Parasit dan Penyakit Ikan arthropoda Roffi Grandiosa, M.Sc. [email protected] Parasit dan Penyakit Ikan Penyakit terbagi 2 : 1. Parasiter 2. Non Parasiter Parasitisme : adalah tipe hubungan simbiotik antar organisme dimana salah satu nya (parasit), mengambil keuntungan sementara organisme lain (inang) mengalami kerugian. Contoh Parasit di Manusia : Kaki Gajah, Malaria, Cacingan.. dll Parasit Secara umum lebih kecil dari inang. Dalam siklus hidupnya memiliki cara hidup tertentu Parasitisme berbeda dengan parasitoidisme, dimana inang dapat terbunuh Dalam dunia kedokteran hanya organisme eukariotik yang termasuk parasit, sementara bakteri dan virus tidak. Klasifikasi Parasit Klasifikasi Parasit a. Ektoparasit : Parasit yang hidup di luar tubuh ikan. b. Endoparasit : Parasit yang hidup dalam tubuh ikan. Endoparasit terbagi dua yaitu : a. Interseluler : Di dalam rongga tubuh inang b. Intraseluler : di dalam sel inang (contoh bakteri atau parasit) Parasit dalam Perikanan. Semua organisme air memiliki potensi sebagai inang bagi parasit. Dalam jumlah kecil, tidak akan membahayakan ikan namun jika kondisi lingkungan memungkinkan maka parasit akan bereproduksi dengan cepat. • Lapisan mucus atau cuticle menyediakan perlindungan ikan terhadap parasit. • Pada ikan sehat, lapisan mucus selalu diperbaharui, sehingga parasit tidak dapat menempel dalam waktu lama. • Mucus juga memiliki lysozyme, immunoglobins spesifik dan asam lemak. Hal itu diperkirakan memiliki sifat anti patogen. Bilamana ikan hidup di lingkungan stress, cuticle atau mucus akan terpengaruh dari dampak negatif antara lain pH yang tidak cocok, toksin, kandungan ammonia tinggi. Pada kondisi yang merugikan ektoparasit diperkirakan akan berproliferasi pada ikan. Tingkat penularan penyakit pada umumnya dinyatakan dengan prevalensi kejadian dan intensitas parasit. Prevalensi adalah persentase ikan yang terinfeksi dibandingkan dengan seluruh ikan contoh yang diperiksa. Intensitas merupakan jumlah rata-rata parasit per ikan yang terinfeksi. Prevalensi dan Intensitas tiap jenis parasit tidak selalu sama karena banyaknya faktor yang berpengaruh, salah satu faktor yang berpengaruh adalah ukuran inang (Dogiel et al., 1970 dalam Awilia, 2002). Arthropoda Filum terbesar dari kingdom animalia, termasuk arachnids, serangga, crustacea 80% Animalia, > 1 juta spesies Sifat: • Bersegmen Tubuh (berbuku-buku) • Terdapat konsep modularity dalam evolusi arthropoda • Exosceleton yang keras terbuat dari Chitin (C8H13O5N)n • Terkadang diselimuti pula Kalsium Karbonat • Bersayap dan tanpa sayap • Berkaki 3-7 pasang • Ada yang hidup parasitik, predator ataupun sebagai vektor Sistem Peredaran Darah Terbuka : terdapat cairan tubuh (hemolymph) dalam rongga tubuh (hemocoel), cairan tersebut menyelimuti organ dan menyediakan oksigen dan nutrien. Tidak ada perbedaan antara darah dan cairan dalam tubuh. Campuran cairan disebut hemolymph atau haemolymph. Hemolymph memenuhi interior dari hemocoel dari badan. Komposisi hemolymph terdiri dari air, garam inorganik (Na+, Cl-, K+, Mg2+, dan Ca2+), dan senyawa organik (carbohydrates, proteins, and lipids). Pengangkut oksigen disebut hemocyanin. Sistem imun juga terdapat dalam arthropoda yaitu hemocytes. Berdasarkan siklus hidupnya dan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola. Hemimetabola : yaitu organisme yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: - Telur - Nimfa, ialah organisme muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini organisme muda mengalami pergantian kulit. - Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya. - Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain: 1. Achyptera atau Isoptera 2. Orthoptera 3. Odonata 4. Hemiptera 5. Homoptera Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Bahasan di Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Arthropoda (Crustacea dan Hexapoda) Crustacea yang akan dibahas antara lain : Isopoda Branchiura Copepoda Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut,. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut: 1) Entomostraca (udang tingkat rendah) Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: a) Branchiopoda b) Ostracoda c) Copepoda d) Cirripedia 2) Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu: a) Isopoda b) Stomatopoda c) Decapoda Crustacea: Kingdom:Animalia Phylum:Arthropoda Subphylum:Crustacea Class:Malacostraca Order:Isopoda Isopod Parasite Isopod : 4500 spesies terdapat di perairan Isopod larvae menetas sebagai mancae, tetapi tanpa sepasang kaki pereiopod. Tidak memiliki fase renang, maka penyebaran terbatas cenderung endemik. Exoskeleton mengalami pergantian dengan proses yang disebut Ecdysis; yaitu moulting dua tahap. Isopoda 3 group utama: Cymothoids: parasit ikan (cymothoa, ceratothoa, nerocila) Epicaridian: parasit udang (bopyridae) Gnathiids: pada saat stadium larva bersifat parasit disebut pula praniza Isopoda : Spesies parasitik + 430 spesies Bersifat hermaprodit pada tipe cymothoid. Awal hdiupnya adalah jantan namun berubah menjadi betina. Pada seluruh fase hidupnya ia bersifat parasit. Umumnya berupa parasit fakultatif dan ektoparasit Hidup di kulit, rongga insang dan rongga perut. Morfologi antar isoposa hampir sama Bagian tubuh terdiri dari : Cephalon Peraeon Pleion EFFECT IN AQUACULTURE 1. Kematian benih secara langsung 2. Biaya pengobatan 4. Secara penampakan ikan yang terkena parasit tidak layak panen 5. Saat ikan digrading perlu kerja tambahan menseleksi 6. Penyebab kematian secara tidak langsung, stress dan penyakit lain bisa menyerang 7. Pertumbuhan terhambat Cymothoa exigua: The Tongue Biters Ceratothoa sp pada ikan Carangidae Ceratothoa spp. Alitropus Typus Keberadaan: Bahan Organik Isopoda: Protandrous hermaprodites Fenomena menarik: Jantan pertama yang menjadi parasit akan berubah menjadi betina Terdapat feromon dari betina sehingga menghambat jantan berikutnya untuk berubah kelamin Proboscis: bentuk mulut yang termodifikasi Ordo? Branchiura Kingdom:Animalia Phylum:Arthropoda Subphylum:Crustacea Class:Maxillopoda Subclass:Branchiura Salah satu parasit yang dikenal pada ordo ini adalah spesies Argulus. Argulus ~ 150 species Argulus menyebabkan penyakit argulosis Spesies Argulus antara lain : Argulus indicus Argulus japonicus Nama lain adalah : Fish Louse atau Kutu ikan Gejala Penyakit Pendarahan pada kulit ikan Perubahan warna pada kulit Terdapat bintil-bintil Menyerang ikan air tawar (ikan budidaya ataupun ikan liar) Siklus hidup 30 hari Kutu Air ( Argulus ) Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchiura. Parasit ini masuk ke dalam kolam biasanya melalui pakan hidup. Sifat parasitik Argulus cenderung temporer dengan mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas. Argulus dapat bertahan selama beberapa hari di luar tubuh ikan. memiliki anti koagulan darah di stylet nya Parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya. Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat. Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan. Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu. Serangan Argulus tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan. Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat menjadi rentan terhadap serangan jamur dan bakteri. Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stress osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian. Argulus diketahui dapat pula menjadi vector penyakit lainnya. Tanda-tanda serangan Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya". Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm. Pencegahan dan Pengobatan Senyawa organofosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam larutan standar formalin (37-47%) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganate dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit.