4 Larangan Saat Menjalankan Bisnis MLM January 15th, 2011 by | Filed under Hukum Bisnis MLM. Anda sudah memutuskan MLM sebagai karir profesional? Kalau begitu, masukkan 4 larangan berikut sebagai bagian dari komitmen Anda untuk sukses. Apa sajakah itu? Mari kita tinjau satu persatu. Larangan #1: Saya Tidak Memiliki Cukup Waktu untuk Melakukan Prospekting dan Memberikan Fokus Pada Persoalan Penjualan Solusi: CIPTAKAN WAKTU! Seorang pebisnis MLM profesional, seorang sales atau pemilik bisnis yang bercita-cita untuk meraih kesukses lebih tinggi pasti memiliki hari-hari yang selalu sibuk, kadang bahkan luar biasa sibuk, bila dibandingkan orang kebanyakan. Tapi, betapa pun sibuknya, mereka akan selalu memasukkan agenda prospekting sebagai bagian dari aktivitas bisnisnya. Entah itu sebagai agenda harian atau mingguan. Sebab pelanggan baru, member baru atau calon pembeli baru adalah nyawa dalam bisnis mereka. Bagaimana cara mereka melakukannya? Mereka meluangkan waktu. Itu saja. Anda bisa menciptakan waktu luang khusus untuk melakukan pekerjaan ini bila mau merencanakan waktu kerja jauh-jauh hari sebelumnya dan komitmen dengan rencana yang Anda buat. Ini artinya, buatlah rencana kerja, harian dan mingguan, bahkan hingga kerja bulanan. Tuliskan di agenda atau kalender Anda jadwal prospekting yang dimaksud dan coretlah dulu aktivitas-aktivitas yang kurang penting. Sulit? Mungkin, tapi Anda ingin sukses bukan? Tips: Jadwalkan hal-hal penting terlebih dahulu. Letakkan mereka dibagian atas agar Anda segera melakukannya di awal hari. Saat membuat rincian jadwal, tanyakan pada diri, pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sekiranya kurang penting dan mana saja yang hanya membuang-buang waktu. Pastikan Anda menyediakan waktu dan menyiapkan diri untuk melakukan prospekting. Larangan #2: Saya Tidak Bisa Menjaga Komitmen Pekerjaan Solusi: Temukan ALASAN Anda menjalankan bisnis ini. Ada perbedaan mendasar antara “mengerjakan” dan “meraih”. Perbedaan itu ada pada nilai komitmennya. Komitmen kita pada impian/cita-cita selalu mendorong kita untuk melakukan pencapaian, tidak peduli sesulit apa pun tantangannya. Ada hubungan yang erat antara motivasi dan komitmen. Bila Anda sangat komitmen untuk menciptakan perubahan hidup melalui bisnis MLM yang sedang Anda tekuni, maka ciptakanlah perasaan urgen dalam diri Anda. Kondisi urgent itulah yang akan mendorong Anda untuk terus bekerja. Mari kita coba tes kecil berikut, tanyakan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pada diri sendiri dan berikan tiga alasan yang mengharuskan Anda untuk berkomitmen pada kesuksesan di bisnis MLM yang sedang ditekuni. Apa yang akan menimpa saya bila saya tidak membuat perubahan dalam hidup? Bila saya mulai melakukan prospekting secara teratur dan efektif, apa dampaknya pada saya secara bisnis dan kepuasan pribadi? Apa dampak kesuksesan saya pada orang-orang di sekeliling saya? Orang-orang yang saya sayangi? Bila saya berkomitmen kuat untuk melakukan prospekting dengan tekun, apakah yakin saya akan sukses dalam bisnis ini? Jawaban-jawaban pribadi Anda pada kuis diatas akan membantu memetakan pemahaman atas apa yang sudah Anda putuskan dan mengapa dulu Anda memutuskan untuk bergabung di bisnis MLM. Larangan #3: Saya Tidak Percaya Saya Bisa Sukses. Ini Sepertinya Hanya Membuang-buang Waktu. Solusi: Pecahkan tujuan-tujuan bisnis Anda menjadi langkah-langkah kecil yang terukur. Mencapai suatu tujuan bisnis sering membuat seseorang frustrasi. Tidak jarang, tujuan besar ini malah membuat seseorang berhenti dan menyerah sebelum memulai apa pun. Ouch! Ini juga menjadi pengalaman saya saat berusaha membina member-member baru dalam grup. Banyak yang lenyap, hanya sesaat setelah