perubahan sosial dan modernitas pertemuan 09

advertisement
Matakuliah : O0042 – Pengantar Sosiologi
Tahun
: Ganjil 2007/2008
PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS
PERTEMUAN 09
1. Pengertian Perubahan Sosial
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan (Soekanto, 2006:
259) itu dapat berupa perubahan dalam hal nilai-nilai sosial, normanorma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Singkatnya perubahan sosial adalah perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap-sikap, pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
masyarakat.
Perubahan-perubahan sosial sebagai mana yang disinggung di atas
menunjukan bahwa masyarakat tidak bersifat statis. Masyarakat
pada dasarnya selalu bersifat dinamis, selalu berubah.
Bina Nusantara
• Kingsley Davis (Soekanto, 2006:262-263) mengartikan perubahan sosial
sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalm masyarakat
kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara
buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan
dalam organisasi ekonomi dan politik.
• MacIver melihat perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
• Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan
kondisi geografis, kebudayaan materil, komposisi penduduk, ideologi maupun
karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
• Selo Soemardjan mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Bina Nusantara
•
•
•
•
Proses perubahan sosial memiliki empat karaketeristik umum (lihat
Macionis, 1989: 612-613).
Perubahan Sosial bersifat universal dan berubah-ubah. Walaupun
beberapa dimensi dari pengalaman manusia tetap sama pada setiap
waktu. Namun, tidak dapat disankal setiap masyarakat dipengaruhi oleh
perubahan sosial, walapun pada tingkat yang berbeda.
Perubahan sosial ada yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.
Perubahan sosial sering bersifat kontroversial. Pembangunan saranasarana transportasi tidak saja memudahkan mobilitas manusia, tetapi
juga dapat menimbulkan konflik, penemuan pesitisida tidak saja
melipatgandakan panenan para petani, tetapi juga mengacam kehidupan
manusia karena sat kimia yang dikandungnya.
Perubahan sosial berbeda dari segi durasi dan konsekwensinya. Ada
perubahan yang cepat, namun adapula perbuhan yang lambat. Perubahan
yang lambat bersifat evolutif sedangkan perubahan yang cepat bersifat
revolutif. Demikianpun dengan konsekwensinya berbeda-beda pada
setiap kelompok masyarakat atau individu.
Bina Nusantara
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
1. Cultural Processes
Invention, termasuk dalam hal ini adalah alat-alat mekanikal,
gagasan-gagasan, dan pola-pola tingkah laku. Semua ini
menyumbang pembentukan kembali masyarakat.
Discovey, terjadi bila masyarakat atau orang mengakui
keberadaan elemen-elemen baru dan mulai memahami elementelemen itu dengan cara yang baru.
Diffusion, menciptakan perubahan sosial seperti elemenelemen budaya menyebar dari satu masyarakat kepada
masyarakat yang lainnya melalui perdagangan, imigrasi, dan
komunikasi masa.
Bina Nusantara
2. Social Structure
Sumber utama perubahan sosial yang lain adalah tekanan dan konflik dalam
masyarakat itu sendiri. Seperti yang dikemukakan Karl Marx bahwa kelas
sosial dalam masyarakat merupakan sumber dari konflik sosial. Konflik ini
akan menghasilkan perubahan sosial. Seperti yang terjadi dalam
masyarakat kapitalis konflik antara orang-orang yang memiliki dan
mengontrol alat-alat produksi dengan para pekerja akan menghasilkan
perubahan sosial. Perubahan sosial yang ideal bagi Marx adalah menuju
masyarakat sosialis.
3. Ideas
Max Weber mengatakan bahwa transformasi masyarakat tidak pernah
terjadi karena faktor tunggal. Weber mengakui pentingnya konflik sosial
dalam mentransformasi masyarakat. Namun, kalau Karl Marx
menghubungkan perubahan sosial pada proses produksi material, Weber
menekankan elemen-elemen idea dan kepercayaan yang juga mendorong
terjadinya perubahan sosial.
Bina Nusantara
4. The Natural Environment
Masyarakat manusia dan lingkungan alamnya saling
berhubungan, sehingga perubahan yang terjadi pada salah satu
bagian akan mempengaruhi perubahan pada bagian yang
lainnya.
