Lanjutan....Non Verbal, (Psikom part

advertisement
Lanjutan....Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer
Fungsi nonverbal dalam hubunganya dgn pesan verbal (Mark L.Knapp,1972:9-12) ada lima yaitu:
1. Repitisi yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal. Ex: Anda
menganggukan kepala ketika mengatakan “ya” dan menggelengkan kepala saat mengatakan “tidak”.
2. Subsitusi, yaitu u/ menggantikan lambang-lambang verbal. Ex: Anda menggoyang-goyangkan
tangan Anda sebagai kata “Tidak” saat seorang pengamen menghampiri mobil Anda
3. Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Ex:
Anda mengangguk ketika pacar Anda bertanya apakah tas yg baru dibelinya bagus. (padahal secara
verbal/lisan anda tidak menyukainya)
4. Komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya non verbal. Ex: Anda melambaikan
tangan saat mengatakan selamat jalan
5. Aksentuasi yaitu menegaskan/menekankan pesan verbal Ex: Anda sibuk membereskan
buku-buku atau melihat jam tangan Anda ketika jam kuliah berakhir sehingga dosen
menutup kuliahnya.
Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan non verbal
penting :
1. Faktor-faktor non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi
interpersonal
pada gilirannya orang lain pun lebih banyak “membaca” pikiran kita lewat petunjukpetunjuk nonverbal. Menurut Birdwhistell, “tidak lebih dari 30% sampai 35% makna
sosial percakapan atau interaksi dilakukan kata-kata” sisanya dilakukan dengan
nonverbal.
Mehrabian, penulis The Silent Message, bahkan memperkirakan 93% dampak pesan
diakibatkan oleh pesan nonverbal. dalam konteks ini juga kita memahami mengapa
kalimat-kalimat yang tidak lengkap dalam perrcakapan masih dapat diberi arti.
“Pokoknya....” “Ya gitu deh....”
Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan non verbal penting :
2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan melalui pesan non verbal daripada
pesan verbal.
Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar. Sejak Zaman Prasejarah, wanita
selalu mengatakan “tidak” dengan lambang verbal, tetapi pria jarang tertipu. Mereka tahu ketika
“tidak” diucapkan, seluruh anggota tubuhnya mengatakan “ya”.
3. Pesan non verbal menyampaikan makna dan maksud yg relatif bebas dari penipuan,
distorsi dan kerancuan
Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan
makna pesan. Sebagaimana fungsi pesan nonverbal yaitu repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen,
dan aksentuasi, semua ini membambah kadar informasi dalam penyampaian pesan.
Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan non verbal penting :
4. Pesan non verbal mempunyai fungsi metakomunikasi yang berkualitas tinggi
Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan
makna pesan. Sebagaimana fungsi pesan nonverbal yaitu repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen,
dan aksentuasi, semua ini menambah kadar informasi dalam penyampaian pesan
5. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yg lebih efisien dibandingkan dgn
pesan verbal.
Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu
terdapat redundansi (lebih banyak lambang dari yang diperlukan), repitisi, ambiguity (kata-kata yang
ganda), dan abstraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara
verbal daripada secara nonverbal.
6. Pesan non verbal merupakan sarana sugesti yg paling tepat.
3. Kontak mata.
Orang yang berbohong cenderung mengedipkan mata lebih sering, disertai
pupil mata yang melebar. Karena mereka sering kesulitan mempertahankan
kontak mata
Memahami Peran petunjuk Non Verbal dalam Konteks Pengecohan (Baron dan
Byrne,2002) ;
1. Perubahan ekspresi mikro (microexpressions) : Perubahan ekspresi wajah sepersekian
detik.
Ex: Perhatikan ekspresi teman Anda, jika Anda bertanya padanya “bagaimana jika kita
belajar kelompoknya dikampus saja?” Jika Anda menagkap satu ekspresi saja (tersenyum)
kemudian disusul dengan menghela nafas panjang. Bisa jadi dia sebenarnya tidak setuju
atau berusaha menyembunyikan ketidaksetujuannya itu
2. Ketidaksesuaian antar saluran (inter channel discrepancies) : susahnya mengatur dan
mengontrol beberapa bahasa nonverbal pada saat yang bersamaan. Ex: ketika ada
seseorang berbohong dia bisa mengatur ekspresi wajah dgn baik, namun bisa saja dia sulit
untuk memandang mata lawan bicara. (Kemampuan motorik antara satu sama lainya tidak
terkontrol dgn seimbang)
Verbal communication often establishes relationship – level meanings.
Komunikasi non verbal dapat membawa 3 dimensi dari realtionship – level
meaning ;
1. Responsiveness – immediacy adalah perilaku yang mengembangkan
kedekatan hubungan antara orang yang berinteraksi
2. Liking – perilaku non verbal sering menjadi indikator, apakah kita
merasa positif atau negatif dengan seseorang.
3. Power – kita menggunakan perilaku non verbal untuk menegaskan
dominasi, menegosiasikan sesuatu atau menjadi orang yang berpengaruh
Download