbul dari kontrak komoditi
berjangka SOG yang masih berlaku dengan perusahaan-perusahaan asing tersebut (seluruhnya
dalam posisi “jual”) yang ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal tersebut sebesar
Rp 243.368.750, yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang Usaha”. Pada tanggal 31 Desember
2002, tidak ada kontrak komoditi berjangka yang sedang berlaku. Di lain pihak, keseluruhan
piutang dan hutang yang timbul dari penyelesaian kontrak masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 242.947.835.323 dan
Rp 232.720.409.445 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 17.962.695.000 dan
Rp 18.322.530.000 pada tanggal 31 Desember dan 2002. Piutang dan hutang tersebut masingmasing disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” dan “Hutang Usaha” pada neraca
konsolidasi.
k.
Pada tanggal 25 Januari 1999, Perusahaan dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan
istimewa menerima panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan
gugatan hukum yang diajukan oleh Djajadi Djaja (Djajadi), dahulu pemegang saham pendiri
PT Sanmaru Foods Manufacturing Co., Ltd. (Sanmaru), sebuah perusahaan yang telah
bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 1994. Dalam gugatan hukum yang ditujukan kepada
Perusahaan dan beberapa individu terkait, Djajadi menggugat bahwa merek dagang “Indomie”
dan “Chiki” yang sekarang digunakan oleh Perusahaan dibeli darinya dengan harga yang tidak
wajar di bawah paksaan dan karenanya, meminta Pengadilan untuk membatalkan Perjanjian Jual
Beli tersebut. Djajadi menuntut ganti rugi sebesar Rp 620 miliar ditambah bunga 3% per bulan,
mulai dari tanggal pengajuan gugatan sampai dengan tanggal pembayaran kompensasi, untuk
menggantikan kerugiannya karena tidak dapat menggunakan merek dagang tersebut sejak tahun
1984.
Ia juga meminta pengadilan untuk menyita pabrik mie instan tertentu milik Perusahaan selama
proses peradilan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan keputusan pada tanggal
3 Februari 2000 yang menyatakan penolakan atas semua gugatan yang diajukan Djajadi terhadap
Perusahaan. Sebagai tanggapan atas hasil keputusan pengadilan tersebut, Djajadi mengajukan
banding kepada Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 7 Desember 2000, Pengadilan Negeri
menanggapi banding tersebut dan mengeluarkan keputusan yang juga menolak tuntutan dari
Djajadi. Kemudian, Djajadi mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk
mempertimbangkan kembali. Untuk menanggapi hal tersebut, Mahkamah Agung telah
mengeluarkan keputusan terakhir pada tanggal 31 Mei 2002 atas banding yang diajukan oleh
Djajadi, yang pada dasarnya menegaskan keputusan dua (2) pengadilan sebelumnya.
Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2003, Djajadi kembali mengajukan peninjauan kembali perkara
tersebut kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Februari 2004, (tanggal laporan auditor
independen), Mahkamah Agung belum memberikan tanggapan dari permintaan peninjauan
kembali Djajadi tersebut. Namun demikian, berdasarkan tiga (3) keputusan hukum sebelumnya,
manajemen berpendapat gugatan tersebut tidak mempunyai dasar dan akan dimenangkan oleh
Perusahaan.
l.
Pada tanggal 26 Februari 2001, pihak tertentu mengajukan gugatan hukum yang ditujukan
kepada BML pada Pengadilan Negeri Bitung sehubungan dengan tuntutan kepemilikan sebidang
tanah milik BML. Berdasarkan “Hasil Putusan Perkara” No. 09/PDT.G/2001/PN.Btg tanggal
11 Oktober 2001, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML.
Selanjutnya, pihak penggugat mengajukan keberatan atas keputusan pengadilan tersebut di atas
dan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Manado, dimana berdasarkan Surat
Keputusan No. 49/PDT/2002/PT.Mdo tanggal 15 Juli 2002, juga mengeluarkan keputusan yang
memenangkan BML.