5. Population
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau Jawa
(Soekanto, 2006: 275) menyebabkan terjadinya perubahan
dalam struktur sosial masyarakat, terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatannya. Misalnya, orang lantas mengenal hak milik
individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil yang
sebelumnya tidak dikenal.
Bina Nusantara
3.
Modernisasi
Modernisasi mencakup proses yang sangat luas (Soekanto, 2006:303). Kadangkadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin di suatu daerah
tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, di lain tempat proses tadi
mencakup usaha-usaha penyemprotan rawa-rawa dengan DDT untuk mengurangi
sumber-sumber penyakit malaria, atau mungkin diartikan sebagai usaha membangun
pusat-pusat tenaga listrik.
Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial
ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara Barat yang
stabil.
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya perubahan sosial
yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan. Modernisisasi
merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan
karena prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat luas menyangkut proses
disorganisasi, problema-problema sosial, konflik antara kelompok dan lain sebagainya.
Bina Nusantara
•
•
•
•
Peter L. Berger mencatat beberapa karakteristik dari modernisasi
Hilangnya bentuk-bentuk komunitas tradisional yang kecil
Meluasnya pilihan pribadi
Berkembangnya diversitas pola-pola kepercayaan
Berorientasi pada masa depan dan bertumbuhnya kesadaran tentang waktu.
Berikut ini kita telusuri beberapa terminologi yang dikemukakan oleh beberapa
sosiolog berkaitan dengan perubahan sosial dan modernisasi.
• Ferdinand Toenies: Hilangnya Komunitas
Bagi Toenise modernisasi berarti hilangnya komunitas yang ia sebut dengan
gemeinschaft. Dalam gemeinschaft didasari oleh ikatan personal. Bentuk
gemeinschaft dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun
tetangga dan sebagainya. Penetrasi industrialisasi dalam gemeinschaft yang
menekankan fakta, eficiency, specialization dan cost effectiveness telah
menyebabkan hubungan kekerabatan di ganti dengan hubungan yang bersifat
impersonal. Humbungan impersonal ini tidak berakar dalam dan solidaritas
sosialnya sangat lemah. Komunitas impersonal ini disebutnya dengan
gesellschaft.
Bina Nusantara
• Emile Durkheim
Emile Durkheim melihat modernisasi dalam konteks hilangnya solidaritas
mekanik. Solidaritas mekanik didasari oleh adanya kesadaran kolektif
yang kuat yang rata-rata ada masyarakat yang sama. Dalam solidaritas
mekanik tingkat solidaritasnya sangat tinggi. Homogenitas ini dapat kita
lihat dalam kepercayaan dan sentimen-sentimen moral dan agama
lainnya. Pembagian kerja dalam solidaritas mekanik sangat minim.
Namun ketika terjadi pembagian kerja, yang merupakan salah satu
karakteristik dari modernisasi, solidaritas mekanik ini diganti oleh
solidaritas organik. Dalam solidaritas organik tingkat ketergantungan
sangat tinggi. Ketergantungan ini disebabkan oleh pembagian kerja yang
berdasarkan spesialisasi. Kesadaran kelompok juga sangat rendah dalam
solidaritas organik. Individu lebih otonom.
Bina Nusantara
• Karl Marx
Marx melihat bahwa masyarakat modern sinonim dengan masyarakat kapitalis
dan sistem ekonomi yang dihasilkan oleh perjuangan kelas yang menjadi akhir
dari era feodal sejarah masyarakat Eropa. Marx tidak menolak munculnya
modernitas yang meliputi hilangnya komunitas berskala kecil (Toenies), atau
berkembangnya pembagian kerja (Durkheim) atau munculnya rasionalisasi
pandangan tentang dunia. Marx menekankan bahwa ketiga faktor di atas
mempercepat bertumbuhnya kapitalisme. Kapitalisme menarik populasi dari desa
dan kota-kota kecil ke sistem pasar yang berpusat di kota. Spesialisasi
merupakan dasar dari pembagian kerja dan rasionalisasi mengekspresikan
masyarakat modern yang menekankan profit yang besar.
• Max Weber
Bagi Weber modernisasi berarti rasionalisasi yang menggantikan sistem
kepercayaan dan tradisi yang sebelumnya.
Bina Nusantara
Download