bergabung. Besarnya gambaran akhir yang ingin dicapai justru membunuh kepercayaan diri seseorang. Dan benar! Kita tidak pernah bisa percaya diri sebelum melakukan tindakan. Dan alasan mengapa kita tidak melakukan tindakan sebab takut gagal! Nah, sekarang cukup jelas persoalannya bukan? Misal, Anda menginginkan ada di level Diamond pada akhir tahun ini, dengan total omset minimal 65.000 poin bisnis. Bagaimana perasaan Anda melihat tujuan akhir semacam ini? Takut? Ingin mundur? Merasa terpaku dan tidak tahu harus melakukan apa? Begitu bukan… Untuk mengembalikan rasa percaya diri, pecahlah tujuan akhir itu menjadi langkahlangkah kecil yang terukur. Dalam bisnis yang saya tekuni, level Diamond artinya memiliki enam kaki berlevel Director. Ini artinya kita harus merekrut enam orang leader yang bercita-cita menjadi director dalam dua belas bulan kedepan. Menurut teori dalam bisnis saya, jangka waktu terpendek seseorang bisa menjadi director adalah 9-10 bulan. Berarti saya memiliki waktu hanya dua bulan untuk menemukan leader-leader itu dan membantu mereka menjadi director dalam 9-10 bulan berikutnya. Sudah semakin jelas gambaran aksi yang dibutuhkan untuk mencapai posisi impian tersebut bukan? Ya, dalam dua bulan atau kurang lebih 60 hari, saya harus menemukan 6 orang dengan komitmen bisnis yang kuat, seperti saya. Berapa orang yang harus saya temui setiap harinya? Berapa orang yang harus saya rekrut setiap minggunya? Langkah-langkah kecil ini akan menuntun kita untuk bertindak lebih sederhana dan mungkin untuk dilakukan. Dampaknya? Lebih percaya diri bukan? Jadi, setelah menetapkan impian besarnya, jangan terfokus pada satu titik itu. Tapi segeralah membuat pecahan-pecahan rencana yang menjadi dasar pijakan tindakan Anda sehari-hari. Keberhasilan Anda melalui hari demi hari akan menciptakan sensasi sukses dan penuh kontrol atas impian Anda. Seiring waktu, tak terasa Anda makin dekat dengan impian besar Anda. Saya yakin, di saat ini Anda pastilah sudah menjadi sosok pebisnis yang lebih matang dan penuh keyakinan diri. Bila mendadak Anda menemui tantangan dan disisipi rasa takut, Anda akan mendapatkan kepercayaan diri baru karena sudah berpengalaman setiap harinya. Dan yang terbaik dari hal ini adalah, saat Anda mampu meraih satu titik yang sebelumnya terasa mustahil untuk dicapai, seterusnya Anda akan yakin bahwa Anda mampu. Larangan #4: Saya Tidak Tahu Harus Berkata Apa. Saya tidak Tahu Apakah Tawaran Saya Berharga Bagi Orang Lain. Solusi: Cari dukungan dan jangan mencoba untuk melakukan segalanya seorang diri. Merasa bingung, kewalahan dan macet sebenarnya sangat normal. Diluar sana, ada banyak pakar yang merekomendasikan berbagai teknik, startegi dan saran. Bahkan, dalam bisnis MLM, masing-masing individu memiliki sponsor dan leader yang siap membantu dan melakukan pelatihan. Jadi, tinggal menunggu kemauan Anda mengikuti arahan dan bimbingan mereka ini bukan? Jadi, mulailah melangkah dari titik yang mereka sarankan. Apakah itu saja cukup? Sayangnya belum… Saat mendapatkan bimbingan dari pakar atau leader yang sudah terbukti mampu mencapai puncak prestasi tertentu, sebaiknya Anda pun menyesuaikan saran-saran mereka dengan keunikan yang Anda miliki. Setiap individu itu unik, memiliki jenis-jenis kekuatan yang berbeda dan memiliki gaya yang berbeda juga. Maka penting sekali untuk membangun gaya berbisnis Anda sendiri agar dapat mencapai kualitas puncak dalam karir MLM Anda. Misal, dalam bisnis MLM yang saya jalankan, kami menjadi kelompok yang pertama kali menciptakan sistem online sebab ternyata keunikan kami adalah kemampuan untuk melihat besarnya peluang bisnis ini bila dipasarkan melalui internet. Meski tidak menutup kemungkinan bisnis ini tetap