58
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
Untuk menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan kasus tersebut kepada Mahkamah
Agung. Sampai dengan tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor independen),
Mahkamah Agung belum memberikan tanggapan atas kasus tersebut. Manajemen berpendapat
bahwa gugatan hukum tersebut di atas tidak mempunyai dasar dan akhirnya akan dimenangkan
oleh BML.
m. SIMP dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung mengadakan perjanjian
manajemen dengan PT Salim Indoplantation (SIP). Perjanjian pengelolaan ini mencakup
penyediaan tenaga ahli di bidang penelitian dan pengembangan perkebunan, supervisi terhadap
pekerjaan perkebunan, pengurusan izin tanah dan mengidentifikasikan lahan baru untuk
perkebunan baru. Sebagai imbalannya, SIMP dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak
langsung tersebut wajib membayar jasa manajemen kepada SIP berdasarkan perhitungan tertentu
yang telah disepakati. Beban jasa manajemen yang terjadi adalah sebesar Rp 8.628.600.000
dan Rp 5.631.400.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan”
pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, tidak terdapat
saldo hutang jasa manajemen kepada SIP.
n. Divisi Tepung Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk,
Cukai Denda Administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor atau (“SPKPBM”) No. SPKPV
6528-6531, 6537-6562, 6601-6614/WBC.04/KP.01/2001 tanggal 21 Agustus 2001 dan No. SPKPV
6646-6754/WBC.04/KP.01/2001 dari bea cukai pada tanggal 21 September 2001 yang
mengharuskan Divisi Tepung untuk membayar bea masuk (termasuk pajak penghasilan pasal 22
yang terkait) dan pajak pertambahan nilai atas impor dengan jumlah keseluruhan sebesar
Rp 256,1 miliar. Untuk menanggapi hal tersebut, Divisi Tepung telah memberikan surat keberatan
kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada tanggal 3 September 2001 dan 9 Oktober 2001.
Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-3547/BC.3/2001 bertanggal 16 November 2001 dan
No. KEP-3717/BC.3/2001 bertanggal 29 November 2001, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
menyetujui keberatan yang diajukan oleh Divisi Tepung atas pemeriksaan yang disebutkan di atas
khusus untuk bea masuk. Sehubungan dengan pajak pertambahan nilai yang merupakan bagian
dari pemeriksaan yang disebutkan di atas, manajemen berpendapat bahwa hal ini tidak akan
mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi karena pajak pertambahan
nilai tersebut dapat dikreditkan.
o. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan PT Aston Inti
Makmur dan PT Inti Fauzi Copora atas sewa ruang perkantoran. Beban sewa sehubungan dengan
perjanjian sewa tersebut masing-masing sejumlah Rp 28.263.897.868 dan Rp 22.282.777.271
pada tahun 2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan
Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo jaminan sewa terkait yang telah dibayar
masing-masing sebesar Rp 3.991.587.626 dan Rp 3.739.032.801 pada tanggal 31 Desember
2003 dan 2002, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak lancar - Lainnya” pada
neraca konsolidasi.
p. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki fasilitas
kredit yang belum terpakai dan/atau tidak terdapat saldo penarikan pada tanggal tersebut. Rincian
dari fasilitas-fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut:
Jenis Fasilitas
Perusahaan
PT Bank Rabobank International
Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
“Foreign exchange spot “
Cerukan
59
Jumlah Fasilitas
US$
Rp
2.000.000
50.000.000.000
Tanggal
Jatuh Tempo
24 Oktober 2004
26 Juli 2004
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN, KOMITMEN-KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
Jenis Fasilitas
Anak Perusahaan
CKA
BCA
Jumlah Fasilitas
Tanggal
Jatuh Tempo
“Letter of credit”
Cerukan
US$
Rp
1.000.000
2.000.000.000
1 Maret 2004
1 Maret 2004
BCA
Cerukan
Rp
4.000.000.000
6 Agustus 2004
BCA
GMR
BCA
Cerukan
Rp
2.000.000.000
25 Juli 2004
Pinjaman “revolving”
berjangka
Rp
5.000.000.000
7 Maret 2004
Modal kerja
Rp
13.500.000.000
8 Mei 2004
ISP
IFL
SOG
PT Bank Ekonomi Raharja
25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA
a. Seperti disebutkan dalam Catatan 2s, Group telah mencadangkan kewajiban diestimasi untuk
imbalan kerja sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Sehubungan dengan itu, penyisihan tambahan dibukukan oleh Divisi Tepung Perusahaan sebagai
tambahan atas imbalan kerja yang telah disediakan dalam dana pensiun Divisi Tepung
Perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan di undang-undang tenaga kerja baru tersebut. Di
lain pihak, imbalan kerja yang terdapat dalam dana pensiun yang diselengarakan oleh SIMP dan
Anak Perusahaannya dan IAP, sebagaimana yang dibahas pada paragraf di bawah ini, dianggap
cukup dan oleh sebab itu tidak diperlukan penyisihan tambahan.
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja
(terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) sebesar Rp 289,9 miliar dan Rp 242,7 miliar, yang
disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Kewajiban Tidak lancar lainnya - Bersih” masingmasing sebesar Rp 129.062.522.807 dan Rp 106.430.813.353, setelah dikurangi jumlah yang
belum diamortisasi atas biaya jasa lalu yang ditangguhkan masing-masing pada tanggal
31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 160,8 miliar dan Rp 136,3 miliar.
Imbalan jasa terkait yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar Rp 22.631.709.451 dan
Rp 45.735.095.201.
Penyisihan imbalan kerja tersebut diatas berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh
PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) yang menggunakan metode ”Projected Unit of
Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut
antara lain;
Suku bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
: 10% per tahun
: 7% per tahun
: CSO’80
b. Divisi Tepung Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti
yang mencakup hampir seluruh karyawan dan pekerjanya yang memenuhi syarat.
Berdasarkan program pensiun iuran pasti Divisi Tepung, manfaat pensiun yang dibebankan pada
operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002
adalah sebesar Rp 9.807.739.759 dan Rp 5.115.429.140. Aktiva program pensiun tersebut
dikelola oleh Dana Pensiun Iuran Pasti Bogasari.
Di lain pihak, manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan program pensiun
manfaat pasti Divisi Tepung adalah sebesar Rp 16.656.439.893 dan Rp 4.746.906.277. Aktiva
60
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. MANFAAT PENSIUN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (lanjutan)
program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Manfaat Pasti Bogasari. Berdasarkan hasil penilaian
aktuaria terakhir, yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa (JAPG), aktuaris
independen, bertanggal 15 Januari 2004 dan 10 Februari 2003, aktiva program pensiun dan
hutang aktuarial pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
2003
2002
Hutang aktuarial
Nilai wajar dari aktiva program pensiun
72.603.535.742
60.467.822.903
62.514.743.636
46.571.896.000
Bersih
12.135.712.839
15.942.847.636
Untuk keperluan penilaian aktuaria yang disebutkan di atas, JAPG menggunakan metode “Unit of
Credit Cost” dengan asumsi tingkat bunga tahunan sebesar 8% dan tingkat kenaikan gaji 7% per
tahun.
c. IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan
tetapnya. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masingmasing untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember 2003 dan 2002 sebesar
Rp 5.076.682.498 dan Rp 4.018.363.369. Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun
Indolife Pensiontama dan Central Asia Raya.
d. SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang mencakup
seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang
dibebankan pada operasi masing-masing untuk tahun yang berakhir tanggal pada 31 Desember
2003 dan 2002 sebesar Rp 8.466.249.364 dan Rp 7.457.685.387. Aktiva program pensiun
tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Salim Ivomas Pratama dan Dana Pensiun Salim
Indoplantation.
26. LABA PER SAHAM
Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut :
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2003
Laba Bersih
Laba per Saham Dasar
603.481.302.847
Jumlah Rata-rata
Tertimbang Jumlah
Saham
Laba per Saham
8.503.348.875
71
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002
Laba Bersih
Laba per Saham Dasar
802.632.827.816
61
Jumlah Rata-rata
Tertimbang Jumlah
Saham
8.875.073.125
Laba per Saham
90
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen dibawah ini
dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap
segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya.
a. Informasi Segmen Utama
Group mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi sembilan (9) segmen usaha utama, yaitu,
mie, tepung, minyak goreng dan lemak nabati, perdagangan, perkebunan, penyedap makanan,
makanan ringan, makanan bayi dan distribusi. Informasi segmen usaha utama tersebut adalah
sebagai berikut:
62
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Pada Tanggal dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2003
Minyak Goreng dan Lemak Nabati
Mie
Tepung
Minyak Goreng
dan Lemak Nabati
Perdagangan
Penyedap
Makanan
Perkebunan
Makanan Ringan
Makanan Bayi
Distribusi
Eliminasi
Jumlah
PENJUALAN
Penjualan kepada pelanggan eksternal
Penjualan antar segmen
5.931.703.263.484
93.470.355.088
5.038.803.481.009
1.047.526.981.309
1.660.990.382.778
550.131.093.718
1.610.373.395.287
504.001.073.308
1.076.870.199.226
-
322.725.401.503
7.078.397.416
248.779.144.681
1.413.041.636
317.099.819.553
-
1.664.080.386.748
-
(2.203.620.942.475)
17.871.425.474.269
-
Jumlah Penjualan
6.025.173.618.572
6.086.330.462.318
2.211.121.476.496
2.114.374.468.595
1.076.870.199.226
329.803.798.919
250.192.186.317
317.099.819.553
1.664.080.386.748
(2.203.620.942.475)
17.871.425.474.269
917.163.134.149
462.903.120.000
536.415.613.649
46.312.161.986
18.831.238.310
49.340.477.596
21.991.346.193
Laba (Rugi) Usaha
(23.850.037.972)
(63.750.374.626)
43.438.263.054
2.008.794.942.339
Beban Lain-lain - Bersih
(977.659.770.553)
Beban Pajak
(310.203.461.499)
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak
Perusahaan - Bersih
(117.450.407.440)
LABA BERSIH
603.481.302.847
AKTIVA DAN KEWAJIBAN
Aktiva Segmen
9.621.066.800.348
5.728.773.507.245
916.795.214.751
1.309.775.899.590
1.642.394.408.377
199.586.303.545
153.187.400.464
322.038.608.151
1.292.389.348.375
(5.897.385.971.438)
15.288.621.519.408
388.063.803.300
860.180.684
300.957.000
1.020.000.000
-
-
-
-
-
(370.012.000.481)
20.232.940.503
10.009.130.603.648
5.729.633.687.929
917.096.171.751
1.310.795.899.590
1.642.394.408.377
199.586.303.545
153.187.400.464
322.038.608.151
1.292.389.348.375
(6.267.397.971.919)
15.308.854.459.911
7.971.594.661.492
5.589.148.270.448
245.784.495.179
1.063.826.930.717
167.634.003.610
124.758.551.625
37.309.540.702
209.653.069.819
877.156.933.904
(5.734.536.116.762)
10.552.330.340.734
Pengeluaran Modal
189.076.106.369
210.315.401.158
10.180.824.733
17.582.102.168
108.148.368.923
7.246.620.947
3.246.167.338
51.682.066.994
17.894.673.379
-
615.372.332.009
Penyusutan dan Amortisasi
211.658.382.962
180.928.473.839
24.792.509.762
15.399.765.366
44.417.473.517
6.997.773.771
5.100.282.095
8.551.910.911
37.184.279.793
-
535.030.852.016
Penyertaan Saham
Jumlah Aktiva
Kewajiban Segmen
Informasi Segmen Lainnya
63
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Pada Tanggal dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002
