Info kesehatan kali ini akan membahas mengenai penyakit kista

advertisement
Info kesehatan kali ini akan membahas mengenai penyakit kista, yaitu kista ovarium.
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi
cairan yang berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak
berbahaya namun beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista
pecah, pendarahan, hingga penyakit serius, seperti : terlilit batang ovarium, gangguan
kehamilan, infertilisasi, hingga kanker endometrium.
Perbedaan Kista dengan Mioma
Kista berbeda dengan mioma. Kista berbentuk cairan, sedangkan mioma berbentuk massa
solid (tumor). Kista biasanya tumbuh dalam ovarium (indung telur) wanita, sedangan
mioma pada dinding rahim wanita. Pada kenyataannya, seorang wanita bisa mengalami
baik kista maupun mioma secara bersamaan.
Adapun jenis - jenis kista ovarium adalah sebagai berikut :
1. Kista corpus luteum, jenis ini adalah yang paling umum terjadi, biasanya tidak ada
gejala dan dapat berukuran dengan diameter 2-6 cm. Pada saat telur keluar dari
ovarium ke rahim, maka folikel dapat terkunci dan terisi darah atau cairan. Inilah
penyebab terbentuknya kista ini. Jika ukuranya membesar dan menyebabkan batang
ovarium terlilit, dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, dan memerlukan
tindakan operasi
2. Kista hemorhagic yaitu timbulnya pendarahan pada kista fungsional, gejalanya
adalah perut terasa kram
3. Kista endometrium, jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim hadir dalam
ovarium wanita. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukuranya berkisar antara 2 20 cm. Karakteristiknya menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit
nyeri haid yang luar biasa dan mengganggu kesuburan.
4. Kistadenoma yaitu bila tumor terbentuk dari jaringan ovarium, tumor jenis ini
biasanya berisi cairan dan dapat berukuran sangat besar, bahkan hingga 30 cm atau
lebih diameternya
5. Polycystic-appearing ovary yaitu suatu kondisi dimana kista - kista kecil terbentuk
disekeliling luar ovarium. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita normal, maupun
pada wanita yang mengalami gangguan hormon endokrin.
6. Sindrom polisistik ovari adalah kondisi dimana ditemukan banyak kista ovarium.
Hal ini terjadi karena ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan,
dan hal ini bisa terjadi karena genetik (keturunan).
Penyebab kista ovarium
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali terutama radikal bebas, di antaranya pencemaran
udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan misalnya,
mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan
seluruh selnya. Kondisi ini merupakan salah satu pemicu munculnya kista. Selain faktor
tersebut, ada beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium pada wanita yang
biasanya memiliki :







Riwayat kista ovarium terdahulu
Siklus haid tidak teratur
Perut buncit
Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
Sulit hamil
Penderita Hipotiroid
Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.
Gejala dan Diagnosa Penyakit Kista
Sebagian besar penyakit kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan secara tidak sengaja
terdeteksi melalui USG pada saat pemeriksaan kandungan. Gejala lainya hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya tetapi ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan
menimbulkan nyeri yang tajam. Untuk memastikan penyakit kista tidak bisa dilihat dari
gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti
endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Beberapa gejala yang harus perhatikan bagi penderita kista adalah :









Timbulnya kram pada perut bagian bawah, nyeri panggul seperti tertusuk
Siklus haid yang tidak teratur
Perut bagian bawah sering terasa penuh atau terasa tertekan
Nyeri haid yang luar biasa terasa hingga ke pinggang belakang
Nyeri panggul setelah olahraga atau senggama
Sakit atau tekanan yang menyertai saat buang air
Rasa mual dan muntah
Keluarnya flek darah dari vagina disertai rasa nyeri
Mengalami pendarahan yang luar biasa hingga terjadi anemia.
Pengobatan Kista Ovarium
Studi menemukan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) dapat menurunkan resiko
terkena kista ovarium, karena mencegah ovarium memproduksi telur. Kista berukuran
besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya memerlukan operasi pengangkatan.
Selain itu, wanita menopause yang memiliki kista ovarium juga disarankan operasi
pengangkatan untuk meminimalisir resiko terjadinya kanker ovarium. Wanita usia 50-70
tahun memiliki resiko cukup besar terkena kanker jenis ini. Bila hanya kista-nya yang
diangkat, maka operasi ini disebut ovarian cystectomy. Bila pembedahan mengangkat
seluruh ovarium termasuk tuba fallopi, maka disebut salpingoo-ophorectomy.
Faktor-faktor yang menentukan tipe pembedahan, antara lain tergantung pada : usia pasien,
keinginan pasien untuk memiliki anak, kondisi ovarium dan jenis kista.
Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang ovarium terlilit (twisted) dan
menghentikan pasokan darah ke ovarium, memerlukan tindakan darurat pembedahan
(emergency surgery) untuk mengembalikan posisi ovarium.
Download