kami dijalankan secara konvensional, yaitu tatap muka secara offline. Kesimpulannya: Ikuti setiap pelatihan yang diadakan, dengarkan saran, arahan dan bimbingan dari para leader. pelajari resep sukses mereka dan teruslah bertumbuh, cari kekuatan unik milik Anda sendiri ya! Saya pastikan bisnis Anda akan membesar seiring pertumbuhan kepribadian Anda. Ok, terakhir, hindarilah larangan-larangan diatas! Jangan menunggu, buatlah komitmen untuk menjadi pebisnis sukses hari ini juga! Gunakan 5 Ide Sederhana Ini Untuk Memotivasi Grupmu January 5th, 2011 by | Filed under Motivasi dan Pengembangan Diri, Tips MLM. Anda pebisnis MLM? Sudah memiliki tim kerja dan ingin agar mereka menjadi tim yang lebih aktif serta penuh energi? Lima tips dibawah ini bisa Anda coba dan lihat saja hasilnya 1. Kirimi Email Mingguan Email adalah cara lain untuk membangun hubungan baik dengan relasi, termasuk anggota tim dalam grup Anda. Sangat bagus bila Anda mengirimi mereka email secara berkala, seminggu sekali barangkali. Topik yang dimuat bisa hanya sekedar menanyakan kabar dan kendala mereka dalam menjalankan bisnisnya, berita terbaru soal penjualan, menyapa para member baru, memberi aneka tips bisnis/pemasaran, menjawab keluhan, member solusi atas persoalan bisnis mereka, member ide, membantu promosi dan banyak hal lain. Saran penting: selalu jaga hubungan baik, email adalah sati sarana termurah dan tercepat untuk melakukannya. 2. Chatting Chatting adalah mengobrol secara online. Bila member grup Anda terpisah di beberapa tempat dan ongkosnya akan tinggi bila Anda menemui mereka satu per satu, gunakan saja fasilitas chat yang banyak tersedia di internet. Dengan hanya membayar biaya koneksi internet dan listrik, Anda bisa mengobrol sepuasnya dengan member grup secara langsung. 3. Training Jadwalkan satu atau dua kali dalam sebulan untuk memberikan training bisnis pada member grup. Materi training bisa berkisar tips pemasaran, promosi, komunikasi, pembinaan grup dsb. Pelatihan dan suasana pertemuan yang positif serta penuh semangat sangat besar pengaruhnya bagi kesuksesan seseorang dalam menapaki karir MLM-nya. 4. Kontes dan Tantangan Siapkan hadiah-hadiah kecil dan buatlah semacam kontes atau tantangan, lalu tawarkan hal ini pada anggota tim Anda. Misal, bila bisa merekrut 2 orang akan diberi satu paket hadiah atau bila mampu mencapai penjualan tertentu akan mendapatkan tiket seminar gratis. Iklim kompetisi dengan sebuah reward akan mendongkrak semangat kerja mereka. 5. Rekognisi Ada beberapa alasan yang menyemangati seseorang dalam menekuni karir MLM-nya: uang, kebebasan dan pencapaian/pujian. Sebagai seorang leader, biasakanlah untuk member selamat dan rekognisi pada anggota tim Anda yang mampu mencapai titik karir/level tertentu. Lakukan rekognisi ini secara personal via telepon atau sms, juga secara terbuka dalam mailing list, forum online atau saat diadakan pertemuan grup. Pujian baik personal atau terbuka sangat besar efeknya bagi seseorang untuk tetap komit membangun karirnya. Juga bagi orang lain agar bisa melihat bukti bahwa dalam bisnis MLM, kenaikan karir dan penghasilan bukanlah hal mustahil. Tips Menghadapi Kejenuhan Dalam Bisnis MLM January 8th, 2011 by | Filed under Motivasi dan Pengembangan Diri. Ada saat dimana kita merasa begitu jenuh dengan rutinitas bisnis, tidak pedulu seberapa besar kenaikan atau kemajuan yang sedang menghampiri bisnis kita. Rasa ini mendadak saja datang, membuat kita tidak mampu berpikir jernih dan untuk sementara malas berbuat apa pun. Sebagai manusia, wajar sekali kita dilanda kejenuhan. Anda bukan satu-satunya manusia di dunia ini yang mengalami tekanan ini. Saya dan siapa pun pasti pernah, jadi tetaplah berusaha menghadapi hal