Pengawas Minum Obat (PMO)

advertisement
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Achmad Ramdani
Agus Setiawan
Bima Nafi N.C
Karmelia
Nur Latifah
Suwanti
Salma Hilwa Naurah
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberkulosis.
Bakteri
ini
lebih
sering
menginfeksi organ paru-paru
dibandingkan bagian lain tubuh
manusia.
Kuman ini bersifat aerob sehingga
sebagian besar kuman menyerang
jaringan yang memiliki
konsentrasi tinggi
Kuman ini berbentuk batang,
mempunyai sifat khusus yaitu
tahan
terhadap
asam
pada
pewarnaan, oleh karena itu disebut
sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman ini cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup sampai beberapa jam di
tempat yang gelap dan lembab. Dalam
jaringan tubuh kuman ini dapat
dorman (tertidur lama) selama
beberapa tahun
Gejala utama penderita TB paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan.
Sumber penularan adalah penderita TB BTA
positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Percikan dapat bertahan selama beberapa jam
dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman. Percikan dapat bertahan
selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap
dan lembab. Daya penularan seorang penderita
ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya.
Isoniasid
1. Jenis Obat
Streptomicin
Pirasinamid
Rifampicin
2. Prinsip Obat
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari
beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat
selama 6-9 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh.
Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan
dalam dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong.
Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita
mendapat obat (minum obat)
setiap hari selama 2 - 3 bulan.
Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita
mendapat obat (minum obat)
tiga kali seminggu selama 4 – 5
bulan
3.
Efek Samping Obat
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat
mengkonsumsi obat TB bervariasi mulai dari ringan hingga
berat. Efek samping ringan dapat berupa berubahnya warna
urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampisin.
Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada
nafsu makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati,
gatal dan kemerahan dikulit gangguan keseimbangan
hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal
tersebut, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter
untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan.
Katego
ri
I
Rumus
2HRZE/
4H3R3
Indikasi
•
•
•
II
2HRZES/
HRZE/
5H3R3E3
•
•
•
Tahap intensif
Tahap
lanjutan
Penderita baru TB
paru BTA positif.
Penderita TB paru
BTA negatif foto
toraks positif
Penderita TB
ekstra paru
Selama 2 bulan, frekuensi
1 kali sehari menelan obat,
jumlah 60 kali menelan
obat
Selama 4 bilan,
frekuensi 3 kali
seminggu , jumlah
54 kali menelan
obat
Penderita kambuh
(relaps)
Penderita gagal
Penderita dengan
pengobatan setelah
putus berobat
(default)
Selama 2 bulan
pertama frekuensi 1 kali
sehari, jumlah 60 kali
menelan obat.
Satu bulan berikutnya
selama 1 bulan, 1 kali
sehari, jumlah 30 kali
menelan obat.
Selama 5 bulan,
3 kali seminggu,
jumlah total 66
kali menelan obat.
Katego Rumus
ri
III
2RHZ/
4RH
Indikasi
Tahap
intensif
Tahap
lanjutan
Prinsip dasar pengobatan TB
adalah minmal 3 macam obat
dan diberikan dalam waktu 6
bulan. Dosis anak harus
disesuaikan dengan berat
badan anak.
Selama 2 bulan
setiap hari
Selama 4 bulan
setiap hari
Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh,
puskesmas menjalankan beberapa program
pokok
salah
satunya
adalah
program
pemberantasan penyakit menular (P2M) seperti
program penanggulangan TB Paru yang
dilakukan dengan strategi DOTS dan Penyuluhan
Kesehatan.


Fokus utama DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) adalah
penemuan dan penyembuhan penderita, prioritas diberikan kepada
penderita TB tipe menular.
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen yaitu:
Penemuan penderita
dengan pemeriksaan dahak
secara mikroskopis.
Komitmen politik dari para
pengambil keputusan
termasuk dukungan dana.
Jaminan tersedianya OAT jangka
pendek secara teratur, menyeluruh dan
tepat waktu dengan mutu terjamin.
Sistem pencatatan dan pelaporan
yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan
penderita dan kinerja program
secara keseluruhan.
Pengobatan dengan paduan Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO).

Persyaratan untuk menjadi PMO yaitu seseorang
yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh
petugas kesehatan maupun penderita, selain itu
harus disegani dan dihormati oleh penderita,
seseorang yang tinggal dekat dengan penderita,
bersedia membantu penderita dengan sukarela dan
bersedia dilatih atau mendapat penyuluhan bersamasama dengan penderita.

Seorang PMO mempunyai tugas untuk mengawasi
penderita TB agar menelan obat secara teratur
sampai selesai pengobatan, memberi dorongan
kepada penderita agar mau berobat teratur,
mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak
pada waktu yang telah ditentukan, memberi
penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB
yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB
untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan
Kesehatan, dan tugas seorang PMO bukanlah untuk
mengganti kewajiban penderita mengambil obat dari
unit pelayanan kesehatan.
Saat batuk seharusnya menutupi
mulutnya, dan apabila batuk lebih
dari 3 minggu, merasa sakit di dada
dan kesukaran bernafas segera
dibawa kepuskesmas atau ke rumah
sakit.
Saat batuk memalingkan muka agar
tidak mengenai orang lain.
Mencuci peralatan makan dan
minum sampai bersih setelah
digunakan oleh penderita.
Membuang ludah di tempat yang
tertutup, dan apabila ludahnya
bercampur darah segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
Bayi yang baru lahir dan anak-anak
kecil harus diimunisasi dengan
vaksin
BCG.
Karena
vaksin tersebut akan memberikan
perlindungan yang amat bagus.
Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC)
itu disebabkan karena adanya bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Oleh karena itu untuk mencegah
penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga
penyakit yang harus benar-benar segera ditangani
dengan cepat.
Download