Ekofisiologi Tanaman Padi : Karya Tulis Ilmiah : http

advertisement
This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]
Export date: Wed Jul 19 15:28:48 2017 / +0000 GMT
Ekofisiologi Tanaman Padi
LINK DOWNLOAD [22.78 KB]
karyatulisilmiah.com - Ekofisiologi Tanaman Padi | Padi termasuk dalam phylum Angiospermae, Subphylum Monocotyledones, Division tracheoae, Order Graminales, Family Gramineae, Genus Oryza dan Spesies
Oryza sativa L. (Pandey, 1982). Padi merupakan tanaman semusim dan tergolong tanaman rumput-rumputan.
Padi mempunyai bentuk batang yang bulat berongga dan beruas-ruas, daunnya memanjang seperti pita dan
berupih untuk menempel pada buku-buku batang, serta mempunyai sebuah malai yang terdapat pada ujung
batang (Surowinoto, 1980).
Pertumbuhanpadi dibagi menjadi tiga fase yaitufase vegetatif, fase reproduktif dan fase pemasakan biji. Fase
vegetatif meliputi pertumbuhan tanaman mulai dari berkecambah sampai dengan inisiasi primordial malai dan
dicirikan dengan tumbuhnya anakan, batang bertambah tinggi dan daun tumbuh secara bertahap. Fase
reproduktif dimulai dari inisiasi primordia malai sampai berbunga dan fase pemasakan dimulai dari berbunga
sampai masak panen (Manurung dan Ismunadji, 1988).
Padi tergolong tanaman yang mengikuti jalur C3 dalam proses fotosintesisnya. Seperti tanaman C3 lainnya,
tanaman padi selain melakukan respirasi juga melakukan fotorespirasi yaitu perombakan atau hilangnya CO2
yang ditambat dalam fotosintesis dengan distimulasi adanya cahaya (Salisbury dan Ross, 1995). Fotorespirasi
bersifat kurang efisien bagi tanaman karena mengurangi hasil fotosintesis yang disimpan. Namun demikian,
tanaman padi termasuk tanaman C3 yang menyukai cahaya penuh (full sun light) sehingga produksi padi lebih
tinggi pada musim kemarau dikarenakan lebih banyak cahaya matahari yang diterima tanaman padi dibanding
pada musim penghujan (Fagi dan Irsal, 1988).
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang bersuhu panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan
yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih dan dengan distribusi hari hujan 4 bulan, curah hujan yang
dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 230 C. Suhu
yang tinggi dapat mengakibatkan terganggunya fotosintesis dan respirasi, yang dapat mempengaaruhi
kehampaan biji suatu varietas padi. Menurut Limbong et al. (1980), umur tanaman atau tingkat kematangan
gabah ditentukan oleh total panas yang diterima tanaman padi sehingga umur tanaman padi cenderung akan
semakin pendek dengan semakin tingginya suhu udara. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar
0-1500 m di atas permukaan laut. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan
atasnya berkisar 18-22 cm dengan pH 4-7 (Penebar swadaya, 1997).
Referensi / Daftar Pustaka
Surowinoto, S. 1980. Teknologi Produksi Tanaman Padi Sawah. Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian IPB,
Bogor. 78p.
Manurung, S. O. dan Ismunadji, 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Padi I. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Bogor. p: 55-105.
Fagi, A.M dan L. Irsal. 1988. Lingkungan Tumbuh Padi. Padi I. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Bogor.167-214p.
Penebar Swadaya. 1997. Kamus Pertanian Umum. Penebar Swadaya. Jakarta. 533 hal.
Post date: 2014-07-12 15:25:35
Post date GMT: 2014-07-12 15:25:35
Post modified date: 2016-05-16 09:09:37
Post modified date GMT: 2016-05-16 09:09:37
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download