ini dengan jernih. Caranya? Mari kita intip tips berikut ya: Darurat! Lakukan pertolongan pertama: istirahat. Rasanya seperti menentang arus bukan? Saat banyak pekerjaan dan bisnis kita mulai menanjak, kita justru harus beristirahat. Tapi benar, jika kita paksakan untuk bekerja dikala jenuh melanda, hasilnya tidak akan bagus sebab energi yang kita pancarkan sangat negatif. Bergeraklan melambat [slower], suntikkan energi baru dari hal-hal lain yang bisa menyenangkan hati, seperti membaca, menonton film bagus, olah raga, berwisata barang satu-dua hari atau melakukan aktivitas hobi yang akan membuat otak kita ‘dingin’. Sementara tubuh kita melakukan aneka aktivitas relaksasi, otak kita pada dasarnya tetap bekerja penuh, dengan cara yang berbeda dari biasanya. Aktivitas sejenis ini biasanya memperbarui cara pandang dan perasaan kita, hingga banyak sekali ide-ide brilian muncul disaat-saat ini. Saran: siapkan buku catatan atau recorder di dekat kita. Setiap muncul suatu ide, catat atau rekam. Ide-ide yang terkumpul menunggu untuk ditindaklanjuti setelah kita kembali bekerja. Tips kedua, datanglah ke seminar atau training. Bukalah browser dan cari penawaranpenawaran training atau seminar yang akan diadakan dalam waktu dekat. Training ini bisa berupa pelatihan apa saja yang menarik minat, bukan melulu pelatihan bisnis. Bisa pelatihan motivasi, pelatihan masak bila kita memang menyukainya atau apa saja. Ilmu baru akan menyegarkan pikiran dan perasaan. Tiga, bergaul dan berteman. Pertemanan biasanya membuat perasaan kita bahagia. Kebahagiaan amat penting perannya dalam menyegarkan perasaan dan menjernihkan pikiran. Teleponlah teman-teman lama, sahabat jauh dan bila memungkinkan, temui mereka dan bersenang-senanglah sejenak bersama mereka. Atau bila Anda termasuk penyuka pergaulan dengan kenalan baru, luangkan waktu untuk bertemu dengan orang-orang baru. Entah dalam sebuah klub, kopdar atau pelatihan-pelatihan. Selain sahabat baru, kenalan baru kelak bisa menjadi prospek bisnis yang potensial. Tips keempat, sejenak, menyepilah. Benar-benar berikan waktu bagi diri sendiri. Tulis ulang daftar impian Anda. Tulis ulang rencana-rencana kerja Anda, juga beberapa kemajuan dan kendala yang muncul namun terabaikan begitu saja . Mungkin diantara daftar impian, kemajuan, kendala dan rencana kerja Anda ada yang tidak klop dan sebenarnya teramat membebani pikiran bawah sadar Anda. Merinci ulang biasanya mampu memetakan posisi kita dalam bisnis, membantu kita menemukan jalan keluar dan ide-ide baru. Lakukan inovasi dengan bisnis Anda. Bila biasanya kita memprospek dengan tatap muka satu-satu, buatlah event bersama grup bisnis Anda. Lakukan pertemuan grup untuk menciptakan acara prospekting bersama. Atau membuat bazar kecil di salah satu tempat perbelanjaan. Atau bisa juga membuat semacam gathering sekedar bersenang-senang dengan kelompok bisnis Anda. Demikian lima tips yang bisa kita lakukan saat dilanda kejenuhan. Semoga setelah melakukan beberapa penyegaran diatas, kita bisa kembali jernih dan semangat mengejar impian. Sukses ya! Tipe-tipe Pelaku Bisnis MLM July 22nd, 2010 by | Filed under Prospek dan Downline. MLM adalah bisnis yang unik. Pekerjaan utama pebisnis MLM yang serius adalah merekrut member baru dan membina mereka agar dapat segera menjalankan bisnisnya semandiri mungkin. Tapi tidak semua orang yang bergabung dalam bisnis ini memiliki visi dan impian yang sama dengan para leader. Karena itu, kita sebagai leader harus mampu mengidentifikasi keinginan mereka satupersatu dan bekerja sesuai dengan karakter serta tujuan mereka bergabung. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita pada mereka. Secara umum, ada empat tipe utama member MLM. Pahami mereka agar kita bisa menelaah pekerjaan kita dan sejauh mana kerja sama yang bisa kita terapkan untuk mencapai kesuksesan. Siapa saja mereka, baca ulasan berikut: SI PEMAKAI PRODUK Mereka senang berbelanja produk yang ditawarkan. Senang memanfaatkan potongan harga dan segala macam promosi khusus member. Mereka menggunakan produk untuk konsumsi pribadi karena merasa cocok. Membangun bisnis atau mencari konsumen bukanlah pekerjaan yang mereka inginkan. Fokus mereka adalah PRODUK dan DISKON. Perlakukan mereka dengan baik, sebagai konsumen. Mereka biasanya senang mendengar ada produk baru atau penawaran promosi baru. Maka, setialah memberi informasi bagi mereka dan mudahkan bagi mereka untuk mengakses produk. SI PENJUAL Mereka bergabung dengan bisnis MLM dengan tujuan utama untuk berdagang. Mereka senang dengan keuntungan dari diskon yang disediakan perusahaan bagi member dan menggunakannya untuk meraih keuntungan cepat dari perdagangan. Fokus mereka adalah MENJUAL PRODUK. Mereka akan memberi Anda omset grup yang lumayan. Dalam satu bulan, omset pribadi mereka biasanya diatas rata-rata omset pribadi member yang lain. Mereka menggerakkan produk dengan cepat tapi bukan pembangun jaringan. Sebisa mungkin, perhatikan kebutuhan mereka akan persediaan barang dan katalog. Dan tidak perlu memaksa mereka untuk merekrut. Usaha ini mungkin akan sia-sia, meski secara berkala informasikan saja perkembangan teman-teman dalam bisnis dan hadiah/bonus yang berhasil mereka raih. SI PEMBANGUN BISNIS Mereka adalah golongan yang bisa melihat gambaran utama keuntungan bisnis MLM. Yaitu sebagai satu jaringan bisnis yang akan memberikan penghasilan besar bila dibangun dengan baik hingga membesar. Pembangun bisnis mengerti bahwa rekrutmen adalah nyawa dalam bisnis ini dan mereka melakukannya. Mereka lebih fokus pada PROSES BISNIS ketimbang PRODUK. Ratarata mereka akan merekrut tipe pemakai produk dan tipe penjual. Bantulah mereka untuk terus memahami sistem, cara merekrut dan memperlakukan prospek atau downline baru. Mereka golongan yang siap dibina dan mau belajar saat ada waktu untuk melakukannya. Jangan lelah untuk memberi mereka asupan beraneka informasi. SI PENGGERAK BISNIS Inilah tipe member MLM yang “mendapatkan poin inti”. Mereka paham bahwa untuk menciptakan bisnis yang besar, mereka harus MENGGERAKKAN bisnisnya, bukan sekedar “membangun”. Mereka tidak berfokus pada bisnis, bukan juga pada proses bisnis tapi pada KEKUATAN BISNIS. Fokus mereka ada pada merekrut perekrut dan penggerak bisnis lainnya. Bila penjual fokus pada PRODUK, pembangun bisnis fokus pada ACTION maka penggerak bisnis fokus pada MINDSET. Mereka punya gambaran utuh yang sangat kuat atas apa yang mereka impikan dari bisnis ini. Perlakuan terhadap mereka haruslah: Buat target dan kejar terus mereka untuk merealisasikan target tersebut Pelatihan untuk pengembangan diri Bangun kepemimpinan dalam diri mereka Pebisnis MLM tipe penggerak bisnis adalah orang-orang yang terlibat 100% dan pemberani. Mereka memahami konsep kesejahteraan, kemakmuran, kebebasan finansial dan bukan sekedar kekayaan atau bonus bulanan yang menggiurkan. Impian mereka biasanya berupa gambaran GAYA HIDUP yang mapan. Ini melampaui nilai-nilai finansial dari bonus yang ditawakan. Dan inilah kekuatan yang menggerakkan mereka untuk menjalankan bisnis MLM yang Anda tawarkan. Sudah siap menelaah pribadi-pribadi luar biasa dalam grup Anda? :: Enjoy you MLM pathway, never give up! :: Jalan Sukses di Bisnis MLM June 27th, 2010 by | Filed under Basic Bisnis MLM, MLM Online, Tips MLM. Tidak sedikit orang yang mengadu peruntungan di bisnis MLM, tapi biasanya hanya sedikit yang sukses. Fakta ini agak ironis sebenarnya bila dikaitkan dengan ALASAN