Minyak Goreng dan Lemak Nabati
Mie
Tepung
Minyak Goreng
dan Lemak Nabati
Perdagangan
Penyedap
Makanan
Perkebunan
Makanan Ringan
Makanan Bayi
Distribusi
Eliminasi
Jumlah
PENJUALAN
Penjualan kepada pelanggan eksternal
Penjualan antar segmen
5.694.208.695.169
91.456.669.100
4.833.835.619.740
1.093.214.962.309
1.303.090.528.274
637.951.331.591
1.384.829.765.908
1.484.059.872.228
902.629.108.973
-
343.776.478.658
1.295.672.640
260.744.630.422
-
215.066.981.556
-
1.528.103.196.424
-
(3.307.978.507.868)
16.466.285.005.124
-
Jumlah Penjualan
5.785.665.364.269
5.927.050.582.049
1.941.041.859.865
2.868.889.638.136
902.629.108.973
345.072.151.298
260.744.630.422
215.066.981.556
1.528.103.196.424
(3.307.978.507.868)
16.466.285.005.124
Laba Rugi Usaha
983.140.384.539
411.754.597.120
22.303.706.415
393.718.573.784
41.359.694.681
22.287.913.434
20.406.623.756
1.495.760.671
(69.592.911.234)
53.261.342.285
1.880.135.685.451
Beban Lain-lain - Bersih
(462.051.771.545)
Beban Pajak
(496.343.470.105)
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak
Perusahaan - Bersih
(119.107.615.985)
LABA BERSIH
802.632.827.816
AKTIVA DAN KEWAJIBAN
Aktiva Segmen
9.795.155.101.754
5.921.112.082.622
812.368.178.658
1.403.351.729.425
2.771.679.106.227
187.686.414.646
146.537.023.656
245.409.204.237
1.045.280.436.326
(7.100.752.565.647)
15.227.826.711.904
Penyertaan Saham
1.591.549.527.156
860.180.684
271.534.000
1.020.000.000
-
-
-
-
-
(1.570.012.000.481)
23.689.241.359
11.386.704.628.910
5.921.972.263.306
812.639.712.658
1.404.371.729.425
2.771.679.106.227
187.686.414.646
146.537.023.656
245.409.204.237
1.045.280.436.326
(8.670.764.566.128)
15.251.515.953.263
8.831.546.921.628
2.505.680.182.914
342.296.316.925
1.080.297.927.234
140.884.268.013
121.173.039.694
31.881.808.942
157.211.098.535
640.401.319.297
(3.138.232.878.740)
10.713.140.004.442
Pengeluaran Modal
283.270.346.500
164.710.027.458
90.345.805.764
46.963.130.409
81.696.817.053
14.591.754.803
16.765.042.659
8.113.922.204
40.204.445.659
-
746.661.292.509
Penyusutan dan Amortisasi
163.037.225.378
167.691.416.241
24.338.266.055
11.732.079.095
36.563.699.324
5.979.619.326
4.198.617.769
7.889.291.480
36.289.138.454
-
457.719.353.122
Jumlah Aktiva
Kewajiban Segmen
Informasi Segmen Lainnya
64
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
b. Informasi Segmen Sekunder
Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut:
2003
2002
Penjualan Bersih
Domestik
Luar Negeri
14.749.781.074.578
3.121.644.399.691
14.077.513.710.482
2.388.771.294.642
Jumlah
17.871.425.474.269
16.466.285.005.124
Laba Usaha
Domestik
Luar Negeri
1.794.425.627.415
214.369.314.924
1.653.201.897.362
226.933.788.089
Jumlah
2.008.794.942.339
1.880.135.685.451
Jumlah Aktiva
Domestik
Luar Negeri
14.557.415.837.279
751.438.622.632
14.763.330.650.996
488.185.302.267
Konsolidasi
15.308.854.459.911
15.251.515.953.263
28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS
a. Kegiatan usaha Group telah terpengaruh dan mungkin masih akan terus terpengaruh pada masa
yang akan datang akibat ketidakstabilan kondisi ekonomi di Indonesia secara keseluruhan, yang
kemungkinan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan nilai mata uang dan berdampak negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada
beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan
dilakukan oleh Pemerintah, yang merupakan tindakan yang berada diluar kendali Group.
