1 BAB I PENDAHULUAN Astrologi berasal dan Mesopotamia

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
Astrologi berasal dan Mesopotamia, daratan di antara sungai Tigris dan Efrad,
daerah asal orang Babel kuno (kini Irak Tenggara). Berkembang sejak zaman
pemerintahan Babel kuno, kira-kira tahun 2000 sebelum M asehi. Waktu itu para
astrolog hanya mengenal lima planet, yaitu Yupiter M ars, Merkurius, dan Venus.
Tahap demi tahap ilmu ini semakin berkembang. Ramalan Zodiak merupakan bukti
perkembangan ilmu ini. Asalnya Zodiak dikembangkan di M esir kemudian kira-kira
tahun 1000 sebelum masehi diambil alih oleh orang Babel. Para astrolog
mengembangkan suatu sistim yang menghubungkan perubahan musim dengan
kelompok-kelompok bintang tertentu yang disebut rasi atau konstelasi M ula-mula
astrolog mempelajari benda-benda langit hanya untuk ramalan umum mengenai
masa depan. Tetapi antara tahun 600 SM dan 200 SM , mereka mengembangkan
suatu sistim untuk menggambar horoskop perorangan. Orang Yunani dan Romawi
mempunyai andil besar dalam perkembangan astrologi. Sampai sekarang nama-nama
Romawi bagi planet-planet itu masih digunakan.
Astrologi adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda
tatasurya (planet, bulan dan matahari) dengan nasib manusia. Karena semua planet,
matahari dan bulan beredar di sepanjang lingkaran ekliptik, otomatis mereka semua
juga beredar di antara zodiak. Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan bendabenda tatasurya di dalam zodiak.Seseorang akan menyandang tanda zodiaknya
berdasarkan kedudukan matahari di dalam zodiak pada tanggal kelahirannya.
2
M isalnya, orang yang lahir awal desember akan berzodiak Sagittarius, Karena pada
tanggal tersebut M atahari berada di wilayah rasi bintang Sagittarius. Kedudukan
M atahari sendiri dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang
menyebabkan terdapat dua macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.
Sebagian besar astrologer Barat menggunakan zodiak tropikal.
Ramalan yang serupa dengan zodiak di Cina disebut Shio, yang mengunakan
12 lambang hewan seperti : Kuda, M onyet, Kelinci,M acan, Anjing, Ayam, Ular,
Babi, Tikus, Naga, Kerbau, dan Kambing. Sedangkan bagi orang jawa dikenal
dengan sebutan primbon, di Eropa dikenal dengan ramalan kartu / Tarot.
Saat ini, baik serius maupun hanya sekedar hiburan ringan, banyak koran di
berbagai negara di dunia ini memuat ramalan-ramalan perbintangan. Buku buku
ramalan astrologi untuk pekerjaaan, hari-hari baik, keberuntungan, dan ramalan
jodoh berdasarkan tanggal lahir banyak dibaca orang. Para astrolog menyusun
ramalan ramalan mingguan, bulanan, bahkan tahunan berdasar letak bintang dan
planet. Di Korea, Jepang, Cina, nasihat para astrolog cukup diperhatikan dan
digunakan dalam menetapkan hari perkawinan. Bagi remaja dan kaum muda,
ramalan asmara. menjadi sesuatu yang lazim, dan banyak diminati terutama oleh
kaum remaja wanita.
Ketertarikan masyarakat terhadap buku-buku atau media yang berbau zodiak,
hanya sampai batas membaca, dan melihat sekadarnya. Hal ini terjadi karena kurang
menariknya buku-buku atau media-media tersebut. Buku yang dicetak hanya untuk
sekedar dibaca di toko buku, bukan untuk dibeli dan dikoleksi dirumah.
3
Kualitas buku Shio produksi Indonesia yang ada dipasaran, kurang
diperhatikan. Baik dari segi kualitas gambar, kertas, bahkan visualisasi dari segala
sisi. Halaman perhalaman hanya berupa teks yang banyak dan cukup membosankan
untuk dibaca. Untuk sebagian orang yang tertarik dengan zodiak, namun kurang suka
membaca, akan menjadi sebuah alasan untuk tidak tertarik pada buku-buku yang
tersedia.
1.2
Lingkup Proyek Tugas Akhir
Dalam kaitan dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual (DKV), maka
lingkup tugas dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani atau diselesaikan melalui
pendekatan DKV yaitu merancang desain Buku dengan judul “ Perancangan
Komunikasi Visual untuk Buku zodiak “.Diharapkan sebuah komunikasi grafis dapat
lebih memberikan gambaran jelas serta minat yg besar terhadap zodiak.
Download