yang membuat seseorang gagal di bisnis ini. Bisnis MLM sudah didesain sedemikian rupa sehingga SANGAT MUDAH bagi siapa saja untuk berpartisipasi didalamnya. Tambahan, prosedur untuk menjalankan bisnis ini cenderung sangat sederhana sehingga sering diremehkan. Celakanya, segala kemudahan ini pasti akan berlaku sepanjang bisnis MLM masih ada. Sebab bila kemudah partisipasi dan prosedur ini dibatasi, idealisme yang mendasari bisnis MLM akan rusak. Bisnis MLM didasari oleh pemikiran adanya kesetaraan dan peluang yang sama untuk sukses dan gagal bagi siapa saja. Beredarnya cerita atau laporan statistik yang menyebutkan bahwa rata-rata pebisnis MLM gagal bukanlah alasan bagi anda untuk masuk dalam kelompok gagal. Pastikan bahwa diri anda tidak termasuk kelompok rata-rata. Ok, sebelumnya mari kita lihat apa saja kualitas rata-rata itu agar anda terhindar dari sikap tersebut: Pertama, kelompok rata-rata adalah mereka yang TIDAK SERIUS dengan konsep BEKERJA dan MEMBANGUN BISNIS. Mereka lebih percaya pada faktor keberuntungan dan meyakini bahwa peluang dalam bisnis MLM serupa dengan investasi modal (saja), tanpa usaha dan kerja, lalu tiba-tiba pada satu waktu akan menghasilkan pasif income. Memang banyak oknum perusahaan MLM atau sponsor yang membuat janji dan imingiming menyesatkan semacam itu. Sebenarnya (mungkin) mereka tidak bermaksud berbohong, hanya saja tidak mengatakan keseluruhan fakta dalam berbisnis MLM. Kadang juga didasari oleh motif bujuk rayu sehingga terlalu membesar-besarkan sisi penghasilan dan keuntungan bisnis. Ironisnya, meski cara kerja seperti diatas jelas-jelas menyudutkan bisnis MLM, masih saja ada yang menggunakan cara-cara itu demi keuntungan cepat. Kedua, rata-rata pebisnis MLM tidak mau menyempatkan diri untuk menghadiri pelatihan. Mereka menginginkan jalan sukses yang mudah dan cepat, yang mensyaratkan sedikit pembelajaran dan sedikit kerja. Fakta ini semakin menguat dengan maraknya berbagai bisnis MLM online yang memunculkan tipe-tipe pebisnis malas yang terjebak dalam paradigma serba instan. Ketiga, kurangnya kesabaran. Ini adalah syarat mutlak bagi siapa saja yang memimpikan kesuksesan. Banyak sekali pebisnis MLM yang sudah melakukan kerja yang benar selama periode waktu tertentu, lalu berhenti. Mereka tidak cukup sabar untuk meneruskan usaha mereka hingga sukses tiba. Orang lazimnya sudah ingin melihat hasil dalam beberapa bulan pertama kerja. Biasanya, sukses di bisnis MLM baru akan tampak dalam 6 bulan hingga 2 tahun (sukses tahap pertama), tergantung kerja keras kita. Setelah mampu mencapai tahap pertama kesuksesan, pebisnis biasanya akan termotivasi untuk bekerja lebih keras dan lebih percaya diri. Tapi bila tidak cukup sabar, pebisnis MLM dipastikan tidak pernah melewati tahap kesuksesan apa pun. Bisa disimpulkan ketiga hal yang dibutuhkan untuk sukses: 1. Serius. Serius dengan apa yang dikerjakan dan serius dengan tujuan yang ingin dicapai. Bila ada yang mengatakan bahwa bisnis MLM tidak memerlukan kerja keras atau bahwa uplinelah yang akan mengerjakan semua pekerjaan, maka pastikan bahwa perkataan itu bohong. 2. Investasi: waktu dan uang. Penjualan, iklan dan pemasaran membutuhkan pengetahuan dan teknik, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Khususnya bila bisnis MLM akan dijalankan secara online, maka ada pengetahuan-pengetahuan dasar yang harus dipunyai seorang pebisnis. Maka bila anda tidak suka mempelajari hal-hal baru, bahkan seandainya hal tersebut dapat mendatangkan uang, jangan berharap bias sukses di bisnis MLM. 3. Sabar. Bertahanlah dengan bisnis MLM anda sampai benar-benar meraih kesuksesan. Bila anda tidak berkenan untuk menunggu hingga sukses, lebih baik jangan bergabung di bisnis MLM.