Sebagai bagian dari usahanya yang berkesinambungan untuk menghadapi dampak kondisi
ekonomi tersebut di atas terhadap operasi Group, Group akan terus melanjutkan usaha untuk
meningkatkan penjualan ekspor, menerapkan manajemen keuangan yang dinamis tetapi berhatihati dan kebijakan-kebijakan manajemen lainnya untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin
terjadi.
b.
Pada tahun 1998, Indonesia memberlakukan undang-undang anti monopoli yang melarang
kegiatan bisnis yang tidak sehat. Undang-undang ini memfokuskan pada perilaku para pesaing
dalam suatu pasar dan karateristik struktural dari pasar tersebut. Walaupun pangsa pasar
dianggap sebagai satu diantara beberapa indikator adanya monopoli atau persaingan yang tidak
sehat, namun hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang digunakan dalam
menentukan kegiatan bisnis yang tidak sehat. Disamping itu, Pemerintah belum mengeluarkan
peraturan pelaksanaan untuk menjelaskan beberapa ketentuan dalam Undang-undang tersebut,
oleh karena itu, masih terdapat ketidakpastian dalam interpretasi mengenai pasar dan pangsa
pasar. Sebagai tambahan, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh “Komite Pemantau dan
Pengawasan Usaha” yang dibentuk oleh pemerintah pada bulan September 2000, suatu
perusahaan tidak akan didenda karena memiliki pangsa pasar yang signifikan kecuali perusahaan
tersebut melanggar peraturan “persaingan usaha yang sehat”.
65
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
Manajemen memonitor perkembangan yang signifikan atas implementasi undang-undang
tersebut di atas, dan akan terus menjalankan kebijakan-kebijakan yang ketat untuk meyakinkan
bahwa Group di setiap waktu telah menjalankan usahanya dengan hati-hati untuk menghindari
pelanggaran dan konsekuensi risiko denda atau sanksi berdasarkan undang-undang tersebut.
29. PENGUNGKAPAN MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2003, Group memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing yang signifikan. Nilai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal
neraca dan tanggal laporan auditor independen disajikan sebagai berikut:
Setara Dengan Rupiah
Mata Uang Asing
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Dolar Australia
Piutang
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Uang muka dan jaminan
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Dalam Ringgit Malaysia
Lain-lain
Dalam Dolar AS
20 Februari 2004
(Tanggal Laporan
Auditor)
US$
RM
AUD
29.230.682
553
70
247.437.723.130
1.231.531
444.220
246.034.650.394
1.224.895
465.990
US$
EUR
82.243.771
24.574
696.193.521.515
261.541.082
692.245.820.507
263.433.280
US$
EUR
RM
9.151.749
48.940
20.571
77.469.555.285
520.868.420
45.811.617
77.030.271.333
524.636.800
45.564.765
US$
636.568
5.388.548.120
5.357.992.856
1.027.319.244.920
1.021.504.060.820
Sub - Jumlah
Aktiva Tidak Lancar Lainnya
Aktiva swap - bersih *)
Dalam Dolar AS
Piutang jangka panjang - Pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Dalam Dolar AS
31 Desember 2003
(Tanggal Neraca)
US$
211.762.211
1.792.567.116.115
1.782.402.529.987
US$
1.200.000
10.158.000.000
10.100.400.000
Sub - Jumlah
1.802.725.116.115
1.792.502.929.987
Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing
2.830.044.361.035
2.814.006.990.807
Kewajiban Lancar
Hutang bank jangka pendek dan
cerukan
Dalam Dolar AS
Hutang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Inggris Raya Pound Sterling
Dalam Yen Jepang
Dalam Euro
Dalam Dolar Singapura
Biaya yang masih harus dibayar
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
US$
12.104.000
102.460.360.000
101.879.368.000
US$
GBP
JP¥
EUR
SIN$
131.995.054
6.669
625.142
15.843
9.390
1.117.338.132.110
100.541.844
49.486.241
168.617.049
46.724.640
1.111.002.369.518
106.523.937
49.017.884
169.821.117
46.959.390
US$
RM
1.896.526
83.396
16.054.092.590
185.722.892
15.963.059.342
184.722.140
*) Jumlah yang disajikan pada neraca konsolidasi sebesar Rp 1.141.518.102.244 telah diperhitungkan dengan hutang Swap dalam mata uang
Rupiah sebesar Rp 651.049.013.871.
66
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PENGUNGKAPAN MATA UANG ASING (lanjutan)
Setara Dengan Rupiah
Mata Uang Asing
Uang muka pelanggan
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Kewajiban jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Dalam Dolar AS
31 Desember 2003
(Tanggal Neraca)
20 Februari 2004
(Tanggal Laporan
Auditor)
US$
EUR
418.777
1.243
3.544.947.305
13.229.249
3.524.846.009
13.323.717
US$
36.363.636
307.818.178.740
306.072.724.212
1.547.780.032.660
1.539.012.735.266
`
Sub - Jumlah
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban jangka panjang
Dalam Dolar AS
Dalam Euro
Wesel bayar - bersih
Dalam Dolar AS
US$
EUR
48.484.848
191.982
410.424.238.320
2.043.264.426
408.096.965.616
2.057.855.058
US$
310.000.000
2.624.150.000.000
2.609.270.000.000
Sub - Jumlah
3.036.617.502.746
3.019.424.820.674
Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing
4.584.397.535.406
4.558.437.555.940
Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing
1.754.353.174.371
1.744.430.565.133
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan auditor
independen tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aktiva dan kewajiban dalam mata
uang asing Group, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp 9,92 miliar.
30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
a. Pada tanggal 7 Januari 2004, seluruh 228.900 hak opsi dalam tahap III (tahap terakhir ESOP),
seperti yang telah disebutkan pada Catatan 16, telah diberikan dan menjadi hak karyawan yang
memenuhi syarat. Berdasarkan jumlah keseluruhan hak opsi dalam tahap III tersebut, sejumlah
114.450.000 saham baru Perusahaan tersedia untuk ditempatkan bagi karyawan yang memenuhi
syarat pada tingkat harga yang telah ditetapkan yaitu Rp 825 per saham. Seperti yang juga
disebutkan pada Catatan 16, setiap satu (1) hak opsi karyawan memberikan hak kepada
karyawan yang memenuhi syarat untuk membeli satu satuan perdagangan saham/lot (terdiri dari
500 saham baru Perusahaan). Pada tanggal 20 Februari 2004 (tanggal laporan auditor
independen), tidak ada hak opsi yang diberikan dalam tahap III ESOP tersebut yang
direalisasikan.
Estimasi beban kompensasi yang timbul dari hak opsi dalam tahap III ESOP tersebut di atas
sebesar Rp 7,1 miliar.
b. Pada tanggal 3 Februari 2004, Perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan kontrak POS
sebelum jatuh tempo yaitu pada berbagai tanggal di tahun 2005 (lihat Catatan No. 24b) dengan
Bank of Amerika Asia Limited (BAAL), dengan jumlah nosional sebesar US$ 60 juta. Pada
tanggal penyelesaian, selisih lebih piutang SWAP Perusahaan setelah diperhitungkan dengan
hutang SWAP kepada BAAL sesuai dengan kontrak POS tersebut adalah sebesar US$ 12,35 juta
(sekitar Rp 104 miliar).
67
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2003 dan 2002
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Group bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 20 Februari 2004.
68
Download